portofolio bph (landscape)

Upload: rawiwik

Post on 09-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

B

TRANSCRIPT

PORTOFOLIONama Peserta : dr. Achwana Sri Arundany B.

Nama Wahana : RSD Balung Jember

Topik : Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)

Tanggal Kasus : 14 Maret 2015

Nama Pasien : Tn. HNo. RM xx xx xx ?

Tanggal Presentasi : 7 April 2015 ?Pendamping : dr. H. Rohmadonidr. H. Rohmat Pujo Santoso

Tempat Presentasi : Ruang Pertemuan RSD Balung Jember

Obyektif Presentasi :

O KeilmuanO KeterampilanO PenyegaranO Tinjauan Pustaka

O DiagnostikO ManajemenO MasalahO Istimewa

O NeonatusO BayiO AnakO RemajaO DewasaO LansiaO Bumil

Deskripsi : Laki-laki 63 tahun, susah BAK, terdapat pembesaran prostat, BPH Grade III

Tujuan : Mengetahui penatalaksanaan kasus BPH

Bahan bahasanO Tinjauan PustakaO RisetO KasusO Audit

Cara membahasO DiskusiO Presentasi & diskusiO E-mailO Pos

Data PasienNama : Tn. HNo. Reg xx xx xx ?

Nama Klinik -Telp. -Terdaftar sejak 2015

Data utama untuk bahan diskusi

Diagnosis / Gambaran Klinis :Pasien datang ke Poli Bedah RSD Balung Jember pada tanggal 14 Maret 2015, dengan keluhan sulit buang air kecil sejak 5 bulan yang lalu. Kencing hanya menetes, bahkan kadang tidak bisa keluar sama sekali. Pasien harus mengejan jika akan BAK, pancaran urine lemah dan terputus-putus, namun tidak bercabang. Pasien juga mengeluh menjadi lebih sering BAK, dan sering terbangun dari tidur malam untuk BAK, 1-2 kali setiap malam, dan kadang sulit untuk ditahan. BAK berlangsung lama 3 menit dan rasa tidak tuntas setelah BAK, sehingga terasa seperti ada sisa urine sehabis kencing. Warna urine kuning jernih, darah (-), tidak ada nyeri saat BAK. Sejak 3 hari yang lalu, semua gejala tersebut menetap, disertai dengan nyeri pada perut tengah bawah dan nyeri saat BAK. Tidak ada keluhan mual-muntah maupun demam. Pasien merasa keluhan sangat mengganggu kualitas hidup sehari-hari.

Riwayat Pengobatan :Disangkal

Riwayat Kesehatan :Riwayat HT (-) DM (-), Riwayat trauma (-), Riwayat operasi (-)

Riwayat Keluarga :Di keluarga tidak pernah ada yang sakit seperti ini

Riwayat Pekerjaan :Pasien sehari-hari merupakan petani yang bekerja di sawah.

Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik :Xx ??

Riwayat Imunisasi (sesuai pasien dan kasus) : ??

Lain-lain :Pemeriksaan Fisik :Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos MentisVital sign : TD : 130/70 mmHg, N : 84 x/menit, RR : 24 x/menit, tax: 36,8CK/L : Anemia (-), ikterus (-), cyanosis (-), dyspneu (-)Thoraks : Simetris, retraksi (-) Cor : S1S2 tunggal, extra sistole, gallop (-), murmur (-) Pulmo : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-Abdomen : Cembung, Vesika Urinaria penuh, Bising usus (+) normal, timpani, redup di regio suprapubik, soepel, nyeri tekan minimalExtremitas : Hangat kering merah, oedema ( atas -/- , bawah -/-)

Rectal Toucher : TSA (+) dbn, mukosa halus, Pada prostat : teraba menonjol 3cm, konsistensi padat kenyal, permukaan licin, nodul (-), sulkus teraba dalam, tepi atas tidak teraba, lobus dextra et sinistra simetris. Darah (-), lendir (-), feses (+)

Pemeriksaan Tambahan : Laboratorium DL : dbn Sisa Urine (R) : 150cc (via kateter) IPSS : 19 (gejala sedang) USG Urologi : Ukuran prostat membesar, volume 90 gram, echoparenkim homogen, tidak tampak massa/kalsifikasi.

Daftar Pustaka

Purnomo, Basuki B.. 2009. Dasar-Dasar Urologi. Jakarta : Sagung Seto.

Sjamsuhidajat , de Jong W. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta: EGC.

SMF Bedah RSU dr. Soetomo. 2008. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF. Ilmu Bedah. Surabaya : SMF Bedah RSU dr. Soetomo

Hasil Pembelajaran :

1. Dapat mengenali/mendiagnosis Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)

2. Mengetahui penanganan pasien dengan Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)

3. Dapat mengedukasi pasien dan keluarga tentang penyakit Benign Prostatic Hyperplasia

SUBYEKTIFPasien mengeluh sulit buang air kecil sejak 5 bulan yang lalu. Terdapat beberapa gejala obstruksi seperti terminal dribling, hesitansi, miksi tidak puas, intermitensi, pancaran miksi lemah, disertai gejala iritasi seperti frekuensi, nokturi, urgensi, dan disuria. Terdapat nyeri pada regio suprapubik. Tidak ada keluhan mual-muntah maupun demam. Pasien merasa keluhan sangat mengganggu kualitas hidup sehari-hari.

OBYEKTIFDari hasil pemeriksaan fisik didapatkan : Keadaan Umum: Baik Pemeriksaan Abdomen :Cembung, Vesika Urinaria penuh, Bising usus (+) normal, timpani, redup di regio suprapubik, soepel, nyeri tekan minimal

ASESSMENTDari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang lainnya didapatkan pasien dengan Benign Prostatic Hyperplasia. Diagnosis Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) ditegakkan dari anamnesis pasien yang mengeluh susah buang air kecil dengan beberapa gejala obstruksi dan iritasi lainnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan perabaan vesika urinaria yang penuh yang menunjukkan adanya retensio urine. Skor IPSS 19 (gejala sedang). Pada pemeriksaan rectal toucher didapatkan prostat teraba menonjol 3cm, konsistensi padat kenyal, permukaan licin, nodul (-), sulkus teraba dalam, tepi atas tidak teraba, lobus dextra et sinistra simetris. Pada pemeriksaan penunjang (USG Urologi), ukuran prostat membesar, volume 90 gram. Assesment dapat ditegakkan dengan melihat anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

PLANDiagnosis : Rectal Toucher Skor Internasional Gejala Prostat (IPSS) USG Urologi

Pengobatan : Pro TUR-P Cefixime 2 x 100 mg (p/o) Asam mefenamat 3 x 500 mg (p/o) Pemasangan Dower Catheter untuk mengatasi retensio urine

Pendidikan : Jangan mengkonsumsi kopi atau alkohol terutama setelah makan. Membatasi konsumsi makanan atau minuman yang dapat mengiritasi buli-buli (kopi atau cokelat, makanan pedas dan asin). Hati-hati terhadap penggunaan obat-obat influenza yang mengandung fenilpropanolamin. Jangan menahan kencing terlalu lama

Konsultasi :Pada pasien ini sebaiknya dikonsultasikan kepada Spesialis Penyakit Bedah.

Rujukan : -

Kontrol :Kontrol berkala sebaiknya dilakukan post operasi TUR-P untuk mengetahui perkembangan penyakit dan mendeteksi adanya penyulit pasca bedah. Kontrol dilakukan paling lambat 6 minggu pasca operasi. Kontrol selanjutnya setelah 3 bulan untuk mengetahui hasil akhir operasi.