posyandu
DESCRIPTION
makalah posyanduTRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah agar tercapainya hidup sehat bagi setiap penduduk
atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Posyandu
merupakan salah satu bentuk kesehatan bersumber daya manusia guna memberdayakan
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya
Posyandu sangat berperan dalam mendukung pencapaian pembangunan kesehatan,
sayangnya saat ini keberadaannya agak menurun, perlu upaya yang lebih agresif dari Pemerintah
agar posyandu kembali di sukai masyarakat. karena Posyandu mempunyai peranan penting,
dalam pembangunan dibidang kesehatan. proses pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan
merupakan hal yang mendukung bagi tercapainya pembangunan kesehatan. Walaupun
pemerintah sudah menganggarkan dana yang cukup, sementara partisipasi masyarakatnya rendah
tentunya tidak akan ada hasilnya dan akan menjadikan beban pemerintah menjadi lebih besar.
Posyandu yang merupakan jenis upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang
paling memasyarakat Posyandu meliputi lima program prioritas yaitu : KB, KIA, gizi, imunisasi,
dan penanggulangan diare, terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka
kematian bayi dan balita.
Partisipasi masyarakat khususnya para ibu sangat penting untuk aktif ke posyandu
sehingga posyandu dapat melaksanakan fungsi dasarnya sebagai unit pemantau tumbuh kembang
anak. Ibu adalah agen pembaharuan, ibu yang memiliki bayi dan balita perlu mengupayakan
bagaimana memelihara anak secara baik yang mendukung tumbuh kembang anak sesuai
potensinya. Keaktifan mereka untuk datang dan memanfaatkan pelayanan kesehatan di posyandu
dapat mencegah dan mendeteksi sedini mungkin gangguan dan hambatan pertumbuhan pada
balita.
Keaktifan ibu balita dalam kegiatan posyandu merupakan salah satu faktor pendukung
yang sangat diperlukan untuk pemantauan pertumbuhan anaknya. Sikap ibu balita untuk
menyadari bahwa posyandu merupakan hal yang utama untuk menigkatkan derajat kesehatan ibu
balita, hal ini dapat menimbulkan perilaku positif ibu balita tentang posyandu. Sikap ibu balita
yang positif akan mempengaruhi perubahan perilaku yang positif. Dengan didasari pengetahuan
yang baik dan sikap positif terhadap posyandu, maka Ibu akan senantiasa berupaya datang ke
posyandu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang sangat berguna bagi anak-anak mereka,
dan tentunya bagi ibu itu sendiri.
Banyak program dan fasilitas yang disediakan pemerintah akan menjadi sia-sia jika ibu
dan balita tidak datang ke posyandu. Misalnya, pemberian imunisasi. 1 botol vaksin (DPT/HB,
Campak) rata-rata untuk dipakai 10 sasaran (10 dosis), 1 vaksin BCG untuk > 60 dosis/sasaran.
Jika sasaran yang diimunisasi sangat sedikit, misalnya yang diimunisasi BCG hanya 5 bayi,
DPT/HB 3 bayi, maka indeks pemakaian vaksin juga sangat kecil. Sedangkan vaksin yang sudah
dibuka (walaupun dipakai sedikit) tidak bisa digunakan lagi untuk hari berikutnya, dan harus
dimusnahkan.
Manusia yang sehat dan berkualitas ,merupakan modal utama untuk menciptakan generasi
yang sehat ,,dalam pembangunnan kesehatan dari bayi..kesehatan bersama dalam pendidikan
dan ekonomi merupakan tiga pilar yang sangat mempengarui kualitas sumber daya
manusia ..indeks pembangunan manusia ( IPM ) Indonesia tahun 2002 menduduki peringkat
111 dari 175 negara didunia ( UNDP report, 2004) dan merupakan angka terendah di nergara
kawasan asia tenggara (depkes RI, 2006).
Menurut data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional 2010 Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia pada tahun 2009
mencapai 34 /1000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu (AKI) mencapai kisaran
228/100.0000 kelahiran hidup 2. Adapun penyebab langsung kematian
Berdasarkan data dari dinas kesehatan Sumatra barat tahun 2009, target yang ditetapkan
untuk peran serta masyarakat sebanyak 80% dari jumlah balita sebanyak 381.933
orang,pencapaian peran serta masyarakat adalah 70% dan pada tahun 2010 dengan target peran
serta masyarakat `` masih 80% dengan jumlah balita sebanyak 385 .432 orang .pencapaian
peran serta masyarakat adalah 71,99%. Jumlah ini terbesar di 19 kabupaten dan kotamadya di
220 puskesmas ( profil dinkes Sumatra barat 2010
. Tujuan posyandu antara lain: Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu
(ibu hamil), melahirkan dan nifas, membudayakan NKBS, meningkatkan peran serta masyarakat
untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk
tercapainya masyarakat sehat sejahtera, berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga
sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera (Bagian
Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 20)
Salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan angka kematian bayi, balita ,dan ibu
adalah dengan mengaktifkan pos pelayanan terpadu ( posyandu ). Posyandu adalah kegiatan
kesehatan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dibantu oleh petugas
kesehatan .tujuan posyandu pada dasarnya adalah memberikan pelayanan dalam bentuk
promotif dan preventif untuk menurun kan angka kematian bayi, balita, dan angka kelahiran
serta dapat mengetahui kesejahteraan masyarakat melalui kesehatan ibu dan
anak.selanjutnya untuk mempercepat penerimaaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera
(NKKBS ) dan agar masyarakat dapat mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan
lain yang menunjang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
Posyandu sangat penting pemanfaatannya oleh ibu balita untuk pemeliharan
kesehatan keluarga .menurut friedman (2008) salah satu fungsi keluarga adalah fungsi
perawatan / pemeliharan kesehatan keluarga yaitu fungsi untuk memperthankan keadaan
kesehatan anggota keluarganya agar tetap memiliki produktifitas tinggi.
.
Motif atau motivasi berasal dari kata latin moreve yang berarti dorongan dari dalam
diri manusia untuk bertindak atau berprilaku. Pengertian motivasi tidak terlepas dari kata
kebutuhan atau needs atau want kebutuhan adalah suatu potensi dalam diri manusia yang
perlu ditanggapi atau direspons. Tanggapan terdadap kebutuhan tersebut mewujudkan dalam
bentuk tindakan untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, dan hasilnya adalah orang yang
bersangkutan merasa atau menjadi puas. Apabila kebutuhan tersebut belum direspon maka
akan selalu berprotensi untuk muncul kembali sampai dengan terpenuhinya kebutuhan yang
dimaksud.
`keberhasilan pelaksanaan posyandu balita terlihat dari kunjungan ibu balita
keposyandu, keteraturan kunjungan ibu balita keposyandu menggambarkan perilaku ibu
balita dalam memanfaatkan posyandu .green mencoba menganalisis perilaku manusia,bahwa
seseorang atau masyarakat dalam mencapai pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu faktor perilaku dan faktor di luar perilaku ,selanjutnya faktor perilaku itu
sendiri di pengaruhi oleh tiga factor yatitu factor predisposisi
(pengetahuan,sikap,kepercayaan ,keyakinan ,dan nilai -nilai ),faktor pendukung (tersedianya
fasilitas dan sarana kesehatan), dan faktor pendorong (sikap dan perilaku petugas
kesehatan). (notoadmodjo,2003).
Berdasarkan pencatatan dan pelaporan kegiatan dinas kesehatan kota tahun
2012 .dari 6 puskesmas, desa pauh .merupakan salah satu desa yang di mana terlihat
kurangnya motivasi ibu dalam pemanfaatan pelayanan posyandu.dari Berdasarkan studi
pendahuluan yang dilakukan penelitian di beberapa posyandu diwilayah kerja puskesmas
pauh ,dengan wewancarai 15 orang ibu yang mempunyai balita ,didapatkan 9 orang yang
kurang mengetahui tentang manfaat atau tujuan posyandu ,dan 6 orang ibu mengatakan tidak
ada waktu untuk datang ke posyandu karena harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Berdasarkan uraian diatas,maka petulis tertarik untuk mengethaui
bagaimana”hubungan motivasi ibu balita dengan pemanfaatan posyandu diwilayah kerja
pauh tahun 2013”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yag telah diuraikan diatas,maka sebagian rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah ;“apakah ada hubungan motivasi ibu bayi balita dengan
pemanfaatan pelayanan posyandu di wilayah kerja puskesmas pauh tahun 2013’
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui Hubungan Motivasi Ibu Bayi Balita dengan Pemanfaatan
Pelayanan Posyandu Diwilayah Kerja Puskesmas pauh Tahun 2013.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Diketahui Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu Balita Diwilayah Kerja
Puskesmas pauh Tahun 2013.
b. Diketahui distribusi Frekuensi Pemanfaatan Posyandu Oleh Ibu Balita
Diwilayah Kerja Puskesmas pauh Tahun 2013.
c. Diketahui Hubungan Motivasi Ibu Bayi Balita dengan Pemanfaatn Posyandu
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Tahun 2013.
1.4 Manfaat Penelitian
1,4.1 bagi peneliti
Bagi peneliti sendiri dapat meningkatan ilmu pengetahuan yang didapat di
perkuliahan ,dilapangan ,dan menambah wawasan peneliti dalam penelitian
kesehatan .
1.4.2 Bagi Institut Pelayanan Kesehatan Kesehatan
Untuk menambah wawasan bagi tenaga penyuluh kesehatan tentang
posyandu sehingga meninggkatkan program posyandu di masyarakat.
1.4.3 Bagi Institut Pendidikan
Sebagai bahan masukan bagi instutisi pendidikan agar hasil penelitian ini
dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan referensi.
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bacaan dan panduan yang mendukung data
lain dalam penelitian selnjutnya.