plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · program studi pendidikan biologi oleh : elias lamanepa...
TRANSCRIPT
PENGARUH TIGA JENIS TANAH,
TANAH GUNUNG KIDUL (MEDITERANS SOILS), TANAH PAINGAN
(ALUVIAL), PASIR PANTAI SAMAS (REGOSOL)
TERHADAP PERTUMBUHAN ANGGUR
VARIETAS ALFONSO LAFALLE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Elias Lamanepa
NIM : 101434007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH TIGA JENIS TANAH,
TANAH GUNUNG KIDUL (MEDITERANS SOILS), TANAH PAINGAN
(ALUVIAL), PASIR PANTAI SAMAS (REGOSOL)
TERHADAP PERTUMBUHAN ANGGUR
VARIETAS ALFONSO LAFALLE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Elias Lamanepa
NIM : 101434007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“ SEMANGAT MENGALAHKAN SKILL “
(ZEM)
Kupersembahkan karyaku ini untuk :
1. Kedua orangtuaku tercinta (Amak Ludofikus Lebu
Raya no’o Inak Yuliana Deran Manuk). 2. Adik-adiku yang terkasih (Dion, Simon dan Ina
Boy)
3. Keluarga Bpk. Siprianus Peren Ola di Tangerang
dan Keluarga Bpk. Dominikus Ola Rotok di
Tarakan
4. Tadon Adonara dan suku Lewo Lamanepa
5. Teman-teman P. Biologi angkatan 2010
6. Almamaterku, Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan berkat yang telah diberikan pada saya, sehingga skripsi saya yang
berjudul “Pengaruh Tiga Jenis Tanah, Tanah Gunung Kidul (Mediterans Soil),
Tanah Paingan (Aluvial), Pasir Pantai Sama (Regosol) terhadap Pertumbuhan
Anggur Varietas Alfonso Lafalle” dapat terselesaikan dengan baik.
Skripsi ini dapat tersusun dengan baik atas bantuan, dukungan, serta
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada:
1. Bapak Johanes Eka Priyatna, M.Sc, Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
2. Bapak Rohandi Ph.D selaku Dekan FKIP dan Bapak Dr. M. Andi Rudhito
S.Pd selaku Ketua Jurusan JPMIPA Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. A. Tri Priantoro selaku Kepala Program Studi Pendidikan
Biologi serta Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing
penulis selama menyelesaikan pendidikan
4. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan koreksi kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan lancar.
5. Ibu Hartini yang selalu memberikan dukungan, semangat dan motivasi
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik
6. Kedua orang tuaku yang telah memberikan cinta, kasih sayang, doa dan
motivasi selama penulis menempuh pendidikan.
7. Keluarga bapak Siprianus Peren Ola dan keluarga bapak Dominkus Ola
Rotok yang telah mendukung penulis dengan sepenuh hati dalam
menyelesaikan studi saya.
8. Adik-adiku tercinta, Dion Lamanepa, Ina Boy Lamanepa, dan Simon
Lamanepa yang selalu mendoakan penulis dalam menjalankan studi.
9. Kakak Fransiska Benga Ola dan Siprianus Snuken Medhon yang selalu
memberikan semangat dan inspirasi yang luar biasa buat penulis selama
dibangku kuliah.
10. Segenap dosen Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan ilmu dan wawasannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
11. Sahabat-sahabat tercinta Koko, Nikop, Elan, Zega, Bravo, Lia, Indah,
Vita, Ardy, Veri, Ria Ongabelen, dan teman-teman Pendidikan Biologi
2010 atas kebersamaan dan cerita yang kita alami bersama.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Kritik dan saran yang
diberikan kepada penulis akan sangat berguna dalam penulis dalam mengerjakan
tugas di masa mendatang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
Pengaruh Tiga Jenis Tanah, Tanah Gunung Kidul (Mediteran Soil), Tanah
Paingan (Aluvia), Pasir Pantai Samas (Regosol) Terhadap Pertumbuhan
Anggur Varitas Alfonso Lafalle
Elias Lamanepa
101434007
Universitas Sanata Dharma
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh tiga jenis tanah terhadap
pertumbuhan tanaman anggur varietas Alfonso lafalle. Jenis tanah yang digunakan
adalah tanah Regosol (pasir pantai Samas), tanah Aluvial (tanah Paingan), tanah
Mediteran (tanah Gunung Kidul). Penelitian ini merupakan eksperimen. Dalam
penelitian ini pengujian terhadap setip media dilakukan lewat tiga kali
pengulangan dan ditambah dengan kontrol. Pengukuran pertumbuhan pada
tanaman anggur dilakukan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter
batang tanaman anggur. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan dengan
pengambilan data setiap seminggu sekali. Hasil penelitian diuji dengan
menggunakan statistik uji F anova.
Hasil penelitian dan pengamatan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
nyata pengaruh jenis tanah (Regosol, Aluvial, dan Mediteran) terhadap
pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang tanaman anggur
varietas Alfonso lafalle.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan
tanaman anggur seperti pH, kelembaban, suhu, intensitas sinar matahari,
kelembaban tanah, hama, dan penyakit.
Kata kunci : jenis tanah, pertumbuhan tanaman anggur, varietas Alfonso lafalle,
pH, kelembaban, suhu, intensitas sinar matahari, kelembaban tanah,
hama, dan penyakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
The Influences Of Three Kinds Of Media Treatments Using Soil From, Gunung
Kidul (Mediterans Soil), Paingan ( Aluvial), and Samas Beach Sand (Regosol)
Towards The Growth Of Grapes Alfonso Lafalle Variety
Elias Lamanepa
101434007
Sanata Dharma University
This research was conducted to measure the effects of three types of soil on
the growth of grape Alfonso lafalle variety. The types of soil used are Regosol soil
(the Samas beach,s sand), Aluvial soil (the soil of Paingan), and Mediterranean
soil (the soil of Gunung Kidul). This study performed through three repetitions for
measurement. The measurement of testing about the plant growth was done on
about plant hight, number of leaves and stem diameter. This study was carried out
for 4 month with data collection done in every other week.
The result of research and observation shows that there is no real different
influence of the type of soil treatment on the growth of plant height, number of
leaves, and stem diameter.
There are several factors assumed to cause the grape,s stunting such as pH,
moisture, temperature, solar radiation, soil moisture, pests and disease.
Keywords : soil type, growth of the grape, Alfonso lafalle, pH, moisture,
temperature, solar radiation, soil moisture, pests and disease.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................... ............................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v
PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
ABSTRAK ..................................................................................................... ix
ABSTRACT.................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DFTAR GAMBAR........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... .. xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C. Batasan Masalah.................................................................................. 4
D. Hipotesa .......................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5
1. Bagi Peneliti .............................................................................. 5
2. Bagi Masyarakat ....................................................................... 5
3. Bagi Dunia Pendidikan .............................................................. 5
BAB II DASAR TEORI .............................................................................. 6
A. Sejarah Tanaman Anggur ............................................................... 6
B. Klasifikasi Tanaman Anggur .......................................................... 7
C. Morfologi Tanaman Anggur ........................................................... 8
D. Syarat Tumbuh .............................................................................. 9
E. Tipe Anggur.................................................................................... 10
F. Tanah ............................................................................................. 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
G. Tanah Paingan ............................................................................... 26
H. Tanah Gunung Kidul ...................................................................... 27
I. Pasir Pantai Samas ......................................................................... 30
J. Hama dan Penyakit ........................................................................ 32
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 34
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 34
1. Variabel Bebas ......................................................................... 34
2. Variabel Terikat ....................................................................... 34
3. Variabel Kontrol ...................................................................... 34
B. Tempat dan Waktu ......................................................................... 35
1. Tempat ..................................................................................... 35
2. Waktu ...................................................................................... 35
C. Desain Penelitian ........................................................................... 35
D. Prosedur Percoaan ........................................................................... 36
1. Penyiapan Lahan ....................................................................... 36
2. Penyiapan Media Tanah ............................................................ 37
3. Penanaman Anggur .................................................................. 38
4. Perawatan dan Pemeliharaan .................................................... 40
E. Pengambilan Data...................................... ...................................... 42
F. Cara Analisis Data ......................................................................... 42
G. Instrumen Penelitian ....................................................................... 46
1. Alat .......................................................................................... 46
2. Bahan ....................................................................................... 46
H. Agenda Pelaksanaan ........................................................................... 46
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 48
A. Hasil ................................................................................................... 48
1. Tinggi Tanaman ........................................................................... 49
2. Jumlah Daun ................................................................................. 50
3. Diameter Batang ........................................................................... 52
B. Pembahasan ........................................................................................ 54
1. Komposisi Media Tanam .............................................................. 58
2. Cuaca ........................................................................................... 61
3. Hama dan Penyakit ....................................................................... 62
C. Aplikasi Penelitian Dalam Pembelajaran ............................................ 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 64
A. Kesimpulan ........................................................................................ 65
B. Saran .................................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan yang Dapat Digunakan
Sebagai Dasar dalam Perwilayahan Pengembangan Anggur ........... 9
Tabel 2.2 Perbedaan Tipe Pertumbuhan Anggur ............................................. 10
Tabel. 2.3 Fator-faktor yang Mempengaruhi Kadar Co2 dan O2 Tanah.............. 22
Tabel. 2.4 Hubungan pH dan Ketersediaan Hara dalam Tanah ......................... 25
Tabel. 2.5 Sifat Fisik Tanah Mediteran dari Petak 17 Wanagama I
Gunung Kidul DIY ......................................................................... 29
Tabel. 2.6 Sifat Kimia Tanah Mediteran dari Petak 17 Wanagama I DIY ......... 30
Tabel. 2.7 Kandungan Beberapa Unsur Hara (%) dan pH Tanah Pasir Pantai
(Entisols) ........................................................................................ 32
Tabel. 3.1 Pemupukan Daun dan Batang .......................................................... 41
Tabel. 3.2 Pemberantasan Hama ...................................................................... 41
Tabel. 3.3 Pengamatan Keseluruhan Perlakuan ................................................ 43
Tabel. 3.4 Rata-rata Perlakuan Jumlah Daun .................................................... 43
Tabel. 3.5 Rata-rata Perlakuan Tinggi Tanaman ............................................... 44
Tabel. 3.6 Rata-rata Perlakuan Diameter Batang .............................................. 44
Tabel. 3.7 Analisis Variansi ............................................................................. 44
Tabel.4.1 Rata-Rata Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Diameter Batang,
Kelembaban, dan pH ...................................................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Rancangan CRD/RAL.................................................................... 36
Gambar 3.2 Skema Peletakan Pot.......................................................................39
Gambar 3.3 skema sistem pagar..........................................................................40
Gambar 4.1 Diagram Rata-rata Pertambahan Tinggi Tanaman .........................49
Gambar 4.2 Grafik Pertambahan Tinggi Tanaman Anggur Setiap Minggu ......49
Gambar 4.3 Diagram Rata-rata Pertambahan Jumlah Daun...............................50
Gambar 4.4 Grafik Pertambahan Jumlah Daun Setiap Minggu.........................51
Gambar 4.5 Diagram Rata-rata Diameter Batang ..............................................52
Gambar 4.6 Grafik Pertambahan Diameter Batang Setiap Minggu ...................53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Penelitian .........................................................................69
Lampiran 2 Analisis Data Statistik ..............................................................75
Lampiran 3 Hama dan Penyakit ...................................................................80
Lampiran 4 Silabus .....................................................................................95
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................... 101
Lampiran 6 Penilaian ................................................................................. 107
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa ............................................................... 116
Lampiran 8 Soal Post Test ....................................................................... 119
Lampiran 9 Materi Ajar ............................................................................ 121
Lampiran 10 Kisi-kisi Soal ........................................................................ 126
Lampiran 11 Soal Evaluasi ......................................................................... 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah tropis
yang memiliki keanekaragaman tanaman buah–buahan. Dibandingkan
dengan kawasan sub tropis, Indonesia sebagai negara tropis
mempunyai beberapa keunggulan, disamping beberapa kelemahannya.
Produktifitas anggur di kawasan tropis, lebih rendah dibanding dengan
kawasan sub tropis. Akan tetapi panen anggur di kawasan sub tropis
hanya bisa sekali dalam setahun. Indonesia bisa hampir tiga kali, dan
saat panennya bisa diatur sepanjang tahun. Namun demikian Indonesia
belum mampu memenuhi kebutuhan permintaan anggur dari konsumen
sehingga masih mengimpor dari luar negeri.
Pengembangan anggur di Indonesia belum tersebar meluas
karena masih banyak petani yang belum mengetahui secara tepat
teknik budidaya anggur di daerah tropis yaitu dari ketinggian tempat,
jenis tanah, perawatan dan pemangkasan untuk pembungaan.
Perubahan iklim di Indonesia dengan curah hujan yang tinggi (tidak
menentu) saat ini membuat produksi buah anggur menurun, serta
banyak terserang penyakit. Budidaya anggur dipengaruhi oleh iklim,
jenis tanah dan ketinggian tempat. Peningkatan kejadian iklim
ekstrim yang ditandai dengan fenomena banjir, kekeringan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
perubahan pola curah hujan yang berdampak pada pergeseran musim
dan pola tanam. Fluktuasi suhu dan kelembaban udara yang semakin
meningkat mampu menstimulus pertumbuhan dan perkembangan
organisme pengganggu tanaman yang berdampak buruk terhadap
pertanian di Indonesia (Erni Susanti, F. Ramadhani, E. Runtunuwu, I.
Amien, 2009). Angin yang terlalu kencang kurang baik untuk
pertumbuhan anggur. Curah hujan yang berlebihan dapat
menimbulkan serangan hama dan penyakit dan dapat merusak bakal
bunga. Selain itu tanah yang baik pertumbuhan anggur mengandung
pasir, lempung berpasir, dan banyak mengandung humus dan hara
yang dibutuhkan
(http://datapendidik.blogspot.com/2012/06/teknikbudidaya-
anggur.html).
Sentral Anggur di Indonesia terdapat di Jawa Timur (Kediri,
Probolinggo, Pasuruan, Situbondo), Bali dan Kupang (NTT). Bali
sampai ke NTB dan NTT sebenarnya potensial sebagai kawasan
pengembangan anggur. Sudah banyak varietas anggur yang
dikembangkan diantaranya yaitu Alicante, Golden Champion, Muscat
V Gross Colman, Carolin, Prabubestari, dan Alfonso lavalle (anggur
Bali). Anggur Bali (Alfonso lavalle) pada mulanya berasal dari daerah
Probolinggo, karena kalah pesat pengembangannya dengan di daerah
Bali sehingga disebut dengan anggur Bali. Anggur Bali (Alfonso
lavalle) sangat cocok dibudidayakan di tempat terbuka dengan sinar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
matahari penuh. Tanaman ini dapat tumbuh disegala jenis tanah.
Meskipun demikian, tanah yang tidak baik harus diolah terlebih
dahulu untuk memenuhi syarat pertumbuhan (Nurvita, 2011).
Dalam budidaya tanaman anggur yang harus diperhatikan
adalah kondisi iklim dan kondisi tanah seperti yang telah diuraikan
diatas. Tidak semua jenis tanah dapat ditumbuhi oleh tanaman anggur
dengan baik. Maka dalam penelitian ini menggunakan media tanah
berbeda yang berasal dari tanah Paingan (Aluvial), tanah Gunung
Kidul (mediteran soil), dan pasir pantai Samas (regosol). Untuk
memenuhi pertumbuhan anggur yang baik, ketiga jenis tanah ini
dicampur dengan pasir dan pupuk kompos + kascing dengan
perbandingan 2 : 1 : 1. Kompos + kascing sebagai tambahan unsur
hara makro dan mikro, sedangkan pasir sebagai aerasi dan drainase
terhadap unsur hara secara secara vertikal kearah perakaran. Penelitian
ini bermaksud mengetahui dari ketiga jenis tanah tersebut, tanah mana
yang lebih baik untuk pertumbuhan dan pekembangan tanaman
anggur.
Penelitian ini merupakan penelitian payung yaitu masih
menggunakan jenis tanah dan varietas anggur yang sama namun
berbeda perlakuan yaitu dengan menambahkan pupuk Nopkor.
Dengan penelitian ini menunjukan adanya perbedaan pertumbuhan
antara penggunaan Nopkor dan tanpa menggunakan Nopkor. Hasil
yang diperoleh pertumbuhan lebih baik dengan menggunakan pupuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Nopkor. Sehingga dapat diketahui tanah mana yang lebih baik untuk
pertumbuhan anggur dan pengaruh dari pupuk Nopkor terhadap
pertumbuhan varietas Alfonso lafalle.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh berbeda dari tanah Paingan (Aluvial),
tanah Gunung Kidul (Maditeran), pasir pantai Samas (Regosol)
terhadap pertumbuhan jumlah daun, tinggi tanaman, dan diameter
batang tanaman anggur varietas Alfonso lafalle ?
C. Batasan masalah
Adapun masalah-masalah yang dibatasi untuk diteliti yaitu
pengaruh dari ketiga jenis tanah (tanah Paingan, tanah Gunung Kidul,
pasir pantai Samas) dengan parameter pengukuran tinggi tanaman,
jumlah daun, dan diameter batang.
D. Hipotesis
Ada pengaruh tanah Paingan (Aluvial), tanah Gunung
Kidul (Maditeran), pasir pantai Samas (Regosol) terhadap pertumbuhan
tanaman anggur Bali (Alfonso lafalle) yang diukur dari jumlah daun,
tinggi tanaman, dan diameter batang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh ketiga jenis tanah yaitu tanah
Paingan (Aluvial), tanah Gunung Kidul (Maditeran), pasir pantai
Samas (Regosol) terhadap pertumbuhan jumlah daun, tinggi tanaman,
dan diameter batang tanaman anggur varietas Alfonso lafalle.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
a. Memenuhi tugas akhir
b. Menambah pengetahuan baru dibidang pertanian dan
budidaya tanaman khususnya tanaman anggur
2. Bagi masyarakat
Sebagai inovasi baru dalam pemanfaatan lahan kapur dan lahan
pasir untuk pembudidayaan anggur
3. Bagi dunia pendidikan
a. Memberikan kontribusi pengetahuan ilmiah dibidang
pertanian.
b. Mengembangkan keterampilan proses ilmiah dalam
membantu siswa mengenal dan memahami persoalan
biologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
DASAR TEORI
A. Sejarah Tanaman Anggur
Tanaman anggur (Vitis vinivera L) merupakan jenis
tanaman buah yang berasal dari Timur Tengah tepatnya di
Mezopotania dikenal sejak tahun 4000 sebelum Masehi. Tanaman
ini merupakan tanaman buah perdu yang merambat yang termasuk
dalam keluarga Vitaceae. Anggur masuk ke Indonesia sejak awal
abad ke 18 dan dibawa langsung oleh orang Eropa (Niluh,
Waeniati, Muslimin, Suwastika, 2012 : Jurnal Natural Science).
Dari Mesir budidaya dan teknologi pengolahan anggur
masuk ke Yunani dan menyebar ke daerah Laut Hitam sampai
Spanyol, Jerman, Prancis, dan Austria. Oleh Colombus, tanaman
anggur disebarkan ke Meksiko, Amerika Selatan, Afrika Selatan,
Asia termasuk Indonesia. Penyebaran ini juga menjadikan buah
anggur memiliki beberapa sebutan, seperti grape di Eropa dan
Amerika, putao di Cina, dan anggur di Indonesia (Garjito dan
Saifudin, 2011).
Anggur mulai berkembang di Indonesia seiring dengan
dikeluarkannya kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor
anggur melalui surat keputusan mentri perdagangan dan koperasi
No. 505/1982. Pengembangan perkebunan anggur di Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
cukup propektif karena kondisi iklim dan tanah dapat mendukung
tanaman tumbuh dan berproduksi optimal (Nurvita, 2011).
