posyandu

9
BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah agar tercapainya hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Posyandu merupakan salah satu bentuk kesehatan bersumber daya manusia guna memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya Posyandu sangat berperan dalam mendukung pencapaian pembangunan kesehatan, sayangnya saat ini keberadaannya agak menurun, perlu upaya yang lebih agresif dari Pemerintah agar posyandu kembali di sukai masyarakat. karena Posyandu mempunyai peranan penting, dalam pembangunan dibidang kesehatan. proses pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan merupakan hal yang mendukung bagi tercapainya pembangunan kesehatan. Walaupun pemerintah sudah menganggarkan dana yang cukup, sementara partisipasi masyarakatnya rendah tentunya tidak akan ada hasilnya dan akan menjadikan beban pemerintah menjadi lebih besar. Posyandu yang merupakan jenis upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang paling memasyarakat Posyandu meliputi lima program prioritas yaitu : KB, KIA, gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare, terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka kematian bayi dan balita.

Upload: anakbisa

Post on 13-Aug-2015

125 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

makalah posyandu

TRANSCRIPT

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan adalah agar tercapainya hidup sehat bagi setiap penduduk

atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Posyandu

merupakan salah satu bentuk kesehatan bersumber daya manusia guna memberdayakan

masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya

Posyandu sangat berperan dalam mendukung pencapaian pembangunan kesehatan,

sayangnya saat ini keberadaannya agak menurun, perlu upaya yang lebih agresif dari Pemerintah

agar posyandu kembali di sukai masyarakat. karena Posyandu mempunyai peranan penting,

dalam pembangunan dibidang kesehatan. proses pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan

merupakan hal yang mendukung bagi tercapainya pembangunan kesehatan. Walaupun

pemerintah sudah menganggarkan dana yang cukup, sementara partisipasi masyarakatnya rendah

tentunya tidak akan ada hasilnya dan akan menjadikan beban pemerintah menjadi lebih besar.

Posyandu yang merupakan jenis upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang

paling memasyarakat Posyandu meliputi lima program prioritas yaitu : KB, KIA, gizi, imunisasi,

dan penanggulangan diare, terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka

kematian bayi dan balita.

Partisipasi masyarakat khususnya para ibu sangat penting untuk aktif ke posyandu

sehingga posyandu dapat melaksanakan fungsi dasarnya sebagai unit pemantau tumbuh kembang

anak. Ibu adalah agen pembaharuan, ibu yang memiliki bayi dan balita perlu mengupayakan

bagaimana memelihara anak secara baik yang mendukung tumbuh kembang anak sesuai

potensinya. Keaktifan mereka untuk datang dan memanfaatkan pelayanan kesehatan di posyandu

dapat mencegah dan mendeteksi sedini mungkin gangguan dan hambatan pertumbuhan pada

balita.

Keaktifan ibu balita dalam kegiatan posyandu merupakan salah satu faktor pendukung

yang sangat diperlukan untuk pemantauan pertumbuhan anaknya. Sikap ibu balita untuk

menyadari bahwa posyandu merupakan hal yang utama untuk menigkatkan derajat kesehatan ibu

balita, hal ini dapat menimbulkan perilaku positif ibu balita tentang posyandu. Sikap ibu balita

yang positif akan mempengaruhi perubahan perilaku yang positif. Dengan didasari pengetahuan

yang baik dan sikap positif terhadap posyandu, maka Ibu akan senantiasa berupaya datang ke

posyandu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang sangat berguna bagi anak-anak mereka,

dan tentunya bagi ibu itu sendiri.

Banyak program dan fasilitas yang disediakan pemerintah akan menjadi sia-sia jika ibu

dan balita tidak datang ke posyandu. Misalnya, pemberian imunisasi. 1 botol vaksin (DPT/HB,

Campak) rata-rata untuk dipakai 10 sasaran (10 dosis), 1 vaksin BCG untuk > 60 dosis/sasaran.

Jika sasaran yang diimunisasi sangat sedikit, misalnya yang diimunisasi BCG hanya 5 bayi,

DPT/HB 3 bayi, maka indeks pemakaian vaksin juga sangat kecil. Sedangkan vaksin yang sudah

dibuka (walaupun dipakai sedikit) tidak bisa digunakan lagi untuk hari berikutnya, dan harus

dimusnahkan.

Manusia yang sehat dan berkualitas ,merupakan modal utama untuk menciptakan generasi

yang sehat ,,dalam pembangunnan kesehatan dari bayi..kesehatan bersama dalam pendidikan

dan ekonomi merupakan tiga pilar yang sangat mempengarui kualitas sumber daya

manusia ..indeks pembangunan manusia ( IPM ) Indonesia tahun 2002 menduduki peringkat

111 dari 175 negara didunia ( UNDP report, 2004) dan merupakan angka terendah di nergara

kawasan asia tenggara (depkes RI, 2006).

Menurut data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional 2010 Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia pada tahun 2009

mencapai 34 /1000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu (AKI) mencapai kisaran

228/100.0000 kelahiran hidup 2. Adapun penyebab langsung kematian

Berdasarkan data dari dinas kesehatan Sumatra barat tahun 2009, target yang ditetapkan

untuk peran serta masyarakat sebanyak 80% dari jumlah balita sebanyak 381.933

orang,pencapaian peran serta masyarakat adalah 70% dan pada tahun 2010 dengan target peran

serta masyarakat `` masih 80% dengan jumlah balita sebanyak 385 .432 orang .pencapaian

peran serta masyarakat adalah 71,99%. Jumlah ini terbesar di 19 kabupaten dan kotamadya di

220 puskesmas ( profil dinkes Sumatra barat 2010

. Tujuan posyandu antara lain:  Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu

(ibu hamil), melahirkan dan nifas, membudayakan NKBS, meningkatkan peran serta masyarakat

untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk

tercapainya masyarakat sehat sejahtera, berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga

sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera (Bagian

Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 20)

Salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan angka kematian bayi, balita ,dan ibu

adalah dengan mengaktifkan pos pelayanan terpadu ( posyandu ). Posyandu adalah kegiatan

kesehatan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dibantu oleh petugas

kesehatan .tujuan posyandu pada dasarnya adalah memberikan pelayanan dalam bentuk

promotif dan preventif untuk menurun kan angka kematian bayi, balita, dan angka kelahiran

serta dapat mengetahui kesejahteraan masyarakat melalui kesehatan ibu dan

anak.selanjutnya untuk mempercepat penerimaaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera

(NKKBS ) dan agar masyarakat dapat mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan

lain yang menunjang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

Posyandu sangat penting pemanfaatannya oleh ibu balita untuk pemeliharan

kesehatan keluarga .menurut friedman (2008) salah satu fungsi keluarga adalah fungsi

perawatan / pemeliharan kesehatan keluarga yaitu fungsi untuk memperthankan keadaan

kesehatan anggota keluarganya agar tetap memiliki produktifitas tinggi.

.

Motif atau motivasi berasal dari kata latin moreve yang berarti dorongan dari dalam

diri manusia untuk bertindak atau berprilaku. Pengertian motivasi tidak terlepas dari kata

kebutuhan atau needs atau want kebutuhan adalah suatu potensi dalam diri manusia yang

perlu ditanggapi atau direspons. Tanggapan terdadap kebutuhan tersebut mewujudkan dalam

bentuk tindakan untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, dan hasilnya adalah orang yang

bersangkutan merasa atau menjadi puas. Apabila kebutuhan tersebut belum direspon maka

akan selalu berprotensi untuk muncul kembali sampai dengan terpenuhinya kebutuhan yang

dimaksud.

`keberhasilan pelaksanaan posyandu balita terlihat dari kunjungan ibu balita

keposyandu, keteraturan kunjungan ibu balita keposyandu menggambarkan perilaku ibu

balita dalam memanfaatkan posyandu .green mencoba menganalisis perilaku manusia,bahwa

seseorang atau masyarakat dalam mencapai pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh dua

faktor yaitu faktor perilaku dan faktor di luar perilaku ,selanjutnya faktor perilaku itu

sendiri di pengaruhi oleh tiga factor yatitu factor predisposisi

(pengetahuan,sikap,kepercayaan ,keyakinan ,dan nilai -nilai ),faktor pendukung (tersedianya

fasilitas dan sarana kesehatan), dan faktor pendorong (sikap dan perilaku petugas

kesehatan). (notoadmodjo,2003).

Berdasarkan pencatatan dan pelaporan kegiatan dinas kesehatan kota tahun

2012 .dari 6 puskesmas, desa pauh .merupakan salah satu desa yang di mana terlihat

kurangnya motivasi ibu dalam pemanfaatan pelayanan posyandu.dari Berdasarkan studi

pendahuluan yang dilakukan penelitian di beberapa posyandu diwilayah kerja puskesmas

pauh ,dengan wewancarai 15 orang ibu yang mempunyai balita ,didapatkan 9 orang yang

kurang mengetahui tentang manfaat atau tujuan posyandu ,dan 6 orang ibu mengatakan tidak

ada waktu untuk datang ke posyandu karena harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari.

Berdasarkan uraian diatas,maka petulis tertarik untuk mengethaui

bagaimana”hubungan motivasi ibu balita dengan pemanfaatan posyandu diwilayah kerja

pauh tahun 2013”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yag telah diuraikan diatas,maka sebagian rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah ;“apakah ada hubungan motivasi ibu bayi balita dengan

pemanfaatan pelayanan posyandu di wilayah kerja puskesmas pauh tahun 2013’

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui Hubungan Motivasi Ibu Bayi Balita dengan Pemanfaatan

Pelayanan Posyandu Diwilayah Kerja Puskesmas pauh Tahun 2013.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Diketahui Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu Balita Diwilayah Kerja

Puskesmas pauh Tahun 2013.

b. Diketahui distribusi Frekuensi Pemanfaatan Posyandu Oleh Ibu Balita

Diwilayah Kerja Puskesmas pauh Tahun 2013.

c. Diketahui Hubungan Motivasi Ibu Bayi Balita dengan Pemanfaatn Posyandu

Di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Tahun 2013.

1.4 Manfaat Penelitian

1,4.1 bagi peneliti

Bagi peneliti sendiri dapat meningkatan ilmu pengetahuan yang didapat di

perkuliahan ,dilapangan ,dan menambah wawasan peneliti dalam penelitian

kesehatan .

1.4.2 Bagi Institut Pelayanan Kesehatan Kesehatan

Untuk menambah wawasan bagi tenaga penyuluh kesehatan tentang

posyandu sehingga meninggkatkan program posyandu di masyarakat.

1.4.3 Bagi Institut Pendidikan

Sebagai bahan masukan bagi instutisi pendidikan agar hasil penelitian ini

dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan referensi.

1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bacaan dan panduan yang mendukung data

lain dalam penelitian selnjutnya.