plagiat merupakan tindakan tidak terpuji fileiv halaman persembahan it does not matter how slowly...
TRANSCRIPT
EFEK HEPATOPROTEKTIF JANGKA PANJANG INFUSA BIJI ATUNG (Parinarum
glaberimum Hassk.) PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR TERINDUKSI
KARBON TETRAKLORIDA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Willy Sandjojo
NIM : 138114051
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EFEK HEPATOPROTEKTIF JANGKA PANJANG INFUSA BIJI ATUNG (Parinarum
glaberimum Hassk.) PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR TERINDUKSI
KARBON TETRAKLORIDA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Willy Sandjojo
NIM : 138114051
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
It does not matter how slowly you go so long as you do not stop.
- Confusius
No one who achieves success does so without acknowledging the help of others. The wise and
confident acknowledge this help with gratitude.
- Alfred North Whitehead
Kupersembahkan karya ini untuk :
Tuhan Yang Maha Esa sang penunjuk jalan hidupku
Papa, Mama, dan Adik tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungan
Teman-teman yang telah memberikan dorongan dan semangat
Almamaterku tercinta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi dengan judul “Efek Hepatoprotektif Jangka Panjang Infusa Biji Atung
(Parinarum glaberimum Hassk.) pada Tikus Jantan Galur Wistar Terinduksi Karbon
Tetraklorida”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S.Farm) di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam proses pelaksanaan hingga akhir proses skripsi ini banyak
pihak yang telah memberi bimbingan, bantuan dan dukungan. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt, selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma
2. Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, Apt, selaku ketua Program Studi Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
3. Ibu Yunita Linawati, S.Si.,M.Sc.,Apt. sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak
memberikan bantuan, bimbingan, masukan dan koreksi selama proses penyelesaian
skripsi.
4. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. sebagai Dosen Penguji skripsi atas bantuan dan
masukan demi kemajuan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, Apt, sebagai Dosen Penguji skripsi atas bantuan dan
masukan demi kemajuan skripsi ini.
6. Ibu Dr. Dewi Setyaningsih, M.Sc.,Apt, selaku kepala Laboratorium Fakultas Farmasi
yang telah memberikan ijin dalam penggunaan fasilitas laboratorium untuk kepentingan
penelitian ini.
7. Bapak Heru, Bapak Kayatno, dan Bapak Suparjiman selaku laboran bagian
Farmakologi-Toksikologi, Biokimia, dan Imono serta Bapak Wagiran selaku laboran
Farmakognosi-Fitokimia.
8. Papa, Mama, serta adik Tiffany atas dukungan, dan doa yang telah diberikan untuk
membantu penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
9. Rekan-rekan penelitian “The Atung Family” Gregorius Kevin Besari, Vania Jessica
Ongkers, Willy Juneidi Sine, Aloysius Alpha Dewo Suryo Kusharyadi atas perjuangan,
kerjasama, dan suka duka selama menyelesaikan skripsi ini.
10. Rekan-rekan penelitian “M.A.N” Meliana, Ajeng Dwi Kartika Sari, Masrial Zalukhu
atas bantuan, kerjasama, dan dukungan selama menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman FSM B, FST 2013 serta seluruh anggota Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma khususnya angkatan 2013 atas kebersamaannya.
12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis yang turut membantu
penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak kesalahan dan kekurangan
dalam penulisan skripsi ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar penulisan skripsi ini menjadi lebih baik. Semoga tulisan ini dapat
memberikan manfaat khususnya di bidang Farmasi, serta semua pihak baik mahasiswa,
lingkungan akademis, maupun masyarakat.
Yogyakarta, April 2017
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................................ v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................................. vi
PRAKATA ............................................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................................. x
DAFTAE GAMBAR ............................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... xii
ABSTRAK ............................................................................................................................ xiii
ABSTRACT ........................................................................................................................... xiv
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
METODOLOGI .................................................................................................................... 2
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................. 5
KESIMPULAN ..................................................................................................................... 13
SARAN ................................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 14
LAMPIRAN .......................................................................................................................... 17
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
Tabel I. Purata Aktivitas ALT±SE dan AST±SE Jam ke-0, 24, dan 48 ....................... 6
Tabel II. Hasil Uji Post Hoc LSD Aktivitas ALT Jam ke-0, 24, dan 48 ........................ 6
Tabel III. Hasil Uji Post Hoc LSD Aktivitas AST Jam ke-0, 24, dan 48 ........................ 7
Tabel IV. Purata Aktivitas ALT±SE dan AST±SE Kelompok Perlakuan ...................... 9
Tabel V. Hasil Uji Post Hoc LSD Aktivitas ALT pada Kelompok Perlakuan ............... 9
Tabel VI. Hasil Uji Post Hoc LSD Aktivitas AST pada Kelompok Perlakuan ............... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Batang Aktivitas ALT Pemberian CCl4 2 mL/kgBB ..................... 7
Gambar 2. Diagram Batang Aktivitas AST Pemberian CCl4 2 mL/kgBB ..................... 7
Gambar 3. Diagram Batang Purata Aktivitas ALT Kelompok Perlakuan ...................... 10
Gambar 4. Diagram Batang Purata Aktivitas AST Kelompok Perlakuan ...................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ethical Clearance ................................................................................. 18
Lampiran 2. Surat Pengesahan Determinasi Tanaman ...................................................... 19
Lampiran 3. Pohonm Buah, Simplisia, dan Serbuk Parinarium glaberimum Hassk. ........ 20
Lampiran 4. Penetapan Kadar Air Serbuk Biji Parinarium glaberimum Hassk. ............... 21
Lampiran 5. Surat Legalitas Penggunaan Hewan Uji ....................................................... 22
Lampiran 6. Surat Legalitas Penggunaan SPSS ................................................................ 23
Lampiran 7. Analisis Statistik Aktivitas ALT pada Uji Pendahuluan Dosis Hepatotoksin
Karbon Tetraklorida 2 mL/kgBB .................................................................. 24
Lampiran 8. Analisis Statistik Aktivitas AST pada Uji Pendahuluan Dosis Hepatotoksin
Karbon Tetraklorida 2 mL/kgBB .................................................................. 27
Lampiran 9. Analisis Statistik Aktivitas ALT pada Kelompok Kontrol Negatif Olive Oil 2
mL/kgBB ....................................................................................................... 30
Lampiran 10. Analisis Statistik Aktivitas AST pada Kelompok Kontrol Negatif Olive Oil 2
mL/kgBB ....................................................................................................... 33
Lampiran 11. Analisis Statistik Aktivitas ALT pada Kelompok Perlakuan Infusa Setelah
Induksi Karbon Tetraklorida 2 mL/kgBB ..................................................... 36
Lampiran 12. Analisis Statistik Aktivitas AST pada Kelompok Perlakuan Infusa Setelah
Induksi Karbon Tetraklorida 2 mL/kgBB ..................................................... 41
Lampiran 13. Perhitungan Persen Efek Hepatoprotektif ..................................................... 46
Lampiran 14. Perhitungan Konversi Dosis Infusa Biji Parinarium glaberimum Hassk. untuk
Manusia ......................................................................................................... 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
Hati merupakan organ terbesar yang mempunyai peranan penting bagi manusia. Hati
memiliki peran dalam mendetoksifikasi dan menginaktivasi zat kimia sehingga tidak
berbahaya bagi tubuh. Penyakit hati dapat disebabkan oleh efek toksik dari senyawa tertentu.
Karbon tetraklorida merupakan salah satu senyawa yang sering digunakan sebagai
penginduksi toksisitas hati yang dapat memicu terjadinya radikal bebas. Biji atung memiliki
aktivitas sebagai antioksidan yang dapat menyebabkan tidak terbentuknya ion radikal bebas
sehingga dapat berfungsi sebagai hepatoprotektor untuk melindungi hati dari kerusakan akibat
radikal bebas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek hepatoprotektif
pemberian jangka panjang infusa biji Parinarium glaberimum Hassk. pada tikus jantan galur
Wistar terinduksi karbon tetraklorida berdasarkan penurunan aktivitas ALT dan AST.
Penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola
searah. Hewan uji yang digunakan yaitu tikus jantan, umur 2-3 bulan dengan berat ±150-250
gram. Tiga puluh tikus dibagi acak dalam 6 kelompok perlakuan. Kelompok I merupakan
kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida 2 mL/kgBB kemudian pencuplikan darah pada jam
ke-24 setelah pemberian karbon tetraklorida. Kelompok II merupakan kontrol negatif olive oil
2 mL/kgBB kemudian pencuplikan darah pada jam ke-24 setelah pemberian olive oil.
Kelompok III merupakan kontrol infusa dosis 20 g/kgBB yang diberikan selama 6 hari
berturut-turut dan pencuplikan darah pada hari ke-7. Kelompok IV-VI merupakan perlakuan
dosis infusa dimana tikus diberi infusa biji Parinarium glaberimum Hassk. dengan dosis 5; 10;
20 g/kgBB secara p.o selama 6 hari berturut-turut dan hari ke-7 diberi karbon tetraklorida
dosis 2 mL/kgBB. Pengambilan darah dilakukan setelah 24 jam pemberian melalui sinus
orbitalis, lalu dilakukan pengukuran aktivitas ALT dan AST. Aktivitas ALT dan AST
dianalisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan dilanjutkan dengan analisis One Way ANOVA
95% dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian infusa biji Parinarium glaberimum
Hassk. dosis 5, 10, 20 g/kgBB memiliki efek hepatoprotektif jangka panjang pada tikus yang
terinduksi karbon tetraklorida dengan penurunan aktivitas ALT dan AST.
Kata Kunci : Parinarium glaberimum Hassk., hepatoprotektif, infusa, jangka panjang, karbon
tetraklorida, ALT dan AST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
The liver is the largest organ that has an important role for humans. The liver has a role
in detoxifying and inactivating chemicals so as not to harm the body. Liver disease can be
caused by toxic effects of certain compounds. Carbon tetrachloride is one of the compounds
that are often used as inducer of liver toxistas that can trigger the occurrence of free radicals.
Atung seeds have an activity as an antioxidant that can prevent the formation of free radical
ions that can serve as a hepatoprotector to protect the liver from free radical damage. The
purpose of this study was to investigate the long-term hepatoprotective effect of the
Parinarium glaberimum Hassk. seeds infusion inmale Wistar rats induced by carbon
tetrachloride based on decreased ALT and AST activity.
This research was purely experimental research with randomized complete direct
sampling design. This research used male Wistar rats, age about 2 to 3 months, and ±150-250
gram weight. Thirty rats were divided randomly into six group. Group I was the hepatotoxic
control of carbon tetrachloride 2 mL/kgBW and then blood collected at 24th hour after the
administration of carbon tetrachloride. Group II was the negative control of olive oil 2
mL/kgBW and then blood collected at 24th hour after the administration of olive oil. Group III
was given the highest dose infusion of Atung seed (Parinarium glaberimum Hassk.) for six
days in a row and blood collected on 7th day. Group IV-VI were given with infusion with three
rankings of dose 5; 10; 20 g/kgBW for six days a row and on the 7th day carbon tetrachloride 2
mL/kgBW was given. The blood sample from all groups were obtained from sinus orbitalis
after 24th hours application and the activities of ALT and AST were measured. The obtained
data of ALT dan AST activities were analyzed using Kolmogorov-Smirnov test, and since the
data distribution of each group was normal, One Way ANOVA test with 95 % significancy
level were tested and continued with LSD Post Hoc test.
Based on the research, it can be concluded that infusion of Atung seed (Parinarium
glaberimum Hassk.) at dose 5, 10, 20 g/kgBW has long-term hepatoprotective effect in Wistar
rats induced by carbon tetrachloride based on the decreased ALT and AST activites.
Keyword : Parinarium glaberimum Hassk., hepatoprotective, infusion, long term, carbon
tetrachloride, ALT and AST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Hati merupakan organ terbesar yang mempunyai peranan penting bagi manusia.
Fungsi utama hati yaitu untuk produksi dan sekresi empedu ke dalam saluran cerna, untuk
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, dan sebagai filter dari darah terhadap zat-zat
toksik (Widjaja, 2008). Hati memiliki peran dalam mendetoksifikasi dan menginaktivasi zat
kimia yang masuk ke dalam tubuh sehingga tidak berbahaya bagi tubuh, akibat kerusakan
fungsi pada organ hati dapat menyebabkan kemampuan regenerasi sel hati menghilang
sehingga hati dapat mengalami kerusakan permanen. Kerusakan hati tersebut dapat
menimbulkan kematian (Elya, Juheini, dan Emiyanah, 2010).
Penyakit hati dapat disebabkan oleh efek toksik dari obat-obatan, alkohol, racun,
jamur dan lain-lain (DepKes, 2007). Berdasarkan laporan rumah sakit umum pemerintah di
Indonesia, rata-rata prevalensi sirosis hati adalah 3,5% dari seluruh pasien yang dirawat di
bangsal penyakit dalam, atau rata-rata 47,4% dari seluruh pasien penyakit hati yang dirawat
(PPHI,2013). Salah satu senyawa yang sering digunakan sebagai penginduksi toksisitas hati
yaitu karbon tetraklorida karena dapat menimbulkan kerusakan hati berupa nekrosis dan
steatosis (Saxena,2011)
Karbon tetraklorida (CCl4) merupakan suatu senyawa yang sering digunakan sebagai
penginduksi toksisitas hati karena CCl4 memiliki peran penting dalam penelitian-penelitian
sebagai model senyawa toksik untuk mempelajari mekanisme aksi dari efek hepatotoksin
seperti perlemakan hati, fibrosis dan kematian hepatoseluler (Weber, Boll, and Stampfl, 2003).
CCl4 akan dimetabolisme oleh sitokrom P450 menjadi senyawa radikal bebas yaitu CCl3*
(triklorometil). Jika senyawa radikal bebas ini mempengaruhi proses metabolisme lipid, maka
dapat terjadi perlemakan hati atau steatosis (Weber, Boll, and Stampfl, 2003). Senyawa
radikal bebas dapat dicegah pembentukannya dengan adanya ion H+ yang berasal dari
antioksidan (Maqsood, 2014).
Antioksidan merupakan suatu senyawa yang cukup dikenal memiliki fungsi sebagai
penangkal radikal bebas. Senyawa antioksidan akan mendonorkan ion H+ pada senyawa
radikal bebas yang terbentuk sehingga terjadi delokalisasi elektron yang menyebabkan tidak
terbentuknya ion radikal bebas (Maqsood, 2014). Buah atung (Parinarium glaberimum
Hassk.) merupakan salah satu tanaman herbal yang tumbuh secara alami di daerah Maluku ke
timur sampai daerah pasifik (Heyne, 1987). Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Moniharapon (1998), buah Atung (Parinarium glaberimum Hassk.) mengandung senyawa
polifenol yang memiliki aktivitas antioksidan terutama pada bagian biji Atung. Ekstrak dan
fraksi biji Atung (Parinarium glaberimum Hassk.) berpotensi sebagai antioksidan (Sarastani,
2002). Aktivitas antioksidan pada senyawa polifenol berperan dalam menyebabkan tidak
terbentuknya ion radikal bebas sehingga penelitian ini ingin membuktikan bahwa aktivitas
antioksidan inilah yang mendasari suatu tanaman memiliki efek hepatoprotektif.
Penelitian ini menggunakan sediaan berupa infusa karena mudah diterapkan pada
kebiasaan masyarakat sehari-hari untuk memperoleh manfaat penyembuhan dari suatu
tanaman dan senyawa polifenol yang akan diambil dapat larut dalam air. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang infusa biji
Parinarium glaberimum Hassk. pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang tanaman yang memiliki efek
hepatoprotektif.
METODOLOGI
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak
lengkap pola searah.
Alat dan Bahan
Bahan penelitian yang digunakan adalah biji Parinarium glaberimum Hassk., hewan
uji tikus jantan galur Wistar, aquades, reagen serum Alanine Aminotransferase (ALT) dan
serum Aspartat Aminotransferase (AST), karbon tetraklorida, olive oil, dan aqua bidestilata.
Alat yang digunakan adalah oven, penyerbuk, ayakan, panci infusa, termometer, stopwatch,
beker gelas, gelas ukur, batang pengaduk, labu ukur, hot plate, sentrifuge, timbangan analitik.
kain flanel, tabung Effendorf, tabung reaksi, moisture balance, vortex, Microlab 200 Merck®,
pipa kapiler, spuit injeksi p.o dan syringe, spuit i.p. dan syringe.
Metode
Penelitian ini mengukur penurunan aktivitas ALT dan AST pada tikus jantan yang
terinduksi karbon tetraklorida. Subjek penelitian ini adalah tikus jantan galur Wistar yang
diperoleh dari peternakan hewan uji daerah Bantul, Yogyakarta, berat badan 150-250 gram,
dan berusia 2-3 bulan. Biji Parinarium glaberimum Hassk. diperoleh dari taman Fakultas
Perikanan Universitas Pattimura, Ambon, Maluku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pengumpulan, Pengeringan, dan Pembuatan Infusa
Buah Parinarium glaberimum Hassk. dikumpulkan dari taman Fakultas Perikanan
Universitas Pattimura, Ambon, Maluku, dengan umur panen 3 bulan yang berwarna coklat
merah bata tua. Biji Parinarium glaberimum Hassk. diperoleh dengan memisahkan biji dari
buahnya dan kemudian dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel dan diiris tipis-tipis,
setelah itu dikeringkan menggunakan oven pada suhu 50oC selama 1 minggu. Biji yang telah
kering kemudian diserbuk dengan alat penyerbuk. Setelah didapatkan serbuk kasar biji,
kemudian dilakukan pengayakan dengan ayakan no. 40 untuk mendapatkan serbuk yang lebih
halus. Konsentrasi infusa yang dibuat yaitu sebesar 10% (Badan Pengawas Obat dan
Makanan, 2010) kemudian dilakukan sedikit modifikasi terhadap konsentrasi infusa menjadi
100% dengan cara menimbang serbuk kering biji Parinarium glaberimum Hassk. sebanyak
100 g kemudian dimasukkan ke dalam panci enamel dan dibasahi dengan 100 mL aquades.
Campuran dipanaskan selama 15 menit terhitung saat suhu mencapai 90oC sambil sesekali
diaduk. Infusa disaring selagi panas menggunakan kain flanel, tambahkan air panas
secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infusa yang dikehendaki (Rahman,
Rahmawati, dan Nurkhalifah, 2014).
Penetapan Kadar Air Serbuk Parinarium glaberimum Hassk.
Uji kadar air dilakukan di Laboratorium FTS Padat. Serbuk kering biji Parinarium
glaberimum Hassk. dimasukkan ke dalam moisture balance sebanyak 200 mg kemudian
diratakan. Serbuk dipanaskan hingga suhu 120oC dan ditunggu hingga satu menit terhitung
dari suhu mencapai 120oC. Kadar air akan tertera pada moisture balance dan dilakukan 3 kali
replikasi. Kadar air yang memenuhi persyaratan standarisasi yaitu kurang dari 10% (Badan
Pengawas Obat dan Makanan, 2014).
Pembuatan Larutan Karbon Tetraklorida Konsentrasi 50%
Larutan karbon tetraklorida dibuat dengan cara melarutkan karbon tetraklorida ke
dalam olive oil dengan perbandingan volume yang sama yaitu 1:1 (Janakat dan Al-Merie,
2002).
Uji Pendahuluan
a. Penetapan Dosis Infusa Biji Parinarium glaberimum Hassk.
Penetapan dosis ditentukan berdasarkan konsentrasi tertinggi infusa yang dapat
di spuit dan tidak menyebabkan kematian. Konsentrasi yang didapatkan yaitu 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
sehingga didapatkan dosis tertinggi 20 g/kgBB berdasarkan volume pemberian
maksimal (5 mL) dan bobot tikus tertinggi (250g). Dosis yang digunakan diturunkan
sebanyak 2 kali dan 4 kali sehingga pada penelitian ini dibuat 3 peringkat dosis yaitu 5;
10; dan 20 g/kgBB.
D x BB = C x V
Ket : D = dosis tertinggi (g/kgBB) C = konsentrasi infusa (g/mL)
BB = berat badan tikus (kg) V = volume pemberian maksimal (5 mL)
b. Penetapan Dosis Karbon Tetraklorida
Karbon Tetraklorida diinduksikan kepada 5 ekor tikus jantan dengan dosis 2
mL/kgBB yang diberikan secara i.p. (Janakat dan Al-Merie, 2002).
c. Penetapan Waktu Pencuplikan Darah
Penetapan waktu pencuplikan darah ditentukan melalui tahap orientasi dengan
3 kelompok masing-masing 3 ekor tikus. Darah tikus diambil melalui sinus orbitalis
menggunakan pipa kapiler pada jam ke-0, 24, dan 48 setelah pemberian karbon
tetraklorida. Kemudian dilakukan pengukuran aktivitas ALT dan AST.
Perlakuan Hewan Uji
Sebanyak 30 ekor tikus dibagi secara acak ke dalam 6 kelompok, masing-masing 5
ekor tikus. Kelompok I (kontrol hepatotoksin) diberi larutan karbon tetraklorida 2 mL/kgBB
secara i.p. dan diambil darahnya pada jam ke-24 setelah pemberian karbon tetraklorida.
Kelompok II (kontrol negatif) diberi olive oil 2 mL/kgBB secara i.p. dan diambil darahnya
pada jam ke-24 setelah pemberian olive oil. Kelompok III (kontrol infusa) diberi infusa biji
Parinarium glaberimum Hassk.dosis 20 g/kgBB secara p.o selama 6 hari berturut-turut dan
diambil darahnya pada jam ke-24 setelah pemberian infusa. Kelompok IV-VI diberi infusa biji
Parinarium glaberimum Hassk. dengan dosis berturut-turut 5; 10; 20 g/kgBB secara p.o
selama 6 hari berturut-turut dan pada hari ke-7 diinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB.
Pengambilan darah dilakukan 24 jam setelah pemberian karbon tetraklorida melalui sinus
orbitalis mata untuk diukur aktivitas ALT dan AST.
Pemeriksaan ALT dan AST
Pengambilan darah tikus dilakukan melalui sinus orbitalis menggunakan pipa kapiler,
darah yang telah didapatkan dimasukkan kedalam tabung Effendorf kemudian disentrifuge
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dengan kecepatan 8000 rpm selama 15 menit lalu diukur aktivitas ALT dan AST
menggunakan alat Microlab 200 Merck dan reagen ALT Diasys® dan AST Diasys®.
Pengukuran aktivitas ALT dilakukan dengan cara mengambil bagian jernih (supernatant)
yang dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 1000 µL reagen I, divorteks dan
ditunggu selama 5 menit, kemudian ditambahkan 250 µL reagen II, divorteks dan ditunggu
selama 1 menit, setelah itu dilakukan pengukuran menggunakan alat Microlab 200 Merck.
Cara yang sama dilakukan untuk pengukuran aktivitas AST, namun menggunakan reagen
untuk pengukuran aktivitas AST. Data aktivitas ALT dan AST yang telah didapat dianalisis
secara statistik menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dilanjutkan dengan analisis One Way
ANOVA dan uji Post Hoc LSD dengan taraf kepercayaan 95%. Setelah itu, dilakukan
perhitungan persen efek hepatoprotektif dengan rumus :
{1-(𝑝𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛− 𝑝𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓)
(𝑝𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 ℎ𝑒𝑝𝑎𝑡𝑜𝑡𝑜𝑘𝑠𝑖𝑛− 𝑝𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓)}x 100%
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa biji Parinarium
glaberimum Hassk. terhadap efek hepatoprotektif pada tikus jantan galur Wistar terinduksi
karbon tetraklorida. Infusa biji Parinarium glaberimum Hassk. diberikan selama 6 hari
bertujuan untuk memproteksi hati tikus. Efek hepatoprotektif disimpulkan berdasarkan adanya
aktivitas ALT dan AST yang berbeda bermakna antara kelompok perlakuan dosis dengan
kelompok karbon tetraklorida.
Determinasi Tanaman
Determinasi tanaman Parinarium glaberimum Hassk. pada penelitian bertujuan untuk
membuktikan bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah benar tanaman
Parinarium glaberimum Hassk. Determinasi tanaman Parinarium glaberimum Hassk.
dilakukan oleh Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Hasil yang diperoleh
dari determinasi ini membuktikan bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian benar
merupakan tanaman Parinarium glaberimum Hassk.(Lampiran 2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Penetapan Kadar Air
Penetapan kadar air biji Parinarium glaberimum Hassk. bertujuan untuk mengetahui
kandungan air dalam serbuk biji Parinarium glaberimum Hassk. sehingga dapat diketahui
apakah serbuk biji yang digunakan memenuhi persyaratan serbuk yang baik atau tidak. Kadar
air yang diperoleh pada serbuk biji Parinarium glaberimum Hassk. sebesar 6,522 % yang
menunjukkan bahwa serbuk yang digunakan memenuhi persyaratan serbuk yang baik karena
kadar air kurang dari 10% (Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2010) (Lampiran 4).
Uji Pendahuluan
a. Penetapan Dosis Karbon Tetraklorida
Penetapan dosis karbon tetraklorida bertujuan untuk mengetahui dosis karbon
tetraklorida yang dapat menyebabkan kerusakan hati tanpa kematian. Dosis yang
digunakan yaitu 2 mL/kgBB dengan rute i.p. (Janakat dan Al-merie, 2002).
Tabel I. Purata Aktivitas ALT±SE dan AST±SE Jam ke-0, 24, dan 48
Selang Waktu ( Jam ) Purata Aktivitas ALT±SE (U/L) Purata Aktivitas AST±SE (U/L)
0 (n=3) 47,00 ± 12,01 121,67 ± 18,99
24 (n=3) 184,00 ± 34,35 285,33 ± 28,06
48 (n=3) 44,00 ± 7,02 126,33 ± 3,38
Keterangan : SE = Standar Error, n = Jumlah Hewan Uji
Tabel II. Hasil Uji Post Hoc LSD Aktivitas ALT Jam ke 0, 24, dan 48
Selang Waktu ( Jam ) 0 24 48
0 BB BTB
24 BB BB
48 BTB BB
Keterangan : BB = Berbeda Bermakna (p<0,05) BTB = Berbeda Tidak Bermakna (p>0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Tabel III. Hasil Uji Post Hoc LSD Aktivitas AST Jam ke 0, 24, dan 48
Selang Waktu ( Jam ) 0 24 48
0 BB BTB
24 BB BB
48 BTB BB
Keterangan : BB = Berbeda Bermakna (p<0,05) BTB = Berbeda Tidak Bermakna (p>0,05)
b. Penentuan Waktu Pencuplikan Darah
Penentuan waktu pencuplikan darah bertujuan untuk mengetahui waktu karbon
tetraklorida memberikan kenaikan terhadap aktivitas ALT dan AST maksimal dan
Gambar I. Diagram Batang Aktivitas ALT Pemberian CCl4 2 mL/kgBB
Gambar II. Diagram Batang Aktivitas AST Pemberian CCl4 2 mL/kgBB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
menentukan waktu pencuplikan darah tikus pada perlakuan. Pada tahap orientasi
penetapan waktu pencuplikan darah dilakukan pengukuran pada jam ke-0, 24 dan 48
pada 3 kelompok tikus yang berbeda. Karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB
diinduksikan pada tikus secara i.p. bertujuan untuk melihat aktivitas ALT dan AST pada
keadaan normal dan dibandingkan dengan jam ke-24 dan 48 setelah pemberian. Tabel I
menunjukkan bahwa pada jam ke-24 terjadi peningkatan ALT dan AST (184,00 ± 34,35
dan 285,33 ± 28,06 U/L) paling tinggi jika dibandingkan dengan jam ke-0 (47,00 ±
12,01 dan 121,67 ± 18,99 U/L) dan ke-48 (44,00 ± 7,02 dan 126,33 ± 3,38 U/L). Data
aktivitas ALT dan AST yang didapatkan dianalisis menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov menunjukkan data terdistribusi normal (p>0,05) dan analisis dengan levene test
menunjukkan bahwa variansi data homogen (p>0,05), analisis statistik dilanjutkan
dengan analisis One Way ANOVA untuk melihat kebermaknaan perbedaan aktivitas ALT
dan AST melalui uji LSD. Hasil statistik menunjukkan aktivitas ALT dan AST yang
berbeda bermakna (p<0,05) antara jam ke-24 terhadap jam ke-0 dan ke-48, serta hasil
yang berbeda tidak bermakna antara jam ke-0 dan ke-48 (tabel II dan tabel III). Hasil ini
menunjukkan bahwa pada jam ke-24 setelah pemberian karbon tetraklorida, hati
mengalami kenaikan nilai ALT sebesar 4 kali normal dan nilai AST sebesar 2 kali
normal sehingga terjadi kerusakan maksimal pada jam ke-24. Oleh karena itu, jam ke-24
dipilih sebagai waktu pencuplikan darah. Metode ini memiliki kelemahan yaitu tidak
diketahuinya kadar ALT dan AST pada jam ke-0 pada kelompok perlakuan waktu jam
ke-24 dan 48 sehingga disarankan orientasi dilakukan pada tikus yang sama untuk jam
ke-0, 24 dan 48.
Hasil Uji Efek Hepatoprotektif Infusa biji Parinarium glaberimum Hassk.
Penelitian ini menggunakan 6 kelompok perlakuan yaitu kontrol hepatotoksin,
kontrol negatif, kontrol infusa (dosis 20 g/kgBB), dosis rendah (5 g/kgBB), dosis sedang (10
g/kgBB), dan dosis tinggi (20 g/kgBB). Parameter yang digunakan untuk melihat efek
hepatoprotektif yaitu adanya penurunan nilai aktivitas ALT dan AST. Berdasarkan hasil
orientasi waktu pencuplikan darah, aktivitas ALT dan AST mengalami peningkatan pada jam
ke-24 setelah pemberian karbon tetraklorida, dengan demikian pengambilan darah dilakukan
pada jam ke-24 melalui sinus orbitalis setelah induksi karbon tetraklorida. Kemudian
dilakukan pengukuran aktivitas ALT dan AST dari serum yang didapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Tabel IV. Purata Aktivitas ALT±SE dan AST±SE Kelompok Perlakuan
Kelompok ALT (U/L)
(purata±SE)
AST (U/L)
(purata±SE)
% Hepatoprotektif
ALT AST
I 243,00 ± 6,75 532,60 ± 9,55 - -
II 44,60 ± 2,83 99,00 ± 7,19 - -
III 51,20 ± 5,05 88,60 ± 4,08 - -
IV 137,20 ± 4,29 303,80 ± 7,76 53,33 % 52,77 %
V 99,60 ± 4,13 255,20 ± 20,80 72,28 % 63,98 %
VI 69,20 ± 4,85 196,20 ± 3,26 87,61 % 77,59 %
Keterangan :
I : Kontrol hepatotoksin (CCl4 2 mL/kgBB)
II : Kontrol negatif (Olive Oil 2 mL/kgBB)
III : Kontrol infusa biji Parinarium glaberimum Hassk. (20 g/kgBB)
IV : Perlakuan Dosis Rendah (5 g/kgBB) + CCl4 2 mL/kgBB
V : Perlakuan Dosis Sedang (10 g/kgBB) + CCl4 2 mL/kgBB
VI : Perlakuan Dosis Tinggi (20 g/kgBB) + CCl4 2 mL/kgBB
SE : StandarError
Tabel V. Hasil Uji Post Hoc LSD Aktivitas ALT pada Kelompok Perlakuan
Kelompok I II III IV V VI
I BB BB BB BB BB
II BB BTB BB BB BB
III BB BTB BB BB BB
IV BB BB BB BB BB
V BB BB BB BB BB
VI BB BB BB BB BB
Keterangan : BB = Berbeda Bermakna (p<0,05) BTB = Berbeda Tidak Bermakna (p>0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Tabel VI. Hasil Uji Post Hoc LSD Aktivitas AST pada Kelompok Perlakuan
Kelompok I II III IV V VI
I BB BB BB BB BB
II BB BTB BB BB BB
III BB BTB BB BB BB
IV BB BB BB BB BB
V BB BB BB BB BB
VI BB BB BB BB BB
Keterangan : BB = Berbeda Bermakna (p<0,05) BTB = Berbeda Tidak Bermakna (p>0,05)
Gambar III. Diagram Batang Purata Aktivitas ALT Kelompok Perlakuan
Gambar IV. Diagram Batang Purata Aktivitas AST Kelompok Perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
a. Kontrol Hepatotoksin
Kontrol hepatotoksin berfungsi untuk mengetahui pengaruh pemberian karbon
tetraklorida 2 mL/kgBB terhadap kerusakan hati pada tikus dilihat dari kenaikan
aktivitas ALT dan AST. Hasil aktivitas ALT dan AST dari kontrol hepatotoksin yaitu
243,00 ± 6,75 dan 532,60 ± 9,55 U/L. Hasil analisis statistik pada tabel V dan VI
menunjukkan aktivitas ALT dan AST antara kontrol hepatotoksin dan kontrol negatif
berbeda bermakna (p<0,05). Adanya kenaikan rata-rata aktivitas ALT dan AST
menunjukkan bahwa pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB memiliki efek
hepatotoksin pada hewan uji.
b. Kontrol Negatif
Kontrol negatif berfungsi untuk mengetahui pengaruh olive oil sebagai pelarut
karbon tetraklorida terhadap aktivitas ALT dan AST pada tikus dan untuk memastikan
bahwa peningkatan aktivitas serum ALT dan AST tidak berasal dari pemberian olive oil
melainkan berasal dari pemberian karbon tetraklorida. Aktivitas ALT dan AST kontrol
negatif pada jam ke-24 yaitu 44,60 ± 2,83 dan 99,00 ± 7,19 U/L. Hasil analisis statistik
pada tabel V dan VI menunjukkan hasil aktivitas ALT dan AST yang berbeda bermakna
(p<0,05) terhadap kontrol hepatotoksin. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
oleh Yulise (2015), menunjukkan hasil bahwa aktivitas ALT dan AST olive oil pada jam
ke-24 jika dibandingkan dengan jam ke-0 menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna.
Hasil tersebut membuktikan bahwa olive oil dapat digunakan sebagai acuan nilai normal
terhadap aktivitas ALT dan AST dan olive oil tidak mempengaruhi aktivitas ALT dan
AST.
c. Kontrol Infusa
Kontrol infusa berfungsi untuk mengetahui pengaruh infusa terhadap aktivitas
ALT dan AST. Kontrol infusa menggunakan dosis tertinggi yaitu 20 g/kgBB. Aktivitas
ALT dan AST kontrol infusa yaitu 51,20 ± 5,05 dan 88,60 ± 4.08 U/L. Hasil analisis
statistik pada tabel V dan VI menunjukkan kontrol infusa memiliki perbedaan tidak
bermakna (p>0,05) terhadap kontrol negatif. Hasil ini membuktikan bahwa pemberian
infusa dosis tinggi selama 6 hari berturut-turut tidak mempengaruhi aktivitas ALT dan
AST.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
d. Kelompok Perlakuan Dosis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas ALT dosis rendah, sedang, dan
tinggi secara berturut-turut yaitu 137,20 ± 4,29; 99,60 ± 4,13; 69,20 ± 4,85 U/L.
Berdasarkan uji Post Hoc (Tabel V), purata aktivitas ALT seluruh kelompok perlakuan
dosis infusa biji Parinarium glaberimum Hassk. berbeda bermakna terhadap kontrol
hepatotoksin (p<0,05) dan terhadap kontrol negatif (p<0,05). Hasil ini menunjukkan
bahwa infusa dosis rendah, sedang, dan tinggi dapat menurunkan kadar aktivitas ALT
jika dibandingkan dengan kontrol hepatotoksin (243,00 ± 6,75 U/L) tetapi belum dapat
menurunkan kadar aktivitas ALT hingga normal jika dibandingkan dengan kontrol
negatif (44,60 ± 2,83 U/L).
Aktivitas AST perlakuan infusa biji Parinarium glaberimum Hassk. dosis
rendah, sedang, dan tinggi secara berturut-turut yaitu 303,80 ± 7,76; 255,20 ± 20,80;
196,20 ± 3,26 U/L. Berdasarkan uji Post Hoc (Tabel VI), purata aktivitas AST
kelompok perlakuan dosis rendah, sedang, dan tinggi berbeda bermakna terhadap
kontrol hepatotoksin (p<0,05) dan terhadap kontrol negatif (p<0,05). Hasil ini
menunjukkan bahwa infusa dosis rendah, sedang, dan tinggi dapat menurunkan kadar
aktivitas AST jika dibandingkan dengan kontrol hepatotoksin (532,60 ± 9,55 U/L) tetapi
belum dapat menurunkan kadar aktivitas AST hingga normal jika dibandingkan dengan
kontrol negatif (99,00 ± 7,19 U/L).
Pada tabel IV, terlihat bahwa seiring kenaikan dosis infusa biji Parinarium
glaberimum Hassk. diikuti pula dengan penurunan persen hepatoprotektif. Hal ini
didukung dengan hasil uji statistik yang menunjukkan bahwa seluruh kelompok
perlakuan dosis memiliki hasil berbeda bermakna. Hal ini mungkin disebabkan karena
semakin besar dosis yang diterima, maka semakin banyak pula jumlah senyawa
polifenol dalam tubuh yang berinteraksi dengan senyawa radikal bebas sehingga tidak
terbentuk ion radikal bebas. Berdasarkan nilai persen hepatoprotektif yang didapatkan
pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dosis rendah (5 g/kgBB), dosis sedang (10
g/kgBB), dan dosis tinggi (20 g/kgBB) memiliki efek hepatoprotektif karena mampu
menurunkan kadar aktivitas ALT dan AST tikus terinduksi karbon tetraklorida.
Efek hepatoprotektif infusa biji Parinarium glaberimum Hassk. dipengaruhi
oleh adanya kandungan senyawa polifenol yang bertindak sebagai antioksidan. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Moniharapon (1995), tanaman Atung (Parinarium glaberimum Hassk.) mengandung
suatu senyawa polifenol. Senyawa polifenol terdiri dari cincin aromatik yang
mempunyai satu atau lebih gugus fenolik yang dapat berfungsi sebagai antioksidan
(Parr, 2000). Senyawa polifenol akan mendonorkan ion H+ pada senyawa radikal bebas
yang terbentuk sehingga terjadi delokalisasi elektron yang menyebabkan tidak
terbentuknya ion radikal bebas (Maqsood, 2014). Karena mekanisme tersebut, senyawa
polifenol ini akan membantu menghambat terjadinya kerusakan hati akibat paparan
radikal bebas. Oleh karena itu, untuk perkembangan penelitian selanjutnya sebaiknya
dilakukan uji kuantitatif terhadap kandungan senyawa polifenol pada biji Parinarium
glaberimum Hassk. yang bertujuan untuk mengetahui kadar efektif kandungan senyawa
polifenol pada biji Parinarium glaberimum Hassk. yang dapat berfungsi sebagai
antioksidan.
Parameter untuk melihat adanya kerusakan hati dalam penelitian ini adalah
kenaikan aktivitas ALT dan AST. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini sudah
cukup membuktikan adanya kerusakan pada hati yang dilihat dari adanya kenaikan
aktivitas ALT dan AST namun perlu ditambah data pendukung seperti uji histopatologi
untuk mengamati perubahan struktural yang terjadi pada hati akibat adanya perlakuan.
Oleh karena itu untuk perkembangan penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan
uji histopatologi sebagai data pendukung untuk melihat adanya kerusakan hati.
KESIMPULAN
Infusa biji Parinarium glaberimum Hassk. dosis 5, 10, 20 g/kgBB memiliki efek
hepatoprotektif jangka panjang pada tikus yang terinduksi karbon tetraklorida dengan
penurunan aktivitas ALT dan AST.
SARAN
1. Perlu dilakukan uji kuantitatif terhadap kandungan polifenol pada biji Parinarium
glaberimum Hassk.
2. Uji histopatologi hati hewan uji sebagai data pendukung.
3. Mekanisme senyawa dalam biji Parinarium glaberimum Hassk. yang dapat berfungsi
sebagai antioksidan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2010, Acuan Sediaan Herbal, Badan Pengawas Obat
dan Makanan RI, Jakarta, 6.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2014, Persyaratan Mutu Obat Tradisional, Peraturan
Kepala Badan POM RI.
Baradero, M., Dayrit, M.W., dan Siswadi, Y., 2008, Klien Gangguan Hati : Seri Asuhan
Keperawatan, EGC, Jakarta, 1-12.
Boll, M., Weber, L.W.D., Becker, E., Stampfl, A., 2001, Mechanism of Carbon Tetrachloride-
Induced Hepatotoxicity. Hepatocellular Damage by Reactive Carbon Tetrachloride
Metabolites, Z. Naturforsch, 56, 649-659.
Crowley, L.V., 2001, An Introduction to Human Disease : Pathology and Pathophysiology
Correlations, 5th ed., Jones and Bartlett, Canada, 547.
Departemen Kesehatan RI, 2007, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hati, Direktorat Bima
Farmasi, Komunitas dan Klinik dan Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Jakarta, 7, 46.
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 46.
Elya, B., Juheini, A., dan Emiyanah, 2010, Toksikologi Akut Daun Justicia gendarussa Burm.,
MAKARA, 14 (2), 129-134.
Ganong, W.F., dan McPhee, S.J., 2007, Patofisiologi Penyakit : Pengantar Menuju
Kedokteran Klinis, EGC, Jakarta, 421-428.
Ghasemzadeh, A., and Ghasemzadeh, N., 2011, Flavonoids and phenolic acids: Role and
biochemical activity in plants and human, Journal of Medicinal Plants Research, Vol.
5(31), 6697-6703.
Heyne, K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid II, Badan Litbang Kehutanan,
penerjemah. Koperasi Karyawan Departemen Kehutanan, Jakarta.
Hodgson, E., 2010, A Textbook of Modern Toxicology, Fourth Edition, John Wiley &
Sons,Inc, New Jersey, 280-285.
Janakat, S., and Merie, A.H., 2002, Optimization of the Dose and Route of Injection, and
characterization of the Time Course of Carbon Tetrachloride-Induced Hepatotoxicity
in the Rat, JPT, 48, 41-44.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Junieva, P.N., 2006, Pengaruh Pemberian Ekstrak Meniran (Phyllanthus sp.) Terhadap
Gambaran Mikroskopik Paru Tikus yang Diinduksi Karbon Tetraklorida, Artikel Karya
Tulis Ilmiah, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang
Lu, F.C., 1995, Toksikologi Dasar, Edisi 2, UI Press, Jakarta, 208-213.
Maqsood, S., Benjakul, S., Abushelaibi, A., and Alam, A., 2014, Phenolic Compounds and
Plant Phenolic Extracts as Natural Antioxidants in Prevention of Lipid Oxidation in
Seafood: A Detailed Review, Institute of Food Technologists, Vol.13, 1125-1140.
Michalak, A., 2006, Phenolic Compounds and Their Antioxidant Activity in Plants Growing
under Heavy Metal Stress, Polish J. of Environ. Stud., 15(4), 523-530.
Moniharapon, T., 1998, Kajian Fraksi Bioaktif dari Buah Atung (Parinarium glaberimum
Hassk) Sebagai Bahan Pengawet Pangan,Institut Pertanian Bogor, 2-3, 7-8.
Murhadi, Soewarno, T.S., Betty, S.L., Jennie, Apriyantono A., Sedarnawati, Y., 2004,
Karakteristik Spektroskopi Isolat Komponen Antibakteri Biji Atung ( Parinarium
glaberrimum Hassk), Jurnal. Teknol. dan Industri Pangan, 15(1), 1-10.
Nurachman, E., Angriani, R., 2011, Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi, Salemba Medika,
Jakarta, 192-196.
Ozcan, T., Bayizit, A.A., Erzan, Y., and Delikanli, B., 2014, Phenolics in Human Health,
International Journal of Chemical Engineering and Applications, 5(5), 393-396.
Parr, A.J., Bolwell, G.P., 2000, Phenols in the plant and in man. The potential for possible
nutritional enhancement of the diet by modifying the phenols content or profile, J
Agric Food Chem, 80, 985-1012.
Pearce, E.C., 2009, Anatomy and Physiology for Nurses, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
243.
Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, 2013, Sirosis hati, pphi-online.org/alpha/, diakses
tanggal 29 Juli 2016.
Price, S.A., and Wilson, L.M., 2005, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit,
Ed.6, EGC, Jakarta, 472-476.
Putri, N.L.P.D.P., 2013, Efek Hepatoprotektif Infusa Biji Persea americanaMill. terhadap
Aktivitas ALT-AST Serum pada Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida, Skripsi,
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Rahman, S., Rahmawati, dan Nurkhalifah, 2014, Efek Hipoglikemik Kombinasi Infusa Biji
Alpukat (Persea Americana Mill) dan Biji Pepaya (Carica papaya L Var. Bangkok)
Asal Kab. Pinrang pada Tikus (Rattus norvegicus) Jantan,Jurnal Bionature, 15(2),
111-116.
Ross, W., 2011, Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi, Salemba Medika, Jakarta, 192.
Saxena, R., 2011, Practical Hepatic Pathology: A Diagnostic Approach, Saunders, China,
313-314.
Sarastani, D., Soekarto, S.T., Muchtadi, T.R., Fardiaz, D., Apriyantono, A., 2002, Aktivitas
Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Ekstrak Biji Atung, Jurnal. Teknol. dan Industri
Pangan, 13(2), 149-156.
Singh, A., Bhat, T.K., and Sharma, O.P., 2011, Clinical Biochemistry of Hepatotoxicity, J
Clinic Toxicol, 1-19.
Stine, K.E., Brown, T.M., 2006, Principles of Toxicology, CRC Press, United States, 727-729.
Utomo, L.S., 2015, Efek Hepatoprotektif Pemberian Jangka Panjang Infusa Herba Bidens
pilosa L. terhadap Aktivitas ALT-AST Serum pada Tikus Betina Terinduksi Karbon
Tetraklorida, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Weber, L.W.D., Boll, M., Stampfl, A., 2003, Hepatotoxicity and Mechanism of Action of
Haloalkenes : Carbon Tetrachloride as a Toxicological Model, Critical Reviews in
Toxicology, 33(2), 105-136.
Wibowo, D.J., dan Paryana, W., 2009, Anatomi Tubuh Manusia, Graha Ilmu, Bandung, 347-
352.
Widjaja, I. H., 2008 Anatomi Abdomen, EGC, Jakarta, 67, 72.
Yulise, B., 2015, Efek Hepatoprotektif Pemberian Jangka Pendek Infusa Herba Sonchus
arvensis L. Terhadap Aktivitas AST-ALT Pada Tikus Jantan Galur Wistar Terinduksi
Karbon Tetraklorida, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 1. Surat Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 2. Surat Pengesahan Determinasi Tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 3. Pohon, Buah, Simplisia, dan Serbuk Parinarium glaberimum Hassk.
Buah Parinarium glaberimum Hassk.
Simplisia Biji Parinarium glaberimum
Hassk.
Serbuk Biji Parinarium glaberimum
Hassk.
Pohon Parinarium glaberimum Hassk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 4. Penetapan Kadar Air Serbuk Biji Parinarium glaberimum Hassk.
Hasil rata-rata kadar air = (6,667+5,970+6,931
3) % = 6,522 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 5. Surat Legalitas Penggunaan Hewan Uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 6. Surat Legalitas Penggunaan SPSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 7. Analisis Statistik Aktivitas ALT pada Uji Pendahuluan Dosis
HepatotoksinKarbon Tetraklorida 2 mL/kgBB
Case Processing Summary
Kelompok
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
ALT Jam ke-0 3 100.0% 0 0.0% 3 100.0%
Jam ke-24 3 100.0% 0 0.0% 3 100.0%
Jam ke-48 3 100.0% 0 0.0% 3 100.0%
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
ALT Jam ke-0 Mean 47.0000 12.01388
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound -4.6916
Upper Bound 98.6916
5% Trimmed Mean .
Median 36.0000
Variance 433.000
Std. Deviation 20.80865
Minimum 34.00
Maximum 71.00
Range 37.00
Interquartile Range .
Skewness 1.714 1.225
Kurtosis . .
Jam ke-24 Mean 184.0000 34.35598
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 36.1782
Upper Bound 331.8218
5% Trimmed Mean .
Median 183.0000
Variance 3541.000
Std. Deviation 59.50630
Minimum 125.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Maximum 244.00
Range 119.00
Interquartile Range .
Skewness .076 1.225
Kurtosis . .
Jam ke-48 Mean 44.0000 7.02377
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 13.7792
Upper Bound 74.2208
5% Trimmed Mean .
Median 38.0000
Variance 148.000
Std. Deviation 12.16553
Minimum 36.00
Maximum 58.00
Range 22.00
Interquartile Range .
Skewness 1.680 1.225
Kurtosis . .
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ALT
N 9
Normal Parametersa,b Mean 91.6667
Std. Deviation 76.33970
Most Extreme Differences Absolute .273
Positive .273
Negative -.225
Test Statistic .273
Asymp. Sig. (2-tailed) .051c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Test of Homogeneity of Variances
ALT
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.939 2 6 .224
ANOVA
ALT
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 38378.000 2 19189.000 13.966 .006
Within Groups 8244.000 6 1374.000
Total 46622.000 8
Multiple Comparisons
Dependent Variable: ALT
LSD
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Jam ke-0 Jam ke-24 -137.00000* 30.26549 .004 -211.0570 -62.9430
Jam ke-48 3.00000 30.26549 .924 -71.0570 77.0570
Jam ke-24 Jam ke-0 137.00000* 30.26549 .004 62.9430 211.0570
Jam ke-48 140.00000* 30.26549 .004 65.9430 214.0570
Jam ke-48 Jam ke-0 -3.00000 30.26549 .924 -77.0570 71.0570
Jam ke-24 -140.00000* 30.26549 .004 -214.0570 -65.9430
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lampiran 8. Analisis Statistik Aktivitas AST pada Uji Pendahuluan Dosis
HepatotoksinKarbon Tetraklorida 2 mL/kgBB
Case Processing Summary
Kelompok
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
AST Jam ke-0 3 100.0% 0 0.0% 3 100.0%
Jam ke-24 3 100.0% 0 0.0% 3 100.0%
Jam ke-48 3 100.0% 0 0.0% 3 100.0%
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
AST Jam ke-0 Mean 121.6667 18.98537
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 39.9792
Upper Bound 203.3541
5% Trimmed Mean .
Median 109.0000
Variance 1081.333
Std. Deviation 32.88363
Minimum 97.00
Maximum 159.00
Range 62.00
Interquartile Range .
Skewness 1.476 1.225
Kurtosis . .
Jam ke-24 Mean 285.3333 28.06144
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 164.5947
Upper Bound 406.0720
5% Trimmed Mean .
Median 269.0000
Variance 2362.333
Std. Deviation 48.60384
Minimum 247.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Maximum 340.00
Range 93.00
Interquartile Range .
Skewness 1.341 1.225
Kurtosis . .
Jam ke-48 Mean 126.3333 3.38296
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 111.7776
Upper Bound 140.8891
5% Trimmed Mean .
Median 124.0000
Variance 34.333
Std. Deviation 5.85947
Minimum 122.00
Maximum 133.00
Range 11.00
Interquartile Range .
Skewness 1.508 1.225
Kurtosis . .
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
AST
N 9
Normal Parametersa,b Mean 177.7778
Std. Deviation 85.91097
Most Extreme Differences Absolute .254
Positive .254
Negative -.174
Test Statistic .254
Asymp. Sig. (2-tailed) .096c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Test of Homogeneity of Variances
AST
Levene Statistic df1 df2 Sig.
4.485 2 6 .064
ANOVA
AST
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 52089.556 2 26044.778 22.465 .002
Within Groups 6956.000 6 1159.333
Total 59045.556 8
Multiple Comparisons
Dependent Variable: AST
LSD
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Jam ke-0 Jam ke-24 -163.66667* 27.80088 .001 -231.6930 -95.6404
Jam ke-48 -4.66667 27.80088 .872 -72.6930 63.3596
Jam ke-24 Jam ke-0 163.66667* 27.80088 .001 95.6404 231.6930
Jam ke-48 159.00000* 27.80088 .001 90.9737 227.0263
Jam ke-48 Jam ke-0 4.66667 27.80088 .872 -63.3596 72.6930
Jam ke-24 -159.00000* 27.80088 .001 -227.0263 -90.9737
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Lampiran 9. Analisis Statistik Aktivitas ALT pada Kelompok Kontrol Negatif Olive Oil
2 mL/kgBB
Case Processing Summary
Kelompok
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
ALT Jam ke-0 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
Jam ke-24 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
ALT Jam ke-0 Mean 42.4000 1.20830
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 39.0452
Upper Bound 45.7548
5% Trimmed Mean 42.5000
Median 43.0000
Variance 7.300
Std. Deviation 2.70185
Minimum 38.00
Maximum 45.00
Range 7.00
Interquartile Range 4.50
Skewness -1.339 .913
Kurtosis 2.021 2.000
Jam ke-24 Mean 43.6000 1.80555
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 38.5870
Upper Bound 48.6130
5% Trimmed Mean 43.6667
Median 45.0000
Variance 16.300
Std. Deviation 4.03733
Minimum 38.00
Maximum 48.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Range 10.00
Interquartile Range 7.50
Skewness -.579 .913
Kurtosis -1.221 2.000
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ALT
N 10
Normal Parametersa,b Mean 43.0000
Std. Deviation 3.29983
Most Extreme Differences Absolute .135
Positive .135
Negative -.128
Test Statistic .135
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Jam_0 42.4000 5 2.70185 1.20830
Jam_24 43.6000 5 4.03733 1.80555
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Jam_0 & Jam_24 5 .820 .089
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Jam_0 -
Jam_24 -1.20000 2.38747 1.06771 -4.16443 1.76443 -1.124 4 .324
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lampiran 10. Analisis Statistik Aktivitas AST pada Kelompok Kontrol Negatif Olive Oil
2 mL/kgBB
Case Processing Summary
Kelompok
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Jam_0 AST 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
Jam_24 AST 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
Jam_0 AST Mean 101.0000 3.08221
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 92.4424
Upper Bound 109.5576
5% Trimmed Mean 100.8889
Median 97.0000
Variance 47.500
Std. Deviation 6.89202
Minimum 95.00
Maximum 109.00
Range 14.00
Interquartile Range 13.00
Skewness .573 .913
Kurtosis -3.194 2.000
Jam_24 AST Mean 98.2000 7.93347
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 76.1731
Upper Bound 120.2269
5% Trimmed Mean 98.2222
Median 99.0000
Variance 314.700
Std. Deviation 17.73979
Minimum 73.00
Maximum 123.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Range 50.00
Interquartile Range 27.00
Skewness -.056 .913
Kurtosis 1.865 2.000
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
AST
N 10
Normal Parametersa,b Mean 99.6000
Std. Deviation 12.77324
Most Extreme Differences Absolute .259
Positive .188
Negative -.259
Test Statistic .259
Asymp. Sig. (2-tailed) .055c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Test of Homogeneity of Variances
AST
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.736 1 8 .416
ANOVA
AST
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 19.600 1 19.600 .108 .751
Within Groups 1448.800 8 181.100
Total 1468.400 9
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Pair 1 Jam_0 101.0000 5 6.89202 3.08221
Jam_24 98.2000 5 17.73979 7.93347
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Jam_0 & Jam_24 5 -.564 .322
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Jam_0 -
Jam_24
2.8000
0 22.36515 10.00200 -24.97000 30.57000 .280 4 .793
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Lampiran 11. Analisis Statistik Aktivitas ALT pada Kelompok Perlakuan Infusa Setelah
Induksi Karbon Tetraklorida 2 mL/kgBB
Case Processing Summary
Kelompok
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
ALT CCl4 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
Olive Oil 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
Perlakuan 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
Perlakuan Dosis 5 g/kgBB 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
Perlakuan Dosis 10 g/kgBB 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
Perlakuan Dosis 20 g/kgBB 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
ALT CCl4 Mean 243.0000 6.75278
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 224.2513
Upper Bound 261.7487
5% Trimmed Mean 243.1111
Median 241.0000
Variance 228.000
Std. Deviation 15.09967
Minimum 222.00
Maximum 262.00
Range 40.00
Interquartile Range 27.00
Skewness -.219 .913
Kurtosis -.017 2.000
Olive Oil Mean 44.6000 2.83901
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 36.7176
Upper Bound 52.4824
5% Trimmed Mean 44.7222
Median 45.0000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Variance 40.300
Std. Deviation 6.34823
Minimum 35.00
Maximum 52.00
Range 17.00
Interquartile Range 11.00
Skewness -.724 .913
Kurtosis .953 2.000
Perlakuan Mean 51.2000 5.05371
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 37.1686
Upper Bound 65.2314
5% Trimmed Mean 51.3333
Median 50.0000
Variance 127.700
Std. Deviation 11.30044
Minimum 35.00
Maximum 65.00
Range 30.00
Interquartile Range 20.00
Skewness -.388 .913
Kurtosis .232 2.000
Perlakuan Dosis 5 g/kgBB Mean 137.2000 4.29418
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 125.2774
Upper Bound 149.1226
5% Trimmed Mean 137.4444
Median 137.0000
Variance 92.200
Std. Deviation 9.60208
Minimum 123.00
Maximum 147.00
Range 24.00
Interquartile Range 17.50
Skewness -.697 .913
Kurtosis -.105 2.000
Perlakuan Dosis 10 g/kgBB Mean 99.6000 4.13038
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 88.1322
Upper Bound 111.0678
5% Trimmed Mean 99.5556
Median 100.0000
Variance 85.300
Std. Deviation 9.23580
Minimum 89.00
Maximum 111.00
Range 22.00
Interquartile Range 18.00
Skewness .060 .913
Kurtosis -2.068 2.000
Perlakuan Dosis 20 g/kgBB Mean 69.2000 4.85180
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 55.7292
Upper Bound 82.6708
5% Trimmed Mean 69.3889
Median 72.0000
Variance 117.700
Std. Deviation 10.84896
Minimum 55.00
Maximum 80.00
Range 25.00
Interquartile Range 21.00
Skewness -.474 .913
Kurtosis -2.149 2.000
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ALT
N 30
Normal Parametersa,b Mean 107.4667
Std. Deviation 70.03779
Most Extreme Differences Absolute .154
Positive .154
Negative -.150
Test Statistic .154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Asymp. Sig. (2-tailed) .067c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Test of Homogeneity of Variances
ALT
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.764 5 24 .585
ANOVA
ALT
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 139488.667 5 27897.733 242.168 .000
Within Groups 2764.800 24 115.200
Total 142253.467 29
Multiple Comparisons
Dependent Variable: ALT
LSD
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
CCl4 Olive Oil 198.40000* 6.78823 .000 184.3898 212.4102
Perlakuan 191.80000* 6.78823 .000 177.7898 205.8102
Perlakuan Dosis 5 g/kgBB 105.80000* 6.78823 .000 91.7898 119.8102
Perlakuan Dosis 10 g/kgBB 143.40000* 6.78823 .000 129.3898 157.4102
Perlakuan Dosis 20 g/kgBB 173.80000* 6.78823 .000 159.7898 187.8102
Olive Oil CCl4 -198.40000* 6.78823 .000 -212.4102 -184.3898
Perlakuan -6.60000 6.78823 .341 -20.6102 7.4102
Perlakuan Dosis 5 g/kgBB -92.60000* 6.78823 .000 -106.6102 -78.5898
Perlakuan Dosis 10 g/kgBB -55.00000* 6.78823 .000 -69.0102 -40.9898
Perlakuan Dosis 20 g/kgBB -24.60000* 6.78823 .001 -38.6102 -10.5898
Perlakuan CCl4 -191.80000* 6.78823 .000 -205.8102 -177.7898
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Olive Oil 6.60000 6.78823 .341 -7.4102 20.6102
Perlakuan Dosis 5 g/kgBB -86.00000* 6.78823 .000 -100.0102 -71.9898
Perlakuan Dosis 10 g/kgBB -48.40000* 6.78823 .000 -62.4102 -34.3898
Perlakuan Dosis 20 g/kgBB -18.00000* 6.78823 .014 -32.0102 -3.9898
Perlakuan
Dosis 5
g/kgBB
CCl4 -105.80000* 6.78823 .000 -119.8102 -91.7898
Olive Oil 92.60000* 6.78823 .000 78.5898 106.6102
Perlakuan 86.00000* 6.78823 .000 71.9898 100.0102
Perlakuan Dosis 10 g/kgBB 37.60000* 6.78823 .000 23.5898 51.6102
Perlakuan Dosis 20 g/kgBB 68.00000* 6.78823 .000 53.9898 82.0102
Perlakuan
Dosis 10
g/kgBB
CCl4 -143.40000* 6.78823 .000 -157.4102 -129.3898
Olive Oil 55.00000* 6.78823 .000 40.9898 69.0102
Perlakuan 48.40000* 6.78823 .000 34.3898 62.4102
Perlakuan Dosis 5 g/kgBB -37.60000* 6.78823 .000 -51.6102 -23.5898
Perlakuan Dosis 20 g/kgBB 30.40000* 6.78823 .000 16.3898 44.4102
Perlakuan
Dosis 20
g/kgBB
CCl4 -173.80000* 6.78823 .000 -187.8102 -159.7898
Olive Oil 24.60000* 6.78823 .001 10.5898 38.6102
Perlakuan 18.00000* 6.78823 .014 3.9898 32.0102
Perlakuan Dosis 5 g/kgBB -68.00000* 6.78823 .000 -82.0102 -53.9898
Perlakuan Dosis 10 g/kgBB -30.40000* 6.78823 .000 -44.4102 -16.3898
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Lampiran 12. Analisis Statistik Aktivitas AST pada Kelompok Perlakuan Infusa Setelah
Induksi Karbon Tetraklorida 2 mL/kgBB
Case Processing Summary
Kelompok
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
AST CCl4 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
Olive Oil 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
Perlakuan 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
Perlakuan Dosis 5 g/kgBB 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
Perlakuan Dosis 10 g/kgBB 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
Perlakuan Dosis 20 g/kgBB 5 100.0% 0 0.0% 5 100.0%
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
AST CCl4 Mean 532.6000 9.55301
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 506.0766
Upper Bound 559.1234
5% Trimmed Mean 533.3333
Median 536.0000
Variance 456.300
Std. Deviation 21.36118
Minimum 499.00
Maximum 553.00
Range 54.00
Interquartile Range 37.50
Skewness -1.108 .913
Kurtosis 1.036 2.000
Olive Oil Mean 99.0000 7.19027
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 79.0366
Upper Bound 118.9634
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
5% Trimmed Mean 98.8333
Median 99.0000
Variance 258.500
Std. Deviation 16.07794
Minimum 78.00
Maximum 123.00
Range 45.00
Interquartile Range 25.00
Skewness .451 .913
Kurtosis 1.849 2.000
Perlakuan Mean 88.6000 4.08167
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 77.2675
Upper Bound 99.9325
5% Trimmed Mean 88.5556
Median 90.0000
Variance 83.300
Std. Deviation 9.12688
Minimum 77.00
Maximum 101.00
Range 24.00
Interquartile Range 16.50
Skewness .116 .913
Kurtosis -.277 2.000
Perlakuan Dosis 5 g/kgBB Mean 303.8000 7.76788
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 282.2329
Upper Bound 325.3671
5% Trimmed Mean 303.5000
Median 296.0000
Variance 301.700
Std. Deviation 17.36951
Minimum 286.00
Maximum 327.00
Range 41.00
Interquartile Range 32.50
Skewness .589 .913
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Kurtosis -1.988 2.000
Perlakuan Dosis 10 g/kgBB Mean 255.2000 20.80240
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 197.4433
Upper Bound 312.9567
5% Trimmed Mean 253.6111
Median 234.0000
Variance 2163.700
Std. Deviation 46.51559
Minimum 211.00
Maximum 328.00
Range 117.00
Interquartile Range 80.00
Skewness 1.157 .913
Kurtosis .707 2.000
Perlakuan Dosis 20 g/kgBB Mean 196.2000 3.26190
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 187.1435
Upper Bound 205.2565
5% Trimmed Mean 196.2222
Median 197.0000
Variance 53.200
Std. Deviation 7.29383
Minimum 187.00
Maximum 205.00
Range 18.00
Interquartile Range 14.00
Skewness -.136 .913
Kurtosis -1.630 2.000
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
AST
N 30
Normal Parametersa,b Mean 245.9000
Std. Deviation 153.73631
Most Extreme Differences Absolute .136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Positive .131
Negative -.136
Test Statistic .136
Asymp. Sig. (2-tailed) .165c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Test of Homogeneity of Variances
AST
Levene Statistic df1 df2 Sig.
4.296 5 24 .006
ANOVA
AST
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 672143.900 5 134428.780 243.185 .000
Within Groups 13266.800 24 552.783
Total 685410.700 29
Multiple Comparisons
Dependent Variable: AST
LSD
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
CCl4 Olive Oil 433.60000* 14.86988 .000 402.9101 464.2899
Perlakuan 444.00000* 14.86988 .000 413.3101 474.6899
Perlakuan Dosis 5 g/kgBB 228.80000* 14.86988 .000 198.1101 259.4899
Perlakuan Dosis 10 g/kgBB 277.40000* 14.86988 .000 246.7101 308.0899
Perlakuan Dosis 20 g/kgBB 336.40000* 14.86988 .000 305.7101 367.0899
Olive Oil CCl4 -433.60000* 14.86988 .000 -464.2899 -402.9101
Perlakuan 10.40000 14.86988 .491 -20.2899 41.0899
Perlakuan Dosis 5 g/kgBB -204.80000* 14.86988 .000 -235.4899 -174.1101
Perlakuan Dosis 10 g/kgBB -156.20000* 14.86988 .000 -186.8899 -125.5101
Perlakuan Dosis 20 g/kgBB -97.20000* 14.86988 .000 -127.8899 -66.5101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Perlakuan CCl4 -444.00000* 14.86988 .000 -474.6899 -413.3101
Olive Oil -10.40000 14.86988 .491 -41.0899 20.2899
Perlakuan Dosis 5 g/kgBB -215.20000* 14.86988 .000 -245.8899 -184.5101
Perlakuan Dosis 10 g/kgBB -166.60000* 14.86988 .000 -197.2899 -135.9101
Perlakuan Dosis 20 g/kgBB -107.60000* 14.86988 .000 -138.2899 -76.9101
Perlakuan Dosis 5
g/kgBB
CCl4 -228.80000* 14.86988 .000 -259.4899 -198.1101
Olive Oil 204.80000* 14.86988 .000 174.1101 235.4899
Perlakuan 215.20000* 14.86988 .000 184.5101 245.8899
Perlakuan Dosis 10 g/kgBB 48.60000* 14.86988 .003 17.9101 79.2899
Perlakuan Dosis 20 g/kgBB 107.60000* 14.86988 .000 76.9101 138.2899
Perlakuan Dosis 10
g/kgBB
CCl4 -277.40000* 14.86988 .000 -308.0899 -246.7101
Olive Oil 156.20000* 14.86988 .000 125.5101 186.8899
Perlakuan 166.60000* 14.86988 .000 135.9101 197.2899
Perlakuan Dosis 5 g/kgBB -48.60000* 14.86988 .003 -79.2899 -17.9101
Perlakuan Dosis 20 g/kgBB 59.00000* 14.86988 .001 28.3101 89.6899
Perlakuan Dosis 20
g/kgBB
CCl4 -336.40000* 14.86988 .000 -367.0899 -305.7101
Olive Oil 97.20000* 14.86988 .000 66.5101 127.8899
Perlakuan 107.60000* 14.86988 .000 76.9101 138.2899
Perlakuan Dosis 5 g/kgBB -107.60000* 14.86988 .000 -138.2899 -76.9101
Perlakuan Dosis 10 g/kgBB -59.00000* 14.86988 .001 -89.6899 -28.3101
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Lampiran 13. Perhitungan Persen Efek Hepatoprotektif
{1-(𝑝𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛− 𝑝𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓)
(𝑝𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 ℎ𝑒𝑝𝑎𝑡𝑜𝑡𝑜𝑘𝑠𝑖𝑛− 𝑝𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐿𝑇 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓)}x 100%
1. Kelompok perlakuan dosis 5 g/kgBB
ALT = {1-137,20−44,60
243,00−44,60}x 100% = 53,33 %
AST = {1-303,80−99,00
532,60−99,00}x 100% = 52,77 %
2. Kelompok perlakuan dosis 10 g/kgBB
ALT = {1-99,60−44,60
243,00−44,60}x 100% = 72,28 %
AST = {1-255,20−99,00
532,60−99,00}x 100% = 63,98 %
3. Kelompok perlakuan dosis 20 g/kgBB
ALT = {1-69,20−44,60
243,00−44,60}x 100% = 87,61 %
AST = {1-196,20−99,00
532,60−99,00}x 100% = 77,59 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Lampiran 14. Perhitungan Konversi Dosis Infusa Biji Parinarium glaberimum
Hasskuntuk Manusia
Nilai konversi tikus 200 g ke manusia 70 kg = 56, dosis untuk manusia 70 kg = dosis tikus 200
g x nilai konversi. Maka dosis infusa biji Parinarium glaberimum Hassk. yaitu :
Infusa biji Parinarium glaberimum Hassk. dosis 5 g/kgBB
5 g/kgBB = 5 g/1000 gBB = 1 g/200 gBB
1 g/200 gBB x 56 = 56 g/70 kgBB manusia
Infusa biji Parinarium glaberimum Hassk. dosis 10 g/kgBB
10 g/kgBB = 10 g/1000 gBB = 2 g/200 gBB
2 g/200 gBB x 56 = 112 g/70 kgBB manusia
Infusa biji Parinarium glaberimum Hassk. dosis 20 g/kgBB
20 g/kgBB = 20 g/1000 gBB = 4 g/200 gBB
4 g/200 gBB x 56 = 224 g/70 kgBB manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “ Efek Hepatoprotektif Jangka
Panjang Infusa Biji Atung Parinarium glaberimum Hassk. pada Tikus
Jantan Galur Wistar Terinduksi Karbon Tetraklorida” memiliki nama
lengkap Willy Sandjojo, lahir di Pontianak, 3 April 1995, merupakan
anak pertama dari pasangan Sandjojo Djahri dan Lim Mui Lie.
Penulis menempuh pendidikan formal di TK Santa Maria (2000-
2001), tingkat Sekolah Dasar di SD Karya Yosef (2001-2007), tingkat
Sekolah Menengah Pertama di SMP Santu Petrus (2007-2010),
tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA Santu Petrus (2010-2013). Penulis melanjutkan
pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tahun 2013. Selama
masa perkuliahan, penulis aktif di kegiatan organisasi kerohanian yaitu Komunitas Mahasiswa
Buddhis dan Kong Hu Cu Dharma Virya (KMBK-DV) sebagai anggota divisi (2013-2014)
dan koordinator divisi (2014-2015). Penulis juga pernah terlibat dalam kepanitiaan lain seperti
seminar nasional #1LoveYourself oleh Khrisnamurti pada tahun 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI