plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk file2. ketua komite etik penelitian kedokteran...
TRANSCRIPT
KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA
PADA DIABETES MELITUS TIPE 2
DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Ines Permata Putri
NIM: 108114145
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA
PADA DIABETES MELITUS TIPE 2
DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Ines Permata Putri
NIM: 108114145
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini kepada Allah swt. Yang Maha Pengasih
Bapak, Almarhumah Ibu, Mama dan Kakakku tercinta
Sahabat-sahabat dan teman seperjuanganku dan
Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan ke Allah swt. atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis memperoleh banyak
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
waktu dan tenaga hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Direktur RSUD Kabupaten Temanggung yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian di RSUD Kabupaten Temanggung.
2. Ketua Komite Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian.
3. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
4. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku dosen pembimbing utama yang telah
mendampingi dan membimbing penulis sejak awal hingga akhir penyusunan
skripsi.
5. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. dan Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt.
selaku dosen penguji atas kritik dan saran yang berharga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M.Sc. selaku dosen statistik yang telah membimbing
penulis dalam pengolahan data.
7. Seluruh petugas di Poli Dalam dan Laboratorium RSUD Kabupaten
Temanggung yang telah membantu peneliti dalam pengambilan data.
8. Bapak Sunarko dan keluarga yang dengan segala kemurahan hatinya telah
memberikan tempat untuk menginap selama berada di Temanggung.
9. Seluruh responden penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten
Temanggung yang telah bersedia untuk terlibat dalam penelitian.
10. Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
membagikan ilmu kepada penulis.
11. Bapak, Alm. Ibu, Mama Lia dan Kak Tia yang menjadi sumber semangat
bagi penulis setiap harinya.
12. Sahabat sekaligus teman seperjuanganku selama proses penelitian, Liliany
Ludji, Gabriela Indria, Reza Pahlevi, Djanuar Davidson, Yeni Natalia,
Gissela Haryuningtyas, Isabela Anjani, Fransisca Devi, Ni Putu
Padmaningsih, Oswaldine Heraolia, Jonas, Paulina Ambar dan Rita Dela serta
seluruh teman-teman di FKK B 2010 yang telah bersama-sama menempuh
suka duka selama berkuliah di Fakultas Farmasi.
13. Untuk sahabat yang dibatasi jarak, Wanodya dan Nabella yang menjadi
tempat bercanda dan menampung keluh kesah walaupun jarang bersua.
14. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Kritik
dan saran tersebut akan menjadi pembelajaran bagi penulis untuk menjadi lebih
baik. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi sumbangan ilmu
pengetahuan untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap kesehatan.
Yogyakarta, 27 Januari 2014
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................... vi
PRAKATA ................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv
INTISARI .................................................................................................... xvi
ABSTRACT ............................................................................................... xvii
BAB I. PENGANTAR ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
1. Perumusan Masalah ..................................................................... 3
2. Keaslian Penelitian ....................................................................... 4
3. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
B. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA............................................................ 8
A. Diabetes Melitus Tipe 2 ..................................................................... 8
B. Obesitas .............................................................................................. 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
C. Dislipidemia ..................................................................................... 11
D. Trigliserida ....................................................................................... 14
E. Antropometri .................................................................................... 17
F. Landasan Teori ................................................................................. 18
G. Hipotesis ........................................................................................... 19
BAB III. METODE PENELITIAN.............................................................. 20
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ....................................................... 20
B. Variabel Penelitian ........................................................................... 20
1. Variabel Bebas ........................................................................... 20
2. Variabel Tergantung................................................................... 20
3. Variabel Pengacau ...................................................................... 21
C. Definisi Operasional......................................................................... 21
D. Responden Penelitian ....................................................................... 22
E. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 24
F. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 24
G. Teknik Pengambilan Sampel............................................................ 25
H. Instrumen Penelitian......................................................................... 26
I. Tata Cara Penelitian ......................................................................... 26
1. Observasi awal ........................................................................... 26
2. Permohonan izin dan kerjasama ................................................ 26
3. Pembuatan informed consent dan leaflet.................................... 27
4. Pencarian responden................................................................... 28
5. Validitas instrumen penelitian ................................................... 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
6. Pengambilan darah dan pengukuran antropometri ..................... 30
7. Pembagian hasil pemeriksaan .................................................... 30
8. Pengolahan data ......................................................................... 30
J. Analisis Data Penelitian ................................................................... 30
K. Kesulitan Penelitian ......................................................................... 31
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 33
A. Karakteristik Responden .................................................................. 33
1. Usia ............................................................................................ 33
2. Body mass index ......................................................................... 34
3. Kadar trigliserida ........................................................................ 34
B. Perbandingan Rerata Kadar Trigliserida pada Responden
Pria dengan BMI <23 kg/m2 dan BMI ≥23 kg/m
2 ........................... 34
C. Perbandingan Rerata Kadar Trigliserida pada Responden
Wanita dengan BMI <23 kg/m2 dan BMI ≥23 kg/m
2 ...................... 35
D. Korelasi Body Mass Index terhadap Kadar Trigliserida
Pada Responden Pria dan Wanita .................................................... 36
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 43
A. Kesimpulan ...................................................................................... 43
B. Saran ................................................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 44
LAMPIRAN ................................................................................................. 51
BIOGRAFI PENULIS ................................................................................. 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus Tipe 2 ..................................... 9
Tabel II. Klasifikasi Trigliserida Serum....................................................... 17
Tabel III. Klasifikasi BMI pada Orang Dewasa Asia .................................. 18
Tabel IV. Interpretasi Hasil Uji Korelasi ..................................................... 31
Tabel V. Karakteristik Responden Pria dan Wanita .................................... 33
Tabel VI. Uji Hipotesis Komparatif Kadar Trigliserida
Responden Pria dengan BMI <23 kg/m2 dan BMI ≥23 kg/m
2 ........... 35
Tabel VII. Uji Hipotesis Komparatif Kadar Trigliserida
Responden Wanita dengan <23 kg/m2 dan BMI ≥23 kg/m
2 .............. 36
Tabel VIII. Korelasi BMI terhadap Kadar Trigliserida pada
Responden Pria ................................................................................... 36
Tabel IX. Korelasi BMI terhadap Kadar Trigliserida pada
Responden Wanita .............................................................................. 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Metabolisme pada Keadaan Hipertrigliseridemia pada
Resistensi Insulin ................................................................................ 16
Gambar 2. Skema Responden Penelitian ..................................................... 23
Gambar 3. Diagram Sebaran Korelasi BMI terhadap Kadar Trigliserida
pada Responden Pria........................................................................... 37
Gambar 4. Diagram Sebaran Korelasi BMI terhadap Kadar Trigliserida
pada Responden Wanita ..................................................................... 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Izin Penelitian ............................................. 52
Lampiran 2. Ethical Clearance .................................................................... 53
Lampiran 3. Informed Consent .................................................................... 54
Lampiran 4. Pedoman Wawancara .............................................................. 55
Lampiran 5. Leaflet ...................................................................................... 56
Lampiran 6. Hasil Pemeriksaan Laboratorium ............................................ 58
Lampiran 7. Validasi Instrumen Penelitian .................................................. 59
Lampiran 8. Analisis Statistik ...................................................................... 60
Lampiran 9. Daftar Obat yang Digunakan Responden ................................ 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
INTISARI
Prevalensi diabetes melitus (DM) di Indonesia pada tahun 2030
diperkirakan mencapai 21,3 juta dengan DM tipe 2 menyumbang 90% dari
seluruh kasus diabetes. DM tipe 2 merupakan tipe DM yang sering terjadi pada
orang dewasa yang obesitas. Komplikasi yang sering terjadi pada penyandang
DM tipe 2 adalah penyakit kardiovaskuler yang disebabkan karena peningkatan
kadar trigliserida. Pengukuran antropometri body mass index (BMI) dapat
dilakukan untuk mengetahui tingkat obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk
mengukur korelasi antara BMI terhadap kadar trigliserida pada penyandang DM
tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
rancangan penelitian potong lintang. Subyek penelitian adalah penyandang DM
tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung berjumlah 95 responden yang terdiri dari
37 pria dan 58 wanita yang dipilih dengan purposive sampling. Data BMI
diperoleh dengan membagi berat badan responden dalam kilogram dengan tinggi
badan dalam meter kuadrat dan data kadar trigliserida diperoleh dari
Laboratorium RSUD Kabupaten Temanggung. Data BMI dan kadar trigliserida
yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik dengan uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk, uji hipotesis komparatif Mann-Whitney
dan uji korelasi Spearman dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif yang tidak bermakna
dengan kekuatan korelasi sangat lemah antara BMI terhadap kadar trigliserida
pada pria (p = 0,655; r = 0,076) dan wanita (p = 0,774; r = 0,039) penyandang
diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung
Kata kunci : diabetes melitus tipe 2, body mass index, trigliserida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
The prevalence of diabetes mellitus in Indonesia is estimated to be 21,3
million with type 2 diabetes accounts for 90% of all cases of diabetes. Type 2
diabetes often occurs in obese adults. Type 2 diabetes can lead to cardiovascular
complication due to increased triglyceride levels. Anthropometric measurement of
body mass index can be used to measure obesity. The aim of this study was to
determine the correlation between body mass index and triglyceride in type 2
diabetes men and women at Regional General Hospital of Temanggung Regency.
This study used cross-sectional design as a part of analytical
observational study. A total of 95 subjects with type 2 diabetes mellitus both men
and women were included purposively. Body mass index was calculated by
dividing subjects’ weight in kilograms by their height squared in meters and
triglyceride levels data was obtained from Regional General Hospital of
Temanggung Regency Laboratory. Data were analyzed statistically with
Kolmogorov-Smirnov and Shapiro-Wilk normality test, Mann-Whitney
comparative test and Spearman correlation test with 95% confidence interval.
The results show non-significant positive correlation between BMI and
triglyceride in men (p = 0.655; r = 0.076) and women (p = 0.774; r = 0.039) with
type 2 diabetes mellitus at Regional General Hospital of Temanggung Regency.
There were very weak correlations in this study.
Key words : type 2 diabetes mellitus, body mass index, triglyceride
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Prevalensi diabetes melitus (DM) di Indonesia pada tahun 2030
diperkirakan mencapai 21,3 juta orang (Wild, Roglic, Green, Sicree dan King,
2004). Diabetes melitus tipe 2 merupakan tipe DM yang sering terjadi pada orang
dewasa yang obesitas (Crowley, 2001). American Diabetes Association (2012)
menyatakan bahwa DM tipe 2 menyumbang 90% dari seluruh kasus diabetes.
Insiden DM tipe 2 banyak terjadi pada usia lebih dari 40 tahun (Yuliasih, 2009).
Komplikasi diabetes yang utama adalah penyakit kardiovaskuler yang
menjadi penyebab kematian pada orang dengan diabetes (National Diabetes
Education Program, 2007). American Heart Association (2013 a) menyatakan
bahwa penyakit jantung dan stroke adalah penyebab kematian dan kecacatan
nomor satu pada orang dengan DM tipe 2. Sekitar 65% orang dengan DM
meninggal karena berbagai bentuk penyakit jantung dan stroke (NDEP, 2007).
International Diabetes Federation (2007) menyatakan bahwa sindrom
metabolik menjadi pemicu munculnya DM tipe 2. Sindrom metabolik merupakan
abnormalitas metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak yang ditandai dengan
dislipidemia, kenaikan tekanan darah, kenaikan kadar glukosa darah puasa dan
obesitas (Knowles et al., 2011).
Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko paling utama untuk
penyakit kardiovaskuler yang banyak terdapat pada DM tipe 2 (Santoso, 2006;
Kumar, Abbas dan Fausto, 2009). Penyandang DM tipe 2 cenderung mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dislipidemia yang disebut dislipidemia diabetik (World Heart Federation, 2013).
Dislipidemia diabetik merupakan dislipidemia yang bersifat aterogenik yang
terjadi pada penyandang DM tipe 2 yang dicirikan dengan kenaikan trigliserida,
partikel LDL yang kecil dan penurunan kolesterol HDL (National Cholesterol
Education Program Adult Treatment Panel III, 2002). Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Soewondo dkk. (2010) pada 1390 penyandang DM tipe 2 di
pusat kesehatan sekunder dan tersier di Indonesia, 60% di antaranya mengalami
dislipidemia.
Berat badan berlebih dan obesitas menjadi faktor risiko DM tipe 2 yang
mengarah ke tingginya risiko penyakit kardiovaskuler (AHA, 2013 b). Penelitian
oleh Shah, Devrajani, Devrajani dan Bibi (2010) di Pakistan yang
membandingkan profil lipid antara kelompok obesitas dan non-obesitas
menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara dislipidemia dengan obesitas
dengan nilai rerata kolesterol HDL total, LDL total dan trigliserida pada
kelompok obesitas berbeda signifikan (p <0,05) dengan non-obesitas. Trigliserida
sebagai salah satu komponen lipid dapat menjadi penanda untuk faktor risiko lipid
lain (tingginya LDL dan rendahnya HDL) dan faktor risiko non-lipid (kenaikan
tekanan darah) (NCEP ATP III, 2002).
Obesitas dapat diukur dengan antropometri. Antropometri merupakan
pengukuran status nutrisi umum seseorang atau kelompok populasi yang murah
dan non-invasif yang digunakan secara luas (Cogill, 2003). Salah satu pengukuran
antropometri adalah body mass index (BMI). Body mass index merupakan
pengukuran untuk obesitas keseluruhan yang mudah dalam memantau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
peningkatan risiko kesehatan akibat berat badan berlebih pada tingkat populasi.
Pengukuran lemak tubuh yang sesungguhnya tidak praktis dan mahal untuk
digunakan pada tingkat populasi dan pengukuran lemak tubuh lainnya sulit
mengukur secara akurat dan konsisten pada populasi besar (misal skinfold
thickness atau lingkar pinggang) (National Obesity Observatory, 2009).
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Temanggung menjadi
model dalam penelitian ini. Prevalensi DM tipe 2 di RSUD Kabupaten
Temanggung pada tahun 2012 berada di peringkat ke-3 setelah diare dan
hipertensi. Berdasarkan data rekam medik RSUD Kabupaten Temanggung,
jumlah penyandang DM tipe 2 yang melakukan rawat jalan terus meningkat sejak
2010.Data penelitian di RSUD Kabupaten Temanggung melaporkan bahwa belum
pernah dilakukan penelitian observasional dengan responden penyandang DM
RSUD Kabupaten Temanggung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur korelasi BMI sebagai parameter
obesitas terhadap kadar trigliserida pada DM tipe 2 di RSUD Kabupaten
Temanggung. Dengan adanya penelitian ini, peneliti mengharapkan adanya
gambaran korelasi antara BMI dengan peningkatan kadar trigliserida dalam darah
pada responden DM tipe 2 sehingga dapat memprediksi terjadinya dislipidemia
yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler.
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang tercantum dalam latar belakang di atas, maka
permasalahan yang diangkat oleh penulis dalam penelitian ini adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Apakah terdapat korelasi antara body mass index (BMI) terhadap kadar
trigliserida pada penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten
Temanggung?
2. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan korelasi body mass index
(BMI) terhadap kadar trigliserida yang telah dipublikasi antara lain sebagai
berikut:
a. Waist Circumference, Body Mass Index, and Other Measures of
Adiposity in Predicting Cardiovascular Disesase Risk Factors among Peruvian
Adults (Knowles et al., 2011) tentang hubungan berbagai metode antropometri
terhadap komponen sindrom metabolik. Penelitian melibatkan 1518 orang
dewasa Peru dengan rerata usia 38,3 tahun untuk pria dan 39,9 tahun untuk
wanita. Hasil penelitian menunjukkan kadar trigliserida memiliki korelasi positif
yang kuat terhadap BMI pada pria (r = 0,462; p ≤0,001) dan wanita (r = 0,437; p
≤0,001).
b. A Study of Correlation between Lipid Profile and Body Mass Index
(BMI) in Patients with Diabetes Mellitus (Sandhu, Koley dan Sandhu, 2008).
Penelitian dilakukan di Punjab, India, dengan responden pria dan wanita diabetes
melitus usia 31-91 tahun yang dipilih secara acak. Hasil menunjukkan pada
responden pria terdapat korelasi BMI terhadap trigliserida yang bermakna pada
usia 31-40 tahun (r = 0,41), korelasi tidak bermakna pada usia 51-60 tahun dan 61
tahun ke atas (r = 0,01 dan 0,23 secara berurutan). Pada responden wanita,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
terdapat korelasi BMI terhadap trigliserida yang tidak bermakna pada usia 41-50
tahun (r = 0,05).
c. Frequency of Dyslipidemia in Obese versus Non-obese in Relation to
Body Mass Index (BMI), Waist Hip Ratio (WHR) and Waist Circumference (WC)
(Shah et al., 2010). Penelitian dilakukan di Liaquat University Hospital, Pakistan,
yang membandingkan kelompok obesitas dan non-obesitas serta melibatkan 200
responden. Rancangan penelitian adalah cross sectional komparatif. Perbandingan
profil lipid antara kedua kelompok menunjukkan nilai rerata kolesterol HDL total,
kolesterol LDL total dan trigliserida pada kelompok obesitas berbeda signifikan (p
<0,05).
d. Lipid and Glucose Profiles in Outpatients and Their Correlation with
Anthropometric Indices (Santos et al., 2012). Penelitian melibatkan 550 pasien
rawat jalan dengan usia di atas 19 tahun di timur laut Brazil. Hasil menunjukkan
pada responden pria terdapat korelasi sangat lemah tidak bermakna antara BMI
dan trigliserida (r = 0,10; p = 0,42) sementara pada responden wanita terdapat
korelasi lemah yang bermakna (r = 0,21; p = 0,00).
e. Correlation of Antrhopometric Indices with Common Cardiovascular
Risk Factors in An Urban Adult Population of Iran. Penelitian dilakukan oleh
Mellati et al. (2009) di Iran dengan 1310 responden pria dan 1458 responden
wanita berusia 21-75 tahun. Hasil analisis menunjukkan adanya korelasi positif
yang bermakna antara BMI terhadap kadar trigliserida pada wanita (r = 0,26; p
<0,0001) dan pada responden pria (r = 0,21; p <0,0001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
f. Korelasi Body Mass Index terhadap Kadar Trigliserida pada
Mahasiswa dan Mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
(Pangesti, 2013). Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan rancangan
cross-sectional. Penelitian dilakukan pada 129 mahasiswa Sanata Dharma berusia
17-24 tahun. Hasil penelitian menunjukkan BMI memiliki korelasi positif yang
bermakna terhadap kadar trigliserida dengan kekuatan korelasi lemah pada
responden pria dan korelasi postiif dengan kekuatan korelasi sedang pada
responden wanita.
g. Korelasi Body Mass Index dan Triceps Skinfold Thickness terhadap
Trigliserida (Anastasia, 2011). Penelitian termasuk observasional analitik dengan
rancangan cross sectional dan teknik non-random sampling. Subyek penelitian
berjumlah 70 orang yang merupakan dosen dan karyawan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dengan rentang usia 30-50 tahun. Hasil penelitian
menemukan adanya korelasi positif yang bermakna antara body mass index
terhadap kadar trigliserida dengan kekuatan korelasi lemah.
h. Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Abdominal Skinfold Thickness
terhadap Kadar Trigliserida pada Staf Wanita Universitas Sanata Dharma
(Poerwowidjojo, 2011). Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan
rancangan cross sectional, teknik sampling yang digunakan adalah non-random
sampling dengan jenis purposive sampling. Responden merupakan 57 orang staf
wanita Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan rentang usia 30-50 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif bermakna antara BMI
terhadap kadar trigliserida (r = 0,444; p = 0,001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
i. Relevansi Beberapa Ukuran Antropometrik dan Komposisi Badan
terhadap Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskuler pada Penduduk Daerah Istimewa
Yogyakarta (Hastuti, Rahmawati, Suriyanto dan Nuryana, 2009). Subyek
penelitian adalah penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta, umur 20-60 tahun,
terdiri atas 130 perempuan dan 70 laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
BMI memiliki korelasi signifikan terhadap kadar trigliserida pada laki-laki dan
perempuan.
Berdasarkan penelusuran pustaka yang dilakukan peneliti, penelitian
tentang korelasi BMI terhadap kadar trigliserida pada penyandang diabetes
melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung belum pernah dilakukan.
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoretis. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi
mengenai korelasi body mass index (BMI) terhadap kadar trigliserida pada
diabetes melitus tipe 2.
b. Manfaat praktis. Data yang diperoleh diharapkan mampu memberikan
gambaran kadar trigliserida sehingga para penyandang diabetes melitus tipe 2
dapat menjaga dan meningkatkan kondisi kesehatannya agar tidak terjadi
komplikasi penyakit kardiovaskuler.
B. Tujuan Penelitian
Untuk mengukur korelasi antara body mass index (BMI) terhadap kadar
trigliserida pada diabetes melitus tipe 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
PENELAHAAN PUSTAKA
A. Diabetes Melitus Tipe 2
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang disebabkan oleh
ketidakmampuan sel-sel pankreas mensekresi insulin yang cukup atau insulin
yang tidak digunakan dengan efisien dengan gejala berupa kurangnya daya
kesanggupan (toleransi) karbohidrat, gangguan metabolisme lemak maupun
protein yang disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
keduanya. Salah satu manifestasi utama DM adalah kenaikan kadar glukosa darah
(American Diabetes Association, 2011; Crowley, 2001). Diabetes melitus tipe 2
disebabkan oleh resistensi insulin dan defisiensi insulin hingga gangguan sekresi
insulin (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005).
Insiden DM tipe 2 telah meningkat sejak tahun 1940 dengan gangguan
metabolik yang lebih kompleks. Kondisi ini sering terjadi pada orang tua yang
kelebihan berat badan dan orang dewasa yang obesitas. Islet pankreas mensekresi
insulin dengan normal namun jaringan tidak sensitif terhadap insulin dan tidak
mampu merespon dengan baik (Crowley, 2001; Huether dan McCance, 2008).
Tabel I menunjukkan kriteria diagnosis DM tipe 2 menurut American Diabetes
Association (2013).
Sindrom metabolik menjadi pemicu munculnya DM tipe 2. Seseorang
yang memiliki sindrom metabolik mengalami obesitas sentral terlebih dahulu,
kemudian mengalami dua atau lebih dari empat kondisi yaitu peningkatan kadar
trigliserida, penurunan kolesterol HDL, peningkatan tekanan darah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
peningkatan glukosa darah puasa atau sebelumnya didiagnosis DM tipe 2
(International Diabetes Federation, 2007).
Tabel I. Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus Tipe 2 (American
Diabetes Association, 2013)
A1C Glukosa Darah Puasa
(GDP)
Tes Toleransi Glukosa Oral
(TTGO) 75 g
≥6,5 % ≥126 mg/dL (7,0 mmol/L) ≥200 mg/dL (11,1 mmol/L)
Diabetes melitus tipe 2 berkaitan dengan penyakit kardiovaskuler. Orang
dengan DM memiliki risiko dua hingga empat kali lipat untuk mengalami
penyakit koroner daripada orang tanpa DM (Ali, Narayan dan Tandon, 2010).
Penyakit kardiovaskuler adalah penyebab utama mortalitas pada orang dengan
diabetes (Boras, Pavlic-Renar, Car dan Metelko, 2002).
B. Obesitas
Berat badan berlebih dan obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak
yang abnormal atau berlebih. Seseorang dianggap obesitas bila BMI >30 kg/m2,
dan berat badan berlebih dengan BMI >25 kg/m2 (World Health Organization,
2013). Prevalensi penyakit terkait obesitas, misalnya hipertensi dan penyakit arteri
koroner mulai meningkat pada nilai BMI >25,0 kg/m2 dan terus meningkat pada
nilai yang lebih tinggi (Kumar et al., 2010).
Penyimpanan lemak dibutuhkan dalam keadaan starvasi. Namun bila
terjadi kelebihan asupan energi (energy intake) dibandingkan dengan yang
diperlukan (energy expenditure) oleh tubuh akan terjadi penyimpanan lemak yang
berlebih yang menyebabkan obesitas (Redinger, 2007; Soegih dan Wiramihardja,
2009). Obesitas juga merupakan dampak dari penurunan aktivitas fisik yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
melibatkan gerakan atau kurang berolahraga (International Union of Food
Science and Technology, 2007).
Pada individu yang obesitas, deposisi awal trigliserida terjadi pada
jaringan adiposa subkutan dan ketika jumlahnya semakin meningkat, resistensi
insulin juga meningkat dan membatasi akumulasi lipid subkutan yang lebih
banyak. Trigliserida kemudian akan dialihkan ke lemak viseral. Hal ini
menyebabkan resistensi insulin yang lebih lanjut akibat adanya sekresi
adipositokin dari adiposit viseral (Yaturu, 2011). Penyimpanan lemak yang
berlebih mengarah ke pelepasan asam lemak yang berlebih. Pelepasan asam lemak
bebas berlebih ini menyebabkan disfungsi reseptor insulin (resistensi insulin)
dengan cara mengaktifkan beberapa protein kinase yang kemudian meningkatkan
fosforilasi serin pada substrat reseptor insulin sehingga mempengaruhi kerja
insulin dan penyimpanan glukosa pada jaringan. Keadaan ini menyebabkan
hiperglikemia dengan glukoneogenesis hepatik yang dikompensasi. Peningkatan
produksi glukosa hepatik memperparah hiperglikemia akibat resistensi insulin.
Asam lemak bebas juga menurunkan penggunaan glukosa otot yang distimulasi
insulin, menyebabkan hiperglikemia lebih lanjut (Yaturu, 2011; Redinger, 2007;
Qatanani dan Lazar, 2007).
Sitokin tumor necrosis factor-α (TNF-α) dan interleukin-6 (IL-6) yang
diekspresikan pada jaringan adiposa juga berperan dalam resistensi insulin.
Jaringan adiposa merupakan campuran heterogen adiposit, sel-sel imun dan
endotelium, dan dapat berespon cepat terhadap perubahan dalam kelebihan nutrisi
melalui hipertrofi (pembesaran) dan hiperplasia (peningkatan jumlah sel) adiposit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Dengan adanya obesitas dan pembesaran adiposit yang progresif, aliran darah
menuju adiposit berkurang dan mengakibatkan hipoksia. Hipoksia menjadi
penyebab nekrosis dan infiltrasi makrofag ke jaringan adiposa yang menyebabkan
produksi faktor proinflamasi seperti TNF-α dan IL-6 (Emanuela et al., 2012).
