plga
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 plga
1/5
Peralatan dan bahan untuk tindakan medik di Indonesia masih tergantung pada bahan impor
sehingga biaya perawatan kesehatan menjadi tinggi (DirJen DepKes, 2007 ! "enurut
#iswomihardjo (200$ , pemilihan biomaterial yang tepat, yaitu seperti material untuk benang
bedah, organ buatan, sistem jaringan, dan bahan pengungkung obat merupakan %aktor yang
mempengaruhi keberhasilan tindakan medik! &iomaterial harus memiliki si%at biokompatibilitas
(menyatu dengan jaringan tubuh dan biodegradabelitas (terdegradasi se'ara alami ! &iomaterial
untuk tindakan dalam bidang biomedik dapat dibuat dari polimer biodegradabel (Porja oska et
al, 200) ! Polimer biodegradabel yang banyak digunakan sebagai biomaterial adalah poli asam
laktat glikolat (Poly *a'ti' +ly'oli' 'id, P*+ (&al'kom et al, 2002 !
P*+ telah menarik banyak peneliti karena si%at biodegradabilitasnya, tingkat ra'un di dalam
tubuh, dan si%at mekaniknya yang baik! Keunggulan - keunggulan tersebut memberikan peluang
untuk membuat 'angkang yang dapat menampung beragam komponen! &erbagai aplikasi dapat
diperoleh melalui proses enkapsulasi! Kegunaannya meliputi enkapsulasi obat hingga agen
kontras dalam pen'itraan biomedis! #elain itu, P*+ telah mengantongi persetujuan oleh .ood
and Drug dministration (.D untuk digunakan dalam sistem pelepasan obat! Dengan kata
lain, ia memiliki jaminan tingkat keamanan yang tinggi saat kontak dengan tubuh (D/a *1pe
dkk, 20 0 !
P*+ dapat digunakan hampir pada semua ukuran dan bentuk dan dapan mengenkapsulasi
molekul dalam berbagai ukuran! Ia larut dalam berbagai pelarut organi' termasuk a'eto, etil
asetat, tetrahydro%uran (3u,4!#! ,dkk,200 ! Dalam air , P*+ terdegradasi dengan
menghydrolisis gugus ! danaya gugus metil dalam P* membuatnya menjadi lebih hidro%obik
dibandingkan P+ dan karenanya P*+ kurang hidro%ilik,mengabsorbsi sedikit air dan
kemudian terdegradasi dengan lambat!
(5uh K!"!,dkk, 2006
-
7/23/2019 plga
2/5
Kekuatan mekanikal kemampuan mengembang dan kapasitas untuk hidrolisis ditentukan oleh
kemampuan biodegradable dan juga dipengaruhi langsung oleh derajat kristalisasi dari P+* ,
yang mana tergantung dari tipe dan rasio molar dari komponen indi idu monomer dalam rantaia
'opolymer! Kristalin P+ , ketika ber 'opolimerasi denganP* , akan mengurangi derajat
kristalisasi sari P+* dan sebagai hasilnya akan meningkatkan rasio hidrasi dan hidrolisis! untuk
itu bila komposisi P+ lebih banyak maka proses degradasi akan lebih 'epat (penge'ualian bila
perbandingan P* dan P+ 80980 !
#istem penghantaran obat spesi%ik seperti P*+ harus mampu mengirimkan at akti%
,biodistribusi dan konsentrasi yang tepat untuk mendapatkan e%ek terapi yang diinginkan! :leh
karena itu, pre%ormulasi dari bahan, letak dan perhitungan harus diiringi dengan mekanisme
degradasi dan pembersihan bahan akti% %armasi ( PI !Dalam penenlitian menunjukan bahwa
beberapa %ormulasi dari P*+ , seperti nanopartikel, menumpuk 'epat dalam hati, sumsum
tulang, kelenjar getah bening, limpa dan makro%ag peritoneal! Degradasi P*+ 'epat pada tahap
awal (sekitar 60; dan melambat lalu diekskresikan respirasi dalam paru paru !
-
7/23/2019 plga
3/5
#alah satu 'iri khas dari degradasi P*+ adalah auto'atalysis dimana degradasi masal ketika
penurunan p5! +ugus karboksilat dan oligomer P*+ , dapat memper'epat degradasi dan
menurunkan p5 lokal dalam %ormulasi P*+ ! *ingkungan yang asam dikenal menjadi alasan
utama untuk inakti asi protein! #elain itu, keterbatasan lainnya, seperti hidro%obik, kerapuhan ,
dan toksisitas, telah dilaporkan dalam %ormulasi P*+ !
(5uh K!"!,dkk, 2006
Komposisi kimia dan berat molekul dari kopolimer blok menentukan kemampuan mereka larut
air dan degradasi kinetika! Polimer dengan berat molekul rendah atau terdiri dari blok hidro%obik
yang pendek akan larut dalam air, sedangkan polimer berat molekul tinggi dan polimer dengan
blok hidro%obik tidak larut tetapi mengembang dalam air! #e'ara umum, waktu degradasi akan
lebih pendek untuk polimer yang memilik molekul rendah , lebih hidro%ilik, lebih amor%, dan
kopolimer yang mengandung gly'olide yang tinggi! :leh karena itu, pada kondisi yang sama,
kopolimer berat molekul rendah laktida dan gly'olide akan terdegradasi relati% 'epat, sedangkan
homopolimer dengan berat molekul tinggi, P* , dan P+ akan terdegradasi jauh lebih lambat!
Kebutuhan untuk %ormulasi pengiriman yang lebih baik menghasilkan pengembangan berbagai
jenis kopolimer blok poliester dengan poli etilena glikol (P=+ ! kopolimer blok P*+ > P=+
atau diblo'k (P*+ P=+ ! Dalam jenis diblo'k, rantai P=+ menyesuaikan diri terhadap %ase air
eksternal di misel, sehingga sekitar misel terenkapsulasi ! *apisan P=+ bertindak sebagai
penghalang dan mengurangi interaksi dengan molekul asing dengan sterik dan menghindari
terhidrasi, meningkatkan stabilitas! ?amun, penambahan P=+ ke sistem juga menghasilkan
pengurangan e%isiensi enkapsulasi untuk obat dan protein, bahkan dengan teknik %abrikasi yang
-
7/23/2019 plga
4/5
paling tepat! 5al ini mungkin dikarenakan gangguan interaksi obat > polimer protein dengan
rantai P=+! "ekanisme yang tepat untuk e%ek ini tidak jelas! Kinetika rilis yang lebih baik dari
%ormulasi dari kopolimer diblo'k telah dibuktikan dibandingkan dengan P*+ saja!
(5uh K!"!,dkk, 2006
-
7/23/2019 plga
5/5
Dapus
&alk'om, "!, 3elt, &!, and &erger, K!, 2002! ?otes .rom @he Pa'kaging *aboratory 9 Polyla'ti'
'id n =A'iting ?ew Pa'kaging "aterial!.lorida9 Institute o% .ood B gri'ultural #'ien'es!