posisi dokter gigi.docx
TRANSCRIPT
Posisi Dokter Gigi, Perawat dan Pasien
Saat ini, kedokteran gigi dianggap sebagai profesi yang menuntut ketelitian dan
konsentrasi tinggi. Selain itu, kinerja dokter gigi juga terkait dengan gangguan muskuloskeletal,
terutama leher dan tungkai atas, serta nyeri punggung bawah. Cedera tersebut dapat
menyebabkan pensiun dini (Gandavadi, 2007). Area kerja (mulut) yang terbatas sehingga dokter
gigi perlu mengadopsi postur atau posisi kerja yang fleksibel untuk mencegah terjadinya
Musculoskeletal Disorders (MSD).
Seiring dengan makin kompleksnya pelayanan dalam bidang kedokteran gigi, profesi di
bidang ini juga turut berkembang. Dahulu, cukup hanya dokter gigi saja yang memberikan
pelayanan, kini di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, pelayanan diberikan oleh sebuah
tim yang terdiri dari Dentist, Dental Hygienist, Dental Assistant, dan Dental Technician. Di
Indonesia, pelayanan kedokteran gigi dilakukan oleh 2 orang yaitu Dokter Gigi dan Perawat
Gigi.
Risiko penyakit muskuloskelatal dapat diminimalkan dengan memaksimalkan efektivitas
posisi operator, pasien dan peralatan. Konsep ergonomi diperkenalkan di kedokteran gigi dalam
rangka untuk memperbaiki kondisi kerja operator, konsep kerja yang meliputi posisi duduk dan
Four Handed Dentistry.
Posisi Operator
Berdiri
Berdiri tegak, kedua kaki bertumpu diatas lantai Berat badan dibebankan pada kedua telapak kaki Mulut pasien setinggi siku operator
Duduk
Duduk kedua kaki bertumpu diatas lantai, lengan kaki bagian bawah membentuk sudut 90° dengan lengan kaki bagian atas / paha.
Punggung lurus, bahu simetris sama tinggi. Jarak mata ke medan kerja + 6 inci Pandangan ke medan kerja tidak terhalang Mulut pasien sama tinggi dengan siku operator
Posisi Pasien
Duduk
Untuk Operator yang Berdiri
Pasien duduk pada kursi gigi sedikit miring ke belakang (slight backward tilt) Berat badan pasien bertumpu pada sudut yang dibentuk oleh alas kursi dan sandaran
punggung Posisi mulut pasien membuat sudut 30° dengan bidang horisontal. Mulut pasien setinggi siku operator
Untuk Operator yang Duduk
Pasien duduk di kursi gigi sedikit miring ke belakang Posisi mulut pasien membuat sudut 45° dengan bidang horisontal Mulut pasien setinggi siku operator
Telentang (Supine Position)
Pasien tidur telentang pada kursi gigi Semua tubuh tertopang pada kursi gigi Kepala segaris dengan punggung Otot leher dan kepala berada pada posisi normal/istirahat Mulut pasien setinggi siku operator dan setinggi lutut asisten
Sikap Duduk Asisten
Asisten duduk posisi lebih tinggi dari operator Kedua kaki bertumpu pada kursi asisten Lutut asisten setinggi mulut pasien Punggung lurus Pandangan asisten dan operator ke medan Pandangan harus jelas tak terhalang
Four Handed Dentistry merupakan perawatan gigi yang dilakukan dengan 4 tangan secara
bersamaan, 2 tangan operator dan 2 tangan asisten. Dalam konsep Four Handed Dentistry
dikenal konsep pembagian zona kerja di sekitar Dental Unit yang disebut Clock Concept. Zona
kerja diidentifikasi menggunakan wajah pasien sebagai wajah/ muka jam dengan kepala pasien
dijadikan pusat dan jam 12 terletak tepat di belakang kepala pasien. Zona kerja tersebut dibagi
menjadi 4, yaitu operator’s zone, assistant’s zone, transfer zone dan static zone.
Operator’s zone sebagai tempat pergerakan dokter gigi. Assistant’s zone adalah zona tempat
pergerakan perawat gigi atau asisten. Transfer zone adalah daerah tempat transfer alat dan bahan
antara tangan dokter gigi dan tangan asisten. Instrumen diberikan dari asisten ke dokter gigi
lewat dada pasien. Jangan memberikan alat di atas mata pasien. Sedangkan static zone adalah
daerah tanpa pergerakan dokter gigi maupun perawat gigi serta tidak terlihat oleh pasien, zona
ini untuk menempatkan meja instrumen bergerak (Mobile Cabinet) yang berisi instrumen tangan
serta peralatan yang dapat membuat takut pasien.
Keempat zona tersebut untuk right-handed operator adalah:
Area Operator (Operator’s zone) : Jam 7 – 12 (Aktivitas Operator)
Area Asistan (Assistant’s zone) : Jam 2 – 4 (Aktivitas Asisten)
Area Transfer (Transfer zone) : Jam 4 – 7 (Instrumen diberikan)
Area Statis (Static zone) : Jam 12 – 2
Keempat zona tersebut untuk left-handed operator adalah:
Area Operator (Operator’s zone) : Jam 12 – 5 (Aktivitas Operator)
Area Asistan (Assistant’s zone) : Jam 8 – 10 (Aktivitas Asisten)
Area Transfer (Transfer zone) : Jam 5 – 8 (Instrumen diberikan)
Area Statis (Static zone) : Jam 10 – 12
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangErgonomi merupakan studi tentang manusia untuk menciptakan sistemkerja yang lebih sehat, aman dan nyaman. Seorang praktisi dibidang kesehatankhususnya kedokteran gigi harus memahami tujuan mempelajari ergonomik karena dengan memahami tujuan ergonomik dalam lingkungan kerja, praktisikesehatan akan terhindar dari
musculoskeletal disorder (MSDs), tentu efek jangka panjangnya adalah praktisidapat bekerja lebih lama tanpa menggangguproduktifitas kerja praktisi dalam bekerja.Berbagai peralatan kedokteran gigi yang dijual di pasaran pada saatini, hampir semuanya telah memperhatikan aspek ergonomis ketika didesainoleh pabrik pembuatnya. Namun kelebihan ini akan berkurang nilainyaapabila pada saat penempatan peralatan tidak berdasarkan prinsip tata letak yang benar.Desain tata letak adalah proses alokasi ruangan, penataan ruangan danperalatan sedemikian rupa sehingga pergerakan berlangsung seminimalmungkin, seluruh ruangan termanfaatkan dan menciptakan rasa nyamankepada operator yang bekerja serta pasien yang menerima pelayanan. Desaintata letak berperan penting dalam efektifitas dan efisiensi operasi tempatpraktek dokter gigi, oleh karena itu perlu direncanakan secara matang sebelumtempat praktek dibangun.KonsepFour handed Dentistrytelah diadopsi oleh para pembuatandental unit, sehingga saat ini seluruh dental unit yang dibuat selalu dilengkapidenagn sisi Dental Assistant di sebelah kiri pasien, oleh karena itu konsep four handed Dentistrymenjadi desain dalam tata letak penempatan alat kedokterangigi.
Rumusan masalah1. Apa tujuan, prinsip, dan metode ergonomi ?2. Bagaimana manajemen tata ruang dan waktu yang baik dokter gigi?3. Bagaimana tujuan dan system kerja dariFour Handed Denstistry?4. Apa saja jenis, etiologi, dan factor resiko dari Musculoskeletal Disorder ? 1.3 Tujuan1. Mengetahui tujuan, prinsip, dan metode ergonomi2. Mengetahui manajemen tata ruang dan waktu dokter gigi3. Mengetahui tujuan dan system kerja dariFour Handed dentistry 4.
Mengetahui jenis, etiologi, dan factor resiko dari Muskuloskeletal Disorder
Kesimpulan:
Posisi kerja pada operator dan asisten penting untuk diperhatikan.Selain kinerja yang
harus diberikan kepada pasien,operator dan asisten juga perlu menghindari gangguan
muskuloskeletal, terutama leher dan tungkai atas, serta nyeri punggung bawah. Konsep ergonomi
diperkenalkan di kedokteran gigi dalam rangka untuk memperbaiki kondisi kerja operator,
konsep kerja yang meliputi posisi duduk dan Four Handed Dentistry.Desain tata letak adalah
proses alokasi ruangan, penataan ruangan danperalatan sedemikian rupa sehingga pergerakan
berlangsung seminimalmungkin, seluruh ruangan termanfaatkan dan menciptakan rasa
nyamankepada operator yang bekerja serta pasien yang menerima pelayanan.