Jaringan adiposa berkontribusi hingga 35% IL-6 yang bersirkulasi dalam tubuh
dan lemak viseral lebih banyak menghasilkan TNF-α dibandingkan lemak
subkutan. TNF-α dan IL-6 menyebabkan resistensi insulin dengan menghambat
fosforilasi tirosin kinase pada reseptor insulin sehingga terjadi penurunan
pensinyalan insulin dan menyebabkan resistensi insulin serta penurunan transpor
glukosa (Qatanani dan Lazar, 2007; Yaturu, 2011). TNF-α juga mampu
meningkatkan lipolisis yang menyebabkan peningkatan asam lemak bebas dan
perpindahannya ke hati dan memicu sintesis trigliserida dan very low density
lipoprotein (VLDL) (Gutierrez, Puglisi dan Hasty, 2009).
C. Dislipidemia
Dislipidemia merupakan kondisi gabungan dari kenaikan kadar
trigliserida dan penurunan kolesterol high density lipoprotein (HDL) bersamaan
dengan peningkatan apolipoprotein B (apoB) dan low density lipoprotein (LDL)
(IDF, 2006). Dislipidemia dibagi menjadi dislipidemia primer dan dislipidemia
sekunder. Dislipidemia primer merupakan ketidakmampuan metabolisme lipid
karena genetik (hiperkolesterolemia familial). Dislipidemia sekunder dapat
disebabkan oleh faktor lingkungan (diet kaya akan lemak tersaturasi atau gaya
hidup), penyakit seperti DM tipe 2 dan obat-obatan (Misra, Luthra dan Vikram,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2004). Dislipidemia menjadi salah satu faktor risiko untuk penyakit
kardiovaskuler pada DM tipe 2 (Mooradian, 2009).
Lipoprotein adalah partikel yang mentranspor kolesterol dan trigliserida.
Lipoprotein terdiri dari protein (apolipoprotein), fosfolipid, trigliserida dan
kolesterol. Trigliserida dan kolesterol ester membentuk inti dari lipoprotein
sementara fosfolipid, sejumlah kecil kolesterol bebas dan protein membentuk
bagian permukaan. Apolipoprotein adalah protein pada permukaan lipoprotein
yang berperan dalam pengaturan lipid plasma dan transpor lipoprotein (Ginsberg,
Zhang dan Hernandez-Ono, 2005). Kilomikron merupakan lipoprotein yang
mengandung trigliserida utama yang dihasilkan setelah makan. Very low density
lipoprotein dihasilkan oleh hati dengan fungsi utama menyuplai asam lemak
bebas ke jaringan dan normalnya merupakan pengangkut trigliserida. Low density
lipoprotein adalah by-product metabolisme VLDL dan pada keadaan normal
merupakan pengangkut utama kolesterol plasma. Kilomikron, VLDL, dan LDL
membawa apoB sedangkan HDL membawa apoA (Brunzell et al., 2008).
Profil lipid pada diabetes tipe 2 terdiri dari peningkatan trigliserida
(hipertrigliseridemia), kolesterol HDL yang rendah dan kolesterol LDL yang
normal atau tinggi (Canadian Diabetes Association, 2006). Insulin merupakan
pengatur mobilisasi asam lemak bebas dari jaringan adiposa yang penting.
Dengan demikian, resistensi insulin pada DM tipe 2 memiliki dampak yang besar
pada metabolisme lipoprotein kaya trigliserida dan asam lemak bebas (Klop, Elte
dan Cabezas, 2013). Perubahan metabolisme lipoprotein kaya trigliserida yang
meliputi peningkatan sekresi hepatik VLDL dan defek klirens VLDL dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kilomikron merupakan patofisiologi penting untuk terjadinya dislipidemia
aterogenik pada diabetes. Pada DM tipe 2, peningkatan pengeluaran asam lemak
bebas dari jaringan adiposa dapat meningkatkan perpindahan asam lemak ke hati
yang selanjutnya meningkatkan aktivitas lipase di hati. Resistensi insulin
menyebabkan peningkatan produksi apoB yaitu protein utama LDL dan sebagai
akibatnya meningkatkan sintesis dan sekresi trigliserida VLDL. Dengan adanya
protein transfer kolesterol ester, kolesterol ester pada LDL digantikan dengan
trigliserida. Low density lipoprotein yang kaya akan trigliserida dihidrolisis oleh
lipase hepatik yang akhirnya membentuk LDL yang kecil dan padat. Kadar LDL
biasanya masih normal atau sedikit lebih tinggi, namun partikelnya yang
abnormal (kecil dan padat) tidak mampu terikat pada reseptor LDL sehingga sulit
dimetabolisme dengan waktu tinggal lima hari. Low density lipoprotein pada
pasien diabetes dapat bersifat aterogenik yang meningkatkan risiko kardiovaskuler
bahkan pada konsentrasi normal. Low density lipoprotein terglikosilasi dapat
diambil oleh reseptor makrofag yang menyebabkan pembentukan sel busa (Miller
et al., 2011; Klop et al., 2013; Kolovou, Anagnostopoulou dan Cokkinos, 2005;
Krauss, 2004).
Hipertrigliseridemia menyebabkan terbentuknya HDL yang kaya
trigliserida namun tidak ada kolesterol yang mudah dikatabolisme. Mekanisme
yang sama untuk LDL juga terjadi pada HDL. Dengan adanya protein transfer
kolesterol ester, kolesterol ester pada HDL digantikan dengan trigliserida.
Trigliserida di dalam HDL adalah substrat bagi lipase, khususnya lipase hepatik
yang kemudian mengkonversi HDL menjadi partikel yang lebih kecil (Goldberg,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2001). Trigliserida pada HDL ini dihidrolisis dan komponen proteinnya yaitu
apoA (protein utama pada HDL) akan dilepas karena afinitas HDL terhadap apoA
yang menurun (Klop et al., 2013; Kolovou et.al, 2005). Pada DM tipe 2,
pertukaran trigliserida dari VLDL untuk kolesterol ester pada HDL dipercepat
dengan adanya hipertrigliseridemia. Pengukuran klinis untuk HDL adalah
kolesterol HDL, bukan HDL dengan trigliserida, dengan demikian subtitusi
trigliserida terhadap kolesterol ester dalam inti partikel ini menyebabkan
penurunan kadar hasil pengukuran kolesterol HDL (Goldberg, 2001).
D. Trigliserida
Trigliserida merupakan bentuk utama lemak yang ada di dalam tubuh
yang berada dalam bentuk lipoprotein kaya trigliserida (trigliserida VLDL dan
kilomikron) diperoleh dari asupan makanan (eksogen) dan hasil metabolisme di
hati (endogen). Kadar trigliserida yang tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis
(American Heart Association, 2013 b; Leaf, 2008).
Trigliserida eksogen diabsorpsi oleh sel-sel usus halus dan kemudian
menjadi inti pada kilomikron. Kilomikron yang baru terbentuk masuk ke sirkulasi
darah dan kapiler jaringan adiposa dan otot. Pada jaringan adiposa, inti trigliserida
akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase dan menghasilkan asam lemak
bebas. Asam lemak bebas dapat diambil oleh sel-sel lemak dan lalu dibentuk
kembali menjadi trigliserida atau masuk ke dalam sel otot untuk digunakan
sebagai energi. Akibat adanya hidrolisis trigliserida dalam kilomikron adalah
adanya sisa kilomikron yang kaya kolesterol ester dan ester. Normalnya, seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
sisa kilomikron ini dibuang oleh hati dengan terikat pada reseptor LDL, protein
terkait reseptor LDL, trigliserida lipase hepatik, dan proteoglikan permukaan
(Miller et al., 2011).
Trigliserida endogen atau trigliserida VLDL dibentuk di dalam retikulum
endoplasma hepatosit. Trigliserida VLDL berasal dari gabungan gliserol dengan
tiga asam lemak bebas yang telah diambil dari plasma atau yang baru disintesis di
dalam hati. Kolesterol VLDL dapat disintesis di dalam hati dari asetat atau
diperoleh dari lipoprotein. Ketika berada di plasma, trigliserida VLDL dihidrolisis
oleh lipoprotein lipase menghasilkan VLDL yang lebih kecil dan padat dan
lipoprotein densitas sedang yang mirip dengan sisa kilomikron, namun tidak
semuanya dibuang oleh hati. Lipoprotein densitas sedang dapat mengalami
katabolisme lebih lanjut menjadi LDL (Ginsberg et al., 2005).
Hipertrigliseridemia secara langsung mempengaruhi komposisi dan
metabolisme LDL dan HDL (Gambar 1). Hipertrigliseridemia pada resistensi
insulin merupakan akibat dari lipolisis adiposit yang menyebabkan perpindahan
asam lemak bebas ke hati dan peningkatan sekresi VLDL. Produksi trigliserida
VLDL yang tinggi mengaktifkan protein transfer kolesterol ester yang
menyebabkan produksi LDL dan HDL yang kaya trigliserida. Kandungan
trigliserida pada partikel tersebut kemudian dihidrolisis oleh trigliserida lipase
hepatik yang menghasilkan partikel LDL dan HDL yang kecil dan padat. High
density lipoprotein akibat hipertrigliseridemia ini tidak dapat digunakan dan LDL
ini mudah mengalami modifikasi oksidatif (Miller et al., 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Gambar 1. Metabolisme pada Keadaan Hipertrigliseridemia pada Resistensi Insulin
(Miller et al., 2011)
Pada DM tipe 2, penyebab hipertrigliseridemia meliputi peningkatan
produksi VLDL hepatik dan gangguan pembuangan kilomikron dan sisa
kilomikron. Dua faktor yang dapat meningkatkan produksi VLDL di hati adalah
kembalinya asam lemak bebas yang lebih banyak karena peningkatan produksi
lipase sensitif hormon pada jaringan adiposa dan aksi insulin secara langsung
pada sintesis apoB. Kedua proses ini mencegah degradasi apoB yang baru
disintesis dan menyebabkan peningkatan produksi lipoprotein (Goldberg, 2001;
Miller et al., 2011).
Hipertrigliseridemia dengan BMI >30 kg/m2 memiliki risiko mengalami
penyakit arteri koroner lebih tinggi dibandingkan dengan hipertrigliseridemia
dengan BMI <30 kg/m2 pada pasien diabetes (Parvez, Ihsanullah, Rafiq, Ahmad
dan Khan, 2010). Orang dengan kenaikan trigliserida berada pada risiko tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
untuk penyakit jantung koroner. Peningkatan trigliserida juga dapat menjadi
penanda bagi lipoprotein aterogenik lainnya, faktor risiko lipid lain (LDL dan
rendahnya HDL) dan faktor risiko non-lipid (kenaikan tekanan darah) (National
Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III, 2002). Klasifikasi
kadar trigliserida serum adalah sebagai berikut:
Tabel II. Klasifikasi Trigliserida Serum (NCEP ATP III, 2002)
Kategori Trigliserida Kadar Trigliserida
Normal <150 mg/dL
Batas atas 150-199 mg/dL
Tinggi 200-499 mg/dL
Sangat tinggi ≥500 mg/dL
E. Antropometri
Antropometri adalah studi pengukuran tubuh manusia yang mencakup
dimensi tulang, otot dan jaringan adiposa. Ruang lingkup antropometri meliputi
berbagai pengukuran tubuh manusia. Berat badan, tinggi badan, panjang tubuh
saat berbaring, skinfold thickness, lingkar tubuh (kepala, pinggang, lengan)
panjang lengan dan lebar (bahu, pergelangan tangan) merupakan contoh
pengukuran antropometri (National Health and Nutrition Examination Survey,
2009). Perubahan dimensi tubuh dapat mencerminkan status kesehatan seseorang
dan populasi. Antropometri menjadi pengukuran yang banyak digunakan, murah
dan non-invasif untuk mengukur status gizi umum seseorang atau kelompok
populasi (Cogill, 2003).
Body mass index atau BMI merupakan salah satu metode antropometri.
BMI adalah pengukuran tinggi dan berat badan individu, dihitung dengan
membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat.
Dengan adanya BMI, berat badan seseorang distandarisasikan berdasarkan tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
badannya sehingga mampu membandingkan orang-orang dengan tinggi badan
berbeda. BMI merupakan pengukuran yang paling banyak digunakan untuk
memperkirakan apakah seseorang mengalami berat badan berlebih atau obesitas,
selain itu BMI merupakan pengukuran yang cukup untuk memantau peningkatan
risiko kesehatan karena berat badan berlebih pada level populasi dan telah
memiliki standar untuk kelompok populasi tertentu (National Obesity
Observatory, 2009).
Pada orang Asia, persentase lemak tubuhnya lebih besar daripada orang
kulit putih dengan BMI, usia dan jenis kelamin yang sama sehingga klasifikasi
BMI internasional tidak cocok digunakan pada populasi Asia (WHO, 2004).
Untuk populasi Asia Pasifik, WHO (2004) mengklasifikasikan BMI sebagai
berikut:
Tabel III. Klasifikasi BMI pada Orang Dewasa Asia (WHO, 2004)
Klasifikasi BMI (kg/m2)
Berat badan kurang <18,5
Rentang normal 18,5-22,9
Berat badan berlebih ≥23
Berisiko 23-24,9
Obesitas I 25-29,9
Obesitas II ≥30
F. Landasan Teori
Diabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan diabetes yang sering terjadi
pada orang dewasa yang obesitas. Komplikasi yang sering terjadi pada orang DM
tipe 2 adalah penyakit kardiovaskuler dan faktor risiko penyakit kardiovaskuler
yang utama pada DM tipe 2 adalah dislipidemia yang ditandai dengan kenaikan
kadar trigliserida, penurunan kolesterol HDL dan peningkatan LDL. Trigliserida
yang merupakan salah satu komponen lipid dapat tersimpan pada jaringan adiposa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dan meningkatkan jumlah asam lemak bebas ke hati sehingga mempengaruhi
profil lipid lain seperti LDL dan HDL. Pada orang obesitas terdapat banyak
jaringan adiposa yang menjadi tempat penyimpanan trigliserida. Dengan
demikian, orang yang obesitas memiliki memiliki risiko dislipidemia yang dapat
mengarah ke penyakit kardiovaskuler.
Obesitas dapat diukur dengan metode antropometri. Salah satu metode
antropometri adalah body mass index (BMI) yang telah banyak digunakan.
Pengukuran obesitas keseluruhan dengan BMI dapat memperkirakan kadar
trigliserida dalam darah yang menjadi faktor risiko penyakit kardiovaskuler.
G. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat korelasi yang bermakna
antara body mass index terhadap kadar trigliserida pada diabetes melitus tipe 2 di
RSUD Kabupaten Temanggung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan
pendekatan rancangan cross-sectional. Metode observasional merupakan
penelitian yang dilakukan dengan pengamatan tanpa melakukan perlakuan
(Sastroasmoro dan Ismael, 2010). Penelitian analitik adalah penelitian dimana
peneliti mencari hubungan antara varibael yang ada. Penelitian cross-sectional
adalah penelitian dimana pengukuran variabel dalam faktor risiko dan variabel
dalam faktor efek diobservasi pada waktu yang sama. Analisis korelasi dilakukan
antara faktor risiko dan faktor efek, antar faktor risiko maupun antar faktor efek
(Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini menganalisis korelasi antara body mass index
(BMI) sebagai faktor risiko terhadap kadar trigliserida yang merupakan faktor
efek pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung. Data
penelitian yang diperoleh diolah secara statistik untuk menganalisis korelasi
antara faktor risiko dengan faktor efek.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Body mass index (kg/m2)
2. Variabel tergantung
Kadar trigliserida (mg/dL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3. Variabel pengacau
a. Variabel pengacau terkendali: usia dan kondisi puasa sebelum pengambilan
data.
b. Variabel tak terkendali: aktivitas, gaya hidup, pola makan, kondisi patologis
dan obat-obatan yang dikonsumsi.
C. Definisi Operasional
1. Responden adalah penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten
Temanggung yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian.
2. Karakteristik penelitian meliputi demografi (usia), pengukuran antropometri
(BMI), dan hasil pemeriksaan yang didapat dari Laboratorium RSUD Kabupaten
Temanggung (kadar trigliserida).
3. Pengukuran body mass index adalah pengukuran berat badan dalam kilogram
(kg) dibagi dengan tinggi badan kuadrat dalam meter (m2). Pengukuran body mass
index dilakukan dengan mengukur tinggi badan dan berat badan. Tinggi badan
diukur menggunakan meteran pengukur tinggi badan pada responden yang berdiri
tegak dengan pandangan lurus, bahu rileks, tangan di sisi tubuh, kaki lurus,
telapak kaki pada posisi datar dan tidak memakai alas kaki. Berat badan diukur
dalam kilogram menggunakan timbangan berat badan pada responden tanpa
memakai alas kaki.
4. Kadar trigliserida dalam darah diukur di Laboratorium RSUD Kabupaten
Temanggung dengan kondisi responden puasa 8-10 jam sebelum pengambilan
darah dan dinyatakan dalam satuan mg/dL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
5. Standar yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
a. Body mass index : Nilai normal BMI adalah 18,5-22,9 kg/m2
(WHO, 2000).
b. Kadar trigliserida : Standar kadar trigliserida menggunakan standar NCEP ATP
III tahun 2002 dengan nilai normal <150 mg/dL.
D. Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah penyandang diabetes melitus tipe
2 di RSUD Kabupaten Temanggung yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi yaitu penyandang DM tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung,
pria dan wanita dengan usia lebih dari 40 tahun, bersedia berpuasa 8-10 jam
sebelum pengambilan darah dan menandatangani informed consent. Kriteria
eksklusi yaitu penyandang DM tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung dengan
penyakit penyerta seperti stroke, gangren, gagal ginjal, penyakit jantung dan tidak
hadir pada saat pengambilan data. Jumlah responden penelitian yang ditetapkan
sebesar 95 orang yang terdiri dari 37 pria dan 58 wanita. Jumlah minimum sampel
yang digunakan untuk penelitian korelasi yaitu sebesar 30 subyek (Spiegel dan
Stephens, 2007).
Pengambilan data dilakukan selama 6 minggu dari tanggal 18 Agustus
2013 hingga 28 September 2013 di RSUD Kabupaten Temanggung. Pada minggu
pertama terdapat 16 responden yang terdiri dari 8 responden pria dan 8 responden
wanita. Pada minggu kedua terdapat 10 responden yang terdiri dari 8 responden
pria dan 2 responden wanita. Pada minggu ketiga terdapat 16 responden yang
terdiri dari 8 responden pria dan 8 responden wanita. Pada minggu keempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
terdapat 14 responden yang terdiri dari 5 responden pria dan 9 responden wanita.
Pada minggu kelima terdapat 9 responden wanita dan 6 responden pria. Pada
minggu keenam terdapat 35 responden yang terdiri dari 10 responden pria dan 25
responden wanita. Jumlah keseluruhan responden adalah 106. Dari 106
responden, 1 data dieksklusi yaitu 1 data responden pria menunjukkan usia ≤40
tahun, kemudian data direduksi yaitu 1 data ganda responden pria, 1 data ganda
responden wanita, 6 data responden pria tidak lengkap dan 2 data responden
wanita tidak lengkap.
Gambar 2. Skema Responden Penelitian
Pengambilan
data minggu
pertama
Pengambilan
data minggu
kedua
Pengambilan
data minggu
ketiga
Pengambilan
data minggu
keempat
Pengambilan
data minggu
kelima
Pengambilan
data minggu
keenam
8 responden
wanita
8 responden
pria
16 responden
resn
2 responden
wanita
8 responden
pria
10 responden
8 responden
wanita
8 responden
pria
16 responden
9 responden
wanita
5 responden
pria
14 responden
10 responden
pria
9 responden
wanita
6 responden
pria
25 responden
wanita
15 responden
35 responden
106
responden
1 data
dieksklusi
1 data
direduksi
95 responden
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
E. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung yang berlokasi di
Jl. Dr. Sutomo No. 67, Temanggung, Jawa Tengah. Penelitian ini berlangsung
pada bulan Juni-September 2013.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian payung Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul ―Korelasi Pengukuran Antropometri
terhadap Profil Lipid, Kadar Glukosa Darah Puasa, dan Tekanan Darah pada
Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung‖ dan telah
memperoleh izin dari Komisi Etik Kedokteran. Penelitian payung bertujuan untuk
mengkaji korelasi antara pengukuran antropometri terhadap profil lipid, kadar
glukosa darah puasa dan tekanan darah. Penelitian ini dilakukan berkelompok
dengan jumlah anggota sebanyak 14 orang dengan kajian yang berbeda, namun
penulis utama mengkaji korelasi body mass index (BMI) terhadap kadar
trigliserida dalam darah. Kajian yang diteliti dalam penelitian payung ini adalah :
a. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Kadar Trigliserida
b. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Rasio Kadar Kolesterol
Total/HDL
c. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Rasio Kadar
LDL/HDL
d. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Tekanan Darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
e. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Kadar
Trigliserida
f. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Rasio Kadar
Kolesterol Total/HDL
g. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Rasio Kadar
LDL/HDL
h. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Tekanan Darah
i. Korelasi Pengukuran Body Mass Index dan Abdominal Skinfold Thickness
terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa
j. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul
terhadap Kadar Trigliserida
k. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul
terhadap Rasio Kadar Kolesterol Total/HDL
l. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul
terhadap Rasio LDL/HDL
m. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap
Tekanan Darah
n. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul
terhadapKadar Glukosa Darah Puasa
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara non-
random dengan jenis purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
non-random karena setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang
sama untuk dipilih sebagai sampel. Pengambilan sambpel dengan purposive
sampling artinya responden dipilih berdasarkan pertimbangan subyektif peneliti
bahwa responden dapat memberikan informasi yang sesuai terkait dengan tujuan
penelitian (Sastroasmoro dan Ismael, 2010). Jumlah minimum sampel pada
penelitian korelasi yaitu 30 orang (Yahaya, Hashim, Boon dan Hamdan, 2006).
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah alat pengukur tinggi
badan Butterfly®, timbangan berat badan Camry®, leaflet dan informed consent.
Pemeriksaan kadar trigliserida dilakukan oleh laboratorium RSUD Kabupaten
Temanggung menggunakan Sysmex Chemix-180 (Jepang) seri 5830-0605.
I. Tata Cara Penelitian
1. Observasi awal
Observasi awal yang dilakukan dengan informasi tentang penyandang
DM tipe 2 yang rutin kontrol di RSUD Kabupaten Temanggung yang digunakan
sebagai tempat untuk wawancara, pengisian informed consent dan pengukuran
antropometri responden saat pengambilan data.
2. Permohonan izin dan kerjasama
Permohonan izin ditujukan kepada Bagian Penelitian dan Pengembangan
(Litbang) RSUD Kabupaten Temanggung. Permohonan izin selanjutnya ditujukan
kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance.
Permohonan izin dilakukan untuk memenuhi etika penelitian menggunakan
sampel darah manusia dan hasil penelitian dapat dipublikasikan. Permohonan
kerjasama diajukan kepada Laboratorium RSUD Kabupaten Temanggung selaku
laboratorium yang mengambil dan memeriksa darah responden. Kemudian
melakukan penawaran kerjasama kepada calon responden yang bersedia
mengikuti penelitian dengan mengisi informed consent.
3. Pembuatan informed consent dan leaflet
a. Informed consent. Informed consent digunakan sebagai bukti tertulis tentang
pernyataan kesediaan responden dalam mengikuti penelitian. Informed
consent yang dibuat harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi
Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta. Responden yang menyatakan diri bersedia untuk
berpartisipasi dalam penelitian diminta untuk mengisi nama, alamat, usia
dan menandatanganinya setelah mendapat kejelasan penuh dari peneliti
terkait penelitian yang dilakukan.
b. Leaflet. Leaflet berupa selembaran kertas berukuran A4 yang berisi
informasi mengenai penjelasan tentang penelitian. Leaflet yang digunakan
berjudul ―Type 2 Diabetes‖ berisi tentang penjelasan singkat tentang
pentingnya pengukuran antropometri (BMI, skinfold thickness, lingkar
pinggang dan lingkar panggul) dan pemeriksaan laboratorium meliputi
profil lipid, kadar glukosa darah puasa dan tekanan darah sebagai metode
deteksi dini mengenai komplikasi DM tipe 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
4. Pencarian calon responden
Pencarian responden penelitian dilakukan setelah mendapat izin dari
Litbang RSUD Kabupaten Temanggung. Pencarian responden dilakukan langsung
dengan tatap muka pada penyandang DM tipe 2 yang sedang melakukan
pemeriksaan kontrol glukosa darah di RSUD Kabupaten Temanggung. Apabila
responden dalam keadaan tidak berpuasa, peneliti memohon agar responden
datang kembali ke RSUD Kabupaten Temanggung dalam kondisi berpuasa
selama 8-10 jam sebelum pengambilan darah dan meminta nomor telepon
responden yang dapat dihubungi untuk memberikan konfirmasi ulang mengenai
waktu dan tempat pelaksanaan pengukuran antropometri. Peneliti juga membuat
surat undangan yang ditujukan kepada penyandang DM tipe 2 di puskemas dan
dinas kesehatan lain di daerah Temanggung untuk datang ke RSUD Kabupaten
Temanggung. Peneliti lalu menjelaskan tentang penelitian yang dilakukan kepada
calon responden. Informasi yang dijelaskan meliputi pengukuran antropometri
dan manfaatnya serta pentingnya dalam mengetahui korelasi terhadap profil lipid,
kadar glukosa darah puasa dan tekanan darah untuk deteksi dini terjadinya
komplikasi seperti dislipidemia. Media sosialisasi yang digunakan dalam bentuk
leaflet berjudul ―Type 2 Diabetes‖ yang mencakup informasi mengenai
antropometri dan perannya dalam mengetahui keberadaan lemak di tubuh serta
pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui profil kesehatan. Informasi dalam
leaflet disusun secara singkat, padat dan jelas serta dilengkapi ilustrasi agar
mudah dipahami calon responden. Calon responden yang bersedia mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
penelitian diminta untuk mengisi dan menandatangani informed consent. Calon
responden yang diperoleh sebanyak 106 responden.
5. Validitas instrumen penelitian
Suatu instrumen perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk
mendapatkan data yang akurat. Instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur
apa yang seharusnya diukur sedangkan dikatakan reliabel jika penilaian atas apa
yang diukur bersifat konsisten. Apabila hasil penilaian tersebut konsisten maka
instrumen yang digunakan dapat dipercaya. Presisi merupakan parameter yang
harus dipenuhi dalam validitas dan reliabilitas (Ronny, 2003). Reliabilitas adalah
indeks yang menunjukkan derajat instrumen dapat dipercaya yaitu bila hasil
pengukuran tetap konsisten jika dilakukan sebanyak dua kali atau lebih
(Notoatmodjo, 2002). Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia
(2011), alat kesehatan dikatakan baik bila CV (coefficient of variation) 5%.
Reliabilitas instrumen diketahui dengan mengukur tinggi badan menggunakan
meteran dan berat badan individu menggunakan timbangan sebanyak 5 kali
berturut-turut.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah divalidasi. Meteran
Butterfly® memiliki nilai CV 0,00068 pada responden pria dan 0,00346 pada
responden wanita. Timbangan berat badan Camry® memiliki nilai CV 0,00372
pada responden pria dan 0,00541 pada responden wanita. Hasil validasi alat
memenuhi syarat validitas dengan CV <2% (perhitungan validasi terlampir).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
6. Pengambilan darah dan pengukuran antropometri
Pengambilan darah responden yang telah menandatangani informed
consent, berpuasa 8-10 jam sebelum pengambilan darah serta tidak sakit pada hari
yang bersangkutan, dilakukan oleh Laboratorium RSUD Kabupaten Temanggung.
Pengukuran antropometri dilakukan oleh peneliti meliputi tinggi badan dan berat
badan untuk menentukan body mass index. Pada pengukuran berat badan,
responden diminta untuk melepas alas kaki dan berdiri di atas timbangan dengan
badan tegak lurus. Pada pengukuran tinggi badan, responden juga diminta
melepas alas kaki dan berdiri menempel pada tembok dengan badan tegak lurus
sehingga garis meteran menyentuh ujung kepala responden.
7. Pembagian hasil pemeriksaan
Peneliti memberikan hasil pemeriksaan secara langsung kepada
responden dan menjelaskan hasil pemeriksaan agar responden memahami hasil
laboratorium dan pengukuran antropometri tersebut.
8. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis, yaitu
menyusun data dan menggolongkannya dalam kategori-kategori kemudian
dilakukan interpretasi menggunakan statistik dengan komputerisasi.
J. Analisis data penelitian
Data yang telah diperoleh dianalisis secara statistik dengan taraf
kepercayaan 95%. Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov digunakan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
responden wanita (n >50) dan uji normalitas Shapiro-Wilk pada responden pria (n
≤50).
Uji hipotesis komparatif dilakukan antara rerata kadar trigliserida pada
kelompok BMI <23kg/m2dan BMI ≥23 kg/m
2. Data responden pria dan wanita
memiliki distribusi tidak normal sehingga digunakan uji Mann-Whitney. Jika p
<0,05 artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara dua kelompok data
(Dahlan, 2009).
Uji korelasi dilakukan menggunakan analisis Spearman pada responden
pria dan wanita. Taraf kepercayaan yang dipakai adalah 95% dan data memiliki
korelasi yang bermakna bila nilai p <0,05. Interpretasi hasil uji korelasi dapat
dilihat pada Tabel IV.
Tabel IV. Interpretasi Hasil Uji Korelasi (Dahlan, 2009)
No. Parameter Nilai Interpretasi
1. Kekuatan
korelasi (r)
0,00 – <0,199 Sangat lemah
0,20 – <0,399 Lemah
0,40 – <0,599 Sedang
0,60 – <0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
2. Nilai p p <0,05 Terdapat korelasi yang bermakna antara
dua variabel yang diuji.
p >0,05 Tidak terdapat korelasi yang bermakna
antara dua variabel yang diuji.
3. Arah
korelasi
+ (positif) Searah, semakin besar nilai satu variabel
semakin besar pula nilai variabel lainnya.
- (negatif) Berlawanan arah, semakin besar nilai satu
variabel, semakin kecil nilai variabel
lainnya.
K. Kesulitan Penelitian
Kesulitan pada penelitian ini adalah mencari responden yang bersedia
ikut dalam penelitian. Beberapa calon responden tidak bersedia diambil darahnya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
tidak berpuasa 8-10 jam sebelumnya dan sebanyak 11 responden direduksi
sehingga mengurangi jumlah data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Penelitian korelasi body mass index (BMI) terhadap kadar trigliserida
merupakan bagian dari penelitian payung yang berjudul ―Korelasi Pengukuran
Antropometri terhadap Profil Lipid, Kadar Glukosa Darah Puasa dan Tekanan
Darah pada Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung‖.
Penelitian ini melibatkan 95 penyandang diabetes melitus tipe 2 (DM tipe 2) yang
telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di RSUD Kabupaten Temanggung.
Dari 95 responden terdapat 37 responden pria dan 58 responden wanita.
Karakteristik responden yang dianalisis secara statistik deskriptif meliputi usia,
BMI dan kadar trigliserida. Distribusi data responden pria diuji dengan uji
normalitas Shapiro-Wilk untuk jumlah data (n) <50 dan distribusi data responden
wanita diuji dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk n >50. Data hasil
analisis karakteristik responden dapat dilihat pada Tabel V :
Tabel V. Karakteristik Responden Pria dan Wanita
Karakteristik Pria (n=37)
mean ± SD
p Wanita (n=58)
mean ± SD
p
Usia (tahun) 61,7 ± 9,1 0,556 60,5 ± 8,2 0,200
Body mass index
(kg/m2)
24,29 ± 2,09 0,110 25,44 ± 3,41 0,200
Kadar trigliserida
(mg/dL)
124 (82-284)* 0,000 121,5 (72-273)* 0,000
*median (minimum-maksimum)
1. Usia
Usia responden dalam penelitian ini adalah >40 tahun. Rerata usia
responden pria adalah 61,7 tahun dengan usia minimum 43 tahun dan maksimum
78 tahun. Sedangkan rerata usia responden wanita adalah 60,5 tahun dengan usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
minimum 44 tahun dan maksimum 77 tahun. Hasil uji normalitas data usia
responden pria dan wanita menunjukkan distribusi kedua data normal dengan nilai
signifikansi (p) responden pria adalah 0,556 dan responden wanita p = 0,200.
2. Body Mass Index
Analisis deskriptif data BMI responden pria menunjukkan rerata BMI
yaitu 24,29 kg/m2 dengan BMI minimum 19,80 kg/m
2 dan maksimum 29,65
kg/m2. Sementara untuk responden wanita, rerata BMI adalah 25,44 kg/m
2
dengan BMI minimum 18,15 kg/m2 dan BMI maksimum 32,54 kg/m
2. Uji
normalitas dataBMI responden pria dan wanita menunjukkan distribusi data
normal dengan p = 0,110 untuk pria dan p = 0,200 untuk wanita.
3. Kadar Trigliserida
Distribusi data kadar trigliserida responden pria dan wanita menunjukkan
distribusi tidak normal dengan p untuk kedua data adalah 0,000. Hasil analisis
statistik data menunjukkan nilai median kadar trigliserida responden pria sebesar
124mg/dL dengan nilai minimum 82 mg/dL dan maksimum 284 mg/dL,
sementara untuk median kadar trigliserida responden perempuan adalah 121,5
mg/dL dengan nilai minimum 72 mg/dL dan maksimum 273 mg/dL.
B. Perbandingan Rerata Kadar Trigliserida pada Responden Pria
dengan BMI <23 kg/m2 dan BMI ≥23 kg/m
2
Menurut WHO (2004), untuk populasi Asia, BMI ≥23 kg/m2 mewakili
peningkatan risiko kesehatan. Pada penelitian, responden pria dengan BMI <23
kg/m2
berjumlah 7 orang dan BMI ≥23 kg/m2 sebanyak 30 orang. Rerata kadar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
trigliserida pada BMI <23 kg/m2 adalah 121,43 mg/dL ± 26,54 sementara pada
BMI ≥ 23 kg/m2
yaitu 131,70 mg/dL ± 40,82. Distribusi data kedua kelompok
diuji menggunakan uji Shapiro-Wilk karena masing-masing kelompok memiliki n
≤50. Hasil uji distribusi menunjukkan kedua data memiliki distribusi tidak normal
dengan p = 0,362 pada kelompok BMI <23 kg/m2 dan p = 0,000 pada kelompok
BMI ≥23 kg/m2. Rerata kedua kelompok data kemudian dibandingkan
menggunakan uji komparatif Mann-Whitney karena masing-masing kelompok
memiliki n ≤50.
Tabel VI. Uji Hipotesis Komparatif Kadar Trigliserida Responden Pria
dengan BMI <23 kg/m2 dan BMI ≥23 kg/m
2
Klasifikasi BMI BMI <23 kg/m2
(n=9)
BMI ≥23 kg/m2
(n=29)
p
Kadar Trigliserida
(mg/dL)
121,43 ± 26,54 131,70 ± 40,82 0,522*
Keterangan: *terdapat perbedaan yang tidak bermakna
Dari hasil uji komparatif diketahui bahwa ada perbedaan yang tidak
bermakna antara kelompok BMI <23 kg/m2 dan BMI ≥23 kg/m
2 (p >0,05) pada
responden pria (Tabel VI). Adanya perbedaan yang tidak bermakna dapat
disebabkan karena jumlah responden dengan BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m
2 yang
tidak proporsional.
C. Perbandingan Rerata Kadar Trigliserida pada Responden
Wanita dengan BMI <23 kg/m2 dan BMI ≥23 kg/m
2
Jumlah responden wanita dengan BMI <23 kg/m2 sebanyak 14 orang dan
BMI ≥23 kg/m2
sebanyak 44 orang dengan rerata kadar trigliserida ± SD adalah
127,14 mg/dL ± 49,79 dan 137,91 mg/dL ± 45,71 secara berurutan. Distribusi data
kedua kelompok diuji menggunakan uji Shapiro-Wilk karena jumlah sampel pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
masing-masing kelompok ≤50. Hasil analisis menunjukkan distribusi kedua
kelompok data tidak normal. Data kelompok BMI <23 kg/m2
memiliki p = 0,004
dan data kelompok BMI ≥23 kg/m2
dengan p = 0,001. Karena distribusi data tidak
normal, dilakukan uji Mann-Whitney untuk membandingkan kadar trigliserida
antara kedua kelompok BMI dan diperoleh hasil adanya perbedaan yang tidak
bermakna (Tabel VII).
Tabel VII. Uji Hipotesis Komparatif Kadar Trigliserida Responden Wanita dengan
BMI < 23 kg/m2 dan BMI ≥ 23 kg/m
2
Klasifikasi BMI BMI <23 kg/m2
(n=9)
mean ± SD
BMI ≥23 kg/m2
(n=29)
mean ± SD
p
Kadar Trigliserida
(mg/dL) 127,14 ± 49,79 137,91 ± 45,71 0,340*
Keterangan: *terdapat perbedaan yang tidak bermakna
Hasil ini didukung oleh penelitian Gupta et al. (2010) di India Utara yang
menemukan adanya perbedaan yang tidak bermakna (p >0,05) pada kadar serum
trigliserida terhadap kelompok BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m
2 pada subyek
wanita dengan sindrom metabolik. Adanya perbedaan yang tidak bermakna dapat
disebabkan karena jumlah responden dengan BMI <23 kg/m2 dan ≥23 kg/m
2 yang
tidak proporsional.
D. Korelasi Body Mass Index terhadap Kadar Trigliserida
pada Responden Pria dan Wanita
Untuk mengetahui korelasi antara body mass index (BMI) terhadap kadar
trigliserida digunakan uji korelasi Spearman karena meskipun data BMI
terdistribusi normal, data kadar trigliserida tidak terdistribusi normal sehingga
diambil kesimpulan kedua kelompok data tidak memiliki distribusi normal. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
uji korelasi menunjukkan adanya korelasi positif yang tidak bermakna dengan
kekuatan korelasi sangat lemah (p = 0,655; r = 0,076) (Tabel VIII).
Tabel VIII. Korelasi BMI terhadap Kadar Trigliserida pada Responden Pria
Variabel Korelasi Spearman
r
p
BMI terhadap kadar trigliserida 0,076 0,655
Gambar 3. Diagram Sebaran Korelasi BMI terhadap
Kadar Trigliserida pada Responden Pria
Diagram sebaran korelasi BMI terhadap kadar trigliserida (Gambar 3)
responden pria menunjukkan sebaran titik yang jauh dari garis yang artinya
korelasi antara BMI dan kadar trigliserida sangat lemah. Arah korelasi positif
menandakan bahwa peningkatan BMI diiringi dengan peningkatan kadar
trigliserida.
Hasil ini didukung oleh penelitian Santos et al. (2012) yang
menunjukkan korelasi sangat lemah dan tidak bermakna (r = 0,10; p = 0,42)
antara BMI dan kadar trigliserida pada subyek pria dengan median usia 51 tahun
di klinik nutrisi di Recife, timur laut Brazil. Penelitian oleh Sandhu et al. (2008)
di Gurdaspur, Punjab, India, juga menemukan adanya korelasi sangat lemah dan
tidak bermakna (p >0,05) dari BMI terhadap kadar trigliserida pada pria berusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
51-60 tahun (r = 0,01) dan korelasi lemah tidak bermakna pada usia 61 tahun ke
atas (r = 0,23) yang mengalami diabetes melitus. Usia responden pria yang
dijadikan subyek dalam penelitian ini rata-rata berusia 61 tahun sehingga
memungkinkan terjadinya korelasi yang sangat lemah dan tidak bermakna antara
BMI dan kadar trigliserida. Namun pada penelitian tersebut melibatkan seluruh
pasien diabetes melitus baik tipe 1 maupun tipe 2 yang berbeda dengan subyek
penelitian yang dipilih peneliti. Penelitian oleh Al-khazrajy, Raheem dan Hanoon
(2010) di Baghdad pada pria dengan sindrom metabolik menemukan bahwa
terdapat korelasi sangat lemah dan tidak bermakna antara BMI dan trigliserida (r
= 0,146; p = 0,104) dengan rerata usia subyek yang diteliti adalah 45,73 (± 7,83)
tahun.
Pada responden wanita, uji korelasi Spearman digunakan untuk
mengetahui korelasi BMI terhadap kadar trigliserida karena data kadar trigliserida
tidak terdistribusi normal walaupun data BMI terdistribusi normal.
Tabel IX. Korelasi BMI terhadap Kadar Trigliserida pada Responden Wanita
Variabel Korelasi Spearman
r
p
BMI terhadap kadar trigliserida 0,039 0,774
Gambar 4. Diagram Sebaran Korelasi BMI terhadap Kadar
Trigliserida pada Responden Wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Melalui uji korelasi diketahui bahwa tidak ada korelasi yang bermakna
antara BMI dengan kadar trigliserida dengan korelasi sangat lemah (p = 0,774;
r=0,039) (Tabel IX). Diagram sebaran menunjukkan titik-titik yang tersebar jauh
dari garis yang menandakan BMI berkorelasi sangat lemah dengan kadar
trigliserida (Gambar 4). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Shandu et
al. (2008) di Gurdaspur, India, yang menemukan korelasi sangat lemah dan tidak
bermakna (r = 0,05; p >0,05) pada subyek wanita diabetes melitus yang berusia
41-50 tahun. Penelitian oleh Himabindu et al. (2013) di India juga menemukan
adanya korelasi sangat lemah dan tidak bermakna antara BMI dan kadar
trigliserida pada responden DM tipe 2 dengan rerata usia 51,8 tahun. Penelitian
lain oleh Santos et al. (2012) pada wanita berusia ≥60 tahun di klinik nutrisi di
Recife, timur laut Brazil, menunjukkan adanya korelasi sangat lemah dan tidak
bermakna antara BMI dengan kadar trigliserida.
Durasi diabetes dapat menjadi penyebab korelasi yang sangat lemah dan
tidak bermakna pada responden pria dan wanita. Namun dalam penelitian ini,
peneliti tidak mempertimbangkan durasi diabetes responden. Shabana dan
Sasisekhar (2013) mengungkapkan adanya peningkatan pada rerata trigliserida
dengan peningkatan durasi DM tipe 2 yang linear pada pria dan wanita. Parmar,
Vidja dan Ghugare (2013) menemukan bahwa kadar trigliserida serum meningkat
secara signifikan seiring dengan durasi diabetes ≤5 tahun, 6-10 tahun dan >10
tahun pada penyandang diabetes melitus tipe 2. Mahajan, Shende, Narkhede,
Chakole dan Lokhande (2013) juga mengemukakan adanya peningkatan kadar
trigliserida yang abnormal pada durasi diabetes >10 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Kadar trigliserida yang semakin meningkat seiring dengan durasi DM
tipe 2 dapat disebabkan oleh produksi insulin pada penyandang DM tipe 2
tersebut. Durasi DM tipe 2 dapat mempengaruhi sekresi insulin. Penelitian
prospektif Zangeneh et al. (2006) terhadap 89 responden (51 pria dan 38 wanita)
penyandang DM tipe 2 menunjukkan bahwa kadar C-peptida (by-product ketika
insulin diproduksi yang kadarnya setara dengan insulin) pada saat puasa
mengalami penurunan yang signifikan (p <0,01) seiring meningkatnya durasi DM
tipe 2. Insulin merupakan salah satu hormon yang menghambat hormon sensitif
lipase untuk menghidrolisis trigliserida pada jaringan adiposa (Kraemer dan Shen,
2002). Dengan demikian, penurunan kadar insulin dapat mengakibatkan
peningkatan lipolisis yang menyebabkan peningkatan kadar asam lemak bebas.
Asam lemak bebas, selain diambil kembali oleh sel-sel lemak menjadi trigliserida
atau digunakan oleh sel otot menjadi energi, dapat pula terikat pada albumin dan
bersirkulasi kembali ke hati. Asam lemak yang terikat pada albumin ini
merupakan sumber untuk pembentukan trigliserida VLDL yang kemudian
disekresikan oleh hati (Ginsberg et al., 2005). Pelepasan trigliserida VLDL oleh
hati menyebabkan kenaikan kadar trigliserida dalam darah yang merupakan
dampak tidak langsung dari durasi DM tipe 2.
Faktor usia juga mampu mempengaruhi profil lipid. Berdasarkan hasil
penelitian Darmawan dan Irfanuddin (2007) terhadap 84 pria dan 28 wanita di
Palembang, parameter lipid bergantung pada usia subyek. Trigliserida pada pria
berusia 35-45 tahun akan menurun. Pada wanita, kadar trigliserida puncak berada
pada usia 45 tahun dan menurun setelah usia 55 tahun. Subyek yang dipilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
peneliti berusia 40 tahun ke atas sehingga memungkinkan adanya kadar
trigliserida yang tergantung pada usia tanpa memperhatikan nilai BMI. Hasil
penelitian Shabana dan Sasisekhar (2013) terhadap 130 pria dan 140 wanita,
menunjukkan bahwa pada pria dengan DM tipe 2, kadar trigliserida mencapai
puncak pada kelompok usia 46-50 tahun dan berbeda signifikan dibandingkan
kelompok usia lain sedangkan pada wanita kadar trigliserida pada kelompok usia
46-50 tahun dan 51-55 tahun lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lain.
Elnasri dan Ahmed (2008) menemukan adanya hubungan yang signifikan antara
trigliserida dengan bertambahnya usia pada penyandang diabetes tipe 2. Kadar
trigliserida semakin meningkat secara signifikan pada kelompok responden usia
31-40 tahun, 41-50 tahun, 51-60 tahun dan 71-80 tahun yang meliputi 250
responden (95 pria dan 155 wanita) di Sudan.
Konsumsi obat-obatan penurun lipid oleh responden juga mempengaruhi
kadar trigliserida responden. Meskipun peneliti telah melakukan wawancara
terkait obat-obatan, namun sebagian responden tidak mengingat bahkan tidak
mengetahui jenis obat yang dikonsumsi pada saat pengambilan data. Jumlah
responden pria yang diketahui mengonsumsi obat penurun lipid simvastatin
adalah 8 responden dan pada responden wanita terdapat 10 responden.
Simvastatin termasuk dalam golongan statin yang merupakan obat penurun lipid
khususnya kolesterol LDL. Statin secara kompetitif menghambat reduktase 3-
hidroksi-3-metilglutaril-koenzim A (HMG-CoA), suatu enzim dalam biosintesis
kolesterol yang menurunkan kadar kolesterol hepatosit. Adanya penurunan
kolesterol intraseluler ini akan memicu peningkatan ekspresi reseptor LDL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
hepatik yang menangkap LDL dan prekursornya dari sirkulasi darah. Namun,
statin tidak hanya menurunkan jumlah kolesterol LDL. Statin dapat menghambat
sintesis hepatik apolipoprotein B-100 dan menurunkan sintesis dan sekresi
lipoprotein kaya trigliserida (Maron, Fazio dan Linton, 2000). Statin mampu
menurunkan kadar trigliserida hingga 10%-30% sementara dosis tingginya
mampu menurunkan kadar trigliserida hingga 50% (Miller et al., 2011; Citkowitz,
2013). Kelemahan dari penelitian ini adalah tidak diketahuinya jenis obat yang
dikonsumsi seluruh responden dan tidak semua responden dapat dihubungi
kembali untuk melaporkan obat-obatan penurun lipid yang digunakan sehingga
memungkinkan adanya pemakaian obat penurun kolesterol maupun trigliserida
yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Selain itu, tidak dilakukan
pemeriksaan data penggunaan obat pada rekam medik responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Body mass index (BMI) memiliki korelasi positif yang tidak bermakna
dengan kekuatan korelasi sangat lemah terhadap kadar trigliserida pada pria dan
wanita penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.
B. Saran
1. Dilakukan penelitian lanjutan di rumah sakit lain sebagai model penelitian pada
populasi diabetes melitus tipe 2 dengan jumlah responden kelompok BMI <23
kg/m2 dan ≥23 kg/m
2 yang proporsional.
2. Perlu ditambahkan kelompok kontrol non-diabetes untuk mengetahui
perbedaan kadar trigliserida antara kelompok tersebut dengan kelompok
diabetes melitus tipe 2.
3. Menetapkan rentang usia dan durasi diabetes responden yang dapat
mempengaruhi kadar trigliserida responden.
4. Memeriksa rekam medik responden untuk mencocokkan data obat penurun
lipid yang dikonsumsi dengan data obat yang diperoleh dari hasil wawancara
responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
DAFTAR PUSTAKA
Al-khazrajy, L.A., Raheem, Y.A., dan Hanoon, Y.K., 2010, Sex Differences in the
Impact of Body Mass Index (BMI) and Waist/Hip (W/H) Ratio on
Patients with Metabolic Risk Factors in Baghdad, Global Journal of
Health Science, Vol. 2, No.2, 154-162.
Ali, M.K., Narayan, K.M., dan Tandon, N., 2010, Diabetes & coronary heart
disease: Current perspectives, Indian J Med Res, 584.
American Diabetes Association, 2011, Standards of Medical Care in Diabetes,
Diabetes Care, vol. 34, 1.
American Diabetes Association, 2012, Diagnosis and Classification of Diabetes
Mellitus, Diabetes Care, vol. 35, 64, 65.
American Diabetes Association, 2013, Standards of Medical Care in Diabetes,
Diabetes Care, vol. 36, S13.
American Heart Association, 2013 a, Cardiovascular Disease and Diabetes,
http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/Diabetes/WhyDiabetesM
atters/Cardiovascular-Disease-Diabetes_UCM_313865_Article.jsp,
diakses tanggal 8 Maret 2013.
American Heart Association, 2013 b, Cholesterol Abnormalities & Diabetes,
http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/Diabetes/WhyDiabetesM
atters/Cholesterol-Abnormalities-Diabetes_UCM_313868_Article.jsp,
diakses tanggal 8 Maret 2013.
Anastasia, F., 2011, Korelasi Body Mass Index (BMI) terhadap Triceps Skinfold
Thickness (TSFT) terhadap Trigliserida, Skripsi, 48, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Boras, J., Pavlic-Renar, I., Car, N., dan Metelko., Z., 2002, Diabetes and Coronary
Heart Disease, Diabetologia Croatica, 31-4, 199.
Brunzell, J.D., Davidson, M.D., Furberg, C.D.,Goldberg, R.B., Howard, B.V.,
Stein, J.H. et al., 2008, Lipoprotein Management in Pateints With
Cardiometabolic Risk, Diabetes Care, Vol. 31, No. 4, 811-822.
Canadian Diabetes Association, 2006, Dyslipidemia in Adults With Diabetes,
Canadian Journal of Diabetes, 30 (3), 230-240.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Citkowitz, E., 2013, Hypertriglyceridemia Medication, http://emedicine.
medscape.com/article/126568-medication, diakses tanggal 15 Januari
2014.
Cogill, B., 2003, Anthropometric Indicators Measurement Guide, Food and
Nutrition Technical Assistance, Washington D.C., pp. 10.
Crowley, L.V., 2001, An Introduction to Human Disease: Pathology and
Pathophysiology Correlations, Fifth Edition, John and Bartlett
Publishers, Sudbury, 585, 586.
Dahlan, M.S., 2009, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika,
Jakarta, pp. 46, 53-53, 102, 157, 163-166.
Darmawan, H., Irfanuddin, 2007, Effect of age and sex on the association between
lipid profile and obesity among telecomunication workers in Palembang,
Med J Indones, Vol. 16, 251-256.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005, Pharmaceutical Care untuk
Penyakit Diabetes Mellitus, http://ph-care-dm.pdf, diakses tanggal 29
April 2013.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Uji Fungsi Alat Klinis dan
Hematologi, http://www.depkes.go.id/downloads/yandu/uji_fungsi
_alat_kimia_klinis_hematologi.pdf, diakses tanggal 6 November 2013.
Elnasri, H.A., dan Ahmed, A.M., 2008, Patterns of lipid changes among type 2
diabetes patients in Sudan, Eastern Mediterranean Health Journal, Vol.
14, No.2, 315-324.
Emanuela, F., Grazia, M., Marco, D.R., Paola, L.M., Girogio, F., dan Marco, B.,
2012, Inflammation as a Link between Obesity and Metabolic Syndrome,
Journal of Nutrition and Metabolism, 2.
Ginsberg, H.N., Zhang, Y., dan Hernandez-Ono, A., 2005, Regulation of Plasma
Triglycerides in Insulin Resistance and Diabetes, Archives of Medical
Research, 232-240.
Goldberg, I.J., 2001, Diabetic Dyslipidemia: Causes and Consenquences, The
Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, Vol. 86, No.3, 964-
971.
Gupta, A., Gupta, V., Agrawal, S., Natu, S.M., Agrawal, C.G., Negi, M.P.S., et
al., 2010, Association between circulating leptin and insulin resistance,
the lipid profile, and metabolic risk factors in North Indian adult women,
BioScience Trends, 4(6), 325-332.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Gutierrez, D.A., Puglisi, M.J., dan Hasty, A.H., 2009, Impact of Increased
Adipose Tissue Mass on Inflammation, Insulin Resistance, and
Dyslipidemia, Curr Diab Rep, 9(1), 26-32.
Hastuti, J., Rahmawati, N.T., Suriyanto, R.A., dan Nuryana, T., 2009, Relevansi
Beberapa Ukuran Antropometrik dan Komposisi Badanterhadap Faktor
Risiko Penyakit Kardiovaskuler pada Penduduk Daerah Istimewa
Yogyakarta, Laporan Penelitian, Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
Himabindu, Y., Sriharibabu, M., Alekhya, K., Saisumanth, K., Lakshmanrao, N.,
dan Komali, K., 2013, Correlation between antrhopometry and lipid
profile in type 2 diabetics, Indian J Endocr Metab, Vol. 17, 727-729.
Huether, S.E., dan McCarce, K.L., 2008, Understanding Pathophysiology, Fourth
Edition, Mosby, St. Louis, pp. 463, 465.
International Diabetes Federation, 2006, The IDF Consensus Worldwide
Definition of The Metabolic Syndrome, IDF, Brussels, 1
International Diabetes Federation, 2007, Metabolic Syndrome, The IDFConsensus
Worldwide Definition of The Metabolic Syndrome, Brussels,pp. 10.
International Union of Food Science and Technology, 2007, IUFoST Scientific
Information Bulletin-Obesity, The International Union of Food Science
and Technology (IUFoST), Canada, 1-5.
Klop, B., Elte, J.W.F., dan Cabezas, M.C., 2013, Dyslipidemia in Obesity:
Mechanisms and Potential Targets, Nutrients, 1218-1240.
Knowles, K.M., Paiva, L.L., Sanchez, S.E., Revilla, L., Lopez, T., Yasuda, M.B.,
et al., 2011, Waist Circumference, Body Mass Index, and Other
Measures of Adiposity in Predicting Cardiovascular Disease Risk Factors
Among Peruvian Adults, International Journal of Hypertension, vol.
2011, 4.
Kolovou, G.D., Anagnostopoulou, K.K., dan Cokkinos, D.V., 2005,
Patophysiology of dyslipidemia in the metabolic syndrome, Postgrad
Med J, 358-366.
Kraemer, F.B., dan Shen, W., 2002, Hormone-sensitive lipase: control of
intracellular tri-(di-)acylglycerol and cholesteryl ester hydrolysis, J. Lipid
Res, vol. 43, 1581594.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Krauss, R.M., 2004, Lipids and Lipoproteins in Patients With Type 2 Diabetes,
Diabetes Care, 1496-1504.
Kumar, V., Abbas, A.K., dan Fausto, N., 2009, Robbins & Cotran: Dasar
Patofisiologi Penyakit, Edisi 7, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta,
pp. 1228.
Leaf, D.A., 2008, Hypertriglyceridemia: A Guide to Assessment and Treatment,
Hospital Physician, 17-23.
Mahajan, V., Shende, S., Narkhede, H., Chakole, S., dan Lokhande, M., 2013,
Effect of duration on lipid profile in type 2 diabetes mellitus, Current
Research in Medicine and Medical Sciences, 3(1): 6-8.
Maron, D.J., Fazio, S., dan Linton, M.F., 2000, Current Perspectives on Statins,
Circulation, 207.
Mellati, A.A., Mousavinasab, S.N., Sokhanvar, S., Kazemi, S.A.N., Esmailli,
M.H., dan Dinmohamadi, H., 2009, Correlation of Anthropometric
Indices with Common Cardiovascular Risk Factors in AnUrban Adult
Population of Iran: Data from Zanjan Healthy Heart Study, Asia Pac J
Clin Nutr, 18(2), 217-222.
Miller, M., Stone, N.J., Ballantyne, C., Bittner, V., Criqui, M.H., Ginsberg, H.N.
et al., 2011, Triglycerides and Cardiovascular Disease: A Scientific
Statement From the American Heart Association, Circulation, 6-8, 25.
Misra, A., Luthra, K., dan Vikram, N.K., 2004, Dyslipidemia in Asian Indians:
Determinants and Significance, JAPI, vol. 52, 137.
Mooradian, A.D., 2009, Dyslipidemia in Type 2 Diabetes Mellitus, Nature
Clinical Practice Endocrinology and Metabolism, 5(3), 150-151.
National Diabetes Education Program, 2007, The Link Between Diabetes and
Cardiovascular Disease, U.S. Department of Health and Human
Services, National Diabetes Education, USA, pp. 1.
National Cholesterol Education Program: Adult Treatment Panel III, 2002,
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in
Adults (Adult Treatment Panel III), National Institutes of Health, pp. II-5,
II-6, II-7, II-27, VII-10.
National Health and Nutrition Examination Survey, 2009, Anthropometry
Procedures Manual, CDC, USA, pp. 1-1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
National Obesity Observatory, 2009, Body Mass Index as A Measure of Obesity,
Association of Public Health Observatories, USA, pp. 2, 3, 5.
Notoatmodjo, S., 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta,
pp. 89, 145-148.
Notoatmodjo, S., 2010, Jenis dan Rancangan Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta,
pp. 37-38.
Nyamdorj, R., 2010, Anthropometric measures of obesity—their association with
type 2 diabetes and hypertension, Tesis, 14, 16, 24, Helsinki University,
Helsinki.
Pangesti, B.W., 2013, Korelasi Body Mass Index terhadap Kadar Trigliserida pada
Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, Skripsi, 41, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Parmar, D., Vidja, K., dan Ghugare, B., 2013, Impact of Duration of Diabetes and
Age: On Lipid Profile and Glycaemic Control in Type 2 Diabetic
Patients, Int J Res Med, 2 (1): 69-72.
Parvez, A., Ihsanullah, Rafiq, A., Ahmad, N., dan Khan, E.K., 2010, Relationship
of Glycaemia and Triglycerides with BMI in Diabetic Patients, J Ayub
Med Coll Abbottabad, 22 (2), 165.
Poerwowidjojo, F.S., 2011, Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Abdominal
Skinfold Thickness terhadap Kadar Trigliserida pada Staf Wanita
Universitas Sanata Dharma, Skripsi, 54, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Qatanani, M., dan Lazar, M.A., 2007, Mechanisms of obesity-associated insulin
resistance: many choices on the menu, Genes, 1443.
Redinger, R.N., 2007, The Pathophysiology of Obesity and Its Clinical
Manifestations, Gastroenterology & Hepatology, Vol. 3, Issue 11, 856-
863.
Ronny, 2003, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, 1th Ed., PPM,
Jakarta, pp. 152.
Sandhu, H.V., Koley, S., dan Sandhu, K.S., 2008, A Study of Correlation between
Lipid Profile and Body Mass Index (BMI) in Patients with Diabetes
Mellitus, J. Hum Ecol, 227-229.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Santos, C.M., Silva, C.S., Araujo, E.C., Arruda, I.K.G., Diniz, A.S., dan Cabral,
P.C., 2012, Lipid and glucose profiles in outpatients and their correlation
with antrhopometric indices, Rev Port Cardiol, 32(1), 35-41.
Santoso, T., 2006, Prevention of Cardiovascular Disease in Diabetes Mellitus,
Acta Med Indones-Indones J Intern Med, vol. 38, no. 2, 98.
Sastroasmoro, S., dan Ismael, S., 2010, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
Klinis, Sagung Seto, Jakarta, pp. 49.
Shabana, S., dan Sasisekhar, T.V.D., 2013, Effect of gender, age and duration on
dyslipidemia in type 2 diabetes mellitus, Int J Cur Res Rev, Vol. 5, 104-
113.
Shah, S.Z.A., Devrajani, B.R., Devrajani, T., dan Bibi, I., 2010, Frequency of
dyslipidemia in obese versus non-obese in relation to body mass index
(BMI), waist hip ratio (WHR) and waist circumference (WC), Pakistan
Journal of Science, vol. 62, no.1, 27.
Soegih, R.R., dan Wiramihardja, K.K., 2009, Obesitas Permasalahan dan Terapi
Praktis, Sagung Seto, Jakarta, pp. 10.
Soewondo, P., Soegondo, S., Suastika, K., Pranoto, A., Soeatmadji, D.W., dan
Tjokroprawiro, A., 2010, Outcomes on Control and Complications of
Type 2 Diabetic Patients in Indonesia, The DiabCare Asia 2008 Study,
19(4), 235-244.
Spiegel, M.R., dan Stephen, L.J., 2007, Statistik, Edisi ke-3, diterjemahkan oleh
Kastawan,W., dan Harmein, I., Jakarta, Erlangga, pp. 150
Wild, S., Roglic, G., Green, A., Sicree, R., dan King, H., 2004, Global Prevalence
of Diabetes, Diabetes Care, vol. 27, no. 5, 1051.
World Heart Federation, 2013, Obesity, http://www.world-heart-
federation.org/cardiovascular-health/cardiovascular-disease-risk-
factors/obesity/, diakses tanggal 23 April 2013.
World Health Organization, 2004, Appropriate body-mass index for Asian
populations and its implications for policy and intervention strategies,
Lancet, Vol. 363, 157-63.
World Health Organization, 2013, BMI Classification, http://apps.who.int/bmi/
index.jsp?introPage=intro_3.html, diakses tanggal 1 Mei 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Yahaya, A., Hashim, S., Boon, J.R.Y., dan Hamdan A.R., 2006, Menguasai
Penyelidikan dalam Pendidikan: Teori, Analisis dan Interpretasi Data,
PTS Professional Publishing, Kuala Lumpur, pp. 63.
Yaturu, S., 2011, Obesity and type 2 diabetes, Journal of Diabetes Mellitus, vol.1,
no.4, pp.79-95.
Yuliasih, W., 2009, Obesitas Abdominal sebagai Faktor Risiko Peningkatan
Kadar Glukosa Darah, Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Zangeneh, F., Arora, P.S., Dyck, P.J., Bekris, L., Lernmark, A., Achenbach, S.J.
et al., 2006, Effects of Duration of Type 2 Diabetes Mellitus on Insulin
Secretion, Endocr Pract, 388-393.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Lampiran 1. Surat Keterangan Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Lampiran 2. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Lampiran 3. Informed Consent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Lampiran 4. Pedoman Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Lampiran 5. Leaflet
A. Bagian depan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
B. Bagian belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lampiran 6. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Lampiran 7. Validasi Timbangan dan Meteran
A. Timbangan Berat Badan Camry®
1. Responden Pria
Berat Badan (kg) Mean SD CV
58,6
58,54
0,219
0,00372 59,0
58,6
59.0
59.0
2. Responden Wanita
Berat Badan (kg) Mean SD CV
47,5
47,72
0,258
0,00541 48,0
48,0
47,6
47,5
B. Meteran Pengukur Tinggi Badan Butterfly®
1. Responden Pria
Tinggi Badan (cm) Mean SD CV
165,4
165,52
0,109
0,00066 165,6
165,4
165,6
165,6
2. Responden Wanita
Tinggi Badan (cm) Mean SD CV
158,2
158,24
0,0547
0,00346 158,2
158,3
158,2
158,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lampiran 8. Analisis Statistik
A. Normalitas Karakteristik Usia, Body Mass Index, dan Kadar Trigliserida
Responden Pria
1. Usia
Descriptives
Statistic Std. Error
Usia Mean 61.76 1.491
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 58.73
Upper Bound 64.78
5% Trimmed Mean 61.85
Median 61.00
Variance 82.245
Std. Deviation 9.069
Minimum 43
Maximum 78
Range 35
Interquartile Range 15
Skewness .068 .388
Kurtosis -.738 .759
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Usia .078 37 .200* .975 37 .556
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
2. Body Mass Index
Descriptives
Statistic Std. Error
BMI Mean 24.2914 .34417
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 23.5933
Upper Bound 24.9894
5% Trimmed Mean 24.2386
Median 24.1300
Variance 4.383
Std. Deviation 2.09353
Minimum 19.80
Maximum 29.65
Range 9.85
Interquartile Range 2.12
Skewness .358 .388
Kurtosis 1.230 .759
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
BMI .132 37 .103 .952 37 .110
a. Lilliefors Significance Correction
3. Kadar Trigliserida
Descriptives
Statistic Std. Error
Kadar Trigliserida Mean 129.76 6.317
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 116.95
Upper Bound 142.57
5% Trimmed Mean 125.42
Median 124.00
Variance 1.476E3
Std. Deviation 38.424
Minimum 82
Maximum 284
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Range 202
Interquartile Range 34
Skewness 2.131 .388
Kurtosis 6.727 .759
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar Trigliserida .203 37 .001 .819 37 .000
a. Lilliefors Significance Correction
B. Normalitas Karakteristik Usia, Body Mass Index, dan Kadar Trigliserida
Responden Wanita
1. Usia
Descriptives
Statistic Std. Error
Usia Mean 60.50 1.081
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 58.33
Upper Bound 62.67
5% Trimmed Mean 60.46
Median 59.50
Variance 67.833
Std. Deviation 8.236
Minimum 44
Maximum 77
Range 33
Interquartile Range 12
Skewness .147 .314
Kurtosis -.686 .618
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Usia .093 58 .200* .971 58 .179
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
2. Body Mass Index
Descriptives
Statistic Std. Error
Body Mass Index Mean 25.4362 .44830
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 24.5385
Upper Bound 26.3339
5% Trimmed Mean 25.4287
Median 25.0950
Variance 11.656
Std. Deviation 3.41411
Minimum 18.15
Maximum 32.54
Range 14.39
Interquartile Range 4.84
Skewness .054 .314
Kurtosis -.324 .618
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Body Mass Index .061 58 .200* .988 58 .841
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3. Kadar Trigliserida
Descriptives
Statistic Std. Error
Kadar Trigliserida Mean 135.31 6.108
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 123.08
Upper Bound 147.54
5% Trimmed Mean 131.53
Median 121.50
Variance 2.164E3
Std. Deviation 46.514
Minimum 72
Maximum 273
Range 201
Interquartile Range 57
Skewness 1.223 .314
Kurtosis .912 .618
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar Trigliserida .166 58 .000 .879 58 .000
a. Lilliefors Significance Correction
E. Uji Normalitas Kadar Trigliserida pada Kelompok Responden Pria dengan
BMI <23,00 kg/m2 dan BMI ≥23,00 kg/m
2
Descriptives
Klasifikasi Body Mass Index Statistic Std. Error
Kadar Trigliserida <23 Mean 121.43 10.031
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 96.88
Upper Bound 145.97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
5% Trimmed Mean 120.87
Median 114.00
Variance 704.286
Std. Deviation 26.538
Minimum 85
Maximum 168
Range 83
Interquartile Range 32
Skewness .754 .794
Kurtosis .906 1.587
>=23 Mean 131.70 7.453
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 116.46
Upper Bound 146.94
5% Trimmed Mean 127.11
Median 128.50
Variance 1.666E3
Std. Deviation 40.822
Minimum 82
Maximum 284
Range 202
Interquartile Range 35
Skewness 2.110 .427
Kurtosis 6.225 .833
Tests of Normality
Klasifika
si Body
Mass
Index
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar Trigliserida <23 .295 7 .065 .905 7 .362
>=23 .224 30 .000 .805 30 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tests of Normality
Klasifika
si Body
Mass
Index
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar Trigliserida <23 .295 7 .065 .905 7 .362
>=23 .224 30 .000 .805 30 .000
a. Lilliefors
Significance
Correction
F. Uji Normalitas Kadar Trigliserida pada Kelompok Responden Wanita
dengan BMI <23,00 kg/m2 dan BMI ≥23,00 kg/m
2
Descriptives
Klasifikasi BMI Statistic Std. Error
Kadar Trigliserida <23 Mean 127.14 13.307
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 98.39
Upper Bound 155.89
5% Trimmed Mean 122.10
Median 115.50
Variance 2.479E3
Std. Deviation 49.790
Minimum 72
Maximum 273
Range 201
Interquartile Range 41
Skewness 2.132 .597
Kurtosis 5.579 1.154
>=23 Mean 137.91 6.892
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 124.01
Upper Bound 151.81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
5% Trimmed Mean 134.73
Median 125.00
Variance 2.090E3
Std. Deviation 45.714
Minimum 84
Maximum 257
Range 173
Interquartile Range 65
Skewness 1.004 .357
Kurtosis .111 .702
Tests of Normality
Klasifik
asi BMI
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar Trigliserida <23 .215 14 .078 .789 14 .004
>=23 .177 44 .001 .890 44 .001
a. Lilliefors Significance Correction
G. Uji Perbandingan Rerata Kadar Trigliserida Responden Pria pada BMI
<23,00 kg/m2 dan BMI ≥23,00 kg/m
2
Test Statisticsb
Kadar
Trigliserida
Mann-Whitney U 88.500
Wilcoxon W 116.500
Z -.640
Asymp. Sig. (2-tailed) .522
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .531a
a. Not corrected for ties.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Test Statisticsb
Kadar
Trigliserida
Mann-Whitney U 88.500
Wilcoxon W 116.500
Z -.640
Asymp. Sig. (2-tailed) .522
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .531a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Klasifikasi Body Mass
Index
H. Uji Perbandingan Rerata Kadar Trigliserida Responden Wanita pada BMI
<23,00 kg/m2 dan BMI ≥23,00 kg/m
2
Test Statisticsa
Kadar
Trigliserida
Mann-Whitney U 255.500
Wilcoxon W 360.500
Z -.954
Asymp. Sig. (2-tailed) .340
a. Grouping Variable: Klasifikasi BMI
I. Uji Korelasi SpearmanBody Mass Index terhadap Kadar Trigliserida pada
Responden Pria
Correlations
Body Mass Index
Kadar
Trigliserida
Spearman's rho Body Mass Index Correlation Coefficient 1.000 .076
Sig. (2-tailed) . .655
N 37 37
Kadar Trigliserida Correlation Coefficient .076 1.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Sig. (2-tailed) .655 .
N 37 37
J. Uji Korelasi Spearman Body Mass Index terhadap Kadar Trigliserida pada
Responden Wanita
Correlations
Body Mass Index
Kadar
Trigliserida
Spearman's rho
Body Mass Index Correlation Coefficient 1.000 .039
Sig. (2-tailed) . .774
N 58 58
Kadar Trigliserida Correlation Coefficient .039 1.000
Sig. (2-tailed) .774 .
N 58 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 9. Daftar Obat yang Digunakan Responden
A. Responden Pria
Pemakaian obat penurun trigliserida: 8 responden
No. Nama Usia BMI
(kg/m2)
Kadar
Trigliserida
(mg/dl)
Obat penurun
trigliserida
Obat non
penurun
trigliserida
1 AB 76 24.47 127 -
amlodipin,
metformin, Fe-
glukonat
2 AH 56 22.07 143 -
gliclazid,
metformin,
candesartan
3 BB 61 24.44 90 - -
4 BD 63 22.26 116 - -
5 CH 77 20.17 114 simvastatin
amlodipin,
pioglitazon,
gliclazid
6 DA 71 20.86 111 - -
7 DS 43 23.74 284 - -
8 HD 60 23.57 185 - -
9 HR 60 24.28 119 simvastatin amlodipin,
pioglitazon,
10 IB 54 24.4 124 - -
11 IT 54 25.74 124 - candesartan,
pioglitazon
12 JA 68 26.43 131 simvastatin -
13 JM 61 25.46 131 - -
14 JW 55 29.46 133 - -
15 KB 78 23.3 93 - -
16 MH 51 24.73 219 - gliclazid
17 MR 77 23.82 137 simvastatin
amlodipin,
pioglitazon,
gliclazid
18 MD 65 24.13 133 simvastatin -
19 MC 66 21.66 113 -
20 MS 58 25.69 143 simvastatin candesartan,
pioglitazon,
21 NG 57 27.43 140 simvastatin -
22 NS 56 23.71 157 - -
23 PR 69 23.73 132 simvastatin -
24 SL 64 23.87 159 - metformin
25 ST 57 24.81 130 - diltiazem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
26 SJ 51 23.73 117 - -
27 SH 59 26.12 141 - -
28 SJ 74 24.37 105 - -
29 SD 65 24.09 82 - amlodipin,
pioglitazon
30 SY 51 29.65 124 - -
31 SR 70 19.8 168 -
captopril,
metformin,
acarbose
32 SP 52 23.35 89 -
amlodipin,
gliclazid,
pioglitazon
33 SU 46 23.88 103 - -
34 SO 67 24.78 87 - -
35 TJ 70 25.91 105 - -
36 WH 70 26.24 107 - -
37 WD 53 22.63 85 - glimepirid
Keterangan : data obat tidak tersedia pada beberapa responden karena tidak ada
nomor kontak yang bisa dihubungi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
B. Responden Wanita
Pemakaian obat penurun trigliserida : 10 responden
No. Nama Usia BMI
(kg/m2)
Kadar
trigliserida
(mg/dl)
Obat
penurun
trigliserida
Obat non
penurun
trigliserida
1 AQ 57 22.51 136 simvastatin -
2 AA 69 23.87 98 -
metfromin,
pioglitazon,
acarbose
3 DJ 67 27.23 180 - -
4 ED 62 26.62 101 -
amlodipin,
candesartan,
metformin,
acarbose,
pioglitazon
5 EG 51 27.19 200 - gliclazid
6 GP 70 28.62 89 - captopril,
glibenklamid
7 HS 61 26.04 215 -
candesartan,
metformin,
acarbose,
pioglitazon
8 HJ 63 24.35 128 -
metformin,
pioglitazon,
acarbose
9 HK 60 24.97 141 - amlodipin
10 IM 56 24.24 112 simvastatin glibenklamid
11 IS 50 29.64 99 - -
12 JU 77 25.63 103 - -
13 KH 47 32.47 95 - -
14 KS 60 31.79 136 - -
15 MF 67 24.97 166 - -
16 ML 54 24.97 89 simvastatin
amlodipin,
ranitidin,
glimepirid
17 MW 44 20 273 - -
18 MY 47 21.72 115 - -
19 MG 62 19.48 123 - -
20 MB 50 24.44 224 - -
21 MM 48 27.89 148 -
amlodipin,
pioglitazon,
metformin
22 MT 58 22.43 99 simvastatin amlodipin,
ranitidin,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
glibenklamid,
23 MU 64 21.95 135 -
amlodipin,
metformin,
pioglitazon
24 NG 68 31.47 90 - -
25 NV 51 24.38 127 - -
26 NB 71 18.15 72 -
amlodipin,
pioglitazon,
gliclazid
27 NI 51 28.51 154 - -
28 RC 67 27.55 186 - -
29 SA 53 23.2 127 - metformin
30 ST 50 24.32 131 - -
31 SM 75 27.94 86 - -
32 SH 58 25.65 120 - -
33 SY 57 30.44 243 - -
34 SB 59 27.21 185 -
candesartan,
metformin,
acarbose
35 SL 59 25.22 119 - amlodipin,
gliclazid
36 SI 75 25.57 106 -
amlodipin,
candesartan,
gliclazid
37 SR 69 23.5 123 - -
38 SU 64 20.61 95 - metformin
39 SN 60 24.86 119 -
candesartan,
amlodipin,
metformin,
pioglitazon
40 SJ 71 24.26 104 - diltiazem,
gliclazid
41 SP 61 27.39 146 simvastatin
amlodipin,
metformin,
glimepirid
42 SS 50 28.36 112 - -
43 S 58 26.84 108 - -
44 SW 59 27.94 84 - -
45 SWY 60 18.62 98 - nifedipin,
metformin
46 SDM 75 25.33 95 simvastatin amlodipin,
Fe-glukonat
47 SNI 51 21.63 178 simvastatin lisinopril,
glibenklamid,
48 SLR 63 28.95 257 -
candesartan,
metformin,
acarbose,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
pioglitazon
49 SMY 58 20.24 146 -
amlodipin,
insulin
injeksi
50 SPT 73 22.55 116 simvastatin gliclazid
51 SPH 58 28.83 120 simvastatin -
52 SG 59 32.54 127 - -
53 TW 68 21.79 92 gemfibrozil amlodipin,
gliclazid
54 TY 55 24.84 167 - metformin
55 TP 67 26.48 217 - candesartan,
linezolid
56 TS 58 22.67 102 -
candesartan,
amlodipin,
pioglitazon,
gliclazid,
metformin
57 UM 59 30.63 100 -
acarbose,
pioglitazon,
gliclazid
58 WG 75 23.81 191 - -
Keterangan : data obat tidak tersedia pada beberapa responden karena tidak ada
nomor kontak yang bisa dihubungi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama lengkap Ines Permata Putri, lahir di
Pangkalpinang tanggal 18 April 1993 dan merupakan
anak kedua dari dua bersaudara pasangan Herostoni
Zento Putra dan Widarti. Pendidikan awal penulis
dimulai di SD Negeri 27 Pangkalpinang (1998-2004),
SMP Negeri 7 Pangkalpinang (2004-2007) dan SMA
Negeri 4 Pangkalpinang (2007-2010). Pada tahun 2010,
penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama kuliah
penulis aktif sebagai pengurus kegiatan Kampanye Informasi Obat ―Healthy for
Beauty‖ (2011), Seminar HIV AIDS ―Kubangun dan Kujaga Generasiku Bebas
HIV AIDS‖ (2011) dan Pengabdian Masyarakat ―Waspada Penyakit Keputihan
Sejak Dini pada Wanita‖ (2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI