plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas...
TRANSCRIPT
i
MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
MATEMATIKA TERINTEGRASI DENGAN RAGAM BIMBINGAN
BELAJAR DAN PRIBADI UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV SD
KANISIUS JOMEGATAN BANTUL
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh :
Katarina Wahyu Setyorini
101134254
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Tidak ada perjuangan yang sia-sia,
semua akan indah pada waktunya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya persembahkan skripsi ini dengan penuh kerendahan hati
Kepada:
Tuhan Yesus Kristus
Orang tua: Franciscus Xaverius Radiya dan Yustina Sumini
Kakak dan adik-adik
dan para sahabat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Setyorini, Katarina Wahyu. (2012). Model Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Matematika Terintegrasi dengan Ragam Bimbingan
Pribadi dan Belajar untuk Peserta Didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan
Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar
Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini berawal dari keprihatinan dosen terhadap kebutuhan guru SD
akan perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam bimbingan, maka
untuk menindak lanjuti hal tersebut dosen mengadakan penelitian kolaboratif
dengan peneliti sebagai anggotanya. Subyek dari penelitian ini adalah 1 (satu)
guru yang mengajar matematika dan 31 (tiga puluh satu) peserta didik kelas IV
SD Kanisius Jomegatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan
pengembangan (R&D) yang mengadaptasi model Dick dan Carey yang telah
dimodifikasi.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kelayakan model perangkat
pembelajaran matematika yang terintegrasi dengan bimbingan pribadi dan belajar.
model perangkat pembelajaran matematika ini berupa konsep pengintegrasian,
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan materi ajar. Kelayakan model
perangkat pembelajaran ini dinilai oleh tiga ahli yaitu ahli mata pelajaran, ahli BK
dan ahli pengembangan perangkat pembelajaran yang diukur menggunakan
Penilaian Acuan Patokan (PAP) I. Kelayakan model pembelajaran Matematika
terintegrasi dengan bimbingan pribadi berdasarkan ahli mata pelajaran, ahli BK
dan ahli pengembangan memperoleh persentase 82.63% dengan kategori layak.
Kelayakan model pembelajaran Matematika terintegrasi dengan bimbingan belajar
berdasarkan ahli mata pelajaran dan ahli BK memperoleh persentase 84.1%
dengan kategori layak.
Berdasarkan hasil penilaian tersebut maka perangkat pembelajaran
Matematika terintegrasi bimbingan pribadi dan belajar layak digunakan oleh guru
SD untuk mengajar Matematika di kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul.
Layak maksudnya model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi ragam
bimbingan pribadi dan belajar diharapkan mampu membantu peserta didik untuk
teliti mengerjakan soal dan tekun belajar dalam pembelajaran Matematika.
Kata kunci: Perangkat Pembelajaran, Matematika, Bimbingan Pribadi,
Bimbingan Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Setyorini, Katarina Wahyu. 2012. The Development of Integrated Mathematics
Equipment with Various Personal and Learning for Primary IV Kanisius
Jomegatan Elementary School Bantul. Thesis. Yogyakarta: Elementary
School Teacher education Study Program Sanata Dharma University.
This research began from the concerns of teachers to primary school
teachers will need a device that is integrated with a variety of learning guidance,
to follow up these faculty collaborative research conducted by researchers as
members. The subjects of this study were 1 (one) teachers who teach mathematics
and 31 (thirty-one) fourth grade students Canisius Jomegatan. This study uses the
research and development (R & D) that Dick and Carey adapt the model that has
been modified.
The purpose of this study was to determine the feasibility of this model of
learning mathematics is integrated with personal guidance and learning. This
mathematical model of the learning of the concept of integration, the syllabus, the
lesson plan and teaching materials. Feasibility study device model will be judged
by three experts are subject experts, specialists and experts BK learning software
development measured using Standard Reference Rate (PAP) I. Eligibility Math
learning model integrated with personal guidance by expert subjects, BK experts
and development specialists earn a percentage 82.63% to qualify. Eligibility Math
learning model integrated with tutoring by subject experts and expert BK gained
84.1% and the percentage of viable category.
Based on the results of the assessment of learning tools integrated Math
personal guidance and learning fit for use by elementary teachers to teach
mathematics in the fourth grade Canisius Jomegatan Bantul. Feasible means of
learning mathematics model of the integrated range of personal guidance and
study are expected to help students to carefully and diligently working on
studying the learning of Mathematics.
Keywords: Learning Equipment, Mathematics, Personal Guidance, Learning
Guidance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas berkat dan
bimbinganNya sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.
Penyusunan skripsi ini adalah merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pada Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata
Dharma.
Dalam penulisan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah
memberikan bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu peneliti ingin
menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., Dekan fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.,SS.,BST.,M.A., Kaprodi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar.
3. Ibu Elga Andriana, S. Psi., M. Ed, Wakil Kepala Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum, dosen pembimbing I atas bimbingan
dan motivasinya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A, dosen pembimbing II atas
bimbingan dan dukungannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini.
6. Ibu Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A, Dosen penguji skripsi yang
telah memberikan masukan sehingga skripsi ini semakin baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iii
HALAMAN MOTTO ………………………………………………………….. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………….. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ………………………………………………... vii
ABSTRAK …………………………………………………………………….. viii
ABSTRACT ……………………………………………………………………. ix
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. x
DAFTAR ISI …………………………………………………………………. xii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. xiv
DAFTAR BAGAN …………………………………………………………... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… xvii
BAB I PENDAHULUAN
3.1. Latar Belakang Penelitian …………………………………………...... 1
3.1. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
3.1. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
3.1. Spesifikasi Produk ................................................................................ 4
3.1. Definisi Operasional ………………………………………………….. 5
3.1. Kontribusi Penelitian ............................................................................. 6
BAB II KAJIAN TEORI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1. Kajian Teori …………………………………........................................ 8
2.2. Peran Guru Sekolah Dasar …………………………………………… 22
2.3. Mata Pelajaran Matematika ………………………………………….. 24
2.4. Hasil Penelitian yang Relevan ……………………………………….. 26
2.5. Kerangka Berpikir ……………………………………………….…… 27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian ………………………………………………………. 30
3.2. Model Pengembangan ……………………………………………….. 31
3.3. Desain Pengembangan ………………………………………………. 33
3.4. Prosedur Pengembangan …………………………………………….. 34
3.5. Subjek Penelitian …………………………………………………….. 37
3.6. Jenis Data ……………………………………………………………. 37
3.7. Instrumen Pengumpulan Data ……………………………………….. 37
3.8. Teknik Analisis Data ………………………………………………… 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ……………………………………………………… 43
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………………... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan …………………………………………………………... 61
5.2. Keterbatasan Penelitian ……………………………………………… 61
5.3. Saran …………………………………………………………………. 62
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Ruang Lingkup Matematika Kelas IV ………………………...….... 25
Tabel 3.1. Pedoman Wawancara Wali kelas IV ……………………………….. 38
Tabel 3.2. Pedoman Observasi ………………………………………………… 38
Tabel 3.3. Pedoman AUK ……………………………………………………... 39
Tabel 3.4. Kriteria Revisi Perangkat pembelajaran Pengembangan ................... 41
Tabel 3.5. Penilaian Acuan Patokan (PAP) I ...................................................... 42
Tabel 4.1. Hasil Wawancara Wali Kelas ............................................................ 44
Tabel 4.2. Hasil Observasi .................................................................................. 45
Tabel 4.3. Hasil Penyebaran AUK ..................................................................... 47
Tabel 4.4. Deskripsi Para Ahli ........................................................................... 49
Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Penilaian Model Pembelajaran
Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi .................................... 50
Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Penilaian Pertama Model Perangkat
Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi ............. 50
Tabel 4.7. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kedua Model Perangkat
Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi ............. 52
Tabel 4.8. Rekapitulasi Hasil Penilaian Model Pembelajaran
Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi ................................... 53
Tabel 4.9. Rekapitulasi Hasil Penilaian Pertama Model Perangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar ............ 54
Tabel 4.10. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kedua Model Perangkat
Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar ........... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1. Alur Kerangka Berpikir …………………………………………... 27
Bagan 3.1. Model Dick & Carey ……………………………………………… 31
Bagan 3.2. Modifikasi Prosedur Pengembangan ………………………………. 34
Bagan 4.1. Alur Hasil Analisis Kebutuhan ……………………………………. 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian …………………………………………….. 63
Lampiran 2. Rekapitulasi Hasil Penyebaran AUK …………………………... 64
Lampiran 3. Rekapitulasi hasil Penilaian Para Ahli …………….…………… 67
Lampiran 4. Model Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi dengan
Bimbingan Pribadi ……………………………………………… 74
Lampiran 5. Model Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi dengan
Bimbingan Belajar ……………………………………………… 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Guru SD memiliki peran penting dalam dunia pendidikan terutama dalam
proses belajar mengajar di kelas. Selain mengajar untuk memberikan ilmu
pengetahuan, guru SD juga memberikan bimbingan kepada peserta didik. Hal ini
sesuai dengan SK Menpan No. 83/1993 yang merumuskan bahwa tugas utama
guru sekolah dasar adalah mengajar dan melaksanakan bimbingan di kelas yang
menjadi tanggung jawabnya (Furqon, 2005: 23). Hal tersebut juga didukung
dengan adanya UU No. 20 tahun 2003, PP No. 19 tahun 2005, dan Permendiknas
No. 22 tahun 2006 yang merumuskan bahwa guru SD harus memiliki kemampuan
memberikan layanan bimbingan di sekolah (mencakup bidang bimbingan
pribadi/sosial/belajar/karir) dalam rangka membantu tugas perkembangan peserta
didik.
Berdasarkan adanya tugas guru SD sebagai pengajar dan pembimbing di
atas, dosen merasakan adanya keprihatinan terhadap guru SD mengenai
kebutuhan mereka akan perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam
bimbingan sehingga guru dapat mengajar sekaligus dapat memberikan bimbingan
pada peserta didik. Dosen menjawab kebutuhan guru SD tersebut dengan cara
melakukan penelitian kolaboratif dengan peneliti sebagai anggotanya. Oleh sebab
itu, peneliti menindaklanjutinya dengan melakukan analisis kebutuhan berupa
wawancara, observasi dan penyebaran alat ungkap kebutuhan (AUK).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas IV SD Kanisius
Jomegatan pada tanggal 16 Januari 2012. Hasil wawancara dengan wali kelas di
kelas IV diketahui bahwa SD Kanisius Jomegatan tidak memiliki guru BK. Guru
jarang memberikan bimbingan dan belum pernah membuat perangkat
pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam bimbingan. Guru menjelaskan
perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik
yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan tugas, tidak tekun belajar dan
kurang konsentrasi. Perilaku-perilaku tersebut muncul pada saat pembelajaran
Matematika berlangsung. Berdasarkan hasil wawancara tersebut guru SD
membutuhkan perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan
ragam bimbingan. Peneliti kemudian melakukan observasi untuk melengkapi hasil
wawancara.
Peneliti melakukan observasi di kelas IV SD Kanisius Jomegatan pada
tanggal 17 Januari 2012. Observasi dilakukan saat proses pembelajaran
Matematika berlangsung. Hasil observasi menunjukkan bahwa saat pembelajaran
Matematika sebanyak 19 peserta didik tidak menjawab pertanyaan guru dengan
tepat karena tidak membaca petunjuk soal dengan baik. Perilaku peserta didik
tersebut menunjukan bahwa peserta didik mengalami masalah yang berhubungan
dengan aspek ketelitian. Selain itu, sebanyak 18 peserta didik tidak membuat
catatan mengenai materi yang disampaikan oleh guru. Perilaku peserta didik
tersebut menunjukan bahwa peserta didik mengalami masalah yang berhubungan
dengan aspek ketekunan. Melengkapi data hasil wawancara dan observasi, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kemudian menyebarkan alat ungkap kebutuhan (AUK) di kelas IV Kanisius
Jomegatan.
AUK bertujuan untuk mengetahui ragam bimbingan yang dibutuhkan oleh
peserta didik. AUK berisi 15 (lima belas) pernyataan yang berkaitan dengan
ragam bimbingan pribadi, belajar dan sosial. Peneliti menyebarkan AUK pada
tanggal 18 Januari 2012. Hasil AUK menunjukan bahwa peserta didik
membutuhkan ragam bimbingan pribadi dan belajar. Berdasarkan hasil
wawancara, observasi dan penyebaran AUK maka peneliti menyimpulkan bahwa
guru membutuhkan model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi
dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia. Tujuan Matematika adalah peserta didik dapat
memahami konsep matematika, memecahkan masalah, juga menggunakan
penalarannya (KTSP: 2007). Jadi, melalui Matematika peserta didik dapat
berkembang aspek pribadinya dalam hal kemampuan penalaran dan berkembang
aspek belajarnya dalam hal kemampuan memahami konsep. Kemampuan
penalaran anak akan terus digali dengan mengikuti petunjuk dari guru dan
memahami konsep yang telah dijelaskan oleh guru.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik mengambil judul penelitian
“Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terintegrasi dengan Ragam
Bimbingan Belajar dan Pribadi untuk Peserta Didik Kelas IV SD Kanisius
Jomegatan Bantul”. Model perangkat pembelajaran tersebut digunakan guru untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
memberikan layanan bimbingan bersama dengan kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran Matematika secara klasikal. Model pengembangan perangkat
pembelajaran ini mengunakan metode penelitian dan pengembangan atau
Research and Development (R & D).
1.2. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan dibahas melalui penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Bagaimana kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran
Matematika yang terintegrasi dengan bimbingan pribadi untuk peserta didik
kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul?
2) Bagaimana kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran
Matematika yang terintegerasi dengan bimbingan belajar untuk peserta
didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul?
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka peneliti
menentukan tujuan penelitian yaitu:
1) Mengetahui kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran
Matematika yang terintegrasi dengan bimbingan pribadi untuk peserta didik
kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2) Mengetahui kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran
Matematika yang terintegerasi dengan bimbingan belajar untuk peserta
didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul.
1.4. SPESIFIKASI PRODUK
Hasil akhir dari penelitian ini berupa :
1. Model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi dengan ragam
bimbingan pribadi yang terdiri dari konsep pengintegrasian, silabus,
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS),
handout/materi.
2. Model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi dengan ragam
bimbingan belajar yang terdiri dari konsep pengintegrasian, silabus,
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS),
handout/materi.
1.5. DEFINISI OPERASIONAL
Agar tidak menimbulkan pertanyaan atau salah tafsir mengenai istilah yang
dikemukakan, maka perlu adanya definisi operasional, sebagai berikut:
1. Model perangkat pembelajaran
Perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan
pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran terdiri dari
konsep pengintegrasian , silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dan
materi ajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Matematika
Ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya
pikir manusia.
3. Bimbingan pribadi
Bantuan yang diberikan kepada peserta didik untuk menghadapi dan
memecahkan masalah-masalah pribadi agar peserta didik mampu mengatur
dirinya sendiri, bertanggungjawab, teliti dan berkonsentrasi.
4. Bimbingan belajar
Bimbingan yang diberikan kepada peserta didik guna menghadapi masalah-
masalah belajar, kesulitan belajar, dan cara belajar efektif.
5. Model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan ragam
bimbingan pribadi
Seperangkat tindakan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar peserta didik yang diintegrasikan dengan bimbingan pribadi yang
terdiri dari: konsep pengintegrasian perangkat pembelajaran, silabus,
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi ajar.
6. Model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan ragam
bimbingan belajar
Seperangkat tindakan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar peserta didik yang diintegrasikan dengan bimbingan belajar yang
terdiri dari: konsep pengintegrasian perangkat pembelajaran, silabus,
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi ajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.6. KONTRIBUSI PENELITIAN
Penelitian ini memiliki kontribusi bagi beberapa pihak sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Guru SD memiliki model perangkat pembelajaran Matematika yang
terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar.
2. Bagi Peserta Didik
Peserta didik dapat belajar Matematika sambil berproses menjalankan
tugas perkembangan pribadi dan belajar.
3. Bagi Peneliti
Mempunyai pengalaman menyusun perangkat pembelajaran Matematika
yang diintegrasikan dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar.
4. Bagi Prodi
Memberikan sumbangan pemikiran tentang model perangkat pembelajaran
Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bagian ini akan dijabarkan beberapa hal mengenai: (1) kajian teori;
(2) peran guru SD; (3) mata pelajaran Matematika; (4) hasil penelitian yang
relevan dan; (5) kerangka berpikir.
2.1. KAJIAN TEORI
2.1.1. Perangkat Pembelajaran
Keberhasilan seorang guru dalam pembelajaran sangatlah diharapkan,
untuk memenuhi tujuan tersebut diperlukan suatu persiapan yang matang.
Suparno (2002) mengemukakan sebelum guru mengajar (tahap persiapan) seorang
guru diharapkan mempersiapkan bahan yang mau diajarkan, mempersiapkan alat-
alat peraga yang akan digunakan, mempersiapkan pertanyaan dan arahan untuk
memancing peserta didik aktif belajar, mempelajari keadaan peserta didik,
mengerti kelemahan dan kelebihan peserta didik, serta mempelajari pengetahuan
awal peserta didik, kesemuanya ini akan terurai pelaksanaannya di dalam
perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran (Suhadi, 2007: 24) adalah
sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran juga merupakan salah satu wujud
persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum mereka melakukan proses
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Berdasarkan pengertian diatas maka perangkat pembelajaran adalah
sejumlah bahan, alat atau media dan petunjuk yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Penelitian ini akan berfokus pada perangkat pembelajaran meliputi
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi ajar.
2.1.1.1. Silabus
Silabus (BSNP, 2009: 41)adalah rencana pembelajaran pada suatu
dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaiaan
alokasi waktu dan sumber belajar.
Silabus paling sedikit memuat unsur-unsur yang ada di dalamnya, yaitu:
(1) tujuan mata pelajaran yang akan diajarkan, (2) keterampilan yang diperlukan
agar dapat menguasai mata pelajaran tersebut dengan baik, (3) aktivitas dan
sumber-sumber belajar pendukung keberhasilan pengajaran, (4) berbagai teknik
evaluasi yang digunakan.
2.1.1.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Trianto (2009: 214) mengungkapkan bahwa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yaitu panduan langkah-langkah yang akan dilakukan guru
dalam kegiatan pembelajaran yang disusun dalam skenario kegiatan pembelajaran.
Skenario kegiatan pembelajaran dikembangkan dari rumusan tujuan pembelajaran
yang mengacu dari indikator untuk mencapai hasil belajar yang sesuai kurikulum
berbasis kompetensi. Komponen-komponen penting yang ada dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran meliputi: standar kompetensi (SK), kompetensi dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
(KD), indikator pencapaian hasil belajar, strategi pembelajaran, sumber
pembelajaran, alat dan bahan, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan
evaluasi. Kegiatan pembelajaran yang ada dalam RPP meliputi kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Menurut Rusman (2010: 11-12) kegiatan inti dalam RPP menggunakan
metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran,
yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Eksplorasi
merupakan kegiatan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru dari situasi
yang baru. Elaborasi merupakan penggarapan secara tekun dan cermat. Sedangkan
konfirmasi yang dimaksud adalah pembenaran dan pengesahan. Berdasarkan
pengertian tersebut maka tencana pelaksanaan pembelajaran adalah langkah-
langkah yang dialkukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang meliputi
proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
2.1.1.3. Materi Ajar
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) materi diartikan dengan benda,
bahan, segala sesuatu yang tampak, sedangkan ajar diartikan dengan petunjuk
yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut). Berdasarkan arti kata
tersebut, materi ajar diartikan dengan sesuatu yang tampak sebagai petunjuk yang
diberikan kepada peserta didik berupa materi yang akan diterima oleh peserta
didik. Menurut Wina Sanjaya (2008: 140) materi ajar adalah segala sesuatu yang
menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan
kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata
pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Materi ajar menurut Wina Sanjaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
(2008: 156) berisi tentang: (1) tujuan yang harus dicapai. Biasanya dirumuskan
dalam bentuk perilaku spesifik sehingga keberhasilannya dapat diukur, (2) materi
ajar harus memuat fakta, konsep, dan prosedur, (3) kegiatan belajar, berisi tentang
materi yang harus dipelajari oleh peserta didik, (4) rangkuman materi yakni garis-
garis besar materi pelajaran secara urut, (5) tugas dan latihan harus meliputi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan materi ajar adalah petunjuk
yang diberikan kepada peserta didik berupa materi yang harus diketahui sesuai
dengan kurikulum.
2.1.2. Bimbingan dalam Konteks Pendidikan
2.1.2.1. Pengertian Bimbingan
Menurut Jones (Gunarsa, 1981: 26) bimbingan adalah pemberian bantuan
oleh seseorang oleh seseorang kepada seorang lain dalam menentukan pilihan,
penyesuaian dan pemecahan masalah. Menurut Prayitno, bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan kepada seseorang (individu) atau sekelompok orang agar
mereka dapat berkembang menjadi pribadi–pribadi yang mandiri. Bimbingan juga
dapat diartikan bantuan yang diberikan kepada individu dalam menentukan
pilihan dan mengadakan penyesuaian secara logis dan nalar (Sukardi. 1988: 1).
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada seseorang atau kelompok
agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi yang mandiri sehingga dapat
menentukan pilihan, penyesuaian dan memecahkan masalahnya. Membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
berarti dalam bimbingan tidak ada paksaan, tetapi lebih menekankan pada
pemberian peranan individu kearah tujuan yang sesuai dengan potensinya. Jadi
dalam hal ini, pembimbing sama sekali tidak ikut menentukan pilihan atau
keputusan dari orang yang dibimbingnya, yang menentukan pilihan atau
keputusan adalah individu itu sendiri. Bimbingan atau bantuan diberikan agar
individu dapat mengembangkan dirinya seamaksimal mungkin. Bimbingan
diberikan agar individu dapat lebih mengenal dirinya sendiri (kekuatan dan
kelemahannya), menerima keadaan dirinya dan dapat mengarahkan dirinya sesuai
dengan kemampuannya.
2.1.2.2. Tujuan Bimbingan
Bimbingan memiliki dua tujuan (Mappiare, 1984: 135), yaitu tujuan
jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek merupakan seperangkat
kemampuan yang diharapkan dicapai oleh peserta didik selama dan setelah proses
bimbingan. Tujuan ini meliputi: kemampuan lebih memahami diri, menerima diri
dan mengarahkan diri, kecakapan memecahkan persoalan-persoalan, membuat
pilihan-pilihan dan mengadakan penyesuaian terhadap diri dan lingkungannya
sesuai dengan tingkat perkembangan yang akan dicapainya. Tujuan jangka
panjang dari bimbingan adalah suatu patokan ideal yang diharapkan dicapai
individu yang telah memperoleh layanan bimbingan. Tujuan ini meliputi
pencapaian kesejahteraan mental yang optimal bagi individu dan pencapaian
kebahagiaan pribadi yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya, terutama
lingkungan masyarakat sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Depdikbud (dalam Furqon, 2005: 20) menyatakan tujuan layanan
bimbingan di sekolah dasar adalah untuk membantu peserta didik agar dapat
memenuhi tugas-tugas perkembangan yang meliputi aspek pribadi sosial,
pendidikan, dan karier sesuai dengan tuntutan lingkungan. Sedangkan Barus
(2011: 9) menerangkan tujuan layanan bimbingan di SD untuk membantu seluruh
peserta didik dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan intelektual, emosional,
sosial-personal agar dapat mengaktualisasikan tugas-tugas perkembangannya
yang meliputi aspek pribadi-sosial, akademik/ pendidikan, dan karier sesuai
dengan tuntutan lingkungan.
Berdasarkan dari penjabaran di atas dapat disimpulkan tujuan bimbingan
adalah mengarahkan dan membantu peserta didik untuk mencapai tugas-tugas
perkembangannya yang disesuaikan dengan tuntutan lingkungan sekitarnya.
Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik agar memiliki
kompetensi mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin atau
mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam tugas-tugas perkembangan yang
harus dikuasainya sebaik mungkin. Pengembangan potensi meliputi tiga tahapan,
yaitu: pemahaman dan kesadaran (awareness), sikap dan penerimaan
(accommodation), dan keterampilan atau tindakan (action) melaksanakan tugas-
tugas perkembangan.
2.1.2.3. Landasan Bimbingan di Tingkat Sekolah Dasar
Berdasarkan pedoman bimbingan dan penyuluhan peserta didik di sekolah
dasar tahun 1995/1996, layanan bimbingan dan konseling bertujuan agar peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
didik dapat mewujudkan diri sebagai pribadi yang mandiri, bertanggung jawab,
pelajar kreatif, dan pekerja produktif (Furqon, 2005: 2).
Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1
ayat 1 merumuskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Hal ini didukung pula oleh Permendiknas No. 22 Tahun 2006 (Barus,
2011: 1) yang merumuskan bahwa pelayanan bimbingan sebagai bagian dalam
sistem pendidikan di sekolah perlu orientasi diri ke arah pelayanan yang
profesional yang nyata, konkret, terstruktur dan lebih profesional.
Berdasarkan landasan di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan
sangatlah penting dalam pendidikan. Bimbingan dapat membantu peserta didik
mengembangkan aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.
2.1.2.4. Ragam Bimbingan
1. Macam Ragam Bimbingan
Bimbingan pada peserta didik dilakukan untuk suatu tujuan tertentu yang
ingin dicapai. Sesuai dengan masalah yang akan dihadapi oleh seorang peserta
didik, maka ragam bimbingan dapat dibagi dalam :
a. Bimbingan Pribadi
Bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu peserta didik
mengatasi masalah pribadi, sebagai akibat kurangnya kemampuan peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
didik untuk menyesuaikan diri dengan aspek-aspek perkembangan, keluarga,
persahabatan, belajar, cita-cita, dan lain-lain. Pemberian bantuan dalam belajar
ini berupa penyadaran kepada peserta didik bahwa belajar sangat penting
untuk kehidupan selanjutnya. Terkadang anak sering tidak teliti, malas belajar,
kurang konsentrasi, tidak tepat waktu dan lain-lain. Jika peserta didik
mengalami hal tersebut maka guru hendaknya memberikan bantuan. Dalam
proses pemberi bantuan ini biasanya sering dipakai pendekatan individual
(Furqon, 2005).
Permasalahan pribadi peserta didik usia sekolah dasar terutama
berkenaan dengan kemampuan intelektual, kondisi fisik, kesehatan dan
kebiasaan-kebiasaannya. Terkadang orang tua atau guru terlambat dalam
mengidentifikasi kemampuan mereka sejak dini. Peserta didik yang tergolong
memiliki kelemahan intelektual ringan, baru diketahui setelah mereka
memasuki kelas-kelas yang lebih tinggi. Muncul perilaku gejala malas belajar,
malas ke sekolah dan lain sebagainya (Furqon, 2005).
b. Bimbingan Belajar
Masalah belajar dapat ditemui oleh hampir setiap peserta didik
dalam setiap kelas dan dalam setiap mata pelajaran. Permasalahan belajar
dapat berupa tidak dikuasainya kemampuan atau materi yang ditargetkan
sbagai tujuan pembelajaran. Ketidak berhasilan mereka dalam mencapai
prestasi belajar yang tinggi bukan hanya disebabkan oleh kecerdasan saja,
tetapi juga akibat kesalahan dalam cara belajar, kurang motivasi belajar dan
lain sebagainya. Maka dari itu, hendaknya guru ataupun orang tua mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
memperhatikan cara belajar mereka, memberikan motivasi juga memberikan
dukungan sehingga peserta didik dapat mencapai prestasi belajar dengan baik.
Bimbingan belajar memiliki tujuan memecahkan persoalan yang
berhubungan dengan masalah belajar peserta didik baik di dalam sekolah
maupun di luar sekolah dalam hal: (1) Mencari cara belajar yang efisien. (2)
Menunjukkan cara-cara mempelajari sesuatu dan cara menggunakan buku
pelajaran. (3) Memberi saran dan petunjuk menggunakan perpustakaan. (4)
Membuat tugas rumah dan mempersiapkan berbagai jenis ulangan. (5)
Memilih suatu pelajaran yang sesuai minat dan karakteristik peserta didik. (6)
menentukan jadwal belajar. (7) Memilih pelajaran tambahan yang meliputi
kegiatan akademik maupun non akademik. (8) Menunjukkan cara-cara
menghadapi kesulitan pada mata pelajaran tertantu. Dengan bimbingan belajar
diharapkan peserta didik dapat menyesuaikan diri dalam situasi belajar secara
optimal sesuai dengan kemampuannya (Gunarsa, 1981: 48-49).
c. Bimbingan Sosial
Bimbingan sosial (Tohirin, 2007: 127) merupakan suatu bimbingan
atau bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial
seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dan
sebagainya. Bimbingan sosial merupakan bimbingan yang bertujuan untuk
membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan dalam
masalah sosial, sehingga individu mampu menyesuaikan diri secara baik dan
wajar dalam lingkungan sosialnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
d. Bimbingan Karier
Bimbingan karier adalah bantuan dalam mempersiapkan diri
menghadapi dunia pekerjaan, pemilihan lapangan pekerjaan atau jabatan
tertentu serta membekali diri agar siap memangku jabatn dan dapat
menyesuaikan diri dengan tuntutan dari lapangan pekerjaan (Tohirin, 2007:
133).
2. Layanan Bimbingan Klasikal
Winkel (2002) mengungkapkan bahwa bimbingan klasikal
merupakan bimbingan yang diberikan pada kelompuk dengan jumlah anggota
yang banyak, dapat meliputi seluruh peserta didik dalam satu kelas supaya
memperoleh peningkatan perkembangan pribadi, belajar dan sosial masing-
masing peserta didik. Tujuan bimbingan klasikal adalah supaya pesrta didik
yang dilayani mampu mengatur kehidupan sendiri, memiliki pandangan
sendiri dan mengambil sikap sendiri.
Manfaat bimbingan klasikal menurut Winkel (2002) adalah
membuat peserta didik menjadi lebih sadarakan tantangan yang dihadapi, rela
menerima diri sendiri setelah menyadari bahwa teman-temannya kerap
menghadapi masalah dan tantangan yang sama, lebih berani mengemukakan
pandangannya sendiri bila berada dalam kelompok, lebih bersedia menerima
suatu suatu pandangan yang disampaikan oleh teman, tertolong untuk
mengatasi masalah yang dianggap sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3. Ciri Khas, Tugas Perkembangan, dan Permasalahan Peserta Didik
Usia 9-12 Tahun
a. Ciri khas Peserta Didik Usia 9-12 tahun
Hurlock mengemukakan empat kategori yang dimiliki peserta didik –
peserta didik pada usia sekolah (Furqon, 2005: 37-38), yaitu:
1) Keterampilan menolong diri sendiri
Pada kategori ini, peserta didik sudah memiliki kemampuan
makan, mandi, berpakaian, dan berdandan sendiri hampir seperti
orang dewasa.
2) Keterampilan menolong orang lain
Pada kategori ini, peserta didik memiliki kemampuan menolong
orang lain. Misalnya, menolong orang tua dirumah untuk menyapu
lantai, merapikan tempat tidur dan lain sebagainya.Saat berada di
sekolah peserta didik dapat membantu guru untuk membersihkan
papan tulis dan dengan teman sebaya peserta didik dapat membantu
temannya yang sedang membutuhkan.
3) Keterampilan sekolah
Berada di sekolah peserta didik dapat mengembangkan
keterampilan seperti menulis, menggambar, membaca, membentuk,
mewarnai, menjahit dan pekerjaan tangan lainnya yang menggunakan
alat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4) Keterampilan bermain
Pada kategori ini, dapat diamati bahwa peserta didik yang lebih
besar sudah mulai belajar melempar dan menangkap bola, naik sepeda
bahkan berenang.
b. Tugas Perkembangan Peserta Didik Usia 9-12 tahun
Havighurst dalam Furqon (2005: 35-36), mengemukakan sejumlah
tugas perkembangan yang harus dipenuhi oleh peserta didik usia 9-12 tahun,
yaitu:
1) Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai
makhluk yang sedang tumbuh.
2) Belajar menyesuaikan diri dengan teman sebaya
3) Mulai mengembangkan peran sosial sebagai wanita atau pria
4) Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca,
menulis, dan berhitung
5) Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari
6) Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai
7) Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok dan lembaga-
lembaga sosial
8) Mencapai kebebasan pribadi
Barus (2011) juga mengungkapkan bahwa tugas perkembangan
kanak-kanak meliputi: (1) mengembangkan konsep diri; (2) membangun
hubungan dengan teman sebaya, keterampilan komunikasi, keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
bekerjasama; (3) mengembangkan sikap toleransi; (4) berperilaku sesuai peran
jenis; (5) mengembangkan keterampilan dasar seperti mengikuti petunjuk; (6)
mengembangkan kata hati dan (7) belajar menjadi pribadi mandiri.
Berdasarkan uraiaan diatas dapat disimpulkan bahwa tugas perkembangan
anak usia 9-12 tahun adalah (1) mengembangkan keterampilan-keterampilan
dasar untuk membaca, menulis, dan berhitung; (2) membangun hubungan
dengan teman sebaya, keterampilan komunikasi, keterampilan bekerjasama;
(3) Mulai mengembangkan peran sosial sebagai wanita atau pria
c. Permasalahan Peserta Didik usia 9-12 tahun
Permasalahan yang dihadapi peserta didik sekolah dasar
dikemukakan Kowitz (dalam Furqon 2005) sebagai berikut:
1) Masalah pribadi
Permasalahan pribadi peserta didik usia sekolah dasar
terutama berkenaan dengan kemampuan intelektual, kondisi fisik,
kesehatan dan kebiasaan-kebiasaanya. Beberapa penyimpangan
perilaku yang diderita peserta didik, seperti kurang percaya diri,
kurang memiliki inisiatif, kurang tanggung jawab, kurang teliti,
mudah putus asa, menunjukkan perilaku agresif, merupakan akibat
perlakuan orangtua yang membentuk kebiasaan-kebiasaan yang
tidak didasari pemikiran mengenai dampak perlakuannya.
2) Masalah belajar
Peserta didik yang seperti ini sering dikenal sebagai peserta
didik yang berprestasi rendah, baik karena lambat belajar maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
prestasinya dibawah kemampuan yang dimilikinya. Dengan
demikian, ketidakberhasilan mereka dalam mencapai prestasi
belajar yang tinggi bukan hanya disebabkan oleh kecerdasan saja,
tetapi mungkin juga sebagai akibat dari kesalahan cara belajar,
kurang motivasi belajar, tidak ada kemauan untuk mengulang
pelajaran di rumah, kurangnya fasilitas dan dukungan orang tua,
atau karena kesalahan-kesalahan guru dalam cara mengajarnya
sebagai akibat dari kurang memahami materi ajarannya, pendekatan
yang harus digunakan atau kurangnya pemahaman terhadap
karakteristik peserta didik.
3) Masalah sosial
Peserta didik banyak mengalami permasalahan dalam
mengembangkan kemampuan penyesuaian sosial, baik dengan
teman-teman maupun dengan guru, misalnya perasaan rendah diri,
ketergantungan pada kawan, iri hati, curiga, persaingan,
perkelahian, permusuhan. Permasalahan penyesuaian sosial dengan
guru misalnya, peserta didik tidak menyenangi guru, selalu
tergantung pada guru, tidak ada gairah belajar atau masalah lain
yang berhubungan dengan kedisiplinan.
Dari penjabaran permasalahan diatas peneliti hanya akan berfokus pada
ragam bimbingan pribadi dan belajar. Ragam bimbingan pribadi tersebut akan
digunakan untuk mengatasi peserta didik yang mengalami ketidaktelitian saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mengerjakan tugas sedangkan ragam bimbingan belajar digunakan untuk
mengatasi peserta didik yang tidak tekun dalam belajar.
2.2. PERAN GURU SEKOLAH DASAR
2.2.1. Peran Guru SD sebagai Pengampu Mata Pelajaran
Menurut Furqon (2005) peran guru SD sebagai pengajar adalah guru SD
dituntut untuk menampilkan peranan dalam proses belajar mengajar dengan
kompetensi yang dituntutnya. Peran guru tersebut sesuai dengan sepuluh
kompetensi guru SD yang dikemukakan oleh Darmodiharjo (Furqon, 2005: 62)
yaitu: (1) menguasai landasan-landasan pendidikan; (2) menguasai bahan
pelajaran; (3) mampu mengelola program belajar mengajar di kelas; (4) mampu
mengelola kelas; (5) mampu mengelola interaksi belajar mengajar; (6) mampu
menggunakan media dan sumber belajar; (7) menilai hasil belajar peserta didik;
(8) mengenal fungsi dan program bimbingan dan konseling; (9) memahami
prinsip-prinsip dan hasil-hasil penelitian keperluan pengajaran dan (10)
mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan.
2.2.2. Peran Guru SD sebagai Pembimbing
Guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang
orang di luar bidang kependidikan walaupun kenyataannya masih dilakukan
orang di luar kependidikan. Tugas guru sebagai profesi meliputi (Usman, 1995:
7) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
1. Mendidik
Meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.
2. Mengajar
Meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Melatih
Mengembangkan keterampilan-keterampilan pada peserta didik.
Menurut Furqon (2005: 23) sebagai seorang guru kelas yang mengajarkan
mata pelajaran, guru SD mempunyai peran sebagai pembimbing. Hal ini
diperkuat dalam SK Menpan No. 83/1993 bahwa selain tugas utama mengajar
guru SD ditambah dengan melaksanakan bimbingan di kelas.
Bimbingan yang dilakukan guru SD meliputi (1) menyelenggarakan proses
belajar; (2) menciptakan situasi dan kondisi kelas yang menyenangkan bagi
peserta didik; (3) menilai keberhasilan belajar; (4) memahami serta
melaksanakan kebijaksanaan serta mekanisme kerja bimbingan; (5) membantu
peserta didik untuk menemukan kekuatan dan kelemahan; (6) memperlakukan
peserta didik di sekolah sebagai pribadi yang memiliki harga diri; (7)
memberikan layanan konsultasi; (8) memberikan layanan referral bagi individu
yang memiliki masalah atau kesulitan yang tidak dapat dipecahkan; (9)
memberikan dorongan untuk meningkatkan dan mengembangkan intelektual,
personal dan sosial peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2.3. Mata Pelajaran Matematika
2.3.1. Pengertian Matematika
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia (KTSP, 2006).
James dan James (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa
matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan
konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang
banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan
geometri.Jadi, matematika adalah ilmu tentang logika yang universal yang
berhubungan satu dengan yang lainnya mempunyai peran penting dalam berbagai
disiplin dan memajukan daya piker manusia.
2.3.2. Tujuan Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut (KTSP, 2006):
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
4. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah.
2.3.3. Ruang lingkup Matematika
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi
aspek-aspek sebagai berikut (KTSP, 2006):
Tabel 2.1
Ruang Lingkup Mata Pelajaran Matematika Kelas IV
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami dan
menggunakan sifat-sifat
operasi hitung bilangan
dalam pemecahan masalah
1.3 Melakukan operasi
perkalian
1.4. Melakukan operasi hitung
campuran.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil standar kompetensi 1.
Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam
pemecahan masalah. Dalam standar kompetensi ini terdapat empat kompetensi
dasar namun peneliti hanya mengambil dua kompetensi dasar yaitu; 1.3
Melakukan operasi perkalian dan 1.4. Melakukan operasi hitung campuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2.4. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
Pada bagian ini akan di uraikan penelitian-penelitian yang relevan
dengan model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi ragam
bimbingan pribadi dan belajar. penelitian yang pertama ditulis oleh Damayanti
Dewi dengan judul “Upaya Peningkatan Keterampilan Melakukan Operasi
Perkalian Dan Pembagian Pada Pecahan Melalui Pendekatan Contextual Teaching
and Learning (CTL) Bagi Siswa Kelas V SD Tarakanita Ngembesan Tahun
Ajaran 2009-2010”. Penelitian mengukur peningkatan keterampilan peserta didik
dalam perkalian dengan pendekayan Contextual Teaching and Learning.
Penelitian ini belum terintegrasi dengan ragan bimbingan.
Penelitian relevan yang kedua ditulis oleh Yetik Mayasari dengan judul
“Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Operasi Hitung Bilangan
Bulat Khususnya Pengurangan dengan Metode Demonstrasi menggunakan Media
Garis Bilangan pada Pembelajaran kelas IV SD Negeri Sumberbening 5
Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2009/2010”. Penelitian ini
mengukur tingkat kemampuan pesereta didik menyelesaikan operasi hitung
dengan metode demonstrasi. Penelitian ini juga belum mengintegrasikan
perangkat pembelajaran dengan ragam bimbingan. Oleh sebab itu, peneliti ingin
mengembangkan model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi
dengan ragam bimbingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2.5. KERANGKA BERPIKIR
Guru memiliki tanggung jawab untuk mendidik dan membimbing peserta
didik dengan baik. Guru tidak hanya mengajarkan pelajaran tetapi juga
memberikan layanan bimbingan pribadi, sosial maupun belajar kepada peserta
didik. Dua tugas mendidik dan membimbing tersebut digunakan untuk membantu
peserta didik untuk mencapai tugas perkembangan.
Pelajaran yang diajarkan oleh guru termasuk Matematika mengandung
nilai-nilai bimbingan sehingga dapat membantu peserta didik memahami
pelajaran dan mencapai tugas perkembangan pribadi dan belajar. Nilai-nilai yang
terkandung dalam matematika antara lain ketelitian, konsentrasi dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, melalui matematika peserta didik
dapat berkembang aspek pribadinya yaitu memecahkan masalah dan berkembang
aspek belajarnya dalam hal kemampuan memahami konsep.
Hubungan kebutuhan guru dengan model perangkat pembelajaran
Matematika yang terintegrasi bimbingan pribadi dan belajar dapat dilihat pada
bagan berikut:
Bagan. 2.1
Alur Kerangka Berpikir
Guru
Perangkat pembelajaran Matematika
terintegrasi bimbingan pribadi dan
belajar
Guru membutuhkan perangkat
pembelajaran terintegrasi ragam
bimbingan untuk membantu tugas
perkembangan peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Bagan di atas menjelaskan tentang alur kebutuhan guru terhadap perangkat
pembelajaran yang diintegrasikan dengan ragam bimbingan sehingga dapat
membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya. Konsep
pengintegrasian dimulai dengan mengkaji kurikulum Matematika kelas IV
semester 2 kemudian menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
akan digunakan. Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
telah dikaji maka akan menemukan materi ajar yang sesuai. Materi ajar tersebut
adalah bangun datar dan bangun ruang sederhana.
Setelah menentukan materi ajar, selanjutnya adalah menentukan indikator.
Indikator tersebut digabungkan dengan indikator bimbingan. Indikator bimbingan
didapat dari esensi bimbingan pribadi dan belajar. Esensi bimbingan diperoleh
dari permasalahn peserta didik yang didapat dari hasil analisis kebutuhan peserta
didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan. Peserta didik tersebut mengalami
permasalahan tidak teliti saat mengerjakan Matematika dan tidak tekun belajar.
Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, inti dan penutup.
Kegiatan inti terbagi menjadi tiga tahap yakni, eksplorasi (menggali pengetahuan
awal), elaborasi dan konfirmasi. Model perangkat pembelajaran Matematika
terintegrasi bimbingan ini berisi: konsep pengintegrasian, silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan materi ajar.
Penilaian dari model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi
bimbingan ini dilakukan oleh ahli mata pelajaran, ahli bimbingan konseling (BK)
dan ahli pengembangan perangkat pembelajaran. Model perangkat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
matematika yang terintegrasi dengan bimbingan ini diharapkan dapat digunakan
oleh guru untuk membantu peserta didik mencapai tugas perkembangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODOLOGI PENGEMBANGAN
Bab ini dikemukakan beberapa hal yang berkaitan dengan metode
pengembangan meliputi: (1) jenis penelitian; (2) model pengembangan; (3) desain
pengembangan; (4) prosedur pengembangan; (5) subyek penelitian; (6) jenis data;
(7) instrumen pengumpulan data dan; (8) teknik analisis data.
3.1. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan. Penelitian
dan Pengembangan atau Research and Development (Nugraha, 2011: 1)
merupakan jenis penelitian yang berorientasi pada aktivitas
mengembangkan/menghasilkan produk dan memvalidasi produk tersebut melalui
langkah-langkah sistematis. Sugiyono (2010: 407) metode penelitian dan
pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Hal senada juga
diungkapkan Setyosari (2010: 194) mengungkapkan penelitian pengembangan
adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk
pendidikan.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa penelitian pengembangan atau Research and Development adalah
merupakan penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk tertentu
dan mengujikan produk dengan menggunakan langkah-langkah yang sistematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3.2. MODEL PENGEMBANGAN
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
prosedural. Model prosedural adalah model deskriptif yang menggambarkan alur
yang harus diikuti untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran tertentu.
Model prosedural biasanya berupa urutan langkah-langkah, yang diikuti secara
bertahap dari langkah awal hingga langkah akhir. Penelitian ini menggunakan
model prosedural diadaptasi dari model Dick dan Carey.
Berikut langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dirancang
oleh Dick & Carey (Setyosari, 2010: 201) yang akan dijabarkan pada bagan di
bawah ini:
Bagan. 3.1 Model Dick & Carey
1. Analisis
kebutuhan dan
identifikasi
tujuan umum
3. Menganalisis pebelajar
dan konteks
2. Melakukan analisis
pembelajaran
4.
Merumuskan
tujuan khusus
5.
Mengembang
kan
instrument
assesment
6.
Mengembang
kan strategi
pembelajaran
7.
Mengembangkan
dan memilih
bahan
pembelajaran
8.
merancang
dan
melakukan
evaluasi formatif
9. Revisi
10. Merancang
dan melakukan
evaluasi evaluasi
formatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Keterangan:
1. Analisi kebutuhan
Langkah ini untuk menentukan tujuan model perangkat pembelajaran yang
dikembangkan.
2. Analisis pembelajaran
Analisis pembelajaran meliputi: keterampilan, proses, prosedur dan tugas-
tugas belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3. Analisis pebelajar dan konteks
Menganalisis kemampuan sikap, karakteristik awal pebelajar, karakteristik
pembelajaran awal dan dimana pengetahuan dan keterampilan baru akan
digunakan.
4. Tujuan umum dan khusus
Menjabarkan tujuan umum ke dalam tujuan operasional yang lebih
spesifik. Gambaran rumusan operasional ini mencerminkan tujuan khusus
prosedur yang dikembangkan. Tujuan ini secara spesifik memberikan
informasi untuk mengembangkan butir-butir tes.
5. Mengembangkan instrument
Mengembangkan instrument assessment dengam mengacu 4 tahap
6. Mengembangkan strategi pembelajaran
Mengembangkan strategi pembelajaran secara spesifik untuk membantu
pebelajar untuk tujuan khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
7. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran
Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran yang dapat berupa
bahan cetak, manual baik untuk pebelajar maupun pembelajar dan media
lain yang dirancang untuk mendukung penerapan tujuan.
8. Merancang dan melakukan evaluasi
Evaluasi yang dilaksanakan oleh pengembang selama proses, prosedur dan
program yang dikembangkan.
9. Melakukan revisi
Revisi dilakukan terhadap proses, prosedur, program atau produk
dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya.
10. Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan tingkat
efektifitas program secara keseluruhandibandingkan dengan program lain.
3.3. DESAIN PENGEMBANGAN
Pengembangan dalam penelitian ini mencakup dua hal yaitu
mengembangkan perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam
bimbingan pribadi dan bimbingan belajar. Pengembangan pada penelitian ini
menghasilkan perangkat pembelajaran Matematika yang berisi konsep
pengintegrasian, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi ajar
terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar untuk peserta didik kelas
IV SD Kanisius Jomegatan Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3.4. PROSEDUR PENGEMBANGAN
Prosedur pengembangan dalam penelitian ini menggunakan langkah-
langkah yang diadaptasi dari model Dick dan Carey (Setyosari, 2010: 201) dengan
beberapa modifikasi. Berikut merupakan modifikasi prosedur pengembangan
penelitian ini:
:
TAHAP PENILAIAN AHLI
Bagan 3.2 Modifikasi Prosedur Pengembangan Perangkat
Matematika Terintegrasi Ragam Bimbingan Pribadi dan Belajar
TAHAP AWAL PENELITIAN
PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA
TERINTEGRASI DENGAN RAGAM BIMBINGAN PRIBADI
DAN BELAJAR UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV
1. penetapan
subbyek
penelitian
2. Analisis
kebutuhan
3. Mengidentifikasi
Standar Kompetensi
4. Menganalisis
Kompetensi dasar
5. menganalisis
nilai bimbingan
6. merumuskan
indikator
TAHAP PENGEMBANGAN MODEL PERANGKAT PEMBELAJARAN
7. Mengembangkan
Asessment
8. Mengembangkan
strategi pembelajaran
9. Mengembangkan
materi pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Keterangan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Matematika
terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar:
a. Tahap Awal Penelitian
1. Penetapan subjek
Penelitian ini akan berfokus pada guru Matematika dan peserta didik kelas
IV SD Kanisius Jomegatan, Bantul tahun pelajaran 2011/2012.
2. Analisis kebutuhan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini mencakup:
a. Melakukan wawancara dengan wali kelas IV SD Kanisius Jomegatan
mengenai perangkat pembelajaran yang dibutuhkan guru untuk
membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya.
b. Melakukan observasi di kelas IV SD Kanisius Jomegatan saat proses
pembelajaran mata pelajaran Matematika berlangsung. Data ini
digunakan untuk memperkuat hasil wawancara dengan wali kelas IV.
c. Penyebaran Alat Ungkap Kebutuhan (AUK) di kelas IV SD Kanisius
Jomegatan untuk mempertegas ragam bimbingan apa yang dibutuhkan
peserta didik.
3. Mengidentifikasi standar kompetensi yang akan diajarkan oleh guru sesuai
dengan jadwal penelitian.
4. Menganalisis kompetensi dasar yang akan diajarkan.
5. Menganalisis bimbingan yang dibutuhkan peserta didik kelas IV SD
Kanisius Jomegatan. Nilai bimbingan diperoleh berdasarkan hasil alat
ungkap kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
6. Merumuskan Indikator
Indikator dirumuskan mengacu pada kompetensi dasar dan standar
kompetensi.
Merumuskan tujuan dengan cara menggabungkan indikator pembelajaran
dengan indikator bimbingan.
b. Tahap Pengembangan Perangkat Pembelajaran
1. Menyusun assessment
2. Merancang strategi pembelajaran yang akan digunakan.
3. Mengembangkan materi pelajaran yang disesuaikan dengan indikator
bimbingan.
c. Tahap Penilaian Ahli
1. Penilaian oleh Ahli Mata Pelajaran
Penilaian ahli mata pelajaran dilakukan sebanyak 2 kali. Hasil penilaian
dan komentar yang diberikan ahli mata pelajaran pada penilaian pertama
dijadikan acuan untuk penilaian kedua.
2. Penilaian oleh Ahli Bimbingan Konseling
Penilaian ahli mata pelajaran dilakukan sebanyak 2 kali. Hasil penilaian
dan komentar yang diberikan ahli mata pelajaran pada penilaian pertama
dijadikan acuan untuk penilaian kedua.
3. Penilaian oleh Ahli Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Penilaian ahli pengembangan perangkat pembelajaran digunakan untuk
memperkuat penilaian dari ahli mata pelajaran dan ahli bimbingan
konseling.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3.5. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian pengembangan ini adalah 1 (satu) guru mata pelajaran
Matematika dan 31 (tiga puluh satu) peserta didik kelas IV SD Kanisius
Jomegatan Bantul.
3.6. JENIS DATA
Jenis data dalam penelitian ini berupa data kualitatif yang didukung
dengan data kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil wawancara, observasi, serta
komentar dari penilaian ahli bidang studi Matematika, ahli BK, dan ahli
pengembangan. Data kuantitatif diperoleh dari hasil alat ungkap kebutuhan dan
hasil penilaian para ahli.
3.7. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini berupa wawancara,
observasi, dan angket kuesioner. Instrumen yang berupa wawancara terdiri atas
wawancara dengan wali kelas IV SD Kanisius Jomegatan. Wawancara dilakukan
dengan guru kelas IV, observasi dilakukan ketika proses pembelajaran
Matematika, dan AUK disebarkan untuk memperkuat hasil wawancara dan
observasi.
1.7.1. Pedoman Wawancara
Kegiatan wawancara bertujuan untuk memperoleh gambaran perangkat
pembelajaran seperti apa yang dibutuhkan guru agar dapat membantu peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
didik mencapai tugas perkembangannya. Daftar pertanyaan pedoman wawancara
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Pedoman Wawancara wali kelas IV
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah di sekolah ini ada guru bimbingan
konseling?
2 Apakah ibu meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan konseling kepada
peserta didik?
3 Perilaku peserta didik yang seperti apa
menurut pengamatan dapat menghambat
perkembangan mereka?
4 Perilaku tersebut nampak pada saat ibu
melakukan KBM mata pelajaran apa?
5 Apakah ibu pernah meyusun perangkat
pembelajaran yang berisi ragam bimbingan?
6 Seperti apa perangkat pembelajaran yang ibu
perlukan?
1.7.2. Pedoman Observasi
Kegiatan observasi atau pengamatan dilakukan saat pembelajaran
Matematika di Kelas IV SD Kanisius Jomegatan berlangsung. Kegiatan observasi
dilakukan untuk memperkuat data wawancara. Daftar indikator aspek yang
diamati saat observasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Pedoman Observasi
No Pernyataan Keterangan
1 Peserta didik mengikuti pelajaran dengan
antusias
2 Peserta didik tidak mengeluh ketika diberi tugas
dari guru
3 Peserta didik datang tepat waktu
4 Peserta didik membuat catatan mengenai materi
yang disampaikan oleh guru
5 Peserta didik tidak melamun di dalam kelas
6 Peserta didik bersedia bertanya ketika
penjelasan guru kurang jelas
7 Peserta didik menyimak penjelasan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dengan cermat
8 Peserta didik membantu teman yang mengalami
kesulitan
9 Peserta didik tidak mengobrol atau tidak
mengganggu teman lain ketika belajar
10 Peserta didik mau bekerjasama dalam
kelompok yang dibentuk guru
1.7.3. Pedoman AUK (Alat Ungkap Kebutuhan)
Alat ungkap kebutuhan merupakan alat untuk mencari permasalahan yang
dialami oleh peserta didik. AUK memuat 15 pernyataan yang berkaitan dengan
ragam bimbingan, baik bimbingan pribadi, sosial maupun belajar. Melalui AUK
peneliti dapat mencari tahu pada ragam bimbingan apa yang dibutuhkan peserta
didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan. Daftar pernyataan yang termuat dalam
AUK secara garis besar adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Pedoman AUK
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Saya senang belajar matematika
2. Saya mengerjakan tugas matematika dengan tepat
waktu
3. Saya mengulang pembelajaran matematika di rumah
4. Saya bersemangat mengerjakan soal matematika
5. Saya tidak putus asa saat mengerjakan matematika
6. Saya teliti saat mengerjakan soal – soal matematika
7. Saya dapat bekerja sama secara kelompok saat
mengerjakan tugas matematika
8. Saya mau membantu teman yang kesulitan
mengerjakan soal matematika
9. Matematika membantu saya memecahkan masalah
dengan lebih mudah
10. Matematika membantu saya memiliki cara berpikir
yang runtut
11. Matematika membantu saya dalam penggunaan
lambang bilangan romawi dalam kehidupan sehari -
hari
12 Matematika membantu saya untuk pemecahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
masalah yang berkaitan dengan waktu dalam
kehidupan sehari – hari
13. Saya mau bertanya kepada guru jika saya kurang
mengerti tentang materi matematika yang sedang
diajarkan.
14. Saya dapat mengumpulkan tugas matematika dengan
tepat waktu
15. Matematika membantu saya untuk belajar dengan baik
supaya dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan uang
3.8. TEKNIK ANALISIS DATA
Peneliti menggunakan dua cara dalam menganalisis data yaitu
menggunakan skala dikotomi dan skala likert. Skala dikotomi merupakan
penghitungan untuk kuesioner tertutup yang memiliki jawaban terbatas yaitu ya
dan tidak. “ya” mempunyai skor 0, dan “tidak” mempunyai skor 1. Skala likert
digunakan dalam instrumen validasi untuk mengukur kelayakan model perangkat
pembelajaran pada rentang skor 1-5, dengan demikian tipe data yang digunakan
tipe interval. Kedua cara analisis data di atas pada akhirnya akan dideskripsikan,
dengan kata lain akan menjadi satu data yaitu data analisis deskriptif.
Persentase penilaian model perangkat pembelajaran oleh ahli mata
pelajaran Matematika, ahli Bimbingan Konseling dan ahli pengembangan akan
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Jumlah skor yang diperoleh x100%
Jumlah peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Persentase penilaian model perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh
ahli mata pelajaran Matematika, ahli Bimbingan Konseling (BK), dan ahli
pengembangan perangkat pembelajaran. Langkah yang dilakukan peneliti setelah
mendapat persentase skor penilaian adalah mencari interval yang sesuai untuk
menentukan tingkat kelayakan model perangkat pembelajaran. Tingkat kelayakan
inilah yang dijadikan dasar perlu ada tidaknya revisi perangkat pembelajaran.
Berikut ini kriteria yang digunakan untuk mengetahui apakah model perangkat
pembelajaran Matematika terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar untuk
peserta didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan perlu adanya revisi:
Tabel 3.4
Kriteria Revisi Perangkat pembelajaran Pengembangan
Interval Tingkat Pencapaian Nilai Kualifikasi
90-100% 5 Baik Sekali. Tidak perlu dilakukan
revisi.
80-89% 4 Baik. Tidak perlu dilakukan revisi.
65-79% 3
Cukup Baik. Komponen yang
mendapat nilai ini harus
dipertimbangkan untuk dilakukan
revisi. Pertimbangan didasarkan
beberapa hal, yaitu:
a) Ahli mata pelajaran
b) Ahli Bimbingan Konseling (BK)
c) Ahli pengembangan perangkat
pembelajaran
55-64% 2
Kurang Baik. Komponen yang
mendapat nilai ini perlu dilakukan
revisi.
< 35% 1
Sangat Kurang. Komponen yang
mendapat nilai ini perlu dilakukan
revisi dan melakukan pengkajian
ulang perangkat pembelajaran.
(Arikunto via Pardiyono, 2010: 61)
Langkah berikutnya peneliti menentukan kriteria kelayakan model
perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pribadi dan belajar. Kriteria tersebut mengacu pada Penilaian Acuan Patokan
(PAP) tipe I. Masidjo (1995: 53) menerangkan bahwa penilaian acuan patokan
(PAP) I memiliki sifat penilaian dengan standar tinggi dan bersifat absolut. Tabel
Kriteria kelayakan perangkat pembelajaran perangkat pembelajaran yang
terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar akan diukur
menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe I (Masidjo, 1995: 153),
sebagai berikut:
Tabel 3.5
Penilaian Acuan Patokan (PAP) I
Tingkat Penguasaan kompetensi Rentang Nilai Keterangan
90-100% 87-100 Sangat layak
80-89% 74-87 Layak
65-79% 61-74 Cukup layak
55-64% 48-61 Kurang layak
< 35% Di bawah 48 Sangat kurang layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan: (1) hasil penelitian dan; (2)
pembahasan.
4.1. HASIL PENELITIAN
4.1.2. Deskripsi Hasil Analisis Kebutuhan
Peneliti melakukan analisis kebutuhan berdasarkan wawancara, observasi,
dan penyebaran kuesioner alat ungkap kebutuhan (AUK) yang disebar di kelas IV
SD Kanisius Jomegatan. Analisis kebutuhan akan dijabarkan sebagai berikut:.
Bagan 4.1
Alur Hasil Analisis Kebutuhan
4.1.1.1.Wawancara
Peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan guru kelas IV pada
tanggal 11 Januari 2012. Wawancara digunakan untuk memperoleh gambaran
model perangkat pembelajaran yang dibutuhkan guru dan melihat perilaku peserta
ANALISIS KEBUTUHAN
Alat Ungkap Kebutuhan
(Kuesioner)
Wawancara dengan
wali kelas IV
Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
didik kelas IV yang menghambat tugas perkembanganya. Hasil wawancara
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Wawancara Wali Kelas IV
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah di sekolah ini ada guru
bimbingan konseling?
Tidak ada guru bimbingan konseling
di sekolah ini.
2 Apakah ibu meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan
konseling kepada peserta didik?
Kadang-kadang
3 Perilaku peserta didik yang seperti
apa menurut pengamatan dapat
menghambat perkembangan
mereka?
Perilaku seperti kurang konsentrasi,
banyak bicara saat di kelas, malas
belajar, lupa mengerjakan PR, tidak
bisa mengerjakan tugas karena tidak
memperhatikan petunjuk soal
dengan baik dan sering terlambat.
4 Perilaku tersebut nampak pada saat
ibu melakukan KBM mata pelajaran
apa?
Perilaku yang menghambat tugas
perkembangan peserta didik sering
muncul pada saat KBM mapel
Matematika
5 Apakah ibu pernah menyusun
perangkat pembelajaran yang berisi
ragam bimbingan?
Belum pernah
6 Seperti apa perangkat pembelajaran
yang ibu perlukan?
Perangkat pembelajaran yang baik
menarik dan terintegrasi dengan
ragam bimbingan untuk membantu
mengurangi perilaku yang
menghambat tugas perkembangan
peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Berdasarkan hasil wawancara di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
guru SD membutuhkan perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam
bimbingan. Peneliti kemudian melakukan observasi untuk melengkapi hasil
wawancara.
4.1.1.2. Hasil Observasi
Peneliti melakukan observasi di kelas IV SD Kanisius Jomegatan.
Observasi dilakukan pada tanggal. 12 Januari 2012 ketika proses pembelajaran
Matematika berlangsung. Berikut adalah hasil observasi yang dilakukan oleh
peneliti:
Tabel 4.2
Hasil Observasi
No Pernyataan Keterangan
1 Peserta didik mengikuti pelajaran
dengan antusias
6 peserta didik terlihat tidak antusias
saat pelajaran matematika.
2 Peserta didik tidak mengeluh
ketika diberi tugas dari guru
5 peserta didik terlihat mengeluh
saat diberi tugas oleh guru.
3 Peserta didik datang tepat waktu Sebagian besar peserta didik datang
tepat waktu. 2 peserta didik datang
terlambat.
4 Peserta didik membuat catatan
mengenai materi yang
disampaikan oleh guru
18 peserta didik tidak membuat
catatan mengenai materi yang
disampaikan oleh guru. Semua
peserta didik membuat catatan
materi yang disampaikan
5 Peserta didik tidak melamun di
dalam kelas
5 peserta didik terlihat melamun di
dalam kelas.
6 Peserta didik bersedia bertanya 3 peserta didik bersedia bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
ketika penjelasan guru kurang
jelas
kepada guru.
7 Peserta didik tidak dapat
menjawab pertanyaan guru
dengan tepat, menyimak
penjelasan guru dengan cermat
19 peserta didik tidak menjawab
pertanyaan guru dengan tepat karena
tidak membaca petunjuk soal dengan
baik.
8 Peserta didik membantu teman
yang mengalami kesulitan
Semua peserta didik mau membantu
teman yang mengalami kesulitan
9 Peserta didik tidak mengobrol
atau tidak mengganggu teman
lain ketika belajar
Semua peserta didik tidak
mengobrol atau mengganggu teman
lain.
10 Peserta didik mau bekerjasama
dalam kelompok yang dibentuk
guru
Semua peserta didik mau bekerja
sama dalam kelompok.
Hasil observasi menunjukan bahwa frekuensi tertinggi terdapat pada item
peserta didik tidak dapat menjawab pertanyaan guru dengan tepat, hal ini
dibuktikan dengan adanya 19 peserta didik yang tidak menjawab pertanyaan guru
pada pelajran matematika. Permasalahan yang dialami peserta didik tersebut
berhubungan dengan ketelitian. Hasil frekuensi tertinggi selanjutnya terdapat
pada item peserta didik tidak membuat catatan, hal ini dibuktikan dengan adanya
18 peserta didik yang tidak membuat catatan matematika. Permasalahan yang
dialami peserta didik tersebut berhubungan dengan ketekunan.
4.1.1.3. Hasil Alat Ungkap Kebutuhan (AUK) Peserta Didik
Peneliti menyebarkan AUK (Alat Ungkap Kebutuhan) pada tanggal 14
Januari 2012. Penyebaran AUK bertujuan untuk mengetahui kebutuhan peserta
didik. AUK berisi 15 pernyataan dengan 5 pernyataan yang berkaitan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
bimbingan pribadi, 5 pernyataan berkaitan dengan bimbingan belajar dan 5
pernyataan dengan bimbingan sosial. Berikut ini adalah hasil AUK:
Tabel 4.3
Hasil Penyebaran AUK
No. Pernyataan Frekuensi Prosentase
Ragam bimbingan Pribadi
1. Saya bersemangat mengerjakan soal
matematika
3 9,68%
2. Saya tidak putus asa saat mengerjakan
matematika
6 19,35%
3. Saya teliti saat mengerjakan soal – soal
matematika
14 45,16%
4.
Matematika membantu saya
memecahkan masalah dengan lebih
mudah
5 16,13%
5. Matematika membantu saya memiliki
cara berpikir yang runtut
5 16,13%
Ragam Bimbingan Sosial
6.
Saya dapat bekerja sama secara
kelompok saat mengerjakan tugas
matematika
6 19,35%
7. Saya mau membantu teman yang
kesulitan mengerjakan soal matematika
6 19,35%
8.
Matematika membantu saya dalam
penggunaan lambang bilangan Romawi
dalam kehidupan sehari - hari
8 25,81%
9.
Matematika membantu saya untuk
pemecahan masalah yang berkaitan
dengan waktu dalam kehidupan sehari-
hari
6 16,35%
10.
Saya mau bertanya kepada guru jika
saya kurang mengerti tentang materi
matematika yang sedang diajarkan.
7 22,58%
Ragam Bimbingan Belajar
11. Saya senang belajar matematika 9 29,03%
12 Saya mengerjakan tugas matematika
dengan tepat waktu
9 29,03%
13. Saya mengulang pembelajaran
matematika di rumah
12 38,71%
14. Saya dapat mengumpulkan tugas
matematika dengan tepat waktu
8 25,81%
15.
Matematika membantu saya untuk
belajar dengan baik supaya dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan uang
4 12,9%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berdasarkan hasil penyebaran AUK menunjukan bahwa persentase tertinggi
sebesar 45,19% peserta didik tidak teliti saat mengerjakan soal-soal matematika.
Permasalahan yang dialami peserta didik tersebut berkaitan dengan tugas
perkembangan pribadi aspek ketelitian. Hasil persentase selanjutnya sebesar
38,71% peserta didik tidak mengulang kembali pelajaran matematika di rumah.
Permasalahan yang dialami peserta didik tersebut berkaitan dengan tugas
perkembangan belajar aspek ketekunan.
Tabel di atas dapat terlihat persentase tertinggi yaitu peserta didik
mengalami masalah pribadi dan belajar baik dalam mata pelajaran Matematika.
Berdasarkan hasil AUK dapat disimpulkan bahwa peserta didik kelas IV di SD
Kanisius Jomegatan membutuhkan bimbingan pribadi dan bimbingan belajar.
Hasil wawancara, observasi, dan AUK semakin memperjelas peserta didik
kelas IV SD Kanisius Jomegatan membutuhkan layanan ragam bimbingan yang
berkaitan dengan bimbingan pribadi dan belajar pada mata pelajaran Matematika.
Peneliti dalam penelitian ini akan berfokus pada model pengembangan perangkat
pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan
belajar.
4.1.2. Hasil Penilaian Ahli
Model pengembangan perangkat pembelajaran dinilai oleh 3 ahli yaitu ahli
bidang studi, ahli BK dan ahli pengembangan. Berikut deskripsi para ahlisebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 4.4
Deskripsi Para Ahli
No Ahli Jabatan Pengalaman Tugas penilaian Jenis
Validas
i
Pelaksanaan
Validasi
1 Praktisi
Matematika
di SD
Guru kelas,
guru
Matematika
kelas IV-VI
SD Kanisius
Jomegatan
Mengajar
Matematika lebih
dari 10 tahun
Menilai keefektifan
model perangkat
pembelajaran
Isi 3 Mei 2012
dan 31 Mei
2012
2 Ahli
Matematika
Dosen
Matematika
Universitas
Sanata
Dharma
Mengajar
matematika selama
5 tahun
Menilai isi model
perangkat
pembelajaran
Isi 29 Mei 2012
dan 19 Juni
2012
3 Praktisi SD
yang
memiliki latar
belakang BK
Guru kelas
SD Kanisius
Sorowajan
Mengajar selama
lebih dari 10 tahun
Menilai keefektifan
kegiatan bimbingan
Isi 12 Mei 2012
dan 12 Juni
2012
4 Ahli BK Dosen
program studi
BK
Universitas
Sanata
Dharma
Mengajar BK
selama 2 tahun
Menilai isi model
perangkat
pembelajaran
Isi 12 Mei 2012
dan 15 Juni
5 Praktisi
pengembanga
n
Dosen Melakukan
penelitian
pengembangan dan
memberikan
seminar penelitian
pengambangan
lebih dari 10 tahun
Melakukan
penilaian terhadap
langkah-langkah
pengembangan
perangkat
pembelajaran
Isi 14 Juni 2012
4.1.2.1.Hasil Penilaian Ahli terhadap Model Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi
Penilaian model pengembangan perangkat pembelajaran matematika
terintegrasi bimbingan pibadi dinilai oleh 3 ahli yaitu ahli bidang studi, ahli BK
dan ahli pengembangan. Ahli pengembangan hanya menilai salah satu model
pengembangan perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan, yaitu
model pengembangan perangkat pembelajaran terintegrasi bimbingan pribadi.
Berikut ini akan dijabarkan penilaian para ahli:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Penilaian Model Pembelajaran Matematika Terintegrasi
Bimbingan Pribadi
Ahli Mata Pelajaran Ahli BK Ahli Pengembangan Rata-rata
P1 P2 P1 P2
70.7% 88.8% 77.08% 81.5% 77.6% 79.14%
Penilaian perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan
bimbingan pribadi ini dinilai sebanyak 2 kali oleh ahli. Berikut penjabaran tiap
penilaan:
Tabel 4.6
Rekapitulasi Hasil Penilaian Pertama Model Perangkat Pembelajaran
Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi
No Komponen Ahli mapel Ahli BK Total
persentase
Ahli I Ahli II Ahli I Ahli II
1 Silabus 65% 65% 80% 80%
2 RPP 72% 74% 76% 76%
3 Materi Ajar 72% 76% 75% 80%
Rata-rata 70.7% 77.08% 73.9%
Persentase keseluruhan pada tabel 4.5 menurut PAP I termasuk kategori
cukup layak. Pada penilaian pertama ini terdapat skor 3 pada beberapa item
penilaian. Berikut penjabarannya:
1. Ahli Mata Pelajaran
Hasil penilaian pertama untuk model perangkat pembelajaran
Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi oleh ahli
mata pelajaran dapat disimpulkan bahwa ada beberapa item komponen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
penilaian dalam aspek silabus, RPP dan materi ajar mendapat skor 3. Ahli
mata pelajaran memberikan komentar pada komponen silabus bahwa
kegiatan pembelajaran masih harus dikembangkan lagi, kelengkapan unsur
silabus masih harus dilengkapi, perumusan SK,KD dan indikator harus
disesuaikan.
Dalam pembelajaran sumber belajar masih harus diberi tambahan,
karena semakin banyak sumber belajar akan semakin banyak pengetahuan
yang akan didapatkan. Peneliti melakukan revisi sesuai dengan komentar
yang dituliskan oleh ahli mata pelajaran.
2. Ahli BK
Berdasarkan penilaian pertama untuk model perangkat
pembelajaran matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan
pribadi oleh ahli BK dapat disimpulkan bahwa ada beberapa item
komponen penilaian mendapat nilai 3. Ahli BK memberikan komentar
pada komponen silabus bahwa kualitas perumusan dan kesesuaian
pengalaman belajar masih kurang jelas dan pada komponen RPP kegiatan
masih kurang terlihat adanya bimbingan yang terkait. Pada komponen
materi ajar kurang memuat aspek kognisi, afektif dan konasi. Peneliti
melakukan revisi sesuai dengan komentar yang dituliskan oleh ahli BK.
Saran dan komentar dari para ahli dijadikan dasar oleh peneliti
untuk melakukan revisi pada komponen silabus, RPP dan materi ajar yang
mendapatkan skor 3 dan diajukan kembali pada penilaian kedua. Pada
penilaian kedua ini ahli pengembangan memberikan penilaian model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi dengan bimbingan
pribadi. Berikut hasil penilaian kedua:
Tabel 4.7
Rekapitulasi Hasil Penilaian Kedua Model Perangkat Pembelajaran
Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi
No Komponen Ahli mapel Ahli BK Ahli
Pengembangan
Total
persentase
Ahli
I
Ahli
II
Ahli
I
Ahli
II
1 Silabus 95% 80% 80% 80% 83.75%
2 RPP 92% 86% 84% 80% 86.25%
3 Materi Ajar 92% 88% 85% 80% 86.25%
Rata-rata 88.8% 81.5% 77.6% 82.63%
Persentase keseluruhan pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa model
perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan bimbingan pribadi
dan belajar memperoleh persentase 82.63% menurut PAP I termasuk kategori
layak. Pada penilaian kedua ini ahli mata pelajaran dan ahli BK tidak memberikan
skor 3 dan tidak memberi komentar. Ahli pengembangan perangkat pembelajaran
memberikan skor 3 pada komponen materi ajar yaitu item materi memuat fakta,
konsep dan prosedur. Ahli pengembangan perangkat pembelajaran memberi
komentar fakta, konsep dan prosedur harus terlihat dalam materi.
Item yang mendapatkan skor 3 pada penilaian ahli pengembangan pada
komponen materi ajar adalah penilaian pengorganisasian materi sistematis dan
logis. Ahli pengembangan memberi masukan supaya memperbaiki
pengorganisasian supaya lebih sistematis. Berdasarkan adanya skor 3 dan
komentar dan masukan tersebut maka peneliti merevisi komponen materi ajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Penilaian dan komentar dari ahli pengembangan perangkat pembelajaran
dijadikan acuan untuk merevisi pengembangan model perangkat pembelajaran
yang terintegrasi dengan bimbingan pribadi.
4.1.2.2. Penilaian Ahli terhadap Model Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar
Penilaian Model pengembangan perangkat pembelajaran matematika
terintegrasi bimbingan belajar dinilai oleh 2 ahli. Berikut ini akan dijabarkan
penilaian para ahli:
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Penilaian Model Pembelajaran Matematika Terintegrasi
Bimbingan Pribadi
Ahli Mata Pelajaran Ahli BK Rata-rata
P1 P2 P1 P2
74.8% 83.5% 77.8% 84.7% 80.2%
Penilaan model pengembangan pembelajaran Matematika terintegrasi
bimbingan belajar ini dinilai sebanyak 2 kali. Berikut penjabaran tiap penilaian:
Tabel 4.9
Rekapitulasi Hasil Penilaian Pertama Model Perangkat Pembelajaran
Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar
No Komponen Ahli mapel Ahli BK Total
persentase
Ahli I Ahli II Ahli I Ahli II
1 Silabus 75% 70% 80% 80%
2 RPP 76% 76% 76% 76%
3 Materi Ajar 76% 76% 80% 75%
Rata-rata 74.8% 77.8% 76,33%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Persentase keseluruhan pada tabel 4.5 menurut PAP I termasuk kategori
layak. Pada penilaian pertama ini terdapat skor 3 pada beberapa item penilaian.
Berikut penjabarannya:
1. Ahli Mata Pelajaran
Hasil penilaian pertama untuk model perangkat pembelajaran
Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan belajar oleh ahli
mata pelajaran dapat disimpulkan bahwa ada beberapa item komponen
penilaian dalam aspek silabus, RPP dan materi ajar mendapat nilai 3. Ahli
mata pelajaran memberikan komentar pada komponen silabus bahwa
kesesuaian pengalaman belajar dengan indikator masih harus diperbaiki.
SK, KD dan indikator masih kurang sesuai jadi masih harus diperbaiki
kembali. Pada komponen RPP ahli mata pelajaran memberi masukan agar
lebih bervariasi. Dari komentar tersebut peneliti akan merevisi kembali
silabus dan menyesuaikan SK, KD dan indikator sehingga menghasilkan
model perangkat pembelajaran yang baik.
2. Ahli BK
Berdasarkan penilaian pertama untuk model perangkat
pembelajaran matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan
belajar oleh ahli BK dapat disimpulkan bahwa ada beberapa item
komponen penilaian mendapat nilai 3. Ahli BK memberikan komentar
pada komponen RPP bahwa pada kegiatan pembelajaran masih kurang
mencerminkan bimbingan. Selanjutnya masih pada komponen RPP pada
tingkat kesesuaian indikator dan item penilaian masih belum bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
reflektif. Peneliti melakukan revisi sesuai dengan komentar yang
dituliskan oleh ahli BK.
Saran dan komentar dari para ahli dijadikan masukan oleh peneliti
untuk melakukan revisi pada komponen silabus, kesesuaian SK, KD dan
indikator, kegiatan pembelajaran dalam RPP, kesesuaian indikator dengan
penilaian dan diajukan kembali pada penilaian kedua. Berikut hasil
penilaian kedua:
Tabel 4.10
Rekapitulasi Hasil Penilaian Kedua Model Perangkat Pembelajaran
Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar
No Komponen Ahli mapel Ahli BK Total
persentase
Ahli I Ahli II Ahli I Ahli II
1 Silabus 85% 80% 86,7% 80%
2 RPP 90% 82% 92% 80%
3 Materi Ajar 84% 80% 90% 80%
Rata-rata 83.5% 84.7% 84.1%
Berdasarkan tabel di atas model perangkat pembelajaran Matematika
terintegrasi bimbingan belajar memperoleh persentase 84.1% menurut PAP I
dinyatakan layak. Penilain ini juga tidak lagi mendapat skor 3 sehingga tidak perlu
melakukan revisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4.2. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.2.1. Kelayakan Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi
Hasil penilaian ketiga ahli menunjukkan bahwa model pengembangan
perangkat pembelajaran matematika yang terintegrasi bimbingan pribadi layak
digunakan. Layak dimaksudkan bahwa model pengembangan perangkat
pembelajaran matematika terintegrasi bimbingan dapat digunakan oleh guru di SD
Kanisius Jomegatan Bantul untuk membantu peserta didik dalam tugas
perkembangan mengikuti petunjuk yang diberikan juga mengembangkan
keterampilan-keterampilan dasar untuk berhitung. Model pengembangan
perangkat pembelajaran matematika ini juga dapat digunakan guru untuk
membantu menyelesaikan permasalahan yang sering dihadapi peserta didik yakni
tidak teliti.
Guru menyusun kegiatan pembelajaran yang bertema ”Perkalian” yang
diintegrasikan dengan bimbingan pribadi seperti berikut ini: Pembelajaran kali ini
peserta didik diajak untuk melakukan perkalian dengan cara bersusun panjang dan
bersusun pendek. Kegiatan ini dilakukan supaya peserta didik mampu
menjelaskan operasi panjang dan pendek dengan mengikuti petunjuk. Kegiatan
yang dilakukan adalah guru mempersiapkan dadu besar dan kartu nomor 1 sampai
dengan 6 yang telah dituliskan bilangan disebaliknya. Guru melemparkan dadu
yang telah disediakan, jika sudah dilempar guru akan membuka kartu sesuai
angka dadu yang telah dilempar tersebut. Peserta didik mencatat bilangan yang
ada di kartu tersebut. Kemudian guru mengulangi hal yang sama dan murid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
mencatat kembali bilangan yang ada dikartu yang sesuai dengan nomor dadu yang
dilempar. Guru meminta peserta didik mengalikan dua bilangan tersebut dengan
waktu yang telah ditentukan. Setelah waktu selesai guru menunjuk salah satu
peserta didik untuk maju ke depan dan menuliskan cara dan jawaban di papan
tulis. Kegiatan diharapkan peserta didik dapat berkonsentrasi dengan baik
sehingga mendapatkan jawaban dengan benar. Kegiatan ini dilakukan berulang-
ulang sampai peserta didik benar-benar dapat memahami pelajaran matematika
dalam perkalian ini dengan baik. Kegiatan ini berkaitan dengan tugas
perkembangan peserta didik dalam keterampilan berhitung (Havighurst dalam
Furqon, 2005: 35).
Kegiatan selanjutnya peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok
dan diberikan permainan ular tangga, dadu, kancing dan LKS pada kelompok.
Peserta didik diajak bermain ular tangga. Angka-angka pada ular tangga tersebut
sudah diberi soal dan peserta didik wajib mengerjakannya. Jika berhenti di angka
ganjil peserta didik harus mengerjakan soal dengan cara panjang, sedangkan bila
peserta didik berhenti pada angka genap maka harus mengerjakan dengan cara
pendek. Waktu pengerjaan dibatasi 10 menit, sehingga pemenangnya adalah
kelompok yang dapat mengerjakan soal sebanyak mungkin dengan cara dan
jawaban yang benar. Kegiatan ini dilakukan supaya peserta didik dapat
menyelesaikan operasi hitung perkalian dengan cara panjang dengan penuh
tanggung jawab. Selain itu, dengan kegiatan ini diharapkan peserta didik dapat
menyelesaikan operasi hitung perkalian cara bersusun pendek dengan hati-hati.
Kegiatan ini berkaitan dengan tugas perkembangan peserta didik yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
membangun hubungan dengan teman sebaya, keterampilan komunikasi,
keterampilan bekerjasama (Barus, 2011:15). Selain itu, kegiatan ini juga berkaitan
dengan tugas perkembangan peserta didik yang dituliskan oleh Gendon Barus
(2011: 15) yaitu keterampilan mengikuti petunjuk cara pengerjaan perkalian
dengan cara bersusun panjang maupun dengan cara bersusun pendek. Jika peserta
didik tidak teliti dan mengikuti petunjuk dengan benar, maka peserta didik tidak
dapat mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan perkalian tersebut dengan
benar. Kegiatan ini dapat dilihat pada lampiran halaman 87.
Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan peserta didik dapat terbantu
mencapai tugas perkembangannya dalam hal mengikuti petunjuk. Kegiatan-
kegiatan ini juga diharapkan dapat membuat peserta didik lebih teliti dalam
mengerjakan soal-soal dan dalam kehidupan sehari-hari terlebih dalam pelajaran
matematika.
4.1.2. Kelayakan Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar
Hasil penilaian dari ketiga ahli menunjukkan menunjukkan bahwa model
pengembangan perangkat pembelajaran terintegrasi bimbingan belajar layak
digunakan. Model pengembangan perangkat pembelajaran tersebut dapat
digunakan oleh guru untuk membantu mengatasi masalah ketekunan yang dialami
peserta didik. Model pengembangan perangkat pembelajaran matematika ini juga
dapat digunakan membantu peserta didik untuk mencapai tugas perkembangan
yakni keterampilan berhitung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Guru membantu peserta didik dengan cara menyusun kegiatan
pembelajaran bertemakan “Operasi hitung” seperti berikut: peserta didik dibagi
lembar soal berisi operasi hitung dan tabel angka-angka. Peserta didik diminta
menghitung soal-soal tersebut dengan benar kemudian peserta didik diminta untuk
mencari hasilnya di tabel angka yang sudah tersedia. Kegiatan ini selain untuk
membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya yakni keterampilan
berhitung juga dapat digunakan untuk meningkatkan ketekunan peserta didik
dalam pembelajaran terutama pembelajaran matematika.
Setelah membahas tugas yang sudah diberikan, guru menjelaskan
pengerjaan operasi hitung campuran. Urutan yang harus dilakukan saat
menghitung soal harus dijelaskan dengan jelas sehingga peserta didik menjadi
lebih jelas. Kegiatan ini diharapkan membuat peserta didik mampu menentukan
hasil operasi hitung campuran dengan penuh konsentrasi. Peserta didik diberi
tugas mengerjakan tugas operasi hitung campuran yang berbentuk soal cerita.
Pada kegiatan ini peserta didik diajak untuk tidak putus asa dalam mengerjakan
soal cerita yang diberikan oleh guru. Kegiatan ini didukung oleh teori tugas
perkembangan peserta didik yang ditulis oleh Gendon Barus (2011: 15) yaitu
keterampilan mengorganisasikan aktivitas belajar, tugas-tugas sekolah dan
kegiatan lainnya. Kegiatan ini dapat dilihat pada halaman 101.
Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan peserta didik dapat terbantu
mengatasi masalah dan mencapai tugas perkembangannya untuk
mengorganisasikan aktivitas belajar, tugas-tugas belajar dan kegiatan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Kegiatan-kegiatan ini juga diharapkan dapat membuat peserta didik tekun belajar
dan dapat memahami petunjuk-petunjuk yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang sudah dijabarkan di
atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
5.1.1. Model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi dengan bimbingan
pribadi berdasarkan penilaian ahli mata pelajaran Matematika, ahli BK dan
ahli pengembangan perangkat pembelajaran memperoleh persentase
sebesar 84.09% yang berarti layak digunakan oleh guru SD di kelas IV
SD Kanisius Jomegatan Bantul.
5.1.2. Model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi dengan bimbingan
belajar berdasarkan penilaian ahli mata pelajaran Matematika dan ahli BK
memperoleh persentase sebesar 88.05% yang berarti layak digunakan oleh
guru SD di kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul.
5.2. KETERBATAN PENELITIAN
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
5.2.1. Model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi ragam bimbingan
pribadi dan belajar pada penelitian ini hanya dapat digunakan di kelas IV
SD Kanisius Jomegatan Bantul.
5.2.2. Ahli pengembangan perangkat pembelajaran pada penelitian ini hanya
menilai model perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
perangkat pembelajaran Matematik yang diintegrasikan dengan bimbingan
pribadi.
5.2.3. Model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi ragam bimbingan
pribadi dan belajar yang dikembangkan pada penelitian ini hanya konsep
pengintegrasian, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan
materi ajar.
5.3. SARAN
Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan produk
perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi bimbingan pribadi dan belajar
yaitu:
5.3.1. Model perangkat pembelajaran ini apabila akan digunakan di kelas lain
sebaiknya dilakukan analisis kebutuhan terlebih dahulu sebab kebutuhan
tiap kelas untuk setiap sekolah berbeda.
5.3.2. Penilaian dari ahli pengembangan perangkat pembelajaran sebaiknya
dilakukan untuk seluruh model pengembangan perangkat pembelajaran
yang dikembangkan.
5.3.3. Model perangkat pembelajaran sebaiknya tidak hanya mengembangkan
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan materi ajar, akan
tetapi juga mengembangkan lembar kerja siswa (LKS) dan soal evaluasi.
5.3.4. Untuk mengetahui kefektifan, maka langkah Dick dan Carey baik bila
dilakukan sampai pada uji coba keefektifan model perangkat
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
DAFTAR PUSTAKA
Achdiyat, Maman. 1981. Tugas-Tugas Perkembangan. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Barus, Gendon dan M.M. Sri Hastuti, 2011. Kumpulan Modul Pengembangan
Diri Sarana Implementasi Layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah
Dasar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
BSNP. 2006. Silabus. Jakarta : Departemen pendidikan dan Kebudayaan.
Dewi, Damayanti. 2010. Upaya Peningkatan Keterampilan Melakukan Operasi
Perkalian Dan Pembagian Pada Pecahan Melalui Pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) Bagi Siswa Kelas V SD Tarakanita
Ngembesan Tahun Ajaran 2009-2010. Skripsi. Yogyakarta.PGSD. FKIP.
USD.
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) untuk Satuan Pendidikan Dasar SD/MI (Semester I & II). Jakarta:
BP.Cipta Jaya.
Furqon. 2005. Konsep dan Aplikasi Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar.
Bandung: Pustaka Bani Quraisy
Gunarsa, Singgih. 1981. Psikologi untuk Membimbing. Jakarta: BPK Gunung
Mulia
Gunawan, Yusuf. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Maman Achdiat, Ngadijono AJ. 1981. Tugas-tugas Perkembangan. Jakarta :
Penataran lokakarya tahap III. Pproyek Pengembangan Pendidikan Guru
(P3G) Departemen Pendidikan dan kebudayaan.
Mappiare, Andi. 1984. Pengamtar Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
Surabaya: Usaha Nasional.
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Mayasari, Yekti. 2010. ”Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan
Operasi Hitung Bilangan Bulat Khususnya Pengurangan dengan Metode
Demonstrasi menggunakan Media Garis Bilangan pada Pembelajaran
kelas IV SD Negeri Sumberbening 5 Kecamatan Bringin Kabupaten
Ngawi Tahun Pelajaran 2009/2010”. Skripsi. Yogyakarta: PGSD
Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Pardiyono, Nugroho Yogo. 2010. ”Pengembangan Media Audio dan Audiovisual
untuk Keterampilan Menyimak Kelas X SMA Bopkri Banguntapan Bantul
Yogyakarta”. Skripsi. Yogyakarta: PBSID Universitas Sanata Dharma.
Prayitno, Drs. 1976. Pelayanan Bimbingan di Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Prayitno, DR. 1987. Profesionalisasi Konseling dan Pendidikan Konselor.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2001. Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sugiyono, Dr. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sukardi, Dewa Ketut. 1988. Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Bina Aksara.
Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:
Kanisus
Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Winkel dan Sri Hastuti. 2002. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
L
A
M
P
I
R
A
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 2
Rekapitulasi Hasil Penyebaran Alat Ungkap
Kebutuhan (AUK)
Kelas IV SD Kanisius Jomegatan
Bantul
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
3 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0
4 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1
5 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
7 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
8 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
9 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
11 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
12 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
14 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
15 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
17 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
18 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
19 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
20 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0
21 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0
22 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0
23 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1
24 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0
25 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
26 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
27 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0
28 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
31 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
9 9 12 3 6 14 6 6 5 5 8 6 7 8 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Keterangan :
Bimbingan Pribadi =
Bimbingan Sosial =
bimbingan Belajar =
0 = jika jawaban ya
1 = jika jawaban tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Kelas : IV
Berilah tanda V (centang) pada kolom yang telah tersedia !
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Saya senang belajar matematika V
2. Saya mengerjakan tugas matematika dengan tepat
waktu
V
3. Saya mengulang pembelajaran matematika di
rumah
V
4. Saya bersemangat mengerjakan soal matematika V
5. Saya tidak putus asa saat mengerjakan
matematika
V
6. Saya teliti saat mengerjakan soal – soal
matematika
V
7. Saya dapat bekerja sama secara kelompok saat
mengerjakan tugas matematika
V
8. Saya mau membantu teman yang kesulitan
mengerjakan soal matematika
V
9. Matematika membantu saya memecahkan
masalah dengan lebih mudah
V
10. Matematika membantu saya memiliki cara
berpikir yang runtut
V
11. Matematika membantu saya dalam penggunaan
lambang bilangan romawi dalam kehidupan
sehari - hari
V
12 Matematika membantu saya untuk pemecahan
masalah yang berkaitan dengan waktu dalam
kehidupan sehari - hari
V
13. Saya mau bertanya kepada guru jika saya kurang
mengerti tentang materi matematika yang sedang
diajarkan.
V
14. Saya dapat mengumpulkan tugas matematika
dengan tepat waktu
V
15. Matematika membantu saya untuk belajar dengan
baik supaya dapat menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan uang
V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Kelas : IV
Berilah tanda V (centang) pada kolom yang telah tersedia !
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Saya senang belajar matematika V
2. Saya mengerjakan tugas matematika dengan tepat
waktu
V
3. Saya mengulang pembelajaran matematika di
rumah
V
4. Saya bersemangat mengerjakan soal matematika V
5. Saya tidak putus asa saat mengerjakan
matematika
V
6. Saya teliti saat mengerjakan soal – soal
matematika
V
7. Saya dapat bekerja sama secara kelompok saat
mengerjakan tugas matematika
v
8. Saya mau membantu teman yang kesulitan
mengerjakan soal matematika
V
9. Matematika membantu saya memecahkan
masalah dengan lebih mudah
V
10. Matematika membantu saya memiliki cara
berpikir yang runtut
V
11. Matematika membantu saya dalam penggunaan
lambang bilangan romawi dalam kehidupan
sehari - hari
V
12 Matematika membantu saya untuk pemecahan
masalah yang berkaitan dengan waktu dalam
kehidupan sehari - hari
V
13. Saya mau bertanya kepada guru jika saya kurang
mengerti tentang materi matematika yang sedang
diajarkan.
V
14. Saya dapat mengumpulkan tugas matematika
dengan tepat waktu
V
15. Matematika membantu saya untuk belajar dengan
baik supaya dapat menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan uang
V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Hasil expert judgement oleh ahli bidang studi Matematika
No Komponen
Penilaian
Ahli I Ahli II
Pribadi Belajar Pribadi Belajar
Silabus P 1 P 2 P 1 P 2 P 1 P 2 P 1 P 2
1 Kelengkapan
unsur-unsur silabus
3 5 4 4 3 4 4 4
2 Kesesuaian antara
SK, KD, dan
indikator
4 5 4 5 3 4 3 4
3 Kualitas
perumusan
pengalaman belajar
3 4 4 4 3 4 3 4
4 Kesesuaian
pengalaman belajar
dengan indikator
3 5 3 4 4 4 4 4
Skor total 13 19 15 17 13 16 14 16
Persentase (skor total:
skor maksimal x
100%)
65% 95% 75% 85% 65% 80% 70% 80%
RPP P 1 P 2 P 1 P2 P 1 P 2 P1 P2
1 Kelengkapan
unsur-unsur RPP
4 5 4 5 4 5 4 4
2 Kesesuaian antara
SK, KD, Indikator
dan tujuan
4 5 4 5 3 4 3 4
Lampiran 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
3 Kesesuaian
pemilihan model
pembelajaran
dengan materi
pembelajaran
Matematika
3 4 3 4 4 4 4 4
4 Rumusan kegiatan
pembelajaran
mencerminkan
kegiatan EEK
4 5 4 4 4 4 4 4
5 Kegiatan
pembelajaran
bervariasi
3 4 3 4 4 4 3 4
6 Pengaturan alokasi
waktu tiap kegiatan
pembelajaran
proporsional
4 5 4 5 4 5 4 5
7 Tingkat kesesuaian
indikator dan item
penilaian yang
bersifat otentik
3 4 4 4 3 4 4 4
8 Jumlah sumber
belajar memadai
3 4 4 4 3 4 4 4
9 Ketepatan
pemilihan media
pembelajaran
4 5 4 5 4 4 4 4
10 Penggunaan
bahasa Indonesia
dan tata tulis baku
4 5 4 5 4 5 4 4
Skor total 36 46 38 45 37 43 38 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Persentase (skor total:
skor maksimal x
100%)
72% 92% 76% 90% 74% 86% 76% 82%
Materi Ajar P 1 P 2 P 1 P 2 P 1 P 2 P1 P2
1 Kesesuaian isi
materi ajar dengan
kegiatan yang
dilakukan.
4 5 4 4 4 5 4 4
2 Materi sesuai
dengan tujuan
pembelajaran yang
akan dicapai.
4 5 3 4 4 4 4 4
3 Materi memuat
fakta, konsep,
prosedur.
3 4 4 4 3 4 4 4
4 Pengorganisasian
materi sistematis
dan logis.
3 4 4 4 4 4 3 4
5 Bahasa yang
digunakan
komunikatif
4 5 4 5 4 5 4 4
Skor total 18 23 19 21 19 22 19 20
Persentase (skor total:
skor maksimal x
100%)
72% 92% 76% 84% 76% 88% 76% 80%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Hasil expert judgement oleh ahli BK
No Komponen Penilaian Dosen BK
Ahli I Ahli II
Pribadi Belajar Belajar Pribadi
Silabus P 1 P 2 P 1 P 2 P1 P2 P1 P2
1 Kesesuaian antara SK,
KD mata pelajaran dan
esensi bimbingan
4 4 4 4 4 4 4 4
2 Kualitas perumusan
pengalaman belajar
4 4 4 4 4 4 4 4
3 Kesesuaian pengalaman
belajar dengan esensi
bimbingan
4 4 4 5 4 4 4 4
Skor total 12 12 12 13 12 12 12 12
Persentase
(skor total: skor maksimal x
100%)
80% 80% 80% 86,7% 80% 80% 80% 80%
RPP P1 P2 P 1 P 2 P1 P2 P1 P2
1 Kesesuaian antara SK,
KD, indikator, tujuan,
dan nilai bimbingan.
4 4 4 5 4 4 4 4
2 Konsistensi antara tujuan
pembelajaran dengan
kegiatan pembelajaran
yang berisi bimbingan.
4 4 4 5 4 4 4 4
3 Kegiatan pembelajaran
mencerminkan
3 4 3 4 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
bimbingan.
4 Tingkat kesesuaian
indikator dan item
penilaian yang bersifat
reflektif
4 4 4 4 3 4 3 4
5 Penggunaan bahasa
Indonesia dan tata tulis
baku
4 5 4 5 4 4 4 4
Skor total 19 21 19 23 19 20 19 20
Persentase (skor total: skor
maksimal x 100%)
76% 84% 76% 92% 76% 80% 76% 80%
Materi Ajar P1 P2 P 1 P 2 P1 P2 P1 P2
1 Materi ajar
mencerminkan esensi
bimbingan.
4 4 4 4 4 4 4 4
2 Materi ajar memuat aspek
kognisi, afeksi dan konasi
3 4 4 4 3 4 4 4
3 Materi ajar sesuai dengan
tingkat perkembangan
peserta didik
4 4 4 5 4 4 4 4
4 Bahasa yang digunakan
komunikatif
4 5 4 5 4 4 4 4
Skor total 15 17 16 18 15 16 16 16
Persentase (skor total: skor
maksimal x 100%)
75% 85% 80% 90% 75% 80% 80% 80%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 4.7
Hasil expert judgement oleh ahli pengembangan
No Komponen Penilaian Perangkat
Pembelajaran
Silabus
1 Kelengkapan unsur-unsur silabus 4
2 Kesesuaian antara SK, KD, dan indikator 4
3 Kualitas perumusan pengalaman belajar 4
4 Kesesuaian pengalaman belajar dengan indikator 4
Skor total 16
Persentase
(skor total: skor maksimal x 100%)
80%
RPP
1 Kelengkapan unsur-unsur RPP 4
2 Kesesuaian antara SK, KD, indikator dengan nilai
bimbingan 4
3 Ketepatan dalam memilih model pembelajaran 4
4 Rumusan kegiatan pembelajaran mencerminkan
kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi (EEK) 4
5 Rumusan kegiatan pembelajaran melibatkan siswa 4
6 Pengaturan alokasi waktu tiap kegiatan
pembelajaran proporsional 4
7 Penilaian bersifat otentik 4
8 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 4
Skor total 32
Persentase
(skor total: skor maksimal x 100%)
80%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Materi Ajar
1 Materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. 4
2 Materi memuat fakta, konsep, prosedur. 3
3 Pengorganisasian materi sistematis dan logis. 3
4 Bahasa mudah dipahami 4
5 Tampilan materi tidak membosankan 4
Skor total 18
Persentase
(skor total: skor maksimal x 100%)
72%
Skor Total 66
Persentase (skor total : skor maksimal x 100%) 77.6%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
MODEL PERANGKAT PEMBELARAN MATEMATIKA
TERINTEGRASI DENGAN BIMBINGAN PRIBADI
UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV
SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL
Lampiran 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
KonsepPengintegrasian Model PerangkatPembelajaranMatematikadenganBimbinganPribadi
No. KompetensiDasa
r
IndikatorMateri EsensiBim
bingan
IndikatorBimbin
gan
TujuanPembelajar
an
TugasPerkemba
ngan
Kegiatan
1. 1.3.
Melakukanopera
siperkaliandanpe
mbagian
1.3.1 Menjelaskan
operasi hitung
perkalian dengan
cara panjang dan
pendek
Ketelitian 1. Mengikuti
petunjuk
8.3.1 Peserta
didik mampu
menjelaskan
operasi hitung
dengan cara
panjang dan
pendek dengan
mengikuti
petunjuk.
Keterampilan
mengikuti
petunjuk
1. Guru menyiapkan
dadu dan kartu
bernomor 1 sampai
dengan 6 yang sudah
dtuliskan bilangan
disebaliknya. Guru
melemparkan dadu
dan mendapatkan
angka dadu kemudian
membuka kartu sesuai
nomor dadu yang
sudah dilempar. Guru
meminta peserta didik
menuskan bilangan
tersebut dibuku.
Kemudian guru
melemparkan lagi
dadu dan setelah
mendapatkan bilangan
kedua, peserta didik
diminta mengalikan
kedua bilangan
tersebut dengan benar.
2. Peserta didik dibagi
2. 1.3.2
Menyelesaikan
operasi hitung
perkalian dengan
cara panjang
2. Tanggung
jawab
8.3.2 Peserta
didik mampu
menyelesaikan
operasi hitung
perkalian dengan
cara panjang
dengan penuh
tanggung jawab
3. 1.3.3Menyelesaikan
operasi hitung
perkalian dengan
cara pendek
3. hati-hati 8.3.3 Peserta
didik mampu
menyelesaikan
operasi hitung
perkalian cara
pendek dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
berhati-hati. dalam kelompok.
Setiap kelompok
terdiri 5-6 peserta
didik. Guru
menyiapkan sebuah
ular tangga dimana
setiap nomor sudah
diberi soal perkalian.
Setiap kelompok
bertugas menjawab
soal-soal tersebut.
3.Peserta didik
menyimpulkan hasil
belajar hari ini dengan
bimbingan guru.
Peserta didik
mengerjakan lembar
evaluasi mengalikan
bilangan dengan cara
bersusun pendek dan
panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Satuan Layanan Pembelajaran
Model Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi
No. KETERANGAN
1 Pendahuluan Guru SD memiliki peran penting dalam
proses pembelajaran. Tugas guru selain mengajar
juga memberikan bimbingan kepada peserta didik.
Hal ini sesuai dengan SK Menpan No. 83/1993 yang
menegaskan bahwa tugas utama guru sekolah dasar
adalah mengajar dan melaksanakan program
bimbingan di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
Kondisi yang ada di lapangan berbeda dengan
apa yang diharapkan. Banyak sekolah yang belum
memiliki guru bimbingan dan konseling. Hal ini
membuat guru kelas bertanggung jawab memberikan
bimbingan secara klasikal. Akibatnya guru tidak bisa
memberikan bimbingan kepada peserta didik satu
persatu.
2 Materi pokok
pembelajaran
Operasi perkalian
3. Deskripsi singkat
kegiatan
pembelajaran
Dalam model perangkat pembelajaran guru akan
memberikan bimbingan pribadi dengan tema
ketelitian. Kekhasan model perangkat pembelajaran
ini adalah mengintegrasikan indikator ketelitian
dengan indikator mata pelajaran seperti yang akan
diuraikan dalam kegiatan pembelajaran berikut ini.
a. Eksplorasi
Peserta didik mendengarkan penjelasan guru
tentang perkalian bersusun panjang dan pendek.
b. Elaborasi
1. Guru mengajak peserta didik untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
berhitung sambil bermain dengan permainan
ular tangga.
2. Dalam permainan ular tangga tersebut setiap
nomor sudah diberi soal tentang perkalian
3. Kelompok yang paling banyak mengerjakan
dan benar mendapat skor tambahan.
c. Konfirmasi
Guru mengajak peserta didik merumuskan
perkalian bersusun panjang dan pendek.
4 Model perangkat
pembelajaran
Model perangkat pembelajaran yang dikembangkan
berupa:
a. Konsep pengintegrasian
b. Silabus
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
d. Materi ajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
SILABUS
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Jomegatan
Kelas/Semester : IV/I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2JP
Standar
Kompetensi
KompetensiD
asar
Materi Pokok
dan Uraian
Materi
KegiatanBelajar
IndikatorPenc
apaianKompet
ensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/
Alat
1. Matematika:
Memahami dan
menggunakan
sifat-sifat
operasi hitung
bilangan dalam
memecahkan
masalah
Melakukan
operasi
perkalian
Operasi
perkalian
Melakukan
permainan ular
tangga yang di
setiap nomornya
diberi soal yang
harus dikerjakan
dengan cara
bersusun panjang
dan pendek
Menyelesaikan soal
perkalian dengan
bersusun panjang
Menyelesaikan soal
1.3.1Menjelask
an operasi
hitung perkalian
dengan cara
panjang dan
pendek
1.3.2
Menyelesaikan
operasi hitung
perkalian
dengan cara
panjang
Tes tertulis
Pengamatan
kegiatan
peserta didik
2 jp Buku
Sunardi,
dkk. 2008.
Ayo
Belajar
Matematika
.
Yogyakarta
: Penerbit
Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Standar
Kompetensi
KompetensiD
asar
Materi Pokok
dan Uraian
Materi
KegiatanBelajar
IndikatorPenc
apaianKompet
ensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/
Alat
perkalian dengan
bersusun pendek
1.3.3
Menyelesaikan
operasi hitung
perkalian
dengan cara
pendek
Media: ular
tangga,
dadu,
kancing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Jomegatan
Kelas / Semester : IV / I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan
masalah
B. Kompetensi Dasar
1.3. Melakukan operasi perkalian
C. Indikator
1.3.1 Peserta didik mampu menjelaskan operasi hitung perkalian dengan cara panjang
dan pendek dengan mengikuti petunjuk.
1.3.2 Peserta didik mampu menyelesaikan operasi hitung perkalian dengan cara
panjang dengan penuh tanggung jawab
1.3.3 Peserta didik mampu menyelesaikan operasi hitung perkalian cara pendek
dengan berhati- hati.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan operasi hitung perkalian dengan cara panjang
dan pendek
2. Peserta didik mampu menyelesaikan operasi hitung perkalian dengan cara
panjang
3. Peserta didik mampu menyelesaikan operasi hitung perkalian dengan cara pendek
E. Materi Pembelajaran
Operasi perkalian
F. Metode Pembelajaran
- permainan
- Tanya jawab
- Pemberian Tugas
G. Nilai Bimbingan
Ketelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
1. Memperhatikan petunjuk
2. Berhati-hati melakukan sesuatu
3. Bertanggung jawab mengerjakan tugas
4. Berpikir kritis
5. Konsentrasi
6. Menyadari apa yang dipelajari penting untuk kehidupannya
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Keterangan Waktu
1. Kegiatan
awal
- Apersepsi untuk mengungkapkan pengetahuan awal peserta didik
dan memotivasi peserta didik
- Guru menjelaskan bahwa pada hari ini akan belajar perkalian
dengan cara bersusun pendek dan bersusun pendek
- Guru menunjukkan 3 katong dadu yang isi sama yaitu 12 dadu.
- Guru bertanya kepada peserta didik berapakah jumlah dadu yang
ibu miliki?
5 menit
2. Kegiatan
inti
Eksplorasi
Peserta didik menuliskan bilangan berdasarkan nomor yang
keluar saat guru melempar dadu
Peserta didik mengalikan dua bilangan yang dibuka sesuai
dengan lemparan dadu guru.
Peserta didik mengerjakan soal-soal tentang mengalikan
bilangan dengan cara bersusun panjang kemudian guru
mengecek keberhasilan peserta didik serta member umpan
balik.
Elaborasi
Guru membimbing peserta didik membentuk kelompok belajar
secara heterogen, setiap kelompok terdir idari 5-6 peserta didik.
Guru membagikan permainan ular tangga, dadu, kancing
sebagai pion dan Lembar Kerja Peserta didik (LKS)
menjelaskan tugas masing-masing kelompok.
Tugas setiap kelompok adalah bermain seperti ular tangga
dimana setiap nomor sudah diberi soal perkalian. Nomor-
nomor ganjil dikerjakan dengan cara bersusun panjang
sedangkan nomor-nomor genap dengan cara pendek.
Waktu untuk menyelesikan tugas adalah 10menit. Kelompok
yang paling cepat menyeleseikan permainan dan jawaban
benar akan mendapatkan skor tambahan
Konfirmasi
- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
peserta didik.
20 menit
10 menit
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
- Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan
kesalahpemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan
akhir
- Peserta didik mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru
dengan tepat waktu
- Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
- Refleksi
10 menit
10 menit
5 menit
I. Penilaian
- Tes tertulis
- Pengamatan kegiatan peserta didik
J. SumberBelajar
Buku
- Sunardi, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Media
- Ular tangga, dadu, kancing
Bantul, 2 Mei 2012
Praktikan
Katarina Wahyu Setyorini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Materi ajar
Matematika
Kelas IV
Materi: perkalian bersusun panjang dan bersusun pendek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Perkalian
1. Cara bersusun panjang
36 6 x 36 6x6 180 30x6 + 216 2. Cara bersusun pendek 3
36 6 x 216
Teliti adalah cermat
atau bisa juga
diartikan dengan hati-
hati
Sudahkah kamu teliti saat
mengerjakan tugas?
Jika kita teliti atau cermat saat
mengerjakan tugas pasti kita
akan mendapatkan hasil yang
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Soal-soal
1. 34 x 4 = … 9. 65 x 4 = ... 17. 24 x 6 = … 25. 45 x 7 = ..
2. 45 x 5 = … 10. 34 x 6 = … 18. 56 x 4 = … 26. 71x8 = …
3. 67 x 3 = … 11. 56 x 9 = … 19. 67 x 7 = … 27. 57x5= …
4. 65 x 5 = … 12. 34 x 7 = … 20. 86 x 6 = … 28. 69x4= …
5. 78 x 9 = … 13. 99 x 4 = … 21. 54 x 8 = … 29. 89x9= …
6. 98 x 2 = … 14. 53 x 5 = … 22. 41 x 3 = … 30. 57x5=…
7. 87 x 8 = … 15. 23 x 9 = … 23. 31 x 7 = … 31. 90x4= …
8. 32 x 8 = … 16. 45 x 9 = … 24. 51 x 6 = … 32. 70x6=…
Lembar Kerja Siswa 1
1. Buatlah kelompok 5-6 orang.
2. Bermainlah seperti ular tangga seperti yang sering
kamu mainkan.
3. Disetiap nomor sudah ada soal yang perkalian yang
harus kamu kerjakan sebelum melanjutkkan.
4. Pada nomor ganjil kerjakan dengan cara bersusun
panjang sedangkan nomor genap kerjakan dengan
cara bersusun panjang.
5. Kerjakan dengan teliti!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
MODEL PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERINTEGRASI
DENGAN BIMBINGAN BELAJAR
UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV
SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL
Lampiran 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Konsep Pengintegrasian Model Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Bimbingan Belajar
No. Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Esensi
Bimbingan
Indikator
Bimbingan
Tujuan
Pembelajaran
Tugas
Perkembangan
Kegiatan
1. 1.4. Melakukan
operasi
hitung
campuran
1. Menentukan
urutan operasi
hitung dalam
mengerjakan
soal
Ketekunan 1. mengulang
materi
8.1.1 Peserta
didik mampu
menentukan
urutan operasi
hitung dalam
mengerjakan
soal dengan
mengingat
materi yang
pernah
diberikan.
Keterampilan
mengikuti
petunjuk
1. Guru
memberikan
peserta didik
lembar kerja yang
berisi soal-soal
dan tabel
bilangan. Peserta
didik diminta
mengerjakan soal
tersebut dengan
benar dan
mencari
jawabannya
dalam tabel
bilangan yang
telah tersedia.
2. guru
menjelaskan
tentang operasi
hitung campuran
dan memberikan
contoh, kemudian
menunjuk salah
satu peserta didik
2. 2. Menentukan
hasil operasi
hitung
campuran
2.
Berkonsentrasi
8.1.2 Peserta
didik mampu
menentukan
hasil operasi
hitung
csmpuran
dengan penuh
konsentrasi
3. 3.
Menyelesaikan
soal cerita
3. Tidak
mudah putus
asa
8.1.3 Peserta
didik mampu
menyelesaikan
soal cerita
dengan tidak
mudah putus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
asa untuk
menyelesaikan
soal didepan.
Setelah itu guru
membagikan
LKS untuk
dikerjakan.
3. Guru bersama
siwa
menyimpulkan
materi operasi
hitungan
campuran. Guru
memberikan soal
evaluasi. Setelah
selesai guru
memberikan
tugas untuk
membaca atau
mempelajari
selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Satuan Layanan Pembelajaran
Model Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar
No. KETERANGAN
1 Pendahuluan Guru SD memiliki peran penting dalam proses
pembelajaran. Tugas guru selain mengajar juga
memberikan bimbingan kepada peserta didik. Hal ini
sesuai dengan SK Menpan No. 83/1993 yang
menegaskan bahwa tugas utama guru sekolah dasar
adalah mengajar dan melaksanakan program bimbingan
di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
Kondisi yang ada di lapangan berbeda dengan
apa yang diharapkan. Banyak sekolah yang belum
memiliki guru bimbingan dan konseling. Hal ini
membuat guru kelas bertanggung jawab memberikan
bimbingan secara klasikal. Akibatnya guru tidak bisa
memberikan bimbingan kepada peserta didik satu satu
persatu.
2 Materi pokok
pembelajaran
Operasi hitung campuran
3. Deskripsi singkat
kegiatan
pembelajaran
Dalam model perangkat pembelajaran guru akan
memberikan bimbingan belajar dengan tema ketekunan.
Kekhasan model perangkat pembelajaran ini adalah
mengintegrasikan indikator ketekunan dengan indikator
mata pelajaran seperti yang akan diuraikan dalam
kegiatan pembelajaran berikut ini.
a. Eksplorasi
Peserta didik dibagi lembar pekerjaan yang berisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
soal dan tabel bilangan.
b. Elaborasi
1. Peserta didik diminta mempresentasikan hasil
pekerjaannya.
2. Guru menjelaskan tentang operasi hitung
campuran dengan memberikan contoh.
3. Peserta didik diminta mengerjakan LKS tentang
materi yang diajarkan
c. Konfirmasi
Guru mengajak peserta didik membuat kesimpulan
tentang operasi hitung campuran.
4 Model perangkat
pembelajaran
Model perangkat pembelajaran yang dikembangkan
berupa:
d. Konsep pengintegrasian
e. Silabus
f. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
g. Materi ajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
SILABUS
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Jomegatan
Kelas/semester : IV/I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2JP
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
dan Uraian
Materi
Kegiatan Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/
Alat
1. Matematika:
Memahami dan
menggunakan
sifat-sifat
operasi hitung
bilangan dalam
memecahkan
masalah
Melakukan
operasi
hitung
campuran
Operasi hitung
campuran
Menjawab soal
dan mencari
jawabannya
dalam tabel
bilangan
Menyelesaikan
soal cerita
tentang hitung
campuran
1.4.1 Menentukan
urutan operasi
hitung dalam
mengerjakan soal
1.4.2 Menentukan
hasil operasi hitung
campuran
1.4.3
Menyelesaikan soal
cerita
Tes tertulis
Pengamatan
kegiatan
peserta didik
2 jp Buku
Sunardi,
dkk. 2008.
Ayo Belajar
Matematika.
Yogyakarta:
Penerbit
Kanisius
Media
Kertas soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
dan Uraian
Materi
Kegiatan Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/
Alat
Tabel
bilangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Jomegatan
Kelas / Semester : IV / I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
K. Standar Kompetensi
1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan
masalah.
L. Kompetensi Dasar
1.4. Melakukan operasi hitung campuran
M. Indikator
1.4.1. Menentukan urutan operasi hitung dalam mengerjakan soal
1.4.2. Menentukan hasil operasi hitung campuran
1.4.3. Menyelesaikan soal cerita
N. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menentukan urutan operasi hitung dalam mengerjakan soal
2. Peserta didik mampu menentukan hasil operasi hitung campuran.
3. Peserta didik mampu menyelesaikan soal cerita
O. Materi Pembelajaran
Operasi hitung campuran
P. Metode Pembelajaran
- Permainan
- Diskusi
- Tanya jawab
- Pemberian Tugas
Q. Nilai Bimbingan
Tekun
1. Mengingat materi pelajaran
2. Tidak mudah putus asa
3. Mengulang pelajaran
4. Membuat ringkasan
5. Konsentrasi
6. Tepat waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
R. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Keterangan Waktu
4. Kegiatan awal - Berdoa, salam, absen
- Memotivasi peserta
didik untuk mengulang
kembali pelajaran yang
telah dipelajari
- Tanya jawab tentang
materi yang lalu
5 menit
5. Kegiatan inti
Eksplorasi
- Peserta didik dibagi
lembaran yang berisi
soal dan tabel bilangan.
- Peserta didik diminta
mengerjakan soal
tersebut dengan benar
dan mencari
jawabannya dalam
tabel bilangan dengan
tekun.
Elaborasi
- Peserta didik
mempresentasikan
hasil pekerjaannya
- Guru menjelaskan
tentang operasi hitung
campuran dan
memberikan contoh.
Kemudian guru
membagikan LKS
untuk dikerjakan.
- Peserta didik diminta
menuliskan hasil
pekerjaannya di papan
tulis sesuai nomor yang
dtunjukkan.
Konfirmasi
- Guru bertanya jawab
tentang hal-hal yang
belum diketahui
10 menit
5 menit
15 menit
10 menit
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
peserta didik
Guru bersama peserta
didik bertanya jawab
meluruskan kesalahan
pemahaman,
memberikan penguatan
dan penyimpulan
6. Kegiatan akhir
- Peserta didik
mengerjakan evaluasi
yang diberikan oleh
guru dengan tepat
waktu
- Peserta didik bersama-
sama dengan guru
menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
- Refleksi
f10 menit
5 menit
S. Penilaian
- Tes tertulis
T. Sumber Belajar
Buku
- Sunardi, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Media
- Kertas bergambar congklak, sedotan kecil
Bantul, 2 Mei 2012
Praktikan
Katarina Wahyu Setyorini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Materi ajar
Matematika
Kelas IV
Materi: operasi hitung campuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Ulangi lagi dirumah pelajaran
hari ini.. supaya kamu jadi anak
pintar
Jika hanya ada penjumlahan dan pengurangan, maka
yang dikerjakan yang depan dahulu:
Jika hanya ada perkalian dan pembagian, maka yang
dikerjakan yang depan dahulu:
Rajin pangkal pandai
Jika melibatkan perkalian, pembagian, penjumlahan dan
pengurangan, yang dikerjakan yang perkalian atau pembagian mulai
dari depan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
48 53 23 45 68 12 89 77 94 31
63 76 57 34 15 60 36 70 15 61
16 62 98 13 96 29 50 64 37 30
93 22 49 51 76 59 19 5 91 6
7 75 59 14 1 10 58 28 35 38
39 52 90 18 74 40 54 4 45 17
74 92 8 55 3 2 32 12 41 58
9 46 24 94 55 11 72 25 71 27
16 56 57 33 73 56 34 57 43 88
17 47 10 44 20 42 21 26 31 90
Lembar Kerja Siswa:
1. Hitunglah soal-soal dibawah ini dengan penuh konsentrasi!
2. Carilah hasil/jawabanmu pada tabel angka yang sudah tersedia!
3. Berilah masing-masing tanda yang berbeda pada setiap jawaban yang kamu temukan.
Latihan soal
1. 20 : 5 + 12 = …
2. 4 x 5 + 4 – 10 = …
3. 3 + 20 : 5 x 3 = …
4. 20 – 3 x 3 + 22 = …
5. 4 x 9 – 45 : 3 = …
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Kerjakan soal cerita di bawah ini dengan benar!
1. Ayah gemar berternak ayam. Ia telah memiliki 4 kandang yang berisi masing-
masing kandang sebanyak 45 ekor ayam. Beberapa hari kemudian ayam-ayam
ayah terserang viru dan mati sebanyak 145 ekor. Berapa ekor sisa ayam
ayah?
2. Ibu membeli 3 kantong jeruk. Tiap kantong berisi 20 buah jeruk. Jeruk
tersebut diberikan kepada ibu-ibu arisan sebanyak 45 buah jeruk. Sisa jeruk
tersebut dibagikan kepada 5 anggota keluarganya sama banyak. Berapa buah
jeruk yang diterma tiap anggota keluarga?
3. Andi memiliki 75 kelereng. Saat bermain ia kalah dan harus memberikan
kelerengnya kepada Tono sebanyak 25 butir kelereng. Sisa kelereng tersebut
dimasukkan ke dalam 5 plastik sama banyak. Berapa kelereng dalam tiap
plastik?
4. Suatu hari paman pergi ke kebun untuk memanen kelapa. Pohon yang akan
dipanen sebanyak 5 pohon. Tiap pohon kelapa yang dipanen sebanyak 15
butir. Hasil panen paman berhasil terjual sebanyak 50 butir kelapa. Sisanya 5
butir ia simpan dirumah dan yang lain ia bagikan kepada 5 tetangganya sama
banyak. Berapa butir kelapa yang diterima tiap tetangga paman?
5. Anti memiliki 10 permen. Ia kemudian dibelikan oleh ibu sebanyak 20
permen. Kemudian permen tersebut ia bagi dengan kedua adiknya sama
banyak. Berapa permen yang dimiliki anti?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI