pnpm mandiri

38
PERANAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI (Studi Kasus di Pemerintah Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali) A. Latar Belakang Masalah Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Peran dunia usaha dan masyarakat pada umumnya juga belum optimal. Kerelawanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang dapat menjadi sumber penting pemberdayaan dan pemecahan akar permasalahan kemiskinan juga mulai luntur. Untuk itu diperlukan perubahan yang bersifat sistematik dan menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Untuk maksud tersebut pemerintah pusat telah Melaksanakan kegiatan penanggulangan dampak krisis ekonomi, seperti program IDT, P3DT, JPS,P2MPD dan PPK (Program Pengembangan Kecamatan)sebagai cikal bakal PNPM Mandiri. Pelaksanaan PNPM Mandiri berada di bawah binaan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Departemen Dalam Negeri. Program ini didukung dengan pembiayaan yang berasal dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), alokasi 1

Upload: tooough

Post on 14-Jun-2015

3.252 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: PNPM Mandiri

PERANAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM

NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI

(Studi Kasus di Pemerintah Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali)

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi

semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini

cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Peran dunia usaha dan masyarakat

pada umumnya juga belum optimal. Kerelawanan sosial dalam kehidupan

masyarakat yang dapat menjadi sumber penting pemberdayaan dan pemecahan

akar permasalahan kemiskinan juga mulai luntur. Untuk itu diperlukan perubahan

yang bersifat sistematik dan menyeluruh dalam upaya penanggulangan

kemiskinan. Untuk maksud tersebut pemerintah pusat telah Melaksanakan

kegiatan penanggulangan dampak krisis ekonomi, seperti program IDT, P3DT,

JPS,P2MPD dan PPK (Program Pengembangan Kecamatan)sebagai cikal bakal

PNPM Mandiri. Pelaksanaan PNPM Mandiri berada di bawah binaan Direktorat

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Departemen Dalam Negeri.

Program ini didukung dengan pembiayaan yang berasal dari alokasi Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), alokasi Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD), dana hibah dari sejumlah lembaga pemberi bantuan, dan

pinjaman dari Bank Dunia.

Melalui program PNPM Mandiri dengan tujuan untuk penanggulangan

kemiskinan dengan menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat sebagai

pendekatan operasional merupakan wujud komitmen pemerintah dalam

merealisasikan kesejahteraan social bagi masyarakat. PNPM Mandiri merupakan

perwujudan nyata dari upaya menanggulangi kemiskinan di Indonesia.

Pelaksanaan PNPM Mandiri dimulai dengan Program Pengembangan Kecamatan

(PPK) sebagai dasar pengembangan pemberdayaan masyarakat di pedesaan

beserta program pendukungnya seperti PNPM Generasi, program

1

Page 2: PNPM Mandiri

penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP) sebagai dasar bagi

pengembangan pemberdayaan masyarakat di perkotaan, dan Percepatan

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) untuk pengembangan

daerah tertinggal, pasca bencana, dan konflik. Mulai tahun 2008 PNPM Mandiri

diperluas dengan melibatkan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial

Ekonomi Wilayan (PISEW) untuk mengintegrasikan pusat-pusat pertumbuhan

ekonomi dengan daerah sekitarnya.

Dalam kerangka otonomi daerah dan desentralisasi, maka PNPM

Mandiri dikembangkan sebagai media untuk membangu kesadaran masyarakat

dan semua pihak terhadap perubahan arah dan nafas pembangunan.PNPM

Mandiri merupakan media pembelajaran dan pengembangan kemampuan para

perilaku pembanguna serta media mewujudkan masyarakat sebagai penggagas

dalam sebuah kegiatan pembangunan. Pengembangan konsep PNPM Mandiri ini

juga diarahkan pada penyelenggaraan pemerintah yang baik. Beberapa proses dan

kegiatan yang dilaksanakan dalam PNPM Mandiri selalu mempertimbangkan

agar dapat mendukung pencapaian pemerintahan yang baik. Seluruh proses

kegiatan PNPM Mandiri pada hakekatnya memiliki dua dimensi, yaitu:

1. Memberikan wewenang dan kepercayaan kepoada masyarakat untuk

menentukan sendiri kebutuhannya, merencanakan dan mengambil keputusan

secara terbukaa dan penuh tanggung jawab.

2. Menyediakan dukungan lingkungan yang kondusif untuk mewujudkan peran

masyarakat dalam pembangunan, khususnya dalam upaya peningkatan

kesejahteraan mereka sendiri (Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri,

2007:1)

Dari gambaran di atas dapat diketahui bahwa salah satu perhatian dari

PNPM Mandiri adalah pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan disini

mencakup aspek yang cukup luas salah satunya adalah bidang ekonomi, karena

masalah ekonomi merupakan suatu masalah yang sifatnya makro dan mikro yang

2

Page 3: PNPM Mandiri

digunakan sebagai barometer atau tolak ukur untuk mengetahui tingkat

kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa.

Menurut para ekonom, UKM-lah (Usaha Kecil dan Menengah) yang

dominan dan potensia untuk menyelamatkan perekonomian nasional terutama

saat-saat krisis seperti sekarang ini (Kompas,2 Januari 2009:13). Setelah

diberlukannya Undang-Undang otonomi daerah NO. 32/2004, maka pemerintah

daerah mempunyai wewenang untuk mengatur daerahnya sendiri guna

menyejahterakan rakyat. Di sini diartikan Usaha Kecil Menengah (UKM) sama

dengan ekonomi kerakyatan. Jadi disini pemerintah mengajak kepada rakyat

untuk menjadi subjek dan objek dari pembangunan bukan hanya sebagai obyek

dari pembangunan saja.

Peran masyarakat dalam pembangunan dituntut semaksimal mungkin

melalui ide, inovatif dan tindakan nyata untuk mendukung tercapainya tujuan

pembangunan nasional. Oleh karena itu usaha kecil menengah adalah salah satu

pilihan yang tepat bagi masyarakat pedesaan untuk dikembangkan. Hal ini sangat

relevan dengan keadaan social ekonomi pada masyarakat pedesaan, misalnya:

tingkat pengangguran yang tinggi, ketergantungan pada kota besar, rendahnya

tingkat pendidikan, banyaknya sumber daya alam yang belum dikelola dan lain-

lain. Dengan adanya usaha kecil menengah di tingkat daerah khususnya

kecamatan, kekurangan-kekurangan yang menjadi tuntutan masyarakat dapat

terpenuhi, sehingga tercipta masyarakat yang berswadaya tinggi, mempunyai

kepekaan terhadap lingkungan yang tinggi untuk memanfaatkan sumber daya

yang belum dikelola secara optimal, sehingga usaha kecil menengah menjadi

salah satu jalan bagi tercapainya kesejahteraan masyarakat Kecamatan Teras

Kabupaten Boyolali.

Sedangkan peran pemerintah adalah menyelenggarakan PNPM Mandiri

berdasarkan prinsip–prinsip yang jelas. Dalam pelaksanaannya, PNPM Mandiri

Perdesaan menekankan prinsip-prinsip pokok SiKOMPAK, yang terdiri dari:

3

Page 4: PNPM Mandiri

a. Transparansi dan Akuntabel. Masyarakat harus memiliki akses yang memadai

terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan, sehingga

pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dipertanggung-

gugatkan, baik secara moral, teknis, legasl maupun administratif

b. Desentralisasi. Kewenangan pengelolaan kegiatan pembangunan sektoral dan

kewilayahan dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah atau masyarakat, sesuai

dengan kapasitasnya

c. Keberpihakan pada Orang/Masyarakat Miskin. Semua kegiatan yang

dilaksanakan mengutamakan kepentingan dan kebutuhan masyarakat miskin

dan kelompok masyarakat yang kurang beruntung

d. Otonomi. Masyarakat diberi kewenangan secara mandiri untuk berpartisipasi

dalam menentukan dan mengelola kegiatan pembangunan secara swakelola

e. Partisipasi/Pelibatan Masyarakat. Masyarakat terlibat secara aktif dalam setiap

proses pengambilan keputusan pembangunan dan secara gotong-royong

menjalankan pembangunan

f. Prioritas. Pemerintah dan masyarakat harus memprioritaskan pemenuhan

kebutuhan untuk pengentasan kemiskinan, kegiatan mendesak dan bermanfaat

bagi sebanyak-banyaknya masyarakat, dengan mendayagunakan secara

optimal berbagai sumberdaya yang terbatas

g. Kesetaraan dan Keadilan Gender. Laki-laki dan perempuan mempunyai

kesetaraan dalam perannya di setiap tahap pembangunan dan dalam

menikmati secara adil manfaat kegiatan pembangunan tersebut

h. Kolaborasi. Semua pihak yang berkepentingan dalam penanggulangan

kemiskinan didorong untuk mewujudkan kerjasama dan sinergi antar-

pemangku kepentingan dalam penanggulangan kemiskinan

i. Keberlanjutan. Setiap pengambilan keputusan harus mempertimbangkan

kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat, tidak hanya untuk saat ini

tetapi juga di masa depan.

4

Page 5: PNPM Mandiri

Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali merupakan salah satu Kecamatan

yang melaksanakan PNPM Mandiri. Kegiatan-kegiatan yang direncanakan antara

lain, pembangunan infrastruktur untuk kegiatan perekonomian masyarakat,

pembangunan pasar dan pemugaran rumah-rumah penduduk pra sejahtera. Dari

uraian latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik mengadakan penelitian

dengan judul: Peranan Pemerintah dalam Pelaksanaan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (Studi Kasus di Pemerintah Kecamatan Teras

Kabupaten Boyolali)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, masalah dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: sejauhmana keterlaksanaan peranan

Pemerintah Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali dalam pelaksanaan Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sejauh mana keterlaksanaan peranan Kecamatan Teras

Kabupaten Boyolali dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami dan solusi dalam

pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri ?

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan diharapkan dapat memberikan

masukan bagi pemerintah Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali dalam rangka

pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.

5

Page 6: PNPM Mandiri

E. Tinjauan Pustaka

1. Peranan

Peranan menurut WJS. Poerwodarminto (1986:175) sebagai berikut:

“Peranan adalah suatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan

yang terutama dalam terjadinya suatu hal atau peristiwa”. Menurut soejono

Soekanto (1990:268) mengatakan bahwa: ”Peranan diartikan sebagai suatu

aspek yang dinamis dari pada kedudukan (status) sesuai dengan hak dan

kewajiban”. Dari dua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan, yaitu bahwa

peranan adalah yang memegang pimpinan terutama dalam terjadinya suatu hal

dan aspek dinamis daripada kedudukan sesuai dengan hak dan kewajibanya.

Miftah Thoha (1985:187) memberi batasan bahwa: “ Peranan adalah suatu

rangkaian perilaku yang terwujud, yang ditimbulkan karena jabatan tertentu”.

Dari pendapat diatas, maka peranan adalah suatu rangkaian perilaku yang

dilaksanakan menurut hand an kewajiban oleh individu sesuai dengan

kedudukanya.

Dalam suatu Negara, pemerintah memegang peranan penting dalam

usaha mewujudkan tujuan Negara. Pemerintah harus mampu menjebatani

kepentingan yang ada dalam masyarakat, ia harus mampu memberikan

pelayanan yang baik. Sebagai pelayan yang baik bagi masyarakat seharusnya

pemerintah dapt melalayani masyarakat dengan memuaskan. Peran dari

pemerintah yang lain adalah sebagai penentu kebijakan. Hal ini dikatakan oleh

Budi Winarno (2007:123-127) bahwa presiden(eksekutif), Lembaga

Yudikatif, Lembaga Legislatif bahkan badan-badan administrasi mempunyai

tugas masing-masing dalam penentuan kebijakan. Kebijakan-kebijakan yamg

diambil biasanya dapat meminimelisir masalah-masalah yang terjadi dan

berkembang di masyarakat. Sehingga dapat dilihat bagaimana peran

pemarintah dalam menanggulangi masalah yang menjamur dalam masyarakat.

6

Page 7: PNPM Mandiri

2. Pemerintah Kecamatan

Kecamatan adalah wilayah kerja Camat selaku Perangkat

Daerah/Kota. Ada perbedaan mendasar pengertian Kecamatan dari UU No

5/74 dengan UU 32/2004. Dalam UU 5/74 Kecamatan merupakan perangkat

wilayah dalam rangka pelaksanaan dekonstrasi. Sedangkan Kecamatan

menurut UU 32/2004 adalah perangkat daerah. Oleh karena itu Kecamatan

menerima sebagian wewenang yang dilimpahkan oleh Kepala Daerah.

Disamping itu Kecamatan adalah sebagai koordinator dalam pelaksanaan

tugas-tugas pemerintahan umum. Dari penjelasan diatas dapat dilihat

Kecamatan memiliki keunikan khusus, yaitu Kecamatan menjadi koordinator

diwilayah kerjanya dengan melaksanakan sebagaian pelimpahan wewenang

dari Kepala Daerah (Bupati/Walikota).

Kecamatan dipimpin oleh camat yang mempunyai tugas pokok

membantu tugas bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan

dan pembinaan kemasyarakatan di wilayah kecamatan. Sedangkan fungsi

kecamatan adalah sebagai berikut:

a. Penyelenggara pemerintahan umum, pembinaan pemerintahan di

bawahnya, ketentraman dan ketertiban, kesejahteraan masyarakat,

pembangunan dan pelayanan umum.

b. Pengkoordinasi pelaksanaan pemerintahan umum, pemerintah

kelurahan/desa, ketentraman dan ketertiban, kesejahteraan masyarakat,

pembangunan dan pelayanan umum.

c. Peleksanaan tugas lain yang diberikann oleh bupati sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya.

Sejalan dengan fungsi dalam pemerintahan, pembangunan, dan

pembinaan kemasyarakatan tersebut, tugas pokok dari kecamatan meliputi:

a. Menyusun program kerjadi bidang pemerintahan dan pertanahan,

ketentraman dan keteriban, pembangunan masyarakat dan desa atau

kelurahan, kesejahteraan social dan pelayanan umum

7

Page 8: PNPM Mandiri

b. Menjabarkan perintah bupati secara terinci dan jelas sesuai petunjuk,

pedoman yang berlaku agar mudah dipahami sebagai pedoman kerja.

c. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintah baik yang dilaksanakan

oleh instansi vertikal, perangkat daerah, pemerintah desa/kelurahan.

3. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri)

Dalam rangka meningkatkan efektifitas penanggulangan kemiskinan

dan penciptaan lapangan kerja, pemerintah meluncurkan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Melalui PNPM Mandiri

dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang

melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,

hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui proses pembangunan partisipatif,

kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin,

dapat ditumbuhkembangkan sehingga mereka bukan sebagai obyek melainkan

subyek upaya penanggulangan kemiskinan.

PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka

kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan progran-program

penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM

Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta

mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan, dan pendanaan

stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya

penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan (Pedoman Umum PNPM

Mandiri, 2007:11).

Pendekatan dalam PNPM Mandiri atau upaya-upaya rasional dalam

mencapai tujuan program dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan

program adalah pembangunan yang berbasis masyarakat dengan :

a. Menggunakan kecamatan sebagai lokus program untuk

mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian

program.

8

Page 9: PNPM Mandiri

b. Memposisikan masyarakat sebagai penentu/pengambil kebijakan dan

pelaku utama pembangunan pada tingkat lokal.

c. Mengutamakan nilai-nilai universal dan budaya lokal dalam proses

pembangunan partisipatif.

d. Menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan

karakteristik sosial, budaya, dan geografis.

e. Melalui proses pemberdayaan yang terdiri atas pembelajaran,

kemandirian, dan keberlanjutan (Pedoman Umum PNPM Mandiri,

2007:11).

Pada dasarnya ruang lingkup kegiatan PNPM Mandiri terbuka bagi

semua kegiatan penanggulangan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati

masyarakat meliputi :

a. Penyediaan dan persediaan sarana prasarana lingkungan pemukiman,

sosial, dan ekonomi secara padat karya.

b. Penyediaan sumber daya keuangan melalui dana bergulir dan kredit

mikro untuk mengembangkan kegiatan ekomomi masyarakat miskin.

Perhatian yang lebih besar perlu diberikan bagi perempuan dalam

memanfaatkan dana bergulir ini.

c. Kegiatan terkait peningkatan kualitas sumberdaya manusia, terutama yang

bertujuan mempercepat pencapaian target Millenium Development Goals

(MDGs).

d. Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal melalui

penyadaran kritis, pelatihan ketrampilan usaha, manajemen organisasi dan

keuangan, serta penerapan tata kepemerintahan yang baik (Pedoman

Umum PNPM Mandiri, 2007:11).

Penempatan papan informasi tidak hanya di dalam ruangan,

tetapi juga terbuka dan diletakkan di tempat-tempat umum yang biasa

dikunjungi orang, seperti : pasar, balai desa, pos ojek, Puskesmas, tempat

9

Page 10: PNPM Mandiri

ibadah dan lain-lain. Berkatian dengan papan informasi, hal-hal yang perlu

diperhatikan ;

a. Informasi yang ditempelkan di papan informasi diusahakan menggunakan

bahasa sederhana dan dapat dimengerti masyarakat umum.

b. Dalam papan informasi selalu dituliskan nomor kotak pos 612 JKP

Jakarta, nama dan alamat FK sebagai media pengaduan masttarakat. Hal

itu dalam rangka meningkatkan fungsi pengawasan oleh masyarakat,

disarankan papan informasi disediakan kotak saran dan pengaduan yang

secara periodic dibuka oleh FK. Setiap pengaduan agar segera ditindak

lanjuti sesuai prinsip dan prosedur penanganan pengaduan, terbuka serta

adanya partisipasi masyrakat. Permasalahan dan tindak lanjut yang telah

dilakukan agar selalu dilalaporkan ke jenjang di atasnya, untuk

memastikan penangananya telah sesuai dengan prinsip dan prosedur

PNPM Mandiri.

c. Sekali waktu warga masyarakat dikumpulkan dikumpulkan di depan

papan I nformasi. Fasilitator Kecamatan, pendamping Lokal, FD atau TPK

menjelaskan apa yang diinformasikan dalam papan informasi tersebut.

4. Peranan Pemerintah Kecamatan dalam pelaksanaan PNPM Mandiri

a. Sosialisasi

Sebagai langkah awal ketika akan dilaksanakan suatu program

tentunya dilakukan sosialisasi terlebih dahulu. Sosialisasi dalam PNPM

adalah upaya memperkenalkan atau memberi pemahaman kepada perangkat

pemeritah, baik pihak eksekutif maupun legislatif, perguruan tinggi,

organisasi dan lembaga swadaya masyarakat, masyarakat pengusaha, media

massa, serta masyarakat umum lainnya. Hal-hal yang disampaikan meliputi

kebijakan, pengertian, tujuan, konsep, mekanisme dan hasil-hasil

pelaksanaan PNPM Mandiri agar terbangun pemahaman, kepedulian, serta

dukungan terhadap PNPM Mandiri.

10

Page 11: PNPM Mandiri

Dalam tahap ini pemerintah kecamatan berperan dalam

mensosialisasikan PNPM Mandiri kepada organisasi dan lembaga swadaya

masyarakat, masyarakat pengusaha, media massa, serta masyarakat umum

lainnya. Hasil yang diharapkan dari proses sosialisasi ini adalah dimengerti

dan dipahami secara utuh tentang konsep-konsep, prinsip prosedur,

kebijakan dan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan PNPM Mandiri oleh

pelaku-pelaku pendukung PNPM Mandiri dan masyarakat sebagai pelaku

sekaligus sasaran penerima program.

b. Pelaksanaan Program

Pelaksanaan program adalah tahapan kegiatan yang dimulai dari

tahap perencanaan sampai pada tahap pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan

kegiatan PNPM Mandiri dilakukan oleh masyarakat secara swakelola

berdasarkan prinsip otonomi dan difasilitasi oleh perangkat pemerintahan

yang dibantu oleh fasilitator atau konsultan. Tahap pelaksanaan program

dilakukan setelah proses perencanaan selesai dan telah ada keputusan

tentang pengalokasian dana kegiatan. Pelaksanaan kegiatan meliputi

pemilihan dan penetapan tim pengelola kegiatan, pencairan dan pengajuan

dana, pengerahan tenaga kerja, pengadaan barang atau jasa, serta

pelaksanaan kegiatan yang diusulkan. Personel tim pengelola kegiatan yang

dipilih dan ditetapkan oleh masyarakat, bertanggung jawab dalam realisasi

fisik keuangan, serta administrasi kegiatan/pekerjaan yang dilakukan sesuai

rencana. Tim pengelola kegiatan yang diajukan oleh masyarakat kemudian

disahkan oleh Pemerintah Kecamatan.

c. Pengendalian

Pengendalian adalah serangkaian kegiatan pemantauan, pengawasan,

dan tindak lanjut yang dilakukan untuk menjamin pelaksanaan

pembangunan yang direncanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang

ditetapkan dan memastikan dana digunakan sesuai dengan tujuan program.

Dalam tahap ini Pemerintah Kecamatan memastikan kegiatan PNPM

11

Page 12: PNPM Mandiri

Keberhasilan PNPM

Mandiri dilaksanakan dengan prinsip dan prosedur yang berlaku dan dana

dimanfaatkan sesuai dengan tujuan program.

d. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk menilai hasil pelaksanaan kegiatan yang

dilakukan oleh desa-desa di Kecamatan Teras termasuk di dalamnya para

pelaku PNPM Mandiri. Kegiatan evaluasi dilakukan secara rutin dan berkala

baik oleh Pemerintah Kecamatan, masyarakat maupun pihak independen

seperti LSM, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan sebagainya. Kegiatan

evaluasi ini perlu disusun secara sistematis, obyektif, dan transparan.

Kegiatan evaluasi dilakukan berdasarkan laporan, hasil pengawasan, dan

pengaduan dari berbagai pihak.

F. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran adalah landasan berfikir seseorang tentang bagaimana

ia berusaha menjelaskan suatu fakta atau hubungan antara faktor dapat juga

menjelaskan suatu variable atau hubungan antar variable dengan mengacu pada

landasan teori. Untuk mempermudah pemahaman mengenai peranan kecamatan

Teras Kabupaten Boyolali dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Peranan Pemerintah Kecamatan dalam PNPM Mandiri :

1. Tahap sosialisasi

2. Tahap pelaksanaan program

3. Tahap pengendalian

4. Tahap evaluasi

12

Page 13: PNPM Mandiri

G. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah untuk menegaskan batasan-batasan atau

konsep-konsep yang digunakan agar tidak terjadi salah penafsiran antara peneliti

dengan pembaca. Adapun definisi konseptual dalam penelitian ini adalah:

a. Peranan merupakan aspek dinamis dan kedudukan. Seseorang atau suatu

organisasi dapat dikatakan telah menjalankan peranannya apabila oran atau

organisasi tersebut telah melaksanakan hak-hak atau kewajibannya. Terkait

dengan adanya kewajiban, kewajiban yang dimaksud dalam organisasi adalah

segala sesuatu yang ada dalam tugas dan fungsi yang diemban organisasi

tersebut.

b. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri merupakan

perwujudan nyata dalam upaya menanggulangi kemiskinan di Indonesia.

13

Page 14: PNPM Mandiri

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah staf pemerintah kecamatan dan

masyarakat Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali. Adapun sampel dalam penelitian

dibagi dalam dua katagori responden yaitu staf pemerintah kecamatan dan

masyarakat kecamatan Teras kabupaten Boyolali yang terlibat dalam dan merupakan

peserta program PNPM Mandiri.

2. Jumlah Sampel dan Teknik Sampling

Jumlah sampel pada masing-masing kategori responden serta teknik sampling yang

digunakan mengacu pada ketentuan sebagai berikut:

a. Staf pemerintah kecamatan: seluruh staf kecamatan Teras kabupaten Boyolali

yang terlibat secara langsung dalam program PNPM Mandiri, yaitu staf

kecamatan pada seksi pemerintahan terdiri dari 30 orang.

b. Masyarakat kecamatan Teras kabupaten Boyolali peserta PNPM terdiri dari 13

desa yaitu:

Sumber data: diolah dari hasil studi dokumentasi di Kecamatan Teras

No Desa Jumlah Penduduk Desa1. Kopen 3.7532. Doplan 3.7203. Kadireso 3.8544. Nepen 2.6605. Sudimoro 2.6746. Bangsalan 2.3197. Salakan 3.7788. Teras 5.1069. Randusari 5.70310. Mojolegi 3.36711. Gumukrejo 2.81112. Tawangsari 3.04113. Krasak 2.401Jumlah

14

Page 15: PNPM Mandiri

Dari data diatas, sampel kategori masyarakat dalam penelitian ini akan ditentukan

dari delapan desa (50% x n + 1 = 50% x 13 = 1 = 6.5 + 1 = 7,5, dibulatkan menjadi 8)

dengan jumlah responden pada masing-masing desa terpilih adalah 10 orang yang

dipilih secara acak (random). Dengan demikian, jumlah sampel untuk kategori

responden masyarakat dalam penelitian ini adalah 80 orang.

3. Jenis dan Sumber Data

a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari nara sumber atau informan

yang mengetahui dan berkompeten dengan pelaksanaan penelitian ini, dalam hal

ini adalah staf pemerintah kecamatan pelaksana dan masyarakat peserta Program

PNPM Mandiri

b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumentasi, catatan-catatan, arsip,

serta dokumentasi lain yang berfungsi sebagai data penunjang dan pelengkap

informasi yang dibutuhkan baik dari Kecamatan maupun Biro Pusat Statistik.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi: pengamatan langsung pada lokasi penelitian untuk melihat kegiatan

yang berkaitan dengan penelitian ini.

b. Angket / kuisioner: pengumpulan data melalui seperangkat pertanyaan dan atau

pernyataan secara tertulis kepada responden mengenai hal yang akan diteliti.

Melalui angket ini juga akan dapat dikumpulkan karakteristik responden dan data

pendukung penelitian. Angket penelitian ini tersedia dalam lampiran

c. Studi Dokumentasi: pengumpulan data dengan mencatat data-data, dokumen-

dokumen, arsip-arsip yang ada di kantor, surat kabar, dan dokumentasi lainnya.

5. Teknik Analisis Data

Penelitian ini akan menggunakan Analisis data merupakan proses pencarian

dan perencanaan secara systematic semua data dan bahan lain yang terkumpul agar

peneliti mengerti benar makna yang telah ditemukannya, dan dapat menyajikan

15

Page 16: PNPM Mandiri

kepada orang lain secara jelas (HB. Sutopo, 1988:38). Mengacu pada pendapat diatas,

model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model sajian terjalin (model

interaktif), dengan tiga komponen analisis utama, yaitu:

a. Reduksi data: proses seleksi, pemfokusan, penyerderhanaan dan abstraksi

data kasar yang dilaksanakan selama berlangsungnya proses penelitian.

b. Sajian data : rangkaian informasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian

dapat dilakukan. Dengan melihat suatu penyajian data, peneliti akan dapat

mengerti tentang apa yang sedang terjadi serta memungkinkan untuk

mengerjakan sesuatu pada analisis/tindakan lain berdasarkan pengertian tersebut.

c. Penarikan kesimpulan : penarikan kesimpulan berdasarkan analisa dari data-

data yang sudah dikumpulkan.

16

Page 17: PNPM Mandiri

6. Jadwal Penelitian:

No

.

Kegiatan April Mei Juni

I I

I

II

I

IV I II III IV I II III IV

1. Penyusunan

Proposal

X

X

X

X

2. Penyusunan

Instrumen

X

X

3. Seminar

proposal dan

instrumen

penelirian

X

X

4. Pengujian

validitas dan

reliabilitas

X

X

X

X

5. Penentuan

sampel

X

X

6. Pengumpulan

data

X

X

X

X

X

X

7. Analisis data X

X

X

X

X

X

X

X

8. Pembuatan

draft laporan

X

X

X

X

9. Penyempurna

an Laporan

X

X

X

X

10. Penggandaan

laporan

penelitian

X

X

17

Page 18: PNPM Mandiri

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Peranan Pemerintah Kecamatan Teras dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri

1. Tahap Sosialisasi

Sosialisasi dalam PNPM Mandiri adalah upaya untuk memperkenalkan atau

menyebarluaskan informasi tentang PNPM Mandiri kepada masyarakat dan para

pelaku atau instansi pendukung PNPM Mandiri. Proses sosialisasi di Kecamatan

Teras dilakukan melalui musyawarah antar desa yang dihadiri oleh wakil dari

masing-masing desa yang terdapat dalam Kecamatan teras Kabupaten Boyolali.

Dalam proses sosialisasi ini dijelaskan tentang tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur

dan hal-hal yang berkaitan dengan PNPM Mandiri. Musyawarah ini juga merupakan

forum pertama di tingkat Kecamatan untuk menentukan kesepakatan-kesepakatan

antar desa dalam melaksanakan PNPM Mandiri.

Peranan Pemerintah Kecamatan dalam proses sosialisasi adalah telah

mengadakan pemberitahuan kepada masyarakat secara umum. Adapun cara yang

dilakukan dalam pemberitahuan PNPM Mandiri dilakukan melalui berbagai cara.

Seperti Penyampaian informasi program pada masyarakat melalui rapat atau

musayawarah desa, penyuluhan, kotak saran dan papan informasi dianggap lebih

efektif, karena melalui pertemuan langsung.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan adalah tahapan kegiatan yang dimulai dari perencanaan

sampai dengan pelaksanaan program. Tahap ini dimulai dengan penggalian gagasan

di tingkat kelompok dan dusun. Tahap pelaksanaan merupakan kegiatan untuk

mewujudkan kebutuhan masyarakat Kecamatan Teras

a. Perencanaan

Dalam perencanaan ini dilakukan dalam musyawarah desa pertama. Dalam

musyawarah tersebut membahas gagasan-gagasan kegiatan kelompok atau dusun

18

Page 19: PNPM Mandiri

untuk memenuhi kebutuhanya. Kemudian dilanjutkan dengan musyawarah desa

kedua yang merupakan suatu forum pertemuan masyarakat desa yang bertujuan untuk

membahas seluruh usulan kegiatan. Pada tahap ini, Pemerintah Kecamatan Teras

adalah sebagai mediator tentang rencana-rencana yang akan dilakukan oleh

masyarakat penerima program. Dengan demikian setiap rencana yang ada adalah

hasil dari musyawarah antara fasilitator desa dengan pihak kecamatan, disamping itu

sebagai instansi yang mengesahkan hasil keputusan musyawarah.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan adalah tahap pelaksanaan seluruh rencana yang telah

disepakati dalam pertemuan musyawarah antar desa, hasil desain dan RAB serta

rapat-rapat persiapan pelaksanaan. Pada tahap ini, Pemerintah Kecamatan berperan

sebagai pemberi motivasi agar program berlangsung secara berkelanjutan sehingga

tujuan dan sasaran program dapat tercapai

3. Tahap Pengendalian

Tahap pengendalian PNPM Mandiri di Kecamatan Teras dilakukan melalui

pemantauan, pengawasan dan tindak lanjut pelaksanaan program.

a. Pemantauan

Pemantauan adalah pengumpulan informasi yang dilakukan secara periodik untuk

memastikan apakah suatu kegiatan sudah dilakukan sesuai dengan rencana. Tujuan

pemantauan untuk memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan prinsip dan

prosedur PNPM. Selain itu pemantauan juga ditujukan untuk melihat kinerja semua

pelaku PNPM Mandiri. Hasil kegiatan pemantauan digunakan untuk memperbaiki

kualitas pelaksanaan dan penyesuaian terhadap perancanaan.

b. Pengawasan

Pengawasan dilakukan untuk menjaga kualitas pelaksanaan kegiatan dan sebagai

langkah antisipatif terhadap upaya penyimpangan atau penyelewengan. Hasil

pemeriksaan digunakan sebagai dasar untuk pembinaan dan pemberian dukungan

teknis kepada para pelaku PNPM Mandiri dan masyarakat. Pengawasan ini dilakukan

oleh fasilitator Kecamatan atau Pendamping. Lokal pada setiap kunjungan kedesa-

19

Page 20: PNPM Mandiri

desa untuk memeriksa administrasi dan hasil pelaksanaan di delapan desa di

Kecamatan Teras. Hal-hal yang diperiksa antara lain : proses pelaksanaan tiap jenis

kegiatan, ketersediaan dan kualitas bahan atau material, jumlah angkatan kerja yang

menunjang kelancaran pekerjaan, administrasi dan rencana kerja TPK, tingkat

partisipasi masyarakat, realisasi sumbangan masyarakat dan lain-lain.

c. Pelestarian

Pelestarian PNPM Mandiri diarahkan kepada pelestarian sistem, kelembagaan dan

pengembangan berbagai hasil pelaksanaan kegiatan agar dapat dimanfaatkan

masyarakat secara berkelanjutan.

Dalam tahap pengendalian, peran Pemerintah Kecamatan Teras adalah

mengirim staff/fasilitator kecamatan untuk melakukan kunjungan ke desa-desa

penerima program untuk melakukan proses pemantauan, pengawasan dan pelestarian

secara berkala dan berkelanjutan. Dan melaporkan hasilnya untuk proses perbaikan.

4. Tahap Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk menilai hasil pelaksanaan kegiatan. Evaluasi

dilakukan dengan mengacu pada berbagai kriteria dan standar yang telah ditetapkan.

Pada tahap evaluasi, peran Pemerintah Kecamatan Teras adalah membentuk sebuah

tim dari staf kecamatan dan pihak-pihak terkait yang bertugas untuk menilai dan

mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh desa-desa

penerima program PNPM Mandiri di Kecamatan Teras.

20

Page 21: PNPM Mandiri

Dari hasil analisis diagram, maka dapat disimpulkan :

a. Peran Pemerintah Kecamatan Teras pada tahap sosialisasi, menurut Pemerintah

Kecamatan Teras sudah terlaksana dan menurut masyarakat juga sudah

terlaksana. Akan tetapi masih ada peran yang belum terlaksana dengan baik. Hal

ini dapat dilihat dari masih adanya masyarakat yang menilai bahwa sosialisasi

belum dilaksananakan secara maksimal.

b. Peran Pemerintah Kecamatan Teras pada tahap pelaksanaan, menurut Pemerintah

Kecamatan Teras sudah terlaksana dengan baik. Menurut masyarakat tahap

pelaksanaan sudah terlaksana dengan baik. Akan tetapi masih ada sebagian

masyarakat yang menilai bahwa tahap pelaksanaan belum terlaksana dengan baik.

c. Peran Pemerintah Kecamatan Teras pada tahap pengendalian, menurut

Pemerintah Kecamatan Teras terlaksana dengan baik. Menurut masyarakat, tahap

pengendalian sudah terlaksana. Namun masih ada masyarakat yang menilai

bahwa tahap pelaksanaan belum terlaksana dengan baik.

d. Peran Pemerintah Kecamatan Teras pada tahap evaluasi, menurut Pemerintah

Kecamatan Teras sudah terlaksana dengan baik. Sedangkan menurut masyarakat

juga sudah terlaksana. Akan tetapi masih ada masyarakat yang menilai bahwa

tahap evaluasi belum terlaksana dengan baik.

.

21

Page 22: PNPM Mandiri

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan, diantaranya :

a. PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan

sebagai dasar dan acuan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan berbasis

pemberdayaan masyarakat.

b. Pemerintah Kecamatan adalah perangkat daerah yang menjadi kordinator di

wilayah kerjanya dengan melaksanakan sebagian pelimpahan wewenang dari

Kepala Daerah (Bupati/Walikota)

c. Peranan Pemerintah Kecamatan dalam pelaksanaan PNPM Mandiri dapat

dilihat pada tahap sosialisai, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi

d. Peranan Pemerintah Kecamatan dalam proses sosialisasi adalah telah

mengadakan pemberitahuan kepada masyarakat secara umum. Yang

dilakukan melalui : musyawarah desa, penyuluhan, papan informasi

e. Tahap pelaksanaan adalah tahapan kegiatan yang dimulai dari perencanaan

sampai dengan pelaksanaan program. Pada tahap perencanaan, Pemerintah

Kecamatan berperan sebagai mediator tentang rencana-rencana yang akan

dilakukan oleh masyarakat penerima program. Pada tahap pelaksanaan,

Pemerintah Kecamatan berperan sebagai pemberi motivasi agar program

berlangsung secara berkelanjutan sehingga tujuan dan sasaran program dapat

tercapai .

f. Dalam tahap pengendalian, peran Pemerintah Kecamatan adalah mengirim

staff/fasilitator kecamatan untuk melakukan kunjungan ke desa-desa penerima

program untuk melakukan proses pemantauan, pengawasan dan pelestarian

secara berkala dan berkelanjutan. Dan melaporkan hasilnya untuk proses

perbaikan.

22

Page 23: PNPM Mandiri

g. Pada tahap evaluasi, peran Pemerintah Kecamatan adalah membentuk sebuah

tim dari staf kecamatan yang bertugas untuk menilai dan mengevaluasi hasil

pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh desa-desa penerima

program PNPM Mandiri di Kecamatan Teras.

h. Peran Pemerintah Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali dalam pelaksanaan

PNPM Mandiri, menurut Pemerintah Kecamatan Teras sudah terlaksana

dengan baik dan menurut masyarakat juga sudah terlaksana dengan baik.

Akan tetapi masih ada sebagian masyarakat yang menilai peranan pemerintah

belum terlaksana dengan baik.

23

Page 24: PNPM Mandiri

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Dalam Negeri, 2007, Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri, Tim

Pengendali PNPM Mandiri

Departemen Dalam Negeri, 2007, Pedoman Umum PNPM Mandiri, Tim Pengendali

PNPM Mandiri

Miftah Thoha, 1985, Perilaku Organisasi, Rajawali, Jakarta

Soejono Soekanto, 1990, Implementasi dan Evaluasi Kebijakan Publik, ZR. Lestiaza,

Jakarta

WJS. Poerwodarminto, 1986, Kamus Besar Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,

Jakarta

24