plenary discussion 8a tahun 3 blok 16

38
KELOMPOK 8A Tutor : dr. Hafni Bachtiar Dinda Genisya Utami Elfin Ayu Pratami Zola S Prima Putri Julia Sari Mefri Yulia Tri Aryati octavia Suppiah Anarsalam PLENARY DISCUSSION

Upload: tetsuyahyde

Post on 03-Jul-2015

92 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

KELOMPOK 8A

Tutor : dr. Hafni Bachtiar

Dinda Genisya Utami

Elfin Ayu Pratami

Zola S Prima

Putri Julia Sari

Mefri Yulia

Tri Aryati octavia

Suppiah Anarsalam

PLENARY DISCUSSION

Page 2: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

MODUL 5SKENARIO : SERUMIT INIKAH PEMERIKSAANNYA

Almira seorang mahasiswi kedokteran semester 2 sedang cemas memikirkan keadaan ayahnya yang belakangan ini sangat menurun kondisi kesehatannya. Ayah Almira 58 tahun adalah seorang karyawan disebuah pabrik textil dan perokok berat sejak muda dia sering batuk tapi 2 bulan terakhir batuknya kadang bercampur darah, nafas agak sesak dan badan makin kurus.

Ayah Almira dibawa kedokter puskesmas untuk diperiksa, dokter menemukan sebuah nodul sebesar kelereng didaerah supraclavicula dextra, disamping itu juga ada ptosis dan enopthalmus pada mata kanan.

Page 3: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

Dokter puskesmas menganjurkan agar ayah Almira dirujuk ke dokter spesialis paru yang ada di rumah sakit yang mempunyai fasilitas alat yang cukup karena dokter mencurigai ada kemungkinan ayah Almira menderita kanker paru.

Almira sangat khawatir mendengar ini karena dia memikirkan kemungkinan hemaptoe ayahnya disebabkan oleh TB atau jamur.

Setelah memeriksa ayah Almira, dokter spesialis paru di Rumah Sakit menganjurkan untuk pemeriksaan darah, sputum, rontgen foto torak dan CT Scan, disamping itu untuk nodul claviculanya harus dilakukan Bajah. Dokter menjelaskan bahwa, pengobatan ayah Almira tergantung pada hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan. Kemungkinan juga harus dilakukan pemeriksaan Tumor Marker. Bagaimana saudara menjelaskan apa yang dialami oleh ayah Almira?

Page 4: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

TERMINOLOGI

Ptosis : Turunnya kelopak mata akibat kelumpuhan nervus 3 atau akibat inervasi simpatetik

Enopthalmus : Pergeseran bola mata ke belakang

Kanker Paru : proliferasi sel abnormal yang bersifat ganas yang terdapat pada jaringan paru

Page 5: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

IDENTIFIKASI MASALAH1. Bagaimana Hubungan usia, pekerjaan, kebiasaan

ayah Almira dengan penyakitnya?2. Mengapa 2 bulan terakhir batuknya bercampur

darah, nafas agak sesak dan badan makin kurus?3. Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik?4. Mengapa dokter curiga ayah Almira menderita Ca

paru?5. Bagaimana membedakan dengan TB atau jamur?6. Apa tujuan pemeriksaan penunjang dan hasil yang

mungkin didapatkan?7. Apa diagnosis serta pengobatan yang bisa

diberikan?

Page 6: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

ANALISIS MASALAH1. Bagaimana Hubungan usia, jenis kelamin,

pekerjaan, kebiasaan ayah Almira dengan penyakitnya?

=>○ Usia : semakin besar usia semakin

meningkatkan resiko kanker. 40-70 tahun.○ Jenis kelamin : laki-laki lebih sering daripada

wanita○ Pekerjaan : pabrik textil. Terpapar dengan zat

seperti asbes, dll.○ Kebiasaan : Perokok berat = > 40 batang per

hari meningkatkan 60x resiko.

Page 7: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

Zat dalam rokok : Potensial karsinogen

=) Inisiator = benzopyrene

=) Promotor = derivat Fenol

=) Zat radioaktif lainnya = polonium 210, karbon 14 potassium-40

Page 8: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

Metabolic changes

Tumor

Tumor Produces

Immune Cytokines

Altered Intermediary Metabolism

Poor AppetiteMuscle Wasting

Malnutrition

Page 9: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

2. Mengapa 2 bulan terakhir batuknya bercampur darah, nafas agak sesak dan badan makin kurus?

=) Hemaptoe : asap rokok menyebabkan perubahan epitel, terjadi iritasi dan perdarahan. Ruptur arteri atau vena bronkial.

=) Sesak nafas : Pada jaringan paru terjadi infeksi berulang, dan dapat menimbulkan obstruksi. Atau krna penekanan tumor. Dapat menyebabkan ateletaksis dan penurunan faal paru.

=) Badan semakin kurus : Gejala sistemik, suplai nutrisi kurang dan efek TNF.

Page 10: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

patofisiologi pajanan asap rokok terhadap tubuh

- Adanya gerakan silia keatas untuk membuang zat asing

- Pengeluaran zat asing dengan reflek batuk

- Terjadinya produksi sekresi mukus

Page 11: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

Terjadinya perubahan pada epitel toraks berambut silia menjadi epitel gepeng berlapis-lapis yang mengakibatkan iritasi pada saluran pernafasan akibat rontoknya rambut silia

Akibat iritasi terjadi perdarahan dengan manifestasi batuk berdarah

Akibat adanya bendungan pada saluran pernafasan menyebabkan terjadinya infeksi pada jaringan paru

Page 12: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

Akibat tidak terobatinya sumber bendungan menyebabkan infeksi berulangAkibat dari infeksi berulang menyebabkan obstruksi pada jaringan paru sehingga menimbulkan manifestasi sesak nafas.

Akibat tidak terobatinya sumber bendungan menyebabkan infeksi berulang

Akibat dari infeksi berulang menyebabkan obstruksi pada jaringan paru sehingga menimbulkan manifestasi sesak nafas.

Page 13: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

3. Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik?

=) Nodul sebesar kelereng didaerah supraclavicula dextra = pembesaran KGB N3. Penyebaran sel tumor ke KGB

=) Ptosis dan enopthalmus = horner syndrome, karena penekanan saraf cervikal 7 – torakal 1

4. Mengapa dokter curiga ayah Almira menderita Ca paru?

Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik :

-. Pekerjaan, perokok berat.

-. Hemaptoe, pembesaran KGB , penurunan BB.

Page 14: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

5. Bagaimana membedakan dengan TB atau jamur?Dari pemeriksaan sputum, kanker dengan sitologi sputum, TB dengan pemeriksaan BTA, jamur gambaran rontgen khas adanya fungus ball.

6. Apa tujuan pemeriksaan penunjang dan hasil yang mungkin didapatkan?

Darah = rutin.

Sputum = adanya sitologi sputum. Menentukan letak tumor terhadap bronkus.

Rontgen = tumor, indentasi, tumor satelit. Baik untuk tumor >1cm

Page 15: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

CT Scan = untuk tumor <1cm. Lebih baik daripada rontgen. Pembesaran KGB dapat dideteksi.

Bajah = deteksi sel kanker.

Tumor marker = penanda tumor, belum ada yang spesifik.

Page 16: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

7. Apa diagnosis serta pengobatan yang bisa diberikan?

Diagnosis = kanker paru.

Pengobatan = tergantung daripada hasil pemeriksaan penunjang dan stadium kanker.

Page 17: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

SISTEMATIKAAyah Almira (58 Tahun) Perokok Berat, pekerja

industri

Horner Syndrome dan invasi ke KGB

Anamnesis

=) Sering batuk sejak kecil

=) 2 bulan terakhir batuk darah

=) Sesak Nafas=) Penurunan BB

Pemeriksaan Fisik

=) Pembesaran nodul

supraclavicula dextra, ptosis , enopthalmus

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis

Tatalaksana

KANKER PARU

Prognosis

1. Darah2. sputum -> sitologi3. rontgen -> ukuran, letak

tumor, gambaran khas tumor

4. CT Scan ->vukuran tumor, KGB

5. Bajah -> Sel kanker

Benzipirine 3,4 dan polonium 210

asbes

Page 18: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

LEARNING OBJECTIVE KANKER PARU

Epidemiologi

Etiologi dan faktor resiko

Patofisiologi

Manifestasi Klinis

Diagnosis

Tatalaksana

Prognosis

Page 19: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

EPIDEMIOLOGI

Hasil SKRT 1972 mortalitas kanker 1,01% menjadi 4,5% pada tahun 1990.

Data WHO menunjukan kanker paru merupakan penyebab utama kematian akibat keganasan baik pada laki-laki atau pun perempuan.

Page 20: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

Sebenarnya belum diketahui, tapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi :

1.Merokok (85%)Ada hubungan antara rata-rata jumlah rokok yang dihisap perhari dengan tingginya insiden kanker paruDalam jangka panjang (10-20 tahun) :

1-10 batang / hari me risiko 15 x

20-30 batang / hari me risiko 40 – 50 x

40-50 batang / hari me risiko 70 – 80 xBahan karsinogen pada asap rokok : Polonium 210 dan 3,4 Benzopyrene

ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

Page 21: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

2. Bahaya industri

Abestos (10x lipat risiko kanker paru ) Radiasi ion pada kerja tambang uranium Radon , Arsen, Kronium , Nikel , Polisiklik

hidrokarbon , Vinil Klorida, Besi, Oksida besi

3. Makanan rendah vitamin A , penurunan betakarotene dan selenium

4. Polusi Udara lebih banyak pada daerah

perkotaan yang polusi udaranya

tinggi

Page 22: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

5. Genetik terdapat perubahan / mutasi gen yang berperan pada kanker paru yaitu :

- protoonkogen

- tumor supresor gene

- gene encoding enzyme

Page 23: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

PATOFISIOLOGI

Terjadinya perubahan pada epitel toraks berambut silia menjadi epitel gepeng berlapis-lapis =) iritasi pada saluran pernafasan akibat rontoknya rambut silia

Akibat iritasi : perdarahan dengan manifestasi batuk berdarah

Akibat adanya bendungan pada saluran pernafasan : terjadinya infeksi pada jaringan paru

Page 24: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

Akibat tidak terobatinya sumber bendungan menyebabkan infeksi berulang =) obstruksi pada jaringan paru -> manifestasi sesak nafas.

Page 25: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

GEJALA LOKAL DAN SISTEMIK AKIBAT TUMOR

1.BATUK ,umumnya batuk kering iritatif, tanpa sputum atau sedikit sputum mucoid putih. Batuk dikarenakan tumor mengenai berbagai percabangan bronkus.

2. HEMOPTOSIS, umumnya sputum berserat darah atau bernoda darah. Hemoptosis disebabkan kanker menginvasi kapiler bronkial,sering bercampur dengan sel ganas yang terlepas, angka positif pemeriksaan sitologi sputum tinggi.

3.Dada penuh, sakit,stadium dini hanya tampil sebagai dada terasa penuh ringan, ketika kanker mengenai pleura parietal atau langsung mengenai dinding torax, dapat timbul nyeri menetap di lokasi tersebut.

MANIFESTASI KLINIS

Page 26: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

4. Dyspnea, tumor menyumbat bronkus menimbulkan pneumonia obstruktif atau atelektasis merupakan salah satu sebab terjadinya nafas pendek pada pasien karsinoma paru. Derajat dyspnea bervariasi menurut lingkup obstruktif.5. Demam,pneumoni obstruktif merupakan sebab utama pada karsinoma paru.kekhasan demam ini adalah berkepanjangan intermitten,kadang memburuk atau membaik, sulit diterapi. Demam juga dapat disebabkan oleh toksin kanker atau metastasis sumsum tulang.6.Gejala sistemik nonspesifik antara lain anoreksia, penurunan berat badan, kakeksia pada stadium lanjut.

Page 27: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

Gejala invasi keluar dan metastasis karsinoma paru.1.Sindroma obstruktif vena cava superior : udem di bagian kepala, leher bahkan kedua extremitas atas, dsb.2.Sindroma Horner : ptosis palpebra superior, celah mata menyempit,pupil mengecil.3.Sindroma Pancoast :timbul nyeri extremitas atas.4.Gejala lain invasif dan metastasis yang sering ditemukan adalah mengenai nervus rekuren laryngeus timbul suara serak.

Gejala penyerta karsinoma paru : 1.Osteoartropati hipertrofik pulmonal.2.Sindroma karsinoid.3.Ginekomastia.

Page 28: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

DIAGNOSIS

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN PENUNJANG

MENENTUKAN LOKASI DAN

STAGINGTUMOR MARKER

MENENTUKAN JENIS KANKER

HISTOLOGI : -BIOPSI BRONKUS- BIOPSI PLEURA /

KGB-- BIOPSI NODUL

SUPERFISIAL-- TORAKOTOMI

EKSPLORASI

SITOLOGI :-SPUTUM- SIKATAN

-- CAIRAN PLEURA-- BJH KGB/ NODUL

SUPERFISIAL

FOTO TORAKS PA/ LATERAL

CT-SCAN TORAKS

BRONKOSKOPI

Page 29: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

ANAMNESIS : keluhan, faktor resiko.

PEMERIKSAAN FISIK : dari manifestasi Klinis

PEMERIKSAAN PENUNJANG : Foto Toraks : massa tumor >1cm. Tepi irreguler,

identasi pleura, dll. Keterlibatan KGB agak sulit ditentukan

CT SCAN Toraks : menentukan kelainan diparu lebih baik. Dapat deteksi tumor dengan ukuran <1cm. Keterlibatan KGB dapat dinilai.

Page 30: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

PEMERIKSAAN KHUSUS :

Bronkoskopi : Dapat mengambil jaringan atau sel agar dapat dipastikan ganas/tidaknya. Ada tidaknya masa intrabronkus atau perubahan mukosa saluran nafas, seperti kelainan mukosa tumor.

Biopsi Aspirasi Jarum : dilakukan , krna bilasan dan biopsi sering memberikan hasil negatif.

Transbronchial Needle Aspiration : di Karina, atau 2 cincin diatas karina pada posisi jam 1 bila tumor dikanan, informasi =) sitologi dan informasi metastasis KGB subkarina atau paratrakea

Page 31: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

Transbronchial Lung Biopsy : jika lesi kecil dan lokasi agak diperifer serta ada sarana utk fluoroskopik

Biopsi Transtorakal : Jika lesi di perifer ddan ukuran > 2cm, dengan bantuan fluoroscopic angipgraphy. Jika <2cm dengan CT SCAN.

Biopsi KGB : supraklavikula, leher atau axilla.

Torakoskopi : tumor perifer, pleura visceral dan parietal

Sitologi Sputum : pada tumor yang letaknya dekat dengan bronkus.

Page 32: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

STAGE TNMOccult Carcinoma T N M

Tis No MO

T1 No MO

T2 No MO

T1 N1 MO

T2 N1 MO

T3 NO MO

T3 N2 MO

any T N3 MO

T4 Any N MO

Any T Any N M1

O

IA

IB

IIA

IIB

IIIA

IIIA

IIIB

IIB

IV

Page 33: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

Kategori TNM untuk Kanker Paru :

T     :    Tumor Primer    To     :     Tidak ada bukti ada tumor primer Tx     :    Tumor primer sulit dinilai, atau tumor primer terbukti dari penemuan sel tumor ganas pada sekret bronkopulmoner tetapi tidak tampak secara radiologis atau bronkoskopis.Tis    :     Karsinoma in situ T1    :     Tumor dengan garis tengah terbesar tidak melebihi 3 cm, dikelilingi oleh jaringan paru atau pleura viseral dan secara bronkoskopik invasi tidak lebih proksimal dari bronkus lobus (belum sampai ke bronkus utama). Tumor sembarang ukuran dengan komponen invasif terbatas pada dinding bronkus yang meluas ke proksimal bronkus utama.T2    :    Setiap tumor dengan ukuran atau perluasan sebagai

berikut :-    Garis tengah terbesar lebih dari 3 cm-    Mengenai bronkus utama sejauh 2 cm atau lebih distal dari karina, dapat mengenai pleura viseral-    Berhubungan dengan atelektasis atau pneumonitis obstruktif  yang meluas ke daerah hilus, tetapi belum mengenai seluruh paru.

Page 34: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

T1    :     Tumor dengan garis tengah terbesar tidak melebihi 3 cm, dikelilingi oleh jaringan paru atau pleura viseral dan secara bronkoskopik invasi tidak lebih proksimal dari bronkus lobus (belum sampai ke bronkus utama). Tumor sembarang ukuran dengan komponen invasif terbatas pada dinding bronkus yang meluas ke proksimal bronkus utama.

T2    :    Setiap tumor dengan ukuran atau perluasan sebagai berikut :-    Garis tengah terbesar lebih dari 3 cm-    Mengenai bronkus utama sejauh 2 cm atau lebih distal dari karina, dapat mengenai pleura viseral-    Berhubungan dengan atelektasis atau pneumonitis obstruktif  yang meluas ke daerah hilus, tetapi belum mengenai seluruh paru.

Page 35: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

T3    :    Tumor sembarang ukuran, dengan perluasan langsung pd dinding dada (termasuk tumor sulkus superior) diafragma, pleura mediastinum atau tumor dalam bronkus utama yang jaraknya kurang dari 2 cm sebelah distal karina atau tumor yang berhubungan dengan atelektasis atau pneumonitis obstruktif seluruh paru.

T4    :    Tumor sembarang ukuran yang mengenai mediastinum atau jantung, pembuluh besar, trakea, esofagus, korpus vertebra, karina, tumor yang disertai dengan efusi pleura ganas atau tumor satelit nodul ipsilateral pada lobus yang sama dengan tumor primer.

Page 36: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

N    :    Kelenjar getah bening regional (KGB) Nx    :     Kelenjar getah bening regional tak dapat dinilai No    :    Tak terbukti keterlibatan kelenjar getah bening N1    :    Metastasis pada kelenjar getah bening peribronkial

dan/atau hilus ipsilateral, termasuk perluasan tumor

secara langsung N2    :    Metastasis pada kelenjar getah bening mediatinum

ipsilateral dan/atau KGB subkarina N3    :    Metastasis pada hilus atau mediastinum kontralateral

atau KGB skalenus/supraklavikula ipsilateral/kontralateral

M    :    Metastasis (anak sebar) jauh Mx    :    Metastasis tak dapat dinilai Mo    :    Tak ditemukan metastasis jauh M1    :    Ditemukan metastasis jauh. Nodul ipsilateral di luar lobus

tumor primer dianggap sebagai M1

Page 37: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

TATALAKSANA

Page 38: Plenary Discussion 8a Tahun 3 Blok 16

PROGNOSIS