plagiat merupakan tindakan tidak terpuji ...pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak...

99
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh : Desianty Natalia 109114011 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 24-Dec-2019

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DAN KECENDERUNGAN

PEMBELIAN IMPULSIF PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh :

Desianty Natalia

109114011

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

iv

HALAMAN MOTTO

Menulislah, dan jangan bunuh diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus,

sajak-sajak yang membuat sejuk,

hangatnya sebuah peluk,

diri yang bersedia bangkit ketika jatuh terseok,

Keluarga;

Papa, Mama, Gabriel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

vii

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DAN KECENDERUNGAN

PEMBELIAN IMPULSIF PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA

Studi Pada Mahasiswa Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Desianty Natalia

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemandirian dankecenderungan pembelian impulsif pada mahasiswa tahun pertama. Hipotesispenelitian ini adalah apakah terdapat hubungan negatif yang signifikan antarakemandirian dan kecenderungan pembelian impulsif pada mahasiswa tahun pertama.Subjek dalam penelitian ini berjumlah 183 mahasiswa. Alat pengumpulan data yangdigunakan dalam penelitian ini menggunakan skala kemandirian dan skalakecenderungan pembelian impulsif. Skala kemandirian terdiri dari 16 aitem (α =0,780) dan skala kecenderungan pembelian impulsif yang terdiri dari 20 aitem (α =0,915). Teknik analisis data menggunakan Spearman’s Rho disebabkan karena keduavariabel memiliki sebaran data yang tidak berdistribusi normal. Hasil penelitian inimenghasilkan r sebesar -0,447 dan nilai p sebesar 0,000 (p < 0,05). Hasil tersebutmenunjukkan bahwa adanya hubungan negatif antara kemandirian dankecenderungan pembelian impulsif. Hal ini berarti semakin tinggi kemandirian yangdimiliki oleh individu maka kecenderungan pembelian impulsif semakin rendah.Sebaliknya, apabila kemandirian yang dimiliki oleh individu rendah makakecenderungan pembelian impulsif akan semakin tinggi.

Kata kunci : kemandirian, kecenderungan pembelian impulsif, mahasiswa tahun

pertama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

viii

THE RELATION BETWEEN INDEPENDENCE AND TENDENCY OFIMPULSIVE BUYING TOWARDS FIRST YEAR STUDENTS

Desianty Natalia

ABSTRACT

This research was aimed at understanding the relationship betweenindependence and tendency of impulsive buying towards first year students. Thehypothesis of this research was whether there was any significant negative relationbetween independence and tendency of impulsive buying towards first year students.The total subject of this research is 183 students. The instrument used in this researchwere the scale of independence and the scale of impulsive buying tendency. The scaleof independence consists of 16 items (α = 0,780) and the scale of impulsive buyingtendency consists of 20 items (α = 0,915). The data analysis technique usedSpearman’s Rho because the two variables had the data distributions which were notnormally distributed. The result shows that r was -0,447 and p was 0,000 (p < 0,05).This result showed that there was negative relation between independence andtendency of impulsive buying. It means that the higher the independence possessed byan individual, the tendency of impulsive buying was getting lower. On the contrary,when independence possessed by an individual was low, the tendency of impulsivepurchase would get higher.

Keywords : independency, tendency of impulsive buying, first year students

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING...................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................. vii

ABSTRACT ............................................................................................................. viii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI.......................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL.................................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 9

1. Manfaat Teoritis ............................................................................. 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

xiii

2. Manfaat Praktis .............................................................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 10

A. Pembelian Impulsif ................................................................................... 10

1. Definisi Pembelian Impulsif .......................................................... 10

2. Elemen dalam Pembelian Impulsif ................................................ 12

3. Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Impulsif........................... 14

B. Kemandirian............................................................................................... 17

1. Definisi Kemandirian ..................................................................... 17

2. Kemandirian Mahasiswa Tahun Pertama....................................... 18

3. Aspek-aspek Kemandirian Remaja ................................................ 20

C. Dinamika Hubungan antara Kemandirian dan Kecenderungan

Pembelian Impulsif pada Mahasiswa Tahun Pertama ............................... 22

D. Skema Hubungan antara Kemandirian dan Kecenderungan Pembelian

Impulsif pada Mahasiswa Tahun Pertama ................................................. 25

E. Hipotesis Penelitian.................................................................................... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 26

A. Jenis Penelitian........................................................................................... 26

B. Variabel Penelitian ..................................................................................... 26

C. Definisi Operasional................................................................................... 26

1. Kecenderungan Pembelian Impulsif .............................................. 26

2. Kemandirian................................................................................... 27

D. Subjek Penelitian........................................................................................ 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

xiv

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ......................................................... 28

1. Skala Kemandirian ......................................................................... 29

2. Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif .................................... 30

F. Validitas dan Reliabilitas ........................................................................... 32

1. Validitas ......................................................................................... 32

2. Seleksi Aitem ................................................................................. 33

3. Reliabilitas ..................................................................................... 36

G. Metode Analisis Data................................................................................. 37

1. Uji Asumsi ..................................................................................... 37

a. Uji Normalitas.................................................................... 37

b. Uji Linearitas...................................................................... 37

2. Uji Hipotesis .................................................................................. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................... 39

A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 39

B. Deskripsi Subjek Penelitian ....................................................................... 39

C. Deskripsi Data Penelitian........................................................................... 40

1. Perbandingan Data Teoritik dan Data Empirik.............................. 41

2. Hasil Uji-t....................................................................................... 42

D. Hasil Penelitian .......................................................................................... 44

1. Uji Asumsi ..................................................................................... 44

a. Uji Normalitas.................................................................... 44

b. Uji Linearitas...................................................................... 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

xv

2. Uji Hipotesis .................................................................................. 47

E. Pembahasan................................................................................................ 49

BAB V PENUTUP................................................................................................. 52

A. Kesimpulan ................................................................................................ 52

B. Saran........................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi Aitem Skala Kemandirian Mahasiswa ...................................29

Tabel 2. Skor Skala Kemandirian Mahasiwa........................................................30

Tabel 3. Distribusi Aitem Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif .................31

Tabel 4. Skor Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif.....................................32

Tabel 5. Distribusi Aitem Skala Kemandirian ......................................................34

Tabel 6. Distribusi Aitem Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif setelah

Pengambilan Data ..................................................................................35

Tabel 7. Identitas Subjek Penelitian......................................................................40

Tabel 8. Deskripsi Data Mean Empirik dan Kemandirian dan Kecenderungan

Pembelian Impulsif ................................................................................41

Tabel 9. Uji Beda Mean Teoretik dan Mean Empirik Kemandirian.....................42

Tabel 10. Uji Beda Mean Teoretik dan Mean Empirik Kecenderungan

Pembelian Impulsif ................................................................................43

Tabel 11. Uji Normalitas Kemandirian dan Kecenderungan Pembelian

Impulsif ..................................................................................................44

Tabel 12. Uji Linearitas Kemandirian dan Kecenderungan Pembelian

Impulsif ..................................................................................................47

Tabel 13. Uji Hipotess Kemandirian dan Kecenderungan Pembelian

Impulsif .................................................................................................. 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Histogram Kemandirian .........................................................................45

Gambar 2. Histogram Kecenderungan Pembelian Impulsif ....................................46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Penelitian ...................................................................................59

Lampiran 2 Reliabilitas Skala Kemandirian ............................................................68

Lampiran 3 Reliabilitas Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif ......................71

Lampiran 4 Deskripsi Subjek..................................................................................73

Lampiran 5 Uji Asumsi...........................................................................................75

Lampiran 6 Uji Hipotesis........................................................................................78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kegiatan belanja muncul sejak pertengahan abad ke-20 dan semakin

meningkat dengan menjamurnya berbagai pusat perbelanjaan di pusat kota

bahkan di kota-kota kecil (Dommermuth & Cundiff dalam George &

Yaoyuneyong, 2010). Di Indonesia, kondisi perekonomian semakin membaik

setiap tahunnya (Utami & Sumaryono, 2008). Hal ini didasarkan pada

pertumbuhan dan pembangunan pusat perbelanjaan di kota- kota besar di

Indonesia, khusunya Yogyakarta (Dewi & Runyke, 2013). Alexander (2015)

mengatakan bahwa hingga tahun 2018 mendatang, lebih dari sepuluh pusat

perbelanjaan di kota Yogyakarta akan mulai beroperasi. Pertumbuhan dan

pembangunan mall yang pesat ini tak lepas dari peranan Yogyakarta sebagai

kota wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing maupun lokal.

Selain itu predikat kota Yogyakarta sebagai kota pelajar, selalu kedatangan

sekitar 200.000-300.000 mahasiswa baru untuk mengenyam pendidikan

setiap tahunnya (Alexander, 2015).

Munculnya berbagai pusat belanja tersebut memberikan banyak

pilihan produk dan jasa yang ditawarkan bagi konsumen. Hal ini menjadikan

belanja sebagai suatu kebiasaan bagi konsumen untuk membeli produk yang

sebelumnya tidak direncanakan (Alexander, 2015). Engel, Blackwell &

Miniard (1994) mengemukakan bahwa aktivitas belanja yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

2

konsumen didasari oleh dorongan rasional dan dorogan emosional. Dorongan

rasonal merupakan dorongan untuk melakukan pembelian yang didasarkan

pada pertimbangan akan kegunaan dan keuntungan dalam pemilihan suatu

produk, sementara itu dorongan emosional adalah dorongan yang berdasarkan

pada kepentingan yang subjektif, meliputi perasaan, harga diri, status.

Toffler & Imber (dalam Astasari & Sahrah, 2006) mengatakan

bahwa konsumen cenderung melakukan pembelian berdasarkan dorongan

emosional yang dilakukan secara spontan dan tanpa rencana. Perilaku belanja

konsumen tanpa disertai tanpa pertimbangan mengapa dan untuk apa

konsumen memiliki suatu barang dan cenderung terjadi secara spontan untuk

membeli merupakan bagian dari perilaku pembelian impulsif (Rook & Fisher,

1995). Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan,

ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

untuk memiliki suatu barang dengan segera. Pembelian ini juga disertai

dengan dorongan emosional, merasakan kepuasan setelahnya dan

mengabaikan konsekuensi negatif (Rook, 1987). Perilaku pembelian tanpa

perencanaan tersebut memiliki ketertarikan secara emosional, serta

diputuskan tanpa pertimbangan terhadap keseluruhan informasi yang ada

(Rook dalam Verplanken & Herabadi, 2001). Senada dengan hal tersebut,

pembelian impulsif sering diasosiasikan dengan pembelian yang dilakukan

dengan tiba-tiba, disertai dengan dorongan emosional yang kuat untuk

membeli suatu produk dengan segera (Rook dalam Verplanken dan Sato,

2011). Dorongan emosional yang menyertai perilaku pembelian impulsif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

3

tersebut memiliki keterkaitan dengan adanya perasaan intens yang ditujukan

dengan melakukan pembelian dan mengabaikan konsekuensi negatif,

merasakan kepuasan setelah melakukan pembelian (Rook dalam Verplanken

dan Herabadi, 2001).

Kacen & Lee (2002) mengatakan bahwa pembelian yang tidak

direncanakan tersebut merupakan hasil dari rangsangan stimulus yang

diputuskan dengan segera di tempat. Konsumen biasanya akan merasakan

reaksi kognitif dan emosional setelah melakukan pembelian. Berdasarkan hal

tersebut dapat dikatakan bahwa pembelian impulsif merupakan pembelian

yang tidak direncanakan dengan proses pembelian sangat cepat karena

terdorong keinginan untuk mendapatkan suatu produk tertentu meskipun

tidak ada perencanaan sebelumnya (Rook & Gardner dalam Kacen & Lee,

2002).

Pembelian impulsif dapat memberikan dampak tersendiri bagi

konsumen. Rook (1987) mengatakan bahwa konsumen yang melakukan

pembelian impulsif cenderung akan mengalami pengalaman negatif sebagai

konsekuensi dari pembelian tersebut. Pengalaman negatif konsumen tersebut

meliputi perasaan kecewa dan menyesal dengan produk yang telah dibeli,

selain itu juga dapat menimbulkan masalah keuangan (Rook, 1987). Selain

dampak negatif, pembelian impulsif juga dapat memberikan dampak positif

yaitu perilaku pembelian impulsif yang spontan dan tanpa memikirkan

konsekuensi pembelian tersebut membawa keuntungan pada toko, sehingga

memberikan kontribusi pada pendapatan toko (Bong, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

4

Terjadinya pembelian impulsif dipengaruhi oleh faktor eksternal dan

faktor internal. Verplanken & Herabadi (2001) mengungkapkan salah satu

faktor eksternal yang dapat memicu terjadinya pembelian impulsif, yaitu

suasana toko. Suasana toko adalah salah satu bagian penting untuk

merangsang konsumen melakukan pembelian impulsif (Wong & Zhou dalam

Tinne, 2011). Pemasar dapat meningkatkan rangsangan pembelian konsumen

dengan penampilan produk yang menarik, warna toko yang cerah, latar

belakang musik, serta wangi ruangan toko (Verplanken & Herabadi, 2001).

Selain menarik perhatian konsumen, hal tersebut dapat memunculkan suasana

hati yang positif sehingga menimbulkan motivasi konsumen untuk melakukan

pembelian (Beatty & Ferrel dalam Verplanken & Herabadi, 2001).

Faktor lain yang juga menjadi penentu pembelian impulsif konsumen

adalah display produk. Penempatan suatu produk dalam sebuah toko juga

dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian (Rahmadana,

2016). Selain itu, pemasar akan melakukan promosi kepada konsumen agar

melakukan pembelian. Promosi menjadi salah satu bentuk pemasaran

(marketing) yang dilakukan pihak toko yang menjadi faktor penentu

pembelian impulsif konsumen (Loudon & Bitta dalam Anin, 2012).

Selain itu, Ilmalana (2012) mengemukakan faktor internal dari

pembelian impulsif adalah kecenderungan pembelian impulsif yang berkaitan

dengan kepribadian konsumen yang memiliki kontrol kognitif yang rendah

dalam melakukan pembelian. Kontrol kognitif merupakan kemampuan

konsumen dalam mengolah informasi serta menginterpretasikan informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

5

yang diterima, kemampuan berpikir. Selain itu, kondisi psikologis konsumen

yang meliputi mood, suasana hati juga menjadi faktor dalam pembelian

impulsif. Faktor lain yang mempengaruhi pembelian impulsif adalah evaluasi

normatif. Evaluasi normatif merupakan penilaian yang dilakukan oleh

konsumen setelah melakukan pembelian, konsumen melakukan evaluasi

dengan memandang bahwa pembelian impulsif merupakan perilaku yang

tidak wajar sehingga konsumen cenderung merasa bersalah dalam melakukan

pembelian impulsif. Namun, pada kenyataannya, sangat sedikit konsumen

yang menilai pembelian impulsif sebagai perilaku yang tidak wajar (Rook &

Fisher dalam Ilmalana, 2012).

Rook & Gardner (dalam Kacen & Lee, 2002) menjelaskan emosi

positif sebagai faktor internal yang mempengaruhi pembelian impulsif. Emosi

positif lebih dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian

impulsif daripada emosi negatif, walaupun pembelian impulsif tersebut dapat

terjadi pada kedua emosi tersebut. Gaya hidup yang didasarkan pada

kesenangan dan hiburan dalam diri konsumen atau juga disebut kesenangan

hedonis juga menjadi faktor terjadinya perilaku pembelian impulsif. Selain

itu, hasrat belanja konsumen yang dipengaruhi oleh intensitas keadaan, serta

berhubungan langsung dengan keinginan untuk memenuhi kebutuhan

hedonisnya seperti, kesenangan, kebahagiaan serta kepuasan (Kacen & Lee,

2002). Rook (dalam Sharma, Sharma & Mittal, 2012) menambahkan bahwa

keadaan psikologis konsumen juga mempengaruhi konsumen dalam

melakukan pembelian impulsif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

6

Sebuah perusahaan riset, melakukan survei mengenai pembelian

impulsif pada 1.804 responden di beberapa kota besar di Indonesia dan

menunjukkan peningkatan pada tahun 2013 sebesar 10 persen (Nielsen,

2013). Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa pembelian impulsif

semakin menjadi gaya hidup dikalangan masyarakat Indonesia. Selain itu,

fenomena pembelian impulsif ini dapat terjadi diberbagai kalangan usia

(Dahlan, dalam Ira, 2008). Wood (dalam Rana & Tirthani, 2012) mengatakan

bahwa kecenderungan pembelian impulsif cenderung meningkat pada usia

antara 18-39 tahun dan menurun pada usia setelahnya. Hal ini membuat

remaja termasuk dalam rentang usia tersebut. Selain itu, penelitian

sebelumnya juga menyatakan bahwa usia remaja (18-20 tahun) melakukan

pembelian impulsif dengan mengambil keputusan untuk melakukan

pembelian secara tiba-tiba ketika berada di dalam toko (Rangga, 2014).

Pertumbuhan pusat perbelanjaan yang semakin pesat ini dapat

dijadikan tempat untuk berkumpul dengan teman sebaya (Maharani, 2010).

Hal yang sama diungkapkan oleh Astasari & Sahrah (2006) yang mengatakan

bahwa remaja suka menghabiskan waktu luang di pusat perbelanjaan. Semula

remaja tersebut hanya ingin jalan-jalan bersama teman sekelompok, namun

tanpa disadari ketika melihat produk yang menarik perhatian mereka akan

langsung membeli produk tersebut (Astasari & Sahrah, 2006). Berdasarkan

hal tersebut, remaja khususnya yang berstatus sebagai mahasiswa cenderung

menjadi incaran utama para pemasar. Hal ini dikarenakan konsumen remaja

belum memiliki kematangan emosi yang stabil sehingga sangat mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

7

terpengaruh promosi yang dilakukan oleh pemasar, kurang berpikir hemat dan

memikirkan konsekuensi yang terjadi, serta kurang realistis (Utami &

Sumaryono, 2008).

Pembelian impulsif pada remaja tersebut dapat dikontrol oleh remaja

apabila remaja tersebut memiliki kemandirian dalam dirinya. Jihadah & Alsa

(2012) mengungkapkan bahwa usia remaja yang menyandang status sebagai

mahasiswa tahun pertama akan mengalami banyak perkembangan psikologis.

Salah satu perubahannya adalah menjadi remaja yang mandiri dengan

berusaha untuk melepaskan ketergantungan diri dari orang lain. Selain itu,

pada umumnya mahasiswa tahun pertama memiliki intelektual yang semakin

matang, serta cara berpikir yang baru dan memiliki wawasan yang luas

(Papalia, Olds, Feldman, Camp, 2007).

Kemandirian merupakan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan

masalah yang dihadapi tanpa bantuan dari orang lain serta kreatif dan

mempunyai inisiatif dalam pengambilan keputusan sendiri. Kemandirian juga

meliputi kebebasan untuk bertindak, tidak terpengaruh oleh lingkungan, serta

tidak tergantung pada orang lain dan dapat mengatur kebutuhannya sendiri

(Nurhayati, 2011).

Havinghust (dalam Musdalifah, 2007) mengemukakan empat aspek

yang membentuk kemandirian remaja, yaitu kemandirian emosi, kemandirian

ekonomi, kemandirian intelektual, kemandirian sosial. Kemandirian emosi

adalah kemampuan untuk mengatur emosi sendiri, serta tidak tergantung

kebutuhan emosi pada orang lain. Kemandirian ekonomi merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

8

kemampuan untuk mengatur ekonomi sendiri dan tidak menggantungkan

kebutuhan ekonominya pada orang tua maupun orang lain. Kemandirian

intelektual adalah kemampuan untuk mengatasi sendiri berbagai masalah

yang dihadapi tanpa bantuan orang lain. Kemandirian sosial meliputi

kemampuan mengadakan interaksi dengan orang lain maupun orang disekitar

(Havinghust dalam Musdalifah, 2007).

Remaja memiliki pilihan sendiri untuk mengelola serta mengatur atau

menggunakan uangnya dan dengan bebas dapat menentukan produk apa yang

hendak dibeli (Tambunan, 2001). Namun disisi lain, kematangan emosi yang

dimiliki pada masa remaja cenderung belum stabil. Hal ini memunculkan

berbagai gejala perilaku yang tidak wajar dalam pembelian pada remaja.

Pembelian tersebut biasanya dilakukan bukan untuk memenuhi kebutuhan

mereka, akan tetapi remaja cenderung mengikuti trend dalam pergaulannya

sehingga membeli sesuatu berdasarkan keinginan mereka (Tambunan, 2001).

Berdasarkan uraian tersebut peneliti ingin meneliti apakah ada

hubungan antara kemandirian dan kecenderungan pembelian impulsif pada

mahasiswa tahun pertama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

9

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uaraian tersebut, permasalahan yang ingin diketahui oleh

peneliti yaitu apakah ada hubungan antara kemandirian dan kecenderungan

pembelian impulsif pada mahasiswa tahun pertama?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara

kemandirian dan kecenderungan pembelian impulsif pada mahasiswa tahun

pertama.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

psikologi khususnya Psikologi Konsumen dan Perkembangan mengenai

pembelian impulsif dan kemandirian.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi remaja untuk

evaluasi diri terkait kemandirian dan kecenderungan pembelian impulsif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembelian Impulsif

1. Definisi Pembelian Impulsif

Rook (1987) mendefinisikan pembelian impulsif sebagai

perilaku pembelian yang dilakukan tanpa rencana, terjadi secara tiba-

tiba, didorong oleh keinginan kuat untuk memiliki suatu produk tertentu

dan disertai perasaan senang dan gembira (dalam Verplanken dan

Herabadi 2001). Rook (1987) juga mendefiniskan pembelian impulsif

secara komprehensif dengan tiga ciri utama, yaitu dorongan yang kuat

dan tak tertahankan untuk membeli, cenderung mendadak dan dilakukan

tanpa pertimbangan yang matang.

Pembelian impulsif secara spontan dan tanpa direncanakan ini

dapat terjadi apabila konsumen meyakini bahwa pembelian impulsif

yang dilakukan merupakan hal yang wajar (Rook dan Fisher, 1995).

Selain itu, pembelian impulsif cenderung menimbulkan pengalaman

emosional sehingga terlihat sebagai sugesti. Hal ini memunculkan

pandangan bahwa pembelian impulsif merupakan keputusan pembelian

yang irasional (Japarianto dan Sugiharto, 2011). Hal yang sama

diungkapkan oleh Verplanken dan Herabadi (2001) yang

mendefinisikan pembelian impulsif merupakan pembelian yang kurang

menggunakan rasional serta disebut sebagai pembelian yang cepat dan

kurang direncanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

11

Kacen & Lee (2002) menambahkan bahwa pembelian impulsif

ini juga didukung oleh ketertarikan konsumen akan produk yang ingin

dibeli, perasaan untuk ingin memiliki produk dengan segera dan

cenderung mengabaikan konsekuensi dari pembelian tersebut serta

merasakan kepuasan setelah melakukan pembelian dan munculnya

konflik antara pengendalian dan keinginan dalam diri konsumen. Hal

yang sama diungkapkan oleh Gasiorowska (2003) yang mendefiniskan

bahwa pembelian impulsif yang terjadi atas perwujudan sebuah reaksi

terhadap stimulus tertentu, seperti dari produk itu sendiri.

Piron (dalam Sharma, Sharma & Mittal, 2012) menambahkan

bahwa pembelian impulsif dapat menambah gairah dalam berbelanja,

karena perilaku pembelian ini cenderung tidak terstruktur dan terjadi

secara instan, serta konsumen tidak mencari suatu produk tertentu dan

tidak berencana untuk melakukan pembelian. Selain itu, Engel dan

Blackwell (1995) menambahkan bahwa pembelian impulsif dapat

terjadi ketika konsumen masuk dan berada di dalam toko (dalam

Muruganantham dan Bhakat, 2013). Hal tersebut didukung oleh Silvera,

Lavack, Kropp (dalam Yistiani, Yasa & Suasana, 2012) yang

mengatakan bahwa pembelian impulsif akan meningkat apabila

konsumen yang berkunjung merasa nyaman dalam berbelanja di toko

tersebut.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

pembelian impulsif adalah pembelian yang terjadi secara tiba-tiba,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

12

spontan, tanpa perencanaan serta tanpa pertimbangan yang matang dan

mengabaikan konsekuensi yang muncul, pembelian ini didasari oleh

dorongan emosional yang bersifat mendesak serta sulit dikontrol dan

bertujuan untuk kesenangan serta kepuasan untuk memiliki suatu

produk yang disukai dengan segera.

2. Elemen dalam Pembelian Impulsif

Verplanken dan Herabadi (2001) mengatakan terdapat dua

elemen dalam pembelian impulsif, yakni :

a. Kognitif

Elemen kognitf dalam pembelian impulsif meliputi

konsumen yang kurang melakukan pertimbangan serta

perencanaan dalam melakukan keputusan pembelian (Verplanken

& Herabadi, 2001). Konsumen cenderung melakukan pembelian

secara spontan karena pengaruh promosi (Rook, 1987), harga dari

produk dan keuntungan yang didapatkan ketika membeli produk

(Verplanken dan Aarts dalam Verplanken dan Herabadi, 2001).

Selain itu, konsumen menerima informasi dengan cepat sehingga

informasi akan kualitas dan kuantitas suatu produk yang diterima

sangat sedikit. Konsumen juga cenderung mengabaikan

konsekuensi dalam melakukan pembelian (Rook, 1987).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

13

b. Afektif

Elemen afektif meliputi respon emosional yang muncul

terlebih dahulu atau setelah terjadi pembelian. Respon emosional

tersebut berupa kegembiraan dan perasaan senang. Selain itu,

muncul perasaan ingin segera untuk memiliki suatu produk

sebelum melakukan pembelian impulsif (Verplanken dan

Herabadi, 2001). Setelah melakukan pembelian, konsumen akan

merasakan penyesalan karea telah melakukan pemborosan dalam

berbelanja (Ditmar & Drury dalam Verplanken & Herabadi, 2001).

Berdasarkan aspek-aspek yang telah dikemukakan, dapat

dikatakan bahwa terdapat dua elemen dalam pembelian impulsif, yaitu

kognitif dan afektif. Elemen kognitif pembelian impulsif yang

dilakukan konsumen cenderung kurang melakukan pertimbangan serta

perencanaan dalam memutuskan untuk melakukan pembelian

sedangkan pada afektif, konsumen melakukan pembelian impulsif

berdasarkan emosi seperti, dorongan untuk memiliki produk yang

disukai disertai dengan rasa senang dan puas serta adanya resiko

muncul rasa penyesalan setelah membeli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

14

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Impulsif

Pembelian impulsif memiliki dua faktor yang mempengaruhi

perilaku tersebut, yaitu faktor internal dan eksternal :

a. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor pembelian impulsif yang

berasal dari luar individu. Muruganantham dan Bhakat (2013)

menjelaskan bahwa lingkungan toko dapat mempengaruhi

konsumen untuk melakukan pembelian impulsif ketika sedang

berada didalam toko. Ransangan yang berasal dari dalam toko

meliputi tata letak, pencahayaan, perlengkapan toko, suara, bau,

warna akan mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian

(Applebaum dalam Murganantham dan Bhakat, 2013). Pembelian

impulsif juga dapat terjadi karena promosi yang dilakukan oleh

pemasar. Pemasar dapat melakukan promosi dengan mengatur

posisi display produk, pengaturan dalam toko serta kupon agar

konsumen tertarik untuk melakukan pembelian (Muruganantham

dan Bhakat, 2013).

Loudon dan Bitta (dalam Anin , 2012) mengungkapkan faktor

marketing atau pemasaran juga mempengaruhi dalam pembelian

impulsif, dorongan untuk melakukan pembelian berdasarkan saran

dari sales promosi atau saran dari teman. Hal yang sama juga

diungkapkan oleh Applebaum (dalam Muruganantham & Bhakat,

2013) yang menjelaskan bahwa secara langsung maupun tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

15

langsung, pelayan toko akan mempengaruhi keputusan konsumen

dalam melakukan pembelian.

b. Faktor Internal

Faktor internal berkaitan langsung pada konsumen dengan

melihat syarat internal dan karakteristik pada konsumen yang

menjadi faktor dalam pembelian impulsif (Karbasivar & Yarahmadi,

2011). Salah satu faktor internal yaitu emosi. Verplanken &

Herabadi (2001) mengemukakan bahwa keadaan emosi seseorang

dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan pembelian

impulsif. Konsumen yang cenderung fokus pada keadaan afektifnya

seperti tindakan orientasi yang tinggi meliputi mood, keadaan emosi,

dan perasaan diri serta kurangnya kemandirian dalam pengambilan

keputusan (Verplanken & Herabadi, 2001) juga akan mengalami

dorongan yang kuat untuk melakukan pembelian impulsif

(Dholakia, 2000; Rook, 1987; Youn & Faber, 2000). Konsumen

yang kurang mandiri dalam keadaan emosi akan memiliki emosi

yang tidak stabil sehingga cenderung melakukan pembelian impulsif

untuk meningkatkan mood dan menghindari suasana hati dan

perasaan negatif dengan perasaan senang setelah melakukan

pemblian impulsif (Sneat, Lacey, Knneth-Hansel, 2009; Verplanken

& Herabadi, 2001)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

16

Kacen & Lee (2002) mengungkapkan bahwa evaluasi

normatif juga dapat mendorong perilaku pembelian impulsif.

Evaluasi normatif merupakan penilaian konsumen tentang

pembelian impulsif dalam situasi tertentu. Pada umumnya

pembelian impulsif sering dipandang negatif sebagai pembelian

yang tidak rasional dan boros (Rook & Fisher, 1995). Selain itu,

konsumen juga akan merasakan penyesalan setelah melakukan

pembelian impulsif (Verplanken & Herabadi, 2001), namun

sebagian konsumen tidak merasa bahwa pembelian impulsif

merupakan perilaku yang salah dan tidak pantas (Rook, 1987;

Hausman, 2000).

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor

eksternal yang mempengaruhi pembelian impulsif meliputi

lingkungan dan ransangan dari dalam toko, promosi, serta marketing

pemasaran. Sedangkan faktor internal yang mempengaruhi

pembelian impulsif meliputi karakteristik konsumen, keadaan

afektif (mood, keadaan emosi, perasaan diri serta kemandirian dalam

pengambilan keputusan), evaluasi normatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

17

B. Kemandirian

1. Definisi Kemandirian

Nuryoto (dalam Patriana, 2007) mendefinisikan kemandirian

sebagai suatu hal yang penting bagi individu agar dapat bertanggung

jawab terhadap diri sendiri dengan melakukan sesuatu serta mengambil

keputusan berdasarkan diri sendiri sehingga tidak bergantung secara

emosional pada orang tua maupun orang lain. Kartono (dalam Rini,

2012) menambahkan bahwa kemandirian merupakan kesanggupan

untuk berdiri sendiri dengan berani dan bertanggung jawab atas segala

perilaku dalam melaksanakan kewajiban untuk memenuhi kebutuhan

diri sendiri.

Kemandirian merupakan suatu sikap yang penting dan harus

dimiliki oleh setiap individu untuk lepas dari ketergantungan terhadap

orang lain dalam menghadapi permasalahan dan menentukan masa

depannya (Jihadah & Alsa, 2002). Hal yang sama diungkapkan oleh

Nashori (dalam Warsito, 2013) yang menyebutkan bahwa individu yang

mandiri merupakan individu yang kuat serta dapat bertanggung jawab,

tidak terpengaruh dan tergantung terhadap orang tua maupun orang lain.

Kemandiran menjadi cara seseorang untuk mencapai kebebasan,

dapat melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan sendiri, serta

mampu merencanakan masa depan sendiri tanpa campur tangan orang

tua. Selain itu, individu yang mandiri adalah individu yang mampu

berpikir dan bertindak berdasarkan diri sendiri, mampu mengatasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

18

pemasalahan yang dihadapi, serta memiliki rasa percaya terhadap

kemampuan diri untuk melakukan sesuatu (Masrun, Martono, Haryanto,

Harjito, Utami, Bawani, Aritonang & Sutjipto, 1986). Barnadib (dalam

Mu’tadin, 2002) mengungkapkan bahwa kemandirian merupakan

perilaku dari individu yang memiliki inisiatif, memiliki rasa percaya

percaya diri dan dapat menyelesaikan permasalahan tanpa bantuan

orang lain. Hal yang sama diungkapkan oleh Hetherington, Lindzey dan

Aronson (dalam Masrun dkk, 1986) bahwa individu yang mandiri

menunjukkan insiatif serta cenderung mengejar prestasi, dan jarang

untuk meminta perlindungan kepada orang lain.

Berdasarkan dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

kemandirian merupakan suatu kemampuan individu untuk bebas dari

ketergantungan dukungan emosional orang tua, ditandai dengan

kemampuan individu yang bertanggung jawab, mampu mengambil

keputusan untuk penyelesaian masalah yang dihadapi, serta mampu

mengatur ekonomi dan kebutuhan diri sendiri.

2. Kemandirian Mahasiswa Tahun Pertama

Mahasiswa merupakan status baru yang disandang individu pada

tahun pertama kuliahnya (Steinberg, 2006). Pada umumnya, mahasiswa

tahun pertama berusia diantara 17 sampai 22 tahun. Hal tersebut

menjadikan mahasiswa tahun pertama masuk ke dalam kategori remaja

akhir (Sarwono, 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

19

Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju

masa dewasa dengan kriteria usia yang dimulai dari 10 sampai 13 tahun

dan berakhir pada usia 18 sampai 22 tahun (Santrock, 2007). Masa

remaja menjadi fase yang penting dalam perkembangan karena

merupakan fase dimana terjadi perubahan dan peralihan yang meliputi

perubahan fisik, kognitif serta beberapa peranan yang mempengaruhi

perkembangan kemandirian. Kemandirian remaja terlihat dari

perilakunya yang bertingkah laku sesuai dengan prinsipnya dengan

mengambil keputusan untuk bertingkah laku berdasarkan prinsip sendiri

serta dapat bertanggung jawab atas perilakunya (Steinberg dalam

Patriana, 2007).

Kemandirian pada masa remaja sangat penting karena remaja

belajar menyesuaikan diri terhadap lingkungannya serta kemandirian

menjadi tugas utama bagi remaja dalam mengandalkan dirinya sendiri

untuk menjadi individu dewasa, sehingga remaja dapat melakukan

segala sesuatu dengan kemampuan yang dimilikinya (Mussen dalam

Patriana, 2007). Hal yang sama diungkapkan Elkind & Wemer (dalam

Nuryoto, 1993) bahwa kemandirian meliputi kebebasan dalam bertindak

dengan tidak bergantung terhadap orang tua serta tidak terpengaruh

lingkungan sekitar dan mampu mengatur kebutuhan hidupnya sendiri.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kemandirian mahasiswa tahun

pertama adalah kemampuan mahasiswa untuk melepaskan diri dari

ketergantungan secara emosional serta mampu mengambil keputusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

20

yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan permasalahan serta

mengelola kebutuhan dan ekonomi diri sendiri.

3. Aspek Kemandirian Remaja

Havighurst (dalam Musdalifah, 2007) mengemukakan empat

aspek dalam kemandirian remaja, yaitu :

a. Aspek Emosional

Aspek emosional merupakan kemampuan individu dalam

mengatur dan mengontrol emosinya serta tidak bergantungnya

kebutuhan emosi pada orang tua. Selain itu adanya perubahan

kedekatan hubungan emosional antar individu. Aspek emosional

dalam kemandirian remaja ini meliputi berkurangnya

ketergantungan secara emosional dengan orang tua, memiliki

keinginan untuk berdiri sendiri serta mampu mengontrol emosi

didepan orang tuanya.

b. Aspek Ekonomi

Aspek ekonomi merupakan kemampuan individu dalam

mengatur perekonomian sendiri. Selain itu, individu juga

mengurangi tingkat bergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang

tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

21

c. Aspek Intelektual

Aspek intelektual merupakan kemampuan individu dalam

mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dalam hidupnya dengan

berdasarkan keputusan sendiri yang bertanggung jawab.

d. Aspek Sosial

Aspek sosial merupakan kemampuan individu dalam

mengadakan interaksi dengan orang lain. Individu diharapkan tidak

bergantung dengan menunggu aksi dari orang lain.

Jadi dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek dalam kemandirian

meliputi aspek emosional yang berkaitan dengan kemampuan individu

untuk tidak bergantung secara emosional terhadap orang tua, aspek

ekonomi yang berkaitan dengan kemampuan individu dalam mengelola

keuangan serta mengatur kebutuhan tanpa pengaruh dari orang tua,

kemandirian intelektual yang berkaitan dengan kemampuan individu

yang mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab untuk

menghadapi masalah yang dihadapi, serta kemandirian sosial yang

berkaitan dengan kemampuan individu yang dapat membangun relasi

dan interaksi dengan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

22

C. Dinamika Hubungan antara Kemandirian dan Kecenderungan

Pembelian Impulsif Pada Mahasiswa Tahun Pertama.

Mahasiswa tahun pertama termasuk dalam tahap perkembangan

remaja akhir. Pada tahap perkembangan ini, remaja akhir yang berstatus

sebagai mahasiswa dituntut untuk menjadi mandiri. Kemandirian menjadi

hal penting dalam tahap perkembangan yang harus dimiliki oleh remaja,

karena hal ini akan menjadi kerangka dalam menuju kedewasaan

(Steinberg, 1993). Dalam kehidupan sosial, remaja yang mandiri juga

mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab dalam menghadapi

perubahan perannya dalam masyarakat (Fleming & Koppleman, 2006).

Perkembangan dalam kemandirian ini membuat remaja mampu berpikir,

merasakan, serta membuat keputusan yang bertanggung jawab akan tingkah

laku diri (Steinberg, 1999).

Remaja yang memiliki kemandirian tinggi, secara kognitif mampu

berpikir dari sudut pandang orang lain serta membandingkan dengan sudut

pandang diri sendiri sehingga mampu memutuskan penyelesaian yang

betanggung jawab untuk permasalahan yang dihadapi. Selain itu, remaja

yang mandiri juga dapat berpikir perihal moral dan etika sehingga dapat

menentukan tingkah laku sendiri dan tidak merugikan orang lain (Fleming

& Koppleman, 2006). Steinberg (1999) menjelaskan bahwa remaja yang

memiliki kemampuan berpikir, bertanggung jawab serta mampu membuat

keputusan dengan pertimbangan tanpa pengaruh dari orang tua atau orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

23

lain telah memiliki kemandirian yang baik secara emosional, kognitif dan

tingkah laku.

Berdasarkan kemandirian yang dimiliki tersebut, remaja dapat

berpikir untuk melakukan pembelian dengan pertimbangan yang matang

dan kesadaran yang penuh untuk mengevaluasi kebutuhan diri sendiri tanpa

pengaruh dari orang lain (Verplanken & Herabadi, 2001). Selain itu, remaja

dapat mengatur keuangannya sehingga tidak menjadi boros. Hal ini akan

membuat remaja yang mandiri memiliki kecenderungan pembelian impulsif

yang rendah.

Remaja yang kurang mandiri cenderung kurang dapat berpikir

secara bertanggung jawab. Selain itu, remaja yang memiliki kemandiran

rendah cenderung mengambil keputusan berdasarkan emosi. Disisi lain,

emosi yang dimiliki belum stabil sehingga membuat remaja membuat

keputusan yang kurang bijaksana serta kurang dapat mempertimbangkan

konsekuensi dari keputusan tersebut (Hurlock, 1991). Hal tersebut

berdampak pada perilaku pembelian remaja, dimana remaja yang memiliki

kemandirian yang rendah cenderung melakukan pembelian impulsif. Hal ini

disebabkan remaja kurang mampu berpikir panjang ketika memutuskan

melakukan pembelian, sehingga remaja cenderung melakukan pembelian

berdasarkan yang diinginkan bukan kebutuhan yang dibutuhkan. Selain itu,

remaja yang kurang mandiri dalam melakukan pengambilan keputusan

cenderung mudah mudah dipengaruhi orang lain, seperti tergiur oleh

kegiatan promosi yang dilakukan oleh pemasar. Kecenderungan pembelian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

24

impulsif tersebut juga berdampak pada keuangan remaja yang menjadi

boros dalam pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan serta kecenderungan

pembelian impulsif pada remaja menjadi semakin meningkat (Tambunan,

2001).

Pembelian yang dilakukan konsumen tanpa ada perencanaan, serta

dilakukan tanpa pertimbangan dan alasan yang masuk akal (Engel dan

Blackwell, 1995) disebut pembelian impulsif. Hal yang sama dikemukakan

oleh Rook (1987) yang mengatakan bahwa pembelian impulsif merupakan

perilaku membeli konsumen yang terjadi tanpa direncanakan terlebih

dahulu, dan disertai keinginan yang kuat dan muncul secara tiba-tiba untuk

memiliki keinginan suatu produk tertentu dan merasa senang dan bahagia

setelah membeli. Mahasiswa akan mendapatkan konsekuensi dari perilaku

pembelian impulsif yang dilakukannya seperti menjadi boros sehingga uang

yang dimiliki cepat habis karena kurang bertanggung jawab dalam

pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

25

D. Skema Hubungan antara Kemandirian dan Kecenderungan Pembelian

Impulsif pada Mahasiswa Tahun Pertama.

Pembelian Impulsif

Rendah

Kemandirian

Mahasiswa Tahun

Pertama

Mahasiswa Memiliki

Tingkat Kemandirian

yang Tinggi

Kurang bertanggung jawab

terhadap diri sendiri, kurang

mampu mengambil

keputusan sendiri, kurang

mempertimbangkaan

konsekuensi sehingga masih

bergantung dengan orang

lain, serta kurang mampu

mengatur pengeluaran

sendiri.

Mahasiswa Memiliki

Tingkat Kemandirian

yang Rendah

Bertanggung jawab

terhadap diri sendiri,

dengan mampu mengambil

keputusan sendiri dan

mempertimbangkan

konsekuensinya, sehingga

tidak tergantung pada

orang lain serta mampu

mengatur pengeluaran

ekonomi dan kebutuhan

sendiri.

Kecenderungan Pembelian

Impulsif pada Mahasiswa

Rendah

Kecenderungan Pembelian

Impulsif pada Mahasiswa

Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

26

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara

kemandirian dengan kecenderungan pembelian impulsif pada mahasiswa

tahun pertama. Semakin tinggi kemandirian, maka kecenderungan

pembelian impulsif pada mahasiswa tahun pertama semakin rendah.

Sebaliknya, semakin rendah kemandirian, maka semakin tinggi pula

kecenderungan pembelian impulsif pada mahasiswa tahun pertama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian

kuantitatif merupakan penelitian berupa angka-angka (numerical) dan

dianalisis menggunakan statistik (Azwar, 2009). Penelitian ini metode yang

digunakan adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui

variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu variabel

lainnya (Santoso, 2010). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat

hubungan antara kemandirian dengan kecenderungan pembelian impulsif

pada mahasiswa tahun pertama.

B. Variabel Penelitian

Variabel dari penelitian ini adalah

1. Variabel Dependen (Y) : Kecenderungan Pembelian Impulsif

2. Variabel Independen (X) : Kemandirian Mahasiswa

C. Definisi Operasional

1. Kecenderungan Pembelian Impulsif

Kecenderungan Pembelian impulsif merupakan suatu

kecenderungan pembelian mahasiswa yang terjadi secara tiba-tiba,

spontan, tanpa perencanaan serta tanpa pertimbangan yang matang dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

27

mengabaikan konsekuensi yang muncul, pembelian ini didasari oleh

dorongan emosional yang bersifat mendesak serta sulit dikontrol dan

bertujuan untuk kesenangan serta kepuasan untuk memiliki suatu

produk yang disukai dengan segera. Penelitian ini menggunakan aspek

pembelian impulsif yang terdiri dari aspek kognitif dan aspek afektif.

Kecenderungan pembelian impulsif diukur menggunakan skala

kecenderungan pembelian impulsif yang disusun oleh Wicaksana

(2012). Semakin tinggi skor yang dihasilkan dalam skala semakin tinggi

tingkat pembelian impulsif. Sebaliknya, semakin rendah skor yang

dihasilkan dalam skala, semakin rendah tingkat pembelian impulsif.

2. Kemandirian Mahasiswa

Kemandirian merupakan suatu kemampuan mahasiswa untuk

melepaskan diri dari ketergantungan dukungan emosional orang tua,

mampu melakukan sesuatu untuk diri sendiri dan memiliki keinginan

untuk maju demi kebaikan diri sendiri dengan mampu mengambil

keputusan berdasarkan diri sendiri secara bertanggung jawab untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi serta memiliki kepercayaan pada

diri dalam melaksanakan tugas serta memiliki kemampuan untuk

mengatur kebutuhan dan ekonomi diri sendiri. Kemandirian ini akan

diukur menggunakan skala kemandirian yang dibuat oleh peneliti. Skala

tersebut terdiri dari aspek emosi, aspek ekonomi, aspek intelektual dan

aspek sosial. Semakin tinggi skor yang dihasilkan pada skala, semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

28

tinggi kemandirian subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor yang

dihasilkan pada skala, semakin rendah kemandirian subjek.

D. Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa tahun

pertama dengan rentang usia 18 sampai 22 tahun. Usia tersebut termasuk ke

dalam golongan remaja akhir. Teknik pengambilan sampling dalam

penelitian ini menggunakan metode Convenience Sampling, yaitu

pengambilan sampel berdasarkan ketersediaan sampel atau kemudahan

dalam memperoleh sampel (Prasetyo, 2008).

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian

ini adalah dengan penyebaran skala. Teknik pengambilan data ini

menggunakan model skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap,

persepsi serta pendapat terhadap suatu objek atau fenomena tertentu

(Siregar, 2013). Skala Likert digunakan untuk mengungkapkan sikap pro

dan kontra, negatif dan positif serta setuju dan tidak setuju (Azwar, 2009).

Penelitian ini dibagi menjadi dua skala, yaitu skala kecenderungan

pembelian impulsif dan skala kemandirian mahasiswa. Pada setiap skala

terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable. Azwar (2009)

mengungkapkan bahwa metode penyebaran skala tersebut merupakan

metode pengumpulan data melalui daftar pernyataan-pernyataan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

29

dijawab sesuai dengan keadaan subjek. Adapun perincian skala sebagai

berikut :

1. Kemandirian Mahasiswa

Dalam penelitian ini, skala kemandirian mahasiswa merupakan

skala yang mengacu pada empat aspek kemandirian yang dikemukakan

oleh Havinghurst (dalam Musdalifah 2007) yaitu, aspek emosional,

aspek ekonomi, aspek intelektual dan aspek sosial. Skala kemandirian

ini menggunakan skala kemandirian yang dibuat oleh peneliti. Skala ini

memiliki 24 aitem dalam bentuk pernyataan, masing-masing pernyataan

terdiri dari 12 pernyataan favorable dan 12 pernyataan unfavorable.

Tabel 1. Distribusi Item Skala Kemandirian Mahasiswa

Nomor Aitem

No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Bobot

1. Aspek

Emosional

1, 5, 8 6, 12, 9 6 25%

2. Aspek

Ekonomi

2, 7, 10 21, 23, 24 6 25%

3. Aspek

Intelektual

11, 18, 22 3, 13, 14 6 25%

4. Aspek Sosial 4, 16, 17 15, 19, 20 6 25%

Total 24 25%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

30

Dalam penelitian ini, skala kemandirian mahasiswa terdapat

aitem dengan empat alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh subjek

sesuai dengan keadaan dirinya. Alternatif jawaban tersebut adalah

Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak

Setuju (STS). Pada pernyataan favorable, penentuan skornya adalah

nilai 1 untuk STS (Sangat Tidak Setuju), nilai 2 untuk TS (Tidak

Setuju), nilai 3 untuk S (Setuju) dan nilai 4 untuk SS (Sangat Setuju).

Sedangkan penentuan skor pada pernyataan unfavorable adalah nilai 4

untuk STS (Sangat Tidak Setuju), nilai 3 untuk TS (Tidak Setuju), nilai

2 untuk S (Setuju) dan nilai 1 untuk SS (Sangat Setuju).

Tabel 2. Skor Skala Kemandirian Mahasiswa

Jawaban Skor Favorable Skor Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

2. Kecenderungan Pembelian Impulsif

Skala kecenderungan pembelian impulsif dalam penelitian ini

mengacu pada dua aspek, yaitu aspek kognitif dan aspek afektif.

Terdapat dua pernyataan favorable dan unfavorable dalam skala yang

masing-masing mewakili dua aspek tersebut. Skala kecenderungan

pembelian impulsif ini menggunakan skala kecenderungan pembelian

impulsif yang dikembangkan oleh Wicaksono (2012). Skala ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

31

memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,916 yang tergolong baik dan

reliabel sebagai alat pengambilan data.

Tabel 3. Distribusi Aitem Skala Kecenderungan Pembelian

Impulsif

Nomor Aitem

No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Bobot

1 Aspek

Kognitif

1, 2, 3, 4,19,

20, 21, 22

5, 6, 8,

23, 24

13 50 %

2 Aspek

Afektif

10, 11, 12,

13, 26,

27, 28, 29

16, 18, 30,

31, 32

13 50 %

Total 26 100%

Skala kecenderungan pembelian impulsif ini pada setiap aitem

memiliki empat alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh subjek sesuai

dengan keadaan dirinya, yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak

Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Penentuan skor pada

pernyataan favorable adalah nilai 1 untuk STS (Sangat Tidak Setuju),

nilai 2 untuk TS (Tidak Setuju), nilai 3 untuk S (Setuju) dan nilai 4 untuk

SS (Sangat Setuju). Sedangkan penentuan skor pada pernyataan

unfavorable adalah nilai 4 untuk STS (Sangat Tidak Setuju), nilai 3

untuk TS (Tidak Setuju), nilai 2 untuk S (Setuju) dan nilai 1 untuk SS

(Sangat Setuju).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

32

Tabel 4. Skor Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif

Jawaban Skor Favorable Skor Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

F. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Validitas merupakan kualitas esensial suatu alat ukur melakukan

fungsinya dengan mengukur atribut psikologis pada suatu penelitian

(Supratiknya, 2014). Apabila sebuah alat ukur memiliki validasi yang

baik, maka alat ukur tersebut memiliki fungsi dan ke-akuratan dalam

pengukuran (Azwar, 2010). Jenis validitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah validitas isi (content validity) yang diuji oleh expert

judgement untuk melihat kesesuaian butir aitem dalam tes dengan

perilaku yang hendak diukur (Azwar, 2009). Expert judgement dalam

penelitian ini adalah dosen pembimbing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

33

2. Seleksi Aitem

Penelitian ini hanya dilakukan satu kali, dengan menggunakan

uji coba atau try out terpakai. Seleksi aitem dilakukan menggunakan

SPSS for Windows versi 23 dengan melihat daya diskriminasi setiap

aitem yang ada. Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem

mampu membedakan individu yang memiliki atau tidak memiliki

atribut yang diukur. Aitem berdaya beda yang tinggi merupakan aitem

yang mampu membedakan subjek yang bersikap positif dan subjek yang

bersikap negatif (Azwar, 2013). Pemilihan aitem ini didasarkan pada

besarnya koefisien korelasi (Azwar, 2013). Ketentuan dalam pemilihan

aitem dilakukan dengan menggunakan batasan korelasi aitem total (rix).

Pada umumnya digunakan batasa rix > 0,30 dapat dikatakan memiliki

daya diskrimasi yang baik, sedangkan aitem yang memiliki koefisien

korelasi kurang dari 0,30 dapat dikatakan memiliki daya diskriminasi

yang rendah. Jika jumlah aitem yang lolos masih tidak mencukupi

jumlah yang diinginkan, maka dapat dipertimbangkan untuk

menurunkan batasan korelasi aitem total menjadi 0,25 (Azwar, 2013).

Pada skala kemandirian terdapat 24 aitem pernyataan, masing-

masing aspek terdiri dari 6 aitem. Selanjutnya, aitem- aitem ini diseleksi

dengan melihat rix-nya. Pengujian data skala kemandirian yang

dilakukan menghasilkan 13 aitem memiliki nilai rix ≥ 0,30, sedangkan

11 aitem yang memiliki nilai rix ≤ 0,30 adalah aitem nomor 1, 3, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 15, 22. Namun, jumlah aitem yang lolos tersebut kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

34

memenuhi jumlah aitem yang diharapkan sehingga peneliti menurunkan

batasan skor korelasi aitem total menjadi 0,25 (Azwar, 2013). Selain itu,

peneliti juga membuang beberapa aitem dan menyimpan beberapa aitem

agar seimbang tiap aspeknya. Peneliti tidak menggugurkan aitem nomor

3, 8, 9, 22. Sedangkan aitem nomor 16 digugurkan oleh peneliti untuk

menyeimbangkan aitem dengan melihat nilai rix paling rendah dalam

aspek tersebut.

Tabel 5. Distribusi Item Skala Kemandirian setelah pengambilan

data

Nomor Aitem

No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Bobot

1 Aspek

Emosional

1, 5, *8 6, 12, *9 4

25%

2 Aspek

Ekonomi

2, 7, 10 21, 23, 24 4 25%

3 Aspek

Intelektual

11, 18, *22 *3, 13, 14 4 25%

4 Aspek

Sosial

4, 16, 17 15, 19, 20 4 25%

Total 16 100%

Keterangan: Aitem yang dicetak tebal merupakan aitem yang

digugurkan. Aitem dengan tanda bintang disimpan dengan

menurunkan indeks daya beda menjadi 0,25.

Pada skala kecenderungan pembelian impulsif, terdapat 26 aitem

yang terdiri dari 13 aitem favorable dan 13 aitem unfavorable. Hasil dari

pengujian data, menyatakan bahwa skala kecenderungan pembelian

impulsif memiliki nilai rix ≥ 0,30. Berdasarkan hal tersebut, aitem pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

35

skala kecenderungan pembelian impulsif dikategorikan sebagai aitem

yang baik. Selanjutnya, peneliti melakukan penyeimbangan aitem

favorable dan unfavorable pada tiap aspek dengan melihat rix terendah.

Peneliti membuang beberapa aitem dengan rix yang rendah, sehingga

jumlah aitem pada setiap aspek sama atau seimbang. Berdasarkan hal

tersebut, peneliti membuang aitem nomor 2, 11, 12, 13, 20, 22.

Tabel 6. Distribusi Aitem Skala Kecenderungan Pembelian

Impulsif setelah pengambilan data

Nomor Aitem

No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Bobot

1 Aspek

Kognitif

1, 2, 3, 4, 19,

20, 21, 22

5, 6, 8,

23, 24

10

50%

2 Aspek

Afektif

10, 11, 12, 13,

26,

27, 28, 29

16, 18, 30,

31, 32

10 50%

Total 20 100%

Keterangan : aitem yang dicetak tebal merupakan aitem yang dibuang

untuk menyeimbangkan aitem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

36

3. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan keajegan sebuah alat dalam mengukur

apa hendak diukur, selain itu hasil pengukuran tersebut dapat dipercaya

apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran tersebut hasil yang

diperoleh relatif sama (Sugiyono, 2013). Penelitian ini menggunakan

teknik analisis Alpha Cronbach dengan melihat koefisiensi konsistensi

internalnya dalam menguji reliabel atau tidak tidaknya sebuah skala

yang dibuat oleh peneliti melalui program SPSS for windows versi 23.

Nilai reliabilitas dianggap baik apabila mencapai nilai r > 0,70

(Supratiknya, 2014).

Pada skala kemandirian, reliabilitas diuji menggunakan teknik

Alpha Cronbach dan diperoleh nilai sebesar 0,660. Selanjutnya peneliti

melakukan seleksi aitem pada skala kemandirian dan setelah aitem

disetarakan, diperoleh reliabilitas sebesar 0,780. Pada skala

kecenderungan pembelian impulsif nilai Alpha Cronbach diperoleh nilai

sebesar 0,916. Selanjutnya, setelah aitem digugurkan untuk

menyeimbangkan komposisi, diperoleh nilai Alpha Cronbach pada

skala kecenderungan pembelian impulsif sebesar 0,915.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

37

G. METODE ANALISIS DATA

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk

mengetahui berdistribusi normal atau tidaknya data yang diperoleh

dari populasi (Santoso, 2010). Pada penelitian ini, uji normalitas

menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov Test pada program SPSS

for windows versi 23. Apabila nilai signifikansi p > 0,05 dapat

dikatakan bahwa data yang diuji berdistribusi normal. Sebaliknya,

apabila nilai signifikansi yang diperoleh p < 0,05 dapat disimpulkan

bahwa data memiliki distribusi tidak normal (Santoso, 2010).

b. Uji Linearitas

Uji linearitas merupakan uji yang menyatakan hubungan

antar variabel linear atau tidak. Jadi dapat dikatakan bahwa

peningkatan atau penurunan kuantitas satu variabel akan diikuti

secara garis lurus oleh peningkatan dan penurunan kuantitas variabel

lainnya. Dalam penelitian ini, uji linearitas menggunakan test of

linearity pada program SPSS for windows versi 23. Selain itu, antar

variabel dapat dikatakan memiliki hubungan yang linear apabila

nilai signifikansinya kurang dari 0,05 (p < 0,05) (Santoso, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

38

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan analisis yang digunakan untuk melihat

keeratan hubungan antar dua variabel (Priyatno, 2014). Penelitian ini

akan menggunakan teknik analisis Product Moment Pearson apabila

hasil pada uji normalitas menunjukkan sebaran data berdistribusi

normal. Sebaliknya, apabila pada uji normalitas menunjukkan sebaran

data berdistribusi tidak normal maka analisis korelasi pada penelitian ini

menggunakan teknik Spearman’s Rho Correlation (Santoso, 2010).

Apabila nilai sig (p) < 0,05 menunjukkan bahwa adanya hubungan yang

signifikan antar variabel yang diteliti. Namun, apabila nilai sig (p) >

0,05 dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara

dua variabel (Prasetyo, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 31 Mei 2017 – 7 Juni 2017.

Dalam pengambilan data, penelitian ini menggunakan subjek mahasiswa

tahun pertama. Selain itu, pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan

di beberapa tempat sesuai dengan ketersediaan serta kemudahan peneliti

dalam meperoleh subjek penelitian. Berdasarkan hal tersebut, peneliti

melakukan pengambilan data dibeberapa fakultas di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

B. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan subjek mahasiswa tahun pertama. Pada

umumnya, mahasiswa tahun pertama berada diantara usia 18 sampai 21

tahun (Monks, 2009). Menurut Sarwono (2001) rentang usia tersebut

termasuk kedalam kategori remaja akhir. Adapun data identitas subjek

yang diperoleh dari penyebaran skala adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

40

Tabel 7. Identitas Subjek Penelitian

Kriteria Total

Usia

18 Tahun 52 Orang

183 Orang19 Tahun 103 Orang

20 Tahun 26 Orang

21 Tahun 2 Orang

Uang Saku

Perbulan

≤ Rp 500.000 56 Orang

183 OrangRp 500.000 s.d Rp 1.000.000 71 Orang

Rp 1.000.000 s.d Rp 2.000.000 47 Orang

Rp 2.000.000 < 9 Orang

Jenis KelaminLaki-laki 54 Orang

183 OrangPerempuan 129 Orang

C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN

Data penelitian dideskripsikan oleh peneliti dengan menunjukkan

perbedaan antara mean teoretik dan mean empirik kedua variabel

penelitian. Cara perhitungan mean teoretik dilakukan secara manual

dengan tujuan untuk mendapatkan hasil rata-rata skor dari skor maksimal

dan skor minimal pada skala. Sedangkan cara perhitungan mean empirik

dilakukan menggunakan program SPSS for windows versi 23 dari skor

yang diperoleh subjek penelitian. Pada skala kemandirian, diperoleh hasil

perhitungan mean teoretik sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

41

Jumlah aitem : 16

Nilai minimum : 16 x 1 = 16

Nilai maximum : 16 x 4 = 64

Rentang nilai : 16 - 64

Jarak : 64 ─ 16 = 48

Mean teoritik :( min + max)

2= (16+64)

2= 40

Mean teoretik kecenderungan pembelian impulsif

Jumlah aitem : 20

Nilai minimum : 20 x 1 = 20

Nilai maximum : 20 x 4 = 80

Rentang nilai : 20 - 80

Jarak : 80 ─ 20 = 60

Mean teoritik :( min + max)

2= 20+80

2=50

Tabel 8. Deskripsi Data Mean Empirik Kemandirian dan

Kecenderungan Pembelian Impulsif

T

a

bel 9. Uji Beda Mean Teoretik dan Mean Empirik Kemandirian

Descriptive StatisticsN Min Max Mean Std.

Deviation

Skor TotalKemandirian

183 35 61 47.84 5.420

Skor Total IB 183 20 68 41.57 8.805Valid N (listwise) 183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

42

One-Sample TestTest Value = 40

t df Sig.(2-

tailed)

MeanDifference

95% ConfidenceInterval of the

DifferenceLower Upper

SkorTotalKemandirian

19.572 182 .000 7.842 7.05 8.63

Skor mean teoretik kemandirian yang diperoleh melalui

perhitungan manual sebesar 40, sedangkan mean empirik sebesar 47,84.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pada variabel kemandirian, skor

empirik lebih besar dari pada skor teoretik. Hasil uji one sample t-test

menunjukkan bahwa adanya perbedaan signifikan mean empirik dan

mean teoretik pada variabel kemandirian dengan nilai signifikansi 0,00.

Hal tersebut dapat dikatakan bahwa subjek memiliki kemandirian yang

tergolong tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

43

Tabel 10. Uji Beda Mean Teoretik dan Mean Empirik Kecenderungan

Pembelian Impulsif

One-Sample TestTest Value = 50

t df Sig. (2-tailed)

MeanDifferen

ce

95%Confidence

Interval of theDifference

Lower

Upper

SkorTotalIB

-12.946 182 .000 -8.426 -9.71 -7.14

Pada variabel kecenderungan pembelian impulsif, skor mean

teoretik yang diperoleh melalui perhitungan manual sebesar 50, sedangkan

skor mean empirik yang diperoleh sebesr 41, 57. Berdasarkan skor

tersebut, pada variabel kecenderungan pembelian impulsif dapat dikatakan

bahwa skor mean teoretik lebih besar dari skor empirik. Selain itu hasil uji

one sample t-test menunjukkan signifikansi sebesar 0,00. Hal tersebut

menunjukkan bahwa pada variabel kecenderungan pembelian impulsif

terdapat perbedaan yang signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa

subjek memiliki kecenderungan pembelian impulsif yang tergolong

rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

44

D. HASIL PENELITIAN

1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk

mengetahui berdistribusi normal atau tidaknya data yang diperoleh

dari suatu populasi (Santoso, 2010). Uji normalitas pada penelitian

ini menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov Test pada program

SPSS for windows versi 23. Data dapat dikatakan berdistribusi

normal jika memiliki p > 0,05. Adapun hasil normalitas yang

ditunjukkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 11. Uji Normalitas Kemandirian dan Kecenderungan

Pembelian Impulsif

B

e

r

d

a

sarkan hasil analisis Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan

SPSS for windows versi 23, diperoleh nilai signifikansi (p) untuk

variabel kemandirian dan variabel kecenderungan pembelian

impulsif sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data

pada variabel kemandirian dan variabel kecenderungan pembelian

Tests of NormalityKolmogorov-Smirnova Shapiro-WilkStatist

icdf Sig. Statist

icdf Sig.

Skor TotalKemandirian

.099 183 .000 .979 183

.007

Skor TotalIB

.108 183 .000 .989 183

.165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

45

impulsif tersebut tidak normal. Hal ini dikarenakan nilai

signifikansi (p<0,05) lebih kecil dari 0,05.

Gambar 1. Histogram Kemandirian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

46

Gambar 2. Histogram Kecenderungan Pembelian Impulsif

2. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui hubungan linear

antar variabel yang akan dianalisis (Santoso, 2010). Dalam

penelitian ini, uji linearitas menggunakan test of linearity program

SPSS for windows versi 22. Kedua variabel dikatakan memiliki

hubungan yang linear apabila nilai signifikansi (p) lebih kecil dari

0,05. Adapun hasil uji linearitas dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

47

Tabel 12. Hasil Uji Linearitas Kemandirian dan

Kecenderungan Pembelian Impulsif

ANOVA TableSum ofSquares

df MeanSquare

F Sig.

SkorTotalIB *SkorTotalKemandirian

BetweenGroups

(Combined)

4846.770

26 186.414 3.140 .000

Linearity 3366.304

1 3366.304 56.699 .000

Deviation fromLinearity

1480.466

25 59.219 .997 .474

Within Groups 9261.984

156 59.372

Total 14108.754

182

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji linearitas pada variabel

kemandirian dan variabel kecenderungan memiliki nilai

signifikansi 0.000 (p < 0,05). Maka dari itu dapat dikatakan bahwa

hubungan antara variabel kemandirian dan variabel kecenderungan

pembelian impulsif memiliki hubungan yang linear.

3. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini, uji hipotesis yang digunakan adalah

korelasi Spearman’s Rho pada program SPSS for windows versi 22.

Hal ini dilakukan karena pada penelitian ini, distribusi aitem kedua

variabel dari uji normalitas menunjukkan data tidak normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

48

Tabel 13. Hasil Uji Hipotesis Kemandirian dan Kecenderungan

Pembelian Impulsif

B

e

r

d

a

s

a

rkan tabel hasil analisis uji hipotesis, dapat diketahui bahwa

variabel kemandirian memiliki korelasi yang negatif dengan

variabel kecenderungan pembelian impulsif sebesar -0,447 dan

nilai signifikansi (p) sebesar 0,000 (p < 0,05). Hal ini dapat

disimpulkan bahwa semakin tinggi kemandirian yang dimiliki oleh

subjek, makan kecenderungan pembelian impulsif akan semakin

rendah. Sebaliknya, semakin rendah kemandirian yang dimiliki

oleh subjek, maka kecenderungan pembelian impulsif semakin

tinggi.

CorrelationsSkor TotalKemandiri

an

SkorTotal IB

Spearman's rho

Skor TotalKemandirian

CorrelationCoefficient

1.000 -.447**

Sig. (1-tailed) . .000N 183 183

Skor Total IB CorrelationCoefficient

-.447** 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .N 183 183

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

49

E. PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan

kemandirian dengan kecenderungan pembelian impulsif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa antara variabel kemandirian dan variabel

kecenderungan pembelian impulsif memiliki korelasi. Korelasi antara

kedua variabel tersebut bersifat negatif dan signifikan (r = -0,447, p =

0,000). Berdasarkan hasil data yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa

semakin tinggi kemandirian yang dimiliki oleh subjek maka

kecenderungan pembelian impulsif akan semakin rendah. Begitu pula

sebaliknya, semakin rendah kemandirian yang dimiliki oleh subjek maka

kecenderungan pembelian impulsif akan semakin tinggi.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemandirian

berhubungan negatif dengan kecenderungan pembelian impulsif pada

mahasiswa tahun pertama. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa

tahun pertama dalam perkembangan masa remaja akhir. Steinberg (1999)

mengungkapkan bahwa dalam tahap perkembangan remaja harus memiliki

kemandirian dalam prosesnya menuju masa dewasa. Perilaku mandiri pada

remaja merupakan perilaku dimana remaja mampu bertanggung jawab

terhadap diri, mampu membuat keputusan untuk menghadapi

permasalahan, serta tidak bergantung kepada orang tua maupun orang lain

secara emosional (Nuryoto, dalam Patriana, 2007).

Remaja dengan kemandirian yang tinggi akan mampu berpikir

dengan matang tanpa melibatkan emosi serta mampu bertanggung jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

50

atas keputusan yang dibuat (Steinberg, 1999), sehingga remaja yang

mandiri memiliki kecenderungan pembelian impulsif yang rendah. Hal ini

dikarenakan, remaja yang mandiri mampu mengatur pengeluaran dalam

belanja dengan segala pertimbangan. Selain itu, yang mandiri dapat

berpikir, merasakan serta membuat keputusan yang bertanggung jawab

(Steinberg, 1999). Remaja tidak secara spontan menentukan produk apa

yang hendak dibeli, akan tetapi remaja yang mandiri akan mempergunakan

uang yang dimiliki berdasarkan kebutuhan. Sehingga remaja tersebut

mampu mengatur perekonomian sendiri tanpa bantuan orang lain.

Disisi lain, remaja yang memiliki kemandirian rendah cenderung

bertingkah laku menggunakan emosi (Steinberg, 1999). Remaja yang

memiliki kemandirian rendah kurang mampu berpikir serta membuat

keputusan yang bertanggung jawab. Selain itu, remaja yang kurang

mandiri masih bergantung terhadap orang tua maupun orang lain baik

secara emosi maupun kognitif. Hal ini membuat remaja yang memiliki

kemandirian rendah akan mudah terpengaruh orang lain untuk melakukan

pembelian dan berdampak pada perilaku pembelian impulsif yang

meningkat (Tambunan, 2001). Selain itu, kurangnya pertimbangan ketika

melakukan pembelian (Zebua & Nurdjaya dalam Sihotang, 2009)

membuat remaja mengambil keputusan tanpa memikirkan konsekuensi

yang akan terjadi. Remaja mempergunakan uang yang dimiliki untuk

membeli sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Hal tersebut membuat

remaja tersebut menjadi sangat boros dalam mengatur keuangannya, selain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

51

itu remaja juga belum memiliki penghasilan karena masih dibantu oleh

orang tua (Zebua & Nurdjaya dalam Sihotang, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan

yang negatif dan signifikan pada variabel kemandirian dan kecenderungan

pembelian impulsif. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa

semakin tinggi kemandirian yang dimiliki mahasiswa tahun pertama maka

semakin rendah kecenderungan pembelian impulsifnya. Demikian pula

sebaliknya, semakin rendah kemandirian yang dimiliki mhasiswa tahun

pertama, maka semakin tinggi pula kecenderungan pembelian impulsifnya.

B. SARAN

1. Bagi Remaja

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai saran bagi

remaja, agar remaja mampu untuk mempertahankan kemandirian

dalam dirinya sehingga dapat mengelola kecenderungan pembelian

impulsifnya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Keterbatasan penelitian ini ada pada aitem kemandirian. Hal

ini dikarenakan aitem kemandirian yang digunakan dalam penilitian ini

kurang mampu melihat kedalaman variabel yang hendak diukur. Maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

53

dari itu, berdasarkan keterbatasan ini, peneliti selanjutnya diharapkan

dapat menggali lebih dalam variabel kemandirian serta menambah

beberapa aitem pada skala kemandirian, sehingga dapat menemukan

alat ukur baru untuk kemandirian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

54

DAFTAR PUSTAKA

Acting on Impulse: Very Few Children’s Book Purchases Are Planned. (2013). FromAc Nielsen.com: http://www.nielsen.com/us/en/insights/news/2015/acting.html.Diakses pada 8 Mei 2017.

Aisyah, N. (2003). Pola Asuh Demokratis, Kepercayaan Diri dan KemandirianMahasiswa Baru. Jurnal Psikologi Indonesia Vol. 2, No. 2.

Alexander, H. (2015). Yogyakata dibanjiri Mall Ini Alasannya.http://properti.kompas.com/read/2015/02/02/061944921/Yogyakarta.Dibanjiri.Mal.Ini.Alasannya. Diakses pada tanggal 8 Mei 2017.

Anin, A. F., Rasimin B.S., Nurhayati A.,(2005).Hubungan Self Monitoring denganImpulsive Buying Terhadap Produk Fashion Pada Remaja. Jurnal Psikologi Vol.35, No. 2, hal: 181-193. Universitas Gajah Mada.

Astasari, A.R., Sahrah, A. (2006). Hubungan Antara Konformitas Dengan PerilakuMembeli Impulsif Pada Remaja Putri. Skripsi. Universitas Wangsa ManggalaYogyakarta.

Azwar, S. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Bong, S. (2011). Pengaruh In Store Stimuli Terhadap Impulsive Buying BehaviourKonsumen Hypermarket di Jakarta.

Dewi, M., Runyke, M. (2013). Peran Public Relations dalam Manajemen Event(Studi Terhadap Peran Public Relations Galeria Mall dan Plaza Ambarukmodalam Pengelolaan Event Tahun 2013). Jurnal Komunikasi Vol. 8, No. 1.

Dholakia, U. M. (2000). Tempatation and Resistance: An Integrated Model ofConsumption Impuse Formation and Enactment. Psychology & Marketing, Vol.17.

Engel, J. F. Blackwell, R. D. & Miniard, P. W. (1994). Perilaku Konsumen. Jilid 1Terjemahan : Budianto. Jakarta: Binapura Aksara.

Engel, J. Blackwell, R. (1995). Consumen Behavior. Dryden Press, Chicago, II.

Fleming, Q. W., Koppelman, J. M. (2006). Start With "Simple" Earned Value On AllYour Projects. The Journal of Defense Software Engineering, 16-19.

Gasiorowska, A. (2010). Gender as a Moderator of Temperamental Causes ofImpulse Buying Tendency. Journal of Customer behaviour 10(2), 119-142.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

55

George, B.P., Yaoyuneyong, G. (2010). Impulse Buying and Cognitive Dissonance:A Study Conducted Among The Spring Break Student Shoppers. Journals ofYoung Consumers, Vol. 11, No. 4.

Hartaji, D. A. (2012). Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang Berkuliah DenganJurusan Pilihan Orangtua. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. (tidakditerbitkan).

Hausman, A. (2000). A Multi-Method Investigation of Consumer Motivation inImpulse Behavior. Journal of Consumer Marketing, Vol. 17.

Hurlock, E.B. (1991). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang RentangKehidupan. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Ilmalana. (2012). Analisis Motivasi Konsumen Online dalam Melakukan ImpulsiveBuying pada Transaksi C2C Commerce. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial danPolitik Universitas Indonesia, Depok.

Ira, Puspitawati. (2008). Hubungan Antara Sikap Remaja Putri Terhadap ProdukMultilevel Marketing Dengan Perilaku Konsumtif Dalam Pembelian BarangKosmetik. Jurnal Konsumen.

Japarianto, E., Sugiharto, S. 2011. Pengaruh Shopping Life Style dan FashionInvolvement terhadap Impulse Buying Behavior Masyarakat High IncomeSurabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 6, No. 1, pp.32-41

Jihadah, Ummi & Alsa, Asmadi. (2002). Kemandirian Remaja Akhir ditinjau dariUrutan Kelahiran dan Status Sosial Ekonomi Orangtuanya. Jurnal. UniversitasIslam Indonesia Yogyakarta.

Kacen, J. J., Lee, J. A. (2002). The Influencing Impulse Buying During an OnlinePurchase. Electron Commerce Res 7, 367 – 379.

Karbasivar, A., H. Yarahmadi, (2011). Evaluating Effective Factors on ConsumerImpulse Buying Behavior. Asian Journal of Business Management Studies. 2(4): 174-181.

Maharani, Eka. (2010). Remaja dan Konsemerisme.http://www.kompasiana.com/rekamaharani/remaja-dankonsumerisme_55005589a333111773510699. Diakses pada tanggal 8 Mei2017.

Masrun., Martono., Haryanto, FR., Harjito, P., Utami, S.M., Aritonang, L., Sutjipto,H.(1986). Studi Mengenai Kemandirian Pada Penduduk di tiga Suku, LaporanPenelitian Kantor Menteri Negara dan Lingkungan Hidup. Yogyakarta: FakultasPsikologi UGM.

Monks, (2009). Tahap Perkembangan Masa Remaja. Medical Journal New JerseyMuagman, 1980. Defenisi Remaja. Jakarta : Penerbit Grafindo Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

56

Mu’tadin, Z. (2002). Pengantar Pendidikan dan Ilmu Perilaku Kesehatan.Yogyakarta. Andi Offset.

Muruganantham, G., & Bhakat, R. S. (2003). A Review of Impulse Buying Behavior.International Journal of Marketing Studies 5(3), 149-160.

Musdalifah. (2007). Perkembangan Sosial Remaja Dalam Kemandirian. (Studi KasusHambatan Psikologis Dependensi terhadap Orangtua. Iqra. Volume 4 Juli-Desember 2007.

Nurhayati, E. (2011). Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Nuryoto, S. (1993). Kemandirian Remaja ditinjau dari Tahap Perkembangan, JenisKelamin dan Peran Jenis. Jurnal psikologi. Tahun XX, No. 1, Juni 1993, 48-58.

Papalia, Diane E., Sterns, H.L., Feldman, R.D., Camp, C.J. (2007). AdultDevelopment and Aging (3rd Ed). New York: McGraw-Hill.

Papalia, D. E., Olds, S. W., dan Feldman, R. D. (2008). Human Development 10th

Edition. Jakarta : Salemba Humanika.

Park, Jihye dan Sharron J. Lennon. (2006). Psychological EnvironmentalAntencendent of Impulse Buying Tendency in The Multichannel ShoppingContext. Journal of Consumer Marketing.Vol. 23.

Patriana, P. (2007). Hubungan Antara Kemandirian Dengan Motivasi BekerjaSebagai Pengajar Les Privat Pada Mahasiswa Di Semarang. Skripsi. Semarang:Universitas Diponegoro.

Prasetyo, B dan Jannah, L. M. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persadan.

Priyatno, D. (2014). SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis. Yogyakarta : CV ANDIOFFSET.

Rahmadana, N. M. S. (2016). Pengaruh Display Produk dan Suasana Toko TerhadapPembelian Impulsif di Minimarket Eramart Cabang Lembuswana Samarinda.eJournal Ilmu Administrasi Bisnis.

Rana, Surekha, dan Tirthani, J. (2012). Effect of Education, Income and Gender onImpulsive Buying Among Indian Consumer an Empirical Study of ReadymadeGarment Customers. Indian Journal of Applied Research Volume 1.

Rangga, Alam Purnama. (2014). Bentuk Impulse Buying Pada Mahasiswa PsikologiUniversitas Padjajaran. Jurnal Psikologi Padjajaran.

Rini, A. R. P. (2012). Kemandirian Remaja Berdasarkan Urutan Kelahiran. JurnalPelopor Pendidikan Vol. 3, No. 1.

Rook, D. W. (1987). The Buying Impulse. Journal of Consumer Research Vol. 14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

57

Rook, D.W. and R.J. Fisher. (1995). Normative Influence on Impulse BuyingBehaviour. Journal of Consumer Research. Vol. 22, pp. 305-313.

Santoso, A. (2010). Statistik Untuk Psikologi dari Blog Menjadi Buku. Yogyakarta :Universitas Sanata Dharma.

Santrock, J. W. (2007). Remaja edisi 11.Jakarta: Erlangga.

Santrock, John W. (2011). Perkembangan Anak Edisi 7 Jilid 2. (Terjemahan: SarahGenis B) Jakarta: Erlangga.

Santrock. (2006). Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta:Erlangga.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2001. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sharma, M. Sharma, A. Mittal, V. (2012). Impulse Buying Behavior AmongProfessional Students in Reference to Gender. Journal of Human ResourceManagement and Development Vol. 2, Issue 2.

Sihotang, A. (2009). Hubungan Antara Konformitas Terhadap Kelompok TemanSebaya Dengan Pembelian Impulsif Pada Remaja.Skripsi. Fakultas PsikologiUniversitas Diponegoro Semarang

Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kunatitatif Dilengkapi dengan PerbandinganPerhitungan Manual & SPSS. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group.

Sneath, J. Z., Lacey, R., & Kennett-Hensel, P. A. (2009). Coping With A NaturalDisaster: Losses, Emotions, and Impulsive and Compulsive Buying. MarketingLetters, 20(1), 45-60. http://dx.doi.org/10.1007/s11002-008-9049-y

Steinberg, L. (1993). Adolecence 3rd– ed. New York: MC Graw-Hill

Sternberg, R. J. (2006). Cognitive psychology. (4thed.). Belmont: ThompsonWodsworth

Sternberg, Robert , (1999), Successful Intelligence: Finding a Balance, Trends inCognitive Sciences Vol. 3, No. 11.

Sugiyono, Prof. Dr. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta.

Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta : Universitas SanataDharma.

Tambunan, R. (2001). Remaja dan Perilaku Konsumtif.http://www.epsikologi.com/remaja/191101.htm. Jakarta. Diakses pada 8 Mei2017.

Theresia, V. M. (2014). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pembelian Impulsif PadaRemaja Gereja GMIM Wilayah Manado Winangun (studi di Manado TownSquare). Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol. 2, No, 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

58

Tinne, W. S. (2011). Factors Affecting Impulse Buying Behavior of Consumers atSuperstores in Bangladesh. Journal Faculty of Business, Vol. 5, No. 1.

Utami, F.A., Sumaryono. (2008). Pembelian Impulsif Ditinjau Dari Kontrol Diri danJenis Kelamin Pada Remaja. Jurnal Psikologi Proyeksi, Vol. 3, No. 1.

Verplanken, B. dan Herabadi, A. (2001). Individual Differences in Impulse BuyingTendency : Feeling and no Thinking. European Journal of Personality 15, S71– S83.

Verplanken, B. dan Sato, A. (2011). The Psychology of Impulse Buying : AnIntegrative Self – Regulation Approach. J Consum Policy 34, 197 – 210.

Warsito, H. Irene, L. (2013). Perbedaan Tingkat Kemandirian dan Penyesuaian DiriMahasiswa Perantauan Suku Batak Ditinjau Dari Jenis Kelamin. JurnalPsikologi. Vol. 01, No 2. 01-06

Wicaksana, Y.B.(2017). Hubungan Antara Stres Akademik dan KecenderunganImpulsive Buying Pada Mahasiswa. Skripsi.Yogyakarta: Universitas SanataDharma.

Yistiani. N. Y. M., Yasa. N. Y. K dan IG. A Suasana. (2012). Pengaruh atmosferGerai dan Pelayanan ritel terhadap nilai hedonik dan pembelian impulsifpelanggan Matahari Departement Store Duta Plaza di Denpasar. JurnalManajemen. Strategi Bisnis dan Kewiraushaan 6(2): 139-149.

Youn, S., & Faber, T. J. (2000). Impulse Buying. Its Relation to Personality Traitsand Cues. Advance in Consumer Research, Vol 27, pp 179-185.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

59

Lampiran 1

Skala Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

60

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh:

Desianty Natalia / 109114011

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

61

LEMBAR KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM

PENELITIAN

Kami mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

bermaksud melakukan penelitian sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi

di Program Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Kami berharap Anda bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian

ini. Semua informasi yang Anda berikan terjamin kerahasiaanya. Kami sebagai

peneliti sangat berterimakasih apabila anda bersedia berpartisipasi dalam penelitain

ini.

Mohon anda menandatangani lembar persetujuan ini, apabila Anda telah

mengetahui dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.

Saya setuju untuk ikut serta dalam penelitian ini.

Menyetujui,

(paraf tanpa nama)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

62

PENGANTAR

Salam Sejahtera,

Saya adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma. Saya memohon kesediaan Anda untuk terlibat sebagai responden

penelitian.

Saya akan diminta untuk mengisi beberapa data diri. Selanjutnya, Anda

diharapkan mengisi skala penelitian sesuai dengan apa yang Anda alami, rasakan,

maupun pikirkan. Tidak ada jawaban yang benar maupun salah. Jawaban Anda

akan dirahasiakan sehingga saya maupun orang lain tidak mengetahui identitas asli

Anda. Saya sangat menghargai apabila Anda bersedia mengisi skala ini dengan

sejujur-jujurnya.

Anda bersedia untuk terlibat dalam penelitian ini, Anda silakan memberikan

tanda tangan atau paraf pada lembar selanjutnya. Saya ucapkan terima kasih atas

perhatian dan kesediaan Anda.

Hormat Saya

Desianty Natalia / 109114011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

63

I. IDENTITAS

Bagian ini adalah untuk melengkapi data tentang diri Anda. Anda

diminta untuk mengisi identitas diri anda pada ruang yang tersedia. Data

yang akurat tentang diri Anda sangat kami harapkan.

1. Usia : Tahun

2. Jenis Kelamin : L / P (coret yang tidak perlu)

3. Daerah asal : Yogyakarta/ Luar Yogyakarta

4. Pendidikan :

5. Pekerjaan :

6. Jumlah Uang Saku :

(pilih salah satu yang sesuai dengan

memberi tanda silang (X))

≤ Rp 500.000

Rp 500.000 s.d Rp 1.000.000

Rp 1.000.000 s.d Rp 2.000.000

Rp 2.000.000 <

7. Sumber Uang Saku :

(pilih yang sesuai dengan memberi tanda

silang (X))

Orang Tua / Keluarga

Mencari sendiri / bekerja

Bantuan instansi

Sumber lain .......

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

64

8. Tempat tinggal :

(pilih yang sesuai dengan memberi tanda

silang (X))

Orang Tua

Kerabat

Kost

Kontrakan

....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

65

=

I. Petunjuk Pengisian Skala

Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Berikan jawaban anda pada

setiap pernyataan dengan memberi tanda centang (√) pada salah satu

jawaban pada kotak yang tersedia. Isilah dengan jujur, sungguh-sungguh

dan spontan. Pilihan jawaban yang tersedia yaitu:

SS : Bila anda SANGAT SETUJU dengan pernyataan tersebut

S : Bila anda SETUJU dengan pernyataan tersebut

TS : Bila anda TIDAK SETUJU dengan pernyataan tersebut

STS : Bila anda SANGAT TIDAK SETUJU dengan pernyataan

tersebut

Setiap pernyataan hanya dapat memilih satu jawaban. Tidak ada

jawaban yang salah, semua jawaban adalah benar. Hasil dari skala ini tidak

akan mempengaruhi nilai atau apapun yang terkait dengan diri Anda.

Kerahasiaan data dijamin dan hanya dapat diakses oleh peneliti.

Contoh Pengisian

Pernyataan SS S TS STS

Saya suka warna putih √

Jika Anda ingin mengganti jawaban, gantilah seperti ini:

Pernyataan SS S TS STS

Saya suka warna putih √ √

~ Selamat mengerjakan ~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

66

Bagian 1

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya mampu mengatasi kesedihan saya sendiri.

2 Saya dapat mengelola uang saku dan belanja saya sendiri

3 Saya sering menghindar dari permasalahan yang saya

hadapi

4 Saya mampu berinteraksi dengan orang lain

5 Saya mampu mengendalikan emosi ketika menghadapi

masalah

6 Saya kurang mampu mengendalikan emosi ketika

menghadapi masalah

7 Saya tidak pernah meminta uang tambahan dari orang

tua untuk memenuhi keinginan saya

8 Saya mampu mengelola setiap emosi yang saya rasakan

9 Saya suka melibatkan perasaan saya ke dalam

permasalahan saya

10 Saya berusaha mencari uang tambahan sendiri ketika

pengeluaran meningkat

11 Ketika menghadapi banyak tugas, saya mengatur sendiri

urutan penyelesaiannya

12 Saya membutuhkan orang tua saya ketika sedang sedih

13 Saya membutuhkan orang lain untuk membantu saya

menyelesaikan tugas saya

14 Saya kesulitan dalam merealisasikan ide dan gagasan

saya

15 Saya menunggu respon orang lain sebelum bertindak

terlebih dahulu

16 Saya mudah untuk berbincang dengan teman yang baru

saya kenal

17 Saya mampu menjalin relasi dengan orang lain

18 Saya selalu berusaha menemukan win-win solution dari

setiap masalah saya

19 Saya kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru

20 Saya kesulitan untuk memulai berbincang dengan orang

lain

21 Saya kesulitan dalam mengelola pengeluaran saya

22 Saya menerima resiko atau akibat yang muncul dari

keputusan yang saya ambil

23 Saya sering kesulitan mengatur pengeluaran yang

meningkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

67

NO PERNYATAAN SS S TS STS

24 Saya selalu meminta uang tambahan dari orang tua

ketika keinginan saya belum terpenuhi

Bagian 2

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya membeli barang yang saya butuhkan bukan barang

yang saya inginkan

2 Saya tidak berlebihan merespon barang yang saya sukai

3 Saya sering membeli barang melebihi apa yang saya

rencanakan

4 Saya kadang-kadang membeli barang karena saya

menyukainya, bukan karena saya membutuhkannya

5 Dalam berbelanja, saya membeli barang yang telah saya

rencanakan

6 Saya kadang tidak dapat menekan perasaan untuk

membeli sesuatu

7 Saya hanya membeli barang yang saya rencanakan untuk

dibeli

8 Saya merasa kurang mengontrol perasaan saya saat

membeli barang

9 Saya membeli barang tanpa alasan yang tepat

10 Saya suka membeli sesuatu tanpa berfikir terlebih dahulu

11 Jika saya melihat sesuatu yang baru, saya ingin segera

membelinya

12 Saya tidak akan membeli barang secara berlebihan

walaupun suasana hati saya sedang baik

13 Saya bisa menjadi sangat bersemangat jika saya melihat

sesuatu yang menarik dan ingin saya beli

14 Saya mampu mengontrol perasaan saya saat melihat

sesuatu yang menarik ditoko

15 Saya berpikir cermat sebelum membeli sesuatu

16 Saya membeli barang dengan pertimbangan yang matang

17 Saya sering membeli tanpa saya sadari kegunaannya

18 Saya selalu hati-hati dalam memutuskan untuk membeli

barang

19 Saya mampu mengendalikan suasana hati saya saat

berbelanja

20 Saya sering membeli barang diluar perencanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

68

Lampiran 2

Reliabilitas Skala Kemandirian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

69

A. Reliabilitas Skala Kemandirian

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.660 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item 1 66.73 45.760 .149 .657

Item 2 66.67 44.002 .336 .641

Item 3 66.82 44.786 **.272 .647

Item 4 66.38 44.236 .382 .640

Item 5 66.73 43.881 .362 .640

Item 6 66.86 44.130 .322 .643

Item 7 67.16 45.039 .154 .657

Item 8 66.88 44.843 **.268 .648

Item 9 67.35 45.372 **.170 .655

Item 10 67.13 46.224 .077 .664

Item 11 66.57 45.477 .221 .652

Item 12 67.49 43.988 -.061 .763

Item 13 67.51 46.438 .080 .662

Item 14 67.11 43.614 .380 .638

Item 15 67.33 46.048 .117 .659

Item 16 66.77 44.071 ***.308 .643

Item 17 66.57 44.378 .345 .642

Item 18 66.59 44.177 .418 .639

Item 19 66.87 42.825 .418 .633

Item 20 66.91 42.799 .422 .632

Item 21 67.08 42.790 .428 .632

Item 22 66.65 45.394 **.262 .649

Item 23 67.22 43.384 .347 .639

Item 24 66.84 43.226 .378 .636

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

70

Keterangan : Abu-abu adalah seleksi pertama menggunakan kriteria indeks daya

beda 0,30. Tanda ** adalah seleksi kedua dengan menurunkan kriteria indeks daya

beda menjadi 0,25 untuk menyeimbangkan jumlah aitem. Tanda abu-abu dan

*** adalah Seleksi kedua dengan membuang rix yang rendah

B. Reliabilitas setelah melakukan seleksi aitem

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.777 16

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item 2 44.68 26.121 .375 .765

Item 3 44.83 27.035 .268 .774

Item 4 44.38 26.677 .370 .766

Item 5 44.73 26.032 .404 .763

Item 6 44.87 25.785 .425 .761

Item 8 44.89 26.553 .344 .768

Item 9 45.36 27.340 .183 .782

Item 14 45.11 25.893 .410 .763

Item 17 44.58 26.553 .370 .766

Item 18 44.60 26.836 .372 .766

Item 19 44.88 25.172 .459 .758

Item 20 44.91 25.553 .409 .762

Item 21 45.09 24.915 .503 .754

Item 22 44.66 27.414 .279 .772

Item 23 45.23 25.310 .423 .761

Item 24 44.84 26.046 .343 .768

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

71

Lampiran 3

Reliabilitas Skala

Kecenderungan Pembelian Impulsif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

72

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.915 20

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item 1 39.60 69.715 .615 .910

Item 2 39.45 71.084 .488 .913

Item 3 39.29 70.602 .502 .912

Item 4 39.11 70.713 .471 .913

Item 5 39.77 73.192 .371 .915

Item 6 39.11 70.845 .455 .914

Item 7 39.44 69.743 .562 .911

Item 8 39.28 67.883 .752 .906

Item 9 39.60 69.209 .677 .908

Item 10 39.63 68.564 .687 .908

Item 11 39.62 70.126 .591 .910

Item 12 39.55 71.700 .423 .914

Item 13 38.90 72.342 .358 .916

Item 14 39.64 71.111 .515 .912

Item 15 39.76 70.579 .611 .910

Item 16 39.76 69.667 .701 .908

Item 17 39.56 68.721 .708 .907

Item 18 39.72 69.620 .710 .908

Item 19 39.70 70.783 .599 .910

Item 20 39.43 69.313 .593 .910

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

73

Lampiran 4

Deskripsi Subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

74

A. Uji Beda Mean Empirik dan Mean Teoretik Kemandirian

One-Sample Test

Test Value = 40

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Skor Total

Kemandirian 19.572 182 .000 7.842 7.05 8.63

B. Uji Beda Mean Empirik dan Mean Teoretik Kecenderungan

Pembelian Impulsif

Test Value = 50

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Skor Total

IB -12.946 182 .000 -8.426 -9.71 -7.14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

75

Lampiran 5

Uji Asumsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

76

A. Uji Normalitas

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Skor Total Kemandirian 183 100.0% 0 0.0% 183 100.0%

Skor Total IB 183 100.0% 0 0.0% 183 100.0%

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Skor Total Kemandirian .099 183 .000 .979 183 .007

Skor Total IB .108 183 .000 .989 183 .165

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

77

B. Uji Linearitas

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Skor Total IB * Skor Total

Kemandirian 183 100.0% 0 0.0% 183 100.0%

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Skor Total IB * Skor

Total Kemandirian

Between

Groups

(Combined) 4846.770 26 186.414 3.140 .000

Linearity 3366.304 1 3366.304 56.699 .000

Deviation from

Linearity 1480.466 25 59.219 .997 .474

Within Groups 9261.984 156 59.372

Total 14108.754 182

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Skor Total IB * Skor Total

Kemandirian -.488 .239 .586 .344

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

78

Lampiran 6

Uji Hipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...Pembelian impulsif merupakan pembelian yang tidak direncanakan, ditandai dengan keputusan pembelian yang cepat serta didorong keinginan

79

Uji Hipotesis Spearman Rho

Correlations

Skor Total IB

Skor Total

Kemandirian

Spearman's rho Skor Total IB Correlation Coefficient 1.000 -.447**

Sig. (1-tailed) . .000

N 183 183

Skor Total Kemandirian Correlation Coefficient -.447** 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 183 183

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI