plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan...

220
DESKRIPSI PENGELOLAAN YAYASAN MGR. GABRIEL MANEK, SVD LARANTUKA, FLORES TIMUR, NUSA TENGGARA TIMUR S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh: Marta Lawi NIM: 111124044 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: vuonghanh

Post on 16-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

DESKRIPSI PENGELOLAAN YAYASAN MGR. GABRIEL MANEK, SVD

LARANTUKA, FLORES TIMUR, NUSA TENGGARA TIMUR  

 

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik 

 

 

 

 

   

 

 

 

Oleh: Marta Lawi

NIM: 111124044

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

SKRIPSI

DESKRIPSI PENGELOLAAN YAYASAN MGR" GABRIEL MAI{EIq STD

I,ARANTUKA9 FLORES TIMUR" I\ruSA TENGGARA TIMUR

Dipersiapkan dan ditulis oleh

Marta Lawi

MM: 111124044

Telah dipgrtahankan di' depon P.anitiri Pe4guj i-r ,, ryd"tanggal

l2Januari20,16

dan dinyatakan memenuhi syarat

Ketua

Selaetaris

Anggota

Nama

.'Drs.'[)L HeryatnoW. lJV., S.J., M.Ed.,,,.:tlfo."pn fui;ti*to, SFK., M.Pd. ..,,,,,"'''1. FX. Dapiyanta, SFK, h4Pd.

. I --:i, :::.'l r ; i::

2 Dr.tB,., Asxsnukiya{!,to'Si.,*,,.,t'3. Drs. F.X. Heqrakro W. W- S.J.,ItrEd.

Yogyakar4 12 Januari 2016

Fakuttas Keguruan dan llmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

fl1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan dengan tulus, penuh syukur dan bahagia kepada:

Para Suster Kongregasi Puteri Reinha Rosari

yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menjalani perutusan studi

di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

serta

Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD, Larantuka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

v

MOTTO

“Kemerdekaan seseorang terletak pada:

menguasai diri sendiri, mengatur kegiatan pikiran dan jiwa,

memilih cara bertindak dan menggunakan cara bertindak yang telah dipilih”

(Tang Ke-Sin)

“Engkau Kukasihi, Aku akan menaruh RohKu ke atas-Mu:

(Mat 12:18)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

LEMBAR PERI\IYATAAI\ PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAI\ AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Marta Lawi

Nomor Mahasiswa : llll24044

Demi pengernbangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul DESKRIPSI

PENGELOLAATI YAYASAI\ MGR. GABRIEL MANEK SVD

LARANTUKA, FLORES TIMU& NUSA TENGGARA TIMUR beserta

perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepa{a

perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta izin dari saya maupun memberikan

royalti selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Dernikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal L2 larr'uai 2016

Yang menyatakan

Marta Lawi

vil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

viii

ABSTRAK

Judul skripsi DESKRIPSI PENGELOLAAN YAYASAN MGR. GABRIEL MANEK, SVD LARANTUKA, FLORES TIMUR, NUSA TENGGARA TIMUR dipilih berdasarkan ketertarikan penulis terhadap pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD yang penulis alami saat menjadi anggota yayasan. Pengelolaan yayasan belum menjamin efektivitas dan efisiensi pengembangan yayasan ke arah yang lebih baik. Maka, penulis ingin mendeskripsikan pengelolaan yayasan di bidang penanaman visi, misi, kharisma dan spiritualitas, perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, sumber daya manusia, pengawasan, dan evaluasi serta ingin mengetahui secara lebih mendalam mengenai pengelolaannya agar pelayanan lebih efektif dan efisien.

Pengelolaan yayasan adalah menggerakkan staf yayasan, para kepala sekolah, para guru di sekolah-sekolah dalam mencapai tujuan yayasan dengan menanamkan visi, misi yayasan, kharisma, spiritualitas Kongregasi PRR, melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, memanfaatkan sumber daya manusia, melakukan pengawasan dan mengadakan evaluasi. Penulis meneliti aspek-aspek tersebut untuk mengetahui sejauhmana pengelolaan yayasan selama ini.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Responden dipilih yang sungguh mengetahui dan mengalami langsung tentang pengelolaan yayasan yakni pembina, pengurus dan staf Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD, para kepala sekolah dan para guru yang mengajar di sekolah-sekolah yayasan yang berada di Larantuka dan Lembata berjumlah 83 orang, 69 orang mengisi kuesioner dan 14 orang penulis wawancarai.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penyebaran skala likert, wawancara dan studi dokumen. Skala likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden terhadap pengelolaan yayasan. Wawancara yang digunakan adalah wawancara semistruktur yakni untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka. Sedangkan studi dokumen, peneliti memegang check list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Instrumen dikembangkan dengan uji coba terpakai. Dengan taraf signifikansi 0,05 N 69 orang dari total item 135 diperoleh 131 item yang valid dan 4 item tidak valid. Hasil uji reliabilitas diperoleh Cronbach's Alpha 0.982 yang berarti reliabilitas soal dalam penelitian ini sangat tinggi.

Hasil penelitian skala sikap menunjukkan bahwa nilai rata-rata pengelolaan yayasan atas keseluruhan aspek ialah 444.6232 ini berarti responden masih setuju atas pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD. Hasil wawancara secara keseluruhan juga menunjukkan bahwa pengelolaan yayasan masih tergolong baik meskipun harus dikembangkan dan diperbaiki lagi pada beberapa aspek yang diteliti. Maka disarankan yayasan lebih meningkatkan pengelolaannya dengan memperhatikan aspek-aspek yang masih kurang seperti aspek membuat penanaman visi, misi, kharisma dan spiritualitas, perencanaan, aspek memanfaatkan sumber daya manusia dan aspek mengadakan evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

ix

ABSTRACT

This thesis entitled “DESCRIPTION OF MGR. GABRIEL MANEK, SVD, FOUNDATION MANAGEMENT, LARANTUKA, FLORES TIMUR, NUSA TENGGARA TIMUR”, was chosen based on writer interest in the management of Mgr. Gabriel Manek, SVD Foundation whose the writer experienced when I was a member of that foundation. The foundation management has not yet guaranteed the effectiveness and efficiency of the foundation development to a better direction. Therefore, the writer want to describe the foundation management in the field of emphasizing vision, mission, charisma and spirituality, planning, organizing, coordinating, human resources, monitoring and evaluation as well as curiously about its management in order the services of which would be more effective and efficient.

The foundation management was to pursuit the foundation staffs, head officers, the school teachers in term of achieving the foundation aim at emphasizing the vision, mission of foundation, charisma, spirituality of PRR Congregation, plan making, organizing, coordinating, human resources usage, monitoring and evaluating. The writer investigated those aspects for knowing the management of that foundation so far.

The research type used was descriptive research. The sampling technique used was purposive sampling. The chosen respondent who was really knew and experienced directly about the foundation management namely the leader, the committee and the staffs of Mgr. Gabriel Maneck, SVD Foundation, the head officers and the teachers who were teaching of schools belong to that foundation at Larantuka and Lembata in the amount of 83 people, 69 people filled up the questionnaires and 14 peoples were interviewed by the writer.

The collecting technique used was the spread of likert scale, interview and document study. Likert scale for measuring attitude, opinion, and respondent perception toward the foundation management. The interview used was semistructure interview namely to get a problem to be more transparent. Whereas the document study, the writer keep the check list to find the definite variables. The instrument was developed by the applied trial test. With the significant level of 0.05 N 69 people from total of 135 items, 131 items obtained were valid and 4 items were not valid. The reliability test result obtained was Cronbach's Alpha 0.982 that means the reliability of problem in this research was so high.

The research result of attitude scale showed that the average value of the foundation management from the whole aspects was 444.6232 this means that respondent was still agree with Mgr. Gabriel Manek, SVD Foundation management. The interview results as a whole also showed that the foundation management was still in good criteria although it should be developed and more improved in the several aspects investigated. Therefore it was recomended that the foundation should more improve its management by paying attention to the lack aspects such as the aspects of emphasizing vision, mission, charisma and sprituality, planning, human resources usage and evaluating.

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Mahakuasa atas

limpahan berkat dan kasihNya bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul DESKRIPSI PENGELOLAAN YAYASAN MGR. GABRIEL

MANEK, SVD LARANTUKA, FLORES TIMUR, NUSA TENGGARA

TIMUR. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pada program studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama

Katolik di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis memilih judul tersebut dengan harapan dapat memberi sumbangan

kepada Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD dalam mengelola yayasan dengan

menggunakan sumber daya yang terbatas namun berkualitas demi tercapainya

tujuan pengembangan yayasan melalui kemampuan untuk mengelola yayasan agar

semakin berkembang.

Penulis menyadari bahwa skripsi tidak mungkin selesai tanpa campur

tangan Tuhan dan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan ikhlas dan penuh

kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Drs. FX. Heryatno Wono Wulung, SJ, M.Ed selaku Kaprodi IPPAK

Universitas Sanata Dharma, sekaligus selaku dosen penguji III yang

memberikan dukungan dalam seluruh proses penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak FX. Dapiyanta, SFK, M.Pd., selaku dosen pembimbing utama yang

setia mendampingi, membimbing dan memotivasi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ., selaku dosen penguji II yang telah berkenan

mendampingi, memberi semangat serta menguji skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

xi

4. Para Rama dan segenap staf dosen yang telah mendukung penulis selama

menjalani perkuliahan di IPPAK dengan pengetahuan, ketrampilan dan

spiritualitas sebagai seorang pewarta.

5. Seluruh karyawan Prodi IPPAK yang secara tidak langsung telah mendukung

dan memberi dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Suster Pemimpin Umum dan Dewan Pimpinan Umum Kongregasi Puteri

Reinha Rosari yang telah mengutus penulis untuk menjalani perutusan di

Prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma.

7. Sr. M. Madeleine, PRR selaku ketua yayasan, serta pembina, pengurus dan

staf Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD yang telah mendukung dan

membantu penulis selama menjalani proses penelitian.

8. Para kepala sekolah dan para guru TK, SD, dan SMP asuhan Yayasan Mgr.

Gabriel Manek, SVD di Larantuka, Riangkemie dan Lewoleba yang telah

mendukung penulis dalam penelitian dengan mengisi kuesioner dan

wawancara.

9. Sr. M. Yusta PRR selaku pemimpin komunitas dan segenap anggota

komunitas biara pusat PRR Lebao, Larantuka yang bersedia menerima dan

melayani penulis selama penelitian berlangsung.

10. Sr. M. Bernadet, PRR (Alm.) yang sangat mendukung penulis mulai dari

pengambilan judul sampai dengan penelitian.

11. Pemimpin komunitas dan segenap anggota komunitas PRR Magnifikat

Pringgolayan, Yogyakarta yang telah mendukung penulis.

12. Teman-teman angkatan 2011 yang selalu memotivasi penulis selama

menjalani studi di IPPAK dan penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

13. Para penjasa dan penderma serta semua pihak yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan dalam bentuk apapun

bagi penulis.

14. Keluarga: Bapa, mama, adik-adik dan keluarga besar yang selalu mendukung

penulis dengan doa, perhatian dan sapaan yang meneguhkan mulai dari

penulis menjalani proses perkuliahan sampai dengan penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu dengan rendah hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

me,mbangun demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

parapembaca.

Yogyakarta, 12 J anuai 20t 6

Penulis

fiWMarta Lawi

x11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………....

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................

HALAMAN PENGESAHAN ………..........................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………...

MOTTO ……………………………………………………………............

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………….....

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………………………....

ABSTRAK ………………………………………………………………...

ABSTRACT ………………………………………………………………...

KATA PENGANTAR ………………………………………………….....

DAFTAR ISI ……………………………………………………………....

DAFTAR SINGKATAN ……………………………………………….....

DAFTAR TABEL ………………………………………………………....

DAFTAR GRAFIK ………………………………………………………..

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………...

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

vi

ix

x

xiii

xix

xxii

xv

xvi

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………....

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………....

B. Identifikasi Masalah ……………………………………………..

C. Pembatasan Masalah ………………………………………….....

D. Rumusan Masalah …………………………………………….....

E. Tujuan Pulisan ...............................................................................

F. Manfaat Penulisan ....……………………………………………..

G. Metode Penulisan ……………………………………………......

H. Sistematika Penulisan …………………………………………....

BAB II KAJIAN PUSTAKA TENTANG PENGELOLAAN

YAYASAN .....................................................................................

A. Pengelolaan Yayasan ………………………………………….....

1. Pengertian Pengelolaan Yayasan ………………………….....

1

1

8

8

9

9

10

10

10

12

12

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

xiv

2. Tingkatan Pengelolaan ……………………………………....

B. Fungsi-Fungsi Manajerial dalam Pengelolaan ……………….....

1. Perencanaan (Planning) ……………………………………..

a. Pengertian Perencanaan ……………………………….....

b. Tujuan Perencanaan ……………………………………...

c. Manfaat Perencanaan ………………………………….....

d. Jenis-Jenis Perencanaan ……………………………….....

e. Tahap-Tahap Perencanaan …………………………….....

2. Pengorganisasian (Organizing) ……………………………...

a. Pengertian Pengorganisasian …………………………......

b. Proses Pengorganisasian ………………………………....

c. Konsep-Konsep Pengorganisasian …………………….....

d. Struktur Organisasi …………………………………….....

e. Pengklasifikasian dan Pengelompokkan Aktivitas ……....

3. Kepemimpinan (Leadership) ...................................................

a. Pengertian Kepemimpinan …………………………….....

b. Fungsi Kepemimpinan …………………………………...

c. Gaya Kepemimpinan …………………………………......

d. Ciri-Ciri Pemimpin yang Efektif ………………………....

e. Roh Kepemimpinan ……………………………………...

4. Koordinasi (Coordination) …………………………………..

a. Pengertian Koordinasi …………………………………....

b. Kebutuhan akan Koordinasi ……………………………...

c. Pedoman Koordinasi …………………………………......

d. Pendekatan Pencapaian Koordinasi yang Efektif ……......

e. Meningkatkan Koordinasi Potensial …………………......

f. Pelaksanaan Koordinasi ……………………………….....

5. Sumber Daya Manusia (SDM) ……………………………....

a. Pengertian Sumber Daya Manusia …………………….....

b. Prinsip Dasar Pendekatan Sumber Daya Manusia …….....

c. Proses Penanganan Sumber Daya Manusia ……………...

14

16

16

16

18

19

20

21

23

23

24

25

27

28

30

30

31

32

35

37

41

41

41

42

43

44

45

46

46

47

49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

xv

d. Penyusunan Personalia atau Kepegawaian (Staffing) …....

6. Pengawasan (Controlling) …………………………………...

a. Pengertian Pengawasan ………………………………......

b. Tipe-Tipe Pengawasan …………………………………...

c. Tahap-Tahap Proses Pengawasan ……………………......

7. Evaluasi (Evaluation) ………………………………………..

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………….....

A. Jenis Penelitian …………………………………………………..

B. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………...

1. Tempat Penelitian …………………………………………....

2. Waktu Penelitian …………………………………….……....

C. Populasi dan Sampel Penelitian …………………………………

1. Populasi Penelitian …………………………………………..

2. Sampel Penelitian …………………………………………....

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ……………………....

1. Variabel Penelitian …………………………………………..

2. Definisi Konseptual Variabel ………………………………..

3. Definisi Operasional Variabel …………………………….....

4. Teknik Pengumpulan Data …………………………………..

a. Angket (Kuesioner) ……………………………................

b. Wawancara (Interview) ………………………..................

c. Dokumentasi (Studi Dokumen) ………………..................

5. Instrumen Penelitian ………………………………………....

a. Kisi-kisi Kuesioner, Wawancara dan Studi Dokumen …...

b. Pengembangan Instrumen ……………………………......

E. Teknik Analisis Data ………………………………………….....

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………….....

A. Hasil Penelitian ……………………………………………….....

1. Deskripsi Data Pengelolaan Yayasan …………………….....

a. Deskripsi Data Keseluruhan Pengelolaan Yayasan ……....

b. Deskripsi Data Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan

49

51

51

52

52

54

55

55

56

56

56

57

57

57

59

59

59

59

60

60

61

62

62

63

73

78

84

84

84

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

xvi

serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR ……......

c. Deskripsi Data Aspek Membuat Perencanaan …………...

d. Deskripsi Data Aspek Melakukan Pengorganisasian …....

e. Deskripsi Data Aspek Melakukan Koordinasi ………......

f. Deskripsi Data Memanfaatkan Sumber Daya Manusia ..............................................................................

g. Deskripsi Data Aspek Melakukan Pengawasan ……….....

h. Deskripsi Data Aspek Mengadakan Evaluasi …………....

2. Hasil Wawancara …………………………………………....

a. Aspek menanamkan visi, misi yayasan serta kharisma dan spiritualitas Kongregasi PRR …………......................

b. Aspek membuat perencanaan …………………………....

c. Aspek melakukan pengorganisasian …………………......

d. Aspek melakukan koordinasi ………………………….....

e. Aspek memanfaatkan sumber daya manusia ……….........

f. Aspek melakukan pengawasan ………………………......

g. Aspek mengadakan evaluasi …………………………......

3. Hasil Studi Dokumen ………………………………………..

4. Temuan Khusus Studi Dokumen …………….........………...

a. Visi dan Misi Yayasan …………………………………...

b. Pertemuan Suster-suster Guru Puteri Reinha Rosari ..…...

c. Program Kerja Yayasan ……………………………….....

d. Struktur Organisasi Yayasan …………………………......

e. Persiapan dan Pelaksanaan RAKER …………………......

f. Kesepakatan RAKER tahun 2006 ……………………......

g. Peraturan Kepegawaian Karya Pendidikan ……………....

h. Laporan Keadaan Sekolah ……………………………......

i. Laporan-Laporan Yayasan …………………………….....

5. Temuan Umum Studi Dokumen …………………….............

a. Pengertian Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD ………...

b. Sejarah Singkat Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD …...

87

91

97

102

106

113

118

123

123

124

124

125

125

126

126

127

129

129

131

132

133

134

135

136

137

138

140

140

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

xvii

c. Kharisma dan Spiritaulitas Kongregasi PRR …………....

d. Visi dan Misi Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD ……..

e. Kepemimpinan dalam Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD ………………………...............................................

f. Spesialisasi Kerja Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD ...................................................................................

B. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………....

1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD Berdasarkan Data Keseluruhan ………………………………………………....

2. Pembahasan Hasil Penelitian Pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD Berdasarkan Data Setiap Aspek ………………………………………………...

a. Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR …………....................

b. Aspek Membuat Perencanaan …………………………...

c. Aspek Melakukan Pengorganisasian …………………....

d. Aspek Melakukan Koordinasi …………………………...

e. Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia ………......

f. Aspek Melakukan Pengawasan ……………………….....

g. Aspek Mengadakan Evaluasi …………………………....

3. Rangkuman Hasil Pembahasan ……………………………...

C. Aspek Kateketis Pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD ……………………………………………...........................

D. Keterbatasan Penelitian ……………………………………….....

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………...

A. Kesimpulan ……………………………………………………...

B. Saran ………………………………………………………….....

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..

LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian ........................................................

Lampiran 2: Surat Keterangan Selesai Penelitian ...............................

Lampiran 3: Contoh Kuesioner ...........................................................

142

143

145

147

150

150

152

152

155

160

164

168

173

175

178

183

187

188

188

191

194

(1)

(9)

(10)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

xviii

Lampiran 4: Contoh Jawaban Responden ...........................................

Lampiran 5: Instrumen Wawancara ....................................................

Lampiran 6: Hasil Wawancara ............................................................

Lampiran 7: Statistik Frekuensi ..........................................................

(21)

(32)

(33)

(48)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

xix

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Teks Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci

Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab

Indonesia.

Flp : Filipi

Gal : Galatia

Kis : Kisah Para Rasul

Luk : Lukas

Mrk : Markus

Rom : Roma

Yoh : Yohanes

B. Singkatan Dokumen Gereja

CT : Catechesi Tradendae

Anjuran Apostolik Sri Paus Yohanes Paulus II kepada para uskup,

klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini.

Naskah Asli Tanggal 16 Oktober 1979. Diterjemahkan tahun

1992, oleh R. Hardawiryana, SJ

EN : Evangelii Nuntiandi

Imbauan Apostolik Bapa Suci Paus Paulus VI tentang Karya

Pewartaan Injil dalam Jaman Modern. Naskah Asli Tanggal 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

xx

Desember 1975. Diterjemahkan tahun 2003, oleh J. Hadiwikarta,

Pr

C. Singkatan Lain

AD : Anggaran Dasar

Art : Artikel

ART : Anggaran Rumah Tangga

Br : Bruder

Bpk : Bapak

DPR : Dewan Perwakilan Rakyat

FIC : Fratres Immaculatae Conceptionis Beatae Mariae

Virginis (Kongregasi Para Bruder Santa Perawan Yang

Dikandung Tak Bernoda)

HAM : Hak Asasi Manusia

JABATAN : Jawa, Bali, Kalimantan

Kaltim : Kalimantan Timur

KBM : Kegiatan Belajar Mengajar

Konst : Konstitusi

KWI : Konferensi Waligereja Indonesia

Mgr : Monsignor

MU : Musyawarah Umum

N : Jumlah Responden

NPWP : Nomor Pokok Wajib Pajak

PAUD : Pendidikan Anak Usia Dini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

xxi

PKKI : Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia

PRR : Puteri Reinha Rosari

RAKER : Rapat Kerja

RENSTRA : Rencana Strategi

SD : Sekolah Dasar

SDK : Sekolah Dasar Katolik

SDM : Sumber Daya Manusia

SK : Surat Keputusan

SMA : Sekolah Menengah Atas

SMAK : Sekolah Menengah Atas Katolik

SMP : Sekolah Menengah Pertama

SMPK : Sekolah Menengah Pertama Katolik

Sr : Suster

Sta : Santa

SVD : Societas Verbi Devini (Serikat Sabda Allah)

TK : Taman Kanak-kanak

UN : Ujian Nasional

US : Ujian Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

xxii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

3.1

3.2

3.3

3.4

3.5

3.6

3.7

3.8

3.9

3.10

3.11

3.12

3.13

3.14

3.15

3.16

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

Skor Alternatif Jawaban Variabel Pengelolaan Yayasan ........

Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Pengelolaan Yayasan .............

Kisi-kisi Instrumen Wawancara Pengelolaan Yayasan ..........

Panduan Studi Dokumen Pengelolaan Yayasan......................

Keterangan Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dengan Taraf Signifikansi .............................................................................

Case Processing Summary.......................................................

Reliability Statistics .................................................................

Rumus Penentuan Kriteria ......................................................

Kriteria Nilai Keseluruhan ......................................................

Kriteria Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR .........................

Kriteria Aspek Membuat Perencanaan ...................................

Kriteria Aspek Melakukan Pengorganisasian .........................

Kriteria Aspek Melakukan Koordinasi ...................................

Kriteria Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia ..........

Kriteria Aspek Melakukan Pengawasan ................................. 

Kriteria Aspek Mengadakan Evaluasi .................................... 

Rangkuman Statistik Deskripsi Data Keseluruhan .................

Kriteria Data Keseluruhan Pengelolaan Yayasan ..................

Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR ...................................................................... Kriteria Data Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR .......................... Kriteria Data per-Item Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR ... Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Membuat Perencanaan ............................................................................ Kriteria Data Aspek Membuat Perencanaan ...........................

63

63

71

72

75

77

78

79

80

80

81

81

82

82

83

83

84

85

87

88

89

91

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

xxiii

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

4.8

4.9

4.10

4.11

4.12

4.13

4.14

4.15

4.16

4.17

4.18

4.19

4.20

4.21

4.22

4.23

4.24

4.25

:

:

:

:

:

:

: :

:

:

:

:

:

: :

:

:

:

Kriteria Data per-Item Aspek Membuat Perencanaan ............

Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Melakukan Pengorganisasian .....................................................................

Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Melakukan Pengorganisasian ..................................................................... Kriteria Data per-Item Aspek Melakukan Pengorganisasian ..................................................................... Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Melakukan Koordinasi ...............................................................................

Kriteria Data Aspek Melakukan Koordinasi ...........................

Kriteria Data per-Item Aspek Melakukan Koordinasi ............ Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia ............................................................ Kriteria Data Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia...

Kriteria Data per-Item Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia ...................................................................................

Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Melakukan Pengawasan .............................................................................

Kriteria Data Aspek Melakukan Pengawasan .........................

Kriteria Data per-Item Aspek Melakukan Pengawasan ..........

Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Mengadakan Evaluasi ...................................................................................

Kriteria Data Aspek Mengadakan Evaluasi ............................

Kriteria Data per-Item Aspek Mengadakan Evaluasi .............

Hasil Studi Dokumen Keseluruhan Aspek .............................

Rangkuman Hasil Pembahasan Data Kuesioner, Wawancara dan Studi Dokumen .................................................................

94

97

98

100

102

103

104

106

107

109

113

114

115

118

119

121

127

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

xxiv

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik

Grafik

Grafik

Grafik

Grafik

Grafik

Grafik

Grafik

Grafik

Grafik

Grafik

Grafik

Grafik

Grafik

Grafik

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

4.10

4.11

4.12

4.13

4.14

4.15

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

Frekuensi Data Keseluruhan Pengelolaan Yayasan .............

Frekuensi Data Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR ................ Kriteria Data per-Item Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR ........................................................................................ Frekuensi Data Aspek Membuat Perencanaan .....................

Kriteria Data per-Item Aspek Membuat Perencanaan ...........

Frekuensi Data Aspek Melakukan Pengorganisasian ...........

Kriteria Data per-Item Aspek Melakukan Pengorganisasian ................................................................... Frekuensi Data Aspek Melakukan Koordinasi .....................

Kriteria Data per-Item Aspek Melakukan Koordinasi ..........

Frekuensi Data Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia ................................................................................. Kriteria Data per-Item Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia ................................................................................. Frekuensi Data Aspek Melakukan Pengawasan ...................

Kriteria Data per-Item Aspek Melakukan Pengawasan ........

Frekuensi Data Aspek Mengadakan Evaluasi ......................

Kriteria Data per-Item Aspek Mengadakan Evaluasi ............

86

88

90

93

94

99

100

103

105

108

109

114

116

120

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

xxv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar

Gambar

Gambar

Gambar

Gambar

Gambar

Gambar

Gambar

Gambar

Gambar

Gambar

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

4.10

4.11

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

Visi dan Misi Yayasan .................................................

Visi dan Misi Yayasan .................................................

Pertemuan Suster-Suster Guru PRR ............................

Program Kerja Yayasan ...............................................

Struktur Organisasi Yayasan ........................................

Persiapan dan Pelaksanaan RAKER ............................

Kesepakatan RAKER Tahun 2006 ............................... 

Peraturan Kepegawaian Karya Pendidikan .................. 

Laporan Keadaan Sekolah ............................................ 

Laporan-Laporan Tahunan Yayasan ............................

Laporan Lima Tahunan Yayasan .................................

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi yang makin hari makin terasa

perubahannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia zaman ini. Hal ini

merupakan sebuah tantangan yang tidak dapat terelakkan dari dunia kerja atau

usaha. Perkembangan dan perubahan semacam ini menuntut adanya peningkatan

dalam berbagai aspek kehidupan terutama dalam mengembangkan usaha-usaha

untuk menjadi semakin maju dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.

Pengembangan dalam berbagai usaha membutuhkan profesionalitas dalam

pengelolaan. Berbicara mengenai pengelolaan, tidak dapat dipisahkan dari istilah

manajemen. Karena manajemen merupakan faktor utama dalam mewujudkan

tujuan sebuah organisasi. Manajemen sangat penting bagi setiap aktivitas individu

atau kelompok dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh

karena itu, manajemen harus berorientasi pada proses (process oriented) yang

berarti bahwa manajemen membutuhkan sumber daya manusia, pengetahuan dan

ketrampilan agar aktivitas lebih efektif dalam mencapai kesuksesan (Torang,

2014:165).

Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting untuk

mencapai tujuan sebuah organisasi atau lembaga. Karena sumber daya manusia

dalam sebuah organisasi merupakan pelaku yang menjalankan tugas dan fungsi

untuk mendesain, memproduksi, dan memberikan pelayanan. Oleh karena itu

sumber daya manusia perlu dikembangkan (Torang, 2014:187).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

2  

Pemberdayaan sumber daya manusia yang berkualitas lebih mengarah

kepada suatu kompetensi yang dimiliki oleh pribadi atau individu dalam sebuah

organisasi, sangat berpengaruh bagi perkembangan organisasi tersebut. Dengan

adanya sumber daya yang baik akan memberikan pengaruh yang sangat besar

dalam menjamin proses pengelolaan sebuah organisasi.

Manajemen perlu didukung oleh sumber daya manusia. Maka

kepemimpinan juga merupakan faktor penting dalam sebuah organisasi karena

pemimpin berfungsi sebagai motor penggerak, pengambil keputusan (decision

marker) dan mengarahkan organisasi agar tetap berjalan sesuai dengan tujuan

pendiriannya. Oleh karena itu seorang pemimpin perlu memiliki ketrampilan dan

kemampuan dalam pembuatan keputusan sehingga keputusan yang diambil

menjamin peningkatan efisiensi kerjanya (Kamaluddin, 2007:1).

Pengelolaan yang baik sebuah organisasi sangat mempengaruhi

keberhasilan organisasi itu sendiri termasuk unit-unit karya yang berada di

dalamnya. Dengan demikian, seorang pemimpin tidak cukup hanya dituntut

kemampuan intelektualnya saja. Kemampuan intelektual harus didukung dengan

berbagai faktor yang lain seperti, memiliki pengaruh untuk menggerakan orang

lain, mampu memberikan motivasi kepada yang dipimpinnya untuk melakukan

tugasnya secara baik sesuai dengan yang telah ditetapkan. Orang-orang yang

dipimpin adalah ujung tombak organisasi, jika mereka tidak bisa bekerja sesuai

dengan target, maka akan mengakibatkan kerancuhan dalam manajemen sebuah

organisasi yang berpusat pada manajer atau pemimpin. Seorang pemimpin perlu

menyadari bahwa gelar atau posisi kepemimpinan tidak banyak nilainya, yang

paling bernilai adalah apakah gaya kepemimpinannya berpengaruh kepada mutu

pelayanan dan perkembangan organisasi atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

3  

Berdasarkan uraian di atas, hal-hal yang perlu ditempuh dalam

pengelolaan sebuah organisasi antara lain sebagai berikut: a) menyusun

perencanaan (planning), b) membentuk organisasi kerja (organizing), c)

pelaksanaan dari program kerja (actuating), d) pengawasan dan evaluasi kerja

secara kontinyu (controlling) yang merupakan fungsi dari manajemen (Hani

Handoko, 2009: 10). Oleh sebab itu, fungsi-fungsi manajemen perlu dipahami

dengan baik oleh seorang pemimpin organisasi, karena fungsi-fungsi manajemen

merupakan fungsi kegiatan yang berangkai, bertahap, berkelanjutan dan saling

mendukung satu sama lain. Secara elementer, organisasi tidak bekerja atau

digerakan sendiri, harus ada orang-orang yang bertanggungjawab di dalamnya.

Organisasi tidak selalu berhasil memanfaatkan penilaian kinerja secara

strategis. Salah satu dasarnya adalah para pengelola tidak sepenuhnya memahami

dasar-dasar penilaian kinerja. Sebagian besar pengelola kadang-kadang

menghabiskan waktu untuk mendapatkan kecakapan teknis guna memasuki

organisasi dari pada belajar mengelola sumber daya manusia. Sekalipun begitu

penanganan penilaian kinerja secara trampil dapat membantu para pengelola

mewujudkan tujuannya melalui orang lain. Seorang pemimpin (manajer) perlu

menyadari bahwa jalinan hubungan dan komunikasi antar individu dan organisasi

harus selalu tercipta dengan harmonis sebab hal ini sangat menjamin efektifitas

dan efisiensi kinerja dalam sebuah organisasi. Armstrong dan Baron dalam

Torang (2014:18), berpendapat bahwa kinerja berorientasi pada hasil yang harus

berhubungan dengan tujuan organisasi dan harapan konsumen. Maka dalam

pengelolaan sebuah organisasi sangat dibutuhkan penanganan kinerja secara

terpadu demi mencapai kesuksesan kerja yang berkelanjutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

4  

Yayasan (foundation) adalah suatu badan hukum yang mempunyai

maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan

memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang. Di

Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Rapat

paripurna DPR pada tanggal 7 September 2004 menyetujui undang-undang ini,

dan Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengesahkannya pada tanggal 6

Oktober 2004. Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD adalah sebuah lembaga

berbadan hukum milik Kongregasi Puteri Reinha Rosari. Yayasan Mgr. Gabriel

Manek, SVD berkedudukan di Larantuka, Kelurahan Pukan Tobi Wangi Bao,

Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur

(Keputusan Menteri HAM Republik Indonesia: 2007:2).

Pada mulanya yayasan ini membawahi semua bidang karya milik

Kongregasi Puteri Reinha Rosari yakni karya Pendidikan, Medis dan Sosial,

dengan jangkauan yang cukup luas yakni di Papua, Kalimantan dan NTT. Dalam

perkembangannya bidang karya medis dan sosial dibuka Yayasan tersendiri

sehingga Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD hanya membawahi karya

pendidikan.

Aktivitas yang dilakukan dalam Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD

secara umum bertujuan mewujudkan semangat Kongregasi Puteri Reinha Rosari

dengan mengutamakan pembentukan jemaat yang partisipatif, memperjuangkan

keadilan dan cinta kasih dengan mengutamakan mereka yang kecil dan lemah.

Mampu mendayagunakan kharisma dan spiritualitas Kongregasi untuk bekerja

sama dengan kaum awam dan sesama religius sebagai mitra kerja berfungsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

5  

sebagai ibu kehidupan yang berpola pada Yesus hamba Yahwe dan Maria hamba

Allah (Martini, 2006:2).

Setiap lembaga tentunya memiliki landasan bergerak, landasan bertindak,

sistem kerja dan tujuan berlembaga yang ingin dicapai. Yayasan Mgr. Gabriel

Manek, SVD memiliki landasan dan sistem kerja serta tujuan yang tertuang dalam

AD/ART, peraturan kepegawaian, serta visi dan misinya.

Berdasarkan pengalaman saat penulis pernah menjadi anggota yayasan,

ada kesan bahwa pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD belum

menjamin efektivitas dan efisiensi pengembangan yayasan ke arah yang lebih

baik. Setiap tahunnya selalu ada program kerja. Para pengurus dan staf yayasan

sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target-target yang telah

ditentukan, namun tetap saja terbentur dengan kebutuhan-kebutuhan mendesak

misalnya ada masalah di unit-unit karya yang harus segera ditangani, hal ini tentu

saja akan mengubah pola kerja yayasan dan menyimpang dari perencanaan.

Menurut penulis, semua ini terjadi karena personalia di yayasan sangat terbatas

dan kurang kompeten sesuai bidangnya.

Personalia yang ada sejak penulis masih sebagai anggota yayasan sampai

sekarang adalah: seorang ketua, seorang wakil yang merangkap sebagai

bendahara, sekretaris sekaligus menghendel bagian personalia, ketatausahaan serta

pengarsipan. Penulis mengatakan kurang kompeten sesuai bidangnya misalnya

sekretaris bukan berijasah sesuai bidangnya. Keterbatasan personalia dan SDM

dari para pengurus yayasan ini berakibat pada pelayanan yang kurang maksimal.

Penyusunan personalia merupakan salah satu fungsi manajemen. Dalam

sebuah organisasi personalia adalah salah satu aspek penting yang tidak boleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

6  

diabaikan. Oleh karena itu penyusunan personalia harus ditentukan persyaratan-

persyaratan mental, fisik, dan emosional untuk posisi-posisi jabatan, dan harus

melalui prosedur rekrutmen dengan memperhatikan keahlian, pendidikan, umur,

latihan dan pengalaman (Hani Handoko, 2009:24).

Pola kepemimpinan dalam yayasan yang berubah-ubah karena setiap kali

ada pergantian kepengurusan, bisa menimbulkan kebingungan dalam

mengembangkan yayasan. Setiap pemimpin tentu saja memiliki cara dan

kebijakan tersendiri dalam menggerakkan yayasan. Kadang-kadang ada kesan

pemimpin pengganti kurang mengacu pada program dan hal-hal yang belum

terselesaikan oleh pemimpin sebelumnya. Misalnya pada masa kepemimpinan dua

periode sebelumnya (2001-2007) selalu diadakan rapat berkala bersama pembina

dan pengawas yayasan yang dalam hal ini Pemimpin Umum dan Dewan Pimpinan

Umum Kongregasi PRR. Pada periode 2001-2004 yayasan mengundang

narasumber untuk memberikan pelatihan kebiasaan efektif dan kepemimpinan

kepada para guru, mengupayakan dana untuk pengembangan sekolah-sekolah dari

segi fisik (renovasi dan pembangunan gedung baru) dengan membuat proposal

maupun kebijakan lainnya. Pada periode 2004-2007 mulai diberlakukan sistem

desentralisasi sehingga sebagian keuangan dari unit-unit dikelola langsung oleh

yayasan (Martini, 2005:14). Evaluasi akhir pekan selalu terlaksana, yang

kemudian jarang terjadi. Pada periode 2004-2007 terjadi rapat kerja yayasan

dengan mengundang narasumber dan dihadiri oleh para kepala sekolah dan

pengurus yayasan (Martini, 2006:8). Hal ini tidak menjadi program berkelanjutan

pada periode 2007-2010. Pada periode ini 2007-2010 diadakan penyusunan

pedoman yayasan dengan mengundang narasumber (Bonifasia, 2010:20-26).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

7  

Menurut informasi terakhir yang penulis peroleh dari seorang pengurus

yayasan via telepon pada tanggal 04 Februari 2015 mengatakan bahwa sampai

saat ini yayasan belum banyak perubahan, kami tidak tahu akan dikelola seperti

apa yayasan ini. Oleh karena itu, pengurus yayasan saat ini sedang mengusahakan

pembenahan-pembenahan agar kerja yayasan semakin terarah yakni dengan

mengadakan RAKER tahunan dan sedang direncanakan untuk membuat

RENSTRA, pengkaderan tenaga manajemen pendidikan oleh Pimpinan Umum

Kongregasi PRR sebagai pembina yayasan.

Penulis mempelajari kembali laporan-laporan yayasan dan mendengar

gerak majunya yayasan saat ini, kesannya bahwa penanaman visi, misi, kharisma

dan spiritualitas, perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, sumber daya

manusia, pengawasan dan evaluasi dalam Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD

belum dikelola dengan baik, sehingga menjadi kendala dalam pelayanan dan

pengelolaannya.

Melihat dan mengalami kondisi yayasan yang demikian, maka wacana

untuk semakin memahami dan mengetahui pengelolaan yayasan menjadi relevan.

Hani Handoko (2009:10) mengatakan bahwa pengelolaan merupakan proses

dimana tujuan-tujuan organisasi dicapai. Pengelolaan berkaitan erat dengan

manajemen yang merupakan kemampuan dan ketrampilan khusus untuk

melakukan suatu kegiatan, baik bersama orang lain maupun melalui orang lain

dalam mencapai tujuan. Sebuah yayasan yang dikelola dengan baik sangat

memungkinkan peningkatan dalam pelayanannya.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan di atas, penulis

ingin berkontribusi secara intelektual dengan membahasnya lebih mendalam serta

menemukan alternatif solusi sebagai sumbangan kepada Yayasan Mgr. Gabriel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

8  

Manek, SVD dalam mengelola yayasan dengan menggunakan sumber daya yang

terbatas namun berkualitas demi tercapainya tujuan pengembangan yayasan

melalui kemampuan untuk mengelola yayasan agar semakin berkembang. Maka

judul skripsi yang ditulis adalah Deskripsi Pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel

Manek, SVD Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan

masalah penulisan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD?

2. Sejauhmana usaha peningkatan pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek,

SVD?

3. Sejauhmana Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD mempergunakan sumber

daya manusia yang ada?

4. Bagaimana personalia yang ada dalam Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD?

5. Pola kepemimpinan yayasan yang seperti apa yang diharapkan?

6. Bagaimana cara meningkatkan pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek,

SVD?

7. Apa yang harus dilakukan agar pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek,

SVD semakin efektif dan efisien?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang sudah diidentifikasi di atas, masalah yang

ditulis dibatasi pada pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

9  

mendeskripsikan tentang penanaman visi, misi, kharisma dan spiritualitas,

perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, sumber daya manusia yang di

dalamnya termasuk personalia dan kompetensi yang ada dalam yayasan,

pengawasan, dan evaluasi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang penulis paparkan di atas,

permasalahan pokok yang dibahas dalam skripsi ini adalah menjawab pertanyaan:

1. Bagaimana pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD?

2. Manakah usaha yang diperlukan untuk meningkatkan pengelolaan Yayasan

Mgr. Gabriel Manek, SVD?

E. Tujuan Penulisan

Penulisan ini bertujuan untuk :

1. Mendeskripsikan pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD di bidang

penanaman visi, misi, kharisma dan spiritualitas, perencanaan,

pengorganisasian, koordinasi, sumber daya manusia yang didalamnya

termasuk personalia dan kompetensi yang ada dalam yayasan, pengawasan,

dan evaluasi.

2. Menemukan usaha yang diperlukan untuk meningkatkan pengelolaan Yayasan

Mgr. Gabriel Manek, SVD di bidang penanaman visi, misi, kharisma dan

spiritualitas, perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, sumber daya

manusia, pengawasan, dan evaluasi, agar pelayanan lebih efektif dan efisien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

10  

F. Manfaat Penulisan

Manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah:

1. Membantu Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD untuk menyediakan data

ilmiah mengenai pengelolaan yayasan.

2. Membantu yayasan untuk mengetahui cara mengelola sebuah organisasi agar

semakin berdayaguna.

3. Membantu yayasan untuk mengambil langkah yang tepat demi terwujudnya

tujuan pendiriannya.

4. Sebagai refleksi bagi penulis agar semakin mampu mengelola diri dan

organisasi melalui tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya.

G. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu metode deskriptif, yakni

ingin menganalisis dan mendeskripsikan tentang bagaimana pengelolaan Yayasan

Mgr. Gabriel Manek, SVD. Landasan yang dipakai dalam penelitian ini adalah

data hasil kuesioner berskala tertutup sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

Penelitian ini juga didukung oleh hasil wawancara dan studi dokumen. Selain itu

penulis juga menggunakan studi pustaka dengan mempelajari kepustakaan yang

dianggap relevan dan mendukung judul yang diangkat penulis.

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, penulis menyusun pokok-

pokok gagasan dengan sistematis. Penulisan skripsi ini terdiri dari 5 bab, dengan

sistematika sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

11  

BAB I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat

penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisian.

Bab II berisi kajian pustaka yang menguraikan dua bagian pokok yakni:

bagian pertama akan membahas mengenai pengelolaan yayasan yang mencakup

pengertian pengelolaan yayasan, dan tingkatan pengelolaan/ manajemen. Bagian

kedua menguraikan tentang fungsi-fungsi manajerial dalam pengelolaan yang

mencakup perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan

(leadership), koordinasi (coordination), sumber daya manusia (SDM),

pengawasan (controlling), evaluasi (evaluation).

Bab III membahas mengenai metodologi penelitian yakni jenis penelitian,

tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik dan

instrumen pengumpulan data, teknik analisis data.

Bab IV membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi,

hasil penelitian berdasarkan kuesioner, wawancara, temuan khusus melalui studi

dokumen, temuan umum melalui studi dokumen, pembahasan hasil penelitian,

refleksi kateketis dan keterbatasan penelitian.

Bab V merupakan bagian penutup penulisan skripsi mengenai kesimpulan

dan saran yang membangun bagi berbagai pihak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

12  

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

TENTANG PENGELOLAAN YAYASAN

Bab ini penulis menguraikan dua bagian pokok yakni pada bagian pertama

akan membahas mengenai pengelolaan yayasan yang terdiri atas pengertian

pengelolaan yayasan, dan tingkatan pengelolaan/manajemen. Bagian kedua

menguraikan tentang fungsi-fungsi manajerial dalam pengelolaan yang mencakup

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan

(leadership), koordinasi (coordination), sumber daya manusia (SDM),

pengawasan (controlling), dan evaluasi (evaluation).

A. Pengelolaan Yayasan

1. Pengertian Pengelolaan Yayasan

Pengelolaan berkaitan erat dengan istilah manajemen. Hal ini dapat dilihat

dari beberapa definisi manajemen menurut pandangan para ahli. Hani Handoko

(2009:8) mengutip Stoner mengatakan bahwa manajemen adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para

anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Trimeiningrum (2013:3) mengutip Schermerhorn mengatakan proses

manajemen secara formal diartikan sebagai perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan atau pengarahan, dan pengendalian terhadap penggunaan sumber

daya untuk mencapai tujuan.

Kristianto (2013:1-2) mengutip Hoyle mengartikan manajemen adalah

proses terus menerus yang melibatkan seluruh anggota organisasi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

13  

melakukan koordinasi kegiatan-kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang

dimiliki untuk dapat menyelesaikan berbagai tugas organisasi dengan seefisien

mungkin.

Cuthbert mengatakan bahwa manajemen adalah suatu kegiatan yang berkaitan

dengan tanggung jawab untuk mencapai tujuan dengan cara menggerakan orang

lain (Cuthbert dalam Kristianto, 2013:1-2). Sedangkan menurut Glatter

manajemen adalah segala hal yang berkaitan dengan operasional internal lembaga

pendidikan dan berhubungan dengan lingkungannya yaitu masyarakat dimana

lembaga itu berada dan juga berkaitan dengan badan-badan yang mengatur

lembaga pendidikan dimana ia secara formal harus mempertanggung jawabkan

tugasnya (Glatter dalam Kristianto, 2013:1-2).

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dinyatakan bahwa pada dasarnya

manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,

menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan

fungsi-fungsi manajerial yakni perencanaan (planning), pengorganisasian

(organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan

kepemimpinan (leading), pengawasan (controlling), dan pengevaluasian

(evaluation).

Yayasan (Foundation) adalah suatu badan hukum yang mempunyai

maksud dan tujuan yang bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, yang tidak

mempunyai anggota dan didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal

yang ditentukan dalam undang-undang. Di Indonesia, yayasan diatur dalam

Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang yayasan, dan Undang-undang

Nomor 28 tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 16 Tahun

2001 tentang Yayasan (Keputusan Menteri HAM Republik Indonesia, 2007:2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

14  

Berdasarkan pengertian manajemen/pengelolaan dan pengertian yayasan

di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan yayasan adalah proses melakukan

kegiatan tertentu dengan menggerakan orang lain dalam mencapai tujuan

organisasi. Dalam proses melakukan kegiatan membutuhkan kemampuan untuk

merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, memanfaatkan sumber

daya manusia, melakukan pengawasan dan mengevaluasi suatu sistem dalam

mencapai suatu tujuan yayasan yang dipimpin oleh seorang pemimpin. Maka

perlu sebuah aktivitas penataan sumberdaya manusia yang tepat dan bermanfaat

bagi manajemen/pengelolaan serta menghasilkan penataan dari unsur yang ada

dari yayasan.

2. Tingkatan Pengelolaan/Manajemen

Tingkatan manajemen dalam sebuah organisasi dimaksudkan membagi

manajer ke dalam golongan yang berbeda. Tingkatan manajer menunjukkan

tanggung jawab berbeda-beda yang harus diemban oleh masing-masing manajer.

Hal ini sangat penting diperhatikan dan diindahkan oleh semua jenis organisasi.

Menurut Trimeiningrum (2013:6-7), secara umum terdapat tiga tingkatan manajer

yaitu, manajer puncak (top manager), manajer menengah (middle manager) dan

manajer lini pertama (first-line manager). Sedangkan Hani Handoko (2009:17)

membagi tingkatan manajer menjadi tiga golongan, yakni:

a. Manajer lini, merupakan tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang

memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Para manajer ini sering

disebut dengan kepala atau pemimpin (leader), mandor (foremen), dan

penyelia (pervisors).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

15  

b. Manajer menengah, adalah manajer yang membawahi dan mengarahkan

kegiatan-kegiatan para manajer lainnya kadang-kadang karyawan operasional.

Manajer menengah disebut juga manajer departmenen, atau kepala pengawas.

c. Manajer puncak, terdiri dari sekelompok kecil eksekutif yang bertanggung

jawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Manajer puncak sering

disebut sebagai direktur, presiden, kepala divisi, wakil presiden senior dan

sebagainya.

Tingkatan manajemen tersebut jika diterapkan dalam yayasan pendidikan

maka tingkatan itu terletak pada organ yayasan yakni pembina, pengurus,

pengawas, yayasan perwakilan dan kepala unit karya. Tingkatan tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut: Manajer lini dalam yayasan pendidikan adalah para

kepala unit karya (kepala sekolah) yang mempunyai tugas dan tanggung jawab

memimpin sebuah unit, membawahi berbagai kegiatan operasional di sekolah

tertentu yang dipimpinnya. Para kepala unit ini mempunyai tanggung kepada

yayasan perwakilan dan kepada pengurus yayasan pusat. Manajer mengengah

dalam yayasan adalah para ketua yayasan perwakilan. Tugas dari ketua yayasan

perwakilan adalah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para kepala

unit yang ada di wilayahnya dan mempunyai tanggung jawab penuh kepada

yayasan pusat. Manajer puncak dalam yayasan adalah pembina, pengurus dan

pengawas. Para manajer puncak dalam yayasan mempunyai tugas dan wewenang

antara lain: Pembina mempunyai kewenangan yang tidak diserahkan kepada

pengurus dan pengawas, yakni memberi keputusan mengenai perubahan

Anggaran Dasar (AD), mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus dan

pengawas, menetapkan kebijakan umum berdasarkan AD, mengesahkan program

dan rancangan anggaran yang disiapkan oleh pengurus, mengesahkan laporan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

16  

tahunan. Pengurus, yang termasuk pengurus adalah ketua, sekretaris dan

bendahara yang melaksanakan kepengurusan yayasan. Pengurus yayasan wajib

menyusun program kerja dan rancangan anggaran untuk disahkan oleh Pembina,

memberi penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh pengawas,

menjalankan tugas dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Pengawas, adalah organ yayasan yang melakukan pengawasan dan

memberi nasihat kepada pengurus dalam melaksanakan tugasnya. Pengawas wajib

memeriksa dokumen yayasan, memeriksa pembukuan dan mencocokannya

dengan uang kas, mengetahui segala tindakan yang dilakukan oleh pengurus,

memberi peringatan kepada pengurus (Keputusan Menteri HAM Republik

Indonesia, 2007:20).

B. Fungsi-Fungsi Manajerial dalam Pengelolaan

Berdasarkan pengertian manajemen atau pengelolaan yang telah diuraikan

di atas, bahwa pada dasarnya manajemen adalah bekerja dengan orang-orang

untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi

dengan pelaksanaan fungsi-fungsi manajerial yakni perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian

(staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), pengawasan (controlling),

dan pengevaluasian (evaluation). Maka, berikut akan diuraikan fungsi-fungsi

manajemen.

1. Perencanaan (Planning)

a. Pengertian Perencanaan

Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan

selanjutnya yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

17  

merupakan proses dasar di mana manajemen memutuskan tujuan dan cara

mencapainya. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial, karena kenyataannya

bahwa perencanaan memegang peranan penting dan lebih dibanding fungsi

manajemen yang lain yang sebenarnya hanya menjalankan keputusan-keputusan

perencanaan (Hani Handoko, 2009:77)

Widjaya menguraikan bahwa perencanaan adalah:

Langkah-langkah “apa” (terkait dengan penentuan tujuan) yang akan dilakukan, “mengapa” (berkaitan dengan alasan atau motif perlunya kegiatan itu), “bagaimana” (terkait dengan prosedur kerja sasaran dan biaya) melakukannya, “bilamana” (terkait dengan pelaksanaan kegiatan; penahapan kegiatan sampai dengan selesai), “siapa” (terkait dengan orang-orang yang turut terlibat dalam pelaksanaan kegiatan), “penilaian” (berkaitan dengan kegiatan yang sedang dan telah selesai dilakukan), dan “faktor pendukung dan penghambat” (terkait dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan dan kegiatan) untuk maksud penyelesaian dan perubahan rencana agar tujuan dapat tercapai seefektif dan seefisien mungkin (Widjaya dalam Torang 2013:167).

Perencanaan itu suatu proses yang tidak berakhir bila sebuah rencana

sudah ditetapkan, karena sebuah rencana harus diimplementasikan. Selama proses

implementasi rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap

berguna. “Perencanaan kembali” kadang-kadang bisa saja terjadi. Oleh karena itu

perencanaan tidak bersifat paten, tetapi harus mementingkan kebutuhan

fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru yang

mungkin berubah dalam proses implementasi.

Sukamti & Rinamurti (2013:25) mengatakan bahwa pada hakikatnya

perencanaan adalah pemilihan (keputusan saat ini) terhadap kondisi masa depan

yang kita kehendaki beserta langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk

mewujudkan kondisi tersebut. Seorang pemimpin yang efektif selalu membuat

perencanaan untuk masa mendatang maupun menangani hal-hal yang sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

18  

terjadi sekarang. Ia membuat perencanaan untuk menanggapinya serta

menyediakan orang-orang untuk melaksanakannya. Tidak adanya perencanaan

strategis, akan menghadapkan orang untuk selalu memberikan reaksi dan

menangani krisis demi krisis (Madya Utama, 2015:25).

Berdasarkan definisi yang sudah diuraikan di atas dapat disimpulkan,

perencanaan adalah: Esensial yang berkaitan dengan pemilihan sekumpulan

kegiatan dan pemutusan terhadap kondisi masa depan tentang apa tujuan yang

akan dilakukan, mengapa perlunya kegiatan tersebut, bagaimana melakukannya,

bilamana pelaksanaan kegiatan dimulai dan selesai, siapa yang akan

melaksanakannya, serta mempertimbangkan faktor-faktor pendukung dan

penghambat dan perlu menyediakan orang-orang untuk melaksanakannya.

 

b. Tujuan Perencanaan

Sukamti & Rinamurti (2013:27-28) terdapat empat tujuan perencanaan

yakni:

1) Memberikan pengarahan, petunjuk atau pedoman, baik untuk manajer maupun

karyawan.

Dengan rencana semua dapat mengetahui apa saja yang harus mereka capai,

bagaimana cara mencapainya, apa saja yang harus dikerjakan, peralatan apa

yang akan digunakan, dengan siapa harus bekerja sama, serta apa yang harus

dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Pengarahan yang tertuang dalam

rencana membantu karyawan untuk bekerja tanpa harus menunggu perintah.

Tanpa rencana bisa mengakibatkan orang dapat bekerja sendiri-sendiri, tanpa

arah sehingga hasil kerja organisasi tidak efisien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

19  

2) Mengurangi ketidakpastian (uncertainty) yang berkaitan dengan masa yang

akan datang. Dalam membuat perencanaan perlu ramalan-ramalan (forecast)

yang ketat karena berkaitan dengan waktu ke depan yang penuh dengan

ketidakpastian. Maka dibutuhkan kepekaan dari manajer dalam melakukan

forecast. Hal esensial dari tujuan kedua ini adalah kemampuan manajer untuk

melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan dampak dari

perubahan-perubahan, menetapkan waktu pelaksanaan dan menyusun rencana.

Dengan adanya rencana organisasi akan bekerja mencapai target baik kualitas

maupun kuantitas sesuai dengan jangka waktu yang sudah ditetapkan.

3) Meminimalkan terjadinya pemborosan, baik dari segi waktu, biaya, maupun

energi yang dikeluarkan untuk mencapai produk tertentu. Kerja yang terarah

dan terencana dapat mengurangi terjadinya pemborosan. Misalnya, dalam

lembaga pendidikan tidak ada kelebihan tenaga guru, dengan demikian

biayapun menjadi hemat.

4) Menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya,

yaitu proses pengendalian dan pengevaluasian.

c. Manfaat Perencanaan

Sukamti & Rinamurti (2013:30-31) menguraikan beberapa manfaat dari

perencanaan yakni:

1) Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan-

perubahan lingkungan

2) Membantu manajer dalam hal tanggung jawab yang lebih tepat.

3) Memudahkan manajer melakukan koordinasi antar bagian dalam organisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

20  

4) Memungkinkan para manajer memahami dengan jelas gambaran operasional

keseluruhan

5) Mempermudah para manajer dalam proses kristalisasi kesesuaian pada

masalah-masalah utama

6) Efisiensi menjadi lebih tinggi, penggunaan waktu dan biaya menjadi lebih

hemat.

7) Tujuan menjadi lebih jelas, terinci dan mudah dipahami.

8) Memberikan arah kepada manajer dan nonmanajer.

9) Mengurangi ketidakpastian

10) Meminimalkan pemborosan dan kekosongan

11) Menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam pengendalian.

d. Jenis-Jenis Perencanaan

Sukamti & Rinamurti (2013:33-35) menguraikan jenis-jenis perencanaan

menjadi tujuh jenis yakni:

1) Rencana Strategik: rencana yang diterapkan pada organisasi secara

keseluruhan dan menerapkan tujuan keseluruhan organisasi. Rencana strategik

merupakan program umum untuk mencapai tujuan organisasi dalam

pelaksanaan misi, juga merupakan langkah-langkah untuk menanggapi

perubahan lingkungan yang terjadi terus menerus. Dengan kata lain,

perencanaan strategi merupakan perencanaan jangka panjang yang formal

untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi.

2) Rencana Operasional: merupakan pendefinisian tentang hal-hal yang harus

dilakukan untuk mengimplementasikan perencanaan strategi dan mencapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

21  

tujuan strategi tersebut. Misalnya, perencanaan produksi, perencanaan

fasilitas, perencanaan pemasaran, dan perencanaan keuangan.

3) Rencana Jangka Pendek dan Rencana Jangka Panjang: perencanaan dengan

jangka waktu satu tahun atau bahkan kurang dari satu tahun. Sedangkan

perencanaan jangka panjang merupakan perencanaan dengan jangka waktu

lima tahun atau lebih, namun jumlah tahun semakin bervariasi dan cenderung

semakin pendek karena ketidakpastian yang mungkin akan terjadi.

Perencanaan jangka pendek lebih bersifat operasional, sedangkan jangka

panjang bersifat strategis.

4) Rencana Spesifik: rencana yang didefinisikan secara jelas dan tidak

memberikan ruang kepada interpretasi. Rencana ini dibuat untuk mengurangi

ketidakjelasan dan masalah yang terjadi karena kesalahpahaman.

5) Rencana Arahan: rencana fleksibel yang menentukan panduan umum.

6) Rencana Sekali Pakai: rencana yang digunakan satu kali dan ditujukan khusus

untuk memenuhi kebutuhan dalam situasi khusus.

7) Rencana Siaga: rencana yang terus berjalan dan memandu aktifitas-aktifitas

yang dilakukan berulang kali.

e. Tahap-Tahap Perencanaan

Hani Handoko (2009:79) menguraikan empat tahap dasar perencanaan

yakni:

1) Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan: perencanaan dimulai dengan

keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau

kelompok kerja. Dalam pengelolaan sebuah yayasan harus melewati tahap ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

22  

Penting mempertimbangkan kebutuhan unit-unit sebagai kelompok kerja dari

yayasan. Tanpa rumusan tujuan yang jelas organisasi tidak dapat

menggunakan sumber daya yang ada secara efektif.

2) Merumuskan keadaan saat ini: sangat penting memahami posisi organisasi

saat ini untuk mempertimbangkan sumber daya yang tersedia demi mencapai

tujuan. Karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang.

Tahap ini memerlukan informasi mengenai hal-hal yang dibutuhkan di unit

kerja, maka perlu komunikasi dalam lembaga atau dengan unit-unit karya.

3) Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan: segala kekuatan dan

kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasi untuk

mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu

faktor-faktor intern dan ekstern yang dapat membantu tercapainya tujuan

organisasi harus diketahui terlebih dahulu supaya menghindari timbulnya

masalah dalam pelaksanaan sebuah rencana. Hal ini merupakan bagian

esensial dari proses perencanaan.

4) Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan:

tahap ini merupakan tahap pemilihan alternatif kegiatan-kegiatan.

Jenis-jenis kegiatan diinventarisasi kemudian ditentukan berdasarkan

prioritas dalam program-program. Berdasarkan alternatif-alternatif kegiatan yang

sudah diinventarisasi, manajer akhirnya melakukan pengambilan keputusan.

Keputusan yang diambil akan mengubah dari potensi menjadi kinerja. Kinerja

yang efisien dan efektif adalah tujuan manajemen. Keputusan yang sudah diambil

harus dilembagakan dan dikerjakan bersama-sama di dalam organisasi agar

mencapai hasil maksimal. Setiap tujuan harus direalisasikan. Maka perlu ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

23  

pengelompokan tugas, tanggung jawab, sumber daya, dan kepemimpinan. Hal ini

dapat dilakukan jika didukung dengan struktur organisasi yang memenuhi prinsip-

prinsip manajemen.

2. Pengorganisasian (organizing)

a. Pengertian Pengorganisasian

Hani Handoko (2009:168) mengatakan pengorganisasian merupakan suatu

proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta

membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara anggota organisasi agar tujuan

organisasi dapat dicapai dengan efisien. Maka yang perlu dilakukan dalam proses

ini adalah perincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan, pembagian beban

pekerjaan menjadi bagian-bagian yang dapat dilaksanakan oleh satu orang yang

tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan sehingga dapat diselesaikan secara

efisien, pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk

mengkoordinasikan pekerjaan para anggota menjadi kesatuan yang terpadu dan

harmonis demi mengurangi ketidakefisienan dan konflik-konflik yang merusak.

Pengorganisasian merupakan sebuah aktivitas penataan sumberdaya

manusia yang tepat dan bermanfaat bagi manajemen dan menghasilkan penataan

dari unsur yang ada dari organisasi. Menurut Samuel, pengorganisasian adalah:

Proses, di mana ditetapkan penggunaan teratur, semua sumber daya di dalam sistem manajemen yang ada. Penggunaan tersebut, menekankan pencapaian sasaran-sasaran sistem manajemen yang bersangkutan, dan ia bukan saja membantu membuat sasaran-sasaran menjadi jelas, tetapi ia menjelaskan pula sumber-sumber daya macam apa akan digunakan untuk mencapainya (Samuel dalam Winardi, 2009:22).

Pengorganisasian (organizing) adalah suatu aktivitas yang berkaitan

dengan penyusunan struktur organisasi. Struktur harus disusun sedemikian rupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

24  

sehingga dapat membuat pembagian-pembagian siapa melakukan apa, siapa

berada di mana, serta siapa melapor kepada siapa dalam hubungan pekerjaan.

Situasi tersebut sangat berarti bagi siapapun yang berada di dalam organisasi

karena mereka akan memahami posisi dan tanggung jawab masing-masing.

Aktivitas pengorganisasian memungkinkan penugasan-penugasan kepada

kelompok atau individu/karyawan karena pedomannya yang jelas siapa

melakukan apa (Vita & Supriyono, 2013:62).

Menurut Syafaruddin, pengorganisasian adalah proses di mana pekerjaan

di bagi dalam komponen-komponen yang dapat ditangani demi tercapainya tujuan

yang telah ditetapkan. Pengorganisasian adalah proses pengurusan; mencakup

pembagian pekerjaan yang harus dikerjakan, pengalokasian sumber daya yang

dapat memberikan bantuan, mengkoordinir pekerjaan untuk mencapai hasil

(Syafrudin dalam Kristianto, 2013:9).

Berdasarkan uraian di atas jelaslah bahwa pengorganisasian merupakan

sebuah investasi dari mana sistem manajemen harus mendapatkan imbalan.

Apabila organisasi dijalankan dengan tepat maka sumber daya tersebut akan

memperbesar efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaannya.

b. Proses Pengorganisasian

Winardi (2009:24) mengutip Saul menguraikan proses pengorganisasian

ke dalam lima langkah pokok yakni:

1) Melaksanakan refleksi tentang rencana-rencana dan sasaran-sasaran.

2) Menetapkan tugas-tugas pokok.

3) Membagi tugas-tugas pokok menjadi tugas-tugas bagian (subtasks).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

25  

4) Mengalokasi sumber-sumber daya dan petunjuk-petunjuk untuk tugas-tugas

bagian tersebut.

5) Mengevaluasi hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasi.

c. Konsep-Konsep Pengorganisasian

Dalam melakukan pengorganisasian perlu diketahui konsep-konsep dasar

yang menyertainya. Vita & Supriyono (2013:63) menguraikan konsep-konsep

pengorganisasian antara lain:

1) Kewenangan (Authority): hak yang dimiliki seseorang (manajer/pemimpin)

untuk membuat keputusan, memberikan perintah serta mengalokasikan

sumber daya yang dimiliki organisasi. Dengan demikian seorang

manajer/pemimpin memiliki kuasa untuk mengambil keputusan yang

dianggap bermanfaat bagi pencapaian tujuan organisasi.

2) Kekuasaan (Power): kemampuan menggunakan pengaruh di dalam

organisasi. Kemampuan ini dapat berasal dari kepemilikan, posisi atau

jabatan sah di dalam organisasi, kemampuan memberikan imbalan maupun

hukuman, atau kemampuan menjadikan diri sebagai panutan bagi orang lain.

3) Rentang kendali (Span of control): rentang kendali disebut juga rentang

manajemen pada dasarnya menggambarkan jumlah bawahan langsung yang

dapat dikendalikan atau diawasi seseorang secara efektif. Rentang kendali

dapat bersifat lebar atau sempit. Rentang kendali lebar berarti seorang

pemimpin membawahi banyak bawahan secara langsung, sedangkan rentang

kendali sempit menggambarkan seorang membawahi secara langsung dua atau

tiga orang bawahan saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

26  

4) Pendelegasian (Delegation): pemberian wewenang seorang pemimpin kepada

satu atau beberapa orang bawahan. Aktivitas tersebut sering dilakukan

pemimpin untuk mendistribusikan sebagian kewenangannya kepada orang lain

sehingga pemimpin dapat memanfaatkan waktunya untuk mengerjakan

kegiatan yang lebih penting. Pendelegasian wewenang bukan berarti

menyerahkan sebagian kewenangannya saja kepada bawahan, melainkan tetap

bertanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan kepada bawahannya

tersebut. Dengan demikian jika bawahan mengalami kegagalan dalam

melaksanakan kewenangannya, maka tanggung jawab tetap berada pada

atasan yang mendelegasikan kewenangannya tersebut.

5) Pemusatan/penyebaran (Sentralization/Decentralization): dikaitkan dengan

kewenangan mengambil keputusan. Lazimnya keputusan-keputusan yang

bersifat strategis dan menentukan hidup matinya organisasi akan

disentralisasikan di tangan para pemimpin. Sebaliknya, keputusan-keputusan

di luar hal tersebut dapat didesentralisasikan atau diserahkan kewenangannya

kepada bawahan.

6) Kesatuan Komando (Unity of Command): konsep ini menggambarkan bahwa

setiap bawahan harus melapor hanya pada seorang pemimpin. Dalam prinsip

ini bawahan tidak diperbolehkan memiliki lebih dari seorang atasan, jika hal

ini terjadi akan menimbulkan masalah tersendiri baik berupa konflik maupun

kesimpangsiuran.

7) Pembagian Kerja (Division of Labor): membagi pekerjaan (a job) menjadi

tugas-tugas (tasks) yang spesifik. Satu pekerjaan dapat dibagi ke dalam

beberapa tugas yang bersifat khusus. Setiap tugas yang khusus tersebut

dikatakan spesialisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

27  

d. Struktur Organisasi

Hani Handoko (2009:169) mengatakan struktur organisasi didefinisikan

sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur

organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-

hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-

orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggungjawab yang

berbeda-beda dalam suatu organisasi. Sedangkan Stoner berpendapat, struktur

keorganisasian (organizational structure) dapat dirumuskan sebagai pengaturan

dan antar hubungan bagian-bagian komponen dan posisi-posisi suatu perusahaan

(Stoner dalam Winardi, 2009:96).

Hani Handoko (2009:170) mengutip Chandler, menguraikan faktor-faktor

utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut:

1) Strategi Organisasi untuk Mencapai Tujuan: menjelaskan bagaimana aliran

wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun di antara manajer dan

bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi strategi, sehingga jika strategi

berubah maka struktur organisasi juga akan berubah.

2) Teknologi yang digunakan: perbedaan teknologi yang digunakan untuk

memproduksi barang-barang atau jasa akan membendakan bentuk struktur

organisasi.

3) Anggota (karyawan) dan Orang-Orang yang Terlibat dalam Organisasi:

kemampuan dan cara berpikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk

bekerja sama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi.

Kebutuhan manajer dalam pembuatan keputusan juga akan mempengaruhi

saluran komunikasi, wewenang dan hubungan diantara satuan-satuan kerja

pada rancangan struktur organisasi. Selain itu, orang-orang di luar organisasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

28  

seperti pelanggan, supplier, dan sebagainya perlu dipertimbangkan dalam

penyusunan struktur.

4) Ukuran Organisasi: besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-

satuan kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi. Semakin besar

ukuran organisasi, struktur organisasinya akan semakin kompleks, dan harus

dipilih untuk struktur yang tepat.

Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:

1) Spesialisasi kegiatan: dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan kelompok

kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut

menjadi satuan-satuan kerja (departementalisasi).

2) Standardisasi kegiatan: merupakan prosedur-prosedur yang digunakan

organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan.

3) Koordinasi kegiatan: menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan

fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi.

4) Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan: menunjukkan lokasi

(letak) kekuasaan pembuatan keputusan.

5) Ukuran satuan kerja: menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok

kerja.

e. Pengklasifikasian dan Pengelompokan Aktivitas

Dalam sebuah organisasi terdapat macam-macam aktivitas yang

dilakukan. Maka perlu pengelompokan serta klasifikasi sedemikian rupa sehingga

terbentuk kelompok-kelompok yang sistematis. Kelompok-kelompok aktivitas

tersebut misalnya kelompok pemasaran, kelompok produksi atau kelompok

operasional, kelompok keuangan, kelompok administrasi, kelompok sumber daya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

29  

manusia. Dalam istilah manajemen aktivitas pengelompokan itu disebut

pendepartementalisasian atau departementalization. Vita & Supriyono (2013:75-

77), menguraikan empat cara pengelompokan aktivitas yaitu:

1) Departementasi Fungsional: cara pengelompokan fungsional didasarkan atas

fungsi-fungsi yang lazimnya dilakukan oleh organisasi. Maka dalam sebuah

yayasan pendidikan perlu ada pengelompokan fungsi seperti, fungsi promosi

sekolah (pemasaran), fungsi keuangan, fungsi administrasi, fungsi personalia,

fungsi kurikulum dan fungsi sarpras.

2) Departementasi Geografis: pengelompokan aktivitas atas dasar wilayah

teritorial. Cara pengelompokan demikian seringkali dimaksudkan agar lebih

dekat dengan konsumen. Jika pengelompokan ini terjadi untuk sebuah yayasan

pendidikan maka di setiap wilayah di mana ada persekolahan milik yayasan

ada yayasan perwakilan untuk mempermudah koordinasi dan berbagai urusan

lainnya.

3) Departementasi Produk: pengelompokan aktivitas dapat juga dilakukan atas

dasar produk yang dihasilkan. Departementasi ini dipilih jika setiap produk

yang dihasilkan memerlukan strategi pemasaran khusus, sehingga departemen

dapat lebih berkonsentrasi terhadap satu produk saja. Cara ini akan

memberikan keefektifan yang tinggi. Jika departementasi ini diterapkan dalam

yayasan pendidikan maka yang berperan di sini adalah bidang kurikulum.

Pencapaian kurikulum bisa dilakukan dengan membuat pengelompokan

kurikulum.

4) Departementasi Pelanggan: cara ini didasarkan atas kebutuhan kelompok

pelanggan tertentu. Jika produk perusahaan memiliki beberapa jenis kelompok

pelanggan, maka pengelompokannya didasarkan atas tiap-tiap kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

30  

pelanggan tersebut. Departementasi pelanggan ini bisa diterapkan di lembaga

pendidikan yakni dengan cara mengelompokan siswa sesuai bakat minatnya

dan selanjutnya dibuatkan kurikulum pengembangan bakat minat siswa.

3. Kepemimpinan (Leadership)

Kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen yang selalu ada

dalam organisasi. Kepemimpinan dapat digunakan oleh setiap orang dalam segala

situasi, dan dalam segala tingkatan di dalam organisasi. Oleh karena itu

kepemimpinan harus dipelajari dan dikembangkan karena kepemimpinan

mempunyai posisi yang sangat penting dan menentukan dalam sebuah lembaga

atau organisasi.

a. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan pada dasarnya adalah sebuah tindakan untuk

“memengaruhi, memotivasi, dan mendorong orang lain agar mereka memiliki

antusiasme untuk mengambil bagian dalam semua usaha guna mencapai tujuan

bersama”. Yang paling utama dari sebuah kepemimpinan adalah memusatkan

perhatian pada fungsi bukan pada status. Fungsi kepemimpinan harus dipahami

sebagai suatu kesempatan untuk melayani bukan dijadikan kesempatan untuk

merasa memiliki sebuah kedudukan (Madya Utama, 2015:4).

Wursanto (2003:196) mengutip Ordway mengatakan, kepemimpinan

adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama guna

mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Arianto (2013:92) mengutip Hughes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

31  

mengatakan kepemimpinan merupakan sebuah fenomena kompleks yang

melibatkan unsur manusia sebagai pemimpin, unsur pengikut, dan situasi.

Musakabe (2009:7) mengatakan, kepemimpinan adalah:

Suatu seni (art) dan ilmu (science) untuk mempengaruhi orang lain atau orang-orang yang dipimpin sehingga dari orang-orang yang dipimpin timbul suatu kemauan, respek, kepatuhan dan kepercayaan terhadap pemimpin untuk melaksanakan yang dikehendaki oleh pemimpin, atau tugas-tugas dan tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan adalah sebuah tindakan mempengaruhi, memotivasi, dan

mendorong orang lain untuk bekerja sama sehingga dari orang-orang yang

dipimpin timbul suatu kemauan, respek, kepatuhan dan kepercayaan untuk

melaksanakan tugas-tugas secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan yang

diinginkan.

b. Fungsi Kepemimpinan

Kesuksesan kepemimpinan seorang pemimpin ditentukan oleh bagaimana

dan seberapa besar pemimpin dapat mempengaruhi orang-orang yang

dipimpinnya. Maka seorang pemimpin perlu menyadari fungsi-fungsi yang

dilakukan dalam kelompoknya agar kelompok berjalan dengan efektif. Dua fungsi

utama yang harus dijalankan oleh seorang pemimpin yakni:

1) Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas atau pemecahan masalah:

fungsi ini menyangkut pemberian saran penyelesaian, informasi dan pendapat.

2) Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok: fungsi ini mencakup segala sesuatu

yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar, persetujuan dengan

kelompok lain, penengahan perbedaan pendapat (Hani Handoko, 2009:299).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

32  

Torang (2014:71) mengutip Rivai secara operasional membedakan lima

fungsi kepemimpinan, yaitu:

1) Fungsi instruktif, yakni fungsi yang mengindikasikan seorang pemimpin

hanya melakukan komunikasi satu arah.

2) Fungsi konsultatif, yakni fungsi yang mengindikasikan seorang pemimpin

melakukan komunikasi dua arah. Pemimpin berkonsultasi dengan bawahannya

sebelum mengambil keputusan bahkan setelah keputusan diambil untuk

memperoleh informasi balikan (feed back) untuk memperbaiki dan

menyempurnakan keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan.

3) Fungsi partisipasi, yakni fungsi yang bertujuan untuk lebih mengaktifkan

bawahan dengan jalan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan,

namun pemimpin tetap dalam fungsinya sebagai pemimpin bukan pelaksana.

4) Fungsi delegasi, yaitu pelimpahan wewenang kepada bawahan.

5) Fungsi pengendalian, diimplementasikan dalam bentuk bimbingan,

pengarahan, koordinasi, dan pengawasan. Fungsi ini dimaksudkan agar

seorang pemimpin dapat mengarahkan, mengatur, dan mengkoordinasikan

aktivitas bawahannya.

c. Gaya Kepemimpinan

Dewasa ini, banyak teori yang muncul mengenai kepemimpinan. Gaya

kepemimpinan sangat bergantung pada situasi atau macam orang yang memimpin.

Oleh karena gaya kepemimpinan tidak dapat disamakan antara pemimpin yang

satu dengan yang lainnya. Tidak ada gaya kepemimpinan yang cocok untuk

semua situasi. Maka seorang pemimpin harus siap menyesuaikan gayanya dengan

keadaan. Para pemimpin yang paling efektif mencocokkan gaya kepimpinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

33  

mereka dengan situasi seperti, gaya kerja yang mereka sukai, sifat-sifat

kepribadian, serta hakikat dari tugas dan kelompok. Ada lima dasar gaya

kepemimpinan menurut Armstrong (1988:105) yakni;

1) Menyuruh (tells), pemimpin menentukan pekerjaan dan menyuruh bawahan

untuk mengerjakannya.

2) Meyakinkan (reassure), pemimpin menentukan apa yang harus dikerjakan dan

menjelaskan bagaimana mengerjakannya.

3) Menguji (test), pemimpin menentukan batasan, meminta pendapat, jika perlu

mengubah keputusannya sebelum memulai mengerjakannya.

4) Konsultasi (consults), pemimpin menentukan masalah, mengusulkan alternatif

tindakan, dan meminta saran mengenai tindakan yang akan dilakukan.

5) Menghubungkan (joins), pemimpin menentukan masalah dan menghubungkan

proses pencarian alternatif tindakan, mengevaluasinya dan membuat

keputusan akhir.

Menurut Hani Handoko (2009:299), para peneliti telah mengidentifikan

dua gaya kepemimpinan, yakni:

1) Gaya kepemimpinan dengan orientasi tugas: gaya kepemimpinan ini

mengarahkan dan mengawasi bawahan secara tertutup untuk menjamin bahwa

tugas yang dilaksanakan sesuai dengan yang diinginkannya. Pemimpin dengan

gaya ini lebih memperhatikan pelaksanaan pekerjaan dari pada pengembangan

dan pertumbuhan karyawan.

2) Gaya kepemimpinan dengan orientasi karyawan: gaya kepemimpinan ini

mencoba untuk lebih memotivasi bawahan dibanding mengawasi mereka.

Mendorong para anggota kelompok untuk melaksanakan tugas-tugas dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

34  

memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berpartisipasi dalam

pembuatan keputusan, menciptakan suasana persahabatan serta menjaga

hubungan saling percaya, menghormati dan menghargai dengan para anggota.

Torang (2014:66-67), mengemukakan pendapat Rivai bahwa gaya

kepemimpinan dapat digunakan untuk mengidentifikasi tipe-tipe pemimpin. Ada

lima tipe pemimpin yakni:

1) Tipe otokratik/otoriter: menempatkan kekuasaan di tangan pimpinan

(penguasa tunggal). Posisi bawahan hanya pelaksana keputusan, perintah,

bahkan pelaksana apa yang diinginkan pimpinan. Pimpinan menganggap

dirinya tidak ada kelemahan sehingga tidak menganggap potensi yang dimiliki

bawahan. Dalam proses pengambilan keputusan pemimpin yang memiliki tipe

ini tidak melibatkan orang lain atau bawahannya.

2) Tipe paternalistic: pemimpin mengambil keputusan sendiri tanpa melibatkan

bawahannya, hubungan dengan bawahan diposisikan dalam hubungan bapak

dan anak, memperhatikan pemenuhan kebutuhan fisik bawahannya dengan

maksud agar bawahannya melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan

baik.

3) Tipe kharismatik: pemimpin selalu menjaga keseimbangan antara pelaksanaan

tugas dan komunikasi atau hubungan baik dengan bawahannya. Hubungan

antara pemimpin dengan bawahan berorientasi rasional dan bukan berorientasi

kekuasaan.

4) Tipe Laissez faire: pemimpin mengutamakan orientasi hubungan dari pada

penyelesaian tugas. Pemimpin dengan tipe ini berpendapat bahwa apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

35  

hubungan antara pemimpin dengan bawahan terjalin dengan harmonis, maka

bawahan termotivasi menyelesaikan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab.

5) Tipe demokratik: pemimpin menempatkan bawahan sebagai faktor utama dan

terpenting. Bawahan ditempatkan sebagai subjek yang memiliki keinginan,

kebutuhan, kemampuan, pendapat, kreativitas dan inisiatif yang berbeda-beda

dan harus dihormati. Tipe kepemimpinan ini mengindikasikan kepemimpinan

yang aktif, dinamik dan terarah. Dalam mengambil keputusan selalu

mengedepankan musyawarah.

d. Ciri-Ciri Pemimpin yang Efektif

Secara umum kepemimpinan itu diartikan sebagai pemimpin.

Kepemimpinan juga sering diasosiasikan sebagai orang yang memimpin. Berarti

secara umum dapat disimpulkan bahwa, kepemimpinan adalah orang yang

memimpin suatu organisasi atau lembaga. Sehubungan dengan hal tersebut

Robbins dan Coulter dalam Arianto (2013:99-100) menguraikan ciri khusus

seorang pemimpin yang efektif sebagai berikut:

1) Drive (dapat mengarahkan): pemimpin adalah motor penggerak yang dapat

mengarahkan bawahannya untuk mencapai tujuan. Pemimpin adalah orang

yang memiliki motivasi yang tinggi, bersikap ambisius dan banyak energi

dalam mencapai tujuan. Mereka bukan tipe yang mudah menyerah dalam

melakukan tugas-tugas dan selalu berinisiatif melakukan suatu perubahan.

2) Desire to lead (keinginan untuk memimpin): pemimpin harus memiliki

keinginan kuat untuk memengaruhi pengikutnya dan memimpin mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

36  

Posisi sebagai seorang pemimpin harus disadari sebagai tanggung jawab dan

konsekuensi yang besar.

3) Honesty and integrity (kejujuran dan integritas): pemimpin membangun

sebuah hubungan dengan pengikutnya yang dilandasi dengan rasa percaya satu

sama lain. Pemimpin yang baik harus selaras antara apa yang diucapkan

dengan apa yang dilakukan. Hal ini akan memunculkan rasa percaya yang

tinggi dari pengikut terhadap pemimpinnya.

4) Self confidence (rasa percaya diri): pemimpin harus mempunyai rasa percaya

diri yang tinggi. Rasa percaya diri yang tinggi perlu ditunjukkan untuk

memberikan kepastian bagi para pengikut bahwa mereka melakukan sesuatu

yang benar dan sedang mencapai sebuah tujuan yang berarti.

5) Intelligence (kecerdasan): pemimpin perlu kecerdasan yang cukup untuk

melakukan proses pengumpulan, sintesis, analisis, dan interpretasi dari sekian

banyak informasi yang masuk.

6) Job-relevant knowledge (pengetahuan yang relevan tentang pekerjaan):

pemimpin yang efektif harus memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi

tentang perusahaan, dan hal-hal teknis dalam melakukan pekerjaannya.

Tingkat pengetahuan yang tinggi dan mendalam memungkinkan seorang

pemimpin dapat mengambil keputusan dengan tepat.

7) Extraversion (energik): pemimpin haruslah penuh energik, periang, mudah

bersosialisasi dan jarang sekali bersikap diam. Mereka harus menunjukkan

energi positif terhadap pengikutnya.

Kesuksesan seorang pemimpin tidak terlepas dari kesuksesan yang dicapai

oleh orang-orang yang dipimpinnya. Oleh karena itu seorang pemimpin perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

37  

mengembangkan kepemimpinan berbasis keteladanan. Karakteristik pemimpin

yang berbasis keteladanan adalah pemimpin yang melayani; pemimpin yang

melayani adalah sikap pemimpin yang rendah hati, pemimpin yang bertanggung

jawab, pemimpin yang perasaan dan pikirannya berjalan seimbang, setia dan

dapat diandalkan, mampu bekerja, dapat bekerja sama, menjadi motivator bagi

bawahannya (Chen, 2011:49-53).

e. Roh Kepemimpinan

Roh merupakan semangat atau daya dorong yang berasal dari kedalaman

hati dan jiwa seseorang untuk melakukan sesuatu. Pemimpin tidak boleh

kehilangan roh kepemimpinannya. Tanpa roh kepemimpinan, posisi sebagai

pemimpin tidak ada artinya. Roh kepemimpinan meliputi sejumlah faktor yakni

kepercayaan, tanggung jawab, kehormatan, akseptabilitas, visi pemimpin,

kewibawaan, keteladanan, kebijaksanaan dan keimanan. Roh kepemimpinan jika

diumpamakan seperti manusia yang terdiri atas badan dan jiwa, posisi atau jabatan

formal seorang pemimpin adalah badan, sedangkan roh kepemimpinan adalah

jiwa (Musakabe, 2009:13).

Kepemimpinan merupakan kepercayaan dari Tuhan kepada seseorang

untuk memimpin suatu kelompok, organisasi, lembaga pemerintahan atau swasta

untuk menjalankan perintah Tuhan dalam mencapai tujuan yang ditentukan.

Wujud fisik pemberian kepercayaan dari Tuhan ini bisa beragam. Pada zaman

Perjanjian Lama pemimpin yang dipilih dan diutus Allah diurapi kepalanya

dengan minyak seperti Nabi utusan Allah. Pada zaman modern, kepercayaan dari

Allah diwujudkan dengan surat keputusan, pelantikan, penyerahan tongkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

38  

kepemimpinan misalnya sebagai kepala Negara, kepala pemerintahan, kepala

yayasan, pemimpin gereja, atau pemimpin perusahaan. Apapun wujud pemberian

kepercayaan dari Tuhan, yang paling penting adalah seseorang meyakini bahwa

tugas kepemimpinan adalah kepercayaan dari Tuhan yang dianugerahkan

kepadanya. Maka, pemimpin harus mengembangkan kepercayaan tersebut

menjadi ciri khas pemimpin yang baik, jujur, dapat dipercaya, setia, menjaga

keutuhan jasmani dan rohaninya, menjalin relasi pribadi dengan bawahan,

bersikap adil, dan penuh cinta. Roh kepemimpinan itu terletak pada integritas

antara kata dan tindakan (Musakabe, 2009:14).

Konstitusi Tarekat PRR art. 402 menekankan bahwa penggunaan

kekuasaan harus berpedoman pada kata-kata dan perbuatan Tuhan yang datang

untuk melayani bukan untuk dilayani (Mrk, 10:45), ini berarti tugas

kepemimpinan harus dijalankan dengan penuh kesadaran sebagai seorang pelayan

bukan sebagai penguasa.

Seorang pemimpin harus memiliki jiwa melayani. Ambisi pribadi untuk

mendapatkan kekuasaan tidak menjamin keberhasilan organisasi yang sedang

dipimpinnya. Pemimpin dalam menjalankan tugasnya hendaknya benar-benar

menjiwai semangat pelayanan Yesus utusan Bapa dan dalam Roh, karena wibawa

sebenarnya justru terletak dalam semangat pelayanan (Konstitusi Tarekat PRR

art.407). Maka, posisi kepemimpinan tidak akan memiliki makna tanpa roh

kepemimpinan.

Roh kepemimpinan terletak pada visi yang dimiliki oleh seorang

pemimpin. Visi pemimpin harus memberikan arah dan pandangan jauh ke depan

serta harapan-harapan kepada pengikutnya agar mereka termotivasi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

39  

menjalankan yang dikehendakinya. Seorang pemimpin perlu memiliki antusiasme

yang tinggi, gairah dan semangat serta minat yang besar untuk mengubah sebuah

harapan menjadi kenyataan (Musakabe, 2009:17). Mewujudkan visi

membutuhkan hati yang tergerak dan bergerak, yakni hati yang sedemikian terikat

dan menyatu dengan hati Allah Bapa yang selalu tergerak dan bergerak memberi

jawaban terhadap jeritan dan kebutuhan manusia. Hati insani manusia

ditempatkan dan disatukan dengan hati Ilahi. Hati dijadikan tempat kesadaran

hidup yang ditandai anugerah Roh sebagai kekuatan untuk mewujudkan visi

melalui misi (Darminta, 2013:48).

Kepemimpinan merupakan tanggung jawab untuk menjalankan misi yang

dipercayakan Tuhan kepada seorang pemimpin. Roh kepemimpinan terletak pada

rasa tanggung jawab seorang pemimpin dalam menjalankan misi melalui tugas-

tugas yang diembannya. Rasa tanggung jawab seorang pemimpin diwujudkan

dalam kemauan, kerelaan berkorban, dan keberanian mengambil risiko untuk

kepentingan organisasi maupun orang-orang yang dipimpinnya (Musakabe,

2009:15). Seorang pemimpin perlu mengembangkan karakter kerohanian

berdasarkan kekuatan salib bersama Yesus. Dengan karakter kerohanian,

pemimpin mampu membangun kesadaran diri yang membuahkan ketelitian, tekun

penuh kepercayaan mengarungi hidup yang berubah dan menjadi baru, tertib

memanfaatkan anugerah roh bagi diri dan sesama dalam menjalankan kehendak

Tuhan (Darminta, 2013:49). Seorang pemimpin hendaknya menunaikan tugas

mereka bersama dengan anggota lain yang dipercayakan kepadanya, berusaha

membentuk komunitas persaudaraan dalam Kristus, di mana Tuhan dicari dan

dicintai melebihi segala sesuatu (Konstitusi Tarekat PRR art. 411).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

40  

Keteladanan seorang pemimpin merupakan perwujudan dari roh

kepemimpinan. Keteladanan merupakan sikap, tingkah laku yang menjadi contoh

bagi orang lain. Keteladanan seorang pemimpin harus terlahir dari kedalaman jiwa

yang jujur, sehingga sifat-sifat baiknya dirasakan oleh orang-orang yang

dipimpinannya, dengan berpolakan pada kepemimpinan Yesus Gembala yang

baik. Sebagai Gembala Yesus mengenal domba-dombaNya, Ia menyapa mereka

dengan namanya masing-masing, menaruh perhatian, membimbing, mencintai

mereka serta mengutamakan keselamatan bagi mereka yang dipimpinNya (bdk.

Yoh 10:14-15). Seorang pemimpin melaksanakan kepemimpinannya mengalir

dari rasa cinta yang tulus kepada orang-orang yang dipimpinnya (Madya Utama,

2015:10). Roh keteladanan seorang pemimpin akan terpancar lewat kualitas

kepemimpinannya, yakni: kemampuan mengambil keputusan dalam lingkup yang

luas, pengetahuan dan pengalaman dalam menangani suatu lembaga, mengambil

risiko, berinisiatif dan mampu melakukan pembaharuan. Memiliki kemampuan

mewujudkan visi melalui misi, berpikir kritis, analitis, dan akademis. Semangat

persaudaraan/loyalitas dan memotivir orang lain ke arah loyalitas dan persatuan,

mengalami pengalaman mistik bersama Allah, peka akan masalah keadilan dan

mau bersikap adil terhadap hak orang kecil, mencintai Gereja dan mengambil

bagian dalam perkembangan Gereja ( Konstitusi Tarekat PRR art. 411.7).

Kedalaman hidup merupakan roh kepemimpinan yang harus dimiliki oleh

seorang pemimpin. Duc in Altum…Bertolaklah ke tempat yang dalam (Luk, 5:2-

6), Simon Petrus memprioritaskan Yesus, dia taat menjalankan perintah-Nya.

Simon ingin bertolak ke tempat yang lebih dalam, mengenal Yesus lebih dekat

dan mendalam. Simon menyadari bahwa Yesus ingin menyiapkan dirinya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

41  

menjadi seorang pemimpin. Seorang pemimpin mesti memiliki kedalaman hidup,

kerohanian yang berakar kuat, tidak mudah goyah atau putus asa. Kedalaman

hidup seorang pemimpin memampukannya memiliki sikap siap sedia dan taat

menjalankan tugas. Ketaatannya dalam menjalankan tugas, dipandang sebagai

ketaatan kepada Yesus yang mempercayakan tugas kepemimpinan kepadanya

(Mintara, 2014:6).

4. Koordinasi (Coordination)

a. Pengertian Koordinasi

Hani Handoko (2009:195) mengatakan koordinasi adalah proses

pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang

terpisah suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.

Koordinasi menjadi penting sebagai pegangan bagi individu-individu dan

departemen-departemen atas peranan mereka dalam organisasi. Tanpa koordinasi

mereka akan mulai mengejar kepentingan sendiri yang berakibat merugikan

pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.

Vita, Supriyono & Hatul (2013:79) mengartikan koordinasi sebagai usaha

mengharmoniskan seluruh kegiatan sehingga mencapai tujuan yang diharapkan.

Keharmonisan harus selalu diciptakan baik terhadap tugas-tugas teknis maupun

administrasi. Koordinasi kerja menjadikan beban-beban antarbagian menjadi

seimbang.

b. Kebutuhan akan Koordinasi

Kebutuhan akan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan

komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

42  

Bila tugas-tugas tersebut memerlukan aliran informasi antar unit.

James mengatakan ada tiga macam saling ketergantungan diantara satuan-satuan

atau unit-unit organisasi, yaitu:

1) Saling ketergantungan yang menyatu: bila satuan-satuan organisasi tidak

saling tergantung satu dengan yang lain dalam melaksanakan kegiatan harian,

tetapi tergantung pada pelaksanaan kerja setiap satuan yang memuaskan untuk

suatu hasil akhir.

2) Saling ketergantungan yang berurutan: di mana suatu satuan organisasi harus

melakukan pekerjaannya terlebih dahulu sebelum satuan yang lain dapat

bekerja.

3) Saling ketergantungan timbal balik: merupakan hubungan memberi dan

menerima antar satuan organisasi. (James dalam Hani Handoko 2009:196).

c. Pedoman Koordinasi

Vita, Supriyono & Hatul (2013:80) mengatakan bahwa dalam melakukan

koordinasi diperlukan pedoman koordinasi yang merupakan proses

pengintegrasian kegiatan-kegiatan dan tujuan dari unit-unit organisasi yang

berbeda ke dalam organisasi agar tujuan organisasi tercapai secara efisien. Maka,

mekanisme-mekanisme pengkoordinasian dasar perlu diterapkan.

Hani Handoko (2009:199) menguraikan tiga mekanisme pengorganisasian

dasar tersebut sebagai berikut:

1) Hirarki manajerial: rantai perintah, aliran informasi dan kerja, wewenang

formal, hubungan tanggung jawab dan akuntabilitas yang jelas dapat

menumbuhkan integrasi bila dirumuskan secara jelas serta dilaksanakan

dengan pengarahan yang tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

43  

2) Aturan dan prosedur: aturan dan prosedur adalah keputusan-keputusan

manajerial yang dibuat untuk menangani kejadian-kejadian rutin, sehingga

dapat juga menjadi peralatan yang efisien untuk koordinasi dan pengawasan

rutin.

3) Rencana dan penetapan tujuan: pengembangan rencana dan tujuan dapat

digunakan untuk pengkoordinasian melalui pengarahan seluruh satuan

organisasi terhadap sasaran-sasaran yang sama. Mekanisme ini dibutuhkan

jika mekanisme aturan dan prosedur tidak mampu lagi memroses seluruh

informasi yang diperlukan untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan

organisasi.

d. Pendekatan Pencapaian Koordinasi yang Efektif

Komunikasi merupakan kunci koordinasi yang efektif. Koordinasi bisa

melalui komunikasi langsung maupun komunikasi tidak langsung. Tingkat

koordinasi akan semakin tinggi jika semakin besar ketidakpastian tugas. Sebab

jika terjadi hal semacam ini semakin membutuhkan informasi. Untuk alasan ini,

koordinasi pada dasarnya merupakan tugas memproses informasi.

Hani Handoko (2009:198) berpendapat bahwa ada tiga pendekatan untuk

mencapai koordinasi yang efektif, yakni:

1) Menggunakan teknik-teknik manajemen dasar: organisasi sederhana

mempergunakan teknik-teknik manajemen dasar yakni, hirarki manajerial,

rencana dan tujuan sebagai pengarah umum kegiatan-kegiatan, serta aturan

dan prosedur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

44  

2) Meningkatkan koordinasi potensial: satuan-satuan organisasi atau unit-unit

lebih saling tergantung dan lebih luas dalam ukuran dan fungsi. Hal ini dapat

dilakukan melalui cara vertikal dan menyamping.

3) Mengurangi kebutuhan akan koordinasi: menciptakan sumber daya-sumber

daya tambahan dan tugas-tugas yang dapat berdiri sendiri.

Komunikasi mempunyai peran penting dalam organisasi. Komunikasi bisa

terjadi kapan saja sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Komunikasi sangat

menunjang koordinasi kerja. Komunikasi berfungsi sebagai alat untuk

melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Komunikasi melibatkan orang-orang

yang saling berinteraksi satu sama lain. Komunikasi juga berfungsi untuk saling

memberi informasi dalam sebuah organisasi. Sehingga dalam berkomunikasi

harus dihindari hal-hal yang memungkinkan terjadinya kesalahan persepsi.

e. Meningkatkan Koordinasi Potensial

Peningkatan koordinasi dalam organisasi diperlukan jika mekanisme

pengkoordinasian dasar tidak cukup. Dengan demikian dapat diterapkan

koordinasi potensial melaui dua cara sistem informasi yakni vertikal dan

menyamping. Sistem informasi vertikal digunakan untuk menyalurkan data

melewati tingkatan-tingkatan organisasi. Komunikasi dapat terjadi di dalam atau

di luar rantai perintah. Sedangkan sistem informasi menyamping dapat dilakukan

melalui kontak langsung antara individu-individu yang dapat meningkatkan

efektifitas dan efisiensi kerja. Bisa melalui peranan penghubung yang menangani

komunikasi antar unit sehingga mengurangi panjangnya saluran komunikasi. Jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

45  

diperlukan untuk masalah-masalah khusus, bisa melalui panitia dan satuan tugas,

(Hani Handoko, 2009:200).

f. Pelaksanaan Koordinasi

Menurut Vita, Supriyono & Hatul (2013:81-82) pelaksanaan koordinasi

dalam suatu organisasi perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:

1) Penyederhanaan organisasi: organisasi harus dijabarkan secara sederhana dan

mudah dipahami oleh masing-masing unit, sehingga pelaksanaan tugas dari

masing-masing bagian dapat dikoordinir dengan baik.

2) Penerbitan buku pedoman: merupakan acuan bagi pelaksanaan tugas di

masing-masing unit untuk memberikan keyakinan kepada para pimpinan

tentang terjadinya keserasian pelaksanaan tugas.

3) Peningkatan pelatihan karyawan: kegiatan tersebut dilakukan oleh pihak

organisasi untuk meningkatkan kualitas karyawan agar mereka mampu

beradaptasi dengan lingkungan dan tugas-tugas yang mereka laksanakan.

4) Pembuatan strategi dan kebijaksanaan: rancangan acuan ini merupakan hasil

dari konsep dasar manajerial dengan masukan dari anggota-anggota

organisasi.

5) Penggunaan komunikasi: komunikasi yang komunikatif sangat dibutuhkan

untuk menunjang pelaksanaan koordinasi kerja.

6) Koordinasi: kegiatan tersebut sangat dibutuhkan untuk membangkitkan

suasana koordinasi.

7) Pertemuan resmi dan tidak resmi: pertemuan tersebut diadakan untuk

memberikan pelaksanaan tugas bagi karyawan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

46  

5. Sumber Daya Manusia (SDM)

a. Pengertian Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah harta yang paling penting yang dimiliki oleh

suatu organisasi. Sumber daya manusia memiliki peran dan fungsi penting untuk

tercapainya tujuan organisasi. Sumber daya manusia mencakup keseluruhan

manusia yang ada dalam organisasi tersebut, yakni orang-orang yang terlibat

langsung dalam keseluruhan operasional mulai dari level yang paling bawah

sampai pada level teratas. Sumber daya manusia dalam sebuah organisasi

memiliki peran yang sama meskipun level berbeda. Oleh karena itu diperlukan

manajemen sember daya manusia yakni proses serta upaya untuk merekrut,

mengembangkan, memotivasi serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya

manusia dalam mencapai tujuan (Hatul, 2013:184).

Torang (2013:186) mengatakan sumber daya manusia merupakan

kontributor strategis utama terhadap semua aktivitas organisasi. Oleh karena itu,

setiap organisasi yang ingin berkembang harus mengelola dan mengembangkan

sumber daya manusianya dengan baik. Oleh karena itu, secara singkat dapat

didefinisikan, sumber daya manusia adalah harta yang paling penting dalam

organisasi yang memiliki peran dan fungsi penting untuk tercapainya tujuan

organisasi, yang mencakup keseluruhan manusia yang ada dalam organisasi

tersebut mulai dari level yang paling bawah sampai pada level teratas. Maka,

setiap organisasi yang ingin berkembang harus mengelola dan mengembangkan

sumber daya manusianya dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

47  

b. Prinsip Dasar Pendekatan Sumber Daya Manusia

Menurut Armstrong (1988:1) ada 4 prinsip dasar pendekatan (SDM)

terhadap manajemen manusia adalah sebagai berikut:

1) Sumber daya manusia adalah harta yang paling penting yang dimiliki oleh

suatu organisasi, sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci bagi

keberhasilan organisasi tersebut

2) Keberhasilan ini sangat mungkin dicapai jika peraturan atau kebijaksanaan

dan prosedur yang bertalian dengan manusia dari perusahaan tesebut saling

berhubungan, dan membeikan sumbangan terhadap pencapaian tujuan

perusahaan dan perencanaan strategis

3) Kultur dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilaku manajerial yang

berasal dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap

hasil pencapaian yang terbaik

4) Manajemen SDM berhubungan dengan integrasi menjadikan semua anggota

organisasi tersebut terlibat dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

c. Proses Penanganan Sumber Daya Manusia

Dalam penanganan SDM dibutuhkan sebuah manajemen yang baik untuk

proses pengelolaannya. Hatul (2013:187) berpendapat ada 3 fungsi utama proses

manajemen sumber daya manusia yaitu:

1) Perencanaan Sumber Daya Manusia: perencanaan strategis untuk

mendapatkan dan memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang

diperlukan bagi organisasi untuk mencapai tujuan.

2) Penyediaan Sumber Daya Manusia: rekrutmen adalah upaya perusahaan untuk

mendapatkan tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan kualifikasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

48  

telah ditetapkan dalam perencanaan tenaga kerja. Dalam perekrutan tenaga

kerja ada tiga konsep yang harus diperhatikan adalah: Rekrutmen internal dan

rekrutmen eksternal, rekrutment internal adalah proses mendapatkan tenaga

kerja atau SDM yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan tenaga kerja

yang sudah ada atau yang sudah dimiliki perusahaan. Sedangkan rekrutment

eksternal yaitu perusahaan mendapatkan tenaga kerja atau SDM yang akan

ditempatkan pada suatu jabatan tertentu yang diperolehnya dari luar

perusahaan. Tenaga kerja, seleksi tenaga kerja adalah langkah lebih lanjut

setelah perusahaan menetapkan jenis rekrutmen yang akan dilakukan, internal

maupun ekstenal. Dengan demikian akan melakukan proses menyeleksi

dengan berbagai kriteria untuk bisa memenuhi tuntutan dalam sebuah

organisasi diantaranya seleksi administrasi, seleksi kualifikasi, serta seleksi

sikap dan perilaku. Penempatan tenaga kerja, perusahaan perlu benar-benar

memastikan bahwa tenaga kerja yang baru direkrutnya benar-benar siap

bergabung dengan perusahaan, tidak saja dari sisi kualifikasinya, tetapi juga

kesiapannya bekerja secara tim.

3) Pengembangan Sumber Daya Manusia: secara garis besar, program

pengembangan tenaga kerja dapat dibagi dua, yaitu on the job dan off the job.

Metode on the job bisa berupa kegiatan-kegiatan seperti: Coaching, yaitu

program bimbingan yang diberikan atasan kepada bawahan mengenai

berbagai hal terkait dengan pekerjaan; Planned progression, yaitu program

pemindahan tenaga kerja pada bagian-bagian lain melalui tingkatan-tingkatan

organisasi yang berbeda-beda; Job rotation, yaitu program pemindahan tenaga

kerja ke bagian yang berbeda-beda dan tugas yang berbeda-beda agar tenaga

kerja lebih dinamis dan tidak monoton; Temporary task, yaitu pemberian tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

49  

pada suatu kegiatan, proyek, atau jabatan tertentu untuk periode tertentu;

Program penilaian prestasi atau performance appraisal. Metode off the job

dapat dilakukan diantaranya: Executive development programm, yaitu

program pengiriman manajer atau tenaga kerja untuk berpartisipasi dalam

berbagai program khusus di luar perusahaan yang terkait dengan analisis

kasus, simulasi atau metode pembelajaran lainnya; Laboratory training, yaitu

program yang ditujukan kepada tenaga kerja untuk mengikuti program-

program berupa simulasi atas dunia nyata yang berkaitan dengan perusahaan;

Organizational development, yaitu program yang mengajak tenaga kerja untuk

berpikir mengenai cara memajukan perusahaan.

d. Penyusunan Personalia atau Kepegawaian (Staffing)

Personalia merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah lembaga

atau organisasi. Tanpa personalia yang memadai akan mempengaruhi seluruh

keberhasilan dan perkembangan organsasi dalam mencapai tujuannya. Demi

mencapai tujuan organisasi secara maksimal dibutuhkan penyusunan personalia

atau kepegawaian karena personalia adalah orang-orang yang memiliki tenaga,

bakat, kemampuan, keahlian, daya kreativitas yang dapat disumbangkan kepada

organisasi.

Hani Handoko (2009:233) mengatakan penyusunan personalia adalah

fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian

latihan, dan pengembangan anggota-anggota organisasi. Dalam penyusunan

personalia perlu memperhatikan proses dan langkah-langkah yang tepat. Hani

Handoko (2009:234) mengatakan proses penyusunan personalia (staffing process)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

50  

adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terus menerus untuk menjaga

pemenuhan kebutuhan personalia organisasi. Hal-hal yang diperlukan dalam

proses penyusunan personalia adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan sumber daya manusia dirancang untuk menjamin pemenuhan

kebutuhan personalia.

2) Penarikan (recruitment) yaitu pengadaan calon-calon personalia sesuai dengan

rencana SDM. Metode penarikan yang biasa digunakan meliputi; pengiklanan,

rekomendasi dari orang tertentu, penarikan lewat tenaga-tenaga pendidikan,

atau kantor penempatan tenaga kerja.

3) Seleksi, mencakup penilaian dan pemilihan diantara calon-calon personalia.

Langkah-langkah yang dapat digunakan dalam prosedur seleksi: a) wawancara

pendahuluan; b) pengumpulan data-data pribadi (biografis); c) pengujian

(testing); d) wawancara yang lebih mendalam; e) pemeriksaan referensi-

referensi prestasi; f) pemeriksaan kesehatan; g) keputusan pribadi; h) orientasi

jabatan.

4) Pengenalan dan orientasi, dirancang untuk membantu individu yang terpilih

menyesuaikan diri. Proses ini merupakan proses yang penting karena

karyawan baru dihadapkan dengan pekerjaan baru, orang-orang baru, dan

situasi baru, maka harus dijelaskan prosedur-prosedur kerja, gambaran umum,

sejarah dan sifat organisasi serta manfaat-manfaat yang diperoleh baginya.

5) Latihan dan pengembangan, meningkatkan kemampuan perseorangan dan

kelompok untuk mendorong efektivitas organisasi.

6) Penilaian pelaksanaan kerja, dilakukan dengan membandingkan antara

pelaksanaan kerja perseorangan dan standar-standar atau tujuan yang

dikembangkan bagi posisi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

51  

7) Pemberian balas jasa dan penghargaan, disediakan bagi karyawan sebagai

kompensasi pelaksanaan kerja dan sebagai motivasi bagi pelaksanaan kerja di

waktu yang akan datang.

8) Perencanaan dan pengembangan karier, yang mencakup promosi, penugasan,

pemecatan, pemberhentian atau pensiun.

6. Pengawasan (Controlling)

a. Pengertian Pengawasan

Hani Handoko (2009:359) mengatakan pengawasan sebagai proses untuk

“menjamin” bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini

berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang

direncanakan. Fungsi pengawasan berhubungan erat dengan fungsi manajerial

yang lainnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian serta

sumber daya manusia.

Umboh & Sinaga (2013:136) mengutip Robbins dan Coulter mengatakan

pengendalian (controlling) adalah proses mengawasi (monitoring),

membandingkan (comparing) dan mengoreksi (correcting) kinerja. Pengendalian

organisasi adalah proses pengaturan yang sistematis dari aktivitas-aktivitas

organisasional untuk menjadikan mereka konsisten dengan harapan yang telah

dibentuk dalam perencanaan dan target.

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengawasan

(controlling) adalah proses mengawasi, membandingkan dan mengoreksi

aktivitas-aktivitas organisasi untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan organisasi

dari apa yang telah dibentuk dalam perencanaan dan target. Oleh karena itu

pengawasan harus dijalankan secara berkala, berkelanjutan dan terprogram,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

52  

karena melalui pengawasan terjadi tindakan perbaikan jika terdapat

penyimpangan juga merupakan usaha untuk menghindari terjadinya kesalahan-

kesalahan.

b. Tipe-Tipe Pengawasan

Pengelolaan sebuah perusahaan atau lembaga seperti halnya yayasan,

seorang manajer atau pimpinan perlu mengetahui tipe-tipe pengawasan sehingga

memudahkan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan demi

mencapai tujuan.

Menurut Hani Handoko (2009:361) ada tiga tipe dasar pengawasan yaitu:

1) Pengawasan pendahuluan (feedforward control): dirancang untuk

mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari

standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap

kegiatan tertentu diselesaikan.

2) Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan

(concurrent control) pengawasan ini sering disebut pengawasan “Ya–tidak”

atau “Berhenti – Terus”, dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung.

3) Pengawasan umpan balik (feedback control): untuk mengukur hasil-hasil dari

suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari

rencana atau standar ditentukan, penemuan-penemuan diterapkan pada

kegiatan serupa di masa yang akan datang.

c. Tahap-Tahap Proses Pengawasan

Tahap-tahap dalam proses melakukan pengawasan sangat penting dan

perlu diindahkan. Hani Handoko (2009:362) menjelaskan ada lima tahap

(langkah) proses pengawasan yakni:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

53  

1) Penetapan standar: sebagai suatu kesatuan pengukuran sebagai patokan untuk

penilaian hasil-hasil. Tujuan, sasaran, kuota dan target dapat digunakan

sebagai standar.

2) Penentuan pengukuran pelaksasanaan kegiatan: Pertanyaan-pertanyaan berikut

ini dapat digunakan dalam menerapkan pengawasan tahap kedua ini yakni:

berapa kali (how often) pelaksanaan seharusnya diukur, setiap jam, harian,

mingguan, bulanan? Dalam bentuk apa (what form) pengukuran akan

dilakukan, laporan tertulis, inspeksi visual, melalui telpon? Siapa (who) yang

akan terlibat, pimpinan, atau staf?

3) Pengukuran pelaksanaan kegiatan: dilakukan dalam berbagai cara misalnya

melalui pengamatan (observasi), laporan-laporan baik lisan maupun tertulis,

metode-metode otomatis dan pengujian (test) atau dengan pengambilan

sampel.

4) Pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan:

penyimpangan-penyimpangan harus dianalisa untuk menentukan mengapa

standar tidak dapat dicapai. Hal ini penting bagi pembuat keputusan untuk

mengidentifikasi penyebab-penyebab terjadinya penyimpangan.

5) Pengambilan tindakan korelasi bila diperlukan: bila hasil analisa menunjukkan

perlunya tindakan korelasi maka itu harus dilakukan. Standar mungkin diubah,

pelaksanaan diperbaiki, atau keduanya dilakukan bersamaan.

Kriteria-kriteria tertentu dalam melakukan pengawasan perlu diperhatikan

misalnya mengawasi kegiatan-kegiatan dengan benar, tepat waktu dengan biaya

yang efektif, tepat akurat dan dapat diterima oleh yang bersangkutan. Efektifitas

pengawasan terletak pada semakin terpenuhinya kriteria-kriteria tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

54  

7. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian.

Evaluasi berarti penilaian atas pelaksanaan suatu kegiatan atau program. Evaluasi

dapat dilakukan melalui pre-test dan post-test atau bisa juga melalui pengamatan

(observation), wawancara (interview), daftar cek (check list), daftar isian (form)

ataupun kesan dan tanggapan untuk mengukur hasil-hasil yang telah dicapai

dalam pelaksanaan sebuah program (Agus Hardjana, 2012:63). Sedangkan Arifin

(2013:5) mengatakan evaluasi adalah suatu proses yang sistermatis dan

berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu.

Melakukan evaluasi merupakan sebuah pendekatan untuk mengetahui

apakah hasil yang dicapai bersifat positif atau negatif. Apabila hasil yang dicapai

sesuai dengan yang diharapkan berarti kegiatan tersebut berpengaruh positif

terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti berpengaruhi negatif. Apabila

hasil evaluasi berpengaruh negatif maka seorang pimpinan harus melakukan

koreksi terhadap segala keputusan. Dalam situasi seperti ini seorang pemimpin

harus bersikap kritis, bijak dam memiliki kemampuan untuk mengambil

keputusan baru sesuai dengan kebutuhan organisasi. Oleh karena itu pimpinan

memerlukan informasi baik tentang kemajuan yang telah dicapai maupun

penyimpangan-penyimpangan yang telah terjadi (Wursanto, 2003:317).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah

proses yang dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan untuk menilai

terlaksana atau tidaknya suatu program.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

55  

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan metodologi penelitian yang akan dipakai

untuk mendapatkan data mengenai deskripsi pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel

Manek, SVD, yang meliputi: jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,

populasi dan sampel, teknik dan alat pengumpulan data dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Nana Syaodih (2012:53-

54) mengatakan beberapa metode yang dimasukkan ke dalam penelitian

kuantitatif yang bersifat noneksperimental yakni metode deskriptif, survei, ekspos

fakto, komparatif, korelasional dan penelitian tindakan. Penelitian deskriptif

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, menggambarkan suatu kondisi

apa adanya. Dalam penelitian deskriptif kuantitatif gambarannya menggunakan

ukuran, jumlah frekuensi dengan menggunakan angka-angka (Nana Syaodih,

2012:72-73). Maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis deskriptif

kuantitatif karena saat data dikumpulkan akan disajikan dalam angka-angka.

Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan populasi yang

sedang diteliti dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data

yang utama. Pada umumnya, jenis penelitian ini digunakan untuk menghimpun

fakta atau informasi mengenai fenomena (pengetahuan, kemauan, pendapat,

perilaku, nilai) dari suatu kelompok atau individu yang sedang terjadi tanpa

melakukan hipotesa, sehingga akan ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi

dan hubungan variabel dalam suatu populasi. Demikian juga dalam penelitian ini,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

56  

dimana fokus penelitiannya terdapat pada pandangan atau pendapat pembina,

pengurus dan staf yayasan serta para kepala sekolah dan para guru yang menjadi

sampel terhadap pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD. Melalui

analisis data mengenai pandangan dari sampel yang diperoleh melalui kuesioner,

wawancara dan studi dokumen akan dicari suatu usaha yang sesuai untuk

mengembangkan aspek-aspek yang dianggap belum maksimal dalam pengelolaan

yayasan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD yang

terletak di Larantuka, Flores Timur, NTT. Peneliti memilih tempat penelitian ini

karena Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD membawahi karya pendidikan milik

Kongregasi Puteri Reinha Rosari (PRR) sehingga peneliti ingin mengetahui

sejauhmana pengelolaan yayasan selama ini yang akan dilihat dari sudut pandang

pembina, pengurus dan staf yayasan serta para kepala sekolah dan para guru yang

terlibat dan mengalami langsung pengelolaan yayasan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dalam skripsi ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juni sampai

dengan 15 Juli 2015. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan

waktu yang disesuaikan dengan waktu yang telah disediakan oleh pembina,

pengurus dan staf yayasan serta para kepala sekolah dan para guru di Larantuka-

Flores Timur dan di Lembata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

57  

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulnnya (Sugiyono, 2014:61). Populasi

dalam penelitian ini adalah pembina, pengurus dan staf Yayasan Mgr. Gabriel

Manek, SVD, para kepala sekolah dan para guru yang mengajar di sekolah-

sekolah yayasan yang berada di Larantuka dan Lembata. Berdasarkan data yang

diperoleh melalui laporan yayasan akhir tahun 2014, jumlah pembina 1 orang,

pengurus sebanyak 3 orang, staf yayasan 4 orang, jumlah kepala sekolah sebanyak

7 orang yakni Kepala SMPK St. Gabriel Sarotari-Larntuka, SMPK Sta. Theresia

Lamahora-Lembata, SMPK Sta. Maria Goreti Riangkemie-Larantuka, SDK Sta.

Theresia Lamahora-Lembata, PAUD Sta. Maria Goreti Riangkemie-Larantuka,

TK Anfrida Sarotari-Larantuka, TK Sta. Theresia Lamahora-Lembata. Jumlah

guru seluruhnya sebanyak 81 orang (Madeleine, 2014: 15-26) jumlah populasi

sebanyak 97 orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2014:62). Pengambilan sampel dalam penelitian ini

berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu dengan taraf

kesalahan 1%, 5% dan 10% (Sugiyono, 2014:69-71). Berdasarkan jumlah

populasi 97 orang, peneliti menggunakan taraf kesalahan 1%, maka sampel yang

ditetapkan dan diambil diantara 83 orang atau 87 orang, maka peneliti mengambil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

58  

sampel sebanyak 83 orang. Dari jumlah sampel 83 orang ini tidak semua

disebarkan kuesioner, beberapa sampel seperti kepala sekolah, pengurus dan

pembina yayasan serta beberapa guru sebagai perwakilan dari setiap sekolah akan

penulis wawancarai. Maka, sampel yang akan penulis ambil sebagai perwakilan

untuk diteliti dari populasi yang telah ditetapkan adalah: sampel yang mengisi

kuesioner berjumlah 69 orang dan yang diwawancarai sebanyak 14 orang jadi

sampel seluruhnya menjadi 83 orang.

Dalam pemilihan sampel ini teknik sampling yang digunakan oleh peneliti

adalah purposive sampling. Teknik ini merupakan teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014:68). Dengan pertimbangan

tertentu peneliti sungguh-sungguh mengetahui bahwa responden yang diminta

untuk mengisi kuesioner dan untuk diwawancarai adalah orang yang dianggap

paling tahu tentang apa yang peneliti harapkan. Peneliti mengambil teknik ini

karena sesuai dengan pertimbangan peneliti, di mana pembina, pengurus dan staf

yayasan serta para kepala sekolah dan guru-guru yang menjadi sampel dalam

penelitian ini merupakan orang-orang yang sungguh mengalami dan terlibat

langsung dalam pengelolaan yayasan, sehingga mereka dianggap mengetahui dan

memahami bagaimana pengelolaan yayasan selama ini.

Kuesioner yang disebarkan saat penelitian berlangsung, sejumlah sampel

yang diambil yakni 83 kuesioner. Jumlah kuesioner yang disebarkan melebihi

jumlah sampel yang seharusnya diambil untuk mengisi kuesioner yakni 69 orang

untuk mengantisipasi penambahan jumlah guru di sekolah ataupun jika ada

kuesioner yang lainnya yang tidak dapat dipakai untuk dianalisis lebih lanjut,

sehingga dengan demikian kuota 69 sampel yang diperlukan tetap terpenuhi. Dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

59  

83 kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 69 yang dikembalikan sejumlah

sampel yang ditetapkan dan semuanya dapat dipakai untuk dianalisis lebih lanjut.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Bentuk permasalahan dalam penelitian ini bersifat deskriptif atau

menggambarkan, maka hanya ada satu variabel yang akan diukur atau

digambarkan dalam penelitian ini yakni mengenai “Pengelolaan Yayasan Mgr.

Gabriel Manek, SVD”.

2. Definisi Konseptual Variabel

Berdasarkan kajian pustaka yang telah dipaparkan pada bab II, maka

definisi konseptual pengelolaan yayasan adalah proses melakukan kegiatan

tertentu dengan menggerakan orang lain dalam mencapai tujuan organisasi.

Dalam proses melakukan kegiatan tersebut membutuhkan kemampuan untuk

merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi suatu

sistem dalam mencapai suatu tujuan organisasi yang dipimpin oleh seorang

pemimpin (manajer). Maka perlu sebuah aktivitas penataan sumberdaya manusia

yang tepat dan bermanfaat bagi manajemen/pengelolaan sehingga menghasilkan

penataan dari unsur yang ada dalam organisasi.

3. Definisi Operasional Variabel

Pengelolaan yayasan adalah menggerakkan staf yayasan, para kepala

sekolah, para Guru di sekolah-sekolah dalam mencapai tujuan yayasan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

60  

menanamkan visi, misi yayasan, kharisma, spiritualitas Kongregasi PRR,

melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, memanfaatkan

sumber daya manusia yang ada secara maksimal, melakukan pengawasan dan

mengadakan evaluasi.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui

penyebaran kuesioner (angket), metode interview (wawancara) dan studi

dokumen.

a. Angket (Kuesioner)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. Teknik ini sangat efisien karena peneliti tahu dengan pasti

variabel yang akan diukur dan apa yang bisa diharapkan dari responden. Metode

kuesioner dapat digunakan bila jumlah responden cukup luas ataupun dalam

lingkup yang tidak terlalu luas (Sugiyono, 2014:142).

Peneliti menggunakan tekni penyebaran kuesioner karena sangat cocok

dengan keadaan responden yang ruang lingkupnya tidak terlalu luas sehingga

kuesioner dapat diantarkan langsung dalam waktu yang tidak terlalu lama. Jenis

kuesioner yang dipakai adalah kuesioner tertutup. Yang dimaksud dengan

kuesioner tertutup adalah pernyataan atau pertanyaan yang mengharapkan

jawaban singkat atau responden memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap

pernyataan atau pertanyaan yang telah tersedia. Melalui kuesioner ini penulis akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

61  

menyediakan seperangkat pernyataan untuk dijawab oleh responden, kemudian

data yang didapat akan diolah secara deskripsi.

Dalam penelitian ini penyebaran kuesioner ditujukan kepada para guru

yakni berjumlah 65 orang dan staf Yayasan berjumlah 4 orang. Jadi responden

yang akan mengisi kuesioner berjumlah 69 orang.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

semistruktur (semistructure interview). Tujuan dari wawancara ini adalah untuk

menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak

wawancara dimintai pendapat, dan ide-idenya (Sugiyono, 2005:73). Responden

yang akan diwawancarai dalam penelitian ini adalah: organ yayasan; pembina dan

pengurus yayasan berjumlah 4 orang, para kepala sekolah berjumlah 4 orang

sesuai kesepakatan dengan ketua yayasan yakni Kepala SMPK St. Gabriel

Sarotari, Kepala SMPK Sta. Theresia Lamahora, Kepala SDK Sta. Theresia

Lamahora dan Kepala TK Sta. Theresia Lamahora, serta perwakilan dari para

guru yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah berdasarkan pengalaman dan

pengetahuan mereka tentang Yayasan yakni, guru SMPK Sta. Maria Goreti

Riangkemie 1 orang, guru SMPK St. Gabriel Sarotari 1 orang, guru SMPK Sta.

Theresia Lamahora 1 orang, guru SDK Sta. Theresia 1 orang. Untuk memperoleh

informasi tambahan, peneliti juga mewawancarai orang tua murid 1 orang dan

mantan ketua yayasan 1 orang. Responden yang akan diwawancarai berjumlah 14

orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

62  

c. Dokumentasi (Studi Dokumen)

Suharsimi (2010:274) mengatakan metode dokumentasi yakni mencari

data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger agenda dan sebagainya.

Dalam menggunakan metode dokumentasi ini peneliti memegang check-

list untul mencari variabel yang sudah ditentukan. Sehingga apabila terdapat

variabel yang dicari peneliti tinggal membubuhkan tanda check di tempat yang

sesuai. Maka peneliti akan menyediakan panduan studi dokumen untuk

mempermudah peneliti mengetahui apakah data-data yang dibutuhkan mengenai

pengelolaan yayasan ada atau tidak (Suharsimi, 2010:274).

5. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2014:102) mengatakan instrumen penelitian adalah suatu alat

yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket) dengan

menggunakan skala pengukuran skala likert. Skala likert ini merupakan skala

yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2014:93).

Sugiyono (2014:93-94) mengatakan jawaban setiap item instrument yang

menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat

negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat Setuju (SS) diberi skor 5,

Setuju (ST) diberi skor 4, Netral (N) diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor

2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

63  

Jadi, masing-masing item akan diskor sesuai dengan skala penilaian dan di dalam

analisis datanya akan diperoleh nilai maksimum untuk setiap item pernyataan

adalah 5 dan nilai minimumnya adalah 1. Berikut adalah skor alternatif jawaban

setiap itemnya;

Tabel 3. 1: Skor alternatif jawaban variabel Pengelolaan Yayasan

Item Favorable 5 4 3 2 1

Item Non-Favorable 1 2 3 4 5

Dalam penelitian ini instrumennya bersifat tertutup. Artinya jawaban

untuk masing-masing pernyataan yang ada telah disediakan pada kolom jawaban

sehingga responden tinggal memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai

dengan keadaan yang dilihat dan dialaminya.

a. Kisi-kisi Kuesioner, Wawancara dan Studi Dokumen

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Pengelolaan Yayasan

No Aspek Sub Aspek Indikator Σ Item

No. Item

1 Menanam- kan Visi, misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritua-litas Kongregasi PRR

1. Sosialisasi tentang visi, misi, kharisma, spirituali tas

1. Terlaksananya sosialisasi visi, misi yayasan, serta kharisma dan spiritualitas Kongregasi.

2. Mampu mengungkapkankan visi, misi, kharisma dan spiritualitas.

3. Seberapa banyak yang mampu mengungkapkan visi, misi, kharisma dan spiritualitas.

9

1, 4, 7, 8 2, 3, 5, 6, 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

64  

2 Membuat perencanaan

1. Proses perencanaan

1. Mempertimbang-kan kemudahan-kemudahan serta hambatannya.

2. Merumuskan setiap tujuan kegiatan.

3. Menginventarisir bentuk-bentuk kegiatan.

4. Merencanakan personalia yayasan sesuai kebutuhan

5. Merencanakan personalia yang dibutuhkan oleh sekolah-sekolah.

31 10 - 11 12 - 13 14 - 15 16 - 17 18 - 20 21 22 23 24 - 25 26 - 27 28 - 29 30 - 31

2. Pembuat an keputusan atas perenca-naan

6. Memilih alternativ terbaik berdasarkan prioritas kebutuhan.

7. Menetapkan program jangka pendek.

8. Menetapkan program jangka menengah.

9. Menetapkan program jangka panjang.

10. Pengajuan anggaran oleh sekolah-sekolah.

11. Menetapkan anggaran yang dibutuhkan.

12. Membuat skedul kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

65  

13. Mengalokasikan sumber daya manusia yang diperlukan.

14. Menugaskan tanggungjawab dan wewenang atas pelaksanaan tugas-tugas tersebut.

15. Mengevaluasi kegiatan yang sudah terlaksana.

16. Menetapkan prosedur laporan atas pelaksanaan kegiatan.

32 - 33 34 - 35 36 - 37 38 - 40

3 Melakukan pengorgani-sasian

1. Membuat struktur organisasi

1. Menyusun struktur organisasi yang relevan

2. Membuat rantai komando dan rantai wewenang yang jelas dalam struktur organisasi.

11 41 42 - 43 44 45 – 47 48 - 49 50 - 51

2. Membuat pembagi an kerja

3. Mengorganisir tugas-tugas yang dijalankan oleh pegawai, kepala sekolah dan guru-guru.

4. Membagi tugas bagi setiap pegawai untuk dikerjakan.

5. Kerja sama dalam jenis kegiatan yang saling berhubungan.

6. Melaksanakan tugas sampai selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

66  

4 Melakukan koordinasi.

1. Mencipta-kan kebutuhan akan koordinasi

1. Menyatukan unit-unit pendidikan melalui raker, rekoleksi, seminar, pelatihan, retret bersama.

2. Memiliki sarana penyatuan unit-unit pendidikan seperti hymne, seragam, yel-yel, skedul kegiatan.

3. Saling membantu antar unit pendidikan melaui subsidi silang dibidang finansial, ketenagaan dan spiritual.

12 52 - 54 55 - 57 58 - 59 60 - 61

62 - 63

2. Melakuk an pendeka tan untuk mencapai koordinasi yang efektif

4. Memberikan pengarahan tentang hubungan tanggungjawab yayasan dan unit-unit karya

3. Meningkat-kan koordinasi potensial

5. Mengadakan kontak langsung dengan kepala sekolah atau individu-individu yang dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja.

5 Memanfaat-kan sumber daya manusia secara maksimal

1. Kepemim-pinan.

1. Kemampuan bekerja dengan orang lain

2. Tanggungjawab terhadap tugas-tugas.

3. Menegakkan visi, misi dan tujuan yayasan

37 64 65 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

67  

4. Memiliki kedisiplinan

5. Memiliki kemampuan berelasi.

6. Memiliki kemampuan berunding.

7. Berani mengambil keputusan

8. Berani mengambil resiko

9. Memiliki alur pemikiran yang baik dan sistematis

10. Mendengarkan bawahan.

11. Memahami bawahan

12. Mempertimbang-kan usul saran dari bawah.

67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 - 77 78 - 79 80 81 - 83 84 - 85

2. System SDM

13. Menerima pegawai baru melalui proses rekrumen.

14. Menjelaskan peraturan yayasan tentang pengupahan.

15. Memberi gaji yang sesuai dengan standar.

16. Mengurus kenaikan pangkat dan golongan pegawai, kepala sekolah dan guru-guru.

3. Pengembangan SDM

18. Mengadakan pembekalan untuk pegawai, kepala sekolah dan para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

68  

guru baru supaya bekerja lebih baik.

19. Menjelaskan peraturan kepegawaian bidang pendidikan kepada pegawai, kepala sekolah dan guru-guru.

20. Memprogramkan pelatihan untuk pegawai, kepala sekolah dan para guru.

21. Mengadakan magang ke yayasan atau sekolah-sekolah lain yang lebih maju demi peningkatan mutu.

86 - 87 88 - 89 90 - 92 93 - 95 96 - 97 98

4. Peman-faatan SDM

22. Menetapkan target bagi setiap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai, kepala sekolah maupun guru-guru.

23. Membuat program prestasi kerja dari setiap pegawai, guru dan kepala sekolah.

24. Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap prestasi kerja yang dialami para pegawai, kepala sekolah dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

69  

guru-guru. 25. Memberi sanksi

kepada pegawai, kepala sekolah dan guru-guru yang kurang setia pada peraturan yayasan.

99- 100

6 Melaku kan pengawas an

1. Supervisi ke sekolah-sekolah

1. Mengadakan supervisi ke sekolah-sekolah untuk mengetahui keadaan dan perkembangannya dari dekat.

2. Memantau terlaksana atau tidaknya kegiatan di sekolah-sekolah.

3. Memeriksa administrasi sekolah dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan.

4. Mengaudit keuangan sekolah.

22

101 102 103 104-05 106-09 110-113 114

2. Mengana-lisis hasil supervisi.

5. Melakukan analisis terhadap hasil supervisi.

6. Menemukan kekuatan dan kelemahan yang ada di sekolah-sekolah maupun yang ada dalam diri pegawai, kepala sekolah dan guru-guru.

7. Menemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

70  

permasalahan yang sedang terjadi.

8. Menemukan sebab dan akibat dari permasalahan tersebut.

115-117 118- 119 120-121 122

3. Mencari solusi.

9. Mengelola tingkat permasalahan.

10. Mengelola penyelesaian permasalahan yang terjadi di sekolah-sekolah.

11. Melibatkan pegawai, para kepala sekolah dan guru-guru untuk mencari cara-cara memperbaiki hasil kerja.

7 Mengadakan evaluasi.

1. Evaluasi personal

1. Memiliki agenda kerja atau catatan harian sebagai sarana mengevaluasi perkembangan diri.

2. Memeriksa kelengkapan administrasi pegawai, kepala sekolah dan guru-guru.

3. Memeriksa kondite pegawai dan guru-guru menjelang kenaikan pangkat atau golongan.

13

123 124 125-126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

71  

4. Menyediakan formulir penilaian kinerja setiap pegawai, kepala sekolah dan guru-guru.

127-129 130-131 132-134 135

2. Evaluasi kolektif

5. Mempunyai program evaluasi untuk melihat proses dan hasil dari setiap target.

6. Menyediakan formulir evaluasi kinerja yayasan.

7. Menindaklanjuti hasil evaluasi kinerja yayasan dari sekolah-sekolah.

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Wawancara Pengelolaan Yayasan

No

Aspek/Variabel

Indikator No. Item

1 Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR

− Melaksanakan sosialisasi visi, misi, kharisma dan spiritualitas

1

2 Membuat Perencanaan − Pembuatan perencanaan 2 3 Melakukan Pengorganisasian − Mengorganisir kegiatan di

sekolah-sekolah 3

4 Melakukan Koordinasi − Mengadakan koordinasi dengan unit-unit

4

5 Memanfaatkan Sumber Daya Manusia

− Membuat pembagian tugas.

− Mengadakan pelatihan-pelatihan.

5 6

6 Melakukan Pengawasan − Memantau kegiatan di sekolah-sekolah

7

7 Mengadakan Evaluasi − Mengadakan evaluasi personal dan kolektif

− Mengolah hasil evaluasi

8 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

72  

Tabel 3.4. Panduan Studi Dokumen Pengelolaan Yayasan

Dari tabel panduan studi dokumen dibawah ini akan diberi tanda check (√) pada

kolom “Ada” atau “Tidak Ada” sesuai dokumen yang ditemukan.

No.

Aspek & Pernyataan Keterangan

Ada Tidak adaMenanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR

1. Visi, misi yayasan 2. Program sosialisasi visi, misi, kharisma dan

spiritualitas

3. Bahan sosialisasi visi, misi, kharisma dan spiritualitas

4. Daftar peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi

Membuat Perencanaan 5. Hasil rapat pembuatan perencanaan 6. Personalia di yayasan dan unit-unit 7. Program jangka pendek 8. Program jangka menengah 9. Program jangka panjang

10. Skedul kegiatan 11. Pedoman laporan kegiatan 12. Anggaran yang diajukan oleh sekolah-

sekolah

13. Penetapan anggaran oleh yayasan Melakukan Pengorganisasian 14. Struktur organisasi Yayasan 15. Uraian tugas untuk staf yayasan/

pegawai/kepala sekolah dan guru-guru

Melakukan Koordinasi 16. Program RAKER, seminar, rekoleksi atau

retret.

17. Pelaksanaan kegiatan RAKER, rekoleksi atau retret.

18. Hasil RAKER, rekoleksi atau retret. 19. Bahan pengarahan tentang hubungan dan

tanggungjawab yayasan dengan pegawai, kepala sekolah, guru-guru dan komite serta orang tua/wali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

73  

Memanfaatkan Sumber Daya Manusia 20. Prosedur rekrutmen tenaga guru/pegawai

dalam yayasan

21. SK penerimaan tenaga baru 22. SK penggajian/pengupahan 23. Berkas permohonan kenaikan pangkat/

golongan

24. SK kenaikan pangkat/golongan pegawai/guru 25. Bahan pembekalan untuk para pegawai/guru

baru

26. Bahan pelatihan untuk pengembangan SDM 27. Daftar guru/pegawai yang pernah mengikuti

magang di sekolah atau yayasan lain.

28. Bukti prestasi kerja pegawai/kepala sekolah/ guru-guru

Melakukan Pengawasan 29. Program supervisi ke unit-unit karya 30. Berkas hasil analisis dari supervisi ke unit 31. Laporan bulanan keadaan sekolah 32. Laporan tahunan keadaan sekolah 33. Laporan tahunan keadaan yayasan 34. Laporan keuangan dari sekolah-sekolah Mengadakan Evaluasi 35. Agenda kerja yayasan, kepala sekolah,

pegawai dan para guru.

36. Kelengkapan administrasi guru 37. Kondite pegawai, kepala sekolah dan guru-

guru

38. Formulir penilaian kinerja yayasan 39. Hasil evaluasi kinerja yayasan dari unit

b. Pengembangan Instrumen

1) Uji Coba Terpakai

Pengembangan instrumen dalam penelitian ini bersifat uji coba terpakai.

Yang dimaksud dengan uji coba terpakai adalah peneliti hanya satu kali

menyebarkan instrumen kepada responden untuk dipakai dalam pengumpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

74  

data penelitian. Hal ini digunakan agar data yang masuk benar-benar murni

karena langsung dipakai, dan supaya tidak terjadi rekayasa dalam pengambilan

datanya. Butir instrumen yang sudah diisi oleh responden selanjutnya akan diuji

tingkat validitas dan reliabilitasnya, lalu butir instrumen yang tidak valid akan

dibuang, kemudian dilakukan analisis data untuk mendeskripsikan pengelolaan

Yayasan dengan menggunakan butir instrumen yang dianggap valid.

2) Uji Validitas Instrumen

Sugiyono (2014:121) mengatakan bahwa hasil penelitian yang valid bila

terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya

terjadi pada obyek yang diteliti. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Setelah data terkumpul, peneliti

sebelumnya akan memasukan data sesuai dengan aspek-aspeknya lalu mulai

menguji tingkat validitas data yang sudah didapat. Alat ukur dapat dinyatakan

sebagai alat ukur yang baik dan mampu memberikan informasi yang jelas dan

akurat apabila telah memenuhi uji validitas.

Dalam uji coba terpakai menggunakan validitas butir dengan taraf

signifikansi 0,05 dengan N 69 orang. Data pada setiap item diasumsikan data yang

bertipe interval. Di sini akan dilakukan analisis korelasi Product Moment Pearson

untuk mengetahui tiap-tiap item valid atau tidak, dengan menggunakan program

SPSS 19.0 for windows. Yang dibaca dalam uji validitas ini adalah korelasi antara

skor tiap item dengan skor total. Dalam menentukan kevalidan item dapat dilihat

pada signifikansinya. Jika signifikansi <0,05 maka item valid, tetapi jika

signifikansi >0,05 maka item tidak valid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

75  

Tabel 3.5. Keterangan Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dengan Taraf Signifikansi

No. Korelasi No. Korelasi Item Item Keterangan Item Item Keterangan Reliabilitas

Total Total 1 .000 Valid 69 .000 Valid 2 .001 Valid 70 .000 Valid 3 .004 Valid 71 .000 Valid 4 .000 Valid 72 .000 Valid 5 .000 Valid 73 .000 Valid 6 .000 Valid 74 .000 Valid 7 .000 Valid 75 .000 Valid 8 .000 Valid 76 .000 Valid 9 .000 Valid 77 .000 Valid 10 .000 Valid 78 .000 Valid 11 .000 Valid 79 .000 Valid 12 .000 Valid 80 .000 Valid 13 .000 Valid 81 .000 Valid 14 .000 Valid 82 .000 Valid 15 .000 Valid 83 .000 Valid 16 .016 Valid 84 .000 Valid 17 .000 Valid 85 .000 Valid 18 .023 Valid 86 .000 Valid 19 .006 Valid 87 .000 Valid 20 .000 Valid 88 .000 Valid 21 .000 Valid 89 .000 Valid 22 .000 Valid 90 .000 Valid 23 .000 Valid 91 .000 Valid .982 24 .000 Valid 92 .000 Valid 25 .000 Valid 93 .000 Valid 26 .000 Valid 94 .087 Tidak Valid 27 .005 Valid 95 .005 Valid 28 .000 Valid 96 .000 Valid 29 .000 Valid 97 .001 Valid 30 .000 Valid 98 .000 Valid 31 .000 Valid 99 .000 Valid 32 .000 Valid 100 .001 Valid 33 .014 Valid 101 .000 Valid 34 .001 Valid 102 .000 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

76  

35 .000 Valid 103 .000 Valid 36 .000 Valid 104 .000 Valid 37 .000 Valid 105 .028 Valid 38 .000 Valid 106 .000 Valid 39 .000 Valid 107 .000 Valid 40 .000 Valid 108 .000 Valid 41 .000 Valid 109 .000 Valid 42 .000 Valid 110 .000 Valid 43 .000 Valid 111 .000 Valid 44 .000 Valid 112 .001 Valid 45 .000 Valid 113 .000 Valid 46 .000 Valid 114 .000 Valid 47 .001 Valid 115 .000 Valid 48 .000 Valid 116 .000 Valid 49 .000 Valid 117 .000 Valid 50 .000 Valid 118 .000 Valid 51 .001 Valid 119 .000 Valid 52 .000 Valid 120 .000 Valid 53 .001 Valid 121 .000 Valid 54 .000 Valid 122 .000 Valid 55 .089 Tidak Valid 123 .065 Tidak Valid 56 .112 Tidak Valid 124 .000 Valid 57 .038 Valid 125 .000 Valid 58 .000 Valid 126 .000 Valid

59 .000 Valid 127 .000 Valid 60 60

.000

.000 Valid Valid

128 128

.000

.000 Valid Valid

61 .000 Valid 129 .000 Valid 62 .000 Valid 130 .000 Valid 63 .000 Valid 131 .000 Valid 64 .000 Valid 132 .000 Valid 65 .000 Valid 133 .000 Valid 66 .000 Valid 134 .000 Valid 67 .000 Valid 135 .000 Valid 68 .000 Valid

Hasil uji validitas butir dari keseluruhan aspek yang diuji dari 135 butir

soal terdapat empat butir soal yang nilai signifikansinya >0,05 yakni soal nomor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

77  

55 dengan nilai signifikansi 0,089, soal nomor 56 nilai signifikansinya 0,112, soal

nomor 94 dengan nilai signifikansinya 0,087 dan soal nomor 123 dengan nilai

signifikansi 0,065. Dengan demikian terdapat 131 butir soal lainnya dinyatakan

valid dan layak untuk dianalisis lebih lanjut.

3) Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keajengan atau konsistensi

alat ukur. Sugiyono (2014:121) mengatakan bahwa instrumen yang reliable adalah

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama

akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji

validitas di mana item yang masuk pengujian adalah item yang valid saja.

Menggunakan batasan 0,6 dapat ditentukan apakah instrumen reliable atau tidak.

Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan

0,8 adalah baik.

Dalam penelitian ini analisis reliabilitas dilakukan dengan teknik

Cronbach Alpha dengan menggunakan program SPSS 19.0 for windows (Dwi,

2012). Hasilnya dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 3.6. Case Processing Summary

N % Cases Valid 69 100.0

Excludeda 0 0.0 Total 69 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Tabel ini menjelaskan tentang data yang valid untuk diproses dan data yang

dikeluarkan, serta persentasenya. Dari hasil yang diuji dapat diketahui bahwa data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

78  

atau case yang valid jumlahnya 69 dengan persentase 100% dan tidak ada data

yang dikeluarkan (exclude).

Tabel 3.7. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.982 131

Dari hasil analisis dengan menggunakan program SPSS 19.0 for window,terdapat

131 item instrumen yang valid, diketahui nilai Cronbach Alpha sebesar 0,982

yang berarti reliabilitas soal dalam penelitian ini sangat tinggi.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden

terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel

dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti dan melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Serta melakukan perhitungan

untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2014:147). Untuk

menganalisis data dalam penelitian ini, akan menggunakan statistik deskriptif.

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum atau generalisasi (Sugiyono, 2014:147).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

79  

Peneliti menggunakan statistik deskriptif karena sesuai dengan tujuan

penulisan skripsi ini, yakni ingin mendeskripsikan atau menggambarkan

pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD. Deskripsi data tersebut meliputi

rata-rata (mean), skor total (sum), standar deviasi, variance, rentang skor (range),

skor minimum dan maksimun, nilai tengah (median), nilai yang sering muncul

(modus), dan frekwensi dari skala yang digunakan dalam penelitian ini. Deskripsi

data tersebut berdasarkan kategori dari setiap aspek variabel yang diuji.

Berikut ini adalah cara menentukan kategori variabel yang diukur, yang

juga berlaku untuk setiap aspek variabelnya.

Total item yang valid adalah 131 butir soal dengan skor tertinggi 5 dan skor

terendah 1, maka:

1. Skor tertinggi yang dapat dicapai dalam variabel ini : 5 x 131 =655

2. Skor terendah yang dapat dicapai dalam variabel ini : 1 x 131 = 131

3. Hasil dari skor tertinggi dikurang skor terendah : 655 – 131 = 524

4. Hasil dibagi sesuai dengan skala intervalnya : 524/5 = 104,8

Kriteria tersebut diambil dari rumus sebagai berikut:

Tabel 3.8. Rumus Penentuan Kriteria

Keterangan:

Smak. : Skor Maksimal

Smin. : Skor Minimal

n : rentang skala setiap item instrumen

Smak – Smin N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

80  

Karena berhubungan dengan penilaian untuk keseluruhan aspek

pengelolaan yayasan, maka kriteria untuk nilai secara keseluruhan dari 131 butir

soal ditentukan sebagai berikut:

Tabel 3.9. Kriteria Nilai Keseluruhan

Kriteria Interval Sangat Setuju 550,3 – 655 Setuju 445,5 – 550,2 Netral 340,7 – 445,4 Tidak Setuju 235,9 – 340,6 Sangat Tidak Setuju 131 – 235,8 Aspek mananamkan visi, misi Yayasan serta kharisma dan spiritualitas

Kongregsi PRR sangat berkaitan dengan pengelolaan yayasan, maka kriteria dari

9 butir soal dalam aspek ini dapat ditentukan sebagai berikut:

1. Skor tertinggi yang dapat dicapai dalam aspek ini : 5 x 9 = 45

2. Skor terendah yang dapat dicapai dalam variabel ini : 1 x 9 = 9

3. Hasil dari skor tertinggi dikurang skor terendah : 45 – 9 = 36

4. Hasil dibagi sesuai dengan skala intervalnya : 36/5 = 7,2

Tabel 3.10. Kriteria Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR

Kriteria Interval Sangat Setuju 37,9 – 45 Setuju 30,7 – 37,8 Netral 23,5 – 30,6 Tidak Setuju 16,3 – 23,4 Sangat Tidak Setuju 9 – 16,2

Membuat perencanaan merupakan aspek penting dalam pengelolaan

yayasan, maka ditentukan kriterianya dengan jumlah soal sebanyak 31 butir

adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

81  

1. Skor tertinggi yang dapat dicapai dalam aspek ini : 5 x 31 = 155

2. Skor terendah yang dapat dicapai dalam variabel ini : 1 x 31 = 31

3. Hasil dari skor tertinggi dikurang skor terendah : 155 – 31 = 124

4. Hasil dibagi sesuai dengan skala intervalnya : 124/5 = 24,8

Tabel 3.11. Kriteria Aspek Membuat Perencanaan

Kriteria Interval Sangat Setuju 130,3 – 155Setuju 105,5 – 130,2Netral 80,7 – 105,4Tidak Setuju 55,9 – 80,6Sangat Tidak Setuju 31 – 55,8

Dalam pengelolaan yayasan aspek melakukan pengorganisasian

merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui gerak majunya sebuah

lembaga, dari jumlah soal sebanyak 11 butir ditentukan kriterianya sebagai

berikut:

1. Skor tertinggi yang dapat dicapai dalam aspek ini : 5 x 11 = 55

2. Skor terendah yang dapat dicapai dalam variabel ini : 1 x 11 = 11

3. Hasil dari skor tertinggi dikurang skor terendah : 55 – 11 = 44

4. Hasil dibagi sesuai dengan skala intervalnya : 44/5 = 8,8

Tabel 3.12. Kriteria Aspek Melakukan Pengorganisasian

Kriteria Interval Sangat Setuju 46,3 – 55Setuju 37,5 – 46,2Netral 28,7 – 37,4Tidak Setuju 19,9 – 28,6Sangat Tidak Setuju 11 – 19,8

Koordinasi merupakan aspek penting untuk menyatukan unit-unit karya

sebuah yayasan, dalam aspek ini terdapat 10 butir soal, maka ditentukan

kriterianya sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

82  

1. Skor tertinggi yang dapat dicapai dalam aspek ini : 5 x 10 = 50

2. Skor terendah yang dapat dicapai dalam aspek ini : 1 x 10 = 10

3. Hasil dari skor tertinggi dikurang skor terendah : 50 – 10 = 40

4. Hasil dibagi sesuai dengan skala intervalnya : 40/5 = 8

Tabel 3.13. Kriteria Aspek Melakukan Koordinasian

Kriteria Interval Sangat Setuju 42,1 – 50,0Setuju 34,1 – 42,0Netral 26,1 – 34,0Tidak Setuju 18,1 – 26,0Sangat Tidak Setuju 10,0 – 18,0

Yayasan/lembaga tidak akan berkembang jika tidak memanfaatkan sumber

daya manusia secara maksimal. Karena SDM merupakan aspek penting dalam

pengelolaan yayasan. Dalam aspek ini terdapat 36 jumlah butir soal, maka

ditentukan kriterianya sebagai berikut:

1. Skor tertinggi yang dapat dicapai dalam aspek ini : 5 x 36 = 180

2. Skor terendah yang dapat dicapai dalam variabel ini : 1 x 36 = 36

3. Hasil dari skor tertinggi dikurang skor terendah : 180 – 36 = 144

4. Hasil dibagi sesuai dengan skala intervalnya : 144/5 = 28,8

Tabel 3.14. Kriteria Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia

Kriteria Interval Sangat Setuju 151,3 – 180,0Setuju 122,5 – 151,2Netral 93,7 – 122,4Tidak Setuju 64,9 – 93,6Sangat Tidak Setuju 36,0 – 64,8

Aspek melakukan pengawasan merupakan salah satu cara untuk

mengetahui kemajuan unit karya dari dekat, dalam mengukur aspek ini terdapat

22 butir soal, maka ditentukan kriterianya sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

83  

1. Skor tertinggi yang dapat dicapai dalam aspek ini : 5 x 22 = 110

2. Skor terendah yang dapat dicapai dalam variabel ini : 1 x 22 = 22

3. Hasil dari skor tertinggi dikurang skor terendah : 110 – 22 = 88

4. Hasil dibagi sesuai dengan skala intervalnya : 88/5 = 17,6

Tabel 3.15. Kriteria Aspek Melakukan Pengawasan

Kriteria Interval Sangat Setuju 92,5 – 110Setuju 74,9 – 92,4Netral 57,3 – 74,8Tidak Setuju 39,7 – 57,2Sangat Tidak Setuju 22,00 – 39,6

Karena aspek mengadakan evaluasi berkaitan dengan terlaksana atau

tidaknya sebuah program di yayasan maupun di sekolah-sekolah, maka untuk

mengukur aspek ini terdapat 12 butir soal dan ditentukan kriterianya sebagai

berikut:

1. Skor tertinggi yang dapat dicapai dalam aspek ini : 5 x 12 = 60

2. Skor terendah yang dapat dicapai dalam variabel ini : 1 x 12 = 12

3. Hasil dari skor tertinggi dikurang skor terendah : 60 – 12 = 48

4. Hasil dibagi sesuai dengan skala intervalnya : 48/5 = 9,6

Tabel 3.16. Kriteria Aspek Mengadakan Evaluasi

Kriteria Interval Sangat Setuju 50,5 – 60Setuju 40,9 – 50,4Netral 31,3 – 40,8Tidak Setuju 21,7 – 31,2Sangat Tidak Setuju 12,0 – 21,6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

84  

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini peneliti akan menyajikan dan membahas hasil penelitian

dengan menganalisis semua data yang dibutuhkan untuk mendeskripsikan

Pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD Larantuka, Flores Timur, Nusa

Tenggara Timur.

Analisis deskripsi statistik yang digunakan oleh peneliti dalam

menganalisis data penelitian ini adalah analisis frekuensi. Analisis frekuensi

digunakan untuk menghitung data pada variabel, analisis statistik (percentile

values, central tendency, dispersion dan distribution), serta menampilkan grafik

dengan menggunakan program SPSS 19.0 for windows.

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis diperoleh data mengenai Pengelolaan Yayasan

Mgr. Gabriel Manek, SVD yang dideskripsikan sebagai berikut:

1. Deskripsi Data Pengelolaan Yayasan

Berdasarkan hasil pengolahan data dapat diperoleh gambaran mengenai

Pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD sebagai berikut:

a. Deskripsi Data Keseluruhan Pengelolaan Yayasan

Tabel 4.1. Rangkuman Statistik Deskripsi Data Keseluruhan

Statistik Deskripsi Data Keseluruhan N Valid 69Missing 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

85  

Σ Instrumen 131Mean 444.6232Median 449.0000Mode 468.00a

Std. Deviation 51.59603Variance 2662.150Skewness -1.483Std. Error of Skewness .289Kurtosis 8.294Std. Error of Kurtosis .570Range 398.00Minimum 190.00Maximum 588.00Sum 30679.00

Dari tabel 4.1 statistik deskripsi di atas nilai keseluruhan Pengelolaan

Yayasan dapat dilihat N Valid 69 dengan jumlah instrumen yang valid sebanyak

131 butir soal dan tidak ada data yang hilang (missing). Diketahui bahwa skor

terendah (minimum) 190,00 dan skor tertinggi (maximum) sebesar 588,00. Dengan

nilai rata-rata pada periode pengamatan (mean) sebesar 444,6232 dan simpangan

baku (std. deviation) sebesar 51,59603. Nilai varience sendiri sebesar 2662,150

dengan nilai tengah (median) 449 dan nilai yang sering muncul (mode) sebesar

468,00. Nilai kisaran (range) yang merupakan selisih antara nilai maximum dan

nilai minimum adalah sebesar 398,00 dengan tingkat kemencengan (skewness)

sebesar -1,483 dan tingkat keruncingan (kurtosis) sebesar 8,294. Nilai sum pada

periode pengamatan sebesar 30679,00.

Tabel 4.2. Kriteria Data Keseluruhan Pengelolaan Yayasan

Kriteria Interval Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju 550,3 – 655 1 2%

Setuju 445,5 – 550,2 35 51%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

86  

Netral 340,7 – 445,4 32 46%

Tidak Setuju 235,9 – 340,6 0 0%

Sangat Tidak Setuju 131 – 235,8 1 1%Total Responden dan Persentase 69 100%

Grafik 4.1. Frekuensi Data Keseluruhan Pengelolaan Yayasan

Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden

mengatakan setuju terhadap pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD. Hal

ini terlihat dari 69 responden terdapat 35 jumlah responden yang masuk ke dalam

kriteria Setuju (51%). 1 responden dengan kriteria Sangat Setuju (2%), 32

responden yang masuk ke dalam kriteria Netral (46%), dan 1 responden masuk

dalam kriteria Sangat Tidak Setuju (1%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

87  

b. Deskripsi Data Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR.

Tabel 4.3. Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR

Statistik Deskripsi Data Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta

Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR N Valid 69Missing 0

Σ Instrumen 9Mean 30.8696Median 31.0000Mode 33.00Std. Deviation 4.14769Variance 17.203Skewness -.502Std. Error of Skewness .289Kurtosis 3.119Std. Error of Kurtosis .570Range 25.00Minimum 18.00Maximum 43.00Sum 2130.00

Salah satu aspek yang diukur dalam pengelolaan yayasan adalah

menanamkan visi, misi yayasan serta kharisma dan spiritualitas Kongregasi PRR.

Pada tabel 4.3 statistik deskripsi di atas dapat dilihat N Valid 69 orang responden

dengan jumlah instrumen yang valid sebanyak 9 butir soal dan tidak ada data yang

hilang (missing). Diketahui bahwa skor terendah (minimum) 18,00 dan skor

tertinggi (maximum) sebesar 43,00. Dengan nilai rata-rata pada periode

pengamatan (mean) sebesar 30,8696 dan simpangan baku (std. deviation) sebesar

4,14769. Nilai varience sendiri sebesar 17,203 dengan nilai tengah (median)

31,0000 dan nilai yang sering muncul (mode) sebesar 33,00. Nilai kisaran (range)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

88  

yang merupakan selisih antara nilai maximum dan nilai minimum adalah sebesar

25,00 dengan tingkat kemencengan (skewness) sebesar -.502 dan tingkat

keruncingan (kurtosis) sebesar 3,119. Nilai sum pada periode pengamatan sebesar

2130,00.

Tabel 4.4. Kriteria Data Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR

Kriteria Interval Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju 37,9 – 45 2 3%

Setuju 30,7 – 37,8 35 51%

Netral 23,5 – 30,6 29 42%

Tidak Setuju 16,3 – 23,4 3 4%

Sangat Tidak Setuju 9 – 16,2 0 0%Total Responden dan Persentase 69 100%

Grafik 4.2. Frekuensi Data Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

89  

Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa responden setuju terhadap

penanaman visi, misi yayasan serta kharisma dan spiritualitas Kongregasi PRR

kepada para guru, staf yayasan, orang tua/wali murid dan kepada para siswa. Hal

ini terlihat dari tabel 4.4, yang mana dari 69 responden terdapat 35 jumlah

responden yang masuk ke dalam kriteria Setuju (51%), 2 responden dengan

kriteria Sangat Setuju (3%), 29 responden yang masuk ke dalam kriteria Netral

(42%), 3 responden masuk dalam kriteria Tidak Setuju (4%) dan tidak ada

responden yang masuk kriteria Sangat Tidak Setuju.

Aspek mananamkan visi, misi yayasan serta kharisma dan spiritualitas

Kongregsi PRR sangat berkaitan dengan pengelolaan yayasan, maka kriteria data

per-item dari 9 butir soal dalam aspek tersebut dapat ditentukan sebagai berikut:

1. Skor tertinggi yang dapat dicapai dalam aspek ini : 277

2. Skor terendah yang dapat dicapai dalam aspek ini : 214

3. Hasil dari skor tertinggi dikurang skor terendah : 277 – 214 = 63

4. Hasil dibagi sesuai dengan jumlah kriteria : 63/5 = 12,6

Tabel 4.5. Kriteria Data per-Item Aspek Menanamkan Visi, Misi

Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR Kriteria Interval Jumlah Item Persentase No. Butir Item

Tertinggi 264,5 – 277 1 11% 7

Tinggi 251,9 – 264,4 0 0% -

Sedang 239,3 – 251,8 2 22% 6,9

Rendah 226,7 – 239,2 3 34% 3,5,8

Terendah 214 – 226,6 3 33% 1,2,4Total Item dan Persentase 9 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

90  

Grafik 4.3. Kriteria Data per-Item Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR

Terdapat 9 butir soal untuk mengukur aspek ini. Terlihat pada tabel 4.5

bahwa terdapat 1 butir soal yang masuk kriteria tertinggi (1%) yakni butir soal

nomor 7 dengan skor 277 tentang kepala sekolah mengadakan pertemuan dengan

orang tua peserta didik untuk menjelaskan tentang visi, misi yayasan, serta

kharisma dan spiritualitas PRR.

Tidak ada butir soal dengan kriteria tinggi (0%). 2 butir soal dengan

kriteria sedang (2%) yakni butir soal nomor 6 dengan skor 240 yakni tentang

guru, pegawai dan kepala sekolah menerapkan kharisma dan spiritualitas

Kongregasi PRR melalui tugas-tugas yang dijalankan dan butir soal nomor 9

dengan skor 244 tentang guru, pegawai dan kepala sekolah terlibat dalam kegiatan

sosialisasi visi, misi yayasan serta kharisma dan spiritualitas Kongregasi PRR

yang terjadi di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

91  

Terdapat 3 butir soal yang masuk kriteria rendah (4%) yakni butir soal

nomor 3 dengan skor 235 tentang guru, pegawai dan kepala sekolah menerapkan

visi, misi yayasan melalui tugas-tugas yang dijalankan, butir soal nomor 5 dengan

skor 238 tentang guru dan pegawai memahami kharisma dan spiritualitas

Kongregasi PRR dan butir soal nomor 8 dengan skor 235 tentang kepala sekolah

mengadakan pembinaan-pembinaan khusus kepada peserta didik untuk

menjelaskan tentang visi, misi yayasan, serta kharisma dan spiritualitas PRR.

Terdapat 3 butir soal dengan kriteria terendah (3%) yakni butir soal nomor

1 dengan skor sebesar 222 tentang yayasan melaksanakan sosialisais visi, misi

kepada pegawai, para kepala sekolah dan guru-guru melalui rekoleksi/pembinaan

khusus, butir soal nomor 2 dengan skor 225 tentang guru dan pegawai memahami

visi, misi yayasan, dan butir soal nomor 4 dengan skor sebesar 214 tentang

yayasan melaksanakan sosialisais kharisma dan spiritualitas Kongregasi PRR

kepada pegawai, para kepala sekolah dan guru-guru melalui rekoleksi/pembinaan

khusus.

c. Deskripsi Data Aspek Membuat Perencanaan

Tabel 4.6. Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Membuat Perencanaan

Statistik Deskripsi Data Aspek Membuat Perencanaan

N Valid 69Missing 0

Σ Instrumen 31Mean 98.8696Median 100.0000Mode 94.00a

Std. Deviation 12.50401Variance 156.350

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

92  

Skewness -.664Std. Error of Skewness .289Kurtosis 4.222Std. Error of Kurtosis .570Range 90.00Minimum 50.00Maximum 140.00Sum 6822.00

Berhasil atau tidaknya pengelolaan yayasan dapat diukur juga dari

bagaimana membuat perencanaannya. Pada tabel 4.6 statistik deskripsi di atas

dapat dilihat bahwa N Valid 69 orang responden dengan jumlah instrumen yang

valid sebanyak 31 butir soal dan tidak ada data yang hilang (missing). Diketahui

bahwa skor terendah (minimum) 50,00 dan skor tertinggi (maximum) sebesar

140,00. Dengan nilai rata-rata pada periode pengamatan (mean) sebesar 98,8696

dan simpangan baku (std. deviation) sebesar 12,50401. Nilai varience sendiri

sebesar 156,350 dengan nilai tengah (median) 100,0000 dan nilai yang sering

muncul (mode) sebesar 94,00. Nilai kisaran (range) yang merupakan selisih antara

nilai maximum dan nilai minimum adalah sebesar 90,00 dengan tingkat

kemencengan (skewness) sebesar -.664 dan tingkat keruncingan (kurtosis) sebesar

4,222. Nilai sum pada periode pengamatan sebesar 6822,00.

Tabel 4.7. Kriteria Data Aspek Membuat Perencanaan

Kriteria Interval Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju 130,3 – 155 1 2%Setuju 105,5 – 130,2 19 28%Netral 80,7 – 105,4 45 65%Tidak Setuju 55,9 – 80,6 3 4%Sangat Tidak Setuju 31 – 55,8 1 1%Total Responden dan Persentase 69 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

93  

Grafik 4.4. Frekuensi Data Aspek Membuat Perencanaan

Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa banyak responden yang tidak

mempunyai pendapat terhadap aspek perencanaan yang dilakukan oleh yayasan

dalam pengelolaannya. Hal ini terlihat dari tabel 4.7, yang mana dari 69

responden terdapat 45 jumlah responden yang masuk ke dalam kriteria Netral

(65%), 3 responden dengan kriteria Tidak Setuju (4%), 1 responden yang masuk

ke dalam kriteria Sangat Tidak Setuju (1%), 19 responden dengan kriteria Setuju

(28%) dan 1 responden masuk dalam kriteria Sangat Setuju (2%).

Kriteria data per-item dari 31 butir soal dalam aspek Membuat

Perencanaan dapat ditentukan sebagai berikut:

1. Skor tertinggi yang dapat dicapai dalam aspek ini : 277

2. Skor terendah yang dapat dicapai dalam aspek ini : 184

3. Hasil dari skor tertinggi dikurang skor terendah : 277 – 184 = 93

4. Hasil dibagi sesuai dengan jumlah kriteria : 93/5 = 18,6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

94  

Tabel 4.8. Kriteria Data per-Item Aspek Membuat Perencanaan

Kriteria Interval Jumlah Item Persentase No. Butir Item

Tertinggi 258,5 – 277 2 6% 33,34

Tinggi 239,9 – 258,4 3 10% 18,26,35

Sedang 221,3 – 239,8 9 29%10,12,14,17,19,21,22,

27,32

Rendah 202,7 – 221,2 11 36%11,15,16,20,23,24,29,

30,36,37,38Terendah 184 – 202,6 6 19% 13,25,28,31,39,40Total Item dan Persentase 31 100%

Grafik 4.5. Kriteria Data per-Item Aspek Membuat Perencanaan

Terdapat 31 butir soal untuk mengukur aspek ini. Terlihat pada tabel 4.8

bahwa terdapat 2 butir soal yang masuk kriteria tertinggi (6%) yakni butir soal

nomor 33 dengan skor 277 yakni tentang menjalankan tugas dengan baik dan

penuh tanggungjawab sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dan butir soal

nomor 34 dengan skor 261 tentang yayasan menugaskan seorang

penanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas yang direncanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

95  

Terdapat 3 butir soal dengan kriteria tinggi (10%) yakni soal nomor 18

dengan skor sebesar 240 tentang guru-guru dan pegawai di sekolah-sekolah

memenuhi syarat dan kompeten di bidangnya masing-masing, soal nomor 26

dengan skor sebesar 257 tentang sekolah-sekolah mengajukan anggaran kepada

yayasan untuk pelaksanaan kegiatan, dan butir soal nomor 35 dengan skor 245

tentang menjadi penanggungjawab kegiatan di sekolah yang diampu.

Terdapat 9 butir soal dengan kriteria sedang (29%) yakni butir soal nomor

10 dengan skor 225 tentang yayasan memulai sebuah perencanaan dengan

mempertimbangkan kemudahan-kemudahan dan hambatan-hambatannya, butir

soal nomor 12 dengan jumlah skor 226 yayasan menyusun perencanaan dengan

merumuskan tujuan kegiatannya, butir soal nomor 14 dengan skor sebesar 228

tentang yayasan memulai sebuah perencanaan dengan menginventarisir bentuk-

bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan, butir soal nomor 17 dengan skor sebesar

224 yakni tentang mendapat pelayanan yang memuaskan dari pengurus dan staf

yayasan, butir soal nomor 19 dengan skor 228 tentang guru/kepala

sekolah/pegawai menyampaikan ke yayasan jika kekurangan tenaga di sekolah

yang diampu, butir soal nomor 21 dengan skor sebesar 229 tentang yayasan

memilih alternatif terbaik berdasarkan prioritas kebutuhan saat mengambil

keputusan, butir soal nomor 22 dengan skor sebesar 231 tentang yayasan

mempunyai program jangka pendek, butir soal nomor 27 dengan skor sebesar 231

tentang guru dan pegawai terlibat dalam penyusunan anggaran di sekolah yang

diampu ,dan butir soal nomor 32 dengan skor 230 yakni tentang yayasan

mengalokasikan SDM yang dibutuhkan untuk pelaksanaan sebuah perencanaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

96  

Terdapat 11 butir soal dengan kriteria rendah (36%) yakni butir soal

nomor 11 dengan skor 216 tentang yayasan bertanya kepada guru/pegawai

mengenai kemudahan-kemudahan dan hambatan-hambatan yang dialami di

sekolah sebagai informasi dalam membuat perencanaan, butir soal nomor 15

dengan jumlah skor 212 tentang yayasan bertanya kepada kepala sekolah, guru

dan pegawai mengenai bentuk kegiatan yang dibutuhkan di sekolah debagai bahan

pertimbangan untuk membuat perencanaan, butir soal nomor 16 dengan skor

sebesar 217 tentang personalia di yayasan memadai sesuai bidang-bidangnya,

butir soal nomor 20 dengan skor sebesar 211 yakni tentang yayasan cepat

menanggapi kebutuhan tenaga guru dan pegawai di sekolah-sekolah, butir soal

nomor 23 dengan skor 221 tentang yayasan mempunyai program jangka

menengah, butir soal nomor 24 dengan skor sebesar 204 tentang yayasan

mempunyai program jangka panjang, butir soal nomor 29 dengan skor sebesar

207 tentang yayasan menetapkan anggaran yang dibutuhkan untuk perencanaan

yang diajukan oleh sekolah-sekolah, butir soal nomor 30 dengan skor sebesar 203

Yayasan membuat skedul kegiatan untuk sebuah perencanaan yang telah

diputuskan, butir soal nomor 36 dengan skor 212 yakni tentang yayasan

mengadakan evaluasi atas pelaksanaan sebuah perencanaan, butir soal nomor 37

dengan skor 210 yakni tentang guru, pegawai, kepala sekolah terlibat dalam

evaluasi kegiatan, dan butir soal nomor 38 dengan skor 218 yakni tentang yayasan

menetapkan pedoman dan prosedur pelaporan atas pelaksanaan kegiatan yang

telah direncanakan.

Item dengan kriteria terendah sebanyak 6 butir soal (19%) yakni butir soal

nomor 13 dengan skor 188 tentang yayasan meminta pendapat kepala sekolah/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

97  

guru/pegawai mengenai perumusan tujuan kegiatan, butir soal nomor 25 dengan

jumlah skor 198 tentang yayasan meminta usul saran dari kepala sekolah, guru

dan pegawai sebelum menetapkan program jangka pendek, menengah dan

program jangka panjang, butir soal nomor 28 dengan skor sebesar 191 yayasan

meminta pendapat guru/pegawai sebelum penetapan anggaran yang diajukan oleh

sekolah, butir soal nomor 31 dengan skor sebesar 184 yakni tentang kepala

sekolah, guru dan pegawai memperoleh skedul kegiatan yang dibuat oleh yayasan

untuk sebuah perencanaan yang telah diputuskan, butir soal nomor 39 dengan skor

201 tentang kepala sekolah, guru dan pegawai mendapat format pedoman dan

prosedur pelaporan pelaksaan suatu kegiatan, dan butir soal nomor 40 dengan skor

sebesar 200 tentang guru, pegawai dan kepala sekolah membuat laporan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan pedoman yang telah disediakan.

d. Deskripsi Data Aspek Melakukan Pengorganisasian

Tabel 4.9. Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Melakukan Pengorganisasian

Statistik Deskripsi Data Aspek Melakukan Pengorganisasian

N Valid 69Missing 0

Σ Instrumen 11 Mean 41.6377Median 42.0000Mode 41.00Std. Deviation 4.74333Variance 22.499Skewness -1.516Std. Error of Skewness .289Kurtosis 5.550

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

98  

Std. Error of Kurtosis .570Range 30.00Minimum 20.00Maximum 50.00Sum 2873.00

Untuk mengetahui kemampuan dalam pengelolaan yayasan, melakukan

pengorganisasian juga merupakan aspek yang perlu diukur. Pada tabel 4.9 statistik

deskripsi di atas dapat dilihat bahwa N Valid 69 orang responden dengan jumlah

instrumen yang valid sebanyak 11 butir soal dan tidak ada data yang hilang

(missing). Diketahui bahwa skor terendah (minimum) 20,00 dan skor tertinggi

(maximum) sebesar 50,00. Dengan nilai rata-rata pada periode pengamatan (mean)

sebesar 41,6377 dan simpangan baku (std. deviation) sebesar 4,74333. Nilai

varience sendiri sebesar 22,499 dengan nilai tengah (median) 42,0000 dan nilai

yang sering muncul (mode) sebesar 41,00. Nilai kisaran (range) yang merupakan

selisih antara nilai maximum dan nilai minimum adalah sebesar 30,00 dengan

tingkat kemencengan (skewness) sebesar -1,516 dan tingkat keruncingan

(kurtosis) sebesar 5,550. Nilai sum pada periode pengamatan sebesar 2873,00.

Tabel 4.10. Kriteria Data Aspek Melakukan Pengorganisasian

Kriteria Interval Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju 46,3 – 55 7 10%Setuju 37,5 – 46,2 52 75%Netral 28,7 – 37,4 9 13%Tidak Setuju 19,9 – 28,6 1 2%Sangat Tidak Setuju 11 – 19,8 0 0%Total Responden dan Persentase 69 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

99  

Grafik 4.6. Frekuensi Data Aspek Melakukan Pengorganisasian

Pada tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa responden setuju terhadap

aspek melakukan pengorganisasian. Hal ini terlihat dari tabel 4.10, yang mana

dari 69 responden terdapat 52 jumlah responden yang masuk ke dalam kriteria

Setuju (75%), 7 responden masuk dalam kriteria Sangat Setuju (10%), 9

responden yang masuk ke dalam kriteria Netral (13%), 1 responden dengan

kriteria Tidak Setuju (2%) dan tidak ada responden yang masuk kriteria Sangat

Tidak Setuju (0%).

Kriteria data per-item dari 11 butir soal dalam aspek melakukan

pengorganisasian dapat ditentukan sebagai berikut:

1. Skor tertinggi yang dapat dicapai dalam aspek ini : 292

2. Skor terendah yang dapat dicapai dalam aspek ini : 210

3. Hasil dari skor tertinggi dikurang skor terendah : 292 – 210 = 82

4. Hasil dibagi sesuai dengan jumlah kriteria : 82/5 = 16,4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

100  

Tabel 4.11. Kriteria Data per-Item Aspek Melakukan Pengorganisasian

Kriteria Interval Jumlah Item Persentase No. Butir Item

Tertinggi 275,7 – 292 5 46% 46,47,48,49,51

Tinggi 259,3 – 275,6 1 9% 43

Sedang 242,9 – 259,2 2 18% 41,42

Rendah 226,5 – 242,8 2 18% 45,50

Terendah 210 – 226,4 1 9% 44Total Item dan Persentase 11 100%

Grafik 4.7. Kriteria Data per-Item Aspek Melakukan

Pengorganisasian

Terdapat 11 butir soal untuk mengukur aspek ini. Terlihat pada tabel 4.11

bahwa terdapat 5 butir soal yang masuk kriteria tertinggi (46%) yakni butir soal

nomor 46 dengan skor 281 tentang kepala sekolah, guru dan pegawai mengetahui

uraian tugas dan tanggungjawab masing-masing, butir soal nomor 47 dengan skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

101  

289 tentang kepala sekolah, guru dan pegawai menjalankan tugas sesuai dengan

uraian tugas dan tanggung jawab yang diberikan, butir soal nomor 48 dengan skor

sebesar 276 tentang yayasan menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan

kepala sekolah, pegawai, guru, komite orang tua dan peserta didik, butir soal

nomor 49 dengan skor sebesar 292 yakni mengenai kepala sekolah, guru dan

pegawai mempunyai relasi dan kerja sama yang baik dengan yayasan, komite,

orang tua, peserta didik dan warga setempat dan butir soal nomor 51 dengan

jumlah skor sebesar 285 mengenai kepala sekolah, guru, pegawai menyelesaikan

tugas-tugas yang diberikan sampai tuntas.

Terdapat 1 butir soal dengan kriteria tinggi (9%) yakni soal nomor 43

dengan skor sebesar 274 tentang kepala sekolah, guru-guru dan pegawai dalam

menjalankan tugas yang dipercayakan menghargai struktur organisasi yang ada

dalam yayasan.

Terdapat 2 butir soal dengan kriteria sedang (18%) yakni butir soal nomor

41 dengan skor 256 tentang yayasan mempunyai struktur organisasi yang jelas

dan relevan, dan butir soal nomor 42 dengan jumlah skor 244 yakni tentang

guru/kepala sekolah/pegawai memahami struktur organisasi yayasan.

Terdapat 2 butir soal dengan kriteria rendah (18%) yakni butir soal nomor

45 dengan skor 239 tentang yayasan membuat uraian tugas dan tanggungjawab

bagi para kepala sekolah, guru, dan pegawai dan butir soal nomor 50 dengan

jumlah skor 228 tentang yayasan melaksanakan tugas dengan baik dan tuntas.

Item dengan kriteria terendah sebanyak 1 butir soal (9%) yakni butir soal

nomor 44 dengan skor 210 tentang yayasan mengorganisir tugas-tugas yang

dikerjakan oleh kepala sekolah, guru dan pegawai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

102  

e. Deskripsi Data Aspek Melakukan Koordinasi

Tabel 4.12. Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Melakukan Koordinasi

Statistik Deskripsi Data Aspek Melakukan Koordinasi

N Valid 69Missing 0

Σ Instrumen 10Mean 37.5652Median 37.0000Mode 35.00a

Std. Deviation 4.50320Variance 20.279Skewness -1.115Std. Error of Skewness .289Kurtosis 6.992Std. Error of Kurtosis .570Range 32.00Minimum 16.00Maximum 48.00Sum 2592.00

Melakukan koordinasi merupakan aspek yang harus diterapkan dalam

pengelolaan yayasan, sebab dengan koordinasi yang baik terjadi kesatuan dan

kekeluargaan dalam sebuah lembaga sehingga memberi warna khas bagi lembaga

tersebut. Pada tabel 4.12 statistik deskripsi di atas dapat dilihat bahwa N Valid 69

orang responden dengan jumlah instrumen yang valid sebanyak 10 butir soal dan

tidak ada data yang hilang (missing). Diketahui bahwa skor terendah (minimum)

16,00 dan skor tertinggi (maximum) sebesar 48,00. Dengan nilai rata-rata pada

periode pengamatan (mean) sebesar 37,5652 dan simpangan baku (std. deviation)

sebesar 4,50320. Nilai varience sendiri sebesar 20,279 dengan nilai tengah

(median) 37,0000 dan nilai yang sering muncul (mode) sebesar 35,00. Nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

103  

kisaran (range) yang merupakan selisih antara nilai maximum dan nilai minimum

adalah sebesar 32,00 dengan tingkat kemencengan (skewness) sebesar –1,115 dan

tingkat keruncingan (kurtosis) sebesar 6,992. Nilai sum pada periode pengamatan

sebesar 2592,00.

Tabel 4.13. Kriteria Data Aspek Melakukan Koordinasi

Kriteria Interval Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju 42,1 – 50,0 8 12%Setuju 34,1 – 42,0 50 72%Netral 26,1 – 34,0 10 15%Tidak Setuju 18,1 – 26,0 0 0%Sangat Tidak Setuju 10,0 – 18,0 1 1%Total Responden dan Persentase 69 100%

Grafik 4.8. Frekuensi Data Aspek Melakukan Koordinasi

Pada tabel 4.13 di atas menunjukkan tentang pengelolaan yayasan dari

aspek melakukan koordinasi. Responden setuju terhadap koordinasi yang

dilakukan oleh yayasan. Hal ini terlihat dari tabel 4.13, yang mana dari 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

104  

responden terdapat 50 jumlah responden yang masuk ke dalam kriteria Setuju

(72%), 8 responden dengan kriteria Sangat Setuju (12%), 10 responden yang

masuk ke dalam kriteria Netral (15%), tidak ada responden yang masuk kriteria

Tidak Setuju (0%) dan 1 responden yang masuk kriteria Sangat Tidak Setuju

(1%).

Kriteria data per-item dari 10 butir soal dalam aspek Melakukan

Koordinasi dapat ditentukan sebagai berikut:

1. Skor tertinggi yang dapat dicapai dalam aspek ini : 289

2. Skor terendah yang dapat dicapai dalam aspek ini : 187

3. Hasil dari skor tertinggi dikurang skor terendah : 289 – 187 = 102

4. Hasil dibagi sesuai dengan jumlah kriteria : 102/5 = 20,4

Tabel 4.14. Kriteria Data per-Item Aspek Melakukan Koordinasi

Kriteria Interval Jumlah Item Persentase No. Butir Item

Tertinggi 268,7 – 289 6 60% 52,53,54,57,62,63

Tinggi 248,3 – 268,6 1 10% 61

Sedang 227,9 – 248,2 1 10% 60

Rendah 207,5 – 227,8 0 0% -

Terendah 187 – 207,4 2 20% 58,59Total Item dan Persentase 10 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

105  

Grafik 4.9. Kriteria Data per-Item Aspek Melakukan Koordinasi

Terdapat 10 butir soal untuk mengukur aspek ini. Terlihat pada tabel 4.14

bahwa terdapat 6 butir soal yang masuk kriteria tertinggi (60%) yakni butir soal

nomor 52 dengan skor 289 tentang yayasan mempunyai program untuk

menyatukan sekolah-sekolah melaui RAKER, seminar, rekoleksi atau retret, butir

soal nomor 53 dengan skor 286 tentang kepala sekolah, guru dan pegawai

mengikuti kegiatan RAKER, seminar, rekoleksi atau retret yang diselenggarakan

oleh yayasan, butir soal nomor 54 dengan skor sebesar 289 tentang kepala

sekolah, pegawai, guru mengalami kesatuan dan kekeluargaan dalam mengikuti

RAKER, seminar, rekoleksi atau retret, butir soal nomor 57 dengan skor sebesar

279 yakni mengenai yayasan menentukan hari-hari penggunaan seragam, butir

soal nomor 62 dengan jumlah skor sebesar 270 mengenai yayasan mengadakan

kontak langsung dengan kepala sekolah, guru, pegawai demi peningkatan

efektifitas dan efisiensi kerja dan butir soal nomor 63 dengan skor 271 tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

106  

kepala sekolah, guru, pegawai termotifasi untuk bekerja secara maksimal demi

peningkatan mutu sekolah berkat relasi dan dukungan dari yayasan.

Terdapat 1 butir soal dengan kriteria tinggi (10%) yakni soal nomor 61

dengan skor sebesar 266 tentang kepala sekolah, guru-guru dan pegawai

memahami hubungan tanggungjawab yayasan dengan sekolah-sekolah.

Terdapat 1 butir soal dengan kriteria sedang (10%) yakni butir soal nomor

60 dengan skor 242 mengenai yayasan memberikan pengarahan tentang hubungan

tanggungjawab yayasan dengan guru, kepala sekolah, pegawai, komite, orang

tua/wali murid.

Tidak ada butir soal dengan kriteria rendah (0%). Item dengan kriteria

terendah sebanyak 2 butir soal (20%) yakni butir soal nomor 58 dengan skor 187

tentang ada koordinasi dari yayasan untuk subsidi silang antar sekolah baik dalam

bidang finansial, ketenagaan maupun spiritual dan butir soal nomor 59 dengan

skor 196 tentang sekolah-sekolah dalam yayasan saling membantu (subsidi silang)

di bidang finansial, ketenagaan maupun spiritual.

f. Deskripsi Data Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia

Tabel 4.15. Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia

Statistik Deskripsi Data Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia

N Valid 69Missing 0

Σ Instrumen 36Mean 122.7101Median 123.0000Mode 125.00Std. Deviation 16.46574Variance 271.121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

107  

Skewness -1.283Std. Error of Skewness .289Kurtosis 7.143Std. Error of Kurtosis .570Range 121.00Minimum 44.00Maximum 165.00Sum 8467.00

Seluruh perkembangan yayasan terletak pada sumber daya manusia yang

ada didalamnya. Maka aspek memanfaatkan sumber daya manusia merupakan

aspek penting yang harus diukur dalam pengelolaan yayasan. Pada tabel 4.15

statistik deskripsi di atas dapat dilihat bahwa N Valid 69 orang responden dengan

jumlah instrumen yang valid sebanyak 36 butir soal dan tidak ada data yang

hilang (missing). Diketahui bahwa skor terendah (minimum) 44,00 dan skor

tertinggi (maximum) sebesar 165,00. Dengan nilai rata-rata pada periode

pengamatan (mean) sebesar 122,7101 dan simpangan baku (std. deviation) sebesar

16,46574. Nilai varience sendiri sebesar 271,121 dengan nilai tengah (median)

123,0000 dan nilai yang sering muncul (mode) sebesar 125,00. Nilai kisaran

(range) yang merupakan selisih antara nilai maximum dan nilai minimum adalah

sebesar 121,00 dengan tingkat kemencengan (skewness) sebesar -1,283 dan

tingkat keruncingan (kurtosis) sebesar 7,143. Nilai sum pada periode pengamatan

sebesar 8467,00.

Tabel 4.16. Kriteria Data Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia

Kriteria Interval Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju 151,3 – 180,0 2 3%Setuju 122,5 – 151,2 33 48%Netral 93,7 – 122,4 30 44%Tidak Setuju 64,9 – 93,6 3 4%Sangat Tidak Setuju 36,0 – 64,8 1 1%Total Responden dan Persentase 69 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

108  

Grafik 4.10. Frekuensi Data Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia

Pada tabel 4.16 di atas menunjukkan aspek memanfaatkan sumber daya

manusia dalam pengelolaan yayasan. Terlihat dari tabel 4.16 yang mana dari 69

responden terdapat 33 jumlah responden yang masuk ke dalam kriteria Setuju

(48%), 2 responden dengan kriteria Sangat Setuju (3%), 30 responden yang masuk

ke dalam kriteria Netral (44%), 3 responden yang masuk kriteria Tidak Setuju

(4%) dan 1 responden yang masuk kriteria Sangat Tidak Setuju (1%).

Kriteria data per-item dari 36 butir soal dalam aspek Memanfaatkan

Sumber Daya Manusia dapat ditentukan sebagai berikut:

1. Skor tertinggi yang dapat dicapai dalam aspek ini : 287

2. Skor terendah yang dapat dicapai dalam aspek ini : 184

3. Hasil dari skor tertinggi dikurang skor terendah : 287 – 184 = 103

4. Hasil dibagi sesuai dengan jumlah kriteria : 102/5 = 20,6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

109  

Tabel 4.17. Kriteria Data per-Item Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia

Kriteria Interval Jumlah Item Persentase No. Butir Item

Tertinggi 266,5 – 287 7 20% 64,66,68,75,76,83,95

Tinggi 245,9 – 266,4 9 25%

70,71,72,73,74,77,81, 82,89

Sedang 225,3 – 245,8 3 8% 65,88,93

Rendah 204,7 – 225,2 10 28%

67,69,78,84,85,86,87, 90,91,92

Terendah 185 – 204,6 7 19% 79, 80,96,97,98,99,100Total Item dan Persentase 36 100%

Grafik 4.11. Kriteria Data per-Item Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia

Terdapat 36 butir soal untuk mengukur aspek ini. Terlihat pada tabel 4.17

bahwa terdapat 7 butir soal yang masuk kriteria tertinggi (20%) yakni butir soal

nomor 64 dengan skor 282 yakni tentang pimpinan yayasan memiliki kemampuan

bekerja sama dengan orang lain, butir soal nomor 66 dengan skor 279 tentang

pimpinan yayasan mampu menegakkan visi, misi, kharisma dan spiritualitas

kepada pegawai, kepala sekolah dan guru-guru, butir soal nomor 68 dengan skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

110  

273 yakni tentang pimpinan yayasan memiliki kemampuan berelasi yang luas

dengan berbagai pihak baik intern maupun ekstern, butir soal nomor 75 dengan

skor 271 tentang pimpinan yayasan mempertimbangkan usul saran dari kepala

sekolah, guru-guru, pegawai, komite dan masyarakat setempat demi kemajuan

karya pendidikan dalam yayasan, butir soal nomor 76 dengan skor 272 yakni

tentang pimpinan yayasan menerima pegawai dan guru-guru baru melalui proses

rekrutmen yang termuat dalam peraturan kepegawaian yayasan, butir soal nomor

83 dengan skor 268 tentang yayasan menerbitkan SK untuk penyesuaian gaji

pegawai,kepala sekolah dan guru-guru yang telah memenuhi syarat, dan butir soal

nomor 95 dengan skor 287 tentang target yang dibuat oleh kepala sekolah, guru

dan pegawai mendorong mereka untuk bekerja penuh dedikasi.

Terdapat 9 butir soal dengan kriteria tinggi (25%) yakni soal nomor 70

dengan skor sebesar 264 tentang pimpinan yayasan berani mengambil keputusan

dengan tepat, soal nomor 71 dengan skor sebesar 263 tentang pimpinan yayasan

berani mengambil resiko atas sebuah keputusan, butir soal nomor 72 dengan skor

266 tentang pimpinan yayasan memiliki alur pemikiran yang baik dan sistematis

yang mudah diterima oleh pegawai, kepala sekolah dan guru-guru, soal nomor 73

dengan skor sebesar 263 tentang pimpinan yayasan memberikan kesempatan

kepada kepala sekolah dan guru-guru untuk menyampaikan pendapatnya, soal

nomor 74 dengan skor sebesar 258 tentang pimpinan yayasan memberikan

kesempatan kepada pegawai, kepala sekolah, guru-guru, orang tua peserta didik

dan komite sekolah untuk menyampaikan perasaan dan perhatian mereka, butir

soal nomor 77 dengan skor 259 tentang pegawai, kepala sekolah dan guru-guru

memahami proses rekrutmen yang ada dalam yayasan, soal nomor 81 dengan skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

111  

sebesar 247 tentang yayasan memperhatikan jatuh tempo kenaikan

pangkat/golongan dan kenaikan berkala dari setiap pegawai, kepala sekolah dan

guru, soal nomor 82 dengan skor sebesar 259 tentang kepala sekolah, guru dan

pegawai mengurus kelengkapan administrasi kenaikan pangkat/golongan atau

kenaikan berkala tepat pada waktunya, dan butir soal nomor 89 dengan skor 248

tentang pegawai, kepala sekolah dan guru mengalami peningkatan SDM melalui

pelatihan yang diadakan oleh yayasan dan sekolah.

Terdapat 3 butir soal dengan kriteria sedang (8%) yakni butir soal nomor

65 dengan skor 232 tentang pimpinan yayasan bertanggungjawab atas tugas dan

wewenang yang diemban, butir soal nomor 88 dengan jumlah skor 237 tentang

guru, pegawai dan kepala sekolah mengalami peningkatan SDM melalui pelatihan

yang diadakan oleh yayasan dan sekolah, dan butir soal nomor 93 dengan skor

sebesar 231 tentang yayasan menetapkan target bagi setiap tugas yang dilakukan

ke sekolah-sekolah.

Terdapat 10 butir soal dengan kriteria rendah (28%) yakni butir soal

nomor 67 dengan skor 222 tentang pimpinan yayasan memiliki disiplin kerja yang

tinggi, butir soal nomor 69 dengan jumlah skor 222 tentang pimpinan yayasan

memiliki kemampuan berunding dengan pegawai, para kepala sekolah maupun

para guru sehubungan dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing individu,

butir soal nomor 78 dengan skor sebesar 209 tentang yayasan memberikan

penjelasan mengenai peraturan yayasan tentang pengupahan kepada pegawai baru

saat rekrutmen tenaga, butir soal nomor 84 dengan skor sebesar 217 yakni

mengenai yayasan mengadakan pembekalan untuk pegawai, kepala sekolah dan

guru-guru baru supaya mereka memulai tugas baru dengan lebih baik, butir soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

112  

nomor 85 dengan skor 213 tentang guru, pegawai dan kepala sekolah mendapat

pembekalan sebelum mulai bertugas di sekolah yang diampu, butir soal nomor 87

dengan skor sebesar 213 tentang guru, pegawai dan kepala sekolah memahami

peraturan kepegawaian yayasan bidang pendidikan dan berusaha menjalankannya

dengan penuh kesadaran, butir soal nomor 90 dengan skor sebesar 223 tentang

yayasan memberi kesempatan kepada pegawai, kepala sekolah dan guru-guru

untuk magang ke yayasan atau sekolah-sekolah lain yang lebih maju demi

peningkatan mutu yayasan dan sekolah, butir soal nomor 91 dengan skor sebesar

205 tentang guru, pegawai dan kepala sekolah mengikuti magang atau studi

banding di yayasan atau sekolah lain yang lebih berkembang, dan butir soal

nomor 92 dengan skor 220 yakni tentang Mutu pendidikan di sekolah semakin

meningkat setelah belajar dari sekolah atau yayasan lain.

Item dengan kriteria terendah sebanyak 7 butir soal (19%) yakni butir soal

nomor 79 dengan skor 204 tentang kepala sekolah, guru dan pegawai memahami

peraturan yayasan mengenai pengupahan sehingga tidak mempersoalkannya, butir

soal nomor 80 dengan jumlah skor 191 tentang yayasan memberi gaji yang sesuai

dengan standar kepada para pegawai, kepala sekolah dan guru-guru, butir soal

nomor 96 dengan skor sebesar 193 tentang yayasan mengadakan kegiatan prestasi

kerja bagi pegawai, guru, dan kepala sekolah atas pencapaian target, butir soal

nomor 97 dengan skor sebesar 193 yakni tentang kepala sekolah, guru dan

pegawai mengalami prestasi kerja yang memuaskan, butir soal nomor 98 dengan

skor 186 tentang yayasan memberi apresiasi atau penghargaan kepada guru,

kepala sekolah dan karyawan atas prestasi kerja yang diraih, butir soal nomor 99

dengan skor sebesar 200 tentang yayasan memberi sanksi kepada pegawai, kepala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

113  

sekolah atau guru yang kurang setia pada aturan yayasan dan butir soal nomor 100

dengan skor 184 tentang guru, pegawai dan kepala sekolah mendapat sanksi dari

yayasan atas kelalaian dalam pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan.

g. Deskripsi Data Aspek Melakukan Pengawasan

Tabel 4.18. Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Melakukan Pengawasan

Statistik Deskripsi Data Aspek Melakukan Pengawasan

N Valid 69Missing 0

Σ Instrumen 22Mean 75.2609Median 77.0000Mode 79.00Std. Deviation 9.99360Variance 99.872Skewness -1.207Std. Error of Skewness .289Kurtosis 5.723Std. Error of Kurtosis .570Range 73.00Minimum 30.00

Maximum 103.00

Sum 5193.00

Salah satu aspek yang diukur dalam pengelolaan yayasan adalah

melakukan pengawasan. Pada tabel 4.18 statistik deskripsi di atas dapat dilihat N

Valid 69 orang responden dengan jumlah instrumen yang valid sebanyak 22 butir

soal dan tidak ada data yang hilang (missing). Diketahui bahwa skor terendah

(minimum) 30,00 dan skor tertinggi (maximum) sebesar 103,00. Dengan nilai rata-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

114  

rata pada periode pengamatan (mean) sebesar 75,2609 dan simpangan baku (std.

deviation) sebesar 9,99360. Nilai varience sendiri sebesar 99,872 dengan nilai

tengah (median) 77,0000 dan nilai yang sering muncul (mode) sebesar 79,00.

Nilai kisaran (range) yang merupakan selisih antara nilai maximum dan nilai

minimum adalah sebesar 73,00 dengan tingkat kemencengan (skewness) sebesar –

1,207 dan tingkat keruncingan (kurtosis) sebesar 5,723. Nilai sum pada periode

pengamatan sebesar 5193,00.

Tabel 4.19. Kriteria Data Aspek Melakukan Pengawasan

Kriteria Interval Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju 92,5 – 110 2 3%Setuju 74,9 – 92,4 39 57%Netral 57,3 – 74,8 26 38%Tidak Setuju 39,7 – 57,2 1 1%Sangat Tidak Setuju 22,00 – 39,6 1 1%Total Responden dan Persentase 69 100%

Grafik 4.12. Frekuensi Data Aspek Melakukan Pengawasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

115  

Pada tabel 4.19 di atas menunjukkan bahwa responden setuju terhadap

aspek melakukan pengawasan dalam pengelolaan yayasan. Hal ini terlihat dari

tabel 4.19, yang mana dari 69 responden terdapat 39 jumlah responden yang

masuk ke dalam kriteria Setuju (57%), 2 responden masuk kriteria Sangat Setuju

(3%), 26 responden yang masuk ke dalam kriteria Netral (38%), 1 responden yang

dengan kriteria Tidak Setuju (1%) dan 1 responden yang masuk kriteria Sangat

Tidak Setuju (1%).

Kriteria data per-item dari 22 butir soal dalam aspek Melakukan

Pengawasan dapat ditentukan sebagai berikut:

1. Skor tertinggi yang dapat dicapai dalam aspek ini : 294

2. Skor terendah yang dapat dicapai dalam aspek ini : 195

3. Hasil dari skor tertinggi dikurang skor terendah : 294 – 195 = 99

4. Hasil dibagi sesuai dengan jumlah kriteria : 99/5 = 19,8

Tabel 4.20. Kriteria Data per-Item Aspek Melakukan Pengawasan

Kriteria Interval Jumlah Item Persentase No. Butir Item

Tertinggi 274,3 – 294 2 9% 102,105Tinggi 254,5 – 274,2 2 9% 103,104

Sedang 234,7 – 254,4 8 37%106,107,108,109,110,

114,115,117Rendah 214,9 – 234,6 4 18% 101,116,119,122

Terendah 195 – 214,8 6 27% 111,112,113,118,120,121Total Item dan Persentase 22 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

116  

Grafik 4.13. Kriteria Data per-Item Aspek Melakukan Pengawasan

Terdapat 22 butir soal untuk mengukur aspek ini. Terlihat pada tabel 4.20

bahwa terdapat 2 butir soal yang masuk kriteria tertinggi (9%) yakni butir soal

nomor 102 dengan skor 277 yakni tentang yayasan memantau terlaksana atau

tidaknya kegiatan di sekolah-sekolah, dan butir soal nomor 105 dengan skor 294

tentang sekolah-sekolah mengirim laporan ke Yayasan setiap bulan.

Terdapat 2 butir soal dengan kriteria tinggi (9%) yakni soal nomor 103

dengan skor sebesar 260 tentang yayasan memeriksa kelengkapan administrasi

sekolah dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan, dan soal nomor 104 dengan

skor sebesar 264 tentang yayasan mengaudit keuangan sekolah.

Terdapat 8 butir soal dengan kriteria sedang (37%) yakni butir soal nomor

106 dengan skor 247 tentang yayasan melakukan analisis terhadap hasil supervisi,

butir soal nomor 107 dengan jumlah skor 235 tentang guru, pegawai dan kepala

sekolah dimintai keterangan mengenai kekuatan dan kelemahan yang ada di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

117  

sekolah yang diampu, butir soal nomor 108 dengan skor sebesar 254 tentang

yayasan mampu menggunakan potensi kekuatan yang ada di sekolah-sekolah

sebagai peluang untuk memajukan sekolah, butir soal nomor 109 dengan skor 247

tentang yayasan mampu menggunakan kelemahan yang ada di sekolah-sekolah

sebagai kesempatan untuk memperbaiki kinerja agar pelayanan lebih efektif dan

efisien, butir soal nomor 110 dengan jumlah skor 248 tentang yayasan

menemukan kekuatan dan kelemahan yang ada dalam diri pegawai, kepala

sekolah dan guru-guru, butir soal nomor 114 dengan skor sebesar 252 tentang

yayasan mampu menemukan permasalahan yang terjadi di sekolah saat supervisi,

butir soal nomor 115 dengan jumlah skor 245 tentang yayasan mampu

menemukan sebab dan akibat dari permasalahan yang terjadi di sekolah-sekolah,

dan butir soal nomor 117 dengan skor sebesar 241 tentang guru, pegawai dan

kepala sekolah memberikan penjelasan apa adanya kepada yayasan tentang

permasalahan yang sedang terjadi termasuk sebab dan akibatnya.

Terdapat 4 butir soal dengan kriteria rendah (18%) yakni butir soal nomor

101 dengan skor 224 tentang yayasan mengadakan supervise ke sekolah-sekolah

untuk mengetahui keadaan dan perkembangan sekolah dari dekat, butir soal

nomor 116 dengan jumlah skor 232 tentang yayasan meminta keterangan dari

guru dan pegawai mengenai permasalahan yang sedang terjadi di sekolah, butir

soal nomor 119 dengan skor sebesar 218 tentang guru, pegawai dan kepala

sekolah dimintai bantuan oleh yayasan untuk mengelolah permasalahan yang

terjadi di unit kerja yang diampu, dan butir soal nomor 122 dengan skor sebesar

231 yakni mengenai guru, pegawai dan kepala sekolah dilibatkan dalam

penyelesaian pemasalahan yang terjadi di unit kerja yang diampu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

118  

Item dengan kriteria terendah sebanyak 6 butir soal (27%) yakni butir soal

nomor 111 dengan skor 201 tentang yayasan melakukan wawancara atau meminta

kepala sekolah, guru dan pegawai untuk mengisi angket mengenai kekuatan dan

kelemahan dalam diri sendiri, butir soal nomor 112 dengan jumlah skor 210

tentang guru, pegawai dan kepala sekolah jujur mengatakan kekuatan dan

kelemahan yang ada dalam diri sendiri, butir soal nomor 113 dengan skor sebesar

203 tentang yayasan membantu guru, pegawai dan kepala sekolah untuk

mengatasi kelemahan yang ada dalam diri sehingga pelayanan saya semakin baik,

butir soal nomor 118 dengan skor sebesar 195 yakni tentang yayasan mampu

mengelola permasalahan yang terjadi di sekolah-sekolah dengan

mengelompokkan tingkat-tingkat permasalahan, butir soal nomor 120 dengan

skor sebesar 207 tentang yayasan menyelesaikan permasalahan yang terjadi di

unit-unit melalui jalan tengah yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang

bersangkutan, dan butir soal nomor 121 dengan skor 208 tentang yayasan

menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan menegaskan kembali peraturan-

peraturan yang berlaku.

h. Deskripsi Data Aspek Mengadakan Evaluasi

Tabel 4.21. Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Mengadakan Evaluasi

Statistik Deskripsi Data Aspek Melakukan Pengawasan

N Valid 69Missing 0

Σ Instrumen 12Mean 37.1884Median 38.0000Mode 36.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

119  

Std. Deviation 5.25042Variance 27.567Skewness -1.585Std. Error of Skewness .289Kurtosis 7.164Std. Error of Kurtosis .570Range 38.00Minimum 12.00Maximum 50.00Sum 2566.00

Aspek melakukan evaluasi sangat diperlukan dalam pengelolaan yayasan,

maka aspek ini perlu diukur. Pada tabel 4.21 statistik deskripsi di atas dapat

dilihat N Valid 69 orang responden dengan jumlah instrumen yang valid sebanyak

12 butir soal dan tidak ada data yang hilang (missing). Diketahui bahwa skor

terendah (minimum) 12,00 dan skor tertinggi (maximum) sebesar 50,00. Dengan

nilai rata-rata pada periode pengamatan (mean) sebesar 37,1884 dan simpangan

baku (std. deviation) sebesar 5,25042. Nilai varience sendiri sebesar 27,567

dengan nilai tengah (median) 38,0000 dan nilai yang sering muncul (mode)

sebesar 36,00. Nilai kisaran (range) yang merupakan selisih antara nilai maximum

dan nilai minimum adalah sebesar 38,00 dengan tingkat kemencengan (skewness)

sebesar -1,585 dan tingkat keruncingan (kurtosis) sebesar 7,164. Nilai sum pada

periode pengamatan sebesar 2566,00.

Tabel 4.22. Kriteria Data Aspek Mengadakan Evaluasi

Kriteria Interval Jumlah Responden Persentase

Sangat Setuju 50,5 – 60 0 0%Setuju 40,9 – 50,4 15 22%Netral 31,3 – 40,8 45 65%Tidak Setuju 21,7 – 31,2 8 12%Sangat Tidak Setuju 12,0 – 21,6 1 1%Total Responden dan Persentase 69 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

120  

Grafik 4.14. Frekuensi Data Aspek Mengadakan Evaluasi

Pada tabel 4.22 di atas menunjukkan aspek mengadakan evaluasi dalam

pengelolaan yayasan. Dilihat dari tabel 4.22 yang mana dari 69 responden terdapat

45 jumlah responden yang masuk ke dalam kriteria Netral (65%), 8 responden

yang masuk ke dalam kriteria Tidak Setuju (12%), 1 responden dengan kriteria

Sangat Tidak Setuju (1%), 15 responden masuk kriteria Setuju (22%) dan tidak

ada responden yang masuk kriteria Sangat Setuju (0%).

Kriteria data per-item dari 12 butir soal dalam aspek Mengadakan Evaluasi

dapat ditentukan sebagai berikut:

1. Skor tertinggi yang dapat dicapai dalam aspek ini : 255

2. Skor terendah yang dapat dicapai dalam aspek ini : 193

3. Hasil dari skor tertinggi dikurang skor terendah : 255 – 193 = 62

4. Hasil dibagi sesuai dengan jumlah kriteria : 62/5 = 12,4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

121  

Tabel 4.23. Kriteria Data per-Item Aspek Mengadakan Evaluasi

Kriteria Interval Jml Item Persentase No. Butir Item

Tertinggi 242,7 – 255 2 17% 124,125Tinggi 230,3 – 242,6 1 8% 126Sedang 217,9 – 230,2 2 17% 130,131

Rendah 205,5 – 217,8 0 0% -

Terendah 193 – 205,4 7 58% 127,128,129,132,133,134,135Total Item dan Persentase 12 100%

Grafik 4.15. Kriteria Data per-Item Aspek Mengadakan Evaluasi

Terdapat 12 butir soal untuk mengukur aspek ini. Terlihat pada tabel 4.23

bahwa terdapat 2 butir soal yang masuk kriteria tertinggi (17%) yakni soal nomor

124 dengan skor sebesar 243 tentang yayasan memeriksa kelengkapan

administrasi guru, pegawai dan kepala sekolah untuk mengevaluasi keberhasilan

kerja yang dijalankan, dan soal nomor 125 dengan skor sebesar 255 tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

122  

yayasan memeriksa kondite para pegawai, kepala sekolah dan guru-guru sebelum

kenaikan pangkat dan golongan.

Terdapat 1 butir soal dengan kriteria tinggi (8%) yakni soal nomor 126

dengan skor sebesar 235 tentang guru, pegawai dan kepala sekolah mengirim

kondite kepada yayasan tepat pada waktunya.

Terdapat 2 butir soal dengan kriteria sedang (17%) yakni butir soal nomor

130 dengan skor 232 tentang yayasan mengadakan evaluasi untuk melihat proses

dan hasil dari apa yang ditargetkan oleh sekolah-sekolah dan butir soal nomor 131

dengan skor sebesar 226 tentang guru, pegawai dan kepala sekolah terlibat dalam

evaluasi proses dan hasil dari apa yang telah dilaksanakan yang diadakan oleh

yayasan.

Tidak ada butir soal dengan kriteria rendah (0%). Item dengan kriteria

terendah sebanyak 7 butir soal (58%) yakni butir soal nomor 127 dengan skor 196

tentang yayasan menyediakan formulir penilaian kinerja setiap pegawai, kepala

sekolah dan guru-guru, butir soal nomor 128 dengan jumlah skor 197 tentang

guru, pegawai, kepala sekolah memiliki formulir penilaian kinerja yang dibuat

oleh yayasan, butir soal nomor 129 dengan skor sebesar 196 tentang guru,

pegawai, kepala sekolah mengisi formulir penilaian kinerja yang disediakan oleh

yayasan, butir soal nomor 132 dengan skor sebesar 193 yakni tentang yayasan

mengirim formulir kinerja yayasan ke sekolah-sekolah untuk dievaluasi oleh

pegawai, kepala sekolah dan guru-guru, butir soal nomor 133 dengan skor sebesar

193 tentang guru, pegawai, kepala sekolah mengisi formulir evaluasi kinerja

yayasan sebagai bentuk sumbangan untuk kemajuan karya yayasan, butir soal

nomor 134 dengan skor 195 tentang sekolah-sekolah mengirim hasil evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

123  

kinerja Yayasan sebagai sumbangan untuk perkembangan karya yayasan, dan soal

nomor 135 dengan skor sebesar 195 tentang yayasan menindaklanjuti evaluasi

kinerja yang dikirim dari sekolah-sekolah melalui kegiatan-kegiatan yang relevan.

2. Hasil Wawancara

Dalam penelitian ini, peneliti juga melakukan wawancara untuk

memperoleh tambahan informasi mengenai Pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel

Manek, SVD guna mendukung dan memperkuat hasil penelitian dalam bentuk

kuesioner yang telah dianalisis. Wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah

wawancara semi terbuka dengan tujuan untuk menemukan permasalahan secara

lebih terbuka, maka peneliti tidak berpatokan pada panduan wawancara yang telah

disediakan. Responden yang diwawancarai adalah orang-orang yang sangat

mengetahui pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD karena mereka

adalah orang-orang yang terlibat langsung di dalamnya.

Hasil wawancara tersebut akan diuraikan berdasarkan ketujuh aspek yang

diukur yakni; 1) Aspek menanamkan visi, misi yayasan serta kharisma dan

spiritualitas Kongregasi PRR, 2) Aspek membuat perencanaan, 3) Aspek

melakukan pengorganisasian, 4) Aspek melakukan koordinasi, 5) Aspek

memanfaatkan sumber daya manusia, 6) Aspek melakukan pengawasan dan 7)

Aspek mengadakan evaluasi.

a. Aspek menanamkan visi, misi yayasan serta kharisma dan spiritualitas Kongregasi PRR

Mengenai visi, misi yayasan serta kharisma dan spiritualitas Kongregasi PRR. Responden 1 menjawab; “Pemahaman tentang visi, misi kabur baik oleh saya sendiri maupun oleh guru-guru yang lain. Kalau kharisma, spiritualitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

124  

Kongregasi itu kami kurang tahu. Maka, yayasan perlu melakukan sosialisasi”. Jawaban ini didukung oleh responden 2 sampai dengan responden 14.

Responden 4 menambahkan : “Visi, misi, kharisma dan spiritualitas itu sangat penting. Selama ini kami di sekolah selalu sosialisasikan kepada guru-guru dan orang tua murid. Kami ajak guru-guru untuk kerja sungguh-sungguh, tanggungjawab dengan tugas-tugas yang dipercayakan”. Jawaban ini didukung oleh responden 5 dan responden 6, sementara responden 7 menegaskan bahwa sosialisasi visi, misi, kharisma, spiritualitas itu tugasnya yayasan”.

Responden 9 menambahkan: “Kalau di sekolah, kepada siswa dan orang tua murid yayasan belum buat, tapi kepada guru-guru secara umum disosialisasikan saat RAKER. Visi, misi juga dituangkan dalam moto-moto di sekolah masing-masing misalnya 5S 1D. Semangat pastoral ada di sekolah misalnya doa-doa, novena dan misa sekolah”. Jawaban ini didukung oleh responden 13 dan 14.

Responden 10 menambahkan” “Saat ini masih ada revisi visi, misi dan sedang terjadi pembenahan-pembenahan”.

b. Aspek membuat perencanaan

Mengenai membuat perencanaan. Responden 2 menjawab; “Saya lihat perencanaan belum nampak. Saya lihat juga Yayasan kurang menanggapi kebutuhan unit. Di sekolah kami kelebihan guru agama. Ini karena kurang perencanaan. Perlu dialog bersama antara yayasan dengan sekolah dalam perencanaan”. Jawaban ini didukung oleh responden 1, responden 3, responden 4, responden 5, responden 6, responden 8, responden 10 dan responden 11.

Responden 9 menambahkan: “Perencanaan itu terwujud dalam RAKER tahunan di Maumere dan Kuwu. Saat ini yayasan sedang persiapan untuk buat RENSTRA. Kalo retret, pembinaan-pembinaan lebih banyak diselenggarakan di sekolah, yayasan terbentur dengan dana”. Didukung oleh jawaban dari responden 13 dan responden 14.

c. Aspek melakukan pengorganisasian

Mengenai melakukan pengorganisasian. Responden 1 menjawab; “Saya lihat yayasan punya struktur organisasi. Di sini ada yayasan perwakilan, hanya kami belum mengerti apa saja tugas dari yayasan perwakilan ini. Garis tanggung jawab, wewenang, komandonya tu saya kurang tahu. Hal apa yang kami harus bertanggungjawab langsung ke pusat, hal apa yang lewat perwakilan saya tidak mengerti itu”. Jawaban ini didukung oleh responden 2, responden 3, responden 4, responden 5, responden 11 responden 13 dan responden 14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

125  

Responden 3 menambahkan: ”Saya lihat dalam laporan struktur organisasi dalam yayasan sangat sederhana, belum jelas garis komando dan garis wewenangnya. Yayasan ini kan besar, kita banyak sekolah, saya rasa perlu tambah tenaga di yayasan itu. Kan harus ada bagian urusan kepegawaian, bagian urusan kurikulum, bagian urusan sarana prasarana, kalo ini semua ada kan lebih baik pengorganisasiannya”. Jawaban ini didukung oleh responden 6, responden 8, responden 9, dan responden 12.

Responden 8 menambahkan: “Struktur organisasi tu perlu dilihat lagi”. Jawaban tersebut didukung oleh responden 9.

d. Aspek melakukan koordinasi

Mengenai melakukan koordinasi. Responden 5 menjawab; “Koordinasi saya rasa baik. Kami sudah dua kali RAKER”. Jawaban ini didukung oleh ketiga belas responden yang lain.

Responden 2 menambahkan: “Seragam untuk anak-anak itu warna dan bentuknya jangan berubah-ubah, kalo bisa ada seragam untuk guru-guru, lalu seperti yayasan lain tu ada hymne begitu.” Didukung oleh responden 3, responden 4, responden 5 dan responden 6.

Responden 4 menambahkan: “Belum ada koordinasi untuk subsidi silang dalam hal finansial padahal ada sekolah kita yang benar-benar berada di daerah yang minus yang hanya menjalankan visi, misi, kharisma dan spiritualitas kongregasi untuk pelayanan orang kecil”. Didukung oleh jawaban dari responden 5 dan responden 8.

Responden 9 menambahkan: “Mulai ada subsidi silang antar unit dalam hal keuangan, kalau subsidi silang tenaga belum untuk tenaga awam, kalo suster-suster sering sesuai benuman tugas dari kongregasi”.

Responden 6 menambahkan: “Saya lihat yayasan perlu jalin relasi dengan pemerintah, baca peluang supaya kita lebih maju perlu jalin relasi dengan pemerintah”. Didukung oleh responden 7.

e. Aspek memanfaatkan sumber daya manusia

Mengenai memanfaatkan sumber daya manusia. Responden 4 menjawab; ”Sudah sesuai dengan bidangnya masing-masing dan berijasah sarjana. Yayasan belum pernah buat pelatihan-pelatihan untuk pengembangan SDM. Dulu tuh pernah ada pelatihan 9 kebiasaan efektif yang diadakan oleh yayasan dengan undang narasumber dari Jakarta. Tapi tahun berapa e….saya lupa e, mungkin pada zamannya Sr. Florentina atau Sr. Martini yang ketua yayasan tu, saya lupa”. Didukung oleh jawaban dari ketiga belas responden yang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

126  

Responden 13 menambahkan: “Kami biasa ikut kegiatan pengembangan SDM yang dibuat pemerintah. Kalau ada kesempatan saya suruh mereka ikut saja…” Jawaban ini didukung oleh responden 1, responden 3, responden 6, responden 7 dan responden 13.

Responden 5 menambahkan: “Mereka di yayasan itu kerja keras….ya mereka kerja keras….banyak sekali pekerjaan mereka… Pimpinan yayasan punya sikap tegas, bisa diajak diskusi juga. Sangat memperhatikan jatuh tempo penyesuaian gaji pegawai/guru. Kalau kami terlambat kirim usulan atau kondite guru yang bersangkutan yayasan mengingatkan”. Jawaban ini didukung oleh responden 3.

Responden 3 menambahkan: “Pengurus yayasan di pusat dan di perwakilan sebaiknya orang-orang pendidikan supaya paham betul dunia pendidikan, ada target kurikulum seperti itu…. Tenaga di yayasan juga kurang e suster…..” Didukung oleh jawaban dari responden 5, responden 6 dan responden 14.

Responden 8 menambahkan: “Sanksi kepada guru-guru dan pegawai yang buat kesalahan harus ditegakkan. Selama ini belum ada”.

f. Aspek melakukan pengawasan

Mengenai melakukan pengawasan. Responden menjawab; “Yayasan sering datang untuk pantau UN/US. Jawaban ini didukung oleh responden 4, responden 5, responden 6, dan responden 9.

Responden 12 menambahkan: “Kurang ada supervisi. Ya….selama ini kurang ada supervisi. Datang untuk periksa keuangan. Datang juga macam bagi SK guru atau pegawai”. Hal ini didukung oleh jawaban dari responden 1, responden 2, responden 3, responden 4, responden 5, responden 9, responden 10, responden 11, responden 13 dan responden 14.

Responden 9 menambahkan: “Laporan-laporan dari unit masih lancar”. Jawaban ini didukung oleh responden 1 dan responden 4.

Responden 2 menambahkan: “Yayasan perlu pantau kegiatan sekolah pada awal, tengah dan akhir semester”.

g. Aspek mengadakan evaluasi

Mengenai mengadakan evaluasi. Responden 8 menjawab; “belum ada e….iya belum ada…dulu tu biasanya ada evaluasi bersama pada hari terakhir supervisi, tapi sekarang belum ada evaluasi bersama tu. Kalau evaluasi personal ya….lewat isi kondite itu”. Didukung oleh responden 2, responden 3, responden 5 dan 12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

127  

Responden 2 menambahkan: “Evaluasi yang diadakan di sekolah itu sering, misalnya setelah penerimaan siswa/i baru atau akhir semester”. Jawaban ini didukung oleh responden 3, responden 6 dan responden 9.

Responden 6 menambahkan: “Saat RAKER tu kami evaluasi bersama besar-besaran”. Didukung oleh jawaban dari responden 13 dan responden 14.

Responden 9 menambahkan: “Di unit evaluasi kalau ada supervisi”. Didukung oleh jawaban dari responden 12, responden 13 dan responden 14.

Responden 13 menambahkan: “Dengan pembina evaluasi saat rapat sesuai program”. Didukung oleh jawaban dari responden 9, responden 10, dan responden 14.

Responden 12 menambahkan: “Ya…jalan tapi lebih baik evaluasi juga per-guru mata pelajaran supaya kita tahu keunggulan dan keterbatasannya”.

3. Hasil Studi Dokumen

Hasil studi dokumen secara keseluruhan dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

Tabel 4.24. Hasil Studi Dokumen Keseluruhan Aspek

No.

Aspek &Pernyataan Keterangan Ada Tidak ada

Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR 40. Visi, misi yayasan √ 41. Program sosialisasi visi, misi, kharisma dan

spiritualitas √

42. Bahan sosialisasi visi, misi, kharisma dan spiritualitas

43. Daftar peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi

Membuat Perencanaan 44. Hasil rapat pembuatan perencanaan √ 45. Personalia di yayasan dan unit-unit √ 46. Program jangka pendek √ 47. Program jangka menengah √ 48. Program jangka panjang √ 49. Skedul kegiatan √ 50. Pedoman laporan kegiatan √ 51. Anggaran yang diajukan oleh sekolah-sekolah √ 52. Penetapan anggaran oleh yayasan √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

128  

Melakukan Pengorganisasian 53. Struktur organisasi yayasan √ 54. Uraian tugas untuk staf yayasan/

pegawai/kepala sekolah dan guru-guru √

Melakukan Koordinasi 55. Program RAKER, seminar, rekoleksi atau retret. √ 56. Pelaksanaan kegiatan RAKER, rekoleksi atau

retret. √

57. Hasil RAKER, rekoleksi atau retret. √ 58. Bahan pengarahan tentang hubungan dan

tanggungjawab yayasan dengan pegawai, kepala sekolah, guru-guru dan komite serta orang tua/wali.

Memanfaatkan Sumber Daya Manusia 59. Prosedur rekrutmen tenaga guru/pegawai dalam

yayasan √

60. SK penerimaan tenaga baru √ 61. SK penggajian/pengupahan √ 62. Berkas permohonan kenaikan pangkat/

golongan √

63. SK kenaikan pangkat/golongan pegawai/guru √ 64. Bahan pembekalan untuk para pegawai/guru

baru √

65. Bahan pelatihan untuk pengembangan SDM √ 66. Daftar guru/pegawai yang pernah mengikuti

magang di sekolah atau yayasan lain. √

67. Bukti prestasi kerja pegawai/kepala sekolah/guru-guru

Melakukan Pengawasan 68. Program supervisi ke unit-unit karya √ 69. Berkas hasil analisis dari supervisi ke unit √ 70. Laporan bulanan keadaan sekolah √ 71. Laporan tahunan keadaan sekolah √ 72. Laporan tahunan keadaan yayasan √ 73. Laporan keuangan dari sekolah-sekolah √ Mengadakan Evaluasi 74. Agenda kerja yayasan, kepala sekolah, pegawai

dan para guru. √

75. Kelengkapan administrasi guru √ 76. Kondite pegawai, kepala sekolah dan guru-guru √ 77. Formulir penilaian kinerja yayasan √ 78. Hasil evaluasi kinerja yayasan dari unit √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

129  

4. Temuan Khusus Studi Dokumen

a. Visi dan Misi Yayasan

Seperti yang dikatakan oleh responden 11 dalam wawancara bahwa pada

masa kepemimpinan yayasan oleh Sr. Martini kami membuat RAKER di Weri

dengan nara sumber Br. Heribertus Sumarjo, FIC. Saat itu kami menghasilkan

juga satu rumusan visi, misi yang dicetak dan diedarkan ke unit-unit dengan kartu

kecil itu. Rumusan visi, misi dan nilai dasar inilah yang dihasilkan dalam RAKER

pada tanggal 25-28 Juni 2006 dengan narasumber Br. Heribertus Sumarjo, FIC

yang direvisi dari visi, misi sebelumnya.

Rumusan visi, misi dapat dilihat pada gambar 4.1

Gambar 4.1. Visi dan misi yayasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

130  

Responden 13 dalam wawancara mengatakan “saat RAKER kami

sosialisasikan visi, misi yang ada terus kami revisi bersama”. Visi, misi inilah

direvisi saat RAKER di Weri pada tanggal 01-04 Maret 2013. Hasil revisi visi dan

misi terlihat pada gambar 4.2

Gambar 4.2. Visi dan misi yayasan yang direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

131  

b. Pertemuan Suster-Suster Guru Puteri Reinha Rosari

Responden 11 dalam wawancara mengatakan “Visi, misi pendidikan baru

mulai digagas tahun 1998. Sebelum-sebelumnya ada upaya serius untuk

mensosialisasikan visi, misi kongregasi. Kami selalu fasilitasi pertemuan-

pertemuan. Ini adalah salah satu dokumen pertemuan suster-suster guru

Kongregasi PRR yang di dalamnya membahas mengenai visi, misi, kharisma dan

spiritualitas.

Gambar 4.3. Pertemuan Suster-Suster Guru PRR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

132  

c. Program Kerja Yayasan

Pada awal dan akhir tahun yayasan selalu mempertanggungjawabkan

program kerjanya dan menyusun program kerja yang baru. Sedangkan program

lainnya diwujudkan dalam pembuatan RENSTRA dan pelaksanaan RAKER.

Gambar 4.4. Program kerja yayasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

133  

d. Struktur Organisasi Yayasan

Dalam melakukan pengorganisasian yayasan memiliki struktur organisasi.

Struktur organisasi yang ini peneliti mengambil yang terbaru yang ada di yayasan

saat ini.

Gambar 4.5. Struktur organisasi yayasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

134  

e. Persiapan dan Pelaksanaan RAKER

Semua responden dalam wawancara maupun dari hasil analisis kuesioner

mengatakan bahwa yayasan mempunyai program RAKER dan dijalankan sesuai

program. RAKER dijalankan untuk memikirkan dan memutuskan bersama akan

yang dibutuhkan demi perkembangan karya yayasan melalui sekolah-sekolah.

Selain itu sebagai sarana penyatuan bagi unit-unit yayasan yang tersebar di mana-

mana.

Gambar 4.6. Persiapan dan pelaksanaan RAKER II, dan III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

135  

f. Kesepakatan RAKER Tahun 2006

Responden 11 dalam wawancara mengatakan: “Kami pernah menfasilitasi

RAKER Yayasan pada tahun 2006. Ya…waktu itu yayasan undang Br. Heribertus

Sumarjo, FIC Sekretaris Eksekutif Komisi Pendidikan KWI. Waktu itu ada

kesepakatan-kesepakatan bersama. Ya….seperti saya bilang tadi….tergantung

suster-suster punya kemampuan untuk mengintegrasikan dalam karya

pendidikan”. Inilah kesepakatan RAKER tahun 2006

Gambar 4.7. Kesepakatan RAKER tahun 2006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

136  

g. Peraturan Kepegawaian Karya Pendidikan

Di dalam buku peraturan kepegawaian ini terdapat seluruh prosedur dan

peraturan tentang kepegawaian dalam Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD.

Termasuk didalamnya proses rekrutmen tenaga sampai pada sanksi dan

pemutusan hubungan kerja.

Gambar 4.8. Peraturan kepegawaian karya pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

137  

h. Laporan Keadaan Sekolah

Sekolah-sekolah dalam yayasan setiap bulan mengirim laporan keadaan

sekolah kepada yayasan dan kepada dinas pendidikan sebagai pertanggung

jawaban atas pelaksanaan KBM di sekolah selama bulan berjalan. Hal ini

dinyatakan oleh beberapa responden dalam wawancara.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 4.9. Laporan keadaan sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

138  

i. Laporan-Laporan Yayasan

Setiap akhir tahun dan setiap lima tahun yayasan membuat laporan untuk

mempertanggunjawabkan tugas-tugasnya kepada Pembina, pengawas, para kepala

sekolah, guru-guru dan pegawai dan kepada Kongregasi PRR sebagai badan

pendiri yayasan. Laporan-laporan dapat dilihat pada gambar 4.10 dan 4.11.

Gambar 4.10. Laporan tahunan yayasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

139  

Gambar 11. Laporan lima tahunan yayasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

140  

5. Temuan Umum Studi Dokumen

a. Pengertian Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD

Martini PRR (2005:4) mengatakan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD

adalah yayasan resmi Kongregasi Biarawati Puteri Reinha Rosari sebagai

perwujudan nyata semangat dasar Kongregasi untuk ikut serta dalam

pembangunan hidup manusia dalam bidang pendidikan, agama, kesehatan dan

sosial. Yayasan ini didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.

Bonifasia PRR ((2009:2) mengatakan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD adalah

yayasan berbadan hukum yang telah memiliki NPWP dan memiliki organ yang

terdiri dari; pembina, pengurus, dan pengawas. Sedangkan Madeleine PRR

(2014:4) mengatakan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD adalah yayasan milik

Kongregasi sebagai perwujudan semangat dasar Kongregasi dalam berperanserta

membangun manusia di bidang agama, pendidikan dan sosial.

Berdasarkan tiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Yayasan

Mgr. Gabriel Manek, SVD adalah yayasan berbadan hukum yang sudah memiliki

NPWP, milik Kongregasi Puteri Reihna Rosari sebagai perwujudan semangat

dasar kongregasi untuk ikut serta dalam pembangunan hidup manusia di bidang

pendidikan, agama, dan sosial. Yayasan ini didirikan untuk jangka waktu yang

tidak ditentukan lamanya.

b. Sejarah Singkat Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD

Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD merupakan peralihan dari Yayasan

Ratu Rosari. Pada tanggal 08 April 1987 dalam masa jabatan Sr. M. Benedictis

PRR sebagai Pemimpin Umum Kongregasi memberikan kuasa kepada Sr. M.

Humiliata PRR sebagai ketua yayasan, Sr. M. Antonela, PRR sebagai sekretaris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

141  

dan Sr. M. Theresia, PRR sebagai bendahara. Sr. M. Xaver, PRR dan Sr. M.

Philomena, PRR sebagai pembantu yayasan. Mgr. Antonius Hubertus Thijssen

sebagai penasihat. Yayasan ini pada mulanya berkedudukan di Riangkemie,

Kecamatan Larantuka, Flores Timur.

Para pengurus yayasan kemudian menghadap Sekretaris Daerah

Kabupaten Flores Timur, Bpk. Simon Namasamon Lamanepa pada tanggal 16

Februari 1988 untuk mengesahkan Anggaran Dasar Yayasan Ratu Rosari dengan

nama Yayasan Ratu Rosari, tempat kedudukan di Lebao, Kecamatan Larantuka,

Kabupaten Dati II Flores Timur dengan wilayah kerjanya di seluruh Indonesia

dimana para suster PRR hidup dan berkarya.

Pada tanggal 8 April 2002 berdasarkan berita acara rapat pleno badan

pengurus Yayasan Ratu Rosari membubarkan Yayasan Ratu Rosari dengan alasan

Yayasan Ratu Rosari tidak dapat melaksanakan Anggaran Dasarnya. Dengan

demikian Yayasan Ratu Rosari resmi dibubarkan dengan akta pembubaran No. 62

tahun 2002.

Selanjutnya badan pendiri (Tarekat PRR) dan badan pelaksana membahas

dan menyusun konsep akte yayasan yang baru. Konsep akte yayasan ini kemudian

dikonsultasikan dengan Bpk. Clemens Nggotu, SH Notaris di Ende. Oleh Notaris

Clemens Nggotu, SH disusun Akte Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD dengan

No. 34 tanggal 21 Juni tahun 2001, didaftarkan ke Pengadilan Negeri Larantuka

pada tanggal 5 Agustus 2002 dengan NPWP 01.415.178.1.921.000 (Martini PRR,

2005:3)

Dalam perjalanan waktu menanggapi peraturan pemerintah dalam

Undang-undang Nomor 28 tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

142  

Nomor 16 Tahun 2001 tentang yayasan, maka Yayasan Mgr. Gabriel Manek,

SVD didaftarkan ke lembar Negara dan disahkan oleh Kementrian Hak dan Asasi

Manusia Republik Indonesia pada tanggal 31 Oktober 2006 dengan No. C –

2481.HT.01.02.TH 2006, dan Akta perubahan No. 13 tanggal 08 Agustus 2006

yang dibuat oleh Notaris Clemens Nggotu, SH yang berkedudukan di Ende

(Bonifasia PRR, 2010:5).

Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD membawahi karya pendidikan milik

Kongregasi Puteri Reinha Rosari. Berkedudukan di Sarotari, Kecamatan

Larantuka, Kabupaten Flores Timur sebagai yayasan pusat. Yayasan ini didirikan

untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya yang berasaskan Pancasila.

Wilayah kerja yayasan menjangkau ke empat perwakilan yang tersebar di seluruh

Indonesia di mana para suster PRR berkarya, yakni perwakilan Kupang di

Kupang, perwakilan Lamahora di Lembata, perwakilan JABATAN di Balikpapan,

Kaltim, dan perwakilan Papua di Merauke (Madeleine, PRR 2014:4).

c. Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR

Kongregasi Puteri Reinha Rosari memiliki kharisma dan spiritualitas

sebagai dasar pijak dalam pelaksanaan misinya. Kharisma Tarekat PRR adalah

pembentukan komunitas iman yang berakar pada kesatuan erat dengan Allah

dalam misteri penyelamatan Putera-Nya, demi perwujudan cinta kasih Kristus

yang radikal dalam pelayanan keselamatan manusia terutama mereka yang miskin

dan menderita (bdk.Konst.Art. 104). Sedangkan yang menjadi spiritualitasnya

adalah meneladani Bunda Maria hamba Allah yang menganut pola Yesus Hamba

Yahwe yang bersatu erat dengan Bapa dengan memberi seluruh hidupnya demi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

143  

menghadirkan Allah yang mencintai dan menyelamatkan manusia terutama

mereka yang miskin dan menderita (MU III Tarekat PRR dalam Florentina PRR

2004:5-6).

Hal ini ditegaskan dalam Konstitusi Tarekat PRR artikel 106 tentang

spiritualitas yang berbunyi:

“Untuk mewujudkan perutusan Bapa, Yesus memilih cara hidup sebagai manusia yang miskin. Sebagai Hamba Yahwe, dalam kemiskinan total Ia mampu mencintai Bapa dan kehendak Bapa dan rela taat sampai mati di salib. (Lih, Fil 2:8-11). Kesatuan dengan Bapa adalah sumber perutusanNya. Dalam doa dan karyaNya, Yesus menyerahkan diri sepenuhnya kepada rencana Bapa yakni menyelamatkan umat manusia yang oleh karena dosa, sudah tidak mampu menjadi Anak Allah atas dayanya sendiri. Inilah jalan Yesus utusan Bapa, dan Ia memanggil kita untuk mengikuti jejakNya serta menyerahkan seluruh diri kita untuk tugas perutusanNya yang telah dipercayakanNya kepada GerejaNya”.

Yayasan Mgr. Gabriel Manek SVD yang merupakan yayasan pendidikan

milik Kongregasi PRR yang membawahi seluruh karya pendidikan PRR sebagai

salah satu bentuk kerasulan PRR, perlu menjabarkan atau mewujudkan kharisma

dan spiritualitas tersebut ke dalam dunia pendidikan.

d. Visi dan Misi Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD

Efektifitas dan efisiensi sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh visi dan

misi organisasi tersebut. Visi adalah arah ke mana organisasi dan orang-orang

yang dipimpin akan dibawa. Visi juga merupakan pandangan ke masa depan yang

berfungsi sebagai inspirasi bagi pemimpin maupun bagi bawahan. Maka visi

harus realistis karena merupakan impian seorang pemimpin terhadap tercapainya

tujuan dari organisasi tersebut (Musakabe, 2009:37-41). Visi diterapkan dalam

misi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

144  

Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD berusaha memanage unit-unit karya

pendidikan yang bernaung didalamnya. Totalitas pelayanan diusahakan demi

tercapainya visi dan misi dari yayasan tersebut.

Visi

Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD sebagai Yayasan Pendidikan Katolik yang dijiwai semangat Kongregasi Puteri Reinha Rosari bercita-cita menjadi Pendidik Generasi Bangsa Indonesia yang cerdas, berkarakter, beriman, jujur, berbudi pekerti luhur, terampil dan peduli terhadap sesama yang menderita. Misi

1) Menciptakan iklim religiositas dan suasana penuh kasih persaudaraan yang membawa manusia pada sikap beriman, berbakti dan memuliakan Allah dan berbelarasa terhadap manusia terutama pada mereka yang miskin, tersisih dan menderita.

2) Melakukan koordinasi dan menciptakan iklim yang kondusif di sekolah-sekolah yang dikelolah demi terselenggaranya proses pembelajaran melalui pengajaran, pelatihan serta bimbingan terhadap peserta didik sedemikian rupa sehingga terbentuk manusia dengan kepribadian yang utuh.

3) Meningkatkan pendidikan yang berkualitas, cerdas, kreatif, inovatif, trampil dan mandiri.

4) Menginternalisasikan kedisiplinan demi terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif.

5) Meningkatkan profesionalitas tenaga pendidik dan kependidikan. 6) Menjalin relasi, komunikasi dan kerja sama dengan semua pihak yang terkait.

Visi Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD dalam penerapannya terjabar

dalam misi. Visi dan misi tentunya sangat berkaitan sehingga eksistensi pelayanan

dan tanggung jawab sebagai lembaga yang tertuang dalam misi semakin

diusahakan dan didayagunakan dalam pencapaiannya. Yayasan Mgr. Gabriel

Manek, SVD terus menerus mengupayakan pendidikan yang lebih memadai

dengan tetap memfokuskan diri pada yang kecil, miskin dan terlantar. Upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang

dapat diukur secara akademik, dan terbentuknya kepribadian yang cerdas,

mandiri, kreatif dan trampil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

145  

e. Kepemimpinan dalam Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD

Kepemimpinan pada dasarnya adalah sebuah tindakan untuk

“memengaruhi, memotivasi, dan mendorong orang lain agar mereka memiliki

antusiasme untuk mengambil bagian dalam semua usaha guna mencapai tujuan

bersama”. Yang paling utama dari sebuah kepemimpinan adalah memusatkan

perhatian pada fungsi bukan pada status. Fungsi kepemimpinan harus dipahami

sebagai suatu kesempatan untuk melayani bukan dijadikan kesempatan untuk

merasa memiliki sebuah kedudukan (Madya, 2015:4).

Kepemimpinan PRR adalah pelayan bagi sesama. Oleh karena itu perlu

memiliki daya kekuatan dan kemampuan untuk mendukung, menantang dan

menumbuhkan orang untuk berkembang dan mampu memperoses hidupnya.

`Konstitusi Tarekat artikel 402 menegaskan bahwa: dalam Tarekat kita,

penggunaan kekuasaan harus berpedoman pada kata-kata dan perbuatan Tuhan

kita yang datang untuk melayani bukan untuk dilayani (Mrk 10:45). Dengan

demikian maka arti kekuasaan terletak pada pelayanan seluruh komunias.

Tugas perutusan Kristus pada hakekatnya menyangkut karya

penyelamatan umat manusia. Perutusan seorang PRR merupakan kelanjutan karya

perutusan Kristus melalui kebutuhan dan kepentingan seluruh Gereja. Dalam

Konstitusi Tarekat artikel 201 dikatakan bahwa:

Panggilan misioner dari seluruh anggota umat Allah: turut serta dalam perutusan Yesus Kristus. Kristus menyerahkan tugas ini kepada kita semua pengikutnya, dan kita melaksanakannya dalam bimbingan Roh Kudus. Karena karya kerasulan Tarekat merupakan bentuk pelaksanaan perutusannya maka karya menjadi pokok hidup Tarekat dan berlandaskan selalu pada motivasi perutusan (Lih. Yoh 17:3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

146  

Berpedoman pada model kepemimpinan Yesus yang datang untuk

melayani bukan untuk dilayani (Mrk. 10:45) dan model kepemimpinan PRR yang

meneladani kepemimpinan Yesus sebagai pelayan, dapat disimpulkan bahwa,

kepemimpinan yayasan adalah melayani, mengarahkan dan mempengaruhi orang-

orang yang dipimpinnya agar memiliki semangat dan kemampuan untuk berperan

aktif dalam berbagai bentuk kegiatan demi mencapai tujuan.

Sekolah-sekolah adalah sasaran pelayanan yayasan, oleh karena itu

sebagai pelayan yayasan harus melayani dengan hati, memandang dan menerima

semua yang terlibat dalam pelayanan dengan tulus, berhati ibu, berbela rasa dan

menjadi rekan kerja bagi semua. Sebagai pelayan, yayasan tidak mengutamakan

kepemimpinan sebagai sebuah jabatan atau kedudukan, namun menciptakan

suasana kekeluargaan, persaudaraan dan cinta kasih sebagai fondasi dalam

menjalankan fungsi kepemimpinan.

Demi mencapai efektifitas dan efisiensi pelayanan, dalam menggerakkan

yayasan seorang pemimpin perlu memiliki integritas kesatuan hati dan kata,

ramah dan tahu menghargai setiap pribadi, mengenal kondisi masing-masing

guru/kepala sekolah/pegawai dan mengenal situasi unit-unit pendidikan yang ada

di dalamnya. Mampu menjadi teladan bagi semua yang dilayani, mampu

mendengarkan, optimis dan berjiwa besar, karena seorang pemimpin berarti

seorang penentu atau pengambil keputusan, mampu menyesuaikan visi pribadi

dengan visi yayasan agar mampu mengintegrasian visi dalam misi demi mencapai

tujuan yayasan. Bertindak adil, bersikap tegas terhadap hal-hal prinsipil. Pada

akhirnya seorang pemimpin harus bisa menjadikan lembaganya adalah hidupnya,

artinya memiliki pelayanan dan dedikasi penuh sebagai seorang utusan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

147  

Pemimpin yayasan adalah orang yang memiliki kewenangan untuk

memimpin, mengelola dan menjalankan yayasan sesuai dengan norma dan aturan

yang berlaku serta mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya kepada Pembina

dan unit-unit pendidikan yang bernaung di dalamnya.

Kepemimpinan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD seringkali mengalami

perubahan dan pergantian. Gambaran perubahan dan pergantian pemimpin

yayasan sebagai berikut:

• Sr. M. Florentina, PRR (2001-Juli 2004)

• Sr. M. Martini, PRR (Juli 2004-Januari 2006)

• Sr. M. Bonifasia, PRR (2007-2010)

• Sr. M. Madeleine, PRR (2011-sekarang)

f. Spesialisasi Kerja Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD

Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD memiliki spesialisasi kerja di bidang

pendidikan. Dalam merealisasikan misinya yayasan tetap berpedoman pada

semangat dasar Kongregasi PRR. Meskipun secara spesifik yayasan bergerak di

bidang pendidikan, namun dalam berbagai pelayanan yang dijalankan di sekolah-

sekolah tetap berpijak pada misi kategorial PRR yakni memperjuangkan keadilan

dan cinta kasih serta mengutamakan yang kecil, lemah dan miskin. Hal ini

ditegaskan dalam Konstitusi Tarekat PRR artikel 204 yang berbunyi:

“Tugas kewajiban kita yang utama ialah mengambil bagian secara khusus dalam karya pembentukan jemaat beriman yang dewasa. Sehubungan dengan itu lewat karya-karya kerasulan, kita melibatkan diri dalam pelayanan sesama, menanggapi yang paling dibutuhkan dan sesuai tanda zaman sekarang ini, kita memperjuangkan keadilan dan cinta kasih serta mengutamakan yang kecil, lemah dan miskin, serta yang sakit”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

148  

Penjabaran visi, misi, kharisma dan spiritaualitas nyata dalan unit-unit

karya yayasan mulai dari TK, SD, SMP dan SMA yang tersebar di seluruh

Indonesia di mana para suster PRR berkarya, yakni di Nusa Tenggara Timur,

Kalimantan dan Papua. Demi kelancaran pelayanan, di setiap wilayah terdapat

yayasan-yayasan perwakilan.

1) Wilayah Nusa Tenggara Timur

Wilayah Nusa Tenggara Timur secara geografis cakupannya sangat luas,

terdiri atas pulau-pulau yakni Pulau Flores, Timor, Lembata dan Alor.

Berdasarkan pertimbangan geografis, di NTT sebagian unit pendidikan berada

langsung dibawah yayasan pusat, sedangkan di Timor dan Lembata ada yayasan

perwakilan.

Unit-unit yang berada langsung dibawah yayasan pusat:

a) TK Anfrida, Sarotari

b) TK Arnoldus Yansen, Tilang, Maumere

c) TK Sta. Theresia, Nangablo, Maumere

d) TK Sta. Maria Fatima, Cewonikit, Manggarai

e) PAUD Immaculata, Kuwu, Manggarai

f) PAUD Sta. Maria Goreti Riangkemie, Larantuka

g) SMPK Sta. Maria Goreti Riangkemie, Larantuka

h) SMPK St. Gabriel, Sarotari, Larantuka

Yayasan perwakilan Kupang beralamat di Jl. Oebolifo III Sikumana, kota

Kupang. Yayasan perwakilan Kupang menyelenggarakan karya pendidikan yang

meliputi persekolahan-persekolahan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

149  

a) TK Sta. Familia Sikumana, Kupang

b) TK Sta. Maria Oepura, Kupang

c) TK Bunda Maria Alak, Kupang

d) TK Cilinia Eban, Kefamenanu

e) TK Ibu Anfrida Oepoli, Kupang

f) PAUD Sta. Maria Lourdes, Kupang

g) PAUD St. Antonius Padua, Atambua.

h) SDK Sta. Familia Sikumana, Kupang

i) SMPK Sta. Familia Sikumana, Kupang

j) SMAK Gabriel Manek Noemuti, Kefamenanu

Yayasan perwakilan Lembata beralamat di Jln. Trans Lembata, Lamahora,

Lewoleba. Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD Perwakilan Lembata

menyelenggarakan karya pendidikan yang meliputi persekolahan-persekolahan

sebagai berikut:

a) TK Sta. Theresia Lamahora, Lembata

b) SDK Sta. Theresia Lamahora, Lembata

c) SMPK Sta. Theresia Lamahora, Lembata

2) Wilayah Jawa, Bali, Kalimantan (JABATAN)

Yayasan Perwakilan JABATAN beralamat di Balikpapan, Kalimantan

Timur. Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD Perwakilan JABATAN

menyelenggarakan karya pendidikan yang meliputi persekolahan-persekolahan

sebagai berikut:

a) TK Fransisco-Yashinta, Nunukan

b) TK Maria Lourdes, Sebatik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

150  

c) TK St. Yosef Linggang Bigung, Melapeh

d) PAUD Siti Nirmala, Balikpapan

e) PAUD Ratu Rosari, Pontianak

f) SDK Sta. Maria Goreti, Balikpapan

g) SDK St. Yosef Linggang Bigung, Melapeh

h) SDK Fransisco-Yanshinta Nunukan

i) SMPK Fransisco-Yanshinta Nunukan

3) Wilayah Papua

Yayasan perwakilan Papua, berkedudukan di Merauke, Papua. Yayasan

Mgr. Gabriel Manek, SVD Perwakilan Papua menyelenggarakan karya

pendidikan yang meliputi persekolahan-persekolahan sebagai berikut:

a) TK Sta. Theresia Kanak-kanak Yesus Asikie, Papua

b) SDK St. Yosef Asikie, Papua

Secara keseluruhan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD memiliki 32 unit

pendidikan. Di wilayah NTT terdapat 21 unit, di wilayah JABATAN 9 unit dan

wilayah Papua sebanyak 2 unit. Terdapat 20 TK dan PAUD, 6 Sekolah Dasar

(SD), 5 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 1 SMAK (Madeleine, 2014).

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD Berdasarkan Data Keseluruhan

Hasil deskripsi data yang didapat melalui kuesioner menunjukkan bahwa

secara keseluruhan sebagian besar responden setuju terhadap pengelolaan

Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

151  

pada nilai keseluruhan dan pada setiap aspek yang diukur mendekati skor

maksimal.

Pada nilai keseluruhan variabel pengelolaan yayasan ini, ada tujuh aspek

yang ingin diketahui dalam bentuk pernyataan yaitu aspek menanamkan visi, misi,

kharisma dan spiritualitas, aspek membuat perencanaan, aspek melakukan

pengorganisasian, aspek melakukan koordinasi, aspek memanfaatkan sumber daya

manusia, aspek melakukan pengawasan dan aspek mengadakan evaluasi. Dari

data keseluruhan N 69 ini didapat nilai rata-rata (mean) 444,6232, dengan

responden yang masuk kriteria setuju sebanyak 35 orang (51%), 1 responden yang

mesuk kriteria sangat setuju (2%). Sedangkan 32 responden dengan kriteria netral

(46%) tidak ada responden dengan kriteria tidak setuju (0%) dan 1 responden

dengan kriteria sangat tidak setuju (1%). Hasil ini menunjukkan bahwa responden

yang masuk kriteria setuju ke atas jumlahnya lebih banyak dari responden dengan

kriteria netral ke bawah. Hal ini berarti responden masih setuju atas pengelolaan

Yayasan.

Hani Handoko (2009:8) mengutip James mengatakan manajemen adalah

proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha

para anggota organisasi dan menggunakan sumber daya-sumber daya organisasi

lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dalam

pengelolaan yayasan aspek-aspek tersebut tidak dapat diabaikan. Pengelolaan itu

tidak bisa asal-asal saja, semua aspek harus diatur untuk bergerak secara

seimbang. Oleh karena itu yayasan dalam pengelolaannya sudah seharusnya

memperhatikan aspek-aspek tersebut. Pengelolaan itu tentu saja dimulai dari

perencanaan dan berakhir dengan evaluasi. Dalam proses dan pelaksanaannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

152  

membutuhkan pengorganisasian, koordinasi, sumber daya manusia serta

pengawasannya. Di yayasan sejauh ini tetap berpijak pada aspek-aspek tersebut

dan diharapkan agar lebih meningkatkan lagi pengelolaan dengan

memperhatikannya secara seimbang.

2. Pembahasan Hasil Penelitian Pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD berdasarkan Data Setiap Aspek

a. Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan, Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR

Dalam aspek menanamkan visi, misi, kharisma dan spiritualitas ini aspek-

aspek yang diungkap responden untuk mengukur penanaman visi, misi, kharisma

dan spiritualitas yakni mengenai sosialisasinya, pemahaman terhadap visi, misi,

kharisma dan spiritualitas serta penghayatan dalam tugas-tugas yang dijalankan.

Berdasarkan hasil deskripsi data kuesioner menunjukkan bahwa N 69 didapat nilai

rata-rata (mean) 30,8696 dengan responden yang masuk kriteria setuju sebanyak

39 orang (57%), 6 responden yang masuk kriteria sangat setuju (9%). Sedangkan

21 responden dengan kriteria netral (30%) 3 responden dengan kriteria tidak

setuju (4%) dan tidak ada responden dengan kriteria sangat tidak setuju (0%).

Hasil ini menunjukkan bahwa responden yang masuk kriteria setuju ke atas

jumlahnya lebih tinggi dari responden dengan kriteria netral ke bawah. Hal ini

berarti responden setuju terhadap penanaman visi, misi, kharisma dan spiritualitas

yang dilakukan oleh yayasan.

Hasil analisis data per-item menunjukkan bahwa terdapat 1 item (11%)

dengan kriteria tertinggi yakni item nomor 7 tentang kepala sekolah mengadakan

pertemuan dengan orang tua peserta didik untuk menjelaskan tentang visi, misi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

153  

yayasan, serta kharisma dan spiritualitas. Hasil analisis item tersebut memperkuat

hasil analisis data kuesioner aspek penanaman visi, misi dan kharisma,

spiritualitas dengan kriteria netral ke atas lebih tinggi jumlahnya daripada netral

ke bawah.

Hasil analisis item juga menunjukkan bahwa terdapat 3 item dengan

kriteria terendah (3%) yakni butir item 1,2 dan 4. Secara keseluruhan item dengan

kriteria terendah ini menggambarkan yayasan kurang melaksanakan sosialisais

visi, misi, kharisma dan spiritualitas Kongregasi PRR kepada pegawai, para

kepala sekolah dan guru-guru, sehingga guru dan pegawai kurang memahami visi,

misi Yayasan maupun kharisma dan spiritualitas Kongregasi PRR. Hal ini

diperkuat oleh hasil wawancara dari 13 responden (1-12 dan 14) yang mengatakan

bahwa Yayasan kurang mengadakan sosialisasi visi, misi, kharisma dan

spiritualitas sehingga pemahaman para guru menjadi kabur.

Namun 4 responden (4, 5, 6, 7) menambahkan bahwa kepala sekolah dan

guru-guru menjelaskan visi, misi kepada orang tua dan peserta didik sejauh

pemahaman mereka. 3 responden (responden 9, 13 dan 14) menambahkan lagi

bahwa sosialisasi visi, misi diadakan pada saat RAKER. Hal ini diperkuat oleh

hasil studi dokumen yang menunjukkan bahwa yayasan memiliki visi, misi,

kharisma dan spiritualitas dan dalam RAKER dibahas mengenai visi, misi dan

direvisi bersama, tetapi belum ada program sosialisasi visi, misi sehingga tidak

ada bahan sosialisasi dan daftar peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi.

Hasil analisis di atas, menggambarkan bahwa secara keseluruhan

penanaman visi, misi, kharisma dan spiritualitas tetap terlaksana baik oleh para

kepala sekolah dan guru-guru dan oleh yayasan pada saat RAKER. Maka dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

154  

dipahami jika hasil analisis data kuesioner dari 69 responden menunjukkan bahwa

responden setuju terhadap aspek penanaman visi, misi yayasan serta kharisma dan

spiritualitas Kongregasi PRR, karena ada upaya bersama yang dilakukan oleh

kepala sekolah dan guru-guru maupun oleh yayasan.

Yayasan mempunyai tugas untuk mensosialisasikan visi dan misinya serta

kharisma dan spiritualitas ke unit-unit, karena visi, misi, kharisma dan spiritualitas

merupakan fondasi dalam pengelolaannya. Jika hal tersebut ditanamkan dalam

diri setiap guru, kepala sekolah dan pegawai maka akan sangat berpengaruh pada

dedikasi dan pelayanan mereka.

Musakabe (2009: 43) mengatakan visi menentukan arah organisasi yang

akan dibawa, sedangkan misi mengatakan tujuan organisasi. Dengan visi yang

benar maka pelaksanaan misi akan lebih berhasil. Sebaliknya, tanpa visi maka

misi akan berjalan tanpa arah dan sulit mencapai keberhasilan. Sejalan dengan apa

yang dikatakan oleh Musakabe, maka sangat penting yayasan mendalami,

memahami dan mensosialisasikan visi dan misi kepada para kepala sekolah dan

guru-guru. Ketika para kepala sekolah dan guru-guru sudah mendalami dan

memahami dengan sungguh tentang visi dan misi yayasan, maka mereka akan

mampu menerapkan dan mensosialisasikan kepada para siswa/i dan kepada orang

tua. Kepala sekolah dan guru-guru adalah partner yayasan, mereka benar-benar

dibekali untuk menjadi perpanjangan tangan yayasan supaya menjelaskan kepada

anak-anak didik dan orang yang menjadi sasaran pelayanan yayasan.

Kongregasi Puteri Reinha Rosari memiliki kharisma dan spiritualitas

sebagai dasar pijak dalam pelaksanaan misinya. Florentina (2004:5-6) mengutip

dari buku MU III Tarekat PRR menjelaskan bahwa yang menjadi kharisma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

155  

Tarekat PRR adalah pembentukan komunitas iman yang berakar pada kesatuan

erat dengan Allah dalam misteri penyelamatan Putera-Nya, demi perwujudan

cinta kasih Kristus yang radikal dalam pelayanan keselamatan manusia terutama

mereka yang miskin dan menderita. Sedangkan yang menjadi spiritualitasnya

adalah meneladani Bunda Maria hamba Allah yang menganut pola Yesus Hamba

Yahwe yang bersatu erat dengan Bapa dengan memberi seluruh hidupnya demi

menghadirkan Allah yang mencintai dan menyelamatkan manusia terutama

mereka yang miskin dan menderita (Benedictis, 1987, art. 105). Sejalan dengan

ini, Yayasan Mgr. Gabriel Manek SVD yang merupakan yayasan pendidikan

milik Kongregasi PRR yang membawahi seluruh karya pendidikan PRR sebagai

salah satu bentuk kerasulan PRR perlu menjabarkan atau mewujudkan kharisma

dan spiritualitas tersebut ke dalam dunia pendidikan. Kepala sekolah dan guru-

guru perlu dibekali dengan pemahaman yang mendalam mengenai kharisma dan

spiritualitas PRR, sehingga mampu menerapkannya kepada siswa/i dan kepada

para orang tua.

b. Aspek Membuat Perencanaan

Dalam aspek membuat perencanaan ini aspek-aspek yang diungkap

responden adalah proses pembuatan perencanaan sampai pada pengambilan

keputusan yakni penetapan program-program. Berdasarkan hasil deskripsi data

kuesioner N 69 didapat nilai rata-rata (mean) 98,8696 dengan jumlah responden

yang masuk kriteria netral sebanyak 45 orang (65%), 3 responden yang masuk

kriteria tidak setuju (4%), 1 responden yang masuk kriteria sangat tidak setuju

(1%). Sedangkan responden dengan kriteria setuju sebanyak 19 orang (28%), dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

156  

1 responden dengan kriteria sangat setuju (2%). Hasil ini menunjukkan bahwa

responden yang masuk kriteria netral ke bawah jumlahnya lebih tinggi dari

respoden dengan kriteria netral ke atas. Hal ini berarti bahwa sebagian besar

responden berpendapat bahwa aspek membuat perencanaan dalam pengelolaan

yayasan masih kurang.

Hasil analisis data per-item menunjukkan bahwa terdapat 11 item dengan

kriteria rendah (36%) yakni item nomor 11,15,16,20,23,24,29, 30,36,37,38.

Secara keseluruhan item dengan kriteria rendah ini menggambarkan bahwa dalam

membuat perencanaan yayasan kurang bertanya atau meminta usul saran dari

kepala sekolah, guru-guru dan pegawai, personalia di yayasan belum memadai,

yayasan kurang cepat menaggapi kebutuhan di unit, yayasan belum mempunyai

program jangka menengah dan jangka panjang dan yayasan belum memiliki

skedul serta pedoman dan prosedur pelaporan untuk sebuah kegiatan yang sudah

direncanakan. Sedangkan item dengan kriteria terendah berjumlah 6 item (19%)

yakni item nomor 13,25,28,31,39,40. Secara keseluruhan item dengan kriteria

terendah ini menggambarkan bahwa yayasan kurang meminta pendapat dari

kepala sekolah, guru-guru atau pegawai mengenai perumusan tujuan kegiatan,

kurang meminta usul saran sebelum menetapkan program jangka pendek,

menengah dan jangka panjang, serta kepala sekolah, guru-guru dan pegawai tidak

memperoleh skedul kegiatan, pedoman dan prosedur pelaporan atas sebuah

perencanaan yang dibuat oleh yayasan.

Hasil wawancara dengan keempat belas responden menyimpulkan bahwa

pada umumnya responden kurang tahu bagaimana yayasan membuat perencanaan.

Terlihat dari jawaban 9 responden (1,2,3,4,5,6,8,10,11) yang mengatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

157  

perencanaan yayasan belum nampak, yayasan sudah buat tapi belum maksimal,

yayasan belum ada program jangka menengah dan jangka panjang, yayasan belum

buat perencanaan betul-betul, belum ada perencanaan untuk pencapaian

kurikulum dan pengadaan sarpras. Hasil analisis data kuesioner di atas yang

menunjukkan jumlah responden dengan kriteria netral ke bawah lebih tinggi,

didukung oleh hasil wawancara dari 9 responden. Selain itu, ada 3 responden

(9,13,14) mengatakan bahwa perencanaan itu terwujud dalam RAKER dan akan

membuat RENSTRA. Hal ini menunjukkan bahwa hasil analisis data kuesioner

dengan kriteria netral ke atas lebih rendah didukung oleh hasil wawancara dari 3

responden.

Hasil analisis item juga menunjukkan bahwa terdapat 2 item (6%) dengan

kriteria tertinggi yakni item nomor 33 dan 34 serta 3 item dengan kriteria tinggi

yakni item 18,26 dan 35. Item-item dengan kriteria tinggi dan tertinggi ini

menggambarkan bahwa para guru, pegawai dan kepala sekolah memenuhi syarat

dan kompeten di bidangnya masing-masing. Mereka menjalankan tugas dengan

baik dan penuh tanggungjawab. Yayasan menugaskan penanggungjawab dalam

melaksanakan tugas-tugas yang direncanakan sehingga ada guru dan pegawai

yang mendapat tanggungjawab tertentu di sekolah masing-masing. Selain itu,

sekolah-sekolah mengajukan anggaran ke yayasan untuk pelaksanaan suatu

kegiatan.

Keseluruhan hasil analisis di atas (data kuesioner, data per-item dan

wawancara) menunjukkan bahwa proses pembuatan perencanaan dalam yayasan

belum maksimal. Hal ini sangat jelas dilihat dari analisis data per-item bahwa dari

31 item sebagian besar item masuk dalam kriteria sedang, rendah dan terendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

158  

Item-item tersebut menggambarkan bahwa dalam proses membuat perencanaan

yayasan kurang bertanya kepada kepala sekolah, guru-guru dan pegawai

mengenai perumusan tujuan dari perencanaan, kurang bertanya mengenai

kemudahan-kemudahan dan hambatan-hambatan yang ada di sekolah, kurang

bertanya mengenai bentuk kegiatan apa yang dibutuhkan oleh sekolah, kurang

bertanya pada saat menetapkan program jangka panjang, pendek dan menengah

serta belum memiliki skedul kegiatan, pedoman dan prosedur pelaporan sebuah

kegiatan. Yayasan mempunyai program jangka pendek tetapi belum memiliki

program jangka menengah dan jangka panjang. Hal ini didukung oleh hasil

wawancara dan hasik studi dokumen. Yang mana dari hasil studi dokumen

menunjukkan bahwa di yayasan ada hasil rapat membuat perencanaan, ada

program jangka pendek/program tahunan, ada anggaran yang diajukan oleh

sekolah-sekolah, ada penetapan anggaran oleh yayasan dan ada personalia

yayasan dan unit-unit. Namun belum ada program jangka menengah dan program

jangka panjang, tidak ada skedul kegiatan, tidak ada pedoman pelaporan suatu

kegiatan. Di sisi lain diketahui dari hasil analisis data per-item bahwa ada hal

yang mendukung perencanaan yayasan yakni kepala sekolah, guru-guru dan

pegawai memenuhi syarat dan kompeten di bidangnya masing-masing, mereka

menjalankan tugas dengan baik dan penuh tanggungjawab sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki.

Dalam membuat perencanaan proses pembuatan perencanaan sampai pada

pengambilan keputusan yang terbukti melalui program-program sangat penting

diperhatikan. Yayasan dalam pengelolaannya sudah seharusnya memperhatikan

hal-hal tersebut. Jika perencanaan baik akan membawa dampak yang baik pula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

159  

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam pengelolaan yayasan tentunya dimulai

dari sebuah perencanaan yang baik dengan memperhatikan proses perencanaan itu

terutama dalam hubungan dengan unit-unit yang berhubungan langsung dengan

pengelolaan yayasan.

Hani Handoko (2009:77-80) mengatakan perencanaan adalah pemilihan

sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya yang harus dilakukan, kapan,

bagaimana dan oleh siapa. Semua kegiatan perencanaan harus memperhatikan

prosesnya yakni mempertimbangkan kemudahan-kemudahan dan hambatan-

hambatannya, merumuskan tujuan kegiatannya, menginventarisir bentuk-bentuk

kegiatan yang cocok, mempertimbangkan sumber daya-sumber daya yang ada,

dan pada akhirnya menentukan program-program atau mengambil keputusan

untuk mengembangkan serangkaian kegiatan.

Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Hani Handoko, maka yayasan

dalam membuat perencanaan sangat penting memperhatikan hal-hal tersebut.

Perencanaan memiliki peranan lebih dalam sebuah manajemen dibanding dengan

fungsi-fungsi lainnya. Maka bagi yayasan membuat perencanaan hendaknya

ditempatkan pada porsi yang lebih dari pada fungsi yang lainnya. Dalam membuat

perencanaan segala kekuatan, dan hambatan hendaknya diidentifikasi secara baik

untuk mengukur kemampuan yayasan dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu

situasi di sekolah-sekolah perlu diketahui dengan baik sebelum membuat

perencanaan. Setelah mempertimbangkan kekuatan dan hambatannya penting

merumuskan tujuan. Sebab tanpa rumusan tujuan yang tepat yayasan akan

menggunakan sumber daya-sumber daya secara tidak efektif. Menginventarisir

bentuk-bentuk kegiatan yang cocok dengan kebutuhan unit merupakan salah satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

160  

tahap perencanaan yang harus mendapat perhatian. Setelah proses di atas yayasan

pada akhirnya menentukan atau memutuskan serangkaian kegiatan dan

menempatkan prioritas program-program jangka pendek, menengah dan jangka

panjang. Dari keseluruhan proses pembuatan perencanaan tidak terlepas dari kerja

sama antara yayasan dan sekolah. Di sini fungsi koordinasi dapat digunakan yakni

meminta pendapat dari kepala sekolah, guru-guru dan pegawai yang mengetahui

dengan pasti kebutuhan di sekolah.

c. Aspek Melakukan Pengorganisasian

Dalam melakukan pengorganisasian aspek-aspek yang diungkap

responden yakni struktur organisasi dalam yayasan dan bagaimana yayasan

mengorganisasi unit-unit melalui uraian tugas dan wewenang. Berdasarkan hasil

deskripsi data kuesioner menunjukkan bahwa N 69 didapat nilai rata-rata (mean)

41,6377 dengan responden yang masuk kriteria setuju sebanyak 52 orang (75%), 7

responden masuk dalam kriteria Sangat Setuju (10%), 9 responden yang masuk ke

dalam kriteria Netral (13%), 1 responden dengan kriteria Tidak Setuju (2%) dan

tidak ada responden yang masuk kriteria Sangat Tidak Setuju (0%). Hasil ini

menunjukkan bahwa responden yang masuk kriteria setuju ke atas jumlahnya

lebih tinggi dari respoden dengan kriteria netral ke bawah. Hal ini berarti aspek

melakukan pengorganisasian dalam pengelolaan yayasan sudah sangat

diperhatikan dan diupayakan oleh yayasan.

Hasil analisis data per-item dari aspek melakukan pengorganisasian

berjumlah 11 item, terdapat 5 item yang masuk kriteria tertinggi (46%) yakni

item 46,47,48,49,51. Item dengan kriteria tertinggi ini menggambarkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

161  

kepala sekolah, guru dan pegawai mengetahui uraian tugas masing-masing dan

menjalankannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan serta

menyelesaikan tugas-tugas sampai tuntas. Yayasan mempunyai hubungan kerja

sama yang baik dengan kepala sekolah, guru dan pegawai, juga dengan komite,

orang tua dan siswa, demikian juga dengan kepala sekolah, para guru dan pegawai

memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan yayasan. Item dengan kriteria

tinggi sebanyak 1 item (9%) yakni item 43 yang menggambarkan bahwa kepala

sekolah, guru-guru dan pegawai dalam menjalankan tugas yang dipercayakan

serta menghargai struktur organisasi yang ada dalam yayasan.

Item dengan kriteria sedang berjumlah 2 item (18%) yakni item 41 dan 42.

Item-item ini menggambarkan bahwa yayasan mempunyai struktur organisasi

namun kurang jelas dan relevan, sehingga para guru, dan pegawai belum

memahami struktur organisasi yayasan dengan baik. Hal ini didukung oleh hasil

wawancara dari 8 responden (1,2,3,4,5,11,13,14) yang mengatakan belum

mengerti apa saja tugas dari yayasan perwakilan, kurang memahami garis

tanggung jawab, wewenang, komandonya. Belum jelas hal apa yang harus

bertanggungjawab langsung ke pusat, hal apa yang lewat perwakilan, kadang

terjadi tumpang tindih antara yayasan pusat dan perwakilan karena belum

memahami dengan sungguh tugasnya masing-masing.

Item dengan kriteria rendah sebanyak 2 item (18%) yakni item 45 dan 50.

Item-item ini menggambarkan bahwa yayasan belum membuat uraian tugas dan

tanggungjawab bagi para kepala sekolah, guru, dan pegawai dan yayasan belum

maksimal melaksanakan tugas-tugasnya. Item dengan kriteria terendah sebanyak

1 item (9%) yakni item 44 yang menggambarkan bahwa yayasan belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

162  

mengorganisir tugas-tugas yang dikerjakan oleh kepala sekolah, guru dan

pegawai. Terlihat ada kesenjangan antara hasil analisis item yang masuk kriteria

tertinggi dengan item kriteria rendah dan terendah. Item dengan kriteria tertinggi

menggambarkan kepala sekolah, guru dan pegawai mengetahui uraian tugas

masing-masing, sedangkan item dengan kriteria rendah menggambarkan yayasan

belum membuat uraian tugas dan tanggungjawab bagi para kepala sekolah, guru,

dan pegawai. Hal ini dapat dijelaskan bahwa uraian tugas untuk para guru dan

pegawai memang tidak langsung diturunkan dari yayasan namun dibuat di sekolah

masing-masing sesuai kebutuhan yang ada di sekolah yang kemudian di sahkan

oleh yayasan.  

Hasil analisis data kuesioner aspek melakukan pengorganisasian secara

keseluruhan didukung oleh hasil analisis per-item. Hal ini dapat dilihat dari data

item dengan kriteria sedang ke atas lebih tinggi dari pada item dengan kriteria

sedang ke bawah. Hasil wawancara dengan keempat belas responden mendukung

hasil analisis data kuesioner dan data per-item yakni hal-hal yang sudah ada dalam

yayasan adalah memiliki struktur organisasi, ada Yayasan pusat dan yayasan

perwakilan, terjadi relasi yang baik antara unit-unit dengan yayasan dan atau

sebaliknya antara yayasan dengan unit-unit. Selain itu para guru, pegawai dan

kepala sekolah sudah menjalankan tugas dan tanggungjawab masing-masing

secara maksimal. Hal ini didukung oleh hasil studi dokumen yang menunjukkan

bahwa di yayasan ada struktur organisasi dan ada uraian tugas untuk organ

yayasan, para kepala sekolah, guru dan pegawai.

Hal-hal yang masih kurang dalam aspek melakukan pengorganisasian

dalam pengelolaan yayasan yang ada dalam data kuesioner dan analisis per-item

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

163  

didukung oleh hasil wawancara dari sebagian responden yang menunjukkan

bahwa responden belum memahami struktur, wewenang dan tanggung jawab

Yayasan pusat dan yayasan perwakilan, dinyatakan oleh 8 responden

(1,2,3,4,5,11,13,14). 4 responden menambahkan perlu ditambah lagi bidang

sarpras, kurikulum dan koordinator pendidikan (responden 6,8,9,12) dan ada

responden yang mengatakan struktur organisasi dalam yayasan perlu ditinjau

kembali.

Berdasarkan dua hal yang diungkap dari aspek melakukan

pengorganisasian ini yakni struktur organisasi dalam yayasan dan bagaimana

yayasan mengorganisasi unit-unit melalui uraian tugas dan wewenang, dapat

disimpulkan bahwa yayasan bekerja sama dengan sekolah-sekolah dalam hal

mengesahkan uraian tugas dan tanggungjawab kepada pegawai, guru dan kepala

sekolah, semua sudah bekerja dan bertanggungjawab dengan tugasnya masing-

masing. Sedangkan struktur organisasi perlu ditinjau kembali dengan

memperhatikan usul dari responden yang diwawancarai bahwa dalam struktur

perlu ditambahkan bagian kurilukulum, sarpras dan koordinator pendidikan.

Yayasan juga perlu membuat uraian tugas dan wewenang yang jelas dengan

yayasan perwakilan.

Hani Handoko (2009: 168) mengatakan pengorganisasian merupakan

suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur

serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara anggota organisasi agar tujuan

organisasi dapat dicapai dengan efisien. Sejalan dengan ini, menjadi tugas

yayasan dalam pengelolaannya untuk merancang struktur formal, memperhatikan,

mempertimbangkan dan memutuskan apa yang perlu yang dibutuhkan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

164  

dunia pendidikan untuk dirancang dalam struktur formal. Mengelompokkan,

mengatur dan membagi tugas-tugas kepada para pegawai, guru dan kepala sekolah

adalah tugas dan wewenang yayasan. Maka yayasan perlu bekerja sama dengan

unit, menjalin relasi yang memungkingkan terjadinya dialog dan kerja sama untuk

berbagai kepentingan dalam tugas dan fungsi dari masing-masing kepala sekolah,

guru dan pegawai. Yang menjadi perhatian juga bahwa harus ada pembagian

tugas dan wewenang yang jelas antara yayasan pusat dan yayasan perwakilan.

Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola

tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi. Ada bagian-bagian tertentu dan

posisi-posisi yang sesuai dengan kebutuhan di dunia pendidikan. Di dalam

struktur organisasi menunjuk orang-orang yang memiliki kedudukan, wewenang

dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Di sini yayasan

yang mengelola pendidikan perlu mempertimbangkan dengan matang aspek-aspek

apa yang relevan dalam struktur organisasi sebuah yayasan pendidikan, sehingga

menjadi jelas garis komando, wewenang dan tanggung jawabnya baik antara

yayasan pusat dan yayasan perwakilah maupun antara yayasan dengan sekolah-

sekolah (Hani Handoko, 2009: 169).

d. Aspek Melakukan Koordinasi

Dalam melakukan koordinasi ini aspek-aspek yang diungkap responden

yakni program penyatuan unit-unit melalui kegiatan RAKER, seminar, rekoleksi

atau retret serta sarana penyatuan unit-unit seperti seragam, hymne dan yel-yel.

Berdasarkan hasil deskripsi data kuesioner menunjukkan bahwa N 69 didapat nilai

rata-rata (mean) 37,5652. Jumlah responden yang masuk ke dalam kriteria Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

165  

50 orang (72%), 8 responden dengan kriteria Sangat Setuju (12%), 10 responden

yang masuk ke dalam kriteria Netral (15%), tidak ada responden yang masuk

kriteria Tidak Setuju (0%) dan 1 responden yang masuk kriteria Sangat Tidak

Setuju (1%). Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa yayasan telah melakukan

koordinasi secara maksimal dalam pengelolaannya karena jumlah responden

dengan kriteria setuju dan sangat setuju lebih banyak jumlahnya dari pada

responden dengan kriteria netral ke bawah.

Aspek melakukan koordinasi telah dilakukan dengan maksimal dapat

dilihat dari hasil analisis data per-item. Terdapat 10 item untuk mengukur aspek

ini. 6 item yang masuk kriteria tertinggi yakni item 52,53,54,57,62,63 yang

menggambarkan tentang yayasan mempunyai program untuk menyatukan

sekolah-sekolah melaui RAKER, seminar, rekoleksi atau retret, kepala sekolah,

guru dan pegawai mengikuti kegiatan RAKER, seminar, rekoleksi atau retret yang

diselenggarakan oleh yayasan, kepala sekolah, pegawai, guru mengalami kesatuan

dan kekeluargaan dalam mengikuti RAKER, seminar, rekoleksi atau retret,

yayasan menentukan hari-hari penggunaan seragam, yayasan mengadakan kontak

langsung dengan kepala sekolah, guru, pegawai demi peningkatan efektifitas dan

efisiensi kerja, kepala sekolah, guru, pegawai termotivasi untuk bekerja secara

maksimal demi peningkatan mutu sekolah berkat relasi dan dukungan dari

yayasan. Terdapat 1 item dengan kriteria tinggi yakni item 61 tentang kepala

sekolah, guru-guru dan pegawai memahami hubungan tanggungjawab yayasan

dengan sekolah-sekolah. Hasil wawancara dengan keempat belas responden yang

mengatakan Yayasan sudah melakukan koordinasi secara maksimal terlebih

melalui RAKER mendukung apa yang ditemukan dalam hasil analisis data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

166  

kuesioner dan data per-item. Hasil studi dokumen juga membuktikan bahwa

yayasan memiliki program RAKER, ada data mengenai pelaksanaan kegiatan

RAKER dan ada hasil RAKER serta memiliki seragam yayasan untuk

siswa/siswi.

Responden yang masuk dalam kriteria netral ke bawah dapat dilihat dari

hasil analisis item dengan kriteria sedang, rendah dan terendah. Terdapat 1 item

dengan kriteria sedang (10%) item nomor 60, tidak ada item dengan kriteria

rendah (0%), 2 item dengan kriteria terendah (20%) yakni item 58 dan 59. Item

dengan kriteria sedang, rendah dan terendah ini menggambarkan yayasan kurang

memberikan pengarahan tentang hubungan tanggung jawab yayasan dengan guru,

kepala sekolah, pegawai, komite, orang tua/wali murid. Belum ada koordinasi dari

yayasan untuk subsidi silang antar sekolah baik dalam bidang finansial,

ketenagaan maupun spiritual sehingga sekolah-sekolah dalam yayasan belum

saling membantu (subsidi silang) di bidang finansial, ketenagaan maupun

spiritual. Hasil analisis data kuesioner dengan kriteria netral ke bawah dan hasil

analisis data item dengan kriteria sedang ke bawah didukung oleh hasil

wawancara dari 3 responden (4,5 dan 8) yang mengatakan belum ada koordinasi

untuk subsidi silang antar sekolah. Sementara responden 9 mengatakan mulai ada

subsidi silang dalam hal keuangan. Responden 9 mengatakan hal ini karena

mengetahui bahwa saat ini ada upaya dari yayasan untuk melakukan koordinasi

dengan sekolah-sekolah yang secara finansial mampu untuk saling subsidi dengan

sekolah-sekolah di daerah minus. Sementra itu ada responden yang lain yang

mengatakan hal-hal yang terjadi dalam aspek koordinasi yakni 5 responden

(2,3,4,5 dan 6) mengatakan seragam siswa warna dan bentuknya berubah-ubah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

167  

belum ada seragam guru/pegawai dan belum ada hymne yayasan. Meskipun

dalam analisis data kuesioner butir mengenai seragam masuk dalam kriteria

tertinggi, namun responden wawancara melihat bahwa seragam siswa sering kali

berubah warna dan bentuknya serta guru-guru belum memiliki seragam yayasan.

Hasil analisis secara keseluruhan dari aspek melakukan koordinasi

mengenai program penyatuan unit-unit melalui kegiatan RAKER, seminar,

rekoleksi atau retret sangat diperhatikan oleh yayasan juga oleh sekolah-sekolah.

Yayasan giat dengan program RAKER yang dihadiri oleh semua guru, pegawai

dan kepala sekolah sedangkan kegiatan lainnya seperti rekoleksi dan retret lebih

banyak dilakukan atau diselenggarakan oleh sekolah berdasarkan program

sekolah. Sarana penyatuan unit-unit seperti seragam, hymne dan yel-yel dapat

dijelaskan bahwa siswa sudah memiliki seragam namun diharapkan bentuk dan

warnanya tidak berubah-ubah, sedangkan guru dan pegawai yayasan belum

mempunyai seragam. Hymne, mars dan yel-yel juga belum dimiliki oleh yayasan.

Responden juga mengharapkan agar hal ini sebaiknya diadakan sebagai sarana

untuk menyatukan unit-unit yang bernaung di bawah satu lembaga.

Koordinasi merupakan proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-

kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah. Tanpa koordinasi, individu-individu

akan kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam sebuah lembaga atau

organisasi. Setiap individu bisa saja mengejar kepentingannya sendiri-sendiri yang

berefek pada merugikan pencapaian tujuan dari organisasi secara keseluruhan

(Hani Handoko, 2009: 195).

Sejalan dengan ini dalam pengelolaan yayasan, aspek koordinasi sangatlah

penting. Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD adalah yayasan pendidikan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

168  

membawahi sekian banyak sekolah dengan jarak dan letak geografis yang berbeda

dan berjauhan. Fungsi koordinasi hendaknya lebih kuat di sini, agar unit-unit

semuanya bisa dikelola dengan baik. Kegiatan-kegiatan penyatuan unit-unit

hendaknya ditingkatkan. Demikian juga dengan sarana penyatuan unit hendaknya

menjadi perhatian agar diantara para guru, dan siswa serta semua warga sekolah

antar unit dapat saling mengenal satu sama lain meskipun tempatnya berjauhan.

e. Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia

Dalam memanfaatkan sumber daya manusia ini aspek-aspek yang

diungkap responden yakni mengenai kepemimpinan, mendapatkan sumber daya

manusia atau rekrutmen, prestasi kerja, pengupahan dan pengembangan sumber

daya manusia melalui pelatihan-pelatihan. Berdasarkan hasil deskripsi data

kuesioner menunjukkan bahwa N 69 didapat nilai rata-rata (mean) 122,7101.

Terdapat 33 jumlah responden yang masuk kriteria Setuju (48%), 2 responden

dengan kriteria Sangat Setuju (3%), 30 responden yang masuk kriteria Netral

(44%), 3 responden yang masuk kriteria Tidak Setuju (4%) dan 1 responden yang

masuk kriteria Sangat Tidak Setuju (1%). Hasil analisis data kuesioner tersebut

menunjukkan bahwa jumlah responden dengan kriteria setuju dan sangat setuju

hampir seimbang dengan jumlah responden dengan kriteria netral, tidak setuju dan

sangat tidak setuju. Hal ini berarti aspek memanfaatkan sumber daya manusia

dalam pengelolaan yayasan menurut sebagian responden sudah terlaksana dan

menurut sebagian responden masih kurang.

Hasil analisis dengan kriteria setuju dan sangat setuju dapat dilihat dari

hasil analisis data per-item dengan kriteria tinggi dan tertinggi. Terdapat 36 item

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

169  

untuk mengukur aspek ini. Item dengan kriteria tertinggi berjumlah 7 item (20%)

yakni item nomor 64,66,68,75,76,83,95. Item dengan kriteria tinggi berjumlah 9

item (25%) yakni item nomor 70,71,72,73,74,77,81,82 dan 89.

Item dengan kriteria tinggi dan tertinggi ini menggambarkan bahwa

pimpinan yayasan memiliki kemampuan bekerja sama dengan orang lain. Tugas

seorang pemimpin adalah menegakkan visi, misi, kharisma dan spiritualitas

kepada para bawahannya hal ini sangat diperhatikan oleh pimpinan yayasan.

Seorang pemimpin juga harus memiliki kemampuan berelasi yang luas dengan

berbagai pihak baik intern maupun ekstern, mempertimbangkan usul saran dari

kepala sekolah, guru-guru dan pegawai. Pemimpin adalah seorang penentu, maka

dibutuhkan keberanian mengambil keputusan dalam situasi apapun, berani

mengambil resiko atas sebuah keputusan, memiliki alur pemikiran yang baik,

teratur dan sistematis agar mudah diterima oleh bawahannya. Seorang pemimpin

juga harus bisa mendengarkan pendapat dan perasaan yang dialami oleh

bawahannya dan mempertimbangkan usul saran mereka demi kemajuan karya

pendidikan dalam yayasan. Dalam proses rekrutmen yayasan tetap berpedoman

pada peraturan yang berlaku. Yayasan sangat memperhatikan jatuh tempo

kenaikan pangkat/golongan dan mengadakan penyesuaian gaji sesuai peraturan

yang berlaku, menerbitkan SK, hal ini sangat didukung oleh para pegawai, guru

dan kepala sekolah dengan mengurus segala kelengkapan administrasi yang

diperlukan pegawai.

Hasil analisis data kuesioner dan analisis data per-item dengan kriteria

tinggi dan tertinggi didukung oleh hasil wawancara yang mengatakan bahwa

ketua yayasan memiliki sikap tegas, mendengarkan usul saran dari bawah, sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

170  

memperhatikan jatuh tempo kenaikan berkala dan golongan serta bisa diajak

diskusi. Pada umumnya dari segi ijasah memenuhi syarat, guru-guru dan pegawai

mengalami peningkatan SDM melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh dinas

pendidikan. Hasil studi dokumen mendukung hal-hal tersebut, bahwa di yayasan

memiliki prosedur rekrutmen tenaga guru/pegawai, ada SK penerimaan tenaga

baru, ada SK pengupahan, ada berkas permohonan kenaikan pangkat/golongan

dan ada SK kenaikan pangkat/golongan yang mana semuanya termuat dalam

peraturan kepegawaian bidang pendidikan. 

Hasil analisis kuesioner dengan kriteria netral, tidak setuju dan sangat

tidak setuju dapat dilihat dari hasil analisis data per-item dengan kriteria rendah

dan terendah. Terdapat 10 butir soal dengan kriteria rendah (28%) yakni butir soal

nomor 67,69,78,84,85,87,90,91,92. Item dengan kriteria terendah sebanyak 7 item

(19%) yakni item nomor 79,80,96,97,98,99,100. Item dengan kriteria rendah dan

terendah menggambarkan bahwa dalam menjalankan tugas pimpinan yayasan

perlu memiliki disiplin kerja yang tinggi, dibutuhkan juga kemampuan berunding

dengan pegawai, para kepala sekolah maupun para guru sehubungan dengan tugas

dan tanggungjawab masing-masing individu.

Hal-hal prinsip yang termuat dalam peraturan kepegawaian menjadi

wewenang yayasan untuk memberikan penjelasan kepada pegawai atau guru baru

saat rekrutmen tenaga. Sebelum mulai menjalankan tugas, yayasan perlu

mengadakan pembekalan untuk pegawai, kepala sekolah dan guru-guru baru

supaya mereka memulai tugas baru dengan lebih baik. Memberi gaji atau upah

merupakan kewajiban yayasan. Kegiatan prestasi kerja diperlukan untuk

memotivasi guru, kepala sekolah dan pegawai. Dengan kegiatan prestasi kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

171  

para guru, kepala sekolah dan pegawai bisa belajar meningkatkan kreativitas dan

mengembangkan bakat, minat yang mereka miliki. Saat mereka mengalami

prestasi kerja, yayasan memberikan apresiasi. Hal ini penting sebagai sarana

untuk mengukur kemampuan dan dedikasi para kepala sekolah, guru dan pegawai

yang bekerja di bawah yayasan. Sanksi dapat diberlakukan kepada guru, pegawai

atau kepala sekolah yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan yayasan dan

tugas-tugas yang dijalankan di sekolah.

Pernyataan dari beberapa responden wawancara mendukung hasil analisis

data kuesioner dengan kriteria netral ke bawah, yakni yayasan belum mengadakan

pelatihan-pelatihan, sanksi kepada guru dan pegawai yang membuat kesalahan

belum ditegakkan, ada responden dalam wawancara yang sangat mengharapkan

kegiatan prestasi kerja dan apresiasi kepada prestasi kerja yang dialami guru,

pegawai maupun kepala sekolah. Hal ini didukung oleh hasil studi dokumen,

bahwa di yayasan belum ada bahan untuk pembekalan bagi para guru dan pegawai

baru, belum ada program dan bahan untuk pelatihan pengembangan SDM

sehingga tidak ada bukti kegiatan prestasi kerja yang diselenggarakan oleh

yayasan.

Sumber daya manusia adalah harta yang paling penting yang dimiliki oleh

suatu organisasi. Sumber daya manusia memiliki peran dan fungsi penting untuk

tercapainya tujuan organisasi. Sumber daya manusia mencakup keseluruhan

manusia yang ada dalam organisasi tersebut, yakni orang-orang yang terlibat

langsung dalam keseluruhan operasional mulai dari level yang paling bawah

sampai pada level teratas. Sumber daya manusia dalam sebuah organisasi

memiliki peran yang sama meskipun level berbeda. Oleh karena itu diperlukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

172  

manajemen sember daya manusia yakni proses serta upaya untuk merekrut,

mengembangkan, memotivasi serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya

manusia dalam mencapai tujuan, (Sabinus, 2013: 184-185).

Sejalan dengan apa yang dikatakan Sabinus, yayasan dalam

pengelolaannya harus memperhatikan hal-hal yang demikian. Sumber daya

manusia harus dimanage dengan baik agar tujuan Yayasan bisa tercapai. Dalam

merekrut tenaga perlu memperhatikan kebutuhan unit-unit, jangan sampai

terlalaikan. Mengembangkan sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan

merupakan tugas dan tanggungjawab yayasan.

Pemanfaatan sumber daya manusia harus diukur, maka perlu melakukan

kegiatan-kegiatan untuk mengukur efektifitas dan efisiensi pemanfaatan sumber

daya, misalnya dengan melakukan kegiatan prestasi kerja. Hal ini juga menjadi

salah satu cara untuk memotivasi guru, pegawai untuk meningkatkan dedikasi dan

daya kreatifitas mereka. Pemimpin atau manajer memiliki peran penting dalam

mencapai pemanfataan sumber daya manusia yang efektif. Oleh karena itu

seorang pemimpin perlu memperlihatkan sifat-sifat tertentu yang dianggap

penting untuk kepemimpinan efektif. Misalnya, seorang pemimpin memiliki

kemampuan sebagai pengawas, memiliki kebutuhan akan prestasi dalam

pekerjaan, kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan, kemampuan

berelasi, berdialog, menghadapi masalah, menyelesaikan masalah. Memiliki sikap

tegas dalam hal-hal prinsipil dan memiliki visi yang jelas. Memiliki sikap adil,

memperhatikan dan memperjuangkan kesejahteraan karyawan serta berusaha

mengembangkan sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

173  

f. Aspek Melakukan Pengawasan

Dalam melakukan pengawasan ini aspek-aspek yang diungkap responden

yakni mengenai supervisi dan laporan-laporan. Berdasarkan hasil deskripsi data

kuesioner menunjukkan bahwa N 69 didapat nilai rata-rata (mean) 75,2609.

Terdapat 45 jumlah responden yang masuk ke dalam kriteria Netral (65%), 8

responden yang masuk ke dalam kriteria Tidak Setuju (12%), 1 responden

dengan kriteria Sangat Tidak Setuju (1%), 15 responden masuk kriteria Setuju

(22%) dan tidak ada responden yang masuk kriteria Sangat Setuju (0%). Dengan

demikian jumlah responden dengan kriteria netral ke bawah lebih tinggi dari pada

responden dengan kriteria netral ke atas. Hal ini menunjukkan sebagian besar

responden berpendapat bahwa yayasan dalam pengelolannya kurang melakukan

pengawasan. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat dilihat dari analisis data per-

item.

Terdapat 22 item untuk mengukur aspek ini. 2 item yang masuk kriteria

tertinggi (9%) yakni item nomor 102 dan 105. Terdapat 2 item dengan kriteria

tinggi (9%) yakni soal nomor 103 dan 104. Item dengan kriteria tinggi dan

tertinggi ini menggambarkan bahwa yayasan dalam pengelolaannya menjalankan

fungsi pengawasan dengan memantau terlaksana atau tidaknya kegiatan di

sekolah-sekolah, sekolah-sekolah mengirim laporan keadaan ke yayasan setiap

bulan. Yayasan juga memeriksa kelengkapan administrasi sekolah dari berbagai

kegiatan yang dilaksanakan serta mengaudit keuangan sekolah. Hasil analisis data

item dengan kriteria tinggi dan tertinggi ini mendukung hasil analisis data

kuesioner dari 69 responden dengan kriteria setuju dan sangat setuju lebih sedikit

jumlahnya dari pada responden dengan kriteria netral ke bawah. Hal ini juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

174  

didukung oleh hasil wawancara yang dikatakan oleh sebagian besar responden

bahwa yayasan memantau kegiatan UN/US, sekolah-sekolah mengirim laporan-

laporan. Yayasan sering datang ke sekolah untuk memeriksa keuangan. Hasil

studi dokumen juga mendukung hal tersebut yang mana di yayasan ada laporan

bulanan keadaan sekolah, ada laporan keuangan dari sekolah-sekolah, ada laporan

tahunan keadaan sekolah, ada laporan tahunan keadaan yayasan dan ada laporan-

laporan yayasan per-lima tahunan untuk musyawarah umum.

Sedangkan item dengan kriteria sedang sebanyak 8 item (37%) yakni item

nomor 106,107,107,108,109,110,114,115,117. Terdapat 4 item dengan kriteria

rendah (18%) yakni item nomor 101,116,119,122. Item dengan kriteria terendah

sebanyak 6 item (27%) yakni item nomor 111,112 ,113,118,120 ,121. Item

dengan kriteria sedang ke bawah mendukung hasil analisis kuesioner dari 69

responden dengan kriteria netral ke bawah lebih tinggi jumlahnya dari pada

responden dengan kriteria setuju dan sangat setuju. Item dengan kriteria sedang,

rendah dan terendah ini menggambarkan bahwa yayasan dalam pengelolaannya

kurang meminta keterangan dari guru, pegawai dan kepala sekolah mengenai

kekuatan dan kelemahan yang ada di sekolah, sehingga belum bisa menemukan

kekuatan dan kelemahan yang ada sebagai peluang untuk memajukan sekolah.

Yayasan memiliki program supervisi ke unit-unit namun belum mengadakan

supervisi sesuai program. Hasil supervisi belum dianalisis dengan baik.

Penyebaran angket kepada setiap guru, pegawai, kepala sekolah untuk mengetahui

kekuatan maupun kelemahan yang ada dalam diri mereka merupakan hal yang

penting demi perbaikan kinerja agar pelayanan lebih efektif dan efisien. Dengan

demikian yayasan akan lebih mudah membuat pendekatan maupun mengatasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

175  

kesulitan dan hambatan yang ada dalam setiap pribadi, hal ini belum dilakukan

oleh yayasan. Jika ada permasalahan yang terjadi di unit yayasan diharapkan

dapat menyelesaikan dengan menegaskan kembali peraturan-peraturan yang

berlaku. Hasil analisis mengenai supervisi didukung oleh hasil wawancara yang

disampaikan oleh responden bahwa belum ada jadwal supervisi. Yayasan hadir di

sekolah pada momen tertentu seperti pada saat pembagian SK kepada para guru

dan pegawai.

Hani Handoko (2009: 359) mengatakan pengawasan sebagai proses untuk

“menjamin” bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini

berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang

direncanakan. Fungsi pengawasan berhubungan erat dengan fungsi manajerial

yang lainnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian serta

sumber daya manusia. Fungsi pengawasan dapat terlihat dalam program

pelaksanaan pengawasan melalui supervisi dan laporan-laporan.

g. Aspek Mengadakan Evaluasi

Dalam aspek mengadakan evaluasi ini aspek-aspek yang diungkap

responden adalah mengenai kelengkapan administrasi kepala sekolah guru dan

pegawai, kegiatan evaluasi oleh yayasan dan sekolah. Hasil deskripsi data

kuesioner menunjukkan bahwa N 69 didapat nilai rata-rata (mean) 37,1884.

Terdapat 45 jumlah responden yang masuk ke dalam kriteria Netral (65%), 8

responden yang masuk kriteria Tidak Setuju (12%), 1 responden dengan kriteria

Sangat Tidak Setuju (1%), 15 responden masuk kriteria Setuju (22%) dan tidak

ada responden yang masuk kriteria Sangat Setuju (0%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

176  

Hasil analisis di atas menggambarkan bahwa responden dengan kriteria

netral ke bawah jumlahnya lebih tinggi daripada responden dengan kriteria setuju

dan sangat setuju. Hal ini berarti responden berpendapat bahwa aspek

mengadakan evaluasi dalam pengelolaan yayasan masih kurang.

Hasil analisis data kuesioner ini dapat dilihat juga dari hasil analisis data

per-item. Terdapat 12 item untuk mengukur aspek tersebut. Item yang masuk

kriteria tertinggi ada 2 item (17%) yakni item nomor 124 dan 125. Item dengan

kriteria tinggi ada 1 item (8%) yakni item nomor 126. Item dengan kriteria

tertinggi dan tinggi ini menggambarkan yayasan melakukan pemeriksaan terhadap

kelengkapan administrasi guru, pegawai dan kepala sekolah untuk mengevaluasi

keberhasilan kerja yang dijalankan, termasuk memeriksa kondite sebelum

kenaikan pangkat dan golongan. Guru, pegawai dan kepala sekolah mengirim

kondite kepada yayasan. Hasil analisis ini didukung oleh hasil wawancara dari 5

responden (1,2,5,8,12) yang mengatakan evaluasi personal terjadi melalui

pengisian kondite guru dan pegawai. Hal ini juga didukung oleh hasil studi

dokumen bahwa di yayasan ada kelengkapan administrasi guru dan pegawai serta

ada kondite dari setiap guru dan pegawai.

Sedangkan hasil analisis data kuesioner dengan kriteria netra, tidak setuju

dan sangat tidak setuju dapat dilihat juga dari hasil analisis data per-item.

Terdapat 2 item dengan kriteria sedang (17%) yakni item nomor 130 dan 131.

Tidak ada item dengan kriteria rendah (0%). Item dengan kriteria terendah

sebanyak 7 item (58%) yakni item nomor 127,128,129,132,133,134,135. Item

dengan kriteria sedang dan terendah ini menggambarkan bahwa yayasan kurang

mengadakan evaluasi untuk melihat proses dan hasil dari apa yang ditargetkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

177  

oleh sekolah-sekolah. Maka guru, pegawai dan kepala sekolah juga tidak terlibat

dalam evaluasi proses dan hasil dari apa yang telah dilaksanakan yang diadakan

oleh yayasan. Formulir penilaian kinerja sebenarnya penting untuk semua guru,

pegawai dan kepala sekolah sebagai sarana untuk menilai sejauhmana kinerja dari

masing-masing guru atau pegawai dan sebagai bentuk sumbangan dari unit untuk

kemajuan karya yayasan mengenai sejauhmana kinerja di yayasan sehingga bisa

menindaklanjuti evaluasi kinerja melalui kegiatan-kegiatan yang relevan, namun

hal ini belum disediakan oleh yayasan. Hasil analisis data kuesioner dan data per-

item ini didukung oleh hasil wawancara dari 6 responden (1,2,3,4,5,8) yang

mengatakan bahwa yayasan belum melakukan evaluasi kolektif. 4 responden

(2,3,6,9) mengatakan evaluasi selalu dibuat di unit masing-masing. 3 responden

lainnya (6,13,14) mengatakan evaluasi koletif itu terjadi pada saat RAKER. 4

responden lagi (9,12,13,14) mengatakan evaluasi terjadi jika ada supervisi. Maka

dapat disimpulkan bahwa evaluasi yang dibuat oleh yayasan secara terprogram

untuk setiap unit itu belum ada, namun selalu diupayakan di sekolah masing-

masing oleh kepala sekolah dan guru-guru dan oleh yayasan pada momen tertentu

seperti RAKER atau jika yayasan mengadakan supervisi ke salah satu unit selalu

diakhiri dengan evaluasi bersama.

Evaluasi (evaluation) yang berarti penilaian. Evaluasi berarti penilaian atas

pelaksanaan suatu kegiatan atau program. Evaluasi dapat dilakukan melalui pre-

test dan post-test atau bisa juga melalui pengamatan (observation), wawancara

(interview), daftar cek (check list), daftar isian (form) ataupun kesan dan

tanggapan untuk mengukur hasil-hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan

sebuah program (Hardjana, 2012:63). Evaluasi mengenai pengelolaan yayasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

178  

dapat dilakukan melalui pemeriksaan kelengkapan adminitrasi dan dapat

dipelajari dan dinilai melalui laporan-laporan.

Sejalan dengan apa yang dikatakan Hardjana, dalam pengelolaan yayasan

aspek evaluasi menjadi hal penting. Evaluasi dikatakan penting karena melalui

evaluasi segala bentuk kegiatan yang telah dilaksanakan dapat diukur mengenai

efektifitas maupun efisiensinya. Maka pelaksanaan evaluasi seharusnya

diprogramkan. Kelengkapan administrasi perlu dinilai sebagai salah satu sarana

untuk mengevaluasi keberhasilah kerja yang sudah dijalankan oleh kepala

sekolah, guru maupun pegawai. Melalui evaluasi dapat diketahui pencapaian

target dari sebuah perencanaan sumber daya manusia setiap individu. Maka hal-

hal yang mendukung seperti formulir penilaian kinerja guru, pegawai dan kepala

sekolah dan formulir penilaian kinerja yayasan perlu dipersiapkan agar menjadi

panduan dalam evaluasi.

3. Rangkuman Hasil Pembahasan

Tabel 4.25. Rangkuman Hasil Pembahasan Data Kuesioner, Wawancara dan Studi Dokumen

No

Aspek Kuisio-ner

Wawancara

Studi dokumen

Kesim- pulan

1 Menanam-kan visi, misi yayasan serta kharisma dan spiritualitas Kongregasi PRR

N : 69  Σ item: 9  Mean : 30.8696  Maximum:43.00

• Yayasan kurang sosialisasi

• Sekolah-sekolah mengadakan sosialisasi

• Ada visi, misi

• Dibahas dalam RAKER

• Tidak ada program dan bahan sosialisasi

• Sosialisasi terlak sana oleh kepala sekolah dan guru-guru

• Sosialisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

179  

No

Aspek Kuisio-ner

Wawancara

Studi dokumen

Kesim- pulan

pada saat RA KER

• Secara kese luruhan masih kurang.

2 Membuat Perencanaan

N : 69  Σ Item:31  Mean: 98.8696  Maximum:140.00

• Perencanaan belum nampak, belum maksimal.

• Belum ada perencanaan untuk pencapaian kurikulum dan pengadaan sarpras.

• Perencanaan terwujud dalam RAKER

• Ada hasil rapat pembuat an perencanaan

• Ada personalia yayasan dan unit- unit

• Ada program jangka pendek dan jangka menengah

• Ada anggaran yang diajukan dari unit dan penetapannya oleh yayasan

• Belum ada program jangka panjang.

• Belum ada skedul

Secara keselu ruhan aspek membuat perencanaan dalam penge-lolaan yayasan masih kurang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

180  

No

Aspek Kuisio-ner

Wawancara

Studi dokumen

Kesim- pulan

kegiatan dan pedoman pelaporan nya.

3 Melakukan Pengorga-nisasian

N : 69  Σ Item: 11  Mean: 41.6377 

Maximum:50.00 

• Memiliki struktur organisasi

• Belum ada personalia bidang kurikulum dan sapras.

• Responden belum memahami struktur, wewenang dan tanggung jawab yayasan pusat dan perwakilan.

• Struktur organisasi perlu ditinjau lagi.

• Ada struktur organisasi

• Ada uraian tugas dan tanggung jawab

Secara Keseluru han aspek melaku-kan pengorga-nisasian tergolong baik.

4 Melakukan koordinasi

N : 69  Σ Item: 10  Mean: 37.5652 

Maximum:48.00 

• Mempunyai program kegiatan RAKER

• Mempunyai relasi yang baik antara yayasan dengan unit dan sebaliknya.

• Memiliki seragam siswa/i

• Warna dan bentuk seragam kadang berubah-ubah.

• Belum ada seragam guru dan pegawai

• Belum ada hymne yayasan

• Belum ada koordinasi subsidi silang

• Ada program dan pelaksa naan RAKER

• Ada hasil RAKER

Secara keseluru-han aspek melakukan koordinasi tergolong baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

181  

No

Aspek Kuisio-ner

Wawancara

Studi dokumen

Kesim- pulan

• Perlu menjalin relasi dengan pemerintah.

5 Memanfaat-kan Sumber Daya Manusia

N : 69  Σ Item: 36  Mean: 122.7101 

Maximum:165.00 

• Dari segi ijasah memenuhi syarat.

• Mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah

• Pimpinan yayasan punya sikap tegas dan bisa diajak diskusi.

• Sangat memperhatikan jatuh tempo penyesuaian gaji pegawai/guru

• Belum ada kegiatan pengembangan SDM dari Yayasan

• Belum ada target kurikulum

• Personalia di yayasan belum memadai

• Belum menegakkan sanksi.

• Tidak ada kegiatan prestasi kerja

• Ada prosedur rekrut men tenaga

• Ada SK penerimaan pegawai baru

• Ada SK penggaji an/ pengupahan

• Ada berkas permohon an kenaikan pangkat/ golongan dan kenaikan berkala beserta SKnya.

• Tidak ada bahan pembekalan dan pelatihan untuk pengem bangan SDM.

• tidak ada bukti prestasi kerja.

• Secara keselu ruhan hampir seimbang.

• Sebagian responden mengatakan sudah terlak sana

• Sebagian mengatakan masih kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

182  

No

Aspek Kuisio-ner

Wawancara

Studi dokumen

Kesim- pulan

6 Melakukan Pengawasan

N : 69  Σ Item: 22  Mean: 75.2609 Maximum:103.00

• Yayasan memantau kegiatan UN/US

• Sekolah mengirim laporan-laporan ke yayasan

• Yayasan membuat program supervisi

• Yayasan melakukan audit keuangan sekolah

• Belum melaksana kan supervisi sesuai program

• Supervisi terjadi pada momen tertentu sesuai kebutuhan sekolah.

• Ada program supervisi

• Ada laporan bulanan keadaan sekolah

• Ada laporan tahunan Yayasan

• Ada laporan yayasan lima tahunan

• Ada laporan keuangan dari sekolah-sekolah.

• Tidak ada berkas analisis hasil supervisi.

• Secara keselu ruhan yaya san sudah Mela kukan pengawasan dengan baik dalam penge lolaannya.

7 Mengadakan Evaluasi

N : 69  Σ Item: 12  Mean: 37.1884 

Maximum:50.00 

• Evaluasi personal melalui kondite.

• Sekolah sering mengadakan evaluasi setelah pelaksanaan suatu kegiatan.

• Evaluasi terjadi pada saat RAKER

• Evaluasi terjadi kalau ada supervisi

• Evaluasi dengan

• Ada agenda kerja yayasan

• Ada keleng kapan administrasi guru

• Ada kondite guru, pegawai dan kepala

• Secara keselu ruhan aspek mengadakan evaluasi dalam penge lolaan yaya san masih kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

183  

No

Aspek Kuisio-ner

Wawancara

Studi dokumen

Kesim- pulan

Pembina sesuai program.

• Yayasan belum melakukan evalusi dengan unit setelah menyelesai-kan suatu kegiatan.

• Belum terjadi evaluasi per-mata pelajaran

• Belum pernah mengisi angket.

sekolah • Tidak ada

formulir penilaian kerja

• Tidak ada hasil evaluasi kinerja unit maupun Yayasan.

C. Aspek Kateketis Pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD

Pengelolaan secara formal diartikan sebuah proses perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan atau pengarahan, dan pengendalian terhadap

penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan. Dalam rangka ini pengelolaan

sangat erat hubungannya dengan manajemen.

Manajemen adalah proses terus menerus yang melibatkan seluruh anggota

organisasi untuk melakukan berbagai kegiatan dengan menggunakan sumber daya

yang dimiliki demi mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, manajemen tidak

terlepas dari keterlibatan manusia yang ada di dalam sebuah organisasi.

Keterlibatan manusia semacam mana yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi

agar mengelola organisasi ke arah pencapaian tujuan. Manusia rohani sangat

dibutuhkan di sini. Manusia rohani yang dimaksudkan di sini adalah orang yang

selalu menyadari bahwa tugas yang diembannya merupakan sebuah perutusan dari

atas. Dengan menyadari bahwa tugasnya merupakan sebuah perutusan, maka akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

184  

selalu menempatkan Tuhan di depan dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Perutusan dalam organisasi identik dengan jabatan atau tugas-tugas khusus secara

struktural.

Komitmen dalam menjalankan tugas hendaknya berpedoman pada Yesus,

sebagaimana Yesus menjalankan tugasnya di tengah dunia untuk membawa

keselamatan bagi banyak orang (bdk. Mrk 9:14-29). Mengacu pada pengertian

katekese (Yohanes Paulus II, 1979, art. 18) bahwa katekese merupakan

pembinaan iman yang diberikan secara organis dan sistematis, maka Yayasan

Mgr. Gabriel Manek, SVD dalam pengelolaannya menempatkan unit-unit karya

sebagai tempat untuk bertemu dengan Tuhan dan sesama (Sekretariat PRR,

2011:2). Oleh karena itu, pembinaan iman bagi unit-unit karya harus terus

diupayakan secara sistematis dan organis agar para guru, kepala sekolah dan

peserta didik memasuki kepenuhan rohani dalam Kristus. Dengan pembinaan

iman yang terus menerus terutama peresapan kharisma dan spiritualitas

kongregasi serta penanaman visi, misi yayasan sebagai fondasi dalam karya

perutusan, yayasan telah melaksanakan cita-citanya untuk membangun jemaat

yang beriman.

Aspek perencanaan dalam sebuah organisasi merupakan fungsi dasar

dalam pengelolaannya. Tanpa perencanaan yang baik, arus pengelolaan yayasan

tentu tidak banyak manfaatnya. Sebagai manusia utusan yang penuh penyerahan

diri, seorang yang diutus harus fokus dalam pengabdian. Agar fokus dalam

pengabdian dibutuhkan sebuah perencanaan yang matang. Sebagaimana Yesus

yang fokus dalam karya perutusannya untuk keselamatan umat manusia, dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

185  

menempatkan prioritas pelayanan kepada orang-orang berdosa, menderita dan

miskin, demikian juga yayasan perlu menempatkan prioritas dalam

pengelolaannya. Proses menuju kepada penentuan prioritas dibutuhkan dialog,

kerja sama, pertimbangan yang matang dengan unit-unit karya yang ada dalam

yayasan. Pendekatan aspek antropologis-budaya dalam katekese sebagai

musyawarah iman dapat diterapkan dalam pengelolaan yayasan. Sebelum

menentukan program-program yayasan perlu membangun dialog atau

musyawarah dengan para kepala sekolah, guru-guru, komite dan orang tua,

sehingga pelayanan semakin tepat pada sasaran yang ingin dicapai. Yayasan perlu

banyak bertanya dan belajar dari tradisi atau kebiasaan yang sudah berjalan.

Kebiasaan bermusyawarah hanya dapat dimungkinkan bagi para utusan yang

rendah hati, yang memiliki kedalaman rohani dan yang mampu merasakan

gerakan roh sehingga mampu merencanakan dengan matang dan membawa

kegembiraan dan sukacita bagi semua bawahan yang terlibat langsung di

dalamnya (Lalu, 2007:85).

Aspek pengorganisasian dalam pengelolaan sebuah yayasan merupakan

penataan aktivitas sumber daya manusia. Maka yang ada di dalamnya adalah

orang-orang yang sesuai dengan profesionalitas masing-masing. Dengan

profesionalitas yang dimiliki diharapkan setiap guru, pegawai, kepala sekolah dan

staf yayasan semakin bertanggung jawab dalam menjalankan tugas-tugas yang

dipercayakan. Dalam melakukan pengorganisasian, yayasan dapat belajar dari

pola Maria dalam peristiwa perkawinan di Kana (Yoh 2:1-11). Selain sifat

keibuannya yang cepat tanggap, Maria mengelola, dan mengorganisasi serta

menanggapi situasi kekurangan itu dengan sangat teratur, cepat dan tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

186  

Pertama-tama Maria berlari kepada Yesus dengan mengatakan “mereka kehabisan

anggur”. Dalam hal ini Maria tahu struktur, setelah mengatakan itu kepada Yesus,

kemudian mengatur para pelayan, mengorganisasi dengan diam-diam dan penuh

iman. Di sisi lain Maria sungguh menyadari perannya sebagai ibu Tuhan, maka Ia

melakukan semuanya dengan penuh rasa tanggung jawab. Yayasan pun

hendaknya demikian, menyadari struktur, bekerja sesuai dengan peran dan

profesionalitas masing-masing demi mencapai tujuan. Dalam hubungan dengan

katekese, yayasan seperti halnya fasilitator katekese yang memiliki peran penting

sehingga dituntut adanya profesionalitas. Ketrampilan, pengetahuan dan

pengalaman yang dimiliki oleh para kepala sekolah, pegawai dan guru-guru

hendaknya dimanfaatkan untuk mengembangkan sekolah-sekolah demi mencapai

tujuan.

Fungsi koordinasi dalam pengelolaan yayasan hendaknya ditingkatkan

terutama kegiatan-kegiatan penyatuan unit yang jarak dan letak geografisnya yang

berbeda dan berjauhan. Prinsip kateketis yang bisa diterapkan di sini adalah peran

peserta katekese. Kehadiran dan kesediaan untuk datang dan berkumpul bersama

sudah merupakan sebuah daya kekuatan bagi satu sama lain. Umat berkumpul

dalam suasana terbuka, saling berbagi pengalaman iman, saling mendengarkan,

saling menyapa dan saling meneguhnkan merupakan sumbangan terbesar bagi

keutuhan persekutuan umat tersebut. Koordinasi dalam pengelolaan yayasan

diharapkan semakin membawa penyatuan antar unit karya. Suasana kekeluargaan,

keakraban, persaudaraan dan kebersamaan dalam kegiatan-kegiatan penyatuan

unit karya akan semakin membawa keutuhan sebuah lembaga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

187  

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan yang relevan berkaitan dengan

pengelolaan yayasan. Penelitian ini relevan dan bermanfaat bagi yayasan secara

umum. Namun demikian penulis melihat adanya keterbatasan dari hasil penelitian,

antara lain:

1. Peneliti memiliki keterbatasan dan kekurangan dari segi pengetahuan dan

pemahaman dalam membuat pernyataan kuesioner, sehingga belum maksimal

menggambarkan dan menjelaskan tentang pengelolaan yayasan.

2. Peneliti mengalami keterbatasan waktu dalam mengadakan penelitian karena

bertepatan dengan perayaan Kongregasi PRR, waktu liburan sekolah, dan

jarak yang lumayan jauh antara sekolah tempat penelitian yang satu dengan

sekolah yang lainnya.

3. Dalam masa penelitian berlangsung ada suster anggota kongregasi yang

meninggal sehingga peneliti tidak dapat mengadakan penelitian dengan baik.

4. Peneliti mengalami keterbatasan dalam pembahasan hasil analisis kuesioner

dengan hasil wawancara karena setiap aspek yang diteliti ada aspek yang

kurang sinkron antara hasil analisis kuesioner dan hasil wawancara.

5. Peneliti memiliki keterbatasan dalam menghubungkan refleksi kateketis

dengan pengelolaan (manajemen) yayasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

188  

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasar kajian pustaka, penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan

beberapa hal berikut sebagai jawaban atas pokok permasalahan dalam skripsi ini.

Hasil penelitian menunjukkan nilai mean pengelolaan yayasan menurut

responden atas keseluruhan aspek adalah 444,6232 yang menunjukkan bahwa

secara umum responden setuju atas pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek,

SVD. Mean dari setiap aspek juga menunjukkan bahwa pengelolaan yayasan

tergolong baik, hanya saja dibutuhkan peningkatan di beberapa aspek seperti

aspek penanaman visi, misi, kharisma dan spiritualitas, membuat perencanaan,

memanfaatkan sumber daya manusia dan aspek mengadakan evaluasi. Hal

tersebut didukung oleh hasil wawancara yang mana sebagian besar responden

mengatakan masih setuju terhadap pengelolaan yayasan dan perlu meningkatkan

pengelolaan dalam beberapa aspek. Dalam studi dokumen juga penulis

menemukan banyak hal yang mendukung pengelolaan yayasan.

Nilai mean untuk aspek menanamkan visi, misi, kharisma dan spiritualitas

adalah 30,8696, hal ini menunjukkan bahwa responden setuju terhadap aspek

penanaman visi, misi yayasan serta kharisma dan spiritualitas Kongregasi PRR,

karena ada upaya bersama yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru-guru

maupun oleh yayasan. Hal ini didukung oleh hasil wawancara dan studi dokumen,

yang mana responden mengatakan sekolah berinisiatif mengadakan sosialisasi

visi, misi namun yayasan belum mengadakannya sehingga tidak ditemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

189  

bahan-bahan sosialisasi. Maka, harapannya adalah yayasan mengadakan

sosialisasi visi dan misinya serta kharisma dan spiritualitas ke unit-unit, karena

visi, misi, kharisma dan spiritualitas merupakan fondasi dalam pengelolaannya.

Nilai mean aspek membuat perencanaan adalah 98,8696, ini menunjukkan

bahwa Yayasan belum maksimal dalam membuat perencanaan. Hasil analisis data

per-item dan hasil wawancara juga mendukung hal ini.

Aspek melakukan pengorganisasian mempunyai nilai mean sebesar

41,6377, ini menunjukkan bahwa yayasan secara keseluruhan sudah melakukan

pengorganisasian dengan baik. Hal ini didukung oleh hasil wawancara bahwa

sebagian besar responden mengatakan yayasan memiliki struktur organisasi,

memiliki relasi yang baik dengan unit-unit, ada uraian tugas dan semua

menjalankan tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab.

Nilai mean dari aspek melakukan koordinasi sebesar 37,5652, ini

menunjukkan bahwa yayasan sudah melakukan koordinasi secara maksimal. Hal

ini didukung oleh hasil wawancara dari sebagian besar responden yang

mengatakan yayasan sudah melakukan koordinasi dengan baik lebih-lebih dengan

kegiatan RAKER yang menyatukan semua unit kerja yayasan.

Aspek memanfaatkan sumber daya manusia mempunyai nilai mean

sebesar 122,7101. Secara keseluruhan dari aspek ini hampir seimbang antara

responden yang yang mengatakan sudah baik dan yang mengatakan masih kurang

dalam pengelolaan yayasan.

Nilai mean untuk aspek melakukan pengawasan adalah 75,2609 yang

menunjukkan bahwa yayasan kurang melakukan pengawasan terlebih kurang

mengadakan supervisi ke unit-unit karya, hal ini didukung oleh hasil wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

190  

bahwa yayasan ada program supervisi namun belum menjalankannya sesuai

program.

Nilai mean dari aspek mengadakan evaluasi adalah 37,1884, ini

menunjukkan bahwa aspek mengadakan evaluasi dalam pengelolaan yayasan

masih kurang. Hal ini didukung oleh hasil wawancara bahwa yayasan belum

mengadakan evaluasi dengan unit untuk suatu kegiatan yang telah terlaksana.

Nilai mean secara keseluruhan dan mean tiap aspek didukung oleh hasil

wawancara bahwa sebagian besar aspek sudah dijalankan dengan baik dan

beberapa aspek perlu ditingkatkan karena menurut responden masih kurang.

Melihat hasil penelitian di atas, terdapat dua faktor yang mempengaruhi

pengelolaan yayasan seluruhnya, yakni:

1. Faktor yang kurang mendukung.

Faktor yang kurang mendukung dapat dilihat bahwa kurang adanya

sosialisasi oleh yayasan ke unit-unit tentang visi, misi, kharisma dan spiritualitas,

yayasan kurang bertanya atau meminta usul saran dari unit-unit saat membuat

perencanaan, personalia di yayasan sangat terbatas, sehingga bagian-bagian

penting yang selayaknya ada dalam sebuah yayasan pendidikan tidak tersedia,

seperti bidang kurikulum, sarpras dan personalia.

Keterbatasan personalia dalam yayasan berakibat pada pencapaian

program-program seperti supervisi, sosialisasi visi, misi, sosialisasi mengenai

struktur dalam yayasan, target kurikulum dan pengembangan SDM seperti

pelatihan-pelatihan kurang mendapat perhatian, yayasan kurang menjalin relasi

dengan pemerintah, belum ada kegiatan pengembangan SDM seperti pelatihan-

pelatihan, supervisi belum dilaksanakan sesuai program, evaluasi dengan unit-unit

belum diadakan secara terprogram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

191  

2. Faktor yang mendukung.

Sekolah-sekolah berinisiatif mengadakan sosialisasi visi, misi yayasan,

serta kharisma dan spiritualitas Kongregasi PRR. Ada perencanaan program

RAKER yang melibatkan semua guru dan kepala sekolah yang membahas banyak

hal. Sekolah-sekolah membuat perencanaan semester. Kepala sekolah dan guru-

guru bekerja secara maksimal. Guru-guru, para kepala sekolah dan pegawai

memiliki daya juang dan rasa tanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas

yang dipercayakan.

Yayasan mampu menyatukan unit-unit melalui program RAKER,

memiliki relasi yang baik dengan unit-unit dan sebaliknya unit-unit dengan

yayasan, namun dalam aspek ini perlu meningkatkan relasi dengan pemerintah.

Yayasan bekerja sama dengan para kepala sekolah dalam pembagian tugas kepada

setiap guru dan pegawai dengan mengesahkan uraian tugas. Dalam fungsi

koordinasi, yayasan mengusahakannya pencapaian koordinasi secara maksimal.

Dalam aspek SDM, pimpinan memiliki sikap tegas dan mampu menjalani fungsi

kepemimpinan dengan baik, SDM dari segi ijasah memenuhi syarat.

Yayasan menjalankan fungsi pengawasan dengan mengadakan supervisi

dan monitoring saat ujian. Dalam aspek evaluasi, yayasan mengadakan evaluasi

saat RAKER.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan beberapa saran yang

diharapkan dapat berguna bagi pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD,

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

192  

1. Aspek penanaman visi, misi yayasan serta kharisma dan spiritualitas

Kongregasi PRR: dalam aspek ini yayasan perlu mengadakan sosialisasi ke

unit-unit karya agar para kepala sekolah, guru-guru, peserta didik dan orang

tua dapat memahami dengan baik, menghayati dan mewujudkan dalam

kehidupan sehari-sehari.

2. Aspek membuat perencanaan: yayasan perlu menetapkan perencanaan jangka

pendek, menengah dan jangka panjang agar pengelolaan yayasan lebih efektif

dan efisien.

3. Aspek pengorganisasian: dalam aspek ini, yayasan perlu membuat uraian

tugas dan wewenang yang jelas antara yayasan pusat dan yayasan perwakilan

agar lebih dipahami oleh unit-unit demi kelancaran seluruh kegiatan yayasan.

4. Aspek koordinasi: yayasan perlu meningkatkan relasi dan komunikasi dengan

pemerintah terutama dinas pendidikan agar mengetahui perkembangan di

dunia pendidikan demi meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan

yayasan.

5. Aspek sumber daya manusia: yayasan perlu mengembangkan aspek ini dengan

mengadakan pelatihan-pelatihan dan pembekalan-pembakalan untuk

peningkatan SDM para kepala sekolah dan guru-guru. Yayasan juga perlu

belajar ke yayasan lain yang lebih berkembang dalam mengelola sebuah

yayasan pendidikan.

6. Aspek pengawasan: yayasan dapat melakukan pengawasan dengan supervisi

secara berkala dan terencana ke unit-unit karya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

193  

7. Aspek mengadakan evaluasi: yayasan perlu mengadakan evaluasi personal

maupun evaluasi komunal agar semakin mengenal dan mengetahuai

perkembangan dan kemajuan karya pendidikan yang bernaung di dalamnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

194  

DAFTAR PUSTAKA

Arianto, B. Y. (2013). Kepemimpinan: Apa dan Mengapa. Dalam D. W. V. Aryanto (Ed.), Manajemen Dalam Konteks Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Armstrong, M. (1988). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia.

Benedictis, M. (1987). Konstitusi dan Direktorium Kongregasi Puteri Reinha Rosari. Larantuka. Manuskrip.

Bonifasia, M. (2010). Laporan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD Tahun 2006-2010 dalam Musyawarah Umum VI Tarekat PRR. Larantuka. Manuskrip.

Chen, F. (2011). Competence for Success, Maksimalkan Potensi Diri Menjadi Profesional Berkompeten. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Darminta, J. (2013). Perspektif Hati dalam Etika Profesi. Diktat Mata kuliah Etika Profesi Semester V. Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik. Yogyakarta.

Dwi, P. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset.

Florentina, M. (2004). Memperkenalkan Tarekat Puteri Reinha Rosari. Larantuka. Manuskrip.

Hani, H. (2009). Manajemen (2nd ed.). Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Hardjana, A. M. (2012). Training SDM yang Efektif. Yogyakarta: Kanisius. Hatul, S. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Dalam D. W. V. Aryanto

(Ed.), Manajemen Dalam Konteks Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. Herman Musakabe. (2009). Mencari Kepemimpinan Sejati, di Tengah Krisis dan

Reformasi. Jakarta: Citra Insan Pembaru. Kamaluddin. (2007). Pengambilan Keputusan Manajemen. Malang: Dioma. Kristianto, Y. (2013). Manajemen Sekolah. Diktat Mata Kuliah Manajemen

Sekolah bagi semester IV. Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik. Yogyakarta.

Lalu, Y. (2007). Katekese Umat. Jakarta: Komisi Kateketik KWI; kerja sama dengan Yogyakarta: Kanisius.

Madeleine, M. (2014). Laporan Akhir Tahun Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD. Larantuka. Manuskrip.

Madya Utama. (2015). Kepemimpinan Pastoral yang Efektif. Yogyakarta: Kanisius.

Martini, M. (2005). Laporan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD Tahun 2001-2005 pada Musyawarah Umum V Tarekat PRR. Larantuka.

Martini, M. (2006). Laporan Akhir Tahun Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD. Larantuka. Manuskrip.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum. (2007). Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-2481.HT.01.02.TH 2006. Jakarta: Perum Percetakan Negara RI.

Mintara, S. (2014). Roh Sang Guru, Buku Saku Spiritualitas Guru Kristiani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

195  

Jakarta: Obor. Nana Syaodih, S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya Offset. Paulus VI. (2003). Evangelii Nuntiandi (Mewartakan Injil): Imbauan Apostolik

Bapa Paus Paulus VI tentang Karya Pewartaan Injil dalam Jaman Modern (Naskah Asli 8 Desember 1975). Diterjemahkan oleh J. Hadiwikarta, Pr. Jakarta: DOKPEN KWI.

Sekretariat PRR. (2011). Pedoman Tarekat PRR Tentang Karya Kerasulan. Lebao, Larantuka. Manuskrip.

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014a). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014b). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suharsimi, A. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:

PT. Rineka Cipta. Sukamti & Rinamurti, M. (2013). Perencanaan: Apa dan Mengapa. Dalam D. W.

V. Aryanto (Ed.), Manajemen Dalam Konteks Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Torang, S. (2014). Organisasi dan Manajemen ( Perilaku, Struktur, Budaya dan Perubahan Organisasi). Bandung: Alfabeta.

Trimeiningrum, E. (2013). Selayang Pandang Manajemen. Dalam D. W. V. Aryanto (Ed.), Manajemen Dalam Konteks Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Umboh, Angelic, Ivonne & Sinaga, V. R. (2013). Pengendalian: Apa dan Mengapa. Dalam D. W. V. Aryanto (Ed.), Manajemen Dalam Konteks Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Vita, Angelina & Supriyono, F. . (2013). Pengorganisasian: Apa dan Mengapa. Dalam D. W. V. Aryanto (Ed.), Manajemen Dalam Konteks Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Winardi, J. (2009). Teori Organisasi dan pengorganisasian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wursanto, I. (2003). Dasar-Dasar Ilmu Organisasi (2nd ed.). Yogyakarta: Andi Offset.

Yohanes Paulus II. (1992). Catechesi Tradendae (Penyelenggaraan Katekese). (Naskah Asli 16 Oktober 1979). Diterjemahkan oleh R. Hardawiryana, SJ. Jakarta: DOKPEN KWI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI