pneumonia anak

4
BAB I LAPORAN KASUS I. Identitas Pasien Nama : An. SP Umur : 1 tahun 9 bulan Jenis Kelamin : Perempuan Berat Badan : 7 kg Tinggi Badan : 74 cm Agama : Islam Alamat : Mojolaban, Sukoharjo, Surakarta Tanggal masuk : 25 Mei 2015 Tanggal pemeriksaan : 25 Mei 2015 No. RM : 01-30-23-22 II.Anamnesis Alloanamnesis diperoleh dari orang tua pasien pada tanggal 25 Mei 2015 A.Keluhan Utama Sesak nafas B.Riwayat Penyakit Sekarang Kurang lebih satu bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami batuk kering tanpa dahak. Batuk pada pasien terjadi terus-menerus. Batuk tidak dipengaruhi aktivitas maupun lingkungan seperti perubahan cuaca dan debu. Pada pasien juga

Upload: sani-widya-firnanda

Post on 10-Dec-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pneumonia

TRANSCRIPT

BAB I

LAPORAN KASUSI. Identitas PasienNama

: An. SPUmur

: 1 tahun 9 bulan Jenis Kelamin

: PerempuanBerat Badan

: 7 kgTinggi Badan

: 74 cmAgama

: IslamAlamat

: Mojolaban, Sukoharjo, SurakartaTanggal masuk

: 25 Mei 2015Tanggal pemeriksaan

: 25 Mei 2015No. RM

: 01-30-23-22II. Anamnesis

Alloanamnesis diperoleh dari orang tua pasien pada tanggal 25 Mei 2015A. Keluhan UtamaSesak nafasB. Riwayat Penyakit SekarangKurang lebih satu bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami batuk kering tanpa dahak. Batuk pada pasien terjadi terus-menerus. Batuk tidak dipengaruhi aktivitas maupun lingkungan seperti perubahan cuaca dan debu. Pada pasien juga terdapat demam. Pilek disangkal oleh orang tua pasien. Pasien berobat ke puskesmas untuk diberi puyer dan sirup penurun panas. Setelah mendapat pengobatan dari puskesmas, keluhan pasien berkurang. Tiga hari sebelum masuk rumah sakit, pasien kembali mengeluhkan batuk. Batuk tidak disertai keluarnya dahak. Batuk pada pasien terjadi terus-menerus. Batuk tidak dipengaruhi aktivitas maupun lingkungan bulan, imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) sebanyak 3 kali yaitu pada umur 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.

4.Memeriksakan anak sedini mungkin apabila terserang batuk.

Balita yang menderita batuk harus segera diberi pengobatan yang sesuai untuk mencegah terjadinya penyakit batuk pilek biasa menjadi batuk yang disertai dengan nafas cepat/sesak nafas.5.Mengurangi polusi didalam dan diluar rumah

Untuk mencegah pneumonia disarankan agar kadar debu dan asap diturunkan dengan cara mengganti bahan bakar kayu dan tidak membawa balita ke dapur serta membuat lubang ventilasi yang cukup. Selain itu asap rokok, lingkungan tidak bersih, cuaca panas, cuaca dingin, perubahan cuaca dan dan masuk angin sebagai faktor yang memberi kecenderungan untuk terkena penyakit pneumonia.6.Menjauhkan balita dari penderita batuk.

Balita sangat rentan terserang penyakit terutama penyakit pada saluran pernafasan, karena itu jauhkanlah balita dari orang yang terserang penyakit batuk. Udara nafas seperti batuk dan bersin-bersin dapat menularkan pneumonia pada orang lain. Karena bentuk penyakit ini menyebar dengan droplet, infeksi akan menyebar dengan mudah. Perbaikan rumah akan menyebabkan berkurangnya penyakit saluran nafas yang berat. Semua anak yang sehat sesekali akan menderita salesma (radang selaput lendir pada hidung), tetapi sebagian besar mereka menjadi pneumonia karena malnutrisi2,4,5.

DAFTAR PUSTAKA

1. Setiawati dkk. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak. 2008. Surabaya.2. Said M. Pneumonia dalam Rahajoe NN, Supriyatno B, Setyanto DB Buku Ajar Respirologi Anak Ed Pertama. Jakarta: Badan Penertbit IDAI; 2008.3. Bradley JS, Byngton CL,Shah SS, Alverson B, Carter ER, Harrison C, Kaplan SL, Mace SE, McCracken GH, Moore MR, St Peter SD, Stockwell JA, Swanson ST. The manajement of community-acquired pneumonia in infants and children older than 3 months age: clinical practice guidelines by the pediatric infectious diseases society and the infectious disease society of america. Clin Infect Dis, 53 (7): 617-630.4. Yayasan penyantun anak asma Indonesia. Manajemen kasus respirologi anak dalam praktek sehari-hari. Jakarta: YAPNAS SUDDHAPRANA; 2007.5. Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB, Behrman RE. Nelson ilmu kesehatan anak esensial. Edisi ke-6. Singapura: Elsevier; 2014.2