plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · pengungkapan informasi dalam wacana poster...
TRANSCRIPT
MAKSUD DAN INFORMASI DALAM WACANA POSTER KAMPANYE CALON LEGISLATIF
DI JALAN LINGKAR UTARA, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PADA BULAN FEBRUARI SAMPAI MARET 2009
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia
Program Studi Sastra Indonesia
Oleh
Yosephin Rani Hapsari
064114009
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
MAKSUD DAN INFORMASI DALAM WACANA POSTER KAMPANYE CALON LEGISLATIF
DI JALAN LINGKAR UTARA, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PADA BULAN FEBRUARI SAMPAI MARET 2009
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia
Program Studi Sastra Indonesia
Oleh
Yosephin Rani Hapsari
064114009
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
You Can if You Think You Can
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat‐Nya.
Kedua orang tuaku tercinta, Lukas Sumardi dan Fransiska Herning I. dan kedua kakakku, Catharina Meity A. dan Michael Okhy A.
Tak lupa juga untuk sahabat‐sahabatku tersayang yaitu Yupita,
Arnoldus Erik Caesario, Nita Yosepha M., Angelina Putri S.R., Dame Kristana N., Duon S., dan Gabriella Maharani R.
Terima kasih karena selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
Hapsari, Yosephin Rani. 2011. “Maksud dan Informasi dalam Wacana Poster Kampanye Calon Legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009”. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.
Skripsi ini membahas maksud dan informasi dalam wacana kampanye poster calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009. Ada dua masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Pertama, bagaimana pengungkapan maksud yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai maret 2009?. Kedua, bagaimana pengungkapan informasi yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009?.
Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu (i) pengumpulan data, (ii) analisis data, dan (iii) penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak. Teknik yang digunakan dalam metode simak adalah teknik catat. Metode yang digunakan dalam analisis data adalah metode padan, khususnya metode padan referensial dan metode padan pragmatis. Metode padan pragmatis akan digunakan dalam membuktikan maksud yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif. Metode padan referensial digunakan untuk membuktikan informasi yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif. Metode yang digunakan dalam penyajian hasil analisis data adalah metode informal. Metode Informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata atau kalimat-kalimat.
Hasil penelitian tentang maksud dan informasi dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009 adalah sebagai berikut. Pertama, pengungkapan maksud yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009 pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu para pembaca dibujuk untuk memilih satu dari calon legislatif. Namun, maksud tersebut dibagi menjadi beberapa bagian yang meliputi maksud melalui tuturan (i) ‘mengingatkan’, (ii) ‘mengajak’, (iii) ‘memperingatkan’, (iv) ‘menyindir’, (v) ‘memohon’, (vi) ‘membuktikan’, (vii) ‘memberikan bukti’, dan (viii) ‘meyakinkan’. Maksud dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009 diungkapkan secara verbal, yaitu melalui slogan.
Kedua, pengungkapan informasi yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009 sebenarnya memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
informasi yang sama yaitu informasi mengenai calon legislatif itu sendiri. Namun, informasi tersebut diurutkan dan dikelompokkan lagi menjadi dua bagian yang terdiri atas informasi tentang identitas partai dan informasi tentang identitas calon legislatif. Informasi tentang identitas partai meliputi informasi tentang tuturan nama partai, informasi tentang tuturan nomor urut partai, dan informasi tentang tuturan lambang partai. Informasi tentang tuturan nama partai diungkapkan dengan menunjukkan nama dari partai. Informasi tentang tuturan nomor urut partai diungkapkan dengan menunjukkan angka dari partai. Informasi tentang tuturan lambang partai diungkapkan dengan menunjukkan lambang dari suatu partai.
Informasi tentang identitas calon legislatif mencakup informasi tentang tuturan nama dan foto calon legislatif, informasi tentang tuturan nomor urut calon legislatif, informasi tentang tuturan daerah pemilihan (Dapil), informasi tentang tuturan kabupaten, dan informasi tentang tuturan slogan calon legislatif. Informasi tentang tuturan nama dan foto calon legislatif diungkapkan dengan nama beserta foto dari calon legislatif yang mencalonkan diri menjadi anggota DPRD. Informasi tentang tuturan nomor urut calon legislatif diungkapkan dengan menunjukkan nomor para calon legislatif. Informasi tentang tuturan daerah pemilihan (Dapil) diungkapkan dengan menunjukkan batas wilayah yang digunakan oleh para calon legislatif untuk mengkampanyekan dirinya. Informasi tentang tuturan kabupaten diungkapkan dengan menunjukkan daerah atau lokasi dari calon legislatif itu sendiri. Informasi tentang tuturan slogan calon legislatif diungkapkan dengan menunjukkan tuturan slogan yang digunakan oleh calon legislatif.
Pengungkapan informasi dalam wacana poster kampaye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009 ada yang diungkapkan secara verbal dan nonverbal. Verbal diungkapkan dengan tuturan-tuturan sedangkan nonverbal diungkapkan dengan angka dan lambang. Informasi tentang identitas partai yang diungkapkan secara verbal terdapat pada bagian informasi tentang tuturan nama partai sedangkan yang nonverbal diungkapkan pada bagian informasi tentang tuturan nomor urut partai dan informasi tentang tuturan lambang partai. Informasi tentang identitas calon legislatif yang diungkapkan secara verbal terdapat pada bagian informasi tentang tuturan nama dan foto calon legislatif, daerah pemilihan, kabupaten, dan slogan calon legislatif sedangkan secara yang nonverbal diungkapkan pada bagian informasi tentang tuturan nomor urut calon legislatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Hapsari, Yosephin Rani. 2011. “The Aim and the Information in the Poster Discourse of the Legislative Candidate Campaign at Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta On February until March 2009”. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Letters Study Program, Letters Faculty, Sanata Dharma University.
This undergraduate thesis discusses the aim and the information in the poster discourse of the legislative candidate campaign at Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta on February until March 2009. There are two problems in this research. First, how the purpose which contained in the poster discourse of legislative candidate campaign at Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta on February until March 2009 was delivered?. Second, how the disclosure of information which is contained in the poster discourse of legislative candidate campaign at Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta on February until March 2009 was?.
This research is conducted in three steps. They are (i) collecting the data, (ii) analyzing the data, and (iii) providing the result of the analysis of the data. Monitoring method was used in collecting the data. The technique of recording was used in the monitoring method. Padan method, especially referential padan and pragmatic padan was used in analyzing the data. Pragmatic padan was applied to prove the aim which was contained in the poster discourse of legislative candidate campaign. Referential padan was applied to prove the information which was contained in the poster discourse of legislative candidate campaign. Informal method was used in providing the result of the analysis of the data. Informal method is the method which is provide the result of the data analysis by using words or sentences.
There are some results from the research. First, the aim in the poster discourse of the legislative candidate campaign at Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta on February until March 2009 basically, it commands the similar aim to persuade readers to choose one of those legislative candidate. But, the aim is divided into several part which iclude the aim through statement (i) ‘reminding’, (ii) ‘asking’, (iii) ‘warning’, (iv) ‘teasing’, (v) ‘begging’, (vi) ‘proofing’, (vii) ‘giving prove’, and (viii) ‘convincing’. Actually, those aims have the basic aim. The basic aim is to persuade people to choose the legislative candidate who is advertised. The aim in the poster discourse of the legislative candidate campaign at Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta on February until March 2009 is orally provided by using slogan.
Second, the disclosure of information in the poster discourse of legislative candidate campaign at Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta on February until March 2009 actually it commands the same information about legislative candidates themselves. The information were ordered and classified into two part. They are the information of the party identity and the information of the legislative candidate identity. The information of the party identity consists of
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
the information about political parties’s name, information about number order of political parties, and information of political parties’s logo. The information about political parties’s name is provide by mentioning the name of the party. The information about number order of political parties is provided by showing the number of the party. The information of political parties’s logo is provided by showing the logo of the party.
The information of the legislative candidate identity consists of information about full legal name and photos of the legislative candidates, information about number order of the legislative candidate, the information of the list of election area (Dapil), the information about the list of region district, and the last thing is the information of the legislative candidate’s motto. The information about full legal name and photos of the legislative candidate is provided by giving the name and photo of the legislative candidate. The information about number order of the legislative candidate is provided by showing the number of the legislative candidate. The information of the list of election area (Dapil) is provided by showing the border of the area that is used by the legislative candidate to campaign him or herself. The information about the list of region district is provided by showing the location of the legislative candidate. The information of legislative candidate’s motto is provided by showing the slogan utterance that is used by the legislative candidate.
The disclosure of information in the poster discourse of legislative candidate campaign at Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta on February until March 2009 was delivered by verbal and nonverbal method. The verbal method was applied by statement of explanation, while nonverbal method was applied by number and logo. Information about political parties’s identities that were delivered verbal fingered out on the part of the information about the name list of political parties. The other hand, nonverbal method of information disclosure was found on the part about the list of order number and logo of political parties. Last result of this study is the information of legislative candidate’s identity was delivered verbally on the part of information about full legal name and photos of the legislative candidates, election region, region district, and motto of the legislative, while nonverbal method was delivered on the part of information about the order number of legislative candidates.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Maksud dan Informasi dalam Wacana Poster Kampanye Calon Legislatif di Jalan
Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai
Maret 2009”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana S-1 pada Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas
Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan
dan bimbingan dari segala pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. selaku dosen pembimbing I yang
telah membimbing dan memberikan masukan kepada penulis dengan
penuh kesabaran serta ketelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sebaik mungkin,
2. Bapak Drs. Hery Antono, M.Hum. selaku dosen pembimbing II yang telah
membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini dengan
memberikan masukan kepada penulis,
3. Ibu S.E Peni Adji, S.S, M.Hum selaku dosen pembimbing akademik,
4. Bapak Drs. B. Rahmanto, M.Hum, Ibu Dra. Fr. Tjandrasih Adji, M.Hum,
Bapak Drs. FX Santosa, M.S., Bapak Drs Yoseph Yapi Taum, M.Hum,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Bapak Drs. P. Ari Subagyo, M.Hum yang telah memberikan ilmu
pengetahuan kepada penulis selama menjalani studi di Universitas Sanata
Dharma,
5. kedua orang tuaku tercinta, Lukas Sumardi dan Fransiska Herning Indrati,
serta kedua kakakku, Catharina Meity A. dan Michael Okhy A., yang
selalu memberikan semangat, kasih sayang, dan doa kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
6. Teman-teman Program Studi Sastra Indonesia khususnya angkatan 2006
yang telah memberikan kenangan-kenangan yang tak terlupakan selama
masa studi di Program Studi Sastra Indonesia, dan
7. semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL………………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………….... ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………… iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………… iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………... v
ABSTRAK…………………………………………………………..... vi
ABSTRACT……………………………………………………………. viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………. x
KATA PENGANTAR………………………………………………… xi
DAFTAR ISI………………………………………………………….. xiii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..... 1
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………. 5
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………… 6
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………. 6
1.5 Tinjauan Pustaka…………………………………………... 7
1.6 Landasan Teori…………………………………………….. 10
1.6.1 Pengertian Maksud………………………………… 10
1.6.2 Pengertian Informasi………………………………. 11
1.6.3 Pengertian Kampanye…………………………….... 12
1.7 Metode Penelitian………………………………………….. 13
1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data……………. 13
1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data…………….......... 14
1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data……………... 17
1.8 Sistematika Penyajian………………………………………. 17
BAB II MAKSUD YANG TERKANDUNG DALAM IKLAN CALON
LEGISLATIF …………………………………………………. 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3.1 Pengantar………………………………………………… 18
3.2 Maksud Melalui Tuturan Mengingatkan………………… 18
3.3 Maksud Melalui Tuturan Mengajak……………………… 21
3.4 Maksud Melalui Tuturan Memperingatkan……………… 22
3.5 Maksud Melalui Tuturan Menyindir…………………….. 23
3.6 Maksud Melalui Tuturan Memohon …………………….. 24
3.7 Maksud Melalui Tuturan Membuktikan…………………. 25
3.8 Maksud Melalui Tuturan Memberikan Bukti……………. 26
3.9 Maksud Melalui Tuturan Meyakinkan…………………… 27
BAB III INFORMASI YANG TERKANDUNG DALAM IKLAN CALON
LEGISLATIF …………………………………………………. 31
2.1 Pengantar………………………………………………….. 31
2.2 Informasi tentang Identitas Partai……………………......... 32
2.2.1 Informasi Tentang Tuturan Nama Partai……………. 32
2.2.2 Informasi Tentang Tuturan Nomor Urut Partai……… 40
2.2.3 Informasi Tentang Tuturan Lambang Partai………… 48
2.3 Informasi tentang Tentang Tuturan Identitas Calon
Legislatif…………………………………………………… 57
2.3.1 Informasi Tentang Tuturan Nama dan Foto Calon
Legislatif……………………………………………… 57
2.3.2 Informasi Tentang Tuturan Nomor Urut Calon
Legislatif …………………………………………….. 66
2.3.3 Informasi Tentang Tuturan Daerah Pemilihan………. 73
2.3.4 Informasi Tentang Tuturan Kabupaten………………. 74
2.3.5 Informasi Tentang Tuturan Slogan Calon Legislatif…. 74
BAB IV PENUTUP…………………………………………………….. 84
4.1 Kesimpulan………………………………………………… 84
4.2 Saran……………………………………………………….. 86
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Skripsi ini berisi laporan hasil penelitian tentang maksud dan informasi dalam
wacana poster kampanye calon legislatif di Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009. Maksud adalah gejala yang
terdapat luar ujaran (Chaer, 1990:35). Lebih jelasnya maksud dapat dilihat dari segi si
pengujar, orang yang berbicara, atau pihak subjeknya. Orang yang berbicara akan
menyampaikan maksud kepada pembaca atau pendengar. Berikut ini adalah contoh
wacana poster kampanye calon legislatif yang menyatakan maksud tertentu.
(1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Contoh (1) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘mengajak’. Maksud melalui
tuturan ‘mengajak’ diungkapkan pada kalimat ajakan Mari Kita Bangun Kembali
Ketahanan Ekonomi Masyarakat. Kalimat ajakan di atas ingin mengajak para
masyarakat untuk membangun kembali ketahanan ekonomi masyarakat yang pada
saat ini mulai berkurang. Maksud ajakan ditandai pada kata mari dalam kalimat
ajakan Mari Kita Bangun Kembali.
(2)
Contoh (2) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘permohonan’. Maksud
diungkapkan pada kalimat Mohon Doa Restu dan Dukungannya. Maksud melalui
tuturan ‘permohonan’ diungkapkan dengan kata mohon pada Mohon Doa Restu dan
Dukungannya. Maksud di atas mengharapkan supaya masyarakat mendoakan dan
mendukung calon legislatif dari partai demokrat ini agar terpilih menjadi wakil
rakyat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Informasi adalah gejala yang berada di luar ujaran dilihat dari segi objeknya
atau yang dibicarakan (Chaer, 1990:35). Informasi bersifat nonlingual karena berada
di luar ujaran. Oleh karena itu, informasi lebih bersifat objektif. Berikut ini adalah
contoh wacana poster kampanye calon legislatif yang mengandung berbagai
informasi.
(3)
Wacana (3) mengandung berbagai macam tuturan informasi yang diurutkan
sebagai berikut informasi tentang tuturan nama partai, nomor urut partai, nomor urut
calon legislatif, nama dan foto calon legislatif, lambang partai, daerah pemilihan,
kabupaten, dan slogan calon legislatif. Informasi tentang tuturan nama partai
ditunjukkan pada Partai PPP. Informasi tentang tuturan nomor urut partai
ditunjukkan dengan angka 24. Informasi tentang tuturan lambang partai ditunjukkan
dengan lambang partai PPP yang berbentuk ka’bah. Informasi tentang tuturan nama
dan foto calon legislatif ditunjukkan dengan nama Iffah Nugrahani, M.Si. Informasi
tentang tuturan nomor urut calon legislatif ditunjukkan dengan nomor 4. Informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
tentang tuturan daerah pemilihan ditunjukkan dengan Dapil IV Depok. Informasi
tentang tuturan kabupaten ditunjukkan dengan Kab. Sleman. Informasi tentang
tuturan slogan calon legislatif ditunjukkan dengan tuturan masa’ senyum aja minta
diajarin monyet berkampanyelah sambil tersenyum.
(4)
Wacana (4) mengandung informasi tentang tuturan nama partai, nomor urut
partai, nomor urut calon legislatif, nama dan foto calon legislatif, lambang partai,
daerah pemilihan, kabupaten, dan slogan calon legislatif. Informasi tentang tuturan
nama partai ditunjukkan dengan Partai Demokrat. Informasi tentang tuturan nomor
urut partai ditunjukkan dengan angka 31. Informasi tentang tuturan lambang partai
ditunjukkan dengan lambang partai Demokrat yang berbentuk segitiga. Informasi
tentang tuturan nama dan foto calon legislatif ditunjukkan dengan nama Sumaryo
Wahid Pawiro ST. Informasi tentang tuturan nomor urut calon legislatif ditunjukkan
dengan nomor 11. Informasi tentang tuturan daerah pemilihan ditunjukkan dengan
Dapil Yogyakarta 4. Informasi tentang tuturan kabupaten ditunjukkan dengan Kab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Sleman. Informasi tentang tuturan slogan calon legislatif ditunjukkan dengan tuturan
ojo lali lho yo..? tanggal 9 April 2009 Dinten Kemis Pahing.
Penulis membahas maksud dan informasi dalam wacana poster kampanye calon
legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan
Februari sampai Maret 2009 karena ada empat alasan. Pertama, para calon legislatif
menggunakan tuturan yang bermacam-macam dan unik untuk mengungkapkan janji-
janjinya. Kedua, tuturan yang digunakan oleh para calon legislatif mengandung
bermacam-macam maksud dan informasi. Oleh sebab itu, peneliti ingin
menganalisisnya dari segi maksud dan informasi yang ada di dalam wacana poster
kampanye calon legislatif. Ketiga, Peneliti mengkhususkan mengambil data di
perempatan Jalan Kaliurang sampai Paingan, Daerah Istimewa Yogyakarta karena di
sepanjang Jalan Kaliurang sampai Paingan merupakan lokasi yang strategis untuk
memasang poster kampanye calon legislatif dan di wilayah Jalan Kaliurang sampai
Paingan lah yang jumlah pemasangan poster calon legislatifnya paling banyak.
Keempat, publikasi tentang penelitian yang berhubungan dengan maksud dan
informasi dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara,
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009
sampai saat ini belum dijumpai oleh peneliti. Penelitian mengenai maksud dan
informasi memang telah ada seperti yang telah diuraikan pada tinjauan pustaka.
Namun, penelitian tersebut berkenaan dengan informasi dan maksud wacana dalam
brosur iklan XL dan wacana pikiran pembaca pada Surat Kabar Harian Kedaulatan
Rakyat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut.
1.2.1 Bagaimana pengungkapan maksud yang terkandung dalam wacana poster
kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009?
1.2.2 Bagaimana pengungkapan informasi yang terkandung dalam wacana poster
kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009?
1.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki tujuan sebagai
berikut.
1.3.1 Mengungkapkan maksud yang terkandung dalam wacana poster kampanye
calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
pada bulan Februari sampai Maret 2009.
1.3.2 Mengungkapkan informasi yang terkandung dalam wacana poster kampanye
calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
pada bulan Februari sampai Maret 2009.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini adalah deskripsi maksud dan informasi dalam wacana poster
kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009. Deskripsi ini memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
sumbangan teoretis dalam bidang semantik dan pragmatik. Dalam bidang semantik,
hasil penelitian ini bermanfaat untuk menganalisis tuturan yang berhubungan dengan
makna dan informasi. Dalam bidang pragmatik, hasil penelitian ini bermanfaat untuk
menganalisis tuturan yang berhubungan dengan maksud. Setiap wacana tentu
memiliki maksud dan informasi. Dalam sebuah wacana, informasi dapat menyatakan
maksud tertentu. Dalam hal ini, maksud berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai
oleh calon legislatif.
Hasil penelitian ini juga memberikan manfaat praktis bagi pengguna bahasa.
Manfaat itu terkait dengan bagaimana proses menata maksud dan informasi ke dalam
sebuah wacana poster kampanye sehingga wacana poster kampanye tersebut menjadi
lebih komunikatif dan persuasif.
1.5 Tinjauan Pustaka
Sejauh peneliti ketahui bahwa penelitian tentang maksud dan informasi dalam
wacana pernah dilakukan oleh Paulina (2008) dan Riawan (2009). Paulina (2008)
dalam skripsinya yang berjudul “Wacana pada Brosur Iklan XL Kartu Seluler
Prabayar Bebas, Jempol, dan Pascabayar Xplor Edisi Februari 2007-Maret 2008”
membahas struktur wacana, informasi, serta maksud yang terkandung dalam brosur
iklan XL baik yang prabayar maupun pascabayar. Dari segi strukturnya, wacana pada
brosur iklan XL kartu seluler prabayar babas, jempol, dan pascabayar xplor dapat
dikelompokkan menjadi empat tipe sebagai berikut Pertama, wacana yang terdiri dari
bagian awal, bagian tubuh, dan bagian akhir. Bagian awal berfungsi sebagai pembuka
wacana. Bagian tubuh berfungsi sebagai pemapar isi wacana. Bagian akhir berfungsi
sebagai penanda akhir wacana. Kedua, wacana yang terdiri dari bagian awal dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
bagian tubuh. Ketiga, wacana yang terdiri dari bagian tubuh dan bagian akhir.
Keempat, wacana yang terdiri dari bagian tubuh.
Dari segi informasi, wacana pada brosur iklan XL kartu seluler prabayar bebas,
jempol, dan pascabayar xplor mengandung informasi yang beraneka ragam. Informasi
yang dimaksud meliputi identitas produk, jenis produk, persediaan, tempat perolehan,
tarif, keunikan produk, kegunaan, prosedur, cara mengikuti program yang ditawarkan,
jangkauan, alamat produsen, masa promo program, dan kelengkapan produk. Dari
segi maksud, wacana pada brosur iklan XL kartu seluler prabayar bebas, jempol, dan
pascabayar xplor mengandung maksud yang beraneka ragam. Maksud dari wacana
tersebut menyuruh, mengunggulkan produk, menjanjikan, mengajak, dan
memberikan saran.
Riawan (2009) dalam skripsinya yang berjudul “Informasi dan Maksud dalam
Wacana Pikiran Pembaca pada Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat Edisi Bulan
November 2007” membahas informasi dan maksud dalam wacana pikiran pembaca.
Ada bermacam-macam jenis informasi yang terkandung dalam wacana pikiran
pembaca pada surat kabar harian Kedaulatan Rakyat yang meliputi syawalan,
kehilangan, penemuan, kecelakaan, reuni, komunitas, keberadaan lomba, kerusakan,
orang sakit, belanja, perpanjangan, pengalaman berkendara, barang terjatuh, donor
darah, parkir, penilangan, seminar, pengobatan gratis, software, kondisi, penjualan
tanah, perhitungan pulsa, mendapat sms, penitipan, perguruan beladiri, jembatan
srandakan perlu pos pengamanan, perpajakan, anggota asuransi Bumi Putera,
pengurusan status pemilikan hak atas tanah, kenaikan harga sembako, membeli
flashdisk, membayar angsuran, salah transfer, kekeliruan nomor pengaduan, gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
spanduk yang kurang tepat, siklus penanggalan, pembangunan mesjid, umpatan,
desain tanggal kadaluarsa, ralat artikel opini, iklan pemasangan telepon, wisataraga
UNY batal, mobil yang mengalami musibah, singkatan, penggantian flashdisk, puasa,
heritage di Magelang, sertifikat tanah telah selesai diproses, permasalahan
pertanahan, asuransi, win-win solution, kasus salah transfer selesai, kasus innovation
store, penukaran uang, wajib pajak, penyelesaian masalah di Indogrosir, penyelesaian
masalah di Karater Muslim Squre, mencabut pernyataan, pembuatan kartu kuning,
sikap arogan anggota Thunder 125, hujan dua jam, pelatihan, upah minimum
propinsi, diklat & recruitmen KSR PMI, kasus innovation store, service mobil
Honda, kisah pensiunan PNS, pemilu tanpa foto, KTP dipinjam tidak kembali,
pembuatan mural, perizinan dipersulit, hal unik saat pertandingan sepak bola,
perubahan manajemen lalu lintas, pemanfaatan KTP, keadaan mushala, jatuh tempo
pembayaran premi, sikap panitia yang kurang peduli, berita dari bumi “sang bumi
ruwai jurai”, rakerda LKD, LSM Komptras, mendambakan wanita, kasus pengukuran
tanah, permohonan aplikasi, dinas olahraga di DIY, kasus pidana, referendum, ujian
nasional, tidak melakukan kerja sama, dan peraturan pendirian bangunan.
Ada bermacam-macam maksud dalam wacana pikiran pembaca, di antaranya
mengundang, memohon bantuan, memberikan tanggapan, memberikan saran,
meminta untuk mengambil, memberikan himbauan, mengucapkan terima kasih,
mengutarakan kekecewaan, meminta penjelasan, memberitahukan, mengemukakan
pendapat, menanyakan, meminta pertanggungjawaban, mengajak, mengklarifikasi,
menyelesaikan masalah, menyatakan kebanggaan, mengkonfirmasi, meminta maaf,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
memberi bantuan, memohon perhatian, memberikan usul, meminta dukungan, dan
menyelenggarakan.
Kedua laporan hasil penelitian tersebut belum membahas analisis maksud dan
informasi dalam wacana poster kampanye calon legislatif. Oleh sebab itu, jenis-jenis
maksud dan informasi dalam wacana poster calon legislatif perlu dibahas.
1.6 Landasan Teori
1.6.1. Pengertian Maksud
Maksud adalah gejala yang terdapat di luar ujaran (Chaer, 1990:35). Lebih
jelasnya maksud dapat dilihat dari segi si pengujar, orang yang berbicara, atau pihak
subjeknya. Orang yang berbicara akan menyampaikan pesan sesuatu kepada pembaca
atau pendengar. Dalam hal ini, maksud yang disampaikan oleh si pemakai bahasa
tidak sama dengan cara menangkap isi suatu pembicaraan oleh si pendengar. Jika
pemakai bahasa tidak menyampaikan maksud secara tepat, dapat timbul
kesalahpahaman atau salah komunikasi dengan si pendengar. Dari penjelasan di atas,
maksud terdapat di luar ujaran, yaitu pada pembicara. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan contoh di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
(5)
Contoh (5) mengandung maksud melalui tuturan ‘memberikan bukti’ yang
diungkapkan pada kalimat tak perlu janji yang penting bukti. Maksud melalui
tuturan ‘memberikan bukti’ ditandai pada kata yang penting bukti. Maksud pada
contoh di atas mengharapkan agar setiap calon legislatif tidak terlalu mengumbar
janji-janji manis kepada masyarakat melainkan harus dibuktikan dengan kinerja
dari calon legislatif yang baik.
1.6.2 Pengertian Informasi
Informasi adalah gejala yang berada di luar ujaran dilihat dari segi objeknya
atau yang dibicarakan (Chaer, 1990:35). Informasi bersifat nonlingual karena berada
di luar ujaran. Oleh karena itu, informasi lebih bersifat objektif. Informasi tidak
terlalu memperdulikan orang yang diajak berbicara, tetapi lebih kepada apa yang
sedang diceritakan. Dari penjelasan diatas, maka informasi memiliki ciri yaitu bersifat
obyektif dan tidak terlalu memperdulikan orang yang diajak bicara melainkan lebih
kepada apa yang sedang diceritakan. Agar lebih mudah memahaminya, perhatikan
contoh berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
(6)
Pada contoh (6) terlihat ada berbagai informasi yang terkandung didalamnya,
yaitu informasi tentang tuturan ‘nama partai’, ‘nomor partai’, ‘nama calon legislatif’,
‘lambang partai’, ‘nomor calon legislatif’, ‘daerah pemilihan’, ‘kabupaten’, dan
‘slogan calon legislatif’. Informasi tentang tuturan nama partai ditunjukkan dengan
Partai Demokrat. Informasi tentang tuturan nomor partai ditunjukkan dengan angka
31. Informasi tentang tuturan lambang partai ditunjukkan dengan lambang partai
Demokrat yang berbentuk segitiga. Informasi tentang tuturan nama calon legislatif
ditunjukkan dengan nama Naike Indiraini, SE. Informasi tentang tuturan nomor calon
legislatif ditunjukkan dengan nomor 13. Informasi tentang tuturan daerah pemilihan
ditunjukkan dengan Dapil DIY. Informasi tentang tuturan kabupaten ditunjukkan
dengan Kab. Sleman. Informasi tentang tuturan slogan calon legislatif ditunjukkan
dengan tuturan mohon doa restu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1.6.3 Pengertian Kampanye
Menurut KBBI (2008:613), kampanye adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh
organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan dalam
parlemen dan sebagainya untuk mendapat dukungan massa pemilih dalam suatu
pemungutan suara. Fungsi dari kampanye yaitu membangun citra positif,
pengembangan usaha dengan membujuk khalayak untuk membeli produk yang
dipasarkan, dan mencapai tujuan dengan cara menggugah kesadaran dan pendapat
masyarakat pada isu tertentu.
Ada tiga jenis kampanye, diantaranya kampanye yang berorientasi pada produk,
kampanye yang berorientasi pada kandidat, kampanye yang berorientasi pada tujuan-
tujuan yang bersifat khusus dan berdimensi pada perubahan sosial. Dalam penelitian
ini akan membahas jenis kampanye yang berorientasi pada kandidat, tujuan dari
kampanye ini adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat-
kandidat yang diajukan partai politik agar calon legislatif dapat menduduki jabatan-
jabatan politik yang diperebutkan lewat proses pemilihan umum. Contoh-contoh
kampanye, diantaranya kampanye politik, kampanye penghijauan, kampanye anti
rokok, kampanye bahaya virus HIV/AIDS, dan sebagainya.
1.7 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap pengumpulan data,
tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Setiap tahap dilakukan
dengan menggunakan metode dan teknik yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1.7.1 Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini adalah wacana poster kampanye calon legislatif di
Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari
sampai Maret 2009. Data diambil mulai dari wilayah perempatan Jalan Kaliurang
sampai wilayah Paingan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Data dikumpulkan dengan
metode simak. Metode simak adalah metode yang dilakukan dengan cara menyimak
penggunaan bahasa (Kesuma, 2007:43). Dalam penelitian ini yang disimak adalah
wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009.
Untuk melaksanakan metode simak, peneliti menggunakan teknik catat.
Menurut Sudaryanto (via Kesuma, 2007:45), teknik catat adalah teknik menjaring
data dengan mencatat hasil penyimakan data pada kartu data. Peneliti menggunakan
teknik catat agar peneliti lebih mudah untuk membagi dan menggolongkan data-data
yang sudah didapat. Peneliti mencatat data-data mengenai maksud dan informasi pada
wacana poster kampanye calon legislatif. Setelah mencatat, lalu data diklasifikasikan
berdasarkan maksud dan informasi.
1.7.2 Analisis Data
Analisis data merupakan upaya sang peneliti menangani langsung masalah yang
terkandung dalam data. Metode analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah
metode padan. Menurut Sudaryanto (via Kesuma, 2007:47), metode padan adalah
metode analisis data yang alat penentunya berada diluar, terlepas, dan tidak menjadi
bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan atau diteliti. Tujuan dari metode ini
adalah untuk menentukan kejatian atau identitas obyek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Dalam penelitian ini digunakan metode padan pragmatis dan metode padan
referensial. Metode padan pragmatis adalah metode padan yang alat penentunya
lawan atau mitra bicara. Metode padan referensial adalah metode padan yang alat
penentunya berupa referen bahasa. Metode padan pragmatis akan digunakan dalam
menentukan maksud yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon
legislatif. Metode padan referensial akan digunakan dalam menentukan informasi
yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif. Perhatikan contoh
penerapan metode padan pragmatis dan metode padan referensial berikut ini
(7)
Contoh (7) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘mengingatkan’. Maksud
melalui tuturan mengingatkan diungkapkan pada kalimat ojo lali lho yo…? Tanggal 9
April 2009 Dinten Kemis Pahing. Maksud melalui tuturan mengingatkan ditandai
pada kalimat Ojo Lali Lho yo..? yang berarti jangan lupa lho ya..?. Maksud di atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mengharapkan agar setiap orang yang melihat poster ini selalu mengingat kapan
pemilihan calon legislatif diselenggarakan (penerepan metode padan pragmatis).
(8)
Contoh (8) mengandung informasi tentang tuturan ‘nama partai’, ‘nomor
partai’, ‘lambang partai’, ‘nama dan foto calon legislatif’, ‘nomor calon legislatif’,
‘daerah pemilihan’, ‘kabupaten’, dan ‘slogan calon legislatif’. Informasi tentang
tuturan nama partai ditunjukkan dengan Partai Demokrat. Informasi tentang tuturan
nomor partai ditunjukkan dengan angka 31. Informasi tentang tuturan lambang partai
ditunjukkan dengan lambang partai Demokrat yang berbentuk segitiga Informasi
tentang tuturan nama dan foto calon legislatif ditunjukkan dengan nama Wahyono,
SH.. Informasi tentang tuturan nomor calon legislatif ditunjukkan dengan nomor 1.
Informasi tentang tuturan daerah pemilihan ditunjukkan dengan Dapil 4. Informasi
tentang tuturan kabupaten ditunjukkan dengan Kabupaten Sleman. Informasi tentang
tuturan slogan calon legislatif ditunjukkan dengan tuturan mohon doa restu dan
centangannya (penerapan metode padan referensial).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
1.7.3 Penyajian Hasil Analisis Data
Hasil analisis data dalam penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode
Informal. Metode Informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan
kata-kata atau kalimat-kalimat biasa.
1.8 Sistematika Penyajian
Penyajian hasil penelitian ini dibagi menjadi empat bab. Bab I berisi
pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan
sistematika penyajian. Bab II berisi uraian tentang maksud yang terkandung dalam
wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009. Bab III berisi uraian
tentang informasi yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif di
Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari
sampai Maret 2009. Bab IV yang merupakan penutup, berisi tentang kesimpulan dan
saran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
BAB II
PENGUNGKAPAN MAKSUD YANG TERKANDUNG
DALAM WACANA POSTER KAMPANYE CALON LEGISLATIF
DI JALAN LINGKAR UTARA,
SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PADA BULAN FEBRUARI SAMPAI MARET 2009
3.1 Pengantar
Dalam bab ini dijelaskan mengenai pengungkapan maksud yang terkandung
dalam wacana kampanye calon legislatif. Pada umumnya semua jenis maksud yang ada
dalam wacana kampanye calon legislatif mempunyai tujuan yang sama yaitu para
pembaca dibujuk untuk memilih satu dari calon legislatif. Namun, maksud tersebut
dibagi menjadi berbagai macam tuturan yang meliputi maksud melalui tuturan
‘mengingatkan’, maksud melalui tuturan ‘mengajak’, maksud melalui tuturan
‘memperingatkan’, maksud melalui tuturan ‘menyindir’, maksud melalui tuturan
‘memohon’, maksud melalui tuturan ‘membuktikan’, maksud melalui tuturan
‘memberikan bukti’, dan maksud melalui tuturan ‘meyakinkan’. Berikut ini deskripsi
setiap maksud tersebut.
3.1.1 Maksud Melalui Tuturan ‘Mengingatkan’
Maksud melalui tuturan ‘mengingatkan’ berkaitan dengan mengingatkan kepada
semua orang agar tidak pernah melupakan sesuatu hal. Perhatikan contoh berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
(9)
Contoh (9) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘mengingatkan’. Maksud
melalui tuturan mengingatkan diungkapkan pada kalimat ojo lali lho yo…? Tanggal 9
April 2009 Dinten Kemis Pahing. Maksud melalui tuturan mengingatkan ditandai pada
kalimat Ojo Lali Lho yo..? yang berarti jangan lupa lho ya..?. Maksud di atas
mengharapkan agar setiap orang yang melihat poster ini selalu mengingat kapan
pemilihan calon legislatif diselenggarakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
(10)
Contoh (10) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘mengingatkan’. Maksud
diungkapkan pada kalimat Ingat Agenda Reformasi. Maksud ditandai pada kata ingat.
Maksud di atas mengharapkan agar para warga selalu mengingat agenda reformasi yang
ada dan agenda reformasi merupakan tugas dari calon legislatif untuk menyelesaikannya
agenda tersebut.
(11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Contoh (11) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘mengingatkan’. Maksud
tersebut diungkapkan pada kalimat Ingat 23.4!. Maksud di atas mengharapkan agar setiap
orang yang melihat poster ini selalu mengingat calon legislatif dari partai nomor 23 dan
memilih nomor urut 4.
3.1.2 Maksud Melalui Tuturan ‘Mengajak’
Maksud melalui tuturan ‘mengajak’ berkaitan dengan meminta orang lain supaya
turut serta berpartisipasi mengikuti suatu kegiatan tertentu. Perhatikan contoh berikut ini:
(12)
Contoh (12) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘mengajak’. Maksud
melalui tuturan ‘mengajak’ diungkapkan pada kalimat ajakan Mari Kita Bangun Kembali
Ketahanan Ekonomi Masyarakat. Kalimat ajakan di atas ingin mengajak para masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
untuk membangun kembali ketahanan ekonomi masyarakat yang pada saat ini mulai
berkurang. Maksud ajakan ditandai pada kata mari dalam kalimat ajakan Mari Kita
Bangun Kembali.
3.1.3 Maksud Melalui Tuturan ‘Memperingatkan’
Maksud melalui tuturan ‘memperingatkan’ adalah maksud untuk memperingatkan
masyarakat agar tetap berhati-hati terhadap segala hal yang negatif. Perhatikan contoh
berikut:
(13)
Contoh (13) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘memperingatkan’. Maksud
melalui tuturan ‘memperingatkan’ diungkapkan pada kalimat Hati-hati..!!! Perangai
yang Buruk itu Menular. Maksud pada contoh di atas mengharapkan kepada khalayak
umum agar selalu berhati-hati, jangan sampai tertular dengan kebiasaan yang buruk.
Maksud melalui tuturan memperingatkan pada contoh (13) ditandai pada kata hati-hati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3.1.4 Maksud Melalui Tuturan ‘Menyindir’
Maksud melalui tuturan ‘menyindir’ berkaitan dengan mengkritik seseorang
secara tidak langsung atau tidak terus terang (KBBI, 2008:1311). Perhatikan contoh
berikut ini:
(14)
Contoh (14) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘menyindir’. Maksud
tersebut diungkapkan pada kalimat masa’ senyum aja minta diajarin monyet,
berkampanyelah dengan tersenyum. Maksud ditandai pada kalimat masa’ senyum aja
minta diajarin monyet. Maksud di atas mengharapkan kepada setiap calon legislatif yang
berkampanye selalu tersenyum kepada masyarakat dan tidak sombong agar masyarakat
memiliki pandangan yang positif tentang siapa calon legislatif yang layak untuk dipilih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3.1.5 Maksud Melalui Tuturan ‘Memohon’
Maksud melalui tuturan ‘memohon’ berkaitan dengan calon legislatif untuk
meminta doa restu dan dukungan supaya ia dapat terpilih menjadi calon legislatif.
Perhatikan contoh berikut ini:
(15)
Contoh (15) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘memohon’. Maksud
tersebut diungkapkan pada kalimat Mohon Doa dan Centangannya. Maksud di atas
mengharapkan supaya masyarakat mendoakan dan mencentang calon legislatif dari partai
demokrat ini agar terpilih menjadi wakil rakyat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
(16)
Contoh (16) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘memohon’. Maksud
tersebut diungkapkan pada kalimat Mohon Doa Restu dan Dukungannya. Maksud
ditandai oleh kata Mohon Doa dan Dukungannya. Maksud di atas mengharapkan supaya
masyarakat mendoakan dan mendukung calon legislatif dari partai demokrat ini agar
terpilih menjadi wakil rakyat.
3.1.7 Maksud Melalui Tuturan ‘Membuktikan’
Maksud melalui tuturan ‘membuktikan’ berkaitan dengan melakukan pembuktian
akan suatu hal agar orang lain percaya. Perhatikan contoh berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
(17)
Contoh (17) mengandung maksud melalui tuturan ‘membuktikan’. Maksud
melalui tuturan ‘membuktikan’ diungkapkan pada kalimat Buktikan Merahmu!!!. Maksud
ditandai oleh kata Buktikan. Maksud pada contoh di atas mengharapkan agar masyarakat
memilih calon legislatif wakil dari partai PDI Perjuangan.
3.1.8 Maksud Melalui Tuturan ‘Memberikan Bukti’
Maksud melalui tuturan ‘memberikan bukti’ berkaitan dengan memberikan suatu
pembuktian kepada semua orang agar orang lain percaya. Perhatikan contoh berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
(18)
Contoh (18) mengandung maksud melalui tuturan ‘memberikan bukti’. Maksud
melalui tuturan ‘memberikan bukti’ pada contoh (18) diungkapkan pada kalimat Tak
Perlu Janji yang Penting Bukti. Maksud pada contoh di atas mengharapkan agar setiap
calon legislatif tidak terlalu mengumbar janji-janji manis kepada masyarakat melainkan
harus dibuktikan dengan kinerja dari calon legislatif yang baik.
3.1.9 Maksud Melalui Tuturan ‘Meyakinkan’
Maksud melalui tuturan ‘meyakinkan’ berkaitan dengan meyakinkan kepada
seseorang akan suatu hal. Perhatikan contoh berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
(19)
Contoh (19) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘meyakinkan’. Maksud
tersebut diungkapkan pada kalimat Satukan Hati Bulatkan Tekad Yakinkan Pilihan Anda.
Maksud pada contoh di atas adalah calon legislatif meminta kepada masyarakat untuk
meyakinkan pilihan kepada siapa dirinya akan memilih calon legislatif.
(20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Contoh (20) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘meyakinkan’. Maksud
melalui tuturan ‘meyakinkan’ pada contoh (20) diungkapkan pada kalimat Pilih sing
Pasti wae.... yang berarti Pilih yang Pasti saja. Maksud dari contoh di atas mengharapkan
agar masyarakat memilih calon legislatif dari partai yang sudah terpercaya dan sudah
pasti saja.
(21)
Contoh (21) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘meyakinkan’. Maksud
melalui tuturan ‘meyakinkan’ contoh (21) diungkapkan pada kalimat Kasih Ibu Tiada
Terhingga Sepanjang Masa. Maksud ditandai oleh kata Tiada Terhingga. Maksud pada
contoh di atas adalah ingin meyakinkan bahwa kasih seorang Ibu sampai kapan pun tidak
akan pernah pudar sampai akhir hayatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
(22)
Contoh (22) mengandung maksud melalui tuturan ‘meyakinkan’. Maksud melalui
tuturan ‘meyakinkan’ pada contoh (22) diungkapkan pada kalimat Perbedaan adalah
Rahmat Tuhan. Maksud ditandai oleh kata Perbedaan dan Rahmat Tuhan. Maksud pada
contoh di atas adalah ingin meyakinkan bahwa perbedaan adalah rahmat dari Tuhan,
walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
PENGUNGKAPAN INFORMASI YANG TERKANDUNG
DALAM WACANA POSTER KAMPANYE CALON LEGISLATIF
DI JALAN LINGKAR UTARA,
SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PADA BULAN FEBRUARI SAMPAI MARET 2009
2.1 Pengantar
Pada bab ini dideskripsikan tentang pengungkapan informasi yang terkandung
dalam wacana poster kampanye calon legislatif. Pada umumnya informasi yang
terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif ini mempunyai tujuan yang
sama yaitu informasi mengenai calon legislatif itu sendiri. Namun, informasi tersebut
dikelompokkan lagi menjadi dua bagian yang meliputi (1) informasi tentang identitas
partai dan (2) informasi tentang identitas calon legislatif. Informasi tentang identitas
partai meliputi informasi tentang tuturan nama partai, informasi tentang tuturan nomor
urut partai, dan informasi tentang tuturan lambang partai. Informasi tentang identitas
calon legislatif meliputi informasi tentang tuturan nama dan foto calon legislatif,
informasi tentang tuturan nomor urut calon legislatif, informasi tentang tuturan daerah
pemilihan, informasi tentang tuturan kabupaten, dan informasi tentang tuturan slogan
calon legislatif. Disamping itu, pada bab ini juga ditunjukkan penanda informasi yang
meliputi penanda verbal dan nonverbal. Berikut ini deskripsi setiap informasi tersebut.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2.2 Informasi Tentang Identitas Partai
Informasi tentang identitas partai meliputi informasi tentang tuturan nama partai,
informasi tentang tuturan nomor urut partai, dan informasi tentang tuturan lambang
partai. Berikut ini adalah deskripsi informasi tentang identitas partai.
2.2.1 Informasi Tentang Tuturan Nama Partai
Informasi nama partai berhubungan dengan identitas dari suatu partai itu sendiri
agar dapat mudah mengetahui jenis atau klasifikasi dari partai tersebut. Nama partai
dalam data yang didapat oleh penulis yaitu 14 partai. Penulis akan mengklasifikasikannya
menurut nama partainya. Perhatikan contoh berikut ini:
(23)
Contoh (23) mengandung informasi tentang tuturan ‘nama partai’ . Informasi itu
ditunjukkan pada nama partai yaitu PAN yang merupakan kependekan dari Partai
Amanat Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
(24)
Contoh (24) mengandung informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi itu
ditunjukkan pada nama partai yaitu Golkar yang merupakan kependekan dari Golongan
Karya.
(25)
Contoh (25) mengandung informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi itu
ditunjukkan pada nama partai yaitu Partai Patriot.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
(26)
Contoh (26) ingin mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama partai’.
Informasi itu ditunjukkan pada nama partai yaitu Partai Pelopor.
(27)
Contoh (27) mengandung informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi itu
ditunjukkan pada nama partai yaitu Partai Demokrat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
(28)
Contoh (28) mengandung informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi itu
ditunjukkan pada nama partai yaitu PKS yang merupakan kependekan dari Partai
Keadilan Sejahtera.
(29)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Contoh (29) mengandung informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi itu
ditunjukkan pada nama partai yaitu PPP yang merupakan kependekan dari Partai
Persatuan Pembangunan.
(30)
Contoh (30) mengandung informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi itu
ditunjukkan pada nama partai yaitu PKNU yang merupakan kependekan dari Partai
Kebangkitan Nasional Ulama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
(31)
Contoh (31) mengandung informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi itu
ditunjukkan pada nama partai yaitu Partai Damai Sejahtera.
(32)
Contoh (32) mengandung informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi itu
ditunjukkan pada nama partai yaitu HANURA yang merupakan kependekan dari Partai
Hati Nurani Rakyat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
(33)
Contoh (33) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi
itu ditunjukkan pada nama partai yaitu PKP yang merupakan kependekan dari Partai
Keadilan dan Persatuan.
(34)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Contoh (34) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi
itu ditunjukkan pada nama partai yaitu GERINDRA yang merupakan kependekan dari
Gerakan Indonesia Raya.
(35)
Contoh (35) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi
itu ditunjukkan pada nama partai yaitu PKB yang merupakan kependekan dari Partai
Kebangkitan Bangsa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
(36)
Contoh (36) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi
itu ditunjukkan pada nama partai yang bernama PDI PERJUANGAN .
2.2.2 Informasi Tentang Tuturan Nomor Urut Partai
Informasi tentang tuturan nomor partai adalah informasi yang berkaitan dengan
tuturan nomor urut partai. Informasi ini bertujuan agar lebih mudahnya para warga untuk
mengingat dan memilih partai. Perhatikan contoh berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
(37)
Contoh (37) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi
itu ditunjukkan dengan angka 31.
(38)
Contoh (38) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi
tersebut ditunjukkan dengan angka 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
(39)
Contoh (39) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi
tersebut ditunjukkan dengan angka 23.
(40)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Contoh (40) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi
tersebut ditunjukkan dengan angka 13.
(41)
Contoh (41) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi
tersebut ditunjukkan dengan angka 24.
(42)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Contoh (42) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi
tersebut ditunjukkan dengan angka 28.
(43)
Contoh (43) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi
tersebut ditunjukkan dengan angka 30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
(44)
Contoh (44) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi
tersebut ditunjukkan dengan angka 7.
(45)
Contoh (45) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi
tersebut ditunjukkan dengan angka 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
(46)
Contoh (46) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi
tersebut ditunjukkan dengan angka 25.
(47)
Contoh (47) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi
tersebut ditunjukkan dengan angka 30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
(48)
Contoh (48) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi
tersebut ditunjukkan dengan angka 34.
(49)
Contoh (49) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi
tersebut ditunjukkan dengan angka 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
(50)
Contoh (50) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi
tersebut ditunjukkan dengan angka 22.
2.2.3 Informasi Tentang Tuturan Lambang Partai
Informasi tentang tuturan lambang partai berkaitan dengan lambang dari suatu
partai. Perhatikan contoh berikut ini:
(51)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Contoh (51) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang
ditunjukkan dengan lambang banteng berwarna hitam yang dilingkari dengan latar
belakang berwarna merah.
(52)
Contoh (52) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang
ditunjukkan dengan lambang bintang segitiga yang berwarna merah dan putih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
(53)
Contoh (53) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang
ditunjukkan dengan lambang ka’bah berwarna hitam dan berlatar belakang warna hijau.
(54)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Contoh (54) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang
ditunjukkan dengan lambang banteng berwarna hitam yang dilingkari dan latar belakang
dari gambar tersebut adalah warna merah.
(55)
Contoh (55) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang
ditunjukkan dengan lambang yang berbentuk persegi panjang disertai dengan warna
putih-merah-putih. Pada bagian merah bertuliskan Hanura dan pada bagian putih yang
berbentuk anak panah menembus warna coklat bertuliskan Partai Hati Nurani Rakyat
yang ditulis dengan menggunakan warna hitam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
(56)
Contoh (56) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang
ditunjukkan dengan lambang matahari yang bersinar berwarna putih dengan latar
belakang berwarna biru.
(57)
Contoh (57) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang
ditunjukkan dengan lambang peta Nusantara yang berlatar belakang bendera merah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
putih dan didalamnya tersimpul tali berwarna putih melingkar dengan dikelilingi
sembilan bintang berwarna kuning.
(58)
Contoh (58) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang
ditunjukkan dengan lambang salib dan burung berwarna putih yang dilingkari dengan
tulisan Partai Damai Sejahtera dan lambang padi dan kapas serta didalamnya berlatar
belakang warna ungu.
(59)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Contoh (59) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang
ditunjukkan dengan lambang bumi dan peta Indonesia yang dikelilingi oleh sembilan
bintang dengan latar belakang berwarna hijau.
(60)
Contoh (60) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang
ditunjukkan dengan lambang dua bulan sabit yang ditengahnya terdapat gambar padi
yang tegak lurus dan latar belakang dari partai ini adalah hitam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
(61)
Contoh (61) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang
ditunjukkan dengan lambang Garuda Pancasila yang dilatarbelakangi oleh warna hitam.
(62)
Contoh (62) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang
ditunjukkan dengan lambang bintang dan padi dengan latar belakang berwarna merah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
(63)
Contoh (63) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang
ditunjukkan dengan lambang pohon beringin, padi, dan kapas dengan latar belakang
berwarna putih.
(64)
Contoh (64) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang
ditunjukkan dengan lambang burung yang berwarna merah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2.3 Informasi Tentang Identitas Calon Legislatif
Informasi tentang identitas calon legislatif meliputi informasi tentang tuturan
nama dan foto calon legislatif, informasi tentang tuturan nomor urut calon legislatif,
informasi tentang tuturan daerah pemilihan, informasi tentang tuturan kabupaten, dan
informasi tentang tuturan slogan calon legislatif. Berikut ini adalah deskripsi informasi
tentang identitas calon legislatif.
2.3.1 Informasi Tentang Tuturan Nama dan Foto Calon legislatif
Informasi tentang tuturan nama dan foto calon legislatif berkaitan dengan
identitas dari nama dan foto dari calon legislatif. Perhatikan contoh berikut ini:
(65)
Contoh (65) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon
legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama
dan foto calon legislatif yaitu KRMT Roy Suryo Notodiprojo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
(66)
Contoh (66) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon
legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama
dan foto calon legislatif yaitu H. Achmad Fauqoni.
(67)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Contoh (67) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon
legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama
dan foto calon legislatif yaitu Drs. H. Suwardi Abdullah
(68)
Contoh (68) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon
legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan dua
nama dan dua foto calon legislatif yaitu Junder T, SH dan Ageng Minto Aji, SH.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
(69)
Contoh (69) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon
legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama
dan foto calon legislatif yaitu Iffah Nugrahani, M.Si
(70)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Contoh (70) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon
legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama
dan foto calon legislatif yaitu Rahayu Widi Nuryani, SH.
(71)
Contoh (71) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon
legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama
dan foto calon legislatif yaitu Dra. Eddy Mihati, M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
(72)
Contoh (72) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon
legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama
dan foto calon legislatif yaitu Nanang.
(73)
Contoh (73) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon
legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama
dan foto calon legislatif yaitu Drs. Hifnie Thamrin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
(74)
Contoh (74) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon
legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama
dan foto calon legislatif yaitu Novera Damanik.
(75)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Contoh (75) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon
legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama
dan foto calon legislatif yaitu Wahyuni Agustiningsih.
(76)
Contoh (76) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon
legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan tiga
nama dan tiga foto calon legislatif yaitu Drs. H. Basuki AR, M.si, dr.H.
Kusbaryanto,M.Kes, dan Ali Imron, S.Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
(77)
Contoh (77) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon
legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama
dan foto calon legislatif yaitu IR. H. Dzit Khaeron.
(78)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Contoh (78) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon
legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama
dan foto calon legislatif yaitu Nasrul Hadi.
2.3.2 Informasi Tentang Tuturan Nomor Urut Calon Legislatif
Informasi tentang tuturan nomor urut calon legislatif berkaitan dengan nomor urut
para calon legislatif. Perhatikan contoh berikut ini:
(79)
Contoh (79) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon
legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
(80)
Contoh (80) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon
legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 3.
(81)
Contoh (81) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon
legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
(82)
Contoh (82) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon
legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 13.
(83)
Contoh (83) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon
legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
(84)
Contoh (84) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon
legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 1.
(85)
Contoh (85) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon
legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
(86)
Contoh (86) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon
legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 7, 4, dan 2.
(87)
Contoh (87) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon
legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
(88)
Contoh (88) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon
legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 1.
(89)
Contoh (89) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon
legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
(90)
Contoh (90) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon
legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 5.
(91)
Contoh (91) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon
legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
(92)
Contoh (92) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon
legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 1.
2.3.3 Informasi Tentang Tuturan Daerah Pemilihan (Dapil)
Informasi tentang tuturan Daerah Pemilihan (Dapil) berkaitan dengan batas
wilayah yang digunakan oleh calon legislatif untuk mengkampanyekan dirinya.
Perhatikan contoh berikut ini:
(93)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Contoh (93) mengandung informasi tentang tuturan ‘daerah pemilihan’. Hal itu
ditunjukkan pada gambar di atas sebelah kanan yang bertuliskan Dapil IV Wilayah
Depok.
2.3.4 Informasi Tentang Tuturan Kabupaten
Informasi tentang tuturan kabupaten berkaitan dengan lokasi dari calon legislatif
itu sendiri. Perhatikan contoh berikut ini:
(94)
Contoh (94) mengungkapkan informasi mengenai tentang tuturan ‘kabupaten’.
Hal itu ditandai oleh Kabupaten Sleman.
2.3.5 Informasi Tentang Tuturan Slogan Calon Legislatif
Informasi tentang tuturan slogan calon legislatif berkaitan dengan tuturan yang
digunakan oleh calon legislatif untuk mengkampanyekan dirinya. Perhatikan contoh
berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
(95)
Contoh (95) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’.
Informasi tentang tuturan slogan ditunjukkan dengan tuturan masa’ senyum aja minta
diajarin monyet berkampanyelah sambil tersenyum.
(96)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Contoh (96) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’
yang ditunjukkan dengan tuturan Berjuang dengan Nurani Bekerja sepenuh hati.
(97)
Contoh (97) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’.
Informasi tersebut ditunjukkan dengan tuturan Saatnya yang Muda..BANGKIT dan
BICARA..!! Rgenerasi..? Ya iyalaah…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
(98)
Contoh (98) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’.
Informasi itu ditunjukkan dengan tuturan “Siap Laksanakan Amanat Rakyat”.
(99)
Contoh (99) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’.
Informasi itu ditunjukkan dengan tuturan Bersih - Peduli - Profesional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
(100)
Contoh (100) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’.
Informasi itu ditunjukkan dengan tuturan Dengan Multimedia dan Telematika
Mencerdaskan Indonesia bersama SBY.
(101)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Contoh (101) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’.
Informasi itu ditunjukkan dengan tuturan Mari Kita Bangun Kembali Ketahanan
Ekonomi Masyarakat.
(102)
Contoh (102) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’.
Informasi ditunjukkan dengan tuturan Wajib Mengabdi, Wajib Berjuang, Wajib
Merakyat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
(103)
Contoh (103) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’.
Informasi itu ditunjukkan dengan tuturan Bekerja untuk Keunggulan Bangsa.
(104)
Contoh (104) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’.
Informasi itu ditunjukkan dengan tuturan Suara Anda untuk Memaksimalkan Peran Kita
Perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
(105)
Contoh (105) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’.
Informasi itu ditunjukkan dengan tuturan Muda, Cerdas, dan Aspiratif Pilihan Warga
Condongcatur.
(106)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Contoh (106) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’.
Informasi itu ditunjukkan dengan tuturan NKRI Harga Mati Pancasila Abadi “Sekali
Layar Terkembang Surut Kita Berpantang”.
(107)
Contoh (107) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’.
Informasi itu ditunjukkan dengan tuturan Satukan Hati Bulatkan Tekad Yakinkan Pilihan
Anda.
(108)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Contoh (108) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’.
Informasi itu ditunjukkan dengan tuturan Siap! mengabdi, melayani, bela rakyat untuk
bangun bersama dengan berdayakan kaum perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data pada bab II dan III dapat dikemukakan kesimpulan
sebagai berikut. Pertama, pengungkapan maksud yang terkandung dalam wacana poster
kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
pada bulan Februari sampai Maret 2009 meliputi maksud melalui tuturan (i)
‘mengingatkan’, (ii) ‘mengajak’, (iii) ‘memperingatkan’, (iv) ‘menyindir’, (v)
‘memohon’, (vi) ‘membuktikan’, (vii) ‘memberikan bukti’, dan (viii) ‘meyakinkan’.
Kedelapan maksud tersebut sebenarnya berpusat pada maksud yang sama yaitu
mempengaruhi khalayak umum untuk mencontreng calon legislatif yang mereka pilih.
Pengungkapan maksud dalam wacana poster kampanye calon legislatif di jalan Lingkar
Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009
diungkapkan secara verbal, yaitu melalui slogan.
Kedua, pengungkapan informasi yang terkandung dalam wacana poster kampanye
calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan
Februari sampai Maret 2009 sebenarnya memiliki informasi yang sama yaitu informasi
mengenai calon legislatif itu sendiri. Namun, informasi tersebut diurutkan dan
dikelompokkan lagi menjadi dua bagian yang terdiri atas informasi tentang identitas
partai dan informasi tentang identitas calon legislatif. Informasi tentang identitas partai
meliputi informasi tentang tuturan nama partai, informasi tentang tuturan nomor urut
partai, dan informasi tentang tuturan lambang partai. Informasi tentang tuturan nama
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
partai diungkapkan dengan menunjukkan nama dari partai. Informasi tentang tuturan
nomor urut partai diungkapkan dengan menunjukkan angka dari partai. Informasi tentang
tuturan lambang partai diungkapkan dengan menunjukkan lambang dari suatu partai.
Informasi tentang identitas calon legislatif mencakup informasi tentang tuturan
nama dan foto calon legislatif, informasi tentang tuturan nomor urut calon legislatif,
informasi tentang tuturan daerah pemilihan (Dapil), informasi tentang tuturan kabupaten,
dan informasi tentang tuturan slogan calon legislatif. Informasi tentang tuturan nama dan
foto calon legislatif diungkapkan dengan nama beserta foto dari calon legislatif yang
mencalonkan diri menjadi anggota DPRD. Informasi tentang tuturan nomor urut calon
legislatif diungkapkan dengan menunjukkan nomor para calon legislatif. Informasi
tentang tuturan daerah pemilihan (Dapil) diungkapkan dengan menunjukkan batas
wilayah yang digunakan oleh para calon legislatif untuk mengkampanyekan dirinya.
Informasi tentang tuturan kabupaten diungkapkan dengan menunjukkan daerah atau
lokasi dari calon legislatif itu sendiri. Informasi tentang tuturan slogan diungkapkan
dengan menunjukkan tuturan slogan yang digunakan oleh calon legislatif.
Pengungkapan informasi dalam wacana poster kampaye calon legislatif di Jalan
Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret
2009 ada yang diungkapkan secara verbal dan nonverbal. Verbal diungkapkan dengan
tuturan-tuturan sedangkan nonverbal diungkapkan dengan angka dan lambang. Informasi
tentang identitas partai yang diungkapkan secara verbal terdapat pada bagian informasi
tentang tuturan nama partai sedangkan yang nonverbal diungkapkan pada bagian
informasi tentang tuturan nomor urut partai dan informasi tentang tuturan lambang partai.
Informasi tentang identitas calon legislatif yang diungkapkan secara verbal terdapat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
bagian informasi tentang tuturan nama partai, daerah pemilihan, kabupaten, dan slogan
calon legislatif sedangkan secara yang nonverbal diungkapkan pada bagian informasi
tentang tuturan nomor urut calon legislatif.
4.2 Saran
Penelitian tentang maksud dan informasi dalam wacana poster kampanye calon
legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan
Februari sampai Maret 2009 belum merupakan penelitian yang lengkap. Penelitian ini
hanya terbatas pada maksud dan informasi dalam wacana poster kampanye calon
legislatif. Oleh karena itu, penelitian ini masih dapat dikembangkan lagi dengan sudut
pandang yang berlainan. Pertama, penelitian dapat dilakukan dari segi semiotika. Kedua,
penelitian dapat dilakukan dari segi struktur wacana, bagaimana struktur dari wacana
poster kampanye calon legislatif.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 1990. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
_____. 2004. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman
Umum Pembentukan Istilah. Bandung: Penerbit M2S.
_____. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
_____. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia
Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks.
Paulina, Antonia. 2008. “Wacana pada Brosur Iklan XL Kartu Seluler Prabayar Bebas, Jempol, dan Pascabayar Xplor Edisi Februari 2007-Maret 2008”. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma.
Riawan, 2009. “Informasi dan Maksud dalam Wacana Pikiran Pembaca pada Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat Edisi Bulan November 2007”. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.
Verhaar, J.W.M. 1983. Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
www.google.com/10 November 2009/ 09.00WIB.
www.google.com/20 Agustus 2010/ 19.00WIB.
www.google.com/ 23 September 2010/ 15.00WIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI