plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · 10. teman-teman sekelas, sekelompok tugas, sekelompok...
TRANSCRIPT
i
EVALUASI PENGADAAN PSIKOTROPIKA DI PUSKESMASKABUPATEN SLEMAN PERIODE 2010 MENGGUNAKAN ANALISIS
PARETO ABC DAN MOVING AVERAGE TOTAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Lius Antony
NIM : 088114138
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2012
i
EVALUASI PENGADAAN PSIKOTROPIKA DI PUSKESMASKABUPATEN SLEMAN PERIODE 2010 MENGGUNAKAN ANALISIS
PARETO ABC DAN MOVING AVERAGE TOTAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Lius Antony
NIM : 088114138
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2012
i
EVALUASI PENGADAAN PSIKOTROPIKA DI PUSKESMASKABUPATEN SLEMAN PERIODE 2010 MENGGUNAKAN ANALISIS
PARETO ABC DAN MOVING AVERAGE TOTAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Lius Antony
NIM : 088114138
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat, dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Evaluasi Pengadaan Psikotropika di Puskesmas Kabupaten
Sleman Periode 2010 menggunakan Analisis Pareto ABC dan Moving Average
Total”.
Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis tidak lepas dari bimbingan,
dukungan, serta bantuan dari berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan
hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.
2. Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman yang telah memberikan ijin penelitian
kepada penulis.
3. Kepala Gudang dan para staff yang bekerja di Gudang Farmasi Kabupaten
Sleman yang telah memberikan ijin dalam pengambilan data logistik dan
membantu memberikan informasi yang penting mengenai sediaan
Psikotropika.
4. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku dosen pembimbing utama yang
telah memberikan bimbingan, masukan, dan saran dari awal hingga akhir
penulisan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Djaman G. Manik, Apt dan Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si.,
Apt selaku dosen penguji yang telah memberi bimbingan dan saran sampai
skripsi ini dapat terselesaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
yang telah membantu penulis selama ini sehingga penulisan skripsi ini dapat
berjalan dengan lancar.
7. Papa dan Mama serta kakak dan adik-adik yang tersayang dan juga segenap
keluarga yang telah memberikan doa, semangat, dan dukungan yang luar
biasa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
8. Teman seperjuangan Suriadi, Vivi Christiani, Stefani Putri Harsanto, Tri
Harjono, dan Ika Puji Rahayu atas kerja sama dan kebersamaan selama
menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat, kekasih, maupun teman sekontrakan yang selalu memberikan
dukungan semangat kepada penulis.
10. Teman-teman sekelas, sekelompok tugas, sekelompok praktikum, maupun
seangkatan 2008 atas kenangan, kebersamaan, serta suka dan duka selama
kuliah di Fakultas Farmasi.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu penulis menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi semua yang membutuhkannya.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
INTISARI
Bagaikan dua bilah mata pisau, sediaan psikotropika dapat menimbulkandampak positif maupun negatif. Apabila sediaan ini dikelola dengan baik, makaakan menimbulkan manfaat yang besar bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuanuntuk menganalisis pengelolaan psikotropika di Puskesmas Kabupaten Slemanperiode 2010 dengan metode Pareto ABC dan metode Moving Average Total.
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancanganstudi kasus yang bersifat retrospektif. Data diperoleh dari data primer yang berasaldari Laporan Pemakaian Lembar Permintaan Obat (LPLPO) tiap PuskesmasKabupaten Sleman yang dilaporkan ke Gudang Farmasi Sleman.
Hasil analisis Pareto ABC didapatkan rata-rata persentase kelompok A20,00%, B 20,00%, dan C 60,00% untuk nilai pakai, nilai investasi dan nilaiindeks kritis. Sediaan yang menjadi prioritas pengadaan sediaan psikotropika diPuskesmas Kabupaten Sleman periode 2010 adalah halloperidol 1,5 mg. Terdapat10 Puskesmas di Kabupaten Sleman yaitu Puskesmas Depok II, Gamping I,Godean II, Minggir, Mlati II, Moyodan, Ngaglik I, Prambanan, Sayegan, danSleman yang mempunyai hasil analisis Moving Average Total berbeda tidakbermakna dengan data pemakaian sebenarnya sehingga metode ini bisa diterapkandi 10 Puskesmas tersebut.
Kata kunci: Puskesmas, Pareto ABC, psikotropika, Moving Average Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Like a double-edge knife, psychotropic drugs have positive and negativeimpact. If managed well, it wil bring a great benefit for the community. This studyaims to analyse the pcychotropic management at primary health care in SlemanDistrict period 2010 using Pareto ABC and Moving Average Total analysis.
This study is a non-experimental study with retrospective case study design.The data obtained from a secunder data, that is from drugs demand paper and usereport (LPLPO) at every primary health care in Sleman District that reported to thePharmaceutical Warehouse.
The result of Pareto ABC analysis is that the average persentage in A groupis 20,00%, B group 20,00%, and C group is 60.00% fot use value, investments value,and critical index value. The drug that become a priority for psyvhotopic procurementat primary health care in Sleman District period 2010 is halloperidol 1,5 mg. Thereis ten primary health care in Sleman District that can use the Moving Average Totalanalysis, that is Depok II, Gamping I, Godean II, Minggir, Mlati II, Moyodan,Ngaglik I, Prambanan, Sayegan, and Sleman primary health care because theresult show that they have insignificant different with the real usage data.
Key Word: Primary Health Care, Pareto ABC, Psychotropic, Moving AverageTotal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISIhalaman
SKRIPSI................................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI......................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................................v
PRAKATA............................................................................................................. vi
INTISARI............................................................................................................. viii
ABSTRACT........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xiv
PENGANTAR .........................................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
1. Permasalahan ............................................................................................ 5
2. Keaslian penelitian.................................................................................... 5
3. Manfaat penelitian .................................................................................... 6
B. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 7
1. Tujuan umum............................................................................................ 7
2. Tujuan khusus ........................................................................................... 7
PENELAAHAN PUSTAKA ...................................................................................8
A. Puskesmas ........................................................................................................ 8
B. Apoteker........................................................................................................... 9
C. Pengelolaan Obat di Puskesmas....................................................................... 9
D. Sediaan Farmasi ............................................................................................. 11
E. Psikotropika ................................................................................................... 12
F. Manajemen Persediaan .................................................................................. 13
G. Pareto ABC (Always Better Control)............................................................. 15
H. Moving Average Total.................................................................................... 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
J. Hipotesis ........................................................................................................ 23
METODE PENELITIAN.......................................................................................24
1. Analisis Pareto ABC ............................................................................... 29
a. Analisis ABC nilai pakai.................................................................... 29
b. Analisis ABC nilai investasi .............................................................. 30
2. Analisis ABC indeks kritis...................................................................... 30
3. Analisis Moving Average Total .............................................................. 31
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................35
A. Pareto ABC Nilai Pakai dan Nilai Investasi .................................................. 35
1. Pareto ABC Nilai Pakai .......................................................................... 35
2. Analisis ABC Nilai Investasi .................................................................. 39
B. Analisis ABC Indeks Kritis............................................................................ 43
C. Moving Average Total.................................................................................... 47
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................53
A. Kesimpulan .................................................................................................... 53
B. Saran .............................................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................56
BIOGRAFI PENULIS .........................................................................................101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel I. Cara Perhitungan Moving Average Total .................................................33
Tabel II. Pengelompokan Sediaan Psikotropika Puskesmas Kabupaten SlemanBerdasarkan Nilai Pakai Periode 2010...................................................................36
Tabel III. Pengelompokan Sediaan Psikotropika Puskesmas Kabupaten SlemanBerdasarkan Nilai Investasi Periode 2010 .............................................................40
Tabel IV. Hasil Analisis Nilai Indeks Kritis Sediaan Psikotropika PuskesmasKabupaten Sleman Periode 2010 ...........................................................................43
Tabel V. Hasil Analisis Moving Average Total Sediaan halloperidol 1,5 mg diPuskesmas Kabupaten Sleman Periode 2010.........................................................48
Tabel VI. Hasil Perbandingan Analisis Moving Average Total Sediaanhalloperidol 1,5 mg di Seluruh Puskesmas Kabupaten Sleman Periode 2010.......50
Tabel VII. Hasil Uji statistik Moving Average Total Sediaan halloperidol 1,5mg Masing-masing Puskesmas Kabupaten Sleman Periode 2010.........................51
Tabel VIII. Lanjutan...............................................................................................52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar I. Diagram Batang Jumlah dan Persentase tiap Kelompok Nilai PakaiPukesmas Kabupaten Sleman Periode 2010 ..........................................................37
Gambar II. Grafik Distribusi Persediaan ABC Berdasarkan Analisis Nilai PakaiPuskesmas Kabupaten Sleman Periode 2010.........................................................38
Gambar III. Diagram Batang Jumlah dan Persentase tiap Kelompok NilaiInvestasi Pukesmas Kabupaten Sleman Periode 2010 ...........................................41
Gambar IV. Grafik Distribusi Persediaan ABC Berdasarkan Analisis NilaiInvestasi Puskesmas Kabupaten Sleman Periode 2010 .........................................42
Gambar V. Diagram Persentase Pemakaian halloperidol 1,5 mg untuk masing-masing Puskesmas di Kabupaten Sleman ..............................................................45
Gambar VI. Diagram Rata-rata Persentase Pemakaian halloperidol 1,5 mg perPuskesmas untuk Tiap Wilayah Kabupaten Sleman..............................................46
Gambar VII. Grafik Perbandingan Perkiraan Pemakaian halloperidol 1,5 mgdengan Jumlah Pemakaian Terealisasi...................................................................50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Analisis Pareto ABC Sediaan Psikotropika Gabungan SeluruhPuskesmas Kabupaten Sleman Periode 2010.........................................................59
Lampiran 2. Analisis Moving Average Total halloperidol 1,5 mg di PuskesmasKabupaten Sleman Periode 2010 ...........................................................................62
Lampiran 3. Analisis Perbandingan Moving Average Total PuskesmasGabungan Periode 2010 .........................................................................................75
Lampiran 4. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas BerbahPeriode 2010 ..........................................................................................................76
Lampiran 5. Analisis Perbandingan Moving Average Total PuskesmasCangkringan Periode 2010.....................................................................................77
Lampiran 6. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Depok IPeriode 2010 ..........................................................................................................78
Lampiran 7. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Depok IIPeriode 2010 ..........................................................................................................79
Lampiran 8. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas DepokIII Periode 2010......................................................................................................80
Lampiran 9. Analisis Perbandingan Moving Average Total PuskesmasGamping I Periode 2010 ........................................................................................81
Lampiran 10. Analisis Perbandingan Moving Average Total PuskesmasGamping II Periode 2010 .......................................................................................82
Lampiran 11. Analisis Perbandingan Moving Average Total PuskesmasGodean I Periode 2010...........................................................................................83
Lampiran 12. Analisis Perbandingan Moving Average Total PuskesmasGodean II Periode 2010 .........................................................................................84
Lampiran 13. Analisis Perbandingan Moving Average Total PuskesmasKalasan Periode 2010.............................................................................................85
Lampiran 14. Analisis Perbandingan Moving Average Total PuskesmasMinggir Periode 2010 ............................................................................................86
Lampiran 15. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Mlati IPeriode 2010 ..........................................................................................................87
Lampiran 16. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Mlati IIPeriode 2010 ..........................................................................................................88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Lampiran 17. Analisis Perbandingan Moving Average Total PuskesmasMoyodan Periode 2010 ..........................................................................................89
Lampiran 18. Analisis Perbandingan Moving Average Total PuskesmasNgaglik I Periode 2010 ..........................................................................................90
Lampiran 19. Analisis Perbandingan Moving Average Total PuskesmasNgaglik II Periode 2010 .........................................................................................91
Lampiran 20. Analisis Perbandingan Moving Average Total PuskesmasNgemplak I Periode 2010.......................................................................................92
Lampiran 21. Analisis Perbandingan Moving Average Total PuskesmasNgemplak II Periode 2010 .....................................................................................93
Lampiran 22. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas PakemPeriode 2010 ..........................................................................................................94
Lampiran 23. Analisis Perbandingan Moving Average Total PuskesmasPrambanan Periode 2010........................................................................................95
Lampiran 24. Analisis Perbandingan Moving Average Total PuskesmasSayegan Periode 2010 ............................................................................................96
Lampiran 25. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas SlemanPeriode 2010 ..........................................................................................................97
Lampiran 26. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas TempelI Periode 2010 ........................................................................................................98
Lampiran 27. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas TempelII Periode 2010.......................................................................................................99
Lampiran 28. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas TuriPeriode 2010 ........................................................................................................100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Psikotropika merupakan sediaan yang bagaikan dua bilah mata pisau, di
satu sisi sangat bermanfaat untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu
pengetahuan, tetapi pada sisi yang lain sangat berisiko membahayakan masa
depan generasi muda bangsa. Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN)
tahun 2009, tercatat ada 19.791 kasus penyalahgunaan narkotika dan psikotropika,
bahkan belum termasuk yang tidak terdeteksi. Khusus untuk psikotropika, pada
tahun 2008 terjadi kenaikan jumlah kasus penyalahgunaan sebesar 6% atau 491
kasus. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menempati peringkat kedua
setelah DKI Jakarta dalam penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dengan
pengguna sebanyak 8.980 orang dari jumlah populasi usia 10-64 tahun sebanyak
2.537.100 jiwa. Daerah Kabupaten DIY yang menjadi tiga besar rawan
penyalahgunaan narkotika dan psikotropika pada 2009 adalah Kabupaten Sleman,
Bantul, dan Kota Yogyakarta (BNN, 2009).
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri pada tahun 2010
lalu digemparkan dengan meletusnya Gunung Merapi. Bencana Erupsi merapi ini
memberikan dampak yang luar biasa terhadap keadaan sosial masyarakat
penduduk lereng Gunung Merapi secara khusus dan kehidupan masyarakat
Yogyakarta secara umum. Hal ini sangat memungkinkan mereka, korban letusan
merapi, mengalami gangguan psikologis akibat trauma terhadap bencana
meletusnya Gunung Merapi ini. Pada kondisi normal, jumlah penderita gangguan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
psikikologis adalah sekitar 10 % dari populasi dan pascaletusan Merapi
diperkirakan naik menjadi 20 % dari populasi (Dinas Kesehatan Daerah Istimewa
Yogyakarta, 2010). Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mencatat sebanyak 756
korban bencana erupsi Gunung Merapi mengalami gangguan jiwa dan 52 orang
diantaranya mengalami gangguan jiwa berat (Dinas Kesehatan Sleman, 2010).
Meningkatnya jumlah penderita gangguan psikologis ini berdampak
secara tidak langsung terhadap meningkatnya jumlah penggunaan obat-obat untuk
menangani gangguan ini seperti obat-obat golongan psikotropika.Obat-obatan
golongan psikotropika ini juga perlu mendapatkan perhatian khusus terkait
ketersediaannya di pusat pelayanan kesehatan masyarakat maupun posko-posko
darurat. Kabupaten Sleman sendiri merupakan salah satu pusat penanganan dan
pengungsian bagi para korban letusan Gunung Merapi yang terpusat di Stadion
Maguwoharjo Sleman. Dari sekitar 94.615 total pengungsi, tercatat sekitar 80.155
orang korban letusan Gunung merapi mengungsi di kabupaten Sleman (Badan
Nasional Penanggulangan Bencana, 2010).
Salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang banyak dijumpai
adalah Puskesmas. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.128/ Menkes/ SK/ II/ 2004 , Puskesmas adalah Unit Pelaksanaan
Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas
sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan di masyarakat harus mampu
memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat dengan baik, termasuk masalah
ketersediaan dan kelengkapan sediaan farmasi di Puskesmas. Pengelolaan obat di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Puskesmas merupakan salah satu aspek penting yang menunjang pelayanan
kesehatan di Puskesmas karena adanya ketidakefisienan pengelolaan obat akan
memberikan dampak negatif terhadap biaya operasional Puskesmas, sedangkan
ketersediaan obat setiap saat menjadi tuntutan pelayanan kesehatan maka
pengelolaan yang efisien sangat menentukan keberhasilan manajemen Puskesmas
secara keseluruhan (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2004a).
Proses pengelolaan obat merupakan peran penting dari seorang Apoteker,
dan salah satu kegiatannya adalah pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan pengadaan, penyimpanan, distribusi obat, dan pengelolaan obat.
Karena tidak semua Puskesmas terdapat Apoteker, maka proses pengelolaan obat
ini tidak bisa dilakukan secara mandiri oleh tiap Puskesmas. Pengelolaan obat di
Puskesmas dilakukan oleh Apoteker yang ada di Gudang Farmasi; Artinya,
Apoteker di Gudang Farmasi mempunyai tanggung jawab untuk melakukan
pengelolaan obat di Puskesmas.
Pengelolaan obat di Puskesmas ini juga mencakup sediaan psikotropika.
Sediaan psikotropika di satu sisi merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di
bidang pengobatan atau pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu
pengetahuan, namun di sisi lain dapat pula menimbulkan ketergantungan yang
sangat merugikan apabila digunakan tanpa pengendalian dan pengawasan yang
ketat dan seksama. Konsekuensinya, Puskesmas dituntut untuk melakukan
pengelolaan sediaan psikotropika guna memperkirakan jenis dan jumlah sediaan
psikotropika yang dibutuhkan, serta meningkatkan pengawasan dan efisiensi
penggunaan sediaan psikotropika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1997,
psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Akibat
adanya efek ketergantungan dan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku,
diperlukan pengawasan terhadap pengelolaan dan penggunaan sediaan
psikotropika di Unit Pelayanan Kesehatan, salah satunya yaitu di Puskesmas
(Presiden Republik Indonesia, 1997).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengelolaan sediaan
psikotropika di Puskesmas khususnya di Kabupaten Sleman. Metode yang
digunakan adalah metode Pareto ABC dengan mengklasifikasikan item sediaan
berdasarkan nilai pakai dan nilai investasi. Hasil analisis ini akan digunakan untuk
mengetahui item sediaan psikotropika yang menjadi prioritas pengadaan di
Puskesmas Kabupaten Sleman. Selain itu juga dilakukan perkiraan jumlah
pemakaian psikotropika dengan perhitungan matematis menggunakan metode
Moving Average Total, sehingga didapatkan perkiraan jumlah pemakaian sediaan
selama satu tahun yang digunakan untuk proses pengadaan sediaan pada tahun
mendatang. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
gambaran mengenai pengelolaan sediaan psikotropika di Puskesmas yang lebih
efektif dan efisien. Efisien berarti dengan dana yang dibelanjakan dapat
memperoleh sediaan psikotropika yang lengkap dengan jumlah dan jenis yang
memadai sesuai kebutuhan. Efektif berarti penggunaan seoptimal mungkin dari
setiap jenis sediaan psikotropika yang disediakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1. Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang diteliti dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
a. Berapa nilai Pareto ABC dilihat dari rata-rata nilai pakai dan nilai investasi
sediaan psikotropika di Puskesmas Kabupaten Sleman periode 2010?
b. Berapa nilai indeks kritis sediaan psikotropika di Puskesmas Kabupaten
Sleman periode 2010?
c. Sediaan psikotropika apa yang masuk kategori A-NIK dan menjadi prioritas
dalam pengadaan sediaan psikotropika di Puskesmas Kabupaten Sleman
periode 2010?
d. Berapa perkiraan jumlah pemakaian sediaan psikotropika yang masuk kriteria
A-NIK di Puskesmas Kabupaten Sleman untuk periode 2011?
e. Bagaimana perbandingan hasil Moving Average Total sediaan psikotropika
kelompok A-NIK dengan data pemakaian sebenarnya di Puskesmas
Kabupaten Sleman periode Juli-Desember 2010?
2. Keaslian penelitian
Sejauh penelusuran penulis, penelitian mengenai analisis Pareto ABC
dan Moving Average Total sediaan psikotropika di Puskesmas Kabupaten Sleman
periode 2010 belum pernah dilakukan. Akan tetapi penelitian yang terkait dengan
pengelolaan sediaan farmasi di Puskesmas pernah dilakukan oleh Sari (2010)
dengan judul Analisis Pareto ABC Sediaan Farmasi Puskesmas di Kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Bantul dengan Penyakit Utama Nasofaringitis Akut dan Hipertensi Primer Tahun
2009. Persamaan dari penelitian - penelitian ini adalah penggunaan metode Pareto
ABC dalam pengolahan data, sedangkan perbedaannya terletak pada sediaan
farmasi yang dipilih, tempat penelitian, tahun penelitian, dan adanya tambahan
analisis Moving Average Total. Peneliti terdahulu menggunakan semua jenis
sediaan obat di Puskesmas Kabupaten Bantul tahun 2009.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan tentang pengelolaan sediaan psikotropika di Puskesmas dengan
metode Pareto ABC agar proses pengelolaan sediaan psikotropika di Puskesmas
Kabupaten Sleman dapat lebih efektif dan efisien serta mengetahui item sediaan
psikotropika yang menjadi prioritas dalam pengadaannya. Selain itu juga dapat
memberikan gambaran tentang pengaplikasian metode Moving Average Total di
Puskesmas Kabupaten Sleman.
b. Manfaat praktis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
gambaran kepada Apoteker, karyawan pengurus Gudang Farmasi di Kabupaten
Sleman mengenai nilai investasi, nilai pakai, nilai indeks kritis. Pengetahuan
mengenai item sediaan psikotropika yang menjadi prioritas dalam pengadaan
sediaan dengan menggunakan metode Pareto ABC dan Moving Average Total,
dapat memberikan gambaran profil pengelolaan sediaan psikotropika di
Puskesmas Kabupaten Sleman yang efektif dan efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis pengendalian
persediaan psikotropika di Puskesmas demi tercapainya pengadaan sediaan
psikotropika yang lebih efektif dan efisien.
2. Tujuan khusus
a. Menghitung nilai Pareto ABC sediaan psikotropika dilihat dari nilai pakai dan
nilai investasi di Puskesmas Kabupaten Sleman periode 2010.
b. Menghitung nilai indeks kritis sediaan psikotropika di Puskesmas Kabupaten
Sleman periode 2010.
c. Mengidentifikasi item psikotropika yang masuk kategori A-NIK dan menjadi
prioritas dalam pengelolaan sediaan psikotropika di Puskesmas Kabupaten
Sleman periode 2010.
d. Menghitung perkiraan jumlah pemakaian sediaan psikotropika yang masuk
kriteria A-NIK di Puskesmas Kabupaten Sleman untuk periode 2011
e. Membandingkan hasil Moving Average Total sediaan psikotropika kelompok
A-NIK dengan data pemakaian sebenarnya di Puskesmas Kabupaten Sleman
periode Juli-Desember 2010.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Puskesmas
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.128/
Menkes/ SK/ II/ 2004, definisi Puskesmas adalah Unit Pelaksanaan Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Wilayah kerja dari suatu
Puskesmas biasanya adalah satu Kecamatan, namun ada beberapa kasus dimana
terdapat lebih dari satu Puskesmas dalam satu Kecamatan, maka tanggung jawab
wilayah kerja dibagi antar Puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep
wilayah yakni Desa/Kelurahan atau RW (Menteri Kesehatan Republik Indonesia,
2004a).
Tujuan didirikannya Puskesmas adalah untuk mendukung tercapainya
tujuan pembangunan kesehatan nasional, dalam rangka mewujudkan Indonesia
Sehat 2010. Pembangunan kesehatan nasional ini meliputi peningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Fungsi dari Puskesmas adalah sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat
pelayanan kesehatan strata I, meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan
masyarakat (Indarwati, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. Apoteker
Definisi Apoteker menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.
1027/Menkes/SK/IX/2004, adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan
profesi dan telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan perundangan yang
berlaku dan berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai
apoteker (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2004b).
Pekerjaan kefarmasian menurut pasal 108 ayat (1) UU No. 36 tahun 2009
tentang Kesehatan meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan
farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan
obat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan (Presiden Republik Indonesia, 2009a).
Menurut Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian, yang diperkenankan untuk melakukan penyediaan obat adalah
tenaga kefarmasian atau Apoteker. Untuk itu Puskesmas tidak diperkenankan
melakukan pengelolaan obat secara sendiri-sendiri, namun dilakukan oleh
Apoteker di Gudang Farmasi dimana wilayah kerja Puskesmas itu berada
(Presiden Republik Indonesia, 2009b).
C. Pengelolaan Obat di Puskesmas
Pengelolaan obat adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan
perbekalan kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan
kebutuhan Puskesmas. Tujuannya adalah untuk mendapatkan perkiraan jenis dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati kebutuhan, meningkatkan
penggunaan obat secara rasional, dan meningkatkan efisiensi penggunaan obat
(Winarno, dkk., 2010).
Perencanaan kebutuhan obat adalah salah satu aspek penting dan
menentukan dalam pengelolaan obat karena perencanaan akan mempengaruhi
pengadaan, pendistribusian, dan pemakaian obat. Tujuan perencanaan kebutuhan
obat yang sesuai pola penyakit dan kebutuhan dasar termasuk program kesehatan
yang ditetapkan (Quick, Hume, Rankin, O’Connor, Rankin, O’Connor, 1997).
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan
kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan
puskesmas. Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan perkiraan jenis,
jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati kebutuhan, meningkatkan
penggunaan obat secara rasional, dan meningkatkan efisiensi penggunaan obat
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2010).
Sumber penyediaan obat di Puskesmas adalah berasal dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di
Puskesmas adalah obat esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun
oleh Menteri Kesehatan dengan merujuk pada Daftar Obat Esensial Nasional.
Tujuan permintaan obat adalah memenuhi kebutuhan obat di masing-masing unit
pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya
(Departemen Kesehatan RI, 2010).
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing
Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Kabupaten/ Kota dengan menggunakan format LPLPO (Laporan Pemakaian
Lembar Permintaan Obat). Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan
waktu penyerahan obat kepada Puskesmas, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota dapat menyusun petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan
penyerahan obat secara langsung dari Instalasi Farmasi Kabupaten/ Kota ke
Puskesmas (Departemen Kesehatan RI, 2010).
Data pemakaian obat yang dihasilkan oleh Puskesmas merupakan salah
satu faktor utama dalam mempertimbangkan pengelolaan obat di Puskesmas.
Ketepatan dan kebenaran data di Puskesmas akan berpengaruh terhadap
ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan di Kabupaten/
Kota. Dalam proses pengelolaan obat pertahun Puskesmas diminta menyediakan
data pemakaian obat dengan menggunakan Laporan Pemakaian dan Lembar
Permintaan Obat (LPLPO) yang berisi data pemakaian obat tahun sebelumnya,
jumlah kunjungan resep, data penyakit, dan frekuensi distribusi obat oleh Instalasi
Farmasi Kabupaten/ Kota. Selanjutnya Instalasi Farmasi Kabupaten/ Kota yang
akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat Puskesmas di
wilayah kerjanya (Winarno, dkk., 2010).
D. Sediaan Farmasi
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.36 tahun 2009 tentang
kesehatan, sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan
kosmetika. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia (Presiden
Republik Indonesia, 2009a).
Sumber penyediaan obat di Puskesmas berasal dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas
adalah obat Esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun oleh Menteri
Kesehatan dengan merujuk pada Daftar Obat Esensial Nasional (Winarno, dkk.,
2010).
Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) merupakan daftar obat esensial,
yaitu obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan, mencakup
upaya diagnosis, profilaksis, terapi dan rehabilitasi, yang diupayakan tersedia
pada unit pelayanan kesehatan sesuai fungsi dan tingkatnya. DOEN merupakan
standar minimal untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas (Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, 2008).
E. Psikotropika
Psikotropika menurut Undang - Undang Republik Indonesia No.5 tahun
1997 pasal 1 yang mengatur tentang psikotropika adalah zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan perilaku. Sedangkan dalam pasal 2, psikotropika yang
mempunyai potensi mengakibatkan sindroma ketergantungan digolongkan
menjadi:
a. Psikotropika golongan I, yaitu psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk
tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh
psikotropika golongan ini adalah ekstasi
b. Psikotropika golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantugan. Contoh
psikotropika golongan ini adalah amfetamin
c. Psikotropika golongan III adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh
psikotropika golongan ini adalah fenobarbital
d. Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh psikotropika golongan ini adalah diazepam, nitrazepam,
chlordiazepoksida (Presiden Republik Indonesia, 1997).
F. Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan (inventory control / inventory management) atau
pengendalian tingkat persediaan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan kebutuhan material dengan
tujuan memenuhi kebutuhan operasional dengan cara menekan investasi
persediaan seoptimal mungkin agar ketersediaan kebutuhan operasional menjadi
efektif dan efisisien (Indrajit dan Djokopranoto, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Prinsip manajemen persediaan adalah adanya penentuan jumlah dan jenis
barang yang disimpan sehingga dapat selalu memenuhi kebutuhan, namun tetap
memperhatikan biaya investasi yang timbul dari penyediaan barang tersebut harus
diusahakan seminimal mungkin. Intinya, pengelolaan sediaan harus efektif dan
efisien. Efektif berarti dapat menjamin pemenuhan kebutuhan sediaan, sedangkan
efisien berarti dapat menekan persediaan sampai ke tingkat minimum (Indrajit dan
Djokopranoto, 2003).
Usaha yang perlu dilakukan dalam manajemen persediaan secara garis
besar dapat diperinci sebagai berikut:
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan operasi
2. Membatasi nilai seluruh investasi
3. Membatasi jenis dan jumlah material
4. Memanfaatkan seoptimal mungkin material yang ada (Indrajit dan
Djokopranoto, 2003).
Persediaan merupakan bagian yang penting dalam operation
management karena membutuhkan modal yang cukup besar dan mempengaruhi
penyerahan barang-barang kepada konsumen. Pengaturan inventory berpengaruh
terhadap semua fungsi bisnis seperti operation, marketing dan financial. Yang
dimaksud inventory adalah bahan baku, barang dalam proses, bahan pembantu,
barang jadi supplies. Tujuan inventory control adalah menyediakan persediaan
dengan mutu dalam jumlah dan waktu yang sesuai dengan permintaan. Jumlah
yang disediakan tidak terlalu banyak agar investasi tidak terlalu tinggi dan juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
tidak terlalu sedikit agar jika ada kekurangan, harga inventory tidak terlalu mahal
(Haningsih, 2010).
Persediaan merupakan salah satu bagian dari tugas manajemen dalam
keputusan operasi, sebelum membuat keputusan tentang persediaan. Persediaan
merupakan salah satu aset terpenting dalam banyak perusahaan karena nilai
persediaan mencapai 40% dari seluruh investasi modal (Zulfikarijah, 2005).
Persediaan sangat berkaitan dengan pembelian, dimana pembelian yang optimal
tidak dapat dilakukan tanpa adanya pemahaman terhadap ketersediaan persediaan
(Chisholm-Burns, Vaillancourt, and Shepherd, 2011). Logistik merupakan suatu
ilmu pengetahuan dan seni, serta proses mengenai perencanaan dan penentuan
kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta
penghapusan material (Subagya, 1990).
Banyak model pengendalian persediaan di dalam manajemen logistik,
namun yang dipilih peneliti disini adalah model ABC, yaitu pengendalian perusahaan
yang berhubungan dengan aktivitas pengaturan persediaan bahan-bahan agar dapat
menjamin persediaan dan pelayanan kepada pasien. Analisis ABC ini menekankan
kepada persediaan yang mempunyai nilai penggunaan yang relatif tinggi atau mahal
(Meidi, 2005).
G. Pareto ABC (Always Better Control)
Analisis Pareto ABC adalah salah satu metode menejemen persediaan
yang sangat berguna untuk melakukan pemilihan, penyediaan, distribusi, dan
promosi penggunaan obat yang rasional. Selain itu analisis Pareto ABC juga
membantu untuk mengidentifikasi biaya yang dihabiskan untuk setiap item obat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
yang tidak terdapat dalam daftar golongan esensial atau jarang digunakan (Quick
et al , 1997). Prinsip Pareto atau ”Critical Few and Trial Many” berarti kebijakan
penjualan lebih memperhatikan item-item produk yang memiliki total penjualan yang
tinggi meskipun jumlah produk sedikit dibandingkan dengan item produk dengan
total penjualan rendah, meskipun terdiri dari jumlah produk yang banyak (Siagian,
2005).
Manajemen persediaan dalam perusahaan biasanya melibatkan ribuan
item dalam persediaan. Untuk melakukan pengendalian secara efektif, manajer
persediaan harus menghindari item-item yang tidak penting dan berkonsentrasi
kepada item-item yang paling penting. Prosedur pengendalian persediaan harus
memisahkan item-item yang membutuhkan pengendalian secara ketat dari item-
item lain yang dikendalikan secara tidak ketat. Pemilihan pengendalian persediaan
dapat memberikan petunjuk item-item mana saja yang paling penting dalam
persediaan dan yang membutuhkan lebih besar konsentrasi (Tersine dan Richard,
1994).
Biasanya menjadi tidak ekonomis bila melakukan pengendalian
persediaan secara terperinci pada seluruh item di dalam persediaan. Ini
menguntungkan bila membagi persediaan ke dalam tiga kelas menurut jumlah
pemakaian per periode dan harga beli per unit. Pendekatan ini disebut analisis
ABC. Dalam analisis ABC, item-item persediaan dikelompokkan ke dalam tiga
kelas berdasarkan nilai persediaan tahunan, dengan kriteria pengelompokkan
sebagai berikut (Tersine dan Richard, 1994).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Analisis Pareto ABC sering kali disebut dengan hukum 80-20, yang
terdiri dari tiga klasifikasi yaitu A, B, dan C yang didasarkan pada volume dollar
tahunan. Pengukurannya adalah dengan cara mengalikan setiap item persediaan
dengan biaya per unit. Persediaan tipe A berisi 20% dari total persediaan dengan
biaya total persediaan 70%-80%, persediaan tipe B berisi 30% dari total
persediaan dengan biaya total persediaan 15%-20%, persediaan tipe C berisi 50%
dari total item dengan biaya total persediaan 5%. Tingkat kesalahan yang dapat
diterima menurut rekomendasi APICS (The American Production and Inventory
Control) adalah ± 0,2% untuk item A, ±1% untuk item B, dan ± 5% untuk item C
(Zulfikarijah, 2008).
Berdasarkan analisis ABC yang dilakukan diketahui bahwa setiap kelas
membutuhkan tingkat pengendalian yang berbeda-beda. Diantaranya dalam hal
pengaturan pengisian kembali persediaan. Item kelas A membutuhkan
pengendalian yang lebih ketat dibandingkan item B atau C. Tersine dan Richard
(1994) menyebutkan bahwa pengurangan item-item kelas A akan berpengaruh
secara signifikan terhadap investasi persediaan dan dapat memberikan
penghematan terbesar. Begitu pula apabila pengurangan dilakukan pada item kelas
B. Hasil analisis ABC ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengatur dan
mengendalikan persediaan, dimana item kelas A membutuhkan pengendalian yang
lebih ketat dibandingkan dengan item kelas B dan untuk item kelas C dapat
dilakukan secara lebih longgar. Melalui pengaturan tingkat pengendalian yang
berbeda-beda, diharapkan persediaan tiap-tiap item berbeda pada tingkat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
optimal, sehingga sistem persediaan dapat berfungsi secara optimal dengan biaya
yang rendah.
Terkait dengan pendapatan dari penyediaan obat, analisis ABC dapat
digunakan untuk:
1. Menentukan frekuensi permintaan item obat, karena dengan memesan item
obat kelompok A lebih sering dan dalam jumlah yang sedikit akan mengurangi
biaya inventoris.
2. Mencari sumber item kelompok A dengan harga yang lebih murah.
3. Memonitor status permintaan item. Hal ini dilakukan untuk mencegah
terjadinya kekurangan item yang mendadak yang berakibat pada keharusan
pembayaran darurat yang biasanya lebih mahal.
4. Memonitor prioritas penyediaan agar sesuai dengan prioritas sistem kesehatan
yang menunjukkan jenis obat yang sering digunakan.
5. Membandingkan biaya aktual dan terencana (Quick et al , 1997).
Terkait dengan segi manfaat, analisis ABC digunakan untuk
mengevaluasi item dengan tingkat penggunaan terbanyak bersama-sama pejabat
kesehatan, dokter dan tenaga medis lain untuk memberikan gambaran mengenai
obat yang jarang dan sering digunakan (Quick et al, 1997).
Terkait dengan distribusi dan manajemen inventori sediaan farmasi,
analisis ABC dapat digunakan untuk:
1. Menentukan waktu paruh sediaan. Sebaiknya dilakukan pengawasan khusus
pada sediaan yang masuk dalam kelompok A untuk meminimalkan sediaan
yang terbuang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2. Menentukan jadwal pengiriman sediaan.
3. Menentukan jumlah stok dengan melakukan pemesanan yang lebih sering
dalam jumlah yang lebih sedikit untuk sediaan yang masuk dalam kelompok A.
4. Dengan melakukan kontrol yang ketat terhadap pemasukan dan pengeluaran
sediaan yang masuk dalam kelompok A dapat meminimalkan terbuangnya
sediaan dan sediaan yang hilang akibat pencurian (Quick et al , 1997)
Klasifikasi barang persediaan menurut konsep ABC adalah klasifikasi
menurut nilai barang. Nilai tidak hanya berarti harga per satuan barang, tetapi
dapat juga nilai pemakaian barang tersebut dalam tahun tertentu, misalnya satu
tahun (Indrajit dan Djokopranoto, 2003).
H. Moving Average Total
Forecasting adalah seni dan ilmu untuk memprediksi peristiwa masa
depan dimana hal ini melibatkan data-data masa lalu yang kemudian
memproyeksikannya ke masa depan yang diproses melalui model matematis
(Seto, Nita, dan Triana, 2004). Forecasting merupakan suatu seni membuat
keputusan tanpa mengetahui apa yang terjadi di masa depan, oleh karena itu
diperlukan data pada periode sebelumnya. Kegiatan forecasting merupakan bagian
dari manajemen logistik yang digunakan untuk memungkinkan bagian logistik
melakukan antisipasi terhadap permintaan pemakai sediaan pada waktu
mendatang. Antisipasi ini dibutuhkan untuk : (a) memungkinkan bagian logistik
melakukan pengadaan sesuai dengan perkembangan permintaan, (b)
memungkinkan manajemen material mendekatkan barang di tempat pelayanan, (c)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
merencanakan cadangan yang ekonomis (Lembaga Pengembangan dan
Manajemen Kesehatan PERDHAKI, 1997).
Forecasting menurut jangka waktu ke depannya dibagi menjadi tiga
kategori :
a. Prediksi jangka pendek, yaitu prediksi untuk waktu 1-6 bulan yang biasanya
digunakan untuk perencanaan pembelian, penjadwalan pekerjaan dan tingkat
produksi,
b. Prediksi jangka menengah, yaitu prediksi untuk jangka waktu 1 tahun yang
dipakai untuk perencanaan penjualan, penganggaran kas, perencanaan
anggaran dan produksi,
c. Prediksi jangka panjang, yaitu prediksi untuk waktu lebih dari 1 tahun yang
biasanya dipakai untuk perencanaan produk baru (Seto dkk., 2004).
Ada dua pendekatan dalam memprediksi keadaan/kejadian yang akan
datang, yaitu prediksi kualitatif dan kuantitatif. Prediksi kualitatif ini bersifat
subjektif, yaitu dengan menggabungkan faktor-faktor yang penting sebagai dasar
bagi pembuat keputusan dengan intuisi, emosi, perkiraan dan pengalaman pribadi
serta sistem nilai yang dianutnya dengan dibantu berbagai teknik untuk
forecasting. Sedangkan prediksi kuantitif menggunakan beberapa metode (Seto
dkk., 2004).
Forecasting ini dibuat dengan menggunakan data sebelumnya sebagai
acuan dasar. Salah satu metode forecasting yang bersifat kuantitif adalah Moving
Average Total yang digunakan untuk memperkirakan item sediaan yang
mengalami fluktuasi secara siklis yang tidak berkaitan dengan musim. Metode ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
termasuk model time series yang bersifat smoothing yang digunakan untuk
mengurangi ketidakteraturan dari data yang lalu. Periode forecasting yang optimal
adalah dalam jangka waktu yang pendek dan dipusatkan pada item sediaan utama
sesuai dengan klasifikasi tertentu. Langkah-langkah perhitungan dengan metode
Moving Average Total, yaitu :
1. melakukan penjumlahan kumulatif tiga bulan secara bergerak setiap item
sediaan,
2. menghitung persentase kenaikan atau penurunan jumlah kumulatif tersebut
dengan cara menghitung selisih jumlah kumulatif ke-1 dan ke-2 dibagi
dengan jumlah kumulatif ke-1 lalu dikalikan 100%,
3. melakukan perhitungan pertumbuhan rata-rata (average growth) dari
penjumlahan kumulatif tiga bulan bergerak, dan
4. menghitung angka tiga bulan bergerak yang akan datang dengan cara
menjumlahkan average growth dan 100%, kemudian dikalikan dengan data
pemakaian bulan terakhir (Lembaga Pengembangan dan Manajemen
Kesehatan PERDHAKI, 1997).
I. Landasan Teori
Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan
masyarakat, sehingga ikut berperan penting dalam pengendalian sediaan obat,
khususnya obat golongan psikotropika yang selain berguna secara medis, obat ini
juga mempunyai dampak negatif karena bisa menimbulkan ketergantungan. Oleh
karena itu, Apoteker yang bekerja di Gudang Farmasi sebagai tenaga kefarmasian
berkewajiban melakukan pengelolaan obat secara tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Salah satu bentuk pengelolaan obat dapat dilakukan dengan metode Pareto
ABC atau sering disebut dengan hukum 80-20, dimana obat akan diklasifikasikan
kedalam tiga kelompok yaitu kelompok A, B, dan C. Persediaan yang masuk
kedalam kelompok A adalah 20% dari total persediaan dengan biaya total
persediaan 70%-80% dan memerlukan pengendalian yang lebih ketat
dibandingkan dengan kelompok B dan C, kelompok B adalah 30% dari total
persediaan dengan biaya total persediaan 15%-20% dengan pengendalian cukup
ketat dibandingkan sediaan kelompok C tetapi tidak seketat sediaan kelompok A,
dan kelompok C adalah 50% dari total item dengan biaya total persediaan 5%
serta tidak terlalu diperketat. Dengan metode ini, maka akan didapatkan nilai
pakai (NP), nilai investasi (NI) dan nilai indeks kritis (NIK) sediaan obat dalam
suatu periode tertentu.
Sediaan kelompok A-NIK akan menjadi prioritas dalam pengadaannya,
sehingga akan membantu apabila dilakukan prediksi (forecasting) jumlah
pemakaian item sediaan dalam waktu mendatang dengan tujuan untuk membantu
bagian logistik dalam melakukan pengadaan sesuai dengan permintaan pemakai.
Salah satu metode forecasting yang bersifat kuantitatif adalah metode Moving
Average Total yang mengacu pada data pemakaian periode sebelumnya.
Kedua metode ini, yakni metode Pareto ABC dan Moving Average Total,
dapat digunakan untuk memaksimalkan pengelolaan psikotropika di Puskesmas,
sehingga pengelolaannya akan lebih efektif dan efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
J. Hipotesis
Hasil Moving Average Total sediaan psikotropika kelompok A-NIK
berbeda tidak bermakna dengan pemakaian sebenarnya di Puskesmas Kabupaten
Sleman periode Juli-Desember 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan
studi kasus yang bersifat retrospektif. Unit analisisnya adalah sediaan psikotropika
yang diadakan di seluruh Puskesmas Kabupaten Sleman. Disebut penelitian non
eksperimental karena pada penelitian ini dilakukan observasi terhadap variabel
subjek menurut keadaan apa adanya, tanpa ada manipulasi atau intervensi peneliti
(Pratiknya, 1993). Data yang diperlukan diperoleh dari satu sumber, yaitu data
primer yang berasal dari Laporan Pemakaian Lembar Permintaan Obat (LPLPO)
tiap Puskesmas Kabupaten Sleman yang dilaporkan ke Gudang Farmasi Sleman.
Berdasarkan bidang ilmu, penelitian ini merupakan penelitian farmasi klinis
komunitas, mata kuliah yang terkait meliputi Manajemen Farmasi dan Manajemen
Logistik Sediaan Farmasi.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jumlah pemakaian
psikotropika dan biaya investasi sediaan psikotropika (harga obat). Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah nilai indeks kritis (NIK) dan hasil perbandingan
pemakaian sediaan psikotropika setelah menggunakan metode Moving Average
Total dengan data pemakaian sebenarnya.
Definisi operasional variabel yang bisa diukur adalah :
1. Analisis adalah proses penilaian kinerja sistem pengendalian psikotropika di
Puskesmas Kabupaten Sleman periode 2010.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Puskesmas yang dianalisis dalam penelitian ini adalah seluruh Puskesmas di
Kabupaten Sleman
3. Nilai pakai (NP) adalah nilai yang diberikan kepada suatu sediaan berdasarkan
jumlah pemakaian sediaan tersebut pada periode 2010. Nilai A diberikan
kepada sediaan dengan pemakaian terbanyak yang mendominasi 80% dari
total seluruh pemakaian. Nilai B diberikan kepada sediaan dengan pemakaian
sedang yang memiliki kekuatan gabungan 15% dari total seluruh pemakaian.
Nilai C diberikan kepada sediaan dengan pemakaian rendah yang memiliki
nilai kekuatan gabungan sebesar 5% dari total seluruh pemakaian. Atau,
penilaian didasarkan pada besarnya persediaan dimana Nilai A diberikan
kepada 20% dari total persediaan, nilai B 30% dari total persediaan dan nilai C
50% dari total persediaan.
4. Nilai pakai diperoleh dari data jumlah pemakaian obat di Puskesmas
Kabupaten Sleman yang tercantum dalam LPLPO tahun 2010.
5. Nilai investasi (NI) adalah nilai yang diberikan pada suatu sediaan yang
diperoleh dari jumlah pengeluaran suatu sediaan dikali harga sediaan tersebut
pada periode 2010. Nilai A diberikan kepada sediaan dengan nilai investasi
tertinggi yang mendominasi 80% dari total seluruh nilai investasi. Nilai B
diberikan kepada sediaan dengan nilai investasi sedang yang memiliki
kekuatan gabungan sebesar 15% dari total seluruh nilai investasi. Nilai C
diberikan kepada sediaan dengan nilai investasi rendah yang hanya memiliki
kekuatan gabungan sebesar 5% dari total nilai investasi. Atau, penilaian
didasarkan pada besarnya persediaan dimana Nilai A diberikan kepada 20%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dari total persediaan, nilai B 30% dari total persediaan dan nilai C 50% dari
total persediaan.
6. Harga per item diperoleh dari Daftar Perincian Persediaan Obat Posisi Tanggal
31 Desember 2010 Gudang Farmasi Kabupaten Sleman dengan harga yang
paling tinggi yang tertera pada harga obat generik SK Menkes 2010.
7. Nilai indeks kritis (NIK) diperoleh dari penggabungan skor Pareto nilai pakai
dan Pareto nilai investasi sediaan psikotropika di setiap Puskesmas periode
2010.
8. Moving Average Total adalah suatu metode forecasting yang bersifat kuantitif
yang digunakan untuk memperkirakan item sediaan yang mengalami fluktuasi
secara siklis. Hasil perhitungan Moving Average Total yang merupakan
bilangan desimal akan dibulatkan dan yang menunjukkan hasil negatif (-)
dianggap 0.
9. Sediaan adalah item psikotropika di Puskesmas Kabupaten Sleman yang
dianalisis.
10. Periode 2010 dimulai pada tanggal 1 Januari 2010 dan berakhir pada tanggal
31 Desember 2010.
11. LPLPO (Laporan Pemakaian Lembar Permintaan Obat) adalah formulir yang
lazim digunakan di unit pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah sediaan psikotropika di Puskesmas
Kabupaten Sleman yang tercantum dalam LPLPO (Laporan Pemakaian Lembar
Permintaan Obat) tahun 2010. Kriteria inklusi subjek adalah sediaan psikotropika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
yang disediakan oleh Gudang Farmasi Kabupaten Sleman pada tahun 2010.
Kriteria eksklusi subjek adalah sediaan psikotropika yang merupakan sediaan
psikotropika bantuan, sediaan psikotropika yang dibeli langsung oleh Puskesmas
yang bersangkutan, dan sediaan psikotropika yang tidak diketahui harganya.
D. Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Puskesmas
Kabupaten Sleman.
2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No: HK. 03/ 01/ Menkes/
146/I.2010 tentang harga obat generik..
3. Kalkulator sebagai alat hitung.
4. Program komputer.
E. Lokasi Penelitian
Lokasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Gudang Farmasi
Kabupaten Sleman serta Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman yang terletak di
Jalan Candi Jonggrang No.6 Beran Tridadi.
F. Jalannya Penelitian
Kabupaten Sleman memiliki total 25 Puskesmas yang tersebar di seluruh
wilayah Sleman. Obat-obat yang terdapat di tiap-tiap Puskesmas disediakan oleh
Gudang Farmasi Kabupaten Sleman dan jumlah pemakaiannya akan dilaporkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
kembali oleh masing-masing Puskesmas kepada Gudang Farmasi dengan
menyerahkan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO).
Data sediaan psikotropika diperoleh dari data pemakaian obat psikotropika
di Puskesmas Kabupaten Sleman dalam format LPLPO tahun 2010. Dari data
pemakaian obat psikotropika tersebut kemudian dilakukan pengkategorian obat
berdasarkan konsep Pareto. Nilai A diberikan kepada sediaan dengan pemakaian
dan investasi terbanyak yang mendominasi 80% dari total seluruh pemakaian.
Nilai B diberikan kepada sediaan dengan pemakaian sedang yang memiliki
kekuatan gabungan 15% dari total seluruh pemakaian. Nilai C diberikan kepada
sediaan dengan pemakaian rendah yang memiliki nilai kekuatan gabungan sebesar
5% dari total seluruh pemakaian. Apabila range persentase pemakaian dan
investasi yang didapatkan tidak sesuai, maka penilaian didasarkan pada besarnya
persediaan dimana Nilai A diberikan kepada 20% dari total persediaan, nilai B
30% dari total persediaan dan nilai C 50% dari total persediaan. Selanjutnya
dilakukan analisis indeks kritis dan analisis Moving Average Total. Nilai indeks
kritis diperoleh dengan menggabungkan Pareto nilai pakai dan Pareto nilai
investasi. Berdasarkan analisis indeks kritis yang telah diperoleh, kemudian
dilakukan analisis Moving Average Total. Analisis ini dilakukan pada sediaan
psikotropika yang masuk kategori A-NIK dan menjadi prioritas di Puskesmas
Kabupaten Sleman periode 2010. Dengan analisis ini nantinya akan didapatkan
perkiraan jumlah pemakaian sediaan selama satu tahun yang digunakan untuk
proses pengadaan sediaan pada tahun mendatang yakni pada tahun 2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Selain itu dilakukan lagi analisis Moving Average Total dengan tujuan
untuk membandingkan hasil perkiraan yang didapatkan dengan data pemakaian
yang memang sudah terealisasikan. Data pemakaian yang sudah ada dibagi
menjadi dua, yakni semester pertama (Januari-Juni) dan semester kedua (Juli-
Desember). Kemudian dilakukan analisis Moving Average Total pada semester
pertama sehingga didapatkan perkiraan pemakaian pada semester kedua, yang
selanjutnya dibandingkan dengan data pemakaian sediaan psikotropika yang
sudah terealisasi secara statistik. Sebelumnya, dilakukan uji normalitas untuk
melihat apakah distribusi pemakaiannya. Apabila setelah diuji normalitas ternyata
didapatkan distribusi normal, maka untuk membandingkan digunakan metode uji
T. Sebaliknya apabila didapatkan distribusi yang tidak normal, maka untuk
membandingkan digunakan uji Mann-Whitney.
G. Analisis Data
1. Analisis Pareto ABC
a. Analisis ABC nilai pakai
Seluruh sediaan dihitung jumlah pemakaiannya dalam satu tahun.
Kemudian sediaan diurutkan dari jumlah pemakaian paling banyak hingga jumlah
pemakaian paling sedikit. Dari urutan data tersebut kemudian dibuat klasifikasi
sediaan sesuai jumlah pemakaiannya menjadi kelompok A-NP, B-NP, dan C-NP
berdasarkan persentase kumulatif 80%, 15%, dan 5% (Quick et al , 1997).
Sediaan yang sudah diklasifikasikan kemudian diberi skor 3 untuk sediaan yang
masuk dalam kelompok A-NP, 2 untuk kelompok B-NP, dan 1 untuk kelompok
C-NP. Berikut rumus perhitungannya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
% =Σ
Χ 100%Keterangan:%NP : % pemakaian sediaan psikotropikap : jumlah pemakaian sediaan psikotropika dalam 1 tahun∑p : jumlah seluruh pemakaian sediaan psikotropika
b. Analisis ABC nilai investasi
Seluruh sediaan didata jumlah pemakaian dan harga satuannya.
Kemudian dihitung nilai investasi dengan cara mengalikan jumlah pemakaian
setiap sediaan dengan harga satuan masing-masing sediaan. Sediaan kemudian
diurutkan dari yang nilai investasinya paling tinggi ke yang paling rendah dan
diklasifikasikan menjadi kelompok A-NI, B-NI, dan C-NI berdasarkan persentase
kumulatif 80%, 15%, dan 5%. Sediaan yang sudah diklasifikasikan kemudian
diberi skor 3 untuk sediaan yang masuk dalam kelompok ANI, 2 untuk kelompok
BNI, dan 1 untuk kelompok C-NI. Berikut rumus perhitungannya:
= × ℎKeterangan:NI : nilai investasi psikotropikap : jumlah pemakaian psikotropikah : harga satuan psikotropika
% = ∑ × 100%Keterangan:%NI : persen nilai investasi psikotropikaNI : nilai investasi psikotropika∑NI : jumlah nilai investasi
2. Analisis ABC indeks kritis
Analisis ABC indeks kritis dilakukan dengan menjumlah skor nilai pakai
dan nilai investasi masing-masing sediaan dengan rumus berikut:= +Keterangan:NIK : nilai indeks kritis psikotropikaSnp : skor nilai pakai psikotropikaSni : skor nilai investasi psikotropika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Dari hasil perhitungan tersebut kemudian sediaan diurutkan dari nilai
indeks kritis paling besar ke yang paling kecil dan diklasifikasikan menjadi
kelompok A-NIK, B-NIK, dan C-NIK berdasarkan hasil penjumlahan antara skor
nilai pakai dan nilai investasi. Untuk nilai pakai dan nilai investasi dengan skor A
dikonversikan menjadi 3, skor B menjadi 2, dan skor C menjadi 1, jadi range skor
yang didapat adalah 2-6. Sediaan akan dikategorikan menjadi 3 kelompok,
sehingga perlu dilakukan penghitungan range untuk masing-masing kelompok
dengan cara sebagai berikut:
= − ℎℎJadi range skor yang diperoleh adalah:
= 6 − 23 = 43 = 1,33Berdasarkan perhitungan tersebut, maka sediaan dengan skor 2 - 3,33 masuk
dalam kelompok C-NIK, sediaan dengan skor 3,34 – 4,66 masuk dalam kelompok
B-NIK, dan sediaan dengan skor 4,67 – 6 masuk dalam kelompok A-NIK .
3. Analisis Moving Average Total
Analisis ini dilakukan dengan mendata pemakaian masing-masing
sediaan yang masuk dalam kriteria A-NIK di masing-masing apotek. Sediaan itu
kemudian dijumlahkan kumulatif tiga bulan secara bergerak dan dibagi tiga
sehingga akan didapatkan hasil penjumlahan kumulatif. Setelah itu dilakukan
perhitungan pertumbuhan rata-rata (average growth) dengan menghitung
kenaikan atau penurunan pemakaian yang didapatkan dari penjumlahan kumulatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dibandingkan dengan jumlah pemakaian tiga bulan sebelumnya. Setelah
didapatkan angka average growth, maka dilakukan perhitungan angka tiga bulan
bergerak selanjutnya dengan menjumlahkan angka average growth dengan 100%
kemudian dikalikan dengan jumlah pemakaian sediaan pada bulan terakhir.
Perhitungan forecast bulan yang akan datang dihitung dari angka tiga bulan
bergerak selanjutnya dikurangi dengan jumlah pemakaian 2 bulan terakhir.
Setelah didapatkan perkiraan untuk bulan ketujuh, maka selanjutnya dihitung lagi
kumulatif tiga bulan selanjutnya dan akan didapatkan average growth yang baru
yang digunakan untuk perhitungan forecast bulan kedelapan, dan begitu
seterusnya sampai didapatkan perkiraan untuk bulan yang keduabelas. Cara
perhitungan analisis Moving Average Total akan disajikan pada tabel I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel I. Cara Perhitungan Moving Average Total1. Periode 1 Tahun (Januari-Desember)
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12
Kumulatif 3 bulan(a1+a2+a3)/3 =
b1
(a2+a3+a4)/3 =
b2
(a3+a4+a5)/3 =
b3
(a4+a5+a6)/3 =
b4
(a5+a6+a7)/3 =
b5
(a6+a7+a8)/3 =
b6
(a7+a8+a9)/3 =
b7
(a8+a9+a10)/3 =
b8
(a9+a10+a11)/3
= b9
(a10+a11+a12)/3= b10
Angka pertumbuhan((b2-
b1)/b1)*100 = c1
((b3-b2)/b2)*100 = c2
((b4-b3)/b3)*100 = c3
((b5-b4)/b4)*100 = c4
((b6-b5)/b5)*100 = c5
((b7-b6)/b6)*100 = c6
((b8-b7)/b7)*100 = c7
((b9-b8)/b8)*100 = c8
((b10-b9)/b9)*100 = c9
((e1-b10)/b10)*100 =
c10
Rata-rata pertumbuhanc1+c2+...+ c9 = d1
c2+c3+...+ c10 =
d2Hasil Perkiraan Pemakaian
Perkiraan(e1*3)-a12-a11
= f1
(e2*3)-f1-a12 =
f2
(e3*3)-f2-f1 =
f3
(e4*3)-f3-f2 =
f4
(e5*3)-f4-f3 =
f5
(e6*3)-f5-f4 =
f6
(e7*3)-f6-f5 =
f7
(e8*3)-f7-f6 =
f8
(e9*3)-f8-f7 =
f9
(e10*3)-f9-f8 =
f10
(e11*3)-f10-f9 =
f11
(e12*3)-f11-f10 =
f612
Kumulatif 3 bulan((d1+100)/100)*
b10 = e1
((d2+100)/100)*
b10 = e2
((d3+100)/100)*
b10 = e3
((d4+100)/100)*
b10 = e4
((d5+100)/100)*
b10 = e5
((d6+100)/100)*
b10 = e6
((d7+100)/100)*
b10 = e7
((d8+100)/100)*
b10 = e8
((d9+100)/100)*
b10 = e9
((d10+100)/100)*b10 =e10
((d11+100)/100)*b10 =e11
((d12+100)/100)*b10 =e12
Angka pertumbuhan((e2-
e1)/e1)*100=c11
((e3-e2)/e2)*100=c12
((e4-e3)/e3)*100=c13
((e5-e4)/e4)*100=c14
((e6-e5)/e5)*100=c15
((e7-e6)/e6)*100=c16
((e8-e7)/e7)*100=c17
((e9-e8)/e8)*100=c18
((e10-e9)/e9)*100=c19
((e11-e10)/e10
)*100=c20
Rata-rata pertumbuhanc3+c4+...+ c11 =
d3
c4+c5+...+ c12 =
d4
c5+c6+...+ c13 =
d5
c6+c7+...+ c14 =
d6
c7+c8+...+ c15 =
d7
c8+c9+...+ c16 =
d8
c9+c10+...+ c17 =
d9
c10+c11+...+ c18
= d10
c11+c12+...+ c19
= d11
c12+c13+...+ c20
= d12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2. Periode 6 bulan (Januari-Juni)Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaiansetiap bulan
a1 a2 a3 a4 a5 a6(e1*3)-a6-a5 =
f1
(e2*3)-f1-a6 =
f2
(e3*3)-f2-f1 =
f3
(e4*3)-f3-f2 =
f4
(e5*3)-f4-f3 =
f5
(e6*3)-f5-f4 =
f6
Kumulatif 3bulan
(a1+a2+a3)/3 = b1
(a2+a3+a4)/3 = b2
(a3+a4+a5)/3 = b3
(a4+a5+a6)/3 = b4
((d1+100)/100)*b4 = e1
((d2+100)/100)*e1 = e2
((d3+100)/100)*e2 = e3
((d4+100)/100)*e3 = e4
((d5+100)/100)*e4 = e5
((d6+100)/100)*e5 = e6
Angkapertumbuhan
((b2-b1)/b1)*100 = c1
((b3-b2)/b2)*100 = c2
((b4-b3)/b3)*100 = c3
((e1-b4)/b4)*100 = c4
((e2-e1)/e1)*100 = c5
((e3-e2)/e2)*100 = c6
((e4-e3)/e3)*100 = c7
((e5-e4)/e4)*100 = c8
Rata – ratapertumbuhan
c1+c2+c3 = d1
c2+c3+c4 = d2
c3+c4+c5 = d3
c4+c5+c6 = d4
c5+c6+c7 = d5
c6+c7+c8 = d6
Keterangan :
= Kumulatif 3 bulan= Angka pertumbuhan= Rata-rata pertumbuhan= Kumulatif 3 bulan ( hasil proyeksi )= Hasil perhitungan proyeksi pemakaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian evaluasi pengadaan psikotropika di Puskesmas Kabupaten
Sleman periode 2010 ini merupakan penelitian yang menerapkan hukum Pareto
dan perhitungan Moving Average Total dalam menganalisis pengelolaan sediaan
psikotropika di Puskesmas. Dengan aplikasi metode Pareto ABC akan didapatkan
nilai indeks kritis sediaan psikotropika di Puskesmas Kabupaten Sleman yang
seluruhnya berjumlah 25 Puskesmas. Untuk mendapatkan nilai indeks kritis ini,
sebelumnya perlu dilakukan analisis Pareto terlebih dahulu terhadap nilai pakai
dan nilai investasi dari sediaan psikotropika yang tersedia di Puskesmas. Dari nilai
indeks kritis yang didapatkan, item sediaan psikotropika yang masuk dalam
kategori A-NIK akan lebih diprioritaskan perihal dalam pengelolaannya, karena
item yang masuk dalam kategori ini merupakan item yang paling berpengaruh,
baik dilihat dari nilai pakai maupun nilai investasinya sehingga memerlukan
perhatian khusus. Item yang masuk dalam kelompok A-NIK ini kemudian akan
dianalisis dengan metode Moving Average Total yang bertujuan untuk
memprediksikan jumlah pemakaian sediaan psikotropika dalam satu periode
dengan melihat pada angka pertumbuhannya.
A. Pareto ABC Nilai Pakai dan Nilai Investasi
1. Pareto ABC Nilai Pakai
Nilai pakai ditentukan dengan melihat pada jumlah pemakaian tiap item
sediaan psikotropika yang terdapat di Puskesmas selama periode 2010. Dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
jumlah pemakaian tiap item ini selanjutnya dibuat persentase pemakaian tiap item
sediaan psikotropika yang kemudian diurutkan dari persentase yang paling tinggi
sampai pada persentase yang paling rendah. Urutan item sediaan psikotropika ini
kemudian diklasifikasikan ke dalam kelompok A, B, dan C sesuai dengan
persentase kumulatif pemakaiannya. Kelompok A merupakan item dengan
pemakaian terbanyak yang mendominasi 80% dari total seluruh pemakaian dan
diberi nilai 3. Kelompok B adalah item dengan pemakaian sedang sebesar 15%
dari total seluruh pemakaian dan diberi nilai 2. Sedangkan kelompok C adalah
sediaan dengan pemakaian rendah sebesar 5% dari total seluruh pemakaian dan
diberi nilai 1. Pengelompokan psikotropika berdasarkan nilai pakai gabungan
seluruh Puskesmas dapat dilihat pada tabel di berikut ini.
Tabel II. Pengelompokan Sediaan Psikotropika Puskesmas KabupatenSleman Berdasarkan Nilai Pakai Periode 2010
Kelompok Sediaan psikotropikaPersentase
jumlah item perkelompok (%)
Jumlahpemakaian per
item
Persentasejumlah
pemakaian perkelompok (%)
ANP
(1 item)halloperidol 1,5 mg 20 107859 62,96
BNP
(1 item)diazepam tablet 2 mg 20 53736 31,36
CNP
(3 item)
fenobarbital 30 mg60
97145,68diazepam injeksi 5 mg/ml 12
stesolid 5mg 2Total 5 100 171323 100
Total item psikotopika di Puskesmas Kabupaten Sleman selama periode
2010 adalah sebanyak 5 item. Dari 5 item tersebut, terdapat 1 item yang masuk
kedalam kelompok A-NP atau 20,00% dari total item psikotropika yang ada,
dengan jumlah pemakaian sebesar 107859 atau sekitar 62,96% dari total jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pemakaian psikotropika. Untuk kelompok B-NP terdapat 1 item atau 20,00% dari
total item psikotropika yang ada, dengan jumlah pemakaian sebesar 53736 atau
sekitar 31,36% dari total jumlah pemakaian psikotropika. Sedangkan kelompok
C-NP terdiri dari 3 item atau 60,00% dari total item psikotropika yang ada,
dengan jumlah pemakaian sebesar 9728 atau sekitar 5,68% dari total jumlah
pemakaian psikotropika.
Gambar I. Diagram Batang Jumlah dan Persentase tiap Kelompok NilaiPakai Pukesmas Kabupaten Sleman Periode 2010
Berdasarkan teori Pareto ABC nilai pakai, kelompok sediaan A-NP berisi
20% dari total persediaan dengan biaya total persediaan 70%-80%, sediaan B-NP
berisi 30% dari total persediaan dengan biaya total persediaan 15%-20%, sediaan
C-NP berisi 50% dari total item dengan biaya total persediaan 5% (Zulfikarijah,
2008). Apabila dibandingkan dengan teori, terdapat ketidaksesuaian nilai pakai
hasil Pareto ABC nilai pakai untuk kelompok A-NP dan B-NP. Kelompok A-NP
persentase nilai pakainya terlalu kecil sehingga tidak masuk range dan sebaliknya
0
20
40
60
80
ANP
1
Jumlah dan Persentae tiap Kelompok Nilai Pakai
37
pemakaian psikotropika. Untuk kelompok B-NP terdapat 1 item atau 20,00% dari
total item psikotropika yang ada, dengan jumlah pemakaian sebesar 53736 atau
sekitar 31,36% dari total jumlah pemakaian psikotropika. Sedangkan kelompok
C-NP terdiri dari 3 item atau 60,00% dari total item psikotropika yang ada,
dengan jumlah pemakaian sebesar 9728 atau sekitar 5,68% dari total jumlah
pemakaian psikotropika.
Gambar I. Diagram Batang Jumlah dan Persentase tiap Kelompok NilaiPakai Pukesmas Kabupaten Sleman Periode 2010
Berdasarkan teori Pareto ABC nilai pakai, kelompok sediaan A-NP berisi
20% dari total persediaan dengan biaya total persediaan 70%-80%, sediaan B-NP
berisi 30% dari total persediaan dengan biaya total persediaan 15%-20%, sediaan
C-NP berisi 50% dari total item dengan biaya total persediaan 5% (Zulfikarijah,
2008). Apabila dibandingkan dengan teori, terdapat ketidaksesuaian nilai pakai
hasil Pareto ABC nilai pakai untuk kelompok A-NP dan B-NP. Kelompok A-NP
persentase nilai pakainya terlalu kecil sehingga tidak masuk range dan sebaliknya
ANP BNP CNP
1 1 3
62,96
31,37
5,68
Kelompok nilai pakai
Jumlah dan Persentae tiap Kelompok Nilai Pakai
Jumlah item
Persentae nilaipakai (%)
37
pemakaian psikotropika. Untuk kelompok B-NP terdapat 1 item atau 20,00% dari
total item psikotropika yang ada, dengan jumlah pemakaian sebesar 53736 atau
sekitar 31,36% dari total jumlah pemakaian psikotropika. Sedangkan kelompok
C-NP terdiri dari 3 item atau 60,00% dari total item psikotropika yang ada,
dengan jumlah pemakaian sebesar 9728 atau sekitar 5,68% dari total jumlah
pemakaian psikotropika.
Gambar I. Diagram Batang Jumlah dan Persentase tiap Kelompok NilaiPakai Pukesmas Kabupaten Sleman Periode 2010
Berdasarkan teori Pareto ABC nilai pakai, kelompok sediaan A-NP berisi
20% dari total persediaan dengan biaya total persediaan 70%-80%, sediaan B-NP
berisi 30% dari total persediaan dengan biaya total persediaan 15%-20%, sediaan
C-NP berisi 50% dari total item dengan biaya total persediaan 5% (Zulfikarijah,
2008). Apabila dibandingkan dengan teori, terdapat ketidaksesuaian nilai pakai
hasil Pareto ABC nilai pakai untuk kelompok A-NP dan B-NP. Kelompok A-NP
persentase nilai pakainya terlalu kecil sehingga tidak masuk range dan sebaliknya
Jumlah dan Persentae tiap Kelompok Nilai Pakai
Jumlah item
Persentae nilaipakai (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kelompok B-NP persentase nilai pakainya terlalu tinggi sehingga melebihi range.
Oleh karena itu pengkategorian untuk ketiga kelompok dilakukan berdasarkan
pada besarnya persediaan dimana nilai A diberikan kepada 20% dari total
persediaan, nilai B 30% dari total persediaan dan nilai C 50% dari total
persediaan. Selain itu juga dapat dilakukan modifikasi range hukum Pareto
sehingga didapatkan pengkategorian yang lebih sesuai dengan profil persediaan
psikotropika di Puskesmas Kabupaten Sleman yang terdiri dari sedikit item.
Gambar II. Grafik Distribusi Persediaan ABC Berdasarkan Analisis NilaiPakai Puskesmas Kabupaten Sleman Periode 2010
Berdasarkan gambar grafik di atas, terlihat bahwa kelompok A-NP
menyerap pemakaian sebesar 62,96% dari total pemakaian seluruhnya meskipun
jumlahnya hanya 20,00% dari total sediaan yang ada, sehingga sediaan yang
masuk kedalam kelompok A-NP ini menjadi prioritas dimana persediaannya
harus selalu dijaga dan memerlukan pemantauan yang ketat agar tidak terjadi
kekosongan sehingga pemenuhan kebutuhan resep dapat tercapai.
38
kelompok B-NP persentase nilai pakainya terlalu tinggi sehingga melebihi range.
Oleh karena itu pengkategorian untuk ketiga kelompok dilakukan berdasarkan
pada besarnya persediaan dimana nilai A diberikan kepada 20% dari total
persediaan, nilai B 30% dari total persediaan dan nilai C 50% dari total
persediaan. Selain itu juga dapat dilakukan modifikasi range hukum Pareto
sehingga didapatkan pengkategorian yang lebih sesuai dengan profil persediaan
psikotropika di Puskesmas Kabupaten Sleman yang terdiri dari sedikit item.
Gambar II. Grafik Distribusi Persediaan ABC Berdasarkan Analisis NilaiPakai Puskesmas Kabupaten Sleman Periode 2010
Berdasarkan gambar grafik di atas, terlihat bahwa kelompok A-NP
menyerap pemakaian sebesar 62,96% dari total pemakaian seluruhnya meskipun
jumlahnya hanya 20,00% dari total sediaan yang ada, sehingga sediaan yang
masuk kedalam kelompok A-NP ini menjadi prioritas dimana persediaannya
harus selalu dijaga dan memerlukan pemantauan yang ketat agar tidak terjadi
kekosongan sehingga pemenuhan kebutuhan resep dapat tercapai.
38
kelompok B-NP persentase nilai pakainya terlalu tinggi sehingga melebihi range.
Oleh karena itu pengkategorian untuk ketiga kelompok dilakukan berdasarkan
pada besarnya persediaan dimana nilai A diberikan kepada 20% dari total
persediaan, nilai B 30% dari total persediaan dan nilai C 50% dari total
persediaan. Selain itu juga dapat dilakukan modifikasi range hukum Pareto
sehingga didapatkan pengkategorian yang lebih sesuai dengan profil persediaan
psikotropika di Puskesmas Kabupaten Sleman yang terdiri dari sedikit item.
Gambar II. Grafik Distribusi Persediaan ABC Berdasarkan Analisis NilaiPakai Puskesmas Kabupaten Sleman Periode 2010
Berdasarkan gambar grafik di atas, terlihat bahwa kelompok A-NP
menyerap pemakaian sebesar 62,96% dari total pemakaian seluruhnya meskipun
jumlahnya hanya 20,00% dari total sediaan yang ada, sehingga sediaan yang
masuk kedalam kelompok A-NP ini menjadi prioritas dimana persediaannya
harus selalu dijaga dan memerlukan pemantauan yang ketat agar tidak terjadi
kekosongan sehingga pemenuhan kebutuhan resep dapat tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Sebaliknya, kelompok C-NP hanya menyerap pemakaian sebesar 5,68%
dari total pemakaian seluruhnya meskipun jumlahnya 60,00% dari total sediaan
yang ada, sehingga diperlukan pengendalian untuk sediaan yang masuk kedalam
kelompok C-NP ini dimana persediaannya harus selalu diawasi jangan sampai
berlebihan, bahkan kalau bisa ditiadakan pengadaannya, sehingga akan dapat
menghemat biaya pengadaan obat seperti biaya pemesanan dan penyimpanan
obat, serta dapat mengurangi jumlah persediaan. Contoh sediaan kelompok C-NP
yang dapat ditiadakan pengadaannya adalah stesolid 5 mg, dimana selama periode
2010 sediaan ini jumlah pemakaianya hanya 2 atau sebesar 0,001% dari total
jumlah pemakaian sediaan Psikotropika di Puskesmas Kabupaten Sleman.
Sedangkan Kelompok B-NP mempunyai persentase jumlah pemakaian
sebesar 31,37% dari total pemakaian seluruhnya dari 20,00% total sediaan yang
ada, merupakan kelompok dengan pemakaian sedang. Hal ini tidak berarti bahwa
sediaan yang masuk dalam kelompok ini tidak perlu dikendalikan. Sediaan
kelompok B-NP juga harus tetap diawasi agar persediaannya tidak berlebihan
yang dapat berakibat pada meningkatnya resiko kerusakan sediaan karena
penyimpanan yang lama atau bahkan resiko kadaluwarsa.
2. Analisis ABC Nilai Investasi
Untuk analisis ABC nilai investasi, selain jumlah pemakaian sediaan,
diperlukan juga harga dari sediaan tersebut. Untuk harga sediaan psikotropika,
dilihat dari Keputusan Menteri Kesehatan No: HK. 03/ 01/ Menkes/
146/I.2010 tentang harga obat generik. Nilai investasi dihitung dengan cara
mengalikan jumlah pemakaian tiap item sediaan dengan harga tiap item.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Kemudian nilai investasi yang diperoleh diurutkan dari nilai tertinggi sampai
terendah dan dibuat persentase nilai investasi tiap item.
Sama dengan analisis ABC nilai pakai, sediaan dikelompokkan menjadi 3
kelompok. Kelompok A adalah sediaan farmasi dengan nilai investasi tertinggi
yang mendominasi 80% dari total seluruh investasi dan diberi nilai 3. Kelompok
B diberikan kepada sediaan dengan nilai investasi sedang sebesar 15% dari total
seluruh nilai investasi dan diberi nilai 2. Sedangkan kelompok C adalah sediaan
dengan pemakaian rendah sebesar 5% dari total seluruh nilai investasi dan diberi
nilai 1. Berikut akan disajikan tabel pengelompokan item sediaan hasil analisis
Pareto ABC berdasarkan nilai investasi seluruh Puskesmas Kabupaten Sleman
Periode 2010.
Tabel III. Pengelompokan Sediaan Psikotropika Puskesmas KabupatenSleman Berdasarkan Nilai Investasi Periode 2010
Kelompok Sediaan psikotropika
Persentasejumlah item
per kelompok(%)
Total harga perkelompok
( Rp )
Persentasetotal harga perkelompok (%)
ANP (1 item) halloperidol 1,5 mg 20 11.134.285 86,15
BNP (1 item) diazepam tablet 2 mg 20 1.329.966 10,29
CNP (3 item)fenobarbital 30 mg
60 459.459 3,56stesolid 5mg
diazepam injeksi 5 mg/mlTotal 5 100 12.923.710 100
Dari total 5 item psikotopika di Puskesmas Kabupaten Sleman, terdapat 1
item yang masuk kedalam kelompok A-NI atau 20,00% dari total item
psikotropika yang ada, dengan nilai investasi sebesar Rp 11.134.285,00 atau
sekitar 86,15% dari total nilai investasi keseluruhan. Untuk kelompok B-NI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
terdapat 1 item atau 20,00% dari total item psikotropika yang ada, dengan nilai
investasi sebesar Rp 1.329.966,00 atau sekitar 10,29% dari total nilai investasi
keseluruhan. Sedangkan kelompok C-NI terdiri dari 3 item atau 60,00% dari total
item psikotropika yang ada, dengan nilai investasi sebesar Rp 459.459,00 atau
sekitar 3,56% dari total nilai investasi keseluruhan.
Gambar III. Diagram Batang Jumlah dan Persentase tiap Kelompok NilaiInvestasi Pukesmas Kabupaten Sleman Periode 2010
Berdasarkan teori Pareto ABC nilai investasi, kelompok sediaan A-NI
berisi 20% dari total persediaan dengan biaya total persediaan 70%-80%, sediaan
B-NI berisi 30% dari total persediaan dengan biaya total persediaan 15%-20%,
sediaan C-NI berisi 50% dari total item dengan biaya total persediaan 5%
(Zulfikarijah, 2008). Apabila dibandingkan dengan teori, hasil Pareto ABC nilai
investasi yang diperoleh juga kurang sesuai dengan hukum Pareto ABC 80-20
karena ketiga kelompok tidak masuk ke dalam range. Hasil analisis Pareto ABC
nilai investasi kelompok A-NI mempunyai persentase yang melebihi range yakni
0
20
40
60
80
100
ANI
1
Diagram Jumlah dan Persentae tiap KelompokNilai Investasi
41
terdapat 1 item atau 20,00% dari total item psikotropika yang ada, dengan nilai
investasi sebesar Rp 1.329.966,00 atau sekitar 10,29% dari total nilai investasi
keseluruhan. Sedangkan kelompok C-NI terdiri dari 3 item atau 60,00% dari total
item psikotropika yang ada, dengan nilai investasi sebesar Rp 459.459,00 atau
sekitar 3,56% dari total nilai investasi keseluruhan.
Gambar III. Diagram Batang Jumlah dan Persentase tiap Kelompok NilaiInvestasi Pukesmas Kabupaten Sleman Periode 2010
Berdasarkan teori Pareto ABC nilai investasi, kelompok sediaan A-NI
berisi 20% dari total persediaan dengan biaya total persediaan 70%-80%, sediaan
B-NI berisi 30% dari total persediaan dengan biaya total persediaan 15%-20%,
sediaan C-NI berisi 50% dari total item dengan biaya total persediaan 5%
(Zulfikarijah, 2008). Apabila dibandingkan dengan teori, hasil Pareto ABC nilai
investasi yang diperoleh juga kurang sesuai dengan hukum Pareto ABC 80-20
karena ketiga kelompok tidak masuk ke dalam range. Hasil analisis Pareto ABC
nilai investasi kelompok A-NI mempunyai persentase yang melebihi range yakni
ANI BNI CNI
1 1 3
86,15
10,293,56
Kelompok Nilai Investasi
Diagram Jumlah dan Persentae tiap KelompokNilai Investasi
Jumlah item
Persentase nilaiinvetasi (%)
41
terdapat 1 item atau 20,00% dari total item psikotropika yang ada, dengan nilai
investasi sebesar Rp 1.329.966,00 atau sekitar 10,29% dari total nilai investasi
keseluruhan. Sedangkan kelompok C-NI terdiri dari 3 item atau 60,00% dari total
item psikotropika yang ada, dengan nilai investasi sebesar Rp 459.459,00 atau
sekitar 3,56% dari total nilai investasi keseluruhan.
Gambar III. Diagram Batang Jumlah dan Persentase tiap Kelompok NilaiInvestasi Pukesmas Kabupaten Sleman Periode 2010
Berdasarkan teori Pareto ABC nilai investasi, kelompok sediaan A-NI
berisi 20% dari total persediaan dengan biaya total persediaan 70%-80%, sediaan
B-NI berisi 30% dari total persediaan dengan biaya total persediaan 15%-20%,
sediaan C-NI berisi 50% dari total item dengan biaya total persediaan 5%
(Zulfikarijah, 2008). Apabila dibandingkan dengan teori, hasil Pareto ABC nilai
investasi yang diperoleh juga kurang sesuai dengan hukum Pareto ABC 80-20
karena ketiga kelompok tidak masuk ke dalam range. Hasil analisis Pareto ABC
nilai investasi kelompok A-NI mempunyai persentase yang melebihi range yakni
Diagram Jumlah dan Persentae tiap KelompokNilai Investasi
Jumlah item
Persentase nilaiinvetasi (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
sebesar 86,15%, sedangkan kelompok B-NI dan C-NI mempunyai persentase
yang lebih rendah dari range yakni berurutan adalah 10,29% dan 3,56%. Oleh
karena itu, sama dengan analisis Pareto nilai pakai, pengkategorian untuk ketiga
kelompok dilakukan berdasarkan pada besarnya persediaan dimana nilai A
diberikan kepada 20% dari total persediaan, nilai B 30% dari total persediaan dan
nilai C 50% dari total persediaan. Selain itu juga dapat dilakukan modifikasi
range hukum Pareto sehingga didapatkan pengkategorian yang lebih sesuai
dengan profil persediaan psikotropika di Puskesmas Kabupaten Sleman yang
terdiri dari sedikit item.
Gambar IV. Grafik Distribusi Persediaan ABC Berdasarkan Analisis NilaiInvestasi Puskesmas Kabupaten Sleman Periode 2010
Dari grafik terlihat bahwa kelompok A-NI sebesar 20,00% sediaan mampu
memberikan kontribusi sebesar 86,15% dari total nilai investasi. Kelompok B-NI
42
sebesar 86,15%, sedangkan kelompok B-NI dan C-NI mempunyai persentase
yang lebih rendah dari range yakni berurutan adalah 10,29% dan 3,56%. Oleh
karena itu, sama dengan analisis Pareto nilai pakai, pengkategorian untuk ketiga
kelompok dilakukan berdasarkan pada besarnya persediaan dimana nilai A
diberikan kepada 20% dari total persediaan, nilai B 30% dari total persediaan dan
nilai C 50% dari total persediaan. Selain itu juga dapat dilakukan modifikasi
range hukum Pareto sehingga didapatkan pengkategorian yang lebih sesuai
dengan profil persediaan psikotropika di Puskesmas Kabupaten Sleman yang
terdiri dari sedikit item.
Gambar IV. Grafik Distribusi Persediaan ABC Berdasarkan Analisis NilaiInvestasi Puskesmas Kabupaten Sleman Periode 2010
Dari grafik terlihat bahwa kelompok A-NI sebesar 20,00% sediaan mampu
memberikan kontribusi sebesar 86,15% dari total nilai investasi. Kelompok B-NI
42
sebesar 86,15%, sedangkan kelompok B-NI dan C-NI mempunyai persentase
yang lebih rendah dari range yakni berurutan adalah 10,29% dan 3,56%. Oleh
karena itu, sama dengan analisis Pareto nilai pakai, pengkategorian untuk ketiga
kelompok dilakukan berdasarkan pada besarnya persediaan dimana nilai A
diberikan kepada 20% dari total persediaan, nilai B 30% dari total persediaan dan
nilai C 50% dari total persediaan. Selain itu juga dapat dilakukan modifikasi
range hukum Pareto sehingga didapatkan pengkategorian yang lebih sesuai
dengan profil persediaan psikotropika di Puskesmas Kabupaten Sleman yang
terdiri dari sedikit item.
Gambar IV. Grafik Distribusi Persediaan ABC Berdasarkan Analisis NilaiInvestasi Puskesmas Kabupaten Sleman Periode 2010
Dari grafik terlihat bahwa kelompok A-NI sebesar 20,00% sediaan mampu
memberikan kontribusi sebesar 86,15% dari total nilai investasi. Kelompok B-NI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
sebesar 20,00% sediaan mampu memberikan kontribusi sebesar 10,29% dari total
nilai investasi. Kelompok C-NI memiliki persentase besar namun hanya
berkontribusi sebesar 3,56% dari total nilai investasi. Persediaan kelompok A-NI
menjadi prioritas pengelolaan dengan frekuensi pembelian yang sering dan jumlah
yang sedikit karena kontribusi nilai investasinya yang besar. Hal yang perlu
diperhatikan terkait lebih seringnya pembelian sediaan adalah kerja sama yang
baik antara pihak gudang farmasi dengan distributor agar pemesanan dapat
dipenuhi tepat waktu, sehingga tidak akan terjadi kekosongan sediaan.
B. Analisis ABC Indeks Kritis
Analisis ABC indeks kritis dilakukan dengan menggabungkan variabel
nilai pakai dan nilai investasi. Nilai indeks kritis dikelompokkan menjadi 3
kelompok, yaitu kelompok C-NIK apabila sediaan memiliki nilai indeks kritis 2 -
3,3, kelompok B-NIK apabila sediaan memiliki nilai indeks kritis 3,34 - 4,66 dan
kelompok A-NIK apabila sediaan memiliki nilai indeks kritis 4,67 - 6. Berikut
adalah hasil analisis indeks kritis untuk Puskesmas Kabupaten Sleman.
Tabel IV. Hasil Analisis Nilai Indeks Kritis Sediaan Psikotropika PuskesmasKabupaten Sleman Periode 2010
Nama Obat Satuan NP NI NIK Pareto %halloperidol 1,5 mg Tablet 3 3 6 A 20
diazepam tablet 2 mg Tablet 2 2 4 B 20fenobarbital 30 mg Tablet 1 1 2 C
60diazepam injeksi 5 mg/ml Ampul 1 1 2 Cstesolid 5 mg Tube 1 1 2 C
Sediaan psikotropika yang masuk dalam kelompok A-NIK, yakni
halloperidol 1,5 mg, akan menjadi prioritas pengadaan sediaan di Puskesmas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Kabupaten Sleman. Sediaan farmasi dalam kelompok A-NIK diusahakan jangan
sampai mengalami kekosongan, karena sediaan yang masuk dalam kelompok A-
NIK merupakan sediaan psikotropika yang penggunaannya sangat esensial dan
paling sering diresepkan. Distribusi sediaan psikotropika dari Gudang Farmasi
Kabupaten Sleman ke tiap Puskesmas dapat dilakukan dengan jumlah sedikit
namun dengan frekuensi yang lebih sering. Kelompok A-NIK juga secara tidak
langsung memiliki nilai investasi yang cukup besar sehingga sediaan farmasi di
kelompok A-NIK ini perlu dilakukan pengawasan dan monitoring dengan ketat,
pencatatan yang akurat dan lengkap, serta pemantauan tetap oleh penanggung
jawab gudang secara langsung.
Item kelompok C-NIK merupakan sediaan penunjang ataupun pelengkap
yang bertujuan untuk memaksimalkan pengobatan, sehingga pengobatan menjadi
lebih baik. Akan tetapi dari segi pemakaian dan investasinya, sediaan yang masuk
di dalam kelompok C-NIK ini dinilai cukup kurang. Oleh karena itu, sediaan
farmasi dalam kelompok C-NIK, yakni fenobarbital 30 mg, diazepam injeksi 5
mg/ml dan stesolid 5 mg, pengadaannya dapat dikurangi jumlahnya.
Pengadaannya di tiap Puskesmas oleh pihak gudang sebaiknya dalam jumlah
sedikit dengan frekuensi pemesanan yang diatur berdasarkan jumlah sisa stok.
Sedangkan kelompok B-NIK merupakan kelompok sediaan dengan
kontribusi sedang. Hal ini tidak berarti bahwa sediaan yang masuk dalam
kelompok ini tidak perlu dimonitor. Pengadaan untuk sediaan kelompok B-NIK,
yakni diazepam tablet 2 mg, juga harus tetap diawasi agar persediaannya jangan
sampai terjadi kekosongan ataupun jangan sampai berlebihan yang berakibat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
meningkatnya resiko rusaknya sediaan karena penyimpanan yang lama atau
bahkan resiko kadaluwarsa.
Gambar V. Diagram Persentase Pemakaian halloperidol 1,5 mg untukmasing-masing Puskesmas di Kabupaten Sleman
0,00
Godean 2Sleman
Godean 1Sayegan
MoyodanMlati 2
MinggirTempel 1
KalasanNgemplak 1
Tempel 2Mlati 1Berbah
PrambananGamping 1
TuriGamping 2
Ngaglik 2Ngemplak 2Cangkringan
Depok 3Depok 1
Ngaglik 1Depok 2
Pakem
pusk
esm
as
Persentase Pemakaian halloperidol 1,5mg Puskesmas Kabupaten Sleman
45
meningkatnya resiko rusaknya sediaan karena penyimpanan yang lama atau
bahkan resiko kadaluwarsa.
Gambar V. Diagram Persentase Pemakaian halloperidol 1,5 mg untukmasing-masing Puskesmas di Kabupaten Sleman
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00
8,848,32
7,746,37
5,795,57
5,094,89
4,394,084,04
3,623,49
2,862,692,61
2,421,53
1,301,20
1,020,90
0,540,37
pemakaian (%)
Persentase Pemakaian halloperidol 1,5mg Puskesmas Kabupaten Sleman
Timur
Lereng
Barat
Tengah
45
meningkatnya resiko rusaknya sediaan karena penyimpanan yang lama atau
bahkan resiko kadaluwarsa.
Gambar V. Diagram Persentase Pemakaian halloperidol 1,5 mg untukmasing-masing Puskesmas di Kabupaten Sleman
10,00 12,00
10,338,84
8,32
Persentase Pemakaian halloperidol 1,5mg Puskesmas Kabupaten Sleman
Timur
Lereng
Barat
Tengah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Gambar V menunjukkan persentase pemakaian halloperidol 1,5 mg
sebagai item yang masuk kedalam kelompok A-NIK untuk masing-masing
Puskesmas yang dibandingkan dengan total pemakaian secara keseluruhan.
Kabupaten Sleman berdasarkan karakteristik wilayahnya terbagi menjadi 4
wilayah yaitu wilayah lereng Gunung Merapi, wilayah Sleman Barat, Sleman
Tengah dan Sleman Timur (Pemerintah Kabupaten Sleman, 2010).
Gambar VI. Diagram Rata-rata Persentase Pemakaian halloperidol 1,5 mgper Puskesmas untuk Tiap Wilayah Kabupaten Sleman
Apabila dibandingkan persentase pemakaiannya, wilayah dengan
pemakaian tertinggi adalah wilayah Sleman Barat dengan 5 Puskesmas yaitu
Godean II, Godean I, Sayegan, Moyodan, dan Minggir dengan rata-rata jumlah
pemakaian sebesar 7,67% dari total pemakaian keseluruhan. Pemakaian kedua
terbanyak ditempati oleh wilayah Sleman Timur dengan rata-rata jumlah
0
1
2
3
4
5
6
7
8
barat
7,67
jum
lah
pem
akai
an (%
)
Rata-rata Persentase Jumlah Pemakaian halloperidol 1,5mg per Puskesmas untuk Tiap Wilayah Kabupaten Sleman
46
Gambar V menunjukkan persentase pemakaian halloperidol 1,5 mg
sebagai item yang masuk kedalam kelompok A-NIK untuk masing-masing
Puskesmas yang dibandingkan dengan total pemakaian secara keseluruhan.
Kabupaten Sleman berdasarkan karakteristik wilayahnya terbagi menjadi 4
wilayah yaitu wilayah lereng Gunung Merapi, wilayah Sleman Barat, Sleman
Tengah dan Sleman Timur (Pemerintah Kabupaten Sleman, 2010).
Gambar VI. Diagram Rata-rata Persentase Pemakaian halloperidol 1,5 mgper Puskesmas untuk Tiap Wilayah Kabupaten Sleman
Apabila dibandingkan persentase pemakaiannya, wilayah dengan
pemakaian tertinggi adalah wilayah Sleman Barat dengan 5 Puskesmas yaitu
Godean II, Godean I, Sayegan, Moyodan, dan Minggir dengan rata-rata jumlah
pemakaian sebesar 7,67% dari total pemakaian keseluruhan. Pemakaian kedua
terbanyak ditempati oleh wilayah Sleman Timur dengan rata-rata jumlah
barat timur tengah lereng
7,67
4,00
3,01 2,70
Pembagian wilayah Kabupaten Sleman
Rata-rata Persentase Jumlah Pemakaian halloperidol 1,5mg per Puskesmas untuk Tiap Wilayah Kabupaten Sleman
46
Gambar V menunjukkan persentase pemakaian halloperidol 1,5 mg
sebagai item yang masuk kedalam kelompok A-NIK untuk masing-masing
Puskesmas yang dibandingkan dengan total pemakaian secara keseluruhan.
Kabupaten Sleman berdasarkan karakteristik wilayahnya terbagi menjadi 4
wilayah yaitu wilayah lereng Gunung Merapi, wilayah Sleman Barat, Sleman
Tengah dan Sleman Timur (Pemerintah Kabupaten Sleman, 2010).
Gambar VI. Diagram Rata-rata Persentase Pemakaian halloperidol 1,5 mgper Puskesmas untuk Tiap Wilayah Kabupaten Sleman
Apabila dibandingkan persentase pemakaiannya, wilayah dengan
pemakaian tertinggi adalah wilayah Sleman Barat dengan 5 Puskesmas yaitu
Godean II, Godean I, Sayegan, Moyodan, dan Minggir dengan rata-rata jumlah
pemakaian sebesar 7,67% dari total pemakaian keseluruhan. Pemakaian kedua
terbanyak ditempati oleh wilayah Sleman Timur dengan rata-rata jumlah
lereng
2,70
Rata-rata Persentase Jumlah Pemakaian halloperidol 1,5mg per Puskesmas untuk Tiap Wilayah Kabupaten Sleman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
pemakaian sebesar 4,00% dari total pemakaian keseluruhan. Wilayah Sleman
Tengah menempati urutan ketiga dengan rata-rata jumlah pemakaian sebesar
3,01% dari total pemakaian keseluruhan. Terakhir, Wilayah Lereng Gunung
Merapi merupakan wilayah dengan pemakaian halloperidol 1,5 mg terendah
dengan rata-rata jumlah pemakaian sebesar 2,70% dari total pemakaian
keseluruhan. Setelah dilihat profilnya secara keseluruhan, pemakaian halloperidol
1,5 mg sebagai item yang masuk dalam kelompok A-NP tidak merata untuk
masing-masing Puskesmas. Oleh karena itu, untuk masalah pengadaan item ini
tidak bisa dibagi merata untuk masing-masing Puskesmas karena tingkat
kebutuhan akan item ini di tiap wilayah dan Puskesmas berbeda-beda. Oleh
karena itu, disarankan pengadaan item ini seharusnya dibagi berdasarkan
persentase pemakaiannya di tiap Puskesmas.
C. Moving Average Total
Analisis Moving Average Total merupakan suatu analisis untuk
memprediksikan jumlah pemakaian sediaan psikotropika dalam satu periode
dengan melihat pada angka pertumbuhannya. Analisis ini diterapkan terhadap
item sediaan psikotropika yang masuk dalam kelompok A-NIK Puskesmas
Kabupaten Sleman selama periode 2010, yakni sediaan halloperidol 1,5 mg,
sehingga didapatkan perkiraan jumlah pemakaian sediaan selama satu tahun yang
digunakan untuk proses pengadaan sediaan pada tahun mendatang yakni pada
tahun 2011. Berikut akan disajikan tabel hasil analisis Moving Average Total
sediaan halloperidol 1,5 mg sebagai item prioritas di Puskesmas Kabupaten
Sleman Periode 2010.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel V. Hasil Analisis Moving Average Total Sediaan halloperidol 1,5 mg di Puskesmas Kabupaten Sleman Periode 2010Puskesmas
Perkiraan Pemakaian tiap Bulan (tablet)Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Gabungan 8533 10231 11201 8992 10689 11667 9325 11300 12463 9871 11842 13000Berbah 546 150 788 731 380, 1062 1135 942 2015 1833 1772 3017
Cangkringan 208 66 49 211 60 44 198 45 35 202 47 33Depok 1 243 162 171 343 260 301 462 387 442 634 587 673Depok 2 0 71 27 0 69 23 0 66 20 0 63 18Depok 3 106 101 88 96 90 77 91 85 73 86 79 67
Gamping 1 340 471 639 503 612 851 753 969 1151 1084 1348 1578Gamping 2 368 815 1003 716 1225 1523 1330 2106 2619 2623 3637 4342Godean 1 698 314 536 614 222 454 529 140 389 474 86 335Godean 2 706 791 1108, 765 857 1197 836 990 1413 908 1073 1510Kalasan 317 359 397 278 326 352 234 289 327 209 262 299Minggir 205 1466 721 389 1785 887 596 2029 1184 927 2378 1547Mlati 1 362 470 489 407 528 553 469 597 615 525 659 683Mlati 2 803 870 947 1041 1179 1379 1386 1579 1831 1851 2091 2395
Moyodan 872 834 705 1023 984 899 1107 1098 1039 1293 1287 1230Ngaglik 1 112 239 216 199 372 395 374 614 641 663 962 1056Ngaglik 2 76 153 144 47 120 116 24 105 102 9 90 87
Ngemplak 1 411 325 475 442 328 468 429 333 482 437 341 491Ngemplak 2 222 203 159 253 241 207 273 268 241 319 310 283
Pakem - - - - - - - - - - - -Prambanan 383 414 375 418 445 405 451 483 438 488 519 476
Sayegan 724 491 614 702 460 567 657 411 534 625 379 502Sleman 716 1151 1003 776 1231 1074 878 1349 1191 972 1446 1292
Tempel 1 512 490 733 599 567 829 690 693 950 790 804 1071Tempel 2 386 492 525 446 559 598 507 631 666 577 706 746
Turi - - - - - - - - - - - -
Keterangan : (-) data tidak memadai untuk dianalisis dengan Moving Average Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Selanjutnya dilakukan lagi analisis Moving Average Total dengan tujuan
untuk membandingkan hasil perkiraan yang didapatkan dengan data pemakaian
yang memang sudah terealisasikan. Data pemakaian yang sudah ada dibagi
menjadi dua, yakni semester pertama (Januari-Juni) dan semester kedua (Juli-
Desember), dimana data pemakaian pada semester pertama yang akan dianalis.
Tujuan dilakukannya analisis hanya pada semester awal adalah untuk
mendapatkan hasil prediksi jumlah pemakaian sediaan psikotropika A-NIK untuk
semester kedua yang nantinya akan dibandingkan dengan pemakaian sebenarnya
di Puskesmas secara statistik setelah sebelumnya dilakukan uji normalitas terlebih
dahulu terhadap data yang sudah tersedia, untuk melihat apakah distribusi
pemakaiannya nornal atau tidak. Apabila setelah diuji normalitas ternyata
didapatkan distribusi normal, maka untuk membandingkan digunakan metode uji
T. Sebaliknya apabila didapatkan distribusi yang tidak normal, maka untuk
membandingkan digunakan uji Mann-Whitney.
Hasil dari analisis ini nantinya akan diketahui apakah perkiraan jumlah
pemakaian yang dihitung dengan analisis Moving Average Total ini berbeda
dengan jumlah pemakaian sebenarnya. Apabila hasil yang didapatkan ternyata
tidak berbeda bermakna, maka analisis ini nantinya dapat diterapkan untuk
pengadaan sediaan yang menjadi prioritas secara terpusat pada tahun mendatang
di Puskesmas yang bersangkutan. Sedangkan adanya Puskesmas dengan hasil
berbeda bermakna secara statistik menunjukkan bahwa untuk Puskesmas yang
bersangkutan perlu dilakukan pengendalian lebih lanjut sehingga nantinya analisis
Moving Average Total ini dapat diterapkan. Berikut adalah hasil perbandingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
analisis Moving Average Total sediaan halloperidol 1,5 mg sebagai sediaan
kelompok A-NIK untuk keseluruhan Puskesmas Kabupaten Sleman Periode 2010.
Tabel VI. Hasil Perbandingan Analisis Moving Average Total Sediaanhalloperidol 1,5 mg di Seluruh Puskesmas Kabupaten Sleman Periode 2010
Bulan 7 8 9 10 11 12 Total Statistik(p)
PemakaianTerealisasi 9902 10438 8387 7957 9665 10937 57286
Berbedatidak
bermakna(p= 0,905)Perkiraan 10243 10907 7007 10873 11471 7462 57963
Gambar VII. Grafik Perbandingan Perkiraan Pemakaian halloperidol 1,5mg dengan Jumlah Pemakaian Terealisasi
Berdasarkan tabel IX dan grafik VII, didapatkan hasil bahwa perkiraan
pemakaian halloperidol 1,5 mg di Puskesmas Kabupaten Sleman secara
keseluruhan selama periode Agustus sampai Desember 2010 tidak berbeda
bermakna dengan jumlah pemakaian yang sebenarnya. Hasil ini diperoleh setelah
dilakukan perhitungan normalitas data yang ada dan dilanjutkan perhitungan
statitik terhadap data hasil analisis Moving Average Total. Selanjutnya dilakukan
02000400060008000
100001200014000
7 8 9 10 11 12
Jum
lah
pem
akai
an
Bulan
Pemakaian Terealisasi Perkiraan Pemakaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
analisis Moving Average Total untuk halloperidol 1,5 mg pada masing-masing
Puskesmas Kabupaten Sleman.
Tabel VII. Hasil Uji statistik Moving Average Total Sediaan halloperidol 1,5mg Masing-masing Puskesmas Kabupaten Sleman Periode 2010
Puskesmas
Pemakaian selamasetahun periode 2010
Uji statistikHasil(p)
terealisasi perkiraan Distribusi Uji TMann-
Whitney
Depok 2 585 373 Normal 0,083
Gamping 1 3090 3035 Normal 0,907
Godean 2 11139 8453 Tidaknormal 0,200
Minggir 6013 9856 Tidaknormal 0,054
Mlati 2 6243 5603 Tidaknormal 0,522
Moyodan 6870 7449 Tidaknormal 0,337
Ngaglik 1 972 1069 Normal 0,644
Prambanan 3762 3647 Tidaknormal 0.107
Sayegan 8353 7855 Normal 0,104
Sleman 9534 10142 Normal 0,252
Berbah 3900 7793 Tidaknormal 0,004
Cangkringan 1398 5124 Normal 0,016
Depok 1 1095 522 Normal 0,004
Depok 3 1295 2037 Normal 0,000
Gamping 2 2820 21769 Normal 0,042
Godean 1 8970 11779 Normal 0,001
Kalasan 5277 7313 Normal 0,000
Mlati 1 4355 3712 Normal 0,005
Ngaglik 2 2610 3737 Normal 0,001
Ngemplak 1 4738 3729 Tidaknormal 0,004
Ngemplak 2 1655 2350 Tidaknormal 0,010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel VIII. Lanjutan
Tempel 1 5485 4237 Normal 0,006
Tempel 2 4405 3733 Normal 0,002
Pakem 395 -Tidaknormal
- -
Turi 864 -Tidaknormal
- -
Keterangan:
p ≥ 0,05 = hasil uji statistik berbeda tidak bermakna
p < 0,05 = hasil uji statistik berbeda bermakna
Puskesmas dengan hasil statistik berbeda tidak bermakna
Puskesmas dengan hasil statistik berbeda bermakna
Data kurang memadai untuk dianalisis Moving Average Total
Tabel X merupakan tabel hasil analisis Moving Average Total haloperidol
1,5 mg untuk tiap Puskesmas Kabupaten Sleman setelah diuji secara statistik.
Terdapat 15 Puskesmas dengan data pemakaian yang mempunyai distribusi
normal sedangkan 10 Puskesmas sisanya mempunyai distribusi yang tidak
normal. Hasil yang didapatkan adalah terdapat 10 Puskesmas dengan hasil analisis
Moving Average Total yang berbeda tidak bermakna setelah dibandingkan dengan
data pemakaian sebenarnya, sehingga untuk kesepuluh Puskesmas yakni
Puskesmas Depok II, Gamping I, Godean II, Minggir, Mlati II, Moyodan, Ngaglik
I, Prambanan, Sayegan, dan Sleman bisa menerapkan teori Moving Average Total
dalam pengadaan item sediaan halloperidol 1,5 mg untuk memperkirakan
penggunaan periode selanjutnya. Sedangkan untuk Puskesmas sisanya yang
setelah diuji statistik menunjukkan hasil berbeda bermakna, perlu dilakukan
pengendalian lebih lanjut sehingga nantinya analisis Moving Average Total dapat
diterapkan di Puskesmas yang bersangkutan juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Nilai Pareto ABC sediaan psikotropika di Puskesmas Kabupaten Sleman
periode 2011 adalah sebagai berikut.
a. Analisis nilai pakai sediaan psikotropika menghasilkan rata-rata presentase
sediaan yang masuk dalam kelompok A-NP adalah sebanyak 20,00% yakni
halloperidol 1,5 mg, kelompok B-NP sebanyak 20,00% yakni diazepam
tablet 2 mg, dan kelompok C-NP sebanyak 60,00% yakni fenobarbital 30
mg, diazepam injeksi 5 mg/ml dan stesolid 5 mg.
b. Analisis nilai investasi sediaan psikotropika menghasilkan rata-rata
presentase sediaan yang masuk dalam kelompok A-NI adalah sebanyak
20,00% yakni halloperidol 1,5 mg, kelompok B-NI sebanyak 20,00% yakni
diazepam tablett 2 mg, dan kelompok C-NI sebanyak 60,00% yakni
fenobarbital 30 mg, diazepam injeksi 5 mg/ml dan stesolid 5 mg.
2. Nilai indeks kritis sediaan psikotropika di Puskesmas Kabupaten Sleman
periode 2011 yang masuk dalam kelompok A-NIK adalah sebanyak 20,00%
yakni halloperidol 1,5 mg, kelompok B-NIK sebanyak 20,00% diazepam
tablett 2 mg, dan kelompok C-NIK sebanyak 60,00% yakni fenobarbital 30 mg,
diazepam injeksi 5 mg/ml dan stesolid 5 mg.
3. Sediaan psikotropika yang menjadi prioritas dalam pengadaan sediaan
psikotropika di Puskesmas Kabupaten Sleman tahun 2010 adalah halloperidol
1,5 mg.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
4. Perkiraan jumlah pemakaian sediaan halloperidol 1,5 mg sebagai item prioritas
di Puskesmas Kabupaten Sleman adalah sebesar 129113,6 tablet untuk periode
2011.
5. Dari total 25 Puskesmas di Kabupaten Sleman, terdapat 10 Puskesmas yaitu
Puskesmas Depok II, Gamping I, Godean II, Minggir, Mlati II, Moyodan,
Ngaglik I, Prambanan, Sayegan, dan Sleman yang mempunyai hasil analisis
Moving Average Total berbeda tidak bermakna dengan data pemakaian
sebenarnya.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan saran berupa :
1. Item yang menjadi prioritas untuk pengadaan di Puskesmas Kabupaten Sleman
periode 2010 adalah sediaan halloperidol 1,5 mg, oleh karena itu perlu
dilakukan pemantauan secara ketat terhadap sediaan tersebut supaya jangan
sampai terjadi kekosongan.
2. Puskesmas Depok II, Gamping I, Godean II, Minggir, Mlati II, Moyodan,
Ngaglik I, Prambanan, Sayegan, dan Sleman dapat menerapkan analisis
Moving Average Total untuk memprediksikan pengadaan sediaan psikotropika
khususnya halloperidol 1,5 mg sebagai item prioritas untuk periode berikutnya.
3. Puskesmas Berbah, Cangkringan, Depok I, Depok III, Ga,pimh II, Godean I,
Kalasan, Mlati I, Ngaglik II, Ngemplak I, Ngemplak II, Tempel I, Tempel II,
Pakem, dan Turi yang memerlukan pengendalian lebih lanjut supaya nantinya
dapat menerapkan metode analisis Moving Average Total untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
memprediksikan pengadaan sediaan psikotropika khususnya halloperidol 1,5
mg sebagai item prioritas untuk periode berikutnya.
4. Karena tingkat kebutuhan akan item halloperidol 1,5 mg sebagai prioritas
sediaan di tiap wilayah dan Puskesmas berbeda-beda, maka disarankan
distribusi item ini di tiap Puskesmas seharusnya dibagi berdasarkan persentase
pemakaiannya.
5. Untuk meningkatkan pelayanan dan pengelolaan obat di Puskesmas, akan lebih
baik apabila di tiap Puskesmas Kabupaten Sleman terdapat seorang Apoteker.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
DAFTAR PUSTAKA
Badan Narkotika Nasional, 2009, Narcotic & Psycotropic Case 2003-2008,www.bnn.go.id, diakses tanggal 25 Desember 2011.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2010, Magma di Perut Merapi PerluDicermati, http://www.antaranews.com/berita/1289414601/magma-di-perut-merapi-perlu-dicermati, diakses tanggal 10 Januari 2012
Chisholm-Burns, M.A., Vaillancourt, A.M., Shepherd, M., 2011, PharmacyManagement, Leadership, Marketing and Finance, Jones and BartlettPublishers, Ontario, pp. 23, 150, 156-158.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008, Daftar Obat Esensial Nasional(DOEN) 2008, http://www.depkes.go.id/downloads/doen2008.pdf ,diakses tanggal 12 Februari 2010.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2010, Pedoman Pengelolaan ObatPuskesmas, www.depkes.go.id, diakses tanggal 12 Februari 2010.
Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2010, Penderita GangguanPsikologis di Sekitar Merapi Naik,http://www.antaranews.com/berita/1290579826/penderita-gangguan-psikologis-di-sekitar-merapi-naik, diakses tanggal 10 Januari 2012
Dinas Kesehatan Sleman, 2010, 756 Korban Merapi Alami Gangguan Jiwa,http://regional.kompas.com/read/2010/12/29/22024961/756.Korban.Merapi.Alami.Gangguan.Jiwa, diakses tanggal 10 Januari 2012
Haningsih, L., 2010, Metode Kuantitatif, http://www.pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/...21003-93938839951 84.doc, diakses tanggal 21 April 2011
Indarwati, Retno, S.Kep.Ns., Puskesmas, www.ners.unair.ac.id/materikuliah/PUSKESMAS.pdf, diakses tanggal 20 April 2011
Indrajit dan Djokopranoto, 2003, Manajemen Persediaan, PT GramediaWidiasarana Indonesia, Jakarta, pp. 4, 11, 20.
Lembaga Pengembangan dan Manajemen Kesehatan PERDHAKI, 1997,Lokakarya Manajemen Persediaan Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
Meidi, 2005, Analisa Pareto, http://meidii.multiply.com/journal/item/9, diaksestanggal 21 April 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2004a, Keputusan Menteri KesehatanRepublik Indonesia No. 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar PusatKesehatan Masyarakat, www.depkes.go.id, diakses tanggal 11 April 2011
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2004b, Keputusan Menteri KesehatanRepublik Indonesia No. 1027 tahun 2004 tentang Standar PelayananKefarmasian di Apotek, www.depkes.go.id, diakses tanggal 20 April 2011,
Pemerintah Kabupaten Sleman, 2010, Karakteristik Wilayah,http://www.slemankab.go.id diakses tanggal 10 Januari 2012
Presiden Republik Indonesia, 1997, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5Tahun 1997 Tentang Psikotropika, www.depkes.go.id, diakses tanggal 11Mei 2011
Presiden Republik Indonesia, 2009a, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, www.depkes.go.id, diakses tanggal 20April 2011
Presiden Republik Indonesia, 2009b, Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor.51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian,www.depkes.go.id, diakses tanggal 20 April 2011
Quick, J.D., Hume M.L., Rankin, J.R., O’Connor, R.M.L., O’Connor, R.W.,1997, Managing Drug Supplay, Management Sciences for Health, 7thprinting, Boston, Massachussets, pp. 629 - 638
Rony, A., 2009, Analisis Perencanaan Obat Berdasarkan ABC Indeks Kritis diApotek Sanata Dharma tahun 2006-2008, Skripsi, Fakultas FarmasiUniversitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Sari, D. P. , 2010, Analisis Pareto ABC Sediaan Farmasi Puskesmas di KabupatenBantul dengan Pola Penyakit Utama Nasofaringitis Akut dan HipertensiPrimer Periode 2009, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas SanataDharma, Yogyakarta.
Seto, S., Nita, Y., dan Triana, L., 2004, Manajemen Farmasi Lingkup : Apotek,Farmasi Rumah Sakit, Pedagang Besar Farmasi, Industri Farmasi,Airlangga University Press, Surabaya, pp. 75-85.
Siagian, M. Y., 2005, Aplikasi Supply Chain Management dalam Dunia Bisnis,PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, pp. 3-5 dan 52-54
Subagya, H., 1990, Manajemen Logistik, C.V. Aji Masagung, Jakarta, pp. 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tersine, Richard J.,, 1994, Principles of Inventory and Material Management,Fourth Edition, New Jersey, Prentice Hall, Inc, pp. 547.
Winarno, A., Amalia B., Ruhama, Widiharti, T., Putri, M.M., Sunarsih, et al.,2010, Pedoman Pengelolaan Obat Puskesmas, www.depkes.go.id, diaksestanggal 20 April 2011
Zulfikarijah, Fien, 2005, Manajemen Persediaan, Penerbitan UniversitasMuhammadiyah Malang, Malang, pp.88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Lampiran 1. Analisis Pareto ABC Sediaan Psikotropika Gabungan SeluruhPuskesmas Kabupaten Sleman Periode 2010
Nilai Pakai
No Nama Obat SatuanJumlah
PemakaianPersen Nilai
PakaiPersen
Kumulatif
Kelompokberdasarkan
AnalisisABC
1 Halloperidol 1,5 mg Tablet 107859 62,957 62,957 A
2 Diazepam tablet 2 mg Tablet 53736 31,365 94,322 B
3 Fenobarbital 30 mg Tablet 9714 5,670 99,992 C4 Diazepam injeksi 5 mg/ml Ampul 12 0,007 99,999 C
5 Stesolid 5mg Tube 2 0,001 100 C
Total 171323 100
- kelompok A (0%-80%) = 1- kelompok B (80%-95%) = 1- kelompok C (95%-100%) = 3
TOTAL = 5
Persentase nilai pakai per kelompok- kelompok A = 2/5 x 100% = 20 %- kelompok B = 0/5 x 100% = 20 %- kelompok C = 3/5 x 100% = 60 %
TOTAL = 100,00%
Jumlah pemakaian per kelompok- kelompok A (0%-80%) = 107859- kelompok B (805-95%) = 53736- kelompok C (95%-100%) = 9728
TOTAL = 171323
Perssentase jumlah pemakaian per kelompok- kelompok A (0%-80%) = 107859/171323 x 100% = 62,957%- kelompok B (80%-95%) = 53736/171323 x 100% = 31,365%- kelompok C (95%-100%) = 9728/171323 x 100% = 5,678%
TOTAL = 100,00%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Nilai Investasi
No Nama ObatJumlah
Pemakaian
HargaSatuan(Rp)
TotalHarga
(Rupiah)
PersenNilai
Investasi
PersenKumulatif
Kelompokberdasarkan
AnalisisABC
1 Halloperidol 1,5mg
107859 103,23 11134285 86,154 86,154 A
2Diazepam tablet
2 mg 53736 24,75 1329966 10,291 96,445 B
3 Fenobarbital 30mg
9714 38,75 376418 2,913 99,358 C
4 Stesolid 5mg 2 23760 47520 0,368 99,726 C
5 Diazepaminjeksi 5 mg/ml
12 2960,133 35521 0,274 100 C
Total 171323 12923710 100
- kelompok A (0%-80%) = 1- kelompok B (80%-95%) = 1- kelompok C (95%-100%) = 3
TOTAL = 5
Persentase nilai pakai per kelompok- kelompok A = 1/5 x 100% = 20.00%- kelompok B = 1/5 x 100% = 20.00%- kelompok C = 3/5 x 100% = 60.00%
TOTAL = 100,00%
Jumlah investasi per kelompok- kelompok A (0%-80%) = Rp 11.134.285- kelompok B (80%-95%) = Rp 1.329.966- kelompok C (95%-100%) = Rp 459.459
TOTAL = Rp 12.923.710
Perssentase jumlah investasi per kelompok- kelompok A (0%-80%) = 11.134.285/12.923.710 x 100% = 86,154 %- kelompok B (80%-95%) = 1.329.966/12.923.710 x 100% = 10,291 %- kelompok C (95%-100%) = 459.459/12.923.710 x 100% = 3,555 %
TOTAL = 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Nilai Indeks Kritis
No Nama Obat Satuan NP NI NIK Pareto
1 Halloperidol 1,5 mg Tablet 3 3 6 A
2 Diazepam tablet 2 mg Tablet 2 2 4 B
3 Fenobarbital 30 mg Tablet 1 1 2 C
4 Diazepam injeksi 5 mg/ml Ampul 1 1 2 C5 Stesolid 5mg Tube 1 1 2 C
- kelompok A (0%-80%) = 2- kelompok B (805-95%) = 0- kelompok C (95%-100%) = 3
TOTAL = 5
Persentase nilai pakai per kelompok- kelompok A = 2/5 x 100%= 40.00%- kelompok B = 0/5 x 100%= 0.00%- kelompok C = 3/5 x 100%= 60.00%
TOTAL = 100,00%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 2. Analisis Moving Average Total halloperidol 1,5 mg di Puskesmas Kabupaten Sleman Periode 2010
1. GabunganBulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 350 310 350 340 335 290 360 360 430 350 450 480
Kumulatif 3 bulan 336,6667 333,3333 341,6667 321,6667 328,3333 336,6667 383,3333 380 410 426,6667
Angka pertumbuhan -0,9901 2,5 -5,85366 2,072539 2,538071 13,86139 -0,86957 7,894737 4,065041 2,80205
Rata-rata pertumbuhan 2,80205 3,2234
Perkiraan 385,8662 492,4156 524,8746 446,5004 559,3274 598,3028 507,295 631,0455 666,1885 577,5215 706,2748 746,1468
Kumulatif 3 bulan 438,6221 452,7606 467,7188 487,9302 510,2341 534,7102 554,9751 578,8811 601,5097 624,9185 649,9949 676,6477
Angka pertumbuhan 3,2234 3,303778 4,321271 4,57113 4,797025 3,789874 4,307589 3,909018 3,891682 4,012752
Rata-rata pertumbuhan 3,303778 4,321271 4,57113 4,797025 3,789874 4,307589 3,909018 3,891682 4,012752 4,100458
2. BerbahBulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 300 400 0 500 400 300 500 500 0 400 0 600
Kumulatif 3 bulan 233,3333 300 300 400 400 433,3333 333,3333 300 133,3333 333,3333
Angka pertumbuhan 28,57143 0 33,33333 0 8,333333 -23,0769 -10 -55,5556 150 14,62285
Rata-rata pertumbuhan 14,62285 13,073
Perkiraan 546,2285 149,8465 788,2621 730,8178 380,4515 1062,306 1134,973 941,6524 2015,379 1833,477 1772,417 3016,877
Kumulatif 3 bulan 382,0762 432,025 494,779 556,3088 633,1771 724,5251 859,2434 1046,31 1364,001 1596,836 1873,758 2207,59
Angka pertumbuhan 13,073 14,52556 12,43581 13,81756 14,42692 18,59402 21,77113 30,36298 17,06998 17,34189
Rata-rata pertumbuhan 14,52556 12,43581 13,81756 14,42692 18,59402 21,77113 30,36298 17,06998 17,34189 17,81621
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3. CangkringanBulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 174 65 0 70 169 134 165 154 218 189 30 30
Kumulatif 3 bulan 79,6667 45 79,6667 124,3333 156 151 179 187 145,6667 83
Angka pertumbuhan -43,5146 77,0370 56,0669 25,4692 -3,2051 18,5430 4,4693 -22,1034 -43,0206 7,7491
Rata-rata pertumbuhan 7,7491 13,4450
Perkiraan 208,2952 66,0724 49,4164 211,0746 59,9457 43,8779 198,5391 45,0703 35,2233 202,5407 47,1452 33,2894
Kumulatif 3 bulan 89,4317 101,4559 107,9280 108,8545 106,8123 104,9661 100,7876 95,8291 92,9442 94,2781 94,9697 94,3251
Angka pertumbuhan 13,4450 6,3793 0,8584 -1,8761 -1,7284 -3,9808 -4,9197 -3,0104 1,4351 0,7336
Rata-rata pertumbuhan 6,3793 0,8584 -1,8761 -1,7284 -3,9808 -4,9197 -3,0104 1,4351 0,7336 -0,6788
4. Depok 1Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 75 60 90 75 75 0 140 60 100 200 110 110
Kumulatif 3 bulan 75 75 80 50 71,6667 66,6667 100 120 136,6667 140
Angka pertumbuhan 0 6,6667 -37,5 43,3333 -6,9767 50 20 13,8889 2,4390 10,2057
Rata-rata pertumbuhan 10,2057 11,3397
Perkiraan 242,8639 162,4871 171,1148 342,8414 260,2697 301,4693 461,8113 387,0983 442,0987 633,6691 586,8825 673,4486
Kumulatif 3 bulan 154,2880 171,7837 192,1553 225,4811 258,0753 301,5268 341,1834 383,4596 430,3361 487,6220 554,2167 631,3334
Angka pertumbuhan 11,3397 11,8589 17,3432 14,4554 16,8367 13,1519 12,3910 12,2246 13,3119 13,6570
Rata-rata pertumbuhan 11,8589 17,3432 14,4554 16,8367 13,1519 12,3910 12,2246 13,3119 13,6570 13,9145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
5. Depok 2Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 0 80 185 110 130 175 110 115 88 98 106 98
Kumulatif 3 bulan 88,3333 125,0000 141,6667 138,3333 138,3333 133,3333 104,3333 100,3333 97,3333 100,6667
Angka pertumbuhan 41,5094 13,3333 -2,3529 0 -3,6145 -21,7500 -3,8339 -2,9900 3,4247 2,6362
Rata-rata pertumbuhan 2,6362 -1,6830
Perkiraan 105,9614 100,7833 87,7865 95,7635 89,8446 77,1979 90,8052 85,5377 73,3347 85,6281 79,1885 66,9086
Kumulatif 3 bulan 103,3205 101,5816 98,1771 94,7778 91,1315 87,6020 85,9492 84,5136 83,2259 81,5002 79,3838 77,2417
Angka pertumbuhan -1,6830 -3,3515 -3,4624 -3,8472 -3,8730 -1,8867 -1,6703 -1,5237 -2,0735 -2,5968
Rata-rata pertumbuhan -3,3515 -3,4624 -3,8472 -3,8730 -1,8867 -1,6703 -1,5237 -2,0735 -2,5968 -2,6983
6. Depok 3Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 0 80 185 110 130 175 110 115 88 98 106 98
Kumulatif 3 bulan 88,3333 125,0000 141,6667 138,3333 138,3333 133,3333 104,3333 100,3333 97,3333 100,6667
Angka pertumbuhan 41,5094 13,3333 -2,3529 0 -3,6145 -21,7500 -3,8339 -2,9900 3,4247 2,6362
Rata-rata pertumbuhan 2,6362 -1,6830
Perkiraan 105,9614 100,7833 87,7865 95,7635 89,8446 77,1979 90,8052 85,5377 73,3347 85,6281 79,1885 66,9086
Kumulatif 3 bulan 103,3205 101,5816 98,1771 94,7778 91,1315 87,6020 85,9492 84,5136 83,2259 81,5002 79,3838 77,2417
Angka pertumbuhan -1,6830 -3,3515 -3,4624 -3,8472 -3,8730 -1,8867 -1,6703 -1,5237 -2,0735 -2,5968
Rata-rata pertumbuhan -3,3515 -3,4624 -3,8472 -3,8730 -1,8867 -1,6703 -1,5237 -2,0735 -2,5968 -2,6983
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
7. Gamping 1Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 185 170 245 149 194 322 378 0 370 242 345 490
Kumulatif 3 bulan 200 188 196 221,6667 298 233,3333 249,3333 204 319 359
Angka pertumbuhan -6 4,2553 13,0952 34,4361 -21,7002 6,8571 -18,1818 56,3725 12,5392 9,0748
Rata-rata pertumbuhan 9,0748 10,7498
Perkiraan 339,7359 471,282 639,245 503,4851 612,0128 851,5564 752,9417 969,1152 1151,061 1084,423 1347,608 1578,482
Kumulatif 3 bulan 391,5786 433,673 483,421 538,0041 584,9144 655,6848 738,8370 857,8711 957,7059 1068,199 1194,364 1336,838
Angka pertumbuhan 10,7498 11,4714 11,2910 8,7193 12,0993 12,6817 16,1110 11,6375 11,5373 11,8109
Rata-rata pertumbuhan 11,4714 11,2910 8,7193 12,0993 12,6817 16,1110 11,6375 11,5373 11,8109 11,9288
8. Gamping 2Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 269 0 0 150 220 256 235 240 380 90 360 620
Kumulatif 3 bulan 89,667 50 123,333 208,667 237 243,667 285 236,667 276,667 356,667
Angka pertumbuhan -44,238 146,667 69,189 13,578 2,813 16,963 -16,959 16,901 28,916 25,981
Rata-rata pertumbuhan 25,981 33,783
Perkiraan 367,998 815,398 1003,053 715,929 1225,269 1522,915 1330,252 2105,750 2619,307 2623,259 3637,072 4342,031
Kumulatif 3 bulan 449,333 601,132 728,816 844,793 981,417 1154,704 1359,479 1652,972 2018,437 2449,439 2959,880 3534,121
Angka pertumbuhan 33,783 21,241 15,913 16,172 17,657 17,734 21,589 22,110 21,353 20,839
Rata-rata pertumbuhan 21,241 15,913 16,172 17,657 17,734 21,589 22,110 21,353 20,839 19,401
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
9. Godean 1Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 860 790 615 795 970 830 855 730 820 745 360 600
Kumulatif 3 bulan 755 733,333 793,333 865 885 805 801,667 765 641,667 568,333
Angka pertumbuhan -2,870 8,182 9,034 2,312 -9,040 -0,414 -4,574 -16,122 -11,429 -2,769
Rata-rata pertumbuhan -2,769 -2,758
Perkiraan 697,790 314,283 535,949 613,912 222,373 454,020 528,909 140,273 389,132 474,414 85,930 334,928
Kumulatif 3 bulan 552,597 537,358 516,007 488,048 457,411 430,102 401,768 374,401 352,771 334,606 316,492 298,424
Angka pertumbuhan -2,758 -3,973 -5,418 -6,277 -5,970 -6,588 -6,812 -5,777 -5,149 -5,414
Rata-rata pertumbuhan -3,973 -5,418 -6,277 -5,970 -6,588 -6,812 -5,777 -5,149 -5,414 -5,709
10. Godean 2Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 1085 1185 1185 1123 1315 0 1135 1211 230 720 810 1140
Kumulatif 3 bulan 1151,667 1164,333 1207,667 812,667 816,667 782 858,667 720,333 586,667 890
Angka pertumbuhan 1,100 3,722 -32,708 0,492 -4,245 9,804 -16,110 -18,556 51,705 -0,533
Rata-rata pertumbuhan -0,533 -0,714
Perkiraan 705,769 791,027 1108,166 765,494 857,452 1196,693 836,331 989,877 1412,899 907,657 1072,834 1510,076
Kumulatif 3 bulan 885,256 878,932 868,321 888,229 910,371 939,880 963,492 1007,634 1079,702 1103,478 1131,130 1163,522
Angka pertumbuhan -0,714 -1,207 2,293 2,493 3,241 2,512 4,581 7,152 2,202 2,506
Rata-rata pertumbuhan -1,207 2,293 2,493 3,241 2,512 4,581 7,152 2,202 2,506 2,864
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
11. KalasanBulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 455 280 405 590 460 480 470 585 439 315 371 427
Kumulatif 3 bulan 380 425 485 510 470 511,667 498 446,333 375 371
Angka pertumbuhan 11,842 14,118 5,155 -7,843 8,865 -2,671 -10,375 -15,982 -1,067 0,227
Rata-rata pertumbuhan 0,227 -1,064
Perkiraan 317,525 359,134 396,644 278,576 326,442 351,601 233,618 289,346 327,590 208,680 262,241 299,406
Kumulatif 3 bulan 371,842 367,886 357,768 344,785 333,887 318,873 303,887 291,522 283,518 275,205 266,170 256,776
Angka pertumbuhan -1,064 -2,751 -3,629 -3,161 -4,497 -4,700 -4,069 -2,745 -2,932 -3,283
Rata-rata pertumbuhan -2,751 -3,629 -3,161 -4,497 -4,700 -4,069 -2,745 -2,932 -3,283 -3,530
12. MinggirBulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 431 0 495 537 516 516 0 1262 455 0 1238 563
Kumulatif 3 bulan 308,667 344 516 523 344 592,667 572,333 572,333 564,333 600,333
Angka pertumbuhan 11,447 50 1,357 -34,226 72,287 -3,431 0 -1,398 6,379 11,379
Rata-rata pertumbuhan 11,379 11,372
Perkiraan 204,945 1466,116 721,171 389,527 1785,025 886,787 595,740 2029,584 1184,312 927,325 2377,718 1546,921
Kumulatif 3 bulan 668,648 744,687 797,411 858,938 965,241 1020,447 1089,184 1170,704 1269,879 1380,407 1496,452 1617,321
Angka pertumbuhan 11,372 7,080 7,716 12,376 5,719 6,736 7,484 8,471 8,704 8,407
Rata-rata pertumbuhan 7,080 7,716 12,376 5,719 6,736 7,484 8,471 8,704 8,407 8,077
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
13. Mlati 1Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 358 368 358 372 328 288 328 346 362 341 448 458
Kumulatif 3 bulan 361,333 366 352,667 329,333 314,667 320,667 345,333 349,667 383,667 415,667
Angka pertumbuhan 1,292 -3,643 -6,616 -4,453 1,907 7,692 1,255 9,724 8,341 1,722
Rata-rata pertumbuhan 1,722 1,770
Perkiraan 362,472 470,448 488,609 407,003 528,354 552,660 468,654 597,533 615,466 525,562 659,577 683,324
Kumulatif 3 bulan 422,824 430,307 440,510 455,353 474,656 496,006 516,556 539,616 560,551 579,520 600,201 622,821
Angka pertumbuhan 1,770 2,371 3,370 4,239 4,498 4,143 4,464 3,880 3,384 3,569
Rata-rata pertumbuhan 2,371 3,370 4,239 4,498 4,143 4,464 3,880 3,384 3,569 3,769
14. Mlati 2Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 545 0 700 619 704 0 535 521 529 610 651 829
Kumulatif 3 bulan 415 439,667 674,333 441 413 352 528,333 553,333 596,667 696,667
Angka pertumbuhan 5,944 53,374 -34,602 -6,349 -14,770 50,095 4,732 7,831 16,760 9,224
Rata-rata pertumbuhan 9,224 9,588
Perkiraan 802,777 869,878 947,157 1040,986 1178,783 1379,456 1386,550 1578,867 1831,272 1851,448 2091,561 2394,923
Kumulatif 3 bulan 760,926 833,885 873,270 952,674 1055,642 1199,742 1314,930 1448,291 1598,896 1753,863 1924,761 2112,644
Angka pertumbuhan 9,588 4,723 9,093 10,808 13,650 9,601 10,142 10,399 9,692 9,744
Rata-rata pertumbuhan 4,723 9,093 10,808 13,650 9,601 10,142 10,399 9,692 9,744 9,761
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
15. MoyodanBulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 618 496 0 694 820 0 841 725 709 721 669 577
Kumulatif 3 bulan 371,333 396,667 504,667 504,667 553,667 522 758,333 718,333 699,667 655,667
Angka pertumbuhan 6,822 27,227 0 9,709 -5,719 45,275 -5,275 -2,599 -6,289 7,684
Rata-rata pertumbuhan 7,684 7,779
Perkiraan 872,135 833,774 705,262 1022,655 983,823 898,982 1107,116 1097,920 1039,556 1293,055 1287,072 1230,026
Kumulatif 3 bulan 706,045 760,970 803,724 853,897 903,913 968,487 996,640 1034,673 1081,531 1143,511 1206,561 1270,051
Angka pertumbuhan 7,779 5,618 6,243 5,857 7,144 2,907 3,816 4,529 5,731 5,514
Rata-rata pertumbuhan 5,618 6,243 5,857 7,144 2,907 3,816 4,529 5,731 5,514 5,262
16. Ngaglik 1Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 160 0 0 145 60 0 81 60 90 60 168 148
Kumulatif 3 bulan 53,333 48,333 68,333 68,333 47 47 77 70 106 125,333
Angka pertumbuhan -9,375 41,379 0 -31,220 0 63,830 -9,091 51,429 18,239 13,910
Rata-rata pertumbuhan 13,910 16,497
Perkiraan 112,302 238,659 216,521 198,892 372,238 395,255 374,012 613,606 641,127 662,769 961,692 1056,570
Kumulatif 3 bulan 142,767 166,320 189,161 218,024 262,550 322,128 380,502 460,957 542,915 639,167 755,196 893,677
Angka pertumbuhan 16,497 13,733 15,259 20,423 22,692 18,121 21,145 17,780 17,729 18,153
Rata-rata pertumbuhan 13,733 15,259 20,423 22,692 18,121 21,145 17,780 17,729 18,153 18,337
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
17. Ngaglik 2Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 257 181 282 211 325 288 282 190 157 95 170 172
Kumulatif 3 bulan 240 224,667 272,667 274,667 298,333 253,333 209,667 147,333 140,667 145,667
Angka pertumbuhan -6,389 21,365 0,733 8,617 -15,084 -17,237 -29,730 -4,525 3,555 -4,299
Rata-rata pertumbuhan -4,299 -4,067
Perkiraan 76,212 152,990 144,345 47,297 120,051 116,467 24,528 105,405 102,346 8,820 90,165 87,515
Kumulatif 3 bulan 139,404 133,734 124,516 114,878 103,898 94,605 87,016 82,134 77,426 72,190 67,110 62,167
Angka pertumbuhan -4,067 -6,893 -7,740 -9,558 -8,944 -8,022 -5,611 -5,731 -6,763 -7,037
Rata-rata pertumbuhan -6,893 -7,740 -9,558 -8,944 -8,022 -5,611 -5,731 -6,763 -7,037 -7,367
18. Ngemplak 1Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 375 425 378 359 308 335 599 400 385 405 317 452
Kumulatif 3 bulan 392,667 387,333 348,333 334 414 444,667 461,333 396,667 369 391,333
Angka pertumbuhan -1,358 -10,069 -4,115 23,952 7,407 3,748 -14,017 -6,975 6,052 0,514
Rata-rata pertumbuhan 0,514 0,722
Perkiraan 411,034 325,520 474,832 442,429 328,233 467,602 429,285 332,865 482,298 437,441 341,270 490,689
Kumulatif 3 bulan 393,345 396,185 403,796 414,261 415,165 412,755 408,373 409,917 414,816 417,534 420,336 423,133
Angka pertumbuhan 0,722 1,921 2,592 0,218 -0,581 -1,061 0,378 1,195 0,655 0,671
Rata-rata pertumbuhan 1,921 2,592 0,218 -0,581 -1,061 0,378 1,195 0,655 0,671 0,665
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
19. Ngemplak 2Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 95 0 130 200 200 0 200 175 185 165 160 145
Kumulatif 3 bulan 75 110 176,667 133,333 133,333 125 186,667 175 170 156,667
Angka pertumbuhan 46,667 60,606 -24,528 0 -6,25 49,333 -6,25 -2,857 -7,843 12,097
Rata-rata pertumbuhan 12,097 8,256
Perkiraan 221,858 203,500 158,916 253,621 240,711 207,295 272,897 267,723 240,808 318,613 310,371 282,659
Kumulatif 3 bulan 175,619 190,119 194,758 205,346 217,749 233,876 240,301 249,305 260,476 275,715 289,931 303,881
Angka pertumbuhan 8,256 2,440 5,436 6,040 7,406 2,747 3,747 4,481 5,850 5,156
Rata-rata pertumbuhan 2,440 5,436 6,040 7,406 2,747 3,747 4,481 5,850 5,156 4,812
20. Pakem (Data tidak memadai)Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 0 0 0 0 90 50 60 80 45 0 70 0Kumulatif 3 bulan -
Angka pertumbuhan
Rata-rata pertumbuhan
PerkiraanKumulatif 3 bulan
Angka pertumbuhan
Rata-rata pertumbuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
21. PrambananBulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 120 270 382 280 290 330 340 330 340 340 390 350
Kumulatif 3 bulan 257,333 310,667 317,333 300 320 333,333 336,667 336,667 356,667 360
Angka pertumbuhan 20,725 2,146 -5,462 6,667 4,167 1 0 5,941 0,935 4,013
Rata-rata pertumbuhan 4,013 2,156
Perkiraan 383,341 414,221 374,756 418,556 445,579 404,768 451,301 482,901 438,588 488,402 518,952 476,205
Kumulatif 3 bulan 374,447 382,521 390,773 402,511 412,964 422,968 433,883 446,324 457,597 469,964 481,981 494,520
Angka pertumbuhan 2,156 2,157 3,004 2,597 2,422 2,581 2,867 2,526 2,703 2,557
Rata-rata pertumbuhan 2,157 3,004 2,597 2,422 2,581 2,867 2,526 2,703 2,557 2,602
22. SayeganBulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 535 805 825 675 640 750 740 775 690 747 530 641
Kumulatif 3 bulan 721,667 768,333 713,333 688,333 710 755 735 737,333 655,667 639,333
Angka pertumbuhan 6,467 -7,158 -3,505 3,148 6,338 -2,649 0,317 -11,076 -2,491 -1,179
Rata-rata pertumbuhan -1,179 -2,028
Perkiraan 724,390 491,556 613,920 701,866 460,516 567,515 656,743 411,093 534,336 625,061 378,643 502,493
Kumulatif 3 bulan 631,797 618,982 609,955 602,447 592,101 576,632 561,591 545,117 534,057 523,497 512,680 502,066
Angka pertumbuhan -2,028 -1,458 -1,231 -1,717 -2,612 -2,608 -2,934 -2,029 -1,977 -2,066
Rata-rata pertumbuhan -1,458 -1,231 -1,717 -2,612 -2,608 -2,934 -2,029 -1,977 -2,066 -2,070
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
23. SlemanBulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 625 645 870 735 825 850 648 964 690 644 1085 953
Kumulatif 3 bulan 713,333 750 810 803,333 774,333 820,667 767,333 766 806,333 894
Angka pertumbuhan 5,140 8 -0,823 -3,610 5,984 -6,499 -0,174 5,265 10,872 2,684
Rata-rata pertumbuhan 2,684 2,411
Perkiraan 715,985 1151,401 1003,488 775,712 1230,900 1074,203 878,377 1349,388 1191,439 971,959 1445,738 1291,761
Kumulatif 3 bulan 917,995 940,129 956,958 976,867 1003,367 1026,938 1061,160 1100,656 1139,735 1170,929 1203,045 1236,486
Angka pertumbuhan 2,411 1,790 2,080 2,713 2,349 3,332 3,722 3,550 2,737 2,743
Rata-rata pertumbuhan 1,790 2,080 2,713 2,349 3,332 3,722 3,550 2,737 2,743 2,780
24. Tempel 1Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 550 378 455 465 345 336 600 305 455 480 442 674
Kumulatif 3 bulan 461 432,667 421,667 382 427 413,667 453,333 413,333 459 532
Angka pertumbuhan -6,146 -2,542 -9,407 11,780 -3,123 9,589 -8,824 11,048 15,904 2,031
Rata-rata pertumbuhan 2,031 2,940
Perkiraan 512,417 489,870 733,488 599,003 567,024 829,434 689,734 692,873 950,547 790,441 804,107 1071,475
Kumulatif 3 bulan 542,806 558,762 578,592 607,454 633,172 665,154 695,397 737,347 777,718 811,287 848,365 888,675
Angka pertumbuhan 2,940 3,549 4,988 4,234 5,051 4,547 6,032 5,475 4,316 4,570
Rata-rata pertumbuhan 3,549 4,988 4,234 5,051 4,547 6,032 5,475 4,316 4,570 4,751
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
25. Tempel 2Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 350 310 350 340 335 290 360 360 430 350 450 480
Kumulatif 3 bulan 336,667 333,333 341,667 321,667 328,333 336,667 383,333 380 410 426,667
Angka pertumbuhan -0,990 2,5 -5,854 2,073 2,538 13,861 -0,870 7,895 4,065 2,802
Rata-rata pertumbuhan 2,802 3,223
Perkiraan 385,866 492,416 524,875 446,500 559,327 598,303 507,295 631,046 666,188 577,521 706,275 746,147
Kumulatif 3 bulan 438,622 452,761 467,719 487,930 510,234 534,710 554,975 578,881 601,510 624,919 649,995 676,648
Angka pertumbuhan 3,223 3,304 4,321 4,571 4,797 3,790 4,308 3,909 3,892 4,013
Rata-rata pertumbuhan 3,304 4,321 4,571 4,797 3,790 4,308 3,909 3,892 4,013 4,100
26. Turi (Data tidak memadai)Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 335 125 0 0 0 0 0 150 111 0 0 143Kumulatif 3 bulan
Angka pertumbuhan
Rata-rata pertumbuhan
PerkiraanKumulatif 3 bulan
Angka pertumbuhan
Rata-rata pertumbuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 3. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Gabungan Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 8782 7198 8240 9434 10039 6880 9902 10438 8387 7957 9665 10937
Perkiraan 10242,78 10906,73 7006,717 10873,08 11471,46 7461,902
Kumulatif 8073,333 8290,667 9237,667 8784,333 9053,925 9343,17 9385,408 9595,509 9783,753 9935,481
Pertumbuhan 2,69199 11,42248 -4,90744 3,06901 3,194683 0,452083 2,238592 1,961786
Rata – rata 3,06901 3,194683 0,452083 2,238592 1,961786 1,55082
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .136 12 .200* .966 12 .859
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Hasil uji T berbeda tidak bermakna
Independent Samples Test
Levene's Test forEquality of Variances
t-test for Equality ofMeans
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
VAR00001 Equal variancesassumed 3.259 .101
-.122 10 .905
Equal variancesnot assumed
-.122 8.213 .906
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 4. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Berbah Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 300 400 0 500 400 300 500 500 0 400 0 600
Perkiraan 747,619 660,4182 709,688 1189,59 1196,635 1388,771
Kumulatif 233,3333 300 300 400 482,5397 569,3458 705,9084 853,232 1031,971 1258,332
pertumbuhan 28,57143 0 33,33333 20,63492 17,98942 23,98589 20,87008 20,94846
Rata – rata 20,63492 17,98942 23,98589 20,87008 20,94846 21,93481
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .221 12 .111 .849 12 .035
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil uji Mann-Whitney berbeda bermakna
Test Statisticsb
VAR00001
Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 21.000Z -2.892
Asymp. Sig. (2-tailed) .004Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .002a
a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: VAR00002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 5. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Cangkringan Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 174 65 0 70 169 134 165 154 218 189 30 30
Perkiraan 181,3894 432,1318 483,4722 660,1769 1192,281 1562,95
Kumulatif 79,66667 45 79,66667 124,3333 161,4631 249,1737 365,6645 525,2603 778,6434 1138,469
pertumbuhan -43,5146 77,03704 56,06695 29,86311 54,32237 46,75081 43,64543 48,23953
Rata – rata 29,86311 54,32237 46,75081 43,64543 48,23953 46,21192
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .196 12 .200* .911 12 .219
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Hasil uji T berbeda bermakna
Independent Samples Test
Levene's Test forEquality of Variances
t-test for Equality ofMeans
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
VAR00001 Equal variancesassumed 11.384 .007
-2.881 10 .016
Equal variancesnot assumed
-2.881 5.243 .033
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 6. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Depok I Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 75 60 90 75 75 0 140 60 100 200 110 110
Perkiraan 59,58333 56,5571 -23,8016 45,89401 43,70508 -35,1319
Kumulatif 75 75 80 50 44,86111 38,71348 30,7796 26,2165 21,93249 18,15573
pertumbuhan 0 6,666667 -37,5 -10,2778 -13,7037 -20,4938 -14,8251 -16,3409
Rata – rata -10,2778 -13,7037 -20,4938 -14,8251 -16,3409 -17,2199
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .183 12 .200* .936 12 .445
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Hasil uji T berbeda bermakna
Independent Samples Test
Levene's Test forEquality of Variances
t-test for Equality ofMeans
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
VAR00001 Equal variancesassumed .024 .880 3.736 10 .004
Equal variancesnot assumed 3.736 9.871 .004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 7. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Depok II Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 60 90 90 0 60 30 30 90 30 0 75 30
Perkiraan -24,5 41,68426 15,02919 -33,8326 34,92202 10,17998
Kumulatif 80 60 50 30 21,83333 15,72809 10,73782 7,626943 5,372862 3,756459
pertumbuhan -25 -16,6667 -40 -27,2222 -27,963 -31,7284 -28,9712 -29,5542
Rata – rata -27,2222 -27,963 -31,7284 -28,9712 -29,5542 -30,0846
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .213 12 .138 .888 12 .111
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil uji T berbeda tidak bermakna
Independent Samples Test
Levene's Test forEquality of Variances
t-test for Equality ofMeans
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
VAR00001 Equal variancesassumed .102 .756 1.925 10 .083
Equal variancesnot assumed 1.925 9.889 .083
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 8. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Depok III Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 0 80 185 110 130 175 110 115 88 98 106 98
Perkiraan 182,6109 176,2857 218,8436 250,4009 239,6293 289,1599
Kumulatif 88,33333 125 141,6667 138,3333 162,537 177,9655 192,5801 215,1767 236,2913 259,73
pertumbuhan 41,50943 13,33333 -2,35294 17,49661 9,492334 8,212 11,73365 9,812661
Rata – rata 17,49661 9,492334 8,212 11,73365 9,812661 9,919436
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .192 12 .200* .896 12 .140
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Hasil uji T berbeda bermakna
Independent Samples Test
Levene's Test forEquality of Variances
t-test for Equality ofMeans
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
VAR00001 Equal variancesassumed 7.945 .018
-6.854 10 .000
Equal variancesnot assumed
-6.854 5.515 .001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 9. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Gamping I Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 185 170 245 149 194 322 378 0 370 242 345 490
Perkiraan 174,1604 242,6197 380,9139 224,1564 302,7682 445,4843
Kumulatif 200 188 196 221,6667 230,0535 246,26 265,898 282,5633 302,6128 324,1363
pertumbuhan -6 4,255319 13,09524 3,783519 7,044692 7,974483 6,267565 7,09558
Rata – rata 3,783519 7,044692 7,974483 6,267565 7,09558 7,112543
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .121 12 .200* .975 12 .955
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Hasil uji T berbeda tidak bermakna
Independent Samples Test
Levene's Test forEquality of Variances
t-test for Equality ofMeans
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
VAR00001 Equal variancesassumed
.766 .402 .120 10 .907
Equal variancesnot assumed
.120 8.235 .907
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 10. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Gamping II Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 269 0 0 150 220 256 235 240 380 90 360 620
Perkiraan 508,1094 1115,742 1618,365 2893,284 5562,483 9175,9
Kumulatif 89,66667 50 123,3333 208,6667 328,0365 626,6173 1080,739 1875,797 3358,044 5877,223
pertumbuhan -44,2379 146,6667 69,18919 57,20598 91,02061 72,47193 73,56617 79,01957
Rata – rata 57,20598 91,02061 72,47193 73,56617 79,01957 75,01922
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .172 12 .200* .935 12 .432
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Hasil uji T berbeda bermakna
Independent Samples Test
Levene's Test forEquality of Variances
t-test for Equality ofMeans
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
VAR00001 Equal variancesassumed
12.351 .006 -2.329
10 .042
Equal variancesnot assumed
-2.329
5.029 .067
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 11. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Godean I Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 860 790 615 795 970 830 855 730 820 745 360 600
Perkiraan 919,0901 1169,376 1035,732 1118,66 1399,487 1276,927
Kumulatif 755 733,3333 793,3333 865 906,3634 972,8219 1041,399 1107,923 1184,626 1265,025
pertumbuhan -2,86976 8,181818 9,033613 4,781891 7,332441 7,049315 6,387883 6,923213
Rata – rata 4,781891 7,332441 7,049315 6,387883 6,923213 6,786804
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .206 12 .169 .893 12 .128
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil uji T berbeda bermakna
Independent Samples Test
Levene's Test forEquality of Variances
t-test for Equality ofMeans
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
VAR00001 Equal variancesassumed
.019 .893 -4.590
10 .001
Equal variancesnot assumed
-4.590
9.960 .001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 12. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Godean II Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 1085 1185 1185 1123 1315 0 1135 1211 230 720 810 1140
Perkiraan 896,3788 1032,818 -352,165 684,4766 830,5436 -532,441
Kumulatif 1151,667 1164,333 1207,667 812,6667 737,1263 643,0657 525,6772 455,0431 387,6183 327,5264
pertumbuhan 1,099855 3,721729 -32,7077 -9,29537 -12,7604 -18,2545 -13,4368 -14,8172
Rata – rata -9,29537 -12,7604 -18,2545 -13,4368 -14,8172 -15,5028
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .313 12 .002 .776 12 .005
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil uji Mann-Whitney berbeda tidak bermakna
Test Statisticsb
VAR00001
Mann-Whitney U 10.000Wilcoxon W 31.000Z -1.281
Asymp. Sig. (2-tailed) .200Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .240a
a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: VAR00002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 13. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Kalasan Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 455 280 405 590 460 480 470 585 439 315 371 427
Perkiraan 748,6834 626,863 637,1484 941,3777 832,1429 856,9304
Kumulatif 380 425 485 510 562,8945 618,5155 670,8983 735,1297 803,5563 876,817
pertumbuhan 11,84211 14,11765 5,154639 10,37146 9,88125 8,469118 9,573944 9,308104
Rata – rata 10,37146 9,88125 8,469118 9,573944 9,308104 9,117055
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .165 12 .200* .950 12 .641
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Hasil uji T berbeda bermakna
Independent Samples Test
Levene's Test forEquality of Variances
t-test for Equality ofMeans
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
VAR00001 Equal variancesassumed
1.386 .266 -5.322
10 .000
Equal variancesnot assumed
-5.322
9.152 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 14. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Minggir Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 431 0 495 537 516 516 0 1262 455 0 1238 563
Perkiraan 865,4632 973,2326 880,1003 1413,702 1623,64 1605,293
Kumulatif 308,6667 344 516 523 632,4877 784,8986 906,2654 1089,012 1305,814 1547,545
pertumbuhan 11,44708 50 1,356589 20,93456 24,09705 15,46273 20,16478 19,90819
Rata – rata 20,93456 24,09705 15,46273 20,16478 19,90819 18,5119
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .274 12 .013 .838 12 .026
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil uji Mann-Whitney berbeda tidak bermakna
Test Statisticsb
VAR00001
Mann-Whitney U 6.000Wilcoxon W 27.000Z -1.925
Asymp. Sig. (2-tailed) .054Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .065a
a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: VAR00002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 15. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Mlati I Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 358 368 358 372 328 288 328 346 362 341 448 458
Perkiraan 342,4663 285,6726 245,1807 307,3027 249,027 210,2549
Kumulatif 361,3333 366 352,6667 329,3333 319,4888 305,3796 291,1065 279,3853 267,1701 255,5282
pertumbuhan 1,291513 -3,64299 -6,61626 -2,98924 -4,41616 -4,67389 -4,02643 -4,37216
Rata – rata -2,98924 -4,41616 -4,67389 -4,02643 -4,37216 -4,35749
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .258 12 .026 .880 12 .087
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil uji T (berbeda bermakna)
Independent Samples Test
Levene's Test forEquality of Variances
t-test for Equality ofMeans
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
VAR00001 Equal variancesassumed
.604 .455 3.531 10 .005
Equal variancesnot assumed
3.531 9.684 .006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 16. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Mlati II Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 545 0 700 619 704 0 535 521 529 610 651 829
Perkiraan 727,9952 832,9282 -90,3264 784,1482 868,7307 -88,3646
Kumulatif 415 439,6667 674,3333 441 477,3317 520,3078 490,199 508,9167 520,8508 521,5048
pertumbuhan 5,943775 53,37377 -34,6021 8,238489 9,003394 -5,78673 3,818384 2,345015
Rata – rata 8,238489 9,003394 -5,78673 3,818384 2,345015 0,125556
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .334 12 .001 .780 12 .006
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil uji Mann-Whitney berbeda tidak bermakna
Test Statisticsb
VAR00001
Mann-Whitney U 14.000Wilcoxon W 35.000Z -.641Asymp. Sig. (2-tailed) .522
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .589a
a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: VAR00002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 17. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Moyodan Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 618 496 0 694 820 0 841 725 709 721 669 577
Perkiraan 865,8347 1036,779 153,532 1087,063 1277,329 400,2171
Kumulatif 371,3333 396,6667 504,6667 504,6667 561,9449 634,2047 685,382 759,1248 839,308 921,5364
pertumbuhan 6,822262 27,22689 0 11,34972 12,85887 8,069529 10,75937 10,56259
Rata – rata 11,34972 12,85887 8,069529 10,75937 10,56259 9,797164
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .256 12 .028 .758 12 .003
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil uji Mann-Whitney berbeda tidak bermakna
Test Statisticsb
VAR00001
Mann-Whitney U 12.000Wilcoxon W 33.000Z -.961
Asymp. Sig. (2-tailed) .337Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .394a
a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: VAR00002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 18. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Ngaglik I Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 160 0 0 145 60 0 81 60 90 60 168 148
Perkiraan 166,8696 99,35992 24,86339 203,1168 142,0673 67,83572
Kumulatif 53,33333 48,33333 68,33333 68,33333 75,6232 88,74318 97,03097 109,1134 123,3492 137,6733
pertumbuhan -9,375 41,37931 0 10,6681 17,34914 9,33908 12,45211 13,04678
Rata – rata 10,6681 17,34914 9,33908 12,45211 13,04678 11,61265
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .179 12 .200* .891 12 .121
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Hasil uji T berbeda tidak bermakna
Independent Samples Test
Levene's Test forEquality of Variances
t-test for Equality ofMeans
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
VAR00001 Equal variancesassumed 1.093 .320
-.476 10 .644
Equal variancesnot assumed
-.476 8.918 .645
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 19. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Ngaglik II Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 257 181 282 211 325 288 282 190 157 95 170 172
Perkiraan 254,149 404,0118 335,5657 318,3286 476,6454 404,7227
Kumulatif 240 224,6667 272,6667 274,6667 289,0497 315,3869 331,2422 352,6354 376,8466 399,8989
pertumbuhan -6,38889 21,36499 0,733496 5,236531 9,111671 5,027233 6,458478 6,865794
Rata – rata 5,236531 9,111671 5,027233 6,458478 6,865794 6,117168
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .160 12 .200* .947 12 .591
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Hasil uji T berbeda bermakna
Independent Samples Test
Levene's Test forEquality of Variances
t-test for Equality ofMeans
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
VAR00001 Equal variancesassumed 1.048 .330
-4.631 10 .001
Equal variancesnot assumed
-4.631
9.402 .001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 20. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Ngemplak I Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 375 425 378 359 308 335 599 400 385 405 317 452
Perkiraan 307,09 246,6739 288,3392 259,6923 200,7575 246,7655
Kumulatif 392,6667 387,3333 348,3333 334 316,6967 296,2546 280,701 264,9018 249,5963 235,7384
pertumbuhan -1,35823 -10,0688 -4,11483 -5,18064 -6,45477 -5,25008 -5,6285 -5,77778
Rata – rata -5,18064 -6,45477 -5,25008 -5,6285 -5,77778 -5,55212
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .197 12 .200* .848 12 .034
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Hasil uji Mann-Whitney berbeda bermakna
Test Statisticsb
VAR00001
Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 21.000Z -2.887
Asymp. Sig. (2-tailed) .004Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .002a
a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: VAR00002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 21. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Ngemplak II Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 95 0 130 200 200 0 200 175 185 165 160 145
Perkiraan 310,3259 308,2899 50,05203 437,1325 436,2944 182,8687
Kumulatif 75 110 176,6667 133,3333 170,1086 206,2053 222,8893 265,1581 307,8263 352,0985
pertumbuhan 46,66667 60,60606 -24,5283 27,58148 21,21974 8,090973 18,96406 16,09159
Rata – rata 27,58148 21,21974 8,090973 18,96406 16,09159 14,38221
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .206 12 .170 .799 12 .009
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil uji Mann-Whitney berbeda bermakna
Test Statisticsb
VAR00001
Mann-Whitney U 2.000Wilcoxon W 23.000Z -2.562Asymp. Sig. (2-tailed) .010Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .009a
a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: VAR00002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 22. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Pakem Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 0 0 0 0 90 50 60 80 45 0 70 0
Perkiraan - - - - - -
Kumulatif 0 0 30 46,66667 - - - - - -
pertumbuhan - - - - - - - -
Rata – rata - - - - - -
Data tidak memadai untuk dianalisis dengan menggunakan metode Moving Average Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 23. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Prambanan Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 120 270 382 280 290 330 340 330 340 340 390 350
Perkiraan 332,2274 297,8933 333,7438 354,7879 309,5972 346,7762
Kumulatif 257,3333 310,6667 317,3333 300 317,4091 320,0402 321,2881 328,8083 332,7096 337,0538
pertumbuhan 20,72539 2,145923 -5,46218 5,803042 0,828927 0,389928 2,340632 1,186496
Rata – rata 5,803042 0,828927 0,389928 2,340632 1,186496 1,305685
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .258 12 .026 .799 12 .009
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil uji Mann-Whitney berbeda tidak bermakna
Test Statisticsb
VAR00001
Mann-Whitney U 8.000Wilcoxon W 29.000Z -1.613
Asymp. Sig. (2-tailed) .107Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .132a
a. Not corrected for ties.b. Grouping Variable: VAR00002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 24. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Sayegan Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 535 805 825 675 640 750 740 775 690 747 530 641
Perkiraan 646,114 558,1356 691,8667 593,0596 497,9695 638,1586
Kumulatif 721,6667 768,3333 713,3333 688,3333 678,7047 651,4165 632,0388 614,354 594,2986 576,3959
pertumbuhan 6,466513 -7,15835 -3,50467 -1,39884 -4,02062 -2,97471 -2,79806 -3,26446
Rata – rata -1,39884 -4,02062 -2,97471 -2,79806 -3,26446 -3,01241
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .176 12 .200* .930 12 .377
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Hasil uji T berbeda tidak bermakna
Independent Samples Test
Levene's Test forEquality of Variances
t-test for Equality ofMeans
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
VAR00001 Equal variancesassumed .268 .616 1.789 10 .104
Equal variancesnot assumed
1.789 9.379 .106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 25. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Sleman Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 625 645 870 735 825 850 648 964 690 644 1085 953
Perkiraan 833,9477 919,3588 911,1218 924,6667 1006,73 995,6759
Kumulatif 713,3333 750 810 803,3333 836,3159 867,7688 888,1428 918,3824 947,506 975,6907
pertumbuhan 5,140187 8 -0,82305 4,105714 3,76089 2,347853 3,404819 3,171187
Rata – rata 4,105714 3,76089 2,347853 3,404819 3,171187 2,974619
Independent Samples TestTests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .169 12 .200* .907 12 .193
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Hasil uji T berbeda tidak bermakna
Levene's Test forEquality of Variances
t-test for Equality ofMeans
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
VAR00001 Equal variancesassumed 23.998 .001
-1.217 10 .252
Equal variancesnot assumed
-1.217 6.062 .269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 26. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Tempel I Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 550 378 455 465 345 336 600 305 455 480 442 674
Perkiraan 358,9583 337,4432 313,3354 293,3134 274,2207 255,8995
Kumulatif 461 432,6667 421,6667 382 395,875 280,4545 263,6767 335,809 223,1763 208,7132
pertumbuhan -6,14606 -2,54237 -9,40711 -6,03185 -5,99378 -7,14425 -6,38996 -6,50933
Rata – rata -6,03185 -5,99378 -7,14425 -6,38996 -6,50933 -6,68118
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .168 12 .200* .950 12 .639
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Hasil uji T berbeda bermakna
Independent Samples Test
Levene's Test forEquality of Variances
t-test for Equality ofMeans
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
VAR00001 Equal variancesassumed
1.502 .248 3.467 10 .006
Equal variancesnot assumed
3.467 7.729 .009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 27. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Tempel II Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 350 310 350 340 335 290 360 360 430 350 450 480
Perkiraan 326,0276 319,7786 262,2312 307,819 300,2819 241,4485
Kumulatif 336,6667 333,3333 341,6667 321,6667 317,0092 311,9354 302,6791 296,6096 290,1107 283,1831
pertumbuhan -0,9901 2,5 -5,85366 -1,44792 -1,60053 -2,96737 -2,00527 -2,19105
Rata – rata -1,44792 -1,60053 -2,96737 -2,00527 -2,19105 -2,3879
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR00001 .300 12 .004 .882 12 .092
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil uji T berbeda bermakna
Independent Samples Test
Levene's Test forEquality of Variances
t-test for Equality ofMeans
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
VAR00001 Equal variancesassumed
5.241 .045 4.250 10 .002
Equal variancesnot assumed
4.250 8.252 .003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 28. Analisis Perbandingan Moving Average Total Puskesmas Turi Periode 2010
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemakaian 335 125 0 0 0 0 0 150 111 0 0 143
Perkiraan - - - - - -
Kumulatif 153,3333 41,66667 0 0 - - - - - -
pertumbuhan - - - - - - - -
Rata – rata - - - - - -
Data tidak memadai untuk dianalisis dengan menggunakan metode Moving Average Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama Lius Antony, lahir di
Singkawang pada tanggal 28 Agustus 1990. Anak kedua
dari empat bersaudara ini lahir dari pasangan Iwan
Gunawan dan Thjia Sui Khuan. Penulis telah menempuh
pendidikan di TK Maria Singkawang pada tahun 1994-
1996, SD Suster Singkawang pada tahun 1996-2002,
SMP Pengabdi Singkawang pada tahun 2002-2005,
SMA Santu Petrus Pontianak pada tahun 2005-2008,
dan hingga saat ini meneruskan pendidikan S1 di
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, penulis pernah
tergabung dalam beberapa kepanitiaan. Antara lain penulis pernah menjadi
anggota seksi konsumsi Pharmacy Performance and Event Cup (PPnEC) pada
tahun 2008, bendahara acara Malam Keakraban Jalinan Mahasiswa Kesehatan
Farmasi (JMKI) pada tahun 2009, dan beberapa keanggotaan panitia acara-acara
lainnya. Selain banyak mengikuti kepanitiaan, penulis juga aktif di UKF Basket
Fakultas Farmasi sebagai seorang pemain dan merangkap manager eksternal.
Prestasi paling baik yang diraih penulis adalah menjadi juara 3 Basket Putra pada
event Psychologi Cup yang diadakan pada tahun 2011 lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI