plagiat merupakan tindakan tidak terpuji … · relationship between income level and consumers pe...
TRANSCRIPT
PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI TERHADAP PERSEPSI
KONSUMEN MENGENAI PRODUK, PROMOSI DAN HARGA JASA
TRANSPORTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN
Studi kasus : P.O Bejeu Jepara
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh :
Shaiful Anton Prasetyo
021334077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN MENGENAI PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA JASA
TRANSPORTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN Studi Kasus : Konsumen P.O. Bejeu Jepara
Shaiful Anton Prasetyo
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2008
Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan tingkat pendidikan dengan persepsi konsumen mengenai produk, 2) untuk mengetahui apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan tingkat pendidikan dengan persepsi konsumen mengenai promosi, 3) untuk mengetahui apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan tingkat pendidikan dengan persepsi konsemen mengenai harga, 4) untuk mengetahui apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan tingkat pendapatan dengan persepsi konsumen mengenai produk, 5) untuk mengetahui apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan tingkat pendapatan dengan persepsi konsumen mengenai promosi, 6) untuk mengetahui apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan tingkat pendapatan dengan persepsi konsumen mengenai harga. Penelitian ini dilakukan di perusahaan otobus Bejeu Jepara pada bulan September sampai Oktober 2007. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh konsumen P.O. Bejeu di Jepara. Sampel dari penelitian ini adalah konsumen P.O. Bejeu Jepara yang berjumlah 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi yang dikembangkan oleh Chow dengan taraf signifikasi (α = 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan tingkat pendidikan dengan persepsi konsumen mengenai produk ( ρ = 0,630 >α = 0,05). 2) tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan tingkat pendidikan dan persepsi konsumen mengenai promosi ( ρ = 0,315 > α = 0,05). 3) tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan tingkat pendidikan dan persepsi konsumen mengenai harga ( ρ = 0,538 > α = 0,05). 4) tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan tingkat pendapatan dan persepsi konsumen mengenai produk ( ρ = 0,418 > α = 0,05). 5) tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan tingkat pendapatan dan persepsi konsumen mengenai promosi ( ρ = 0,087 > α = 0,05). 6) tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap persepsi konsumen mengenai harga ( ρ = 0,621 > α = 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT THE INFLUENCE OF SOCIOECONOMIC STATUS TOWARD THE
CONSUMERS’ PERCEPTION CONCERNING PRODUCT , PROMOTION, AND COST TRANSPORTANTION PERCEIVED FROM
SEX A Case study : Consumers of P.O. Bejeu Jepara
Shaiful Anton Prasetyo Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
The objectives of study are: 1) to figure out whether sex influences the
relationship between educational level and constumers’ perception about product, 2) to find out whether sex influences the relationship between educational level and consumers’ precption about promotion, 3) to know whether sex influences the relationship between educational level and consumers’ perception about cost, 4) to figure out whether sex influences the relationship between income level and consumers’ perception about product, 5) to know whether sex influences the relationship between income level and consumers’ perception about promotion, 6) to find out whether sex influences the relationship between income level and consumers’ perception about cost. This research done in Bejeu Jepara Autobus Corporation from September to July 2007.
The technique employed in this research was purposive sampling. The data collection was done by using questionnaire. The data analysis technique in this research was regression analysis which developed by Chow with signification degree (α=0,05).
The findings of this research show that 1) sex doesn’t influence the relationship between educational level and constumers’ perception about product, (ρ= 0,630 > α = 0,05). 2) sex doesn’t influence the relationship between educational level and consumers’ preception about promotion, (ρ= 0,315 > α = 0,05). 3) sex doesn’t influence the relationship between educational level and consumers’ perception about cost, (ρ= 0,538 > α = 0,05). 4) sex doesn’t influence the relationship between income level and consumers’ perception about product, (ρ= 0,418 > α = 0,05). 5) sex doesn’t influence the relationship between income level and consumers’ perception about promotion, (ρ= 0,087 > α = 0,05). 6) sex doesn’t influence the relationship between income level and consumers’ perception about cost. (ρ= 0,621 > α = 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan …………………………………………………………………i
Daftar isi …………...…………………………………………………………....ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …......……..……………………….……1
B. Pembatasan Masalah ……………………………………….……..2
C. Perumusan Masalah……...…...……………………………………2
D. Tujuan Penelitian .……………………………………………..…3
E. Manfaat Penelitian ……….……………………………………..…4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoretik .………………………………………………..6
B. Kajian Hasil Penelitan yang Relevan...…………………………...28
C. Kerangka Berpikir ...……………………………………………...29
D. Paradigma Penelitian …………………………………………….33
E. Hipotesis ……... ………………………………………….……34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian….. ……………………………………………….36
B. Tempat dan Waktu Penelitian...… ……………………………….36
C. Subyek dan Obyek Penelitian ….. ……………………………….37
D. Populasi dan Sampel...….. ……………………………………….37
E. Variabel Penelitian ……... ……………………………………….38
F. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………….42
G. Uji Coba Instrumen……... ……………………………………….43
H. Teknik Analisis Data……. ……………………………………….44
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Profil Perusahaan ………………………………………………55
B. Jumlah Karyawan …………………………………………….57
C. Fasilitas ………………………………………………………58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB V ANALISIS DATA
A. Diskripsi Data……………………………………………………60
B. Analisis Data ……………………………………………….66
C. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………77
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .……………………………………………… . 87
B. Keterbatasan Penelitian ………………………………………...88
C. Saran …………………………………………………………88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada beberapa tahun yang lalu di Indonesia terjadi krisis yang membawa dampak
negatif bagi setiap sektor, baik sektor internal maupun sektor eksternal. Sektor
internal meliputi ketidak stabilan harga-harga kebutuhan pokok, sedangkan pada
sektor eksternal yaitu dengan naiknya harga minyak dunia. Salah satu terwujud dalam
kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), ini menyebabkan keniakan harga pada
semua sektor. Salah satunya ialah kenaikan tarif pada perusahaan yang bergerak di
bidang transportasi.
Disamping memberikan kesempatan berusaha kepada pengusaha jasa transportasi
darat, pengembangan kepariwisataan juga telah meningkatkan suhu persaingan
diantara pengelola jasa transportasi tersebut. Keadaan ini tentu menuntut kejelian
manajemen dalam menentukan kebijakan-kebijakan dalam memilih strategi
pemasaran yang ditempuh.
Dalam situasi persaingan yang ketat dan naiknya harga tarif seorang manajemen
dituntut kejelian dalam mencari informasi tentang kebutuhan atau keinginan
konsumen. Manajemen juga harus mengetahui factor-faktor apa saja yang
mempengaruhi konsumen dalam membeli atau mengapa konsumen menyukai suatu
produk atau jasa tertentu.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Oleh karena itu setiap pengusaha transportasi darat wajib menguasai dan memahami
berbagai aspek jasa yang diusahakannya. Para pengusaha harus tahu manfaat apa saja
yang diharapkan konsumen dari jasa yang dikonsumsinya.
Untuk itu manajemen dituntut dapat menentukan kebijaksanaan dalam memilih
strategi yang tepat dan saling menguntungkan sehingga dapat menimbulkan adanya
repeat-custumer.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis ingin mengetahui dan meneliti
tentang pemasaran jasa transportasi darat, khususnya mengenai masalah bagaimana
pengaruh status sosial ekonomi terhadap persepsi konsumen mengenai produk,
promosi dan harga ditinjau dari jenis kelamin.
B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis hanya melakukan penelitian tentang pengaruh
jenis kelamin terhadap hubungan antara status sosal ekonomi dan persepsi konsumen
mengenai produk, promosi dan harga. Atribut tempat tidak penulis teliti karena
pertimbangan bahwa atribut tempat tidak berkaitan langsung dengan proses produksi
perusahaan. Untuk perusahaan angkutan penumpangproses konsumsi penumpang
yaitu pada saat penumpang berada dalam bus, sepanjang perjalanan, hingga
penumpang sampai pada kota tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
C. Perumusan Masalah
1. Masalah Umum
Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara status sosial
ekonomi dan persepsi konsumen mengenai produk, promosi dan harga jasa
transportasi?
2. Masalah Khusus
a. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendidikan dan persepsi konsumen mengenai produk?
b. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendidikan dan persepsi konsumen mengenai promosi?
c. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendidikan dan persepsi konsumen mengenai harga?
d. Apakah ada pengeruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendapatan dan persepsi konsumen mengenai produk?
e. Apakah ada pengeruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendapatan dan persepsi konsumen mengenai promosi?
f. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendapatan dan persepsi konsumen mengenai harga?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan
antara status sosial ekonomi dan persepsi konsumen mengenai produk, promsi
dan harga jasa transportasi.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan
antara tingkat pendidikan dan persepsi konsumen mengenai produk,
promosi dan harga.
b. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan
antara tingkat pendapatan dan persepsi konsumen mengenai produk,
promosi dan harga.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan Otobus Bejeu Jepara
Hasil penilitian ini diharapkan dapat membantu manajemen dalam
mengetahui pengauh jenis kelamin tehadap hubungan antara status sosial
ekonomi dan persepsi konsumen mengenai produk, pormosi dan harga.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan bahan perpustakaan
dan informasi bagi mahasiswa lain yang tertarik dengan penelitian sejenis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Bagi Penulis
Melalui penenlitian ini penulis dapat membandingkan teori-teori yang didapat
dibangku kuliah dengan kenyataan yang dijalankan oleh perusahaan secara
nyata. Selain itu penulis dapat menerima wawasan yang lebih luas tentang arti
dari konsumen itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Kerangka Teoretik
1. Persepsi Konsumen
a. Pengertian persepsi
Persepsi sering diartikan sebgai pengalaman tentang objek, peristiwa
atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan. Persepsi adalah sejumlah indera yang disatukan dan
dikoordinasi didalam pusat syaraf yng lebih tinggi (otak) sehingga manusia
bisa mengenali dan menilai objek.(Rahmat, 1986)
Selain pengertian diatas persepsi juga dapat diartikan sebagai proses
yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan
meng interprestasi masukan –masukan informasi yang menciptakan gambaran
dunia yang memiliki arti ( Kotler, 2002: 198).
Selain dipengaruhi oleh rangsangan fisik, persepsi sesorang juga
berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang
bersangkutan. Pada obyek yang sama beberapa orang dapat memiliki persepsi
yang berbeda terhadap obyek tersebut, hal ini dipengaruhi oleh perhatian
selektif, distorsi selektif, dan ingatan selektif. Perhatian selektif merupakan
kondisi penyaringan terhadap rangsangan-rangsangan informasi yang diterima
seseorang. Hal ini disebabkan sesorang tidak mampu untuk menampung 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
rangsangan informasi yang banyak, sehingga dari seluruh rangsangan tersebut
hanya sebagian saja yang akan menjadi perhatiannya, yaitu rangsangan
informasi yang telah diseleksinya.
Distorsi selektif merupakan kecenderungan seseorang untuk
mengubah rangsangan informasi yang telah diseleksi sedemikian rupa
bermakna baginya dan mendukung pra konsepsi mereka. Menurut Kotler
(2002:196 ) distorsi selektif ini merupakan kondisi yang tidak dapat
dimanipulasi oleh pemasar.
Ingatan selektif merupakan tindakan seorang individu untuk
mengingat informasi yang mendukung pandangan dan keyakinannya. Dengan
demikian, hal-hal yang baik tentang produk atau jasa akan selalu diingat oleh
konsumen, demikian pula dengan hal-hal yang disukai juga akan selalu
diingat oleh konsumen.
Para pengikut aliran gestalt menyatakan bahwa dalam persepsi,
cenderung untuk menyusun stimulus-stimulus sepanjang garis tendensi-
tendensi alamiah tertentu yang mungkin berkaitan dengan fungsi menyusun
dan mengelompok-kelompokan yang terdapat dalam otak.
Dari uraian diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa persepsi adalah proses
pemahaman dan menginterpretasikan rangsangan dari luar tentang apa yang
ditangkap oleh indranya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
b. Proses mempersepsi
Biasanya manusia menyadari proses yang menentukan persepsinya.
Apakah terjadi persepsi penglihatan, pendengaran ataupun rabaan, jarang
sekali mereka terhenti untuk menganalisis sensasi-sensasi yang masuk dan
dasar intreprestasi yang berarti. Hal ini merupakan pendekatan manusia yang
memiliki bermacam-macam karakteristik yang berbeda-beda terhadap setiap
hal yang sudah dikenal yang ada dalam lingkungan sekitar. Sebagaimana
karakteristik tersebut menentukan bagaimana cara mempersepsi situasi
sekarang dan tidak bisa lepas dari adanya pengalaman masa lalu kalau
pengalaman itu sering muncul, maka reaksi manusia lalu menjadi salah satu
kebiasaan.
c. Persepsi konsumen mengenai promosi
Umumnya persepsi konsumen mengenai promosi dapat dilihat
sebagaimana promosi tersebut dapat menggugah perasaan dan menarik
perhatian dari konsumen tersebut. Secara real konsumen menginginkan
sesuatu yang beda dari yang pernah ada entah dengan wujud penampilan
yang beda dengan yang lainnya. Maka dapat dikatakan bahwa dengan
penampilan yang cenderung lain akan menimbulkan rasa ingin tahu dari
konsumen tersebut untuk mencoba bagaimana bila ia mencoba dan dari situ
pula rasa konsumen dapat menilai pelayanan jasa yang diberikan
perusahaan tersebut betul-betul sesuai dengan promosi yang ditawarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
d. Persepsi konsumen mengenai harga
Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (Bei dan Chio, 2001: 126)
menyatakan bahwa kualitas jasa, kualitas produk, dan harga mempengaruhi
kepuasan konsumen. Anderson, Fornel, dan Lehman ( Bei dan Chiao, 2001:
129 ) menyatakan bahwa harga sebagai faktor penting dalam kepuasan
konsumen, karena ketika konsumen mengevaluasi nilai dari jasa yang
diterimanya, pada umumnya mereka berpikir tentang harga untuk
memperoleh nilai tersebut.
Zeithaml menyatakan bahwa dari konsep kognitif, harga adalah
sesuatu yang harus diberikan atau dikorbankan untuk memperoleh produk
atau jasa tertentu ( Bei dan Chiao, 2001: 129 ). Pengertian harga dari
pandangan konsumen adalah harga yang dipersepsikan konsumen, yaitu
persepsi terhadap harga bagi konsumen lebih penting dari pada harga dalam
moneter.
Pada umumnya, persepsi mengenai harga yang rendah diartikan
sebagai pengorbanan yang rendah atau kecil, yang selanjutnya dapat
menimbulkan kepuasan yang tinggi. Menimbulkan kepuasaan yang tinggi
dimaksudkan bahwa dengan harga yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat atau dengan kata lain harga yang telah dikeluarkan oleh
perusahaan sangat diharapkan oleh konsumen pengguna jasa tersebut.
Sangat diharapkan dimaksudkan sebagai harga yang bisa mengerti akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
kondisi dari konsumen tersebut. Namun harga yang dikeluarkan oleh
perusahaan itu masih dalam kondisi yang sewajarnya.
e. Persepsi konsumen mengenai produk
Menurut Bei dan Chiao (2001: 129 ) sebagian riset tentang pemasaran
jasa yang telah banyak dilakukan bertujuan untuk menemukan konstruk dan
dimensi dari kualitas jasa, atau hubungan kualitas jasa dengan kepuasan dan
loyalitas konsumen. Dalam kenyataannya, sebian besar industri jasa selain
menawarkan intangible product juga menawakan tangible product.
Tangible product dari suatu jasa adalah lingkungan fisik dan peralatan yang
menyertai intangible product (Bei dan Chiao, 2001:129). Produk fisik hanya
merupakan bagian kecil dari kualitas fisik keseluruhan dari suatu jasa.
Berdasarkan kajian terhadap 32 penelitian tentang industri jasa,
Cronin, Brandy, dan Hult (Bei dan Chiao, 2001: 129) mengemukakan
bahwa tangible quality dari suatu jasa dapat dicakup dalam model kepuasan
konsumen dalam riset-riset mendatang. Menurut Brucks, Zeithaml, dan
Naylor, persepsi terhadap kualitas Tangible Product memegang peranan
penting dalam pengambilan keputusan pembelian.
2. Status Sosial Ekonomi
Status adalah kedudukan dalam suatu kelompok dan hubungannya
dengan anggota lainnya itu atau kedudukan suatu kelompok berbanding
dengan kelompok lainnya yang lebih besar jumlahnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2.1 Status sosial
Status sosial selalu mengacu pada kedudukan khusus seseorang dalam
masyarakatnya berhubungan dengan orang lain dalam lingkunagn yang
disertainya, status sosial bukannya terbatas pada statusnya dalam kelompok
kelompok yang berlainan.
2.2 Stratifikasi masyarakat
Startifikasi masyarakat adalah pembagian masyarakat secara vertikal
menurut tingkat status sosial yang berlainan. ( Joshep S. Roucek dan
Rolland L. Warren, pengantar sosiolog, 1984:79)
Menurut Mayor Polak dalam bukunya Ichtisar Sosiologi Suatu Pengantar
(1964:367) status sosial ekonomi dimaksudkan sebagai kedudukan ekonomi
seseorang dalam masyarakatnya. Dan mempunyai dua aspek :
a. Aspek yang statis dimaksudkan sifatnya yang hirakis ialah mengandung
perbandingan tinggi atau rendahnya secara relative terhadap status-status
lainnya.
b. Aspek yang relative dinamis, dimaksudkan peranan sosial yang diharapkan
dari seseorang yang menduduki status tersebut.
Jadi setap orang akan mempunyai status atau kedudukan yang berbeda
satu dengan lainya tergantung dari posisi dan peranannya dalam masyarakat.
3. jenis kelamin
Jenis kelamin dibedakan dua macam yakni pria dan wanita, keduanya
memiliki perbedaan yang sangat mencolok baik dalam masalah fisik begitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pula tentang penilaian suatu produk menurut persepsinya masing-masing.
Umumnya para wanita lebih condong melakukan penilaiannya terhadap
suatu produk dengan keadaan kenyamanan suatu produk yang ditawarkan
oleh perusahaan misalnya kenyamanan dalam hal fasilitas pelayanan, hal
ini bisa terlihat dengan adanya fisik wanita cenderung lemah bila
dibandingkan dengan fisik pria. Dalam hal persepsi konsumen khususnya
wanita lebih memilih produk yang baru. Hal ini juga bisa berbanding
terbalik dengan kondisi pria. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan
karakteristik keduanya. Perbedaan karakteristik dapat dilihat dari pola
pikirannya, pria mendekati masalah terutama dari luar dengan memakai
pikiran nya. Ia (pria) cenderung mendekati suatu masalah sebagai seorang
pengamat yang bersifat objektif. Sedangkan wanita mendekati masalah dari
dalam dengan memakai hatinya. Ia (wanita) ingin terlibat dengan persoalan,
wanita menangani masalah dan berfikir tentang suatu soal sampai hal yang
sekecil-kecilnya. Ini bisa terlihat dalam hal persepsinya mengenai suatu
produk, misal barang yang akan dibeli atau dipakainya pun diteliti dengan
cermat. Perbedaan mengenai pola perasaan dapat dilihat pria yang lebih
dominan dalam hal pemikiran yang objektif ia lebih berusaha memecahkan
suatu masalah dengan tidak melibatkan perasaan senang maupun tidak
senang sedangkan wanita lebih cenderung berusaha memecahkan masalah
dengan melibatkan perasaan. Hal ini bisa untuk lebih diperhatikan lagi
tentang kegiatan pemasaran yang sesuai dengan kondisi tersebut. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
demikian mengandung arti perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan
perempuan yang secara biologis serta memiliki perbedaan dan ciri-ciri
sendiri. Jenis kelamin berarti perbedaan laki-laki dan perempuan sebagai
makhluk yang secara kodrati memiliki fungsi-fungsi organisme yang
berbeda. Dalam arti perbedaan jenis kelamin pengertian pria atau laki-laki
dan perempuan terpisah secara biologis. Laki-laki memiliki fisik yang kuat,
otot yang kuat, memiliki jakun, bersuara berat, memiliki penis, tertis,
sperma, yang berfungsi untuk alat reproduksi dalam meneruskan keturunan.
Perempuan dan laki-laki memiliki ciri-ciri yang berbeda. Perempuan
memiliki hormone yang berbeda dengan laki-laki, sehingga terjadi
menstruasi, perasaan yang sensitif, serta ciri-ciri fisik dan postur tubuh yang
berbeda dengan laki-laki, seperti bentuk pinggul yang lebih besar dari pada
laki-laki.
Secara biologis alat-alat biologis melekat pada laki-laki dan
perempuan selamanya, fungsinya tidak dapat dipertukarkan. Secara
permanen tidak berubah dan merupakan ketentuan biologis atau keturunan
Tuhan (kodrat). Sementara itu gender adalah pembagian laki-laki dan
perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun cultural. Misalnya
perempuan dianggap lemah lembut, emosional, keibuan dan lain sebagainya
4. Konsep Pemasaran
Dalam melakukan kegiatan usahanya para pengusaha acap kali
mengalami berbagai macam kesulitan yang menyebabkan terjadinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
penyimpangan antara rencana dengan realisasi. Kenyataan ini memaksa
pengusaha untuk mengakui pentingnya peranan pemasaran, juga cara-cara
dan falsafah pemasaran. Cara dan falsafah pemsaran ini disebut konsep
pemasaran.
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi adalah meliputi penentuan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran (target market) dan pemberi keputusan yang di inginkan secara
efektif dan efisien dari yang dilakukan oleh pesaing.
Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan konsumen. Dengan demikian kegiatan dalam
perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk
memenuhi tujuan tersebut, baik dari segi personalia, produksi, keuangan dan
riset.
5. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen dapat didefinisikan menurut beberapa ahli dalam
buku mereka masing-masing. John C. Mowen dan Michael Minor
mendefisinikan perilaku konsumen sebagai suatu studi tentang unit pembelian
( buying unit ) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi,
dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide. David L. Louden
dan Albert J. Della Bitta mendefisinikan perilaku konsumen sebagai suatu
proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secar fisik yang
dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, mengunakan atau dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mempergunakan barang-barang dan jasa. Sementara itu, pendapat Nessim
Hanna dan Richatd Wozniak adalah bahwa perilaku konsumen merupakan
suatu bagian dari aktivitas-aktivitas kehidupan manusia, termasuk segala
sesuatu yang teringat olehnya akan barang atau jasa yang dapat diupayakan
sehingga ia akhirnya menjadi konsumen.
Dari beberapa contoh definisi perilaku konsumen diatas serta contoh-
contoh lain yang walaupun tidak disajikan, kiranya dapat disimpulkan bahwa
perilaku konsumen adalah suatu tindakan-tindakan nyata individu atau
kumpulan individu, misalnya suatu organisasi yang dipengaruhi oleh aspek
eksternal dan internal yang mengarahkan mereka untuk memilih dan
mengkonsumsi barang atau jasa yang diinginkan.
Dalam hal memilih dan mengkonsumsi barang atau jasa yang
diinginkan setidaknya konsumen mempunyai kepercayaan, sikap, dan
perilaku. Konsep kepercayaan, sikap, dan perilaku adalah saling berhubungan
erat. Mowen dan Minor menyatakan bahwa kerethubungan itu didominasi
oleh atribut produk. Atribut adalah fitur produk dimana konsumen
membentuk kepercayaan. Bagaimana atribut produk dan faktor-faktor lainnya
mempengaruhi pembentukan serta perubahan kepercayaan, sikap dan perilaku
konsumen. Mungkin merupakan sebagian atau serangkaian ide perilaku
konsumen yang terpenting bagi manajer pemasaran. Berikut ini uraian singkat
tentang kepercayaan konsumen, sikap, dan perilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
a. Konsep Kepercayaan Konsumen
Kepercayan konsumen adalah semua pengetahuan yang dimiliki
konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang obyek,
atribut dan manfaatnya. Atribut intrinsic merupakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan sifat actual produk,sedangkan atribut ekstrinsik adalah
segala sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk seperti nama,
merk, dan label.
b. Sikap Konsumen
Sikap menurut Thurstone yang dikutip Mowen dan Minor
didefisinikan sebagai afeksi atau perasaan untuk atau terhadap suatu
rangsangan. Defisinisi yang lain adalah bahwa sikap merupakan inti dari
rasa suka dan tidak suka terhadap sesuatu. Jadi, mengingat kepercayaan
merupakan pengetahuan kognitif tentang suatu obyek, maka sikap
merupakan tanggapan perasaan atau afektif tentang sebuah obyek.
c. Perilaku dan Keinginan untuk Berperilaku
Perilaku konsumen terdiri dari semua tindakan konsumen untuk
memperoleh, mengunakan dan membuang barang atau jasa. Sebelum
bertindak, seseorang sering kali mengembangkan keinginan berperilaku
berdasarkan keinginan tindakan yang akan dilakukan. Keinginan berperilaku
didefisinikan sebagai keinginan konsumen untuk berperilaku menurut cara
tertentu dalam rangka memiliki, membuang, dan menggunakan produk atau
jasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Pemahaman terhadap perilaku konsumen ini sangat penting untuk
keberhasilan dari system pemasaran suatu perusahaan. Ada berbagai
macam
alasan yang mempengaruhi seorang pembeli suatu produk. Selain jenis
produk, faktor demografi dan faktor ekonomis, faktor psikologis juga turut
mempengaruhi pembelian seseorang. Faktor psikologis adalah sikap, minat,
motif serta kepribadian seseorang atau konsumen. Kegiatan pemasaran
dimaksudkan untuk mempengaruhi konsumen agar bersedia membeli
barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.hal yang penting bagi
menajer pemasaran untuk memahami mengapa dan bagaimana tingkah laku
konsumen, sehingga perusahaan dapat mengembangkan strategi
pemasarannya.
Pada awalnya seorang konsumen menganggap bahwa dorongan untuk
melakukan tindakan pemilihan diantara berbagai jenis barang dan jasa serta
berbagai merek yang ada adalah karena konsumen berpendapat bahwa
kualitas dari barang dan jasa yang dipilihnya dianggap yang paling baik atau
yang paling murah harganya. Namun kenyataannya sering kali
pertimbangan yang dipakai tidak hanya mempertimbangkan kualitas atau
harga saja, tetapi ada faktor lain yang menimbulkan keputusan-keputusan
dalam pembelian suatu barang atau jasa. Misalnya rasa harga diri, ikut
ikutan, tidak mau kalah dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Umumnya konsumen melakukan pembelian suatu barang atau jasa
adalah karena kebutuhan. Kebutuhan dalam hal ini sangat relative, artinya
ada kebutuhan yang mendesak, kebutuhan agak mendesak dan kebutuhan
tidak terlalu mendesak. Berdasarkan hal ini kita harus tahu mengapa
seseorang membutuhkan suatu barang atau jasa tertentu. Tapi jika hanya
mengetahui kebutuhan-kebutuhan tertentu dari konsumen terhadap barang
atau jasa , perusahaan baru mampu memdorong seseorang untuk melakukan
pembelian terhadap barang atau jasa tanpa mengabaikan keputusannya
sebagai tujuan
5 1 Model Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen dalam pembelian tidak sederhana. Pemahaman
akan perilaku ini menjadi tugas yang penting bagi manajemen pemasaran.
Pasar konsumen terdiri dari semua individu dan rumah tangga yang membeli
atau memperoleh barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Pembelian yang konsumen melakukan karena dipengaruhi oleh faktor yang
berbeda-beda untuk masing-masing pembeli. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Kebudayaan
2. Kelas sosial
3. Kelompok reverensi kecil
4. Keluarga
5. Pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
6. Kepribadian
7. Sikap dan kepercayaan
8. konsep diri
5.2.1 Kebudayaan
Kebudayaan menyangkut segala aspek kehidupan manusia dan merupakan
faktor penentu paling pokok dari keinginan dan perilaku seseorang. Dalam
kenyataannya perilaku manusia ditentukan oleh kebudayaan
5.2.2 Klas Sosial
Pada pokoknya masyarakat dikelompokan menjadi tiga golongan. Golongan
itu adalah:
- Golongan atas, seperti pengusaha kaya, pejabat tinggi.
- Golongan menengah, seperti karyawan instansi pemerintah dan
pengusaha menengah.
- Golongan rendah, seperti buruh pabrik, tukang becak, pegawai rendah
atau kecil
Dalam hal ini tidak berarti bahwa klas atas lebih bahagia dari kelas lainnya.
Diantara kelas-kelas tersebut juga terdapat perbedaan secara psikologis. Ini
akan nampak pada saat mereka memberikan tanggapan terhadap suatu
produk.
5.2.3 Kelompok referensi kecil
Kelompok sering digunakan sebagai pedoman oleh konsumen dalam
bertingkah laku.kelompok disini misalnya serikat buruh, perkumpulan agama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
serta lingkungan rumah tangga. Masing-masing kelompok memiliki pelapor
yang dapat
Mempengaruhi anggota kelompoknya. Maka menjadi tugas manajer
pemasaran yakni untuk mencari tahu siapa pelapor dalam suatu kelompok
referensi kecil tersebut.
5 .2.4 Keluarga
Dalam suatu keluarga masing-masing anggota memiliki sikap pembelian yang
berbeda akibat dari perbedaan selera dan keinginan. Dalam hal ini perlu
diselusuri siapa yang mempengaruhi, yang membuat keputusan.
5 2.5 Pengalaman
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah
laku, dari perbuatannya dimasa lalu seseorang dapat mempelajari sesuatu,
sebab dengan belajar orang memperoleh pengalaman.
5 2.6 Kepribadian.
Dapat diartikan sebagai pola sikap individu yang dapat menentukan
tanggapan untuk bertingkah laku. Kepribadian mempengaruhi pandangan dan
perilaku pembelian seseorang.
5 .2.7 Sikap dan Kepercayaan
Dua ini saling mempengaruhi, yang paling memenonjol adalah perasaan
emosional seseorang terhadap suatu barang, jasa atau merk produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
5 .2.8 Konsep Diri
Konsep diri merupakan pandangan untuk melihat kemampuan dirinya dalam
hal melakukan suatu pembelian. Dengan begitu seseorang akan mengetahui
sejauh mana dirinya bisa menjadi konsumen yang bisa dengan tepat
memanfaatkan produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Marketing mix adalah istilah yang dikembangkan dan digunakan
secara gabungan dalam menentukan empat masalah yang terpisah yaitu
produk, lokasi, promosi dan harga. Marketing mix merupakan inti dari sistem
pemasaran perusahaan, yang secara definitif dapat dinyatakan sebagai
kombinasidari empat variabel yang merupakan inti sistem pemasaran
perusahaan yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem
distribusi “Basu Swastha D.H dan Irawan”
Tujuan dari diciptakan dan dilaksanaannya marketing mix adalah
untuk memuaskan konsumen.
1. Produk
Dalam situasi persaingan , perusahan harus saling merebut
pangsa pasar yang ada ( konsumen ) karena konsumen akan memilih
produk yang ada di pasar disesuaikan dengan keinginan dan
kemampuannya. Dalam jasa transportasi darat produk utamanya adalah
penyediaan fasilitas alat angkut atau kendaraan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2. Harga
Harga merupakan jumlah uang yang haru dibayar oleh
konsumen untuk mendapatkan suatu produk/jasa. Dalam perekonomian,
untuk mengadakan pertukaran atau mengukur nilai suatu barang
digunakan uang dan istilah yang dipakai adalah harga. Jumlah uang yang
digunakan dalam pertukaran mencerminkan tingkat harga diri suatu
barang. Apabila harga suatu produk yang dibeli konsumen mampu
memuaskan konsumen, maka dikatakan bahwa penjualan perusahaan
berada pada tingkat yang memuaskan bila diukur kedalam nilai rupiah.
3. Lokasi
Usaha jasa transprotasi adalah jasa memindahkan orang atau barang
dari suatu tempat tertentu ketempat yang lain. Penentuan lokasi yang tepat
berarti telah mengatasi setidaknya satu masalah yaitu pendristribusian
produk.
4. Promosi
Promosi dan publikasi secara sederhana bertujuan untuk memberitahu
kepada orang lain bahwa ada produk yang ditawarkan untuk dijual.
Suksesnya kegiatan promosi tergantung kepada produk yang akan dijual,
apakah produk yang dipropagandakan itu benar-benar memenuhi
kenginan masyarakat sehingga dapat memenuhi harapan-harapannya.
Promosi meliputi setiap bentuk yang dibayar dari presentasi non-personal
dan promosi gagasan, barang-barang atau jasa-jasa oleh suatu sponsor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
yang diketahui. Jelaslah bahwa promosi dapat diklasifikasikan menjadi
dua tipe utama: 1. iklan produk, dan 2. iklan institusional dibuat untuk
menciptakan sikap yang baik terhadap suatu lembaga. Oleh karena itu,
perhatian utama kita adalah terhadap suatu pemakaian iklan sebagai alat
penjualan. Oleh karena itu perlu menilai kesempatan untuk memanfaatkan
iklan konsumen, untuk dapat memanfaatkan kesempatan dan merangsang
permintaan yang selektif melalui iklan yang ditujukan kepada konsumen,
maka faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut:
Pertama, iklan mungkin lebih efektif jika perusahaan mengikuti tren
permintaan primer dan bukan sebaliknya.
Kondisi kedua yang menentukan kesempatan perusahaan untuk dapat
mempengaruhi permintaaan ialah adanya kesempatan luas untuk
diferensiasi produk. Jika produk cukup dapat dideferensiasi, maka besar
kemungkinan iklan itu akan efektif. Sebaliknya, iklan tidak banyak
manfaatnya jika terdapat kecenderungan berbagai produsen menghasilkan
produk yang sama.
Kondisi yang ketiga dalah peranana relatif dari kualitas yang tersembunyi
dari produk tersebut dari konsumen. Kualitas yang tersembunyi ini adalah
lawan dari kualitas yang dapat dilihat dan dinilai. Jika kualitas yang
tersembunyi itu ada, maka konsumen akan cenderung mempercayai merek
tiu, dan iklan dapat digunakan untuk mengasosiasikan adanya kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
tersebut dengan mereknya. Sebaliknya, jika cirri-ciri suatu produk yang
penting bagi konsumen dapat dinilai pada waktu pembelian, maka merek
itu cenderung kehilangan sebagian maknanya, dan iklan tidak dibutuhkan
untuk membangkitkan asosiasi mental mengenai ciri-ciri ini.
Kondisi yang keempat adalah motif pembelian emosional yang kuat yang
dapat dipakai dalam himbauan iklan kepada konsumen. Sebaliknya, jika
daya-tarik yang kuat itu tidak dapat dipakai secara efektif, maka
kesempatan iklan itu tidak begitu bermanfaat.
Kondisi kelima yang penting adalah apakah operasi perusahaan itu ada
memberikan banyak hal bagi iklan dan promosi produknya untuk
mencapai pasar yang hendak dijangkau. Iklan haruslah dilaksanakan
dalam skala cukup besar untuk membuat kesan efektif terhadap pasarnya.
Setelah menilai kesempatan untuk memanfaatkan iklan konsumen, maka
sekarang eksekutif dapat menentukan peranannya dalam perpaduan
penjualan. Walaupun iklan konsumen mungkin merupakan satu-satunya
metpde promosi yang dipakai dalam kasus-kasus tertentu yang luar biasa,
namun lebih lazim unsure-unsur penjualan lain seperti kewiraniagaan dan
usaha-usaha promosi stand, juga dimasukkan kedalam promosi tersebut.
Proses penentuan metode yang akan dipakai ini dimulai dengan
penaksiran yang seksama terhadap kesempatan yang dapat memberikan
sumbangan berguna bagi tercapainya tujuan yang dikehendaki. Iklan
konsumen sebaiknya diutamakan dalam keadaan berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Pertama, jika penilaian menunjukan bahwa kondisi sangat baik untuk
mempengaruhi penilaian konsumendan untuk menciptakan tindakan
pembelian yang cepat melalui iklan konsumen itu.
Kedua, jika analisa membawa kepada kesimpulan kewiraniagaan tidak
penting dalam pemasaran yang menguntungkan produk ini
Ketiga, jika usaha promosi stand dan metode-metode penjualan
lainnya, jika dipakai sendirian, ternyata kurang memberikan harapandalam
menigkatkan penjualan daripada iklan konsumen.
6. Kepuasan dan Loyalitas Konsumen
a. Kepuasan Pelanggan
terdapat beberapa defisinisi mengenai kepuasan pelanggan yang
dikemukan oleh beberapa ahli. Namun, defisinisi yang banyak diaci adalah
dari Oliver (1997) yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan
didefisinisikan sebagai evaluasi purnabeli, di mana persepsi terhadap kinerja
alternative produk/jasa yang dipilih memenuhi atau melebihi harapan sebelum
pembelian. Apabila persepsi terhadap kinerja tidak dapat memenuhi harapan,
maka yang terjadi adalah tidak kepuasan.
Pemahaman mengenai ketidakpuasan lebih daminan dibandingkan
dengan kepuasan pelanggan. Dalam hal kedikpuasan, riset banyak diarahkan
pada aspek disonasi dan perilaku komplain. Disonansi berkaitan dengan
keragu-raguan atas pilihan dan keputusan pembelian yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Dalam hal ini konsumen bimbang apakah ia telah memilih produk yang tepat
atau tidak.
b. Mengukur Kepuasan Pelanggan
apa saja konsep yang dipakai untuk mengukur kepuasan pelanggan?
Berikut ini adalah 6 konsep yang umum dipakai. Berikut ini paparannya.
1. Kepuasan pelanggan keseluruhan. Caranya, yaitu dengan menanyakan
pelanggan mengenai tingkat kepuasan atas jasa yang bersangkutan serta
menilai dan membandingkannya dengan tingkat kepuasan pelanggan
keseluruhan atas jasa yang mereka terima dari para pesaing.
2. Dimensi kepuasan pelanggan. Prosesnya melalui empat langkah. Pertama,
mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci kepuasan pelanggan. Kedua,
meminta pelanggan menilai jasa perusaan berdasarkan item-item spesifik
seperti kecepatan layanan atau keramahan staf pelayanan terhadap
pelanggan. Ketiga, meminta pelanggan menilai jasa pesaing melalui atau
berdasarkan item-item spesifikasi yang sama. Keempat, meminta
pelanggan memntukan dimensi-dimensi yang menurut mereka ada
dikelompok penting dalam menilai kepuasan pelanggan keseluruhan.
3. Konfirmasi harapan. Pada acara ini, kepuasan tidak diukur langsung,
namun disimpulkan berdasarkan kesesuaian antar harapan pelanggan
dengan kinerja actual jasa yang dijual perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
4. Minat pembelian ulang. Kepuasaan pelanggan diukur berdasarkan apakah
mereka akan mengadakan pembelian ulang atas jasa yang sama yang dia
konsumsi.
5. kesediaan untuk merekomendasi. Cara ini merupakan ukuran yang
penting, apalagi bagi jasa yang pembelian ulangnya relatif slama, seperti
jasa pendidikan tinggi.
6. ketidakpuasan pelanggan. Dapat dikaji misalnya dalam hal komplain,
biaya garasi, word of mouth yang negatif, serta defections.
c. Loyalitas pelanggan
Loyalitas pelanggan menurut Dick dan Basu (dalam Fandi, 2000)
didefinisikan sebagai komitmen pelanggan terhadap suatu merek dab
pemasok, berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercemin dalam
pembelian ualang yang konsisten. Definisi ini mencakup duahal penting, yaitu
loyalitas sebagai sikap. Kombinasi kedua komponen akan menghasilkan
empat situasi. Untuk mengkaitkan antara tingkat kepuasan dan tingkat
loyalitas menurut Schnaars (dalam Fandi, 2000) akan dihasilkan empat
alternative situasi yaitu failures, forced loyality, defectors, dan successes.
Kondisi failures dicirikan dengan kondisi tidak puas dan tidak loyal. Forced
loyality dicirikan dengan kondisi tidak puas, namun ada perasaan terikat pada
program promosi yang dicanangkan perusahaan sehingga tetap menjadi loyal.
Sedangkan defctors dicirikan sebagai tingkat kepuasan yang tinggi, tetapi
merasa tidak harus terikat dengan produk tersebut, dan successes dicirikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
sebagai konsumen yang merasa puas dan saling mungkin untuk memberikan
word of mounth yang positif.
Loyalitas pelanggan sering dihubungkan dengan loyalitas merek. Ada dua
perspektif, yaitu perspektif perilaku dengan perspektif sikap. Penjelasannya
sebagai berikut:
c.1 Perspektif perilaku. Dalam perspektif ini , loyalitas merek diartikan
sebagai pembelian ulang suatu merek secar konsisten oleh pelanggan.
Dalam kenyataannya, jarang dijumpai pelanggan yang setia 100% hanya
pada merek tertentu. Oleh karena itu, loyalitas merek dapat diukur
misalnya melalui proporsi dan rentetan pembeli
c.2 Perspektif sikap. Bahwa pembelian ulang tidak dapat menjelaskan apakah
konsumen benar-benar lebih menyukai merek tertentu dibandingkan
dengan merek lain atau karena berada dalam situasi dipengaruhi oleh
aspek lain. Oleh karena itu, dalam pengukuran loyalitas merek, sikap
pelanggan terhadap merek juga harus diteliti. Bila sikap pelanggan lebih
positif terhadap merek tertentu dibandingkan dengan merek-merek lain,
maka ia dapat dikatakan loyal terhadap merek bersangkutan.
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Dari peneliti sebelumnya”Persepsi konsumen terhadap produk,
promosi dan harga” bertujuan untuk mengetahui tanggapan konsumen
mengenai produk promosi dan harga. Peneliti menyimpulkan bahwa jumlah
penumpang sebagian pria sebesar 65 %, berprofesi sebagai mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
ataupun pelajar sebesar 31 % sebagian besar penumpang berlatar belakang
pendidikan SLTA dan sebagian besar penumpang telah lebih dari dua kali.
Selain hal tersebut peneliti sebelumnya juga menunjukan bahwa penumpang
telah setuju dengan apa yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dengan kata
lain perusahaan telah memenuhi harapan-harapan konsumen pengguna jasa
transportasi tersebut. Namun konsumen lebih perhatian utama terhadap
harapannya mengenai produk yang telah dikeluarkan oleh perusahaan
tersebut, sedangkan untuk atribut promosi maupun harga kurang mendapatkan
perhatian utama dari konsumen. Hal ini terjadi karena sebagian besar
penumpang merupakan pelanggan, sehingga mereka telah akrab dengan
kualitas produk yang ditawarkan perusahaan tersebut sehingga kurang
memperhatikan atribut promosi dan harga.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat pendidikan dan
persepsi konsumen mengenai produk, promosi dan harga.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:232), pendidikan diartikan
sebagai proses perubahan tingkah laku seseorang atau kelompok orang, dalam
usaha untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Hal yang hampir sama dikatakan oleh Soedjono Soekanto yang
mendefinisikan pendidikan sebagai pemberian nilai-nilai tertentu bagi
manusia terutama dalam membuka pikirannya, menerima hal-hal yang baru
dan juga bagaimana berfikir alamiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu proses perubahan
kelakuan manusia dalam pengetahuan, cara berfikir, perasaan, dan sikap
mental. Pendidikan dikatakan suatu proses, bahwa pendidikan tidak akan
pernah berhenti, tetapi akan terus berlangsung seumur hidup manusia.
Hasil dari pendidikan tersebut akan mempengaruhi cara bereaksi, cara sikap,
dan berfikir terhadap pencapaian tujuan yang tentunya terdapat perbedaan
sesuai dengan tingkatan pendidikan. Pendidikan terbagi dalam berbagai
tingkatan, tingkatan tersebut dapat dikatakan sebagai tingkatan tinggi dan
tingkatan rendah, yang dimaksud dengan pendidikan konsumen di sini adalah
tingkat pendidikan tinggi dan tingkat pendidikan rendah. Tingkat pendidikan
yang tinggi adalah pendidikan yang ditempuh konsumen berdasarkan jenjang
pendidikan formal yakni D I, D II, D III, S I. Tingkat pendidikan konsumen
tersebut juga bisa mempengaruhi persepsinya dalam memilih apa yang telah
dikeluarkan perusahaan. Hal ini disebabkan cara berfikir, bereaksi, dan cara
sikap yang ditunjukan konsumen berpendidikan tinggi cenderung ini
mendapatkan suatu ketepatan dalam melakukan pilihannya, seperti pemilihan
suatu jasa transportasi yang akan digunakannya. Hal tersebut dapat berbeda
dengan pendidikan konsumen tingkat rendah, di sini konsumen yang
berpendidikan rendah cenderung cara berfikir, beraksi dan cara sikap dalam
persepsinya terhadap sesuatu yang ditawarkan kepada mereka cenderung
lebih kearah terbatas tanpa mempertimbangkan bagaimana mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
mendapatkan suatu yang lebih dari perusahaan jasa yang menawarkan suatu
produknya terhadap mereka.
Dari uraian diatas, dapat diasumsikan bahwa pengaruh jenis kelamin
konsumen terhadap hubungan antara tingkat pendidikan dan persepsi
konsumen mengenai produk, promosi dan harga cenderung memiliki
perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Hal ini disebabkan karena
konsumen yang berjenis kelamin perempuan dengan tingkat pendidikan yang
mereka tempuh lebih mengutamakan kenyamanan dalam menilai suatu
layanan yang mereka dapatkan baik dari segi produk, promosi, maupun harga
dari jasa transportasi. Hal ini justru berbanding terbalik dengan konsumen
yang berjenis kelamin laki-laki dengan tingkat pendidikan konsumen mereka
tempuh, karena konsumen laki-laki cenderung mempunyai pandangan yang
berbeda karena lebuh mengutamakan ketepatan waktu dalam melakukan
penilaian atas apa yang telah ditawarkan oleh perusahaan dengan
menyesuaikan dengan kecerdasaan dari konsumen itu sendiri. Keadaan ini
justru menimbulkan tanda tanya bagi perusahaan itu sendiri, karena
perusahaan akan menganggap bahwa apa yang telah diberikan kepada
konsumen telah memenuhi kebutuhan konsumen itu sendiri atau belum.
2. Pengaruh jenis kelamin antara hubungan tingkat pendapatan dan persepsi
konsumen mengenai produk, promosi dan harga.
Menurut Gilarso (1994:63) pendapatan adalah suatu balas jasa atau karya
yang akan diperoleh sebagai imbalan atas jasa atau sumbangan seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
terhadap proses produksi. Pendapatan itu sendiri bisa bersumber pada usaha
sendiri, bekerja pada orang lain, dan bisa bersumber dari milik sendiri.
Pendapatan konsumen juga terbagi dalam beberapa tingkatan, yakni tingkatan
tinggi dan tingkatan rendah. Pendapatan konsumen dengan penghasilan besar
atau tinggi tentu saja akan memudahkan mereka untuk memenuhi kebutuhan
yang mereka inginkan, termasuk persepsinya dalam pemilihan produk yang
ditawarkan kepada mereka. Hal ini disebabkan bahwa konsumen dengan
penghasilan tinggi ingin mendapatkan sesuatu yang lebih dari apa yang telah
mereka dapatkan, misalnya seperti kenyamanan baik fasilitas dan sebagainya
sehingga konsumen dengan penghasilan tinggi ingin merasa nyaman dalam
penggunaan maupun pemakaian produk yang mereka gunakan setelah
melakukan pengorbanan yang lebih, yakni pengeluaran sejumlah uang yang
tidak bisa dikatakan sedikit. Sebaliknya pendapatan konsumen dalam jumlah
kecil atau rendah tentu akan menyulitkan mereka untuk berbuat lebih dalam
melakukan persepsinya terhadap apa yang telah ditawarkan. Hal ini
dikarenakan terbatasnya keadaan keuangan mereka, dengan keadaan seperti
itu tentu saja konsumen yang berpenghasilan kecil atau rendah akan
menggunakan sebaik-baiknya untuk melakukan pilihan sesuai dengan kondisi
keuangan mereka. Tentu saja konsumen yang berpenghasilan rendah tidak
mengharapkan sesuatu yang lebih dari apa yang telah ditawarkan perusahaan.
Dari uraian di atas, diasumsikan konsuman yang berjenis kelamin
laki-laki maupun perempuan dengan tingkat pendapatan yang tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
cenderung memiliki persepsi yang positif hal ini disebabkan konsumen yang
mempunyai pendapatan tinggi akan senantiasa menggunakan kemampuan
finansialnya dengan mendapatkan layanan yang terbaik atas apa yang telah
ditawarkan perusahaan kepada mereka. Keadaan ini akan memicu perusahaan
untuk memberikan suatu layanan yang lebih baik lagi, ini dimaksudkan
supaya perusahaan bisa mempertahankan konsumen tersebut. Sedangkan
kondisi konsumen yang berpendapatan rendah cenderung mempunyai
persepsi yang negatif, hal tersebut didasarkan dengan keadaan finansial yang
sangat terbatas sehingga konsumen tersebut tidak bisa leluasa dalam memilih
layanan yang lebih dari perusahaan.
D. Paradigma Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin
terhadap hubungan antara status sosial ekonomi dan persepsi konsumen
mengenai produk, promosi, dan harga jasa transportasi. Peneliti menduga
bahwa ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara status sosial
ekonomi dan persepsi konsumen mengenai produk, promosi, dan harga jasa
transportasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Keterangan :
X1 : Variabel bebas, tingkat pendidikan konsumen
X2 : Variabel bebas, pendapatan konsumen
X3 : Variabel dummy, jenis kelamin konsumen
Y : Variabel terikat, persepsi konsumen mengenai produk, promosi dan harga
E. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan landasan teori yang telah dikemukakan
dalam kerangka berpikir, maka dapatlah dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat pendidikan
dan persepsi konsumen mengenai produk.
2. Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat pendidikan
dan persepsi konsumen mengenai pomosi.
3. Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat pendidikan
dan persepsi konsumen mengenai harga.
Y
X3
X1
X2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
4. Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara pendapatan dan
persepsi konsumen mengenai produk.
5. Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara pendapatan dan
persepsi konsumen mengenai promosi.
6. Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara pendapatan dan
persepsi konsumen mengenai harga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian dengan cara studi
kasus. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan survai untuk
mendapatkan tanggapan dari konsumen yang dijadikan responden. Metode
penelitian ini pada hakekatnya merupakan langkah untuk menemukan secara
spesifik dan realitas apa yang tengah terjadi di masyarakat, dalam hal ini
konsumen yang diteliti. Dengan demikian kesimpulan yang ditarik hanya berlaku
bagi konsumen yang diteliti tersebut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Perusahaan Otobus (P.O) Bejeu Jepara dan
waktu penelitian dilaksanakan pada bulan september sampai bulan Oktober 2007.
Adapun alasan penelitian mengambil dilokasi tersebut adalah :
1. Perusahaan dipandang sebagai perusahaan yang baru berdiri sehingga
perusahaan tersebut berusaha untuk meningkatkan pelayanan guna
mendapatkan tempat dihati konsumen.
2. Mempunyai fasilitas yang memadai untuk kegiatan sarana transportasi.
3. Lokasi penelitian tidak jauh dari tempat tinggal peneliti, jaraknya antara ±
1 Km.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
4. Mempunyai manfaat bagi konsumen maupun perusahaan itu sendiri.
Manfaat yang diperoleh konsumen yaitu konsumen dapat memahami
kondisi perusahaan, sehingga konsumen dapat menerima layanan maupun
fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh perusahaan tersebut. Sedangkan
manfaat yang diperoleh oleh perusahaan ialah perusahaan dapat
memperbaiki layanan maupun fasilitas-fasilitas yang ada agar lebih dapat
menarik konsumen untuk tetap memilih perusahaan tersebut sebagai mitra
dalam perjalanannya.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang yang terlibat dalam penelitian. Dalam hal ini,
mereka yang bertindak sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan
penelitian ini. Pemberi informasi ini meliputi kepala bagian personalia, dan
karyawan. Sedangkan obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok
pembicaraan dalam penelitian ini. Dalam hal ini adalah persepsi konsumen atas
responden terhadap perusahaan baik mengenai harga, produk, dan promosi
D Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh penumpang bus Senja Furnindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Ada beberapa
rumus yang digunakan oleh peneliti untuk menentukan jumlah sampel. Jika
peneliti mempunyai beberapa ratus subyek populasi maka dapat
menentukan kurang lebih 25%-30% dari jumlah subyek tersebut. Jika dalam
jumlah subyek dalam populasi hanya meliputi antara 100-150 orang dan
dalam pengumpulan data penelitian mengunakan angket, sebaiknya subyek
sejumlah itu diambil seluruhnya, ( Suharsimi Arikunto) 1990:125. Dalam
hal ini penulis mengambil sebanyak 100 responden.
E. Variabel Penelitian
1. Jenis Variabel penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat menjadi obyek penelitian atau
faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti.
a. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau variabel penyebab.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
1. Tingkat pendidikan
2. Pendapatan
b. Variabel moderator yaitu variabel yang memperkuat atau memperlemah
hubungan antara variabel bebas dan terikat. Variabel moderator dalam
penelitian ini adalah jenis kelamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
c. Variabel terikat yaitu variabel yang menjadi akibat atau variabel tak bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah :
1. Persepsi konsumen terhadap produk
2. Persepsi konsumen terhadap promosi
3. Persepsi konsumen terhadap harga
2. Pengukuran Variabel
a. Status Sosial Ekonomi
1) Tingkat Pendidikan Konsumen
Tingkat pendidikan tertinggi yang berhasil diselesaikan oleh
konsumen. Dalam hal ini tingkat pendidikan dikelompokkan menjadi:
a) Lulus SD skor 1
b) Lulus SLTP skor 2
c) Lulus SMA, D I skor 3
d) Lulus D II, D III skor 4
e) Lulus SI skor 5
2) Pendapatan dan Fasilitas Konsumen
Pendapatan adalah penghasilan rata-rata yang diterima konsumen
setiap bulan. Dalam hal ini tingkat pendapatan digolongkan menjadi:
a) Sangat Tinggi lebih dari Rp. 1500.000 skor 5
b) Tinggi antara 1.500.000-1.000.000 skor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
c) Sedang antara 1.000.000-750.000 skor 3
d) Rendah antara 750.000-500.000 skor 2
e) Sangat rendah dibawah 500.000 skor 1
b. Jenis Kelamin Konsumen
pengukuran jenis kelamin konsumen ini menggunakan variabel dummy.
Variabel dummy adalah variabel yang digunakan untuk membuat kategori
data yang bersifat kualitatif (nominal), seperti jenis kelamin yang terdiri
atas pria dan wanita. Dalam variabel regresi yang tidak mengenal data
berupa huruf, maka pria dan wanita tersebut perlu dirubah menjadi kode
tertentu, seperti 1 untuk wanita dan 0 untuk pria.variabel pria dan wanita
inilah disebut sebagai variabel dummy.
c. Persepsi Konsumen
Persepsi sering diartikan sebagai pengalaman tentang obyek, peristiwa
atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menimbulkan informasi
dan menafsirkan pesan. Persepsi adalah sejumlah indra yang disatukan
dan dikoordinasi didalam pusat syaraf yang lebih tinggi (otak) sehingga
manusia bisa mengenali dan menilai obyek.(Rahmat, 1986). Dalam hal ini
pemberian skor sebagai berikut :
Alternatif jawaban untuk persepsi konsumen terhadap produk
Sangat setuju 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Alternatif jawaban untuk persepsi konsumen mengenai promosi
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Alternatif jawaban untuk persepsi konsumen mengenai harga
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Dilakukan dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan utusan dari
perusahaan yang ditugaskan berdasarkan daftar pertanyaan, hal ini
maksudkan untuk memperoleh data sekunder, data sekunder adalah data yang
diperoleh dengan menyalin data yang diperlukan dalam penelitian
2. Kuesioner
Dilakukan dengan mengedarkan daftar pertanyaan kepada konsumen yang
dijadikan responden. Daftar pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh data
tentang tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan dan fasilitas
konsumen terhadap persepsi konsumen mengenai produk, promosi dan harga
jasa transportasi. Daftar pertanyaan dibagikan kepada responden sesaat setelah
bus meninggalkan terminal dan hendak berhenti ditempat peristirahatan.
3. Dokumentasi
Yaitu pengumpulan data dengan menggunakan catatan atau dokumen yang
telah ada di perusahaan. Ini digunakan untuk memperoleh data mengenai
status sosial ekonomi dan jenis kelamin responden yang telah memakai jasa
perusahaan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
G. Uji Coba Instrumen Penelitian
1. Pengujian Validitas
Suatu instrument dikatakan valid jika dapat mengungkapkan data dari
variabel yang diteliti secara tepat. (Suharsimi Arikunto, 1986:56)
Dalam pengujian validitas dapat dicari dengan mengunakan rumus sebagai
berikut :
(Σx) . (Σy) Σx . y -------------- N rxy = ------------------------------------------ (Σx)2 (Σy)2 √ [ Σx2 - -------- ] . [Σy2 - ----------] N N Keterangan:
rxy = Korelasi skor item dengan skor total
N = Jumlah subyek
X = skor item
Y = skor total
Setelah koefisien korelasi ditemukan, perlu diuji signifikansinya dengan taraf
5% korelasi antara item dengan total dinyatakan signifikan fxy lebih besar dari
r tabel.
Uji validitas menggunakan sample berukuran n = 30 dengan jumlah dk = n – 2
(30 - 2= 28), sehingga r table = 0,239. Hasil dari pengukuran tersebut bisa
dilihat dari tabel berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Berikut ini disajikan tabel ringkasan pengujian validitas : ( hasil analisis
dapat dilihat pada lampiran )
Tabel 3.1 Hasil Pengujian Validitas
No item
r hitung r tabel Ket
4 0.601 0,239 Valid 5 0.546 0,239 Valid 6 0.567 0,239 Valid 7 0.461 0,239 Valid 8 0.468 0,239 Valid 9 0.574 0,239 Valid 10 0.460 0,239 Valid
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) berhubungan erat dengan taraf keprcayaan suatu
instrumen dikatakan andal atau mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika
dapat mengetahui hasil yang sesuai serta stabil. ( Suharsimi Arikunto, 1986 :
81 ). Untuk memperoleh koefisien reliabilitas digunakan persamaan Alpha
Cronbach
(Husein,2002:125):
ri= ⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡ Σ−⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡− 2
2
1)1( t
b
kk
σσ
Keterangan:
ri : Reabilitas Instrument
k : Jumlah butir pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2bσΣ : Jumlah Varians butir
2tσ : Total Varians
Jika hasil perhitungan Cronbach-alpha di atas nilai 0,60 maka
dikatakan bahwa instrumen penelitan tersebut adalah reliabel (Nunnaly, 1969
dalam Imam Gozali, 2001:133). Instrumen dikatakan reliabel jika nilai rhitung
suatu butir pertanyaan lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi 5%.
Sedangkan, jika nilai rhitung lebih kecil dari rtabel, maka butir pertanyaan
tersebut dinyatakan tidak reliabel.
Berikut ini tabel interpretasi untuk mengukur tingkat keandalan korelasi nilai r
(Sugiyono, 2001:183):
Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Keandalan 0,00 - 0,199 Sangat rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat kuat
Dari hasil analisis dengan jumlah (n) sebanyak 30 responden pada
taraf signifikasi 6% dengan bantuan program SPSS didapat hasil seperti pada
tabel dibawah ini:
Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Reliabilitas
Variabel Koefisien Alfa Indeks kesimpulan Persepsi konsumen mengenai produk, promosi dan harga
0,6 0,713 Andal/reliabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Dari perhitungan dapat disimpulkan bahwa instrumen memenuhi syarat valid
dan reliabel, maka instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengumpulkan
data
H. Teknik Analisis Data
Pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ingin
menyatakan bahwa ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara
status sosial ekonomi dengan persepsi konsumen mengenai produk,promosi
dan harga.. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel–variabel
tersebut digunakan model persamaan regresi.
a. Hipotesis 1
1) Rumusan Hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara
tingkat pendidikan dengan persepsi konsumen mengenai produk.
Ha : ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendidikan dengan persepsi konsumen mengenai produk.
2) Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan
regresi yang dikembangkan Chow (Gujarati, 1995:512) dengan rumus
sebagai berikut:
( ) iDD µβββα +Χ+Χ++=Υ 1312101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Keterangan:
1Υ = Variabel persepsi konsumen terhadap produk.
0α = Konstanta
D = Variabel jenis kelamin
1Χ = Variabel tingkat pendidikan
1ΧD = Nilai interaksi antara variabel jenis kelamin dengan
variable tingkat pendidikan
321 ,, βββ = Koefisien regresi (besaran pengaruh)
iµ = Pengganggu regresi
Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi
variabel DX1 terhadap Y1 maka dilakukan pembandingan nilai
signifikansi koefisien regresi ( ρ ) dengan taraf signifikansi (α ) yang
digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Ho ditolak bila nilai
signifikansi koefisien regresi ( ρ ) lebih rendah dari taraf signifikansi
(α ) 0,05.
b. Hipotesis 2
1) Rumusan Hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara
tingkat pendidikan dengan persepsi konsumen mengenai promosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Ha : ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendidikan dengan persepsi konsumen mengenai promosi.
2) Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan
regresi yang dikembangkan Chow (Gujarati, 1995:512) dengan
rumus sebagai berikut:
( ) iDD µβββα +Χ+Χ++=Υ 1312102
Keterangan:
2Υ = Variabel persepsi konsumen terhadap promosi.
0α = Konstanta
D = Variabel jenis kelamin
1Χ = Variabel tingkat pendidikan
1ΧD = Nilai interaksi antara variabel jenis kelamin dengan
variable tingkat pendidikan
321 ,, βββ = Koefisien regresi (besaran pengaruh)
iµ = Pengganggu regresi
Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi
variabel DX1 terhadap Y2 maka dilakukan pembandingan nilai
signifikansi koefisien regresi ( ρ ) dengan taraf signifikansi (α ) yang
digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Ho ditolak bila nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
signifikansi koefisien regresi ( ρ ) lebih rendah dari taraf signifikansi
(α ) 0,05.
c. Hipotesis 3
1) Rumusan Hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara
tingkat pendidikan dengan persepsi konsumen mengenai harga.
Ha : ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendidikan dengan persepsi konsumen mengenai harga.
2) Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan
regresi yang dikembangkan Chow (Gujarati, 1995:512) dengan
rumus sebagai berikut:
( ) iDD µβββα +Χ+Χ++=Υ 1312103
Keterangan:
3Υ = Variabel persepsi konsumen terhadap harga.
0α = Konstanta
D = Variabel jenis kelamin
1Χ = Variabel tingkat pendidikan
1ΧD = Nilai interaksi antara variabel jenis kelamin dengan
variable tingkat pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
321 ,, βββ = Koefisien regresi (besaran pengaruh)
iµ = Pengganggu regresi
Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi
variabel DX1 terhadap Y3 maka dilakukan pembandingan nilai
signifikansi koefisien regresi ( ρ ) dengan taraf signifikansi (α ) yang
digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Ho ditolak bila nilai
signifikansi koefisien regresi ( ρ ) lebih rendah dari taraf signifikansi
(α ) 0,05.
d Hipotesis 4
1) Rumusan Hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara
tingkat pendapatan dengan persepsi konsumen mengenai produk.
Ha : ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendapatan dengan persepsi konsumen mengenai produk.
2) Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan
regresi yang dikembangkan Chow (Gujarati, 1995:512) dengan rumus
sebagai berikut:
( ) iDD µβββα +Χ+Χ++=Υ 2322101
Keterangan:
1Υ = Variabel persepsi konsumen terhadap produk.
0α = Konstanta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
D = Variabel jenis kelamin
2Χ = Variabel tingkat pendapatan
2ΧD = Nilai interaksi antara variabel jenis kelamin dengan
variable tingkat pendapatan
321 ,, βββ = Koefisien regresi (besaran pengaruh)
iµ = Pengganggu regresi
Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi
variabel DX2 terhadap Y1 maka dilakukan pembandingan nilai
signifikansi koefisien regresi ( ρ ) dengan taraf signifikansi (α ) yang
digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Ho ditolak bila nilai
signifikansi koefisien regresi ( ρ ) lebih rendah dari taraf signifikansi
(α ) 0,05.
e Hipotesis 5
1) Rumusan Hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara
tingkat pendapatan dengan persepsi konsumen mengenai promosi.
Ha : ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendapatan dengan persepsi konsumen mengenai promosi.
2) Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan
regresi yang dikembangkan Chow (Gujarati, 1995:512) dengan rumus
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
( ) iDD µβββα +Χ+Χ++=Υ 2322102
Keterangan:
2Υ = Variabel persepsi konsumen terhadap promosi.
0α = Konstanta
D = Variabel jenis kelamin
2Χ = Variabel tingkat pendapatan
2ΧD = Nilai interaksi antara variabel jenis kelamin dengan
variable tingkat pendapatan
321 ,, βββ = Koefisien regresi (besaran pengaruh)
iµ = Pengganggu regresi
Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi
variabel DX2 terhadap Y2 maka dilakukan pembandingan nilai
signifikansi koefisien regresi ( ρ ) dengan taraf signifikansi (α ) yang
digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Ho ditolak bila nilai
signifikansi koefisien regresi ( ρ ) lebih rendah dari taraf signifikansi
(α ) 0,05.
f Hipotesis 6
1) Rumusan Hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara
tingkat pendapatan dengan persepsi konsumen mengenai harga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Ha : ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendapatan dengan persepsi konsumen mengenai harga.
2) Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan
regresi yang dikembangkan Chow (Gujarati, 1995:512) dengan rumus
sebagai berikut:
( ) iDD µβββα +Χ+Χ++=Υ 2322103
Keterangan:
3Υ = Variabel persepsi konsumen terhadap harga.
0α = Konstanta
D = Variabel jenis kelamin
2Χ = Variabel tingkat pendapatan
2ΧD = Nilai interaksi antara variabel jenis kelamin dengan
variable tingkat pendapatan
321 ,, βββ = Koefisien regresi (besaran pengaruh)
iµ = Pengganggu regresi
Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi
variabel DX2 terhadap Y3 maka dilakukan pembandingan nilai
signifikansi koefisien regresi ( ρ ) dengan taraf signifikansi (α ) yang
digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Ho ditolak bila nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
signifikansi koefisien regresi ( ρ ) lebih rendah dari taraf signifikansi
(α ) 0,05.
Pengujian hipotesis tersebut menggunakan alat bantu komputer
dengan mengunakan pengujian SPSS. Criteria pengujiannya adalah
tentang hipotesis yang menyatakan ada pengaruh jenis kelamin
terhadap hubungan antara variable bebas ( tingkat pendidikan dan
tingkat pendapatan)dan variable persepsi konsumen. Bila koefisien
regresi untuk variable bebas dan variable dummy mempunyai
probabilitas lebih dari 0,05 maka sebaiknya hipotesis tersebut ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Profil Bejeu Grup
Perusahaan otobus bejeu berdiri pada tanggal 05 februari 2000, biro berlesensi
dengan no. 510/505/VI/2005 merupakan pemain baru dalam dunia tour and travel
dikabupaten Jepara. Sebelum perusahaan ini berdiri sudah terdapat kurang lebih
tujuh perusahaan serupa yang mengadakan kegiatan tour and travel dikota
kelahiran ibu Kartini. Nama perjalanan wisata dengan sebutan Bejeu Grup
memiliki arti sendiri, karena nama Bejeu merupakan singkatan dari Bongkotan
Jati Utama. Bejeu memiliki logo tulisan BJU dilingkari sembilan bintang. Dalam
usahanya P.O Bejeu bekerja sama dengan perusahaan serupa di beberapa wilayah
Jawa Tengah. Karena dengan melakukan merger perusahaan ini dapat menjadi
yang terbaik dalam hal pendatang baru di dunia tour and travel Jepara dan Jawa
Tengah Khususnya.
Perusahaan ini memberikan dua program harga yang dapat dibilang cukup
menarik bagi konsumen. Program yang pertama yakni dengan program harga
normal yakni bejeu tour hanya melayani atau mendatangkan bus kelokasi
pemesanan. Program yang kedua dengan harga paket borongan yakni semua
kebutuhan konsumen dalam perjalanan sudah menjadi tanggung jawab dari
perusahaan otobus Bejeu.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Perusahaan ini memiliki kurang lebih 5 armada bus dengan tujuan antar kota
antar propinsi, 5 bus yang diproyeksikan untuk perjalanan wisata dan 3 mini bus
yang dikhususkan untuk perjalanan Takziah atau ziarah kubur Wali Songo.
Namun tak jarang pula bus yang diproyeksikan untuk kegiatan operasional
perusahaan dipakai dalam kegiatan tersebut, hal ini dikarenakan banyaknya
permintaan konsumen khususnya ibu-ibu dalam pengajian yang sering melakukan
perjalanan ziarah kubur ketempat para wali.
Etos kerja yang diusung perusahaan ini mengutamakan pelayanan, kepuasan,
dan kebersamaan. Menurut penulis hal tersebut sangat betul-betul diperhatikan
dalam perusahaan ini sehingga banyak konsumen yang mempercayakan
perjalanan wisata mereka dengan perusahaan ini. Selain itu perusahaan yang
berkantor dijalan Kopral Sapari no 27 Jepara ini menyediakan bus yang dapat
dikatakan the best seller, perusahaan ini juga menyediakan tour leader yang
mumpuni selain memiliki wajah yang cantik mereka juga dapat berkomunikasi
selain dengan bahasa Indonesia. Selain itu perusahaan ini juga bekerja sama
dengan hotel-hotel didekat kawasan lokasi. Hal ini dimaksudkan bagi kemudahan
konsumen dalam menentukan pilihan tempat tinggal selama menjalani perjalanan
wisata.
Untuk paket wisata perusahaan ini menyediakan berbagai keunggulan yang
sangat menarik konsumen yakni dengan memberikan kenang-kenangan berupa
souvenir- souvenir, door price, asuransi, satu rol film bagi konsumen yang ingin
mengabadikan perjalanan wisata mereka. Media radio dan media spanduk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
digunakan oleh perusahaan untuk menarik minat konsumen. Melalui media
tersebut pula perusahaan memperkenalkan produk yang mereka tawarkan dengan
mengunakan sistem diskon pula perusahaan tersebut berusaha menarik perhatian
pasar. Harga yang ditawarkan perusahaan juga relatif bersaing dengan harga yang
telah ada hal ini dimaksudkan agar konsumen benar-benar mampu mengunakan
pilihan sesuai dengan keadaan finansial mereka. Bagian pemimpin perusahaan
hanya digunakan untuk pemilik perusahaan menjalankan aktivitasnya, sedangkan
bagian ruang rapat digunakan oleh perusahaan dan klien untuk merapatkan
kegiatan-kegiatan dalam perjalanan wisata nantinya
B. Jumlah Karyawan
Jumlah karyawan tetap dalam perusahaan ini sekitar 35 orang, terbagi sebagai
berikut :
1. Sopir 13 orang
2. Sopir Cadangan 2 orang
3. Bagian Kantor 8 orang
4. Kernet 8 orang
5. Bagian Penjualan Ticket 4 orang
Dalam perusahaan ini juga terdapat karyawan tidak tetap yakni mereka yang
berperan sebagai penjual ticket yang berada diterminal. Jumlah mereka kurang
lebih 4 orang sedangkan untuk tour leader sekitar 4 sampai lima orang hal ini
disebabkan sistem kontrak kerja yang dilakukan perusahaan. Harga perjalanan
bus yang melakukan rute Jepara Jakarta sebesar Rp 90.000,- harga tersebut bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
sewaktu-waktu naik sesuai dengan kebijaksanaan dari perusahaan. Sedangkan
harga perjalanan wisata antara kota Jepara sampai kota Yogyakarta sekitar Rp
2.200.000,- harga tersebut sangat Fleksibel karena bisa ditawar. Bila konsumen
menghendaki harga yang sesuai dengan keadaan mereka, tentu dengan catatan-
catatan tertentu yakni pengurangan fasilitas-fasilitas tertentu yang diberikan
perusahaan, seperti jatah makan yang porsi normalnya tiga kali sehari dirubah
menjadi dua atau satu kali sehari. Bagian kantor terbagi dalam tiga ruangan yakni
bagian menerima order, ruang pemimpin perusahaan dan ruang rapat. Ruang
penerimaan order juga terbagi dalam dua kategori yakni kategori penerimaan
order untuk tujuan wisata dan order perjalanan rutin yang terbagi dalam dua
jurusan yaitu Jakarta dan Semarang.
C. Fasilitas
Bus Bejeu memiliki armada AC dan non AC, harga bagi yang non AC relative
lebih murah dibandingkan dengan Armada AC. Selain itu bus Bejeu memiliki
kapasitas 44 kursi dengan recleaning set 2-2. Kapasitas 54 kursi dengan
recleaning set 2-3, juga kelas Executive dengan recleaning set 2-2 dengan
kapasitas 35 sampai 39 tempat duduk. Bus Bejeu juga dilengkapi toilet, selimut,
bantal dan snack. Selain itu perusahaan juga menyediakan mini bus atau yang
lebih terkenal dengan nama L-300 yang digunakan dalam pejalanan jarak dekat
antara jepara semarang dengan harga yang terjangkau. Fasilitas untuk perjalanan
wisata meliputi makan pagi, siang dan malam atau sesuai program wisata yang
telah disepakati oleh kedua belah pihak, sedangkan untuk perjalanan jarak pendek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
seperti perjalanan kekota semarang yang hanya ditempuh dalam waktu kurang
lebih sekitar satu setengah jam perusahaan memberikan fasilitas berupa minuman
ringan saja seperti coca cola dan lain-lain. Fasilitas ini bisa dikurangkan jika
terjadi kesepakatan harga yang berada di titik level terendah yang telah ditetapkan
oleh perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini, penulis telah menyebarkan kuesioner kepada para
konsumen pemakai jasa transportasi bus Bejeu Jepara. Konsumen yang menjadi
responden adalah konsumen yang memakai paket perjalanan wisata yang
ditawarkan oleh perusahaan yang berjumlah 100 orang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh status sosial
ekonomi terhadap persepsi konsumen mengenai produk, promosi dan harga jika
ditinjau dari jenis kelamin. Dari kuesioner ini dapat diketahui beberapa
karakteristik konsumen sebelum dianalisis.
Data mengenai gambaran umum perusahaan diperoleh dengan interview
langsung dengan bagian personalia yang diwakilkan pada sekertaris P.O. Bejeu
Jepara. Kuesioner dibagi dalam 2 bagian yaitu bagian khusus dan bagian umum,
bagian khusus ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis kelamin, pendapatan
maupun tingkat pendidikan konsumen. Sedangkan bagian umum berisi tentang
segala sesuatu yang menyangkut perusahaan itu sendiri, baik produk, promosi
maupun harga.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing karakteristik konsumen P.O. Bejeu
yang menjadi sampel penelitian.
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
1. Data responden tentang jenis kelamin konsumen yang diambil sampel
penelitian
a. Data responden mengenai jenis kelamin
Dari hasil penelitian, konsumen yang menjadi responden berdasarkan
jenis kelamin dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.1 Karakteristik responden berdasakan jenis kelamin konsumen
Jenis kelamin konsumen Jumlah Persentase Laki – laki Perempuan
47 53
47% 53%
Jumlah 100 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari responden 100
konsumen ternyata konsumen laki-laki lebih sedikit dibandingkan
konsumen perempuan. Responden konsumen perempuan berjumlah 53
orang dan laki-laki berjumlah 47 orang. Apabila persentase maka
konsumen perempuan sebanyak 53% dan konsumen laki-laki 47%. Ini
berarti konsumen P.O. Bejeu Jepara yang menjadi responden sebagian
besar adalah perempuan.
b Data responden tentang tingkat pendidikan
Dari hasil penelitian, konsumen yang menjadi responden berdasarkan
tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 5.2 Data responden mengenai tingkat pendidikan
Pendidikan konsumen Jumlah Presentase SD SLTP SMA/D I D II/D III S I
15 20 18 26 21
15% 20% 18% 26% 21%
100 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 100 responden ternyata
konsumen yang menempuh pendidikan hanya sampai tingkat paling dasar
atau Sekolah Dasar berjumlah 15 orang atau sebesar 15 %. Konsumen
yang menempuh pendidikan sampai tingkat SLTP berjumlah 20 orang
atau sebesar 20%. Konsumen yang menempuh pendidikan sampai tingkat
SMA dan Diploma I berjumlah 18 orang atau sebesar 18 %. Konsumen
yang menempuh pendidikan sampai tingkat Diploma II dan Diploma III
berjumlah 26 orang atau sebesar 26 %, dan konsumen yang menempuh
pendidikan sampai tingkat S I keatas berjumlah 21 orang atau sebesar
21%. Hal ini menunjukan bahwa pemakai jasa transportasi perusahaan
sebagian besar menempuh pendidikan yang cukup tinggi.
c. Data responden tentang tingkatan pendapatan
Dari hasil penelitian, konsumen yang menjadi responden berdasarkan
tingkat pendapatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 5.3 Data responden dengan tingkatan pendapatan
Pendapatan konsumen Jumlah Presentase Rp 1500.000,- keatas Rp 1000.000,-Rp1500.000, Rp 1000.000,-Rp750.000, Rp 750.000, -Rp 500.000 Rp 500.000, - kebawah
18 27 18 20 17
18% 27% 18% 20% 17%
100 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 100 responden ternyata
konsumen dengan pendapatan tinggi yang berkisar diantara Rp
1000.000 sampai Rp 1500.000 lebih banyak dibandingkan dengan
konsumen yang hanya memiliki pendapatan sangat rendah yang
berkisar diantara Rp750.000 sampai Rp 500.000. Konsumen
dengan pendapatan tinggi sebanyak 27 % atau sebanyak 27 orang.
Sedangkan konsumen dengan pendapatan sangat rendah 17 orang
atau sebanyak 17%. Hal ini menunjukan bahwa pemakai jasa
transportasi perusahaan sebagian besar memiliki pendapatan yang
tinggi yakni berkisar diantara Rp 1000.000 sampai Rp 1500.000.
2. Deskripsi variabel penelitian
Deskripsi data dalam penelitian ini memaparkan tentang persepsi
konsumen mengenai produk, promosi dan harga masing-masing variabel
penelitian. Dalam memberikan penilaian masing-masing variabel digunakan
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II (Masidjo, 1995:157).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
a. Persepsi konsumen mengenai produk
Berikut ini disajikan tabel penilaian persepsi konsumen mengenai
produk dengan menggunakan PAP tipe II.
Tabel 5.4 Kategori persepsi konsumen mengenai produk
Kategori f fr Interpretasi ≥ 12,75 3 3% Sangat tinggi 10,92 – <12,75 15 15% Tinggi 9,75 – <10,75 26 26% Cukup 8,52 – <9,75 0 0% Rendah < 8,75 56 56% Sangat rendah jumlah 100 100 %
Sumber: data penelitian diolah.(lampiran)
Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini
berjumlah 3 item. Dari data diketahui bahwa skor tertinggi 15 dan skor
terendah 3. Dengan perhitungan mean = 8,26, median = 8,00, modus = 10
dan standar deviasi = 2,87
Berdasarkan kategori penilaian di atas maka rata-rata skor mean,
median dan modus data persepsi konsumen mengenai produk pada
kategori < 8,75. Dengan demikian disimpulkan bahwa persepsi konsumen
mengenai produk sangat rendah.
b. Persepsi konsumen mengenai promosi
Berikut ini disajikan tabel penilaian persepsi konsumen mengenai
promosi dengan menggunakan PAP tipe II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 5.5 Kategori persepsi konsumen mengenai promosi
Kategori f fr Interpretasi ≥ 8,48 31 31% Sangat tinggi 7,26 – < 8,48 36 36% Tinggi 6,48 – < 7,26 10 10% Cukup 5,68 – < 6,48 12 12% Rendah < 5,68 11 11% Sangat rendah jumlah 100 100 %
Sumber: data penelitian diolah (lampiran)
Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah
2 item. Dari data diketahui bahwa skor tertinggi 15 dan skor terendah 3.
Dengan perhitungan mean = 7,78, median = 8,00, modus = 8 dan standar
deviasi = 1,978
Berdasarkan kategori penilaian di atas maka rata-rata skor mean,
median dan modus data persepsi konsumen mengenai promosi pada
kategori 7,26 – < 8,48. Dengan demikian disimpulkan bahwa persepsi
konsumen mengenai promosi tinggi.
c. Persepsi konsumen mengenai harga
Berikut ini disajikan tabel penilaian persepsi konsumen mengenai
harga dengan menggunakan PAP tipe II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 5.6 Kategori persepsi konsumen mengenai harga
Kategori f fr Interpretasi ≥ 12,75 36 36% Sangat tinggi 10,92 – <12,75 14 14% Tinggi 9,75 – <10,75 10 10% Cukup 8,52 – <9,75 5 5% Rendah < 8,52 35 35% Sangat rendah Jumlah 100 100 %
Sumber: data penelitian diolah (lampiran)
Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah
3 item. Dari data diketahui bahwa skor tertinggi 15 dan skor terendah 3.
Dengan perhitungan mean = 10,55, median = 12,00, modus = 14 dan
standar deviasi = 3,691
Berdasarkan kategori penilaian di atas maka rata-rata skor mean,
median dan modus data persepsi konsumen mengenai harga pada kategori
≥ 12,75. Dengan demikian disimpulkan bahwa persepsi konsumen
mengenai harga sangat tinggi.
B. Analisis Data
1. Pengujian Hipotesis Penelitian
Pada penelitian ini ada enam hipotesis yang akan diuji. Dari keenam
hipotesis tersebut diuji dengan menggunakan analisis Regresi dengan
bantuan Statistical Package for Social Sciences (SPSS 14). Hasil
perhitungan yang dilakukan diperoleh korelasi dari variabel moderator
yaitu jenis kelamin terhadap hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
pendidikan (X1), tingkat pendapatan (X2) dengan variabel terikat persepsi
konsumen mengenai produk, promosi dan harga (Y).
1. Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat pendidikan
dan persepsi konsumen mengenai produk.
a. Perumusan hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara
tingkat pendidikan dan persepsi konsumen mengenai produk.
Ha : ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendidikan dan persepsi konsumen mengenai produk
b. Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi koefisien
regresi ( ρ = 0,630) dimana nilai tersebut lebih besar dari taraf
signifikansi α = 0.05, maka Ho gagal untuk ditolak. Dari analisis data
diperoleh persamaan regresi sebagai berikut (lampiran):
Y1 = 2,707 + 0,409 D + 1,753 X1 - 0,126 DX1
Keterangan:
Y 1 = Persepsi konsumen mengenai produk
D = Jenis kelamin
X1 = Tingkat pendidikan
DX1 = Nilai interaksi antara jenis kelamin
dengan tingkat pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi ( β 3 )
dari interaksi variabel jenis kelamin dengan variabel tingkat pendidikan
adalah -0,126
Nilai signifikansi koefisien regresi dari interaksi jenis kelamin dengan
tingkat pendidikan terhadap persepsi konsumen mengenai produk
menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari pada nilai alpha yang digunakan
dalam penelitian ini ( ρ = 0,630 > α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
hasil analisis tidak dapat digeneralisasikan pada seluruh populasi
konsumen P.O Bejeu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat pendidikan
dengan persepsi konsumen mengenai produk adalah tidak signifikan.
Dengan kata lain antara responden yang berkelamin pria ataupun wanita
tidak berbeda pengaruhnya terhadap hubungan antara tingkat pendidikan
dengan persepsi konsumen mengenai produk.
2. Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat pendidikan
dan persepsi konsumen mengenai promosi.
a. Perumusan hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara
tingkat pendidikan dan persepsi konsumen mengenai promosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Ha : ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendidikan dan persepsi konsumen mengenai promosi
b. Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi koefisien
regresi ( ρ = 0,315) dimana nilai tersebut lebih besar dari taraf
signifikansi α = 0.05, maka Ho gagal untuk ditolak. Dari analisis data
diperoleh persamaan regresi sebagai berikut (lampiran):
Y2 = 5,236 + 0,801 D + 0,815 X1 - 0,266 DX1
Keterangan:
Y2 = Persepsi konsumen mengenai promosi
D = Jenis kelamin
X1 = Tingkat pendidikan
DX1 = Nilai interaksi antara jenis kelamin
dengan tingkat pendidikan
Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
( β 3 ) dari interaksi variabel jenis kelamin dengan variabel tingkat
pendidikan adalah -0,266
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Nilai signifikansi koefisien regresi dari interaksi jenis kelamin dengan
tingkat pendidikan terhadap persepsi konsumen mengenai promosi
menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari pada nilai alpha yang
digunakan dalam penelitian ini ( ρ = 0,315 > α = 0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa hasil analisis tidak dapat digeneralisasikan pada
seluruh populasi konsumen P.O Bejeu. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara
tingkat pendidikan dengan persepsi konsumen mengenai promosi
adalah tidak signifikan. Dengan kata lain antara responden yang
berkelamin pria ataupun wanita tidak berbeda pengaruhnya terhadap
hubungan antara tingkat pendidikan dengan persepsi konsumen
mengenai promosi.
3. Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat pendidikan
dan persepsi konsumen mengenai harga.
a. Perumusan hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara
tingkat pendidikan dan persepsi konsumen mengenai harga.
Ha : ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendidikan dan persepsi konsumen mengenai harga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
b. Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi koefisien
regresi ( ρ = 0,538) dimana nilai tersebut lebih besar dari taraf
signifikansi α = 0.05, maka Ho gagal untuk ditolak. Dari analisis data
diperoleh persamaan regresi sebagai berikut (lampiran 6 ):
Y3 = 4,272 + 0,319 D + 2,054 X1 - 0,243 DX1
Keterangan:
Y3 = Persepsi konsumen mengenai harga
D = Jenis kelamin
X1 = Tingkat pendidikan
DX1 = Nilai interaksi antara jenis kelamin
dengan tingkat pendidikan
Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
( β 3 ) dari interaksi variabel jenis kelamin dengan variabel tingkat
pendidikan adalah -0,243
Nilai signifikansi koefisien regresi dari interaksi jenis kelamin dengan
tingkat pendidikan terhadap persepsi konsumen mengenai harga
menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari pada nilai alpha yang
digunakan dalam penelitian ini ( ρ = 0,538 > α = 0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa hasil analisis tidak dapat digeneralisasikan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
seluruh populasi konsumen P.O Bejeu. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara
tingkat pendidikan dengan persepsi konsumen mengenai harga adalah
tidak signifikan. Dengan kata lain antara responden yang berkelamin
pria ataupun wanita tidak berbeda pengaruhnya terhadap hubungan
antara tingkat pendidikan dengan persepsi konsumen mengenai harga.
4. Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendapatan dan persepsi konsumen mengenai produk.
a. Perumusan hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara
tingkat pendapatan dan persepsi konsumen mengenai produk.
Ha : ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendapatan dan persepsi konsumen mengenai produk
b. Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi koefisien
regresi ( ρ = 0,418) dimana nilai tersebut lebih besar dari taraf
signifikansi α = 0.05, maka Ho gagal untuk ditolak. Dari analisis
data diperoleh persamaan regresi sebagai berikut (lampiran):
Y1 = 3,081 - 0,121 D + 1,335 X 2 + 0,218 DX 2
Keterangan:
Y1 = Persepsi konsumen mengenai produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
D = Jenis kelamin
X 2 = Tingkat pendapatan
DX2 = Nilai interaksi antara jenis kelamin
dengan tingkat pendapatan
Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
( β 3 ) dari interaksi variabel jenis kelamin dengan variabel tingkat
pendapatan adalah 0,218
Nilai signifikansi koefisien regresi dari interaksi jenis kelamin
dengan tingkat pendapatan terhadap persepsi konsumen mengenai
produk menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari pada nilai alpha
yang digunakan dalam penelitian ini ( ρ = 0,418 > α = 0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa hasil analisis tidak dapat digeneralisasikan pada
seluruh populasi konsumen P.O Bejeu. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan
antara tingkat pendapatan dengan persepsi konsumen mengenai
produk adalah tidak signifikan. Dengan kata lain antara responden
yang berkelamin pria ataupun wanita tidak berbeda pengaruhnya
terhadap hubungan antara tingkat pendapatan dengan persepsi
konsumen mengenai produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
5. Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendapatan dan persepsi konsumen mengenai promosi.
a. Perumusan hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara
tingkat pendapatan dan persepsi konsumen mengenai promosi.
Ha : ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendapatan dan persepsi konsumen mengenai promosi
b. Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi koefisien
regresi ( ρ = 0,087) dimana nilai tersebut lebih besar dari taraf
signifikansi α = 0.05, maka Ho gagal untuk ditolak. Dari analisis
data diperoleh persamaan regresi sebagai berikut (lampiran):
Y2 = 4,623 + 1,247 D + 1,009 X 2 - 0,357 DX 2
Keterangan:
Y2 = Persepsi konsumen mengenai promosi
D = Jenis kelamin
X 2 = Tingkat pendapatan
DX2 = Nilai interaksi antara jenis kelamin
dengan tingkat pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
( β 3 ) dari interaksi variabel jenis kelamin dengan variabel tingkat
pendapatan adalah -0,357
Nilai signifikansi koefisien regresi dari interaksi jenis kelamin
dengan tingkat pendapatan terhadap persepsi konsumen mengenai
promosi menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari pada nilai alpha
yang digunakan dalam penelitian ini ( ρ = 0,087 > α = 0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa hasil analisis tidak dapat digeneralisasikan pada
seluruh populasi konsumen P.O Bejeu. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan
antara tingkat pendapatan dengan persepsi konsumen mengenai
produk adalah tidak signifikan. Dengan kata lain antara responden
yang berkelamin pria ataupun wanita tidak berbeda pengaruhnya
terhadap hubungan antara tingkat pendapatan dengan persepsi
konsumen mengenai produk.
6. Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendapatan dan persepsi konsumen mengenai harga.
a. Perumusan hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara
tingkat pendapatan dan persepsi konsumen mengenai harga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Ha : ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat
pendapatan dan persepsi konsumen mengenai harga.
b. Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi koefisien
regresi ( ρ = 0,621) dimana nilai tersebut lebih besar dari taraf
signifikansi α = 0.05, maka Ho gagal untuk ditolak. Dari analisis
data diperoleh persamaan regresi sebagai berikut (lampiran):
Y3 = 3,856 – 0,263 D + 2,148 X 2 + 0,135 DX 2
Keterangan:
Y3 = Persepsi konsumen mengenai harga
D = Jenis kelamin
X 2 = Tingkat pendapatan
DX2 = Nilai interaksi antara jenis kelamin
dengan tingkat pendapatan
Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
( β 3 ) dari interaksi variabel jenis kelamin dengan variabel tingkat
pendapatan adalah 0,135
Nilai signifikansi koefisien regresi dari interaksi jenis kelamin dengan
tingkat pendapatan terhadap persepsi konsumen mengenai harga
menunjukkan nilai yang lebih besar dari pada nilai alpha yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
digunakan dalam penelitian ini ( ρ = 0,621 > α = 0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa hasil analisis tidak dapat digeneralisasikan pada
seluruh populasi konsumen P.O Bejeu. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara
tingkat pendapatan dengan persepsi konsumen mengenai harga adalah
tidak signifikan. Dengan kata lain antara responden yang berkelamin
pria ataupun wanita tidak berbeda pengaruhnya terhadap hubungan
antara tingkat pendapatan dengan persepsi konsumen mengenai harga.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh jenis
kelamin terhadap hubungan antara tingkat pendidikan dengan persepsi
konsumen mengenai produk, promosi dan harga. Variabel jenis kelamin
tidak memberikan pengaruh terhadap hubungan antara tingkat pendidikan
dengan persepsi konsumen mengenai produk, promosi dan harga yang
ditunjukan dalam besarnya koefisien regresi hasil pegolahan data. Hal ini
juga terlihat variabel jenis kelamin tidak memberikan pengaruh terhadap
hubungan antara tingkat pendapatan dengan persepsi konsumen mengenai
produk, promosi, dan harga. Dengan demikian maka hasil penelitian ini
kurang mendukung kerangka berfikir yang disusun. Berikut adalah
pembahasan penelitian untuk masing-masing hipotesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
1. Pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat pendidikan
dan persepsi konsumen mengenai produk.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh jenis kelamin
terhadap hubungan antara tingkat pendidikan dengan persepsi konsumen
mengenai produk. Hal ini didukung analisis yang menunjukkan
koefisien regresi variabel jenis kelamin dan tingkat pendidikan (X)
ternyata tidak signifikan ( ρ = 0,630 >α = 0,05). Hasil pengujian
koefisin regresi menunjukan nilai interaksi antara jenis kelamin dengan
tingkat pendidikan sebesar -0,126. Nilai tersebut menunjukan bahwa
interaksi kedua variabel memperlemah derajat hubungan antara tingkat
pendidikan dan persepsi konsumen mengenai produk.
Interaksi antara jenis kelamin yang dimiliki oleh konsumen dengan
tingkat pendidikan memperlemah hubungan antara tingkat pendidikan
dengan persepsi konsumen mengenai produk. Seorang konsumen
mampu menilai secara leluasa dengan tingkat pendidikan yang
dimilikinya. Suatu produk akan mendapatkan penilaian yang maksimal
dari konsumen itu sendiri, apabila produk tersebut memiliki apa yang
menjadi kebutuhan dari konsumen itu sendiri.
Diduga jenis kelamin tidak berpengaruh secara positif dan tidak
signifikan terhadap hubungan antara tingkat pendidikan dan persepsi
konsumen mengenai produk. Hal ini dapat terlihat dari persamaan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
kaum laki-laki dan wanita dalam hal pendidikan. Secara umum kaum
laki-laki lebih tinggi tingkatan pendidikannya namun sekarang ini kaum
wanita pun juga menempuh pendidikan yang lebih tinggi hal tersebut
menjadikan persepsi terhadap produk juga tidak jauh beda. Saran untuk
perusahaan sebaiknya variabel tersebut diabaikan saja karena persepsi
konsumen terhadap produk relatif sama. Hasil yang tidak signifikan
tersebut dimungkinkan karena masih ada faktor lain yang dianggap
memberikan pengaruh lebih besar terhadap hubungan antara tingkat
pendidikan dengan persepsi konsumen mengenai produk misalnya dari
faktor produk itu sendiri dalam kualitas yang lebih baik ataupun
sebaliknya,
Dari hasil uji hipotesis didapat kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh
jenis kelamin terhadap hubungan tingkat pendidikan dan persepsi
konsumen mengenai produk.
2. Pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat pendidikan
dan persepsi konsumen mengenai promosi.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh jenis kelamin
terhadap hubungan antara tingkat pendidikan dengan persepsi konsumen
mengenai promosi. Hal ini didukung analisis yang menunjukkan
koefisien regresi variabel jenis kelamin dan tingkat pendidikan (X)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
ternyata tidak signifikan ( ρ = 0,315 >α = 0,05). Hasil pengujian
koefisin regresi menunjukan nilai interaksi antara jenis kelamin dengan
tingkat pendidikan sebesar -0,226. Nilai tersebut menunjukan bahwa
interaksi kedua variabel memperlemah derajat hubungan antara tingkat
pendidikan dan persepsi konsumen mengenai promosi.
Interaksi antara jenis kelamin yang dimiliki oleh konsumen dengan
tingkat pendidikan memperlemah hubungan antara tingkat pendidikan
dengan persepsi konsumen mengenai promosi. Seorang konsumen
mampu menilai secara leluasa dengan tingkat pendidikan yang
dimilikinya. Suatu promosi akan mendapatkan penilaian yang maksimal
dari konsumen itu sendiri, apabila promosi tersebut sesuai dengan
kenyataan yang ada dan tidak dibuat hanya semata-mata untuk menarik
minat konsumen saja.
Diduga jenis kelamin tidak berpengaruh secara positif dan tidak
signifikan terhadap hubungan antara tingkat pendidikan dan persepsi
konsumen mengenai promosi. Hal ini dapat terlihat dari terjadinya
persamaan antara kaum laki-laki dan wanita dalam hal tingkat
pendidikan. Secara umum kaum laki-laki lebih tinggi tingkatan
pendidikannya namun sekarang ini kaum wanita pun juga menempuh
pendidikan yang lebih tinggi, hal tersebut menjadikan persepsi terhadap
promosi juga tidak jauh beda dari kaum laki-laki. Saran untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
perusahaan sebaiknya variabel tersebut diabaikan saja karena persepsi
konsumen terhadap promosi tidak jauh berbeda
Dari hasil uji hipotesis didapat kesimpulan bahwa jenis kelamin tidak
mempengaruhi hubungan antara tingkat pendidikan dengan persepsi
konsumen mengenai promosi.
3. Pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat pendidikan
dan persepsi konsumen mengenai harga.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh jenis kelamin
terhadap hubungan antara tingkat pendidikan dengan persepsi konsumen
mengenai harga. Hal ini didukung analisis yang menunjukkan koefisien
regresi variabel jenis kelamin dan tingkat pendidikan ternyata tidak
signifikan ( ρ = 0,538 >α = 0,05). Hasil pengujian koefisin regresi
menunjukan nilai interaksi antara jenis kelamin dengan tingkat
pendidikan sebesar -0,243. Nilai tersebut menunjukan bahwa interaksi
kedua variabel memperlemah derajat hubungan antara tingkat
pendidikan dan persepsi konsumen mengenai harga.
Interaksi antara jenis kelamin yang dimiliki oleh konsumen dengan
tingkat pendidikan memperlemah hubungan antara tingkat pendidikan
dengan persepsi konsumen mengenai harga. Seorang konsumen mampu
menilai secara leluasa dengan tingkat pendidikan yang dimilikinya.
Suatu harga akan mendapatkan penilaian yang maksimal dari konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
itu sendiri, apabila harga tersebut memiliki apa yang menjadi kebutuhan
dari konsumen itu sendiri.
Diduga jenis kelamin tidak berpengaruh secara positif dan tidak
signifikan terhadap hubungan antara tingkat pendidikan dan persepsi
konsumen mengenai harga. Secara umum kaum laki-laki lebih tinggi
tingkatan pendidikannya namun sekarang ini kaum wanita pun juga
menempuh pendidikan yang lebih tinggi, hal tersebut menjadikan
persepsi terhadap harga juga tidak jauh beda dari kaum laki-laki. Saran
untuk perusahaan sebaiknya variabel tersebut diabaikan saja karena
persepsi konsumen terhadap harga tidak jauh berbeda
Dari hasil uji hipotesis didapat kesimpulan bahwa jenis kelamin tidak
mempengaruhi hubungan antara tingkat pendidikan dengan persepsi
konsumen mengenai harga.
4. Pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat pendapatan dan
persepsi konsumen mengenai produk.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh jenis kelamin
terhadap hubungan antara tingkat pendapatan dengan persepsi konsumen
mengenai produk. Hal ini didukung analisis yang menunjukkan koefisien
regresi variabel jenis kelamin dan tingkat pendapatan ternyata tidak
signifikan ( ρ = 0,418 > α = 0,05). Hasil pengujian koefisin regresi
menunjukan nilai interaksi antara jenis kelamin dengan tingkat pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
sebesar 0,218. Nilai tersebut menunjukan bahwa interaksi kedua variabel
memperlemah derajat hubungan antara tingkat pendapatan dan persepsi
konsumen mengenai produk.
Interaksi antara jenis kelamin yang dimiliki oleh konsumen dengan tingkat
pendapatan memperlemah hubungan antara tingkat pendapatan dengan
persepsi konsumen mengenai produk. Seorang konsumen mampu menilai
secara leluasa dengan tingkat pendapatan yang dimilikinya. Suatu produk
akan mendapatkan penilaian yang maksimal dari konsumen itu sendiri,
apabila produk tersebut memiliki apa yang menjadi kebutuhan dari
konsumen itu sendiri.
Diduga jenis kelamin tidak berpengaruh secara positif dan tidak signifikan
terhadap hubungan antara tingkat pendapatan dan persepsi konsumen
mengenai produk. Secara umum kaum laki-laki lebih tinggi tingkatan
penghasilannya namun sekarang ini kaum wanita pun juga mampu
memiliki penghasilan yang tinggi, hal tersebut menjadikan persepsi
terhadap produk juga tidak jauh beda dari kaum laki-laki. Saran untuk
perusahaan sebaiknya variabel tersebut diabaikan saja karena persepsi
konsumen terhadap produk tidak jauh berbeda
Dari hasil uji hipotesis didapat kesimpulan bahwa jenis kelamin tidak
mempengaruhi hubungan antara tingkat pendapatan dengan persepsi
konsumen mengenai produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
5. Pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat pendapatan dan
persepsi konsumen mengenai promosi.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh jenis kelamin
terhadap hubungan antara tingkat pendapatan dengan persepsi konsumen
mengenai promosi. Hal ini didukung analisis yang menunjukkan koefisien
regresi variabel jenis kelamin dan tingkat pendapatan ternyata tidak
signifikan ( ρ = 0,087 > α = 0,05). Hasil pengujian koefisin regresi
menunjukan nilai interaksi antara jenis kelamin dengan tingkat pendapatan
sebesar -0,357. Nilai tersebut menunjukan bahwa interaksi kedua variabel
memperlemah derajat hubungan antara tingkat pendapatan dan persepsi
konsumen mengenai promosi.
Interaksi antara jenis kelamin yang dimiliki oleh konsumen dengan tingkat
pendapatan memperlemah hubungan antara tingkat pendapatan dengan
persepsi konsumen mengenai promosi. Seorang konsumen mampu menilai
secara leluasa dengan tingkat pendapatan yang dimilikinya. Suatu
promosi akan mendapatkan penilaian yang maksimal dari konsumen itu
sendiri, apabila promosi tersebut memiliki apa yang menjadi kebutuhan
dari konsumen itu sendiri
Diduga jenis kelamin tidak berpengaruh secara positif dan tidak signifikan
terhadap hubungan antara tingkat pendapatan dan persepsi konsumen
mengenai promosi. Secara umum kaum laki-laki lebih tinggi tingkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
penghasilannya namun sekarang ini kaum wanita pun juga mampu
memiliki penghasilan yang tinggi, hal tersebut menjadikan persepsi
terhadap promosi juga tidak jauh beda dari kaum laki-laki. Saran untuk
perusahaan sebaiknya variabel tersebut diabaikan saja karena persepsi
konsumen terhadap promosi tidak jauh berbeda.
Dari hasil uji hipotesis didapat kesimpulan bahwa jenis kelamin tidak
mempengaruhi hubungan antara tingkat pendapatan dengan persepsi
konsumen mengenai promosi.
6. Pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara tingkat pendapatan dan
persepsi konsumen mengenai harga.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh jenis kelamin
terhadap hubungan antara tingkat pendapatan dengan persepsi konsumen
mengenai harga. Hal ini didukung analisis yang menunjukkan koefisien
regresi variabel jenis kelamin dan tingkat pendapatan ternyata tidak
signifikan ( ρ = 0,621 > α = 0,05). Hasil pengujian koefisin regresi
menunjukan nilai interaksi antara jenis kelamin dengan tingkat pendapatan
sebesar 0,135. Nilai tersebut menunjukan bahwa interaksi kedua variabel
memperlemah derajat hubungan antara tingkat pendapatan dan persepsi
konsumen mengenai harga.
Interaksi antara jenis kelamin yang dimiliki oleh konsumen dengan tingkat
pendapatan memperlemah hubungan antara tingkat pendapatan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
persepsi konsumen mengenai harga. Seorang konsumen mampu menilai
secara leluasa dengan tingkat pendapatan yang dimilikinya. Suatu harga
akan mendapatkan penilaian yang maksimal dari konsumen itu sendiri,
apabila harga tersebut memiliki apa yang menjadi kebutuhan dari
konsumen itu sendiri
Diduga jenis kelamin tidak berpengaruh secara positif dan tidak signifikan
terhadap hubungan antara tingkat pendapatan dan persepsi konsumen
mengenai harga. Secara umum kaum laki-laki lebih tinggi tingkatan
penghasilannya namun sekarang ini kaum wanita pun juga mampu
memiliki penghasilan yang tinggi, hal tersebut menjadikan persepsi
terhadap harga juga tidak jauh beda dari kaum laki-laki. Saran untuk
perusahaan sebaiknya variabel tersebut diabaikan saja karena persepsi
konsumen terhadap harga tidak jauh berbeda
Dari hasil uji hipotesis didapat kesimpulan bahwa jenis kelamin tidak
mempengaruhi hubungan antara tingkat pendapatan dan persepsi
konsumen mengenai harga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan dengan
membagikan kuesioner kepada responden, yang merupakan konsumen penguna
jasa transportasi P.O. Bejeu, maka dari data tersebut dapat diambil kesimpulan
secara umum adalah sebagai berikut :
1. Tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan tingkat pendidikan
dan persepsi konsumen mengenai produk dimana menunjukkan koefisien
regresi variabel jenis kelamin dan tingkat pendidikan ternyata tidak
signifikan ( ρ = 0,630 >α = 0,05)
2. Tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan tingkat pendidikan
dan persepsi konsumen mengenai promosi dimana menunjukan koefisien
regresi variabel jenis kelamin dan tingkat pendidikan ternyata tidak
signifikan ( ρ = 0,315 > α = 0,05)
3. Tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan tingkat pendidikan
dan persepsi konsumen mengenai harga dimana menunjukan koefisien
regresi variabel jenis kelamin dan tingkat pendidikan ternyata tidak
signifikan ( ρ = 0,538 > α = 0,05)
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
4. Tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan tingkat pendapatan
dan persepsi konsumen mengenai produk dimana menunjukan koefisien
regresi variabel jenis kelamin dan tingkat pendapatan ternyata tidak
signifikan ( ρ = 0,418 > α = 0,05)
5. Tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan tingkat pendapatan
dan persepsi konsumen mengenai promosi dimana menunjukan koefisien
regresi variabel jenis kelamin dan tingkat pendapatan ternyata tidak
signifikan ( ρ = 0,087 > α = 0,05)
6. Tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap persepsi konsumen mengenai
harga dimana menunjukan koefisien regresi variabel jenis kelamin dan
tingkat pendapatan ternyata tidak signifikan ( ρ = 0,621 > α = 0,05)
B. Keterbatasan Penelitian
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan kuesioner. Ada
kemungkinan para responden mengisinya dalam kondisi tidak tepat sehingga
pengisian kuesioner kurang akurat atau tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
C. Saran Penelitian
Bagi pembaca diharapkan melakukan penelitian ulang dengan
menambahkan jumlah sampel jika ada keragu-raguan hasil penelitian ini
sebaiknya sampel diambil dari seluruh populasi agar hasil penelitian lebih dapat
memberikan hasil yang benar-benar akurat.
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kisi-kisi Penyusunan Instrumen
Persepsi Konsumen
(Y)
a. Produk b. Harga c. Promosi
1) Jenis Produk 2) Citra produk 3) Fasilitas Produk 1) Sesuai 2) Tidak sesuai 1) Komunikasi 2) custumer
a. Lintas kota lintas provinsi
b. Logo, kemasan c. AC, Toilet a. Kondisi
konsumen b. Keadaan
konsumen a. Berbicara
dengan konsumen
b. Pilihan yang sesuai kebutuhan
4
5 6 7
8
9
10
Variabel Sub Variabel Indikator Deskriptor Nomer Item
1 2 3 4 5 Status Sosial Ekonomi
a. Tingkat pendidikan
(X1) b. Tingkat
pendapatan (X3)
1) Lulus SD 2) Lulus SLTP 3) Lulus SLTA, D I 4) Lulus D II, D III 5) Lulus SI 1) Sangat tinggi Lebih
dari Rp 1500.000,- 2) Tinggi antara
1500.000-1000.000 3) Sedang antara
1000.000-750.000 4) Rendah antara
750.000-500.000 5) Sangat rendah
dibawah 500.000
1
2
Dummy Jenis Kelamin 1) Pria 2) Wanita
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Responden
Tingkat pendidikan
Tingkat pendapatan
Jenis kelamin Produk Promosi Harga
5 5 0 12 9 14 2 3 0 8 7 10 3 3 1 10 8 8 2 2 1 8 6 6 5 5 1 12 7 10 4 4 0 10 7 10 4 5 0 12 8 14 2 2 0 6 10 9 3 2 1 6 10 9 4 3 0 10 7 9 1 2 1 8 8 8 1 2 0 6 7 8 5 5 0 10 7 14 4 5 1 8 8 15 4 4 0 7 10 12 3 2 0 7 4 8 2 2 0 6 4 6 4 4 1 7 4 9 5 2 1 12 7 6 2 2 0 5 4 6 2 1 0 5 2 6 1 1 1 4 2 6 2 2 1 4 6 3 1 1 0 5 6 3 2 1 0 5 6 3 4 3 0 12 8 12 2 1 1 8 7 6 3 2 0 10 7 6 2 2 0 8 6 6 4 3 1 10 8 9 4 3 1 12 8 10 2 2 1 5 8 6 3 3 0 6 7 9 2 2 0 8 8 3 1 1 1 6 10 3 5 4 1 10 10 12 4 4 1 8 8 14 4 5 1 7 8 15 3 3 0 5 8 12 4 3 0 7 8 12 5 4 1 12 8 15 1 2 1 4 4 8 2 1 0 5 4 6 2 2 0 5 8 8 1 1 1 4 8 8 5 5 1 12 8 13 4 4 1 12 8 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 5 0 10 8 14 1 2 0 4 8 6 2 1 0 5 4 6 2 1 1 8 8 8 3 2 0 7 6 6 2 1 1 4 8 8 3 3 1 7 10 10 5 4 0 10 10 12 1 1 1 4 6 10 1 1 0 4 6 10 5 4 1 10 8 12 5 5 0 12 8 14 4 5 0 10 10 14 3 4 0 10 10 14 4 4 1 8 8 14 4 4 1 7 8 14 4 3 0 8 10 14 5 4 1 12 9 15 4 4 1 12 8 15 5 4 1 15 10 15 4 4 0 15 10 15 3 3 1 12 5 14 4 3 0 10 10 15 3 4 0 10 10 15 4 4 1 10 10 15 5 5 1 10 10 15 5 5 1 12 10 15 5 5 0 10 10 15 3 2 0 7 6 10 2 3 1 8 8 10 4 3 1 10 8 15 2 3 1 5 6 6 2 1 0 4 4 6 1 1 0 4 4 6 2 2 1 5 6 6 1 2 1 5 6 6 1 1 0 4 8 10 4 4 0 10 10 14 4 4 0 8 10 14 3 4 0 7 10 12 4 3 1 10 10 12 5 5 1 10 10 14 5 5 0 15 10 12 5 4 1 12 8 12 4 4 0 10 8 14 3 5 0 10 8 12 1 4 0 4 10 12 5 3 1 10 8 12 4 4 0 10 10 14 3 4 0 8 10 14 3 4 0 8 8 14 3 5 1 7 10 15 3 5 0 10 10 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 5 0 12 9 14 2 3 0 8 7 10 3 3 1 10 8 8 2 2 1 8 6 6 5 5 1 12 7 10 4 4 0 10 7 10 4 5 0 12 8 14 2 2 0 6 10 9 3 2 1 6 10 9 4 3 0 10 7 9 1 2 1 8 8 8 1 2 0 6 7 8 5 5 0 10 7 14 4 5 1 8 8 15 4 4 0 7 10 12 3 2 0 7 4 8 2 2 0 6 4 6 4 4 1 7 4 9 5 2 1 12 7 6 2 2 0 5 4 6 2 1 0 5 2 6 1 1 1 4 2 6 2 2 1 4 6 3
2 1 0 5 6 3 4 3 0 12 8 12 2 1 1 8 7 6 3 2 0 10 7 6 2 2 0 8 6 6 4 3 1 10 8 9 4 3 1 12 8 10 2 2 1 5 8 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Hipotesis 1
Variables Entered/Removedb
DX1, X1, Da , EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Y1b.
Model Summaryb
,800a ,640 ,629 1,75Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), DX1, X1, Da.
Dependent Variable: Y1b.
ANOVAb
524,643 3 174,881 56,988 ,000a
294,597 96 3,069819,240 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), DX1, X1, Da.
Dependent Variable: Y1b.
Coefficientsa
2,707 ,622 4,351 ,000,409 ,898 ,071 ,456 ,650
1,753 ,190 ,831 9,227 ,000-,126 ,261 -,085 -,483 ,630
(Constant)DX1DX1
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y1a.
Casewise Diagnosticsa
3,014 15Case Number68
Std. Residual Y1
Dependent Variable: Y1a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Residuals Statisticsa
4,46 11,47 8,26 2,30 100-1,651 1,396 ,000 1,000 100
,24 ,49 ,34 7,81E-02 100
4,21 11,58 8,26 2,31 100-2,97 5,28 4,62E-16 1,73 100
-1,694 3,014 ,000 ,985 100-1,710 3,061 ,001 1,004 100
-3,02 5,44 1,93E-03 1,79 100-1,727 3,205 ,004 1,014 100
,878 6,733 2,970 1,827 100,000 ,079 ,010 ,016 100,009 ,068 ,030 ,018 100
Predicted ValueStd. Predicted ValueStandard Error ofPredicted ValueAdjusted Predicted ValueResidualStd. ResidualStud. ResidualDeleted ResidualStud. Deleted ResidualMahal. DistanceCook's DistanceCentered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Y1a.
Uji Hipotesis ke 2
Variables Entered/Removedb
DX1, X1, Da , EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Y2b.
Model Summaryb
,472a ,223 ,199 1,77Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), DX1, X1, Da.
Dependent Variable: Y2b.
ANOVAb
86,411 3 28,804 9,194 ,000a
300,749 96 3,133387,160 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), DX1, X1, Da.
Dependent Variable: Y2b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Coefficientsa
5,236 ,629 8,331 ,000,801 ,908 ,203 ,883 ,380,815 ,192 ,562 4,247 ,000
-,266 ,263 -,262 -1,011 ,315
(Constant)DX1DX1
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y2a.
Residuals Statisticsa
6,05 9,31 7,78 ,93 100-1,850 1,642 ,000 1,000 100
,24 ,49 ,35 7,89E-02 100
5,77 9,47 7,78 ,95 100-4,87 3,95 -1,07E-15 1,74 100
-2,750 2,231 ,000 ,985 100-2,794 2,309 ,000 1,006 100
-5,02 4,23 -3,82E-04 1,82 100-2,899 2,364 -,002 1,018 100
,878 6,733 2,970 1,827 100,000 ,154 ,011 ,021 100,009 ,068 ,030 ,018 100
Predicted ValueStd. Predicted ValueStandard Error ofPredicted ValueAdjusted Predicted ValueResidualStd. ResidualStud. ResidualDeleted ResidualStud. Deleted ResidualMahal. DistanceCook's DistanceCentered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Y2a.
Uji Hipotesis ke 3
Variables Entered/Removedb
DX1, X1, Da , EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Y3b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Model Summaryb
,708a ,501 ,485 2,65Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), DX1, X1, Da.
Dependent Variable: Y3b.
ANOVAb
675,537 3 225,179 32,110 ,000a
673,213 96 7,0131348,750 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), DX1, X1, Da.
Dependent Variable: Y3b.
Coefficientsa
4,272 ,940 4,542 ,000,319 1,358 ,043 ,235 ,815
2,054 ,287 ,759 7,149 ,000-,243 ,394 -,128 -,618 ,538
(Constant)DX1DX1
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y3a.
Residuals Statisticsa
6,33 14,54 10,55 2,61 100-1,617 1,528 ,000 1,000 100
,36 ,74 ,52 ,12 100
5,92 14,72 10,55 2,63 100-7,64 5,67 -3,02E-16 2,61 100
-2,886 2,143 ,000 ,985 100-2,961 2,218 -,001 1,004 100
-8,04 6,08 -4,12E-03 2,71 100-3,090 2,265 -,002 1,013 100
,878 6,733 2,970 1,827 100,000 ,115 ,010 ,016 100,009 ,068 ,030 ,018 100
Predicted ValueStd. Predicted ValueStandard Error ofPredicted ValueAdjusted Predicted ValueResidualStd. ResidualStud. ResidualDeleted ResidualStud. Deleted ResidualMahal. DistanceCook's DistanceCentered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Y3a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Hipotesis Ke 4
Variables Entered/Removedb
DX2, X2, Da , EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Y1b.
Model Summaryb
,698a ,487 ,471 2,09Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), DX2, X2, Da.
Dependent Variable: Y1b.
ANOVAb
398,997 3 132,999 30,382 ,000a
420,243 96 4,378819,240 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), DX2, X2, Da.
Dependent Variable: Y1b.
Coefficientsa
3,878 ,668 5,806 ,000-,121 ,915 -,021 -,133 ,8951,335 ,200 ,638 6,664 ,000
,218 ,269 ,139 ,813 ,418
(Constant)DX2DX2
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y1a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Residuals Statisticsa
5,21 11,52 8,26 2,01 100-1,518 1,625 ,000 1,000 100
,29 ,99 ,41 ,10 100
5,12 11,79 8,25 2,01 100-5,22 5,14 3,73E-16 2,06 100
-2,494 2,455 ,000 ,985 100-2,529 2,662 ,001 1,010 100
-5,37 6,32 6,85E-03 2,17 100-2,604 2,751 ,003 1,023 100
,883 21,080 2,970 2,386 100,000 ,508 ,014 ,052 100,009 ,213 ,030 ,024 100
Predicted ValueStd. Predicted ValueStandard Error ofPredicted ValueAdjusted Predicted ValueResidualStd. ResidualStud. ResidualDeleted ResidualStud. Deleted ResidualMahal. DistanceCook's DistanceCentered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Y1a.
Uji Hipotesis Ke 5
Variables Entered/Removedb
DX2, X2, Da , EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Y2b.
Model Summaryb
,600a ,361 ,341 1,61Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), DX2, X2, Da.
Dependent Variable: Y2b.
ANOVAb
139,581 3 46,527 18,041 ,000a
247,579 96 2,579387,160 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), DX2, X2, Da.
Dependent Variable: Y2b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Coefficientsa
4,623 ,513 9,017 ,0001,247 ,702 ,316 1,776 ,0791,009 ,154 ,702 6,560 ,000-,357 ,206 -,331 -1,732 ,087
(Constant)DX2DX2
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y2a.
Residuals Statisticsa
5,63 9,67 7,78 1,19 100-1,809 1,588 ,000 1,000 100
,22 ,76 ,31 7,71E-02 100
5,49 9,82 7,78 1,20 100-4,52 3,48 -7,99E-16 1,58 100
-2,816 2,166 ,000 ,985 100-2,911 2,239 ,001 1,010 100
-4,83 3,72 2,71E-03 1,66 100-3,033 2,288 -,002 1,023 100
,883 21,080 2,970 2,386 100,000 ,275 ,013 ,033 100,009 ,213 ,030 ,024 100
Predicted ValueStd. Predicted ValueStandard Error ofPredicted ValueAdjusted Predicted ValueResidualStd. ResidualStud. ResidualDeleted ResidualStud. Deleted ResidualMahal. DistanceCook's DistanceCentered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Y2a.
Uji Hipotesis Ke 6
Variables Entered/Removedb
DX2, X2, Da , EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Y3b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Model Summaryb
,825a ,681 ,671 2,12Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), DX2, X2, Da.
Dependent Variable: Y3b.
ANOVAb
919,077 3 306,359 68,448 ,000a
429,673 96 4,4761348,750 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), DX2, X2, Da.
Dependent Variable: Y3b.
Coefficientsa
3,856 ,676 5,709 ,000-,263 ,925 -,036 -,284 ,7772,148 ,203 ,800 10,605 ,000
,135 ,272 ,067 ,496 ,621
(Constant)DX2DX2
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y3a.
Residuals Statisticsa
5,88 15,01 10,55 3,05 100-1,534 1,463 ,000 1,000 100
,29 1,00 ,41 ,10 100
5,59 15,31 10,55 3,06 100-5,16 4,70 8,88E-17 2,08 100
-2,438 2,222 ,000 ,985 100-2,480 2,243 ,000 1,005 100
-5,34 4,79 1,64E-03 2,17 100-2,550 2,292 ,000 1,016 100
,883 21,080 2,970 2,386 100,000 ,089 ,010 ,018 100,009 ,213 ,030 ,024 100
Predicted ValueStd. Predicted ValueStandard Error ofPredicted ValueAdjusted Predicted ValueResidualStd. ResidualStud. ResidualDeleted ResidualStud. Deleted ResidualMahal. DistanceCook's DistanceCentered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Y3a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Total 5 5 4 5 3 5 4 31 4 5 4 5 4 5 3 30 4 4 4 3 5 5 3 28 5 3 4 4 5 4 5 30 5 3 4 5 5 4 5 31 2 3 2 2 2 2 2 25 2 4 2 3 5 2 4 22 3 3 4 4 1 5 1 21 2 4 2 2 2 3 3 18 5 2 3 3 4 5 3 25 3 3 5 5 2 2 2 22 5 5 5 5 5 4 3 32 2 5 5 4 5 3 3 27 5 5 4 3 4 3 1 25 3 3 4 3 4 3 2 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 3 5 3 4 3 2 23 3 3 4 5 5 3 2 25 3 5 2 5 5 2 3 24 3 5 5 5 5 5 4 32 2 3 4 3 5 5 4 26 5 4 5 5 4 4 5 32 5 4 5 3 4 3 5 29 4 5 5 3 4 5 3 39 3 5 4 5 4 4 5 30 5 4 4 5 4 3 2 28 3 4 4 3 4 3 5 26 3 3 4 3 4 3 3 23 3 3 4 4 5 5 4 28 5 5 5 5 5 5 5 35 2 2 3 3 3 3 4 20
Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. Q4 3,5667 1,1651 30,0 2. Q5 3,8333 ,9855 30,0 3. Q6 3,9667 ,9643 30,0 4. Q7 3,8667 1,0417 30,0 5. Q8 4,0333 1,0981 30,0 6. Q9 3,7000 1,0875 30,0 7. Q10 3,3333 1,2411 30,0 N of Cases = 30,0 N of
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 26,3000 21,6655 4,6546 7 Item Means Mean Minimum Maximum Range Max/Min Variance 3,7571 3,3333 4,0333 ,7000 1,2100 ,0595 Item Variances Mean Minimum Maximum Range Max/Min Variance 1,1818 ,9299 1,5402 ,6103 1,6564 ,0462 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted Q4 22,7333 15,7195 ,4967 ,2955 ,6721 Q5 22,4667 17,7057 ,3603 ,1798 ,7052 Q6 22,3333 16,9195 ,4810 ,3011 ,6792 Q7 22,4333 16,3230 ,5058 ,3099 ,6716 Q8 22,2667 16,6161 ,4294 ,2479 ,6897 Q9 22,6000 16,7310 ,4217 ,2379 ,6915 Q10 22,9667 16,5851 ,3502 ,2184 ,7129 Reliability Coefficients 7 items Alpha = ,7212 Standardized item alpha = ,7250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI