plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya....
TRANSCRIPT
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN
TINGKAT PENGAWASAN TERHADAP PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI INDONESIA
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek
Indonesia)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
NOVRIDITUS ARDIAN JEFRY PURWAKA
Nim : 102114110
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN
TINGKAT PENGAWASAN TERHADAP PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI INDONESIA
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek
Indonesia)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
NOVRIDITUS ARDIAN JEFRY PURWAKA
Nim : 102114110
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Jalan Tuhan mungkin bukan yang termudah,
Jalan Tuhan mungkin bukan yang tercepat,
Dan Jalan Tuhan pun mungkin tak selalu indah,
Tapi percayalah bahwa Jalan Tuhan adalah yang terbaik
Ku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Bapakku Pdt. Heri Purwaka, S. pd dan Ibuku Kurnia Indah P
Opaku Pdt. Paulus Djoko P dan Omaku Ribkah Puji H
Adekku Eleazar Brian Dhima P
Semua Saudara dan Sahabatku
Dan Suleshoper tercinta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN
TINGKAT PENGAWASAN TERHADAP PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI INDONESIA
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek
Indonesia)
Yang dimajukan untuk diuji pada tanggal 28 November 2014 adalah hasil karya
saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 30 November 2014
Yang membuat pernyataan
(Novriditus Ardian Jefry Purwaka)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Novriditus Ardian Jefry Purwaka
Nomor Induk Mahasiswa : 102114110
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE,
DAN TINGKAT PENGAWASAN TERHADAP PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI INDONESIA
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
hak kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain untuk keperluan akademis tanpa perlu
meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya, selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 30 November 2014
Yang menyatakan,
(Novriditus Ardian Jefry Purwaka)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus
Kristus atas segala berkat dan penyertaan yang luar biasa, sehingga penulis bisa
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, dan Tingkat Pengawasan Terhadap Pengungkapan
Corporate Social Responsibility di Indonesia (Studi Empirispada Perusahaan
Manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia)”. Penulisan skripsi ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan,
bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selakuRektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Antonius Diksa Kuntara, S.E.,MFA.,QIA selaku Wakil Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sekaligus Dosen
Pembimbing Akademik saya.
4. Drs. Y. P. Supardiyono, Akt., M.Si., QIA., CA selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si.,Akt., QIA., CA selaku Dosen
Pembimbing yang telah banyak memberikan waktu, bimbingan, masukan,
dan saran dalam penulisan skripsi ini.
6. Dr. Fr. Ninik Yudianti. M.Acc., QIA selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
7. Drs. G. Anto Listianto M.S.A., Akt selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya
dalam proses perkuliahan.
9. Kedua orang tuaku yang tersayang, Bapak Pdt. H. Heri Purwaka S.pd dan
Ibu Kurnia Indah Palupi yang selalu memberikan doa, nasehat, semangat,
dorongan, kasih sayang yang tak terhingga dan perhatian yang luar biasa,
dan segala sesuatu kebutuhan selama saya kuliah.
10. Adik saya Brian yang selalu memberikan doa, motivasi, dukungan dan
perhatian yang tak terhingga.
11. Keluarga besarku, Opa Paulus D P dan Oma Ribkah Puji H, dan seluruh
keluargaku yang selalu memberi motivasi, doa dan kasih yang luar biasa,
sehingga menjadikan aku kuat dalam melalui segala suka duka hidup.
12. Semua keluarga besar Suleshop yang setiap hari tidak henti-henti
memberikan semangat, doa, dan kekuatan dalam mengerjakan tugas ini.
13. Sahabat dan teman-temanku, Lepot, Dista, Kentung, Pakde beserta
keluarga besar Kos Pak Jendral.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
14. Teman-teman Akuntansi 2010 maupun prodi lainnya, dan semua orang
yang pernah aku temui. Terima kasih atas dukungan, doa dan kebersamaan
yang boleh kita lalui bersama.
15. Teman-teman bimbingan dan kelas MPT Pak Yusef, Satya, Adit, Asty,
Hetty, Dinda, Titin, dan Willy Terima kasih atas saran, kritikan, dukungan,
semangat dan kebersamaannya.
16. Teman-teman mahasiswa fakultas ekonomi terutama mahasiswa akuntansi
angkatan 2010 yang telah memberikan warna baru dalam perjalanan
perkuliahan serta kebersamaan yang terjalin selama ini.
17. Kakak tingkat yang memberikan motivasi dan dukungan dalam materi
maupun doa dalam pengerjaan skripsi ini.
18. Keluarga besar GPDI Kaliputih, Seluruh Sidang jemaat, Komisi Pemuda,
Komisi Sekolah Minggu, Rekan Tim Pelayanan, dan Keluarga Besar GKI
Gejayan yang telah memberikan dukungan moral dan doa yang menjadi
penguat iman sehingga dapat memberikan dukungan psikologis dalam
hidup saya.
19. Semua pihak yang membantu, mendukung, dan berpartisipasi dalam
penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
20. Yang utama dan terutama kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan banyak sekali berkat dan kekuatan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis.Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan dapat menjadi salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya.
Yogyakarta, 30 November 2014
Novriditus Ardian Jefry Purwaka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................ v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................ vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... ................................................................................ xi
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xiv
ABSTRAK ............................................................................................................ xv
ABSTRACT .......................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A Latar Belakang ....................................................................................... 1
B Rumusan Masalah .................................................................................. 7
C Batasan Masalah.. .................................................................................. 8
D Tujuan Penelitian ................................................................................... 8
E Manfaat Penelitian ................................................................................. 9
F Sistematika Penelitian .......................................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 12
A. Landasan Teori .................................................................................... 12
1. Teori Legitimasi ............................................................................... 12
2. Teori Stakeholder ............................................................................ 12
3. Teori Kontrak sosial ........................................................................ 13
4. Teori Regulasi ................................................................................. 14
5. Teori Keagenan ................................................................................ 14
B. Definisi dan KonsepCorporate Social Responsibility ...................................... 15
C. Pengungkapan Corporate Social Responsibility .............................................. 24
D. Perumusan Hipotesis ........................................................................................ 26
E. Penelitian Terdahulu .......................................................................................... 34
F. Kerangka Pemikiran.......................................................................................... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 37
A.Objek Penelitian .................................................................................... 37
B.Metode dan Desain Penelitian ................................................................ 38
C.Jenis Data ............................................................................................... 38
D.Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 38
E.Variabel Penelitian.................................................................................. 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
F.Metode Analisis Data .............................................................................. 46
BAB IV DESKRIPSI DAN PROFIL PERUSAHAAN ......................................... 55
A. Desain Objek Penelitian ........................................................................ 55
B. Profil Perusahaan ................................................................................... 56
BAB V ANALISISDATA DAN PEMBAHASAN .............................................. 60
A. Analisis Data ......................................................................................... 60
1. Analisis Statistik Deskriptif .............................................................. 60
2. Pengukuran Variabel ......................................................................... 61
3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 69
4. Uji Hipotesis ..................................................................................... 76
B. Pembahasan ........................................................................................... 80
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 86
A. Kesimpulan .......................................................................................... 86
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 86
C. Saran ...................................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 88
LAMPIRAN ........................................................................................................... 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 34
4.1 Prosedur pemilihan sampel penelitian Penelitian ............................................ 55
4.2 Profil Perusahaan ............................................................................................. 55
5.2 Pengungkapan CSR .......................................................................................... 62
5.3 Ukuran Dewan Komisaris ................................................................................ 69
5.4 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ....................................................................... 70
5.5 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................................... 72
5.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser .................................................. 73
5.7 Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................................... 75
5.8 Keputusan ada tidaknya Autokorelasi .............................................................. 76
5.9 Hasil Uji Anova ............................................................................................... 76
5.10 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi ......................................................... 77
5.11 Hasil Pengujian Regresi ................................................................................. 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 36
5.1 Hasil Uji Normalitas ........................................................................................ 71
5.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................................... 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS,
DAN TINGKAT PENGAWASAN TERHADAP
PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
DI INDONESIA
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Listing di Bursa Efek Indonesia)
Novriditus Ardian Jefry Purwaka
NIM :102114110
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh
ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pengawasan yang diukur dengan
leverage, ukuran dewan komisaris, dan kepemilikan saham public terhadap
pengungkapan corporate social responsibility(CSR).Corporate social
responsibilitymerupakan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan, energi,
kesehatan, keselamatan tenaga kerja, ketenagakerjaan, produk, masyarakat dan
umum.
Jenis penelitian ini adalah studi empiris.Populasi penelitian ini adalah
seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tahun 2010-2012 berjumlah 146 perusahaan.Dengan menggunakan metode
purposive sampling, terdapat 44 perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria
sebagai sampel.Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier
berganda.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: (1) Ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSRsehingga H1 diterima. (2)
Profitabilitastidak berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR sehingga H2
ditolak. (3) Tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage tidak berpengaruh
negatif terhadap CSR sehinggaH3 ditolak. (4) Tingkat pengawasan yang diukur
dengan ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap CSR
sehinggaH4diterima. (5) Tingkat pengawasan yang diukur dengan kepemilikan
saham publictidak berpengaruh positif terhadap CSR sehinggaH5 ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF SIZE, PROFITABILITY, AND
THE LEVEL OF SUPERVISION OF DISCLOSURE OF
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY IN INDONESIA
(An Empirical Study on Manufacture Companies Listed in the Indonesia
Stock Exchange)
Novriditus Ardian Jefry Purwaka
NIM :102114110
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014
This research aims at empirically analizing about size, profitability and the
level of supervision as measured by leverage, a board of commissioners, and
public stock ownership to corporate social responsibility disclosure. Corporate
social responsibility disclosure is the responsibility to the environment, energy,
health, safety labor, employment, products, and community in general.
This study is an empirical study. The population of sample was all listed
manufacture companies in the Indonesia Stock Exchange from 2010 until 2012,
with total member of 146 companies. Using purposive sampling method, there
were 44 manufacture companies fulfilled the criteria of this research sample. Data
analysis technique is multiple linier regressions.
Based on the research result, it was found that: (1) Firm size had the
positive effect to corporate social responsibility disclosure so that H1 is accepted.
(2) Profitability had no positive effect to corporate social responsibility disclosure
so that H2 is not accepted. (3)The level of supervision as measured by leverage
had no negative effect to corporate social responsibility disclosure so that H3 is not
accepted. (4) The level of supervision as measured by a board of commissioners
had positive effect to corporate social responsibility disclosure so that H4 is
accepted. (5) The level of supervision as measured by public stock ownership had
no positive effect to corporate social responsibility disclosure so that H5 is no
accepted.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan bisnis terutama yang bergerak di bidang manufaktur baik secara
langsung maupun yang tidak langsung tentu memberikan dampak pada
lingkungan sekitarnya seperti masalah-masalah polusi, limbah, keamanan produk
dan tenaga kerja. Dampak terhadap lingkungan tersebut mempengaruhi kesadaran
perusahaan akan pentingnya melaksanakan tanggung jawab sosial atau yang
dikenal dengan CSR (Corporate SocialResponsibility).
Berperilaku bisnis secara mulia, jujur, adil dan bertanggung jawab adalah
kewajiban untuk menjaga eksistensi perusahaan di tengah masyarakat. Namun,
satu hal ini belum cukup bagi perusahaan. Perusahaan semakin menyadari bahwa
CSR juga diperlukan sebagai bentuk kepedulian terhadap kepentingan
stakeholders.
Kesadaran stakeholders akan pentingnya pembangunan berkelanjutan
yang dilakukan oleh perusahaan mendorong perusahaan untuk mengungkapkan
praktik-praktik atau kegiatan CSR yang dilakukan. Lebih lanjut lagi, menurut
Deegan dan Gordon (1996), dalam Jose dan Lee (2006), tekanan stakeholders
terhadap perusahaan untuk dapat secara efektif menjalankan kegiatan
lingkungannya serta tuntutan agar perusahaan menjadi akuntabel juga
menyebabkan peningkatan perusahaan yang melakukan pengungkapan
lingkungan. Ini menjelaskan isu-isu yang berkaitan dengan reputasi, manajemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
risiko dan keunggulan kompetitif juga menjadi kekuatan yang mendorong
perusahaan untuk melakukan pengungkapan CSR. Semakin kuat tekanan
stakeholder dalam hal pengungkapan praktik - praktik CSR yang dilakukan oleh
perusahaan menyebabkan perlu memasukkan unsur sosial dalam
pertanggungjawaban perusahaan ke dalam akuntansi. CSR disclosure dapat
digunakan oleh manajemen sebagai sarana untuk mempertanggungjawabkan
kinerja sosial perusahaan dan memberikan informasi yang berguna dalam
pengambilan keputusan bagi stakeholders.
Dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Pasal 74 ayat 1 Undang-undang tersebut menyebutkan bahwa ”Perseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/ atau berkaitan dengan sumber daya
alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”. Dalam
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, pasal 15 (b)
menyatakan bahwa ”setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung
jawab sosial perusahaan”.
Pengungkapan CSR sudah menjadi tuntutan bagi perusahaan di Indonesia
sebagai sebuah tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat,
lingkungan, karyawan, dan sosial. Hal tersebut dapat dilihat semakin banyaknya
perusahaan yang melakukan pengungkapan CSR. Di Indonesia sendiri telah
banyak penelitian mengenai CSR yang dilakukan, beberapa diantaranya dilakukan
oleh Marwata (2001), Sembiring (2005), Anggraini (2006), Devina (2004), dan
Fahrizqi (2010). Penelitian yang dilakukan sebelumnya menghasilkan
keberagaman hasil. Beberapa variabel yang sering diteliti dalam penelitian –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
penelitian terdahulu seperti ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat
pengawasan yang diukur dengan leverage, ukuran dewan komisaris dan
kepemilikan saham public menghasilkan perbedaan hasil dari masing – masing
penelitian yang pernah dilakukan.
Ukuran suatu perusahaan dapat mempengaruhi luas pengungkapan
informasi dalam laporan keuangan mereka. Secara umum perusahaan besar akan
mengungkapkan informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Ukuran
perusahaan berhubungan sangat tinggi terhadap pengungkapan CSR, karena
perusahaan dapat diukur dari sisi tenaga kerja dan total aktiva. Karena semakin
banyak jumlah tenaga kerja maka akan berbanding lurus terhadap tanggung jawab
yang harus dilakukan oleh perusahaan kepada tenaga kerja. Dan semakin besar
pula aktiva yang dimiliki perusahaan akan mempengaruhi jumlah pengungkapan
CSR yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Teori agensi menyatakan bahwa
perusahaan besar memiliki biaya keagenan yang lebih besar daripada perusahaan
kecil (Marwata, 2001). Penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005) dan
Fahrizqi (2010) menyebutkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR.
Profitabilitas merupakan gambaran dari bagaimana perusahaan dapat
mengelola aktivitas perusahaan sehingga memperoleh keuntungan dari berbagai
aspek. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Heckston dan Milne (1996)
menyatakan bahwa profitabilitas merupakan faktor penting dalam perusahaan
untuk memberikan kebebasan bagi pihak manajemen untuk melakukan
pengungkapan CSR kepada pihak pemegang saham perusahaan. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Teori Kontrak Sosial yang dihubungkan dengan tingkat profitabilitas perusahaan,
semakin besar keuntungan yang didapat perusahaan maka semakin besar pula
jumlah pengungkapan yang harus dilakukan oleh perusahaan sebagai sarana
menjalin hubungan (relasi) dalam kehidupan sosial masyarakat, agar terjadi
keselarasan, keserasian, dan keseimbangan, termasuk dalam lingkungan.
Banyak hasil penelitian yang kurang konsisten mengenai pengaruh
variabel leverage terhadap pengungkapan CSR. Leverage adalah suatu faktor
yang menunjukkan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan,
untuk melihat tingkat resiko tidak tertagihnya suatu utang. Scott (2000)
menyampaikan pendapat yang mengatakan bahwa semakin tinggi leverage
kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak
utang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi
dibandingkan laba dimasa depan. Sejalan dengan teori keagenan, jika perusahaan
memiliki rasio leverage yang tinggi maka akan mengungkapkan lebih banyak
informasi karena biaya keagenan perusahaan strukturnya akan dilihat dari modal
yang lebih tinggi. Sehingga pada penelitian Sembiring (2005), Anggraini (2006),
dan Fahrizqi (2010) tidak ditemukan pengaruh antara leverage dan pengungkapan
CSR perusahaan.
Dewan komisaris adalah wakil shareholder dalam perusahaan yang
berbadan hukum perseroan terbatas yang berfungsi mengawasi pengelolaan
perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen (direksi), dan bertanggung jawab
untuk menentukan apakah manajemen memenuhi tanggung jawab mereka dalam
mengembangkan dan menyelenggarakan pengendalian intern perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
(Mulyadi, 2002). Menurut Teori Keagenan, hubungan keagenan adalah sebuah
kontrak antara principal dan agent sehingga harus terjadi hubungan yang saling
menguntungkan. Semakin banyak dewan komisaris dalam sebuah perusahaan
menandakan bahwa semakin besar pengungkapan CSR yang dapat dilakukan
perusahaan, karena dewan komisaris memiliki wewenang besar untuk
mengendalikan pihak manajerial sehingga tidak dapat berjalan semaunya sendiri.
Penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005) menyimpulkan bahwa ada
pengaruh positif antara ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan CSR.
Kepemilikan saham public menunjukkan rasio perbandingan antara saham
yang dimiliki perusahaan dan saham yang public. Hal ini berarti, semakin besar
kemungkinan informasi mengenai keadaan dan kegiatan perusahaan dipantau oleh
masyarakat dan para stakeholder sehingga perusahaan harus melaporkan
informasi sebaik mungkin guna mendapatkan penilaian yang baik dimata publik.
Hasibuan (2001) dalam Eka (2011) menjelaskan bahwa semakin tinggi rasio/
tingkat kepemilikan publik dalam perusahaan diprediksi akan melakukan tingkat
pengungkapan yang lebih luas.
Penelitian ini akan menguji variable faktor-faktor yang mempengaruhi
pengungkapan CSR. Penelitian ini akan menguji pengaruh variabel ukuran
perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage,
ukuran dewan komisaris, dan kepemilikan saham public terhadap pengungkapan
CSR pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Faktor-faktor diatas sebelumnya
telah diteliti oleh beberapa ahli dan dapat disimpulkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Heckston dan Milne (1996) menemukan bahwa terdapat pengaruh positif
ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR. Riset penelitian empiris
terhadap hubungan antara profitabilitas dan pengungkapan sosial perusahaan
menghasilkan hasil yang sangat beragam. Penelitian Bowman dan Haire (1976)
serta Preston (1978) dalam Hackston dan Milne (1996) mendukung hubungan
profitabilitas dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005) dan Anggraeni
(2006) menunjukan hasil bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan sosial dan lingkungan perusahaan.
Menurut Belkaoui dan Karpik (1989) keputusan untuk mengungkapkan
CSR akan mengikuti suatu pengeluaran untuk pengungkapan yang menurunkan
pendapatan. Perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi mengakibatkan
pengawasan yang tinggi dilakukan oleh debtholder terhadap aktivitas perusahaan.
Sesuai dengan teori agensi maka manajemen perusahaan dengan tingkat leverage
yang tinggi akan mengurangi pengungkapan tanggung jawab sosial yang
dibuatnya agar tidak menjadi sorotan dari para debtholders.
Beasly (2001) menyatakan bahwa semakin besar jumlah anggota dewan
komisaris maka akan semakin mudah mengendalikan Chief Eexecutive Officer
(CEO) dan monitoring yang dilakukan akan semakin efektif. Dengan demikian,
semakin besar dewan komisaris maka akan semakin mudah untuk mengendalikan
CEO untuk mengungkapkan informasi sosial perusahaan.
Dalam hubungan kepemilikan saham public dan pengungkapan CSR juga
menunjukkan perbedaan hasil yang tidak konsisten. Hasil penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dilakukan oleh Puspitasa sri (2012) dalam Eka (2011) menunjukkan bahwa
kepemilikan saham public berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Bertolak
belakang dengan hal tersebut hasil penelitian yang dilakukan oleh Bajuri (2007)
menunjukkan bahwa kepemilikan saham publik tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR.
Seiring dengan maraknya pengungkapan CSR dari perusahaan –
perusahaan besar tak lepas dari adanya faktor-faktor yang mendorong hal tersebut
terjadi. Hal ini membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
menganalisa faktor – faktor seperti ukuran perusahaan, profitabilitas, dan Tingkat
Pengawasan yang diukur dengan leverage, ukuran dewan komisaris, dan
kepemilikan saham public.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian, masalah dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap
pengungkapan CSR?
2. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan
CSR?
3. Apakah tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage berpengaruh
negatif terhadap pengungkapan CSR?
4. Apakah tingkat pengawasan yang diukur dengan ukuran dewan
komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
5. Apakah tingkat pengawasan yang diukur dengan kepemilikan saham
public berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR?
C. Batasan Masalah
Untuk mempermudah dalam penentuan luas atau scope dari pembahasan
masalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi indeks CSR, maka masalah
yang akan dibahas penulis pada penulisan skripsi ini dibatasi pada variabel ukuran
perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage,
ukuran dewan komisaris, dan kepemilikan saham public.
D. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada
perusahaan manufaktur.
Secara khusus tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk memperoleh bukti empiris bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
positif terhadap pengungkapan CSR.
2. Untuk memperoleh bukti empiris bahwa profitabilitas berpengaruh positif
terhadap pengungkapan CSR.
3. Untuk memperoleh bukti empiris bahwa tingkat pengawasan yang diukur
dengan leverage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan CSR?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
4. Untuk memperoleh bukti empiris bahwa tingkat pengawasan yang diukur
dengan ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap
pengungkapan CSR?
5. Untuk memperoleh bukti empiris bahwa tingkat pengawasan yang diukur
dengan kepemilikan saham public berpengaruh positif terhadap
pengungkapan CSR?
E. Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Bagi dunia akademik
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan yang berarti dalam pengembangan ilmu ekonomi dan ilmu
terkait, khususnya pada bidang ilmu akuntansi. Hasil penelitian ini
juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan perbandingan
untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan CSR.
2. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
referensi untuk pengambilan kebijakan oleh manajemen perusahaan
mengenai pengungkapan CSR dalam laporan keuangan yang disajikan.
Perusahaan juga diharapkan mengetahui seberapa besar pengaruh
ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pengawasan eksternal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan / Corporate
Social Responsibility (CSR) di perusahaannya.
3. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan pengetahuan
penulis tentang masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh
gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan tingkat pengawasan eksternal terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan / Corporate Social
Responsibility (CSR).
4. Bagi pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi penyusunan standar akuntansi oleh penyusun
standar akuntansi yang saat ini sedang bersama-sama dengan
kementerian lingkungan hidup menyusun standar akuntansi
lingkungan.
5. Manfaat Teoritis
Dengan penelitian ini diharapkan hasilnya dapat memperkaya
pengetahuan yang berhubungan ilmu bidang akuntansi khususnya
mengenai CSR terutama faktor – faktor ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan tingkat pengawasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari beberapa bagian yang masing – masing diuraikan
sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan berisi tentang alasan pemilihan judul,
Rumusan masalah, Batasan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat
penelitian, dan Sistematika penelitian.
Bab II: Landasan teori , Penjelasan mengenai CSR secara
menyeluruh, yang berisi tentang: Teori Legitimasi, Teori Stakeholder,
Teori Kontrak Sosial, Teori Regulasi, Teori Keagenan, Pengungkapan
CSR, Variabel terkait. Dan juga berisi tentang kerangka pemikiran dan
hipotesis mengenai variabel terkait.
Bab III : Metode penelitian yang berisi tentang objek
penelitian, metode dan desain penelitian, teknik pengambilan sampel,
teknik pengumpulan data, variabel penelitian, dan teknik analisis data.
Bab IV : Profil perusahaan yang berisi tentang profil dan data
perusahaan terkait informasi variabel penelitian.
Bab V : Analisis data dan pembahasan yang berisi uraian
hasil olah data dan pembahasan.
Bab VI : Kesimpulan, keterbatasan dan saran yang berisi
kesimpulan penelitian, keterbatasan dalam penelitian dan saran bagi
penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)
Legitimasi dapat diartikan sebagai penyamaan persepsi atau
asumsi bahwa sebuah tindakan yang dilakukan oleh suatu entitas
adalah merupakan tindakan yang diinginkan, pantas ataupun sesuai
dengan sistem norma, nilai, kepercayaan dan definisi yang
dikembangkan secara sosial (Suchman, (1995) dalam Rosita Candra
(2009)). Legitimasi dianggap penting bagi perusahaan dikarenakan
legitimasi masyarakat kepada perusahaan menjadi faktor yang strategis
bagi perkembangan perusahaan ke depan.
O’Donovan (2000) berpendapat legitimasi organisasi dapat
dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan
dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat.
Dengan demikian legitimasi memiliki manfaat untuk mendukung
keberlangsungan hidup suatu perusahaan (going concern).
2. Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholder theory)
Hal yang harus diketahui dalam teori stakeholder adalah bahwa
stakeholder adalah sistem yang secara eksplisit berbasis pada
pandangan tentang suatu organisasi dan lingkungannya, mengakui sifat
saling mempengaruhi antara keduanya yang kompleks dan dinamis.
Stakeholder dan organisasi saling mempengaruhi, hal ini dapat dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dari hubungan sosial keduanya yang berbentuk responsibilitas dan
akuntabilitas (Gray, et al., 1995).
Oleh karena itu organisasi memiliki tanggung jawab terhadap
stakeholdernya. Robert (1992) menyatakan bahwa pengungkapan
sosial perusahaan merupakan salah satu sarana yang sukses bagi
perusahaan untuk menegosiasikan hubungan dengan stakeholdernya.
Salah satu strategi untuk menjaga hubungan dengan para stakeholder
perusahaan adalah dengan melaksanakan CSR, dengan pelaksanaan
CSR diharapkan keinginan dari stakeholder dapat terakomodasi
sehingga akan menghasilkan hubungan yang harmonis antara
perusahaan dengan stakeholdernya. Hubungan yang harmonis akan
berakibat pada perusahaan dapat mencapai keberlanjutan atau
kelestarian perusahaannya (sustainability).
3. Teori Kontrak Sosial (Social Contract theory)
Teori ini muncul karena ada hubungan (relasi) dalam
kehidupan sosial masyarakat, agar terjadi keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan, termasuk dalam lingkungan. Maka dari itu, agar terjadi
keseimbangan (equality), perlu dibentuk kontrak sosial baik secara
tersusun baik secara tersurat maupun tersirat, sehingga terjadi
kesepakatan-kesepakatan yang saling melindungi kepentingan masing
masing (Nor Hadi.2011:96).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Social Contract dibangun dan dikembangkan, salah satunya
untuk menjelaskan hubungan antara perusahaan terhadap masyarakat
(society). Perusahaan atau organisasi secara tidak langsung maupun
langsung berdampingan dengan masyarakat dan memiliki kewajiban
pada masyarakat untuk memberi manfaat bagi masyarakat. Interaksi
perusahaan dengan masyarakat akan selalu berusaha untuk memenuhi
dan mematuhi aturan dan norma – norma yang berlaku di masyarakat,
sehingga kegiatan perusahaan dapat dipandang legitimate (Deegan,
dalam Nor Hadi 2011:96).
4. Teori Regulasi (Regulation Theory)
Teori regulasi adalah peraturan khusus yang dikeluarkan oleh
pemerintah untuk mendukung terjalinnya hubungan yang serasi,
seimbang, sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya
masyarakat setempat, untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan
lingkungannya.
5. Teori Keagenan (Agency Theory)
Hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara principal
dan agen (dikembangkan Jensen dan Meckling, 1976; dan Fama dan
Jensen, 1983). Inti dari hubungan keagenan adalah adanya pemisahaan
antara kepemilikan (pihak principal/pemegang saham) dan
pengendalian (pihak agent/manajer). Pemegang saham memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
harapan bahwa manajer akan menghasilkan return dari uang yang
mereka investasikan.
Oleh karena itu, kontrak yang baik antara pemegang saham dan
manajer adalah kontrak yang mampu menjelaskan spesifikasi-
spesifikasi apa sajakah yang harus dilakukan manajer dalam mengelola
dana para pemegang saham, dan spesifikasi tentang pembagian return
antara manajer dengan pemegang saham. Namun pada kenyataannya,
manajer tidak selalu bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang
saham sehingga menimbulkan agency problems yang diakibatkan oleh
perbedaan kepentingan kedua belah pihak.
B. Pengertian dan Penjelasan mengenai Corporate Social Responsibility
(CSR)
1. Definisi dan Konsep Corporate Social Responsibility (CSR)
Terdapat beberapa definisi CSR, salah satu yang cukup
menarik adalah yang dibuat oleh lingkar studi CSR di Indonesia,
adalah: ...upaya sungguh-sungguh dari entitas bisnis untuk
meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif
operasinya terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam ranah
ekonomi, sosial dan lingkugan, agar mencapai tujuan pembangunan
yang berkelanjutan. (Nurdizal et. All, 2011:15).
CSR menurut Global Reporting Initiative ... merupakan sebuah
insiatif bersama antara koalisi LSM di Boston Amerika Serikat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Coalition for Responsible Economics (CERES) dengan United States
Environment Program (UNEP).
World Business Council for Sustainable Development (2004)
mendefinisikan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah :
CSR is commitment of business to contribute to sustainable economic
development working with employees and their representatives, the
local community and society at large to improve quality of live, in
ways that are both good for business and good for development.
CSR merupakan komitmen bisnis yang memberikan kontribusi
terhadap keberlangsungan pembangunan ekonomi, para pekerja dan
keluarganya, komunitas lokal dan lingkungan yang lebih luas untuk
meningkatkan kualitas hidup. Menurut World Business Council For
Sustainable Development, CSR bukan sekedar discretionary, tetapi
suatu komitmen yang merupakan kebutuhan bagi perusahaan yang
baik sebagai perbaikan kualitas hidup. Secara filosofis, jika perusahaan
berusaha untuk berguna bagi umat manusia maka dalam jangka
panjang tentunya akan tetap eksis.
Draft 3 ISO 26000 guidance on social responsibility mendefinisikan CSR
adalah :
Responsibility of an organization or the impacts of its decision and
activities on society and the environment, through transparent and
ethical behavior that contributes development, health and welfare of
society; takes into account the expectations of stakeholders; is in
compliance with applicable law and consistent with international
norms of behavior and is integrated throughout the organization and
practiced in its relationship.
Tanggung jawab suatu organisasi atau dampak dari keputusan
dan kegiatan terhadap masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
transparan dan etis yang memberikan kontribusi pembangunan,
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat; memperhitungkan harapan
pemangku kepentingan, adalah sesuai dengan hukum yang berlaku dan
konsisten dengan norma-norma internasional perilaku dan terintegrasi
di seluruh organisasi dan dipraktekkan dalam hubungannya.
ISO 26000 menyatakan bahwa CSR adalah bentuk kepedulian
sosial perusahaan yang saat ini mejadi aspek penting dalam rangka
meningkatkan kinerja perusahaan. ISO 26000 adalah standar
internasional untuk tanggung jawab sosial dan bersifat guideline
(pedoman) sehingga perusahaan harus mengembangkan strategi dan
program CSR berdasarkan kondisi objektif internal dan eksternal
perusahaan (Nudrizal, et. Al. 2011:8).
Menurut Kotler (2000), CSR dikatakan sebagai discretionary
yang dalam arti luas berarti sesuatu yang dilakukan. Seandainya tidak
dilakukan, akan berakibat merugikan diri sendiri. Dari beberapa
definisi terserbut dapat disimpulkan bahwa CSR sebagai salah satu
bentuk pertanggung jawaban sosial perusahaan terhadap pihak
stakeholder dan stockholder sebagai bentuk dari karakteristik
perusahaan adalah menyeimbangkan antara perhatian terhadap aspek
ekonomis dan perhatian terhadap aspek sosial serta lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2. Alasan Perusahaan Melakukan CSR
Adapun alasan pengungkapan CSR dalam laporan tahunan
perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor external dan internal
yang dijelaskan dalam www.csrindonesia.com:
Secara umum dibedakan menjadi faktor eksternal dan
internal.Faktor eksternal terutama berkaitan dengan kritik organisasi
masyarakat sipil terhadap kinerja sosial dan lingkungan
perusahaan.Sejarah hubungan antara perusahaan dan masyarakat
mencatat banyak peristiwa tragis yang disebabkan kegiatan operasi
perusahaan.Organisasi masyarakat sipil memprotes kinerja yang buruk,
yang kemudian ditanggapi oleh perusahaan. Tanggapan defensif serta
kamuflase hijau memperumit masalah, sedang yang positif
menghasilkan perkembangan CSR.
Institusi pembiayaan yang kian kritis menanamkan investasi
memperkuat kecenderungan CSR.Demikian pula konsumen yang juga
bersedia membayar green premium untuk produk-produk tertentu yang
dihasilkan perusahaan berkinerja sosial dan lingkungan baik. Terakhir,
pasar tenaga kerja yang menunjukkan adanya pergeseran pilihan
dengan mempertimbangkan reputasi perusahaan. Gabungan faktor-
faktor eksternal itu membuat perusahaan yang menjalankan CSR
dengan sungguh-sungguh lebih berkemungkinan bertahan di tengah
kompetitifnya iklim dunia usaha. Faktor internal, misalnya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kepemimpinan puncak manajemen perusahaan yang melihat CSR
merupakan sumber peluang memperoleh keunggulan kompetitif
(responsibility is opportunity). Cukup banyak pengamat yang
berpendapat bahwa faktor internal sebagai pendorong CSR semakin
kuat berperan di masa datang.
3. Ruang Lingkup CSR
Isa dan Busyra (2008:46) dalam Alin (2012) menyatakan bahwa ada tiga
dimensi dari ruang lingkup CSR yaitu sebagai berikut:
a. Corporate Philanthrophy adalah usaha usaha amal yang dilakukan
oleh suatu perusahaan, dimana usaha-usaha amal ini tidak
berhubungan secara langsung dengan kegiatan normal perusahaan.
Usaha-usaha amal ini dapat berupa tanggapa langsung perusahaan
atas permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa
pembentukan suatu badan tertentu, seperti yayasan untuk
mengelola amal tersebut.
b. Corporate Responsibility adalah usaha – usaha sebagai wujud
pertanggung jawaban sosial perusahaan ketika sedang mengejar
profitabilitas sebagai tujuan perusahaan.
c. Corporate Policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana
hubungan perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
pemerintah yang mempengaruhi bagi perusahaan atau masyarakat
secara keseluruhan.
4. Bentuk-bentuk CSR
Di kalangan sebagian dunia usaha, sudah tumbuh pengakuan
bahwa keberhasilan ekonomi dan finansial berkaitan erat dengan
kondisi sosial dan lingkungan dimana perusahaan mereka beroperasi.
Untuk mewujudkan tanggung jawab semacam itu, dunia usaha
diharapkan memperhatikan dengan sungguh-sungguh CSR dalam
aktivitas usahanya. Pada intinya CSR merupakan komitmen dari
perusahaan untuk mengintegrasikan kepeduliannya terhadap masalah
ekonomi, sosial dan lingkungan. Menurut Isra Busyra (2008) dalam
Alin (2012) penggolongan bentuk dari CSRdapat dibagi kedalam
empat bentuk yaitu:
a. Pengelolaaan lingkungan kerja secara baik, termasuk didalamnya
penyediaan lingkungan yang aman dan nyaman, sistem kompensasi
yang layak dan perhatian terhadap kesejahteraan karyawan dan
keluarganya.
b. Kemitraan antara perusahaan dengan masyarakat, khususnya
masyarakat lokal. Kemitraan ini diwujudkan secara umum dalam
program community development untuk membantu peningkatan
kesejahteraan umum masyarakat setempat dalam kurun waktu yang
cukup panjang. Melalui program ini, diharapkan masyarakat akan
menerima manfaat keberadaan perusahaan yang digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
menopang kemandiriannya bahkan setelah perusahaan berhenti
beroperasi.
c. Penanganan kelestarian lingkungan, kegiatan ini dimulai dari
lingkungan perusahaan sendiri, termasuk melakukan penghematan
penggunaan listrik, air, dan kertas, dan lain sebagainyasampai
penanganan limbah akibat kegiatan perusahaan, agar tidak
mencemari lingkungan sekitar kantor, pabrik atau lahan.
d. Investasi sosial yang sering diartikan secara sempit sebagai
“kegiatan amal perusahaan”. Makna sesungguhnya adalah
perusahaan sumber dukungan finansial dan non-finansial terhadap
kegiatan sosial dan lingkungan yang dilakukan oleh
kelompok/organisasi lain yang pada akhirnya akan menunjang
kegiatan bisnis perusahaan, karena perusahaan melalui investasi
sosial akan dapat menuai citra yang positif (corporate image).
5. Manfaat CSR
Menurut Susanto (2009) terdapat berbagai manfaat yang dapat
diperoleh perusahaan dari aktivitas CSR yaitu:
a. Mengurangi risiko dan tuduhan terhadap perilaku tidak pantas yang
diterima perusahaan. Perusahaan yang menjalankan tanggung
jawab sosialnya secara konsisten akan mendapatkan dukungan luas
dari komunitas yang telah merasakan manfaat dari berbagai
aktivitas yang dijalankannya. CSR akan mendongkrak citra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
perusahaan, yang untuk rentang waktu panjang akan meningkatkan
reputasi perusahaan. Manakala terdapat pihak-pihak tertentu yang
menuduh perusahaan menjalankan perilaku serta praktik-praktik
yang tidak pantas, masyarakat akan menunjukkan pembelaannya.
Karyawan pun akan berdiri di belakang perusahaan, membela
institusi tempat mereka bekerja.
b. CSR dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu perusahaan
meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis.
Demikian pula ketika perusahaan diterpa kabar miring atau bahkan
ketika perusahaan melakukan kesalahan, masyarakat lebih mudah
memahami dan memaafkannya.
c. Keterlibatan dan kebanggaan karyawan. Karyawan akan merasa
bangga bekerja pada perusahaan yang memiliki reputasi yang baik,
yang secara konsisten melakukan upaya-upaya untuk membantu
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan
lingkungan sekitarnya. Kebanggan ini pada akhirnya akan
menghasilkan loyalitas, sehingga mereka merasa lebih termotivasi
untuk bekerja keras demi kemajuan perusahaan. Hal ini akan
berujung pada peningkatan kinerja dan produktivitas.
d. CSR yang dilaksanakan secara konsisten akan mampu
memperbaiki dan mempererat hubungan antar perusahaan dengan
para stakeholdernya. Pelaksanaan CSR secara konsisten
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
pihak-pihak yang selama ini berkontribusi terhadap lancarnya
berbagai aktivitas serta kemajuan yang mereka raih. Hal ini
mengakibatkan para stakeholder senang dan merasa nyaman dalam
menjalin hubungan dengan dengan perusahaan.
e. Meningkatnya penjualan seperti yang terungkap dalam riset Roper
Search Worldwide, yaitu bahwa konsumen akan lebih menyukai
produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang konsisten
menjalankan tanggung jawab sosialnya sehingga memiliki reputasi
yang baik (sertifikasi kualitas, sertifikasi halal, dan lain-lain).
f. Insentif-insentif lainnya seperti insentif pajak dan berbagai
perlakuan khusus lainnya. Hal ini perlu dipikirkan guna
mendorong perusahaan agar lebih giat lagi menjalankan tanggung
jawab sosialnya.
Kotler dan Lee (2005) dalam Nelly (2010) menyatakan bahwa
partisipasi perusahaan dalam berbagai bentuk CSR dapat memberikan
banyak manfaat bagi perusahaan, antara lain :
1) Meningkatkan penjualan dan market share,
2) Memperkuat brand positioning,
3) Meningkatkan image dan pengaruh perusahaan,
4) Meningkatkan kemampuan untuk menarik hati, memotivasi, dan
mempertahankan karyawan
5) menurunkan biaya operasional, dan
6) meningkatkan hasrat bagi investor untuk berinvestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
C. Pengungkapan CSR
Pengungkapan tanggung CSR atau sering disebut sebagai
Corporate Social Reporting adalah proses pengkomunikasian efek – efek
sosial dan lingkungan atas tindakan-tindakan ekonomi perusahaan pada
kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat dan pada masyarakat
secara keseluruhan. Kontribusi negatif perusahaan terhadap lingkungan
sekitarnya telah menyebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat,
Oleh karena itu dengan mengungkapkan informasi-informasi mengenai
operasi perusahaan sehubungan dengan lingkungan sebagai tanggung
jawab perusahaan diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan
masyarakat. Jadi agar bentuk CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan
dapat diketahui oleh berbagai pihak yang berkepentingan, maka hal itu
diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan (Gray et. Al., 1987)
dalam (Ni Nyoman, 2012).
Ukuran suatu perusahaan dapat mempengaruhi luas pengungkapan
informasi dalam laporan keuangan mereka. Ukuran perusahaan
berhubungan dengan jumlah karyawan yang dimiliki perusahaan dan total
aktiva perusahaan. Secara umum perusahaan besar akan mengungkapkan
informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Teori agensi
menyatakan bahwa perusahaan besar memiliki biaya keagenan yang lebih
besar daripada perusahaan kecil (Marwata, 2001).
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Heinze (1976) dalam Heckston dan Milne (1996)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
menyatakan bahwa profitabilitas merupakan faktor yang memberikan
kebebasan dan fleksibilitas kepada manajemen untuk mengungkapkan
pertanggungjawaban sosial kepada pemegang saham. Hal ini berarti
semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar
pengungkapan informasi sosial yang dilakukan oleh perusahan.
Rasio leverage merupakan proporsi total hutang terhadap rata-rata
ekuitas pemegang saham. Rasio tersebut digunakan untuk memberikan
gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga
dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang. Scott (2000)
menyampaikan pendapat yang mengatakan bahwa semakin tinggi leverage
kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap
kontrak utang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba
sekarang lebih tinggi dibandingkan laba dimasa depan.
Dewan komisaris adalah wakil shareholder dalam perusahaan yang
berbadan hukum perseroan terbatas yang berfungsi mengawasi
pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen (direksi), dan
bertanggung jawab untuk menentukan apakah manajemen memenuhi
tanggung jawab mereka dalam mengembangkan dan menyelenggarakan
pengendalian intern perusahaan (Mulyadi, 2002).
Perusahaan go public yang telah terdaftar dalam BEI adalah
perusahaan-perusahaan yang memiliki proporsi kepemilikan saham oleh
publik, yang artinya bahwa semua aktivitas dan keadaan perusahaan harus
dilaporkan dan diketahui publik sebagai salah satu bagian pemegang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
saham. Hasibuan (2001) dalam Eka (2011) menjelaskan bahwa semakin
tinggi rasio/ tingkat kepemilikan publik dalam perusahaan diprediksi akan
melakukan tingkat pengungkapan yang lebih luas.
D. Perumusan Hipotesis
Penelitian terdahulu menunjukan hasil yang beragam mengenai
asosiasi antara informasi CSR yang umumnya bersifat sukarela, yang
diungkapkan oleh perusahaan dalam laporan tahunannya dengan kinerja
pasar. Setiap perusahaan mempunyai kebijakan yang berbeda – beda
mengenai pengungkapan sosial sesuai dengan karakteristik perusahaan.
Terdapat beragam faktor yang sudah diteliti mempengaruhi perusahaan
untuk mengungkapkan CSR kedalam laporan tahunan perusahaan.
Berdasarkan uraian landasan teori mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi luas pengungkapan CSR maka peneliti mengindikasikan
faktor ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pengawasan eksternal
yang dilihat dari aspek leverage, ukuran dewan komisaris, dan
kepemilikan saham go public sebagai variabel independen penelitian yang
mempengaruhi pengungkapan CSR sebagai variabel dependen penelitian.
1. Ukuran perusahaan
Hubungan antara ukuran perusahaan dengan pengungkapan
sosial perusahaan telah ditunjukkan dalam beberapa penelitian empiris
dalam Achmad 2007 (Sebagai contoh, Belkaoui dan Karpik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1989;Cowen et. al., 1987; Kelly, 1981; Ng, 1981; Patten 1991, 1992;
Trotman dan Bradley, 1981). Ukuran suatu perusahaan dapat
mempengaruhi luas pengungkapan informasi dalam laporan keuangan
mereka. Secara umum perusahaan besar akan mengungkapkan
informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Teori agensi
menyatakan bahwa perusahaan besar memiliki biaya keagenan yang
lebih besar daripada perusahaan kecil (Marwata, 2001). Oleh karena
itu perusahaan besar akan mengungkapkan informasi yang lebih
banyak sebagai upaya untuk mengurangi biaya keagenan tersebut.
Penjelasan lain yang juga sering diajukan adalah perusahaan
besar memiliki sumber daya yang besar, sehingga perusahaan perlu
dan mampu untuk membiayai penyediaan informasi untuk keperluan
internal. Informasi tersebut sekaligus menjadi bahan untuk keperluan
pengungkapan informasi kepada pihak eksternal, sehingga tidak perlu
ada tambahan biaya yang besar untuk dapat melakukan pengungkapan
dengan lebih lengkap.
Sebaliknya, perusahaan dengan sumber daya yang relatif kecil
mungkin tidak memiliki informasi siap saji sebagaimana perusahaan
besar, sehingga perlu ada tambahan biaya yang relatif besar untuk
dapat melakukan pengungkapan selengkap yang dilakukan perusahaan
besar. Perusahaan kecil umumnya berada pada situasi persaingan yang
ketat dengan perusahaan yang lain. Mengungkapkan terlalu banyak
tentang jati dirinya kepada pihak eksternal dapat membahayakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
posisinya dalam persaingan sehingga perusahaan kecil cenderung tidak
melakukan pengungkapan selengkap perusahaan besar (Singhvi dan
Desai,1971; Buzby,1975) dalam Marwata (2001).
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai
berikut:
H1: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap
pengungkapan CSR
2. Profitabilitas
Hubungan antara pengungkapan CSR dan profitabilitas
perusahaan telah dipostulasikan untuk merefleksikan pandangan
bahwa kepekaan sosial membutuhkan gaya managerial yang sama
sebagaimana yang diperlukan untuk dapat membuat perusahaan
menguntungkan (profitable) Bowman dan Haire (1976) dalam
Heckston dan Milne (1996).
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas) pada
tingkat penjualan, asset, dan modal. Ada tiga rasio yang dapat
digunakan dalam rasio profitabilitas, yaitu rasio profit margin, return
on asset (ROA) dan return on equity (ROE). Profit margin mengukur
sejauh mana perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat
penjualan tertentu. Profit margin yang tinggi menandakan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
tertentu, atau biaya yang tinggi untuk tingkat penjualan tertentu. Secara
umum rasio yang rendah bisa menunjukkan ketidakefisienan
manajemen (Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim : 84).
Shingvi dan Desai (1971) dalam Binsar H.Simanjuntak dan
Widiastuti (2004) menjelaskan bahwa profit margin yang tinggi akan
mendorong para manajer untuk memberikan informasi yang lebih
terinci, sebab mereka ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas
perusahaan dan kompensasi terhadap manajemen. Berdasarkan
hubungannya kepada para pemegang saham atau stakeholder, Teori
Stakeholder mengatakan bahwa Stakeholder dan organisasi saling
mempengaruhi, hal ini dapat dilihat dari hubungan sosial keduanya
yang berbentuk responsibilitas dan akuntabilitas.
Oleh karena itu organisasi memiliki akuntabilitas terhadap
stakeholdernya. Varian kedua teori stakeholder berhubungan dengan
pandangan Trekers (1983) dalam Achmad (2007) mengenai emprical
accountability. Robert (1992) menyatakan bahwa pengungkapan sosial
perusahaan merupakan sarana yang sukses bagi perusahaan untuk
menegosiasikan hubungan dengan stakeholdernya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi profitabilitas akan mempengaruhi
pihak manajerial suatu perusahaan untuk melakukan pengungkapan
CSR lebih besar guna meyakinkan para pemegang saham dan
stakeholder mereka sehingga semakin tinggi indeks kelengkapan
pengungkapannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai
berikut:
H2: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan
CSR
3. Tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage
Rasio leverage merupakan proporsi total hutang terhadap rata-
rata ekuitas pemegang saham. Rasio tersebut digunakan untuk
memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki
perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu
utang.
Scott (2000) menyampaikan pendapat yang mengatakan bahwa
semakin tinggi leverage kemungkinan besar perusahaan akan
mengalami pelanggaran terhadap kontrak utang, maka manajer akan
berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi dibandingkan
laba dimasa depan. Dengan laba yang dilaporkan lebih tinggi akan
mengurangi kemungkinan perusahaan melanggar perjanjian utang.
Manajer akan memilih metode akuntansi yang akan memaksimalkan
laba sekarang.
Menurut Belkaoui dan Karpik (1989) keputusan untuk
mengungkapkan CSR akan mengikuti suatu pengeluaran untuk
pengungkapan yang menurunkan pendapatan. Perusahaan dengan rasio
leverage yang tinggi mengakibatkan pengawasan yang tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dilakukan oleh debtholder terhadap aktivitas perusahaan. Sesuai
dengan teori agensi maka manajemen perusahaan dengan tingkat
leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan tanggung jawab
sosial yang dibuatnya agar tidak menjadi sorotan dari para debtholders.
Sehingga tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi tingkat
pengungkapan CSR atau memiliki dampak negatif terhadap CSR.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aulia (2011) dan Lidya
(2011) juga menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif
terhadap pengungkapan CSR. Konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Aulia (2011) dan Lidya (2011), variabel leverage akan
diuji kembali pengaruhnya terhadap pengungkapan CSR.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai
berikut:
H3: Tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage
berpengaruh negatif terhadap pengungkapan CSR
4. Tingkat pengawasan yang diukur dengan ukuran dewan komisaris
Dewan komisaris merupakan wakil shareholder dalam entitas
bisnis yang berbadan hokum Perseroan Terbatas (PT) yang berfungsi
mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh
manajemen (direksi), dan bertanggung-jawab untuk menentukan
apakah manajemen memenuhi tanggung jawab mereka dalam
mengembangkan dan menyelenggarakan pengendalian intern
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
perusahaan (Mulyadi, 2002) dalam Ardilla (2011). Dengan wewenang
yang dimiliki, dewan komisaris dapat memberikan pengaruh yang
cukup kuat untuk menekan manajemen agar mengungkapkan informasi
CSR lebih banyak, sehingga dapat dijelaskan bahwa perusahaan yang
memiliki ukuran dewan komisaris yang lebih besar akan lebih banyak
mengungkapkan CSR. Sebagai wakil dari prinsipal di dalam
perusahaan, dewan komisaris dapat mempengaruhi luasnya
pengungkapan tanggungjawab sosial, karena dewan komisaris
merupakan pelaksana tertinggi didalam entitas. Dengan
mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaan, maka image
perusahaan akan semakin baik (Gray et al., 1988 dalam Fr.Reni,
2006).
Proporsi dewan komisaris cukup menentukan pengaruhnya
terhadap pengungkapan sosial perusahaan. Beasly (2001) menyatakan
bahwa semakin besar jumlah anggota dewan komisaris makan akan
semakin mudah mengendalikan Chief Eexecutive Officer (CEO) dan
monitoring yang dilakukan akan semakin efektif. Dengan demilkian,
semakin besar dewan komisaris maka akan semakin mudah untuk
mengendalikan CEO untuk mengungkapkan informasi sosial
perusahaan. Sehingga keinginan untuk meningkatkan citra perusahaan
akan semakin besar dan akan berdampak pada pengungkapan CSR
yang lebih besar juga. Hal ini sejalan dengan penelitian Sabeni (2002)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dan Sembiring (2005) yang menunjukan hasil bahwa proporsi dewan
komisaris mempengaruhi tingkat pengungkapan sukarela.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai
berikut:
H4: Tingkat pengawasan yang diukur dengan ukuran dewan
komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR
5. Tingkat pengawasan yang diukur dengan kepemilikan saham public
Perusahaan public dan telah terdaftar dalam BEI adalah perusahaan-
perusahaan yang memiliki proporsi kepemilikan saham oleh publik, yang artinya
bahwa semua aktivitas dan keadaan perusahaan harus dilaporkan dan diketahui
oleh publik sebagai salah satu bagian pemegang saham. Sehingga, semakin besar
kemungkinan informasi mengenai keadaan dan kegiatan perusahaan dipantau oleh
masyarakat dan para stakeholder sehingga perusahaan harus melaporkan
informasi sebaik mungkin guna mendapatkan penilaian yang baik dimata publik.
Karena semakin baik image yang dapat dibangun oleh perusahaan dimata publik,
maka akan semakin banyak investor yang akan berinvestasi pada perusahaan
tersebut. Hasibuan (2001) dalam Eka (2011) menjelaskan bahwa semakin tinggi
rasio/ tingkat kepemilikan publik dalam perusahaan diprediksi akan melakukan
tingkat pengungkapan yang lebih luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai
berikut:
H5: Tingkat pengawasan yang diukur dengan kepemilikan saham
public berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR
E. Penelitian Terdahulu
Berikut merupakan ringkasan dari penelitian sebelumnya tentang
pengungkapan tanggung jawab sosial, antara lain:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Variabel Penelitian Model
Analisis
Hasil Penelitian
Heckston dan
Milne (1996)
Ukuran
perusahaan, tipe
industri,
profitabilitas
perusahaan
Regresi
berganda
Ukuran perusahaan, tipe
industri berpengaruh positif
terhadap pengungkapan
sosial perusahaan sedangkan
profitabilitas tidak
berpengaruh positif terhadap
pengungkapan sosial
perusahaan
Marwata
(2001)
ukuran
perusahaan, rasio
leverage, basis
perusahaan, umur
perusahaan,
penerbitan
sekuritas tahun
berikutnya dan
struktur
kepemilikan
Regresi
Berganda
Kualitas pengungkapan CSR
sukarela dalam laporan
tahunan secara positif dan
signifikan berhubungan
dengan ukuran perusahaan
dan penerbitan sekuritas
tahun berikutnya
Sembiring
(2005)
Ukuran
perusahaan,
profitabilitas, tipe
industry, ukuran
Regresi
berganda
Ukuran perusahaan, ukuran
dewan komisaris dan tipe
industri mempengaruhi
pengungkapan CSR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dewan komisaris
dan leverage
sedangkan profitabilitas dan
leverage berpengaruh
negative pada pengungkapan
sosial perusahaan
Anggraini
(2006)
Kepemilikan
manajemen,
leverage, ukuran
perusahaan, tipe
industry, dan
profitabilitas
Regresi
berganda
Kepemilikan manajemen dan
tipe industry berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap pengungkapan
CSR, sedangkan
leverage,ukuran perusahaan
dan profitabilitas
berpengaruh negative
terhadap pengungkapan CSR
Devina
(2004)
Size, tipe industri,
profitabilitas dan
basis kepemilikan
perusahaan
Regresi
linier
berganda
Size perusahaan dan tipe
industri memepengaruhi
pengungkapan sosial dalam
laporan tahunan sedangkan
profitabilitas dan basis
perusahaan tidak
mempengaruhi
pengungkapan sosial dalam
laporan tahunan perusahaan
Fahrizqi
(2010)
Ukuran
perusahaan,
profitabilitas,
leverage, ukuran
dewan komisaris
Regresi
linier
berganda
Ukuran perusahaan dan
profitabilitas secara parsial
berpengaruh positif
sedangkan leverage dan
ukuran dewan komisaris
secara parsial tidak
berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR
F. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan analisis dalam landasan teori dan penelitian terdahulu
yang meneliti faktor – faktor yang mempengaruhi pengungkapan CSR yaitu,
ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pengawasan yang diukur dengan
leverage, ukuran dewan komisaris dan kepemilikan saham go public. Maka
hubungan antara variabel penelitian dapat disimpulkan melalui gambar berikut
ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
H1 (+)
H2 (+)
H3 (-)
H4 (+)
H5 (+)
Variabel Dependen
Ukuran Perusahaan
Profitabilitas
Leverage
Ukuran Dewan Komisaris
Kepemilikan Saham public
Corporate Social Responsibility
Variabel Independen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur konsisten
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 – 2012 dan tercantum
dalam Indonesia Capital Market Directory (ICMD) 2012. Penentuan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu
teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-
pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk
tujuan tertentu (Riduwan 2008:63). Adapun kriteria yang digunakan untuk
menentukan sampel adalah:
1. Perusahaan manufaktur konsisten yang terdaftar di BEI periode tahun
2010 - 2012.
2. Perusahaan manufaktur yang telah menyerahkan laporan tahunannya
kepada BAPEPAM dan telah mempublikasikan laporan tahunan tahun
2012.
3. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan informasi yang lengkap
(pengungkapan dan laporan keuangan) tahun 2010 – 2012 secara berturut-
turut, serta mendukung komponen variabel yang ada didalam penelitian
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
B. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan studi empiris dan analisis datanya menggunakan
analisis regresi linier berganda.
C. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu
data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data
sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun
dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Penelitian ini hanya menggunakan data sekunder, yang dapat berupa laporan
keuangan perusahaan manufaktur konsisten yang listing di BEI periode 2010 – 2012
dan catatan atas laporan keuangan.
D. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu studi kepustakaan
dan studi dokumentasi.
1. Studi Kepustakaan (Library Research)
Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari literatur-
literatur berupa buku, jurnal, skripsi-skripsi sebelumnya, dan referensi-
referensi lainnya yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.
2. Studi Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu berupa
Laporan Tahunan Emiten. Data tentang indeks kelengkapan
pengungkapan diambil dari laporan tahunan emiten pada tahun 2012.
Data tentang ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, laporan aktiva
perusahaan, daftar dewan komisaris perusahaan, dan laporan kepemilikan
saham public perusahaan yang dapat diambil dari laporan keuangan
perusahaan manufaktur yang listing di BEI periode tahun 2010 – 2012.
E. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen dan lima
variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Indeks
pengungkapan CSR, sedangkan variabel independennya adalah ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan tingkat pengawasan eksternal yang dilihat dari aspek leverage,
ukuran dewan komisaris, dan kepemilikan saham public. Definisi dari variabel
dependen dan independen dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Variabel Dependen
Variabel terikat (Dependent variable) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2012:39).
Variabel pengungkapan sosial perusahaan diukur dengan metode
content analysis. Content analysis adalah suatu metode pengkodifikasian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
teks dari ciri-ciri yang sama untuk ditulis dalam berbagai kelompok
(kategori) tergantung pada kriteria yang ditentukan, Guthrie,et al. (2003).
Agar content analysis dapat dilaksanakan dengan cara yang replicable
maka dapat dilakukan salah satunya dengan cara checklist.
Checklist dilakukan dengan melihat pengungkapan sosial
perusahaan dalam 7 kategori yang disebutkan oleh Heckston dan Milne
(1996), yaitu : lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga
kerja, lain-lain tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan umum.
Ketujuh kategori tersebut terbagi dalam 90 item pengungkapan. Menurut
Sembiring (2005), berdasarkan peraturan Bapepam No. VIII.G.2 tentang
laporan tahunan ada 12 item dari 90 item pengungkapan yang tidak sesuai
untuk diterapkan dengan kondisi di Indonesia. Selanjutnya dilakukan
penyesuaian dengan cara menghapuskan 12 item pengungkapan tersebut,
sehingga secara total tersisa 78 item pengungkapan.
CSRI =
Keterangan:
CSRI :Corporate Social Responsibility Index perusahaan,
n : jumlah pengungkapan perusahaan
k : jumlah pengungkapan yang diharapkan perusahaan dimana K=78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Pengukuran Corporate Social Responsibility dilakukan dengan
menggunakan Content Analyze yaitu:
Score 0: Jika perusahaan tidak mengungkapkan item content analyze
Score 1: Jika perusahaan mengungkapkan item content analyze.
2. Variabel Independen
Variabel bebas (independent variable) adalah merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat). (Sugiyono, 2012:39). Dalam hal ini
yang menjadi variabel bebas adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, dan
tingkat pengawasan eksternal yang dilihat dari aspek leverage, ukuran
dewan komisaris, dan kepemilikan saham public.
Definisi menyeluruh mengenai variabel independen akan dijelaskan
berikut ini:
a. Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat
diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan. Ukuran perusahaan bisa
didasarkan pada jumlah aktiva (aktiva tetap, tidak berwujud dan lain-
lain), jumlah tenaga kerja, volume penjualan dan kapitalisasi pasar
(Nur Cahyonowati, 2003). Konsisten dengan Hadi dan Sabeni (2000),
dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat
ukuran perusahaan adalah total aktiva. Variabel ukuran perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
disajikan dalam bentuk logaritma, karena nilai dan sebarannya yang
besar dibandingkan variabel yang lain oleh perusahaan manufaktur
yang sudah terdaftar di BEI. Pengukuran ini dilakukan untuk
mengetahui bahwa semakin besar total aktiva yang dimiliki maka akan
semakin besar pula tanggung jawab sosial yang harus diungkapkan.
Indikator:
Size = Total Aktiva Perusahaan
Size = Log Total Aktiva perusahaan
b. Profitabilitas
Menurut G. Sugiyarso dan F. Winarni (2005:118) profitabilitas
adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan
dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Dari definisi ini
terlihat jelas bahwa sasaran yang akan dicari adalah laba perusahaan.
Profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return on
Equity (ROE) yang menunjukkan tingkat pengembalian modal sendiri.
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas) pada tingkat
penjualan, asset, dan modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Indikator:
ROA =
c. Leverage
Menurut Belkaoui dan Karpik (1989) dalam Eddy (2005)
keputusan untuk mengungkapkan informasi sosial akan mengikuti
suatu pengeluaran untuk pengungkapan yang menurunkan pendapatan.
Sesuai dengan teori agensi maka manajemen perusahaan dengan
tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan
tanggung jawab sosial yang dibuatnya agar tidak menjadi sorotan dari
para debtholders.
Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan untuk
mengukur tingkat leverage adalah Debt To EquityRatio (DER).
Indikator:
DER=
d. Ukuran dewan komisaris
Dewan komisaris merupakan wakil shareholder dalam entitas
bisnis yang berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) yang berfungsi
mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
manajemen (direksi), dan bertanggung jawab untuk menentukan
apakah manajemen memenuhi tanggung jawab mereka dalam
mengembangkan dan menyelenggarakan pengendalian intern
perusahaan (Mulyadi, 2002) dalam Ardilla (2011). Karena semakin
besar jumlah anggota dewan komisaris makan akan semakin mudah
mengendalikan Chief Eexecutive Officer (CEO) dan monitoring yang
dilakukan akan semakin efektif.
Dewan Komisaris (DK) adalah banyaknya jumlah anggota
dewan komisaris dalam suatu perusahaan.
Indikator:
∑ dewan komisaris perusahaan
e. Kepemilikan saham public
Kepemilikan saham oleh publik umumnya dapat bertindak
sebagai pihak yang memonitor perusahaan. Perusahaan dengan
kepemilikan publik yang besar (lebih dari 5%) mengindikasikan
kemampuannya untuk memonitor manajemen. Semakin besar
kepemilikan publik maka semakin efisien pemanfaatan aktiva
perusahaan dan diharapkan juga dapat bertindak sebagai pencegahan
terhadap pemborosan yang dilakukan oleh manajemen (Faizal, 2004
dalam Arif, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan oleh Puspitasari
(2009) dalam Eka (2011). Perhitungan kepemilikan saham public
menggunakan rasio perbandingan total saham yang dimiliki
perusahaan dengan jumlah kepemilikan lembar saham publik.
Indikator:
F. Metode Analisis Data
Untuk mengetahui hasil suatu penelitian diterima atau ditolak suatu hipotesis,
maka dilakukan analisis terhadap data yang telah diperoleh. Adapun alat analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis Statistik Deskriptif
Penyajian statistik deskriptif bertujuan agar dapat dilihat profil dari
data penelitian tersebut. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan
adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, tingkat pengawasan yang diukur
dengan leverage, ukuran dewan komisaris, dan kepemilikan saham public.
2. Uji Asumsi Klasik
Pengujian dengan menggunakan regresi linier berganda dapat
dilaksanakan setelah memenuhi asumsi klasik, tujuannya adalah agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
variabel independen sebagai estimator atas variabel independen tidak bias
(Gujarati, 1995) dalam (Imam Ghozali, 2006).
Pengujian ini dilakukan untuk menguji kualitas data sehingga
dapat diketahui keabsahannya dan menghindari terjadinya estimasi yang
bias. Pengujian asumsi regresi klasik ini menggunakan empat uji asumsi
klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,
dan uji autokorelasi. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah data yang
terkumpul dari setiap variabel dependen dan independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah yang mendekati normal (Imam Ghozali,2006). Untuk
melihat model regresi normal atau tidak, dilakukan analisis grafik
dengan melihat “normal probability report plot” yang
membandingkan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya
dengan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu
garis lurus diagonal dan ploting dataakan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggantikan
data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Imam Ghozali,
2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Untuk meningkatkan hasil uji normalitas data, maka peneliti
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika pada hasil uji
Kolmogorov-Smirnov menunjukkan p-value lebih besar dari 0,05,
maka data berdistribusi normal dan sebaliknya, jika p-value lebih kecil
dari 0,05, maka data tersebut berdistribusi tidak normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen.Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel
orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama
variabel bebas sama dengan nol (Imam Ghozali, 2006).
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat
dilihat dari nilai tolerance dan lawannya serta dari Variance Inflation
Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas
manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Apabila nilai
tolerance di atas 10% dan VIF di bawah 10, maka dapat disimpulkan
bahwa model regresi bebas dari multikolinieritas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas. Berbagai macam uji
heteroskedastisitas yaitu dengan uji Glejser, melihat pola titik-titik
pada scatterplots regresi, atau uji koefisien korelasi Spearman’s rho.
Pengujian heteroskedastisitas menggunakan grafik scatter plot
dilakukan dengan cara melihat grafik scatterplot antara standarzided
value (ZPRED) dengan stundentized residual (SRESID), ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED
dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah
residual (Y prediksi – Y sesungguhnya).
Apabila pada hasil output SPSS koefisisen parameter beta dari
persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini
menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi
terdapat heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika parameter beta tidak
signifikan secara statistik atau lebih besar dari 0,05 maka terdapat
homoskedastisitas pada model regresi.
d. Uji Autokorelasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena
residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Dengan
kata lain, masalah ini seringkali ditemukan apabila menggunakan data
runtut waktu.
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi
adanya autokorelasi adalah uji statistik run test. Suatu persamaan
regresi dikatakan terbebas autokorelasi jika hasil uji statistik run
testnya tidak signifikan atau diatas 0,05 (Imam Ghozali, 2006).
Pengambilan keputusan pada uji run test didasarkan pada acak
tidaknya data.Apabila data bersifat acak, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa data tidak terkena autokorelasi.
Menurut Imam Ghozali (2006), acak tidaknya data mempunyai batasan sebagai
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Apabila nilai probabilitas ≥ α = 0,05 maka observasi terjadi secara acak.
Apabila nilai probabilitas ≤ α = 0,05 maka observasi terjadi secara tidak acak.
Uji autokorelasi dapat dilakukan salah satunya dengan melihat Uji Durbin Watson
pada data output SPSS dengan ketentuan sebagai berikut ( Algifari, 2000: 89) :
Kurang dari 1,10 = Ada autokorelasi
1,10 s/d 1,54 = Tanpa kesimpulan
1,55 s/d 2,46 = Tidak ada autokorelasi
2,46 s/d 2,90 = Tanpa kesimpulan
Lebih dari 2,91 = Ada autokorelasi
3. Uji Hipotesis
a. Regresi Linier Berganda
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda
dimaksudkan untuk menguji sejauh mana dan bagaimana arah
variabel-variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Analisis yang digunakan untuk menguji persamaan tersebut secara
matematis dirumuskan sebagai berikut:
Y = ß0 + ß1 + ß2 + ß3 + ß4 + ß5 + e
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Keterangan :
Y : Indeks skor pengungkapan CSR
ß0 : Koefisien regresi probabilitas
ß1 : Koefisien regresi Ukuran perusahaan
ß2 : Koefisien regresi Profitabilitas
ß3 : Koefisien regresi Leverage
ß4 : Koefisien regresi Ukuran dewan komisaris
ß5 : Koefisien regresi Kepemilikan saham go public
: Ukuran perusahaan
: Profitabilitas
: Leverage
: Ukuran dewan komisaris
: Kepemilikan saham public
e : Error
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji
hitpotesis simultan (uji statistic F), koefisien determinasi (R2), dan uji
signifikansi parameter individual (Uji statistik t):
b. Uji Hipotesis Simultan (Uji F)
Uji F atau uji koefisien regresi secara bersama-sama
digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya
(Duwi Priyatno, 2012:137).
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variable independen yang dimaksudkan dalam model mempunyai
pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (Ghozali 2005).
Pengujian dilakukan dengan menggunakan significant level 0,05 (α =
5%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan Hipotesis:
: Ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan
komisaris dan kepemilikan saham public tidak berpengaruh
positif terhadap pengungkapan CSR.
: Ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan
domisaris dan kepemilikan saham public berpengaruh positif
terhadap pengungkapan CSR.
2) Menentukan Kriteria Pengujian:
a) Jika nilai signifikan > 0,05 maka diterima (koefisien regresi
tidak signifikan). Ini berarti secara simultan tidak terdapat
pengaruh dari keenam variabel independen terhadap variabel
dependen.
b) Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka ditolak (koefisien regresi
signifikan). Ini berarti secara simultan terdapat pengaruh dari
keenam variabel independen terhadap variabel dependen.
c. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas mampu
menjelaskan variabel terikat, maka perlu diketahui nilai koefisien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
determinasi (R2). Koefisien determinasi merupakan besaran yang
memberikan informasi goodness of fit dari persamaan regresi, yaitu
memberikan proporsi atau persentase kekuatan pengaruh variabel yang
menjelaskan (X1, X2, X3, X4, X5) secara simultan terhadap variasi
dari variabel dependen (Y).
Nilai koefisien determinansi adalah antara 0 dan 1. Semakin
mendekati 0 besarnya koefisien determinasi suatu persamaan regresi,
maka semakin kecil pengaruh semua variabel independen terhadap
harga saham. Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel–variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen.
d. Uji Hipotesis Parsial (Uji t)
Uji t atau uji koefisen regresi secara parsial digunakan untuk
mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh
secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen (Duwi
Priyatno, 2012:139)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh suatu variabel independen secara individual menerangkan
variabel dependen (Ghazali 2005). Penerimaan atau penolakan
hipotesis berdasarkan uji t statistik dengan melihat nilai t-hitung dan t-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
tabel dan pengujian dengan menggunakan significance level 0,05 (α =
5%).
Apabila nilai t-hitung > t-tabel dengan tingkat signifikansi
probabilitas < 0,05 maka hipotesis diterima dan ditolak. Hal ini
berarti terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.
Apabila nilai t-hitung < t-tabel dengan tingkat signifikansi
probabilitas > 0,05 maka hipotesis diterima dan ditolak. Hal ini
berarti tidak terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB IV
DESKRIPSI DAN PROFIL PERUSAHAAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan
tahunan perusahaan manufaktur konsisten yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode tahun 2010 – 2012 dan tercantum dalam Indonesia
Capital Market Directory (ICMD) 2012 sebanyak 148 perusahaan. Pengambilan
sampel dilakukan dengan metode purposive sampling didasarkan 3 kriteria. Atas
dasar kriteria tersebut, maka jumlah perusahaan yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 44 perusahaan yang menyediakan data laporan keuangan lengkap
dan informasi mengenai variabel yang dibutuhkan selama 3 tahun.
Tabel 4.1 Prosedur pemilihan sampel penelitian
Keterangan Jumlah perusahaan
Jumlah perusahaan manufaktur konsisten yang terdaftar di
BEI tahun 2012 dan ICMD 2012
148
Tidak menyampaikan laporan keuangan secara berkala
selama 3 tahun
(51)
Tidak memberikan informasi mengenai variabel yang
terkait dalam penelitian
(51)
Tidak mengungkapkan CSR secara berkala selama 3 tahun (2)
Jumlah sampel 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
B. Profil Perusahaan
Tabel 4.2 Profil Perusahaan
No Nama Perusahaan Kode Hasil Produksi Tahun
Berdiri
1 PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk SMGR Semen
1995
2 PT. Asahimas Flat
Glass Tbk AMFG
Produsen Kaca dan
Fabrikasi kaca 1971
3 PT. Mulia
Industrindo Tbk MLIA
Pemasaran dan
distribusi produk kaca
dan keramik
1986
4 PT. Citra Tubindo
Tbk CTBN
Pipa pengolahan, akhir
finishing Minyak
Negara Tubular Goods
dan fabrikasi aksesoris
untuk Industri Minyak
dan Gas Bumi
1983
5 PT. Indal Aluminium
Industry Tbk INAI
pabrikasi aluminium
sheet rolling, kawat dan
industri aluminium
ekstrusi.
1971
6 PT. Jaya Pari Steel
Tbk JPRS Baja 1976
7 PT. Krakatau Steel
(PERSERO) KRAS Industri baja 1970
8 PT. Lion Metal
Works Tbk LION
Industri peralatan
kantor dan produk baja
lainnya
1972
9 PT. Lionmesh Prima
Tbk LMSH
Industri jala las, pabrik
baja, fabrikasi baja,
pengecoran produk
beton dan produk
sejenis
1984
10 Pelat Timah
Nusantara Tbk NIKL Tinplate 1982
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Lanjutan
No Nama Perusahaan Kode Hasil Produksi Tahun
Berdiri
11 PT. Pelangi Indah
Canindo Tbk PICO
Produsen kaleng untuk
kemasan 1983
12 PT. Eterindo
Wahanatama Tbk ETWA
Ruang lingkup kegiatan
Perusahaan meliputi
perdagangan, dan
terlibat dalam
Konstruksi dan Industri
Kegiatan
1992
13 PT. Intanwijaya
Internasional Tbk INCI
Formaldehyde dan
Industri Formaldehyde
Resin
1987
14 PT. Indo Acidatama
Tbk SRSN
Produsen dan Eksportir
perempuan laki-laki
dan wanita siap pakai
apparels
1984
15
PT. Aneka
Kemasindo Utama
Tbk
AKKU Kemasan plastik, gelas
dan botol 2001
16 PT. Berlina Tbk BRNA Kemasan plastik
kontainer 1969
17 PT. Titan Kimia
Nusantara Tbk FPNI
Bi-aksial Oriented
Polypropylene 1987
18 PT. Kageo Igar Jaya
Tbk IGAR
Pabrikan dari produk
plastik 1975
19 PT.
Indopolyswakarsa IPOL
Plastik dan
perdagangan 1995
20 PT. Trias Sentosa
Tbk TRST
Produsen dan
perdagangan
polypropylene dan
polyester film
1979
21
PT. Charoen
Pokphand Indonesia
Tbk
CPIN
Industri unggas, pakan
udang dan pakan
lainnya
1971
22 PT. Sierad Produce
Tbk SIPD
Peternakan ayam
Terpadu, restoran
fastfood makanan dan
waralaba
1985
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lanjutan
No Nama Perusahaan Kode Hasil Produksi Tahun
Berdiri
23 PT. Tirta Mahakam
Resources Tbk TIRT
Produsen produk kayu
lapis yang
mengkhususkan diri
dalam lantai dasar kayu
lapis dan pengolahan
sekunder
1981
24 PT. Fajar Surya
Wisesa Tbk FASW
Bubur kertas (Pulp) dan
kertas 1987
25 PT. Toba Pulp Lestari
Tbk INRU Bubur kertas (pulp) 1983
26
PT. Surabaya Agung
Industri Pulp &
Kertas Tbk
SAIP Kertas dan karton
kemasan 1973
27 PT. Astra
International Tbk ASII
Divisi Otomotif
Divisi Alat Berat
Divisi Jasa Keuangan
Divisi Agribisnis
Divisi Woodbased
Divisi Teknologi
Informasi
Divisi Infrastruktur
1957
28 PT. Indo Kordsa Tbk BRAM
Produksi dan menjual
benang polyester ban
yang merupakan
produk hulu untuk ban
dingin
1981
29 PT. Goodyear
Indonesia Tbk GDYR
Industri ban untuk
mobil, pesawat terbang,
dan komponen lain
yang terkait,
penyaluran dan ekspor
ban
1917
30
PT. Indomobil
Sukses International
Tbk
IMAS Bisnis otomotif 1999
31 PT. Indospring Tbk INDS Pegas daun dan coil
spring 1978
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Lanjutan
No Nama Perusahaan Kode Hasil Produksi Tahun
Berdiri
32 PT. Multi Prima
Sejahtera Tbk LPIN
Produksi dan distribusi
Busi (Juara)
Distribusi produk
lainnya dari federal
Mogul - USA (Light
untuk sepeda motor dan
mobil, wiper blades)
1982
33 PT. Multistrada Arah
Sarana Tbk MASA Industri Ban 1988
34 PT. Ever Shine
Textile Industry Tbk ESTI
Tekstil sintetis dan
garmen 1975
35 PT. Pan Brothers Tbk PBRX Tekstil dan garmen 1989
36 PT. Asia Pacific
Fibers Tbk POLY
Produksi bahan kimia
dan serat sintetis. 1984
37 PT. Sunson Textile
Manufacturer Tbk SSTM
Garmen 1972
38 PT. Nusantara Inti
Corpora Tbk UNIT
Pedagang perantara 1988
39 PT. Primarindo Asia
Infrastructure Tbk BIMA
Sepatu olahraga 1988
40 PT. Sumi Indo Kabel
Tbk IKBI
Pembuatan kawat
enamel, listrik dan
kabel telekomunikasi
dan kawat tembaga.
1981
41 PT. Jembo Cable
Company Tbk JECC
Produk kabel listrik,
kabel telekomunikasi
dan kabel serat optik
1973
42
PT. Supreme Cable
Manufacturing &
Commerce Tbk
SCCO
Kabel
1970
43 PT. Voksel Electric
Tbk VOKS
Industri listrik dan
telekomunikasi kabel
dan kawat enamel
1971
44 PT. Sat Nusapersada
Tbk PTSN
Industri elektronik 1990
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Data yang ada dalam penelitian ini diambil dari laporan
keuangan dan laporan tahunan yang didapat dari sampel yang dipilih
dengan metode purposive sampling dengan pertimbangan 3 kriteria
yang menjadi dasar pemilihan sampel. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2010 - 2012 dan tercantum dalam Indonesia
Capital Market Directory (ICMD) 2012. Perusahaan manufaktur yang
memenuhi kriteria berdasarkan penyampaian informasi dan
ketersediaan data mengenai variabel-variabel yang diteliti berjumlah
44 perusahaan.
Terdapat 5 variabel independen yang digunakan untuk
penelitian ini diantaranya ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage,
ukuran dewan komisaris, dan kepemilikan saham yang menggunakan
78 item pengungkapan. Berikut adalah penjelasan mengenai deskripsi
data dari seluruh variabel yang akan dimasukkan dalam model
penelitian menggunakan analisis deskriptif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 5.1
Deskripsi Variabel Penelitian
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CSR 132 .09 .77 .4158 .16669
Ukuran Perusahaan 132 7.02 11.26 9.1004 .69772
Profitabilitas 132 -75.58 34.74 4.1677 10.76363
Leverage 132 -10.34 70.02 1.6229 6.23634
Ukuran Dewan Komisaris 132 2.00 11.00 4.0909 1.89195
Kepemilikan Saham Go Public 132 .00 .74 .2403 .18393
Valid N (listwise) 132
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa index CSR max sebesar 0,77 dan
index CSR min 0,09 dengan index CSR rata-rata sebesar 0,4158. Ukuran
perusahaan memiliki rata-rata sebesar 9,10, standar deviasi 0,69 dengan
nilai minimum sebesar 7,02 dan nilai maksimum sebesar 11,26.
Profitabilitas memiliki rata-rata sebesar 4,16, standar deviasi 10,76 dengan
nilai maksimum sebesar 34,74 dan nilai minimum sebesar-75,58.
Leverage memiliki rata-rata sebesar 1,69, standar deviasi 6,23 dengan nilai
maksimum 70,02 dan nilai minimum -10,34, Begitu juga terhadap dewan
komisaris, jumlah max Dewan Komisaris sebanyak 11 orang, sedangkan
jumlah Dewan Komisaris min sebanyak 2 orang, rata-rata jumlah Dewan
Komisaris yang dimiliki perusahaan sebanyak 4,0909 dengan standar
deviasi 1,89. Dan yang terakhir kepemilikan saham public memiliki rata-
rata sebesar 0,24, standar deviasi 0,18 dengan nilai maksimum 0,74 dan
nilai minimum 0,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2. Pengukuran Variabel
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini harus melalui
proses perhitungan terlebih dahulu, berbagai proses perhitungan data
dalam variabel penelitian ini adalah:
a. Pengungkapan CSR
Pengungkapan CSR dihitung dengan menggunakan CSRI
yang diungkapkan dalam laporan keuangan tahunan perusahaan.
Terdapat 7 item kategori pengungkapan CSR, yaitu: lingkungan,
energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain tenaga
kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan umum yang didalamnya
berisi 78 pengungkapan. Berikut ini adalah contok checklist yang
digunakan untuk melakukan pengungkapan CSR:
Tabel 5.2
Pengungkapan CSR
Kode: SMGR Nama: PT. Semen Gresik (Persero) Tbk ITEM PENGUNGKAPAN CSR 2010
LINGKUNGAN Ya Tidak
1. Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluaran riset
dan pengembangan untuk pengurangan polusi 1
2. Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi
perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi
ketentuan hukum dan peraturan polusi; 1
3. Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi
telah atau akan dikurangi; 1
4. Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan
akibat pengolahan sumber alam, misalnya reklamasi
daratan atau reboisasi; 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
5. Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang
kaca, besi, minyak, air dan kertas; 1
6. Penggunaan material daur ulang; 1
7. Menerima penghargaan berkaitan dengan program
lingkungan yang dibuat perusahaan; 1
8. Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan; 1
9. Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk
memperindah lingkungan
10. Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah 11. Pengolahan limbah 1 12. Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor
dampak lingkungan perusahaan; 1
13. Perlindungan lingkungan hidup 1
ENERGI 1. Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan
operasi; 1
2. Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi; 1
3. Mengungkapkan penghematan energi sebagai hasil
produk daur ulang; 1
4. Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi
konsumsi energi; 1
5. Pengungkapan peningkatan efisiensi energi dari produk; 1
6. Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi
dari produk;
7. Mengungkapkan kebijakan energi perusahaan 1
KESEHATAN DAN KESELAMATAN TENAGA
KERJA
1. Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan
kerja; 1
2. Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan
kesehatan fisik atau mental; 1
3. Mengungkapkan statistik kecelakaan kerja;
4. Mentaati peraturan standard kesehatan dan keselamatan
kerja 1
5. Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan
kerja; 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
6. Menetapkan suatu komite keselamatan kerja
7. Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan
kerja;
8. Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja 1
LAIN – LAIN TENTANG TENAGA KERJA 1. Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja
wanita/orang cacat
2. Mengungkapkan persentase/jumlah tenaga kerja
wanita/orang cacat dalam tingkat managerial;
3. Mengungkapkan tujuan penggunaan tenaga kerja
wanita/orang cacat dalam pekerjaan
4. Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang
cacat
5. Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di
tempat kerja 1
6. Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam
bidang pendidikan 1
7. Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja
8. Mengungkapkan bantuan atau bimbingan untuk tenaga
kerja yang dalam proses mengundurkan diri atau yang
telah membuat kesalahan 1
9. Mengungkapkan perencanaan kepemilikan rumah
karyawan;
10. Mengungkapkan fasilitas untuk aktivitas rekreasi 1
11. Pengungkapkan persentase gaji untuk pensiun;
1
12. Mengungkapkan kebijakan penggajian dalam
perusahaan 1
13. Mengungkapkan jumlah tenaga kerja dalam perusahaan 1
14. Mengungkapkan tingkatan managerial yang ada
1
15. Mengungkapkan disposisi staff - di mana staff
ditempatkan 1
16. Mengungkapkan jumlah staff, masa kerja dan kelompok
usia mereka; 1
17. Mengungkapkan statistik tenaga kerja, mis. penjualan
per tenaga kerja;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
18. Mengungkapkan kualifikasi tenaga kerja yang direkrut 1
19. Mengungkapkan rencana kepemilikan saham oleh
tenaga kerja;
20. Mengungkapkan rencana pembagian keuntungan lain. 1
21. Mengungkapkan informasi hubungan manajemen
dengan tenaga kerja dalam meningkatkan kepuasan dan
motivasi kerja; 1
22. Mengungkapkan informasi stabilitas pekerjaan tenaga
kerja dan masa depan perusahaan; 1
23. Membuat laporan tenaga kerja yang terpisah;
24. Melaporkan hubungan perusahaan dengan serikat buruh
25. Melaporkan gangguan dan aksi tenaga kerja 26. Mengungkapkan informasi bagaimana aksi tenaga kerja
dinegosiasikan
27. Peningkatan kondisi kerja secara umum; 1 28. Informasi re-organisasi perusahaan yang mempengaruhi
tenaga kerja;
29. Informasi dan statistik perputaran tenaga kerja
PRODUK 1. Pengungkapan informasi pengembangan produk
perusahaan, termasuk pengemasannya, 1
2. Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk; 1 3. Pengungkapan informasi proyek riset perusahaan untuk
memperbaiki produk 1
4. Pengungkapan bahwa produk memenuhi standard
keselamatan; 1
5. Membuat produk lebih aman untuk konsumen; 1 6. Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk
perusahaan 1
7. Pengungkapan peningkatan kebersihan/kesehatan dalam
pengolahan dan penyiapan produk; 1
8. Pengungkapan informasi atas keselamatan produk
perusahaan
9. Pengungkapan informasi mutu produk yang dicerminkan
dalam penerimaan penghargaan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
10. Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk
telah meningkat (Misalnya ISO 9000) 1
KETERLIBATAN MASYARAKAT 1. Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung
aktivitas masyarakat, pendidikan dan seni 1
2. Tenaga kerja paruh waktu (part-time employment) dari
mahasiswa/pelajar
3. Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat; 1
4. Membantu riset medis;
5. Sebagai sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar
atau pameran seni 1
6. Membiayai program beasiswa 1 7. Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat 1 8. Mensponsori kampanye nasional; 1 9. Mendukung pengembangan industri lokal 1
UMUM 1. Pengungkapan tujuan/kebijakan perusahaan secara
umum berkaitan dengan tanggung jawab sosial
perusahaan kepada masyarakat 1
2. Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial
perusahaan selain yang disebutkan di atas 1
TOTAL ITEM 55
*Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
Dengan contoh perhitungannya sebagai berikut:
CSRI =
CSRI (SMGR) = = 0,6962
Hal ini berarti perusahaan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
mengungkapkan 69,62 % item pengungkapan CSR.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
b. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan pada penelitian ini menggunakan total
aktiva perusahaan. Kemudian dilakukan perhitungan untuk
mencari nilai logaritma dengan menggunakan rumus log pada
Microsoft excel. Dengan contoh perhitungannya sebagai berikut:
Total aktiva (SMGR) tahun 2010 = 15.562.998.946
Log total aktiva (SMGR) tahun2010 = 10,19
*selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
Hal ini berarti perusahaan PT. Semen Gresik (Persero)
memiliki total aktiva sebesar Rp.15.562.998.946,00 dan apabila
total aktiva dilog maka log total aktiva sebesar 10,19.
c. Profitabilitas
Profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan
perhitungan Return on Asset (ROA). Ada perusahaan yang
memiliki ROA positif tetapi juga ada 14 perusahaan yang memiliki
ROA negatif yang tersebar pada tahun penelitian. Berikut ini
adalah contoh perhitungan ROA, yaitu sebagai berikut:
ROA (AMFG) tahun 2010 =
= =0,1394 atau 13,94%
*selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Hal ini berarti Rp.100,00 aktiva dapat mengasilkan laba
bersih setelah pajak sebesar Rp.13,00.
d. Leverage
Leverage digunakan untuk melihat rasio antara hutang
terhadap modal. Perhitungan leverage sendiri dengan
menggunakan Debt to Equity Ratio (DER).
DER (AMFG) tahun 2010 =
= = 0,29
*selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
Hal ini berarti rasio hutang dibanding dengan modal yang
dimiliki perusahaan sebesar 29%.
e. Ukuran Dewan Komisaris
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan terhadap 44
perusahaan yang menjadi sampel, terdapat 9 perusahaan yang
memiliki dewan komisaris lebih dari 5 dan sisanya sebanyak 39
perusahaan yang memiliki dewan komisaris berjumlah kurang atau
sama dengan 5. Contoh perhitungan jumlah dewan komisaris
adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 5.3
Ukuran Dewan Komisaris
No CODE
NAMA
PERUSAHAAN
UKURAN DEWAN KOMISARIS
2010 2011 2012
1 SMGR
PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk 8 6 6
*selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
f. Kepemilikan Saham public
Kepemilikan saham public dalam penelitian ini dicari
dengan menghitung rasio perbandingan jumlah saham yang
dimiliki perusahaan dengan kepemilikan lembar saham yang go
public. Dihitung dengan rumus sebagai berikut:
= 48,99 %
*selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
Hal ini berarti sebanyak 48,99 % saham go public dari
seluruh total saham beredar perusahaan.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel
dependen dan variabel independen yang diuji berdistribusi normal
atau tidak. Asumsi diuji dengan menggunakan normal probability
plot of regression standardized residual dengan tujuan untuk
membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
dengan distribusi kumulatif dan pliting data akan dibandingkan
dengan garis diagonal (Fahriqzi, 2010)
Dari tabel dibawah ini menunjukkan jumlah sample pada
kolom N sebanyak 132, dengan rata-rata 0,0000000. Hasil uji
normalitas dengan uji kolmogrov-smirnov sebesar 0,811
menunjukkan signikansi karena diatas 0,05, sehingga model regresi
sudah berdistribusi normal. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.4
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 132
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .14980062
Most Extreme Differences Absolute .071
Positive .071
Negative -.059
Kolmogorov-Smirnov Z .811
Asymp. Sig. (2-tailed) .526
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi
normalitas data selain menggunakan uji kolmogrov-smirnov, yaitu
dengan menggunakan analisa grafik. Dibawah ini merupakan hasil
uji normalitas dengan menggunakan metode normal probability
plot:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar 5.1
Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan grafik P-Plot pada gambar 5.1 diatas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa data tersebar di sekitar garis diagonal.
Artinya bahwa data yang digunakan pada penelitian ini
berdistribusi normal.
b. Uji Multikolnearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas atau tidak, model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
yang tinggi diantara variabel bebas. Menurut (Ghozali, 2007),
untuk menguji ada tidaknya gejala multikolinieritas digunakan VIF
(Variance Inflacition Factor). Jika nilai VIF dibawah 10 maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
model regresi yang diajukan tidak terdapat gejala multikolinieritas,
begitu sebaliknya jika VIF lebih besar 10 maka terjadi gejala
multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas dapat ditunjukkan pada
tabel berikut:
Tabel 5.5
Uji Multikolinieritas
Variabel
Tolerance VIF Keterangan
Ukuran Perusahaan 0.662 1.510 Tidak Terjadi
Multikolinieritas
Profitabilitas 0.753 1.328 Tidak Terjadi
Multikolinieritas
Leverage 0.950 1.053 Tidak Terjadi
Multikolinieritas
Ukuran Dewan Komisaris 0.747 1.338 Tidak Terjadi
Multikolinieritas
Kepemilikan Saham Public 0.852 1.174 Tidak Terjadi
Multikolinieritas
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas nilai VIF untuk seluruh
variabel bebas yang terdiri dari ukuran perusahaan, profitabilitas,
leverage, ukuran dewan komisaris, kepemilikan saham go public
memiliki nilai VIF dibawah 10, sehingga model regresi yang
diajukan dalam penelitian ini tidak mengandung gejala
Multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dalam sebuah
model regresi dengan tujuan apakah dalam suatu regresi terjadi
ketidaksamaan (perbedaan) varians dari residual setiap pengamatan
ke pengamatan lainnya, sehingga disebut heteroskedastisitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Gejala terjadinya heteroskedastisitas akan muncul apabila
disturbance terms setiap observasi tidak lagi konstan tetapi
bervariasi. Apabila nilai residual lebih kecil dari tingkat
signifikansi yang ditetapkan nilai tersebut signifikan atau
sebaliknya.
Menurut (Sritua Arief, 1993), salah satu asumsi pokok dari
model regresi linear adalah bahwa varian setiap disturbance terms
yang dibatasi oleh nilai tertentu, mengenai variabel-variabel bebas
adalah bentuk suatu nilai konstan yang sama dengan R2. Untuk
menguji ada tidaknya situasi heteroskedastisitas dalam varian error
terms suatu model regresi digunakan uji glejser yang ditunjukkan
pada tabel 5.6 dibawah ini:.
Tabel 5.6
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser
Berdasarkan Tabel 4.4 hasil probabilitas yang lebih besar
dari tingkat signifikasi yang ditetapkan sebesar 5% dari masing-
masing variabel. Untuk variabel ukuran perusahaan besar 0,122;
variabel profitabilitas sebesar 0,662; variabel leverage sebesar
0,155; variabel ukuran dewan komisaris sebesar 0,420; dan
Variabel Sig Keterangan
Ukuran Perusahaan .122 Tidak signifikan
Profitabilitas .662 Tidak signifikan
Leverage .155 Tidak signifikan
Ukuran Dewan Komisaris .420 Tidak signifikan
Kepemilikan Saham Public .796 Tidak signifikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
variable kepemilikan saham public sebesar 0,796. Dengan
demikian kelima variabel diatas mempunyai hubungan yang tidak
signifikan dengan residualnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi di atas tidak terkena heteroskedastisitas.
Selain menggunakan tabel diatas, metode lain yang dapat
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan menggunakan metode diagram berserak atau lebih
dikenal dengan scatterplot dengan output SPSS for windows 16.
Berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan scatterplot:
Gambar 5.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas (scatterplot)
Berdasarkan gambar 5.2 di atas, grafik scatterplot terlihat
menyebar dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
meski sedikit berkelompok. Gambar tersebut menunjukkan
penyebaran diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y,
sehingga dapat disimpulkan model regresi bebas
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi, ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode (t)
dengan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka
terdapat masalah korelasi. Masalah ini timbul karena residual
(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke
observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari
autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada
atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW).
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi (Ghozali, 2007):
Tabel 5.7
Hasil Uji Autokorelasi Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .439a .192 .160 .15274 2.394
a. Predictors: (Constant), Kepemilikan Saham public, Ukuran Dewan
Komisaris, Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan
b. Dependent Variable: CSR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 5.8
Keputusan Ada tidaknya Autokorelasi
Kesimpulan Batasan DW
Ada autokorelasi <1,10
Tidak ada kesimpulan 1,10 s/d 1,54
Tidak ada Autokorelasi 1,55 s/d 2,46 2.394
Tidak ada kesimpulan 2,46 s/d 2,90
Ada Autokorelasi > 2,91
Hasil analisis regresi seperti pada tabel 5.7 dan kesimpulan
pada tabel 5.8 diatas, nilai Durbin-Watson adalah 2,394.
Berdasarkan penilaian angka D-W menurut ( Algifari, 2000: 89)
diantara 1,55 s/d 2,46 berarti tidak ada autokorelasi. Sehingga
kesimpulan yang didapatkan bahwa pada model regresi ini tidak
terkena autokorelasi.
4. Uji Hipotesis
Tabel 5.9
Tabel ANOVA Model Sum of Squares Df Mean
Square
F Sig.
1 Regresion .700 5 .140 6.004 .000a
Residual 2.940 126 0.23
Total 3.640 131
a. Predictors: (Constant), Kepemilikan Saham public, Ukuran Dewan Komisaris, Leverage,
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan
b. Dependent Variable: CSR
a. Uji F (Simultan)
Berdasarkan hasil uji F pada tabel di atas diperoleh nilai F
hitung sebesar 6,004 dengan probabilitas sebesar 0,000 yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
nilainya jauh lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak
Ho, artinya Hipotesis dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan
komisaris dan kepemilikan saham public secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap CSR.
b. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Dibawah ini adalah tabel hasil pengujian Koefisien Determinasi (R2):
Tabel 5.10
Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of
the Estimate
1 .439a .192 .160 .15274
a. Predictors: (Constant), Kepemilikan Saham public, Ukuran Dewan Komisaris, Leverage,
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan
b. Dependent Variable: CSR
Hasil perhitungan dari tabel di atas menunjukkan bahwa
nilai R-Square sebesar 0.192 artinya variabel dependen (Y) dalam
model yaitu CSR dipengaruhi oleh variabel independen (X) yaitu
variabel ukuran perusahaan (X1), profitabilitas (X2), leverage
(X3), ukuran dewan komisaris (X4), dan kepemilikan saham public
(X5) sebesar 19,2%, sedangkan sisanya sebesar 81,8% dipengaruhi
oleh variabel lain di luar model penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
c. Uji Regresi Berganda
Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji regresi
berganda:
Tabel 5.11
Uji Regresi Berganda
Coefficients*
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.273 .198 -1.378 .171
Ukuran Perusahaan .068 .024 .285 2.899 .004
Profitabilitas -.001 .001 -.094 -1.018 .311
Leverage .003 .002 .105 1.272 .206
Ukuran Dewan Komisaris .019 .008 .215 2.324 .022
Kepemilikan Saham public -.030 .079 -.033 -.381 .704
a.Dependent variabel: CSR
Berdasarkan hasil analisis tabel di atas, maka diperoleh
persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = -.273 + .068 + -.001 + .003 + .019 + -
.030 + e
Keterangan:
Y : Indeks skor pengungkapan CSR
: Ukuran perusahaan
: Profitabilitas
: Leverage
: Ukuran dewan komisaris
: Kepemilikan saham public
e : Error
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
d. Uji t (Parsial)
Pengujian hipotesis secara parsial ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh masing – masing variabel ukuran perusahaan,
profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris, kepemilikan saham
public terhadap CSR. Berdasarkan tabel 5.11 maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1) Uji hipotesis pertama
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t-hitung
ukuran perusahaan sebesar 2,899 > t-tabel sebesar 1,378 dengan
signifikansi sebesar 0,004 < 0,05. Maka ditolak dan menerima
. Hipotesis pertama diterima artinya ukuran perusahaan
berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR.
2) Uji hipotesis kedua
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t-hitung
profitabilitas sebesar -1,018 < t-tabel sebesar 1,378 dengan
signifikansi sebesar 0,311 > 0,05. Maka diterima dan menolak
. Hipotesis kedua ditolak artinya profitabilitas tidak
berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR.
3) Uji hipotesis ketiga
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t-hitung
leverage sebesar 1,272 > t-tabel sebesar -1.378 dengan signifikansi
sebesar 0,206 > 0,05. Maka diterima dan menolak .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Hipotesis ketiga ditolak artinya leverage tidak berpengaruh negatif
signifikan terhadap pengungkapan CSR.
4) Uji hipotesis keempat
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t-hitung
ukuran dewan komisaris sebesar 2,234 > t-tabel sebesar 1,378
dengan signifikansi sebesar 0,022 < 0,05. Maka ditolak dan
menerima . Hipotesis keempat diterima artinya ukuran dewan
komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan
CSR.
5) Uji hipotesis kelima
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t-hitung
kepemilikan saham public sebesar -0,381 < t-tabel sebesar 1,378
dengan signifikansi 0.704 > 0,005. Maka diterima dan menolak
. Hipotesis kelima ditolak artinya kepemilikan saham public
tidak berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR.
B. Pembahasan
1. Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan
komisaris dan kepemilikan saham public terhadap pengungkapan CSR.
Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji F pada tabel 5.9
diperoleh nilai F hitung sebesar 6,004 dengan probabilitas sebesar
0,000 yang nilainya jauh lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
menolak Ho, artinya Hipotesis dapat diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran
dewan komisaris dan kepemilikan saham public secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap CSR. Kemudian dari hasil perhitungan R-
Square mengenai seberapa besar variabel CSR dipengaruhi oleh
variabel penelitian, dari tabel 5.10 yang menunjukkan bahwa nilai R-
Square sebesar 0.192 artinya variabel dependen (Y) dalam model yaitu
CSR dipengaruhi oleh variabel independen (X) yaitu variabel ukuran
perusahaan (X1), profitabilitas (X2),dan tingkat pengawasan yang
diukur dengan leverage (X3), ukuran dewan komisaris (X4), dan
kepemilikan saham public (X5) sebesar 19,2%, sedangkan sisanya
sebesar 81,8% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian
ini.
2. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap CSR
Mengacu pada hasil analisis pada tabel 5.11 mengenai uji
regresi berganda menunjukkan bahwa nilai t-hitung ukuran
perusahaan sebesar 2,899 > t-tabel sebesar -1,378. Maka
ditolak dan menerima . Hal ini juga ditunjukkan pada nilai
signifikansi 0,206 > 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap CSR.
Perusahaan yang besar dengan aktivitas operasi yang tinggi,
kemungkinan besar akan berdampak kepada kegiatan masyarakat di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
lingkungan sekitar atau semakin dikenalnya perusahaan di mata
masyarakat luas. Hal tersebut memaksa perusahaan untuk menerima
tekanan atau bersinggungan dengan masyarakat atau investor. Untuk
menghindari adanya konflik sosial atau konflik kepentingan,
perusahaan harus melakukan kegiatan-kegiatan yang menunjukkan
adanya etikad baik terhadap lingkungan untuk menjaga hubungan
harmonis dengan lingkungan dan untuk mencegah terjadinya masalah
yang berhubungan dengan masyarakat sekitar yang merusak nama baik
perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
sembiring (2003) yang mengatakan bahwa semakin besar perusahaan
maka semakin besar pula pengungkapan tanggung jawab sosial yang
harus dilakukan.
3. Pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan CSR
Mengacu pada hasil analisis pada tabel 5.11 mengenai uji
regresi berganda menunjukkan bahwa nilai t-hitung profitabilitas
-1,018 < t-tabel sebesar -1,378. Maka diterima dan menolak .
Hal ini juga ditunjukkan pada nilai signifikansi 0,311 > 0,05. Maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel profitabilitas tidak
berpengaruh positif terhadap CSR.
Profitabilitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif
kegiatan operasi perusahaan guna mendapatkan keuntungan bagi
perusahaan. Profitabilitas diukur menggunakan tingkat Return on Asset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
(ROA) yaitu laba bersih setelah pajak dibagi total asset. Maka dari
hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap profit
atau keuntungan yang diterima oleh perusahaan tidak akan berdampak
positif bagi pengungkapan CSR. Jadi besar kecilnya keuntungan yang
dimiliki setiap perusahaan tidak dapat menjadi tolak ukur dalam
pengungkapan CSR. Justru perusahaan dengan tingkat keuntungan
rendah akan berlomba-lomba melakukan pengungkapan CSR yang
lebih baik sehingga para pengguna laporan keuangan diharapkan akan
mendapatkan “good news” guna menerima investasi baru. Hal ini
sejalan dengan penelitian anggraini (2006) yang menyatakan bahwa
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.
Mungkin karena ada kecenderungan untun menyimpan keuntungan
lebih tinggi sehingga pihak manajerial tidak menekan perusahaan
untuk melakukan pengungkapan CSR yang tinggi.
4. Pengaruh tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage terhadap
pengungkapan CSR
Mengacu pada hasil analisis pada tabel 5.11 mengenai uji
regresi berganda menunjukkan bahwa nilai t-hitung leverage
sebesar 1,272 > t-tabel sebesar -1.378. Maka diterima dan menolak
. Hal ini juga ditunjukkan pada nilai signifikansi 0,206 > 0,05.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel leverage tidak
berpengaruh negatif terhadap CSR.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
5. Pengaruh tingkat pengawasan yang diukur dengan ukuran dewan
komisaris terhadap pengungkapan CSR
Mengacu pada hasil analisis pada tabel 5.11 mengenai uji
regresi berganda menunjukkan bahwa t-hitung ukuran dewan
komisaris sebesar 2,234 > t-tabel sebesar -1,378. Maka ditolak
dan menerima . Hal ini juga ditunjukkan pada nilai signifikansi
0,022 < 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel ukuran
perusahaan berpengaruh positif terhadap CSR.
Dewan komisaris merupakan komponen penting dalam
pengendalian perusahaan, dianggap sebagai alat pengendali tertinggi
yang memiliki tanggung jawab untuk memonitor dan mengendalikan
perusahaan. Maka semakin banyak dewan komisars yang ada pada
perusahaan akan semakin besar pula tekanan yang diterima oleh pihak
manajemen sehingga akan cenderung lebih serius dalam
mengungkapkan pengungkapan CSR untuk menjaga nama baik
perusahaan maupun manajerial. Hal ini juga ditunjukkan pada
penelitian Sembiring (2005) yang mengatakan bahwa semakin banyak
dewan komisaris yang terlibat maka akan semakin besar tekanan dalam
perusahaan untuk melaksanakan pengungkapan CSR.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
6. Pengaruh tingkat pengawasan yang diukur dengan kepemilikan saham
public terhadap pengungkapan CSR
Mengacu pada hasil analisis pada tabel 5.11 mengenai uji
regresi berganda menunjukkan bahwa nilai t-hitung kepemilikan
saham public sebesar -0.381< t-tabel sebesar -1,378. Maka
diterima dan menolak . Hal ini juga ditunjukkan pada nilai
signifikansi 0,311 > 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
variabel kepemilikan saham public tidak berpengaruh positif
terhadap CSR.
Kepemilikan saham public menunjukkan perbandingan antara
seluruh saham beredar yang dimiliki perusahaan dengan saham
perusahaan yang go public. Semakin besar saham perusahaan yang
public maka semakin banya orang yang terlibat pada kegiatan
perusahaan atau peduli terhadap laporan keuangan perusahaan.
Laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan merupakan hal
yang penting bagi perusahaan yang sudah go public. Namun hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa kurangnya kesadaran bagi para
pengguna laporan keuangan, konsumen, investor, masyarakat dan
perusahaan go public membuat pengungkapan CSR bukanlah hal yang
paling vital dibandingkan dengan faktor-faktor lain yang digunakan
sebagai pertimbangan jual beli saham. Hal ini dianggap tidak terlalu
berpengaruh terhadap harga saham yang diperjualbelikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan guna menemukan
pengaruh dari ukuran perusahaan, profitabilitas, dan tingkat pengawasan
eksternal yang dilihat dari aspek leverage, ukuran dewan komisaris, dan
kepemilikan saham public, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap CSR.
2. Profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap CSR.
3. Tingkat pengawasan yang diukur dengan leverage tidak berpengaruh
negatif terhadap CSR.
4. Tingkat pengawasan yang diukur dengan ukuran dewan komisaris
berpengaruh positif terhadap CSR.
5. Tingkat pengawasan yang diukur dengan kepemilikan saham public
tidak berpengaruh positif terhadap CSR.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk perbaikan
pada penelitian berikutnya. Pengungkapan CSR yang bersifat subjektif
memungkinkan terjadinya perbedaan tafsir item yang diungkapkan atau
kemungkinan tidak terdeteksi pada pengungkapan yang sudah dilakukan
perusahaan. Kurangnya referensi mengenai penelitian terkait.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
C. Saran
Saran yang dapat saya berikan dari penelitian ini adalah :
1. Memperluas ruang lingkup penelitian dengan menambah variabel
independen yang terkait dengan CSR seperti tipe industri dan
kepemilikan manajemen atau variabel lain yang belum pernah menjadi
perhatian pada penelitian sebelumnya. Contoh variabel lain diluar
penelitian yang dapat dimasukkan dalam penelitian selanjutnya: tipe
industri, kepemilikan asing, likuiditas, kepemilikan institusional,
dewan komisaris independen, kepemilikan manajemen, pengungkapan
media, pertumbuhan perusahaan, corporate governance, kinerja
lingkungan dan lain – lain.
2. Mencari metode lain dalam melakukan pengungkapan CSR supaya
mendapatkan data yang lebih objektif, antara lain: metode alokasi
biaya, metode analisis deskriptif, menggunakan kuisioner, dan lain –
lain.
3. Bagi perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan lagi mengenai
pengungkapan CSR yang berguna bagi hubungan baik dengan sekitar
dan menjadikan CSR menjadi tanggung jawab bukan sekedar hak bagi
perusahaan yang ingin mengungkapkan. Serta mengungkapkan
tanggung jawab sosial sesuai panduan yang diberikan oleh Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2000. “Analisis statistic untuk bisnis dengan regresi, korelasi dan non
parametrik “. Yogyakarta: STIE‐YKPN.
Anggraini, Fr Reni Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam
Laporan Tahunan. Simposium Nasional Akuntansi IX.
Arifin, Sabeni. (2002). An Empyrical Analysis of The Relation Between The
Board of Director’s Composition an the level of Voluntary Disclosure.
Prooceedings For The Fifth Indonesian Conference On Accounting, No. 5
pp. 46-57.
Aulia, Zahra Munif. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks
Pengungkapan Corporate Social Responsibility Di Indonesia (Studi
Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Listing Di Bursa Efek
Indonesia). Tesis: Universitas Diponegoro.
Badjuri, Achmad. (2007). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktek
Pengungkapan Sosial Dan Lingkungan Pada Perusahaan Manufaktur go
public. Tesis: Universitas Diponegoro.
Beasley, M. dan S. Salterio. 2001. “The Relationship Between Board
Characteristics and Voluntary Improvements in Audit Committee
Composition and Experience”.
Belkaoui, Ahmed and Philip G. Karpik. 1989. “Determinants of the Corporate
Decision To Disclose Sosial Information”.Accounting, Auditing and
Accountability Journal. Vol. 2, No. 1,p.36-51.
Cowen, S.S., Ferreri, L.B., dan L.D. Parker. 1987. “The Impact Of Corporate
Characteristics On Social Responsibility Disclosure: A Typology And
Frequency-Based Analysis”. Accounting, Organisations and Society. Vol.
12 No. 2, pp. 111-122.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Deegan, Craig and Michaela Rankin. 1997. “The Materiality of Environmental
Information to Users of Annual Reports”. Accounting, Auditing and
Accountability Journal.Vol. 10, No. 4,p.562-584.
Eka, Nanda Putra. (2011). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap
Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Skripsi Sarjana
Strata 1. Universitas Diponegoro. Semarang.
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 2010. “Panduan Penulisan Skripsi
Program Studi Akuntansi”. Yogyakarta. FE Sadhar.
Fitriani. (2001). Signifikasi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan
Wajib dan Sukarela pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang
Terdaftar di BEJ. Simposium Nasional Akuntansi IV.
Florence, Devina. (2004). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap
Pengungkapan Sosial Dalam Laporan Tahunan Perusahaan go public Di
Indonesia. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.
Fama, Eugene F and Jensen, M.C. 1983. Agency Problems and Residual Claims.
Journal of Law & Economics, Vol. XXVI. Avalaible from:
http://papers.ssrn.com.
Ghozali, Imam. 2006. “Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Edisi Ke 4.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Global Reporting Initiative. GRI Sustainability Reporting Guide Lines G3.
(Website.https://www.globalreporting.org/.diakses pada 25 oktober 2013).
Guthrie, et. al. 2004.“Using content analysis as a research method to inquire into
intellectual capital reporting”. Journal of Intellectual Capital. Vol.5.No.
2.Pp 282-293.
Gray, R., R. Kouhy, dan S. Lavers. 1995. “Corporate Social and Environmental
Reporting. A Review of the Literature and a Longitudinal Study of UK
Disclosure”. Accounting, Auditing and Accountability Journal. Vol. 8. No.
2. pp. 47-77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Heckston, David and Markus J. Milne. 1996. “Some Determinants of Social and
Environmental Dislosure in New Zealand Companies”. Accounting,
Auditing And Accountability Journal. Vol.9, No.1,p.77-108.
Hadi, Nor. (2011). “Corporate Social Responsibility”. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan, Paragraph 9,
Salemba Empat. Jakarta.
Inshani, Alin Alfa. 2012. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap
Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan
Food & Beverage dan Paper Allied Products”. Skripsi tidak
dipublikasikan, Skripsi. Program Sarjana Fakultas Ekonomi, Universitas
Pasundan.
ISO. 2009. Draf Internasional Standar ISO 26000 : Guidance on Social
Responsibility.
http://isotc.iso.org/livelink/livelink?func=ll&objId=3935837&objAction=
browse&sort=name. diaksestanggal 10 Maret 2014.
Jensen, M.C. dan W.H. Meckling. 1976. “Theory of the Firm: Managerial
Behavior, Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of Financial
Economics. Vol 3. No 4. Pp. 305-360.
Jose, A. dan Shang-Mei L. 2006.“Environmental Reporting of Global
Corporations : A Content Analysis based on Website Disclosure”. Journal
of Business Ethics.Vol 72. pp. 307-321.
Kirana, Rosita Candra. (2009). Studi Perbandingan Pengaturan tentang Corporate
Social Responsibility di Beberapa Negara Dalam Upaya Perwujudan
Prinsip Good Corporate Governance. USM. Jurnal Tesis. Surakarta.
Kotler, Philip. (2000). Marketing Management. The Millennium Edition. Prentice
Hall International, Inc.
Lidya Yulita. (2011). The Effect Characteristics Of Company Toward Corporate
Social Responsibility Disclosures In Mining Company Listed. Jurnal
Reformasi Ekonomi, Vol. 4, No. 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: UPP AMP YPKN.
Marwata. 2001. “The Relation of Company Characteristics and The Quality of
Voluntary Disclosure in Annual Report of Public Registered Company In
Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi IV.
Mulyadi. 2002. Auditing: Jilid 1 Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. 2002. Auditing: Jilid 2 Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat.
Nudrizal, Arif. 2011. Tahapan Implementasi CSR pada Perusahaan. Jakarta:
Erlangga.
O’Donovan, Gary (2002), “ Environmental Disclosures in the Annual Report:
Extending the Applicability and Predictive Power of Legitimacy Theory,”
Accounting, Auditing and Accountability Journal, Vol. 15 No. 3, 344-371.
Priyatno, Duwi. 2012. “Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS”.
Yogyakarta: C.V. Andi Offset.
Rahman, Arif Dan Kurnia Widya Sari. (2008). The Analysis Of Company
Characteristic Influence Toward Csr Disclosure : Empirical Evidence Of
Manufacturing Companies Listed In Jsx. Accounting and Auditing
International Journal. Vol 12, No.1, Juni 2008 : 25-35.
Riduwan. 2008. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: ALFABETA.
Rivi Hamdani W dan Hasan Sakti S. (2011). Pengaruh Sisi Internal Dan Sisi
Eksternal Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ekonomi Vol
14, No 4 September 2011. 180-190.
Roberts, R.W. 1992. Determinants of corporate social responsibility disclosure: an
application of Stakeholder theory. Accounting, Organizations and Society.
Vol. 17 No. 6, pp. 595-612.
Scott, William R. 1997. Finacial Acconting Theory. New Jersey: Prentice Hall.
Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. “Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial: Studi Empiris pada Perusahaan Yang Tercatat di
Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Simanjuntak, Binsar H. dan Lusi Widiastuti. 2004. “Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta“. Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia. Vol.7, No. 3, September, hal.251-366.
Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitiatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Susanto, AB. 2009. Reputation Driven Corporate Social Responsibility
pendekatan strategic management dalam CSR. Jakarta: Esensi Erlangga
Group.
Yintayani, Ni Nyoman. 2011. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Corporate
Social Responsibility”. Tesis dipublikasikan, Tesis: Program Pasca
Sarjana Fakultas Ekonomi. Universitas Udayana. Bali.
Website :http://id.wikipedia.org/wiki/teoriregulasi
Website :http://idx.com
Website :http://wikipedia.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN
A. Lampiran A
Tabel Pengungkapan CSR
Kode:
Nama:
ITEM PENGUNGKAPAN CSR 2010
LINGKUNGAN Ya Tidak
1. Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluaran riset
dan pengembangan untuk pengurangan polusi 2. Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan
tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan
hukum dan peraturan polusi;
3. Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah
atau akan dikurangi; 4. Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat
pengolahan sumber alam, misalnya reklamasi daratan
atau reboisasi;
5. Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca,
besi, minyak, air dan kertas; 6. Penggunaan material daur ulang;
7. Menerima penghargaan berkaitan dengan program
lingkungan yang dibuat perusahaan; 8. Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan;
9. Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk
memperindah lingkungan 10. Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah
11. Pengolahan limbah
12. Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor
dampak lingkungan perusahaan; 13. Perlindungan lingkungan hidup
ENERGI
1. Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan
operasi; 2. Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi;
3. Mengungkapkan penghematan energi sebagai hasil
produk daur ulang; 4. Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi
konsumsi energi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
5. Pengungkapan peningkatan efisiensi energi dari produk;
6. Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi
dari produk; 7. Mengungkapkan kebijakan energi perusahaan
KESEHATAN DAN KESELAMATAN TENAGA KERJA
1. Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan
kerja; 2. Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan
fisik atau mental; 3. Mengungkapkan statistik kecelakaan kerja;
4. Mentaati peraturan standard kesehatan dan keselamatan
kerja 5. Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan
kerja; 6. Menetapkan suatu komite keselamatan kerja
7. Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan
kerja; 8. Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja
LAIN – LAIN TENTANG TENAGA KERJA
1. Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/orang
cacat 2. Mengungkapkan persentase/jumlah tenaga kerja
wanita/orang cacat dalam tingkat managerial; 3. Mengungkapkan tujuan penggunaan tenaga kerja
wanita/orang cacat dalam pekerjaan 4. Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat
5. Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat
kerja 6. Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam
bidang pendidikan 7. Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja
8. Mengungkapkan bantuan atau bimbingan untuk tenaga
kerja yang dalam proses mengundurkan diri atau yang
telah membuat kesalahan
9. Mengungkapkan perencanaan kepemilikan rumah
karyawan; 10. Mengungkapkan fasilitas untuk aktivitas rekreasi
11. Pengungkapkan persentase gaji untuk pensiun;
12. Mengungkapkan kebijakan penggajian dalam perusahaan
13. Mengungkapkan jumlah tenaga kerja dalam perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
14. Mengungkapkan tingkatan managerial yang ada
15. Mengungkapkan disposisi staff - di mana staff
ditempatkan 16. Mengungkapkan jumlah staff, masa kerja dan kelompok
usia mereka; 17. Mengungkapkan statistik tenaga kerja, mis. penjualan per
tenaga kerja; 18. Mengungkapkan kualifikasi tenaga kerja yang direkrut
19. Mengungkapkan rencana kepemilikan saham oleh tenaga
kerja; 20. Mengungkapkan rencana pembagian keuntungan lain.
21. Mengungkapkan informasi hubungan manajemen dengan
tenaga kerja dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi
kerja;
22. Mengungkapkan informasi stabilitas pekerjaan tenaga
kerja dan masa depan perusahaan; 23. Membuat laporan tenaga kerja yang terpisah;
24. Melaporkan hubungan perusahaan dengan serikat buruh
25. Melaporkan gangguan dan aksi tenaga kerja
26. Mengungkapkan informasi bagaimana aksi tenaga kerja
dinegosiasikan 27. Peningkatan kondisi kerja secara umum;
28. Informasi re-organisasi perusahaan yang mempengaruhi
tenaga kerja; 29. Informasi dan statistik perputaran tenaga kerja
PRODUK
1. Pengungkapan informasi pengembangan produk
perusahaan, termasuk pengemasannya, 2. Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk;
3. Pengungkapan informasi proyek riset perusahaan untuk
memperbaiki produk 4. Pengungkapan bahwa produk memenuhi standard
keselamatan; 5. Membuat produk lebih aman untuk konsumen;
6. Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk
perusahaan 7. Pengungkapan peningkatan kebersihan/kesehatan dalam
pengolahan dan penyiapan produk; 8. Pengungkapan informasi atas keselamatan produk
perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
9. Pengungkapan informasi mutu produk yang dicerminkan
dalam penerimaan penghargaan 10. Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk
telah meningkat (Misalnya ISO 9000)
KETERLIBATAN MASYARAKAT
1. Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung
aktivitas masyarakat, pendidikan dan seni 2. Tenaga kerja paruh waktu (part-time employment) dari
mahasiswa/pelajar 3. Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat;
4. Membantu riset medis;
5. Sebagai sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar
atau pameran seni 6. Membiayai program beasiswa
7. Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat
8. Mensponsori kampanye nasional;
9. Mendukung pengembangan industri lokal
UMUM
1. Pengungkapan tujuan/kebijakan perusahaan secara umum
berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan
kepada masyarakat
2. Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial
perusahaan selain yang disebutkan di atas
TOTAL ITEM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
B. Lampiran B
Kode dan Daftar Perusahaan
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
1 SMGR PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
2 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk
3 MLIA PT. Mulia Industrindo Tbk
4 CTBN PT. Citra Tubindo Tbk
5 INAI PT. Indal Aluminium Industry Tbk
6 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk
7 KRAS PT. Krakatau Steel (PERSERO)
8 LION PT. Lion Metal Works Tbk
9 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk
10 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk
11 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk
12 ETWA PT. Eterindo Wahanatama Tbk
13 INCI PT. Intanwijaya Internasional Tbk
14 SRSN PT. Indo Acidatama Tbk
15 AKKU PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk
16 BRNA PT. Berlina Tbk
17 FPNI PT. Titan Kimia Nusantara Tbk
18 IGAR PT. Kageo Igar Jaya Tbk
19 IPOL PT. Indopoly Swakarsa Tbk
20 TRST PT. Trias Sentosa Tbk
21 CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk
22 SIPD PT. Sierad Produce Tbk
23 TIRT PT. Tirta Mahakam Resources Tbk
24 FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
25 INRU PT. Toba Pulp Lestari Tbk
26 SAIP PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk
27 ASII PT. Astra International Tbk
28 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk
29 GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk
30 IMAS PT. Indomobil Sukses International Tbk
31 INDS PT. Indospring Tbk
32 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk
33 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk
34 ESTI PT. Ever Shine Textile Industry Tbk
35 PBRX PT. Pan Brothers Tbk
36 POLY PT. Asia Pacific Fibers Tbk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Kode dan Data Perusahaan (lanjutan)
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
38 UNIT PT. Nusantara Inti Corpora Tbk
39 BIMA PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk
40 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk
41 JECC PT. Jembo Cable Company Tbk
42 SCCO PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk
43 VOKS PT. Voksel Electric Tbk
44 PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
C. Lampiran C
Data Penelitian
TAHUN ITEM CSR CSRI LOG
PROFITABILITAS
(ROA)
LEVERAGE
(DER)
UKURAN DEWAN
KOMISARIS
PERSENTASE
SAHAM GO PUBLIC
2010 55 0,71 10,19 7,94 0,53 8 0,49
2010 44 0,56 9,38 13,95 0,29 6 0,15
2010 26 0,33 9,66 34,74 -10,34 3 0,33
2010 49 0,63 9,39 6,71 1,43 5 0,19
2010 18 0,23 8,59 4,09 3,88 5 0,34
2010 20 0,26 8,61 6,92 0,37 2 0,16
2010 60 0,77 10,25 6,04 0,88 4 0,20
2010 21 0,27 8,48 12,71 0,17 3 0,42
2010 24 0,31 7,89 9,4 0,67 3 0,74
2010 37 0,47 8,96 8,13 0,88 6 0,20
2010 15 0,19 8,76 2,11 2,25 3 0,06
2010 43 0,55 8,73 7,13 0,76 3 0,44
2010 32 0,41 8,13 -15,34 0,04 3 0,03
2010 32 0,41 8,56 2,7 0,59 9 0,15
2010 33 0,42 7,45 -16,5 0,91 2 0,05
2010 46 0,59 8,74 6,31 1,62 4 0,25
2010 7 0,09 9,47 -6,98 1,3 2 0,05
2010 32 0,41 8,54 9,25 0,23 3 0,15
2010 39 0,50 9,35 7,67 1,06 3 0,36
2010 21 0,27 9,31 6,74 0,64 3 0,37
2010 18 0,23 9,81 33,91 0,53 4 0,44
2010 23 0,29 9,31 2,97 0,67 3 0,26
2010 26 0,33 8,76 -1,72 3,33 2 0,21
2010 51 0,65 9,65 6,3 1,48 3 0,24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Data Penelitian (lanjutan)
TAHUN ITEM CSR CSRI LOG
PROFITABILITAS
(ROA)
LEVERAGE
(DER)
UKURAN DEWAN
KOMISARIS
PERSENTASE
SAHAM GO PUBLIC
2010 32 0,41 9,42 0,14 1,31 4 0,09
2010 22 0,28 9,34 -3,63 -3,54 3 0,02
2010 50 0,64 11,05 12,73 1,1 11 0,50
2010 33 0,42 9,17 8,99 0,26 7 0,09
2010 38 0,49 9,06 5,81 1,76 3 0,06
2010 32 0,41 9,90 5,62 4,99 7 0,06
2010 37 0,47 8,89 9,23 2,39 3 0,05
2010 9 0,12 8,18 9,36 0,41 3 0,70
2010 34 0,44 9,48 5,8 0,87 4 0,62
2010 24 0,31 8,77 0,25 1,28 3 0,00
2010 34 0,44 8,95 4,01 4,31 3 0,11
2010 12 0,15 9,60 8,4 -1,5 6 0,34
2010 13 0,17 8,94 1,14 1,7 6 0,03
2010 33 0,42 8,49 0,44 0,55 2 0,45
2010 20 0,26 7,94 10,49 -1,45 3 0,11
2010 38 0,49 8,78 0,77 0,22 5 0,07
2010 37 0,47 8,75 -0,18 4,69 3 0,10
2010 24 0,31 9,06 5,25 1,72 3 0,33
2010 51 0,65 9,05 0,89 1,92 5 0,29
2010 26 0,33 8,92 -1,53 0,76 3 0,08
2011 55 0,71 10,29 9,71 0,45 6 0,35
2011 47 0,60 9,43 12,52 0,25 6 0,15
2011 26 0,33 9,79 -0,62 6,01 3 0,33
2011 53 0,68 9,35 20,26 0,7 5 0,19
2011 18 0,23 8,74 4,84 4,13 5 0,24
2011 20 0,26 8,64 8,61 0,3 2 0,16
2011 60 0,77 10,33 4,76 1,1 4 0,20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Data Penelitian (lanjutan)
TAHUN ITEM CSR CSRI LOG
PROFITABILITAS
(ROA)
LEVERAGE
(DER)
UKURAN DEWAN
KOMISARIS
PERSENTASE
SAHAM GO PUBLIC
2011 24 0,31 8,84 0,79 0,68 3 0,74
2011 43 0,55 8,96 -2,09 1,07 6 0,20
2011 15 0,19 8,75 2,25 1,99 3 0,06
2011 45 0,58 8,79 11,7 0,65 4 0,44
2011 35 0,45 8,10 -13,72 0,12 3 0,02
2011 32 0,41 8,56 6,64 0,43 9 0,15
2011 33 0,42 7,07 -75,58 0,98 3 0,05
2011 52 0,67 8,81 6,22 1,67 4 0,17
2011 8 0,10 9,48 -3,87 1,72 2 0,05
2011 34 0,44 8,55 15,56 0,29 3 0,15
2011 39 0,50 9,42 1,91 1,32 3 0,36
2011 23 0,29 9,33 6,75 0,61 3 0,39
2011 18 0,23 9,95 26,62 0,51 5 0,44
2011 24 0,31 9,42 0,84 1,1 3 0,26
2011 26 0,33 8,84 0,6 4,02 2 0,21
2011 51 0,65 9,69 2,68 1,74 3 0,22
2011 38 0,49 9,46 0,01 1,54 4 0,09
2011 24 0,31 9,32 12,29 0,43 3 0,08
2011 54 0,69 11,19 11,58 1,29 11 0,50
2011 33 0,42 9,22 4,07 0,43 7 0,06
2011 42 0,54 9,07 1,65 1,77 3 0,06
2011 32 0,41 10,11 6,3 1,67 7 0,30
2011 37 0,47 9,06 10,55 0,81 3 0,10
2011 9 0,12 8,20 7,19 0,33 3 0,70
2011 33 0,42 9,68 3,02 1,68 5 0,32
2011 26 0,33 8,80 0,69 1,47 3 0,00
2011 37 0,47 9,18 4,77 1,24 3 0,15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Data Penelitian (lanjutan)
TAHUN ITEM CSR CSRI LOG
PROFITABILITAS
(ROA)
LEVERAGE
(DER)
UKURAN DEWAN
KOMISARIS
PERSENTASE
SAHAM GO PUBLIC
2011 14 0,18 8,93 -2,86 1,82 6 0,03
2011 33 0,42 8,48 0,4 0,5 2 0,45
2011 23 0,29 7,96 2,66 -1,48 3 0,11
2011 43 0,55 8,79 0,66 0,22 5 0,07
2011 37 0,47 8,80 4,74 3,92 3 0,10
2011 24 0,31 9,16 7,53 1,82 3 0,33
2011 52 0,67 9,20 7,03 2,17 5 0,51
2011 27 0,35 8,88 -0,98 0,64 3 0,08
2012 55 0,71 10,42 11,1 0,45 6 0,37
2012 49 0,63 9,49 11,13 0,27 6 0,15
2012 29 0,37 9,82 -0,46 4,3 3 0,33
2012 54 0,69 9,85 -6,11 70,02 5 0,14
2012 18 0,23 8,79 3,78 3,74 5 0,24
2012 20 0,26 8,60 2,41 0,15 2 0,16
2012 60 0,77 10,39 -0,8 1,32 5 0,20
2012 23 0,29 8,64 19,69 0,17 3 0,42
2012 24 0,31 8,11 32,11 0,32 3 0,74
2012 50 0,64 9,03 -5,85 1,59 6 0,20
2012 15 0,19 8,77 1,87 1,99 3 0,06
2012 45 0,58 8,98 3,08 1,2 4 0,44
2012 35 0,45 8,12 3,36 0,14 3 0,01
2012 32 0,41 8,60 4,22 0,49 9 0,22
2012 35 0,45 7,02 -19,15 1,71 2 0,05
2012 52 0,67 8,89 6,43 1,7 4 0,33
2012 7 0,09 9,49 -5,18 2,02 2 0,05
2012 34 0,44 8,49 8,76 0,43 3 0,15
2012 39 0,50 9,44 2,56 1,04 3 0,36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Data Penelitian (lanjutan)
TAHUN ITEM CSR CSRI LOG
PROFITABILITAS
(ROA)
LEVERAGE
(DER)
UKURAN DEWAN
KOMISARIS
PERSENTASE
SAHAM GO PUBLIC
2012 18 0,23 10,09 21,71 1,12 5 0,44
2012 24 0,31 9,52 0,68 1,61 3 0,59
2012 26 0,33 8,83 -4,74 5,45 2 0,21
2012 51 0,65 9,75 0,09 2,09 3 0,24
2012 37 0,47 9,49 -0,99 1,56 4 0,09
2012 24 0,31 9,30 -8,24 0,54 3 0,08
2012 54 0,69 11,26 10,65 1,3 10 0,50
2012 33 0,42 9,35 7,3 0,4 7 0,06
2012 46 0,59 9,08 5,39 1,35 3 0,06
2012 32 0,41 10,24 4,56 2,29 7 0,30
2012 37 0,47 9,22 8 0,47 3 0,11
2012 9 0,12 8,24 9,64 0,28 3 0,61
2012 33 0,42 9,78 0,05 0,68 5 0,52
2012 31 0,40 8,89 -5,8 1,2 3 0,00
2012 37 0,47 9,30 3,68 1,48 3 0,15
2012 21 0,27 9,59 -7,96 -1,51 6 0,37
2012 14 0,18 8,91 -1,74 1,84 6 0,03
2012 33 0,42 8,58 0,09 1,07 2 0,45
2012 23 0,29 8,00 2,62 -1,53 3 0,11
2012 46 0,59 8,89 4,99 0,34 5 0,07
2012 37 0,47 8,85 4,52 3,96 3 0,10
2012 24 0,31 9,17 11,4 1,28 3 0,33
2012 55 0,71 9,23 8,65 1,82 5 0,51
2012 27 0,35 8,95 1,06 0,72 3 0,08
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
D. Lampiran D
Hasil Olah Data
1. Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
CSR ,4158 ,16669 132
Ukuran_Perusahaan 9,1004 ,69772 132
Profitabilitas 4,1677 10,76363 132
Leverage 1,6229 6,23634 132
Ukuran_Dewan_Komisaris 4,0909 1,89195 132
Kepemilikan_Saham_Go_Public ,2403 ,18393 132
2. Hasil Uji Normalitas (tabel uji kolmogorov smirnov)
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 132
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .14980062
Most Extreme Differences Absolute .071
Positive .071
Negative -.059
Kolmogorov-Smirnov Z .811
Asymp. Sig. (2-tailed) .526
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
3. Hasil Uji Normalitas (normal probability plot)
4. Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.273 .198 -1.378 .171
Ukuran_Perusahaan .068 .024 .285 2.899 .004 .662 1.510
Profitabilitas -.001 .001 -.094 -1.018 .311 .753 1.328
Leverage .003 .002 .105 1.272 .206 .950 1.053
Ukuran_Dewan_Komisaris .019 .008 .215 2.324 .022 .747 1.338
Kepemilikan_Saham_Go_
Public
-.030 .079 -.033 -.381 .704 .852 1.174
a. Dependent Variable: CSR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
5. Hasil Uji Heteroskedastisitas (tabel uji glejser)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.119 .106 -1.123 .264
Ukuran_Perusahaan .029 .013 .247 2.317 .122
Profitabilitas .000 .001 -.044 -.438 .662
Leverage -.002 .001 -.127 -1.431 .155
Ukuran_Dewan_Komisaris -.004 .004 -.081 -.808 .420
Kepemilikan_Saham_Go_Public -.011 .042 -.024 -.259 .796
a. Dependent Variable: ABREISED
6. Hasil Uji Heteroskedastisitas (hasil uji scatter plot)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
7. Hasil Uji Autokorelasi (Tabel Durbin-Watson)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .439a .192 .160 ,15274 2.394
a. Predictors: (Constant), Kepemilikan_Saham_Go_Public, Leverage,
Ukuran_Dewan_Komisaris, Profitabilitas, Ukuran_Perusahaan
b. Dependent Variable: CSR
8. Hasil Uji F (Tabel Anova)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .700 5 .140 6.004 .000a
Residual 2.940 126 .023
Total 3.640 131
a. Predictors: (Constant), Kepemilikan_Saham_Go_Public, Leverage,
Ukuran_Dewan_Komisaris, Profitabilitas, Ukuran_Perusahaan
b. Dependent Variable: CSR
9. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .439a .192 .160 ,15274
a. Predictors: (Constant), Kepemilikan_Saham_Go_Public, Leverage,
Ukuran_Dewan_Komisaris, Profitabilitas, Ukuran_Perusahaan
b. Dependent Variable: CSR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI