politik luar negeri dalam hubungan internasional
TRANSCRIPT
Politik Luar Negeri dalam Hubungan Internasional@YASHIRO CREATIF DESIGN
Hubungan Internasional
Hubungan Internasional
Hubungan Kerja Sama Persahabatan
Kompetisi / Persaingan Konflik
Hubungan antarbangsa atau antarnegara dalam berbagai aspek kehidupan untuk saling memenuhi kepentingannya
masing-masing
Hubungan Internasional sebenarnya terjadi akibat satu hal
yang sama, yaitu adanya kepentingan
1
Kerja Sama
Suatu negara tetap berkepentingan untuk menjalin kerja sama dengan negara yang tergolong maju maupun yang belum maju.
2
Menjalin kerja sama dengan negara-negara berkembang untuk memasarkan produksi
Menjalin kerja sama dengan negara-negara maju untuk
memperkuat posisinya melindungi kepentingannya di suatu negara
Kerja Sama
Bangsa Indonesia bersedia bekerja sama dengan bangsa manapun. Negara kesatuan Republik Indonesia meletakan landasan yang kuat di dalam UUD 1945.
3
“Negara ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial”
“Kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus di
hapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan”
Pembukaan UUD 1945 Alinea 4
Pembukaan UUD 1945 Alinea I
Politik Bebas dan Aktif
Garis politik luar negeri Indonesia terkenal dalam istilah “Politik Bebas dan Aktif”.
4
Bebas berarti tidak memihak kepada negara manapun,
termasuk negara-negara yang sedang berkonflik
Aktif artinya selalu berusaha ikut mencari solusi penyelesaian
konflik antarbangsa secara adil dan damai
ASEAN
Indonesia aktif dalam merintis dan mengembangkan organisasi di kawasan Asia Tenggara. ASEAN dideklarasikan berdirinya pada 8 Agustus 1967, atas prakarsa Indonesia, bersama lima anggota pertama yaitu Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina. Kesepuluh Negara sepakat menempatkan Kantor Sekretariat ASEAN di Jakarta
Brunai Darussalam
Vietnam
Laos dan Myanmar Kamboja
16 Desember
199823 Juli 199728 Juli 1995
7 Januari 1984
5
Konversi Asia Afrika
Sebelum berdirinya ASEAN, Indonesia pernah menjadi penyelengara KAA pada tahun 1995 yang menghasilkan “Dasalisa Bandung”. Dasalisa Bandung adalah sepuluh poin kesepakatan yang ditujukan untuk semangat dan solidaritas negara-negara Asia Afrika.
6
Konversi Asia Afrika
KAA merupakan tindak lanjut dari pertemuan-pertemuan persiapan, yakni pertama, diselenggarakan 28 April sampai 2 Mei di Kolombia, ibukota Srilangka. Kedua, dilaksanakan di Bogor pada tanggal 28-31 Desember 1954.
7
Gerakan Non-blok
Indonesia termasuk salah satu pendiri Gerakan Non-blok pada tahun 1961, dan membuktikan bahwa Indonesia membantu dunia internasional untuk meredakan ketegangan perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur.
Blok Barat adalah kelompok negara-negara maju berideologi kapitalis di bawah komando aS
Blok Timur adalah kelompok negara-negara berideologi
komunis sosialis yang dimotori oleh Uni Soviet
@Yashiro Creatif DesignChaerul Hisyam