plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · tujuan utama dari penelitian ini adalah...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGACU KURIKULUM 2013
SUBTEMA KEBERAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGANKU
UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh:
Endar Kristianto
101134168
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGACU KURIKULUM 2013 SUBTEMA
KEBERAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGANKU UNTUK SISWA
KELAS IV SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh:
Endar Kristianto
101134168
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGACU KURIKULUM 2013
SUBTEMA KEBERAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGANKU
UNTUK SISWA KELAS T'g SEKOLAH DASAR
Disusun oleh:
FndarlGisiiaatoi:
Nff\d:,101134168
--:.t_'_ , -. t::
'l i:l
Telah disetujui oleh:
:.-'
_ :".
] -:i
Tanggd'20 Mei 2S14
::'
Tanggal 2AMei2014
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENGEMBANGAN BA}IAN AJAR MENGACU KURIKULUM 2013
SUBTEMA KEBERAGAMAN MAKT{LUK HIDUP DI TINGKUNGANKU
UNTUK SISWA KELAS TV SEKOLAH DASAR
Ketua
Sekretaris
Anggota I
Anggota2
Anggota 3
Disusun oleh:
Endar Kristianto
NIM:101134168
Telah dipertahankan di depan pengujipadatanggal 17 Juni 2014
dan dinyatakan telah memenuhi syflat
Susunan panitia penguji:
Nama Lengkap
: G. Ari Nugrahant4 S.J.,S.S., BST., M.A.
:.Catur Riuniati, S,Pd.;M.A., Ed. D.
:Drs. Puji Purnomo, M.Si.
: Galih Kusumo, SPd., M.Pd.
: Dra Maslichdr Asy'ari,Ivt.Pd.
Yogyakarta 17 h;mi2014
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan berkat dan anugerah yang
melimpah.
Kedua orang tuaku, Paulus Sutrisno dan Fransiska Romana Parjinem yang
tak pernah berhenti memberi dukungan dan doa.
Kakak-kakakku yang selalu memberi semangat.
Vincentia Herdika Yosi Putri yang tak pernah berhenti memberikan kasih
sayang dan kesabaran.
Semua teman-teman PGSD angkatan 2010 khususnya kelas D yang telah
menjadi teman yang baik selama kuliah.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Disiplin Adalah Kunci Sukses”
*STEWA*
“We must set the bar and continually raise it from time to time”
*Michael Hermawan*
“Tiada kerja keras tanpa hasil, tiada hasil tanpa kerja keras”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Juni 2014
Penulis,
Endar Kristianto
NIM: 101134168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Endar Kristianto
NIM : 101134168
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang
berjudul: “PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGACU KURIKULUM
2013 SUBTEMA KEBERAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI
LINGKUNGANKU UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR”
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma beserta perangkat yang
diperlukan (bila ada). Dengan demikian Perpustakaan Sanata Dharma mempunyai
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis,
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 17 Juni 2014
Penulis,
Endar Kristianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGACU KURIKULUM 2013
SUBTEMA KEBERAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGANKU
UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Endar Kristianto
Universitas Sanata Dharma
2014
Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan. Kebutuhan akan bahan ajar antara kurikulum yang satu
dengan kurikulum yang lain tentu saja berbeda. Ketersediaan bahan ajar yang
mengacu pada kurikulum 2013 belum sepenuhnya mengakomodir kegiatan belajar
yang menggunakan pendekatan saintifik dan pendekatan tematik integratif.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa bahan
ajar yang mengacu kurikulum 2013 subtema Keberagaman Makhluk Hidup di
Lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan bahan ajar oleh
Jerold Kemp.dan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D)
yang dikemukakan oleh Borg and Gall. Penelitian ini mengadaptasi kedua
prosedur pengembangan tersebut menjadi penelitian yang lebih sederhana untuk
dijadikan landasan penelitian. Prosedur penelitian dan pengembangan yang
digunakan dalam penelitian ini melalui 8 langkah yaitu: (1) Potensi dan masalah,
(2) Pengumpulan data, (3) Desain Produk, (4) Validasi ahli, (5) Revisi Desain, (6)
Uji coba desain, serta (7) validasi siswa, (8) Revisi desain. Langkah-langkah
tersebut dilakukan hingga menghasilkan prototipe berupa bahan ajar yang
mengacu kurikulum 2013 subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku
untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
Bahan ajar yang merupakan produk dari penelitian ini dievaluasi dari
unsur 1) tujuan dan pendekatan, 2) desain dan pengorganisasian, 3) isi, 4)
keterampilan berbahasa, 5) topik, dan 6) metodologi. Berdasarkan hasil validasi
oleh pakar kurikulum 2013, 2 orang guru kelas IV yang telah melaksanakan
kurikulum 2013, dan sembilan orang siswa kelas IV SD kanisius Kenteng, bahan
ajar memperoleh skor rata-rata 4,44 dengan kategori “sangat baik”. Berdasarkan
hasil validasi tersebut, pengembangan bahan ajar yang mengacu kurikulum 2013
subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV
Sekolah Dasar layak untuk digunakan dalam pembelajaran yang menggunakan
kurikulum 2013.
Kata kunci: kurikulum 2013, bahan ajar, pendekatan tematik integratif,
pendekatan saintifik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF TEACHING MATERIAL BASED ON
CURRICULUM 2013 SUBTHEME KEBERAGAMAN MAKHLUK HIDUP
DI LINGKUNGANKU FOR 4TH
GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL
Endar Kristianto
Sanata Dharma University
2014
Curriculum 2013 is a development of the Education Unit Level
Curriculum. The need for teaching materials between the curriculum with the
other curriculum of course different. The availability of teaching materials that
refer to the curriculum 2013 has not fully accommodate the learning activities
using the scientific approach and thematic integrative approach. The main
objective of this research is to produce a product in the form of teaching materials
that Based on Curriculum 2013 Subtheme Keberagaman Makhluk Hidup di
Lingkunganku For 4th Grade of Elementary school .
This research use teaching materials development procedures by Jerold
Kemp and use methods of research and development (R & D) proposed by Borg
and Gall This research adapts both the development procedure becomes simpler
research used as a basis for research. Research and development procedure that
used in this research through 8 steps: (1) Potential and problems, (2) Data
collection, (3) Product Design, (4) Expert Validation , (5) Revision Design, (6)
Trial design, (7) validation of students, and (8) Revision of design. That steps are
performed to produce the final product that is Learning Materials’ Development
Based Curriculum 2013 Subtheme Keberagaman Makhluk Hidup di
Lingkunganku for Elementary School 4th grade students.
Teaching materials which are the products of this research were evaluated
from element 1) the purpose and approach, 2) design and organization, 3) content,
4) language skills, 5) topics, and 6) methodology. Based on the results of the
validation by curriculum specialists 2013, two 4th grade teachers who
implemented the curriculum 2013, and nine 4th grade students of Canisius
Kenteng, teaching materials gained an average score of 4.44 to the category "very
good". Based on the results of the validation, The Development of Teaching
Material Based on Curriculum 2013 Subtheme Keberagaman Makhluk Hidup di
Lingkunganku For 4th Grade of Elementary school feasible to used in learning that
use curriculum 2013.
Keywords: curriculum 2013, teaching materials, thematic integrative approach,
scientific approach.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGACU
KURIKULUM 2013 SUBTEMA KEBERAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI
LINGKUNGANKU UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR” ini dengan
baik.
Skripsi ini disusun bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, S.J.,S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D., selaku Wakil Ketua Prodi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar.
4. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. dan Bapak Galih Kusumo, SPd., M.Pd.,
selaku dosen pembimbing I dan dosen Pembimbing II yang selalu meluangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
waktu untuk memberi semangat dan memberi arahan selama peneliti
menyelesaikan skripsi.
5. Bapak Rusmawan S,Pd., M.Pd., selaku validator pakar kurikulum 2013 yang
telah memberi masukan yang bermanfaat bagi peneliti.
6. Bapak Sujarwo Hadi Saputro, S,Pd. dan Ibu Surini, S.Pd.SD, selaku guru
kelas IV Sekolah Dasar yang telah mengimplementasikan Kurikulum 2013
yang telah bersedia memvalidasi Bahan Ajar yang peneliti kembangkan.
7. Bapak E. Sulistya Asmara S.Pd., selaku kepala sekolah SD Kanisius Kenteng
yang telah member izin peneliti melakukan penelitian.
8. Seluruh siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng yang telah membantu selama
penelitian berlangsung.
9. Kedua Orang tua dan kakak-kakak yang selalu memberi dukungan.
10. Vincentia Herdika Yosi Putri, yang selalu memberikan kasih sayang dan
kesabaran.
11. Sahabat dan teman-temanku yang telah membantu dan mendukung
penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan senang
hati. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para
pembaca pada umumnya.
Penulis
Endar Kristianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN.................................................................. vii
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...... vii
ABSTRAK .................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
1.5 Batasan Istilah ....................................................................................... 5
1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ................................................ 7
BAB 2 LANDASAN TEORI ............................................................................ 8
2.1 Kajian Pustaka ...................................................................................... 8
2.1.1 Kurikulum SD 2013 ..................................................................... 8
2.1.1.1 Rasional dan elemen perubahan kurikulum SD 2013 ...... 8
2.1.2 Pendekatan Tematik Integratif .................................................... 13
2.1.2.1 Pengertian Pembelajaran Tematik Integratif ................. 13
2.1.2.2 Tujuan Pembelajaran Tematik Integratif ....................... 15
2.1.2.3 Karakteristik Pembelajaran Tematik Integratif ............. 16
2.1.2.4 kelebihan Pembelajaran Integratif ................................ 16
2.1.3 Pendekatan Saintifik ................................................................... 17
2.1.4 Penilaian Otentik ........................................................................ 22
2.1.4.1 Pengertian Penilaian otentik ......................................... 22
2.1.4.2 Karakteristik Penilaian Otentik ..................................... 23
2.1.4.3 Jenis-jenis Penilaian Otentik ........................................ 24
2.1.4.4 kelebihan Penilaian otentik ........................................... 24
2.1.4.5 kelemahan Penilaian Otentik ........................................ 25
2.1.5 Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Lokal .............................. 25
2.1.5.1 pengertian pendidikan karakter ..................................... 25
2.1.5.2 nilai-nilai pendidikan karakter ...................................... 27
2.1.5.3 Tujuan Pendidikan Karakter ......................................... 28
2.1.6 Model Pengembangan Bahan Ajar .............................................. 28
2.2 Penelitian yang Relevan ................................................................ 33
2.3 Kerangka Berpikir ......................................................................... 35
2.4 Pertanyaan Penelitian .................................................................... 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................... 38
3.1 Jenis Penelitian .............................................................................. 38
3.2 Prosedur Pengembangan ................................................................ 40
3.3 Waktu penelitian ......................................................................... 44
3.4 Uji Coba Produk ............................................................................ 44
3.4.1 Desain Uji Coba .............................................................. 45
3.4.2 Subjek Uji Coba .............................................................. 45
3.4.3 Intrumen Penelitian ......................................................... 46
3.4.4 Teknik Pengumpulan Data .............................................. 46
3.4.5 Teknik Analisis Data ....................................................... 47
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 51
4.1 Analisis Kebutuhan ....................................................................... 51
4.2 Deskripsi Produk Awal .................................................................. 52
4.3 Data Uji Coba dan Revisi Produk .................................................. 57
4.3.1 Data Validasi Pakar Kurikulum 2013
dan Revisi Produk ........................................................... 57
4.3.2 Data Validasi Guru SD Kelas IV yang Sudah
Melaksanakan Kurikulum 2013 dan Revisi Produk ......... 58
4.3.3 Data Validasi Uji Coba Lapangan dan Revisi Produk ...... 61
4.3.4 Kajian Produk Akhir ....................................................... 64
4.4 Pembahasan................................................................................... 66
BAB 5 PENUTUP .......................................................................................... 69
5.1 Kesimpulan ................................................................................... 69
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................. 70
5.3 Saran ............................................................................................ 70
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kesenjangan Kurikulum ................................................................. 10
Tabel 2.2. Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum ......................... 11
Tabel 2.3. Bagan Elemen Perubahan .............................................................. 12
Tabel. 3.1. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima ............... 47
Tabel 3.2. Kriteria Skor Skala Lima ................................................................ 49
Tabel 4.1. Komentar dan Revisi dari Pakar Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 58
Tabel 4.2.Komentar dan revisi dari guru kelas IV ........................................... 59
Tabel 4.3. Rekapitulasi perolehan skor validasi produk .................................. 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus Pengembangan Perangkat Model Kemp ........................... 29
Gambar 3.1 Tahap-Tahap RnD Menurut Borg n Gall ...................................... 39
Gambar 3.2 Langkah-Langkah Pengembangan Bahan Ajar (R&D) ................. 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Analisis Kebutuhan ............................................................ 75
Lampiran 2. Webbing Bulanan ....................................................................... 78
Lampiran 3. Webbing Mingguan .................................................................... 80
Lampiran 4. Webbing Harian .......................................................................... 83
Lampiran 5. Silabus Pembelajaran .................................................................. 90
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................ 147
Lampiran 7. Validasi Pakar Kurikulum 2013 .................................................. 256
Lampiran 8. Rekapitulasi Hasil Validasi Pakar Kurikulum2013 ..................... 261
Lampiran 9. Validasi Guru 1 ........................................................................... 265
Lampiran 10.Rekapitulasi Hasil Validasi Guru 1
yang Telah Menggunakan Kurikulum 2013 ................................ 270
Lampiran 11. Validasi Guru 2 ......................................................................... 274
Lampiran 12. Rekapitulasi Hasil Validasi Guru 1
yang Telah Menggunakan Kurikulum 2013 ................................ 279
Lampiran 13. Persepsi Siswa ......................................................................... 283
Lampiran 14. Rekapitulasi Hasil Validasi Persepsi Siswa ............................... 302
Lampiran 15. Foto penelitian .......................................................................... 305
Lampiran 16. Surat Penelitian ......................................................................... 307
Lampiran 17. Surat Ijin telah melakukan penelitian ...........................................309
Lampiran 18. Biodata Penulis .............................................................................311
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Bab 1 peneliti membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitan, batasan istilah dan spesifikasi produk yang
dikembangkan.
1.1 Latar Belakang Masalah
Kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan guna mencapai tujuan
pendidikan (Hidayat, 2013: 22). Tujuan tersebut adalah mempersiapkan peserta
didik agar mereka dapat hidup di masyarakat. Makna dari dapat hidup di
masyarakat bukan hanya berhubungan dengan kemampuan peserta didik untuk
mengaplikasikan nilai-nilai hidup di masyarakat, namun lebih daripada itu
pendidikan juga harus berisi tentang pemberian pengalaman agar anak mampu
mengembangkan kemampuannya sesuai bakat dan minatnya. Berdasarkan uraian
tersebut, kurikulum merupakan komponen yang penting karena didalamnya bukan
hanya menyangkut tujuan dan arah pendidikan saja namun pengalaman belajar
yang harus dimiliki setiap peserta didik. Menurut PP 19/2005 (tentang Standar
Nasional Pendidikan), kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan , isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Kurikulum merupakan program pendidikan yang telah
direncanakan secara sistematis sehingga mengemban peranan yang sangat penting
bagi pendidikan peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Perubahan kurikulum dalam sistem pendidikan di Indonesia merupakan
suatu keharusan karena perkembangan sosial-ekonomi-politik serta perkembangan
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut adanya perubahan kurikulum
(Mulyasa, 2013: 63). Kurikulum di Indonesia telah mengalami beberapa kali
perubahan. Saat ini, kurikulum yang digunakan di Indonesia adalah kurikulum
2013. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya
yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 (KTSP) . Kurikulum 2013
menuntut siswa lebih kreatif dan inovatif sama halnya dengan Kurikulum Tingkat
Satuan Pedidikan. Perbedaan yang dapat dilihat adalah dalam kurikulum 2013
semua mata pelajaran dintegrasikan ke dalam satu tema tertentu, sedangkan dalam
kurikulum tingkat satuan pendidikan tiap mata pelajaran berdiri sendiri tanpa
terintegrasi dengan mata pelajaran lain. Perbedaan lain yang sangat terlihat yaitu
berkaitan dengan perencanaan pembelajaran. Kegiatan pengembangan silabus
dalam KTSP merupakan kewenangan satuan pendidikan, sedangkan dalam
Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan
pemerintah (Mulyasa, 2013: 62).
Perubahan kurikulum yang terjadi akan berpengaruh pada kebutuhan
bahan ajar yang berbeda. Masunah (2003: 152) memaparkan bahwa
bagaimanapun hebatnya rumusan tujuan pendidikan tanpa didukung oleh bahan
ajar yang sesuai dengan metodologi yang tepat, maka tidak akan memberikan apa-
apa bagi perkembangan jiwa anak. Bahan ajar sangat penting bagi terlaksanannya
kurikulum. Bahan ajar dianggap sebagai sarana penunjang bagi terlaksananya
suatu kurikulum. Keterkaitan antar keduanya tidak bisa terpisahkan sehingga
bahan ajar baru diperlukan guna membantu terlaksananya kurikulum yang baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dari wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu guru kelas IV
Sekolah Dasar yang telah mengimplementasikan kurikulum 2013 peneliti
mendapatkan data bahwa pemahaman subjek wawancara mengenai kurikulum
2013 belum menyeluruh, beliau menjelaskan bahwa beliau belum sepenuhnya
memahami cara pelaksanaan pembelajaran dan penilaian menggunakan kurikulum
2013. Pendekatan sains dalam pembelajaran yang dilakukan belum maksimal
karena media yang dibutuhkan belum menunjang kegiatan pembelajaran. Subjek
wawancara mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian otentik karena
beberapa indikator dalam Kompetensi Dasar belum ada. Menurut subjek
wawancara, pendidikan karakter mudah terwujud dengan kurikulum 2013. Beliau
mengatakan demikian karena dalam proses pembelajarannya pendidikan karakter
dapat dikembangkan ke dalam beberapa mata pelajaran yang telah diintegrasikan.
Beliau juga berpendapat bahwa buku- buku siswa yang terbatas dan pemahaman
guru mengenai kurikulum 2013 yang belum maksimal mengakibatkan guru
mengalami kesulitan dalam melaksanakan kurikulum 2013. Subjek wawancara
merasa memerlukan suplemen bahan ajar kurikulum 2013 guna menunjang
kegiatan pembelajaran yang menggunakan kurikulum 2013. Subjek wawancara
merasa bahan ajar kurikulum SD 2013 ada yang sesuai dan ada yang tidak sesuai
dengan budaya lokal sekolah, sehingga perlu adanya bahan ajar tambahan yang
kiranya sesuai dengan budaya lokal sekolah. Subjek wawancara berpendapat
seharusnya lingkungan sebagai sumber belajar harus dapat dimanfaatkan secara
maksimal sehingga bahan ajar yang dibuat juga sesuai dengan kondisi lingkungan
sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Berdasarkan hasil wawancara di atas peneliti merasa perlu
mengembangkan bahan ajar baru yang mengacu pada kurikulum 2013 dengan
tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup subtema Keberagaman Makhluk Hidup di
Lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Peneliti berharap bahan ajar
yang peneliti kembangkan dapat berguna bagi siswa dan guru untuk membantu
proses belajar mengajar menggunakan kurikulum 2013.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana prosedur pengembangan bahan ajar subtema Keberagaman
Makhluk Hidup di Lingkunganku mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa
kelas IV Sekolah Dasar?
1.2.2 Bagaimana kualitas produk bahan ajar subtema Keberagaman Makhluk
Hidup di Lingkunganku mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV
Sekolah Dasar?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk memaparkan prosedur pengembangan bahan ajar subtema
Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku mengacu Kurikulum 2013
untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
1.3.2 Untuk mendeskripsikan kualitas produk bahan ajar subtema Keberagaman
Makhluk Hidup di Lingkunganku mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa
kelas IV Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi mahasiswa
Mahasiswa memiliki pengalaman dalam membuat bahan ajar yang
mengacu pada kurikulum 2013 secara khusus pada subtema Keberagaman
Makhluk Hidup di Lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
1.4.2 Bagi guru
Guru dapat memiliki bahan ajar yang mengacu pada kurikulum 2013 secara
khusus pada subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku
untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
1.4.3 Bagi siswa
Siswa mendapat tambahan suplemen bahan ajar yang mengacu pada
kurikulum 2013 khususnya pada subtema Keberagaman Makhluk Hidup di
Lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
1.4.4 Bagi sekolah
Sekolah mendapat tambahan bahan ajar yang mengacu pada kurikulum
2013 khususnya pada subtema Keberagaman Makhluk Hidup di
Lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
1.4.5 Bagi Prodi PGSD
Prodi PGSD dapat menambah acuan untuk mengembangkan bahan ajar
yang mengacu pada kurikulum 2013.
1.5 Batasan Istilah
1.5.1 Pendekatan tematik integratif adalah suatu pendekatan yang
memungkinkan siswa secara aktif mencari, menggali, dan menemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
konsep secara holistik dan autentik melalui tema sebagai pemersatu dalam
suatu kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran
sekaligus dalam satu kali pembelajaran.
1.5.2 Pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang menonjolkan unsur
mengamati, menanya, menalar, mencoba,mengolah, menyimpulkan,
menyajikan, dan mengkomunikasikan.
1.5.3 Penilaian otentik adalah cara menilai yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai aspek sikap, pengetahuan, keterampilan mulai dari masukan
(input), proses, sampai keluaran (output) pembelajaran dengan
menggunakan beragam teknik penilaian.
1.5.4 Pendidikan karakter adalah usaha sadar yang dilakukan oleh guru, orang
tua, sekolah dan masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai kepribadian
dalam diri anak agar anak memiliki sifat dan watak yang baik untuk
dilaksanakan dalam lingkungan keluarga juga dalam kehidupan
bermasyarakat.
1.5.5 Bahan ajar adalah bagian dari buku ajar yang dikembangkan dari setiap
tema dan subtema yang terdiri dari unsur: Kompetensi Inti (KI),
Kompetensi Dasar (KD), Indikator, tujuan pembelajaran, uraian materi,
kegiatan belajar, refleksi, aksi/tindakan siswa, rangkuman materi, penilaian,
tindak lanjut, daftar kata penting (Glosarium) dan daftar pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
1.6.1 Bahan ajar disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi
siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter) yang nampak dalam
perumusan indikator dan tujuan pembelajaran.
1.6.2 Bahan ajar disusun dengan pendekatan tematik integratif.
1.6.3 Bahan ajar disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan
saintifik.
1.6.4 Bahan ajar berbasis budaya lokal.
1.6.5 Penilaian dalam bahan ajar menggunakan penilaian otentik.
1.6.6 Bahan ajar disusun sesuai dengan ketentuan EYD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
Pada bab 2 akan dijelaskan acuan dasar yang peneliti gunakan dalam
penelitian ini. Acuan tersebut yaitu kajian teori mengenai kurikulum SD 2013
yang meliputi rasional dan elemen perubahan kurikulum SD 2013, pendekatan
tematik integratif, pendekatan saintifik, penilaian otentik, pendidikan karakter
berbasis budaya lokal dan model pengembangan bahan ajar; penelitian yang
relevan; kerangka berpikir; serta pertanyaan penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
pada kajian pustaka ini akan dibahas mengenai teori-teori yang
mendukung dalam penelitian meliputi teori mengenai kurikulum 2013,
pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, penilaian otentik serta
pendidikan karakter berbasis budaya lokal.
2.1.1 Kurikulum SD 2013
2.1.1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013
Kurikulum itu bersifat dinamis, sehingga harus dilakukan perubahan dan
pengembangan kurikulum (Mulyasa, 2013: 60). Tujuannya agar kurikulum
mampu mengikuti perkembangan dan tantangan jaman. Perubahan dan
pengembangan kurikulum harus dilakukan secara sistematis dan terarah.
Perubahan dan pengembangan kurikulum harus memiliki tujuan yang jelas
sehingga siapapun yang akan melaksanakan kurikulum tersebut tahu mau dibawa
kemana sistem pendidikan nasional dengan kurikulum yang sudah mengalami
perubahan dan pengembangan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 dianggap penting karena
ditemukan adanya beberapa kelemahan dalam KTSP 2006. Adapun kelemahan
tersebut sebagai berikut:
1. Pesan dan isi KTSP 2006 masih terlalu padat. Hal ini ditunjukkan dengan
banyaknya mata pelajaran banyaknya materi yang kesukaran dan keluasannya
melampaui tingkat kerkembangan usia anak.
2. KTSP 2006 belum mengembangkan kompetensi secara utuh sesuai dengan
visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional.
3. Kompetensi yang dikembangkan lebih didominasi oleh aspek pengetahuan,
sehingga pribadi peserta didik belum sepenuhnya tergambarkan (pengetahuan,
keterampilan, sikap).
4. KTSP 2006 belum mengakomodir berbagai kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan perkembangan masyarakat seperti pendidikan karakter,
kesadaran lingkungan, pendekatan dan metode pembelajaran konstruktifistik,
keseimbangan soft skills and hard skills, serta jiwa kewirausahaan.
5. KTSP 2006 belum peka dan tanggap terhadap berbagai perubahan sosial yang
terjadi pada tingkat lokal, nasional maupun global.
6. Standar proses pembelajaran dalam KTSP 2006 belum menggambarkan
urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang
beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
7. Penilaian dalam KTSP 2006 belum menggunakan standar penilaian berbasis
kompetensi, serta belum tegas memberikan layanan remediasi dan pengayaan
secara berkala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Perubahan dan pengembangan kurikulum juga diperlukan karena adanya
beberapa kesenjangan kurikulum yang terdapat pada KTSP 2006. Adapun
beberapa kesenjangan sebagai berikut :
Tabel 2.1
Kesenjangan Kurikulum
KONDISI SAAT INI KONSEP IDEAL
A. KOMPETENSI LULUSAN A. KOMPETENSI LULUSAN
1. Belum sepenuhnya
menekankan pendidikan
karakter
1. Berkarakter mulia
2. Belum menghasilkan
keterampilan sesuai
kebutuhan
2. Keterampilan yang relevan
3. Pengetahuan-
pengetahuan lepas
3. Pengetahuan-pengetahuan
terkait
B. MATERI PEMBELAJARAN B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Belum relevan dengan
kompetensi yang
dibutuhkan
1. Relevan dengan kompetensi
yang dibutuhkan
2. Beban belajar terlalu
berat
2. Materi esensial
3. Terlalu luas, kurang
mendalam
3. Sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa
C. PROSES PEMBELAJARAN C. PROSES PEMBELAJARAN
1. Berpusat pada guru 1. Berpusat pada peserta didik
2. Proses pembelajaran
berorientasi pada buku
teks
2. Sifat pembelajaran yang
kontekstual
3. Buku teks hanya memuat
materi bahasan
3. Buku teks memuat materi dan
proses pembelajaran, sistem
penilaian sertakompetensi yang
diharapkan
D. PENILAIAN D. PENILAIAN
1. Menekankan aspek
kognitif
1. Menekankan aspek kogniif,
psikomotor, afektif secara
proporsional
2. Tes menjadi cara
penilaian yang dominan
2. Penilaian tes pada portofolio
saling melengkapi
E. PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
E. PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
1. Memenuhi kompetensi
profesi saja
1. Memenuhi kompetensi profesi,
pedagogi, sosial, dan personal
2. Fokus pada ukuran 2. Motivasi mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
KONDISI SAAT INI KONSEP IDEAL
kinerja PTK
F. PENGELOLAAN KURIKULUM F. PENGELOLAAN KURIKULUM
1. Satuan pendidikan
mempunyai pembebasan
dalam pengelolaan
kurikulum
1. Pemerinyah pusat dan derah
memiliki kendali kualitas dalam
pelaksanaan kurikulum di
tingkat satuan pendidikan
2. Masih terdapat
kecenderungan satuan
pendidikan menyusun
kurikulum tanpa
mempertimbangkan
kondisi satuan
pendidikan, kebutuhan
peserta didik, dan potensi
daerah
2. Satuan pendidikan mampu
menyusun kurikulum dengan
mempertimbangkan kondisi
satuan pendidikan, kebutuhan
peserta didik, dan potensi daerah
3. Pemerintah hanya
menyiapkan sampai
standar isi mata pelajaran
3. Pemerintah menyiapkan semua
komponen kurikulum sampai
buku teks dan pedoman
Sumber: Materi Uji Publik Kurikulum 2013
Berdasarkan kondisi yang telah disebutkan di atas, maka dilakukan
beberapa penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:
Tabel 2.2
Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum
No. KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1. Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari kebutuhan
2. Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata
Pelajaran (Standar Kompetensi
Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar
Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran
Standar Isi diturunkan dari standar Kompetensi Lulusan melalui
Kompetensi Inti yang bebas mata
pelajaran
3. Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap,
pembentuk keterampilan,
pembentuk pengetahuan
Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan
4. Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
5. Mata pelajaran lepas satu
dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran
terpisah
Semua mata pelajaran diikat oleh
kompetensi inti (tiap kelas)
Sumber: Materi Uji Publik Kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Pengembangan kurikulum 2013 perlu dilakukan dalam kerangka ini
karena untuk menghadapi berbagai masalah dan tantangan masa depan yang
semakin rumit dan kompleks. Tantangan masa depan tersebut antara lain
berkaitan dengan globalisasi, masalah lingkungan, pesatnya kemajuan teknologi
dan informasi, ekonomi berbasis ilmu pengetahuan, bangkitnya industri kreatif
dan budaya, dan pergeseran kekuatan ekonomi dunia (Mulyasa: 2013: 63). Guna
menghadapi tantangan tersebut, kurikulum hendaknya mampu membekali peserta
didik dengan berbagai kompetensi. Pengaplikasian kurikulum 2013 ini diharapkan
mampu mempersiapkan peserta didik untuk mempersiapkan diri menghadapi
tantangan masa depan.
