plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · tentang gerak lurus di kelas vii smp...

177
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMAHAMAN DAN SIKAP KERJASAMA SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh: Riris Lastium Ambarita NIM : 101424026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: nguyennhan

Post on 11-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN

PENGARUHNYA TERHADAP PEMAHAMAN DAN SIKAP

KERJASAMA SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA

TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA

NYUKANG HARJO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh:

Riris Lastium Ambarita

NIM : 101424026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

i

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN PENGARUHNYA

TERHADAP PEMAHAMAN DAN SIKAP KERJASAMA SISWA

PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG GERAK LURUS DI

KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh:

Riris Lastium Ambarita

NIM : 101424026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala Perkara Dapat Kutanggung Di Dalam Dia Yang

Memberi Kekuatan Kepadaku (Filipi 4: 3)

Karena Perintah Itu Pelita, Dan Ajaran Itu Cahaya, Dan

Teguran Yang Mendidik Itu Jalan Kehidupan (Amsal 6: 23)

Dengan Ucapan Syukur Karya Ini Kupersembahkan Untuk:

J. Situmorang

R. Ambarita

H.BR Sitanggang

Kristin Anamaria Ambarita

Jona Fandia Ambarita

Riandi Pratama Ambarita

Prastowo Adi Saputro

Teman dan Sahabatku

Almamater Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

vii

ABSTRAK

Riris Lastium Ambarita. 2015. Penerapan Metode Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dan

Pengaruhnya Terhadap Pemahaman dan Sikap Kerjasama

Siswa Pada Pembelajaran Fisika Tentang Gerak Lurus di Kelas

VII SMP Pemuda Nyukang Harjo. Skripsi. Program Studi

Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat: (1) bagaimana peningkatan pemahaman

siswa kelas VII SMP Pemuda Nyukang Harjo dengan menggunakan metode

kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada materi gerak lurus; (2) apakah

ada perbedaan pemahaman siswa kelas VII SMP Pemuda Nyukang Harjo dengan

metode kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan metode ceramah pada

materi gerak lurus; (3) bagaimana sikap siswa terhadap kerjasama yang dikembangkan

di dalam pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A (sebanyak 36 siswa) dan kelas

VII B (sebanyak 32 siswa). Treatmen yang diberikan pada siswa kelas VII A adalah

pembelajaran tentang gerak lurus dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together (NHT). Instrumen yang digunakan antara lain: tes

tertulis pretest dan postest serta kuesioner sikap kerjasama.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dengan menerapkan metode

kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan pemahaman

siswa kelas VII A di SMP Pemuda Nyukang Harjo untuk materi gerak lurus; (2)

terdapat perbedaan pemahaman antara siswa dengan menggunakan metode kooperatif

tipe Numbered Heads Together (NHT) dan dengan metode ceramah; (3) sikap siswa

terhadap kerjasama yang dikembangkan di dalam pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) memiliki kriteria kerjasama yang tinggi.

Kata kunci : pemahaman siswa, sikap kerjasama siswa, metode kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

viii

ABSTRACT

Riris Lastium Ambarita. 2015. The Application Numbered Heads

Together (NHT) Of Cooperative Learning Method And Its

Impact To Students Understanding And Cooperative Attitudes

On Learning Physics About Motion of SMP Pemuda Nyukang

Harjo. Thesis. Physics Education Study Program, Department

of Mathematics and Natural Sciences Education, Faculty of

Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

This research was to aimed to study: (1) how to increase student’s understanding of

class VII SMP Pemuda Nyukang Harjo using cooperative methods Numbered Heads

Together ( NHT ) in a straight motion of matter; (2) whether there are differences in

understanding of class VII SMP Nyukang Harjo the type of cooperative methods

Numbered Heads Together (NHT) and a lecture on a straight motion of matter; (3)

What is the attitude of student’ss towards cooperation developed in the cooperative

learning Numbered Heads Together (NHT).

The subject of this research were the 36 students of class VII A and the 32

students of class VII B. A treatment was given to the students of class VII A. They

were learning straight motion using Numbered Heads Together (NHT) cooperative

learning method. The research instrument using were: written test that consisted of

pre-test and post-test and questionnaires in students cooperative attitudes.

The results research show that: (1) by applying a type of cooperative methods

Numbered Heads Together (NHT) can increase students' understanding of class VII A

in SMP Nyukang Harjo for rectilinear motion of matter; (2) there are differences

between student’s understanding by using the cooperative method Numbered Heads

Together (NHT) and the lecture method (3) student’s attitudes towards cooperation

developed in the cooperative learning Numbered Heads Together (NHT) has high

criteria of cooperation.

Keywords : student understanding, attitudes student collaboration, cooperative method

Numbered Heads Together (NHT).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together (NHT) dan Pengaruhnya Terhadap Pemahaman Dan

Sikap Kerjasama Siswa Pada Pembelajaran Fisika Tentang Gerak Lurus Di Kelas VII

SMP Pemuda Nyukang Harjo. Skripsi ini merupakan tugas akhir guna memenuhi

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi

Pendidikan Fisika Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis ini tidak lepas dari bimbingan,

dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak T.Sarkim M.Ed.,Ph.D. selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar

memberikan bimbingan, bantuan, pengarahan, serta saran sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr.Ignatius Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika, dan semua dosen penguji atas saran dan masukkan yang berguna demi

menyempurnakan skripsi ini.

4. Segenap dosen Universitas Sanata Dharma yang telah membantu memberikan

bekal pengetahuan kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

x

5. Segenap karyawan JPMIPA yang telah memberikan bantuan dalam

memperlancar perijinan penelitian.

6. Bapak Yohanes Kurnianto, S.Pd selaku kepala sekolah SMP Pemuda Nyukang

Harjo yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian.

7. Ibu Pitria Lilik Heru L selaku guru fisika atas segala bantuan dan dukungan

selama penulis melaksanakan penelitian.

8. Bapak dan Ibu serta segenap karyawan dan karyawati SMP Pemuda Nyukang

Harjo yang telah membantu selama pelaksanaan penelitian.

9. Adik-adik SMP Pemuda Nyukang Harjo, khususnya kelas VII A dan kelas VII

B atas kerjasamanya selama penelitian berlangsung sehingga dapat berjalan

dengan lancar.

10. Kedua orang tuaku, adik-adikku, serta nenekku atas segala bimbingan,

dukungan, kasih sayang, serta doa yang tulus kepada penulis.

11. Prastowo Adi Saputro yang selalu menemani dan memberikan semangat.

12. Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2010 atas kebersamaan dalam suka

maupun duka.

13. Teman-teman Green House, Intan, Heny, Dita, Nining, Mba Ani, Fika, Chika

atas bantuan, nasihat serta semangat yang telah diberikan selama ini.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih atas segala

bantuan, dukungan, dan juga bimbingan yang diberikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, penulis dengan senang hati dan tangan terbuka menerima kritik dan saran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1. Latar Belakang ........................................................................................................... 1

2. Identifikasi Masalah ................................................................................................... 5

3. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 6

4. Pembatasan Masalah .................................................................................................. 7

5. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 7

6. Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 10

1. Model dan Metode Pembelajaran ............................................................................ 10

2. Metode Pembelajaran Kooperatif ............................................................................ 13

3. Ciri –ciri Pembelajaran Kooperatif .......................................................................... 15

4. Unsur – unsur Metode pembelajaran Kooperatif ..................................................... 16

5. Tujuan Metode Pembelajaran Kooperatif ................................................................ 17

6. Langkah – langkah Metode Pembelajaran Kooperatif ............................................. 18

7. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Kooperatif................................ 19

8. Tipe Pembelajaran Kooperatif ................................................................................. 21

9. Peranan Guru dalam Metode Pembelajaran Kooperatif .......................................... 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

xiii

10.Pembelajaran Koopeartif tipe Numbered Heads Together (NHT) .......................... 27

11.Kemampuan Yang Dikembangkan Dalam Metode Pembelajaran Kooperatif ........ 32

12.Pemahaman .............................................................................................................. 37

13.Kerjasama ................................................................................................................ 39

14.Materi Gerak Lurus .................................................................................................. 41

BAB III METODE PENELITIAN.................................................................................. 47

1. Jenis Penelitian ......................................................................................................... 47

2. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................................. 47

3. Subyek Penelitian ..................................................................................................... 48

4. Treatmen .................................................................................................................. 48

5. Instrumen Penelitian ................................................................................................ 50

6. Validitas ................................................................................................................... 57

7. Desain Penelitian ..................................................................................................... 57

8. Metode Analisis Data ............................................................................................... 59

BAB IV DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 67

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian............................................................................. 67

2. Data dan Analisis ..................................................................................................... 73

3. Pembahasan .............................................................................................................. 94

4. Keterbatasan Peneliti ............................................................................................. 100

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 102

1. Kesimpulan ............................................................................................................ 102

2. Saran ...................................................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 104

LAMPIRAN .................................................................................................................. 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Macam-macam Data Penelitian ........................................................................ 47

Tabel 2. Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest .................................................................... 53

Tabel 3. Soal Pretest dan Posttest ................................................................................... 53

Tabel 4. Kisi – Kisi Kuesioner Sikap Kerjasama Siswa ................................................. 55

Tabel 5. Kuesioner Sikap Kerjasama Siswa ................................................................... 55

Tabel 6. Pengisian Hasil Pretest Dan Posttest ................................................................ 59

Tabel 7. Klasifikasi Pemahaman Siswa Berdasarkan Skor ............................................. 60

Tabel 8. Format Tingkat Pemahaman ............................................................................. 61

Tabel 9. Format Tabel Prosentase Tingkat Pemahaman ................................................. 61

Tabel 10. Kualifikasi Kriteria Pemahaman Seluruh Siswa ............................................. 62

Tabel 11. Hasil Skoring Sikap Kerjasama Siswa ............................................................ 64

Tabel 12. Pedoman Penskoring Kuesinoner Kerjasama ................................................. 64

Tabel 13. Klasifikasi Sikap Kerjasama Siswa................................................................. 65

Tabel 14. Kualifikasi Kriteria Kerjasama Seluruh Siswa ............................................... 65

Tabel 15. Pelaksanaan Penelitian untuk Kelas VII A dengan Metode Kooperatif Tipe

NHT ............................................................................................................................ 69

Tabel 16. Pelaksanaan Penelitian untuk Kelas dengan Pembelajaran Metode Ceramah

(VII B) ........................................................................................................................ 71

Tabel 17. Perbandingan Pretest Kelas VII A dan Kelas VII B ...................................... 73

Tabel 18. Tabel Perbandingan Mean Pretest Kedua Kelas............................................. 74

Tabel 19. Uji T Independent Group Dari Pretest Kedua Kelas ..................................... 74

Tabel 20. Nilai Pretest Dan Posttest Kelas VII A .......................................................... 75

Tabel 21. Tabel Perbandingan Mean Pretest Dan Posttest Kelas VII A ........................ 77

Tabel 22. Uji T Dependent Group Pretest dan Posttest Kelas VII A ............................. 77

Tabel 23. Data Pretest Dan Posttest Kelas VII B ........................................................... 78

Tabel 24. Tabel Perbandingan Mean Pretest dan Posttest Kelas VII B ......................... 79

Tabel 25. Uji T Dependen Group Pretest dan Posttest Kelas VII B .............................. 79

Tabel 26. Nilai Posttest Dari Kelas VII A dan Kelas VII B .......................................... 80

Tabel 27. Perbandingan Mean Dari Posttest Kedua Kelas ............................................. 81

Tabel 28. Uji T Independent Group Dari Posttest Kedua Kelas .................................... 81

Tabel 29. Ktiteria Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Metode Kooperatif Tipe

NHT. ........................................................................................................................... 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

xv

Tabel 30. Prosentase Tingkat Pemahaman Sebelum dan Sesudah Pembelajaran dengan

Metode Koperatif tipe NHT ........................................................................................ 83

Tabel 31. Kriteria Kualifikasi Tingkat Pemahaman Seluruh Siswa Kelas VII A Sebelum

Menggunakan Metode Kooperatif Tipe NHT ............................................................ 85

Tabel 32. Kriteria Kualifikasi Tingkat Pemahaman Seluruh Siswa Kelas VII A sesudah

Menggunakan Metode Kooperatif Tipe NHT ............................................................ 85

Tabel 33. Kriteria Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Pembelajaran dengan Cara

Mengajar Biasa ........................................................................................................... 86

Tabel 34. Prosentase Tingkat Pemahaman Sebelum dan Sesudah Pembelajaran dengan

Metode Biasa .............................................................................................................. 87

Tabel 35. Kriteria Kualifikasi Tingkat Pemahaman Seluruh Siswa Sebelum

Menggunakan Metode Biasa ...................................................................................... 89

Tabel 36. Kriteria Kualifikasi Tingkat Pemahaman Seluruh Siswa Sesudah

Menggunakan Metode Biasa ...................................................................................... 89

Tabel 37. Skor Kuesioner Sikap Kerjasama Siswa ......................................................... 89

Tabel 38. Kriteria Sikap Kerjasama Siswa ..................................................................... 91

Tabel 39. Hasil Prosentase Sikap Kerjasama Siswa ....................................................... 92

Tabel 40. Kriteria Sikap Kerjasama Siswa Kelas VII A Secara Menyeluruh ................. 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

(NHT) .......................................................................................................................... 31

Gambar 2. Skema Jarak Dan Perpindahan ...................................................................... 42

Gambar 3. Diagram Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian ..................................... 69

Gambar 4. Grafik Prosentase Hubungan Antara Tingkat Pemahaman dengan Kriteria

Pemahaman ................................................................................................................ 84

Gambar 5. Grafik Prosentase Hubungan Antara Tingkat Pemahaman Dengan Kriteria

Pemahaman ................................................................................................................ 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Permohonanan Dari Kampus .................................................... 109

Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Penelitian ......................................................... 110

Lampiran 3. Silabus pembelajaran Fisika ..................................................................... 111

Lampiran 4a. RPP Pembelajaran Metode Kooperatif Tipe NHT .................................. 116

Lampiran 4b. RPP Pembelajaran Metode Ceramah ...................................................... 127

Lampiran 5. Soal Pretest dan Posttest .......................................................................... 138

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa I ............................................................................... 139

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa II .............................................................................. 140

Lampiran 8. Kuesioner Sikap Kerjasama Siswa ........................................................... 141

Lampiran 9. Jawaban Soal Pretest dan Posttest ........................................................... 143

Lampiran 10. Jawaban Lembar Kerja Siswa I .............................................................. 144

Lampiran 11. Jawaban Lembar Kerja Siswa II ............................................................. 145

Lampiran 12. Sampel Hasil Pretest Siswa Kelas VII A ............................................... 146

Lampiran 13. Sampel Hasil Pretest Siswa Kelas VII B................................................ 147

Lampiran 14. Sampel Hasil Postest Siswa Kelas VII A ............................................... 148

Lampiran 15. Sampel Hasil Postest Siswa Kelas VII B ............................................... 149

Lampiran 16. Sampel Hasi Kuesioner Sikap Kerjasama Siswa Kelas VII A ............... 150

Lampiran 17. Data Kuesioner Sikap Kerjasama Siswa Kelas VII A ............................ 152

Lampiran 18. Sampel Hasi Lembar Kerja Siswa I ........................................................ 154

Lampiran 19.Sampel Hasi Lembar Kerja Siswa II ....................................................... 156

Lampiran 20. Daftar Kelompok Siswa Kelas VII A ..................................................... 158

Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian .......................................................................... 159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dari pemantauan Paul Suparno di beberapa SMA, alasan mengapa siswa

tidak menyukai pelajaran Fisika dan lebih memilih jurusan yang tidak

menggunakan fisika karena siswa menganggap bahwa pelajaran fisika itu sulit

untuk dipelajari, banyak rumus, menakutkan, dan banyak hitungannya (Paul

Suparno, 2009: 2). Hal ini tidak jauh berbeda dengan pemantauan yang dilakukan

oleh peneliti ketika melaksanakan program pengalaman lapangan pada tahun

2013. Belajar dengan model guru menjelaskan dan siswa hanya menerima

informasi dari guru membuat siswa kurang tertarik terhadap pelajaran yang

dipelajarinya dan kurang disukai oleh siswa. Guru dalam mengajar hanya

menggunakan model ceramah dan mengerjakan soal, bahkan beberapa guru

mengajar hanya mencatat teori dan soal dari buku (Paul Suparno, 2009: 2). Hal ini

menyebabkan siswa menjadi cepat bosan dan tidak menyukai pelajaran fisika.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa hanya mendengar

semua hal yang dijelaskan oleh guru, mencatat apa yang telah diberikan dan

mengerjakan apa yang diperintahkan oleh guru. Guru tidak memperhatikan

apakah siswa sudah memahami atau belum materi yang diajarkan, yang terpenting

materi tersebut sudah diajarkan. Akibatnya, siswa menjadi kurang aktif, kurang

terlibat dalam proses pembelajaran, dan siswa mengalami kejenuhan yang

berakibat pada kurangnya minat siswa dalam belajar fisika sehingga hasil belajar

fisika yang dicapai rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

2

Beberapa siswa mengatakan bahwa kurang tertarik dengan pelajaran

fisika karena guru fisikanya tidak menghidupkan suasana di kelas. Dalam

mengajar, hampir kebanyakan guru hanya menggunakan metode ceramah, latihan

soal, bahkan mengajar dengan metode yang monoton. Beberapa guru mengajar

hanya mencatat teori dan soal dari buku (Paul, 2009: 2- 3). Selain itu, ketika siswa

berada dalam kelompok diskusi dan ditugaskan melakukan percobaan sederhana

peneliti menemukan bahwa hanya ada satu atau dua siswa yang benar-benar

bekerja. Hal ini tentunya membuat pemahaman siswa menjadi rendah dan

kurangnya sikap kerjasama pada pelajaran fisika. Akibatnya, siswa cenderung

hanya mencatat dan menulis apa yang didengar dan dijelaskan oleh gurunya tanpa

dilibatkan langsung dalam proses menemukan pengetahuan atau mengembangkan

pengetahuan sesuai dengan kemampuan sendiri.

Unsur terpenting dalam pembelajaran yang baik adalah siswa yang

belajar, guru mengajar, bahan pelajaran dan hubungan antara guru dan siswa.

Dalam belajar fisika yang terpenting adalah siswa yang aktif belajar fisika (Paul,

2007: 2). Di dalam pembelajaran fisika, siswa dituntut untuk dapat memahami

konsep-konsep fisika yang merupakan bagian terpenting dalam proses

pembelajaran fisika. Siswa dapat dikatakan berhasil dan paham dalam hal

pembelajaran khususnya pembelajaran fisika, bila siswa tersebut telah memahami

suatu materi yang telah diajarkan.

Oleh karena itu, guru harus mampu melihat apakah konsep yang

diberikan kepada siswa sudah dipahami atau belum sama sekali. Dalam proses

pemahaman siswa, guru sebagai fasilitator perlu mengembangkan metode

pengajaran. Salah satu metode yang dapat digunakan oleh guru dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

3

pembelajaran yaitu dengan metode kooperatif. Menurut Isjoni (2008: 33)

pembelajaran kelompok kooperatif dapat meningkatkan cara belajar siswa

menjadi lebih baik, sikap tolong menolong dalam perilaku sosial, dan memberikan

kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan gagasan dan pendapatnya

dalam kelompok. Selain itu, metode kooperatif ini, dapat saling menguntungkan

antara siswa yang berprestasi rendah, sedang, dan siswa yang berprestasi tinggi.

Slavin (2008: 8) juga mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah

pembelajaran secara berkelompok, dimana siswa dalam satu kelas dikelompokkan

menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 4 hingga 5 orang untuk memahami

konsep yang difasilitasi oleh guru. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan

dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi, untuk

mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan

dalam pemahaman masing-masing (Slavin, 2009: 4). Metode pembelajaran

kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana siswa

bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain

dalam mempelajari mata pelajaran (Slavin, 2005: 4).

Pembelajaran kooperatif dapat merubah peran guru menjadi pengelola

aktivitas bagi siswanya di dalam kelompok kecil, sehingg siswa diberi

kesempatan untuk dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya bersama-sama

didalam kelompok masing-masing. Dengan kooperatif berarti siswa mengerjakan

sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai

satu kelompok atau satu tim (Isjoni, 2008: 22). Pembelajaran kooperatif telah

banyak diterapkan di sekolah-sekolah karena manfaatnya yang besar dalam

meningkatkan interaksi siswa dengan teman-temannya dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

4

Pembelajaran kooperatif menekankan pada kerjasama kelompok untuk mencapai

tujuan tertentu. Selain itu siswa juga didorong untuk saling membantu dalam

mempelajari bahan pelajaran.

Kerjasama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008: 682)

mengartikan sebagai melakukan suatu kegiatan yang ditangani oleh dua orang

atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kerjasama siswa dapat saling

mendukung (membangun semangat), menghargai satu sama lain, saling mengisi

dan menguatkan, keterbukaan dan komunikasi secara positif, dan mempunyai

sikap saling percaya. Salah satu tipe metode pembelajaran kooperatif yaitu

Numbered Heads Together (NHT). Pembelajaran tipe Numbered Heads Together

yang disingkat NHT merupakan salah satu pendekatan struktural dalam

pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Spencer Kagan (Arends, 2008:

15).

Metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

diawali dengan guru menjelaskan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru

membentuk kelompok-kelompok kecil dan setiap anggota dalam kelompok diberi

nomor. Kemudian guru memberikan pertanyaan kepada setiap kelompok dan

siswa dalam kelompoknya berdiskusi bersama untuk menemukan jawaban atas

pertanyaan tersebut. Setelah diskusi selesai, guru menyebutkan nomor tertentu,

siswa yang nomornya disebut menuliskan jawaban dipapan tulis. Sebelum guru

memutuskan jawaban yang ditulis siswa benar atau tidak, guru memancing

pemahan siswa terlebih dahulu. Siswa yang menuliskan jawaban yang benar,

mendapatkan apresiasi kelompok dan siswa yang menuliskan jawaban yang salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

5

diberi dorongan dan semangat untuk terus mencoba. Sehingga, jika seperti ini

akan melibatkan siswa untuk aktif belajar dalam kelompoknya.

Metode kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) akan

diterapkan pada pelajaran Fisika materi Gerak Lurus yang merupakan salah satu

materi pembelajaran dalam pelajaran fisika di SMP kelas VII. Dengan

menerapkan metode kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) diharapkan

tidak lagi menganggap bahwa pelajaran fisika sulit, banyak rumus, hafalan dan

membosankan melainkan menyenangkan dan menarik. Sehingga pada akhirnya

tingkat pemahaman siswa menjadi meningkat yang dapat dilihat dari hasil belajar

yang diperoleh oleh siswa dan mampu bekerjasama dalam kelompok dengan baik.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

yang menerapkan model pembelajaran kooperatif yang diharapkan dapat memicu

hasil belajar siswa terhadap pelajaran Fisika dan kerjasama siswa. Penelitian ini

mengambil judul: “PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN

PENGARUHNYA TERHADAP PEMAHAMAN DAN SIKAP

KERJASAMA SIWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG

GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO”.

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

diidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

2.1. Kurangnya pemahaman siswa, penguasaan materi pembelajaran,

cara penyajian pembelajaran yang tidak sesuai/kurang, siswa yang kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

6

menyukai pelajaran, serta daya intelegensi yang rendah dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa (Sujarwo, 2012: 1).

2.2. Guru dalam mengajar hampir kebanyakan menggunakan metode

ceramah dan latihan soal di dalam kelas (Paul Suparno, 2009: 2) sehingga

membuat siswa menjadi tidak aktif dalam pembelajaran fisika di kelas. Selain itu,

dalam mengajar metode yang digunakan oleh guru kurang bervariasi sehingga

siswa menjadi bosan dan pada akhirnya siswa tidak menyukai pelajaran fisika

(Paul Suparno, 2007: 1).

2.3. Sikap individu siswa dan kurangnya kerjasama siswa dalam

kelompok (Illah, 2012: 95).

2.4. Berdasarkan observasi di sekolah, dalam menerapkan metode

pembelajaran di kelas selama ini kurang bervariasi untuk meningkatkan

pemahaman siswa.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti ingin mengembangkan

metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk

menginkatkan pemahaman dan aktivitas kerjasama siswa.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa

permasalahan, antara lain:

3.1. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa kelas VII SMP Pemuda

Nyukang Harjo dengan menggunakan metode kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) pada materi gerak lurus?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

7

3.2. Apakah ada perbedaan pemahaman siswa tentang materi gerak lurus pada

siswa yang diajar dengan metode kooperatif tipe Numbered Heads Together

(NHT) dan metode ceramah di SMP Pemuda Nyukang Harjo kelas VII?

3.3. Bagaimana sikap siswa terhadap kerjasama yang dikembangkan di dalam

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)?

4. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

4.1. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

pembelajaran dengan tipe Numbered Heads Together (NHT).

4.2. Dalam proses pembelajaran ada tujuan yang ingin dicapai mencakup 3

ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik (Bloom dalam

Uno & Koni, 2012: 60). Dalam penelitian ini yang diukur adalah perubahan

pemahaman siswa dalam pembelajaran sebagai tujuan dari ranah kognitif dan

sikap kerjasama siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode

kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)sebagai tujuan dari ranah afektif.

4.3. Materi yang disampaikan dalam penelitian ini adalah gerak lurus.

5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada masalah yang telah dirumuskan diatas, maka penelitian

ini bertujuan untuk:

5.1. Mengetahui bagaimana peningkatan pemahaman siswa kelas VII SMP

Pemuda Nyukang Harjo dengan menggunakan metode kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT) pada materi gerak lurus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

8

5.2. Mengetahui apakah ada perbedaan pemahaman siswa tentang materi gerak

lurus pada siswa yang diajar dengan metode kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) dan metode ceramah di SMP Pemuda Nyukang Harjo kelas VII.

5.3. Mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap kerjasama yang dikembangkan

di dalam pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).

6. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan akan memberikan

manfaat untuk beberapa pihak, diantaranya:

6.1. Bagi Universitas

Dengan adanya penelitian ini, dapat menjadikan lulusan yang unggul

yang mampu menerapkan metode dengan situasi belajar yang sesungguhnya.

6.2. Bagi Sekolah

Dengan adanya penelitian ini, mampu mengevaluasi proses pembalajaran

dan memantau jalannya proses belajar di kelas sehingga mutu pendidikan di

sekolah terjaga dan mengalami peningkatan.

6.3. Bagi Guru

Dengan adanya penelitian ini, dapat menjadi masukan bagi guru agar

dapat merancang dan merencanakan pembelajaran yang tepat bagi siswa agar

mampu membuat minat dan ketertarikan siswa akan pelajaran fisika menjadi

meningkat.