Anggur Bali (Alphonso lavalle) pada mulanya berasal dari
daerah Probolinggo. Begitu pesat pengembangannya di daerah Bali
sehingga disebut dengan anggur Bali. Anggur Bali (Alphonso
lavalle) sangat cocok dibudidayakan di tempat terbuka dengan
sinar matahari penuh. Tanaman ini dapat tumbuh disegala jenis
tanah. Meskipun demikian, tanah yang tidak baik harus diolah
terlebih dahulu untuk memenuhi syarat pertumbuhan (Nurvita,
2011).
B. Klasifikasi Tanaman Anggur
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super divisi : Spermatophyte (tumbuhan berbiji)
Divisi : Magnoliophya (tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Rhamnales
Family : Vitaceae
Spesies : Vitis vinevera L.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
C. Morfologi Tanaman Anggur Varietas Alfonso Lafalle
Tanaman anggur
merupakan salah satu
tumbuhan yang berbentuk
semak, tinggi tanamannya bisa
mencapai 15 meter, berakar
tunggang. Batang berkayu,
silindris, dan menjalar.
Daunnya tunggal, tersusun
berseling, berwarna hijau, berbentuk bulat hingga jorong,
panjangnya 10–16 cm, lebarnya 8–14 cm, helaian daun tipis tegar,
bagian pangkalnya berlekuk (bertoreh), tepi daun bergerigi
(dentatus), torehan daunnya agak masuk membagi daun menjadi
tiga bagian. Bunga majemuk muncul di ketiak daun (axilaris),
kelopak berbentuk mangkuk (urceolatus) berwarna hijau, daun
mahkota berlekatan (gamopetelus) (Nurvita, 2011). Bentuk buah
bulat, kulit buah matang berwarna ungu kehitaman, mengandung
tepung atau lilin yang tebal. Daging buah berwarna putih dan
berasa manis. Setiap dompolan berisi sekitar 35 buah dan bobot
mencapai 535 gr (Garjito dan Saifudin, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
D. Syarat Tumbuh
1. Suhu udara optimal 250
C-310 C
2. Kelembaban 40-60 % dan intensitas matahari 50-80 % 10-
12 jam sehari
3. Ketinggian tempat berkisar antara 1-800 m dpl
4. Curah hujan rata-rata 800 mm per tahun
5. pH tanah 5,5-7,3. Jika pH tanah di bawa 5,5 perlu diberi
kapur untuk menaikan pH tanah.
6. Tekstur tanah lempung berpasir dengan kandungan lempung
30-50 %, pasir 30-50 %, dan liat 7-12 %.
Tabel 2.1. Kriteria kelas kesesuaian lahan yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam
perwilayahan pengembangan anggur.
Persyaratan
Penggunaan/Karakteristik Lahan
Kelas Kesesuaian
Lahan
S1 S2
Temperatur rata-rata (0C) 22 - 28 28 - 32 18 - 22
Curah hujan tahunan (mm) 1.000 -
2.000
800 –
1000
3000 -
3500
Lama masa kering (bulan) 3 – 4 4 – 6
Drainase Baik Sedang
Tekstur tanah Halus Agak
kasar
Bahan kasar (%) < 15 15 – 35 57 –
100
Kedalaman tanah (cm) > 100 57 –
100
KTK liat (cmol/kg) > 16 ≤ 16
Kejenuhan basa (%) ≥ 35 <35
pH H2O tanah 5,5 – 7,3 5,2 –
5,5
7,3 – 8,0
C-organik (%) ≥ 2 <1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Persyaratan
Penggunaan/Karakteristik Lahan
Kelas Kesesuaian
Lahan
S1 S1
Salinitas (ds/m) < 3 3 – 4
Alkalinitas (%) < 8 8 – 12
Bahaya sulfidik (cm) > 125 < 125
Lereng (%) bahaya erosi <8 8 – 16
Erosi Sangat
rendah
Erosi
rendah
-
sedang
Batuan di permukaan (%) < 5 5 – 15
Ketebalan gambut (cm) < 60 60 –
140
E. Tipe Anggur
Pada dasarnya pertumbuhan anggur dibagi menjadi dua tipe
yaitu anggur dataran rendah dan anggur dataran sedang.
Tabel 2.2. Perbedaan tipe pertumbuhan anggur
Tipe
Pertumbuh
an
Ketinggian
Tempat
Varietas Karakteristik
Buah
Anggur
dataran
rendah
1-300 mdpl
dengan
kondisi tanah
porus,
lempung
berpasir.
Iklim yang
dikehendaki
adalah kering
dengan
jumlah bulan
kering lebih
dari 3,5
bulan.
Golden
champion,
sultana,
probolinggo biru,
probolinggo
putih, situbondo
kuning, gros
colman, alphonso
lavalle, Delaware,
black
Corinth,Thompso
n, muscat
d’alexandria. Semuanya
termasuk spesies
Vitis vinevera.
Rasa buah manis
sehingga sering
dijadikan buah
konsumsi. Ada
beberapa jenis
seperti : black
corinth,thompso
n, muscat
d’alexandria lebih sering
dibuat kismis
karena kulit
cendrung tebal,
daging buah
terasa kenyal
dan ukuran buah
relatif kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Tipe
Pertumbuh
an
Ketinggian
Tempat
Varietas Karakteristik
Buah
Angur
dataran
sedang
Lebih dari
300 mdpl.
Iklim yang
dikehendaki
agak basah
dengan
jumla bulan
kering kurang
dari tiga
bulan per
tahun
Curmen, beacon,
white Malaga,
isabela, dan
brilliant.
Semuanya
termasuk spesies
Vitis labrusca
Rasanya masam
sehingga sering
dijadikan wine.
Kulitnya tipis,
tetapi ukuran
buahnya relatif
besar.
Tidak semua tanaman anggur bisa tumbuh optimal di dalam pot.
Hanya bebeberapa varietas di antaranya varietas Probilinggo Biru,
Probolinggo Putih, Situbondo Kuning, Isabela, Belgi, Australia,
anggur Bali (Alphonso lavalle) dan Delaware.
Menurut sistem informasi manajemen pembangunan di pedesaan,
BAPENAS, (2000) TTG budidaya pertanian, perbanyakan tanaman
anggur yang paling efektif adalah dengan menggunakan stek.
Pemilihan bibit stek yang baik sebagai berikut :
1. Panjang stek sekitar 25 cm, terdiri dari 2-3 ruas tunas yang
diambil dari pohon induk yang sudah berumur di atas 1
tahun.
2. Bentuknya bulat dengan diameter berukuran 1 cm
3. Kulit batangnya berwarna coklat muda dan cerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
4. Mata tunas sehat berukuran besar dan tampak padat. Mata
tunas yang tidak sehat ukurannya kecil dan tampak
memutih seperti kapuk.
Batang stek anggur akan tumbuh dengan baik di tempat
teduh dengan kelembaban 60-80 % dan suhu 150C–25
0C. Akar
anggur akan muncul dalam kisaran 28–30 hari jika ditanam dalam
kondisi yang sesuai. Setelah tunas tumbuh dan daun-daun mulai
tumbuh segar, lakukan pemangkasan daun dari yang paling bawah
(tertua) dan sisakan 4–5 daun yang muda untuk meredam
penguapan dan menjaga keseimbangan antara kemampuan akar
dan perkembangan daun. Jika bibit anggur diperoleh dengan cara
membeli, sebaiknya dipersiapkan medianya sebelum pemesanan
sehingga setelah bibit sampai segera ditanam ke dalam pot. Bibit
stek yang siap ditanam dalam pot berumur 2 bulan setelah
pebibitan. Penanaman dilakukan diawal musim kemarau/saat panas
tinggi.
Budidaya anggur dapat dilakukan dengan menggunakan
pot. Diameter permukaan pot harus lebih besar dari dasar pot. Dari
berbagai macam jenis bahan pot yang lebih baik untuk tanaman
anggur adalah pot yang berbahan dasar tanah karena pada bagian
dasar pot dari tanah memiliki pori-pori yang dapat menyerap air,
sehingga akar tanaman tidak mudah kekeringan apabila terlambat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
menyiram dan tidak akan lembab jika terlalu banyak air saat
penyiraman.
Media yang cocok untuk anggur adalah tanah lempung
berpasir. Pasir digunakan untuk meningkatkan porositas dan
memudahkan akar tanaman untuk berkembang. Untuk
menghambat keluarnya air dari pot, bagian dasar pot sepertiganya
diisi dengan tanah gembur. Kemudian masukan media yang sudah
dicampur rata. Buat lubang ditengahnya untuk menanam bibit.
Lepaskan polybag dan masukan ke dalam lubang yang sudah
disediakan, atur posisi tanaman agar terlihat tegak, kemudian tutup
permukaan dengan media tanam dan menyiramnya. Setelah
penyiraman permukaan tanah akan menurun karena pemadatan
media tanam. Tempatkan tanaman tersebut di tempat yang terkena
sinar matahari secara penuh.
Penyiraman tanaman di dalam pot dilakukan setiap hari,
dan waktunya sore hari. Pada waktu penyiraman harus hati-hati
agar percikan air tidak merusak tanaman karena kondisi tanaman
masih lemah. Tanaman anggur sangat menyukai tanah lembab dan
udara yang kering selama masa pertumbuhan, bukan tanah yang
basah atau yang airnya menggenang (Nurfita, 2012). Ketika
hendak melakukan pemangkasan terapkan perlakuan stress air
dimana tanaman tidak disiram hingga media benar-benar kering
tetapi tanaman tidak mati. Ketika bunga muncul penyiraman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dilakukan normal kembali (Rahmat, 2011). Pemberian ajir pada
tanaman anggur sangat penting agar bibit tumbuh lurus, dan
sebagai penyangga bibit sampai tiba waktu pemangkasan pertama.
Ajir bisa berupa kayu/bamboo setebal 1,5 cm dengan panjang 1 m.
Dalam pertumbuhan tanaman anggur dengan sendirinya memanjat
ajir dengan bantuan sulur.
Pelihara salah satu batang primer, jika tumbuh tunas di
ketiak tangkai daun atau cabang sekunder segera dipotong untuk
mempercepat pertumbuhan batang primer. Pemangkasan pertama
dilakukan ketika tanaman sudah tumbuh setinggi 50 cm dari
permukaan media. Dari pemangkasan ini akan tumbuh cabang
sekunder. Cabang sekunder dibiarkan tumbuh hingga 20 cm,
kemudian dipangkas lagi untuk memperoleh cabang tersier. Untuk
dirambatkan pada rambatan (sistem pagar). Dari cabang tersier ini
yang akan nantinya muncul buah (Nurfita, 2011). Untuk
mempercepat tumbuh buah dilakukan pemangkasan ranting yang
menyebabkan bunga keluar dari cabang tersier. Pemangkasan
hanya dilakukan pada cabang tersier dengan mata tunas yang
menonjol. Bunga yang keluar setelah pemangkasan akan mekar
dan menghasilkan buah-buah kecil berwarna hijau. Buah akan terus
berkambang dan mencapai pertumbuhan 105-110 hari setelah
pemangkasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Untuk memperoleh buah yang baik dengan ukuran yang
besar dilakukan penjarangan buah. Gunting bagian buah yang tidak
berkembang sempurna ketika tanaman sudah berumur 50–60 hari
setelah pemangkasan untuk memberikan tempat bagi buah yang
sehat untuk tumbuh maksimal (Rahmat, 2011). Butiran buah yang
dijarangkan 50-70% dari total butiran yang dihasilkan. Bungkus
buah dengan menggunakan plastik untuk mencegah serangan hama
dan penyakit. Pada ujung plastik diberi lubang aerasi agar lalulintas
udara tetap lancar (Nurfita, 2012).
Umumnya tanaman anggur dipanen ketika buahnya
berumur empat bulan. Pemanenan dilakukan dengan cara
memegang buah dan menggunting bagian tajuk paling atas dari
buah. Waktu panen sebaiknya diatur agar jatuh pada musim
kemarau, karena pada musim hujan kualitas buah yang dihasilkan
kurang bagus, yakni kulit buah retak, mudah pecah, dan buah
mudah membusuk. Dua minggu setelah panen dilakukan
pemangkasan lagi untuk mempercepat pembuahan kembali
(Rahmat, 2011)
Penggantian media tanam untuk mencegah tanaman
kekurangan nutrisi dilakukan 1-2 tahun sekali dengan media yang
baru. Komposisi media yang digunakan sama dengan media
sebelumnya (Rahmat, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
F. Tanah
Tanah merupakan hasil evolusi dan mempunyai susunan
teratur yang unik yang terdiri dari lapisan-lapisan atau horizon
yang berkembang secara genetik. Proses pembentukan tanah atau
perkembangan horison dapat dilihat sebagai penambahan,
pengurangan, perubahan atau translokasi (Henry, 1988). Bahan-
bahan mineral yang tidak padat terletak dipermukaan bumi akan
tetap mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor
genetik dan lingkungan yang meliputi bahan induk, iklim
(termasuk kelembaban dan suhu), organisme (makro dan mikro)
dan topografi.
Bagi tanaman fungsi utama tanah adalah sebagai media
tumbuh yaitu sebagai tempat akar berpenetrasi selama cadangan
nutrisi (hara) masih tersedia di dalam benih, hanya air yang diserap
oleh akar-akar muda, kemudian bersama dengan makin
berkembangnya perakaran cadangan makanan ini akan menipis.
Untuk melengkapi kebutuhannya maka akar-akar mulai menyerap
nutrisi baik berupa ion-ion anorganik seperti nitrogen, pospor,
kalium, magnesium, sulfur, serta zat-zat pemacu tumbuh seperti
vitamin, hormon, dan asam-asam organik (Kemas, 2013). Unsur-
unsur hara akan tersedia melalui pelapukan dan pembusukan,
bahan organik atau melalui perombaakan. Tanah jarang sekali
mempunyai kemampuan yang cukup untuk menyediakan semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
elemen esensial sepanjang waktu sesuai dengan kuantitas yang
cukup bagi tanaman untuk dapat berproduksi dengan baik (Henry,
1988 ).
Secara vertikal tanah berdiferensiasi membentuk horizon-
horizon (lapiasan-lapisan) yang berbeda baik dalam morfologi
seperti ketebalan dan warnanya, maupun karakteristik kimiawi dan
biologis sebagai bahan induk asal maupun bahan-bahan eksternal
berupa bahan organik sisa-sisa biota yang hidup di atasnya dan
mineral yang berasal dari letusan gunung api atau yang terbaawa
oleh aliran air. Kemudahan tanah untuk dipenetrasi tergantung
pada ruang pori-pori yang terbentuk diantara partikel-partikel tanah
(tekstur dan struktur), sedangkan sabilitas ukuran ruang
terganntung pada konsistensi tanah terhadap pengaruh tekanan.
Kerapatan porositas tersebut menentukan kemudahan air untuk
bersirkulasi dengan udara (drainase dan aerasi). Warnah tanah
mencerminkan jenis mineral penyusun tanah, reaksi kimiawi,
intensitas pelindian, dan akumulasi bahan-bahan organik. Suhu
merupakan indikator energi matahari yang dapat diserap bahan-
bahan penyusun tanah (Kemas, 2013)
Tekstur tanah menunjukan komposisi partikel penyusun
tanah yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif
antara fraksi pasir (sand) yang berdiameter 2–0,2 mm atau, debu
(slit) berdiameter 0,2–0,002 mm, dan liat (clay) 0,002 mm. Tanah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
yang didominasi pasir lebih banyak mempunyai pori-pori makro
(besar) atau lebih disebut poreus, yang didominasi debu, banyak
mempunyai pori-pori sedang atau agak poreus, dan yang
didomonasi liat banyak mrmpunyai pori-pori mikro (kecil) atau
tidak poreus.
Semakin poreus tanah akan semakin mudah air dan udara
untuk bersirkulasi (drainase dan aerasi baik : air dan udara banyak
tersedia bagi tanaman) tetapi makin mudah air untuk hilang dari
tanah. Semakin tidak poreus tanah, semakin sulit akar untuk
berpenetrasi, serta air dan udara sulit bersirkulasi (darinase dan
aerasi buruk : air dan udara sedikit tersedia) tetapi air tidak mudah
hilang dari tanah. (Kemas, 2013). Pada umumnya unsur-unsur hara
yang lebih besar berisi partikel-partikel debu, pelapukannya lebih
cepat dari pada tanah berpasir. Hal ini menyebabkan tanah berdebu
lebih subur dari pada tanah berpasir. Tanah dengan kandungan liat
tinggi cenderung mempunyai kapasitas yang tinggi untuk menahan
baik air maupun unsur-unsur hara yang tersedia (Henry, 1988).
Faraksi pasir pada umumnya didominasi oleh mineral
kuarsa (SiO2) yang sangat tahan terhadap pelapukan, sedangkan
fraksi debu biasanya berasal dari mineral fledspar dan mika yang
cepat lapuk. Pada saat pelapukannya akan membebaskan sejumlah
hara, sehingga tanah bertekstur debu umumnya lebih subur
ketimbang tanah bertekstur pasir. Tanah yang partikel-partikelnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
belum bergabung terutama yang bertekstur pasir disebut tanpa
struktur atau berstruktur lepas, sedangkan tanah bertekstur liat yang
terlihat massif (padu tanpa ruang pori, lembek jika basah, dan keras
jika kering) disebut juga tanah tanpa struktur. Oleh karena itu tanah
yang berstruktur baik akan mempunyai drainase dan aerasi yang
baik, sehingga lebih memudahkan system perakaran tanaman untuk
berpenetrasi dan mengabsorbsi (menyerap) hara dan air dengan
baik (Kemas, 2013).
Konsistensi tanah merupakan ketahanan tanah terhadap
tekanan gaya-gaya dari luar yang bekerja pada tanah selaras
dengan tingkat kejenuhan airnya. Penurunan kadar air akan
menyebabkan tanah kehilangan sifat kelekatan (stickness) dan
kelanturan (plasticity), menjadi gembur (friable) dan lunak (soft),
serta menjadi keras dan kaku (coherent) pada saat kering. Faktor-
faktor yang mempengaruhi konsistensi tanah meliputi tekstur, sifat
dan jumlah koloid organik maupun anorganik, sruktur, dan kadar
air tanah. Tanah berliat-silikat akan berplastisitas kuat ketimbang
tanah berpasir (Kemas, 2013).
Tanah yang didominasi oleh fraksi pasir akan menyebabkan
terbentuknya sedikit pori-pori makro (5.700 partikel per g tanah
terbentuk sekitar 1.400 pori makro) sehingga daya pegangnya
terhadap air sangat lemah. Kondisi ini menyebabkan air dan udara
mudah keluar masuk, hanya sedikit air yang tertahan. Pori makro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
disebut juga pori aerasi dan drainase. Meskipun ketersediaan air
dan udara baik namun ketersediaan nutrisinya rendah.
Dominasi fraksi liat menyebabkan banyak terbentuknya
pori mikro (90.250,853 juta partikel per g tanah terbentuk sekitar
22.500 juta pori mikro), sehingga daya pegang terhadap air sangat
kuat. Kondisi ini menyebabkan air yang masuk ke pori-pori segera
terperangkap dan udara sulit masuk. Meskipun ketersediaan air dan
nutrisi baik, ketersediaan udara menjadi faktor pembatas
pertumbuhan tanaman dan mikroba tanah.
Dominasi fraksi debu akan menyebabkan terbentuknya
pori-pori meso dalam jumlah sedang (5,776 juta partikel per g
tanah terbentuk sekitar 1.250 pori meso), sehingga daya pegang
terhadap air cukup kuat. Hal ini menyebabkan air dan udara cukup
mudah keluar masuk tanah, dan sebagian air tertahan. Sebagian
besar pori terisi oleh udara dan air dalam jumlah yang seimbang
(Kemas, 2013).
Aerasi tanah berkaitan denagan kondisi tata udara (keluar
masuknya udara) dalam tanah. Brave (1951) mengemukakan akan
terjadinya penghambatan terhadap pertumbuhan dan produksi
tanah akibat tertekannya pertumbuhan dan perkembangan akar
tanaman, respirasi akar, absorpsi (penyerapan) air dan unsur hara.
Menurut Lawtoncit Kohnke (1980), serapan hara yang paling
terganggu adalah kalium, kalsium, magnesium, nitrogen dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
fosfor. Hal ini terkait dengan proses respirasi akar tanaman yang
menyerap O2 dari udara tanah dan melepaskan CO2, sehingga jika
aerasi buruk akan terjadi akumulasi CO2 dan defisit O2. Respirasi
akar dan aktivitas mikrobia aerobik (mutlak butuh oksigen) yang
terlibat dalam penyediaan hara akan terganggu, maka penyerapan
hara melalui mekanisme aktif yang membutuhkan energi kimiawi
(ATP) hasil proses respirasi akan terhambat, sehingga menghambat
perkembangan akar dan pertumbuhan tanaman.
Khonke (1980) mengemukakan bahwa kadar CO2 pada
udara tanah bervariasi antara 0,1%-5,0% dan jika aerasi buruk
dapat mencapai hampir 20%. Pada kondisi tergenang (reduksi)
udara tanah juga mengandung banyak gas methan, hidrogen
sufilda, dan amoniak. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar
CO2 dan O2 akan mneghambat aktivitas akar dan mikrobia, serta
diffusi yang menyebabkan naiknya kadar CO2 dan turunnya kadar
O2. Henry D. Foth (1984) mengatakan, volume atmosfer berisi
sekitar 79% nitrogen (N), 21% oksigen (O2), dan 0,03%
karbondioksia (CO2). Respirasi akar dan organisme lain
membutuhkan oksigen (O2) dan menghasilkan karbondioksida
(CO2). Hal ini menyebabkan konsentrasi karbondioksia (CO2)
dalam tanah 10–100 kali lebih besar daripada oksigen. Perbedaan
tekanan kedua gas tersebut menyebabkan oksigen (O2) mengalir
secara difusi dari atmosfer kedalam tanah dan karbondioksida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(CO2) mengalir secara difusi dari tanah ke atmosfer. Difusi ini
untuk mencegah defisiensi oksigen (O2) maupun kelebihan
karbondioksida (CO2) sampai titik yang dapat mengakibatkan
keracunan pada tanaman.
Tabel. 2.3. Fator-faktor yang mempengaruhi kadar CO2 dan
O2 tanah
Faktor-
faktor
Kadar CO2 Penyebab
Lebih
tinggi
Lebih
rendah
Musim Musim
panas
Musim
dingin
Terhambatnya
aktifitas akar dan
mikrobia
Perlakuan Pupuk
kandang,
kapur,
pupuk dan
ditanami
Tanpa Terhambatnya
aktifitas akar dan
mikrobia
Kadar air Tanah
basah
Tanah kering Terbatasnya diffusi
Tekstur
tanah
Tekstur
halus
Tekstur kasar Terhambatnya laju
diffusi, akibat lebih
tinggi kelembaban
Struktur
tanah
Agregasi
lemah atau
massif
Gembur Terhambatnya laju
diffusi, akibat lebih
tinggi kelembaban
Kedalaman
tanah
Subsoil Topsoil Terhambatnya laju
diffusi, akibat lebih
tinggi kelembaban,
akibat adanya
topsoil.
Keterangan : Kadar CO2 tinggi = O2 rendah atau sebaliknya
(Kemas, 2013).
Temperatur tanah merupakan salah satu faktor tumbuh
tanaman sebagaimana halnya air, udara dan unsur hara. Laju reaksi
kimiawi meningkat dua kali lipat untuk setiap 100
kenikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
temperatur. Laju optimum aktifitas biota tanah yang
menguntungkan terjadi pada temperatur 180–30
0C, seperti bakteri
pengikat N (nitrogen) pada tanah berdrainase baik. Nitrifikasi
berlangsung optimum pada temperatur sekitar 300C. Pada
temperatur di atas 300C, lebih banyak nusur K
- tertukar dibebaskan
ketimbang pada temperatur yang lebih rendah, sehingga
penyerapanya oleh akar juga meningkat. Pada temperatur di atas
400C, mikrobia umumnya menjadi inaktif. Curah hujan yang tinggi
akan menurunnkan temperatur tanah (Kemas, 2011).
Keseimbangan panas tanah terdiri dari perolehan dan
hilangnya energy panas. Radiasi matahari yang diterima di
permukaan tanah, sebagian kembali ke atmosfer dan sebagian lagi
diabsorbsi oleh permukaan tanah. Dari total radiasi matahari yang
sampai ke bumi kira-kira 34%, 19% diabsorbsi oleh atmosfer, dan
47% diabsorbsi oleh bumi. Panas yang diabsorbsi hilang dari
tanah karena (1) evaporasi air, (2) radiasi kembali kedalam
atmosfer sebagai radiasi gelombang panjang, (3) pemnasan udara
di atas tanah, dan (4) pemanasan tanah. Pada siang hari atau musim
panas, perolehan panas melebihi hilangnya panas dan temperatur
tanah meningkat (Henry, 1984).
Nilai pH (asam-basa) merupakan inidikator kesuburan
kimiawi tanah, karena dapat mencerminkan ketersediaan hara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dalam tanah. Ketersediaan hara di dalam tanah memiliki empat
pola yaitu :
1. pola rendah (R)–tinggi (T)–rendah (R) meliputi unsur N,
Ca, Mg, Mn, Cu, dan Zn tetapi dengan kisaran nilai pH
pada (T) yang bervariasi. Ketersediaan N maksimum pada
pH 6,0–8,0, Ca dan Mg pada pH 7,0–8,5, serta Mn, Cu,
Zn pada pH 5,0–6,5.
2. Pola rendah (R)-tinggi (T) terdiri dari unsur K, S, dan Mo,
dengan kisaran maksimum untuk K dan S pada pH 6,0 ke
atas dan Mo pada pH 7,0 ke atas.
3. Pola tinggi (T)–rendah (R) terdapat unsur Fe dengan
ketersediaan maksimum pada pH 6,0 ke bawah.
4. Pola rendah (R)–tinggi (T)–rendah (R)–tinggi (T) meliputi
unsur P dan B, dengan ketersediaan maksimum untuk
keduanya pada pH 8,7 ke atas, tetapi ketersediaan
maksimum bawah untuk P pada pH 6,5–7,5, sedangkan
untuk B adalah 5,0–6,8 (Kemas, 2013)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Tabel. 2.4. Hubungan pH dan ketersediaan hara dalam
tanah
Keterangan : simbol kotak (unsur mikro) dan kerucut (unsur
makro)
Pengaruh terbesar dari pH terhadap pertumbuhan tanaman
yaitu ketersediaan unsur hara. pH tanah dihubungkan dengan
Keasaman Kebasaan
Tinggi se-
dang
ren-
dah
sgt -
rend
sgt -
rend
ren-
dah
se-
dang
Tinggi
pH:4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0 7,5 8,0 8,5 9,0 9,5
Nitrogen (N)
Kalium (K)
Sulfur (S)
Magnesium (Mg)
Kalsium (Ca)
Besi (Fe)
Mangan (Mn)
Boron (B)
Molibdenum (Mo)
Cu dan Zn
Fosfor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
persentase kejenuhan basa. Jika kejenuhan basa kurang dari 100%,
peningkatan pH disertai dengan peningkatan jumlah kalsium (Ca)
dan magnesium (Mg) di dalam larutan tanah. Unsur hara lain yang
ketersediaanya meningkat disertai dengan peningkatan pH adalah
molibdenum (Mo). Peningkatan molibdenum (Mo) menyebabkan
tanaman keracunan. Ketersediaan kalium (K) biasanya baik pada
tanah netral maupun tanah basa (alkali).
Ketersediaan atau kelarutan sejumlah nutrien tanaman
menurun dengan meningkatnya pH. besi (Fe) dan mangan (Mn)
umumnya kuarang banyak pada tanah berkapur. fosor (P) dan
boron (B) juga cendrung tidak tersedia dalam tanah yang sangat
masam. tembaga (Cu) dan seng (Zn) ketersediaannya baik pada
tanah basa (alkali) maupun tanah yang sangat masam. Secara
keseluruhan unsur hara tanaman, ketersediaannya dalam keadaan
baik ditemukan pada pH 6,5 pada tanah berstatus basa tinggi. pH
tanah basa rendah umumnya tidak melebihi 6,0 (Henry, 1984).
G. Tanah Paingan (Regosol Abu Vulkanik atau Aluvial)
Tanah yang berada di daerah Paingan tergolong dalam jenis
tanah abu vulkanik. Yang dimaksud dengan abu vulkanik yaitu
semua bahan atau material hasil erupsi gunung berapi/letusan
gunung berapi atau lahar, baik itu berupa abu/debu, pasir, kerikil,
batu maupun lapili. Warna dari bahan yaitu kelabu, kelabu muda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
sampai hitam. Dalam sistem klasifikasi tanah PPT-Bogor (1982),
mengatakan bahwa tanah yang bertekstur kasar dari bahan albik
dan tidak dijumpai horizon penciri lainnya kecuali okrik, hostol
atau sulfuric dengan kadar pasir kurang dari 60% pada kedalaman
25–100 cm dari permukaan tanah. Semakin cerah warnanya,
semakin banyak kandungan siliknya (SiO2) semakin asam, dan
semakin kelam (hitam) warnanya semakin alkalis karena banyak
kandungan Mg.
Tanah ini kaya akan unsur hara, tetapi unsur hara N
(nitrogen) lebih rendah, karena unsur hara ini banyak berasal dari
bahan organik. Pasir dan debu mengandung banyak mineral yang
masih dapat lapuk seprti feldspars, cristobalite, volcanic glass,
amphiboles, hematite, magnetite/maghemite, quarts, dll (Haryono
dan Cahyono, 2009). Setelah mengalami perkembangan yang
cukup lama (5000-10.000 tahun), abu vulkanik akan berubah
menjadi tanah yang sangat subur yaitu tanah Andosol. Tanah ini
memiliki daya pegang air yang cukup kuat. Hal ini menyebabkan
air dan udara cukup mudah keluar-masuk ke dalam tanah, sebagian
air akan tertahan (Kemas, 2013).
H. Tanah Gunung Kidul (Mediterans Soils)
Tanah ini terbentuk dari pelapukan batuan gamping/batu
kapur. Larutan-larutan besi (Fe) dari batu kapur menyusup ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dalam retakan dan lubang-lubang. CO2 bereaksi dengan H2O
menghasilkan asam karbonat yang menyebabkan pelindian Ca dan
Mg dan menyisakan Fe teroksidasi dan Si mengendap. Dalam
sistem klaasifikasi tanah PPT-Bogor (1982), tanah mediteran
merupakan tanah yang mempunyai horizon argilik dengan
kejenuhan basa lebih besar dari 50% dan tidak mempunyai horizon
albik.
Jenis tanah di Gunung Kidul berkembang dari formasi
karang (reefs) dengan tanah berwarna merah-coklat yang terbentuk
dari kerak yang tertimbun dalam retakan-retakan dan depresi.
Tanah ini merupakan penimbunan lempung (clay) di horizon
bawah. Lempung yang tertimbun tersebut berasal dari horizon atas
karena adanya gerakan air dari atas ke bawah (vertical), proses
eluviasi dan pelindihan (leaching). Selain itu adanya proses
liksivisasi dan tekstur lempung (berat) sehingga apabila kering
gumpalan sangat keras, dan jika basah sangat lekat.
Tanah tersebut terletak pada topografi berbukit dan
gunung. Jika hujan airnya cepat mengalir ke bawah dan tidak
menggenang, namun apabila terdapat cekungan airnya akan
menggenang dan membutuhkan waktu yang lama untuk
mengering. Pada umumnya memiliki solum yang dalamnya (1m),
reaksi tanahnya asam lemah hingga netral/sedikit alkalkis, dan
kejenuhan basahnya masih tinggi 35% (Haryono dan Cahyono,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2009). Tanah ini memiliki daya pegang air sangat kuat. Kondisi ini
menyebabkan air yang masuk ke pori-pori segera terperangkap dan
udara sulit masuk. Meskipun ketersediaan air dan nutrisi baik,
ketersediaan udara yang menjadi faktor pembatas pertumbuhan
tanaman (Kemas, 2013).
Tabel. 2.5. Sifat fisik tanah mediteran dari petak 17
Wanagama I Gunung Kidul DIY.
Horiso
n
Kedalama
n (cm)
Warna
Sifat Fisik Lain Lembab
(moist)
Kering (dry)
Ap 0-19 10 R 2/1
Reddish
Black
5 YR 5/3,5
Dull Reddish
Brown
Granuler-gumpal,
kecil, lemah, sangat
lekat dan plastis,
banyak poro-pori
kecil, akar ukuran
kecil-sedang dan
lempung 84,9%
B22t 19-70 10 R 3/6
Dark
Red
5 YR 5/6
Bright
Reddish
Brown
Gumpal menyudut,
kompak tapi mudah
pecah, banyak
konkresi Mn dan
Fe, akar sedikit,
ukuran sedang, dan
lempung 94,3%
B23t 70-110 + 7,5 YR
4/4
Brown
2,5 YR 5/7
Bright
Reddish
Brown
Gumpal
menyudut, kuat,
sangat kompak
tetapi mudah
pecah, banyak
konkresi Mn dan
Fe, akar sangat
sedikit, drainase
jelek/lambat,
lempung 92,5%
Supriyo, 199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel. 2.6. Sifat kimia tanah mediteran dari petak 17
Wanagama I DIY
Hirison BO
(%)
Mn
(mg/kg
tanah)
CaCO3
Bebas
(%)
KPK/
Lempung
Ap 2,6 1,781 0,4 19
B22t 1,8 578 0,3 16
B23t 1,5 579 0,2 17
I. Pasir Pantai Samas (Regosol)
Tanah ini banyak terdapat di pantai selatan pulau Jawa
misalnya pantai Parang Teritis, Samas, Kulon Progo, Kebumen,
dan Cilacap yang pasirnya berasal dari vulkanik gunung Merapi.
Menurut Dudal dan Suparapthoharjo (1957) tanah regosol
merupakan tanah mudah yang berkembang dari bahan induk lepas
yamg bukan dari bahan endapan alluvial dengan perkembangan
profil tanah lemah atau tanpa perkembangan profil tanah. Bukit-
bukit pasir yang terbenntuk dari pasir pantai berasal dari erosi dan
terbawa oleh sungai ke laut. Pasir yang ringan akan terbawa oleh
ombak dan terlempar jauh dari bibir pantai, sedangkan pasir yang
berat (partikelnya lebih besar) biasanya lebih hitam teronggok
dekat bibir pantai yang landai. Pasir yang kering dan ringan tertiup
angin kearah daratan dan diendapkan di daerah yang ada vegetasi,
sehingga terbentuk deretan bukit pasir (Haryono dan Cahyono,
2009). Pasir memiliki daya pegangan terhadap air sangat lemah.
Kondisis ini menyebabkan air dan udara mudah keluar-masuk
dalam tanah, hanya sedikit air yang tertahan. Meskipun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
ketersediaan air dan udaranya baik, ketersediaan nutrisi sangat
rendah (Kemas, 2013).
Kendala pasir pantai jika ditananami tanaman adalah :
1. Kemampuan menyimpan air sangat rendah
2. Unsur hara yang tersedia sangat rendah
3. Kandungan garam sangat tinggi
4. Kecepatan angin sangat kuat dan suhu tinggi sehingga
evapo-transpirasi sangat besar sehingga mempercepat
kekeringan.
Untuk mengatasi kendala tersebut dapat dilakukan dengan :
1. Pemupukan dengan bahan organik (pupuk kandang, puupk
kompos, pupuk hijau) atau material lain yang menyimpan
banyak air seperti lempung dan pemberian mulsa pada
sekitar tanaman untuk mengurangi penguapan.
2. Membuat sumur untuk mengairi atau menyiram. Selain itu
memilih tanaman keras yang tahan terhadap kondisi kering
seperti cemara, nyamplung, dan akasia. Tanaman tersebut
baik sebagai penghijauan dan penahan angin untuk
melindungi tanaman pertanian. Unsur hara yang belum
tercukupi dipenuhi dengan cara pemupukan organik
terutama pupuk kandang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel. 2.7. Kandungan beberapa unsur hara (%) dan
pH tanah pasir pantai (Entisols).
No
Tempat
25 % HCl 2 % Asam Sitrrat pH
P2O
5 K2O CaO
P2O
5 K2O H2O
KC
L
1 Serayu
(Cilicap)
0,11
1
0,01
3
0,19
7
0,04
5
0,00
3 6,3 5,3
2 Kaliyoso
(Cilacap)
0,11
1
0,04
3
0,40
9
0,05
6
0,01
8 7,6 7,2
3 Plempungan
(Cilacap)
0,09
2
0,03
8
0,34
5
0,03
7
0,00
7 6,9 6,3
4 Cemaara
(Karawang)
0,05
2
0,02
5
0,25
8
0,01
9
0,00
7 6,9 6,2
5 K. Bengawan
(Karawang)
0,07
0
0,02
6
0,22
4
0,01
9
0,01
0 6,1 4,8
6 Adipala
(Kroya)
0,09
8
0,04
7
0,53
7
0,06
1
0,02
7 6,0 5,0
7 Cilacap 0,06
6
0,06
2
0,49
8
0,00
6
0,01
3 6,1 4,5
8 Bolang
(Karawang)
0,16
2
0,13
9
1,23
6
0,01
0
0,02
3 7,8 6,8
Darmawijaya, 1990.
J. Hama dan Penyakit
Perkembangan hama dan penyakit dipengaruhi oleh faktor
ilkim baik secara langsung maupun tidak langsung. Temperatur,
kelembaban, udara relatif dan fotoperioditas berpengaruh langsung
terhadap siklus hidup, serta kemampuan diapause serangga. Iklim
ekstrim sering kali menstimulus beberapa hama dan penyakit untuk
berkembang dengan cepat. Suhu udara dan kelembaban yang
meningkat menyebabkan organisme pengganggu tanaman mudah
berkembang biak (Erni, Ramadhani, Runtunuwu, 2013 : Jurnal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Serangan Organisme
Penggangu Tanaman).
Perubahan iklim akan mengacu berbagai pengaruh berbeda
terhadap jenis hama dan penyakit. Perkembangan hama dan
penyakit tanaman dapat dikategorikan ke dalam tiga bentuk yaitu
(1) eskalasi, di mana hama dan penyakit yang dulunya penting
menjadi makin merusak, atau tingkat kerusakannya menjadi lebih
besar, (2) perubahan status, dan (3) degradasi patogen yang
ditularkan melalui vektor perlu mendapat perhatian, kerusakan
tanaman akan meningkat akibat pathogen dan serangan vektornya.
Peningkatan suhu udara merangsang terjadinya ledakan vektor.
Penyakit yang penting ditularkan oleh vektor seperti virus kerdil
dan CVPD.
(Anonim,2009:http://hirupbagja.blogspot.com/2009/10/pengaruh-
perubahan-iklim terhadap.html).
Gangguan hama dan penyakit pada tanaman anggur sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi buah.
Pada serangan yang parah, tidak hanya menurunkan hasil tetapi
juga menyebabakan kematian tanaman anggur. Hama dan penyakit
tanaman anggur dapat menyerang akar, batang, daun, sulur, bunga,
dan buah. Pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan sedini
mungkin agar tanaman dan buah terhindar dari kerusakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan
menggunakan tiga variabel yaitu variabel bebas, variabel terikat,
dan variabel kontrol.
1. Variabel bebas adalah :
a. Tanah kapur dari Gunung Kidul
b. Tanah pasir dari pantai Samas
c. Tanah lempung berpasir dari Paingan
2. Variabel terikat adalah :
a. Tinggi tanaman
b. Jumlah daun
c. Diameter batang
3. Variabel kontrol adalah :
Air, suhu udara, kelembaban tanah, pupuk organik, umur
bibit, pemeliharaan, penyiraman, hama, dan penyakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
B. Tempat dan Waktu
1. Tempat
Lahan penelitian terletak di sebelah selatan kampus III
Universitas Sanata Dharma, desa Paingan-Maguwoharjo-Depok-
Sleman-Yogyakarta
2. Waktu
Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 4-6 bulan, dimulai
dari pertengahan Oktober 2013 sampai Februari 2014
C. Desain Penelitian
Desain penalitian ini menggunakan CRD atau disebut juga
RAL (Rancangan Acak Lengkap) satu faktorial yaitu faktor tanah
yang terdiri dari tiga taraf : tanah kapur Gunung Kidul, tanah pasir
pantai Samas, tanah lempung berpasir Paingan, dan kontrol. Tanah
merupakan variabel independen (variabel yang mempengaruhi),
sedangkan tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang
merupakan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi)
(Ilhamzen 29 April 2013 dalam
http://freelearningji.wordpress.com./2013/04/29/uji-anova-
untukpercobaan-fktorial-dalam-desain-rancangan-acak-leng)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Gambar. 3.1. rancangan CRD/RAL
D. Prosedur Percobaan
1. Penyiapan Lahan
a. Pembersihan lahan yang akan dijadikan sebagai tempat
penelitian
b. Lahan penelitian dipagari untuk menghindari gangguan
dari luar baik hewan maupun manusia
c. Menyiapkan pot untuk media tanam dengan diameter
pot 35 cm dan tinggi pot 40 cm.
PERLAKUAN
(variabel independen)
PERTUMBUHAN
(variabel dependen Mempengaruhi
T.
Kapur.
G.K
T.
pasir.
P.S
T. Paingan Kontrol
Tinggi
tanama
n
Jmlh.
daun
Diameter
batang
Tanah
Jenis Tanah
Factor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Penyiapan Media Tanah
a. Menyiapkan tanah kapur yang berasal dari Gunung
Kidul, tanah pasir yang berasal dari pantai Samas, dan
tanah lempung berpasir yang berada di sekitar lahan
penelitian yaitu desa Paingan.
b. Untuk masing-masing media tanah akan diberi perlakuan
yang berbeda seperti ;
a) Tanah Gunung Kidul akan dicampur dengan pupuk
kompos dan pasir dengan perbandingan 2 : 1 : 1.
Misalnya 2 ember tanah kapur, 1 ember pasir, dan 1
ember pupuk kompos.
b) Pasir pantai Samas akan dicampur dengan pupuk
kompos dengan perbandingan 3 : 1. Misalnya 3
ember pasir pantai dan 1 ember pupuk kompos
c) Tanah Paingan akan dicampur dengan pasir dan dan
pupuk kompos dengan perbandingan 2 : 1 : 1.
Misalnya 2 ember tanah lempung berpasir, 1 ember
pasir, dan 1 ember pupuk kompos.
d) Pasir pantai Samas dicampur dengan pupuk kompos
sebagai media kontrol dengan perbandingan 2 : 2 (1
ember pupuk kompos + pasir 1 ember)
c. Setelah semua media tercampur dengan merata, masukan
ketiga jenis tanah tersebut kedalam pot masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
yang sudah di siapkan dengan takaran yang sama
masing-masing pot dua ember.
3. Penanaman Anggur
a. Lepaskan bibit dari polibag secara hati-hati dengan
mengikut sertakan medianya. Kemudian letakan bibit
tersebut ke dalam pot yang sudah tersedia.
b. Tanamlah bibit anggur tersebut ke dalam media, jangan
terlalu dalam, yang terpenting seluruh bagian tertimbun
media, kecuali bagian daunnya diusahakan berada di
bagian atas media.
c. Setelah ditanam dalam media, siram perlahan-lahan agar
semburan air tidak merusak media dan merobohkan bibit
yang masih lemah.
d. Tempatkan pot dengan baik, dengan jarak 2 x 2 meter
agar semua media dapat menerima cahaya matahari
dengan baik.
e. Setelah penanaman langsung di pasang ajir yang terbuat
dari bambu sebagai media rambat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Gambar. 3.2. skema peletakan pot
Keterangan gambar :
A : pasir pantai Samas
B : tanah Paingan
C : tanah Gunung Kidul
D : kontrol
A1, A2, A3 : replikasi pasir pantai Samas
B1, B2, B3 : replikasi tanah Paingan
C1, C2, C3 : replikasi tanah Gunung Kidul
D1, D2, D3 : replikasi kontrol
U : arah mata angin
B2
B3 C3
C2
C1
D3
D2
D1 B1 A1
A2
A3
A B C D U
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
4. Perawatan dan Pemeliharaan
a. Penyiraman rutin dilakukan 1 kali sehari pada pagi hari
tergantung pada kondisi cuaca
b. Jika air yang digunakan mengandung kaporit,
diendapkan terlebih dahulu 2 x 24 jam supaya kadar
kaporitnya menurun.
c. Hindarkan dari hujan deras jika tanaman masih kecil
agar tidak patah.
d. Pemasangan media rambat menggunakan sistem pagar
20 cm
50 cm
Gambar. 3. 3. skema sistem pagar
e. Dalam media tumbuh yang terbatas, kandungan hara
dalam media tidak akan mencukupi kebutuhan tanaman
anggur. Sehingga perlu dilakukan pemupukan dengan
dosis sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel. 3.1. Pemupukan Daun dan Batang
No Jenis
Pupuk
Aturan
Pengenceran Waktu
Penyemprota
n
Jedah Waktu
1 Lipotril 14 liter air
sumur
dicampur
dengan 5 tutup
botol Lipotril
Dilakukan pagi
hari sebelum
jam 11.00
Penyemprotan
pertama kali
dilakukan 5 hari
setelah tanam
Setela itu
penyemprotan rutin
dilakukan 7 hari
sekali selama 2
bulan
Setelah 2 bulan
penyemprotan
dilakukan 15 hari
sekali hingga
berbuah
Tabel. 3.2. Pemberantasan Hama
No Jenis
Peptisida
Aturan
Pengnceran Waktu
Penyemprotan
Jedah Waktu
1 Lanette 1,5 gr Lanette
dicampur
dengan 1 liter
air
Dilakukan
sore hari
menjelang
malam
Penyemprotan
dilakukan
ketika tanaman
sudah terserang
hama dan di
berikan 7 hari
sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
E. Teknik Pengambilan Data
a. Tinggi tanaman
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan seminggu sekali yaitu
setiap hari Rabu dengan menggunakan meteran. Pengukuran
dimulai dari titik tumbuh pada pangkal batang primer hingga
ujung, kemudian diukur pula setiap cabang sekunder lalu
dijumlahkan.
b. Jumlah daun
Menghitung keseluruhan daun yang ada pada tanaman anggur
Alfonso lafalle seminggu sekali tepatnya pada hari Rabu.
c. Diameter batang
Pengukuran diameter batang dengan menggunakan jangka
sorong yang dilakukan setiap minggu tepatnya pada hari Rabu.
Adapun data tambahan yang diambil untuk mendukung hasil
penelitian ini yaitu pengukuran pH tanah dan kelembaban tanah
yang dilakukan setiap minggu sekali bersamaan dengan
pengambilan data di atas.
F. Cara Analisis Data
Analisi data dengan menggunakan uji F Anova dengan cara
1. Kelompokan data menurut perlakuan
2. Setiap perlakuan dihitung total perlakuan, rata-rata perlakuan,
dan jumlah total perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel. 3.3. Pengamatan Keseluruhan Perlakuan
Perlakuan
Variabel terikat Total
perlakuan
Rerata
perlakuan Jumlah
daun
Tinggi
tanaman
Diameter
batang
1 2 3 1 2 3 1 2 3
T1(tanah
kapur)
T2 (pasir
pantai
Samas)
T3
(Paingan)
T3
(Kontrol)
Jumlah total perlakuan
Tabel. 3.4. Rata-rata Perlakuan Jumlah Daun
Perlakua
n
Rata-rata Jumlah Daun
Total
Perlaku
an
Rerata
Perlaku
an
Tanah
Kapur
Pasir
Pantai
Samas
Lempung
Berpasir
Kontrol
Tanpa
Nopkor
Jumlah Total Perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel. 3.5. Rata-rata Perlakuan Tinggi Tanaman
Perlakua
n
Rata-rata Tinggi Tanaman
Total
Perlaku
an
Rerata
Perlaku
an
Tanah
Kapur
Pasir
Pantai
Samas
Lempung
Berpasir
Kontro
l
Tanpa
Nopkor
Jumlah Total Perlakuan
Tabel. 3.6. Rata-rata Perlakuan Diameter Batang
Perlakua
n
Rata-rata Diameter Batang Total
Perlaku
an
Rerata
Perlaku
an
Tanah
Kapur
Pasir
Pantai
Samas
Lempung
Berpasir
Kontro
l
Tanpa
Nopkor
Jumlah Total Perlakuan
Tabel. 3.7. Analisis Variansi
Sumber variansi
Df
SS
MS
F hitung
F table
5% 1%
Perlakuan
Galat percobaan
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3. Menghitung df
a. Untuk menghitung df total = jumlah semua pengmatan – 1
b. df perlakuan = jumlah perlakuan – 1
c. df galat = df total – df perlakuan
4. Menghitung CF
a. CF total
5. Menghitung SS
b. SS total = ΣX2 - CF
c. SS perlakun = Σ (total perlakuan)2 : r – CF
d. SS galat = SS total – SS perlakuan
6. Menghitung MS
a. MS perlakuan = SS perlakuan : df perlakuan
b. MS galat = SS galat : df galat
7. F hitung = MS perlakuan : MS galat
8. Setelah mendapat nilai F hitung, bandingkan dengan F tabel.
9. Hitunglah koefisien variasi
Bandingkan F hitung dengan F tabel
a. Bila F hitung ≥ F tabel pada aras 1% maka perbedaan diantara
rerata perlakuan sangat signifikan
b. Bila F hitung ≥ F tabel pada aras 5% maka perbedaan diantara
rerata perlakuan signifikan
c. Bila F hitung < F tabel pada aras 5% maka perbedaan diantara
rerata perlakuan tidak signifikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
G. Instrumen Penelitian
1. Alat
Pot, gembor, para-para, ember, thermometer, pH meter, hidrometer,
penggaris, meteran, skop, cangkul, dan parang.
2. Bahan
Bibit anggur, pupuk kompos, Lipotril, air, tanah kapur, tanah pasir,
tanah lempung berpasir dan peptisida (lanette).
H. Agenda Pelaksanaan
WAKTU
KEGIATAN
OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI
MINGGU
KE
MINGGU
KE
MINGGU
KE
MINGGU
KE
MINGGU
KE
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
proposal
skripsi dan
bimbingan
Penyiapan
lahan, alat dan
bahan
Penanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
WAKTU
KEGIATAN
OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI
MINGGU
KE
MINGGU
KE
MINGGU
KE
MINGGU
KE
MINGGU
KE
1 2 3 4 1 1 2 3 4 1 1 2 3 4 1 1 2
Perawatan
dan
pemeliharaan
Pengamatan
dan
pengambilan
data
Membuat
laporan akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari hasil penelitian di lapangan (lampiran 1) ada beberapa fakta
yang ditemukan seperti pada tabel berikut.
Tabel.4.1. Rata-Rata Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Diameter
Batang, Kelembaban, dan pH
Pengukuran pengaruh tiga jenis tanah terhadap pertumbuhan
tanaman anggur varietas Alfonso lafalle,melalui perhitungan menggunakan
uji F Anova (lampiran 2) menunjukan tidak ada perbedaan nyata pengaruh
ketiga jenis tanah terhadap pertumbuhan anggur varietas Alfonso lafalle
baik tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang. Hal ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Media
Tanam
Rata-rata
Tinggi
(cm)
Jumlah
Daun
Diameter
(mm) pH
rH
(%)
Aluvial 288,67 48,33 5,06 6,38 34,66
Regosol 266,33 40,33 5,76 5,48 55,44
Mediteran 219,8 38,33 4,5 5,56 74,7
Kontrol 152,06 34,33 4,46 5,76 79,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1. Tinggi tanaman
Gambar 4.1. diagram rata-rata pertambahan tinggi tanaman
Dari grafik di atas dapatdiketahui bahwa rata-rata total tinggi
tanaman lebih baik terdapat pada tanah Aluvial yaitu 288,67 kemudian
diikuti tanah Regosol 266,33, tanah Mediteran 219,8, dan yang
terakhir perlakuan kontrol yaitu 152,06.Untuk mengetahui
pertumbuhan setiap minggu dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Gambar 4.2. grafikPertambahan Tinggi Tanaman Anggur setiap
Minggu
288,67266,33
219,8
152,06
0
50
100
150
200
250
300
350
ALUVIAL REGOSOL MEDITERAN KONTROL
Tin
gg
i (c
m)
Jenis Tanah
-10
0
10
20
30
40
50
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Tin
ggi
(cm
)
Mingg Ke
REGOSOL
ALUVIAL
MEDITERAN
KONTROL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Dalam minggu pertama keempat media belum menunjukan
adanya pertambahan meningkat.Dalam minggu kedua perlakuan
kontrol mulai mengalami pertambahan meningkat sedangkan ketiga
perlakuan lainnya baru mengalami pertambahan meningkat dalam
minggu ketiga.Kemungkinan yang terjadi ketiga media ini (Regosol,
Alluvial, dan Mediteran) masih beradaptasi dengan kondisi
setempat.Pada minggu kedelapan dan keempat belas perlakuan kontrol
mengalami kemerosotan pertumbuhan hingga mencapai minus
pertumbuhannya. Hal ini disebabkan oleh adanya serangan hama dan
penyakit. Dapat disimpulkan bahwa ketiga perlakuan menghasilkan
pertumbuhan tanaman yang baik.Kadang pertumbuhanya sangat cepat
seperti pada media Aluvial dari minggu kesebelas hingga minggu
ketiga belas.Begitupun yang terjadi dengan media Regosol dan media
Mediteran.
2. Jumlah daun
Gambar 4.3. diagram rata-rata pertambahan jumlah daun
48,33
40,33 38,3334,33
0
10
20
30
40
50
60
ALUVIAL REGOSOL MEDITERAN KONTROL
Ju
mla
h D
au
n
Jenis Tanah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Dari grafik rata-rata pertambahan jumlah daun di atas yang
cukup baik terdapat pada tanah Alluvial 48,33, kemudian diikuti
dengan tanah Regosol 40,33, tanah Mediteran 38,33, dan kontrol
34,33.Jumlah daun berkaitan erat dengan pertumbuhan tinggi
tanaman.Semakin baik perkembangan daun, proses fotosintesis
berjalan dengan baik sehingga energi yang dibutuhkan oleh tanaman
anggur tersedia dengan baik. Seperti pada hasil penelitian di atas, rata-
rata jumlah daun tanaman anggur pada tanah Aluvial lebih tinggi
sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat dibandingkan
dengan ketiga jenis perlakuan lainnya. Untuk mengetahui
pertambahan jumlah daun tanaman anggur setiap minggu, dapat
dilihat pada grafik di bawah ini.
Gambar 4.4. grafik Pertambahan jumlah daun setiap minggu
-6
-4
-2
0
2
4
6
8
10
12
14
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Ju
mla
h D
au
n
Minggu Ke
REGOSOL
ALUVIAL
MEDITERAN
KONTROL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Pada minggu pertama media kontrol dan media Aluvial sudah
mulai mengalami pertambahan jumlah daun, media Regosol mulai
mengalami pertambahan jumlah daun pada minggu kedua, dan media
Mediteran pada minggu ketiga.Mulai minggu ketujuh hingga minggu
kesembilanpertambahan jumlah daun pada keempat media mulai
mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh adanya serangan hama
dan penyakit. Namun pada minggu kesepuluh mulai terlihat jumlah
daun mulai mengalami peningkatan.Pada minggu ketiga belas media
Aluvial mulai menunjukan pertambahannyata jumlah daun.Pada
minggu keenam belas, keempat perlakuan kembali menunjukan
penurunan pertambahan jumlah daun yang cukup besar. Namun
dengan cepat terjadi adaptasi kembali untuk melawan hama dan
penyakitsehingga pada minggu ketujuh belas mulai terjadipeningkatan
pertumbuhan kembali.Hambatan yang paling besar dalam
pertambahan jumlah daun ini adalah hamadan penyakit.
3. Diameter batang
Gambar 4.5. diagramrata-rata diameter batang
5,065,76
4,5 4,46
0
1
2
3
4
5
6
7
ALUVIAL REGOSOL MEDITERAN KONTROL
Dia
met
er (
mm
)
Jenis Tanah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Dari ata-rata pertambahan diameter batang lebih baik
terdapat pada media Regosol yaitu 5,76 mm, kemudian diikuti dengan
media Aluvial 5,06 mm, media Mediteran 4,50 mm, dan media
kontrol 4,46 mm. Dari aspek yang diukur pada tanaman anggur,
media Aluvial mengungguli media lain dalam hal pertumbuhan tinggi
dan jumlah daun sedangkan untuk diameter batang media Regosol
yang lebih baik. Perbedaan diameter batang antara media Regosol
dengan media lainnya tidak terlalu besar. Untuk melihat pertambahan
diameter batang stiap minggu dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Gambar 4.3. grafikPertambahan Diameter Batang setiap
Minggu
Pada minggu pertama, keempat media (tanah Regosol, tanah
Aluvial, tanah Mediteran, dan kontrol) mulai mengalami pertambahan
diameter batang.Pada minggu ketiga, keempat perlakuan ini
mengalami kemerosotan pertumbuhan diameter batang hingga minggu
-1,5
-1
-0,5
0
0,5
1
1,5
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17Dia
me
ter
(mm
)
Minggu Ke
REGOSOL
ALUVIAL
MEDITERA
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
keempat.Pertumbuhan kembali mengalami peningkatan pada minggu
kelima hingga minggu ketujuh yang diungguli oleh media
Aluvial.Pada minggu kedelapan, semua perlakuan mengalami
penurunan pertambahan diameter batang.Penurunan paling besar
terdapat pada media Aluvial.Namun terjadi pertumbuhan kembali
pada minggu kesembilan.Dari minggu kesembilan hingga minggu
ketujuh belas hanya media Regosol yang konsisten dengan
pertambahan diameternya.Sementara ketiga perlakuan lainnya,
pertambahannya tidak tetap (naik dan turun). Kemungkinan yang
terjadi adalah bahwa naik dan turunnya pertambahan dimeter batang
lebih berkaitan dengan adaptasi terhadap lingkungan serta hama dan
penyakit.
B. Pembahasan
Dari rata-rata keseluruhan parameter yang di ukur tanah Paingan
(Aluvial) mengalami pertambahan tinggi dan jumlah daun yang lebih baik.
Sementara untuk pertambahan diameter batang pasir pantai Samas
(Regosol) yang perkembangannnya lebih baik. Kenyataan yang terjadi di
lapangan cabang sekunder yang tumbuh lebih banyak pada tanah Regosol
sehingga membutuhkan diameter baatang yang besar untuk menahan
cabang-cabang yang lain.
Tanah merupakan media tumbuh bagi semua jenis tanaman.Jenis
tanah juga akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Dalam penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
ini media tanam yang digunakan terdiri dari tiga jenis tanah yaitu: tanah
Regosol (tanah berpasir/pantai Samas), tanah Aluvial (tanah Paingan), dan
tanah Latosol (tanah Gunung Kidul).Menurut Rukmana (1999) jenis tanah
yang ideal untuk pengembangan tanaman anggur adalah tanah aluvial dan
grumosol.Tanah aluvial ditandai dengan karakteristik warna tanah kelabu
atau cokelat, teksturnya liat atau berpasir dengan kandungan pasir kurang
dari 50%, dan produktivitas tanahnya tergolong rendah sampai tinggi.
Hasil pengukuran pH tanah, rata-rata dari masing-masing tanah
menunjukan pH tanah Aluvial (Tanah Paingan) rata-rata 5,5, tanah
Regosol (tanah berpasir/pantai Samas) rata-rata6, tanah Latosol (tanah
Gunung Kidul) rata-rata 5,2, dan kontrol memiliki rata-rata5,4. Dengan
adanya nilai pH dari masing-masing media tanam kita dapat mengetahui
unsur hara yang terkandung di dalamnya.Menurut Kemas (2013)nilai pH
(asam-basa) merupakan inidikator kesuburan kimiawi tanah, karena dapat
mencerminkan ketersediaan hara dalam tanah.Ketersediaan N maksimum
terdapat pada pH 6,0–8,0, Ca dan Mg pada pH 7,0–8,5, serta Mn, Cu, Zn
pada pH 5,0–6,5.Unsur K, S, dan Mo, dengan kisaran maksimum untuk K
dan S terdapat pada pH 6,0 ke atas dan Mo pada pH 7,0 ke atas. Unsur Fe
dengan ketersediaan maksimum terdapat pada pH 6,0 ke bawah. Unsur P
dan B, dengan ketersediaan maksimum untuk keduanya terdapat pada pH
8,7 ke atas. Tetapi ketersediaan minimum untuk P terdapat pada pH 6,5–
7,5, sedangkan untuk B adalah 5,0–6,8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Selain pH, kelembaban tanah juga diukur. Kelembaban rata-rata
(rH) tanah Aluvial mencapai 83%, tanah Regosol 60%, tanah Latosol
dengan 98%, dan kontrol 77%.Kelembaban tanahyang tinggi dapat
disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan konsistensi tanah.
Konsistensi tanah yang tinggi lebih mudah menahan air karena banyak
mengandung debu(clay) dan liat.Kelembaban dan pH tanah merupakan
dua faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
anggur.Kelembaban dan pH dapat menghambat pertumbuhan dan dapat
mempercepat masa pertumbuhan tanaman.
Selain pH dan kelembaban tanah, keadaan iklim juga berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman anggur. Keadaan iklim yang optimum
untuk pertumbuhan tanaman anggur adalah iklim daerah pantai dengan
ketinggian 0-300 meter dpl. Lokasi penelitian berada pada ketinggian 181-
193 meter dpl sehingga boleh dikatakan sangat cocok untuk pertumbuhan
tanaman anggur.Suhu optimum untuk pertumbuhan tanaman angggur
adalah 25º-30ºC, sedangkan suhu udara lokasi penelitian berkisar 23º-32º
C. Kelembaban udara optimum adalah (rH) 40%-80% sedangkan
kelembaban udara lokasi penelitian berkisar 66 %-98 %.
Curah hujan yang tinggi merupakan salah satu faktor penghambat
pertumbuhan tanaman anggur.Tanaman anggur membutuhkan banyak air,
tetapi tidak tahan dengan hujan lebat, apalagi air sampai menggenang di
dalam pot.Curah hujan yang tinggi akan bepengaruh terhadap penurunan
temperatur tanah. Laju reaksi kimiawi biota tanah akan lebih cepat terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
pada suhu tertentu. Menurut Kemas (2013) laju optimum aktifitas biota
tanah yang menguntungkan terjadi pada temperatur 180C–30
0C.Permukaan
media tanam (tabulampot) sangat kecil sehingga perolehan lebih tinggi
melebihi hilangnya panas.Perolehan panas yang tinggi mempercepat
penguapan dan suhu tanah cepat meningkat.
Selain curah hujan yang tinggi, hama dan penyakit yang
menyerang tanaman juga merupakan penghambat pertumbuhan tanaman
anggur. Serangan hama mulai terlihat ketika masuk minggu ke-2 saat
penelitian. Hama yang ditemukan selama penelitian adalah Idioscopus
nisveosparsusyang sering menyerang tunas muda, bunga dan
buah.Kumbang daun (Holotrichia heleri)memakan daun-daun tanaman
anggur kemudian membuat lubang-lubang pada daun tanaman anggur
(terlampir).Belalang setan memakan segala jenis tanaman pada malam
hari.Jenis penyakit yang menyerang tanaman anggur dilihat dari ciri
morfologinya adalah penyakit karat daun, bercak kering, tepung palsu,
daun menggulung dan busuk daun. Dari semua penyakit di atas sebagian
besar disebabkan oleh cendawan kecuali penyakit daun menggulung yang
disebabkan oleh virus Grapevine leafroll associated virus (GLRaV). Selain
Virus, penyakit jugadisebabkan oleh cendawan dengan tipe cendawan
yang berbeda. Seperti penyakit karat daun disebabkan oleh cendawan
Hemileia vastratrix B. and Br, penyakit bercak kering disebabkan oleh
cendawan Alternaria Solani, penyakit tepung palsu disebabkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
cendawan Plasmopara Viticola, sementara penyakit busuk daun
disebabkan oleh cendawan Phytophthora infestans (lampiran 3).
Dari uraian di atas dapat disebutkan adanya beberapa faktor utama
yang membuat hasil penelitian ini tidak menunjukan perbedaan pengaruh
yang signifikan dari jenis tanahyaitu :
1. Komposisi media tanam
Komposisi media tanam sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman anggur.Dari semua perbandingan yang
diberikan menunjukan bahwa semua perlakuan memperoleh nutrisi
yang sama dengan tingkat aerasi dan draenase yang
sama.Kemungkinan yang terjadi sebagai penyebab dari jenis media
tanam yang tidak menunjukan perbedaan signifikan pengaruh
pertumbuhan tanaman anggur baik tinggi tanaman, jumlah daun
dan diameter batang adalah kermampuan daya serap nutrisi serta
aerasi dan draenase yang kurang baik.
Regosol (pasir pantai Samas) dalam penelitian dicampur
dengan pupuk kompos dengan perbandingan 3:1.Komposisi pasir
mendominasi 75% dan pupuk kompos 25%.Tanah regosol
memiliki unsur hara yang sangat rendah sehingga sangat sulit
untuk ditumbuhi tanaman.Selain itu porositasnya yang sangat
tinggi menyebabkan air mudah sekali keluar dari pot. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Kemas, (2013)semakin besar pori-pori tanah akan semakin mudah
air dan udara untuk bersirkulasi (drainase dan aerasi baik air dan
udara banyak tersedia bagi tanaman) tetapi makin mudah air untuk
hilang dari tanah. Kondisi ini menyebabkan air dan udara mudah
keluar-masuk dalam tanah, hanya sedikit air yang
tertahan.Meskipun ketersediaan air dan udaranya baik,
ketersediaan nutrisi sangat rendah.Penambahan pupuk kompos
bertujuan untuk memberi tambahan unsur hara dan menahan laju
porositas yang sangat tinggi.Akan tetapi kandungan pasir yang
lebih banyak membuat air sukar tertahan dan membawa unsur-
unsur hara keluar dari pot sehingga tanaman kekurangan nurtisi.
Komposisi tanah Vulkanik (tanah Paingan) dengan
perbandingan 2 : 1 : 1 yang terdiri dari 50% tanah Paingan, 25%
pasir, dan 25% pupuk kompos. Media pasir yang dimaksud untuk
meningkatkan porositas dan pupuk kompos untuk mencukupi
kebutuhan unsur hara.Tanah vulkanik tergolong tanah lempung
berpasir dimana porositasnya dan kandungan unsur haranya cukup
baik.Dengan adanya penambahan pupuk kompos dan pasir tanah
vulkanik menjadi sangat subur dan porositasnya sangat
tinggi.Semakin tinggi porositas menyebabkan air sulit tertahan dan
membawa unsur hara keluar dari pot.Kondisi ini menyebabkan
tanaman anggur kekurangan unsur hara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tanah Mediteran (tanah Gunung Kidul) memiliki
kandungan tanah liat yang sangat tinggi sehingga daya pegang
terhadap air sangat kuat.Pori-pori sangat kecil membuat air mudah
terjebak dan membentuk genangan sehingga sirkulasi oksigen
menjadi terhambat.Kondisi kelembaban tanah yang tinggi dapat
menghambat pertumbuhan tanaman anggur. Menurut Kemas,
(2013) tanah jenis ini memiliki daya pegang air sangat kuat.
Kondisi ini menyebabkan air yang masuk ke pori-pori segera
terperangkap dan udara sulit masuk.Meskipun ketersediaan air dan
nutrisi baik, ketersediaan udara yang menjadi faktor pembatas
pertumbuhan tanaman sangat rendah. Perbandingan campuran
media dalam penelitan 2 : 1 : 1 dengan komposisi 50% tanah
Mediteran, 25% pasir, dan 25% pupuk kompos.Penambahan pasir
dimaksudkan untuk meningkatkan porositas dan pupuk kompos
untuk menambah unsur hara.Dari perbandingan komposisi yang
ditetapkan pasir belum memenuhi porositas yang baik karena
kandungan liat yang tinggi ternyata dapat mengikat pasir.
Media kontrol sebagai faktor pembanding diberi komposisi
dengan perbandingannya 2 : 2 yakni 50% pasir dan 50% pupuk
kompos. Dengan komposisi yang sama ini media kontrol boleh
dikatakan memiliki unsur hara yang baik serta aerasi dan draenase
yang baik pula. Laju aliran air yang tinggi dapat terhenti oleh
media kompos.Akan tetapi lama kelamaan unsur hara akan menipis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
terbawa oleh air keluar dari pot, sehingga tanaman kekurangan
unsur hara.
Selain beberapa faktor di atas, kualitas bibit juga dapat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.Bibit yang baik adalah bibit dari cabang sekunder yang
sudah berumur 1,5 tahun. Bibit tanaman anggur yang didatangkan
dari Probolinggo ada yang kurang baik karena stek cabang
sekunder yang digunakan masih muda.Selain itu bibit tersebut
seharusnya beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ada di
Yogyakarta terlebih dahulu.Boleh dikatakan pertumbuhan bibit
terhambat karena masih beradaptasi dengan tanah, suhu, dan cuaca
yang ada di Yogyakarta khususnya daerahPaingan belum terpenuhi.
2. Cuaca
Penanaman yang dilakukan pada musim hujan memberikan
dampak yang positif dan negatif.Tidak semua tanaman
membutuhkan banyak air. Disatu sisi hujan menciptakan
ketersediaan air cukup, dan disisi lain hujan menstimulus
perkembangan hama dan penyakit. Bagi tanaman anggur
kelembaban yang tinggi dan intensitas cahaya matahari yang
rendah mengakibatkan tanaman anggur mudah terserang
penyakit.Serangan hama dan penyakit yang hebat mengakibatkan
tanaman sulit untuk bertumbuh dan berkembang bahkan dapat
menyebabkan kematian. Media pot mudah sekali menyebabkan air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
tergenang karena air yang masuk sulit sekali untuk keluar dari pot.
Genangan air menghabat pertukaran oksigen (O2) dalam tanah
yang dapat menyebabkan tanaman mengalami keracunan
CO2.Curah hujan yang tinggi menyebabkan tanaman mudah
tergenang air.
3. Hama dan penyakit
Hama dan penyakit menjadi faktor-faktor penghambat
pertumbuhan dan perkembangan tanaman anggur.Penanaman yang
dilakukan pada musim hujan memberikan dampak yang kurang
baik terhadap perkembangan tanaman anggur.Kondisi lingkungan
dan suhu udara yang lembab menstimulus berkembangnyahama
dan penyakit menjadi sangat cepat.Pertumbuhan tanaman menjadi
kurang baik karena tanaman tidak dapat melakukan fotosintesis
dengan baik, serta serangan penyakit yang masuk ke dalam
jaringan tanaman dapat menyebabkan kematian pada tanaman.
Iklim ekstrim sering kali menstimulus beberapa hama dan penyakit
untuk berkembang dengan cepat. Suhu udara dan kelembaban yang
meningkat menyebabkan organisme pengganggu tanaman mudah
berkembang biak (Erni, Ramadhani, Runtunuwu, 2013 : Jurnal
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Serangan Organisme
Penggangu Tanaman). Identifikasi hama dan penyakit terdapat
pada lampiran 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
C. Aplikasi Penelitian Dalam Pembelajaran
Hasil penelitian tiga jenis tanah yaitu tanah Paingan (Aluvial),
tanah Gunung Kidul (Mediteran), dan pasir pantai Samas (Regosol)
terhadap pertumbuhan tanaman anggur varietas Alfonso lafalle merupakan
salah satu inovasi baru bagi masyarakat. Dengan inovasi ini masyarakat
bisa mengetahui tanah mana yang lebih cocok untuk pengembangan
tanaman anggur.Selain itu masyarakat dibantu dalam usaha mengatasi
ketersediaan lahan yang sempit. Masih banyak hal yang dapat
dikembangkan dari penelitian ini seperti mengetahui pengaruh iklim
terhadap pertumbuhan tanaman anggur. Dalam dunia pendidikan
penelitian ini dapat diaplikasikan dalam pembelajaran pada materi
pertumbuhan dan perkembangan. Aplikasi materi ini bagi siswa bias
diarahkan untuk mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman melalui eksperimen yang
dilakukan.
Dalam kegiatan pembelajaran di SMA khususnya pada materi
pertumbuhan dan perkembangan pada Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis
hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan
dan perkembangan pada mahkluk hidup berdasarkan hasil percobaan.
Siswa melakukan kegiatan praktikum agar lebih memahami materi.Siswa
dituntun untuk menemukan permasalahan-permasalahan serta
menganalisis mengapa masalah itu terjadi dan menemukan solusinya.
Setelah melakukan praktikum siswa diajak untuk menulis laporan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
tata cara penulisan ilmiah yang benar, Kompetensi Dasar 4.1
Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan
melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah
yang benar. Silabus dan RPP terlampir pada lampiran4 dan lampiran 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasaarkan hasil penelitian, pengamatan, dan pengolahan data dapat
disimpulkan bahwa :
Hasil uji statistik uji F Anova independent menunjukan bahwa
tidak ada perbedaan nyata atau significant pengaruh jenis tanah (tanah
Aluvial, tanah Regosol, tanah Mediteran, dan perlakuan kontrol) terhadap
pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang tanaman
anggur varietas Alfonso lafalle.
Namun demikian dapat ditunjukan bahwa pertumbuhan tinggi
tanaman dan petambahan jumlah daun tampak lebih baik pada tanah
Aluvial dari pada dua jenis tanah lainnya. Sedangkan pertambahan
diameter batang yang baik terdapat pada tanah Regosol. Dapat dilihat pula
kelembaban yang tinggi dan kurangnya intensitas matahari telah
menstimulus berkembangnya hama dan penyakit yang dapat menghambat
pertumbuhan tanaman anggur. Dalam penelitian ini tanaman anggur pada
tanah Mediteran dan perlakuan kontrol lebih banyak terserang hama dan
penyakit sehingga pertumbuhannya sangat lambat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
B. Saran
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi peneliti selanjutnya untuk
budidaya tanaman anggur vaietas Alfonso lafalle :
1. Jika mengunakan bibit dari stek harus menggunakan tanaman
induk yang berumur minimal 1,5 tahun. Cabang yang diambil
adalah cabang tersier yang berwarna coklat tua.
2. Perawatan tanaman anggur perlu diusahakan lebih intensif
terutama pada musim hujan. Pada musim hujan dengan intensitas
sinar matahari yang rendah serta kelembapan yang tinggi
menyebabkan tanaman anggur banyak terserang hama dan
penyakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
DAFTAR PUSTAKA
Anonim., 2012, Budidaya Anggur, Dalam
http://datapendidik.blogspot.com/2012/06/teknik-budidaya-anggur.html,
Di Akses Tanggal 2 November 2013.
Anonim,2009:http://hirupbagja.blogspot.com/2009/10/pengaruh-perubahan-iklim
terhadap.html, Di Akses Tanggal 5 November 2013.
Darmawijaya.,1990, Dalam Buku Ajar Klasifikasi Tanah 313 2/1 SKS, Yogyakarta
Dewi, N., 2012, Kreatif Bertanam Buah Anggur, Pustaka Baru Press, Yogyakarta.
Fiantis., and Dudal., 2012, Sistem Klasifikasi Tanah Indonesia,
Dual., and Suparapthoharjo., Dasar Dasar Klasifikasi Tanah, PPT-Bogor.,
Klasifikasi Tanah, pp. 159-161.
Foth, H.D., 1984, Dasar Dasar Ilmu Tanah, Edisi VII, Gajah Mada University Pers,
Yogyakarta.
Gardjito, M., and Saifudin, U., 2011, Penanganan Pasca Panen Buah-Buahan
Tropis, Kanisius, Yogyakarta.
Hanafiah, K.A., 2013, dasar dasar Ilmu Tanah, Jilid 6, Edisi 1, Rajawali Pers,
Jakarta.
Yuwono, W.N., 2009, Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, Vol. 9 No.2, 137-141.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Dwi, N.M., Waeniati., Muslimin., and Suwastika, I.N.2012, Jurnal Natural Science,
Pengaruh Penambahan Air Kelapa Dan Berbagai Konsentrasi Hormon 2,4-D
Pada Medium Ms Dalam Menginduksi Kalus Tanaman Anggur Hijau (Vitis
vinifera L.), Vol. 1.(1) 53-62.
Rahmat, P., 2011, 21 Jenis Tabulampot Populer, Cetakan 1, PT Agromedia Pustaka,
Jakarta.
Prihatman., 2000, Jurnal Natural Science.
Sistem Informasi Manajemen Pembangunan di Pedesaan, BAPENAS, 2000, TTG
Budidaya Pertanian, Kantor Deputi Bidang Pendayagunaan dan
Pemasyarakaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Jakarta.
Susanti, E., Ramadhani, F., Runutunuwu, E., Amien, I., 2013, Jurnal Dampak
Perubahan Iklim Terhadap Serangan Organisme PenggangguTanaman
(OPT) Serta Strategi Antisipasi Dan Adaptasi
Haryono, S., Koranto. C.A,D., and Bale. A., 2009, Buku Ajar Klasifikasi Tanah,
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 1
A. Data penelitian
a. Tinggi batang
Tabel. 1.a. Pertambahan tinggi batang tanaman anggur varietas
Alfonso lafalle
Tanggal
Pertambahan Tinggi Batang (cm)
Pasir T. Paingan
T. Gunung
Kidul Kontrol
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
16-Nop-13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13-Nop-13 0,1 0 0 0,3 0 0 0 0 2,2 2,9 0 0,8
20-Nop-13 0 0,5 0,2 1,1 0 0,2 2 0 0 5 1,7 5,4
27-Nop-13 2,4 6,5 7 5,5 3,8 7 2 0,4 7,2 8,5 5,8 9,8
04-Des-14 9,5 5 15 5 10,5 14,5 14 5 5 12 12 7,7
11-Des-14 17 10,5 12 10,5 16 12 17 12 10 22 15 13
18-Des-14 18 11 2 12,5 16 2 17 4,5 14 24 18 2
25-Des-14 10 14 22 6 -2 22 2 10 1 -19 -3 11
01-Jan-14 6 4 1 7 18 1 36 6 4 -6 13 -10
08-Jan-14 26 2 16 29,5 15 16 1 9 16 5,5 7 16
15-Jan-14 8 8 17 2,5 7 17 7 28 11 18 9 5
22-Jan-14 25 18 26 9 46 26 23 28 38 22 25 2
29-Jan-14 44 14 4 65 56 4 60 18 15 13 24 3
05-Feb-14 8 11 26 54 24 26 35 27 3 -6 -11 -2
12-Feb-14 61 20 19 49,5 16 19 69 46 -10 5,5 10 13
19-Feb-14 13 8 9 86,5 13 9 14 25 2 48 36 17
26-Feb-14 47 26 49 25 33 49 14 5 5 28 15 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
b. Jumlah daun
Tabel. 1.b. Pertambahan jumlah daun tanaman anggur varietas
Alfonso lafalle
Tanggal
Pertambahan Jumlah Daun
Pasir T. Paingan
T. Gunung
Kidul Kontrol
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
16-Nop-13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13-Nop-13 0 0 0 0 0 3 0 0 0 3 0 2
20-Nop-13 0 2 2 3 2 4 0 0 0 2 0 2
27-Nop-13 4 3 3 1 1 3 4 0 4 3 4 3
04-Des-14 2 2 4 2 2 0 3 2 1 3 0 2
11-Des-14 5 1 -1 2 3 1 4 3 3 4 3 1
18-Des-14 3 3 2 4 3 1 2 0 2 1 3 -2
25-Des-14 0 2 1 0 -2 0 2 3 1 -3 2 2
01-Jan-14 1 0 -2 -3 1 0 2 -6 1 -4 -3 -3
08-Jan-14 3 -1 4 5 4 3 2 3 4 1 2 7
15-Jan-14 2 2 2 0 0 2 3 5 3 3 1 0
22-Jan-14 3 2 3 5 6 1 5 5 4 2 2 -2
29-Jan-14 10 8 3 7 14 2 11 6 3 0 0 0
05-Feb-14 9 1 4 8 2 2 6 5 1 3 0 14
12-Feb-14 8 1 4 25 6 6 15 3 -5 0 8 -5
19-Feb-14 -5 2 0 0 1 6 1 6 -6 7 2 0
26-Feb-14 8 5 6 2 5 2 2 2 0 17 3 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
c. Diameter Batang
Tabe. 1.c. Pertambahan diameter batang tanaman anggur
varietas Alfonso lafalle
Tanggal
Pertambahan Diameter Batang
Pasir T. Paingan
T.
GunungKidul Kontrol
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
16-Nop-13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13-Nop-13 1 0,5 0 1 0,5 0,5 0 2,5 0 0,5 1 1
20-Nop-13 0 -1 0,5 0 -0,5 -0,5 0 2,5 0,5 0 0 0
27-Nop-13 -1 0,5 -0,5 -1 -0,5 0,5 -1 3 -0,5 -0,5 -1 -1
04-Des-14 0 -0,5 0 0 0 -0,5 2 2,5 0 1 0 0,5
11-Des-14 0,5 0,9 -0,5 0,9 0,6 0,9 -0,3 3,3 -0,8 -0,2 1 1,2
18-Des-14 0,7 0,3 2,2 1,8 1,2 1,3 0,3 3,9 2,4 1,1 0,8 0,7
25-Des-14 0,4 0,3 0,6 -1,7 -0,5 -1,5 0,2 3,6 -0,3 0,7 -1 0,2
01-Jan-14 0,3 0,2 0,3 0,2 0,2 0,2 0,3 3,8 0,2 0,1 1,1 0,1
08-Jan-14 0,1 0,1 0,3 0,2 0,3 0,6 0,2 4,4 0,6 0,2 0,2 0
15-Jan-14 1,2 0,3 0,8 0,8 0,7 0,8 0,3 5,1 0,8 0,1 0,6 0,2
22-Jan-14 0,5 0,2 0,2 0,6 0,3 0,3 0,5 5,5 0,3 0,2 0,7 0,2
29-Jan-14 0,2 0,4 0,5 0,2 0,3 0,1 0,2 5,7 0,2 0,3 -0,5 0,4
05-Feb-14 0,4 0,2 0,2 0,5 0,2 0,4 0,5 6,4 0,2 0,2 0,5 0
12-Feb-14 0,3 0,3 0,4 0,4 1,1 0,5 0,6 6,9 0,2 0,1 0,3 0
19-Feb-14 0,2 0,2 0,3 0,2 0,2 0,6 0,4 7,2 0,2 0,3 0,3 0,4
26-Feb-14 0,4 0,7 0,5 0,5 0,2 0,3 0,3 8,1 0,6 0,7 0,4 0,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
d. pH
Tabel. 1.d. Rata-rata pH
Tanggal
Perlakuan
X1 X2 X3 X4
13 Nov 7 7 6 7
15 Nov 6.9 6.2 5.7 6.2
18 Nov 7 6.4 6 6.2
21 Nov 7 6.2 5.4 6.2
25 Nov 6.8 6.4 6 6.8
27 Nov 7 7 5.8 6.8
29 Nov 7 7 6 6.8
1 Des 6.8 6.8 5.8 6.2
5 Des 7 6.8 5.8 6.2
7 Des 7 6.8 6 7
9 Des 6.4 6 5.8 7
12 Des 6.6 6.4 6.2 6
14 Des 6.4 6.4 6 6.1
16 Des 6.4 6.4 6 6.2
18-Dec 7 6 6.3 6.5
20 Des 6.8 6.4 6.4 6.2
23 Des 6.8 6.4 6.6 6.5
26 Des 6.8 7 6.8 6
3-Jan 6.8 6 6 6.8
6-Jan 7 6.8 5.8 7
9-Jan 7 6.6 5.4 6.6
11-Jan 7 6.8 6 6.5
13-Jan 7 6.5 6.8 6.5
21-Jan 6,8 6,5 6,2 6
25-Jan 7 6,2 6 6,5
30-Jan 7 7 5 6,5
1-Feb 6,8 6,5 6,2 6
6-Feb 7 6,2 6 6,5
∑ 178.5 157.3 155.6 161.3
Mean 6.38 5.48 5.56 5.76
Keterrangan: X1 = Tanah Alluvial/Paingan
X2 = Tanah Regosol/Pasir Pantai Samas
X3 = Tanah Meditern Soil/Tanah Gunung Kidul
X4 = Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
e. Kelembaban
Tabel. 1.e. Rata-rata Kelembaban
Tanggal
Kelembapan Tanah (%)
X1 X2 X3 X4
13 Nov 4 7.5 10 8
15 Nov 3 7 10 9
18 Nov 3.5 8 10 9
21 Nov 3 7 10 10
25 Nov 5 5.4 10 9
27 Nov 2 5 10 8
29 Nov 1 3 10 6.2
1 Des 1 3 9 6
5 Des 2 5 8 7
7 Des 3 4 6 3.5
9 Des 3 6 7 8.9
12 Des 3 7.5 10 9
14 Des 4.5 7.8 10 65
16 Des 5 7.8 9.8 8
18-Dec 2 5.1 10 6.5
20 Des 4.8 6.2 10 7
23 Des 7 9 10 7.5
26 Des 2.5 6 10 5
3-Jan 4 8 10 8
6-Jan 2.5 7 10 8
9-Jan 3 7 7 6
11-Jan 6 7 10 10
13-Jan 5 9 10 10
21-Jan 10 10 10 10
25-Jan 8 10 10 10
30-Jan 8 10 10 10
1-Feb 10 10 10 10
6-Feb 8 10 10 10
∑ 123.8 198.3 266.8 284.6
% 34.66 55.44 74.7 79.67
Mean 4.42 7.08 9.52 10.16
Keterrangan: X1 = Tanah Alluvial/Paingan
X2 = Tanah Regosol/Pasir Pantai Samas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
X3 = Tanah Meditern Soil/Tanah Gunung Kidul
X4 = Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 2
2. Analisis Data Statistik
a. Tinggi tanaman
Tabel. 2.a.1. Tinggi Tanaman dari Masing-masing Perlakuan
Keterrangan: X1 = Tanah Alluvial/Paingan
X2 = Tanah Regosol/Pasir Pantai Samas
X3 = Tanah Meditern Soil/Tanah Gunung Kidul
X4 = Kontrol
Tabel. 2.a.2. Uji F Anova tinggi tanaman
No Sumber Variansi df SS MS F 5% 1%
1 Perlakuan 3 28075,24 9358,41 1,98 3,86
2 Galat Percobaan 9 42552,84 4728,09
3 Total 11 70628,08
Jika F.obs ≥ F.crit maka perlakuan jenis media tanam terhadap
tingg tanaman significant. Dari hasil perhitungan statistik menggunakan
uji F dengan level significant 0,05 menunjukan bahwa F.obs (1,98) ≤
F.crit (3,86) sehingga dapat dikatakan bahwa perlakuan jenis media tanam
terhadap tinggi tanaman anggur varietas Alfonso lafalle tidak significant.
TinggiTanaman (cm)
Replikasi Kelompok
X1 X2 X3 X4 X12
X22
X32 X4
2
1 369 295 313 182 136161 87025 97969 33124
2 272 159 223 177 73984 25281 49729 31329
3 225 225 123,4 97,2 50625 50625 15227,56 9447,84
∑X 866 679 659,4 456,2 260770 162931 162925,6 73900,84
Mean 288,67 266,33 219,8 152,06
(∑X) 2 749956 461041 434808,4 208118,44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Hal ini menunjukan bahwa tidak ada pengaruh jenis media tanam terhadap
pertumbuhan tinggi tanaman anggur varietas Alfonso lafalle.
Gambar 4.1. diagram rata-rata pertambahan tinggi tanaman
b. Jumlah daun
Tabel 2.b.1. Jumlah Daun dari Masing-masing Perlakuan
Jumlah Daun
Replikasi Kelompok
X1 X2 X3 X4 X1 X2 X3 X4
1 61 53 62 42 3721 2809 3844 1764
2 48 33 37 27 2304 1089 1369 729
3 36 35 16 34 1296 1225 256 1156
∑X 145 121 115 103 7321 5123 5469 3649
Mean 48,33 40,33 38,33 34,33
(∑X)2 21025 14641 13225 10609
Keterrangan: X1 = Tanah Alluvial/Paingan
X2 = Tanah Regosol/PasirPantaiSamas
X3 = Tanah Meditern Soil/Tanah GunungKidul
X4 = Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 2.b.2. Uji F Anova Jumlah Daun
No Sumber Variansi Df SS MS F 5% 1%
1 Perlakuan 3 311,99 103,99 0,54 3,86
2 Galat Percobaan 9 1728,68 192,07
3 Total 11 2040,67
Jika F.obs ≥ F.crit maka perlakuan jenis media tanam terhadap
pertambahan jumlah daun significant. Dari hasil perhitungan statistik
menggunakan uji F dengan level significant 0,05 menunjukan bahwa
F.obs (0,54) ≤ F.crit (3,86) sehingga dapat dikatakan bahwa pelakuan
jenis media tanam terhadap pertambahan jumlah daun tanaman anggur
varietas Alfonso lafalle tidak significant. Hal ini menunjukan bahwa tidak
ada pengaruh jenis media tanam terhadap pertamahan jumlah daun
tanaman anggur varietas Alfonso lafalle.
Gambar 4.3. diagram rata-rata pertambahan jumlah daun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
c. Dimeter batang
Tabel 2.c.1. Diameter Batang Masing-masing Perlakuan
Diameter (mm)
Replikasi Kelompok
X1 X2 X3 X4 X1 X2 X3 X4
1 6,4 5,2 4,5 4,8 40,96 27,04 20,25 23,04
2 4,3 6,3 4,4 4,4 18,49 39,69 19,36 19,36
3 4,5 5,8 4,6 4,2 20,25 33,64 21,16 17,64
∑X 15,2 17,3 13,5 13,4 79,7 100,37 60,77 60,04
Mean 5,06 5,76 4,50 4,46
(∑X) 231,04 299,29 182,25 179,56
Keterrangan: X1 = Tanah Alluvial/Paingan
X2 = Tanah Regosol/Pasir Pantai Samas
X3 = Tanah Meditern Soil/Tanah Gunung Kidul
X4 = Kontrol
Tabel 2.c.2. Uji F Anova Diameter Batang
No Sumber Variansi df SS MS F 5% 1%
1 Perlakuan 3 3,34 1,113 2,59 3,86
2 Galat Percobaan 9 3,91 0,43
3 Total 11 7,25
Jika F.obs ≥ F.crit maka perlakuan jenis media tanam terhadap
pertumbuhan diameter batang significant. Dari hasil perhitungan statistik
menggunakan uji F dengan level significant 0,05 menunjukan bahwa
F.obs (1,98) ≤ F.crit (3,86) sehingga dapat dikatakan bahwa pelakuan
jenis media tanam terhadap pertumbuhan daiameter batang tanaman
anggur varietas Alfonso lafalle tidak significant. Hal ini menunjukan
bahwa tidak ada pengaruh jenis media tanam terhadap pertumbuhan
tanaman anggur varietas Alfonso lafalle.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Gambar 4.5. diagram rata-rata diameter batang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 3
B. Hama dan Penyakit
1. Penyakit
a. Cendawan Karat, Uredinales
Cendawan ini disebut
cendawan karat karena
sporanya berwarna
merah seperti besi yang
berkarat. Warna daun
yang diserang juga
menjadi merah karat. Cendawan karat ini obligat parasit yang
menyerang tanaman paku-pakuan dan utamanya menyerang
tanaman biji Gymnospermae dan Angiospermae. Cendawan ini
umumnya lebih menyerang daun tanaman kopi. Cendawan
penyebab penyakit tersebut adalah Hemileia vastratrix B. and
Br.
1). Gejala serangan
Cendawan ini menimbulkan bercak dibawah daun
yang mula-mula berwarna kuning muda, kemudian menjadi
kuning orange. Bercak-bercak ini besarnya berubah-ubah .
Bercak tersebut tertutup dengan tepung berwarna orange
(uredospra). Seluruh permukaan daun akan tertutup oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
bercak yang menyebabkan daunnya akan gugur sebelum
waktunya.
2). Daur hidup
Cendawan karat masih tetap hidup di musim
kering pada bagian tanaman yang terserang. Pada
waktu mulai musim hujan, serangan serangan akan
bertambah dan terus tersebar selama musim hujan.
Daun yang lebih muda, mudah terserang daripada yang
tua. Uredospora tersebar dengan jalan terhembus angin,
percikan air, dan aliran air. Daya hidup spora antara 7-
28 hari, tergantung keadaan sekelilingnya. Infeksi akan
terjadi melalui mulut daun akan terjadi jika keadaan
basah selama 3,5–12 jam. Temperatur optimum 21– 250
C.
3). Pengendalian
a). Tanaman disemprot dengan fungisida tembaga 3
minggu sebelum hujan, kemudian di semprot lagi
3–4 minggu sekali selama musim hijan. Obat kimia
yang digunakan seperti Fentinhydroxida, Maneb,
Dithianon, dan Pyracarbolit.
b). Pohon tetap diusahakan dalam keadaan baik,
pemupupukan cukup dan jumlah buah diusahakan
janngan terlalu banyak, jika terlalu banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
dilakukan penjarangan buah. Miselium cendawan
A. solani dalam daun yang kering masih dapat
bertahan hidup selama 1-15 hari. Temperatur
minimum untuk pembentukan spora 1,50C,
sedangkan temperatur optimum 26,10 C, dan
temperatur maksimum 34,50 C.
b. Penyakit Bercak Kering.
Disebabkan oleh Cendawan
Alternaria solani. penyakit ini
disebut juga bercak daun/
alternaria. Penyakit ini sudah
tersebar keseluruh dunia
terutama pada tanaman
kentang . selain kentang cendawan ini juga menyerang tomat,
terung dan cabai.
1). Gejala serangan
Daun terlihat ada bercak coklat tua sampai
hampir hitam bentuknya bulat. Bercak-bercak ini jika
membesar akan bergabung menjadi satu.serangan
biasanya mulai dari daun bawah, kemudian naik ke
atas, kadang juga menyerang batang. Daunnya
berlubang karena bercak itu mengering, lalu jatuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Daun juga kadang menggulung atau keriting. Jika
serangan mengebat daun akan menguning dan kering.
2). Daur hidup
Spora banyak dibentuk pada waktu banyak hujan
dan embun. Konidia tersebar karena angin, lebah, atau
serangga pemakan daun. Infeksi terjadi lewat kulit
epidermis dan bercak-bercak akan kelihatan dalam waktu
2-3 hari. Setelah 3-4 hari, spora sudah akan terbentuk.
Pembentukan spora terjadi jika garis tengah bercak
tinggi. Hama ini banyak merusak tanaman, terutama
uretnya. Tanaman yang diserangnya diantaranya
kentang, karet, kina, jeruk, dan singkong.
3). Pengendalian
a). Penyemprotan dengan bubur Bordeaux atau dengan
kalsium arsenat.
b). Rotasi tanaman
c). Tanaman yang sakit dicabut dan dibakar
d). Penanaman dengan jenis yang resisten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
c. Tepung Palsu Daun Anggur
Disebabkan oleh Cendawan
Plasmopara Viticola (B.and
C) Berl. And DeT. Penyakit
ini sudah dikenal sejak tahun
1905 di Jawa.
1). Gejala serangan
Penyakit ini menyerang daun, tangkai daun,
sulur, bunga, buah, tunas, dan batang anggur. Daun yang
diserang mula-mula pada permukaan sisi atas ada bercak
kuning pucat dengan ukuran berbeda-beda dan
dikelilingi oleh jaringan daun yang hijau. Jika udara
cukup lembab, permukaan sisi bawah tiap-tiap bercak
terdapat bercak putih susu dari bulu halus yang
merupakan conidiophore dan spora. Oleh karena itu
penyakit ini di sebut cendawan tepung palsu. Bercak-
bercak yang tua menjadi coklat karena matinya jaringan
daun di kedua belah permukaan.Jika udara kering,
pertumbuhan sisi bawah daun terhambat. Jika udara
lembab bercak-bercak daun akan melebar dan menutup
seluruh permukaan daun. Tunas-tunas yang masih muda
akan kelihatan ada bercak berair, kemudian warnanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
menjadi hijau kekuningan dan akhirnya berwarna coklat.
Jika serangan tidak bisa dikendalikan tunas akan menjadi
kerdil dan memilin hingga mati.
2). Pengendalian
a) Penanaman varietas yang resisten
b) Jarak tanam jangan terlalu rapat, para-para jangan
terlalu rendah. Jika menggunakan sistem pagar,
jarak antar pagar jangan terlalu rapat.
c) Bagian tanaman yang telah terserang sebaiknya
dipotong
d) Penyemprotan dengan bubur Bordeaux, Cobox atau
peptisida lain yang mengandung tembaga
d. Penyakit Daun Menggulung (Leafroll disease)
Penyakit ini disebabkan oleh
virus Grapevine leafroll
associated viruses (GLRaV).
Tanaman yang terserang,
daunnya akan menggulung ke
bawah dan berwarna
kemerahan, buah anggur menjadi berwarna pucat.
Grapevine leafroll associated virus (GLRaV) adalah salah satu
jenis virus yang sangat penting pada tanaman anggur. Virus ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
bisa menyerang seluruh tanaman. Penyakit GLRaV bisa
mempengaruhi semua tanaman liar dan kultivar Vitis Vinifera
walaupun gejala (symptom) tidak selalu muncul di setiap
cabang tanaman anggur. Penyakit ini pertama kali dideteksi di
Eropa pada awal abad ke-1, akan tetapi baru pada tahun 1937
baru diketahui proses penularan virus ini melalui stek. Pada
tahun 1979, tipe spesifik dari virus ini (Closterovirious) telah
telah diketahui menyebebkan daun menggulung pada tanaman
anggur.
1). Gejala
Tanaman anggur yang terinfeksi daunnya
menggulung kurang vigor dibanding tanaman sehat. Daun
yang tua cendrung melengkung menggulung dengan
tulang daun utama berwarna hijau terang dan daun
berubah menjadi berwarna merah.
2). Dampak
Daun menggulung berdampak pada kurangnya hasil
panen sebanyak 30 – 50% yang diikuti dengan penundaan
kematangan buah dan meningkatnya keasaman buah.
Tanaman anggur yang karena terinfeksi virus GLRaV
menyebabkan tanaman lebih rentan terutama terhadap
kondisi lingkungan yang kurang mendukung seperti iklim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
buruk sehingga meningkatkan resiko kematian tanaman
anggur.
3). Pengendalian
Tanaman yang sudah terserang di cabut dan
digantikan dengan tanaman yang baru.
4). Karakteristik Virus GLRaV
Grapevine leafroll disease-associate viruses
(GLRaV) adalah kelompok virus yang secara atau kolektif
menyebabkan penyakit daun menggulung pada tanaman
anggur. Berdasarkan morfologi virion, GLRaV dimasukan
kedalam kelompok family Closterovirus. Closterovirus
merupakan kelompok virus yang sangat beragam dan
memiliki banyak spesies virus tanaman yang berbentuk
filamen yang merupakan virus RNA rantai tunggal (ssRNA
viruses). Umumnya virus ini menyebar melalui bantuan
vector berupa serangga. Virus tumbuhan family
Closteroviridae terdiri dari virion berbentuk batang yang
fleksibel (flexuous rod-shape virion) dengan panjang
1.250 – 2.200 nm. Virus ini memiliki genom positive
sense single-stranded RNA (+ ssRNA) dengan panjang
basa 15,5 – 19,3 kb (Alkowniet al., 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
e. Busuk Daun
Penyakit ini pada
umumnya menyerang
tanaman kentang yang
disebabkan oleh cendawan
Phytophthora infestans (Mont)
De Bray. Cendawan ini asal
mulanya dari pegunungan
Andes sebelah utara,
kemudian menyebar keseluruh
Amerika, Eropa, dan seluruh dunia. Cendawan ini juga
menyerang tanaman tomat.
1). Gejala Serangan
Tanaman yang sakit terlihat bercak pada ujung dan
tepi daunnya. Bercak akan meluas ke bawah serta
mematikan seluruh daun dalam waktu 1–4 hari jika
udaranya lembab. Namun bila udara kering, jumlah daun
yang terserang terbatas serta bercak–bercak tetap kecil,
menjadi kering dan tidak menular ke daun lainnya. Jika
serangan hebat daun akan mengeriting dan mengerut. Udara
panas dan kelembaban tinggi, perkembangan penyakit
sangat cepat. Seluruh daun akan menghitam, layu, dan
menjalar keseluruh batang. Keadaan lembab sisi bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
bawah daun akan mucul cendawan kelabu yang terdiri dari
conidiopore dengan kondianya. Udara kering dan ada sinar
matahari cendawan tidak ada atau hanya sedikit.
2). Pengendalian
a) Pengendalian secara kimia dengan menyemprotkan
obat yang mengandung tembaga misalnya bubur
Bordeaux 1,5% atau COC 0,8%. Jika serangannya
ringan, penyemprotan cukup dilakukan tiga kali per
bulan dan serangannya berat, penyemprotan bisa
dilakukan enam kali per bulan (Pracaya, 2011).
Selain itu bisa menggunakan fungisida campuran
siap pakai tembaga + zineb + simoksanil Nefos 45
WP dengan konsentrasi 2 gr per liter air (Widada,
2010).
b) Pengendalian dengan kultur teknis yaitu menanam
varietas tahan, penggunaan benih sehat atau tidak
menggunnakan benih dari tanaman yang terserang,
mengatur waktu tanam yaitu penenaman di musim
kemarau (Widada, 2010).
c) Pengendalian secara fisik yaitu membersihkan sisa
tanaman yang terserang, kemudian dibakar atau
dimusnahkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
d) Pengendalian secara biologi yaitu menggunakan
agen hayati cendawan Trichoderma sp atau
Gliocladium sp dengan dosis penyemprotan 100 gr
/liter air, ditambah dengan zat perekat (Widada,
2010).
2. Hama
a. Idioscopus nisveosparsus
Serangga ini tergolong
dalam family Cicadellidae.
Sering taerdapat pada
tanaman mangga yang
mana sering menyerang
tunas muda, bunga dan buah.
1) Gejala serangan
Wereng ini bertelur pada tangkai dan bunga dengan jumlah
yang banyak hingga menimbulkan luka fisik. Bagian yang
terkena akan menjadi layu. Nimfadan wereng dewasa akan
menghisap cairan sel, jika yang dihisap adalah daun, maka
pertumbuhan daun akan terhambat dan menjadi kerdil.
Wereng ini juga mengeluarkan embun madu pada
permukaan daun dan ranting-ranting. Embun ini akan
mendorong perkembangan cendawan jelaga dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Capondium mangiferum dan Meliola mangiferae.
Cendawan jelaga akan mempengaruhi fotosintesa dari
tanaman.
2) Morfologi
Nimfa yang baru saja menetas bentuknya seperti baji.
Warnanya keputihan dengan dua mata merah kecil. Setelah
dewasa, warnanya berangsur-angsur berubah menjadi
coklat kekuningan. Bagian tengahnya berbentuk seperti
segi panjang. Sayap mukannya lebih tebal. Daripada sayap
ayang belakang. Warna sayapnya coklat kemerahan, dan
sedikit transparan dengan urat-urat sayap kuning pucat.
3) Daur hidup
Wereng betina dengan ovipositirnya membuat celah kecil
pada jaringan tunas bunga, kuncup bunga, atau daun yang
masih lunak. Telurnya bisa mencapai 200 butir. Telur ini
akan menetas dalam 4–7 hari. Pergantian kulitpada nimfa
terjadi 4–5 kali sebelum menjadi dewasa. Masa periode
nimfa 12–16 hari.
4) Musuh alami
a) Centrodora idiceria yang termasuk keluarga
Aphelinidae. Serangga yang merupakan parasit telur
ini dapat mengurangi populasi wereng hingga
mencapai 40%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
b) Ada jenis cendawan yang menjadi parasit wereng
yaitu Aspergilus origer dan Fusarium
5) Pengendalian
Hama disemprot dengan insektisida sistemik misalnya
Diazinon, Dimecron, Azordin, dan Nuvacron.
b. Belalang setan (Aularches miliaris)
Belalang ini tergolong
dalam family Locustidae.
Belalang ini berukuran besar
dengan sayapnya berwarna
hijau kecoklatan dengan
bercak kuning. Belalang setan
makan pada waktu malam hari dan bersifat poligaf (pemakan
segala macam tanaman).
1) Daur hidup
Telur akan menetas setelah berumur kurang lebih 4 bulan.
Lamanya masa nimfa dan dewasa kurang lebih enam bulan.
2) Pengendalian
a) Belalang setan diberantas dengan cara mekanis, yaitu
ditangkap dan dimatikan secara manual.
b) Telurnya disemprot dengan insektisida kontak
misalnya Phosdrin, Basudin, atau Diazinon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
c. Holotrichia heleri
kumbang ini
tergolong dalam family
Melolonthidae. Uretnya
merupakan pengganggu
akar padi, jagung, tebu,
sorghum, kacang-kacangan, pisang, singkong, cengkeh, dan
jeruk. Sementara kumbangnya sendiri memekan daun tanaman.
1). Morfologi
Warna kumbangnya coklat kemerahan. Panjang sekitar
12mm–14mm, warna larva yang masih muda putih,
sedangkan larva yang tua menjadi sedikit kuning bentuk
telurnya bulat panjang.
2). Daur hidup
Telurnya diletakan dalam tanah. Uret awalnya hanya
memakan humus dan kotoran lainnya. Namun semakin
besar uret memakan akar tanaman sehingga bisa
menebabkan kematian tanaman. Masa kepompongnya
kurang lebih dua bulan. Kumbang muda yang baru keluar
setelah musim hujan lebat dan berterbangan pada waktu
mulai sore hingga malam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
3). Musuh alami
Musuh alaminya adalah jenis tabuhan parasite pada uret
dan lalat predator pada uret.
4). Pengendalian
a) Tanah dicangkul, kemudian uret yang ditemukan
dimatikan.
b) Kumbang atau wereng dapat disemprot dengan
peptisida yang sistemik seperti furadan dan lain
sebagainya.
d. Walang sangit (Leptocorixa)
Walangsangit tegolong
dalam family Alydidae. Hama
ini biasanya menyerang
tanaman padi dan tertarik
dengan nyala lampu.
Keberadaannya dapat diketahui dengan adanya bau khas yang
tersebar serangga ini sering terlihat pada malam hari.
1). Gejala serangan
Tanaman yang sudah dihisap cairannya
perkembangannya kurang baik. Tanaman yang sudah
dihisap biasanya terserang cendawan Helminthosporium
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
diatandai bulir padi mula-mula berwarna putih menjadi
coklat atau kehitaman.
2). Morfologi
Walang sangit dewasa berwarna coklat. Tubuhnya
langsing, kaki dan sanggutnya (antenanya) panjang.
Walang sangit yang masih muda berwarna hijau sehingga
tubuhnya menyerupai warna daun. Telur walang sangit
berbentuk bulat pipih serta berwarna coklat. Telur
diletakan berbaris.
3). Daur hidup
Walang sangit bertelur pada waktu sore hari dan telurnya
diletakan pada permukaan daun. Telur menetas kurang
lebih satu minggu. Perkembangannya dari telur hingga
dewasa kurang lebih 25 hari. Umur yang dewasa kurang
lebih 21 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 4
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/ Pelajaran : XII/ IPA
Semester : Gasal
Kompetensi Inti :
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)
santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraktif
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagi cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI.3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) dengan mengembangkan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuwan.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
1. Pertumbuhan Dan Perkembangan
1.1 Mengagumi keteraturan
kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang fungsi DNA, gen
dan kromosom dalam
pembentukan dan pewarisan
sifat serta pengaturan proses
pada makhuk hidup
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti,
tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung
Pertumbuhan
dan
Perkembangan
Faktor luar
dan faktor
dalam pada
tumbuhan
1. Konsep Pertumbuhan &
Perkembangan
Mengamati
Mengamati pertumbuhan pada
tanaman
Membaca teks pertumbuhan pada
tumbuhan
Menanya
Siswa distimulir untuk membuat
pertanyaan yang menuntut berpikir
Observasi
- Laporan
5 Minggu
x 4JP
Buku Biologi
SMA
Video
Pertumbuhan
&
Perkembangan
Arikel,
Makalah dan
Laporan Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
jawab dan peduli dalam
observasi dan eksperimen,
berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong,
bekerja sama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan
proaktif dalam setiap
tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam kelas/
laboratorium maupun di luar
kelas/ laboratorium.
3.1 Menganalisis hubungan
antara faktor internal dan
eksternal dengan proses
pertumbuhan dan
perkembangan pada
Merencanakan
dan
Melaksanakan
kritis tentang konsep pertumbuhan
dan perkembangan mahkluk hidup
dan faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/Eksplorasi)
Menggali informasi tentang Konsep
Pertumbuhan dan Perkembangan
Mahkluk hdiup melalui tayangan
Video
Diskusi tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan
Mengkomunikasikan
Presentasi hasil kajian dan diskusi
tentang konsep pertumbuhan dan
perkembangan
2. Merencanakan dan Melakukan
Percobaan Tentang Pertumbuhan
dan Perkembangan pada
Portofolio
- Laporan
Tes
Konsep
Pertumbuhan
&
Perkembangan
Observasi
penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
mahkluk hidup berdasarkan
hasil percobaan.
4.1 Merencanakan dan
melaksanakan percobaan
tentang faktor luar yang
mempengaruhi proses
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, dan
melaporkan secara tertulis
dengan menggunakan tata
cara penulisan ilmiah yang
benar.
percobaan
Mengkaji
hasil kerja
ilmiah
(contoh kerja
ilmiah)
Bagaimana
langkah-
langkah
melakukan
percobaan
menurut
kerja ilmiah
dari hasil
diskusi dan
mengkaji
contoh karya
ilmiah dari
berbagai
Tumbuhan
Mengamati
Mengkaji hasil kerja ilmiah (contoh
kerja ilmiah)
Bagaimana langkah-langkah
melakukan percobaan menurut kerja
ilmiah dari hasil diskusi dan mengkaji
contoh karya ilmiah dari berbagai
sumber
Menanya
Memberikan pertanyaan tentang
langkah-langkah Eksperimen dan
penyusun laporan hasil eksperimen
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/Eksplorasi)
Mendiskusikan rancangan dan usulan
penelitian tentang faktor luar yang
mempengaruhi pertumbuhan pada
tumbuhan
Melaksanakan eksperimen sesuai
dengan usulan yang disusun dan
Kerja
Ilmiah, sikap
ilmiah dan
keselamatan
kerja
Portofolio
Laporan
Percobaan
Test
Membuat
outline
perencanaan
percobaan
Pemahaman
tentang hasil
percobaan
dan
kesimpulan
Pemahaman
tentang hal-
hal yang
harus
dilakukan
dalam
melakukan
percobaan
Pemahaman
tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
sumber
sudah disepakati setiap kelompok
Melakukan pengamatan eksperimen,
mencatat data
Mengkomunikasikan
Menyusun ussulan penelitian tentang
faktor luar yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman dalam bentuk
laporan
Melaporkan hasil eksperimen secara
lisan (presentasi) dan tertulis.
faktor lura
dan faktor
dalam
terhadap
pertumbuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : IPA BIOLOGI
Kelas : XII / I
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit (2 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, reponsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraktif secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bisang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuwan
B. Kompetensi Dasar
KD 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan TUHAN tentang struktur
dan fungsi DNA, gen dan kromosom dalam pewarisan sifat serta pengaturan
proses pada mahkluk hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
KD 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan,
gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan
kritis, renponsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan di dalam kelas/ laboratorium maupun di luar kelas/
laboratorium
KD 3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan pada mahkluk hidup berdasarkan hasil
percobaan
KD 4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan
melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah
yang benar
C. Indikator
1.1.1 Menjaga keteraturan dan kekomplekan struktur dan fungsi DNA, Gen dan
Kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat mahkluk hidup, sebagi
wujud kekaguman ciptaan Tuhan.
2.1.1 Berperilaku ilmiah, teliti, tekun, sesuai dengan kata dan fakta, tanggung jawab,
peduli dalam observasi dan eksperimen di dalam kelas maupun di
laboratorium
3.1.1 a. Menjelaskan faktor-faktor internal yang mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman
b. Menjelaskan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman
c. Mengidentifikasi hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan
proses pertumbuhan dan perkembangan pada mahkluk hidup berdasarkan
hasil percobaan
4.1.1 Melaksanaan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan membuat laporan secara tertulis
dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar.
a. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses menggali/meneliti; kaji pustaka; berdiskusi; kerja kelompok; eksperimen
peserta didik dapat:
1. Menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
2. Memahami pengertian pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
3. a. Melalui kaji pustaka san diskusi kelompok siswa dapat menjelaskan faktor-faktor
internal yang mempngaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
b. melalui kaji pustaka dan diskusi kelompok siswa dapat menjelaskan faktor-faktor
eksternal yang mempngaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
c. Mengidentifikasi faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman melalui diskusi kelompok.
4. Menjelaskan fungsi faktor internal dan faktor eksternal pada pertumbuhan tanaman
5. Memahami proses pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman melalu eksperimen
6. Membuat laporan tertulis tentang faktor -faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
7. Menunjukkan sikap perilaku jujur, tanggung jawab, dan disiplin dalam berberpikir
ilmiah, tekun sesuai dengan data dan fakta, tangung jawab, peduli dalam observasi dan
ekperimen di dalam kelas maupun di laboratorium
b. Materi Pembelajaran
1. Pertumbuhan dan Perkembangan
c. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran :
1. Pembelajaran Dicovery
Motede pembelajaran :
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Eksperimen
d. Sumber Belajar / Bahan dan Alat
Sumber :
1. R. Gunawan Susilowarno, R.Sapto Hartanto, Mulyadi, Th. Enik Multiarsih,
Murtiningsih, Umiyati. BIOLOGI SMA Kelas XII, Grasindo, Jakarta, 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
2. Arif Priadi dan Tri Silawati, Sains BIOLOGI SMA Kelas XII, Yudhistira,
Jakarta, 2007
3. Lembar Kerja Siswa 1 dan 2
Bahan dan Alat :
1. Kertas
2. Spidol
3. Tanaman
4. Laptop
5. LCD
e. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan/
Waktu
Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pertemuan I
Pendahuluan
10 Menit
Menyiapkan kondisi
belajar
Melakukan dan
menyampaikan :
Apersepsi
Motivasi
Tujuan
1. Menyampaikan salam, doa dan
mengecek kehadiran siswa
2. Mengajukan pertanyaan kepada siswa
apa pengertian pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup?
3. Menampilkan gambar berupa tahap
pertumbuhan dan perkembangan yang
terjadi pada makhluk hidup
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
5. Mengorganisasi siswa dalam kelompok
dan wakil tiap kelompok mengambil
Lembar Kerja Siwa 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Inti
65 Menit
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan data
Mengkomunikasikan
6. Menjelaskan kepada siswa mengenai
pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan
7. Mengamati faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman
8. Memotivasi siswa untuk membuat
pertanyaan tentang faktor luar yang
berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman
9. Berdiskusi mengenai hasil pengamatan
pertumbuhan dan perkembangan pada
tanaman
10. Membuat laporan dan
mempersentasikan hasil pengamatan
pada tanaman
Evaluasi 11. Memberikan post test
Penutup
15 Menit
Rangkuman 12. Membimbing siswa merangkum butir-
butir hasil pembelajaran
13. Mengajak siswa merefleksikan hasil
belajarnya
14. Memberikan tugas pada siswa untuk
berkelompok dan merencanakan
percobaan pertumbuhan yang akan
dilakukan.
Kegiatan/
Waktu
Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pertemuan II
Pendahuluan
10 Menit
Menyiapkan kondisi
belajar
Melakukan dan
menyampaikan :
1. Menyampaikan salam, doa dan
mengecek kehadiran siswa
2. Mengajukan pertanyaan kepada siswa
mengenai pelajaran yang disampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Apersepsi
Motivasi
Tujuan
pada pertemuan sebelumnya
3. Menampilkan gambar berupa proses
yang akan dilakukan pada percobaan
pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
Inti
65 Menit
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan data
Mengkomunikasikan
5. Menjelaskan kepada siswa mengenai
kerja ilmiah percobaan pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan
6. Memberikan pertanyaan mengenai
langkah-langkah melakukan percobaan
7. Melaksanakan penelitian mengenai
faktor luar yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada
tanaman yang terdapat pada lembar
kerja siswa 2
8. Melakukan pengamatan percobaan dan
mencatat data yang dihasilkan setiap
hari
9. Membuat laporan percobaan tentang
faktor luar yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman dan
mempersentasikan hasil percobaan
kelompok secara lisan
Penutup
15 Menit
Rangkuman 10. Membimbing siswa merangkum butir-
butir hasil percobaan
11. Mengajak siswa merefleksikan hasil
belajarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 6
PENILAIAN
1. Jenis / Teknik Penilaian
- Tes tertulis
- Lembar penilaian sikap
- Lembar penilaian diskusi
- Lembar penilaian kerja
- Lembar penilaian hasil laporan
2. Penilaian Produk
- Instrumen penilaian sikap spiritual
- Instrumen penilain sikap sosial
- Instrumen penilaian keterampilan percobaan
- Instrumen penilaian diskusi
Lembar Penilaian Sikap Spiritual
Topik kegiatan:
Hari / Tanggal:
Kelas:
No Nama Siswa Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Keterangan :
A. Kurang
B. Cukup
C. Baik
D. Baik Sekali
Instrumen Penilaian Sikap
Kompetensi Sikap Spiritual
Kompetensi Inti Kompetensi dasar
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
Mengagumi keteraturan dan kompleksitas
ciptaan TUHAN tentang struktur dan fungsi
DNA, gen dan kromosom dalam pewarisan
sifat serta pengaturan proses pada mahkluk
hidup
Rubrik rasa syukur terhadap Tuhan YME
Kriteria Indikator
A Kurang bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
B Cukup bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
C Baik dalam bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
AB Baik sekali dalam hal bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lembar Penilaian Sikap Sosial
Topik kegiatan:
Hari / Tanggal:
Kelas:
Keterangan :
1 = jika peserta didik tidak konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
No
. Nama Siswa
KRITERIA SIKAP
Jumlah
Skor Nilai
Dis
ipli
n
Ker
jasa
ma
Kej
uju
ran
Kep
edu
lian
Pro
ak
tif
Tan
ggu
ng
jaw
ab
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
4 = jika peserta didik sudah konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
FORMAT PENILAIAN
Nilai :
Jumlah Skor X 4 =
24
Kompetensi Sikap Sosial
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai) santun,
reponsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraktif
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
Berperilaku ilmiah: teliti, tekun,
jujur terhadap data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan peduli
dalam observasi dan eksperimen,
berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi,
peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan kritis,
renponsif dan proaktif dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/ laboratorium maupun di luar
kelas/ laboratorium
Rubrik terhadap perilaku ilmiah
Kriteria Indikator
A Kurang berperilaku ilmiah
B Cukup dalam berperilaku ilmiah
C Baik dalam berperilaku ilmiah
AB Baik sekali dalam berperilaku ilmiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lembar Penilaian Diskusi
Topik Kegiatan:
Hari / Tanggal:
Kelas:
No Nama Aspek yang Dinilai
Total Skor Penilaian 1 2 3 4 5
Keterangan: Rentang nilai: 1-4
1. Disiplin
2. Kerjasama
3. Aktif
4. Ingin tahu
5. Santun
Total skor : jumlah skor tiap aspek yang dinilai
Skor maksimal : 20
Batas ketuntasan ditetapkan 70%
= 70% x 20 = 14
< 14 : belum tuntas
15-20 : tuntas
Instrument Penilaian Diskusi
RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
KRITERIA SKOR INDIKATOR
Disiplin 4 Sangat disiplin
3 Displin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
2 Kurang disiplin
1 Tidak disiplin
Kerja sama 4 Sangat bekerja sama
3 Bekerja sama
2 Kurang bekerja sama
1 Tidak bekerja sama
Aktif 4 Sangat aktif
3 Aktif
2 Kurang aktif
1 Tidak aktif
Ingin tahu 4 Sangat ingin tahu
3 Ingin tahu
2 Kurang Ingin tahu
1 Tidak ingin tahu
Santun 4 Sangat santun
3 Santun
2 Kurang santun
1 Tidak santun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lembar Penilaian Keterampilan Percobaan
Topik Kegiatan:
Hari / Tanggal:
Kelas:
No. Nama Siswa
INDIKATOR Jumlah
Skor
Nilai
Ala
t d
an
bah
an
Ran
gk
aia
n a
lat
Lan
gk
ah
ker
ja
Kes
elam
ata
n k
erja
Data
kes
imp
ula
n
Tam
pil
an
lap
ora
n
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Instrument Penilaian Keterampilan Percobaan
RUBRIK PENILAIAN PERCOBAAN BIOLOGI
KRITERIA SKOR INDIKATOR
Persiapan
Skor maks 3
3 Pemilihan alat dan bahan tepat
2 Pemilihan alat atau bahan tepat
1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
Pelaksanaan
Skor Maks 9
3 Rangkaian alat tepat dan rapi
2 Rangkaian alat tepat atau rapi
1 Rangkaian alat tidak tepat dan tidak rapi
3 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat
2 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
1 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat
3 Memperhatikan kebersihan
2 Memperhatikan kebersihan
1 Tidak Memperhatikan kebersihan
Hasil
Skor maks 6
3 Data akurat
2 Data kurang akurat
1 Data tidak akurat
3 Kesimpulan Tepat
2 Kesimpulan kurang Tepat
1 Kesimpulan tidak Tepat
Laporan
Skor maks 3
3 Tampilan menarik dan bahasa sesuai kaidah
2 Tampilan menarik atau bahasa sesuai kaidah
1 Tampilan tidak menarik dan bahasa tidak sesuai kaidah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lembar Penilaian Hasil Laporan
Hari / Tanggal:
Kelas:
Kelompok Persentase Skor *)
Jumlah LKS 1 LKS 2
*) Persentase Skor dihitung dengan menggunakan rumus:
Presentase Skor = Skor yang diperoleh x 100%
Skor maksimal laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 7
LEMBAR KERJA SISWA 1
Judul : Pertumbuhan dan Perkembangan
A. Tujuan
Mengetahui faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
B. Alat dan Bahan
Tanaman, penggaris, bolpoin
C. Cara Kerja
1. Ambil LKS dan bacalah dengan teliti
2. Lakukan pengamatan pada lingkungan di sekitarmu mengenai faktor internal pada
tanaman yang kamu temukan
3. Catat dan diskusikan bersama dengan kelompokmu
4. Presentasikan hasil diskusimu !
D. Pertanyaan
1. Apa saja tanaman yang kalian temukan sebagai objek pengamatan?
2. Apa saja faktor-faktor yang kamu temukan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman?
E. Kesimpulan
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
..................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
LEMBAR KERJA SISWA 2
Judul : Faktor-faktor bagi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
A. Tujuan
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
B. Alat dan Bahan
Tanaman, penggaris, bolpoin, kertas
C. Cara Kerja
1. Ambil 10 biji tanaman yang telah ditentukan oleh setiap kelompok
2. Tanam biji tanaman pada media tanah yang telah disediakan
3. Catat faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman dalam bentuk tabel
4. Diskusikan bersama kelompok selain faktor eksternal, faktor apa yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman
5. Presentasikan hasil diskusimu !
D. Pertanyaan
1. Apa saja faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tanaman?
2. Organ tanaman bagian apa yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan?
E. Kesimpulan
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
...................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lembar Observasi
No Biji
Tanaman
Media
Tumbuh Waktu
Faktor Eksternal
Air Cahaya Kelembaban Suhu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 8
SOAL POSTTEST
No Butir Soal Jawaban Poin
1 Apa yang dimaksud dengan
pertumbuhan dan perkembangan ?
Pertumbuhan merupakan perubahan
yang terjadi pada ukuran dan jumlah
populasi sel serta bersifat irreversible
Perkembangan merupakan diferensiasi
sel atau pengkhususan sel makhluk
hidup menjadi struktur tertentu dengan
fungsi tertentu.
10
2
Faktor apa yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
pada tanaman ?
Faktor eksternal :
- Air
- Kelembaban
- Cahaya
- Suhu
- pH
- Oksigen
- Nutrisi
Faktor internal
- Hormon
- Gen
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
3 Sebutkan fungsi dari masing-
masing faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan
tanaman!
Faktor Eksternal:
Air berfungsi bagi tumbuhan adalah
menentukan laju fotosintesis, sebagai
pelarut universal dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan, mengedarkan hasil-hasil
fotosintesis
Kelembaban berfungsi membantu
ketersediaan air tetap berada di sekitar
tanaman sehingga sel-selnya akan
dapat menyerap air dalam jumlah
banyak
Cahaya berfungsi dalam menentukan
proses fotosintesis tumbuhan, selain
itu mempengaruhi pertumbuhan
tumbuhan yang tumbuh di tempat
gelap.
Suhu berpengaruh terhadap kerja
enzim-ensim yang membantu
metabolism
pH berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan
Oksigen sebagai faktor pembatas pada
setaip organisme
Nutrisi sebagai unsur yang
berpengaruh bagi kelangsungan hidup
tanaman
Faktor Internal:
Hormon berfungsi untuk memacu
pertumbuhan tumbuhan
Gen berfungsi menentukan sifat
keturunan
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 9
Materi Ajar tentang Pertumbuhan dan Perkembangan
Makhluk hidup berbeda dengan benda mati karena cara mereka tumbuh. Benda-benda
yang tidak hidup hanya dapat tumbuh dengan pertambahan, yaitu dengan menambahkan
suatu massa yang terdiri dari zat yang sama kepada volume yang sudah ada. Dengan cara ini
sungai memperbesar ukurannya ketika anak-anak sungai bermuara ke dalamnya. Suatu
tetesan air beku menjadi lebih besar ketika lebih banyak air ditambahkan pada inti es dan
kemudian turut membeku. Akan tetapi, air dari sungai yang membesar dan dari untaian es itu
sama sekali tidak berubah, air itu masih tetap air. Tidak demikian halnya pada makhluk
hidup, misalnya seorang anak berkembang dengan memasukkan ke dalam tubuhnya makanan
yang secara kimia berbeda dengan dirinya sendiri, kemudian mengubah makanan ini secara
kimia dan membuatnya menjadi bagian dari tubuhnya sendiri. Kenaikan berat badan pada
seorang anak yang sedang tumbuh disebabkan oleh makanannya yang terdiri dari susu, telur,
roti, dan daging. Akan tetapi, makanan-makanan ini telah diubah sedemikian rupa sehingga
kalian akan sia-sia kalau berusaha mencari partikel-partikel kecil makanan di dalam otot
lengan atas atau otot betisnya.
Pertumbuhan adalah proses kenaikan massa dan volume yang irreversibel (tidak kembali
ke asal) karena adanya tambahan substansi dan perubahan bentuk yang terjadi selama proses
tersebut. Selama pertumbuhan terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan
dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan adalah proses menuju
tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna. Perkembangan tidak dapat
dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan merupakan proses yang berjalan sejajar dengan
pertumbuhan. Pertumbuhan pada tumbuhan terutama terjadi pada jaringan meristem (ujung
akar, ujung batang, dan ujung kuncup). Tumbuhan monokotil tumbuh dengan cara penebalan
karena tidak mempunyai kambium, sedangkan tumbuhan dikotil pertumbuhan terjadi karena
adanya aktivitas kambium. Kambium memegang peranan penting untuk pertumbuhan
diameter batang. Kambium tumbuh ke dalam membentuk xilem (kayu), ke arah luar
membentuk floem. Dalam pertumbuhan dan perkembangan terjadi pembelahan sel,
pemanjangan sel dan diferensiasi sel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan
1. Pengaruh faktor luar atau eksternal
Dalam proses pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor luar (eksternal).
Faktor-faktor eksternal atau lingkungan yang berpengaruh sebagai berikut.
a. Iklim seperti cahaya, temperatur udara, air, angin, matahari dan gas.
b. Tanah meliputi tekstur dan struktur tanah, bahan organik, ketersediaan nutrien,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
dan pH.
c. Biologis, seperti gulma, serangga, mikroorganisme penyebab penyakit, nematoda
macam macam tipe herbivora, mikroorganisme tanah seperti bakteri pemfiksasi
Nitrogen dan bakteri denitrifikasi serta mikorhiza.
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan yang
mempengaruhi pertumbuhannya. Faktor-faktor luar tersebut adalah sebagai berikut.
a. Cahaya matahari
Tumbuhan mempunyai respon yang berbedabeda terhadap periode penyinaran
cahaya matahari, yang disebut fotoperiodisme. Di daerah yang beriklim sedang akan
mengalami empat musim sehingga tumbuh-tumbuhan akan mengalami penyinaran
yang bervariasi setiap musim. Berdasarkan respon tumbuhan terhadap periode
penyinaran inilah, tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi: tumbuhan berhari
pendek, tumbuhan berhari netral, dan tumbuhan berhari panjang.
1) Tumbuhan berhari pendek
Tumbuhan berhari pendek merupakan tumbuhan yang dapat berbunga ketika
periode gelap lebih panjang dari pada pencahayaan. Misalnya bunga dahlia, aster,
strawberi, krisan.
2) Tumbuhan berhari netral
Tumbuhan berhari netral merupakan tumbuhan berbunga yang tidak dipengaruhi
oleh lamanya/panjangnya hari penyinaran. Misalnya bunga matahari, mawar, dan
kipas.
3) Tumbuhan berhari panjang
Tumbuhan berhari panjang merupakan tumbuhan yang berbunga ketika periode
pencahayaan lebih lama/panjang daripada periode gelap. Misalnya bayam, selada,
kentang, dan gandum.
b. Suhu
Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan selalu dipengaruhi
oleh suhu lingkungannya. Agar pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
optimal, maka diperlukan adanya suhu ideal yang disebut temperatur optimum. Di
Indonesia pada daerah tropis temperature optimum tumbuhan berkisar antara
22-37 ºC, di daerah dingin atau kutub temperatur optimumnya akan lebih rendah
daripada daerah tropis dan sebaliknya di daerah panas seperti hutan pasir akan lebih
tinggi dari daerah tropis.
c. Kelembaban udara
Kelembapan udara di sekitar tempat tumbuhan sangat berpengaruh terhadap
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Umumnya tanah dan udara
sekitar yang kurang lembab (airnya cukup) akan sangat baik atau cocok bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena pada kondisi seperti itu tanaman
menyerap banyak air dan penguapan (transpirasi) air semakin menurun, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
memungkinkan cepat terjadinya pembelahan dan pemanjangan sel-sel untuk mencapai
ukuran maksimum. Tetapi ada jenis tumbuhan pada proses pertumbuhan dan
perkembangannya secara optimal justru berada pada kondisi tidak lembab atau kering,
contohnya pohon mangga yang akan bertunas dan bersemi, bahkan berbuah pada saat
musim kemarau yang kurang air.
d. Air dan unsur hara tanah
Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya tak mungkin
tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air. Apa fungsi air bagi
tumbuhan? Fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai berikut.
1) Fotosintesis
2) Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
3) Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
4) Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah.
5) Berperan dalam proses metabolisme sel.
Jika tumbuhan kekurangan unsur hara maka pertumbuhan dan
perkembangannya akan mengalami gangguan atau hambatan. Unsur-unsur hara
(nutrisi) dalam jumlah banyak yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan disebut unsur makro, misalnya karbon, oksigen, nitrogen,
hidrogen, sulfur, fosfor, kalsium, dan magnesium.
Adapun nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit disebut unsure
mikro, misalnya besi, klor, mangan, boron, seng, tembaga, dan nikel. Jika di dalam
tanah terdapat sedikit unsur hara seperti kekurangan nitrogen, maka pertumbuhan
akar akan lebih cepat atau lebih besar, sedangkan pertumbuhan tajuknya menjadi
terhambat atau kecil. Sebaliknya jika di dalam tanah kaya nitrogen maka
pertumbuhan tajuk akan lebih cepat daripada pertumbuhan akarnya. Dengan
demikian terdapat hubungan erat antara pertumbuhan akar dan tajuk tanaman. Akar
berfungsi untuk menyerap air tanah dan tajuk berfungsi untuk melakukan sintesis
senyawa organik (makanan).
e. Derajad keasaman/PH
Derajat keasaman atau pH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan suatu tanaman. Contohnya tanah yang bersifat asam terhadap tanah
padsolik merah kuning (PMK), agar tanaman dapat tumbuh dengan baik maka jenis
tanah ini ditambahkan keasaman dengan pengapuran.
2. Pengaruh faktor dalam atau internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan, terdiri atas
faktor intrasel dan faktor intersel.
a. Faktor Intrasel
Sifat dari induk tumbuhan, baik bentuk dan ukuran tubuhnya akan menurun
pada anaknya, sifat menurun tersebut disebut hereditas. Sifat menurun merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
gen yang terdapat pada setiap kromosom di dalam inti sel jaringan penyusun
organ tubuh tumbuhan.
b. Faktor Intersel
Faktor intersel yng mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah
hormon. Istilah hormon pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli botani dari
Belanda bernama Friedrich Agust Ferdinand Went (1863– 1935). Went
berpendapat bahwa hormon tumbuh merupakan zat yang penting dalam
pertumbuhan tanaman. Hormon tumbuh tersebut juga disebut zat tumbuh yang
komponennya terdiri atas senyawa protein dengan substansi kimia yang aktif. Zat
tumbuh ini banyak jenisnya, antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat,
gas etilen, asam traumalin, dan kalin.
1) Auksin
- Banyak terdapat pada ujung koleoptil
- Mendorong pemanjangan batang/pucuk
- Merangsang pertumbuhan akar adventif pada batang/stek batang
- Memacu dominasi tunas apikal (tunas diujung batang)
2) Giberelin
- Memacu pertumbuhan batang
- Merangsang perkecambahan biji dan tunas
- Merangsang pembentukan bunga
- Merangsang perkembangan buah tanpa biji (partenokarpi)
3) Sitokinin
- Memacu pembelahan sel dan pembentukan organ
- Menunda penuaan
- Memacu perkembangan kuncup samping
- Memacu perbesaran sel pada kotiledon dikotil.
4) Asam Absisat (ABA)
- Menghambat pertumbuhan (Dormancy)
- Memacu pengguguran daun, bunga, dan buah
5) Gas Etilene
- Mempercepat pematangan buah, merangsang pembungaan,
merangsang penuaan dan pengguguran daun serta menghambat
pemanjangan batang
6) Kalin - Merangsang pertumbuhan bagian-bagian tanaman
Rhizokalin = akar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Filokalin = daun
Kaulokalin = batang
Anthokalin = bunga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 10
KISI-KISI SOAL EVALUASI
Nama Sekolah : Kurikulum :
Kelas/Semester : XII/1 BentukSoal : Uraian
Mata Pelajaran : Biologi Penyusun : Peneliti
Materi Pembelajaran : Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Indicator
Aspek
(C1)
Pengetahuan
(C2)
Pemahaman
(C3)
Penerapan
(C4)
Analisis
(C5)
Sintesis
(C6)
Penilaian
1. Memahami
pengertian
pertumbuhan dan
perkembangan pada
makhluk hidup
B1
2. Mengidentifikasi
faktor eksternal dan
faktor internal
yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan
tanaman
B2 B3 B4, B6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
3. Menjelaskan fungsi
faktor internal dan
faktor eksternal
pada pertumbuhan
tanaman
4. Memahami proses
pertumbuhan
danperkembangan
pada tanaman
B5
Ket :
B : SoalEssai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 11
SOAL EVALUASI
“Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan”
Nama :
Kelas :
Mata Pelajaran :
Tanggal :
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan ? (skor 3)
2. Sebutkan dua factor utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan ! (skor 1)
3. Apa saja faktor yang termasuk dalam factor luar atau factor eksternal ? (skor 2)
4. Sebutkan fungsi masing-masing faktor yang terdapat dalam factor eksternal ! (skor 5)
5. Apa yang terjadi jika suatu tumbuhan mengalami kekurangan unsur hara ? (skor 3)
6. Hormon merupakan salah satu factor intersel yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Apasajahormon-hormon tersebut dan berikan fungsi dari
masing-masing hormon tersebut ! (skor 6)
Pedomanpenilaian
Skor x 5 = Nilai Akhir
Ket:
Skor : skor yang didapatkan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Kunci Jawaban
1. Pertumbuhan adalah proses kenaikan massa dan volume yang irreversibel (tidak
kembali keasal) karena adanya tambahan substansi dan perubahan bentuk yang terjadi
selama proses tersebut.
Perkembanganadalah proses menujutercapainyakedewasaanatautingkat yang
lebihsempurna. Perkembangantidakdapatdinyatakansecarakuantitatif.
2. Dua factor utama:
- Faktor luar atau factor eksternal
- Faktor dalam atau faktor internal
3. Faktor eksternal
- Cahaya matahari
- Suhu
- Kelembaban
- Air dan unsure hara tanah
- pH
4. Fungsi:
- Cahaya berfungsi dalam menentukan proses fotosintesis tumbuhan, selain itu
mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap.
- Suhuber pengaruh terhadap kerja enzim-ensim yang membantu metabolisme
- Kelembaban berfungsi membantu ketersediaan air tetap berada di sekitar
tanamans ehingga sel-selnya akan dapat menyerap air dalam jumlah banyak
- Air berfungsi bagi tumbuhan adalah menentukan laju fotosintesis, sebagai pelarut
universal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, mengedarkan
hasil-hasil fotosintesis
- pH berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
5. Pertumbuhan dan perkembang tumbuhan akanmengalami hambatan, sehingga
tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan baik. Selain itu akan berdampak buruk bagi
tumbuhan yaitu kematian
6. Hormon:
a. Auksin
- Banyak terdapat pada ujung koleoptil
- Mendorong pemanjangan batang/pucuk
- Merangsang pertumbuhan akar adventif pada batang/stek batang
- Memacu dominasi tunas apikal (tunas diujung batang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
b. Giberelin
- Memacu pertumbuhan batang
- Merangsang perkecambahan biji dan tunas
- Merangsang pembentukan bunga
- Merangsang perkembangan buah tanpa biji (partenokarpi)
c. Sitokinin
- Memacu pembelahan sel dan pembentukan organ
- Menunda penuaan
- Memacu perkembangan kuncup samping
- Memacu perbesaran sel pada kotiledon dikotil.
d. Asam Absisat (ABA)
- Menghambat pertumbuhan (dormansi)
- Memacu pengguguran daun, bunga, dan buah
e. Gas Etilene
- Mempercepat pematangan buah, merangsang pembungaan, merangsang
penuaan dan pengguguran daun serta menghambat pemanjangan batang
f. Kalin
- Merangsang pertumbuhan bagian-bagian tanaman
Rhizokalin = akar
Filokalin = daun
Kaulokalin = batang
Anthokalin = bunga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI