polip dan omsk.ppt
TRANSCRIPT
CASE REPORT
• Nama : • Umur : 38 Tahun• Jenis Kelamin : Laki-laki• Alamat : Dusun Lamaran
Losokan Pakis Jaya RT 10/ RW 05
• Pekerjaan : Penggali pasir di kali• Status perkawinan : Sudah menikah• Pendidikan terakhir : SMP• Suku Bangsa : Sunda• Agama : Islam
Dilakukan secara : Auto anamnesis Tanggal : 6 Januari 2011 Pukul : 11.00 Keluhan Utama : Hidung
tersumbat Keluhan tambahan : Hidung
kanan mulai terasa tersumbat sejak 6 tahun SMRS tanpa disertai rasa nyeri
Keluhan lain : Telinga kiri keluar cairan berwarna putih hilang timbul, sejak 2-3 bulan SMRS, tidak terasa nyeri.
Pasien sering menderita batuk dan pilek berulang.
Sebelum mengalami keluarnya cairan dari telinga kiri untuk yang pertama kali, pasien mengaku mengalami demam tinggi yang disertai rasa nyeri hebat di telinga kiri.
Pasien memiliki riwayat darah tinggi Pasien memiliki riwayat sakit ginjal dimana
sampai saat ini pasien masih menjalani terapi hemodialisa
Pasien tidak memiliki riwayat kencing manis, penyakit jantung, kelainan bawaan, trauma, kelainan paru kronik, keganasan
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama.
OS mengaku dalam keluarganya tidak ada yang menderita baik darah tinggi maupun sakit ginjal selain dirinya sendiri
OS mengkonsumsi captopril setiap hari dengan dosis sehari 1x
OS pernah sekali berobat ke mantri diberi ramuan herbal serta dilakukan pemijatan hidung dan telinga tetapi tidak sembuh
OS tidak memiliki riwayat alergi
OS sering mengkonsumsi makanan yang pedas, makanan asam, serta minum es. Selain itu, OS mengaku sering merokok
OS yang berprofesi sebagai penggali dan pembawa pasir dari kali mengaku telinganya sering kemasukan air saat bekerja
OS mengaku terkadang saat pulang kerja dari kali, merasa kedinginan dan hidung kanan makin terasa tersumbat
Tanda Vital Keadaan Umum : Tampak sakit
ringan Kesadaran : Compos
Mentis Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 80 x/menit Respirasi : 26 x/menit Suhu : 36.5 °C
STATUS GENERALISKEPALAMata
Konjungtiva : Tidak anemisSklera : Tidak ikterikPupil : Bulat, isokorRefleks pupil : langsung +/+
Tidak langsung +/+
TelingaHidungRongga Mulut Lihat status THTTenggorokanMaksilo fasialLeher
THORAKSParu-paru
Inspeksi : Pergerakan hemitoraks kanan dan kiri simetris, tidak ada retraksi sela iga.
Palpasi : Vocal fremitus simetris pada kedua hemitoraks.
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru. Auskultasi: Suara nafas vesikuler,
ronchi -/-, wheezing -/-
Jantung Inspeksi : Tampak pulsasi ictus cordis pada 2cm
medial di garis midklavikula kiri setinggi sela iga V. Palpasi : Teraba pulsasi ictus cordis pada 2cm
medial di garis midklavikula kiri setinnggi sela iga V. Perkusi :
Batas kanan : Sela iga V linea sternalis kanan.Batas kiri : Sela iga V, 1cm sebelah medial line
midklavikula kiri. Aukultasi : BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN• Inspeksi : Simetris, datar, tidak
ada lesi, tidak ada sikatrik.• Palpasi : NT / NL : -/-/– Ascites : (-)– Hepar : Tidak teraba
membesar– Lien : Tidak teraba membesar
• Perkusi : Timpani, Nyeri ketok (-)• Auskutasi : Bising usus (+) normal,
3 kali/menit
EKSTREMITASRefleks fisiologis: + +
+ + Refleks patologis: - -
- - Oedem : - -
- -
Motorik : 5 55 5
Parese : - - - -
Telinga
Aurikular Dekstra Sinistra
Inspeksi Normotia Normotia
Bentuk Simetris, normal Simetris, normal
Besar - -
Fistel - -
Sikatrik - -
Palpasi
Benjolan - -
Pre-aurikular Dekstra Sinistra
Inspeksi
Fistel - -
Sikatrik - -
Palpasi
Nyeri tekan tragus
- -
Benjolan - -
Perkusi
Nyeri Ketuk - -
Retroaurikular Dekstra Sinistra
Inspeksi
Kulit normal, tidak hiperemis
normal, tidak hiperemis
Fistel - -
Sikatriks - -
Abses - -
Massa - -
Palpasi
Nyeri tekan - -
Benjolan - -
Perkusi
Nyeri ketuk - -
Mastoid - -
Canalis Acusticus Eksternus
Dekstra Sinistra
Inspeksi
Kulit Normal, tidak hiperemis
Normal, tidak hiperemis
Serumen sedikit sedikit
Sekret - -
Granulasi - -
Mukosa Tidak hiperemis Tidak hiperemis
Oedem - -
Jaringan granulasi
- -
Benda asing - -
Palpasi
Nyeri tekan - -
Membran Timpani
Dekstra Sinistra
Refleks Cahaya (+)Arah jam 5
(+)Arah jam 7
Perforasi - -
Kolesteatoma - -
Granulasi - -
Hiperemis - -
Tes Pendengaran
Dekstra Sinistra
Tes Berbisik - -
Tes Penala
Tes Rinne + -
Tes Weber (tangkai penala diletakkan di garis tengah kepala)
Lateralisasi ke telinga
kiri
Lateralisasi ke telinga
kiri
Tes Schwabach
Sama dengan
pemeriksa
Memanjang
Hidung luar dextra sininstra
bentuk Tak ada deviasi Tak ada deviasi
deformitas - -
oedem - -
massa - -
perdarahan - -
palpasi - -
Nyeri tekan - -
krepitasi - -
Rhinoskopi anterior
dextra sinistra
Mukosa hiperemis Tidak dilakukan Tidak dilakukan
“ “
Septum nasi “ “
Konka inferior “ “
sekret “ “
Pasase udara “ “
perdarahan “ “
massa “ “
Rhinoskopi posterior
dextra sninstra
Koana Tidak dapat dilakukan
Tidak dapat dilakukan
Adenoid “ “
Orificium Tuba “ “
Torus Tubarius
“ “
Fossa Rossenmuller
“ “
DEXTRA SININSTRA
Tidak dilakukan SINUS FROTALIS Tidak dilakukan
“ SINUS MAKSILARIS “
Oral Hygine : Baik Gigi
Karang gigi : (-)Karies Gigi : (-) Fraktur : (-)Palatum : (-)
Tonsil dextra sininstra
ukuran Membesar (T3)3/4 dari arcus faring
Membesar (T3)3/4 dari arcus faring
hiperemis Tidak hiperemis
Tidak hiperemis
Kripta Tidak melebar
Tidak melebar
detritus - -
perlekatan - -
Bentuk : Normoglosia Warna : Tidak hiperemis Gerakan : Normal Parese : (-) Massa : (-)
Dinding Faring Posterior : Tidak hiperemis Granula : (-) Post Nasal drip : (-) Uvula : Di tengah
dan tidak terdorong kesalah satu sisi, Oedema (-)
Arcus Faring : Simetris, Oedema (-)
Refleksmuntah : (+)
Tonsilalingualis : Tidakdapatdilakukan– Valekula : “– Plikaariepiglotis : “– Epiglotis : “– True vocal cord : “– False vocal cord : “– Aritenoid : “– Oesophagus : “– Trakea : “
Inspeksi Dextra Sininstra
Bentuk Simetris Simetris(-) (-)
Parase N VII (-) (-) Racoon eyes
(-) (-)
MassaPalpasi (-) (-)Krepitasi (-) (-)NyeriTekan (-) (-)Parestesi (-) (-)Benjolan (-) (-)Maloklusi (-) (-)
INSPEKSI KGB Oedema Hematom Luka
Submental -/- -/- -/- -/-Submandibula
-/- -/- -/- -/-
Upper jugulare
-/- -/- -/- -/-
Mid jugulare
-/- -/- -/- -/-
Lower jugulare
-/- -/- -/- -/-
Supra clavicula
-/- -/- -/- -/-
Trigonum Superior
-/- -/- -/- -/-
Palpasi Massa KGB
Submental -/- -/-
Submandibula -/- -/-
Upper Jugulare -/- -/-
Mid jugulare -/- -/-
Lower jugulare -/- -/-
Supra clavicula -/- -/-
Trigonum Superior -/- -/-
tn. N, 38 tahun datang ke poliklinik THT RSUD Karawang dengan keluhan utama hidung tersumbat. Hidung kanan tersumbat ini dirasakan sejak 6 tahun sebelum masuk rumah sakit. Selain itu pasien juga merasa hidung kanan tersumbat semakin berat, pasien jadi mengalami kesusahan bernafas, sehingga bernafas melalui mulut, serta mengalami gangguan tidur. Pasien mengaku sering batuk dan pilek berulang, suka minum es, makan makanan pedas dan asam.
tn. N juga mengeluhkan telinga kirinya. Ia mengaku keluar cairan berwarna putih hilang timbul dari telinga kiri sejak 2-3 bulan sebelum masuk rumah sakit. Ia mengaku pernah demam tinggi disertai nyeri hebat pada telinga kiri sebelum akhirnya keluar cairan dari telinga kiri untuk pertama kalinya. Pasien bekerja menggali pasir di kali dan mengaku telinganya sering kemasukan air saat bekerja
Polip cavum nasi dekstra
Otitis Media Supuratif Kronik tipe aman pada aurikuler sinistra
PolipMedikamentosa : pemberian kortikosteroid
(methylprednisolone) oral 4-48 mg/hari
Non medikamentosa : ekstraksi polip (polipektomi)pada kasus polip yang tidak membaik dengan terapi medikamentosa
Otitis Media Supuratif KronikMedikamentosa : obat pencuci telinga H2O2
3% selama 3-5hari
Otopain tetes telinga 4-5 tetes 2-4 kali/hari
• Nonmedikamentosa :1. Miringoplasti atau Timpanoplastidilakukan bila setelah terapi konservatif sekret dapat kering, tetapi perforasi masih ada setelah diobservasi selama 2 bulan
2. Mastoidektomi sederhanadilakukan jika tidak sembuh
dengan terapi konservatif/obat-obatan
1. Disarankan mengkonsumsi obat dengan teratur dan sesuai dosis.
2. Telinga diharapkan tidak kemasukan air lagi
3. Pasien diharapkan dapat menjaga kesehatannya sehingga tidak terjadi batuk pilek lagi