Penataan terhadap Standar Nasional Pendidikan diperlukan dalam
pengembangan kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Penataan tersebut terutama
dilakukan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi, Standar Proses
dan Standar Penilaian. Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013. Elemen perubahan tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3
Elemen Perubahan
ELEMEN DESKRIPSI ELEMEN PERUBAHAN DI
SEKOLAH DASAR
Kompetensi Lulusan Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills
dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi
sikap, keterampilan dan pengetahuan
Kedudukan Mata
Pelajaran (Isi)
Kompetensi yang semula diturunkan dari mata
pelajaran berubah menjadi mata pelajaran
dikembangkan dari kompetensi
Pendekatan (Isi) Kompetensi dikembangkan melalui tematik
integratif dalam semua mata pelajaran
Struktur Kurikulum
(mata pelajaran dan
alokasi waktu) Isi
- Holistik dan integratif berfokus pada alam, sosial
dan budaya
- Pembelajaran dilakukan dengan pendekatan
sains
- Jumlah mata pelajaran 6 dari semula 10 mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
ELEMEN DESKRIPSI ELEMEN PERUBAHAN DI
SEKOLAH DASAR
pelajaran
- Jumlah jam pelajaran bertambah 4 jam pelajaran
per minggu akibat perubahan pendekatan
pembelajaran
Proses pembelajaran - Standar proses yang semula terfokus pada
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi
dengan mengamati, menanya, mengolah,
menalar, menyajikan, meyimpulkan, dan
mencipta
- Belajar terjadi di lingkungan sekolah dan
masyarakat, tidak hanya di dalam kelas
- Guru bukan satu-satunya sumber belajar
- Sikap diajarkan melalui sikap dan teladan, tidak
hanya secara verbal
- Proses pembelajaran berlangsung secara tematik
dan terpadu
Penilaian - Penilaian berbasis kompetensi
- Pergeseran dari penilaian melalui tes mengukur
kompetensi pengetahuan berdasar hasil saja)
menuju penilaian otentik( mengukur semua
kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil)
- Memperkuat Penilaian Acuan Patokan, yaitu
pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi
skor yang diperolehnya terhadap skor ideal
(maksimal)
- Penilaian tidak hanya pada leve KD, namun juga
pada Kompetensi Inti dan SKL
- Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat
siswa sebagai instrumen utama penilaian
ekstrakurikuler - Pramuka (wajib)
- UKS
- PMR
- B. Inggris
2.1.2 Pendekatan Tematik Integratif
2.1.2.1 Pengertian Pembelajaran Tematik Integratif
Menurut Sukandi, dkk. (2001: 03), pembelajaran tematik integratif pada
dasarnya dimaksudkan sebagai kegiatan mengajar dengan memadukan materi
beberapa mata pelajaran dalam satu tema.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Tim pengembang PGSD (2001: 06) menambahkan bahwa pembelajaran
tematik integratif merupakan pendekatan belajar mengajar yang melibatkan
beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada
anak. Dikatakan bermakna karena dalam proses pembelajaran terpadu, anak akan
memahami konsep-konsep yang mereka pelajari itu melalui pengalaman langsung
dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami.
Menurut Depdikbud dalam Trianto (2011: 3) menyatakan bahwa
pembelajaran tematik terpadu pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan
pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk aktif mencari, menggali, dan
menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan autentik baik itu secara
individu maupun kelompok.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 (2013: 198)
mengungkapkan bahwa pembelajaran terpadu/tematik integratif menggunakan
tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa mata
pelajaran sekaligus dalam satu kali pembelajaran untuk memberikan pengalaman
yang bermakna bagi peserta didik.
Majid (2013: 119), mendefinisikan pembelajaran tematik Integratif
sebagai pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi
untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
pembelajaran tematik integratif adalah suatu pendekatan yang memungkinkan
siswa secara aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep secara holistik dan
autentik melalui tema sebagai pemersatu dalam suatu kegiatan pembelajaran yang
memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2.1.2.2 Tujuan Pembelajaran Tematik Integratif
Menurut Trianto (2010: 9), pengembangan pembelajaran tematik integratif
bertujuan untuk : 1) memberikan wawasan bagi guru tentang apa, mengapa, dan
bagaimana pembelajaran tematik integratif pada tingkat pendidikan dasar dan
menengah, 2) memberi bekal keterampilan kepada guru untuk dapat menyusun
rencana pembelajaran (memetakan kompetensi, menyususun silabus, dan
menjabarkan silabus menjadi rencana pelaksanaan pembalajaran) dan penilaian;
3) memberikan bekal kemampuan kepada guru agar memiliki kemampuan
melaksanakan pembelajaran terintegrasi; 4) memberikan wawasan, pengetahuan,
dan pemahaman bagi pihak terkait ( misalnya kepala sekolah dan pengawas)
sehingga mereka dapat memberikan dukungan terhadap kelancaran dan ketepatan
pelaksanaan pembelajaran terintegrasi.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 (2013:198),
tujuan pembelajaran tematik integratif antara lain: 1) agar peserta didik mudah
memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu; 2) agar peserta didik
mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi
mata pelajaran dalam tema yang sama; 3) agar peserta didik memiliki pemahaman
terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan; 4) agar peserta didik
mampu mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan
berbagai mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik; 5) agar
peserta didik lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam
situasi nyata, seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran
yang lain; 6) agar peserta didik lebih merasakan manfaat dan makna belajar
karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas; 7) guru dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat
dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan
atau pengayaan; 8) Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh
kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi
dan kondisi.
2.1.2.3 Karakteristik Pembelajaran Tematik Integratif
Tim pengembang PGSD (2001: 08) menjelaskan bahwa pembelajaran
terpadu sebagai suatu proses memiliki karakteristik sebagai berikut : 1) berpusat
pada anak, 2) memberikan pengalaman langsung pada anak, 3)pemisahan antar
bidang studi tidak begitu jelas, 4) menyajikan konsep dari berbagai bidang studi
dalam suatu pross pembelajaran, 5) bersifat luwes, 6) hasil pembelajaran dapat
berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 (2013: 199),
tertulis enam ciri pembelajaran tematik integratif antara lain : 1) pembelajaran
berpusat pada peserta didik; 2) memberikan pengalaman belajar langsung pada
peserta didik; 3) Pemisahan antara mata pelajaran tidak begitu jelas (menyatu
dalam satu pemahaman dalam kegiatan); 4) Menyajikan konsep dari berbagai
mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran (saling terkait antara mata
pelajaran yang satu dengan lainnya); 5) Bersifat luwes (keterpaduan berbagai
mata pelajaran); 6) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat
dan kebutuhan anak (melalui penilaian proses dan hasil belajarnya).
2.1.2.4 Kelebihan Pembelajaran Tematik Integratif
Tim Pengembang PGSD (2001: 09) juga menambahkan bahwa pendekatan
pembelajaran terpadu memiliki kelebihan diantaranya : 1) pengalaman belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
akan selalu relevan dengan perkembangan anak, 2) kegiatan yang dipilih sesuai
dengan minat dan kebutuhan anak, 3) seluruh kegiatan belajar lebih bermakna
bagi anak, 4) pembelajaran terpadu menumbuhkembangkan keterampilan berpikir
anak, 5) menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan
yang seing ditemui dalam lingkungan anak, 6) menumbuhkembangkan
keterampilan sosial anak seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan respek
terhadap gagasan orang lain.
Trianto (2009: 44) menambahkan bahwa ada tiga kelebihan yang dimiliki
pembelajaran tematik integratif yaitu: 1) adanya pemahaman antar bidang studi,
2) memotivasi siswa dalam belajar, 3) memberikan perhatian pada berbagai
bidang yang penting dalam satu waktu, sehingga tidak memerlukan tambahan
waktu untuk bekerja dengan guru lain.
2.1.3 Pendekatan Saintifik
Proses pembelajaran dalam pembelajaran tematik integratif menggunaan
pendekatan saintifik. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman kepada
peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan
pendekatan ilmiah. Tujuan lain dari pendekatan saintifik yaitu untuk memberi
pemahaman pada siswa bahwa informasi mengenai pelajaran yang sedang
dibahas bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi
dari guru. Kondisi pembelajaran yang diharapkan adalah terciptanya
pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk mencari tahu dari berbagai
sumber mengenai ilmu yang mereka pelajari, bukan diberi tahu. Kondisi
pembelajaran pada saat ini diharapkan diarahkan agar peserta didik mampu
merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
masalah dengan menjawab saja. Pembelajaran diharapkan diarahkan untuk
melatih berpikir analitis (peserta didik diajarkan bagaimana mengambil
keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin dengan hanya mendengarkan dan
menghapal semata) (Kemendikbud, 2013: 205).
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran meliputi langkah-langkah pokok
antara lain: 1) mengamati, 2) menanya, 3) menalar, 4) mencoba, 5) mengolah, 6)
menyajikan, 7) menyimpulkan dan 8) mengkomunikasikan (Kemendikbud 2013:
233). Pada pelaksanaan pembelajaran tematik intergratif, langkah-langkah
pembelajaran saintifik tidak harus dilakukan secara berurutan. Pada kondisi
seperti ini, proses pembelajaran tetap harus menerakan nilai-nilai ilmiah dan
menghindari nilai-nilai non ilmiah (Kemendikbud: 2003: 2014). Prof Sudarwan
dalam Kemendikbud (2013:205) memberikan penjelasan mengenai pendekatan
saintifik bahwa Pendekatan saintifik bercirikan penonjolan dimensi pengamatan,
penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Oleh
sebab itu, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai,
prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut ilmiah jika
memenuhi kriteria seperti berikut ini; 1) substansi atau materi pembelajaran
berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau
penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng
semata; 2) penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-
peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau
penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis; 3) mendorong dan
menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
substansi atau materi pembelajaran; 4) mendorong dan menginspirasi peserta
didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan
satu sama lain dari substansi atau materi pembelajaran; 5) mendorong dan
menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon
substansi atau materi pembelajaran; 6) berbasis pada konsep, teori, dan fakta
empiris yang dapat dipertanggung jawabkan.; 7) tujuan pembelajaran dirumuskan
secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
Pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik hampir sama dengan
pendekatan keterampilan proses. Menurut Semiawan (1985: 18), dengan
mengembangkan keterampilan proses, anak akan mampu menemukan dan
mengembangkan sendiri fakta serta konsep serta menumbuhkan dan
mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut, dengan demikian keterampilan-
keterampilan tersebut menjadi roda penggerak penemuan dan pengembangan
fakta dan konsep serta penumbuhan sikap dan nilai. Menurut Semiawan (1985:
19), pendekatan keterampilan proses dapat membekali peserta didik dengan 13
keterampilan mendasar diantaranya:
1. Observasi atau pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh peserta didik dengan memilah mana yang penting
dan mana yang tidak penting. Proses pengamatan menggunakan semua panca
indera.
2. Penghitungan
Keterampilan menghitungan anak biasanya dilatih dan dibina melalui
pelajaran matematika, namun dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam, ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
pengetahuan sosial dan bahkan bahasa Indonesia, keterampilan ini dapat pula
dikembangkan.
3. Pengukuran
Keterampilan mengukur sangat penting dalam kinerja ilmiah. Guru dapat
melatih anak agar terampil mengukur. Pertama mereka diminta untuk
membandingkan satu benda dengan benda yang lainnya. Selanjutnya mereka
diperkenalkan dengan satuan ukuran, seperti centimeter, kilogram, dan liter.
4. Klasifikasi
Keterampilan mengklasifikasi dalam kehidupan sehari-hari diperlukan guna
mengenal perbedaan dan persamaan antara benda-benda. Pembuatan
klasifikasi perlu memperhatikan dasar-dasar klasifikasi, misalnya menurut
suatu ciri khusus, tujuan, atau kepentingan tertentu.
5. Hubungan ruang dan waktu
Peserta didik mampu mengenal bentuk-bentuk seperti lingkaran, persegi
empat, kubus, dan silinder. Peserta didik juga dapat berlatih untuk mengenal
arah, menempatkan benda seperti rencana, dan menggabungkan benda.
6. Pembuatan hipotesis
Hipotesis merupakan suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan
suatu kejadian tertentu. Seorang ilmuwan biasanya membuat hipotesis yang
kemudian diuji melalui eksperimen. Peserta didik juga dapat melakukan
penyusunan hipotesis guna menemukan berbagai hal baru.
7. Perencanaan penelitian/ eksperimen
Eksperimen adalah usaha menguji melalui penyelidikan praktis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Sering kali peserta didik menguji atau mengetes gagasan-gagasannya dengan
kegiatan coba dan ralat. Pada saat melakukan kegiatan tersebut sebenarnya
peserta didik sudah melakukan perencanaan penelitian.
8. Pengendalian variabel
Pengendalian variabel adalah suatu aktivitas yang dipandang sulit, namun
sebenarnya tidak sesulit seperti yang dibayangkan. Peserta didik dapat
berlatih untuk mengontrol dan memperlakukan variabel. Contoh konkritnya
misalnya siswa melakukan percobaan berkaitan dengan perbedaan
pertumbuhan tanaman yang diberi pupuk dengan tanaman yang tidak diberi
pupuk. Peseta didik akan menemukan sendiri jawaban mengenai perbedaan
yang akan tarjadi.
9. Interpretasi data
Kemampuan menginterpretasikan atau menafsirkan data adalah salah satu
keterampilan penting dalam kerja ilmiah. Cara mengiterpretasikan data yang
dikumpulkan melalui observasi, penghitungan, pengukuran, eksperimen atau
penelitian sederhana dapat disajikan melalui berbagai bentuk seperti tabel,
grafik, atau diagram. Kemampuan ini akan sangat berguna bagi peserta didik.
10. Kesimpulan sementara
Kesimpulan sementara sering dilakukan oleh imuwan. Kesimpulan tersebut
bukan merupakan kesimpulan akhir namun hanya merupakan kesimpulan
sementara yang dapat diterima sampai pada saat itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
11. Peramalan
Peserta didik dapat berlatih membuat peramalan kejadian-kejadian yang akan
datang berdasarkan pengetahuan, pengalaman, atau data yang dikumpulkan.
12. Penerapan
Peserta didik dapat menerapkan konsep yang telah dikuasai untuk
memecahkan masalah tertentu, atau menjelaskan suatu peristiwa baru dengan
menggunakan konsep yang telah dimiliki.
13. Komunikasi
Peserta didik mampu menyampaikan hasil penemuannya kepada orang lain,
misalnya dengan membuat gambar, diagram, grafik. Atau tabel yang dapat
dibaca orang lain.
Berdasarkan penjelasan diatas pembelajaran yang menggunakan
pendekatan saintifik dan menekankan keterampilan proses sangat relevan untuk
diaplikasikan dalam proses pembelajaran yang menggunakan kurikulum 2013.
Peserta didik dapat memperoleh pengetahuan secara holistik baik itu apek
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.
2.1.4 Penilaian Otentik
2.1.4.1 Pengertian Penilaian Otentik
Nurhadi (2004: 172), menjelaskan bahwa penilaian otentik adalah proses
pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian
pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang
dapat menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar
dikuasai dan dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
KemendikBud (2013: 246) menjelaskan bahwa penilaian otentik adalah
pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk
ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Basuki (2014: 168) mendefinisikan penilaian otentik sebagai suatu bentuk
penilaian yang mengharuskan para siswa untuk melaksanakan tugas nyata yang
menunjukkan penerapan dari suatu keterampilan dan pengetahuan.
American Library Association dalam Majid (2014: 237), menjelaskan
bahwa penilaian otentik merupakan proses evaluasi untuk mengukur kinerja,
prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam
pembelajaran.
Bedasarkan beberapa pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa
penilaian otentik adalah cara menilai yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai aspek sikap, pengetahuan, keterampilan mulai dari masukan (input),
proses, sampai keluaran (output) pembelajaran dengan menggunakan beragam
teknik penilaian.
2.1.4.2 Karakteristik Penilaian Otentik
Menurut Trianto (2009: 119), ada enam karakteristik penilaian otentik,
yaitu: 1) dilaksanakan sebelum dan sesudah proses belajar mengajar berlangsung,
2) bisa digunakan untuk formatif dan sumatif, 3) yang diukur keterampilan dan
performansi, bukan mengingat fakta, 4) berkesinambungan, 5) terintegrasi, 6)
dapat digunakan sebagai umpan balik.
Basuki (2014:171), menambahkan ada sepuluh karakteristik penilaian
otentik, diantaranya: 1) melibatkan pengalaman nyata, 2) mencakup penilaian
pribadi serta refleksi, 3) dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
berlangsung, 4) yang diukur merupakan keterampilan dan performansi, bukan
mengingat fakta, 5) berkesinambungan, 6) terintegrasi, 7) dapat digunakan
sebagai umpan balik, 8) kriteria keberhasilan dan kegagalan diketahui siswa
secara jelas, 9) menggunakan bermacam-macam instrument, pengukuran, dan
metode yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar, 10)
bersifat holistik dan komprehensif yang mencakup semua aspek dari tujuan
belajar.
2.1.4.3 Jenis-Jenis Penilaian Otentik
Nurgiyantoro (2011: 34-37) menjelaskan ada enam jenis penilaian otentik
yaitu: 1) penilaian Kinerja, 2) wawancara lisan, 3) pertanyaan terbuka, 4)
menceritakan kembali teks atau cerita, 5) portofolio, dan 6) proyek.
Kunandar (2014: 40-41) secara spesifik menjelaskan ada 13 jenis penilaian
otentik yaitu: 1) proyek atau penugasan dan pelaporan, 2) hasil tes tertulis, 3)
portofolio, 4) pekerjaan rumah, 5) kuis, 6) karya peserta didik, 7) presentasi
peserta didik, 8) demonstrasi, 9) laporan, 10) jurnal, 11) karya tulis, 12) kelompok
diskusi, 13) wawancara.
2.1.4.4 Kelebihan Penilaian Otentik
Basuki (2014: 175- 176) menjelaskan beberapa kelebihan dari penilaian
otentik, diantaranya : 1) berfokus pada keterampilan analisis dan keterpaduan
pengetahuan, 2) meningkatkan kreatifitas peserta didik, 3) merefleksikan
keterampilan dan pengetahuan dunia nyata, 4) mendorong kerja sama antar
peserta didik, 5) meningkatkan keterampilan lisan dan tertulis, 6) langsung
menghubungkan kegiatan asesmen, kegiatan pengajaran, dan tujuan pembelajaran,
7) menekankan keterpaduan pembelajaran di sepanjang waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2.1.4.5 Kelemahan Penilaian Otentik
Menurut Basuki (2014: 175- 176), ada beberapa kelemahan penilaian
otentik diantaranya: 1) memerlukan waktu yang intensif untuk mengelola,
memantau, dan melakukan koordinasi, 2) sulit untuk dikoordinasikan dengan
standar pendidikan yang telah ditetapkan secara legal, 3) menantang guru untuk
memberikan skema penilaian yang konsisten, 4) sifat subjektif dalam pemberian
nilai akan cenderung menjadi bias, 5) sifat penilaian yang unik mungkin tidak
dikenali siswa, 6) bisa bersifat tidak praktis untuk kelas yang berisi banyak siswa,
7) hal yang menantang untuk mengembangkan berbagai jenis materi ajar dan
berbagai kisaran tujuan pembelajaran.
2.1.5 Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Lokal
2.1.5.1 Pengertian Pendidikan Karakter
Helen G. Douglas dalam Muchlas (2012: 41) mengemukakan bahwa “
karakter tidak diwariskan, tetapi sesuatu yang dibangun secara berkesinambungan
hari demi hari melalui pikiran dan perbuatan, pikiran demi pikiran, tindakan demi
tindakan.
Koessoma (2007: 4), menjelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan
sebuah bantuan sosial agar individu itu dapat bertumbuh dalam menghayati
kebebasan dalam hidup bersama dengan orang lain dalam dunia.
Muchlas (2011: 44), menjelaskan bahwa pendidikan karakter adalah
pendidikan yang mengemban karakter mulia dari peserta didik dengan
mempraktikkkan dan mengajarkan nilai-nilai moral dan pengambilan keputusan
yang beradab dalam hubungannya dengan sesama manusia maupun dalam
hubungannya dengan Tuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Pendidikan karakter memberikan kepada siswa ilmu, pengetahuan,
praktik-praktik budaya perilaku yang berorientasi pada nilai-nilai ideal kehidupan,
baik yang bersumber dari budaya lokal (kearifan lokal) naupun budaya luar (Indra
Tranggono dalam Simatupang,dkk 2012: 7).
Winatapura (2011: 4.44) menjelaskan bahwa proses pembelajaran
berbasis budaya bukan sekedar mentransfer serta menyampaikan budaya kepada
siswa tetapi menggunakan budaya untuk menjadikan siswa mampu menciptakan
makna, menembus batas imajinasi dan kreativitas untuk mencapai pemahaman
terpadu tentang ilmu dalam konteks budaya.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai definisi karakter dan pendidikan
karakter yang telah dipaparkan diatas peneliti menarik kesimpulan bahwa
karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti, nilai-nilai yang
unik-baik yang terpatri dalam diri yang tidak diwariskan tetapi sesuatu yang
dibangun secara berkesinambungan hari demi hari melalui pikiran dan perbuatan,
pikiran demi pikiran, tindakan demi tindakan. Pendidikan karakter merupakan
suatu sistem penanaman nilai karakter kepada warga sekolah agar individu itu
dapat bertumbuh dalam menghayati kebebasan dalam hubungannya dengan
sesama manusia maupun dalam hubungannya dengan Tuhan. Secara khusus,
peneliti mendefinisikan pendidikan karakter berbasis budaya lokal sebagai suatu
sistem penanaman nilai karakter kepada warga sekolah dengan menitik beratkan
pada pengembangan budaya agar individu itu dapat bertumbuh dalam menghayati
kebebasan dalam hubungannya dengan sesama manusia, lingkungan sekitar
maupun dalam hubungannya dengan Tuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2.1.5.2 Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Koessoema. A (2012: 208), mengungkapkan bahwa ada beberapa nilai
yang relevan untuk dilaksanakan terkait dengan pendidikan karakter. Nilai-nilai
tersebut antara lain: (1) nilai keutamaan, (2) nilai keindahan, (3) nilai kerja, (4)
nilai cinta tanh air, (5) nilai demokrasi, (6) nilai kesatuan, (7) menghidupi nilai
moral, (8) nilai-nilai kemanusiaan.
Kemendiknas (2011) juga mengidentifikasi 25 butir nilai karakter sebagai
prioritas penanaman karakter di sekolah yang bersumber dari agama, Pancasila,
budaya, dan tujuan pendidikan nasional dalam rangka memperkuat pelaksanaan
pendidikan karakter dalam satuan pendidikan. Adapun ke 25 butir nilai karakter
tersebut adalah: (1) Kereligiusan, (2) Kejujuran, (3) Kecerdasan, (4) Tanggung
jawab, (5) Kebersihan dan kesehatan, (6) Kedisiplinan, (7) Tolong-menolong, (8)
Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, (9) Kesantunan, (10) Ketangguhan, (11)
Kedemokratisan, (12) Kemandirian, (13) Keberanian mengambil risiko, (14)
Berorientasi pada tindakan, (15) Berjiwa kepemimpinan, (16) Kerja keras, (17)
Percaya diri, (18) Keingintahuan, (19) Cinta ilmu, (20) Kesadaran akan hak dan
kewajiban diri dan orang lain, (21) Kepatuhan terhadap aturan-aturan sosial, (22)
Menghargai karya dan prestasi orang lain, (23) Kepedulian terhadap lingkungan,
(24) Nasionalisme, (25) Menghargai keberagaman.
Niai-nilai yang telah disebutkan diatas dapat dikembangkan dalam
pembuatan proyek pendidikan karakter di sekolah. Penjabaran dari nilai-nilai di
atas tentu saja tidak merangkum semua nilai yang mendasar bagi pendidikan
karakter, namun setidaknya nilai-nilai yang telah disebutkan di atas dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dipertimbangkan sebagai panduan untuk menentukan prioritas pendidikan
karakter di sekolah.
2.1.5.3 Tujuan Pendidikan Karater
Menurut Kesuma, dkk (2011: 9-10), ada dua tujuan pendidikan karakter,
yaitu: 1) memfasilitasi pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam
perilaku anak, baik ketika dalam proses pembelajaran di sekolah maupun setelah
proses pembelajaran di sekolah, 2) mengkoreksi perilaku peserta didik yang tidak
bersesuaian dengan nilai- nilai yang dikembangkan oleh sekolah.
2.1.6 Model Pengembangan Bahan Ajar
Proses pembelajaran memerlukan beberapa sarana yang dapat menunjang
terlaksananya kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan ajar merupakan salah
satu komponen yang penting guna mencapai tujuan pembelajaran. Harjanto (2006:
243-244) mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah komponen pembelajaran yang
mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Bahan ajar hendaknya juga
disusun secara sitematis sehingga peserta didik mampu menguasai kompetensi
yang diharapkan.
Prastowo (2012: 17) menjelaskan bahwa bahan ajar merupakan segala
bahan yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari
kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses
pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi
pembelajaran.
Peneliti mendefinisikan bahwa bahan ajar merupakan bagian dari buku
ajar yang dikembangkan dari setiap kompetensi dasar (KD) yang terdiri dari unsur
tema, subtema, jaring-jaring subtema dan harian, KI, KD, Indikator, tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Identifikasi Masalah
Pembelajaran
Analisis Siswa
Pelayanan
Pendukung
Pemilihan Media atau
Sumber Belajar
Strategi
Pembelajaran
Analisis Tugas
Merumuskan
Indikator
Penyusunan
Instrumen Evaluasi
Revisi Perangkat
Pembelajaran
Evaluasi Formatif
Rev
isi
Rev
isi
Evaluasi Sumatif
pembelajaran, uraian materi, kegiatan belajar, refleksi, tindakan siswa, rangkuman
materi, tindak lanjut, daftar kata penting (glosarium), penilaian dan daftar pustaka.
Model pengembangan bahan ajar yang peneliti gunakan dalam penelitian
ini adalah model pengembangan menurut J. Kemp. Model pengembangan bahan
ajar menurut Kemp dalam Trianto (2010: 82) merupakan pengembangan yang
berkelanjutan. Desain pembelajaran Jerold E. Kemp terlihat pada gambar berikut :
Gambar 2.1 Model Desain Pembelajaran Jerold E Kemp yang sudah direvisi
Di bawah ini merupakan unsur - unsur pengembangan perangkat
pembelajaran menurut model Kemp:
1. Identifikasi masalah pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tahapan identifikasi masalah pembelajaran bertujuan untuk mengidentifikasi
adanya kesenjangan antara fakta di lapangan dengan tujuan menurut
kurikulum yang menyangkut model, pendekatan, metode, teknik, maupun
strategi yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Kesenjangan yang terjadi merupakan permasalahan yang akan diselesaikan
dalam penelitian.
2. Analisis siswa
Analisis siswa diperlukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan
karakteristik siswa yang meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman baik
individu maupun kelompok. Diperlukan adanya identifikasi tingkah laku
awal siswa bertujuan untuk mengidentifikasi keterampilan-keterampilan
khusus yang dimiliki siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran, hal ini
bertujuan agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan efektif serta
efisien. Adapun Analisis yang dilakukan untuk karakteristik siswa bertujuan
untuk mengetahui kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan,
motivasi terhadap mata pelajaran, pengalamaan, keterampilan psikomotor,
kemampuan bekerjasama, keterampilan sosial dan sebagainya.
3. Analisisi tugas
Menurut Kemp dalam Trianto (2009 : 181), analisis tugas adalah kumpulan
prosedur untuk menentukan isi suatu pengajaran. Adapun analisis tugas
meliputi, (1) analisis Struktur isi, (2) analisis konsep, (3) analisis prosedural,
dan (4) analisis pemrosesan . Analisis tugas sejalan dengan analisis tujuan
mencakup analisis isi pelajaran, konsep, pemrosesan informasi yang
digunakan untuk memudahkan pemahaman tentang tugas-tugas belajar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS).
4. Merumuskan indikator
Perumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran dan identifikasi
tingkah laku awal siswa, tentang pernyataan-pernyataan apa yang dapat
dilakukan siswa setelah selesai melakukan pembelajaran. Indikator
merupakan tujuan pembelajaran yang didapatkan dari hasil analisis tujuan.
5. Penyusunan intrumen evaluasi
Penyusunan tes hasil belajar merupakan alat evaluasi untuk mengukur
ketuntasan indikator dan ketuntasan penguasaan siswa setelah berlangsung
proses pembelajaran.evaluasi merupakan unsur terakhir dalam proses
perencanaan pembelajaran.
6. Strategi pembelajaran
penyusunan strategi pembelajaran berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
Kegiatan pemilihan strategi meliputi : pemilihan model, pendekatan dan
metode, pemilihan format.
7. Pemilihan media atau sumber pembelajaran
Pemilihan media atau sumber belajar disesuaikan dengan tuntutan tujuan
pembelajaran yang terdapat rencana pembelajaran dan lembar kerja siswa.
Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada pemilihan dan
penggunaan media atau sunber pembelajaran.
8. Pelayanan pendukung
Selama proses pengembangan diperlukan layanan pendukung yaitu berupa
kebijakan kepala sekolah, guru mitra, tata usaha, dan tenaga-tenaga terkait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
serta layanan laboratorium dan perpustakaan. Selain itu, dibutuhkan anggaran
atau dana, fasilitas, dan pelengkap.
9. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif berguna untuk member informasi kepada pengajar atau tim
pengembang untuk mengetahui seberapa baik program telah berfungsi dalam
mencapai berbagai sasaran. Penilaian formatif dilakukan selama
pengembangan dan ujicoba.
10. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif berfungsi untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan-tujuan
utama pada akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi: hasil ujian akhir
unit dan ujian akhir untuk pelajaran tertentu.
11. Revisi perangkat pembelajaran
Kegiatan revisi dilakukan secara berkesinambungan hingga rancangan yang
dibuat memiliki kesesuaian isi dan kualitas yang baik. Kegiatan revisi
dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat.
revisi dilakukan berdasarkan kritik dan masukan yang diperoleh dari hasil
validasi dan uji coba terbatas.
Unsur - unsur pengembangan perangkat pembelajaran menurut model
Kemp di atas sangat diperlukan dalam pengembangan bahan ajar karena akan
sangat membantu peneliti untuk mengidentifikasi kebutuhan siswa kelas IV SD
terhadap bahan ajar.
Pengembangan bahan ajar yang baik tidak hanya mengacu pada unsur-
unsur pengembangan perangkat pembelajaran menurut model Kempt diatas.
Cunningsworth (1995: 2- 4) menjelaskan ada empat kriteria khusus yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dimiliki bahan ajar untuk dikatakan bahan ajar yang baik. Kriteria tersebut adalah
tujuan dan pendekatan, desain dan pengorganisasian, isi, topik, dan metodelogi.
Kriteria-kriteria yang dikemukakan Cunningsworth tersebut digunakan sebagai
acuan untuk melakukan evaluasi terhadap bahan ajar.
2.2 Penelitian yang Relevan
Berikut akan dijabarkan penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan
dilakukan :
Penelitian yang pertama adalah penelitian pengembangan bahan ajar yang
dilakukan oleh Windy Ariezona (2013) dalam skripsi yang berjudul
“Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk
Keterampilan Mendengarkan pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV
Semester Gasal” (skripsi tidak diterbitkan) . Peneliti menguji kelayakan bahan
ajar di Kelas IV SD Negeri Daratan. Peneliti mengadaptasi prosedur
pengembangan bahan ajar Jerold E Kemp dan prosedur penelitian pengembangan
yang dikemukakan oleh Borg and Gall. Produk final yang dihasilkan berupa
bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan
mendengarkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal.
Berdasarkan validasi dari pakar pembelajaran Bahasa Indonesia, pakar pendidikan
karakter, guru Bahasa Indonesia kelas IV, dan siswa kelas IV SD Negeri Daratan
diperoleh skor rata-rata 4,34 dengan kategori “sangat baik”. Dari skor rata-rata
yang didapat, bahan ajar yang dikembangkan sudah layak digunakan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia untuk keterampilan mendengarkan kelas IV
semester gasal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Penelitian yang kedua adalah penelitian pengembangan bahan ajar yang
dilakukan oleh Margareta Erna Wijayanti (2013), dengan judul skripsi
“Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk
Keterampilan Menulis Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV
Semester Gasal” (skripsi tidak diterbitkan). Peneliti juga mengadaptasi prosedur
pengembangan bahan ajar Jerold E Kemp dan prosedur penelitian pengembangan
yang dikemukakan oleh Borg and Gall. Produk final yang dihasilkan berupa
bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan
menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal.
Berdasarkan hasil validasi oleh pakar pendidikan karakter, pakar Bahasa
Indonesia, 2 orang guru Bahasa Indonesia kelas IV, dan siswa kelas IV SDN
Jolosutro Piyungan bahan ajar memperoleh skor rata-rata 4,15 dengan kategori
“baik”. Dari skor rata-rata yang didapat, bahan ajar yang dikembangkan sudah
layak digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk keterampilan
menulis kelas IV semester gasal.
Penelitian di atas menekankan pada pengembangan bahan ajar yang
terintegrasi dengan pendidikan karakter dan terbatas pada mata pelajaran Bahasa.
Penelitian ini mengembangkan bahan ajar yang mengacu pada kurikulum 2013.
Penelitian ini tidak hanya menekankan pada pendidikan karakter saja namun juga
mengakomodir pendekatan saintifik yang berbasis aktivitas siswa dan
mengakomodir pendekatan tematik integratif. Pendekatan-pendekatan yang
digunakan sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Hasil dari bahan ajar yang
dikembangkan dapat digunakan dalam pembelajaran yang menggunakan
kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2.3 Kerangka Berpikir
Proses pembelajaran tidak dapat dipisahkan dengan perangkat
pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam proses
pembelajaran meliputi silabus, RPP, dan juga bahan ajar. Bahan ajar merupakan
komponen yang penting dalam suatu proses pembelajaran. Pergantian kurikulum
dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menuju Kurikulum 2013 tentu saja
akan diiringi dengan kebutuhan yang berbeda akan bahan ajar. Bahan ajar yang
digunakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memisahkan tiap mata
pelajaran, sedangkan bahan ajar yang digunakan dalam Kurikulum 2013
mengintegrasikan beberapa muatan pelajaran ke dalam satu subtema
pembelajaran.
Pemerintah sendiri sudah membuat bahan ajar yang mengacu pada
Kurikulum 2013, namun dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah
satu guru kelas IV Sekolah Dasar yang sudah menggunakan Kurikulum 2013
peneliti mendapatkan data bahwa Pendekatan sains dalam pembelajaran yang
dilakukan belum maksimal karena media yang dibutuhkan belum menunjang
kegiatan pembelajaran. Subjek wawancara juga mengalami kesulitan dalam
melakukan penilaian otentik karena beberapa indikator dalam Kompetensi Dasar
belum ada. Buku- buku siswa yang terbatas dan pemahaman guru menenai
kurikulum 2013 yang belum maksimal mengakibatkan guru mengalami kesulitan
dalam melaksanakan kurikulum 2013. Subjek wawancara merasa memerlukan
suplemen bahan ajar kurikulum 2013 guna menunjang kegiatan pembelajaran.
Subjek wawancara merasa bahan ajar kurikulum 2013 ada yang sesuai dan ada
yang tidak sesuai dengan budaya lokal sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Berdasarkan analisa dan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD yang
telah menggunakan kurikulum 2013 di atas, maka perlu adanya pengembangan
bahan ajar yang mengacu pada kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah
Dasar. Bahan ajar yang dikembangkan ini menggunakan pembelajaran tematik
integratif dengan menggabungkan beberapa muatan pelajaran dalam satu tema
pembelajaran untuk kelas IV SD dijadikan ruang lingkup penelitian. Peneliti akan
mengembangkan bahan ajar yang mengacu pada kurikulum 2013 dengan
memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan,
dan karakter) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran
menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pembelajaran
yang berbasis budaya lokal, penilian otentik dan melakukan penyusunan bahan
ajar sesuai dengan ketentuan EYD. Pelaksanaan pembelajaran tematik integratif,
saintifik dan berbasis budaya lokal yang mengacu kurikulum 2013 akan
dikembangkan melalui bahan ajar yang berbasis aktivitas siswa. Produk yang
dihasilkan berupa bahan ajar yang mengacu pada kurikulum 2013 untuk siswa
kelas IV Sekolah Dasar dengan subtema keberagaman makhluk hidup di
lingkunganku.
2.4 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana langkah-langkah penelitian pengembangan bahan ajar subtema
keberagaman makhluk hidup di lingkunganku mengacu Kurikulum 2013
untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Bagaimana kualitas bahan ajar subtema keberagaman makhluk hidup di
lingkunganku mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah
Dasar menurut pakar Kurikulum 2013?
3. Bagaimana kualitas bahan ajar subtema keberagaman makhluk hidup di
lingkunganku mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah
Dasar menurut guru kelas IV yang sudah melaksanakan Kurikulum 2013?
4. Bagaimana kualitas bahan ajar subtema keberagaman makhluk hidup di
lingkunganku mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah
Dasar menurut hasil uji coba produk pada siswa kelas IV SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB 3
METODE PENELITIAN
Bab 3 berisi paparan metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu,
(1) jenis penelitian, (2) prosedur pengembangan, (3) uji coba produk yang terdiri
dari, (a) desain uji coba, (b) subjek uji coba, (c) instrumen penelitian, (d) teknik
pengumpulan data, dan (e) teknik analisis data. Metode penelitian tersebut akan
dijelaskan pada paparan di bawah ini:
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
penelitian dan pengembangan, atau yang biasanya lebih dikenal dengan penelitian
R&D (Research and Development). R&D merupakan jenis penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
tersebut (Sugiyono, 2009: 494). Penelitian ini menghasilkan produk berupa bahan
ajar yang mengacu pada kurikulum 2013 subtema Keberagaman Makhluk Hidup
di Lingkunganku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar yang akan diujicobakan di
SD Kanisius Kenteng. Borg and Gall dalam Sugiyono (2012: 298-311)
memaparkan 10 tahap penelitian pengembangan yaitu (1) potensi masalah, (2)
pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi desain, (6) uji
coba produk, (7) revisi desain, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, (10)
produk masal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Berikut pemaparan desain penelitian pengembangan dalam gambar dengan
penjelasannya.
Gambar 3.1 Tahap-tahap R & D menurut Borg and Gall
Langkah penelitian pengembangan menurut Borg and Gall dalam Sugiyono
(2012:298-311) yaitu. Langkah pertama, terdapat potensi masalah yang menjadi
acuan pada proses selanjutnya. Tahap kedua, peneliti melakukan pengumpulan
data yang sesuai dengan masalah. Langkah ketiga, data yang diperoleh dalam
proses pengumpulan data dijadikan peneliti dalam merencanakan desain produk.
Tahap keempat, setelah desain produk selesai dilakukan validasi pakar untuk
menilai apakah produk sudah baik atau kurang. Langkah kelima, jika terdapat
kesalahan setelah dilakukan validasi pakar saat tahap kelima dilakukan revisi
produk. Langkah keenam, peneliti melakukan ujicoba produk untuk mengetahui
masih adakah kekurangan pada produk. Langkah ketujuh, peneliti malakukan
revisi pada produk jika masih terdapat kesalahan. Langkah kedelapan, peneliti
melakukan uji coba pemakaian. Langkah kesembilan, kekurangan yang muncul
saat tahap ujicoba pemakaian bisa direvisi kembali pada tahap ini yang
Potensi dan
masalah
Pengumpula
n data
Desain
produk
validasi
produk
Revisi
produk
Uji coba
produk
Revisi
desain Uji coba
pemakaian
Revisi
produk
Produksi
masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
merupakan tahap akhir revisi produk. Tahap kesepuluh, setelah melakukan revisi-
revisi yang diperlukan pada tahap ini produk sudah bisa diproduksi secara masal.
Peneliti hanya sampai tahap ke delapan karena produk yang dihasilkan hanya
sampai pada produk uji coba terbatas.
3.2 Prosedur Pengembangan
Peneliti akan menggunakan prosedur pengembangan bahan ajar Jerold E
Kemp yang direvisi dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan
oleh Borg and Gall dalam pengembangan bahan ajar ini. Borg and Gall dalam
Sugiyono (2011: 298) mengemukakan ada 10 prosedur penelitian yaitu 1) potensi
dan masalah, 2) mengumpulkan informasi, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5)
perbaikan desain, 6) uji coba produk, 7) revisi produk, 8) uji coba pemakaian, 9)
revisi produk, dan 10) pembuatan produk masal. Kedua prosedur pengembangan
tersebut peneliti adaptasi sesuai dengan kebutuhan peneliti sebagai landasan
dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang peneliti gunakan dalam penelitian
ini meliputi 7 langkah yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3)
desain produk (prototipe), 4) validasi ahli, 5) revisi desain, 6) uji coba desain, dan,
7) revisi desain.
Berdasarkan prosedur pengembangan tersebut akan menghasilkan produk
final berupa bahan ajar yang mengacu pada kurikulum 2013 subtema
Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku Untuk Kelas IV Sekolah Dasar.
Prosedur pengembangan tersebut dapat dijelaskan melalui gambar di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Gambar 3.2 Langkah-langkah pengembangan bahan ajar (R&D)
Gambar langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan bahan ajar
mengacu Kurikulum 2013 Subtema Keberagaman Makhluk Hidup di
Lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar dijelaskan sebagai berikut:
Langkah pertama, potensi masalah. Peneliti melakukan analisis kebutuhan
untuk mengetahui adanya potensi dan masalah. Analisis kebutuhan dilakukan
dengan melakukan wawancara kepada Guru kelas IV SD Negeri Gombang II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Ponjong yang telah melaksanakan kurikulum 2013. Wawancara yang peneliti
lakukan ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya masalah yang terjadi di
Sekolah Dasar yang telah melaksanakan kurikulum 2013 berkenaan dengan
ketersediaan bahan ajar yang digunakan guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Analisis kebutuhan ini bertujuan agar peneliti mengetahui
kebutuhan guru dalam melaksanakan pembelajaran disekolah terutama kebutuhan
akan bahan ajar yang mengacu pada kurikulum 2013 untuk kelas IV Sekolah
Dasar.
Langkah kedua adalah pengumpulan data. Peneliti melakukan pengumpulan
data dengan cara melakukan wawancara. Hasil dari wawancara tersebut dapat
peneliti gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk berupa
bahan ajar mengacu pada kurikulum 2013 untuk kelas IV Sekolah Dasar.
Pengumpulan data untuk pembuatan bahan ajar dilakukan dengan melakukan
kajian pustaka, dan mencari data dari berbagai sumber seperti buku, Buku
Sekolah Elektronik, dan internet.
Langkah ketiga adalah desain produk. Desain produk dimulai dengan
menentukan desain awal bahan ajar. Desain awal dilakukan dengan menentukan
tema yang akan digunakan, kemudian menentukan Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD). Selanjutnya menentukan subtema lalu menentukan
indikator dan tujuan yang akan dicapai. Jika indikator dan tujuan sudah
ditentukan, maka selanjutnya adalah membuat silabus dan menyusun RPP.
Selanjutnya menentukan isi bahan ajar yang telah dikumpulkan dari berbagai
sumber, menentukan strategi pembelajaran, menyusun kegiatan belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
menentukan sumber belajar, dan kemudian menentukan evaluasi untuk mengukur
kompetensi dasar yang akan dicapai.
Langkah keempat adalah validasi desain. Peneliti menggunakan validasi
pakar sebagai evaluasi formatif terhadap desain produk pengembangan bahan ajar.
Produk yang telah dikembangkan akan divalidasi oleh pakar Kurikulum 2013 dan
guru kelas IV Sekolah Dasar yang telah melaksanakan Kurikulum 2013. Validasi
desain ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian dari pakar
dan guru kelas IV yang telah menggunakan kurikulum 2013 terhadap desain
produk yang telah dirancang oleh peneliti. Dari kritik dan saran tersebut akan
diketahui kelebihan dan kekurangan desain produk yang dikembangkan serta
perbaikan yang harus dilakukan oleh peneliti.
Langkah kelima adalah revisi desain. Revisi desain dilakukan setelah
mendapatkan kritik dan saran dari pakar dan guru kelas IV SD yang telah
melaksanakan kurikulum 2013. Peneliti menggunakan masukan dan saran dari
pakar dan guru kelas IV SD yang telah melaksanakan kurikulum 2013 sebagai
pedoman dalam melakukan revisi. Revisi dilakukan untuk memperbaiki
kesalahan/ kekurangan dari produk yang sudah divalidasi oleh pakar dan guru
kelas IV SD yang telah melaksanakan kurikulum 2013.
Langkah keenam adalah uji coba desain. Uji coba desain dilakukan setelah
melakukan revisi. Uji coba dilakukan kepada 9 siswa kelas IV SD Kanisius
Kenteng. Pemilihan siswa yang akan menguji produk dilakukan secara acak.
Langkah tujuh adalah Revisi desain. Revisi desain dilakukan setelah uji coba
produk. Produk akan direvisi berdasarkan masukan dari 9 siswa yang megikuti uji
coba produk. Hasil dari revisi produk ini akan menjadi desain produk uji coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
terbatas yaitu bahan ajar yang mengacu pada kurikulum 2013 untuk kelas IV
Sekolah Dasar.
3.3 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan jangka waktu sebagai berikut:
3.4 Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan untuk mengumpulkan data dalam menentukan
kualitas bahan ajar. Data yang diperoleh berasal dari validasi produk yang
dillakukan oleh pakar Kurikulum 2013 dan guru kelas IV Sekolah Dasar yang
telah melaksanakan kurikulum 2013. Hasil dari validasi tersebut digunakan untuk
No Kegiatan
Bulan
Sep
tem
ber
Ok
tob
er
Novem
ber
Dese
mb
er
Jan
uari
Feb
ru
ari
Mare
t
Ap
ril
Mei
Ju
ni
Ju
li
1. Bimbingan dengan dosen
pembimbing
2. Analisis Kebutuhan
3. Pengumpulan data
4. Penyusunan bahan ajar
dan proposal skripsi
5. Validasi bahan ajar oleh
pakar kurikulum 2013
6. Analisis data dan revisi
produk
7. Bimbingan dengan dosen
pembimbing
8. Validasi bahan ajar dengan guru kelas IV
9. Analisis data dan revisi
produk
8. Uji Coba Lapangan dan
validasi siswa
9. Analisis data dan revisi
produk
10. Bimbingan dengan dosen
pembimbing
11. Ujian Skripsi
12. Revisi Skripsi dan Bahan
ajar
13. Pembuatan jurnal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
memperbaiki dan menyempurnakan produk bahan ajar. Produk direvisi sesuai
saran dan kritik setelah divalidasi oleh pakar Kurikulum 2013 dan guru kelas IV
Sekolah Dasar yang telah melaksanakan kurikulum 2013,. Hasil revisi produk
kemudian diujicobakan kepada 9 siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng yang
dalam pemilihannya dilakukan secara acak. Uji coba produk tersebut bertujuan
untuk mengetahui kelayakan kualitas produk yang telah dikembangkan peneliti.
3.4.1 Desain Uji Coba
Desain uji coba merupakan bagian yang terpenting karena bertujuan agar
bahan ajar yang dihasilkan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Pada tahap uji coba ini, bahan ajar akan divalidasi melalui beberapa tahap agar
benar-benar valid untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Tahap pertama
yaitu validasi oleh pakar Kurikulum 2013 dan guru kelas IV SD yang telah
melaksanakan kurikulum 2013. Berdasarkan kritik dan saran yang didapat,
kemudian produk direvisi. Hasil revisi produk tersebut kemudian dialakukan
validasi lapangan oleh 9 siswa kelas IV SD Kanisus yang dalam pemilihannya
dilakukan secara acak. Produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini yaitu
berupa bahan ajar yang mengacu pada kurikulum 2013 subtema keberagaman
makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
3.4.2 Subjek Uji Coba
Subjek uji coba dalam penelitian pengembangan bahan ajar ini adalah 9
siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng tahun ajaran 2013/2014 sebagai sampel
dalam uji coba produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3.4.3 Instrumen Penelitian
Pada penelitian pengembangan bahan ajar ini peneliti menggunakan
instrumen berupa daftar pertanyaan wawancara dan kuisioner. Daftar pertanyaan
wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan terhadap bahan ajar yang
mengacu kurikulum 2013 untuk kelas IV Sekolah Dasar . Wawancara tersebut
dilakukan dengan Guru kelas IV SDN Gombang II Ponjong.
Lembar kuisioner berisi pernyataan yang disusun berdasarkan indikator
yang dikembangkan dari teori Cunningsworth tentang unsur-unsur yang
digunakan untuk mengevaluasi bahan ajar yang baik. Peneliti membagikan lembar
kuisioner tersebut untuk kemudian diisi oleh pakar Kurikulum 2013, guru kelas
IV Sekolah Dasar yang telah melaksanakan kurikulum 2013 dan 9 siswa kelas IV.
Hasil validasi melalui kuisioner dapat digunakan sebagai masukan untuk
melakukan revisi atas bahan ajar yang dibuat supaya menjadi lebih baik dan
berkualitas.
3.4.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data akan dilakukan melalui dua tahap. Pada tahap
pertama, data validasi diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diisi oleh pakar
Kurikulum 2013 dan guru kelas IV Sekolah Dasar yang telah melaksanakan
kurikulum 2013. Tahap kedua, data validasi lapangan diperoleh dari hasil
kuesioner yang telah diisi oleh 9 siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng setelah uji
coba lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3.4.5 Teknik Analisis Data
Data penelitian didapatkan dengan menganalisis secara kuantitatif dan
kualitatif untuk mengetahui kualitas produk pengembangan bahan ajar.
1) Data kualitatif
Data Kualitatif merupakan komentar yang dikemukakan oleh pakar
Kurikulum 2013, guru kelas IV Sekolah Dasar yang telah melaksanakan
kurikulum 2013, dan 9 siswa kelas IV Sekolah Dasar. Data yang diperoleh
kemudian dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan
produk yang telah dibuat.
2) Data kuantitatif
Data kuantitatif berupa skor dari komentar pakar Kurikulum 2013, guru
kelas IV Sekolah Dasar yang telah melaksanakan kurikulum 2013, dan 9 siswa
kelas IV Sekolah Dasar. Data dianalisis sebagai dasar dari kuesioner kemudian
diubah menjadi data interval. Adapun skala penilaian terhadap bahan ajar yang
dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2),
sangat kurang baik (1). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi
data kualitatif skala lima dengan acuan menurut Sukardjo (2008:101) seperti pada
tabel berikut ini:
Tabel 3.1
Konverensi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima
Interval Skor Kategori
X > i + 1,80 Sbi Sangat baik
i + 0,60 SBi< X ≤ i + 1, 80Sbi Baik
i – 0,60 SBi < X ≤ i + 0,60Sbi Cukup
i – 1,80 SBi < X ≤ i – 0,60Sbi Kurang
X ≤ i – 1,80Sbi Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Keterangan:
Rerata ideal ( i) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) : (skor maksimal ideal - skor minimal ideal)
X : Skor aktual
Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif
dilakukan untuk memperoleh data-data kualitatif dengan menerapkan rumus
konversi tersebut. Adapun penentuan rumus kualitatif pengembangan ini
diterapkan dengan konversi sebagai berikut.
Diketahui:
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal ( i) : (5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi) : (5-1) = 0,67
Ditanyakan:
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat
kurang baik.
Jawaban:
Kategori sangat baik = X > i + 1,80 SBi
= X > 3 + (1,80 . 0,67)
= X > 3 + (1,21)
= X > 4,21
Kategori baik = i + 0,60SBi < X ≤ i + 1,80SBi
= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)
= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
= 3,40 < X ≤ 4,21
Kategori cukup baik = i - 0,60SBi < X≤ i + 0,60SBi
= 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)
= 3 – (0,40) < X≤ 3 + (0,40)
= 2,60 < X≤ 3,40
Kategori kurang baik = i - 1,80SBi < X≤ i - 0,60SBi
= 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67)
= 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40)
= 1,79 < X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang baik = ≤ i – 1,80SBi
= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67)
= X ≤ 3 - (1,21)
= X ≤ 1,79
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif
menjadi data kualitatif skala lima yaitu sebagai berikut.
Tabel 3.2
Kriteria Skor Skala Lima
Interval Skor Kriteria
X > 4,21 Sangat Baik
3,4 - 4,21 Baik
2,61- 3,40 Cukup
1,80 - 2,60 Kurang
1- 1,79 Sangat Kurang
Berdasarkan hasil pengitungan validasi dari pakar kurikulum 2013, guru
kelas IV SD, Siswa kelas IV SD kemudian dilihat hasil kualifikasinya berdasarkan
tabel kriteria skor skala lima. Jika skor yang diperoleh lebih dari 4,21 kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
“sangat baik”. Skor diperoleh lebih dari 3,40 kurang dari sama dengan 4,21
kategori “baik”. Skor diperoleh lebih dari 2,60 kurang dari sama dengan 3,40
kategori “cukup”. Skor diperoleh lebih dari 1,79 kurang dari sama dengan 2,60
kategori “kurang”. Skor yang kurang dari sama dengan 1,79 kategori “sangat
kurang”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab 4 ini berisikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab
ini akan dipaparkan hasil analisis kebutuhan pengembangan bahan ajar mengacu
kurikulum 2013 subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku,
deskripsi produk awal, data ujicoba dan revisi produk, kajian produk akhir dan
pembahasan. Hasil penelitian dan pembahasannya akan dipaparkan sebagai
berikut:
4.1 Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk
memperoleh informasi tentang kebutuhan suplemen bahan ajar mengacu pada
kurikulum 2013 subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk
siswa kelas IV Sekolah Dasar. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan
melakukan wawancara. Wawancara dilakukan dengan Guru Kelas IV SD Negeri
Gombang II pada tanggal 22 Oktober 2013. Berdasarkan hasil wawancara
diperoleh informasi bahwa pemahaman subjek wawancara mengenai kurikulum
2013 belum menyeluruh. Pendekatan sains dalam pembelajaran yang dilakukan
belum maksimal karena media yang dibutuhkan belum menunjang kegiatan
pembelajaran. Subjek wawancara mengalami kesulitan dalam melakukan
penilaian otentik karena beberapa indikator dalam Kompetensi Dasar belum ada.
Menurut subjek wawancara, pendidikan karakter mudah terwujud dengan
kurikulum 2013. Buku- buku siswa yang terbatas dan pemahaman guru menenai
kurikulum 2013 yang belum maksimal mengakibatkan guru mengalami kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dalam melaksanakan kurikulum 2013. Subjek wawancara merasa memerlukan
suplemen bahan ajar kurikulum 2013 guna menunjang kegiatan pembelajaran.
Subjek wawancara merasa bahan ajar kurikulum 2013 ada yang sesuai dan ada
yang tidak sesuai dengan budaya lokal sekolah. Subjek wawancara berpendapat
seharusnya lingkungan sebagai sumber belajar harus dapat dimanfaatkan secara
maksimal.
Berdasarkan hasil wawancara analisisa kebutuhan di atas, peneliti
menyimpulkan bahwa siswa membutuhkan suplemen bahan ajar yang mengacu
kurikulum 2013 subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk
siswa kelas IV Sekolah Dasar.
4.2 Deskripsi Produk Awal
Penelitian dan pengembangan ini diawali dengan menentukan tema
pembelajaran, subtema pembelajaran, muatan pelajaran, Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, melakukan pemetaan Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar,
serta menentukan ruang lingkup pembelajaran. Muatan pelajaran yang terdapat
dalam penelitian ini adalah PPKn, IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, Seni
Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Muatan
pelajaran tersebut kemudian akan diintegrasikan ke dalam satu subtema
pembelajaran. Proses selanjutnya yaitu membuat desain silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Langkah selanjutnya membuat kerangka bahan
ajar untuk kemudian ditindak lanjuti dengan pembuatan bahan ajar yang mengacu
kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-
komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar
(Yulaelawati, 2004: 123). Silabus digunakan sebagai pedoman dalam proses
pembelajaran yang dituangkan ke dalam produk yang akan dikembangkan.
Silabus berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan. Komponen yang
terdapat dalam silabus ini adalah 1) identitas silabus, 2) Kompetensi Inti, 3)
kompetensi dasar, 4) materi pembelajaran, 5) kegiatan pembelajaran, 6) indikator
pencapaian kompetensi, 7) penilaian, 8) alokasi waktu, dan 9) sumber belajar.
Silabus disusun secara sistematis sesuai dengan kurikulum 2013.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah langkah-langkah
kegiatan belajar yang menggambarkan kegiatan selama pembelajaran untuk
mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan
dalam silabus. Komponen yang terdapat dalam RPP tersebut adalah 1) identitas
RPP, 2) Kompetensi Inti, 3) kompetensi dasar, 4) indikator, 5) tujuan
pembelajaran, 6) materi pembelajaran, 7) pendekatan dan metode pembelajaran,
8) kegiatan pembelajaran, 9) sumber belajar, dan 10) penilaian.
Bahan ajar yang dikembangkan menggunakan program Microsoft Word
2007 dan Corel Draw X3. Kelebihan dari program Microsoft Word 2007 adalah
mampu menggabungkan background dengan gambar, memiliki berbagai variasi
font serta mampu memotong gambar tanpa menggunakan program Corel Draw
X3. Kelebihan dari Corel Draw X3 terletak pada pembuatan dan penggabungan
gambar. Pengembangan bahan ajar ini secara lebih spesifik menggunakan jenis
font diantaranya Times New Roman, Brush Script MT, dan microssoft tai le
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dengan ukuran 12. Bahan ajar ini dicetak dalam ukuran kertas A4. Sampul
halaman depan dan halaman belakang dicetak dengan kertas ivory 210, untuk isi
bahan ajar dicetak dengan kertas A4 80gr.
Bahan ajar yang dikembangkan memiliki komponen-komponen sebagai
berikut 1) sampul bahan ajar, 2) isi, 3) penilaian dan kunci jawaban, 4) glosarium,
dan 5) daftar pustaka. Berikut ini uraian penjelasan komponen-komponen yang
terdapat dalam bahan ajar:
1) Sampul Halaman Depan
Sampul halaman depan bahan ajar menggunakan background anak-
anak yang sedang asik merawat tumbuhan dan memberi makan binatang
yang ada di sekitar mereka. Gambar tersebut sengaja diambil karena
mencerminkan subtema yang akan di bahas dalam bahan ajar ini yaitu
keberagaman makhluk hidup di lingkunganku. Terdapat keterangan buku
tematik terpadu kurikulum 2013 karena dalam bahan ajar ini berisi
beberapa muatan pelajaran yang diintegrasikan dalam satu subtema. Bahan
ajar ini ditujukan untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Nama penyusun
dalam bahan ajar ini juga dicantumkan pada bagian bawah bahan ajar.
2) Isi
Bahan ajar ini berisi 121 halaman dimana tiap isinya disusun
dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa yang
nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran. Bahan ajar
juga disusun dengan pendekatan tematik integratif, dimana dalam setiap
pembelajaran terdapat beberapa muatan pelajaran yang dipadukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Pendekatan saintifik juga , terdapat dalam kegiatan pembelajaran tercermin
dalam setiap kegiatan pembelajaran siswa belajar melalui proses kerja
ilmiah. Adapun pendekatan saintifik yang tercermin dalam bahan ajar
adalah sebagai berikut: 1) apersepsi, dalam bahan ajar terdapat pengantar
semisal tahukah kamu?. Pengantar tersebut berguna sebagai sarana untuk
menghantarkan siswa masuk ke dalam materi yang akan dipelajari, 2)
mengamati, dalam bahan ajar, perintah yang digunakan diantaranya ayo
mengamati!. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengaktifkan siswa agar
dapat menemukan antara obyek yang diamati siswa dengan materi yang
sedang dipelajari, 3) menanya, perintah yang digunakan diantaranya ayo
diskusikan! Kegiatan diskusi menuntut siswa untuk melakukan tanya jawab
dengan temannya, 4) kegiatan menalar, perintah yang digunakan misalnya
ayo bandingkan! Kegiatan ini menuntut siswa untuk berfikir tingkat tinggi
dimana siswa diminta membandingkan antara satu obyek dengan obyek
yang lain, 5) mencoba, dalam bahan ajar ini perintah yang digunakan antara
lain : ayo mencoba!, ayo lakukan!, perintah ini bertujuan agar siswa mampu
menemukan sendiri pengetahuannya melalui kegiatan mencoba, 6) kegiatan
mengolah, menyimpulkan dan menyajikan mengunakan perintah
diantaranya ayo berdiskusi!, kegiatan ini menuntut siswa untuk
bekerjasama dengan kelompok mengenai kegiatan yang sudah dilakukan
selama percobaan dengan menarik sebuah kesimpulan dari percobaan
tersebut kemudian mengerjakan tugas secara berkelompok dan disajikan
dalam bentuk laporan tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Bahan berbasis budaya lokal, terlihat dari nama tokoh yang
digunakan dalam bahan ajar, nama tempat, beberapa hasil sumber daya
alam yang terdapat di Indonesia, dan permainan tradisional. Penilaian yang
digunakan dalam bahan ajar menggunakan penilaian otentik. Penialian
otentik digunakan untuk menilai setiap kegiatan belajar siswa tidak hanya
penilaian pengetahuan, namun juga penilaian sikap, dan keterampilan. Isi
dari bahan ajar juga disusun dengan memperhatikan ketentuan EYD. Di
dalam bahan ajar terdapat enam pembelajaran. Pemetaan Kompetensi
Dasar, ruang lingkup pembelajaran, pemetaan indikator pembelajaran dan
tujuan pembelajaran dituliskan sebelum masuk ke pembelajaran. Pada tiap
pembelajaran selalu ada apersepsi kemudian dilanjutkan masuk ke kegiatan
belajar 1, kegiatan belajar 2, kegiatan belajar 3, refleksi, tindakan siswa,
rangkuman, soal evaluasi, dan kerjasama dengan orang tua.
3) Penilaian dan Kunci Jawaban
Penilaian dalam bahan ajar ini menggunakan penilaian otentik yang
terdiri dari penilaian pengetahuan, keterampilan, sikap sosial, dan sikap
spiritual. Kunci jawaban terdapat di lembar penilaian pengetahuan yang
merupakan jawaban dari soal-soal evaluasi.
4) Glosarium
Glosarium berisi daftar istilah atau kata sukar dalam bahan ajar
yang dilengkapi dengan definisinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
5) Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi uraian sumber yang digunakan dalam
penyusunan bahan ajar.
Langkah selanjutnya adalah mengemas produk yang siap divalidasi
ke dalam bentuk buku. Buku yang sudah jadi selanjutnya diberikan kepada
kepada pakar kurikulum 2013 dan dua orang guru kelas IV SD yang sudah
menggunakan kurikulum 2013.
4.3 Data Uji Coba dan Revisi Produk
Produk awal yang telah dikemas dalam bentuk bahan ajar kemudian
diberikan kepada pakar kurikulum 2013 dan dua orang guru kelas IV yang telah
menggunakan kurikulum 2013 untuk divalidasi. Validasi dilakukan untuk
mengetahui kualitas bahan ajar yang telah dikembangkan. Validasi ini
menggunakan pedoman penyekoran skala lima.
4.3.1 Data Validasi Pakar Kurikulum 2013 dan Revisi Produk
Pakar pembelajaran kurikulum 2013 yang ditunjuk sebagai validator untuk
bahan ajar ini adalah Bapak Rusmawan S,Pd., M.Pd. Validasi produk dilakukan
pada bulan Februari 2014. Aspek yang dinilai dalam bahan ajar adalah 1) tujuan
dan pendekatan, 2) desain dan pengorganisasian, 3) isi, 4) keterampilan
berbahasa, 5) topik, dan 6) metodologi. Hasil validasi dari keenam unsur tersebut
menunjukkan bahwa bahan ajar termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan
skor rata-rata 4,23 namun ada beberapa hal yang perlu direvisi. Dari hasil validasi,
pakar kurikulum 2013 menyatakan bahwa produk yang berupa bahan ajar layak
digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Peneliti merevisi produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
sesuai dengan komentar dan saran dari pakar kurikulum 2013 supaya produk
menjadi lebih baik dan layak untuk digunakan.
Tabel 4.1
Komentar dan Revisi dari Pakar Pembelajaran Bahasa
Indonesia
No. Komentar pakar kurikulum
2013 Revisi
1. Cek Indikator dan
Kompetensi Dasar
Mengecek dan memperbaiki
kesalahan penulisan dalam
indikator dan Kompetensi Dasar
2. Bahan ajar terlalu singkat Menambahkan materi dalam
bahan ajar
4.3.2 Data Validasi Guru SD Kelas IV yang Sudah Melaksanakan
Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk.
Produk divalidasi oleh dua guru kelas IV SD yang sudah menggunakan
kurikulum 2013. Guru yang menjadi validator produk ini adalah Bapak Sujarwo
Hadi Saputro, S,Pd. dan Ibu Surini, S.Pd.SD. Validasi oleh masing-masing guru
dilakukan sebanyak satu kali. Validasi dengan Bapak Sujarwo Hadi Saputro, S,Pd.
dilakukan pada tanggal 20 Maret 2014, sedangkan validasi dengan Ibu Surini,
S.Pd.SD dilakukan pada tanggal 23 Maret 2014. Aspek yang dinilai dalam bahan
ajar adalah 1) tujuan dan pendekatan, 2) desain dan pengorganisasian, 3) isi, 4)
topik, dan 5) metodologi.
Hasil validasi dari dua guru Kelas IV yang telah menggunakan kurikulum
2013 terhadap keenam aspek tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar termasuk
dalam kategori “sangat baik” dengan skor rata-rata 4,64 . Bapak Sujarwo Hadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Saputro, S,Pd memberikan skor rata-rata 4,78 karena bahan ajar akan lebih
mengaktifkan siswa dan membuat siswa kreatif dalam proses pembelajaran. Ibu
Surini, S.Pd.SD memberikan skor rata-rata 4,50 karena tampilan fisik dari bahan
ajar menarik dan sangat sesuai dengan perkembangan anak. Ibu Surini, S.Pd.SD
memberikan komentar dan saran agar dilakukan pengurangan materi karena ruang
lingkup waktu pembelajaran sangat panjang. Beliau juga mengomentari bahwa
kerjasama dan kegiatan diskusi dengan teman atau orangtua belum tampak. Beliau
juga memberi saran agar rubrik penilaian disederhanakan sebab dalam satu
pembelajaran tidak setiap Kompetensi Inti perlu ada penilaian. Berdasarkan hasil
validasi, kedua guru kelas IV yang sudah melaksanakan kurikulum 2013
menyatakan bahwa produk layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan
revisi sesuai saran.
Peneliti akan melakukan revisi produk pada aspek yang disarankan oleh
kedua guru kelas IV yang sudah menggunakan kurikulum 2013. Revisi dilakukan
pada materi pembelajaran, menampakkan kerjasama dan kegiatan diskusi, dan
rubrik penilaian. Komentar dan revisi dari guru kelas IV yang sudah
melaksanakan kurikulum 2013 akan dijelaskan pada tabel berikut.
Tabel 4.2
Komentar dan revisi dari guru kelas IV yang sudah menggunakan
kurikulum 2013
No. Nama Guru Pernyataan Komentar revisi
1.
Sujarwo
Hadi
Saputro,
S,Pd.
Tujuan dan
Pendekatan
Sudah sesuai
dengan
kurikulum 2013
Tidak ada
revisi
Siswa akan lebih Tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
No. Nama Guru Pernyataan Komentar revisi
banyak
kreatifnya dan
selalu aktif
revisi
Desain dan
pengorganisasia
n
Sudah lengkap
untuk
pembelajaran
Tidak ada
revisi
Bahan ajar sudah
sistematis
Tidak ada
revisi
isi
Saling terkait
untuk materi ini
Tidak ada
revisi
Sudah dapat
untuk acuan
KDM
Tidak ada
revisi
Bahan ajar
memfasilitasi
siswa untuk
mempraktikkan
karakter yang
baik
Tidak ada
revisi
Bahan ajar sudah
sesuai dengan
karakter siswa
Tidak ada
revisi
Topik
Topik sudah
sesuai untuk
membantu siswa
dalam KBM
Tidak ada
revisi
Metodologi
Bahan ajar
membuat siswa
aktif
Tidak ada
revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
No. Nama Guru Pernyataan Komentar revisi
2.
Ibu Surini,
S.Pd.SD
Desain dan
pengorganisasia
n
Tampilan fisik
sangat menarik
dan sangat sesuai
dengan
perkembangan
anak
Tidak ada
revisi
Ruang lingkup
waktu
pembelajaran
sangat panjang
sehingga perlu
pengurangan
materi
Mengurangi
materi
pembelajaran
Isi
Rubrik penilaian
perlu
disederhanakan,
sebab dalam 1
pembelajaran
tidak setiap KI
perlu ada
penilaian
Tidak ada
revisi
4.3.3 Data Validasi Uji Coba Lapangan dan Revisi Produk
Validasi lapangan dilakukan setelah produk bahan ajar direvisi oleh
pakar kurikulum 2013 dan dua orang guru kelas IV Sekolah Dasar yang telah
menggunakan kurikulum 2013. Validasi lapangan bertujuan untuk mengetahui
persepsi siswa berkenaan dengan kualitas bahan ajar yang dikembangkan.
Kegiatan validasi lapangan dilakukan di kelas IV SD Kanisius Kenteng.
Responden yang mengikuti validasi sebanyak Sembilan siswa. Pemilihan
resonden dilakukan secara acak tanpa ada kriteria khusus. Uji coba dilakukan
dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan pada hari Selasa tanggal 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
April 2014 dan pertemuan dua dilakukan pada hari Rabu tanggal 24 April 2014
Validasi lapangan dilakukan setelah siswa pulang sekolah.
Uji coba dilakukan dengan membagikan tiga bahan ajar yang telah
direvisi kepada siswa. Siswa terlihat antusias mencermati bahan ajar yang telah
dibagikan. Peneliti mempersingkat penyampaian materi karena keterbatasan
waktu yang dimiliki. Berikut penjelasan dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan
pada setiap pertemuan.
Pertemuan pertama dilakukan pada hari Selasa, 23 April 2014 pada
pukul 13.30-14.30 WIB. Pada pertemuan ini pembelajaran 1 sampai pembelajaran
3 dipadatkan. Penyampain materi dipersingkat mengingat keterbatasan waktu
yang dimiliki, namun kegiatan belajar inti tetap disampaikan kepada siswa.
Pembelajaran diawali dengan kegiatan apersepsi dengan menyanyikan lagu “siapa
yang suka hati”. Kegiatan selanjutnya langsung masuk ke kegiatan belajar 1
pembelajaran 1 dimana siswa menuliskan tentang sikap peduli terhadap
lingkungan sekolah. Siswa selanjutnya berkelompok menjadi tiga kelompok untuk
mendiskusikan mengenai daur hidup hewan. Kegiatan berikutnya siswa
meletakkan jentik nyamuk yang mereka bawa di meja belakang untuk mereka
amati tiap hari. Pada kegiatan terakhir di pembelajaran 1 siswa mempelajari
materi mengenai pecahan berpenyebut sama. Siswa selanjutnya merefleksikan apa
yang sudah dipelajari pada pembelajaran 1. Pembelajaran 2 dan pembelajaran 3
langsung dilakukan setelah pembelajaran 1 selesai. Kegiatan dilanjutkan dengan
mempelajari daur hidup tumbuhan setelah itu mempelajari pecahan berpenyebut
berbeda. Kegiatan selanjutnya siswa menggambar buah apel kemudian
mewarnainya. Untuk menutup pembelajaran 2 siswa dan peneliti merefleksikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
materi yang sudah di pelajari di pembelajaran 2. Kegiatan berikutnya dilanjutkan
dengan memulai pembelajaran 3. Siswa membaca teks mengenai pengalaman
tentang lingkungan. Siswa selanjutnya menjawab pertanyaan kemudian
menukarkannya dengan teman. Pembelajaran dilanjutkan dengan mempelajari
materi mengenai kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di
sekolah. Siswa selanjutnya membuat karya seni kolase dari bahan bekas. Pada
akhir pembelajaran siswa merefleksikan materi yang sudah dipelajari lalu
mengerjakan soal evaluasi yang terkait dengan materi yang sudah dipelajari.
Pertemuan kedua, dilakukan pada hari Rabu tanggal 24 April 2014
pada pukul 13.30-14.30 WIB. Pada pertemuan ini pembelajaran 4 sampai
pembelajaran 6 juga dipadatkan mengingat waktu yang dimiliki terbatas.
Penyampain materi juga dipersingkat, namun kegiatan belajar inti tetap
disampaikan sama seperti pembelajaran 1, pembelajaran 2, dan pembelajaran 3.
Pembelajaran diawali dengan langsung memulai pelajaran menuju kegiatan
belajar 2 yaitu mempelajari manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan
sosial. Kegiatan belajar 1 dalam pembelajaran ini tidak dilaksanakan karena
muatan pelajaran yang dipelajari adalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan. Muatan pelajaran tersebut tidak memungkinkan untuk dilaksanakan
karena keterbatasan waktu yang dimiliki. Kegiatan belajar dilanjutkan dengan
mempelajari hak sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan
sekolah. Siswa selanjutnya merefleksikan pelajaran yang sudah dipelajari.
Pembelajaran 5 dan pembelajaran 6 juga dilanjutkan di pertemuan ini.
Pembelajaran 5 diawali dengan melaporkan jumlah jentik nyamuk yang sudah
menjadi nyamuk. Kendala yang dihadapi disini jentik nyamuk yang disimpan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
pada pembelajaan 1 belum dapat terlihat perkembangannya karena pembelajaran
yang seharusnya dilakukan selama 6 hari hanya dilakukan selama 2 hari, sehingga
jentik nyamuk belum berkembang biak. Kegiatan belajar selanjutnya dilanjutkan
dengan membuat karya seni madding dari bahan bekas. Kegiatan belajar
dilanjutkan dengan membaca teks mengenai pengolahan sampah. Siswa
selanjutnya diminta menceritakan kembali mengenai cerita pengolahan sampah
menggunakan kalimat mereka sendiri. Pada akhir pembelajaran siswa melakukan
refleksi lalu mengerjakan soal evaluasi. Siswa kemudian mengisi lembar kuisioner
yang sudah diberikan. Peneliti sebelumnya member penjelasan mengenai cara
mengisi kuisioner yang sudah diberikan. Kuisioner yang diberikan berisikan 20
pernyataan yang berkaitan dengan persepsi siswa terhadap kualitas bahan ajar
yang telah digunakan selama pembelajaran berlangsung.
Hasil validasi lapangan yang sudah dilakukan di kelas IV SD Kanisius
Kenteng dengan jumlah responden sebanyak 9 siswa mengenai persepsi siswa
terhadap kualitas bahan ajar mendapat skor rata-rata 4,41 dengan kategori sangat
baik.
4.3.4 Kajian produk akhir
Peneliti menyusun produk tersebut menggunakan Microsoft Word 2007
dan Corel Draw X3. Peneliti akan memaparkan kajian produk akhir dari bahan
ajar yang mengacu kurikulum 2013 subtema keberagaman makhluk hidup di
lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
1) Sampul Halaman Depan
Sampul halaman depan bahan ajar tidak mengalami perubahan.
Sampul halaman depan tetap menggunakan background anak-anak yang
sedang asik merawat tumbuhan dan memberi makan binatang yang ada di
sekitar mereka. Terdapat keterangan buku tematik terpadu kurikulum 2013
karena dalam bahan ajar ini berisi beberapa muatan pelajaran yang
diintegrasikan dalam satu subtema. Bahan ajar ini ditujukan untuk siswa
kelas IV Sekolah Dasar. Nama penyusun dalam bahan ajar ini juga
dicantumkan pada bagian bawah bahan ajar.
2) Isi
Pada bagian isi ada beberapa perubahan. Perubahan disesuai dengan
komentar dari validator. Perubahan yang dilakukan antara lain dengan
menambahkan materi pembelajaran, menambahkan umpan balik kepada
siswa dan mengkoreksi penomoran pada Kompetensi Dasar.
3) Penilaian dan Kunci Jawaban
Penilaian dalam bahan ajar ini menggunakan penilaian otentik yang
terdiri dari penilaian pengetahuan, keterampilan, sikap sosial, dan sikap
spiritual. Kunci jawaban terdapat di lembar penilaian pengetahuan yang
merupakan jawaban dari soal-soal evaluasi.
4) Glosarium
Glosarium berisi daftar istilah atau kata sukar dalam bahan ajar yang
dilengkapi dengan definisinya. Glosarium disusun berdasarkan pengertian
yang diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
5) Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi uraian sumber yang digunakan dalam
penyusunan bahan ajar. Daftar pustaka ini memuat urutan buku-buku yang
digunakan peneliti dalam menyusun bahan ajar.
4.4 Pembahasan
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan kurikulum 2013 tidaklah sama
dengan pelaksanaan pembelajaran menggunakan KTSP meskipun Kurikulum
2013 merupakan pengembangan dari KTSP. Kurikulum 2013 menggunakan
pendekatan tematik integratif dimana kegiatan belajar memadukan materi
beberapa muatan pelajaran dalam satu tema (Sukandi, dkk. ,2001: 03), sedangkan
dalam pembelajaran menggunakan KTSP setiap mata pelajaran berdiri sendiri.
Kurikulum 2013 menuntut adanya penilaian otentik sehingga semua
muatan pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan siswa. KemendikBud (2013: 246) menjelaskan bahwa penilaian
otentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar
peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Di dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan kurikulum 2013 proses
pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik yang
dimaksud ialah siswa mampu mengembangkan sendiri fakta serta konsep dan
mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut,dengan berfikir secara ilmiah
(semiawan, 1985: 18).
Pendidikan karakter berbasis budaya lokal juga termuat dalam
kurikulum2013. Winatapura (2011: 4.44) menjelaskan bahwa proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
pembelajaran berbasis budaya bukan sekedar mentransfer serta menyampaikan
budaya kepada siswa tetapi menggunakan budaya untuk menjadikan siswa
mampu menciptakan makna, menembus batas imajinasi dan kreativitas untuk
mencapai pemahaman terpadu tentang ilmu dalam konteks budaya.
Di sekolah, pelaksanaan pembelajaran menggunakan kurikulum 2013
belumlah terlaksana secara optimal. Guru belum sepenuhnya memahami
pelaksanaan pembelajaran tematik integratif dan penilaian menggunakan
penilaian otentik. Bahan ajar yang mengacu pada kurikulum 2013 terbatas,
sehingga dibutuhkan suplemen bahan ajar yang mengacu kurikulum 2013 guna
menunjang terlaksananya pembelajaran yang menggunakan kurikulum 2013. Oleh
sebab itu peneliti mengembangkan bahan ajar yang mengacu kurikulum 2013.
Hasil pengembangan menunjukkan bahwa bahan ajar yang mengacu pada
kurikulum 2013 mendapat respon yang baik dari guru dan siswa. Siswa sangat
antusias mengikuti pembelajaran menggunakan bahan ajar yang dikembangkan.
Guru merasa bahan ajar yang mengacu kurikulum 2013 ini akan membantu guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013.
Berdasarkan hasil validasi pakar kurikulum 2013, dua orang guru kelas IV
yang telah mengimplementasikan kurikulum 2013 dan validasi lapangan dapat
disimpulkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan memiliki kriteria kelayakan
sangat baik untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan
kurikulum 2013 untuk kelas IV Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Berikut ini perolehan skor hasil validasi :
Tabel 4.3
Rekapitulasi perolehan skor validasi produk
No. Penilaian Bahan Ajar
Skor Kategori
1. Pakar kurikulum 2013 4,23 “sangat baik”
2. Guru kelas IV SD N Tlacap 4,78 “sangat baik”
3. Guru kelas IV SD N
Gombang 2 4,50 “sangat baik”
4. Siswa kelas IV SD 4,23 “sangat baik”
Skor rata-rata 4,44
Kategori “sangat baik”
Hasil validasi produk oleh pakar kurikulum 2013 mendapatkan skor rata-
rata 4,23 dengan kategori sangat baik. Guru kelas IV SD N Tlacap memberikan
skor rata-rata 4,78 dengan kategori “sangat baik”. Guru kelas IV SD N Gombang
2 memberikan skor 4,5 dengan kategori “sangat baik”. Pada validasi lapangan
dengan responden 9 siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng diperoleh skor rata-rata
4,23 Dari semua hasil validasi tersebut kemudian diolah dan didapatkan hasil rata-
rata 4,44 dengan kategori “sangat baik”. Hasil validasi tersebut menunjukkan
bahwa produk yang dikembangkan dapat dikatan memiliki kualitas sangat baik
sehingga layak untuk digunakan dalam pembelajaran yang menggunakan
kurikulum 2013 untuk kelas IV Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai
berikut.
5.1.1 Bahan ajar subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku
mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar
dikembangkan dengan prosedur penelitian dan pengembangan yang
dimodifikasi dari model pemgembangan Borg and Gall dan model
pengembangan Kemp meliputi 7 langkah, yaitu: (1) Potensi dan masalah,
(2) Pengumpulan data, (3) Desain Produk, (4) Validasi ahli, (5) Revisi
Desain, (6) Uji coba desain, (7) Revisi desain hingga menghasilkan produk
berupa bahan ajar subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku
Mengacu Kurikulum 2013 Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.
5.1.2 Bahan ajar subtema Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku
mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar
dikembangkan dengan kualitas sangat baik sehingga layak untuk digunakan
dalam pembelajaran di kelas IV Sekolah Dasar yang menggunakan
kurikulum 2013. Berdasarkan hasil validasi pakar kurikulum 2013, dua
orang guru kelas IV SD yang telah mengunakan kurikulum 2013, dan 9
siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng di peroleh skor rata-rata produk 4,44
dengan kategori “ sangat baik” ditinjau dari aspek (1) tujuan dan
pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) isi, (4) topik, dan (5)
metodologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
5.2 Keterbatasan Penelitian
Produk yang dikembangkan ini mempunyai beberapa keterbatasan,
diantaranya :
5.2.1 Survey analisis kebutuhan hanya dilakukan melalui wawancara dengan
guru kelas IV yang sudah menggunakan kurikulum 2013 saja dikarenakan
guru sebagai pelaksana kurikulum 2013.
5.2.2 Uji coba belum mengacu pada efektifitas bahan ajar.
5.2.3 Waktu dan ijin yang diberikan dari pihak sekolah terbatas maka terjadi
pemadatan materi, dari yang seharusnya enam hari menjadi dua hari
dengan tiga kali pertemuan disetiap harinya, akan tetapi produk sudah
diujicobakan semua.
5.3 Saran
5.3.1 Analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan tidak hanya kepada guru kelas
IV SD yang sudah menggunakan kurikulum 2013, namun juga
mengumpulkan data dan informasi dari pihak-pihak lain seperti kepala
sekolah dan siswa.
5.3.2 Uji coba sebaiknya mengacu pada efektifitas bahan ajar.
5.3.3 Pihak sekolah memberikan waktu yang lebih banyak, sehingga tidak
perlu terjadi pemadatan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Daftar pustaka
Ariezona, Windy. (2013). Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan
Pendidikan Karakter untuk Keterampilan Menulis Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal.(skripsi tidak diterbitkan).
Program Studi Pendidikan Bahasa, sastra Indonesia, dan daerah, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. (2011). Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar. Jakarta:
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.Bandung:Pakar Raya
Basuki, Ismet.( 2014). Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Cunningswort, Alan. (1995). Chossing Your Coursebook. Oxford: Macmillan
Publishers Limited.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Strategi Pembelajaran yang Mengaktifkan
siswa. Jakarta: Depdiknas
Erna Margareta. (2013). Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegerasi dengan
Pendidikan Karakter untuk Keterampilan Mendengarkan Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal. (Skripsi tidak
diterbitkan).Program Studi Pendidikan Bahasa, sastra Indonesia, dan daerah,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Hidayat, Sholeh.2013).Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya.
Kemendikbud.(2013). Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
Dinas Pendidikan Nasional.
Kemendiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP. Jakarta:
Dinas Pendidikan Nasional
Kesuma dharma, dkk. (2011). Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di
Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Koesoma, Doni ( 2007). Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Koessoema, Doni. (2012). Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh. Yogyakarta:
Kanisius.
Kunandar. (2013). Penilaian Otentik ( Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan
Contoh. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kunandar. (2014). Penilaian Autentik: Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013: Suatu Pendekatan Praktis (Edisi Revisi).
Jakarta: Rajawali Pers.
Majid, Abdul. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Majid, Abdul. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Masunah, Juju dan Tati Narawati. (2003). Seni dan Pendidikan Seni: Sebuah Bunga
Rampai. Bandung: P4ST UPI.
Muchlas, Samani. (2011). Pendidikan karakter. Bandung: Rosda karya.
Mulyasa, H. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Nurgiyantoro, Burhan.(2011). Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004. Jakarta: PT Gramedia Widyasarana Indonesia.
Peraturan Pemerintah. tth. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PGSD, Tim Pengembang (2001). Pembelajaran Terpadu D-II dan S 2 Pendidikan
Dasar. Bandung : CV. Maulana.
Samani, Muchlas.(2011). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Semiawan, Conny, dkk. (1985). Pendekatan Ketrampilan Proses: Bagaimana
Mengaktifkan Siswa dalam Belajar?. Jakarta: PT. Gramedia.
Simatupang, Lono Lastoro, dkk. (2012). Pembentukan Karakter Berbasis Pendidikan
Seni Budaya di Kota Surakarta. Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai
Budaya.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif,dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukandi, Ujang.(2001). Belajar aktif dan terpadu:Apa, mengapa, dan bagaimana?
Jakarta: The British Council.
Sukardjo.( 2008). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Prodi
Teknologi Pembelajaran, Pps UNY.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasiya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Bumi Aksara.
Winataputra, Udin S. dkk. (2011). Pembaruan Dalam Pembelajaran di SD.
Jakarta:Universitas terbuka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Yulaelawati, Ella. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi, Teori dan Aplikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI