pleno 1

41
KELOMPOK 1 Katarina Suci Wulandari Yoke Dharma Sumahing Ulul Azmi Wenny Aristia Yulianti Corina Novita Sari Destria Krista Yulisna Ihsanul Irfan Karissa Maria Sangalang Irene Theresia Fasillitator : dr DONNA NOVINA KAHANJAK ,M.Biomed

Upload: yoke-dharma-sumahing

Post on 17-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Yoke D. S.

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Kelompok 1Katarina Suci WulandariYoke Dharma SumahingUlul AzmiWenny Aristia YuliantiCorina Novita SariDestria Krista YulisnaIhsanul IrfanKarissa Maria SangalangIrene TheresiaFasillitator : dr DONNA NOVINA KAHANJAK ,M.Biomed

Pemicu Aman, laki-laki usia 18 tahun datang ke dokter untuk mendapatkan surat keterangan kesehatan mata termasuk pemeriksaan buta warna untuk keperluan melanjutkan pendidikan. Aman khawatir tidak lulus pemeriksaan karena merasa mengalami gangguan penglihatan terutama pada sore hari. Pada pemeriksaan didapatkan tajam penglihatan tanpa koreksi mata kanan 6/40 dan mata kiri 6/60. Pemeriksaan segmen anterior dan posterior bola mata menunjukkan kedua mata dalam batas normal, refleks pupil kedua mata baik. Hasil pemeriksaan lapang pandang monokuler maupun binokuler dalam batas normal. Pada pemeriksaan tes buta warna menggunakan buku Ishihara, Aman dapat membaca semua angka pada buku tersebut dengan menggunakan kaca mata minusnya.

Kata KunciLaki-laki 18 tahunPemeriksaan buta warnaVOD = 6/40 , VOS = 6/60Segmen anterior dan posterior normalRefleks pupil baiklapang pandang monokuler dan binokuler normalGangguan penglihatan sore hariMata minus3Kata sulitVOD, VOSButa warnaLP monokuler dan binokulerRefleks pupilBuku IshiharaKacamata minusSegmen anterior dan posterior bola mataIdentifikasi masalahLaki-laki 18 tahun mengalami gangguan penglihatan terutama sore hari dengan tajam penglihatan tanpa koreksi mata kanan 6/40 dan mata kiri 6/60.Menggunakan kacamata minus

Analisis masalahGangguan penglihatan pada sore hari disebabkan gangguan pada sel retina.Pasien menggunakan kacamata minus disebabkan adanya gangguan refraksi.HIPOTESISLaki-laki, 18 tahun mengalami miopia pada kedua mata dan nyctalopia.

Indera penglihatanmataGangguan penglihatannormalanatomifisiobiokimhistoGangguan refraksinyctalopiamiopiapresbiopihypermetrophiastigmatisme8Pertanyaan terjaringIdentifikasilah kata sulit!Interpretasikan data!Jelaskan tentang Anatomi Mata!Jelaskan tentang Histologi Mata!Jelaskan tentang Fisiologi Mata, mencakup :a. Mekanisme pembiasan cahayab. Mekanisme visusc. Mekanisme refraksid. Transmisi impuls cahayae. Penglihatan warnaJelaskan tentang Biokimia mata (glikolisis, sorbitol pathway, mekanisme galaktosa)!Jelaskan tentang Miopia!Jelaskan tentang Presbiopi!Jelaskan tentang Hipermetropi!Jelaskan tentang Astigmatisma!Jelaskan tentang Nyctalopia !

PEMBAHASANVOD, VOS : VOD adalah Visus Oculi Dextra/pemeriksaan visus mata kanan, sedangkan VOS adalah Visus Oculi Sinistra/pemeriksaan visus mata kiri. Pemeriksaan visus adalah pemeriksaan fungsi mata dengan menggunakan kartu snellen/snellen chart, Finger Test, Hand Movement, atau PenlightButa warna : Kerusakan pada salah satu sel kerucut mata, bisa sel kerucut merah, hijau, dan biru.Lapang pandang : Kemampuan mata agar pandangannya dapat difokuskan ke satu titik untuk melihat benda-benda disekitarnya. Kelainan lapang pandang dapat berupa monokuler atau binokuler.

Refleks pupil : Kontraksi pupil yang terjadi setelah pupil diberikan rangsangan berupa cahaya. Buku Ishihara : Buku yang digunakan untuk tes buta warnaKacamata minus : Kacamata yang digunakan oleh penderita miopiaSegmen anterior : Mulai dari kornea sampai lensa, yang berisi humor aqueusSegmen posterior : Mulai dari tepi lensa bagian belakang sampai ke retina, yang berisi humor vitreus.

Interpretasi dataPemicuNormalInterpretasiVOD : 6/40Visus mata normal adalah 5/5Pasien hanya dapat melihat pada jarak 6 meter yang oleh orang normal huruf tersebut dapat dilihat pada jarak 40 meter.

VOS : 6/60Visus mata normal adalah 5/5Pasien hanya dapat melihat pada jarak 6 meter yang oleh orang normal huruf tersebut dapat dilihat pada jarak 60 meter.

Pemeriksaan segmen anterior & posterior dalam batas normalNormalPemeriksaan lapang pandang monokuler

Tidak ada gangguan/normalPemeriksaan tes buta warna (-)Tidak buta warna/normal

Anatomy of the eyeBulbus Oculi (orbita)

Palpebra superior Pupil Iris Sclera cilia Palpebra inferior 15

Histology of the eye

Pembiasan cahayaCahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea. Cahaya dari obyek yang dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan dibandingkan obyek yang jauh. Mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan dengan cara mengubah bentuk lensa. Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang, sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek. VisusAdalah kemampuan menyesuaikan kekuatan lensa dikenal sebagai akomodasiKekuatan lensa : bergantung pada bentuknya dikendalikan oleh otot silindrisOtot silindris adalah bagian dari badan siliar, suatu struktur lapisan koroid bagian anterior. Badan siliaris memiliki dua komponen utama : otot siliaris dan anyaman kapilerOtot siliaris adl suatu cincin melingkar otot polos yang melekat ke lensa melalui ligamentum suspensorium. Ketika otot siliaris melemah ligamentum suspensorium menegang ligamentum ini menarik lensa menjadi bentuk gepeng dan kurang rekfraktif

Otot berkontraksi kelilingnya berkurang tegangan pada ligamentum suspensorium berkurang. Ketika tarikan lig.suspensorium pada lensa berkurang lensa menjadi lebih bulatMeningkatkan kelengkungan karena lensa menjadi lebih bulat akan meningkatkan kekuatan lensa dan lebih membelokan berkas sinarOtot ini berkontraksi agar lensa menjadi lebih konveks dan lebih kuat untuk melihat dekatMEKANISME REFRAKSIDisebut juga sebagai pembiasan atau berbeloknya berkas sinarSinar berjalan lebih cepat melalui udara dari pada melalui media transparan lain misalnya air dan kaca. Ketika masuk ke suatu medium dengan densitas tinggi, berkas cahaya melambatArah berkas berubah jika cahaya mengenai permukaan medium baru dalam sudut yang tidak tegak lurusStruktur refraktif mata : Kornea dan lensa

Transmisi impuls cahaya

Penglihatan warna

Penglihatan warna, bergantung pada berbagai rasio stimulasi ketiga tipe sel kerucut sebagai respons terhadap berbagai macam panjang gelombang. Panjang gelombang yang terlihat biru tidak merangsang sel kerucut merah atau hijau sama sekali tapi merangsang sel kerucut biru secara maksimal (persentasi stimulasi maksimal 0:0:100). Sensasi kuning, sebagai perbandingan berasal dari rasio stimulasi 83:83:0 dengan sel kerucut merah dan hijau masing-masing dirangsang hingga 83% maksimal, sementara sel kerucut biru tidak terangsang sama sekali. Rasio untuk hijau 31:67:36 dan demikian seterusnya dengan berbagai kombinasi menghasilkan sensasi warna yang berbeda-beda

GlikolisisGlikolisis aerobikGlikolisis aerobik adalah jalur glikolitik yang terjadi di sitosol dengan adanya oksigen. Dalam glikolisis aerobik, produk akhir, piruvat ditransfer ke mitokondria untuk memulai siklus asam sitrat. Oleh karena itu, produk akhir dari glikolisis aerobik adalah 34 molekul ATP, air, dan karbon dioksida.Glikolisis anaerobikGlikolisis anaerobik terjadi di sitoplasma ketika sel kekurangan oksigen lingkungan atau tidak memiliki mitokondria. Dalam hal ini, NADH dioksidasi menjadi NAD + dalam sitosol dengan mengubah piruvat menjadi laktat. Glikolisis anaerobik menghasilkan (2 laktat + 2 ATP + 2 H2O + 2 H+) dari satu molekul glukosa. Berbeda dengan glikolisis aerobik, glikolisis anaerob menghasilkan laktat, yang mengurangi pH dan menginaktivasi enzim.

Sorbitol Pathway

Metabolisme GalaktosaGalaktosa mengalami fosforilasi menjadi galaktosa 1-fosfat oleh galaktokinase. Galaktosa 1-fosfat bereaksi dengan UDP-glukosa untuk membebaskan glukosa 1-fosfat. Dengan demikian galaktosa dapat diubah menjadi glukosa darah, masuk ke jalur glikolisis, dan masuk ke semua rute metabolik untuk glukosa.

MIOPIADefinisiMiopia adalah anomali refraksi pada mata dimana bayangan difokuskan di depan retina, ketika mata tidak dalam kondisi berakomodasi.

Etiologi1. Herediter 2. Penyakit sistemik 3. Kelainan endokrin 4. Malnutrisi, defisiensi vitamin dan mineral tertentu 5. Penyakit mata 6. Gangguan pertumbuhan 7. Lingkungan (iluminasi) 8. Kerja dekat yang berlebihan 9. Pemakaian kaca mata yang tidak sesuai Patofisiologi1.Miopia simplek Pada penderita ini tidak terjadi kelainan patologi pada jaringan mata. Visus penderita dapat dikoreksi sampai normal. Contoh miopia aksial.

2. Miopia degeneratif1) SkleraTerjadi penipisan terutama di bagian posterior yang disebut stafiloma posterior. Penipisan ini diakibatkan karena adanya peregangan, tarikan dan atrofi pada jaringan sklera.

2) KoroidTerjadi penipisan lapisan koroid yang tidak merata. Akibat dari penipisan koroid ini maka pembuluh pembuluh darah koroid akan menjadi sklerotik dan memadat, yang akhirnya akan mengakibatkan koroid menjadi atrofi.

3) RetinaTerjadi proses degenerasi sebagian dari lapisan epitel pigmen dan akan berlanjut pada atrofi sebagian sel sel batang dan kerucut.

4) Korpus vitreumTerjadi proses degenerasi pada korpus viterum, sehingga korpus vitreum menjadi cair dan keruh. Faktor resiko- Riwayat keluarga- tingkat progress miopiKomplikasi- Floaters- skatoma- trombosis koroid- ablasio retina- katarakTanda dan gejala - kabur melihat benda jauh- sering mengernyitkan dahi untuk mendapatkan efek pin hole- sakit kepala- kadang terlihat julingTatalaksanaFarmakologiObat yang digunakan untuk penderita miopia adalah obat tetes mata untuk mensterilisasi kotoran yang masuk ke dalam mataNon-Farmakologi1. Kacamata2. Lensa kontak3. Bedah keratorefraktif4. Lensa intraocular

PemeriksaanPemeriksaan dengan optoptipe Snellen dilakukan dengan jarak pemeriksa dan penderita sebesar 5-6 m. Rabun senja (Nyctalopia)Nyctalopia merupakan penyakit dengan keluhan tidak dapat melihat dengan baik dalam keadaan gelap (waktu senja).Etiologi : kerusakan sel retina yang semestinya bekerja saat melihat benda pada lingkungan kurang cahaya. Penyebab yang paling sering akibat dari kekurangan vitamin A.Patofisiologi NyctalopiaKetika asupan vitamin A melebihi 300-1200 g/hari, kelebihan akan disimpan dan cadangan di hati meningkat. Ketika asupan vitamin A kurang dari jumlah yang dibutuhkan, cadangan retinol dalam hati akan dikeluarkan untuk memelihara serum retinol pada tingkat normal (di atas 200 g)). Ketika asupan vitamin A terus menerus berkurang untuk jangka waktu yang lama, cadangan dalam hati akan menipis, tingkat serum retinol akan turun.Faktor resiko 1. Defisiensi vitamin A2. Penyakit mata (retinitis pigmentosa, glaukoma, katarak)3. Kongenital (bawaan)4. Rabun dekat (hipermetropia) yang tidak diobati

Komplikasi1. Pengendapan berbusa (bintik Bitot) dalam bagian putih mata (sklera) dan kornea2. Xeroftalmia, yang bisa menyebabkan kebutaan yang permanen

Tanda dan gejala1. Daya pandang menurun, terutama pada senja hari atau saat ruangan keadaan ringan2. Terjadi kekeringan mata3. Bagian putih menjadi suram4. Sering pusing

TatalaksanaPerbanyak konsumsi vit. A atau makanan yang banyak mengandung vit. A seperti nabati, hewani, sayuran berdaun hijau dan buah buahan yang berwarna orange (wortel dan pepaya) PemeriksaanTes Adaptasi Gelap sederhana, pemeriksaan dengan electroretinography (ERG)KesimpulanDaftar PustakaMarks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia Kedokteran Dasar sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta : EGC. 2012.Ilyas Sidarta. Ilmu Penyakit Mata. Ed.3. Jakarta. Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2009Triawanti. Biokimia Dalam penyakit Mata Akibat Hiperglikemia. Bagian Biokimia. Fakultas Kedokteran Universitas Palangkaraya.Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem. Ed.6. Jakarta Penerbit EGC, 2012Vaughan, Daniel G. dkk. Oftalmologi Umum. Widya Medika. Jakarta. 2000Ilyas, Sidarta. Dasar Teknik Pemeriksaan Dalam Ilmu Penyakit Mata. Edisi 4. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2012.