pop eskapisme - ftp.unpad.ac.id · iwan kurniawan b eberapa pertanyaan tentang sin-terklas mungkin...

1
IWAN KURNIAWAN B EBERAPA pertanyaan tentang sin- terklas mungkin masih terus terngi- ang di pikiran anak-anak. Mulai dari benarkah sinterklas ada, di mana sinterklas tinggal, sampai pertanyaan ‘bagai- mana sih sinterklas mengirim kado Natal kepada semua anak-anak di seluruh dunia hanya dalam satu malam’. Nah, anak-anak boleh menyingkap jawaban paling mutakhirnya di lm satu ini, Arthur Christmas, yang disutradarai Sarah Smith. Pada penayangan perdananya di Inggris dan Amerika Serikat November lalu, lm berbiaya US$100 juta (sekitar Rp906 miliar) ini rupanya menyedot animo tinggi. Tidak hanya anak- anak, kalangan remaja dan dewasa, juga para orangtua, ikut mengantre di bioskop untuk lm animasi gras komputer ini. Arthur Christmas yang berdurasi 97 menit mengawali kisah dengan berbagai kesibuk- an di markas sinterklas di Kutub Utara menjelang Natal. Akibat populasi manusia di dunia semakin banyak dari tahun ke tahun, pengiriman hadiah di malam Natal pun berubah. Dari mengendarai kereta yang ditarik rusa kutub, pengiriman hadiah beralih ke teknologi tingkat tinggi. Dengan menggunakan pesawat raksasa, sinterklas mengirimkan hadiah- hadiah Natal kepada anak-anak di selu- ruh dunia. Ia juga selalu ditemani para elf (peri pembantu) yang dilengkapi perangkat militer canggih pula. Di Kutub Utaralah Santa Claus (pengisi suara Jim Broadbent) tinggal bersama istrinya, Mrs San- ta (Imelda Staunton), beserta dua anaknya, Steve (Hugh Laurie) dan Arthur (James McA- voy), juga kakek me- reka, Grandsanta (Bill Nighy). Steve, anak Di zaman serbateknologi ini, sinterklas ikut canggih. Kendaraan yang digunakannya bukan lagi kereta, melainkan pesawat modern. Para peri pembantunya pun dilatih layaknya anggota militer. 24 KAMIS, 8 DESEMBER 2011 P OP ESKAPISME ARTHUR CHRISTMAS Demi Sebuah Hadiah Natal tertua, bertugas mengontrol semua logistik dan operasi di Kutub Utara, sedangkan si bungsu Arthur bertugas menangani dan menjawab surat dari anak-anak di seluruh dunia. Arthur membaca setiap surat dengan detail, lalu menginformasikannya kepada Steve untuk mempersiapkan hadiah. Ya, semua surat berisi- kan permintaan menjelang Hari Natal. Seperti tradisi menjelang Natal yang sudah mendunia, semua anak mengirim surat kepada sinterklas untuk mengajukan permintaan. Pagi- pagi saat Hari Natal tiba, hadiah sesuai permin- taan itu sudah tersedia di bawah pohon Natal di rumah masing-masing. Anak-anak percaya, kado disampaikan langsung oleh sinterklas saat mereka tidur. Inilah inti klasik yang dikisahkan dalam Arthur Christmas, yang dipadu baik dengan proses pengiriman hadiah dari Kutub Utara secara canggih--cocok buat anak-anak generasi teknologi sekarang. Ketinggalan Di tengah pengiriman mi- liaran kado, elf bernama Bryo- ny (Ashley Jensen) menemu- kan satu hadiah yang belum terkirim. Steve menolak untuk mengirimkan hadiah itu. Ia berdalih, ma- tahari sudah ham- pir terbit di ufuk timur. Menurut ce- rita, wujud sinterklas sempat terlihat anak-anak pada 1816, lalu pada malam Natal 1941. Saat itu sedang terjadi Perang Dunia II. Dengan pengalaman itu, Steve enggan mengambil risiko karena mengirim hadiah saat matahari sudah terbit bisa mencelakakan sinterklas. Arthur yang tidak sengaja mendengar masalah ini sangat khawatir. Hadiah yang belum terkirim itu milik seorang bocah perempuan kecil bernama Gwen (Ramona Marquez). Ia bersama Grandsanta dan Bryony memu- tuskan untuk mengambil risiko demi menyam- paikan sebentuk hadiah Natal yang ditunggu Gwen. Mereka menggunakan kereta bernama Evi yang ditarik delapan rusa kutub. Dipandu dengan bantuan alat navigasi masa kini, mereka pun menuju rumah Gwen. Lalu ketiganya mengalami petualangan yang luar biasa, termasuk menghadapi beragam kendala. Tujuan mereka satu, menyelamatkan kebahagiaan Gwen di Hari Natal. Secara keseluruhan, Arthur Christmas cukup menyenangkan sekaligus menampilkan sebuah tujuan mulia membahagiakan seorang anak di hari raya. Sebuah kisah yang cocok dinikmati sekeluarga. Tentu saja, Natal seorang bocah tersela- matkan, seperti kebanyakan lm Natal yang berakhiran baik. Namun Arthur Christmas menghadirkan perjalanan panjang Arthur, Bryony, dan Grandsanta yang penuh petualang- an seru dan optimisme demi kebahagiaan di Hari Natal.(M-3) [email protected] ua bertugas mengontrol semua logistik dan sempat terlihat anak-anak pada 1816 DOK MATTTRAILE DOK FILMOFILIA COM Adegan film Arthur Christmas

Upload: others

Post on 14-Sep-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POP ESKAPISME - ftp.unpad.ac.id · IWAN KURNIAWAN B EBERAPA pertanyaan tentang sin-terklas mungkin masih terus ter ngi-ang di pikiran anak-anak. Mulai dari benarkah sinterklas ada,

IWAN KURNIAWAN

BEBERAPA pertanyaan tentang sin-terklas mungkin masih terus ter ngi-ang di pikiran anak-anak. Mulai dari benarkah sinterklas ada, di mana

sinterklas tinggal, sampai pertanyaan ‘bagai-mana sih sinterklas mengirim kado Natal kepada semua anak-anak di seluruh dunia hanya dalam satu malam’.

Nah, anak-anak boleh menyingkap jawaban paling mutakhirnya di fi lm satu ini, Arthur Christmas, yang disutradarai Sarah Smith.

Pada penayangan perdananya di Inggris dan Amerika Serikat November lalu, fi lm berbiaya US$100 juta (sekitar Rp906 miliar) ini rupanya menyedot animo tinggi. Tidak hanya anak-anak, kalangan remaja dan dewasa, juga para orangtua, ikut mengantre di bioskop untuk fi lm animasi grafi s komputer ini.

Arthur Christmas yang berdurasi 97 menit mengawali kisah dengan berbagai kesibuk-an di markas sinterklas di Kutub Utara menjelang Natal.

Akibat populasi manusia di dunia semakin banyak dari tahun ke tahun, pengiriman hadiah di malam Natal pun berubah. Dari mengen darai kereta yang ditarik rusa kutub, pengiriman hadiah beralih ke teknologi tingkat tinggi.

Dengan menggunakan pesawat raksasa, sinterklas mengirimkan hadiah-hadiah Natal kepada anak-anak di selu-ruh dunia. Ia juga selalu ditemani para elf

(peri pembantu) yang dilengkapi perangkat militer canggih pula.

Di Kutub Utaralah Santa Claus (pengisi suara Jim Broadbent) tinggal bersama istrinya, Mrs San-

ta (Imelda Staunton), b e s e r t a d u a anaknya, Steve

(Hugh Laurie) dan Arthur (James McA-voy), juga kakek me-reka, Grandsanta (Bill Nighy).

Steve, anak

Di zaman serbateknologi ini, sinterklas ikut canggih. Kendaraan yang digunakannya bukan lagi kereta, melainkan pesawat modern. Para peri pembantunya pun dilatih layaknya anggota militer.

24 KAMIS, 8 DESEMBER 2011POP ESKAPISME

ARTHUR CHRISTMAS

Demi Sebuah Hadiah Natal

tertua, bertugas mengontrol semua logistik dan operasi di Kutub Utara, sedangkan si bungsu Arthur bertugas menangani dan menjawab surat dari anak-anak di seluruh dunia.

Arthur membaca setiap surat dengan detail, lalu menginformasikannya kepada Steve untuk mempersiapkan hadiah. Ya, semua surat berisi-kan permintaan menjelang Hari Natal.

Seperti tradisi menjelang Natal yang sudah mendunia, semua anak mengirim surat kepada sinterklas untuk mengajukan permintaan. Pagi-pagi saat Hari Natal tiba, hadiah sesuai permin-taan itu sudah tersedia di bawah pohon Natal di rumah masing-masing. Anak-anak percaya, kado disampaikan langsung oleh sinterklas saat mereka tidur.

Inilah inti klasik yang dikisahkan dalam Arthur Christmas, yang dipadu baik dengan

proses pengiriman hadiah dari Kutub Utara secara canggih--cocok buat anak-anak

generasi teknologi sekarang.

KetinggalanDi tengah pengiriman mi-

liaran kado, elf bernama Bryo-ny (Ashley Jensen) menemu-

kan satu hadiah yang belum terkirim.

Steve menolak untuk mengirimkan hadiah

itu. Ia berdalih, ma-tahari sudah ham-

pir terbit di ufuk timur.

Menurut ce-rita, wujud

sin terklas

sempat terlihat anak-anak pada 1816, lalu pada malam Natal 1941. Saat itu sedang terjadi Perang Dunia II.

Dengan pengalaman itu, Steve enggan mengambil risiko karena mengirim hadiah saat matahari sudah terbit bisa mencelakakan sinterklas.

Arthur yang tidak sengaja mendengar masalah ini sangat khawatir. Hadiah yang belum terkirim itu milik seorang bocah perempuan kecil bernama Gwen (Ramona Marquez).

Ia bersama Grandsanta dan Bryony memu-tuskan untuk mengambil risiko demi menyam-paikan sebentuk hadiah Natal yang ditunggu Gwen. Mereka menggunakan kereta bernama Evi yang ditarik delapan rusa kutub.

Dipandu dengan bantuan alat navigasi masa kini, mereka pun menuju rumah Gwen. Lalu ketiganya mengalami petualangan yang luar biasa, termasuk menghadapi beragam kendala. Tujuan mereka satu, menyelamatkan kebahagiaan Gwen di Hari Natal.

Secara keseluruhan, Arthur Christmas cukup menyenangkan sekaligus menampilkan sebuah tujuan mulia membahagiakan seorang anak di hari raya. Sebuah kisah yang cocok dinikmati sekeluarga.

Tentu saja, Natal seorang bocah tersela-matkan, seperti kebanyakan fi lm Natal yang berakhiran baik. Namun Arthur Christmas menghadirkan perjalanan panjang Arthur, Bryo ny, dan Grandsanta yang penuh petualang-an seru dan optimisme demi kebahagiaan di Hari Natal.(M-3)

[email protected]

ua bertugas mengontrol semua logistik dan sempat terlihat anak-anak pada 1816

DOK MATTTRAILE

DOK FILMOFILIA COM Adegan film Arthur Christmas