6.4. Bagi Siswa

Manfaat penelitian ini bagi siswa yaitu dapat meningkatkan pemahaman

siswa pada materi gerak lurus, mengajarkan kepada siswa agar dapat melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

9

aktivitas dalam kelompok serta dapat menimbulkan sikap kerjasama siswa dalam

kerja kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

10

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan menjelaskan informasi lebih lanjut mengenai model

dan metode pembelajaran, metode pembelajaran kooperatif, ciri-ciri pembelajaran

kooperatif, unsur-unsur kooperatif, tujuan pembelajaran kooperatif, langkah-

langkah metode pembelajaran kooperatif, kelebihan dan kekurangan metode

pembelajaran kooperatif, tipe-tipe metode pembelajaran kooperatif , peran guru

dalam pembelajaran kooperatif, pembelajaran kooperatif tipe NHT, kemampuan

yang dikembangkan dalam pembelajaran kooperatif, pemahaman, kerjasama

siswa, serta materi gerak lurus.

1. Model dan Metode Pembelajaran

Sebelum membahas mengenai pembelajaran kooperatif, akan dibahas

mengenai model dan metode. Beberapa sumber menyebut sebagai model

pembelajaran, dan sumber lain menyebut sebagai metode. Maka dari itu, peneliti

akan membahas terlebih dahulu mengenai model dan metode.

1.1. Model Pembelajaran

Model pembelajaran menurut Sugiyanto (2009: 3) adalah kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai

pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam

merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

11

Sedangkan menurut Rusman (2011: 144) model pembelajaran adalah

suatu rencana yang dapat digunakan untuk merancang bahan-bahan pembelajaran,

dan membimbing pembelajaran, dikelas atau yang lain.

Suprijono (2009: 45- 46) mengatakan bahwa model pembelajaran dapat

diartikan sebagai pola yang digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur

materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas. Model pembelajaran ini

mengacu pada pendekatan yang akan digunakan termasuk didalamnya tujuan-

tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan

pembelajaran dan pengelolaan kelas. Melalui model pembelajaran guru dapat

membantu siswa untuk memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berfikir,

dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman

bagi para perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan aktivitas belajar

mengajar.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

adalah rencana yang dapat digunakan untuk merancang bahan-bahan

pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain yang dapat

membantu siswa untuk memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berfikir,

dan mengekspresikan ide.

Menurut Suprijono (2009: 46- 54), ada macam-macam model

pembelajaran. Berikut adalah uraian mengenai model pembelajaran yaitu:

1.1.1. Model Pembelajaran Langsung

Model pembelajaran langsung mengacu pada gaya belajar yang

dilakukan oleh guru, guru terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

12

peserta didik dan mengajarkan secara langsung kepada seluruh kelas (Suprijono,

2009: 47).

1.1.2. Model Pembelajaran Kooperatif

Dalam Suprijono (2013: 54) pembelajaran kooperatif merupakan konsep

yang lebih luas. Pembelajaran kooperatif dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh

guru. Guru tetap berperan dalam memberi pengarahan pada siswa misalnya untuk

pemberian penugasan dan pertanyaan-pertanyaan serta pemberian bahan ajar pada

siswa meskipun siswa dituntut mandiri dan belajar mengetahui tanggung

jawabnya.

1.1.3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Menurut Suprijono (2009: 68- 71) metode pembelajaran berbasis

masalah ini dikembangkan berdasarkan konsep-konsep. Konsep tersebut adalah

penemuan. Pembelajaran ini menekankan pada masalah-masalah kontekstual,

konsep-konsep informasi yang dijabarkan dari disiplin-disiplin akademik serta

aktivitas penyelidikan.

1.2. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah suatu cara atau teknik yang akan digunakan

oleh pengajar dalam menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pembelajaran

(Daryanto dan Rahardjo, 2012: 148). Metode pembelajaran adalah seluruh

perencanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran

termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan. Metode pembelajaran

dianggap sebagai sesuatu prosedur atau proses yang teratur, suatu jalan atau cara

yang teratur untuk melakukan pembelajaran ( Suyono dan Hariyanto, 2011: 18).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

13

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran

adalah teknik yang digunakan oleh pengajar untuk melakukan pembelajaran demi

mencapai tujuan belajar.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dalam penelitian ini dipilih istilah

metode pembelajaran. Istilah “metode pembelajaran dipilih berdasarkan dari

penjelasan mengenai metode itu sendiri yaitu mengenai cara atau teknik yang

digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.

2. Metode Pembelajaran Kooperatif

Metode pembelajaran kooperatif merupakan salah satu metode dari

sekian macam metode pembelajaran yang dikenal di dunia pendidikan khususnya

bagi para guru atau calon guru.

Slavin (2008: 8) mengartikan pembelajaran kooperatif (cooperative

learning) adalah pembelajaran secara berkelompok, dimana siswa dalam satu

kelas dikelompokkan menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 4 hingga 5 orang

untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Sedangkan menurut

Taniredja (2011: 55) pembelajaran kooperatif merupakan sistem pengajaran

dimana siswa diberi kesempatan untuk bekerjasama dengan sesama siswa yang

lain dalam tugas-tugas yang terstruktur.

Menurut Arends (2008: 4) metode pembelajaran kooperatif adalah

metode pembelajaran yang berupaya untuk membantu siswa mempelajari isi

akademis dan berbagai keterampilan untuk mencapai berbagai sasaran dan tujuan

sosial serta hubungan antar manusia. Metode ini dikembangkan untuk mencapai

tiga tujuan penting, yaitu: prestasi akademis, toleransi dan penerimaan terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

14

keanekaragaman dan pengembangan keterampilan sosial. Dalam kelas kooperatif,

para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan

berargumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan

menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing (Slavin, 2008: 4).

Metode pembelajaran kooperatif guru membagi siswa berdasarkan kemampuan

siswa, keunikan atau tidak hanya membagi siswa dalam kelompok lalu memberi

tugas untuk menyelesaikannya.

Dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif guru tidak hanya

membagi siswa kedalam kelompok secara acak tetapi berdasarkan kemampuan,

keunikan atau perbedaan siswa. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam

kerja kelompok terdapat unsur-unsur yang dapat diterapkan pada metode

pembelajaran kooperatif yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab

perseorangan, tatap muka, komunikasi antaranggota dan evaluasi kelompok.

Dengan menerapkan kelima unsur tersebut dan melaksanakan langkah-langkah

metode kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas

dengan baik (Lie, A, 2008: 29).

Jadi dapat disimpulkan dari pendapat diatas bahwa metode pembelajaran

kooperatif adalah cara belajar siswa yang dikelompokkan dalam kelompok kecil,

dimana siswa saling mendukung, bekerkerjasama untuk memahami suatu konsep

demi mencapai tujuan pembelajaran yang didampingi oleh guru. Dalam kooperatif

keberhasilan kelompok sangat ditentukan oleh anggota dari kelompok tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

15

3. Ciri –ciri Pembelajaran Kooperatif

Setiap metode pembelajaran tentunya memiliki ciri-ciri tersendiri.

Berikut ini merupakan ciri-ciri dari metode pembelajaran kooperatif yang

membuat ciri khas metode pembelajaran kooperatif menurut Taniredja (2011: 59)

yaitu : (1) belajar bersama dengan teman, (2) selama proses belajar terjadi tatap

muka antar teman, (3) saling mendengarkan pendapat di antara anggota

kelompok, (4) belajar dari teman sendiri dalam kelompok, (5) belajar dalam

kelompok kecil, (6) produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat, (7)

keputusan tergantung pada mahasiswa sendiri, (8) mahasiswa aktif.

Menurut Rusman (2011: 208) ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah :

1) Siswa bekerjasama dalam kelompk untuk mencapai tujuan belajar,

2) Kelompok dibentuk berdasarkan siswa yang memiliki kemampuan yang

tinggi, sedang, dan rendah,

3) Setiap anggota dalam kelompok terdiri dari ras, budaya, suku, dan jenis

kelamin yang berbeda-beda,

4) Pemberian penghargaan lebih berorientasikan kepada kelompok daripada

individu.

Dengan demikian, ciri-ciri metode pembelajaran kooperatif ditandai

dengan pembagian tugas yang sama yang dikerjakan secara bersama-sama dan

setiap anggota dalam kelompok berkoordinasi untuk berusaha dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan, dalam kelompok terdiri dari siswa yang

berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Adanya bertatap muka secara

langsung dengan teman dalam kelompok dan belajar dengan teman sendiri dimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

16

siswa diharapkan dapat berkomunikasi, saling bertukar pikiran maupun mampu

mengeluarkan pendapatnya.

4. Unsur – unsur Metode pembelajaran Kooperatif

Dalam pembelajaran kooperatif (Lie, 2008: 31) mengatakan bahwa tidak

semua kerja kelompok bisa dianggap kooperatif. Untuk mencapai hasil yang

maksimal, lima unsur model pembelajaran harus diterapkan, yaitu :

a. Saling Ketergantungan Positif

Usaha setiap anggota sangat diperlukan untuk mencapai suatu

keberhasilan dalam penyelesaian tugas. Oleh karena itu, keberhasilan

penyelesaian tugas ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota kelompok.

Sehingga, semua anggota kelompok akan merasa saling ketergantungan. Disini,

guru dituntut untuk menciptakan kelompok kerja yang menyusun tugas

sedemikian rupa agar setiap anggota kelompok menyelesaikan tugasnya sendiri

untuk mencapai tujuan bersama.

b. Tanggung Jawab Perseorangan

Diperlukan tanggung jawab masing-masing dari setiap anggota kelompok

sesuai dengan tugasnya, karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap

anggotanya. Kesadaran tanggung jawab masing-masing anggota kelompok sangat

mendukung atas keberhasilan kelompok. Untuk mencapai itu, guru harus

memberikan penilaian terhadap individu dan juga terhadap kelompok.

c. Tatap Muka

Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan

berdiskusi. Kegiatan ini akan mempermudah antarsiswa dalam berkomunikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

17

Dengan adanya interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga

kepada siswa untuk bekerjasama, menghargai perbedaan, mengisi kekurangan,

dan memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota. Hasil kerjasama dalam

kelompok jauh lebih besar daripada hasil kerjasama secara individu.

d. Komunikasi Antar Anggota

Siswa dibekali dengan berbagai keterampilan berkomunikasi. Pengajar

mengajarkan cara–cara berkomunikasi, karena tidak setiap siswa mempunyai

keahlian mendengarkan dan berbicara. Keberhasilan suatu kelompok bergantung

pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan

mereka untuk mengutarakan pendapat mereka.

e. Evaluasi Proses Kelompok.

Pengajar meluangkan waktu khusus untuk kelompok mengevaluasi

proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar selanjutnya bisa

bekerjasama dengan lebih efektif.

5. Tujuan Metode Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai.

Tujuan utama pembelajaran kooperatif ini adalah siswa memperoleh pengetahuan

dari sesama temannya (Isjoni, 2008: 166). Menurut Depdiknas dalam Taniredja,

Tukiran, Dkk (2011: 60) ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam metode

pembelajaran kooperatif yaitu:

a. Tujuan pertama pembelajaran kooperatif yaitu meningkatkan hasil

akademik dan meningkatkan kinerja siswa. Siswa yang memiliki kemampuan

yang lebih akan menjadi narasumber bagi teman yang kurang mampu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

18

b. Tujuan kedua adalah pembelajaran kooperatif memberi peluang

kepada siswa untuk menerima sesama teman yang memiliki berbagai perbedaan

agama, suku, buadaya, kemampuan akademik dan tingkat sosial.

c. Tujuan ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah untuk

mengembangkan keterampilan sosial siswa seperti aktif bertanya, menghargai

pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau

pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.

Dilihat dari pendapat diatas maka tujuan dari metode pembelajaran

kooperatif adalah meningkatkan hasil akademik siswa dan meningkatkan kinerja

siswa, memberi peluang kepada siswa untuk menerima sesama teman yang

memiliki perbedaan, dan mengembangkan keterampilan sosial siswa.

6. Langkah – langkah Metode Pembelajaran Kooperatif

Ada beberapa langkah-langkah yang dilakukan pada pembelajaran

kooperatif seperti pada buku Suprijono (2009: 65), ada 6 fase yang harus

dilakukan dalam menggunakan metode kooperatif yaitu :

a. Fase pertama yaitu present goals and set (menyampaikan tujuan

dan mempersiapkan peserta didik). Disini, guru menjelaskan tujuan dari

pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.

Hal ini penting dilakukan karena peserta didik harus memahami dengan jelas

prosedur dan aturan dalam pembelajaran.

b. Fase kedua yaitu present information (menyampaikan informasi).

Guru menjelaskan materi ajar kepada siswa yang merupakan isi dari akademik.

c. Fase ketiga yaitu organize students into learning teams

(mengorganisir peserta didik ke dalam tim-tim belajar). Guru memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

19

pejelasan kepada peserta didik untuk saling bekerjasama didalam kelompok dan

membantu kelompok untuk melakukan transisi yang efisien. Penyelesaian tugas

kelompok merupakan tujuan kelompok.

d. Fase keempat yaitu assit team work and study (membantu kerja tim

dan belajar). Guru membantu tim-tim belajar selama peserta didik mengerjakan

tugasnya yang dapat berupa petunjuk, pengarahan, atau meminta beberapa peserta

didik mengulangi hal yang sudah ditujukannya.

e. Fase kelima yaitu test on the materials (mengevaluasi). Guru

menguji pengetahuan siswa mengenai materi pembelajaran atau kelompok-

kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

f. Fase keenam yaitu provide recognition (memberikan pengakuan

atau penghargaan). Guru memberikan penghargaan kepada siswa terhadap hasil

belajar indivu dan kelompok.

7. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Kooperatif

Dalam pemilihan metode yang digunakan oleh guru dalam proses

pembelajaran didasarkan pada kesesuaian materi yang diajarkan dan kesesuaian

tujuan pembelajaran dengan metode pembelajaran yang digunakan. Pada setiap

pembelajaran selalu memiliki kelebihan dan kekurangannya.

7.1. Kelebihan Metode Pembelajaran Kooperatif

Menurut Cilibert Macmilan, 1993 dalam Isjoni, (2008: 157) dan Arends

(2008: 6) ada kelebihan dari pembelajaran kooperatif yaitu antara lain:

a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan dan

merumuskannya dalam kelompok sebagai satu penyelesaian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

20

b. Melatih keterampilan siswa dalam bersosialisasi dan berfikir

c. Mampu mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan

keterampilan secara penuh dalam suasana belajar yang terbuka dan demokratis

d. Dengan adanya dukungan siswa atau teman sebaya akan

menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar secara keseluruhan.

e. Siswa dapat mengerjakan tugas akademik secara bersama-sama yang

dapat menguntungkan bagi siswa yang berprestasi rendah maupun tinggi. Siswa

yang prestasinya lebih tinggi akan menjadi tutor bagi temannya yang menuntut

untuk berfikir lebih mendalam mengenai hubungan di antara berbagai ide dalam

subjek tertentu.

f. Siswa-siswi dengan berlatar belakang dan kondisi yang berbeda

diberi kesempatan untuk bekerja secara bersama pada tugas yang sama serta

melalui penghargaan koopertif belajar untuk saling menghargai.

g. Memberikan kepada siswa untuk belajar kerjasama dan

berkolaborasi kepada siswa lain.

h. Meningkatkan kerjasama karena menghargai dan mendukung

perkembangan inteligensi interpersonal, salah satu di antara delapan multiple

intelligence.

7.2. Kelemahan Metode Pembelajaran Kooperatif

Selain adanya kelebihan, kooperatif juga memiliki kelemahan.

Kelemahan dari metode pembelajaran kooperatif menurut Salvin (2008: 40) yaitu

bila tidak dirancang dengan baik dan benar, metode pembelajaran kooperatif

memungkinkan ada siswa yang melakukan seluruh pekerjaan atau sebagain

pekerjaan sementara siswa yang lain hanya menerima saja hasil pekerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

21

temannya. Pengaruh pengendara bebas merupakan suatu hal yang paling mungkin

muncul ketika kelompok memiliki tugas tunggal, seperti ketika mereka diminta

mengumpulkan laporan tunggal, menyelesaikan lembar kegiatan tunggal, atau

mengerjakan satu proyek saja. Penugasan semacam ini dapat menciptakan situasi

dimana para siswa yang dianggap sebagai anak yang kurang mampu tidak

dipedulikan oleh anggota kelompok yang lainnya.

8. Tipe Pembelajaran Kooperatif

Ada beberapa tipe metode dalam pembelajaran kooperatif yaitu:

8.1. Student Team Achievement Divison (STAD)

Dalam buku Slavin (2005: 143- 151) pembelajaran dengan tipe STAD

merupakan tipe metode pembelajaran yang paling sederhana. Guru

menyampaiakn materi pelajaran, kemudian siswa dibagi ke dalam beberapa

kelompok berdasarkan kemampuan, gender, ras, dan etnis. Kemudian, siswa

bekerja bersama kelompok dan memastikan bahwa anggota setiap kelompok telah

menguasai materi tersebut. Selanjutnya, mereka diuji secara individual melalui

kuis. Perolehan nilai kuis setiap anggota menentukan skor yang diperoleh oleh

kelompok mereka. Setiap anggota harus berusaha memperoleh nilai maksimal

dalam kuis jika kelompok mereka ingin mendapatkan skor yang tinggi.

8.2. Teams-Games-Tournaments (TGT)

Menurut Slavin (2005: 163- 170) tipe Teams-Games-Tournaments (TGT)

menggunakan turnamen akademik, menggunakan kuis-kuis, dan sistem kemajuan

individu. TGT ini dimulai dengan guru menyampaikan materi pembelajaran,

kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

22

rendah, sedang, dan tinggi. Kemudian, setiap anggota ditugaskan untuk

mempelajari materi terlebih dahulu bersama dengan anggota yang lain, lalu

mereka di uji secara individu melalui game akademik. Nilai yang mereka peroleh

dari skor game akan menentukan skor kelompok mereka masing-masing.

Dengan TGT, siswa akan menikmati bagaimana suasana turnamen itu,

dan karena mereka berkompetensi dengan kelompok-kelompok yang memiliki

komposisi kemampuan yang setara, maka kompetensi dalam TGT terasa lebih fair

dibandingkan dengan kompetensi dalam pelajaran-pelajaran tradisional pada

umumnya.

8.3. Jigsaw

Pembelajaran dengan tipe Jigsaw menurut Agus (2009: 89- 91) diawali

dengan pengenalan topik yang akan dibahas oleh guru. Selanjutnya, guru

membagi siswa menjadi beberapa kelompok, jumlah kelompok tergantung pada

jumlah konsep yang terdapat pada topik yang dipelajari. Setelah kelompok

terbentuk, guru membagikan materi tekstual kepada tiap-tiap kelompok. Setiap

orang dalam kelompok bertanggung jawab mempelajari materi tekstual yang

diterima oleh guru. Kemudian, masing-masing kelompok menunjukkan satu orang

anggotanya yang dianggap ahli untuk bergabung dalam satu kelompok lagi yang

sering dikenal sebagai “kelompok ahli”.

Dalam “kelompok ahli” ini, setiap anggota saling berdiskusi untuk

memahami lebih lanjut tentang informasi tersebut. Setelah itu, mereka kembali ke

kelompoknya masing-masing untuk mengajarkan topik yang lebih spesifik dari

informasi tersebut kepada teman-teman satu kelompoknya. Pengajaran ini

dibutuhkan agar dirinya dan teman-teman dalam satu kelompoknya bisa siap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

23

menghadapi ujian individu berikutnya. Setelah itu, setiap anggota diuji secara

individu melalui kuis. Skor yang diperoleh setiap anggota dari hasil kuis akan

menentukan skor yang diperoleh oleh kelompok mereka.

8.4. Group Investigation (GI)

Group Investigation (GI) dalam buku Agus (2009: 93) dimulai dengan

pembagian kelompok. Selanjutnya, guru beserta peserta didik memilih topik

tertentu dengan permasalahan yang dapat dikembangkan dari topik. Kemudian,

peserta didik bersama dengan guru menentukan metode penelitian yang

dikembangkan untuk memecahkan masalah. Masing-masing kelompok diberi

tugas atau proyek yang berbeda.

Dalam kelompok, setiap anggota berdiskusi dan menentukan informasi

apa yang akan dikumpulkan, bagaimana mengolahnya, bagaimana menelitinya,

dan bagaimana menyajikan hasil penelitiannya di depan kelas. Mereka yang akan

memutuskan sendiri pembagian kerjanya. Selama proses penelitian, mereka akan

terlibat aktivitas berfikir tingkat inggi, seperti membuat sintesis, ringkasan,

hipotesa, kesimpulan, dan menyajikan laporan akhirnya. Langkah berikutnya

yaitu presentasi hasil masing-masing kelompok.

8.5. Team accelerated instruction (TAI)

Dalam tipe ini, menurut Slavin (2005: 195- 199) diawali dengan

mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan yang berbeda. Masing-masing

kelompok terdiri dari 4 siswa dan ditugaskan untuk menyelesaikan materi

pembelajaran atau PR tertentu.

Dalam tipe TAI ini, setiap kelompok diberi serangkaian tugas tertentu

untuk dikerjakan bersama-sama. Poin dalam tugas dibagikan secara berurutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

24

kepada setiap anggota. Setiap anggota harus saling memeriksa jawaban teman-

teman satu kelompok dan saling memberi bantuan jika memang dibutuhkan.

Disini, guru dapat memberi penjelasan seputar soal yang kebanyakan dianggap

sulit oleh siswa. Setelah itu, masing-masing anggota diberi tes individu tanpa

bantuan dari anggota yang lain. Skor yang diperoleh tidak hanya di nilai sejauh

mana siswa mampu bekerja secara mandiri.

Setiap minggu, guru menjumlahkan berapa banyak soal yang dapat

dijawab oleh masing-masing kelompok. Penghargaan diberikan kepada kelompok

yang mampu menjawab soal-soal dengan benar lebih banyak dan mampu

menyelesaikan PR dengan baik. Guru memberikan poin kepada individu yang

mampu memperoleh nilai rata-rata pada ujian final.

8.6. Team Product (TP)

Miftahul Huda (2012: 130) dinamakan Team Product (TP) karena setiap

kelompok diminta untuk berkreasi atau menciptakan sesuatu. Semua hal yang

dilakukan oleh setiap kelompok haruslah berbentuk produk, baik itu abstrak

maupun konkrit. Untuk memastikan tanggung jawab individu, guru memberikan

peran atau tugas yang berbeda-beda pada masing-masing anggota dalam setiap

kelompok untuk menciptakan satu produk kelompok.

8.7. Discussion Group (DG) – Group Project (GP)

Miftahul Huda (2012: 133) tipe DG dan GP lebih terfokus dan

terstruktur, biasanya berlaku untuk beberapa kali pertemuan. Kelompok diskusi

dan proyek kelompok dirancang untuk mengerjakan tugas pembelajaran atau

proyek tertentu dan guru memastikan bahwa setiap anggota kelompok

mendapatkan tugas mengerjakan masing-masing bagian dari laporan tersebut. Jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

25

tugas tersebut ternyata tidak bisa dibagi-bagi, setidaknya mereka mendapatkan

peran yang berbeda. Tidak boleh ada satu atau beberapa orang anggota yang

sendiri memikul beban tugas/proyek tersebut sepenuhnya, sementara anggota-

anggota yang lain hanya ikut-ikutan.

Setiap kelompok diskusi atau proyek kelompok disarankan ada satu

pemimpin/ketua yang dipilih karena memiliki kemampuan organisasional yang

memadai, bukan semata karena performa akademiknya. Pemimpin harus

bertanggung jawab memastikan semua anggotanya berpartisipasi dan benar-benar

disiplin mengerjakan tugas mereka masing-masing.

8.8. Numbered Heads Together (NHT)

Dalam Suprijono (2009: 92) dijelaskan bahwa tipe NHT diawali dengan

guru menjelaskan materi yang akan dipelajari, kemudian guru membagi siswa

kedalam kelompok-kelompok kecil. Selanjutnya tiap-tipa orang dalam kelompok

diberi nomor. Setelah kelompok terbentuk, guru mengajukan pertanyaan yang

harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok. Lalu guru memberikan kesempatan

kepada siswa berdiskus untuk mengemukakan pendapat dalam kelompok. Setelah

diskusi, guru menyebutkan nomor tertentu dan siswa yang nomornya disebut tiap-

tiap kelompok menuliskan jawabannya dipapan tulis. Disini, setelah siswa

menuliskan jawabannya guru memancing pemahaman siswa dengan bertanya

jawaban yang dituliskan oleh temannya benar atau tidak. Bila jawaban benar, guru

memberikan apresiasi kepada kelompok, bila jawaban siswa salah guru

memberikan semangat kepada kelompok agar tetap terus berusaha dan tidak

mudah menyerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

26

Pada penenlitian ini, peneliti lebih memfokuskan pada tipe Numbered

Heads Together (NHT). Untuk itulah, akan dibahas lebih lanjut mengenai tipe ini.

9. Peranan Guru dalam Metode Pembelajaran Kooperatif

Dalam pembelajaran kooperatif siswa menjadi aktif dibentuk melalui

bimbingan dari guru. Peranan guru sangat penting dalam kegiatan pembelajaran,

guru merancang pelaksanaan pembelajaran untuk siswa dan biasanya memikirkan

aktivitas seperti apa yang dilakukan oleh siswa di kelas, materi apa yang akan

disampaikan serta metode seperti apa yang digunakan dan media yang tepat untuk

digunakan dalam pembelajaran di kelas. Aktivitas siswa dalam bekerjasama dapat

berjalan sebagai mana mestinya apabila mempunyai prosedur yang jelas untuk

dilakukan oleh anggota-anggota dalam kelompok (Isjoni, 2008: 158). Adapun

peran guru dalam pembelajaran kooperatif menurut Paul Suparno (2007: 136)

yaitu:

a. Guru sebagai fasilitator dalam belajar bersama dengan membentuk

kolompoknya.

b. Guru mengajarkan konsep dasar dan keterampilan kerja sama. Awalnya

guru melatih siswa untuk dapat bekerjasama secara sinergis.

c. Monitoring kelompok apakah jalan atau tidak. Dengan monitoring akan

ketahuan kelompok mana yang jalan dan tidak sehingga dapat dibantu

dengan cepat.

d. Intervensi, membantu bila diperlukan; terlebih macet. Disini, guru

membantu peserta didik bila mengalami kesulitan agar proses belajar

berjalan dengan lancar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

27

e. Evaluasi kelompok dan siswa-siswa. Mengevaluasi kelompok untuk

semakin maju, demikian juga mengevaluasi siswa, terlebih siswa yang

kurang begitu aktif dalam bekerjasama.

10. Pembelajaran Koopeartif tipe Numbered Heads Together (NHT)

Metode pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas.

Menurut Ibrahim (2000: 28) metode pembelajaran kooperatif tipe NHT

dikembangkan oleh Spancer Kagen (1993) untuk melibatkan lebih siswa bersama

kelompoknya dalam memahami pelajaran dan mengecek pemahaman siswa

terhadap isi pelajaran. Teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk

saling mengembangkan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang benar dan

mendorong siswa untuk meningkatkan kerjasama siswa.

10.1. Tujuan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki tujuan untuk meningkatkan

penguasaan akademik, meningkatkan kinerja siswa dalam tugas akademik,

berbagi tugas secara merata, menerima teman yang memiliki berbagai perbedaan

seperti agama, suku, budaya, kemampuan akademis, dan tingkat sosial,

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh guru, siswa berani untuk

mengemukakan pendapatnya, ide, aktif dalam bertanya, mengahargai pendapat

orang lain, dan bekerja dalam kelompok.

Selain itu, tujuan dari tipe NHT ini agar siswa membantu teman dalam

kelompoknya untuk memahami materi pelajaran dimana siswa yang mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

28

kemampuan yang tinggi menjadi sumber bagi siswa yang mempunyai kekampuan

yang sedang maupun rendah. Secara tidak langsung tipe NHT akan membuat

siswa dalam tiap-tiap kelompok akan bersaing dalam belajar. Dengan adanya

bersaing dengan kelompok-kelompok lain akan menimbulkan rasa cemas yang

dapat mendorong siswa untuk meningkatkan kegiatan belajar mereka.

Ibrahim (2000) juga mengemukakan ada tiga tujuan yang hendak dicapai

dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu:

a. Hasil Belajar Akademik Struktural

Bertujuan untuk meningkatkan kenerja dalam tugas-tugas akademik.

b. Pengakuan Adanya Keragaman

Bertujuan agar siswa dapat menerima teman yang memiliki latar belakang

berbeda. Tipe pembelajaran ini memberikan peluang bagi siswa dari berbagai latar

belakang dan kondisi yang berbeda untuk bekerja, saling tergantung pada tugas-

tugas akademik dan saling menghargai satu sama lain.

c. Pengembangan Keterampilan Sosial

Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.

Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai

pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam

kelompok, dan sebagainya.

d. Secara tidak langsung dengan menerapkan metode kooperatif tipe NHT

membuat siswa bersaing secara positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

29

10.2. Langkah – langkah pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT)

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep

Spencer Kagen (dalam buku Ibrahim, 2000: 28) untuk melibatkan lebih banyak

siswa dalam menelaah materi yang mencakup dalam suatu pelajaran dengan

mengecek pemahaman mengenai isi pelajaran. Ada lima langkah yang guru

gunakan dalam pembelajaran kooperatif NHT yaitu sebagai berikut:

a. Penomoran

Sebelum guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil, guru

menjelaskan materi yang akan dipelajari kepada siswa. Selanjutnya, guru

membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Jumlah kelompok

mempertimbangkan jumlah konsep yang dipelajari. Contohnya bila jumlah siswa

dalam satu kelas terdiri atas 30 orang dan terbagi menjadi 6 kelompok kecil

berdasarkan jumlah konsep yang dipelajari, maka tiap kelompok terdiri dari 5

anggota. Tiap anggota kelompok diberi nomor 1-5.

b. Pengajuan Pertanyaan

Setelah kelompok terbentuk, guru menjelaskan pokok bahasan yang akan

dipelajari. Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang harus

dijawab oleh kelompok. Guru memberikan kesempatan kepada tiap kelompok

untuk menemukan jawaban.

c. Berpikir Bersama

Setelah siswa mendapatkan pertanyaan dari guru, siswa bersama dalam

kelompoknya berdiskusi bersama untuk menemukan jawaban atas pertanyaan

yang diberikan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

30

d. Pemberian Jawaban

Langkah selanjutnya adalah guru menyebutkan suatu nomor tertentu dan

siswa yang memiliki nomor yang sama dari tiap kelompok diberi kesempatan

untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Setiap

siswa yang ingin memberikan jawabannya menuliskan terlebih dahulu jawaban

mereka dipapan tulis. Setelah selesai, guru tidak langsung memutuskan jawaban

yang ditulis siswa benar atau tidak tetapi memancing pengetahuan siswa dengan

bertanya apakah jawaban dari teman yang ditulis dipapan tulis benar atau tidak.

Bila jawaban yang ditulis siswa benar, guru memberikan apresiasi kepada siswa

dan bila jawaban salah guru memberikan dorongan semangat agar siswa tetap

terus berusaha dan tidak mudah menyerah.

e. Penghargaan Kelompok

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang memiliki

nilai atau hasil belajar paling tinggi. Penghargaan kelompok ini untuk

mengapresiasi atas hasil kelompok.

Metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

ini merupakan variasi dari diskusi kelompok yang menjadi ciri khasnya adalah

guru akan menyebutkan nomor siswa, dan siswa yang nomornya disebutkan

saling berebutan mewakili kelompoknya untuk menyampaikan jawaban didepan

kelas, dan demikian selanjutnya. Kelompok yang mampu menjawab dan

menjelaskan dengan benar akan mendapatkan penghargaan untuk memotivasi

siswa lain atau kelompok lainnya. Metode ini juga memberikan kesempatan siswa

untuk meluangkan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

31

Dari penjelasan diatas dapat dibuat analisis siklus tahap-tahap metode

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) sebagai berikut:

Gambar 1. Siklus Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads

Together (NHT)

10.3. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads

Together (NHT)

Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT menurut

Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18) yaitu rasa minder yang ada pada diri siswa

menjadi berkurang, meningkatkan keaktifan siswa, terjalinnya interaksi antar

siswa melalui diskusi yang dilakukan secara bersama dalam menyelesaikan

masalah yang dihadapi, siswa menjadi terlatih untuk bertanya, berdiskusi dan

mengembangkan bakat kepemimpinan, lebih memahami materi secara mendalam,

membuat hasil belajar lebih tinggi, melatih siswa untuk bertanggung jawab,

membuat siswa mampu bekerjasama dalam kelompok, meningkatkan rasa percaya

diri siswa, dan mengembangkan rasa ingin tahu.

Pertanyaan Penomoran

Menjawab Berfikir Bersama

Penghargaan kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

32

10.4. Kekurangan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Heads Together (NHT)

Selain kelebihan, NHT juga memiliki kekurangan yaitu:

1. Terjadi ketidakseimbangan dalam pembagian kelompok antara siswa

yang pandai dengan siswa yang kurang pandai.

2. Kemungkinan ada siswa yang tidak menyukai apabila bekerjasama

dengan yang lain.

3. Pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda membutuhkan waktu yang

lama.

4. Adanya pembagian tugas yang tidak merata. Siswa merasa takut bila

pekerjaan dalam kelompoknya tidak terbagi secara merata atau adil.

11. Kemampuan Yang Dikembangkan Dalam Metode Pembelajaran

Kooperatif

Setiap metode pembelajaran mempunyai tujuan belajar yang dapat

digunakan untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Menurut

Blomm, dasarnya tujuan belajar mencakup domain (ranah) kognitif, afektif dan

psikomotorik (Uno & Koni, 2012: 60). Di bawah ini akan dijelaskan ketiga ranah

dari taksonomi:

11.1. Ranah Kognitif

Ranah kognitif dikembangkan oleh Benyamin S. Bloom. Berikut adalah

kemampuan yang terdapat pada ranah kognitif dalam buku Assessment

Pembelajaran menurut Uno & Koni (2012: 61- 62) :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

33

a. Tingkat Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan disni diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam

menghafal atau mengingat kembali atau mengulang kembali kemampuan yang

pernah diterimanya. Menurut Djiwandono (2006: 210- 213) dalam buku Psikologi

Pendidikan, pengetahuan ini meliputi ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari

baik tentang pengertian, prinsip, hukum-hukum, unsur, atau rumus yang mampu

disimpan dalam ingatannya, yang dapat digali pada saat dibutuhkan.

b. Tingkat Pemahaman (Comprehension)

Pengertian pemahaman di sini adalah kemampuan seseorang dalam

mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan

caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.

c. Tingkat Penerapan (Applicatoin)

Penerapan diartikan kemampuan seseorang dalam menggunakan

pengetahuan dalam memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan

sehari-hari.

d. Tingkat Analisis (Analysis)

Analisis merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan

pengetahuan memecahkan masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.

e. Tingkat Sintesis (Synthesis)

Sintesis diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan

menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk

pola baru yang lebih menyeluruh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

34

f. Tingkat Evaluasi

Evaluasi diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam membuat

perkiraan atau keputusan yang tepat berdasarkan kriteria atau pengetahuan yang

dimilikinya.

11.2. Ranah Afektif (Sikap dan Perilaku)

Ranah afektif meliputi pembentukan nilai-nilai karakter yang ingin

terbentuk melalui proses pembelajaran di kelas. Berikut adalah kemampuan yang

terdapat pada ranah afektif dalam buku Assessment Pembelajaran menurut Uno &

Koni (2012: 62- 64) :

a. Kemauan Menerima

Disini, kemauan menerima dimana keinginan untuk memperhatikan

suatu gejala atau rancangan tertentu, seperti keinginan membaca buku,

mendengarkan musik atau bergaul dengan orang yang mempunyai ras berbeda.

b. Kemauan Menanggapi

Kemauan menanggapi dimana kegiatan yang menunjuk pada partisipasi

aktif dalam kegiatan suatu tertentu, seperti menyelesaikan tugas terstruktur,

manaati peraturan, mengikuti diskusi kelas, menyelesaikan tugas di laboratorium

atau menolong orang lain.

c. Berkeyakinan

Berkeyakinan berkaitan dengan kemauan menerima sistem nilai pada diri

individu, seperti menunjukkan rasa kepercayaan terhadap sesuatu, apersepsi

(penghargaan) terhadap sesuatu, sikap ilmiah atau kesungguhan (komitmen) untuk

melakukan suatu kehidupan sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

35

d. Mengorganisasi

Pengorganisasian adalah penerimaan terhadap berbagai sistem nilai yang

berbeda-beda berdasarkan pada sistem nilai yang lebih tinggi, seperti menyadari

pentingnya keselarasan antara hak dan tanggung jawab, bertanggung jawab

terhadap hal yang telah dilakukan, memahami dan menerima kelebihan dan

kekurangan diri sendiri, atau menyadari peranan perencanaan dalam memecahkan

suatu permasalahan.

e. Tingkat Karakteristik/Pembentukan Pola

Pada tahap ini individu yang sudah memiliki sistem nilai yang selalu

menyelaraskan perilakunya sesuai dengan sistem nilai yang dipegangnya, seperti

bersikap objektif terhadap segala hal.

11.3. Ranah Psikomotor

Ranah psikomotorik berisi tentang kemampuan yang dilihat dari

perilaku-perilaku siswa, kemampuan di ranah ini lebih menekankan pada proses

belajar siswa yang ditunjukkan dari keterampilan-keterampilan yang

dikembangkan siswa selama kegiatan belajar berlangsung. Berikut adalah

kemampuan yang terdapat pada ranah psikomotorik dalam buku Assessment

Pembelajaran menurut Uno & Koni (2012: 64- 67) :

a. Persepsi

Persepsi berkenaan dengan penggunaan indra dalam melakukan kegiatan.

Pada kawasan psikomotor terdapat dimensi dari perilaku, yaitu: (1) sensor

stimulasi yang berhubungan dengan sebuah stimuli yang berkaitan dengan organ

tubuh, seperti auditori, visual, taktile (“ancang-ancang” untuk bertindak), taste

(rasa), smell (bau) dan kinestetik, (2) mengenai seleksi isyarat yakni menetapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

36

bagian isyarat sehingga orang harus merespon untuk melakukan tugas tertentu

dari suatu kinerja. Isyarat yang sesuai dengan situasi yang dipilih sebagai penduan

untuk melakukan gerakan, sedangkan isyarat yang tidak relevan dihilangkan, (3)

mengenai translasi yakni berhubungan dengan presepsi terhadap aksi dalam

membentuk gerakan. Dalam translasi terdapat proses mental dalam menentukan

arti dari isyarat yang diterima untuk melakukan aksi.

b. Kesiapan

Kesiapan merupakan perilaku yang siaga untuk kegiatan atau

pengalaman tertentu. Termasuk di dalamnya adalah kesiapan mental, kesiapan

fisik atau kesiapan emosi perasaan untuk melakukan suatu tindakan.

c. Gerakan Terbimbing

Gerakan terbimbing adalah gerakan yang berada pada tingkat mengikuti

suatu model, kemudian meniru model tersebut dengan cara mencoba sampai dapat

menguasai dengan benar suatu gerakan.

d. Gerakan Terbiasa

Gerakan terbiasa berkenaan dengan penampilan respons yang sudah

dipelajarari dan sudah menjadi kebiasaan, sehingga gerakan yang ditampilkan

menunjukkan suatu kemahiran.

e. Gerakan yang Kompleks

Gerakan yang kompleks adalah gerakan yang ada pada tingkat

keterampilan yang tinggi. Gerakan itu menampilakn suatu tindakan motorik yang

menuntut pola tertentu dengan tingkat kecermatan dan atau keluwesan, serta

efesiensi yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

37

f. Penyesuaian dan Keaslian

Pada tingkat ini individu sudah berada pada tingkat yang terampil

sehingg ia sudah dapat menyesuaikan tindakannya untuk situasi-situasi yang

menuntut persyaratan tertentu. Individu sudah dapat mengembangkan

tindakan/keterampilan baru untuk memecahkan masalah-masalah tertentu.

12. Pemahaman

Menurut Kartika Budi (1987: 233), pemahaman merupakan salah satu

aspek kognitif dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang menjadi aspek

paling menonjol atau ditonjolkan. Uno mengatakan bahwa pemahaman dapat

diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, atau

menerjemahkan sesuatu dengan caranya sendiri mengenai pemahaman yang telah

diterimanya (Uno, 2011: 57).

Pemahaman adalah tingkat kemampuan dimana siswa mengaharapkan

mampu memahami arti atau konsep, situasi, fakta yang diketahuinya. Tidak hanya

hapal secara verbal, tetapi mengerti atau paham terhadap konsep atau fakta yang

ditanyakan (Purwanto, 2006). Anderson juga mengatakan bahwa siswa dikatakan

memahami bila mereka dapat mengkontruksi makna dari pesan-pesan

pembelajaran baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan

melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. Proses kognitif dalam pemahaman

meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengklarifikasi, merangkum,

menyimpulkan, dan menjelaskan (Anderson, 2010: 105).

Hasil belajar yang lebih tinggi daripada hasil pengetahuan adalah

pemahaman. Misalnya saja menjelaskan dengan menyusun kalimat sendiri sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

38

yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan,

atau menggunakan petunjuk penerapan untuk menyelesaikan masalah yang lain

(Nana Sudjana, 2010: 24).

Untuk mengetahui apakah siswa memahami suatu konsep atau tidak,

maka diperlukan kriteria atau indikator yang dapat menunjukkan pemahaman

tersebut. Kartika Budi (dalam Widya Dharma, 1992: 114) mengatakan bahwa ada

beberapa indikator-indikator yang menunjukkan pemahaman seseorang akan

suatu konsep yaitu antara lain; 1) dapat menyatakan pengertian konsep dengan

menggunakan kalimat sendiri, 2) dapat menjelaskan makna konsep yang

bersangkutan kepada orang lain, 3) dapat menganalisis hubungan antara konsep

dalam suatu hukum, 4) dapat dapat menerapkan konsep untuk menganalisis dan

menjelaskan makna gejala alam khusus, memecahkan masalah fisika baik secara

teoritis maupun secara praktis, memprediksi segala kemungkinan yang akan

terjadi pada suatu system bila kondisi tertentu terpenuhi, 5) dapat mempelajari

konsep lain yang berkaitan dengan lebih cepat, 6) dapat membedakan antara

konsep yang satu dengan konsep yang lain yang saling berkaitan, 7) dapat

membedakan konsepsi yang benar dan konsepsi yang salah dan dapat membuat

peta kosep-konsep yang ada dalam satu pokok bahasan.

Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari

suatu konsep. Untuk itu, diperlukan adanya hubungan antara konsep dengan

makna yang ada dalam konsep tersebut. Menurut Nasution (2006: 49), dan Nana

Sudjana (1989: 51) ada tiga kemampuan pemahaman yang terdiri dari:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

39

a. Menerjemahkan (translation) yang berarti kemampuan memahami makna

yang terkandung di dalamnya agar mempermudah orang untuk

mempelajarinya.

b. Menginterpretasi (interpretation) yang berarti bahwa kemampuan untuk

mengenal dan memahami.

c. Mengekstrapolasi (extrapolation) yang berarti bahwa kemampuan untuk

memperluas persepsi dalam arti dimensi, kasus, atau masalah.

13. Kerjasama

13.1. Pengertian Kerjasama

Kerjasama (Team Work) adalah keinginan untuk bekerja sama dengan

orang lain secara kooperatif dan menjadi bagian dari kelompok, bukan bekerja

secara terpisah atau saling berkompetensi. Berkompetensi kerjasama menekankan

peran sebagai anggota kelompok, bukan sebagai pemimpin. Kelompok disini

dalam arti yang luas, yaitu sekelompok individu yang menyelesaikan suatu tugas

atau proses. (http://indosdm.com/kamus-kompetensi-kerjasama-team-work).

Kerjasama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008: 682)

mengartikan sebagai melakukan suatu kegiatan yang ditangani oleh dua orang

atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Dari pendapat diatas dapat

disimpulkan bahwa kerjasama adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua

orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama, dan ada interaksi didalamnya

seperti saling membantu satu sama lain dalam kelompok. Sebuah kelompok

dikatakan mengandung kerjasama bila memenuhi indikator kerjasama yaitu saling

mendukung (membangun semangat), menghargai orang lain, saling mengisi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

40

menguatkan, keterbukaan dan komunikasi (secara positif) dan mempunyai sikap

percaya.

13.2. Syarat Kelompok Kerja

Jones dalam Riyanto dan Martinus (2008: 21) mengatakan bahwa ada

lima syarat kelompok kerja dapat berjalan dengan efektif yaitu:

a. Adanya Sikap Saling Percaya Antaranggota

Membangun kelompok yang saling mempercayai butuh waktu yang

lama. Suasana saling percaya akan tercipta apabila setiap anggota merasa bebas

untuk mengutarakan pendapatnya. Ia juga bebas untuk bertanya tentang hal-hal

yang belum ia ketahui tanpa merasa khawatir akan adanya reaksi negatif dari

temannya, baik berupa ejekan, cemooh, ataupun pembalasan dendam.

b. Adanya Sikap Saling Mendukung

Sikap saling mendukung dapat terjadi bila setiap anggota kelompok

menaruh perhatian terhadap kesulitan teman sesama anggota. Perhatian itu

merupakan bentuk kepedulian dari setiap anggota kepada anggota yang lain. Bila

sikap saling mendukung sudah tumbuh dari setiap anggota kepada anggota lain

dengan baik, maka anggota tidak perlu bersusah payah melindungi diri dari rasa

takut akan kelemahamnya.

c. Adanya Komunikasi Yang Terbuka

Komunikasi yang terbuka dan otentik akan terjadi bila sikap saling

percaya dan mendukung ada dalam kelompok. Kecuali itu, komunikasi itu akan

terwujud bila mau mendengarkan tanpa menilai atau mengadili. Setiap anggota

tidak bersandiwara, tetapi berani berkata jujur dan objektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

41

d. Menerima Konflik Sebagai Hal Yang Wajar

Perbedaan pendapat dalam kelompok kerja itu merupakan hal yang

wajar. Dimana dalam kehidupan dengan sesama, akan ditemukan perbedaan baik

dalam hal sikap maupun pendapat. Oleh karena itu, sebagai anggota kelompok

perbedaan itu harus disikapi dengan tepat agar tidak menimbulkan masalah.

Kesediaan menerima perbedaan perlu ada dalam setiap anggota kelompok.

e. Saling Menghormati Keunikan Masing-masing Pribadi.

Setiap anggota pasti mengetahui bahwa setiap dari anggota memiliki

keunikan. Keunikan dari masing-masing anggota harus ditanggapi secara positif

dengan cara menghormati perbedaan/keunikan tersebut.

14. Materi Gerak Lurus

Pada penelitian ini, materi yang akan diajarkan kepada siswa sudah

ditentukan oleh guru. Sesuai dengan pembelajaran di sekolah. Pada saat itu materi

pembelajaran mengenai gerak lurus. Berikut adalah rangkuman materi gerak lurus

dari buku Sains Fisika SMP.

14.1. Pengertian gerak

Berikut akan dijelaskan mengenai gerak. Suatu benda dikatakan bergerak

bila posisinya selalu berubah terhadap titik acuan. Misalnya bus yang sedang

bergerak meninggalkan terminal (acuan). Gerak lurus adalah gerak dengan

lintasan berupa garis lurus.

Posisi adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap suatu

acuan. Posisi merupakan besaran vector.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

42

14.2. Kedudukan dan Perpindahan

Kedudukan adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap

acuan tertentu. Kedudukan suatu benda dapat dinyatakan terhadap titik sembarang

yang disebut titik acuan.

Gambar 2. Skema Jarak Dan Perpindahan

Pada gambar diatas bola yang berada pada titik B sudah berjalan dari titik

A melewati lintasan berwarna merah. Lintasan berwarna merah ini merupakan

jarak. Jarak adalah panjang seluruh lintasan yang ditempuh oleh benda. Jarak

merupakan besaran skalar. Bola ini juga mengalami perpindahan yang

digambarkan dengan garis berwarna biru. Perpindahan adalah perubahan posisi

pada suatu benda dalam waktu selang tertentu. Perpindahan merupakan besaran

vector.

14.3. Kelajuan dan Kecepatan

Selanjutnya setelah belajar mengenai kedudukan dan perpindahan,

selanjutnya siswa akan mempelajari mengenai kelajuan dan kecepatan. Berikut

akan dijelaskan mengenai kelajuan dan kecepatan. Kelajuan adalah jarak yang

ditempuh benda tiap satuan waktu. Kelajuan merupakan besaran skalar. Dalam

kelajuan terdapat kelajuan rata-rata. Kelajuan rata-rata adalah jarak yang

ditempuh benda dibagi dengan selang waktu. Bila sebuah benda bergerak dengan

jarak s, dengan waktu tempuh t maka:

A

B

a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

43

Kelajuan rata-rata ( ) =

Dimana:

= kelajuan rata-rata (m/s)

s = jarak yang ditempuh (m)

t = waktu tempuh (s)

sedangkan kecepatan adalah perpindahan yang ditempuh benda tiap

satuan waktu. Kecepatan merupakan besaran vektor. Dalam kecepatan terdapat

kecepatan rata-rata. Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi perpindahan dengan

selang waktunya. Bila sebuah benda mengalami perpindahan memerlukan

waktu maka kecepatan rata-ratanya adalah

Kecepatan rata-rata ( ) =

Dimana:

= kecepatan rata-rata (m/s)

= perpindahan (m)

s2 = jarak akhir (m)

s1 = jarak awal (m)

t = waktu yang diperlukan (s)

14.4. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Berikut akan dijelaskan mengenai gerak lurus beraturan. Gerak lurus

beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

44

konstan/tetap. Benda dikatakan bergerak lurus beraturan apabila benda menempuh

jarak yang sama dalam waktu yang sama dan pada lintasan lurus. Pada gerak lurus

beraturan berlaku persamaan:

Dimana:

s = jarak (m)

v = kecepatan benda (m/s)

t = waktu yang diperlukan (s)

14.5. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak pada lintasan lurus yang

percepatannya konstan. Misalkan ada sebuah mobil yang bergerak dari kedudukan

awalnya saat diam (t = 0), saat t = 2 detik mobil tersebut bergerak dengan

kecepatan 10 , saat t = 3 detik mobil tersebut bergerak dengan kecepatan 20

, saat t = 4 detik mobil tersebut bergerak degan kecepatan 30 , dan saat t

= 5 detik mobil tersebut bergerak dengan kecepatan 40 . Mobil tersebut terus

mengalami perubahan kecepatan setiap 1 detik. Gerak lurus berubah beraturan

terdiri dari dua macam yaitu gerak lurus berubah beraturan yang dipercepat dan

gerak lurus beraturan yang diperlambat. Apabila benda bergerak dan mengalami

penambahan kecepatan selama selang waktu tertentu gerak benda tersebut

dikatakan dipercepat dan bila kecepatan gerak benda mengalami penurunan pada

selang waktu tertentu maka dikatakan benda tersebut bergerak diperlambat.

jarak = kecepatan benda x waktu

s = v x t

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

45

Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa gerak lurus

berubah beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus

dan kecepatannya berubah-ubah secara teratur. Dalam GLBB ini juga dikenal

istilah baru yaitu percepatan. Percepatan adalah perubahan kecepatan terhadap

selang waktu.

Percepatan dapat dirumuskan:

dengan :

Berdasarkan uraian mengenai metode pembelajaran kooperatif dan

materi yang sudah disampaikan, peneliti akan melakukan penelitian mengenai

penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

pada materi gerak untuk siswa kelas VII di SMP Pemuda Nyukang Harjo. Dengan

metode ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dan juga dapat

meningkatkan sikap kerjasama siswa di kelas. Di dalam tipe Numbered Heads

Together (NHT) ini, diawali dengan numbering atau penomoran, kemudian guru

menjelaskan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya, guru mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh kelompok.

Percepatan =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

46

Kemudian, guru memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk

menemukan jawaban, berdiskusi bersama dalam memikirkan dan menemukan

jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru. Selanjutnya, guru

menyebutkan suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya disebut diberi

kesempatan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah diberikan oleh

guru, dan diakhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada kelompok

siswa yang memiliki nilai atau hasil belajar paling tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

47

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif.

Termasuk dalam kuantitatif karena menggunakan statistika untuk mengetahui

pemahaman siswa dan sikap kerjasama siswa.

Dalam mengumpulkan data untuk mengetahui pemahaman siswa maka

dilakukan pretest dan posttest. Selain dengan cara pretest dan posttest dalam

pengambilan data, peneliti menggunakan metode pengamatan (observasi) untuk

mengetahui kemampuan nonakademik dari siswa selama proses pembelajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT).

Tabel 1. Macam-macam Data Penelitian

Macam Data Jenis Data Analisis

Pretest Data kuantitatif Statistik

Posttest Data kuantitatif Statistik

Kuesioner Data kuantitatif Statistik

2. Waktu dan Tempat Penelitian

2.1. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2014 – Februari 2014

2.2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pemuda Nyukang Harjo, Lampung Tengah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

48

3. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat populasi dan sampel yang menjadi subyek

dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruh subyek dalam penelitian (Arikunto, 2006:

130). Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Pemuda Nyukang

Harjo.

3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi (disebut juga sebagai contoh).

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A berjumlah 36 siswa dan

siswa kelas VII B dengan jumlah 32 siswa semester genap tahun ajaran 2013/2014

SMP Pemuda Nyukang Harjo.

4. Treatmen

Tretmen adalah perlakuan peneliti kepada subyek yang akan diteliti agar

nantinya didapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2010: 5). Berikut adalah

treatmen yang diberikan pada kelas yang menggunakan mtode kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) pada materi Gerak Lurus secara rinci adalah

sebagai berikut:

1.1. Pendahuluan

1.1.1. Peneliti menjelaskan mengenai pembelajaran kooperatif tipe NHT.

1.1.2. Peneliti menyampikan tujuan pembelajaran.

1.1.3. Pembelajaran diawali dengan memberikan pretest kepada siswa untuk

mengetahui pemahaman awal siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

49

1.2. Kegiatan inti

1.2.1. Peneliti terlebih dahulu menjelaskan materi yang akan dipelajari secara

garis besar.

1.2.2. Peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 6

siswa.

1.2.3. Siswa bergabung dalam kelompoknya yang telah ditentukan.

1.2.4. Peneliti memberi nomor kepada siswa dalam kelompok.

1.2.5. Peneliti memberikan tugas yang akan dikerjakan oleh siswa secara

berkelompok.

1.2.6. Siswa bersama kelompok masing-masing menyelesaikan tugas yang

diberikan oleh guru dan meyakinkan tiap anggota dalam kelompok

mengetahui jawabannya.

1.2.7. Ketika waktu pengerjaan tugas telah selesai, peneliti memanggil nomor

siswa secara acak. Siswa yang nomornya disebutkan menuliskan hasil

kerjasamanya dipapan tulis. Misalnya guru menyebutkan nomor 1 maka

siswa nomor 1 dari kelompok GLB, GLBB, Kecepatan untuk

menuliskan jawaban mereka dipapan tulis secara bersama-sama.

1.2.8. Selanjutnya peneliti memberikan kesempatan kepada kelompok yang

lain untuk menanggapi jawaban dari teman yang maju. Misalnya saja

guru meminta siswa untuk menanggapi jawaban dari kelompok

kelajuan terlebih dahulu, setelah selesai kelompok perpindahan dan

begitu untuk selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

50

1.2.9. Peneliti mengamati jawaban yang ditulis oleh siswa dipapan tulis. Bila

jawaban siswa benar, siswa beserta teman dalam kelompoknya

memperoleh apresiasi. Bila jawaban siswa salah, peneliti memberikan

dorongan kepada siswa untuk terus berusaha lagi dan tidak mudah

untuk putus asa.

1.3. Penutup

1.3.1. Peneliti bersama dengan siswa membuat kesimpulan mengenai materi

yang baru saja dipelajari.

1.3.2. Diakhir pembelajaran, peneliti memberikan soal posttest kepada siswa.

Hal ini untuk melihat sejauh mana siswa memahami materi yang sudah

dipelajari.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian (Suparno, 2010: 56). Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam

pengambilan data yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Silabus,

Pretest dan Posttest, Lembar Kerja Siswa (LKS), serta kuesioner kerjasama siswa.

5.1. Silabus

Pada instrumen penelitian ini, peneliti menggunakan silabus yang

diperoleh dari sekolah. Silabus adalah rencana suatu mata pelajaran secara

menyeluruh dalam satu semester (Suparno, 2007: 5). Adapun komponen atau

bagian-bagian yang terdapat dalam silabus yaitu standar kompetensi, kompetensi

dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, alokasi waktu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

51

penilaian dan sumber belajar. Format silabus yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

SILABUS

Satuan Pendidikan :

Mata Pelajaran :

Kelas / Semester :

Standar Kompetensi :

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penliaian Alokasi

waktu

Sumber

belajar

5.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam kegiatan pembelajaran selaian silabus, setiap guru juga

mempunyai pegangan yang akan digunakan untuk kelancaran proses kegiatan

belajar mengajar yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Instrumen ini

dikembangkan oleh peneliti berdasarkan silabus yang digunakan oleh sekolah dan

dikonsultasikan dengan guru serta dosen pembimbing. RPP ini berisi tentang

rencana kegaiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Format RPP yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RPP

Satuan Pendidikan :

Kelas / Semester :

Mata Pelajaran :

Alokasi waktu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

52

A. Standar Kompetensi :

B. Kompetensi Dasar :

C. Indikator Pencapaian Kompetensi :

D. Tujuan Pembelajaran :

E. Materi Ajar

F. Alokasi Waktu

G. Metode Pembelajaran

H. Kegaiatan Pembelajaran

I. Penilaian Hasil Belajar

No. Kegiatan Waktu

1 Pendahuluan 5

2 Kegaiatan inti 29

3 Penutup 6

J. Sumber Belajar/Alat/Media

K. Penilaian Hasil Belajar

L. Instrumen Penilaian

5.3. Pretest dan Postest

Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa. Tes disini meliputi

pretest dan posttest. Tes ini diambil dari materi gerak lurus pada buku Ilmu

Pengetahuan Alam- kelas VII SMP/MTs dan dikonsultasikan dengan guru

pengampu pelajaran fisika dan dikembangkan oleh peneliti.

Pretest diberikan kepada siswa sebelum pembelajaran dengan

menggunakan tipe NHT dimulai. Test ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman

awal siswa mengenai materi gerak. Sedangkan Posttest diberikan setelah siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

53

melakukan pembelajaran dengan menggunakan tipe NHT. Tes ini bertujuan untuk

mengetahui pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan tipe NHT. Posttest diberikan dan disusun berdasarkan soal pretest

dan materi pembelajaran yang telah diberikan.

Berikut ini adalah soal pretest dan postest yang digunakan dalam

penelitian ini:.

Tabel 2. Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal

Menganalisa data

percobaan gerak lurus

beraturan dan gerak

lurus berubah beraturan

serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-

hari.

Siswa dapat membedakan kedudukan

dan perpindahan

1

Siswa dapat membedakan kelajuan

dan kecepatan

2

Siswa dapat memahami konsep GLB

dan GLBB

3

Siswa dapat menerapkan persamaan

GLB dan GLBB dalam pemecahan

masalah

4

5

Berdasarkan kisi-kisi pretest dan posttest diatas maka soal pretest dan

posttest tentang materi gerak lurus yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 3. Soal Pretest dan Posttest

No. Soal Jawaban Skor

1 Apakah perbedaan

kedudukan dengan

perpindahan?

Kedudukan adalah letak dari suatu

benda

Perpindahan adalah perubahan

kedudukan suatu benda dari titik awal

ke titik akhirnya.

8

2 Apakah perbedaan

kecepatan rata-rata dan

kelajuan rata-rata?

Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi

perpindahan dan selang waktu.

Kelajuan rata-rata adalah hasil bagi

jarak total yang ditempuh dengan

waktu tempuh.

8

3 Apakah yang Gerak Lurus Beraturan adalah gerak 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

54

No. Soal Jawaban Skor

dimaksud dengan GLB

(Gerak Lurus

Beraturan) dan GLBB

(Gerak Lurus Berubah

Beraturan)?

pada lintasan lurus yang kecepatannya

tetap.

Gerak Lurus Berubah Beraturan adalah

gerak pada lintasan lurus yang

kecepatannya berubah-ubah secara

teratur.

4 Bila sebuah motor

bergerak dengan

kecepatan 10 m/s

dalam waktu 5 sekon,

berapakah jarak yang

ditempuh oleh motor

tersebut?

Diketahui :

v = 10 m/s

t = 5 sekon

Ditanyakan: s = ...?

Jawab: s = v x t = 10 m/s x 5 s = 50 m

12

5 Sebuah mobil bergerak

dengan kecepatan awal

5 m/s, kemudian

kecepatannya berubah

menjadi 7 m/s dengan

selang waktu 2 sekon.

Berapakah percepatan

yang dialami oleh

mobil tersebut.

Diketahui:

v1 = 5 m/s

v2 = 7 m/s

t = 2 sekon

Ditanyakan: a = ...?

Jawab:

14

5.4. Sikap Kerjasama Siswa

Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket tertutup

atau terstruktur serta angket bersifat langsung, dimana responden mengisi anket

secara langsung dari peneliti. Instrumen ini dibuat berdasarkan dasar teori dan

dikembangkan oleh peneliti pada bab II mengenai syarat kelompok kerja. Lembar

angket berisi pernyataan-pernyataan yang dijawab oleh siswa untuk mengetahui

sikap kerjasama. Adapun pilihan jawaban yang ada pada kuesioner sikap

kerjasama terdiri dari “SS = Sangat Setuju”, “S = Setuju”, “ KS = Kurang Setuju”,

“TS = Tidak Setuju” dan “STS = Sangat Tidak Setuju”. Berikut adalah kisi – kisi

dan lembar angket yang digunakan oleh peneliti:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

55

Untuk kisi-kisi kuesioner yang digunakan oleh peneliti tampak pada tabel

dibawah ini.

Tabel 4. Kisi – Kisi Kuesioner Sikap Kerjasama Siswa

No. Indikator Item Positif Item

Negatif

1. Saling percaya 1,3 2,4

2. Saling mendukung 5,7 6,8

3. Komunikasi terbuka 9,11 10, 12

4. Menerima konflik 13,15 14, 16

5. Menghormati keunikan 17,19 18, 20

Berdasarkan kisi-kisi kuesioner diatas berikut ini pernyataan yang akan

diberikan dalam kuesioner tersebut:

Tabel 5. Kuesioner Sikap Kerjasama Siswa

Nama :

Kelas :

Berikan tanda centang (√) pada salah satu jawaban:

SS = Sangat Setuju KS = Kurang Setuju

S = Setuju TS =Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Jika pernyataan dibawah ini sesuai dengan yang kamu rasakan selama

pembelajaran fisika di kelas!

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

ST S KS TS STS

1. Kelompok saya akan berhasil

menyelesaikan tugas.

2. Kelompok saya akan gagal dalam

menyelesaikan tugas.

3. Saya memperbolehkan seluruh teman

dalam kelompok saya untuk mengajukan

pendapatnya.

4. Teman kelompok saya adalah saingan saya

dalam belajar.

5. Jika ada teman yang tidak memahami

pelajaran yang saya kuasai, maka saya

akan membantu untuk mempelajari

pelajaran tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

56

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

ST S KS TS STS

6. Saya membiarkan teman mengalami

kesulitan pada mata pelajaran yang saya

kuasai.

7. Saya mengucapkan terima kasih ketika

menerima bantuan dari orang lain.

8. Saya akan menjauhi teman yang

mengalami kesulitan agar tidak repot.

9. Saya berbicara pada semua orang yang ada

dalam kelompok saya tanpa membeda-

bedakan teman.

10. Saya akan diam saja ketika saya

mengalami kesulitan pada mata pelajaran.

11. Jika ada perbuatan teman yang tidak saya

sukai, maka saya akan langsung

membicarakan rasa ketidaksukaan saya

kepada teman yang bersangkutan.

12. Jika saya tidak menyukai teman kelompok

saya, maka saya akan mendiamkannya dan

menganggap orang tersebut tidak ada.

13. Jika dalam kelompok ada masalah, maka

saya akan menyelesaikannya secara

bersama-sama.

14. Jika ada permasalahan dalam kelompok,

saya lebih senang untuk pergi menghindar.

15. Saya menerima perbedaan pendapat yang

ada di dalam kelompok sebagai hal yang

wajar.

16. Jika ada perbuatan yang salah kepada saya,

maka saya enggan untuk memaafkan orang

tersebut.

17. Saya berusaha untuk memahami sifat-sifat

yang dimiliki oleh teman meskipun

sifatnya berbeda dengan saya.

18. Saya hanya akan memahami teman yang

memiliki sifat yang sama dengan saya.

19. Saya berteman dengan siapa saja tanpa

membedakan pribadinya.

20. Saya hanya berteman dengan orang yang

memilki pribadi yang sama dengan saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

57

6. Validitas

Validitas mengukur atau menentukan apakah suatu tes itu sungguh

mengukur apa yang diukur sesuai dengan tujuan (Suprano, 2010: 67). Maka dari

itu dilakukan uji validitas internal sebagai berikut:

6.1. Soal Pretest dan Posttest

Uji validitas internal untuk soal pretest dan posttest dilakukan dengan

cara melihat adanya kesusuaian soal pretest dan posttest dengan kisi-kisi yang

telah dibuat sebelumnya (soal kisi-kisi dapat dilihat pada tabel 2), dan soal pretest

dan posttest telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru mata

pelajaran fisika di sekolah.

6.2. Kuesioner

Kuesioner sikap kerjasama diambil berdasarkan dasar teori pada bab II

mengenai syarat kelompok kerja dan telah dikembangkan oleh peneliti dengan

dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Untuk kisi-kisi kuesioner dan

kuesioner sikap kerjasama dapat dilihat pada tabel 4 dan 5.

7. Desain Penelitian

Untuk melakukan penelitian terlebih dahulu melewati beberapa tahapan yang

melibatkan beberapa pihak. Berikut desain dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

7.1. Tahap Penyusunan Instrumen

Tahap penyusunan instrumen ini dilakukan untuk setelah peneliti

mendapat materi oleh guru yang akan disampaiakn kepada siswa. Instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

58

dalam penelitian ini antara lain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar

kerja siswa (LKS), kuesioner sikap kerjasama siswa, soal pretest dan soal posttest.

7.2. Tahap Pretest

Pada tahap pretest ini melibatkan siswa dalam pengerjaannya yang

dilakukan sebelum dilakukan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT). Pretest dilakukan untuk melihat pemahaman awal siswa

mengenai materi yang akan diajarkan. Subyek pada penelitian ini adalah siswa

kelas VII dan prestest dilakukan selama 30 menit.

7.3. Proses Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) dilakukan di kelas VII A dan pembelajaran

dengan metode ceramah dilakukan di kelas VII B untuk mengetahui pemahaman

siswa setelah proses belajar berlangsung di kleas.

7.4. Tahap Posttest

Setelah proses belajar selesai dengan metode pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together (NHT) dan pembelajaran dengan metode ceramah

kemudian siswa diberikan soal posttest untuk mengetahui pemahaman siswa

setelah mengikuti proses pembelajaran.

7.5. Tahap Pengumpulan Data Sikap Kerjasama

Pengumpulan data sikap kerjasama siswa dilakukan setelah proses

pembelajaran melalui pengisian kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

59

7.6. Tahap Analisis

Setelah semua data terkumpul meliputi pretest, posttest, kuesioner

kerjasama maka tahap selanjutnya dilakukan penilaian atau skoring untuk

dilakukan analisis statistik sesuai yang dibutuhkan pada penelitian ini.

8. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini akan diketahui bagaiaman pemahaman siswa

dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatiif tipe Numbered Heads

Togehther (NHT) dan dengan metode ceramah. Berikut adalah analisis data dalam

penelitian:

8.1. Analisis Pemahaman

1. Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sebelum diberikan

treatmen (pretest) dan data sesudah diberi treatmen (posttest) yang dapat disajikan

pada tabel dibawah ini:

Tabel 6. Pengisian Hasil Pretest Dan Posttest

Kode

siswa

Kelas metode

kooperatif tipe

NHT

Kode

siswa

Kelas dengan cara

metode ceramah

Pretest Posttest Pretest posttest

Siswa 1 Siswa 1

Siswa 2 Siswa 2

Siswa n Siswa n

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

60

2. Pengujian Data

a. Analisis Pemahaman dengan Interval Skor

Data dari hasil belajar siswa yang diperoleh melalui pretest dan posttest. Dengan

penggunaan metode pembelajaran ini diharapkan akan mempengaruhi tingkat

pemahaman siswa. Analisis pemahaman belajar dapat dilihat pada tabel dibawah

ini (Arikunto, 2003: 355):

- Skor tertinggi yang mungkin diperoleh siswa 100

- Skor terendah yang mungkin diperoleh oleh siswa 0

- Penilaian menggunakan 5 (lima) kategori yaitu “sangat tinggi”,

“tinggi”, “cukup”, “rendah”, dan “sangat rendah”.

- Range = 100 - 0 = 100

- Pembagian interval

Range dibagi dalam 5 interval, maka lebar interval 100: 5 = 20

Penentuan kriteria pemahaman siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7. Klasifikasi Pemahaman Siswa Berdasarkan Skor

Interval skor Tingkat pemahaman

81 – 100 Sangat Tinggi

61 – 80 Tinggi

41 – 60 Cukup

21 – 40 Rendah

< 20 Sangat Rendah

Selanjutnya skor dari pretest dan posttest diberi keterangan tingkat

pemahaman berdasarkan klasifikasi seperti pada tabel diatas. Contoh tabel yang

digunakan dalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

61

Tabel 8. Format Tingkat Pemahaman

Kode Siswa Kelas metode ..............

Pretest Tingkat

pemahaman

Posttest Tingkat

pemahaman

Siswa 1

Siswa 2

Siswa 3

Siswa n...

Setelah nilai sudah diklasifikasikan sesuai dengan tingkat pemahaman

siswa berdasarkan interal skor, selanjutnya dilakukan pengelompokkan

berdasarkan tingkat pemahaman yang sama dan dilakukan perhitungan prosentase

dari masing-masing tingkat pemahaman. Format tabel prosentase tingkat

pemahaman sebagai berikut:

Tabel 9. Format Tabel Prosentase Tingkat Pemahaman

No. Tingkat

pemahaman

Sebelum Sesudah

Jumlah

siswa

Prosentase Jumlah

siswa

Prosentase

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

Perhitungan prosentase banyaknya siswa dalam kriteria tertentu dapat di

hitung dengan cara sebagai berikut:

Tingkat Pemahaman =

Setelah ditentukan prosentase masing-masing kriteria selanjutnya

dilakukan pengklasifikasian kriteria pemahaman siswa secara menyeluruh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

62

Pengklasifikasian ini menurut Kartika Budi (2001: 55) untuk melihat pencapaian

pemahaman siswa secara menyeluruh dapat menggunakan tabel dibawah ini.

Tabel 10. Kualifikasi Kriteria Pemahaman Seluruh Siswa

Jumlah yang Memperoleh Nilai

Tingkat

Pemahaman ST ST + T ST + T

+ C

ST + T +

C + R

ST + T +

C + R +

SR

75% Sangat Tinggi

75% Tinggi

65% Cukup

65% Rendah

65% Sangat Rendah

Keterangan

ST = Sangat Tinggi

T = Tinggi

C = Cukup

R = Rendah

SR = Sangat Rendah

b. Analisis Pemahaman dengan SPSS

Untuk dapat mengetahui apakah metode pembelajaran yang diberikan

signifikan terhadap perubahan ke arah yang lebih baik, maka dilakukan T-Test

menggunakan SPSS dengan urutan sebagai berikut:

- Uji T independen untuk pretest kelas VII A dan kelas VII B

- Uji T dependen untuk pretest dan posttest kelas VII A

- Uji T dependen untuk pretest dan posttest kelas VII B

- Uji T independen untuk posttest kelas VII A dan kelas VII B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

63

i. Uji T untuk Dua Sampel Dependen

Setelah memberikan skor pada hasil pretest dan posttest, kemudian

peneliti menggunakan analisis statistik, yaitu dengan Test-t Dependent. Uji tes ini

digunakan untuk mengetes dua kelompok yang dependen atau satu kelompok

yang dites dua kali, yaitu pada pretest dan posttest (Suparno, 2011: 87). Data

yang diuji statistik paired sample T-test yaitu data pretest dan posttest kelas

dengan metode kooperatif tipe Numebered Together (NHT) dan kelas dengan

metode biasa.

Uji tes ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan hasil dari pretest

dan posttest pada kelompok kelas yang menggunakan metode kooperatif tipe NHT

dan kelompok kelas yang menggunakan metode ceramah.

ii. Uji T untuk dua sampel Independen

Uji T independen digunakan untuk membandingkan dua kelompok yang

independen (Paul, Suparno, 2011: 82). Data yang diuji statistik independen

sample T-test yaitu nilai pretest kelas dengan metode kooperatif tipe Numebered

Together (NHT) dan kelas dengan metode biasa dan posttest kelas dengan metode

kooperatif tipe Numebered Together (NHT) dan kelas dengan metode biasa

8.2. Analisis Sikap Kerjasama

Dalam menggunakan mentode kooperatif tipe NHT ini, diharapkan siswa

dapat memunculkan kesadaran pentingnya sikap kerjasama siswa dalam proses

pembelajaran. Untuk mengetahui sikap kerjasama siswa selama proses

pembelajaran digunakan kuesioner sikap kerjasama untuk setiap siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

64

Kuesioner yang telah diisi oleh siswa baik kelas VII A maupun kelas VII

B selanjutnya dilakukan skoring oleh peneliti. Contoh hasil skoring dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 11. Hasil Skoring Sikap Kerjasama Siswa

Kode

siswa

Pernyataan Jumlah

skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 dst

Siswa 1

Siswa 2

Siswa 3

Siswa 4

Siswa n

1. Data

Dalam kuesioner pernyataan yang digunakan berupa pernyataan positif

dan pernyaatn negatif. Pemberian skor pada kuesioner ini bergerak dari nilai 1

hingga 5.

Tabel 12. Pedoman Penskoring Kuesinoner Kerjasama

Pernyataan Jawaban

SS S KS TS STS

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

2. Analisis Aktivitas Kerjasama

Kuesioner terdiri dari 20 butir pernyataan dengan 5 (lima) pilihan

jawaban untuk mengukur kerjasama peserta didik. Hasil pengukuran berupa skor

atau angka.

Hasil pengukuran berupa skor atau angka. Skor butir pernyataan positif

dan negatif (Arikunto, 2003: 355):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

65

a. Skor untuk setiap siswa

Skor minimal = 1 x 20 = 20

Skor maksimal = 5 x 20 = 100

Range = 100 – 20 = 80

b. Pembagian Interval

Range dibagi dalam 5 interval, maka lebar interval 80: 5 = 16

Penentuan kriteria kerjasama siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 13. Klasifikasi Sikap Kerjasama Siswa

Interval skor Klasifikasi

84-100 Sangat Tinggi

68-83 Tinggi

52-67 Cukup

36-51 Rendah

20-35 Sangat Rendah

Selanjutnya prosentase banyaknya siswa dalam kriteria tertentu dapat di

hitung sebagai berikut:

Kemudian, untuk melihat pencapaian pemahaman siswa secara

menyeluruh dapat menggunakan tabel dibawah ini (Kartika Budi 2001: 55):

Tabel 14. Kualifikasi Kriteria Kerjasama Seluruh Siswa

Jumlah Skor Kerjasama

Kerjasama ST ST + T ST + T

+ C

ST + T +

C + R

ST + T +

C + R +

SR

75% Sangat Tinggi

75% Tinggi

65% Cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

66

Jumlah Skor Kerjasama

Kerjasama ST ST + T ST + T

+ C

ST + T +

C + R

ST + T +

C + R +

SR

65% Rendah

65% Sangat Rendah

Pada kolom pertama bila hasil penjumlahan kriteria aktivitas kerjasama

sangat tinggi sudah mencapai 75% atau lebih dari 75% maka sikap kerjasama

siswa tergolong sangat tinggi, pada kolom kedua bila hasil penjumlahan kriteria

aktivitas kerjasama sangat tinggi dan tinggi sudah mencapai 75% atau lebih dari

75% maka sikap kerjasama siswa tergolong tinggi, pada kolom ketiga bila hasil

penjumlahan kriteria aktivitas kerjasama sangat tinggi, tinggi dan cukup sudah

mencapai 65% atau lebih dari 65% maka sikap kerjasama siswa tergolong cukup,

pada kolom keempat bila hasil penjumlahan kriteria aktivitas kerjasama sangat

tinggi, tinggi, cukup dan rendah sudah mencapai 65% atau lebih dari 65% maka

sikap kerjasama siswa tergolong rendah, dan pada kolom kelima bila hasil

penjumlahan kriteria aktivitas kerjasama sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan

santa rendah sudah mencapai 65% atau lebih dari 65% maka sikap kerjasama

siswa tergolong sangat rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

67

BAB IV

DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Peneilitian ini dilaksanakan di SMP Pemuda Nyukang Harjo pada

tanggal 27 Januari sampai 24 Februari 2014. Sampel dalam penelitian ini adalah

siswa kelas VII A dan siswa kelas VII B. Kelas VII A pembelajaran dengan

menggunakan metode kooperatif tipe NHT dengan jumlah siswa sebanyak 36

siswa. Kelas VII B pembelajaran dengan metode yang konvensional yaitu

ceramah dan tanya jawab dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa.

Sebelum pelaksanaan penelitian ini dilakukan, ada beberapa tahapan

yang harus dilakukan oleh peneliti yaitu pengurusan surat perijinan penelitian,

bertemu dengan kepala sekolah, bertemu dengan guru pengampu mata pelajaran

fisika untuk membicarakan materi yang akan disampaikan, mempersiapkan

instrumen pembelajaran, serta melakukan pengujian kemampuan awal siswa

(pretest), proses pembelajaran, dan melakukan pengujian kemampuan akhir siswa

(posttest).

Pada tahap awal yaitu perijinan penelitian, peneliti menghubungi kepala

sekolah untuk meminta ijin melakukan penelitian di sekolah setelah mendapatkan

ijin peneliti kembali ke sekolah dengan membawa surat ijin dengan rentan waktu

3 bulan setelah ijin kepala sekolah. Tahap kedua setelah bertemu dengan kepala

sekolah, peneliti bertemu dengan guru mata pelajaran IPA dan membicarakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

68

materi yang sesuai dengan waktu penelitian yaitu bulan Januari akhir hingga

bulan Februari. Pada tahap ketiga, peneliti mempersiapkan instrumen-instrumen

pembelajaran berupa RPP, lembar kerja siswa, dan soal-soal untuk pretest dan

posttest.

Instrumen pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran sudah

dikonsultasikan terlebih dahulu oleh dosen pembimbing dan guru mata pelajaran

agar dapat digunakan semaksimal mungkin. Tahap kelima, pada proses

pembelajaran materi gerak lurus berlangsung dengan menggunakan metode

kooperatif tipe NHT untuk kelas VII A dan dengan metode ceramah untuk kelas

VII B. Tahap keenam, setelah pembelajaran selesai peneliti memberikan tes pada

siswa (posttest) dengan soal yang sama seperti pretest untuk mengetahui apakah

ada perubahan pemahaman siswa.

Pretest dilakukan sebelum metari disampaikan untuk mengetahui

pengetahuan awal yang terdiri dari 5 soal dalam waktu 30 menit. Berikut adalah

langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran

kooperatif tipe NHT.

Pertemuan II

1 Februari 2014 : 40 menit

1. Pembagian

kelompok

2. Penjelasan materi

Kedudukan dan

Perpindahan

3. Latihan Soal Pertemuan III

3 Februari 2014 : 40 menit

1. Siswa duduk dalam

kelompoknya.

2. Penjelasan materi

Kelajuan dan

Kecepatan

3. Latihan Soal

Pertemuan I

27 Januari 2014 : 40 menit PRETEST

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

69

Gambar 3. Diagram Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian

Dari diagram diatas menunjukkan kegiatan pokok yang dilakukan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam diagram terlihat pembelajaran

kooperatif tipe NHT tidak hanya pada pertemuan IV dan V saja tetapi pada

pertemuan II dan III juga merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran kooperatif

tipe NHT.

Berikut adalah jadwal pelaksanaan penelitian untuk kelas VII B dengan

cara mengajar biasa dan dengan metode kooperatif tipe NHT:

Tabel 15. Pelaksanaan Penelitian untuk Kelas VII A dengan Metode

Kooperatif Tipe NHT

Hari /

Tanggal

Pukul Pelaksanaan penelitian Hal yang dilakukan siswa

Senin,

27 Januari

13.30-14.10 Pengadaan pretest oleh

peneliti.

- Siswa mengerjakan

pretest.

Pertemuan III

8 Februari 2014 : 40 menit

Pertemuan IV

10 Februari 2014 : 40 menit

Pertemuan V

15 Februari 2014 : 40

menit

Pertemuan VI

17 Februari 2014 : 40

menit

1. Siswa duduk

dalam

kelompoknya

2. Penjelasan materi

GLB dan GLBB

3. Latihan soal

1. Siswa duduk dalam

kelompoknya

2. Siswa mengerjakan

LKS I.

3. Siswa diskusi

kelompok

4. Siswa presentasi 1. Siswa duduk dalam

kelompoknya

2. Siswa mengerjakan

LKS II.

3. Siswa diskusi

kelompok

4. Siswa presentasi

1. Postest

2. Pengisisan

Kueseioner

Kerjasama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

70

Hari /

Tanggal

Pukul Pelaksanaan penelitian Hal yang dilakukan siswa

2014 Memperkenalkan

metode pembelajaran

kooperatif tipe NHT.

Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan

dipelajari oleh siswa.

- Siswa memperhatikan

penjelasan

.pembelajaran metode

kooperatif tipe NHT.

- Siswa memperhatikan

penjelasan tujuan

pembelajaran yang

akan dipelajari oleh

siswa.

Sabtu, 1

Februari

2014

13.30-14.10 Pembagian siswa ke

dalam kelompok.

Kegiatan belajar

mengajar adalah

menyampaikan materi

kedudukan dan

perpindahan yang

disampaikan dengan

metode kooperatif tipe

NHT.

- Siswa duduk dan

berkumpul dalam

kelompoknya.

- siswa memperhatikan

pembahasan materi.

- Siswa mengerjakan

soal latihan.

Senin, 3

Februari

2014

13.30-14.10 Kegiatan belajar

mengajar adalah

menyampaikan materi

kelajuan dan kecepatan

yang disampaikan

dengan metode

kooperatif tipe NHT

- Siswa duduk dan

berkumpul dalam

kelompoknya.

- Siswa memperhatikan

pembahasan materi.

- Siswa mengerjakan

soal latihan.

Sabtu, 8

Februari

2014

13.30-14.10 Kegiatan belajar

mengajar adalah

menyampaikan materi

GLB dan GLBB yang

disampaikan dengan

metode kooperatif tipe

NHT

- siswa duduk dan

berkumpul dalam

kelompoknya.

- siswa memperhatikan

pembahasan materi.

- Siswa mengerjakan

soal latihan.

Senin, 10

Februari

2014

13.30-14.10 Kegiatan belajar

mengajar adalah

menjelaskan langkah

kerja pada LKS I.

Pengundian nomor

secara acak.

- siswa duduk dan

berkumpul dalam

kelompoknya.

- Siswa memperhatikan

penjelasan tentang cara

mengerjakan LKS I.

- Siswa mengerjakan

LKS I bersama

kelompoknya masing-

masing.

- Siswa yang nomornya

disebut menyelesaikan

soal di papan tulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

71

Hari /

Tanggal

Pukul Pelaksanaan penelitian Hal yang dilakukan siswa

Sabtu, 15

Februari

2014

13.30-14.10 Kegiatan belajar

mengajar adalah

menjelaskan langkah

kerja pada LKS II.

Pengundian nomor

secara acak.

- Siswa memperhatikan

penjelasan tentang cara

mengerjakan LKS II.

- Siswa mengerjakan

LKS II bersama

kelompoknya masing-

masing.

- Siswa yang nomornya

disebut menyelesaikan

soal di papan tulis.

- Siswa memperhatikan

penjelasan.

- Kelompok yang

skornya tertinggi diberi

penghargaan oleh

peneliti.

Sabtu, 17

Februari

2014

13.30-14.10 Pengadaan posttest dan

pengisian kuesioner

oleh peneliti.

- Siswa mengerjakan

posttest.

- Siswa mengisi lembar

kuesioner.

Tabel 16. Pelaksanaan Penelitian untuk Kelas dengan Pembelajaran

Metode Ceramah (VII B)

Hari /

Tanggal

Pukul Pelaksanaan Penelitian Hal yang dilakukan

Siswa

Senin,

27 Januari

2014

15.30-16.10 Pengadaan pretest oleh

peneliti.

Perkenalan.

- Siswa mengerjakan

pretest.

- Siswa memperkenalkan

diri.

Sabtu, 1

Februari

2014

15.30-16.10 Peneliti menjelaskan

materi tentang gerak,

kedudukan dan

perpindahan yang

disampaikan dengan

metode biasa yaitu

ceramah

- Siswa memperhatikan

penjelasan materi

tentang gerak,

kedudukan dan

perpindahan yang

disampaikan dengan

metode biasa.

- Siswa mengerjakan

soal latihan.

Senin, 3

Februari

2014

15.30-16.10 Kegiatan belajar

mengajar adalah

melanjutkan materi

tentang gerak,

kedudukan dan

- Siswa memperhatikan

penjelasan materi

tentang gerak,

kedudukan dan

perpindahan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

72

Hari /

Tanggal

Pukul Pelaksanaan Penelitian Hal yang dilakukan

Siswa

perpindahan yang

disampaikan dengan

metode biasa yaitu

ceramah

menggunakan metode

biasa.

- Siswa mengerjakan

soal latihan.

Sabtu, 8

Februari

2014

15.30-16.10 Kegiatan belajar

mengajar adalah

menjelaskan materi

tentang kelajuan dan

kecepatan dengan

menggunakan metode

biasa.

- Siswa memperhatikan

penjelasan materi

tentang kelajuan dan

kecepatan dengan

menggunakan metode

biasa.

- Siswa mengerjakan

soal latihan.

Senin, 10

Februari

2014

13.30-14.10 Kegiatan belajar

mengajar adalah

menyampaiakn materi

tentang GLB dan

GLBB dengan

menggunakan metode

biasa.

- Siswa memperhatikan

penjelasan materi

tentang GLB dan

GLBB dengan

menggunakan metode

biasa.

- Siswa mengerjakan

soal latihan.

Sabtu, 15

Februari

2014

15.30-16.10 Kegiatan belajar

mengajar adalah

melanjutkan

menjelaskan materi

tentang GLB dan

GLBB dengan

menggunakan metode

biasa.

- Siswa memperhatikan

penjelasan materi

tentang tentang materi

GLB dan GLBB

dengan menggunakan

metode biasa.

- Siswa mengerjakan

soal latihan.

Sabtu, 17

Februari

2014

15.30-16.10 Kegiatan belajar

mengajar adalah

mengajak siswa untuk

membuat rangkuman

materi gerak lurus

dilanjutkan dengan

pengadaan posttest dan

pengisian kuesioner

oleh peneliti.

- Siswa bersama dengan

guru merangkum

materi gerak.

- Siswa mengerjakan

posttest.

- Siswa mengisi lembar

kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

73

2. Data dan Analisis

Penelitian memperoleh data penelitian berupa skor pretest, posttest, dan

kuesioner sikap kerjasama siswa pada materi gerak lurus dengan menggunakan

metode kooperatif tipe Numeberd Heads Together (NHT) untuk siswa kelas VII A

dan dengan metode pembelajaran biasa untuk kelas VII B. Data-data dari hasil

penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

2.1. Pemahaman

2.1.1. Analisis dengan SPSS

2.1.1.1. Perbandingan Pretest Kelas VII A Dan Kelas VII B

Berikut ini adalah perbandingan pretest kelas VII A dan Kelas VII B:

a. Data Nilai Pretest Kelas VII A dan Kelas VII B

Tabel 17. Perbandingan Pretest Kelas VII A dan Kelas VII B

Kode Siswa Pretest Kelas 7A Pretest Kelas 7B

Siswa 1 8 5

Siswa 2 2 12

Siswa 3 8 8

Siswa 4 7 29

Siswa 5 8 19

Siswa 6 0 5

Siswa 7 5 8

Siswa 8 4 5

Siswa 9 8 5

Siswa 10 6 8

Siswa 11 8 5

Siswa 12 8 34

Siswa 13 5 35

Siswa 14 5 5

Siswa 15 5 21

Siswa 16 8 8

Siswa 17 5 5

Siswa 18 6 8

Siswa 19 8 20

Siswa 20 8 8

Siswa 21 2 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

74

Kode Siswa Pretest Kelas 7A Pretest Kelas 7B

Siswa 22 8 6

Siswa 23 8 22

Siswa 24 4 4

Siswa 25 8 22

Siswa 26 3 19

Siswa 27 4 22

Siswa 28 6 7

Siswa 29 8 14

Siswa 30 7 5

Siswa 31 8 5

Siswa 32 2 5

Siswa 33 5 -

Siswa 34 2 -

Siswa 35 8 -

Siswa 36 5 -

b. Uji T Independent Group Dari Pretest Kedua Kelas

Berikut adalah hasil uji T independent untuk pretest kedua kelas:

Tabel 18. Tabel Perbandingan Mean Pretest Kedua Kelas

Group Statistics

Code N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

Pretest 1 36 5,83 2,324 ,387

3 32 13,13 9,993 1,766

Tabel 19. Uji T Independent Group Dari Pretest Kedua Kelas

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F

Sig.

t

df

Sig. (2-

tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pretest Equal variances assumed

55,627

,000 -4,254 66 ,000 -7,292 1,714 -10,714 -3,870

Equal variances not assumed -4,032

33,982

,000 -7,292 1,808 -10,967 -3,616

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

75

Dari tabel 18 dapat dilihat bahwa nilai mean pretest kelas VII B lebih

tinggi daripada kelas VII A. Dari tabel 19 dapat dilihat nilai t = -4.254 dan t = -

4.032, p = 0.000 < 0.05 yang artinya ada perbedaan antara pretest kelas VII A dan

kelas VII B.

Secara ideal penelitian eksperimen diterapkan pada dua kelompok yang

tidak berbeda, tetapi hasil dari penelitian ini mengalami perbedaan secara

signifikan. Sehingga penelitian eksperimen tidak dapat diterapkan pada penelitian

ini. Hal ini dikarenakan kelas yang dilakukan untuk penelitian tidak bebas dalam

memilih melainkan ditentukan oleh pihak guru. Untuk kelas mana yang akan

diberi treatmen ditentukan sendiri oleh peneliti. Kelas VII A dipilih peneliti

menggunakan metode kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) karena

berdasarkan informasi dari guru siswa di kelas ini memiliki kemampuan yang

kurang dibandingkan dengan kelas VII B. Untuk itu peneliti ingin membantu

siswa untuk lebih memahami materi yang dipelajari.

2.1.2. Perbandingan Pretest Dan Posttest Kelas VII A

Berikut ini adalah pengujian hasil pretest dan posttest dari kelas VII A:

a. Data Pretest Dan Posttest Kelas VII A

Berikut adalah data pretest dan posttest kelas VII A:

Tabel 20. Nilai Pretest Dan Posttest Kelas VII A

Kode Siswa

Kelas VII A

Pretest Posttest

Siswa 1 8 41

Siswa 2 2 74

Siswa 3 8 70

Siswa 4 7 42

Siswa 5 8 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

76

Kode Siswa

Kelas VII A

Pretest Posttest

Siswa 6 0 34

Siswa 7 5 43

Siswa 8 4 79

Siswa 9 8 30

Siswa 10 6 42

Siswa 11 8 32

Siswa 12 8 43

Siswa 13 5 70

Siswa 14 5 38

Siswa 15 5 73

Siswa 16 8 36

Siswa 17 5 72

Siswa 18 6 76

Siswa 19 8 34

Siswa 20 8 76

Siswa 21 2 40

Siswa 22 8 86

Siswa 23 8 73

Siswa 24 4 79

Siswa 25 8 70

Siswa 26 3 29

Siswa 27 4 75

Siswa 28 6 74

Siswa 29 8 30

Siswa 30 7 45

Siswa 31 8 34

Siswa 32 2 35

Siswa 33 5 70

Siswa 34 2 31

Siswa 35 8 85

Siswa 36 5 76

Rata-rata 5.83 55.80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

77

b. Uji T Dependen Group Dari Pretest Dan Posttest Kelas VII A

Tabel 21. Tabel Perbandingan Mean Pretest Dan Posttest Kelas VII A

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error

Mean

Pair 1 Pretest 5,83 36 2,324 ,387

Posttest 55,81 36 20,080 3,347

Tabel 22. Uji T Dependent Group Pretest dan Posttest Kelas VII A

Paired Samples Test

Paired Differences

t

df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std. Deviatio

n

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Pretest - Posttest

-49,2972 20,034 3,339 -56,751 -43,194 -14,967 35 ,000

Berdasarkan dapat dari tabel diatas dapat terlihat mean pretest = 5.83

dan mean posttest = 55,81. Mean posttest lebih besar dari mean pretest. Nilai

; maka signifikan. Artinya ada perbedaan

antara hasil pretest dan posttest. Hasil posttest lebih baik dari hasil pretest, maka

terjadi peningkatan pemahaman siswa dengan menggunakan metode kooperatif

tipe NHT .

2.1.3. Perbandingan Pretest Dan Posttest Kelas VII B

a. Data Pretest Dan Posttest Kelas VII B

Berikut adalah data pretest dan posttest kelas VII B:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

78

Tabel 23. Data Pretest Dan Posttest Kelas VII B

Kode Siswa

Kelas VII B

Pretest Posttest

Siswa 1 5 29

Siswa 2 12 20

Siswa 3 8 32

Siswa 4 29 76

Siswa 5 19 24

Siswa 6 5 73

Siswa 7 8 59

Siswa 8 5 20

Siswa 9 5 20

Siswa 10 8 22

Siswa 11 5 42

Siswa 12 34 70

Siswa 13 35 76

Siswa 14 5 43

Siswa 15 21 30

Siswa 16 8 43

Siswa 17 5 29

Siswa 18 8 50

Siswa 19 20 29

Siswa 20 8 73

Siswa 21 36 80

Siswa 22 6 6

Siswa 23 22 50

Siswa 24 4 42

Siswa 25 22 28

Siswa 26 19 6

Siswa 27 22 70

Siswa 28 7 43

Siswa 29 14 29

Siswa 30 5 8

Siswa 31 5 20

Siswa 32 5 20

Rata-rata 13.125 39.43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

79

b. Uji T Dependent Group Pretest Dan Posttest Kelas VII B

Berikut adalah hasil pretest dan posttest pada uji T Dependent.

Tabel 24. Tabel Perbandingan Mean Pretest dan Posttest Kelas VII B

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error

Mean

Pair 1 Pretest 13,13 32 9,993 1,766

Posttest 39,44 32 22,335 3,948

Tabel 25. Uji T Dependen Group Pretest dan Posttest Kelas VII B

Paired Samples Test

Paired Differences

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviatio

n

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

Pretest - Posttest

-26,313 19,311 3,414 -33,275 -19,350 -7,708 31 ,000

Berdasarkan dari tabel 24 dan 25 diatas dapat terlihat mean pretest =

12.22 dan mean posttest = 39.44. Mean posttest lebih besar dari mean pretest.

Dari tabel 25 nilai ; maka signifikan. Artinya

ada perbedaan antara hasil pretest dan posttest. Hasil posttest lebih baik dari hasil

pretest, maka telah terjadi peningkatan pemahaman siswa dengan cara mengajar

biasa.

2.1.4. Perbandingan Posttest Kelas VII A dan Kelas VII B

a. Data Perbandingan posttest kelas VII A dan Kelas VII B

Berikut adalah nilai posttest dari kelas VII A dan Kelas VII B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

80

Tabel 26. Nilai Posttest Dari Kelas VII A dan Kelas VII B

Kode Siswa Postest Kelas VII A Postest Kelas VII B

Siswa 1 41 29

Siswa 2 74 20

Siswa 3 70 32

Siswa 4 42 76

Siswa 5 72 24

Siswa 6 34 73

Siswa 7 43 59

Siswa 8 79 20

Siswa 9 30 20

Siswa 10 42 22

Siswa 11 32 42

Siswa 12 43 70

Siswa 13 70 76

Siswa 14 38 43

Siswa 15 73 30

Siswa 16 36 43

Siswa 17 72 29

Siswa 18 76 50

Siswa 19 34 29

Siswa 20 76 73

Siswa 21 40 80

Siswa 22 86 6

Siswa 23 73 50

Siswa 24 79 42

Siswa 25 70 28

Siswa 26 29 6

Siswa 27 75 70

Siswa 28 74 43

Siswa 29 30 29

Siswa 30 45 8

Siswa 31 34 20

Siswa 32 35 20

Siswa 33 70 -

Siswa 34 31 -

Siswa 35 85 -

Siswa 36 76 -

b. Uji T Independent Group Dari Posttest Kelas VII A Dan Kelas VII B

Berikut adalah hasil uji T independent group dari nilai posttest kelas VII

A dan kelas VII B:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

81

Tabel 27. Perbandingan Mean Dari Posttest Kedua Kelas

Group Statistics

Code N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Posttest 2 36 55,81 20,080 3,347

4 32 39,44 22,335 3,948

Tabel 28. Uji T Independent Group Dari Posttest Kedua Kelas

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F

Sig.

t

df

Sig. (2-

tailed)

Mean Differen

ce

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Posttest Equal variances assumed ,063 ,802 3,183 66 ,002 16,368 5,143 6,100 26,637

Equal variances not assumed 3,162 62,824 ,002 16,368 5,176 6,025 26,712

Berdasarkan dari tabel diatas dapat terlihat mean posttest kelas VII A =

55.81 dan mean posttest kelas VII B = 39.44. Mean posttest kelas VII A lebih

besar dari mean posttest kelas VII B. Dari tabel 28 nilai t = 3.183 dan t = 3.162,

p = 0,002 = 0.005; maka signifikan. Artinya ada perbedaan antara hasil

posttest kelas VII A dan posttest kelas VII B. Hasil posttest kelas VII A lebih baik

dari hasil posttest kelas VII B, maka metode kooperatif Numbered Heads

Together (NHT) lebih baik dari metode biasa karena dengan metode kooperatif

Numbered Heads Together (NHT) meningkatkan pemahaman siswa.

2.1.2. Analisis Pemahaman dengan Tingkat Prosentase Tingkat Pemahaman

Dari hasil pretest dan posttest siswa yang mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan metode kooperatif tipe NHT dilakukan pengelompokkan

berdasarkan lima kriteria tingkat pemahaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

82

a. Analisis Pemahaman Dengan Tingkat Pemahaman Siswa Kelas VII A

Berikut adalah tabel nilai pretest dan posttest dan tingkat pemahaman siswa:

Tabel 29. Ktiteria Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Metode

Kooperatif Tipe NHT.

Kode Siswa

Kelas VII A

Pretest

Tingkat

Pemahaman Posttest

Tingkat

Pemahaman

Siswa 1 8 Sangat Rendah 41 Cukup

Siswa 2 2 Sangat Rendah

74 Tinggi

Siswa 3 8 Sangat Rendah

70 Tinggi

Siswa 4 7 Sangat Rendah 42 Cukup

Siswa 5 8 Sangat Rendah 72 Tinggi

Siswa 6 0 Sangat Rendah 34 Rendah

Siswa 7 5 Sangat Rendah 43 Cukup

Siswa 8 4 Sangat Rendah 79 Tinggi

Siswa 9 8 Sangat Rendah 30 Rendah

Siswa 10 6 Sangat Rendah 42 Cukup

Siswa 11 8 Sangat Rendah 32 Rendah

Siswa 12 8 Sangat Rendah 43 Cukup

Siswa 13 5 Sangat Rendah 70 Tinggi

Siswa 14 5 Sangat Rendah 38 Rendah

Siswa 15 5 Sangat Rendah 73 Tinggi

Siswa 16 8 Sangat Rendah 36 Rendah

Siswa 17 5 Sangat Rendah 72 Tinggi

Siswa 18 6 Sangat Rendah 76 Tinggi

Siswa 19 8 Sangat Rendah 34 Rendah

Siswa 20 8 Sangat Rendah 76 Tinggi

Siswa 21 2 Sangat Rendah 40 Rendah

Siswa 22 8 Sangat Rendah 86 Sangat Tinggi

Siswa 23 8 Sangat Rendah 73 Tinggi

Siswa 24 4 Sangat Rendah 79 Tinggi

Siswa 25 8 Sangat Rendah 70 Tinggi

Siswa 26 3 Sangat Rendah 29 Rendah

Siswa 27 4 Sangat Rendah 75 Tinggi

Siswa 28 6 Sangat Rendah 74 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

83

Kode Siswa

Kelas VII A

Pretest

Tingkat

Pemahaman Posttest

Tingkat

Pemahaman

Siswa 29 8 Sangat Rendah 30 Rendah

Siswa 30 7 Sangat Rendah 45 Cukup

Siswa 31 8 Sangat Rendah 34 Rendah

Siswa 32 2 Sangat Rendah 35 Rendah

Siswa 33 5 Sangat Rendah 70 Tinggi

Siswa 34 2 Sangat Rendah 31 Rendah

Siswa 35 8 Sangat Rendah 85 Sangat Tinggi

Siswa 36 5 Sangat Rendah 76 Tinggi

Dari tabel diatas selanjutnya siswa yang memiliki kriteria yang sama

akan dikelompokkan dalam satu kriteria dan dijumlahkan, dan jumlah dari

keseluruhan masing-masing kriteria selanjunya dapat dihitung prosentase dari

masing-masing kriteria. Berikut adalah tabel yang menunjukkan jumlah dan

prosentase dari masing-masing kriteria tingkat pemahaman sebelum dan sesudah

pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe NHT:

Tabel 30. Prosentase Tingkat Pemahaman Sebelum dan Sesudah

Pembelajaran dengan Metode Koperatif tipe NHT

No. Tingkat

Pemahaman

Sebelum Sesudah

Jumlah

Siswa

Persentase

(%)

Jumlah

Siswa

Persentase

(%)

1. Sangat Tinggi 0 0 2 5.6

2. Tinggi 0 0 16 44.44

3. Cukup 0 0 6 16.67

4. Rendah 0 0 12 33.33

5. Sangat Rendah 36 100 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

84

Berdasarkan tabel diatas bila dibuat grafik yang menunjukkan hubungan

antara jumlah prosentase dengan masing-masing kriterianya. Batang grafik

berwarna biru menunjukkan keadaan sebelum (pretest) dan batang grafik

berwarna merah menunjukkan sesudah (posttest). Berikut adalah grafik prosentase

hubungan antara tingkat pemahaman dengan kriteria pemahaman:

Gambar 4. Grafik Prosentase Hubungan Antara Tingkat Pemahaman dengan

Kriteria Pemahaman

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa tingkat pemahaman siswa setelah

siswa belajar dengan menggunakan metode kooperatif Numbered Heads Together

(NHT) yaitu:

a. Tingkat pemahaman sangat tinggi mengalami perubahan yaitu sebesar

5,6% pada keadaan sesudah (posttest).

b. Tingkat pemahaman tinggi mengalami perubahan sebesar 44.44% pada

keadaan sesudah (posttest).

c. Tingkat pemahaman cukup mengalami perubahan sebesar 16.67% pada

keadaan sesudah (posttest).

100

5,6

44,44

16,67

33,33

0 0

20

40

60

80

100

120

Sangat Tinggi

Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

Pro

sen

tase

(%

)

Tiingkat Pemahaman

pretest VII A

posttest VII A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

85

d. Tingkat pemahaman rendah mengalami perubahan sebesar 33.3% pada

keadaan sesudah (posttest).

e. Tingkat pemahaman sangat rendah mengalami penurunan yang sangat

besar pada keadaan sesudah (posttest)

Berdasarkan tabel 10 dalam bab III maka tingkat pemahaman akhir

siswa secara menyeluruh sebelum dan sesudah menggunakan metode kooperatif

tipe NHT berdasarkan sebagai berikut:

Tabel 31. Kriteria Kualifikasi Tingkat Pemahaman Seluruh Siswa Kelas

VII A Sebelum Menggunakan Metode Kooperatif Tipe NHT

Kriteria

Nilai

Siswa

ST ST + T ST + T

+ C

ST + T

+ C +

R

ST + T +

C + R +

SR

Tingkat

Pemahaman

Persentase 0 % 0 % 0 % 0 % 100 % Sangat

Rendah

Tabel 32. Kriteria Kualifikasi Tingkat Pemahaman Seluruh Siswa Kelas

VII A sesudah Menggunakan Metode Kooperatif Tipe NHT

Skor

Kriteria

kerjasama

Jumlah yang Memperoleh Nilai

Tingkat

Pemahaman

ST ST + T ST + T +

C

ST +

T + C

+ R

ST + T

+ C +

R + SR

Prosentase 5.6 % 44.44 % 66.67 % 100% 100% Cukup

Dari kriteria kualifikasi tingkat pemahaman siswa sebelum dan sesudah

menggunakan metode kooperatif tipe NHT terlihat mengalami peningkatan

kriteria pemahaman dari sangat rendah menjadi rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

86

b. Analisis Pemahaman dengan Tingkat Pemahaman Siswa Kelas VII B

Pada kelas VII B yang menggunakan cara mengajar biasa dianalisis yang

sama seperti pada analisis metode kooperatif tipe NHT.

Tabel 33. Kriteria Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah

Pembelajaran dengan Cara Mengajar Biasa

Kode

Siswa

Kelas VII B

Pretest

Tingkat

Pemahaman Posttest

Tingkat

Pemahaman

Siswa 1 5 Sangat Rendah 29 Rendah

Siswa 2 12 Sangat Rendah

20 Sangat Rendah

Siswa 3 8 Sangat Rendah

32 Rendah

Siswa 4 29 Rendah 76 Tinggi

Siswa 5 19 Sangat Rendah 24 Rendah

Siswa 6 5 Sangat Rendah 73 Tinggi

Siswa 7 8 Sangat Rendah 59 Cukup

Siswa 8 5 Sangat Rendah 20 Sangat Rendah

Siswa 9 5 Sangat Rendah 20 Sangat Rendah

Siswa 10 8 Sangat Rendah 22 Rendah

Siswa 11 5 Sangat Rendah 42 Cukup

Siswa 12 34 Rendah 70 Tinggi

Siswa 13 35 Rendah 76 Tinggi

Siswa 14 5 Sangat Rendah 43 Cukup

Siswa 15 21 Rendah 30 Rendah

Siswa 16 8 Sangat Rendah 43 Cukup

Siswa 17 5 Sangat Rendah 29 Rendah

Siswa 18 8 Sangat Rendah 50 Cukup

Siswa 19 20 Sangat Rendah 29 Rendah

Siswa 20 8 Sangat Rendah 73 Tinggi

Siswa 21 36 Rendah 80 Tinggi

Siswa 22 6 Sangat Rendah 6 Sangat Rendah

Siswa 23 22 Rendah 50 Cukup

Siswa 24 4 Sangat Rendah 42 Cukup

Siswa 25 22 Rendah 28 Rendah

Siswa 26 19 Sangat Rendah 6 Sangat Rendah

Siswa 27 22 Rendah 70 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

87

Kode

Siswa

Kelas VII B

Pretest

Tingkat

Pemahaman Posttest

Tingkat

Pemahaman

Siswa 28 7 Sangat Rendah 43 Cukup

Siswa 29 14 Sangat Rendah 29 Rendah

Siswa 30 5 Sangat Rendah 8 Sangat Rendah

Siswa 31 5 Sangat Rendah 20 Sangat Rendah

Siswa 32 5 Sangat Rendah 20 Sangat Rendah

Dari tabel diatas selanjutnya bila siswa yang memiliki kriteria yang sama

akan dikelompokkan dalam satu kriteria dan dijumlahkan, dan jumlah dari

keseluruhan masing-masing kriteria selanjunya dapat dihitung prosentase dari

masing-masing kriteria. Berikut adalah tabel yang menunjukkan jumlah dan

prosentase dari masing-masing kriteria tingkat pemahaman sebelum dan sesudah

pembelajaran dengan menggunakan metode biasa:

Tabel 34. Prosentase Tingkat Pemahaman Sebelum dan Sesudah

Pembelajaran dengan Metode Biasa

No. Tingkat

Pemahaman

Sebelum Sesudah

Jumlah

Siswa

Persentase

(%)

Jumlah

Siswa

Persentase

(%)

1. Sangat Tinggi 0 0 0 0

2. Tinggi 0 0 7 21.87

3. Cukup 0 0 8 25

4. Rendah 8 25 9 28.13

5. Sangat Rendah 24 75 8 25

Berdasarkan tabel diatas bila dibuat grafik yang menunjukkan hubungan

antara jumlah prosentase dengan masing-masing kriterianya. Batang grafik

berwarna biru menunjukkan keadaan sebelum (pretest) dan batang grafik

berwarna merah menunjukkan sesudah (posttest). Berikut adalah grafik prosentase

hubungan antara tingkat pemahaman dengan kriteria pemahaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

88

Gambar 5. Grafik Prosentase Hubungan Antara Tingkat Pemahaman Dengan

Kriteria Pemahaman

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa tingkat pemahaman siswa setelah

siswa belajar dengan menggunakan metode kooperatif Numbered Heads Together

(NHT) yaitu:

a. Tingkat pemahaman sangat tinggi tidak mengalami perubahan pada

keadaan sesudah (posttest).

b. Tingkat pemahaman tinggi mengalami perubahan sebesar 21,87% pada

keadaan sesudah (posttest).

c. Tingkat pemahaman cukup mengalami perubahan sebesar 25% pada

keadaan sesudah (posttest).

d. Tingkat pemahaman rendah mengalami perubahan sebesar 28,13% pada

keadaan sesudah (posttest).

e. Tingkat pemahaman sangat rendah mengalami perubahan sebesar 25%

pada keadaan sesudah (posttest)

Berdasarkan tabel 10 dalam bab III maka tingkat pemahaman akhir siswa

secara menyeluruh sebelum dan sesudah menggunakan metode biasa sebagai

berikut:

0 0 0

25

75

0

21,87 25 28,13 25

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

Pro

sen

tase

(%

)

Tingkat Pemahaman

Pretest VII B

Posttest VII B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

89

Tabel 35. Kriteria Kualifikasi Tingkat Pemahaman Seluruh Siswa

Sebelum Menggunakan Metode Biasa

Skor

Kriteria

kerjasama

Jumlah yang Memperoleh Nilai

Tingkat

kerjasama

ST ST +

T

ST + T

+ C

ST + T +

C + R

ST + T +

C + R +

SR

Prosentase 0% 0% 0% 33.3% 100% Sangat

Rendah

Tabel 36. Kriteria Kualifikasi Tingkat Pemahaman Seluruh Siswa

Sesudah Menggunakan Metode Biasa

Skor Kriteria

kerjasama

Jumlah yang Memperoleh Nilai

Tingkat

pemahaman

ST ST +

T

ST +

T + C

ST +

T + C

+ R

ST + T

+ C +

R + SR

Prosentase 0% 21.87

%

46.87

%

75% 100% Rendah

Dari kriteria kualifikasi tingkat pemahaman siswa sebelum dan sesudah

menggunakan metode kooperatif tipe NHT terlihat mengalami peningkatan

kriteria pemahaman dari sangat rendah menjadi rendah.

2.2. Sikap Kerjasama

2.2.1. Data

Berikut adalah data hasil skoring kuesioner sikap kerjasama siswa kelas

VII A sebagai kelas VII A:

Tabel 37. Skor Kuesioner Sikap Kerjasama Siswa

Kode Siswa Skor Total

Siswa 1 79

Siswa 2 85

Siswa 3 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

90

Kode Siswa Skor Total

Siswa 4 78

Siswa 5 74

Siswa 6 77

Siswa 7 79

Siswa 8 84

Siswa 9 78

Siswa 10 74

Siswa 11 77

Siswa 12 62

Siswa 13 74

Siswa 14 88

Siswa 15 77

Siswa 16 63

Siswa 17 77

Siswa 18 100

Siswa 19 50

Siswa 20 81

Siswa 21 65

Siswa 22 87

Siswa 23 79

Siswa 24 85

Siswa 25 80

Siswa 26 77

Siswa 27 83

Siswa 28 72

Siswa 29 80

Siswa 30 72

Siswa 31 77

Siswa 32 65

Siswa 33 75

Siswa 34 81

Siswa 35 94

Siswa 36 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

91

2.2.2. Analisis Data

Dari data kuesioner yang sudah dijumlahkan skor total dari kedua kelas

yang sudah diberikan pembelajaran dengan metode kooperatif tipe NHT dan

dengan cara metode mengajar biasa.

2.2.2.1. Pengelompokkan Kriteria

Dari jumlah skor total dari masing-masing siswa yang sudah dijumlahkan

diberikan keterangan sikap kerjasama sesuai dengan interval yang sudah

ditentukan sebelumnya. Berikut ini adalah tabel pengelompokkan kriteria setiap

siswa:

Tabel 38. Kriteria Sikap Kerjasama Siswa

Kode Siswa Jumlah Skor Kriteria Sikap Kerjasama

Siswa 1 79 Tinggi

Siswa 2 85 Sangat Tinggi

Siswa 3 85 Sangat Tinggi

Siswa 4 78 Tinggi

Siswa 5 74 Tinggi

Siswa 6 77 Tinggi

Siswa 7 100 Sangat Tinggi

Siswa 8 79 Tinggi

Siswa 9 84 Sangat Tinggi

Siswa 10 78 Tinggi

Siswa 11 74 Tinggi

Siswa 12 77 Tinggi

Siswa 13 62 Cukup

Siswa 14 74 Tinggi

Siswa 15 88 Sangat Tinggi

Siswa 16 77 Tinggi

Siswa 17 63 Cukup

Siswa 18 77 Tinggi

Siswa 19 50 Rendah

Siswa 20 81 Tinggi

Siswa 21 65 Cukup

Siswa 22 87 Sangat Tinggi

Siswa 23 79 Tinggi

Siswa 24 85 Sangat Tinggi

Siswa 25 80 Tinggi

Siswa 26 77 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

92

Kode Siswa Jumlah Skor Kriteria Sikap Kerjasama

Siswa 27 83 Tinggi

Siswa 28 72 Tinggi

Siswa 29 80 Tinggi

Siswa 30 72 Tinggi

Siswa 31 77 Tinggi

Siswa 32 65 Cukup

Siswa 33 75 Tinggi

Siswa 34 81 Tinggi

Siswa 35 94 Sangat Tinggi

Siswa 36 95 Sangat Tinggi

2.2.2.2. Prosentase Kriteria

Dari data kuesioner sikap kerjasama siswa diatas selanjutnya

dikelompokkan menurut kriteria dan dilakukan perhitungan prosentase untuk

setiap kriterianya. Prosentase tiap kriteria sikap kerjasama dilakukan untuk kelas

VII A. Berikut adalah tabel hasil prosentase tingkat sikap kerjasama:

Tabel 39. Hasil Prosentase Sikap Kerjasama Siswa

Kelas VII A

Kriteria Jumlah Siswa Prosentase (%)

Sangat Tinggi 9 25

Tinggi 22 61,11

Cukup 4 11,11

Rendah 1 2,78

Sangat Rendah 0 0

Berdasarkan tabel 14 dalam bab III maka kriteria sikap kerjasama siswa

secara menyeluruh adalah sebagai berikut:

Tabel 40. Kriteria Sikap Kerjasama Siswa Kelas VII A Secara

Menyeluruh

Nilai

kriteria

kerjasama

Jumlah yang memperoleh nilai kerjasama Tingkat

kerjasama ST ST + T ST + T

+ C

ST + T +

C + R

ST + T +

C + R +

SR

prosentase 25% 86.11% 97.22% 100% 100% Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

93

Dari tabel 40 dan terlihat kriteria klasifikasi sikap kerjasama siswa untuk

kelas VII A secara menyeluruh memiliki sikap kerjasama yang tinggi. Pada kelas

VII A, selama proses pembelajaran dikelas peneliti mengamati bagaimana kinerja

dari masing-masing kelompok, seorang anak tergolong memiliki sikap kerjasama

yang rendah setiap diskusi dalam kelompok dia selalu berjalan kesana kemari

untuk bermain ke kelompok lain dan menggambar di buku tulisnya. Selain itu,

juga dia merasa dirinya tidak dibutuhkan dalam kelompoknya dan memilih untuk

menggambar dan berjalan-jalan sehingga dia jarang sekali untuk mengamati dan

berdiskusi dengan teman kelompoknya sendiri. Hal ini tentunya membuat siswa

semakin tidak nyaman berada dalam kelompoknya. Dalam pembagian kelompok

yang berjumlah enam (6) siswa yang membuat siswa yang memiliki sikap

kerjasama yang rendah dalam kelompok cukup tidak disukai oleh siswi dalam

kelompoknya.

Perbedaan jenis kelamin juga mempengaruhi anak dalam bekerjasama

dengan orang lain dalam kelompoknya. Ketika pembagian kelompok, terdapat

siswi A yang tidak ingin siswa D menjadi bagian dari kelompoknya karena siswi

A sedang bermusuhan dengannya.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banyak anak yang

memiliki sikap kerjasama tinggi dapat berbaur dengan beberapa anggota dalam

kelompoknya secara nyaman. Secara perlahan anak dilatih untuk menumbuhkan

sikap kerjasama dalam kelompok agar anak benar-benar merasa nyaman yang

nantinya akan mulai tumbuh sikap kerjasama dari dalam diri anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

94

3. Pembahasan

Peneilitian ini dilaksanakan di SMP Pemuda Nyukang Harjo pada

tanggal 27 Januari 2014 sampai 24 Februari 2014. Materi pembelajaran yang

diajarkan dalam penelitian ini adalah gerak lurus. Sampel penelitian ini adalah

siswa kelas VII dengan jumlah siswa kelas VII A dan siswa kelas VII B. Dimana

kelas VII A pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe NHT, dan

Kelas VII B dengan pembelajaran metode pembelajaran biasa.

Penelitian ini merupakan penelitian untuk menguji penerapan metode

pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran tentang gerak lurus. Selain

itu, penelitian ini direncanakan sebagai penelitian eksperimen yang artinya akan

ada kelas kontrol dan kelas eksperimen yang memiliki keadaan yang sama.

Keadaan yang sama dapat dilihat dari hasil pretest dari populasi yang digunakan

dalam penelitian. Secara ideal penelitian eksperimen diterapkan dua kelompok

yang tidak berbeda, tetapi dalam penelitian hasilnya berbeda karena kelas yang

dilakukan untuk penelitian ini tidak bebas dalam memilih melainkan ditentukan

oleh pihak guru, sehingga penelitian eksperimen ini tidak dapat digunakan dalam

penelitian dan data dari kelas dengan cara mengajar biasa dapat digunakan sebagi

tambahan informasi. Peneliti menggunakan waktu 30 menit dalam pengerjaanya

dan dilanjutkan dengan pengenalan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT

untuk kelas VII A dan menyampaikan tujuan pembelajaran untuk kedua kelas.

Selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode koopeatif tipe

NHT untuk pembelajaran tentang gerak lurus cukup menyenangkan, membuat

proses pembelajaran terasa lebih nyaman, santai, dan tidak terlihat rasa takut dan

canggung pada siswa. Dengan menggunakan metode koopeatif tipe NHT mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

95

membuat siswa dan siswi senang dalam mengikuti pembelajaran dengan tetap

tidak menghilangkan tujuan dalam pembelajaran. Hasil belajar mereka

mengalami pengingkatan pemahaman yang dapat diukur melalui hasil tes yang

diuji oleh peneliti yaitu semula sangat rendah menjadi sedang. Berbeda dengan

kelas VII B yang mendapat cara mengajar biasa yaitu ceramah, mereka cenderung

mengobrol dengan teman, merasa jenuh, dan bosan. Tetapi terlepas dari itu, hasil

belajar siswa kelas VII terjadi peningkatan pemahaman setelah dilakukan

pengujian yaitu dari sangat rendah menjadi rendah.

3.1. Pemahaman

Data pretest dan posttest siswa di uji dengan program SPSS dengan

analisa Paired Sample Test untuk kelompok dependen atau satu kelompok yang

dites dua kali dan analisa independent group dari dua kelompok yang berbeda.

Niali rata-rata siswa kelas VII A yang menggunakan metode kooperatif tipe nilai

rata-rata kelas awal (sebelum diberi treatmen) untuk kelas VII A yang

menggunakan metode kooperatif tipe NHT 5,83 menjadi 55,81 untuk nilai rata-

rata akhir (setelah diberi treatmen). Sedangkan untuk kelas VII B yang

menggunakan metode biasa yaitu ceramah nilai rata-rata awal kelas sebelum

diberi treatmen) 13,125 menjadi 39,44 untuk nilai rata-rata akhir (setelah diberi

treatmen). Nilai rata-rata akhir kelas VII A lebih baik dari kelas VII B, tetapi

dalam penelitian karena hasilnya berbeda karena kelas yang dilakukan untuk

penelitian ini tidak bebas dalam memilih melainkan ditentukan oleh pihak guru

maka tidak dapat dibandingkan untuk mendapatkan metode manakah yang lebih

baik dalam menyampaikan pembelajaran untuk metari gerak lurus..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

96

Bila dilihat efektivitasnya, metode kooperatif tipe NHT pada kelas VII A

dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar dengan rentan kenaikan nilai

rata-rata kelas sebesar 49,97. Sebelum dilakukan pembelajaran dengan metode

kooperatif tipe NHT semua siswa atau 36 siswa memiliki pemahaman sangat

rendah. Dan setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode

kooperatif tipe NHT mampu membuat suasana belajar yang menyenangkan untuk

siswa, tingkat pemahaman siswa meningkat menjadi 2 atau 5,6% siswa dengan

kemampuan pemahaman sangat tinggi, 16 atau 44,44% siswa dengan kemampuan

pemahaman tinggi, 6 atau 16.67% siswa berkemampuan pemahaman sedang, 12

atau 33,3% siswa yang masih memiliki kemampuan pemahaman yang rendah

serta tidak ada siswa atau 0% siswa yang berkemampuan pemahaman sangat

rendah. Selain itu bila dilihat dari hasil posttest kedua kelas dari hasil analisa uji T

independent group, kedua kelas mengalami perubahan pemahaman dan hasil

posttest kelas 7A lebih baik dari hasil posttest kelas 7B, maka metode kooperatif

Numbered Heads Together (NHT) lebih baik dari metode biasa karena dengan

metode kooperatif Numbered Heads Together (NHT) siswa meningkatkan

pemahaman siswa.

Dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT pada kelas

VII A dalam pembelajaran ini menyebabkan adanya perubahan kriteria

pemahaman siswa secara keseluruhan dari kriteria sangat rendah menjadi kriteria

cukup. Untuk kelas VII B yang mengikuti pembelajaran dengan cara menerapkan

metode ceramah untuk materi gerak lurus sebagai informasi tambahan dalam

menyampaikan materi juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat

dilihat dari rentan nilai rata-rata kelas sebesar 26,305. Sebelum dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

97

pembelajaran dengan metode biasa terdapat 24 atau 66,7% siswa memiliki

pemahaman sangat rendah dan 8 atau 25% siswa memiliki pemahaman rendah.

Dan pada keadan akhir setelah dilakukan pembelajaran, 7 atau 21,87% siswa

memiliki kemampuan pemahaman tinggi, 8 atau 25% siswa berkemampuan

pemahaman sedang dan 9 atau 28,13% siswa memiliki kemampuan pemahaman

yang rendah dan 8 atau 25% siswa yang masih memiliki kemampuan pemahaman

yang sangat rendah.

Dari hasil pengujian pretest dan posttest pada kelas VII B dapat dilihat

terdapat delapan (8) siswa yang tidak mengalami perubahan pemahaman setelah

dilakukan pembelajaran yaitu siswa dengan kode siswa 2, siswa 3, siswa 8, siswa

9, siswa 22, siswa 26, siswa 30, siswa 31 dan siswa 32. Dari pengamatan yang

dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran kesembilan siswa ini duduk

pada barisan paling belakang, mereka cenderung berbicara dengan teman,

menggambar, sering mengganggu teman, tidak memperhatikan saat proses

pembelajaran, dan membuat keributan.

Dengan menerepakan metode pembelajaran koopetaif tipe NHT dalam

proses pembelajaran dapat mengalami perubahan kriteria pemahaman dari sangat

rendah menjadi sedang. Bila dilihat dari rata-rata nilai siswa terlihat kelas VII A

dengan metode koopetaif tipe NHT lebih tinggi 16.36 dibandingkan kelas VII B

dengan metode mengajar biasa, hal ini sesuai dengan harapan peneliti yang

ternyata metode pembelajaran koopetaif tipe NHT baru pertama kali diterapkan

oleh guru. Siswa yang terbiasa menerima segala informasi materi dari guru

menjadi kurang maksimal hasil belajar ketika menggunakan metode pembelajaran

koopetaif tipe NHT, tetapi bila siswa sudah terbiasa dengan cara yang baru ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

98

akan dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik lagi dalam hal pemahaman

siswa.

3.2. Sikap Kerjasama Siswa

Selain pemahaman yang diteliti, peneliti juga meneliti sikap kerjasama

siswa yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Kerjasama

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk

menyelesaikan suatu tugas tertentu. Dalam hal kerjasama siswa, kedua kelas

ternyata secara keseluruhan memiliki kriteria sikap kerjasama yang tinggi. Peneliti

membagi siswa kedalam enam (6) kelompok. Tujuan dari pembagaian kelompok

ini oleh peneliti agar pada kelompok memiliki setidaknya satu (1) anggota

intelektualnya lebih tinggi dibandingkan dengan teman yang lainnya sehingga

diharapkan nantinya dapat saling membagikan ilmu yang mereka peroleh kepada

teman dalam kelompoknya. Tetapi, pembagaian kelompok yang dilakukan oleh

peneliti menyebabkan sikap kerjasama dari seluruh siswa kelas VII A yang

menggunakan metode kooperatf tipe NHT dalam kelompok kurang maksimal.

Perbedaan gender dalam kelompok masih sangat terlihat, hal ini terlihat dari siswa

merasa canggung bila harus berada dalam satu kelompok yang berbeda gender.

Ternyata akan lebih baik bila pembagian siswa dalam kelompok ditentukan oleh

mereka sendiri sehingga nantinya semua siswa akan lebih merasa nyaman, tidak

canggung lagi, saling mendukung, komunikasi akan muncul dengan baik dalam

kelompok dan sikap kerjasama dalam kelompok akan lebih baik lagi yang artinya

tidak ada lagi free rider serta tidak memilih peranan dalam menyelesaikan

masalah dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

99

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada bebarapa

faktor yang dapat menyebabkan tingkat sikap kerjasama siswa dengan metode

kooperatif tipe NHT lebih rendah dibandingkan dengan kelas yang menggunakan

metode mengajar biasa yaitu cara pembentukan kelompok belajar. Pada umumnya

siswa akan merasa lebih nyaman bila belajar kelompok dengan siswa yang sudah

dikenalnya dengan baik dan merasa cocok dengan teman dalam kelompok, tetapi

kebiasaan ini akan membuat mereka tidak mampu berkembang lebih luas dan

akan memungkinkan merak akan menutup diri dari orang lain. Dalam penelitian

ini, peneliti memelih untuk membentuk kelompok dari siswa yang menggunakan

metode kooperatif tipe NHT berdasarkan krtiteria jenis kelamin dan kemampuan

akademik.

Pada anak SMP pertumbuhan mereka sudah mulai memasuki remaja

awal yang memaksa mereka untuk mengenal dan mampu berinteraksi bukan

hanya dengan sesama jenis mereka tetapi terhadap lawan jenis mereka juga.

Dalam pengelompokkan, peneliti mencoba untuk memasukkan tiga (3) siswa dan

tiga (3) siswi dalam satu kelompok. Tujuannya adalah agar siswa atau siswi tidak

merasa canggung dan terbiasa berkomunikasi dengan teman kelompoknya, selain

itu agar siswa atau siswi tidak merasa sendiri dalam kelompoknya.

Setiap anak memiliki kemampuan akademik yang berbeda-beda, ada

memiliki kemampuan akademik yang tinggi, sedang dan ada yang memiliki

kemampuan akademik yang rendah. Bila dalam kelas terdapat kelompok yang

semua anggotanya memiliki kemampuan akademik yang tinggi, maka akan ada

kecemburuan dari kelompok yang mungkin memiliki kemampuan akademik yang

rendah atau sedang. Biasanya yang akan terjadi adalah siswa yang pandai akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

100

semakin pandai, dan siswa yang kurang pandai akan mengalami peningkatan

kemampuan yang sedikit saja. Dalam penelitian ini, peneliti membagi siswa yang

berkemampuan tinggi secara merata, dan siswa atau siswi yang berkemampuan

sedang atau rendah bergabung dalam satu kelompok. Dapat dipastikan bahwa

dalam kelompok terdapat siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.

Belajar dengan teman sebaya akan membuat mereka merasa nyaman dan

penyampaian mereka akan lebih mudah dengan menggunakan bahasa mereka.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan metode kooperatif tipe NHT baik diterapkan pada pembelajaran

materi gerak di SMP Pemuda Nyukang Harjo dilihat dari terjadinya peningkatan

hasil belajar siswa dan juga sikap kerjasama siswa yang tergolong tinggi. Yang

menjadi perhatian bagi guru ataupun calon guru adalah kesesuaian antara materi

yang akan diajarkan dengan metode yang akan digunakan.

4. Keterbatasan Peneliti

Pada penelitian ini, belum sepenuhnya sesuai dengan rencana

pembelajaran. Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal yaitu antara lain:

4.1. Pada saat penelitian, peneliti berperan sebagai guru dan tidak

didampingi oleh guru pengampu sehingga untuk dokumentasi, peneliti melakukan

sendiri tanpa bantuan dari guru pengampu.

4.2. Pada saat penelitian, jam belajar mengajar dilakukan siang hari karena

gedung sebagai sarana belajar yang digunakan oleh siswa harus bergantian dengan

siswa SMK sehingga jam masuk pun tidak tepat pada waktunya. Akibatnya jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

101

belajar mengajar menjadi berkurang, sehingga untuk mengajar materi gerak lurus

membutuhkan waktu yang lama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

102

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan dari data yang didapatkan dan hasil penelitian yang telah

dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1.1. Penerapan metode kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

dalam menyampaikan materi gerak lurus pada siswa kelas VII A SMP Pemuda

Nyukang Harjo meningkatkan pemahaman siswa dari rerata 5,83 menjadi 55,80

yang berbeda secara signifikan dari kelas yang menggunakan cara mengajar

seperti biasa.

1.2. Terdapat perbedaan pemahaman siswa dengan menggunakan metode

kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan metode biasa. nilai rata-rata

nilai siswa dengan menggunakan metode kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) sebesar 55.81 lebih baik dari nilai rata-rata siswa dengan metode

ceramah sebesar 39.44.

1.3. Sikap siswa terhadap kerjasama yang dikembangkan dalam

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) memiliki kriteria

sikap kerjasama yang tinggi.

2. Saran

Beberapa saran yang dapat digunakan untuk pengembangan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

103

2.1. Bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian alangkah baiknya bila

melakukan observasi terlebih dahulu.

2.2. Pada penelitian selanjutnya akan lebih baik bila desain dibuat berdasarkan

data kemampuan siswa.

2.3. Calon guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai refrensi kelak jika

terjun sebagai guru di sekolah dalam proses belajar mengajar agar pembelajaran

tidak bersifat monoton dan siswa tidak bosan.

2.4. Memperbanyak kegiatan belajar dalam kelompok, karena melalui kegiatan

kelompok siswa dapat saling membantu, melatih siswa untuk bekerjasama dalam

membangun pengetahuannya, dapat saling menghargai pendapat, dan dapat

menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam proses pembelajaran.

2.5. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian dengan alangkah baiknya

bila dilakukan wawancara untuk mengetahui respon siswa terhadap metode yang

digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

104

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Lorin W. 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran,

dan Asesmen: revisi taksonomi pendidikan Bloom. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Arends, Richard. 2008. Learning To Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian (Ed.Revisi). Jakarta: Rineka

Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Daryanto dan Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava

Media.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa (Edisi 4). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Editor, Chief. 2008. Kamus Kompetensi: Kerjasama (Team Work). Dalam

http://indosdm.com/kamus-kompetensi-kerjasama-team-work, diakses

pada 6 Januari 2014.

Foster, Bob. 2004. Eksplorasi Sains Fisika. Jakarta: Erlangga.

Huda, Miftahul. 2012. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur Dan

Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ibrahim, Muslimin, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA.

Illah, A. 2012. Penerapan Model Inkuiri Dalam Pembelajaran Agama Islam

(PAI) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa: Penelitian Tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

105

Kelas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas VII-B Smp

Miftahul Bandung. [Online]. Dalam

http://www.jurnal.upi.edu/file/03_penerapan_model_inkuiry_-

_Ato_Illah.pdf. diakses tanggal 6 juli 2014.

Isjoni. 2008. Model-Model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kartika Budi, Fr Y. 1987. “Konsep: pembentukan dan penanamannya” dalam

buku Sumbangan terhadap Pendidikan Matematika dan Fisika.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Kartika, Budi. 2001. “Penelitian tentang Efektivitas dan Efisiensi Proses

Pembelajaran dengan Metode Demonstrasi dan Metode Eksperimen”.

Dalam Widya Dharma Universitas Sanata Dharma. (April). Yogyakarta.

Kartika Budi. 1992. Pemahaman Konsep Gaya Dan Beberapa Salah Konsepsi

Yang Terjadi. Widya Dharma, (III), 113-129. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning Di

Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Nasution, S. 2006. Asas-Asas Kurikulum. Edisi ke 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Purwanto, M. N. 2006. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Edisi ke 2. Jakarta: Rajawali Pers.

Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learnin: Riset dan Praktek (penerjemah

Nurulita). Diterjemahkan oleh Nurulita. Bandung: Nusa Media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

106

Sudjana, N. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, N. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sugiyanto. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka-

FKIP UNS.

Sujarwo & Delnitawati. 2012. Pengaruh Penerapan Dan Gaya Belajar Terhadap

Hasil Belajar. [online]. Dalam http://www.umnaw.ac.id/wp-

content/uploads/2013/01/LAPORAN-SUJARWO.pdf. diakses pada

tanggal 6 juli 2014.

Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Suparno, Paul. 2007. Kajian & Pengantar Kurikulum IPA SMP & MT.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suparno, Paul. 2009. Kajian Kurikulum Fisika SMA/MA berdasarkan KTSP.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Suparno, Paul. 2011. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori Dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran: Teori Dan Konsep

Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

107

Taniredja, Tukiran, Dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung:

Alfabeta.

Theo Riyanto & Martinus. 2008. Kelompok Kerja Yang Efektif. Yogyakarta:

Kanisius.

Uno, Hamzah & Koni, Satria. 2012. Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi

Aksara.

Uno, Hamzah. 2011. Belajar Dengan Pendekatan Paikem (Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik). Jakarta: Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

109

Lampiran 1. Surat Ijin Permohonanan Dari Kampus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

110

Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

111

Lampiran 3. Silabus pembelajaran Fisika

SILABUS PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Pemuda Nyukang Harjo

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas / Semester : VII / 2

Standar Kompetensi : 5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar

Teknik Bentuk instrumen

Contoh instrumen

5.1 Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik dan a-biotik

Gejala Alam Biotik dan Abiotik

o Melakukan pengamatan gejala alam kebendaan pada objek biotik di lingkungan sekitar

o Melakukan pengamatan gejala alam berbentuk kebendaan pada objek abiotik di lingkungan sekitar

o Melakukan pengamatan gejala kejadian pada objek biotik

- Membandingkan gejala alam kebendaan dan kejadian pada objek abiotik melalui pengamatan

- Membandingkan gejala alam kebendaan dan kejadian pada objek biotik melalui pengamatan

Observasi

Tes Tulis

Lembar observasi

PG

Berikut ini manakah yang termasuk gejala alam kejadian pada objek biotik?

a. bau

b. tumbuh

c. warna

d. ukuran

2 x 40’ Buku siswa, lingkungan, LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

112

di lingkungan sekitar

o Melakukan pengamatan gejala kejadian pada objek abiotik di lingkungan sekitar biotik

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility )

Ketelitian ( carefulness)

5.2 Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Gerak o Melakukan percobaan gerak lurus beraturan

o Melakukan percobaan tentang gerak lurus berubah beraturan

o Mengapllikasikan GLB dan GLBB dalam kehidupan sehari-hari

o Mencari informasi melalui

- Menemukan persamaan laju yang ditempuh

- Menunjukkan Konsep GLB dalam kehidupan sehari-hari

- Mendefinisikan percepatan sebagai perubahan kecepatan setiap satuan waktu

Tes tulis

Testulis

Tes tulis

Tes tulis

PG

isian

Uraian

Isian

Ciri GLB memiliki kecepatan ....

a. dipercepat

b. tetap

c. diperlambat

d. beraturan

Sebuah benda dilempar vertikal keatas merupakan GLBB .....

Tuliskan dalam lambang bahwa percepatan merupakan kecepatan setiap satuan waktu

3 x 40’ Buku siswa, LKS, referensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

113

referensi tentang konsep percepatan

- Menyelidiki GLBB dipercepat beraturan

- Menunjukkan konsep GLBB dalam kehidupan sehari-hari

Tes tulis Isian Contoh Gerak lurus berubah beraturan dipercepat adalah .....

Seorang pengendara mobil melintas di jalan tol merupakan konsep ....

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility )

Ketelitian ( carefulness)

5.3 Menggunakan mikroskop dan peralatan pendukung lainnya untuk mengamati gejala-gejala kehidupan

Mikroskop o Mengidentifikasi bagian-bagian mikroskop

o Mengamati preparat jadi dengan menggunakan mikroskop

o Membuat preparat basah

- Mengenal bagian-bagian mikroskop

- Menggunakan mikroskop dengan benar (mengatur fokus, pencahayaan, menemukan objec Mikropis)

Tes unjuk kerja

Tes unjuk kerja

Tes identifi-kasi

Uji petik kerja prosedur

Tentukan dan sebutkan nama-nama bagian mikroskop!

Amati preparat basah atau preparat jadi yang sudah tersedia hingga ditemukan objek yang dimaksud!

3 x 40’ Buku siswa, mikroskop, preparat

5.4 Menerapkan Keselamatan o Mencari - Memegang, Tes unjuk uji petik Lakukan dengan 2 x 40 ’ Buku siswa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

114

keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala alam

Kerja informasi melalui referensi tentang keselamatan kerja

o Studi pustaka tentang alat bahan-bahan yang berbahaya dalam pengamatan gejala alam

membawa dan memperlakukan alat dan bahan secara ama

- Mendeskripsikan bahan-bahan yang berbahaya dan yang dapat menimbulkan penyakit

- Mengindentifikasi simbol-simbol dalam Laboratorium

kerja

Tes tulis

Tes tulis

kerja produk

PG

PG

prosedur yang benar cara membawa dan memperlakuakan mikroskop!

Manakah bahan-bahan yang berbahaya dan yang dapat menimbulkan penyakit yang dapat diitemukan di laboratirium?

a. air

b. asam sulfat

c. alkohol

d. larutan glukose

Apakah arti simbol di bawah ini?

a. bahan yang mudah terbakar

b. bahan yang beracun

c. alat mudah pecah

d. alat mudah mengalami korosi

Carta bahan berbahaya dan alat-alat praktektikum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

115

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility )

Ketelitian ( carefulness)

Mengetahui, Nyukang Harjo, 11 Juli 2013

Kepala SMP Pemuda Nyukang Harjo Guru Mapel Ilmu Pengetahuian Alam

Yohanes Kurnianto S.Pd

Pitria Lilik Heru L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

116

Lampiran 4a. RPP Pembelajaran Metode Kooperatif Tipe NHT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMP Pemuda Nyukang Harjo

Mata pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : VII/ II

Alokasi waktu : 1 x 40 menit

A. Standar kompetensi

5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.

B. Kompetensi Dasar

5.2. Menganalisa data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus

berubah beraturan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Indikator

- Siswa mampu mengidentifikasi pengertian gerak

- Siswa mampu menjelaskan pengertian kedudukan dan perpindahan.

- Siswa dapat membedakan antara kedudukan dan perpindahan.

- Siswa mampu menjelaskan perbedaan kelajuan dan kecepatan.

- Siswa mampu menghitung kelajuan dan kecepatan benda yang bergerak.

- Siswa dapat menjelaskan pengertian gerak beraturan.

- Siswa dapat menjelaskan ciri dari gerak lurus beraturan

- Siswa dapat menyebutkan gerak lurus beraturan yang ada disekitar.

- Siswa dapat menjelaskan pengertian gerak berubah beraturan.

- Menjelaskan 2 macam gerak lurus berubah beraturan.

- Menyebutkan contoh dari gerak lurus berubah beraturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

117

D. Tujuan pembelajaran

- Siswa mampu mengidentifikasi pengertian gerak

- Siswa mampu menjelaskan pengertian kedudukan dan perpindahan.

- Siswa dapat membedakan antara kedudukan dan perpindahan.

- Siswa mampu menjelaskan perbedaan kelajuan dan kecepatan.

- Siswa mampu menghitung kelajuan dan kecepatan benda yang bergerak.

- Siswa dapat menjelaskan pengertian gerak beraturan.

- Siswa dapat menjelaskan ciri dari gerak lurus beraturan

- Siswa dapat menyebutkan gerak lurus beraturan yang ada disekitar.

- Siswa dapat menjelaskan pengertian gerak berubah beraturan.

- Menjelaskan 2 macam gerak lurus berubah beraturan.

- Menyebutkan contoh dari gerak lurus berubah beraturan.

E. Materi Pembelajaran

Pada penelitian ini, materi yang akan diajarkan kepada siswa sudah

ditentukan oleh guru. Sesuai dengan pembelajaran di sekolah. Pada saat itu materi

pembelajaran mengenai gerak lurus.

Pengertian gerak

Berikut akan dijelaskan mengenai gerak. Suatu benda dikatakan bergerak

bila posisinya selalu berubah terhadap titik acuan. Misalnya bus yang sedang

bergerak meninggalkan terminal (acuan). Gerak lurus adalah gerak dengan

lintasan berupa garis lurus.

Posisi adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap suatu

acuan. Posisi merupakan besaran vector.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

118

Kedudukan dan Perpindahan

Kedudukan adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap

acuan tertentu. Kedudukan suatu benda dapat dinyatakan terhadap titik sembarang

yang disebut titik acuan.

Gambar 2. Skema Jarak Dan Perpindahan

Pada gambar diatas bola yang berada pada titik B sudah berjalan dari titik

A melewati lintasan berwarna merah. Lintasan berwarna merah ini merupakan

jarak. Jarak adalah panjang seluruh lintasan yang ditempuh oleh benda. Jarak

merupakan besaran skalar. Bola ini juga mengalami perpindahan yang

digambarkan dengan garis berwarna biru. Perpindahan adalah perubahan posisi

pada suatu benda dalam waktu selang tertentu. Perpindahan merupakan besaran

vector.

Kelajuan dan Kecepatan

Selanjutnya setelah belajar mengenai kedudukan dan perpindahan,

selanjutnya siswa akan mempelajari mengenai kelajuan dan kecepatan. Berikut

akan dijelaskan mengenai kelajuan dan kecepatan. Kelajuan adalah jarak yang

ditempuh benda tiap satuan waktu. Kelajuan merupakan besaran skalar. Dalam

kelajuan terdapat kelajuan rata-rata. Kelajuan rata-rata adalah jarak yang

ditempuh benda dibagi dengan selang waktu. Bila sebuah benda bergerak dengan

jarak s, dengan waktu tempuh t maka:

A

B

a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

119

Kelajuan rata-rata ( ) =

Dimana:

= kelajuan rata-rata (m/s)

s = jarak yang ditempuh (m)

t = waktu tempuh (s)

sedangkan kecepatan adalah perpindahan yang ditempuh benda tiap

satuan waktu. Kecepatan merupakan besaran vektor. Dalam kecepatan terdapat

kecepatan rata-rata. Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi perpindahan dengan

selang waktunya. Bila sebuah benda mengalami perpindahan memerlukan

waktu maka kecepatan rata-ratanya adalah

Kecepatan rata-rata ( ) =

Dimana:

= kecepatan rata-rata (m/s)

= perpindahan (m)

s2 = jarak akhir (m)

s1 = jarak awal (m)

t = waktu yang diperlukan (s)

Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Berikut akan dijelaskan mengenai gerak lurus beraturan. Gerak lurus

beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

120

konstan/tetap. Benda dikatakan bergerak lurus beraturan apabila benda menempuh

jarak yang sama dalam waktu yang sama dan pada lintasan lurus. Pada gerak lurus

beraturan berlaku persamaan:

Dimana:

s = jarak (m)

v = kecepatan benda (m/s)

t = waktu yang diperlukan (s)

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak pada lintasan lurus yang

percepatannya konstan. Gerak lurus berubah beraturan terdiri dari dua macam

yaitu gerak lurus berubah beraturan yang dipercepat dan gerak lurus beraturan

yang diperlambat. Gerak lurus berubah beraturan yang dipercepat adalah gerak

yang kecepatanya semakin lama semakin bertambah besar. Gerak lurus beraturan

yang diperlambat adalah gerak yang kecepatanya semakin lama semakin.

Misalkan ada sebuah mobil yang bergerak dari kedudukan awalnya saat

diam (t = 0), saat t = 2 detik mobil tersebut bergerak dengan kecepatan 10 ,

saat t = 3 detik mobil tersebut bergerak dengan kecepatan 20 , saat t = 4 detik

mobil tersebut bergerak degan kecepatan 30 dan saat t = 5 detik mobil

tersebut bergerak dengan kecepatan 40 . Mobil tersebut terus mengalami

perubahan kecepatan setiap 1 detik. Apabila benda bergerak dan mengalami

penambahan kecepatan selama selang waktu tertentu gerak benda tersebut

Jarak = kecepatan benda x waktu

S = v x t

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

121

dikatakan dipercepat dan bila kecepatan gerak benda mengalami penurunan pada

selang waktu tertentu maka dikatakan benda tersebut bergerak diperlambat.

Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa gerak lurus

berubah beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus

dan kecepatannya berubah-ubah secara teratur. Dalam GLBB ini juga dikenal

istilah baru yaitu percepatan. Percepatan adalah perubahan kecepatan terhadap

selang waktu.

Percepatan dapat dirumuskan:

dengan :

F. Metode Pembelajaran

NHT

G. Langkah-langkah Pembelajaran :

Rincian kegiatan Alokas

i waktu

P

E

R

T

E

M

U

Pendahuluan

a. Guru menyampaikan salam kepada siswa

b. Guru memperkenalkan diri dan mengabsen siswa

c. Guru menyampikan tujuan pembelajaran

5’

Kegiatan inti

a. Guru memberikan tes awal kepada siswa

b. Siswa mengerjakan tes awal

c. Guru mengumpulkan lembar jawaban tes

30’

Percepatan =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

122

A

N

I

d. Guru menjelaskan proses pembelajaran NHT.

Kegiatan penutup

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

b. Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi Gerak

Lurus.

5’

P

E

R

T

E

N

U

A

Kegiatan awal

1. Apersepsi

Guru mengecek kesiapan siswa dengan absensi. Selanjutnya guru

bertanya kepada siswa untuk menyebutkan contoh dari peristiwa gerak

yang sudah mereka ketahui dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya

mereka melihat motor bergerak menuju suatu tempat.

2. Motivasi

- Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa” dari contoh yang kalian

sebutkan tadi, apakah pengertian dari gerak?’

- Guru mengajak siswa untuk mencari jawaban dari pertanyaan

tersebut melalui proses pembelajarn yang akan dilakukan.

3

3

Kegiatan inti

3. Eksplorasi

- Menyampaikan materi pembelajaran dengan ceramah singkat.

- Menggali pemahaman siswa dengan menganalisis sebuah peristiwa

gerak yang disampaikan oleh guru. Contoh peristiwa: seorang siswa

berjalan dari meja guru bagian depan ini menuju ke belakang sana.

Dari peristiwa ini dapat dianalisis bahwa beberapa peristiwa gerak

yang dapat dianalisis yaitu seorang anak bergerak ke belakang

menjauhi meja guru sebagai titik acuan.

- Membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 6

siswa dalam kelompoknya yang memiliki kemampuan akademik

yang berbeda-beda. Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal

dari budaya atau suku yang berbeda. Pembagaian kelompok

berdasarkan hasil pretest yang telah dilaksanakan pada pertemuan

sebelumnya. Kemudian setiap kelompok diberi nama kelompok dan

masing-masing dalam siswa dalam kelompok memakai nomor kepala

1 sampai 6.

- Melibatkan siswa mencari informasi yang luas mengenai kedudukan

dan perpindahan.

15

4. Elaborasi

- Memberikan latihan soal kepada siswa.

- Memfasilitasi siswa dalam memecahkan latihan soal yang diberikan

oleh guru.

- Guru memantau kerja siswa dan mengarahkan siswa yang

mengalami kesulitaan.

10

5. Konfirmasi:

- Siswa menjawab latihan soal.

- Siswa secara mandiri menjawab beberapa pertanyaan untuk

membantu dalam menyimpulkan materi pembelajaran yang telah

disampaikan.

5

Kegiatan akhir

6. Umpan balik

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

123

N

II

Guru kembali memberikan pertanyaan pada siswa mengenai materi

yang telah disampaikan sebelumnya untuk mengetahui pemahaman

siswa setelah mengikuti pembelajaran.

7. Merangkum

Siswa bersama guru menyampaikan kesimpulan materi yang telah

dipelajari.

8. Penugasan.

Siswa ditugaskan untuk membaca materi selanjunta.

P

E

R

T

E

M

U

A

Kegiatan awal

1. Apersepsi

Guru mengecek kesiapan siswa dengan absensi. Selanjutnya guru

menggali informasi awal siswa mengenai materi yang telah

disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Ini menjadi pengetahuan

prasayarat agar siswa dapat melanjutkan ke materi selanjutnya.

2. Motivasi

- Guru mengajukan perrtanyaan kepad siswa “ apakah kelajuan dan

kecepatan?”

- Guru mengajak siswa untuk mencari jawaban dari pertanyaan

tersebut melalui proses pembelajaran yang akan dilakukan

3

3

Kegiatan inti

3. Eksplorasi

- Menyampaikan materi pembelajaran dengan ceramah singkat.

- Siswa menyebutkan alat yang dapat digunakan untuk mengukur

kelajuan kecepatan benda bergerak yang dapat mereka temui dalam

kehidupan sehari-hari. Guru menunjukkan pada siswa alat yang

digunakan dalam mengukur kecepatan kendaraan bermotor saat

melaju dijalanan misalnya saja pada spedometer yang biasanya ada

di motor. Jelaskan juga bahwa dalam fisika dipelajari cara mengukur

kecepatan dan kelajuan.

- Siswa berkumpul kembali dalam kelompoknya. Kelompok belajar

siswa akan tetap sama selama 4 kali pertemuan.

15

4. Elaborasi

- Siswa mengerjakan soal latihan mengenai kelajuan dan kecepatan.

- Memfasilitasi siswa dalam memecahkan latihan soal yang diberikan

oleh guru.

- Guru memantau kerja siswa dan mengarahkan siswa yang

mengalami kesulitaan.

10

5. Konfirmasi:

- Siswa menjawab latihan soal.

- Siswa secara mandiri menjawab secara mandiri beberapa pertanyaan

untuk membantu dalam menyimpulkan materi pembelajaran yang

telah disampaikan.

- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya.

5

Kegiatan akhir

1. Umpan balik

Guru kembali memberikan pertanyaan pada siswa mengenai materi

yang telah disampaikan sebelumnya untuk mengetahui pemahaman

siswa setelah mengikuti pembelajaran.

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

124

N

III

2. Merangkum

Siswa bersama guru menyampaikan kesimpulan materi yang telah

dipelajari.

3. Penugasan.

Siswa ditugaskan untuk membaca materi selanjuntnya.

P

E

R

T

E

M

U

A

N

IV

Kegiatan awal

1. Apersepsi

Guru mengecek kesiapan siswa dengan absensi. Selanjutnya guru

menggali informasi awal siswa mengenai materi yang telah

disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Ini menjadi pengetahuan

prasayarat agar siswa dapat melanjutkan ke materi selanjutnya.

2. Motivasi

Guru mengajukan perrtanyaan kepad siswa “ apakah Gerak Lurus

Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan?”

Guru mengajak siswa untuk mencari jawaban dari pertanyaan

tersebut melalui proses pembelajarn yang akan dilakukan

3

3

Kegiatan inti

3. Eksplorasi

- Menggali pemahaman siswa dengan analisis sebuah peristiwa GLBB.

Contohnya pada penerjun yang meloncat dari pesawat, bergerak

turun dalam kecepatan yang semakin bertambah. Selain itu gerak

jatuh bebas merupakan gerak lurus berubah beraturan.

15

4. Elaborasi

- Siswa mengerjakan soal latihan mengenai GLB danGLBB.

- Memfasilitasi siswa dalam memecahkan latihan soal yang diberikan

oleh guru.

- Guru memantau kerja siswa dan mengarahkan siswa yang mengalami

kesulitan.

10

5. Konfirmasi:

- Siswa menjawab latihan soal.

- Siswa secara mandiri menjawab secara mandiri beberapa pertanyaan

untuk membantu dalam menyimpulkan materi pembelajaran yang

telah disampaikan.

5

Kegiatan akhir

4. Umpan balik

Guru kembali memberikan pertanyaan pada siswa mengenai materi

yang telah disampaikan sebelumnya untuk mengetahui pemahaman

siswa setelah mengikuti pembelajaran.

5. Merangkum

Siswa bersama guru menyampaikan kesimpulan materi yang telah

dipelajari.

6. Penugasan.

Siswa ditugaskan untuk membaca materi selanjuntnya.

4

P

E

Kegiatan awal

1. Apersepsi dan Motivasi

Guru mengecek kesiapan siswa dengan absensi. Selanjutnya guru

menggali informasi awal siswa mengenai materi yang telah

disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Ini menjadi pengetahuan

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

125

R

T

E

M

A

N

V

prasayarat agar siswa dapat melanjutkan ke materi selanjutnya.

Kegiatan inti

2. Eksplorasi

- Siswa duduk dalam kelompoknya masin-masing.

- Siswa diberikan Lembar Kerja siswa I tentang gerak, kedudukan,

perpindahan dan kelajuan.

- Siswa melakukan dikusi kelompok dengan mengerjakan LKS I.

3. Elaborasi

- Siswa maju secara individu untuk mengerjakan soal dengan langkah

sebagai berikut:

Guru memanggil 1 nomor secara acak

Siswa yang nomornya dipanggil maju ke depan kelas dan

melaporkan hasil kerja kelompok soal di nomor yang diminta guru.

Siswa dari kelompok lain boleh memberikan tanggapan.

Siswa dengan bimbingan guru bersama-sama menarik kesimpulan

atas jawaban soal.

Demikin diulangi untuk seluruh nomor soal terjawab.

4. Konfirmasi

- Siswa melakukan tanya jawab secara lisan dengan guru.

16

11

5

5. Penutup

- siswa menyimpulkan mengenai pembelajaran dengan bimbingan

guru.

4

P

E

R

T

E

M

U

A

Kegiatan awal

1. Apersepsi dan Motivasi

Guru mengecek kesiapan siswa dengan absensi. Selanjutnya guru

menggali informasi awal siswa mengenai materi yang telah

disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Ini menjadi pengetahuan

prasayarat agar siswa dapat melanjutkan ke materi selanjutnya.

4

Kegiatan inti

2. Eksplorasi

- Siswa duduk dalam kelompoknya masin-masing.

- Siswa diberikan Lembar Kerja siswa II tentang kecepatan, GLB

dan GLBB.

- Siswa melakukan dikusi kelompok dengan mengerjakan LKS II.

3. Elaborasi

- Siswa maju secara individu untuk mengerjakan soal dengan langkah

sebagai berikut:

Guru memanggil 1 nomor secara acak

Siswa yang nomornya dipanggil maju ke depan kelas dan

melaporkan hasil kerja kelompok soal di nomor yang diminta

guru.

Siswa dari kelompok lain boleh memberikan tanggapan.

Siswa dengan bimbingan guru bersama-sama menarik kesimpulan

atas jawaban soal.

Demikain diulangi untuk seluruh nomor soal terjawab.

4. Konfirmasi

- Siswa melakukan tanya jawab secara lisan dengan guru.

16

11

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

126

N

VI

5. Penutup

- siswa menyimpulkan mengenai pembelajaran dengan bimbingan guru.

4

P

E

R

T

E

M

U

A

N

VII

Apersepsi dan Motivasi

Guru mengecek kesiapan siswa dengan absensi. Selanjutnya guru

menggali informasi siswa mengenai materi yang telah disampaikan.

5

Kegiatan inti

Siswa mengerjakan posttest

Siswa mengisi kuesioner

32

Penutup

Guru memberikan kesempatan kepada siswa bila ada yang ingin

ditanyakan.

3

H. Sumber Belajar

a. Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika 1 untuk SMP kelas VII. Jakarta : Erlangga.

b. Sugiyarto, T & Ismawati, E. 2008. Ilmu pengetahuan alam kelas – VII SMP/MTs.

Bekasi: PT. Adhi Aksara Abadi Indonesia.

c. Lembar Kerja Siswa

I. Penilaian Hasil Belajar

Teknik Penilaian

Tes Tertulis (Pretest dan posttest)

Bentuk Instrumen

Tes Uraian

Yogyakarta, Januari 2014

Peneliti

Riris Lastium Ambarita

Mengetahui,

Dosen pembimbing penelitian,

Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

127

Lampiran 4b. RPP Pembelajaran Metode Ceramah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMP Pemuda Nyukang Harjo

Mata pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : VII/ II

Alokasi waktu : 1 x 40 menit

A. Standar kompetensi

5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.

B. Kompetensi Dasar

5.2. Menganalisa data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus

berubah beraturan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Indikator

- Siswa mampu mengidentifikasi pengertian gerak

- Siswa mampu menjelaskan pengertian kedudukan dan perpindahan.

- Siswa dapat membedakan antara kedudukan dan perpindahan.

- Siswa mampu menjelaskan perbedaan kelajuan dan kecepatan.

- Siswa mampu menghitung kelajuan dan kecepatan benda yang bergerak.

- Siswa dapat menjelaskan pengertian gerak beraturan.

- Siswa dapat menjelaskan ciri dari gerak lurus beraturan

- Siswa dapat menyebutkan gerak lurus beraturan yang ada disekitar.

- Siswa dapat menjelaskan pengertian gerak berubah beraturan.

- Menjelaskan 2 macam gerak lurus berubah beraturan.

- Menyebutkan contoh dari gerak lurus berubah beraturan.

D. Tujuan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

128

- Siswa mampu mengidentifikasi pengertian gerak

- Siswa mampu menjelaskan pengertian kedudukan dan perpindahan.

- Siswa dapat membedakan antara kedudukan dan perpindahan.

- Siswa mampu menjelaskan perbedaan kelajuan dan kecepatan.

- Siswa mampu menghitung kelajuan dan kecepatan benda yang bergerak.

- Siswa dapat menjelaskan pengertian gerak beraturan.

- Siswa dapat menjelaskan ciri dari gerak lurus beraturan

- Siswa dapat menyebutkan gerak lurus beraturan yang ada disekitar.

- Siswa dapat menjelaskan pengertian gerak berubah beraturan.

- Menjelaskan 2 macam gerak lurus berubah beraturan.

- Menyebutkan contoh dari gerak lurus berubah beraturan.

E. Materi pembelajaran

Pada penelitian ini, materi yang akan diajarkan kepada siswa sudah

ditentukan oleh guru. Sesuai dengan pembelajaran di sekolah. Pada saat itu materi

pembelajaran mengenai gerak lurus.

Pengertian gerak

Berikut akan dijelaskan mengenai gerak. Suatu benda dikatakan bergerak

bila posisinya selalu berubah terhadap titik acuan. Misalnya bus yang sedang

bergerak meninggalkan terminal (acuan). Gerak lurus adalah gerak dengan

lintasan berupa garis lurus.

Posisi adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap suatu

acuan. Posisi merupakan besaran vector.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

129

Kedudukan dan Perpindahan

Kedudukan adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap

acuan tertentu. Kedudukan suatu benda dapat dinyatakan terhadap titik sembarang

yang disebut titik acuan.

Gambar 2. Skema Jarak Dan Perpindahan

Pada gambar diatas bola yang berada pada titik B sudah berjalan dari titik

A melewati lintasan berwarna merah. Lintasan berwarna merah ini merupakan

jarak. Jarak adalah panjang seluruh lintasan yang ditempuh oleh benda. Jarak

merupakan besaran skalar. Bola ini juga mengalami perpindahan yang

digambarkan dengan garis berwarna biru. Perpindahan adalah perubahan posisi

pada suatu benda dalam waktu selang tertentu. Perpindahan merupakan besaran

vector.

Kelajuan dan Kecepatan

Selanjutnya setelah belajar mengenai kedudukan dan perpindahan,

selanjutnya siswa akan mempelajari mengenai kelajuan dan kecepatan. Berikut

akan dijelaskan mengenai kelajuan dan kecepatan. Kelajuan adalah jarak yang

ditempuh benda tiap satuan waktu. Kelajuan merupakan besaran skalar. Dalam

kelajuan terdapat kelajuan rata-rata. Kelajuan rata-rata adalah jarak yang

ditempuh benda dibagi dengan selang waktu. Bila sebuah benda bergerak dengan

jarak s, dengan waktu tempuh t maka:

A

B

a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

130

Kelajuan rata-rata ( ) =

Dimana:

= kelajuan rata-rata (m/s)

s = jarak yang ditempuh (m)

t = waktu tempuh (s)

sedangkan kecepatan adalah perpindahan yang ditempuh benda tiap

satuan waktu. Kecepatan merupakan besaran vektor. Dalam kecepatan terdapat

kecepatan rata-rata. Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi perpindahan dengan

selang waktunya. Bila sebuah benda mengalami perpindahan memerlukan

waktu maka kecepatan rata-ratanya adalah

Kecepatan rata-rata ( ) =

Dimana:

= kecepatan rata-rata (m/s)

= perpindahan (m)

s2 = jarak akhir (m)

s1 = jarak awal (m)

t = waktu yang diperlukan (s)

Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Berikut akan dijelaskan mengenai gerak lurus beraturan. Gerak lurus

beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

131

konstan/tetap. Benda dikatakan bergerak lurus beraturan apabila benda menempuh

jarak yang sama dalam waktu yang sama dan pada lintasan lurus. Pada gerak lurus

beraturan berlaku persamaan:

Dimana:

s = jarak (m)

v = kecepatan benda (m/s)

t = waktu yang diperlukan (s)

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak pada lintasan lurus yang

percepatannya konstan. Gerak lurus berubah beraturan terdiri dari dua macam

yaitu gerak lurus berubah beraturan yang dipercepat dan gerak lurus beraturan

yang diperlambat. Gerak lurus berubah beraturan yang dipercepat adalah gerak

yang kecepatanya semakin lama semakin bertambah besar. Gerak lurus beraturan

yang diperlambat adalah gerak yang kecepatanya semakin lama semakin.

Misalkan ada sebuah mobil yang bergerak dari kedudukan awalnya saat

diam (t = 0), saat t = 2 detik mobil tersebut bergerak dengan kecepatan 10 ,

saat t = 3 detik mobil tersebut bergerak dengan kecepatan 20 , saat t = 4 detik

mobil tersebut bergerak degan kecepatan 30 , dan saat t = 5 detik mobil

tersebut bergerak dengan kecepatan 40 . Mobil tersebut terus mengalami

perubahan kecepatan setiap 1 detik. Apabila benda bergerak dan mengalami

penambahan kecepatan selama selang waktu tertentu gerak benda tersebut

Jarak = kecepatan benda x waktu

S = v x t

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

132

dikatakan dipercepat dan bila kecepatan gerak benda mengalami penurunan pada

selang waktu tertentu maka dikatakan benda tersebut bergerak diperlambat.

Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa gerak lurus

berubah beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus

dan kecepatannya berubah-ubah secara teratur. Dalam GLBB ini juga dikenal

istilah baru yaitu percepatan. Percepatan adalah perubahan kecepatan terhadap

selang waktu.

Percepatan dapat dirumuskan:

dengan :

t = waktu yang diperlukan

F. Metode Pembelajaran

Ceramah

G. Langkah-langkah pembelajaran :

Rincian kegiatan Alokasi

waktu

P

E

R

T

1. Pendahuluan

- Memberiakan salam pembuka

- Berdoa

- Memperkenalakn diri kepada pendidik.

- Guru menyampikan tujuan pembelajaran

2. Motivasi dan Apersepsi:

Ketika siswa bergerak dari meja guru bagian depan ini dan

kebelakang apakah siswa tersebut melakukan gerak dan mengalami

2

3

Percepatan =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

133

E

M

U

A

N

I

perpindahan?

3. Kegiatan inti

a. Guru memberikan tes awal kepada siswa

b. Siswa mengerjakan tes awal

c. Guru mengumpulkan lembar jawaban tes.

d. Guru menjelaskan proses pembelajaran dengan metode biasa.

4. Konfirmasi

- Siswa menjawab latihan soal.

- Siswa secara mandiri menjawab secara mandiri beberapa

pertanyaan untuk membantu dalam menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah disampaikan.

- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

5. Kegiatan Penutup

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

b. Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi

Gerak Lurus.

20

10

5

P

E

R

T

E

N

U

A

Kegiatan awal

1. Apersepsi

Guru mengecek kesiapan siswa dengan absensi. Selanjutnya guru

bertanya kepada siswa untuk menyebutkan contoh dari peristiwa

gerak yang sudah mereka ketahui dalam kehidupan sehari-hari.

Contohnya mereka melihat motor bergerak menuju suatu tempat.

2. Motivasi

- Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa” dari contoh yang

kalian sebutkan tadi, apakah pengertian dari gerak?’

- Guru mengajak siswa untuk mencari jawaban dari pertanyaan

tersebut melalui proses pembelajarn yang akan dilakukan.

3

3

Kegiatan inti

3. Eksplorasi

- Guru melakukan tanya jawab kepada siswa untuk memancing

pengetahuan peserta didik tentang gerak lurus.

- Guru menjelaskan kepada siswa mengenai kedudukan.

- Guru menjelaskan kepada siswa mengenai perpindahan.

15

4. Elaborasi

- Guru memberikan latihan soal kepada siswa untuk menghitung

kedudukan dan perpindahan.

- Memfasilitasi siswa dalam memecahkan latihan soal yang

diberikan oleh guru.

- Guru memantau kerja siswa dan mengarahkan siswa yang

mengalami kesulitaan.

10

5. Konfirmasi:

- Siswa menjawab latihan soal.

- Siswa secara mandiri menjawab secara mandiri beberapa

pertanyaan untuk membantu dalam menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah disampaikan.

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

134

N

II

- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

6. Kegiatan akhir

Siswa bersama guru menyampaikan kesimpulan materi yang telah

dipelajari.

4

P

E

R

T

E

M

U

A

N

III

Kegiatan awal

1. Apersepsi

Guru mengecek kesiapan siswa dengan absensi. Selanjutnya guru

menggali informasi awal siswa mengenai materi yang telah

disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Ini menjadi pengetahuan

prasayarat agar siswa dapat melanjutkan ke materi selanjutnya.

2. Motivasi

- Guru mengajukan perrtanyaan kepad siswa “ apakah kelajuan

dan kecepatan?”

- Guru mengajak siswa untuk mencari jawaban dari pertanyaan

tersebut melalui proses pembelajaran yang akan dilakukan

3

3

Kegiatan inti

3. Eksplorasi

- Guru melakukan tanya jawab kepada siswa untuk memancing

pengetahuan peserta didik tentang kelajuan dan kecepatan.

- Guru menjelaskan kepada siswa mengenai kelajuan.

- Guru menjelaskan kepada siswa mengenai kecepatan.

15

4. Elaborasi

- Siswa mengerjakan soal latihan mengenai kelajuan dan

kecepatan.

- Memfasilitasi siswa dalam memecahkan latihan soal yang

diberikan oleh guru.

- Guru memantau kerja siswa dan mengarahkan siswa yang

mengalami kesulitaan.

10

5. Konfirmasi:

- Siswa menjawab latihan soal.

- Siswa secara mandiri menjawab secara mandiri beberapa

pertanyaan untuk membantu dalam menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah disampaikan.

- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

bertanya.

5

6. Kegiatan akhir

Siswa bersama guru menyampaikan kesimpulan materi yang telah

dipelajari.

4

P

E

R

Kegiatan awal

1. Apersepsi

Guru mengecek kesiapan siswa dengan absensi. Selanjutnya guru

menggali informasi awal siswa mengenai materi yang telah

disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Ini menjadi pengetahuan

prasayarat agar siswa dapat melanjutkan ke materi selanjutnya.

2. Motivasi

- Guru mengajukan perrtanyaan kepad siswa “ apakah Gerak Lurus

Beraturan?”

- Guru mengajak siswa untuk mencari jawaban dari pertanyaan

3

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

135

T

E

M

U

A

N

IV

tersebut melalui proses pembelajarn yang akan dilakukan

Kegiatan inti

3. Eksplorasi

- Guru melakukan tanya jawab kepada siswa untuk memancing

pengetahuan peserta didik tentang Gerak Lurus Beraturan.

- Guru menjelaskan kepada siswa Gerak Lurus Beraturan.

15

4. Elaborasi

- Siswa mengerjakan soal latihan mengenai Gerak Lurus Beraturan.

- Memfasilitasi siswa dalam memecahkan latihan soal yang

diberikan oleh guru.

- Guru memantau kerja siswa dan mengarahkan siswa yang

mengalami kesulitan.

10

5. Konfirmasi:

- Siswa menjawab latihan soal.

- Siswa secara mandiri menjawab secara mandiri beberapa

pertanyaan untuk membantu dalam menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah disampaikan.

5

6. Kegiatan Penutup

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

- Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi

Gerak Lurus Beraturan.

4

P

E

R

T

E

M

A

N

V

Kegiatan awal

1. Apersepsi dan Motivasi

Guru mengecek kesiapan siswa dengan absensi. Selanjutnya guru

menggali informasi awal siswa mengenai materi yang telah

disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Ini menjadi pengetahuan

prasayarat agar siswa dapat melanjutkan ke materi selanjutnya.

6

Kegiatan inti

2. Eksplorasi

- Guru melakukan tanya jawab kepada siswa untuk memancing

pengetahuan peserta didik tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan.

- Guru menjelaskan kepada siswa mengenai Gerak Lurus Berubah

Beraturan.

3. Elaborasi

- Guru memberikan latihan soal kepada siswa untuk menghitung

Gerak Lurus Berubah Beraturan.

- Memfasilitasi siswa dalam memecahkan latihan soal yang

diberikan oleh guru.

- Guru memantau kerja siswa dan mengarahkan siswa yang

mengalami kesulitaan.

4. Konfirmasi

- Siswa melakukan tanya jawab secara lisan dengan guru.

15

10

5

5. Kegiatan Penutup

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

- Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi

Gerak Lurus Berubah Beraturan.

4

Kegiatan awal

1. Apersepsi dan Motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

136

P

E

R

T

E

M

U

A

N

VI

Guru mengecek kesiapan siswa dengan absensi. Selanjutnya guru

menggali informasi awal siswa mengenai materi yang telah

disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Ini menjadi pengetahuan

prasayarat agar siswa dapat melanjutkan ke materi selanjutnya.

6

Kegiatan inti

2. Eksplorasi

- Guru melakukan tanya jawab kepada siswa untuk memancing

pengetahuan peserta didik tentang kelajuan dan kecepatan.

- Guru menjelaskan kepada siswa mengenai kelajuan.

- Guru menjelaskan kepada siswa mengenai kecepatan.

3. Elaborasi

- Guru memberikan latihan soal kepada siswa untuk menghitung

kedudukan dan perpindahan.

- Memfasilitasi siswa dalam memecahkan latihan soal yang

diberikan oleh guru.

- Guru memantau kerja siswa dan mengarahkan siswa yang

mengalami kesulitaan.

4. Konfirmasi

- Siswa melakukan tanya jawab secara lisan dengan guru.

15

10

5

5. Kegiatan Penutup

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

- Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi

Gerak Lurus.

4

P

E

R

T

E

M

U

A

N

VII

Apersepsi dan Motivasi

Guru mengecek kesiapan siswa dengan absensi. Selanjutnya guru

menggali informasi siswa mengenai materi yang telah disampaikan.

5

Kegiatan inti

Siswa mengerjakan posttest

Siswa mengisi kuesioner

32

Penutup

Guru memberikan kesempatan kepada siswa bila ada yang ingin

ditanyakan.

3

J. Sumber Belajar

Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika 1 untuk SMP kelas VII. Jakarta : Erlangga.

Sugiyarto, T & Ismawati, E. 2008. Ilmu pengetahuan alam kelas – VII SMP/MTs.

Bekasi: PT. Adhi Aksara Abadi Indonesia

K. Penilaian Hasil Belajar

Teknik Penilaian

Tes Tertulis (Pretest dan posttest)

Bentuk Instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

137

Tes Uraian

Yogyakarta, Januari 2014

Peneliti

Riris Lastium Ambarita

Mengetahui,

Dosen pembimbing penelitian,

Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

138

Lampiran 5. Soal Pretest dan Posttest

Nama

:

Kelas/ No. Absen :

1. Jelaskan pengertian kedudukan dan perpindahan!

2. Jelaskan pengertian kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-

rata!

3. Jelaskan pengertian Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus

Berubah Beraturan!

4. Bila sebuah motor bergerak dengan kecepatan 10 m/s dalam

waktu 5 sekon, berapakah jarak yang ditempuh oleh motor

tersebut?

5. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan awal 5 m/s,

kemudian kecepatannya berubah menjadi 7 m/s dengan selang

waktu 2 sekon. Berapakah percepatan yang dialami oleh mobil

tersebut.

SELAMAT MENGERJAKAN ^_^

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

139

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa I

Lembar Kerja Siswa I

Materi: Gerak Lurus Kelompok : .................................

Anggota : ..................................

................................

.................................

.................................

.................................

.................................

1. Bagaimana suatu benda dikatakan bergerak?

2. Jelaskan pengertian kedudukan dan perpindahan!

3.

Titik Z ditetapkan sebagai titik acuan. Tentukan:

a. Kedudukan O dan Y.

b. Perpindahan dari Z ke O

4. Jelaskan pengertian kelajuan dan kelajuan rata-rata!

5. Sebuah benda bergerak menempuh jarak 10 meter dalam waktu 20 sekon.

Berapakah kelajuan rata-rata benda tersebut.

Jawab:

.......................................................................................................................... ....

.......................................................................................................................... ....

.......................................................................................................................... ....

.......................................................................................................................... ....

.......................................................................................................................... ....

.......................................................................................................................... ....

.......................................................................................................................... ....

.......................................................................................................................... ....

.......................................................................................................................... ....

.......................................................................................................................... ....

X Y Z O

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

140

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa II

Lembar Kerja Siswa II

Materi: Gerak Lurus Kelompok : .................................

Anggota : .................................

.................................

...................................

...................................

...................................

...................................

.

6. Jelaskan pengertian kecepatan dan kecepatan rata-rata?

7. Sebuah motor bergerak kekanan sejauh 10 meter dalam waktu 4 sekon,

kemudian motor tersebut berbalik arah sejauh 2 meter dalam waktu 1 sekon.

Hitunglah kecepatan rata-ratanya.

8. Jelaskan pengertian GLB dan GLBB!

9. Benda bergerak dengan kecepatan awal 5 m/s, selanjutnya benda tersebut

dipercepat secara beraturan sehingga kecepatannya menjadi 15 m/s dalam

selang waktu 5 sekon. Berapakah percepatan yang dialami benda itu?

Jawab:

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

141

Lampiran 8. Kuesioner Sikap Kerjasama Siswa

Kuesioner Sikap Kerjasama Siswa

Nama :

Kelas :

Berikan tanda centang (√) pada salah satu jawaban:

SS = Sangat Setuju KS = Kurang Setuju

S = Setuju TS =Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Jika pernyataan dibawah ini sesuai dengan yang kamu rasakan selama

pembelajaran fisika di kelas!

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

ST S KS TS STS

1. Kelompok saya akan berhasil

menyelesaikan tugas.

2. Kelompok saya akan gagal dalam

menyelesaikan tugas.

3. Saya memperbolehkan seluruh teman

dalam kelompok saya untuk mengajukan

pendapatnya.

4. Teman kelompok saya adalah saingan

saya dalam belajar.

5. Jika ada teman yang tidak memahami

pelajaran yang saya kuasai, maka saya

akan membantu untuk mempelajari

pelajaran tersebut

6. Saya membiarkan teman mengalami

kesulitan pada mata pelajaran yang saya

kuasai.

7. Saya mengucapkan terima kasih ketika

menerima bantuan dari orang lain.

8. Saya akan menjauhi teman yang

mengalami kesulitan agar tidak repot.

9. Saya berbicara pada semua orang yang

ada dalam kelompok saya tanpa

membeda-bedakan teman.

10. Saya akan diam saja ketika saya

mengalami kesulitan pada mata pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

142

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

ST S KS TS STS

11. Jika ada perbuatan teman yang tidak saya

sukai, maka saya akan langsung

membicarakan rasa ketidaksukaan saya

kepada teman yang bersangkutan.

12. Jika saya tidak menyukai teman

kelompok saya, maka saya akan

mendiamkannya dan menganggap orang

tersebut tidak ada.

13. Jika dalam kelompok ada masalah, maka

saya akan menyelesaikannya secara

bersama-sama.

14. Jika ada permasalahan dalam kelompok,

saya lebih senang untuk pergi

menghindar.

15. Saya menerima perbedaan pendapat yang

ada di dalam kelompok sebagai hal yang

wajar.

16. Jika ada perbuatan yang salah kepada

saya, maka saya enggan untuk

memaafkan orang tersebut.

17. Saya berusaha untuk memahami sifat-

sifat yang dimiliki oleh teman meskipun

sifatnya berbeda dengan saya.

18. Saya hanya akan memahami teman yang

memiliki sifat yang sama dengan saya.

19. Saya berteman dengan siapa saja tanpa

membedakan pribadinya.

20. Saya hanya berteman dengan orang yang

memilki pribadi yang sama dengan saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

143

Lampiran 9. Jawaban Soal Pretest dan Posttest

Kunci jawaban Pretest dan Posttest

1. Kedudukan adalah letak suatu benda. Perpindahan adalah perubahan

kedudukan suatu benda dari titik awal ke titik akhirnya.

2. Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi perpindahan dan selangwktu. Kelajuan

rata-rata adalah hasil bagi jarak total yang ditempuh dengan waktu tempuh.

3. Gerak Lurus Beraturan adalah gerak pada lintasan lurus yang kecepatannya

tetap. Gerak Lurus Berubah Beraturan adalah gerak pada lintasan lurus yang

kecepatannya berubah-ubah secara teratur.

4. Diketahui :

v = 10 m/s

t = 5 sekon

Ditanyakan: s = ...?

Jawab:

s = v x t = 10 m/s x 5 sekon = 50 m.

5. Dikertahui :

V1 = 5 m/s

V2 = 7 m/s

t = 2 sekon

Ditanyakan : a = .....?

Jawab:

a =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

144

Lampiran 10. Jawaban Lembar Kerja Siswa I

Jawaban Lembar Kerja Siswa I

1. Benda dikatakan bergerak bila mengalami perubahan kedudukan terhadap titik

acuan tertentu.

2. Kedudukan adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap titik

acuan.

Perpindahan adalah perubahan kedudukan suatu benda akibat terjadinya

perubahan waktu.

3.

Adkjad

a. Kedudukan O dan Y

Kedudukan O adalah 5. Kedudukan Y adalah 5

b. Perpindahan dari Z ke O (PZO) = XO – XZ = 7 – (+2) = +5

4. Kelajuan adalah jarak yang ditempuh oleh suatu benda tiap satuan waktu.

Kelajuan rata-rata adalah hasil bagi jarak total yang ditempuh dengan waktu

tempuh.

5. Diketahui: s = 10 meter

t = 20 sekon

ditanyakan: = ...........?

jawab:

X Y Z O

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

145

Lampiran 11. Jawaban Lembar Kerja Siswa II

Jawaban Lembar Kerja Siswa II

1. Kecepatan adalah perpindahan suatu benda tiap satuan waktu. Kecepatan

rata-rata adalah hasil bagi perpindahan dan selang waktu. Secara sistematis

2. Diketahui: S1 = 10 m

t1 = 4 sekon

S2 = 2 meter

t2 = 1 sekon

Ditanyakan: = .....?

Jawab : =

m/s

3. GLB adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus dan memiliki kecepatam

setiap saat tetap.

Sedangkan GLBB adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus dan

memiliki kecepatan setiap saat berubah.

4. Diketahui: v1 = 5 m/s

v2 = 15 m/s

t = 5 sekon

Ditanyakan: = ..?

Jawab:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

146

Lampiran 12. Sampel Hasil Pretest Siswa Kelas VII A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

147

Lampiran 13. Sampel Hasil Pretest Siswa Kelas VII B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

148

Lampiran 14. Sampel Hasil Postest Siswa Kelas VII A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

149

Lampiran 15. Sampel Hasil Postest Siswa Kelas VII B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

150

Lampiran 16. Sampel Hasi Kuesioner Sikap Kerjasama Siswa Kelas VII A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

152

Lampiran 17. Data Kuesioner Sikap Kerjasama Siswa Kelas VII A

No. Nama Siswa

Butir Item

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 A. Ihwan Nudin 5 4 5 4 5 3 4 3 5 4 4 3 5 4 4 3 5 3 1 5 79

2 Aditya Angga 5 4 5 5 4 3 5 4 2 4 3 5 4 4 5 5 4 5 4 5 85

3 Andi Susanto 4 5 5 4 4 3 3 5 4 4 5 3 5 4 5 5 5 4 4 4 85

4 Anton Esworo 5 5 5 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 78

5 Aprillia Elli S. 4 4 2 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 5 4 74

6 Beni Putra 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 3 2 1 4 4 4 5 5 77

7 Cevin Setiawan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100

8 Dandy Pratama 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 5 3 4 5 3 4 5 3 4 5 79

9 Diana Sari 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 2 5 4 84

10 Dimas Darmawan 5 5 4 4 5 5 3 1 4 5 1 4 4 4 1 4 5 5 4 5 78

11 Dwi Wahyuni 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 3 2 2 4 4 74

12 Edi S. 4 5 3 4 5 3 4 2 4 4 4 4 5 3 2 3 4 4 5 5 77

13 Eka Fransiusi O. 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 1 4 3 3 4 3 4 4 62

14 Febriansah 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 74

15 Feri Irawan 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 3 2 4 3 4 5 5 4 5 88

16 Frengki Suganda 5 4 4 5 4 2 5 5 5 4 5 4 4 1 1 1 5 4 5 4 77

17 Isti Khomah 4 3 1 4 2 4 4 2 4 4 3 3 4 3 2 2 4 3 4 3 63

18 Fendi A. 5 4 5 4 4 3 2 5 3 2 4 5 1 4 5 4 4 5 3 5 77

19 Khusnul Khotimah 4 4 1 3 2 3 3 3 3 2 1 2 2 4 1 3 3 2 1 3 50

20 Mega 5 3 5 4 2 5 1 1 2 4 4 2 4 5 2 2 5 1 4 4 65

21 Mia Supriyati 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4 4 4 5 5 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

153

22 Rahma Hayati 5 5 4 4 4 5 2 4 2 5 4 5 3 4 1 4 5 4 4 5 79

23 Reni Kartika 4 4 3 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 85

24 Riki 5 5 4 4 3 5 4 3 2 5 3 4 5 4 3 4 5 4 3 5 80

25 Riski Amanda 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 3 2 1 4 4 4 5 5 77

26 S. Rama Dani 5 5 4 3 5 5 4 4 3 4 5 4 4 3 4 5 5 4 4 3 83

27 Sella Agustin 4 2 2 2 5 4 4 2 5 4 5 2 4 5 5 2 5 4 5 1 72

28 Slamet Rama Dani 4 2 4 5 4 1 5 5 5 5 5 4 2 4 5 4 5 5 1 5 80

29 Sri Astuti 5 4 2 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 72

30 Sugiyanto 5 2 4 4 5 4 2 4 5 4 5 4 5 4 2 4 5 1 4 4 77

31 Tri Adi Susilo 5 2 4 5 4 5 3 2 3 4 2 4 4 3 1 1 4 2 3 4 65

32 Uril 3 4 2 4 5 2 4 4 2 4 5 4 5 4 2 4 4 5 4 4 75

33 Viki Aganta 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 4 5 4 81

34 Wahyu 5 4 4 4 3 4 4 2 5 3 5 3 4 5 4 4 5 3 5 5 81

35 Widya Astuti 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 94

36 Yoga Pangestu 4 4 5 5 5 3 4 5 5 6 6 4 5 6 4 5 4 5 5 5 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

154

Lampiran 18. Sampel Hasi Lembar Kerja Siswa I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

156

Lampiran 19.Sampel Hasi Lembar Kerja Siswa II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

158

Lampiran 20. Daftar Kelompok Siswa Kelas VII A

Daftar Kelompok Siswa Kelas VIIA

Kelompok Kedudukan

A. Ikhwan

Khusnul Khotimah

Uril

Sugiyanto

Reni Kartika

Riski Amanda

Kelompok Kelajuan

Anton Esworo

Aprillia Elli Sabantani

Mega

Febriansah

Mia Supriyati

S. Rama Dani

Kelompok GLB

Sella Agustin

Eka Fransiusi Ompusunggu

Wahyu Prasetyo

Viki Aganta

Andi Susanto

Fendi A.

Kelompok Perpindahan

Kevin

Dimas Darmawan

Aditya Angga

Widya Astuti

Frengki Suganda

Yoga Pangestu

Kelompok Kecepatan

Diana Sari

Dandy Pratama

Feri Irawan

Rahma Hayati

Sri Astuti

Tri Adi Susanto

Kelompok GLBB

Dwi Wahyuni

Edi S

Isti Khomah

Beni Putra

S.Rama Dani

Slamet Rama Dani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · TENTANG GERAK LURUS DI KELAS VII SMP PEMUDA NYUKANG HARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

159

Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI