pnpm mandiri info kit 2012
TRANSCRIPT
PNPMMandiri
Transparansi
gotong royong
MDG Pasca Krisis
KSM Kesehatan
Musyawarah
Musyawarah
Desa
Swadaya
PemerintahDaerah
SekolahPuskesmas
BLM
air bersihakuntable
BKADperencanaan
PNPM RESPEK
PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
prasaranasarana
keberlanjutan
musyawarah
pendidikan
Partisipasi
Pemberdayaan
Perdesaan
PerkotaanPenanggulangan Kemisninan
Polindes
Kecamatan
MAD
PNPM PISEW
MasyarakatFasilitatorGenerasi
InfrastrukturSanitasi
SPPUPKPartisipatif
Evaluasi
PNPM PeduliSosialisasi
Pengembangan
Kegiatan
Pencairan
Prioritas Pembangunan
Kesejahteraan Pengelolaan GenderPerempuan
Pelaksanaan
Irigasi
Kesejahteraan Pro Rakyat
Penaggulangan Kemiskinan
Peta Sosial
Paket Informasi 2012 - 2013
daftar isi
Upaya Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia 2
PNPM Mandiri 4Prinsip Dasar 6
Komponen dan Ruang Lingkup 8Pengelolaan 10
Kelembagaan 12Pendanaan 14
Pemantauan dan pengawasan 16Sistim Pengelolaan Pengaduan Masyarakat 18
Program-program dan Cakupan Wilayah 20Hasil Hingga Saat Ini 22
Peta Jalan PNPM Mandiri (Road Map) 295 Pilar Peta Jalan PNPM Mandiri 30
Kontak Kementerian 33Daftar Istilah 34
2
Peningkatan kesejahteraan melalui penanggulangan kemiskinan merupakan prioritas utama pembangunan. Permasalahan kemiskinan di indonesia antara lain:
1. Jumlah penduduk yang berada di dalam garis kemiskinan pada september 2011 sebesar 29,89 juta atau 12,36% dari total penduduk indonesia. angka ini mengalami penurunan sebesar 0,89 juta dari Maret 2011 (BPs diolah dari susenas BPs).
2. Jumlah pengangguran terbuka di indonesia masih cukup tinggi, mencapai 7,7 juta jiwa atau 6,56% dari total angkatan kerja (BPs agustus 2012).
3. akses terhadap pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan dan pemukiman, infrastruktur, permodalan/kredit, dan informasi bagi masyarakat miskin antar daerah belum merata dan terbatas.
4. kawasan kumuh dan kantong-kantong kemiskinan di perkotaan masih banyak dan tersebar.
dengan permasalahan yang luas dan kompleks, kemiskinan perlu ditangani secara terpadu, terencana dan berkesinambungan. Oleh karena itu, sesuai dengan Perpres 15/2010, pemerintah mengembangkan tiga kelompok program kemiskinan, yang kemudian pada tahun 2011 ditambahkan klaster 4 Program Pro rakyat sesuai direktif Presiden, sebagai berikut:
Kluster Program-program Penanggulangan Kemiskinan
Perpres no. 13 tahun 2009 dilanjutkan dengan Perpres no. 15 tahun 2010 direktif Presiden
kLaster i
Bantuan dan Perlindungan Sosial Berbasis
Keluarga
Mengurangi Beban Kehidupan dan Memperbaiki
Kualitas Kehidupan Masyarakat Miskin
kLaster ii
Pemberdayaan Masyarakat
Meningkatkan Kapasitas Kelompok Masyarakat Miskin
untuk Terlibat dalam Proses Pembangunan
kLaster iii
Pemberdayaan Usaha Mikro
dan Kecil
Meningkatkan Tabungan dan
Menjamin Keberlanjutan Usaha
kLaster iV
Program Pro Rakyat
Menyediakan Fasilitas Dasar Bagi Masyarakat
Miskin dengan Harga Murah Melalui
Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Sektoral pada
Wilayah Tertentu
UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI INDONESIA
* sesuai inpres 15/2010 ada 3 klaster program penanggulangan kemiskinan di indonesia
3
Anggaran dan Sasaran PNPM Mandiri tahun 2012*:
*data rencana kerja Pemerintah tahun 2012
PnPM Perdesaan rp 597,6 t 5.100 kecamatan
PnPM Perkotaan rp 1,7 t 1.153 kecamatan
PnPM infrastruktur Perdesaan (ris-PnPM) rp 150 M 187 kecamatan
PnPM infrastruktur sosial ekonomi Wilayah (PiseW) rp 536,5 M 237 kecamatan
Paket informasi ini selanjutnya difokuskan pada penjelasan mengenai Program Penanggulangan kemiskinan pada kelompok ii, yaitu Pemberdayaan Masyarakat (PnPM Mandiri).
4
KATEGORI PROGRAM DALAM PNPM MANDIRI:
PNPM MANDIRI
PnPM Mandiri
PnPM Perkotaan
Program Pendukung PnPM Perdesaan:
• PNPMGenerasi• PNPMLingkunganMandiriPerdesaan• PNPMMandiriRESPEK(Papua)• PNPMMandiriBKPG(Aceh)• PNPMIntegrasi/P2SPP• PNPMMandiriRespekPertanian• PNPMMandiriPascaBencana• PNPMMandiriPascaKrisis
Program pendukung lainnya:
• PNPMPeduli• PNPMMandiriSanimas(Perkotaandan
ProgramSanitasi)• PNPMMandiriPamsimas• PNPMMandiriPengembanganUsaha
AgribisnisPerdesaan(PNPMPUAP)• PNPMMandiriKelautandanPerikanan• PNPMMandiriPariwisata• PNPMMandiriPerumahandanPemukiman
PnPM Perdesaan PnPM ris PnPM PiseW
PrOgraM nasional Pemberdayaan Masyarakat (PnPM) Mandiri merupakan program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
PnPM Mandiri telah dilaksanakan sejak tahun 2007, dimulai dengan Program Pengembangan kecamatan (PPk) dan Program Penanggulangan kemiskinan di Perkotaan (P2kP). keberhasilan PPk dan P2kP menjadi model pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat di perdesaan dan perkotaan di lokasi PnPM Mandiri. PnPM Mandiri dimaksudkan untuk menjadi payung program penanggulangan kemiskinan dengan menggunakan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat (Cdd).
PnPM Mandiri resmi diluncurkan oleh Presiden ri, susilo Bambang Yudhoyono di Palu, sulawesi tengah pada 30 april 2007 yang dilaksanakan hingga tahun 2015 dan sejalan dengan target pencapaian Mdgs (Millennium development goals). diharapkan, dalam rentang waktu 2007–2015, kemandirian dan keberdayaan masyarakat telah terbentuk sehingga keberlanjutan program dapat terwujud.
tujuan PnPM Mandiri adalah meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri dengan cara menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat–baik secara individu maupun berkelompok dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian serta kesejahteraan hidup dengan memanfaatkan potensi ekonomi dan sosial yang mereka miliki melalui proses pembangunan secara mandiri.
5
1
2
34
5
6
7
PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PNPM MANDIRI
KEMENTERIAN PELAKSANA PROGRAM PNPM MANDIRI
1. direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan desa (PMd), kementerian dalam negeri bertanggung jawab atas pelaksanaan program PnPM Mandiri Perdesaan dan program-program pendukungnya (bekerjasama dengan kementerian terkait).
2. direktorat Jenderal Cipta karya, kementerian Pekerjaan Umum (PU) bertanggung jawab atas pelaksanaan PnPM Mandiri Perkotaan, PnPM PiseW, dan PnPM infrastruktur Perdesaan (bekerjasama dengan kementerian terkait).
Mengenali kemiskinan
Penyusunan rencana
Pelaksanaan kegiatan
Pemanfaatan & Pemeliharaan Hasil kegiatan
sosialisasi awal dan Musyawarah Masyarakat
Pemetaan swadaya
Pengorganisasian Masyarakat
Proses Pemberdayaan Masyarakat Dalam PNPM Mandiri
6
PRINSIP-PRINSIP DASAR
.
daLaM pelaksanaannya, PnPM Mandiri menekankan prinsip-prinsip dasar berikut ini:
a. Bertumpu pada Pembangunan ManusiaPelaksanaan PnPM Mandiri senantiasa bertumpu pada peningkatan harkat dan martabat manusia seutuhnya.
b. Otonomidalam pelaksanaan PnPM Mandiri, masyarakat memiliki kewenangan untuk berpartisipasi dalam menentukan dan mengelola kegiatan pembangunan secara swakelola.
c. Desentralisasikewenangan pengelolaan kegiatan pembangunan sektoral dan kewilayahan dilimpahkan kepada Pemerintah daerah atau masyarakat sesuai dengan kapasitasnya.
d. Berorientasi pada Masyarakat Miskinsemua kegiatan yang dilaksanakan mengutamakan kepentingan dan kebutuhan masyarakat miskin dan kelompok masyarakat yang kurang beruntung.
7
j. Kolaborasisemua pihak yang berkepentingan didorong untuk mewujudkan kerjasama dan sinergi antar pemangku kepentingan dalam menanggulangi kemiskinan.
k. Keberlanjutansetiap pengambilan keputusan harus mempertimbangkan kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat, tidak hanya untuk saat ini tetapi juga untuk masa yang akan datang dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
l. Sederhanasemua aturan, mekanisme dan prosedur dalam pelaksanaan PnPM Mandiri harus sederhana, fleksibel, mudah dipahami, mudah dikelola serta dapat dipertanggungjawabkan oleh masyarakat.
e. Partisipasi atau Pelibatan Masyarakat Masyarakat terlibat secara aktif dalam setiap
proses pengambilan keputusan pembangunan dan secara gotong-royong menjalankan pembangunan.
f. Kesetaraan dan Keadilan GenderLaki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya di setiap tahap pembangunan dan dalam menikmati manfaat kegiatan pembangunan tersebut.
g. Demokratissetiap pengambilan keputusan pembangunan dilakukan secara musyawarah dan mufakat dengan tetap berorientasi pada kepentingan masyarakat miskin.
h. Transparansi dan AkuntabelMasyarakat harus memiliki akses yang memadai terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan, sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dipertanggungjawabkan – baik secara moral, teknis, legal maupun administratif.
i. PrioritasPemerintah dan masyarakat harus memprioritaskan pemenuhan kebutuhan untuk pengentasan kemiskinan, kegiatan mendesak dan bermanfaat bagi masyarakat dengan mendayagunakan secara optimal berbagai sumber daya yang terbatas.
8
Komponen Kegiatan dalam PNPM Mandiri
kOMPOnen-kOMPOnen kegiatan ini merupakan unsur utama yang harus ada di dalam setiap program PnPM Mandiri. komponen-komponen tersebut adalah:
Pengembangan Masyarakat•serangkaian kegiatan untuk membangun kesadaran kritis masyarakat yang terdiri dari pemetaan potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat, perencanaan partisipatif, pengorganisasian, pemanfaatan sumber daya, pemantauan dan pemeliharaan hasil-hasil.
Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)•Berbentuk dana stimulan keswadayaan yang diberikan kepada kelompok masyarakat untuk membiayai sebagian kegiatan yang telah direncanakan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, terutama masyarakat miskin.
KOMPONEN DAN RUANG LINGKUP
9
Peningkatan Kapasitas Pemerintah dan Pelaku Lokal•serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan pelaku lokal atau pemangku kepentingan lainnya agar mampu menciptakan kondisi yang kondusif dan sinergi positif bagi masyarakat terutama kelompok miskin dalam menjalani kehidupannya secara layak. kegiatan terkait dalam komponen ini antara lain seminar, pelatihan, lokakarya, kunjungan lapangan yang dilakukan secara selektif, dan sebagainya.
Bantuan Pengelolaan dan Pengembangan Program•komponen bantuan pengelolaan dan pengembangan program meliputi kegiatan-kegiatan untuk mendukung pemerintah dan berbagai kelompok peduli lainnya dalam pengelolaan kegiatan seperti penyediaan konsultan manajemen, pengendalian mutu, evaluasi, dan pengembangan program.
Ruang Lingkup Kegiatan
rUang lingkup kegiatan PnPM Mandiri terbuka bagi semua kegiatan penanggulangan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati masyarakat. kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa:
Penyediaan dan perbaikan sarana/prasarana lingkungan pemukiman, sosial dan ekonomi melalui •kegiatan padat karya;Penyediaan sumber daya keuangan melalui dana bergulir dan kredit mikro untuk mengembangkan •kegiatan ekonomi masyarakat miskin. Perhatian yang lebih besar perlu diberikan bagi kaum perempuan dalam memanfaatkan dana bergulir ini;kegiatan terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama yang bertujuan mempercapat •perncapaian target Mgds;Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal melalui penyadaran kritis, pelatihan •keterampilan usaha, manajemen organisasi dan keuangan serta penerapan tata kepemerintahan yang baik.
10
PengeLOLaan PnPM Mandiri terdiri dari persiapan, perencanaan partisipatif, pelaksanaan kegiatan, pengendalian, pengelolaan, pengaduan masalah, evaluasi, pelaporan, dan sosialisasi.
a. PersiapanMeliputi penyusunan kebijakan umum, penetapan lokasi, penyediaan dana serta penyediaan dan penempatan tenaga-tenaga konsultan dan fasilitator.
b. Perencanaan Partisipatifterdiri atas perencanaan di desa atau kelurahan, antar desa atau kelurahan (kecamatan) serta perencanaan koordinatif di kabupaten atau kota.
c. Pelaksanaan KegiatanMeliputi kegiatan pemilihan dan penetapan lembaga pengelola kegiatan, pencairan dana, pengerahan tenaga kerja, pengadaan bahan dan alat serta pelaksanaan kegiatan yang diusulkan.
PENGELOLAAN
11
d. PengendalianPengendalian dilakukan untuk menjamin pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan sasaran program.
e. Pengelolaan Pengaduan MasalahPengelolaan Pengaduan dan Masalah (PPM) PnPM Mandiri dimulai di tingkat yang terdekat dengan lokasi pengaduan agar penanganan dilakukan secepat mungkin dan sedekat mungkin dari lokasi pengaduan. Masyarakat, pemerintah dan seluruh pelaku terkait bertanggung jawab dalam pengelolaan pengaduan dan masalah.
f. Evaluasikegiatan evaluasi dilakukan secara rutin dan berkala – baik oleh pengelola program maupun pihak independen seperti LsM, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan sebagainya.
g. PelaporanPelaporan PnPM Mandiri dilaksanakan secara berkala dan berjenjang melalui jalur-jalur struktural (perangkat pemerintah) dan jalur fungsional (konsultan dan fasilitator).
h. Sosialisasikegiatan sosialisasi PnPM Mandiri dilaksanakan sepanjang pelaksanaan program ke berbagai pihak agar terbangun pemahaman, kepedulian serta dukungan terhadap PnPM Mandiri.
12
strUktUr kelembagaan PnPM Mandiri terdiri dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha, fasilitator, konsultan pendamping dan pemangku kepentingan lainnya yang terlibat dalam penanggulangan kemiskinan serta upaya pencapaian tujuan PnPM Mandiri.
sesuai dengan Perpres 15/2010 mengenai percepatan penanggulangan kemiskinan, pengendalian seluruh program kemiskinan, termasuk PnPM Mandiri dilaksanakan oleh tim nasional Percepatan Penanggulangan kemiskinan (tnP2k) yang diketuai oleh Wakil Presiden indonesia serta dibantu oleh kelompok kerja Pengendali (Pokja Pengendali) yang terdiri dari para pejabat Menko kesra, Bappenas, depdagri, kementerian Pekerjaan Umum dan kementerian terkait lainnya yang terlibat dalam PnPM Mandiri.
dalam upaya meningkatkan koordinasi penanggulangan kemiskinan di tingkat Provinsi dan kabupaten/kota dibentuk tim koordinasi Penanggulangan kemiskinan (tkPk) daerah. Pada tingkat provinsi, tkPk Provinsi berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada gubernur. di tingkat kabupaten/kota, tkPk berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota.
KELEMBAGAAN
13
secara umum, struktur organisasi PnPM Mandiri adalah sebagai berikut:
PuSAT
PROvINSI
KAB./KOTA
Catatan: skPd = satuan kerja Perangkat desatkPk = tim koordinasi Penanggulangan kemiskinanBkad = Badan kerjasama antar desaMad/k = Musyawarah antar desa/kelurahan/kampungtnP2k = tim nasional Percepatan Penanggulangan kemiskinanUPk = Unit Pengelola kegiatan
fasilitator/koordinator kabupaten/kota
fasilitator kecamatan/desa
konsultan Provinsi
kementerian/Lembaga terkait
satuan kerja
satuan kerja
skPd Pelaksana
Satuan Kerja
BkadMad/k, UPk
Penanggung Jawab Operasional kegiatan (PJOk)
Lembaga keswadayaan Masyarakat/ tim Pelaksana kegiatan
Masyarakat Penerima Manfaat
skPd Pelaksana
KEcAMATANDESA/KELuRAhAN
tnP2k Pokja Pengendali PnPM Mandiri
tkPk Provinsi
tkPk kabupaten/kota
konsultan nasional dan regional
14
PENDANAAN
SuMBER PENDANAAN PNPM MANDIRI
PnPM Mandiri sebagai program bersama antara pusat dan daerah didanai oleh anggaran Pendapatan dan Belanja negara (aPBn) dan anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (aPBd) Provinsi atau kabupten/kota. PnPM Mandiri juga membuka peluang dukungan atau pendanaan dari sektor swasta, swadaya masyarakat dan berbagai lembaga.
dalam mengkoordinasikan dukungan hibah dari berbagai donor, pada tahun 2007 dibentuk fasilitas Pendukung PnPM Mandiri (PNPM Support Facilicty atau Psf) yang diketuai oleh deputi Bidang kemiskinan, ketenagakerjaan dan UkM Bappenas. dukungan yang diberikan Psf kepada pemerintah berupa dukungan teknis yang terkait dengan perencanaan, kebijakan, managemen pengelolaan dan perencanaan keuangan dalam pelaksanaan PnPM Mandiri.
15
PENcAIRAN DANA PNPM MANDIRI
tata cara pencairan dana–baik aPBn maupun aPBd mengikuti ketentuan dan mekanisme pengelolaan keuangan negara yang berlaku. khusus untuk Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) disalurkan secara langsung ke rekening kolektif masyarakat yang dibuka dengan sekurang-kurangnya 2 (dua) spesimen anggota masyarakat penerima bantuan.
Penyaluran dana BLM ke rekening masyarakat dan pemanfaatannya dilakukan secara bertahap atau sesuai kebutuhan dan jenis bantuannya. Jika dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan atau penyelewengan terhadap pelaksanaan PnPM Mandiri di lapangan atau terhadap pelaksanaan PnPM Mandiri di lapangan atau terhadap pemanfaatan dana BLM, maka satuan kerja (satker) PnPM Mandiri berdasarkan masukan dan rekomendasi dari konsultan pendamping maupun pemerintah daerah setempat, dimungkinkan untuk membatalkan penyaluran dana BLM sebagian atau seluruhnya.
DANA BLM YANG DIALOKASIKAN uNTuK PNPM MANDIRI
tahun
Pagu indikatif (dalam rp Miliar)
PnPM Mandri Perdesaan
PnPM Mandiri Perkotaan
PnPM Mandiri (ris PnPM)
PnPM Mandiri PiseW
2011 8.234,3 1.218,6 480,6 355,5
2012 8.889 1.414,7 150 355,5
2013 7.806,2 1.391,3 150 355,5
*data berdasarkan “daftar Lokasi BLM PnPM Mandiri 2013” ditetapkan oleh Pokja Pengendali pada tanggal 5 Oktober 2012.
Sistem Aliran Dana BLM PNPM Mandiri
rekening khususBank indonesia
rekening sumberdana Lain
kPPn(kantor Pelayanan
Perbendaharaan negara)
Bank Operasional
Bank-bank Pemerintah(Bri, Bni, dll)
rekening kolektif Masyarakat
Masyarakat/kelompok
Nasional
Kabupaten
Kecamatan/Desa
16
PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN
PeMantaUan dan pengawasan PnPM Mandiri dilakukan untuk menjadi pelaksanaan kegiatan yang direncanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan, serta memastikan dana digunakan sesuai dengan tujuan program. PnPM Mandiri menerapkan sistim pemantauan dan pengawasan sebagai berikut:
Pemantauan dan Pengawasan Partisipatif oleh Masyarakat•Masyarakat terkait dalam pemantauan dan pengawasan mulai dari perencanaan partisipatif hingga pelaksanaan PnPM Mandiri di tingkat desa sampai kabupaten atau kota.
Pemantauan dan Pengawasan oleh Pemerintah•kegiatan ini dilakukan secara berjenjang dan bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan PnPM Mandiri dilaksanakan sesuai dengan prinsip dan prosedur yang berlaku serta dana dimanfaatkan sesuai dengan tujuan program
17
Pemantauan dan Pengawasan oleh Konsultan dan Fasilitator•Pemantauan dan pengawasan ini dilakukan secara dari tingkat nasional, regional, provinsi, kabupaten atau kota, kecamatan dan desa atau kelurahan. kegiatan ini dilakukan secara rutin dengan memanfaatkan sistim informasi pengendalian program dan kunjungan rutin ke lokasi program. Pengawasan melekat juga dilakukan oleh fasilitator dalam setiap tahapan pengelolaan program dengan maksud agar perbaikan dan penyesuaian pelaksanaan program dapat segera dilaksanakan.
Pemantauan Independen oleh Berbagai Pihak Lainnya•PnPM Mandiri membuka kesempatan bagi berbagai pihak lain, seperti LsM, universitas, wartawan yang ingin melakukan pemantauan secara independen terhadap PnPM Mandiri dan melaporkan temuannya kepada instansi terkait yang berwenang.
Kajian Keuangan dan Audit•Untuk mengantisipasi dan memastikan ada atau tidaknya penyimpangan penggunaan dana, maka Badan Pengawas keuangan dan Pembangunan (BPkP) dan inspektorat kabupaten/kota sebagai lembaga audit milik pemerintah akan melakukan pemeriksaan secara rutin di beberapa lokasi yang dipilih secara acak.
18
SISTEM PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT
sisteM pengelolaan pengaduan masyarakat dilaksanakan secara berjenjang dan menjadi tanggung jawab dari masyarakat, pemerintah, dan seluruh pelaku terkait di berbagai tingkatan. Pengaduan dan masalah dapat disampaikan kepada konsultan, fasilitator, staff pemerintah, LsM atau langsung ke alamat khusus. Masing-masing program PnPM dan sekretariat Pokja Pengendali PnPM Mandiri akan mencatat dan menindaklanjuti pengaduan masyarakat tersebut.
19
ALAMAT PENGADuAN PNPM MANDIRI:
PNPM Mandiri Perdesaan:alamat surat : Jl. raya Pasar Minggu km 19, Jakartatelp : 7919 1684/ 7919 9648fax : (021) 7919 6118sMs : 0857 1030 1234email : [email protected] atau [email protected]
PNPM Mandiri Perkotaan:alamat surat : Jl. danau toba f3 no. 8 Bendungan Hilir, Jakarta Pusatkotak Pos : 2222 JkPMttelp : (021) 3790 02725sMs : 0817 148 048email : [email protected]
PNPM Mandiri Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW):alamat surat : Jl. tulodong Bawah ii no. 24 Jakarta selatan 12190telp : (021) 573 3323fax : (021) 522 2909sMs : 0816 77 4500email : [email protected]
PNPM Mandiri Infrastruktur Perdesaan (RIS) PNPM Mandiri:alamat surat : Jl. Cipaku V no. 1 kebayoran Baru, Jakarta selatan 12170telp/fax : (021) 7395 673sMs Center : 0813 2862 9901email : [email protected] atau [email protected]
Sekretariat Pokja Pengendali PNPM Mandiri:Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyatalamat surat : Jl. Medan Merdeka Barat no. 3, Jakarta Pusat 10110telp/fax : (021) 345 9077sMs : 0853 111 31188email : [email protected] : www.facebook.com/pengaduan.pnpm
20
PROGRAM-PROGRAM DAN CAKUPAN WILAYAH
PrOgraM-PrOgraM yang tercakup dalam PnPM Mandiri adalah program-program yang bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang berciri-ciri:
a. Menggunakan pendekatan partisipasi masyarakat
b. Melakukan penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat
c. kegiatan program dilaksanakan secara swakelola oleh masyarakat
d. Melakukan aksi positif bagi kaum perempuan
Program-program yang termasuk dalam PNPM Mandiri antara lain:
PNPM Mandiri Perdesaan
PnPM Mandiri Perdesaan ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat di perdesaan, Program ini dikembangkan dari Program Pengembangan kecamatan (PPk) yang telah dilaksanakan sejak 1998.
Besar dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang dialokasikan ke kecamatan adalah sebesar rp 900 juta – 3 Miliar, yang ditentukan berdasarkan rasio jumlah penduduk miskin dibandingkan jumlah penduduk di kecamatan tersebut. setiap kecamatan akan mendapat BLM minimal selama tiga tahuan.
Program pendukung PnPM Mandiri Perdesaan terdiri dari:• PNPMGenerasi• PNPMLingkunganMandiriPerdesaan• PNPMMandiriRESPEK(Papua)• PNPMMandiriBKPG(Aceh)
21
• PNPMIntegrasi/P2SPP• PNPMMandiriRespekPertanian• PNPMMandiriPascaBencana• PNPMMandiriPascaKrisis
informasi lebih lanjut mengenai PnPM Mandiri Perdesaan dapat diperoleh melalui situs: www.pnpm-perdesaan.org.
PNPM Mandiri Perkotaan
PnPM Mandiri Perkotaan ditujukan untuk pengembangan pemberdayaan masyarakat di perkotaan. Program ini dikembangkan dari Program Penanggulangan kemiskinan Perkotaan (P2kP) yang telah dilaksanakan sejak 1999. Besar dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang dialokasikan ke kelurahan sebesar rp 150 – 350 juta yang ditentukan berdasarkan jumlah persentasi kepala keluarga miskin dan jumlah penduduk di masing-masing kelurahan tersebut. setiap kelurahan atau desa akan mendapat BLM minimal selama tiga tahun. informasi lebih lanjut mengenai PnPM Mandiri Perkotaan dapat diperoleh melalui situs: www.pnpm-perkotaan.org.
PNPM Mandiri Infrastruktur Perdesaan (RIS PNPM)
ris PnPM ditujukan untuk peningkatan akses masyarakat miskin di perdesaan terhadap pelayanan infrastruktur dasar perdesaan. ris PnPM dititikberatkan pada desa tertinggal yang masih memiliki pelayanan infrastruktur yang rendah. Besar dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang dialokasikan ke desa adalah sebesar rp 250 juta. informasi lebih lanjut mengenai ris PnPM dapat diperoleh melalui situs: www.rispnpm.org
PNPM Mandiri Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PNPM Mandiri PISEW)
PnPM PiseW merupakan bagian dari PnPM inti yang ditujukan untuk mengatasi ketimpangan antar wilayah melalui Pengembangan sosial ekonomi Masyarakat. Besar dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang dialokasikan sebesar rp 1,5 Miliar per kecamatan dan rp 2 Miliar per kabupaten. informasi lebih lanjut mengenai PnPM Mandiri PiseW dapat diperoleh melalui situs: www.pnpm-pisew.org
LOKASI PNPM MANDIRI TAhuN 2013
data berdasarkan “daftar Lokasi dan alokasi BLM PnPM Mandiri ta 2013” ditetapkan oleh Pokja Pengendali Pada 5 Oktober 2012
items/Program PnPM Mandiri Perdesaan
PnPM Mandiri Perkotaan PnPM Mandiri iP PnPM Mandiri
PiseW
Jumlah Provinsi 32 33 4 9
Jumlah kab/kota 394 256 30 34
Jumlah kecamatan 5.146 1.183 186 237
22
PrOgraM Pengembangan kecamatan (PPk) yang dimulai tahun 1998 dan Program Penanggulangan kemiskinan Perkotaan (P2kP) yang dimulai tahun 1999, ditetapkan sebagai program perintis PnPM Mandiri Perdesaan dan PnPM Mandiri Perkotaan sejak tahun 2007. sampai tahun 2011, PPk dan PnPM Mandiri Perdesaan telah mengalokasikan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebesar rp 29 triliun. sedangkan P2kP dan PnPM Mandiri Perkotaan hingga tahun 2011 telah mengalokasikan dana sebesar rp 5,3 triliun. sampai saat ini, kedua program tersebut telah menghasilkan berbagai dampak poisitif terhadap peningkatan kapasitas, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.
Berikut adalah hasil pelaksanaannya:
1. Sasaran Program PNPM berpihak pada orang miskin. hasil studi menunjukkan bahwa PNPM Mandiri Perdesaan memberikan dampak positif terhadap penurunan angka kemiskinan, peningkatan kesejahteraan keluarga dan peningkatan ketersediaan pelayanan umum untuk masyarakat.• KonsumsiperkapitakeluargadiwilayahPNPMMandiriPerdesaanmeningkathingga9,1%• Dalamrentangwaktu2007–2012,konsumsikeluargaperkapitadikecamatantermiskinPNPM
Mandiri Perdesaan meningkat 12,7%• Lebihdari500.000rumahtanggakeluardarikemiskinan.HalinimenunjukkankontribusiPNPM
Mandiri Perdesaan dalam pencapaian tujuan Mdg di indonesia. selain itu, lebih dari 300.000 orang yang tidak bekerja mendapatkan pekerjaan.
HASIL HINGGA SAAT INI
23
2. Meningkatkan akses terhadap prasarana dasar, pasar, pusat-pusat pelayanan, fasilitas pendidikan dan kesehatan dan sumber air bersih.• Berdasarkan sensus infrastruktur Potensi desa (POdes) yang dilakukan pada 2011: Masyarakat
telah memiliki akses untuk pelayanan dasar kesehatan (poliklinik, puskesmas, puskesmas pembantu dan dokter)
• AksespelayanandasarkesehatantelahtersebardiseluruhIndonesiameliputiBali(100%),Jawa (98%), sumatera (95%) dan sulawesi (94%). sementara akses pelayanan dasar kesehatan masih terbatas di beberapa wilayah perdesaan, antara lain Maluku (83%), Papua Barat (74%) dan Papua (59%)
• Aksesterhadappendidikandasartersebardiwilayahperkotaan(98%)danwilayahperdesaan(71%) di seluruh indonesia.
*sumber: Psf Progress report 2011
Sedangkan PNPM Mandiri Perkotaan, hingga saat ini telah mendanai:
*sumber: Psf Progress report 2011
Jenis kegiatan PPk PnPM Perdesaan (1998 – 2007) (2008 - 2011)
Luaslahanpertanian/panjangjalanyangdibangun(km) # jembatan yang dibangun # sistem irigasi yang dibangun # sistem air bersih yang dibangun # MCK umum yang dibangun # bangunan sekolah yang dibangun atau diperbaiki # sarana kesehatan yang dibangun atau diperbaiki # unit listrik desa yang dibangun # kegiatan pendidikan yang didanai # kegiatan kesehatan yang didanai # kegiatan simpan pinjam kelompok perempuan yang didanai # rumah yang dibangun R2PN
sub-kegiatan UPP/PnPM Perkotaan (1999 – 2011) Panjangjalankampungyangdibangun(km) 31.100Panjangselokanyangdibangun(km) 8.800# rumah RTM yang dibangun 126.800# unit sarana pembuangan sampah dan sanitasi yang dibangun 164.800# sarana kesehatan yang dibangun 9.450# kegiatan yang didanai oleh pinjaman bergulir 222.180
40.3719.049
11.06211.081
4.8226.7323.865
842123.837
1.03742.425
68.8218.1426.527
29.70116.10121.85510.839
1.401120.590
1.301258.578
5.000
24
3. Tingginya tingkat pengembalian investasi. Menurut evaluasi ekonomi independen yang dilaksanakan pada tahun 2004 dan 2005 rata-rata eirr (Economic Internal Rate Return) untuk total kegiatan adalah 53%. evaluasi yang
sama yang dilakukan tahun 2011 di 3 provinsi menunjukkan rata-rata eirr sebesar 35%-50% tingginya tingkat pengembalian ini merupakan hasil dari penciptaan berbagai kesempatan ekonomi dan aktivitas yang terjadi berkat pembangunan infrastruktur yang dibangun oleh komunitas PnPM Mandiri Perdesaan.
4. Penghematan biaya yang signifikan dalam pembangunan.Biaya pembangunan infrastruktur program PnPM Mandiri Perdesaan terbukti hemat biaya. dengan adanya partisipasi masyarakat dan sistem ‘bottom up’ dalam PnPM Mandiri, biaya pembangunan infrastruktur perdesaan pada umumnya rata-rata 15%-20% lebih murah dibandingkan dengan menggunakan jasa kontraktor. 85% sarana fisik yang dibangun berkualitas baik dan sangat baik.
5. Memperluas kesempatan usaha dan membuka lapangan kerja barusejak 1998-2009, tercatat 107,2 juta Hari Orang kerja (HOk) dihimpun melalui pekerjaan •jangka pendek PnPM Mandiri Perdesaan yang melibatkan lebih dari 9,9 juta pekerja yang berasal dari masyarakat pedesaan dengan honor yang sesuai dengan standar honor setempat.Untuk lokasi yang telah menikmati program PnPM Mandiri sejak PPk ii (2002–2005), •tingkat pengangguran turun rata-rata 1,5%.dibukanya usaha/jasa transportasi oleh masyarakat menyusul terbangunnya jalan, •jembatan, dan dermaga baru yang dikerjakan masyarakat dengan dana PnPM Mandiri Perdesaan.
25
6. Pembangunan berbagai sarana/prasarana jalan, jembatan dan dermaga oleh komunitas PNPM Perdesaan juga telah menciptakan berbagai usaha kecil di bidang pelayanan dan transportasi.
7. Dampak signifikan terhadap kenaikan belanja rumah tangga perdesaan. Untuk lokasi yang telah menikmati program PnPM Mandiri sejak PPk ii (2002 – 2005), Hasil studi di kecamatan program (PPk ii), belanja rumahtangga naik hingga 11% dibanding lokasi lain. semakin lama kecamatan menerima bantuan program, semakin besar peningkatan belanja rumahtangganya.
8. Meningkatkan kapasitas, kinerja lokal dan kelembagaan, serta pembelajaran demokrasi–pembentukan model perencanaan dan pembiayaan partisipatif.
A. PNPM Mandiri Perdesaan
• Masyarakat indonesia di lebih dari 42.300 desa di lokasi PnPM Mandiri Perdesaan telah berpartisipasi dalam proses demokrasi, berpartispasi dalam perecanaan dan pengambilan keputusan menyangkut alokasi dana bagi pembangunan publik di desa masing-masing. Berkat pelatihan guna meningkatkan kapasitas yang diberikan program PnPM Mandiri Perdesaan, 82% warga lokal menyatakan telah memiliki kemampuan dan kapasitas diri.
• HinggaNovember2011,totalmodalkegiatanpinjamanbergulirPNPMMandiriPerdesaan secara nasional sebesar rp 6,6 triliun. dana pinjaman bergulir ini diberikan kepada 439.974 kelompok (310.673 kelompok sPP dan 129.301 kelompok UeP) dengan jumlah peminjam lebih dari 4 juta orang.
• Sekitar74%daripesertayanghadirdalammusyawarahperencanaanPNPMMandiri Perdesaan merupakan kelompok masyarakat yang paling miskin di desanya. Lebih dari 70% tenaga kerja untuk kegiatan pembangunan sarana/prasarana PnPM Mandiri Perdesaan berasal dari kelompok paling miskin.
• PartisipasiperempuandalamberbagaipertemuandankegiatanPNPMMandiriPerdesaan terus meningkat, yaitu mencapai 45% dan partisipasi warga miskin meningkat hingga 50%.
26
• PNPMMandiriPerdesaanmengalokasikanmaksimal25%danakegiatanuntukdanaperguliran yang dikenal dengan simpan Pinjam kelompok Perempuan (sPP), di mana dana ini di manfaatkan oleh kaum perempuan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan pendapatan untuk memajukan usaha kecil mereka.
• PadabeberapalokasiPNPMMandiriPerdesaanswadayamasyarakatbisamencapai17%dana BLM (Bantuan Langsung untuk Masyarakat). namun, angka ini mengalami penurunan hampir 6% setelah tahun 2007 akibat adanya perubahan kebijakan program yang tidak lagi mensyaratkan kontribusi swadaya sebagai prasyarat untuk proyek-proyek utama.
• TingginyakomitmenpemerintahdaerahterhadappelaksanaanPNPMMandiriPerdesaan.semua kabupaten yang berpartisipasi dalam pelaksanaan PnPM Mandiri Perdesaan menyediakan dana bersama pelaksanaan program dari anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (aPBd) dengan besar kontribusi lebih dari 30-40% dari total dana Bantuan Langsung untuk Masyarakat (BLM) yang dialokasikan oleh Pemerintah Pusat.
B. PNPM Mandiri Perkotaan
• sebanyak 8.446 ksM (kelompok swadaya Masyarakat) di lokasi PnPM Mandiri Perkotaan telah berpartisipasi dalam proses demokrasi, berpartispasi dalam perecanaan dan pengambilan keputusan menyangkut alokasi dana bagi pembangunan publik di desa masing-masing.
• HinggaDesember2011,totaldanakegiatanpinjamanbergulirdiPNPMMandirisebesar rp 530 milyar. dana pinjaman bergulir ini diberikan kepada 323.939 kelompok dengan
jumlah peminjam lebih dari 1,6 juta orang.• Sampaidengan2011,totaldanasosialyangterserapmelaluiPNPMMandiriPerkotaan
sebesar rp 145,1 miliar. Penyerapan dana sosial antara tahun 2007 dan 2008 diperuntukkan bagi peningkatan sdM, kesehatan, beasiswa dan santunan sosial/hibah.
• AlokasipemanfaatandanaBLMuntuksantunansosial/hibahadalahyangterendahdannilainya akan terus berkurang. kecenderungan ini dinilai positif karena sesuai dengan kebijakan baru di tahun 2008, PnPM Mandiri Perkotaan mendorong agar pemanfaatan dana sosial tidak lagi bersifat hibah melainkan memiliki dampak yang berkelanjutan di masyarakat.
• PartisipasiperempuandalamberbagaipertemuandankegiatanPNPMMandiriPerkotaanterus meningkat. Lebih dari 39% perempuan turut berpartisipasi dalam perencanaan dan kegiatan, sementara 40% masyarakat yang hadir dalam berbagai pertemuan adalah kaum perempuan.
• TingginyakomitmenpemerintahdaerahterhadappelaksanaanPNPMMandiriPerkotaan.kontribusi Pemerintah daerah untuk pelaksanaan PnPM Mandiri Perkotaan mencapai 70% dari total dana pelaksanaan kegiatan di kelurahan.
27
9. PNPM Generasi merupakan program pendukung PNPM Perdesaan yang didukung oleh Pemerintah Indonesia sejak 2007 untuk mempercepat pencapaian MDG terkait dengan kesehatan ibu dan anak serta pelayanan pendidikan dasar.
• PnPM generasi memperkenalkan sebuah inovasi dalam pemanfaatan dana BLM dengan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat (Cdd) untuk memberikan motivasi kepada masyarakat dalam mencapai 12 indikator yang menjadi prioritas kebutuhan terkait dengan pendidikan dan kesehatan ibu dan anak.
• Masyarakat yang didampingin oleh fasilitator PnPM, bekerja sama dengan berbagai penyedia layanan kesehatan dan pendidikan mengidentifikasi peluang lokal untuk meningkatkan akses serta pelayanan pendidikan dan kesehatan.
• Padatahun2012,PNPMGenerasimemperluaswilayahkerjanyadi8provinsi, 42 kabupaten dan 369 kecamaran. •Dalam3tahunpelaksanaanprogram,PNPMGenerasitelahmendorongmenurunnya
angka kurang gizi hingga 9,5% dibandingkan dengan lokasi non PnPM generasi. selain itu, terlihat ada peningkatan pastisipasi sekolah tingat sd dan sMP mencapai 22–35% lebih tinggai dari lokasi non PnPM generasi.
•PNPMGenerasimemberikandampaklebihbesardiwilayahsulitsepertiNusaTenggaratimur (ntt). Pada tahun ketiga pelaksanaan program, jumlah anak dengan berat bada kurang menurun hingga 20%, jumlah anak dengan tinggi di bawah rata-rata (stunting) menurun 21% dan jumlah anak dengan berat badan sangat rendah menurun hingga 33% dibandingkan dengan lokasi non generasi. selain itu, PnPM generasi juga telah mendorong peningkatan tingkat pendaftaran di sMP hingga 29%.
• Terkaitdengankesehatanibudananak,PNPMGenerasitelahmemberikandukungandan penyuluhan tentang nutrisi kepada 1,6 juta ibu dan anak; membantu lebih dari 1 juta balita mendapatkan asupan Vitamin a; membantu 770.000 wanita hamil mendapatkan asupan zat besi, memberikan imunisasi kepada lebih dari 365.000 anak dan membantu lebih dari 185.000 anak yang menderita berat badan kurang; memberikan pelatihan dan dukungan operasional kepada lebih dari 59.000 kader kesehatan.
• Dalamhalpendidikan,PNPMGenerasimemberikanbantuankepada382.000muridsd dan sMP yang kurang mampu dalam bentuk beasiswa, bantuan dana untuk biaya transportasi ke sekolah dan seragam; menyediakan buku paket bagi 556.000 siswa sd dan sMP yang kurang mampu.
• Dalamprosespelaksanaannya,PNPMGenerasimengajakkaumperempuanuntukberpartisipasi aktif dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait dengan layanan kesehatan dasar dan pendidikan – rata-rata 67% peserta yang hadir dalam pertemuan sosialisasi program, perencanaan, pemantauan adalah perempuan.
29
PETA JALAN PNPM MANDIRI (Road Map)
Peta Jalan PnPM Mandiri (PnPM road Map) diperlukan untuk merumuskan dengan jelas masa depan dan berbagai strategi yang akan digunakan oleh Pemerintah dan masyarakat bagi keberlanjutan program-program pemberdayaan masyarakat di indonesia. naskah usulan Peta Jalan disusun sejak bulan agustus 2011 oleh kelompok kerja yang terdiri dari Pokja unit kebijakan klaster ii (tnP2k) bersama anggota sekretariat Pokja Pengendali (kemenko kesra) yang telah melakukan berbagai review dan konsultasi dengan unsur pemerintah, pelaku dan masyarakat secara umum.
terdapat 3 sasaran penting dalam penyusunan naskah Peta Jalan ini yaitu: (i) tersusunnya arah, prinsip, kriteria, indikator dan panduan untuk keberlanjutan; (ii) tersusunnya standar proses dan contoh praktek yang baik guna meningkatkan efektifitas dan efesiensi pelaksanaan program pemberdayaan dan; (iii) tersusunnya strategi koordinasi antar klaster dan program guna memperkuat keberlanjutan lembaga masyarakat yang mandiri, akuntabel serta peran Pemerintah daerah dan masyarakat secara umum.
dengan memakai pendekatan pokok yakni melakukan transformasi pemberdayaan dari sebuah program menjadi sebuah gerakan sosial, naskah usulan Peta Jalan menetapkan tiga capaian berkesinambungan yakni capaian berupa masyarakat BerdaYa (community participation) menuju masyarakat Mandiri (community institution) dan tujuan akhir berupa masyarakat yang Madani (community engagement).
acuan utama dalam menyusun langkah kebijakan (action plan) ini adalah arahan Wakil Presiden republik indonesia mengenai keberlanjutan PnPM Mandiri (Maret, 2012) yang menjadi pedoman pokok dalam menjabarkan 5 pilar kebijakan dalam naskah usulan Peta Jalan PnPM Mandiri.
Peta Jalan membutuhkan seperangkat sarana untuk dapat diimplementasikan. Oleh karena itu, disusunlah Langkah kebijakan Pelaksanaan Peta Jalan PnPM Mandiri (PnPM road Map action Plan) berupa serangkaian usulan kebijakan yang dinilai paling strategis untuk memastikan terjadinya capaian program pemberdayaan masyarakat yang berdaya, mandiri dan madani sebagaimana yang dituangkan dalam naskah berikut ini.
30
5 PILAR PETA JALAN PNPM MANDIRI
1. Pilar Integrasi Pemberdayaan Masyarakatintegrasi Perencanaan Pembangunan Partisipatif
PnPM Mandiri telah memperkuat partisipasi, transparansi dan akuntabilitas dalam proses perencanaan pembangunan. keberlanjutan dari penguatan tersebut akhirnya ditentukan oleh terintegrasinya prinsip, mekanisme dan tata kelola yang dipromosikan PnPM Mandiri ke dalam prinsip, mekanisme dan tata kelola perencanaan pembangunan di daerah. rencana pembangunan masyarakat yang difasilitasi PnPM Mandiri diinetgrasikan dengan Perencanaan reguler (satu desa/kelurahan, satu rencana) agar diakomodasi oleh kabupaten/kota.
2. Pilar Keberlanjutan Pendampingan (Fasilitator)keberlanjutan Pendamping dan fasilitasi yang efektif
salah satu unsur keberhasilan PnPM Mandiri terkait erat dengan fasilitasi dan pendampingan masyarakat yang efektif. dalam temu nasional PnPM Mandiri dideklarasikan upaya memperkuat kapasitas dan kompetensi pendamping masyarakat sebagai ujung tombak pemberdayaan masyarakat, serta pengakuan profesi dan kinerja mewujudkan kewirausahaan sosial. Pengakuan profesi fasilitator pemberdayaan masyarakat melalui sertifikasi, uji kompetensi, perbaikan standar imbalan kerja/renumerasi, merupakan upaya untuk memelihara investasi dan mengembangkan aset sumberdaya manusia.
31
3. Pilar Penguatan Kelembagaan MasyarakatPenguatan kapasitas & status Hukum Lembaga Masyarakat
Lembaga Masyarakat yang dibentuk oleh program-program pemberdayaan masyarakat yang telah menyerap banyak sumberdaya dan sumberdana memerlukan penguatan dalam kapasitas dan status hukumnya. tanpa kebijakan tersebut, capaian yang telah diperoleh selama bertahun-tahun lambat laun dapat saja berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Penguatan diperlukan guna menghindari risiko gagalnya investasi modal sosial yang telah dicurahkan oleh Pemerintah selama ini.
4. Pilar Peran Pemerintah DaerahPeningkatan integrasi dan koordinasi Pusat & kemitraan Pusat–daerah
Mendorong peningkatan peran Pemerintah daerah tidak saja akan mengurangi beban Pemerintah Pusat, melainkan sekaligus memperkuat kapasitas dan kualitas Pemerintah daerah. dalam penyelenggaraan pembangunan umumnya dan program pemberdayaan masyarakat khususnya, Pemerintah Pusat perlu secara bertahap mengalihkan berbagai dukungan serta pengelolaan kepada Pemerintah daerah. sebaliknya, Pemerintah daerah diharapkan mampu untuk mengembangkan inisiatif dalam mengembangkan program-program pemberdayaan masyarakat di wilayahnya.
5. Pilar Peningkatan Tata Kelola, Transparansi dan Akuntabilitastata kelola yang efektif & responsif
tata kelola yang baik (good governance) telah ditetapkan sebagai salah satu penanda (legasi) yang penting dari penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat di indonesia. dengan demikian, diperlukan kebijakan ‘percepatan’ dalam menginternalisasi prinsip dan mekanisme tata kelola, transparansi dan akuntabilitas, sehingga menjadi komponen yang secara inheren melekat dalam setiap tahap dan model penyelenggaraan pembangunan.
DAFTAR KONTAK KEMENTERIAN/LEMBAGA
Kementerian Dalam NegeriDirektur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD)alamat : Jl. Pasar Minggu km. 19, Jakarta 12072telp : (021) 384 6391, (021) 384 6113fax : (021) 384 9422Website : http://www.depdagri.go.id/ atau http://www.pmd.depdagri.go.idemail : [email protected]
Kementerian Pekerjaan umumDirektur Jenderal cipta Karyaalamat : Jl. Pattimura no. 20, Jakarta selatan, 12110telp/fax : (021) 727 965 78Website : http://ciptakarya.pu.go.id/v2/
33
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan RakyatDeputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinanalamat : Jl. Medan Merdeka Barat no. 3, Jakarta Pusattelp : (021) 345 9444Website : http://www.menkokesra.go.id/email : deputi [email protected]
Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)Kepala BAPPENAS Bidang Kemiskinan, Ketenaga Kerjaan dan usaha Kecil Menengahalamat : Jl. taman suropati no. 2telp : (021) 319 36207fax : (021) 2533 707Website : http://www.bappenas.go.id/email : [email protected]
TNP2K (Tim Nasional Percepatan Pengentasan Kemiskinan)Sekretariat Wakil PresidenDeputi Bidang Kesejahteraan Rakyatalamat : Jl. kebon sirih no. 35, Jakarta Pusat 10110telp : (021) 391 2812fax : (021) 391 2513Website : http://tnp2k.go.id/email : [email protected]
Kementerian Komunikasi dan InformatikaDirjen Informasi dan Komunikasi Publikalamat : Jl. Medan Merdeka Barat no. 9, Jakarta Pusat 10110telp/fax : (021) 385 7974Website : http://www.kominfo.go.id
Sekretariat Pokja Pengendali PNPM Mandirialamat : Jl. Merdeka Barat no. 3 gedung Utama Lt. 2 Jakarta Pusat 10110telp : (021) 386 0565fax : (021) 352 4695Website : http://www.pnpm-mandiri.org email : [email protected]
PNPM Support Facility (PSF)alamat : Jl. diponegoro no. 72, Menteng. Jakarta 10310telp : (021) 3148 175fax : (021) 3190 3090Website : http://www.pnpm-support.org email : [email protected]
34
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
APBD anggaran Pendapatan & Belanja daerah
APBN anggaran Pendapatan & Belanja nasional
BAPPENAS Badan Perencanaan dan Pembangunan nasional
BKAD Badan kerjasama antar desa
BLM Bantuan Langsung Masyarakat
BPKP Badan Pengawasan keuangan dan Pembangunan
BPS Badan Pusat statistik
BRI Bank rakyat indonesia
BNI Bank negara indonesia
Bupati kepala kabupaten
Camat kepala kecamatan
CDD Community driven development
(Pembangunan Berbasis Masyarakat)
DIPA daftar isian Pelaksanaan anggaran
EIRR economic internal rate of return
HOK Hari Orang kerja
Inpres instruksi Presiden
JMC Joint Management Committee (komite Manajemen Bersama)
Kabupaten Pembagian wilayah di bawah provinsi
Kecamatan Pembagian wilayah di bawah kabupaten atau kota
Kemenko Kesra kementrian koordinator Bidang kesejahteraan rakyat
KMW konsultan Manajemen Wilayah
KPK komisi Pemberantasan korupsi
KPPN kantor Pelayanan Perbendaharaan negara
ksM kelompok swadaya Masyarakat
LSM Lembaga swadaya Masyarakat
M&E Monitoring & evaluasi
35
Mad/k Musyawarah antar desa/kelurahan/kampung
MCk Mandi Cuci kakus
MD Musyawarah desa
MDG Millennium development goals
(tujuan Pembangunan Milenium)
Menko Menteri Koordinator
Perpres Peraturan Presiden
PJOK Penanggungjawab Operasional kegiatan
PMD Pemberdayaan Masyarakat desa
PMU Project Management Unit (Unit Manajemen Proyek)
PNPM Mandiri Program nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
PNPM Mandiri BKPG PnPM Mandiri Bantuan keuangan Pemakmue gampong
PNPM Mandiri DTK PnPM Mandiri daerah tertinggal dan khusus
PNPM Mandiri Generasi PnPM Mandiri generasi sehat dan Cerdas
PNPM Mandiri IP/RIS PnPM Mandiri infrastruktur Perdesaan/ris PnPM
PNPM Mandiri LMP PnPM Mandiri Lingkungan Mandiri Perdesaan
PNPM-MKP PnPM Mandiri kelautan Perikanan
PNPM Mandiri Pamsimas PnPM Mandiri Pembangunan air Minum dan Banitisi Berbasis Masyarakat
PNPM Mandiri Pariwisata PnPM Mandiri Pariwisata
PNPM Mandiri Perdesaan PnPM Mandiri Perdesaan
PNPM Mandiri Perkotaan PnPM Mandiri Perkotaan
PNPM Mandiri PISEW PnPM Mandiri Pembangunan infrastruktur sosial dan ekonomi Wilayah
PNPM Mandiri PUAP PnPM Mandiri Pengembangan Usaha agribisnis Perdesaan
PNPM Mandiri P2SPP PnPM Mandiri Program Pengembangan sistem Pembangunan Partisipatif
PNPM Mandiri RESPEK rencana strategis Pembangunan kampung
36
PNPM Mandiri Sanimas PnPM Mandiri Perkotaan dan Program sanitasi
Podes Potensi desa
Pokja Pengendali kelompok kerja koordinator PnPM Mandiri tingkat nasional
PPK Program Pengembangan kecamatan
PPM Pengelolaan Pengaduan Masalah
PSF PnPM support facility
PU kementerian Pekerjaan Umum
P2KP Program Penanggulangan kemiskinan di Perkotaan
RKPDes rencana kerja Pembangunan desa
RLF revolving Loan funds (Pinjaman dana Bergulir)
Road Map Peta Jalan
RPJMDes rencana Pembangunan Jangka Menengah desa
RTM rumah tangga Miskin
Satker satuan kerja
SDM sumber daya Manusia
SKPD satuan kerja Perangkat desa
SPP simpan Pinjam kelompok Perempuan
SUSENAS survei sosial ekonomi nasional
TKPK tim koordinasi Penanggulangan kemiskinan
TNP2K tim nasional Percepatan Penanggulangan kemiskinan
TPK tim Pengelola kegiatan
UEP Usaha ekonomi Produktif
UKM Usaha kecil Menengah
UPK Unit Pengelola kegiatan