potensi investasi provinsi kalimantan barat 2012
DESCRIPTION
KalBarTRANSCRIPT
-
Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012
Potensi Investasi 1
A. GAMBARAN WILAYAH
A.1. Letak dan Batas Wilayah
Propinsi Kalimantan Barat terletak bagian barat pulau Kalimantan
atau di antara garis 2o 08' Lintang Utara serta 30 05' Lintang Selatan
serta di antara 108o 0' Bujur Timur dan 114o 10' Bujur Timur, dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut:
Di sebelah Barat dengan Laut Natuna dan Selat Karimata
Di sebelah Timur dengan Kalimantan Timur
Di sebelah Utara dengan Sarawak (Malaysia)
Di sebelah Selatan dengan Laut Jawa dan Kalimantan Tengah
Wilayah Propinsi Kalimantan Barat terbagi menjadi wilayah daratan dan wilayah laut
dengan total luas wilayah mencapai 146.807 km2.
A.2. Topografi
Sebagian besar wilayah Kalimantan Barat adalah merupakan daratan berdataran rendah
dengan luas sekitar 146.807 km2 atau 7,53 persen dari luas Indonesia atau 1,13 kali luas pulau
Jawa. Wilayah ini membentang lurus dari Utara ke Selatan sepanjang lebih dari 600 km dan
-
Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012
Potensi Investasi 2
sekitar 850 km dari Barat ke Timur. Dilihat dari besarnya wilayah, maka Kalimantan Barat
termasuk Propinsi terbesar keempat setelah pertama Irian Jaya (421.891 km2), kedua Kalimantan
Timur (202.440 km2), dan ketiga Kalimantan Tengah (152.600 km2).
Dilihat dari luas menurut Kabupaten/kota, maka yang terbesar adalah Kabupaten Ketapang
(35.809 km2 atau 24,39 persen) kemudian diikuti Kapuas Hulu (29.842 km2 atau 20.33 persen),
dan Kabupaten Sintang (21.635 km atau 14,74 persen), sedangkan sisanya tersebar pada 9
(sembilan) kabupaten/ kota lainnya.
Secara umum, daratan Kalimantan Barat merupakan dataran rendah, dan mempunyai
ratusan sungai yang aman bila dilayari, sedikit berbukit yang menghampar dari Barat ke Timur
sepanjang Lembah Kapuas serta Laut Natuna/ Selat Karimata. Sebagian daerah daratan ini
berawa-rawa bercampur gambut, dan hutan mangrove. Wilayah daratan ini diapit oleh dua
jajaran pegunungan yaitu, Pegunungan Kalingkang/Kapuas Hulu di bagian Utara dan
Pegunungan Schwaner di Selatan sepanjang perbatasan dengan Propinsi Kalimantan Tengah.
A.3. Iklim dan Cuaca
Propinsi Kalimantan Barat memiliki iklim tropika
basah, curah hujan merata sepanjang tahun dengan
puncak hujan terjadi pada bulan Januari dan Oktober,
suhu udara rata-rata antara 26,0 - 27,0. Kelembaban rata-
rata antara 80 - 90 %.
A.4. Pembagian Wilayah
Wilayah Propinsi Kalimantan Barat secara administratif terbagi dalam 12 kabupaten dan 2
kota yaitu:
Tabel A-1 Nama Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
No Nama Kabupaten/Kota Ibukota Luas (Km2)
1 Kabupaten Sambas Sambas 6.394,70
2 Kabupaten Bengkayang Bengkayang 5.397,30
3 Kabupaten Landak Ngabang 9.909,10
4 Kabupaten Pontianak Mempawah 1.276,90
5 Kabupaten Sanggau Sanggau 12.857,70
6 Kabupaten Ketapang Ketapang 31.240,74
7 Kabupaten Sintang Sintang 21.635,00
-
Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012
Potensi Investasi 3
8 Kabupaten Kapuas Hulu Putussibau 29.842,00
9 Kabupaten Sekadau Sekadau 5.444,30
10 Kabupaten Melawi Nanga Pinoh 10.644,00
11 Kabupaten Kayong Utara Sukadana 4.568,26
12 Kabupaten Kubu Raya Sungai Raya 6.985,20
13 Kota Pontianak - 107,80
14 Kota Singkawang - 504,00
Sumber: BPS Propinsi Kalimantan Barat
B. KEPENDUDUKAN DAN TENAGA KERJA
B.1. Kependudukan
Jumlah penduduk Propinsi Kalimantan Barat menurut data BPS Kalimantan Barat tahun 2011,
tercatat sebesar 4.484.378 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki 2.292.406 jiwa dan 2.191.972 jiwa
penduduk perempuan. Sebaran penduduk terkosentrasi di Kota Pontianak dengan tingkat
kepadatan penduduknya sebesar 5.184 jiwa/km2.
Tabel B-1 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk
No Kabupaten/ Kota Jumlah Penduduk (orang)
Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tahun (%)
1990 2000 2010 1990-2000 2000-2010
1 Kabupaten Sambas 761.375 454.126 496.120 0,35 0,90
2 Kabupaten Bengkayang - 333.089 215.277 - 2,01
3 Kabupaten Landak - 282.026 329.649 - 1,59
4 Kabupaten Pontianak 776.546 631.546 234.021 - 1,42
5 Kabupaten Sanggau 428.295 508.320 408.468 1,79 1,65
6 Kabupaten Ketapang 326.377 426.285 427.460 2,80 2,15
7 Kabupaten Sintang 159.423 460.594 364.759 2,08 1,62
8 Kabupaten Kapuas Hulu - 182.589 222.160 1,41 2,00
9 Kabupaten Sekadau - - 181.634 - 1,22
10 Kabupaten Melawi - - 178.645 - 1,81
11 Kabupaten Kayong Utara - - 95.594 - 1,94
12 Kabupaten Kubu Raya - - 500.764 - 1,69
13 Kota Pontianak 396.658 472.220 554.764 1,82 1,81
14 Kota Singkawang - - 186.462 - 2,11
15 Kalimantan Barat 3.228.073 3.750.795 4.395.983 1,56 1,66
-
Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012
Potensi Investasi 4
B.2. Struktur Angkatan Kerja
Komposisi penduduk yang bekerja di Propinsi Kalimantan Barat, masih didominasi oleh
pekerja yang berpendidikan rendah, yaitu sekitar 81,88 persen adalah tamat SLTP kebawah.
Lapangan usaha yang paling dominan adalah sektor pertanian yaitu menyerap sekitar 63,87
persen threaded total angkatan kerja yang bekerja.
Tabel B-2 Struktur Angkatan Kerja Berdasar Tingkat Jenis Pendidikan, 2011
Pendidikan Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
Jumlah 1.289.559 857.013 2.146.572
SD 732.842 576.329 1.309.171
SMTP 234.213 115.041 349.254
SMTA Umum 204.833 86.481 291.314
SMTA Kejuruan 61.994 31.725 93.719
Diploma I/II/III/Akademi 20.803 25.877 46.680
Universitas 34.874 21.560 56.434
Sumber: BPS, Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2011 diolah Pusdatinaker
C. INFRASTRUKTUR
C.1. Transportasi Darat
Jalan sebagai salah satu sarana transportasi di Propinsi Kalimantan Barat merupakan salah
satu infrastruktur yang penting dalam memperlancar kegiatan perekonomian daerah.
Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat terus melakukan pembangunan jalan baru maupun
pemeiliharaan jalan-jalan yang sudah ada. Luas wilayah yang dimiliki, membutuhkan investasi
yang besar bagi penyediaan infrastruktur jalan.
Tabel C-1 Panjang Jalan Menurut Status Pengawasan di Kalimantan Barat (Km)
Tahun Negara Propinsi Kabupaten/Kota Jumlah
2007 1.575 1.518 10.910 14.003
2008 1.575 1.656 12.698 15.929
2009 1.665 1.561 13.392 16.618
2010 1.665 1.562 12.062 15.289
-
Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012
Potensi Investasi 5
Jalan merupakan prasarana untuk mempermudah
mobilitas penduduk, dan perdagangan antar daerah
oleh karena itu jalan mempunyai peran penting dalam
menunjang kelancaran kegiatan ekonomi dan kegiatan
lain secara umum. Disamping berikut adalah
Pembangunan jalan dari Putussibau, ibukota
Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, ke Nanga
Badau yang berbatasan dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia.
C.2. Transportasi Laut
Tabel C-2 Arus Barang Masuk-Keluar Pelabuhan
Sumber: BPS Propinsi Kalimantan Barat
Tabel C-3 Bongkar Muat Barang Menurut Pelabuhan dan Jenis Pelayaran 2010 (ton)
Pelabuhan Naik Turun
Sintete 18.853 10.638
Ketapang 62.837 67.512
Teluk Air - -
Pontianak 118.829 112.992
Jumlah
2010
2009
2008
2007
200.519
128.843
135.153
127.533
191.142
168.081
170.659
154.785
Pelabuhan
Luar negeri Dalam negeri
Impor Ekspor Bongkar Muat
Sintete - - 87.966 27.468
Ketapang - 35.249 170.111 -
Singkawang - - 35.619 12.701
Pontianak 109.907 503.654 3.636.140 1.094.530
Jumlah
-
Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012
Potensi Investasi 6
Sumber: BPS Propinsi Kalimantan Barat
Banyak jenis kendaraan pedalaman yang dikenal di Kalimantan Barat antara lain
sampan/perahu, bandung, tongkang, dan beberapa jenis kendaraan lainnya baik bermesin
maupun tidak. Akan tetapi jumlah kendaraan ini dari tahun ke tahun semakin berkurang. Ini
sebagai dampak dibukanya jalan-jalan darat menuju ke pelosok-pelosok Kalimantan Barat,
sehingga yang tadinya hanya dapat ditempuh melalui sungai sekarang dapat ditempuh melalui
jalan darat.
C.3. Transportasi Udara
Bandara Supadio terletak di Kabupaten Kubu Raya,
Kalimantan Barat. Ditempuh dari kota Pontianak dengan
jarak sekitar 17 km. Bandara Supadio, awalnya dikenal
dengan Lapangan Terbang Sei Durian yang
diperuntukkan sebagai pangkalan TNI AU. Pada tahun
1969 nama bandara ini diubah menjadi Pangkalan TNI AU
Supadio, ditandai dengan berubahnya status menjadi
Bandara tipe B dan memiliki 1 skuadron (18 pesawat tempur).
(Bandar Udara Supadio, Kalimantan Barat)
Tabel C-4 Arus Masuk dan Keluar Penumpang Menurut Pelabuhan Udara (2010)
Bandar udara Pesawat Penumpang
Berangkat Datang Berangkat Datang Transit
Supadio
Ketapang
Sintang
Nanga Pinoh
Putussibau
9.141
2.091
84
25
103
9.157
2.337
84
25
103
909.564
67.768
2.042
118
4.966
903.342
47.833
1.904
46
5.170
-
13.406
3
-
-
Jumlah
2010
2009
2008
2007
11.444
11.120
8.860
11.057
11.706
11.119
8.882
11.057
984.458
848.919
753.551
751.277
958.295
838.210
707.520
755.814
13.409
23.865
7.837
5.421
2010
2009
2008
2007
109.907
84.926
134.324
99.179
538.903
205.359
841.498
388.697
3.929.836
2.542.364
3.119.865
2.421.743
1.134.699
842.872
1.157.284
943.947
-
Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012
Potensi Investasi 7
C.4. Perbankan
Jumlah lembaga keuangan yang ada di propinsi Kalimantan Barat setiap tahun mengalami
peningkatan seiring dengan peningkatan perkembangan perekonomian. Berikut adalah daftar
Lembaga Keuangan:
Tabel C-5 Jumlah Bank Di Propinsi Kalimantan Barat
No Nama Bank Unit
1 Bank Devisa 193
2 Bank Non Devisa 71
3 Bank Perkreditan Rakyat 18
4 Bank Syariah 5
5 Bank Pemerintah 135
6 Bank Pemerintah Daerah 56
7 Bank Swasta Nasional 70
8 Bank Asing 3
Sumber: bi.go.id
C.5. Kelistrikan
Produksi tenaga listrik terus meningkat sejalan dengan peningkatan permintaan dan
konsumen, menurut laporan PLN wilayah V pada tahun 2010 banyaknya tenaga listrik yang
dihasilkan mengalami kenaikan sebesar 15,7%, dan diikuti dengan kenaikan beban puncak dari
235.076 kWh meningkat menjadi 266.084 kWh kenaikan sebesar 13%.
Tabel C-6 Kapasitas dan Produksi Listrik Menurut Lokasi Pembangkit (2010)
Lokasi Kapasitas
Terpasang (Kw)
Kapasitas Mampu (Kw)
Beban Puncak (Kw)
Produksi (Kwh)
[1] [2] [3] [4] [5]
Sektor Kapuas *) 130.300 95.600 71.400 511.363.059
Sintim Ngabang 4.100 2.550 984 3.869.075
Sistem Singkawang *) 23.985 15.250 10.300 68.027.907
Sistem Sambas *) 8.095 6.620 6.420 17.980.307
Sistem Bengkayang 1.600 1.330 1.280 2.556.730
Sistem Sanggau 6.370 5.283 4.520 16.664.014
Sistem Sekadau 1.600 1.170 1.040 4.123.079
Sistem Sintang *) 9.845 7.000 6.850 18.226.469
Sistem Melawai 1.810 1.100 960 1.023.808
-
Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012
Potensi Investasi 8
Sumber: PT. PLN (Persero) Wilayah V Kalimantan Barat
D. PEREKONOMIAN DAERAH
D.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
PDRB Kalimantan Barat atas dasar harga berlaku tahun 2010 mencapai Rp.60,48 trilyun
dengan kontribusi terbesar diberikan oleh sektor pertanian (25,00%), sektor perdagangan,
hotel dan restoran (22,87%), dan sektor industri pengolahan (18,29%). Struktur ekonomi ini
masih menempatkan sektor pertanian sebagai leading sector.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 tumbuh sebesar 5,35% lebih tinggi dibandingkan
dengan pertumbuhan tahun 2009 yang hanya sebesar 4,76%. Hal ini disebabkan beberapa
sektor yang berkontribusi besar dalam membentuk PDRB Kalbar seperti sektor pertanian,
sektor industri pengolahan, dan perdagangan-hotel, dan restoran serta pengangkutan dan
komunikasi mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2009
meskipun pada sektor pertanian mengalami perlambatan. Sektor pertanian tahun 2010
tumbuh 4,09% sedangkan tahun 2009 tumbuh 4,61%, sedangkan sektor industri pengolahan
tahun 2010 tumbuh sebesar 1,99% sedangkan tahun 2009 sebesar 1,11%. Sementara itu, sektor
jasa-jasa yang sebelumnya (tahun 2009) tumbuh 5,88% kini mengalami pertumbuhan sebesar
6,08%, kemudian sektor pengangkutan dan komunikasi tahun 2009 tumbuh 9,04 %
sedangkan pada tahun 2010 tumbuh 11,79%.
Meningkatnya PDRB secara total tahun 2010 diikuti dengan meningkatnya PDRB per
kapita. Pada tahun 2009 PDRB per kapita Kalbar mencapai Rp.12,44 juta, sedangkan tahun
2010 menjadi Rp.13,75 juta atau mengalami kenaikan riil sebesar 10,49%.
Berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku, kabupaten/kota yang memberi kontribusi
terbesar terhadap perekonomian Kalimantan Barat tahun 2010 adalah Kota Pontianak dan
Sistem Putussibau 2.850 1.350 720 1.080.472
Sistem Ketapang *) 14.068 10.750 9.450 45.845.105
Listrik Desa Tersebar 35.898 26.150 27.290 67.450.832
PLTD SEWA 124.600 131.930 124.600 717.683.567
Beli dari SESCO 400 400 270 2.340.465
2010 365.521 306.483 266.084 1.478.234.889
2009 335.802 264.946 235.076 1.277.996.813
2008 377.758 276.824 248.376 1.234.652.205
2007 293.553 223.366 209.518 1.131.037.855
-
Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012
Potensi Investasi 9
Kabupaten Kubu Raya. PDRB Kota Pontianak memberikan kontribusi sebesar Rp. 12,51 trilyun
sedangkan Kabupaten Kubu Raya sebesar Rp. 8,80 trilyun. Berikutnya adalah Kabupaten
Ketapang sebesar Rp. 5,91 trilyun, Kabupaten Sambas Rp. 5,90 trilyun serta Kabupaten
Sintang sebesar Rp. 3,92 triyun.
Tabel D-1 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Dengan Minyak dan
Gas Bumi (Persen) 2009-2010, Propinsi Kalimantan Barat
No Lapangan Usaha 2009 2010*)
01 Pertanian 25,31 25,00
02. Pertambangan dan Penggalian 1,71 1,76
03. Industri Pengolahan 17,34 16,79
04. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,43 0,43
05. Bangunan/ Konstruksi 8,18 8,35
06. Perdagangan, Hotel dan Restoran 21,07 21,22
07. Pengangkutan dan Komunikasi 8,88 9,29
08. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 5,56 5,55
09. Jasa-jasa 11,53 11,61
PDRB Dengan Minyak dan Gas Bumi 100,00 100,00
Sumber : PDRB Kalimantan Barat Catatan: *) Angka Sementara
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat tahun 2010 tertinggi pada
Kabupaten Ketapang yaitu sebesar 7,51%, menyusul Kabupaten Kubu Raya sebesar 6,23%,
Kabupaten Kayong Utara sebesar Rp. 5,92%.
Kabupaten yang mengalami pertumbuhan terendah tahun 2010 adalah Kabupaten Pontianak
yaitu 2,10%.
-
Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012
Potensi Investasi 10
Untuk PDRB Perkapita menurut Kabupaten/Kota tertinggi dicapai oleh Kota Pontianak
yaitu sebesar Rp. 21.461.301,- menyusul Kabupaten Kubu Raya sebesar Rp. 17.566.983,-
sedangkan PDRB Perkapita terendah berada pada Kabupaten Melawi yaitu sebesar Rp.
5.358.664,-.
D.2. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Bulanan
Besaran inflasi di Propinsi Kalimantan Barat dapat digambarkan seperti di bawah ini.
Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau merupakan penyumbang terbesar terhadap
inflasi diikuti oleh bahan makanan dan umum.
-
Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012
Potensi Investasi 11
Tabel D-2 Inflasi dan Sumbangan Terhadap Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran
Kota Pontianak, Tahun 2011
D.3. Upah Minimum Regional
Upah minimum merupakan upah Bulanan terendah yang terdiri dari Upah pokok dan
Tunjangan Tetap. Perkembangan Upah mimimum Propinsi Kalimantan Barat selama 5 Tahun
Terakhir adalah sebagai berikut:
Tabel D-3 UMR Propinsi Kalimantan Barat
No Tahun Upah Minimum Regional
Propinsi Kalimantan Barat
1 2008 645.000
2 2009 705.000
3 2010 741.000
4 2011 802.500
5 2012 900.000
D.4. Perkembangan Ekspor
Ekspor Propinsi Kalimantan Barat pada Bulan Desember 2011 mengalami penurunan sebesar
36,49 % dibanding bulan November 2011 yaitu dari US$ 180,98 juta turun menjadi US$ 114,94 juta.
Bulan Umum Bahan
Makanan
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok dan Tembakau
Perumahan, Air, Listrik,
Gas dan Bahan Bakar
Sandang Kesehatan
Pendidikan, Rekreasi
dan Olahraga
Transportasi, Komunikasi
dan Jasa Keuangan
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]
Januari 1.04 3.14 0.59 0.19 0.09 1.08 0.39 -0.11
Februari 1.10 1.08 0.25 0.35 0.46 1.20 1.20 3.93
Maret -0.71 -1.71 0.21 0.96 0.32 0.26 0.45 -3.59
April 0.17 -1.29 0.44 0.02 0.59 0.25 -0.05 2.62
Mei -0.58 -1.43 0.54 0.14 -0.87 0.06 -0.03 -1.86
Juni 0.80 1.16 0.93 0.27 -0.01 0.17 0.01 1.64
Juli 0.62 1.10 0.62 0.20 -0.19 0,,14 0.09 1.11
Agustus 1.78 2.42 0.68 0.41 0.55 0.94 0.50 5.37
September 0.88 0.88 1.03 0.23 1.87 0.27 -0.06 1.82
Oktober -1.66 -2.20 0.51 0.66 -0.77 0.07 0.14 -8.10
November 0.26 0.03 0.17 0.63 0.68 0.41 0.11 0.10
Desember 1.15 2.28 0.29 0.78 -0.38 -0.15 0.18 2.23
Tahun 2011 4.91 5.40 6.43 4.93 2.34 4.78 1.90 4.50
-
Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012
Potensi Investasi 12
Pada periode Januari-Desember 2011 ekspor mengalami peningkatan sebesar 102,57 % jika
dibandingkan dengan periode Januari-Desember 2010.
Komoditi ekspor Propinsi Kalimantan Barat didominasi Karet, dan barang dari karet (HS 40),
Biji Kerak dan Abu Logam (HS26), Kayu dan barang dari kayu (HS 44), dan Lemak & Minyak
Hewan/Nabati (HS15). Keempat golongan ini menyumbang sebesar 97,07 % dari total nilai
ekspor.
Negara Cina, Jepang dan Korea Selatan merupakan tiga negara tujuan ekspor Kalimantan
Barat terbesar pada bulan Desember 2011, yaitu masing-masing sebesar US$ 49,62 juta, US$
22,85 juta dan US$ 18,94 juta dengan kontribusi sebesar 79,53 %.
Tujuan ekspor Kalimantan Barat pada bulan Desember 2011 masih didominasi negara Asia
yaitu dengan kontribusi sebesar 85,78 %, sedangkan kontribusi nilai ekspor ke negara Argentina
sebesar 2,55 %, Amerika Serikat sebesar 1,51 %, Hungaria sebesar 1,32 %, dan Brazil sebesar 1,20 %
serta 7,65 % ke negara lainnya.
Perkembangan Ekspor Impor Desember 2010 Desember 2011
-
Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012
Potensi Investasi 13
Tabel D-4 Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor Impor Menurut Bulan 2010
Bulan
Ekspor Impor
Volume
(Kg)
Nilai
(US$)
Volume
(Kg)
Nilai
(US$)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
554.311.455
691.811.936
1.147.230.107
980.357.044
900.107.157
1.117.657.588
1.668.079.467
1.199.973.502
763.158.591
1.194.905.801
1.198.969.366
564.005.924
44.474.802
54.868.816
68.130.975
64.578.664
85.154.367
117.397.695
88.042.275
65.185.238
61.387.183
103.513.549
93.071.950
76.246.588
6.280.823
11.739.425
12.844.774
23.798.137
10.299.138
14.507.364
25.491.921
10.579.240
9.380.474
17.927.822
12.208.176
19.448.547
9.780.685
10.797.806
8.738.531
17.486.306
8.191.401
10.278.355
18.855.745
9.892.396
9.778.577
10.749.473
22.754.366
16.526.657
Jumlah 11.980.567.938 922.052.102 174.505.841 153.833.298
Sumber: BPS Propinsi Kalimantan Barat
E. POTENSI INVESTASI PROPINSI KALIMANTAN BARAT
Kalimantan Barat termasuk salah satu propinsi di
Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara
asing, yaitu dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia
Timur. Bahkan dengan posisi ini, maka daerah
Kalimantan Barat kini merupakan satu-satunya
propinsi di Indonesia yang secara resmi telah
mempunyai akses jalan darat untuk masuk dan keluar
dari negara asing. Hal ini dapat terjadi karena antara Kalimantan Barat dan Sarawak telah
terbuka jalan darat antar negara Pontianak Entiongkong Kuching (Srawak-Malaysia).
Daerah Kalbar termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki propinsi "Seribu Sungai".
Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil
yang diantaranya dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar (Sungai Kapuas) sampai saat
ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun
prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan. Walaupun sebagian
kecil wilayah Kalbar merupakan perairan laut, akan tetapi Kalbar memiliki puluhan pulau besar
dan kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat Karimata, dan Laut
Natuna yang berbatasan dengan wilayah Propinsi Riau, Sumatera.
-
Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012
Potensi Investasi 14
Dari sisi komoditi, sektor pertanian khususnya bagi daerah Kalbar, sampai saat ini ternyata
masih merupakan tulang punggung perekonomian daerah, baik sebagai penghasil nilai tambah
dan devisa maupun sumber penghasilan atau penyedia lapangan kerja sebagian besar
penduduknya. Kelapa sawit, karet, tebu, kakao dan perikanan tangkap yang merupakan
komoditi unggulan nasional, juga dihasilkan dalam jumlah yang sangat besar oleh Propinsi ini.
Sedangkan untuk komoditi unggulan daerah komoditi andalannya adalah jagung, kelapa, lada
dan sapi.
E.1 Sektor Pertanian Tanaman Pangan
Tabel E-1 Luas Area Pertanian
No. Komoditi Lokasi Luas Potensi
(ha)
Sudah Diusahakan
(ha) Peluang
1. Lidah Buaya
Kota Pontianak dan Kab. Pontianak
14.650 139 14.511
2. Jagung Bengkayang, Sanggau, Pontianak 34.121 19.503 14.618
3. Jeruk Kab. Sambas 23.500 3.665 19.835
4. Padi Semua Kab/Kota 442.738 286.854 155.887
Sumber: BPS Propinsi Kalimantan Barat
E.2 Sektor Perkebunan
Tabel E-2 Luas Area Perkebunan
No. Komoditi Lokasi Luas
Potensi Lahan (ha)
Sudah Diusahakan
Peluang
1. Kelapa Sawit Seluruh Kabupaten 1.500.000 336.000 1.164.000
2. Karet Seluruh Kabupaten 1.000.000 464.000 536.000
3. Kelapa Kab. Pontianak, Sambas dan
Ketapang 300.000 109.000 191.000
4. Aneka
Tanaman Seluruh Kabupaten 2.450.000 46.000 2.404.000
Sumber: BPS Propinsi Kalimantan Barat
Tabel E-3 Potensi Perkebunan
No Industri Pengolahan Jumlah Kapasitas
Terpasang Terpakai
1 Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit 14 Unit 665 ton Tbs/ton 523 ton Tbs/jam
2 Pabrik Pengolahan Crumb Rubber 8 Unit 229.000 ton 114.000 ton
Peluang yang dapat dikembangkan:
Down Stream CPO
Industri Hilir Karet dan Kelapa
-
Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012
Potensi Investasi 15
E.3 Peternakan
Tabel E-4 Sektor Peternakan
No. Jenis Ternak Populasi (ekor) Peluang Keterangan
1. Ayam
a. Ayam Buras
b. Ras Pedaging
c. Ras Petelur
5.741.327
1.234.273
2.538.804
1.968.250
1, 6 juta (Ha) Skw, Sbs, Bky, Sgu
2. Sapi 48.797 1, 7 Juta (Ha) Skw, Bky, Sbs, Sgu
Potensi Usaha Penggemukan Sapi
Potensi: 911.807 Satuan Ternak
Diusahakan: 176.521 Satuan Ternak
Peluang: 735.296 Satuan Ternak
Lokasi pengembangan:
Kab. Bengkayang, Pontianak, Landak dan Kapuas Hulu
E.4 Sektor Perikanan
Tabel E-5 Jenis Usaha, Potensi, Pemanfaatan dan Peluang
No. Jenis Usaha Satuan Potensi (000) Pemanfaatan (000) Peluang (000)
1. Penangkapan Ikan a. Di laut b. Perairan Umum
Ton Ton
1.660,6
102,2
64,62 12,92
1.565,98
89,28
2. Pembudidayaan Ikan a. Di laut b. Perairan Umum c. Kolam Panggung d. Tambak
Ha Ha Ha Ha
15,52 20,24 11,27 26,71
0,001 0,001 3,48 4,63
15,519 20,439
7,79 22,074
E.5 Sektor Pertambangan
Tabel E-6 Jenis Bahan Tambang, Lokasi dan Potensi
No. Bahan Tambang
Lokasi Potensi (ton) Keterangan
1. Bauksit Kab. Sanggau 859.635.918 Penelitian
2. Batu Bara Kab. Sintang, Kapuas Hulu 181.635.975 Teridentifikasi
3. Pasir Kuarsa Kab. Sambas, Ketapang 633.664.441 Teridentifikasi
4. Kaolin Kab. Ketapang, Bengkayang 317.048.857 Teridentifikasi
5. Emas Kab. Pontianak, Bengkayang, Sintang, Kapuas Hulu
590.900 Penelitian
6. Granit Kab. Sanggau, Pontianak, Landak 1.300.000 Teridentifikasi
-
Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012
Potensi Investasi 16
7. Pasir Sirkon Kab. Sambas 5.410.484.720 Teridentifikasi
8. Gambut Kab. Pontianak, Ketapang, Kota Pontianak 12.577.145.600 Penelitian
E.6 Sektor Pariwisata
Tabel E-7 Nama, Jenis, dan Lokasi Obyek Wisata
No. Nama Obyek Wisata Jenis Obyek Wisata Lokasi Wisata Jarak Dari
Ibukota Prop.
1. Tugu Khatulistiwa Wisata sejarah Kota Pontianak 5 Km
2. Pulau Temajo Wisata Selam, bahari &
Fishing Kab. Pontianak 67 Km
3. Pulau Karimata Wisata Selam, bahari &
Fishing Kab. Ketapang 120 Km
4. Gn. Palong Wisata Alam Kab. Ketapang 265 Km
5. Bukit Kelam Wisata Alam Kab. Sintang 350 Km
6. Pancur Aji Wisata Alam Kab. Sanggau 315 Km
7. Betung Kerihun Wisata Alam Kab. Kapuas Hulu 670 Km
8. Danau Sentarum Wisata Alam Kab. Kapuas Hulu 710 Km
9. Tj. Datok Wisata Alam Kab. Sambas 190 Km
10. Pulan Randayan Wisata Alam/Pantai Kab. Bengkayang
11. Air Terjun Mananggar Wisata Alam Kab. Landak
12. Air Terjun Malanggar Wisata Alam Kab. Landak
13. Kota Singkawang Wisata Budaya Kota Singkawang
14. Pantai Pasir Panjang Wisata Pantai/Alam Kota Singkawang
F. KONDISI SOSIAL BUDAYA
Melihat sosial budaya Kalimantan Barat, kita
bagaikan melihat mosaik yang berdenyut dinamis.
Terdapat 164 bahasa daerah, 152 diantaranya adalah
bahasa sub suku Dayak dan 12 sisanya bahasa sub
suku Melayu. Aneka ragam bahasa ini dituturkan oleh
sedikitnya 20 suku atau etnis, tiga di antaranya suku
asli dan 17 sisanya suku pendatang. Sejumlah adat
istiadat masih lestari di sana, terutama ketika
berlangsung acara melahirkan, peringatan tujuh
bulan jabang bayi di kandungan, kematian, menanam padi, panen, pengobatan, anisiasi,
mangkok merah. Dalam kaitan itu, nilai-nilai budaya seperti Semangat gotong royong,
religiuslitas, kejujuran, toleransi, keadilan sosial, perdamaian, kompetisi, kritis, dan ksatria masih
tetap dipelihara di tengah-tengah masyarakat.
-
Propinsi KALIMANTAN BARAT 2012
Potensi Investasi 17
Salah satu suku yang ada di Kalimantan Barat
adalah Suku Dayak. Masyarakat Dayak memiliki
keyakinan tentang wujud tertinggi dimana segala
kekuatan yang ada di jagad raya berasal dari Yang
Tunggal. Wujud tertinggi itu menguasai manusia,
dewa, roh halus, dan roh leluhur. Dewa dan roh halus
diberi tugas untuk menjaga dan menguasai suatu
tempat tertentu dalam dunia ini, sehingga untuk mewujudkan keyakinan tersebut, orang Dayak
senantiasa melakukan hubungan religius dengan Jubata, roh leluhur, dan roh halus yang banyak
memberikan pertolongan dalam kehidupan mereka.
Bahasa untuk komunikasi yang dipakai pertama-tama adalah lambang-lambang suara dan
bunyi-bunyian, seperti musik, dan mantra. Sebagian besar masyarakat Dayak Kanayatn saat ini
memeluk Agama Katolik dan Protestan.
Masuknya Islam dalam masyarakat Dayak karena dipengaruhi suku Melayu. Bagi orang
Dayak masuk Melayu sinonim dengan masuk Islam. Oleh karena itu orang Dayak yang
sudah menjadi Muslim tidak menamakan diri mereka dengan sebutan Dayak lagi, tetapi dengan
sebutan Melayu yang biasanya di sebut orang Halo atau Senganan. Selain ketiga agama diatas,
di Kalimantan Barat juga terdapat agama Budha yang dianut oleh orang Cina.
-
Kabupaten KUBU RAYA
2012
Peluang Investasi Daerah 1
A. Gambaran Wilayah
A.1. Kondisi Geografis
Secara geografis, Kabupaten Kubu Raya berada di sisi Barat Daya Propinsi Kalimantan Barat atau berada
pada posisi 013'40,83 sampai dengan 100'53,09 Lintang Selatan dan 10902'19,32 Bujur Timur sampai dengan
10958'32,16 Bujur Timur. Secara administratif, batas wilayah Kabupaten Kubu Raya adalah sebagai berikut:
Utara : Berbatas dengan Kab. Landak, Kab.Pontianak dan Kota Pontianak
Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Kayong Utara
Barat : Berbatasan dengan Laut Natuna
Timur : Berbatasan dengan kabupaten Ketapang dan Kabupaten Sanggau
Ibukota Kabupaten berkedudukan di Kecamatan Sungai Raya.
A.2. Topografi
Kabupaten Kubu Raya secara umum merupakan daerah dataran yang relatif datar dengan kemiringan lahan 0
2% seluas 670,825.20 Ha (96.04%), Daerah lereng 16 25 % seluas 20,390 Ha dan kemiringan di atas 40 % seluas
7,305.60 Ha.
Tabel A-1 Kemiringan Lahan di Kabupaten Kubu Raya
No Lereng (%) Luas (ha) Persentase (%)
1 < 2 686,434 98.27
2 16 - 25 11,701 1.67
-
Kabupaten KUBU RAYA
2012
Peluang Investasi Daerah 2
3 40 - 50 385 0.06
4 > 60 0 0
Jumlah 698,520 100
A.3. Iklim dan Cuaca
Pada tahun 2011, rata-rata curah hujan di Kubu Raya adalah
260,8 mm. Curan Hujan terendah pada bulan Juli yaiitu 144,1 mm
dan tertinggi pada bulan Oktober yaitu 533,5 mm. Klasifikasi iklim
lokasi penelitian menurut Scmidt and Ferguson termasuk tipe C
atau beriklim basah dengan rata-rata bulan basah mencapai tujuh
bulan per tahun yang terjadi pada bulan Agustus, September,
Oktober, Nopember, Desember, Januari dan Februari.
Kabupaten Kubu Raya sebagai salah satu wilayah Indonesia yang beriklim tropis salah satu cirinya adalah
mempunyai temperatur udara yang tinggi atau panas. Apalagi letak Kabupaten Kubu Raya yang sangat dekat
dengan garis Khatulistiwa sehingga temperatur udaranya lebih panas.
Tabel A-2 Jumlah Curah Hujan Di Stasiun Meteorologi Bandara Supadio Pontianak Tahun 2006 2010 (Milimeter)
Bulan/Month 2006 2007 2008 2009 2010 Rata-Rata /Average
Januari/January 184 281 124.5 262 233.5 346,44
Februari/February 345 92 106.4 66.9 274.1 219,26
Maret/March 137 203 209.8 291 286.1 248,97
April/April 260 314 321.4 372.2 210.4 313,26
Mei/May 228 462 233.8 182.5 320.8 214,80
Juni/June 220 438 101.8 135.4 381.2 197,06
Juli/July 41 312 317.1 121.9 320 205,46
Agustus/August 57 142 279 299.5 173.9 185,58
September/September 171 215 200.5 189.5 423.7 205,02
Oktober/October 130 591 565.2 381.9 242.1 349,83
Nopember/November 297 250 246.2 688 449.9 363,00
Desember/December 477 366 426.1 309.2 202.6 306,98
Rata -rata/ Average 212.3 305.5 261 275 293.2 274,53
Sumber : Stasiun Klimatologi Supadio-Pontianak
Suhu udara di Kabupaten Kubu Raya berdasarkan data dari Stasiun Supadio Pontianak tahun 2010 menunjukkan
bahwa suhu rata-rata bulanan terendah 25,35 oC yaitu pada bulan Februari, sedangkan suhu tertinggi 27,33 oC
pada bulan Mei.
-
Kabupaten KUBU RAYA
2012
Peluang Investasi Daerah 3
A.4. Pembagian Wilayah
Kabupaten Kubu Raya merupakan kabupaten yang ada di Kalimantan Barat dengan luas wilayah mencapai
6.985,24 Km2. Dari 9 (sembilan) kecamatan pada akhir tahun 2011, kecamatan yang memiliki wilayah terluas
adalah Kecamatan Batu Ampar (2.002,70 Km2 atau 28,66 persen dari luas Kabupaten Kubu Raya) dan kecamatan
dengan wilayah terkecil adalah Kecamatan Rasau Jaya yaitu 111,70 Km2 atau 2,27 persen dari luas Kabupaten
Kubu Raya. 9 (sembilan) Kecamatan tersebut adalah:
Tabel A-3 Pembagian Wilayah Kabupaten Kubu Raya di setiap Kecamatan Menurut Luas (km2) dan Persentase
No Kecamatan Luas (Km2)
Persentase (%) Jumlah Desa
1 Batu Ampar 2.002,70 28,66 14
2 Terentang 786,40 11,72 9
3 Kubu 1.211,60 15,22 19
4 Teluk Pakedai 291,90 5,89 14
5 Sungai Kakap 453,17 6,01 12
6 Rasau Jaya 111,70 2,27 6
7 Sungai Raya 929,30 14,70 14
8 Sungai Ambawang 726,10 10,58 13
9 Kuala Mandor B 473,00 4,94 5
JUMLAH 6.985,24 100 106
Sumber: BPN Kabupaten Kubu Raya
A.5. Penggunaan Tanah
Dilihat dari penggunaan tanah menurut kecamatan di Kabupaten Kubu Raya, sebagian besar daerah
Kabupaten Kubu Raya adalah Hutan (445,770 hektar atau 63.81 persen), Perkebunan (104,337 hektar atau 12.99
persen), dan lainnya (148,413 hektar atau 21.26 persen) yang terhampar di seluruh kecamatan.
Tabel A-4 Penggunaan lahan di Kabupaten Kubu Raya
No Jenis Penggunaan Lahan Luas (ha) Persentase
(%)
1 Kampung/ Pemukiman 8,012 1.15
2 Industri 172 0.03
3 Pertambangan 0 0
4 Sawah dan Irigasi 21,588 3.1
5 Non Irigasi 30,173 4.32
6 Tanah Kering 0 0
7 Kebun Campuran/Sejenisnya 13,553 1.94
8 Perkebunan 90,784 12.99
9 Hutan 445,770 63.81
-
Kabupaten KUBU RAYA
2012
Peluang Investasi Daerah 4
10 Padang Belukar/ Alang -alang 42,776 6.12
11 Perairan Darat 43,537 6.23
12 Tanah Terbuka/Rusak/Kosong 2,155 0.31
13 Lain - Lain 0 0
Jumlah 698,520 100
B. Potensi Wilayah Kubu Raya
B.1. Perekonomian
PDRB perkapita Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2010 atas dasar harga berlaku sebesar 17.566.983 rupiah
dan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terjadi peningkatan sebesar 16,01%. Pertumbuhan
ekonomi kabupaten Kubu Raya tahun 2010 tercatat sebesar 6,23% sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tahun
2009 yang hanya mencapai 5,87% dan tahun 2008 yang hanya mencapai 5,02%. Sektor yang paling besar
mendongkrak tingginya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kubu Raya tahun 2010 adalah pertumbuhan sektor
bangunan yang mencapai 26,44% dan sektor pengangkutan dan komunikasi yang mencapai 8,02%.
Pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kubu Raya mencapai 6,23%. Angka ini berada di atas
angka pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat yang hanya mencapai 5,35%. Angka pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Kubu Raya berada diurutan kedua di seluruh Kalimantan Barat. Urutan pertama diduduki oleh
Kabupaten Ketapang yang mampu mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7,51%. Sedangkan pertumbuhan
ekonomi terkecil terjadi di Kabupaten Pontianak yang hanya sebesar 2,10%.
Tabel B-1 PDRB Menurut Jenis Lapangan Usaha, 2009-2011 (Juta)
No Lapangan Usaha / Industrial Origin 2009 2010 2011**)
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pertanian / Agriculture 922.399,07 977.880,61 1.039.780,45
2. Pertambangan & Penggalian 18.835,67 20.578,83 22.260,12
Minning And Quarrying
3. Industri Pengolahan 2.154.578,52 2.265.932,13 2.366.766,11
Manufacturing Industries
4. Listrik, Gas & Air Bersih 24.907,95 25.101,02 28.793,80
Electricity, Gas And Water Supply
5. Bangunan / Construction 40.608,81 54.356,77 65.014,39
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 787.238,47 816.002,11 853.946,21
Trade, Restaurant And Hotel
7. Pengangkutan & Komunikasi 382.307,24 438.909,64 514.445,99
Transportation & Communication
8. Keuangan, Persw. & Jasa Perus. 103.459,97 107.979,89 117.262,52
9. Jasa-Jasa / Services 212.982,30 229.911,99 249.759,52
-
Kabupaten KUBU RAYA
2012
Peluang Investasi Daerah 5
PDRB
Product Domestic Regional Bruto (PDRB) Propinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Kubu Raya pada tahun
2009 sebanyak Rp 4.6 Triliun dan tahun 2010 sebanyak Rp 4.9 Triliun serta pada tahun 2011 mencapai Rp 5.25
Triliun.
Tabel B-2 PDRB Tahun 2009-2011 (juta)
No. Keterangan 2009 2010 2011*)
(1) (2) (3) (4) (5)
1. PDRB / GDRB 4.647.308,00 4.936.652,99 5.258.029,11
B.2. Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Pada tahun 2011 penduduk Kabupaten Kubu Raya tercatat sebesar 500.970 jiwa. Jika dibagi dengan luas
wilayah Kubu Raya yang cukup luas yakni 6.985,24 Km2, maka kepadatan penduduk tercatat sebesar 72 jiwa per
Km2. Penyebaran penduduk di Kubu Raya terlihat belum merata dimana kecamatan yang memiliki kepadatan
penduduk terbesar yaitu terdapat di kecamatan Sungai Kakap dengan kepadatan penduduk sebesar 223 jiwa per
Km, Rasau Jaya dengan kepadatan penduduk sebesar 212 jiwa per Km2, kemudian diikuti Kecamatan Sungai Raya
sebesar 202 jiwa per Km. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk yang paling jarang adalah
Kecamatan Terentang yakni 13 jiwa per Km2.
Tabel B-3 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan 2008-2011
No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa)
District 2008 2009 2010 2011
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Batu Ampar 32.008 32.533 33.113 33.660
2. Terentang 9.832 10.011 10.177 10.375
3. Kubu 35.804 36.140 36.469 38.829
4. Teluk Pakedai 18.168 18.467 18.767 19.064
5. Sungai Kakap 97.026 99.084 101.200 103.966
6. Rasau Jaya 22.441 22.960 23.499 24.084
7. Sungai Raya 181.507 184.233 188.014 191.929
8. Sungai Ambawang 62.369 63.404 65.879*) 67.207*)
9. Kuala Mandor B 23.332 23.576 23.852 24.121
JUMLAH 482.487 490.408 500.970 511.235
Tabel B-4 Kecamatan, Luas Area, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Kubu
Raya Propinsi Kalimantan Barat, 2008-2011
No.
Kecamatan Luas
Desa Penduduk Kepadatan Penduduk
Area Population Density
District (km)
Villages Population Per Km Per Desa
Per Village
-
Kabupaten KUBU RAYA
2012
Peluang Investasi Daerah 6
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Batu Ampar 2.002,70 14 33.660 17 2.404
2. Terentang 786,40 9 10.375 13 1.153
3. Kubu 1.211,60 20 36.829 30 1.841
4. Teluk Pakedai 291,90 14 19.064 65 1.362
5. Sungai Kakap 453,17 12 103.966 229 8.664
6. Rasau Jaya 111,07 6 24.084 217 4.014
7. Sungai Raya 929,30 16 191.929 207 11.996
8. Sungai Ambawang 726,10 13 67.207*) 93 5.170
9. Kuala Mandor B 473,00 5 24.121 51 4.824
2011 6.985,24 109 511.235 73 4.690
2010*) 6.985,24 109 500.970 72 4.596
2009 6.985,24 106 490.408 70 4.626
2008 6.985,24 106 482.487 69 4.552
Banyaknya penduduk Kabupaten Kubu Raya berumur 15 tahun ke atas yang merupakan angkatan kerja pada
tahun 2011 adalah 253.598 orang yang terdiri dari 149.399 jiwa laki-laki dan 104.199 jiwa perempuan.
Tabel B-5 Angkatan Kerja di Kabupaten Kubu Raya Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Agustus 2011
Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
SD 74.627 64.386 139.013
SMTP 28.710 14.101 42.811
SMTA Umum 31.287 14.271 45.558
SMTA Kejuruan 9.328 5.326 14.654
Diploma I/II/III/Akademi 1.653 2.947 4.600
Universitas 3.794 3.168 6.962
Jumlah 149.399 104.199 253.598
B.3. Upah Minimum Kabupaten
Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kubu Raya selama lima tahun terakhir dapat dilihat seperti dibawah
ini. Kenaikkan setiap tahun berkisar sebesar 15 %.
Tabel B-6 UMR Kabupaten Kubu Raya, 2006-2011
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Rp 512.000 Rp 560.000 Rp 645.000 Rp 705.000 Rp 802.500 Rp 1.024.500
-
Kabupaten KUBU RAYA
2012
Peluang Investasi Daerah 7
B.4. Infrastruktur
B.4.1. Infrastruktur Jalan
Panjang jalan di wilayah kabupaten Kubu Raya pada tahun 2010 menurut status pengawasan di bagi
menjadi lima, yaitu status pengawasan negara, status pengawasan propinsi, status pengawasan kabupaten,
status pengawasan lokal sekunder, dan status pengawasan non status. Di Kabupaten Kubu Raya hanya ada jalan
dengan status pengawasan kabupaten yaitu sepanjang 500,57 km. Sedangkan bila ditinjau jenis permukaan jalan
dapat dibagi menjadi empat yaitu jenis aspal, jenis kerikil, jenis tanah, dan lainnya. Jika dirinci panjang jalan
berdasarkan jenis permukaannya, yaitu Jalan aspal 224,60 km, jalan kerikil 25,05 km, Jalan tanah 161,90 km, dan
lainnya 88,72 km. Jika ditinjau dari kondisi jalannya, sebagian besar jalan yang ada di Kabupaten Kubu Raya
berada dalam kondisi baik dibandingkan dengan kondisi yang lainnya. Status pengawasan Kabupaten kondisi
jalan dengan status baik sepanjang 175,46 km atau 35,05 persen, sedangkan kondisi sedang dan rusak berturut-
turut adalah 150,75 km atau 30,12 persen dan 102,13 km atau 20,40 persen. Sisanya yaitu sepanjang 72,23 km atau
sebesar 14,43 persen adalah jalan dengan status rusak berat.
Tabel B-7 Panjang Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan
di Kabupaten Kubu Raya 2008-2011 (Kilometer)
No. Jenis Permukaan
2008 2009 2010 2011 Type of Surface
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Aspal / Asphalted 215.060 224.243 224.163 224.163
2. Kerikil / Gravel 23.650 25.050 25.050 25.050
3. Tanah / Soil 140.883 130.95 161.900 196.700
4. Lainnya / Others 84.420 80.720 88.750 96.111
Jumlah / Totals 464.013 460.963 499.863 542.024
Sumber/Source: Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kubu Raya
B.4.2. Infrastruktur Angkutan Udara
Pada tahun 2010 jumlah pesawat yang datang dan berangkat melalui pelabuhan udara Supadio tercatat
sebanyak 18.298 penerbangan atau naik sebesar 2,22% jika dibanding dengan tahun sebelumnya. Begitu juga
dengan penumpang yang berangkat selama tahun 2010 sebanyak 909.564 orang mengalami kenaikan sebesar
14,08% dibanding tahun sebelumnya dan penumpang datang sebanyak 903.342 orang juga mengalami kenaikan
yang cukup significant yaitu sebesar 14,48% dibanding dengan tahun sebelumnya. Secara rata-rata, jumlah
penumpang yang datang di bandara Supadio per bulan sebanyak 75.797 orang sedangkan rata-rata jumlah
penumpang yang berangkat dari bandara Supadio per bulan sebanyak 75.279 orang.
-
Kabupaten KUBU RAYA
2012
Peluang Investasi Daerah 8
Aktifitas bongkar kargo pada tahun 2010 mengalami kenaikan jika dibanding dengan tahun sebelumnya yaitu
sebesar 6,27%. Sedangkan muat kargo mengalami penurunan yang cukup berarti yaitu sebesar 12,91%. Volume
bagasi yang dimuat naik sangat besar yaitu sebesar 168,13% dan bagasi yang dibongkar naik sebesar 5,43%
dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk bongkar muat pos/paket di pelabuhan udara Supadio hanya
ada pada bulan Desember yakni sebanyak 28.544 buah pos/paket yang dibongkar dan 13.917 buah pos/paket
yang dimuat.
B.4.3. Infrastruktur Telekomunikasi
Kabupaten Kubu Raya yang terdiri dari 106 desa dan 9 Kecamatan hampir semuanya dapat mengakses HP.
Dengan semakin luasnya jaringan sinyal ke seluruh daerah di Kabupaten Kubu Raya berdampak positif karena
akses komunikasi kabupaten semakin mudah. Dengan komunikasi yang ada, informasi cepat di akses oleh
masyarakat di daerah kabupaten Kubu Raya pada khususnya. Pada tahun 2010, terdapat 42 media elektronik dan
hiburan yang tersedia di Kabupaten Kubu Raya Empat puluh buah diantaranya berupa warung internet
(internet), enam buah berupa situs internet (web site) dan sisanya berupa stasiun radio. Sedangkan media cetak
yang beredar di Kabupaten Kubu Raya berdasarkan lokasi penerbitnya ada 21 buah, terdiri dari 4 penerbit berada
di Kabupaten Kubu Raya, 3 penerbit di luar Kabupaten Kubu Raya tetapi masih dalam Provinsi Kalimantan Barat
dan 14 penerbit luar Provinsi Kalimantan Barat. Dari 21 media cetak yang beredar di Kabupaten Kubu Raya
tersebut 11 diantaranya adalah surat kabar, 5 berupa tabloid, 6 berupa majalah dan 1 berupa buletin.
B.4.4. Pendidikan
Pada tahun 2010 tercatat bahwa jumlah guru sebanyak 7.014 orang dengan rincian 5.490 (78,27%) mengajar di
sekolah negeri dan sisanya yaitu 1.524 (21,73%) mengajar di sekolah swasta. Hal ini mengindikasikan bahwa secara
umum sebagian besar tenaga guru yang ada di kabupaten Kubu Raya mengajar di sekolah-sekolah negeri. Tetapi
jika kita pilah per tingkat pendidikan, tampak bahwa untuk tingkat pendidikan tenaga guru yang mengajar di
sekolah negeri banyak di tingkat pendidikan SD yaitu berjumlah 3.494 orang, sedangkan terendah ada di tingkat
pendidikan MTS yang tercatat sebanyak 3 orang. Untuk tenaga guru yang mengajar di sekolah swasta, tingkat
pendidikan SMA yang paling banyak yaitu 522 orang. Secara umum berdasarkan status kepegawaian yang
dibedakan menjadi dua yaitu guru tetap dan guru honorer. Untuk guru dengan status guru tetap tercatat
sebanyak 4.700 orang (67,01%), sedangkan sisanya yakni 2.314 orang (32,99%) berstatus sebagai tenaga guru
honorer. Jika dirinci berdasarkan tingkat sekolah untuk status guru tetap terbesar di tingkat Sekolah Dasar (SD)
Negeri sedangkan untuk status guru honorer terbesar pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
B.4.5. Kesehatan
Pada tahun 2010, di Kabupaten Kubu Raya terdapat sebanyak 729 unit fasilitas kesehatan dimana fasilitas
kesehatan yang paling banyak adalah fasilitas kesehatan posyandu sebanyak 349 sedangkan fasilitas kesehatan
-
Kabupaten KUBU RAYA
2012
Peluang Investasi Daerah 9
Rumah Sakit Umum hanya terdapat 2 buah. Adapun banyaknya tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan
yang tercatat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya sebanyak 712 orang yang terdiri dari dokter umum
sebanyak 34 orang atau 4,78%, dokter gigi sebanyak 18 orang atau 2,53%, dokter spesialis sebanyak 7 orang atau
0,98%, sementara perawat dan bidan sebanyak 518 orang atau sekitar 72,75%.
B.4.6. Rumah Ibadah
Rumah ibadah merupakan sarana yang sangat vital bagi setiap pemeluk agama. Banyaknya rumah ibadah
yang tercatat oleh Kantor Kementrian Agama Kabupaten Pontianak tahun 2010 sebanyak 1.201 yang terdiri dari
538 Masjid, 506 Surau, 74 Gereja Katholik, 33 Gereja Protestan, 23 Vihara, 5 Pura, dan 22 Kelenteng.
B.5. Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar
kondisi dan potensi sumber daya alam, sumberdaya manusia, dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya sesuai
dengan Paduserasi RTRWP dan Tata Guna Hutan Kesepakatan yang dipertegas dengan SK Menhutbun No.
259/Kpts-II/2000 yang berada di Kabupaten Kubu seluas 737.7373,33 Ha (83,71 %) terdiri atas 2 (dua) kelompok
yaitu :
a. Kawasan Budidaya Kehutanan Kawasan budidaya kehutanan antara lain: Hutan Produksi, Hutan
Produksi Terbatas, dan Hutan Produksi Konversi, seluas 238.327,34 Ha (27,04 %).
b. Kawasan Budidaya non Kehutanan. Kawasan budidaya non kehutanan seluas 441.481,98 Ha (50,09 %)
yang terdiri dari Pertanian Lahan Kering dan Pertanian Lahan Basah.
Sehubungan dengan investasi yang memerlukan lahan luas, diperlukan arahan lahan yang sesuai dengan fungsi
kawasan tersebut. Untuk kegiatan di bidang perkebunan, transmigrasi, perikanan, dan pertanian lainnya, maka
kawasan Pertanian Lahan Basah (PLB) dan Pertanian Lahan Kering (PLK) yang disarankan, dan masih
dimungkinkan kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK) untuk perluasannya melalui pelepasan kawasan hutan,
sedangkan investasi untuk sektor kehutanan dan pertambangan dicadangkan pada kawasan Hutan Produksi
(HP) dan kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT).
B.5.1. Sektor Pertanian
Pada tahun 2011 di Kalimantan Barat Khususnya kabupaten Kubu Raya, pertanian masih menjadi salah satu sektor
penompang perekonomian. Pada tahun 2011 tanaman padi jumlah produksi sebesar 206.895 ton, mengalami
peningkatan sebesar 9,95% bila dibandingkan dengan tahun 2010. Kenaikkan produksi padi ini disebabkan oleh
kenaikkan luas panen dari 55,796 Ha menjadi 60.694 Ha atau naik sebesar 8,76%.
-
Kabupaten KUBU RAYA
2012
Peluang Investasi Daerah 10
Hasil produksi jagung pada tahun 2011 sebesar 20.218 ton, ubi kayu 6.547 ton, ubi jalar 1.198 ton, kacang tanah 48
ton, kacang kedelai 94 ton.
Tabel B-8 Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Padi Sawah Menurut Kecamatan 2011
No. Kecamatan Luas Rata-rata Produksi
Panen Produksi
Disctrict Area Harvested Yield Rate Production
(Ha) (Kuintal/Ha) (Ton)
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Batu Ampar 11.055 33,75 37.311
2. Terentang 1.016 35,58 3.615
3. Kubu 9.524 32,38 30.836
4. Teluk Pakedai 3.700 33,46 12.380
5. Sungai Kakap 17.913 35,48 63.564
6. Rasau Jaya 3.608 33,98 12.261
7. Sungai Raya 9.242 34,80 32.164
8. Sungai Ambawang 2.009 34,61 6.953
9. Kuala Mandor B 2.038 32,32 6.586
2011 60.105 34,220 205.670
2010 53.770 34,190 183.851
2009 57.160 34,040 194.600
Sumber/Source: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kubu Raya
Tabel B-9 Jumlah Petani, Luas Area Tanaman Perkebunan dan Statusnya 2011
No. Jenis Tanaman
Petani Belum Menghasilkan Tua / Rusak Jumlah
Menghasilkan
Not yet Productive Unproductive Total
Kind of Plant Farmer Productive
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Karet 16.924 9.779 17.398 6.950 34.127
2. Kelapa Dalam
14.387 3.713 29.731 3.059 36.503
3. Kelapa Hibrida
5.868 - 3.385 2.458 5.843
4. Kelapa sawit 752 1.015 20 8 1.035
5. Lada 795 150 143 23 316
6. Kopi 8.882 610 2.845 2.076 5.531
7. Cengkeh 19 2 4 3 9
8. Kakao 197 140 35 55 230
9. Pinang 2.694 312 538 122 972
2011 50.518 15.721 54.099 14.746 84.566
2010 46.997 25.939 62.964 14.415 103.318
2009 55.246 21.350,5 60.841 15.975 98.166,5
2008 52.536 17.317,1 61.994,5 15.151,5 93.924,4
-
Kabupaten KUBU RAYA
2012
Peluang Investasi Daerah 11
B.5.2. Sektor Pertambangan
Tabel B-10 Potensi Pertambangan dan Penggalian Dirinci Menurut Jenis Bahan
Tambang dan Kecamatan di Kabupaten Kubu Raya
No. Kecamatan Jenis Tambang/Galian Keterangan
District Type of Mining
(1) (2) (3) (4)
1. Batu Ampar Andesit/Dasit (AM), -
Granit/Diorit/Granodiorit, -
Gambut -
2. Terentang Pasir Sungai -
3. Kubu Granit, Pasir Sungai -
4. Teluk Pakedai Pasir Kuarsa -
5. Sungai Kakap Gas Methan (CH4) -
6. Rasau Jaya Gambut -
7. Sungai Raya Pasir Sungai, Gambut -
8. Sungai Ambawang Bauksit, Pasir Kuarsa, Gambut -
9. Kuala Mandor B Pasir Sungai - Sumber/Source: Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Pertambangan Kab.kubu Raya
B.6. Kawasan Pengembangan Perkebunan
Kawasan pengembangan perkebunan terdiri atas kawasan perkebunan kelapa sawit, tersebar di seluruh
kecamatan. Kawasan utama perkebunan karet, terdapat di Kecamatan Sungai Raya, Kuala Mandor B dan Sungai
Ambawang. Kawasan utama perkebunan kelapa dalam, terdapat di Kecamatan Sungai Kakap, Teluk Pakedai, dan
Batu Ampar. Kawasan utama perkebunan kopi, terdapat di Kecamatan Sungai Ambawang, Kuala Mandor B, dan
Batu Ampar, dan kawasan utama perkebunan kakao, terdapat di Kecamatan Sungai Raya, Sungai Kakap, dan
Rasau Jaya.
C. Peluang Investasi Hilirisasi Industri Pengolahan Kelapa Sawit di Kabupaten Kubu Raya
Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak sawit dan inti
sawit merupakan salah satu primadona tanaman perkebunan
yang menjadi sumber penghasil devisa non migas bagi Indonesia.
Cerahnya prospek komoditi minyak kelapa sawit dan produk
turunannya dalam perdagangan dunia telah mendorong
pemerintah Indonesia untuk memacu pengembangan areal
perkebunan kelapa sawit dan membuka peluang investasi bagi
industry hulu maupun hilir yang menggunakan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku utamanya.
-
Kabupaten KUBU RAYA
2012
Peluang Investasi Daerah 12
C.1. Profil Investasi
Minyak Kelapa sawit (CPO) setelah melalui pengolahan sangat bermanfaat mulai dari industri makanan hingga
industri kimia. Seperti Industri makanan mentega, shortening, coklat, additive, ice cream, pakan ternak, minyak
goreng, produk obatobatan dan kosmetik, krim, shampoo, lotion, pomade, vitamin and beta carotene juga
memerlukan bahan baku dari hasil pengolahan minyak kelapa sawit. Industri berat dan ringan, industri kulit
(untuk membuat kulit halus dan lentur dan tahan terhadap tekanan tinggi atau temperatur tinggi), cold rolling
and fluxing agent pada industri perak, dan juga sebagai bahan pemisah dari material cobalt dan tembaga di
industri logam juga membutuhkan bahan baku dari hasil pengolahan minyak kelapa sawit. Bahkan minyak sawit
dibutuhkan juga untuk industri kimia seperti detergen, sabun, dan minyak. Begitu banyaknya industry turunan
dari pengolahan kelapa sawit memberikan gambaran bahwa peluang investasi dibidang ini sangat besar.
-
Kabupaten KUBU RAYA
2012
Peluang Investasi Daerah 13
-
Kabupaten KUBU RAYA
2012
Peluang Investasi Daerah 14
C.2. Bahan Baku
Bahan baku Minyak kelapa sawit atau CPO di provinsi Kalimantan Barat tersedia hampir disetiap kabupaten.
Daerah yang memiliki produksi kelapa sawit cukup besar terdapat di Kabupaten Sanggau, Ketapang dan Sintang.
Jumlah produksi kelapa sawit propinsi Kalimantan Barat pada tahun 2011 sebesar 967.626 Ton dengan total lahan
mencapai 880.767 Ha. Untuk Kabupaten Kubu Raya jumlah produksi kelapa sawit per tahun sebesar 23.944 Ton
dengan luas lahan 44.536 Ha.
Tabel C-1 Komoditi Kelapa Sawit Per Kabupaten Tahun 2011
KABUPATEN
LUAS AREAL MENURUT KOMPOSISI TANAMAN (Ha) JUMLAH
LUAS AREAL
(Ha)
JUMLAH PRODUKSI
(Ton/Tahun)
JUMLAH PETANI
(KK) TANAMAN MUDA
TANAMAN MENGHASILKAN
TANAMAN TUA /
RUSAK
Pontianak 5.556 271 0 5.827 437 368
Landak 38.403 21.941 249 60.593 59.25 5.279
Sambas 37.694 22.568 0 60.262 41.147 7.452
Bengkaya 37.132 14.63 0 51.762 32.776 3.559
Singkawang 4.368 1.749 0 6.117 1.925 112
Sanggau 36.941 122.000 2.492 161.433 302.745 30.495
Sekadau 28.112 37.213 0 65.325 90.519 12.084
Sintang 42.825 35.228 0 78.053 104.678 11.288
Melawi 12.209 8.953 0 21.162 29.319 3.202
Kapuas Hulu 26.244 8.976 0 35.220 15.710 1.510
Ketapang 143.577 121.908 0 265.485 260.283 16.891
Kayaong Utara
11.024 13.968 0 24.992 4.893 0
Kubu Raya 33.231 11.305 0 44.536 23.944 762
TOTAL 457.316 420.71 2.741 880.767 967.626 93.002
Sumber : Dinas perkebunan Kalbar
Kabupaten Kubu Raya merupakan Kabupaten yang berpotensi untuk dikembangkan perkebunan maupun
industry skala besar. Dengan letak geografis yang dekat dengan pusat perdagangan, karakteristik perekonomian
yang bersifat agraris-industri, faktor ketersediaan sumber daya manusia yang cukup melimpah dan ketersediaan
Energi listrik dimana PLN memiliki kapasitas terpasang sebesar 325.000.000 VA dan kapasitas terpakai sebesar
45.000.000 VA sangat potensial untuk dikembangkan industri berbasis pertanian.
Pemerintah daerah mendorong peluang investasi ke arah industri hilir kelapa sawit, untuk meningkatkan
pendapatan lokal daerah di Kabupaten Kubu Raya. Perencanaan pengembangan industri hilirisasi kelapa sawit
mendorong pengembangan pelabuhan sebagai alternatif.
-
Kabupaten KUBU RAYA
2012
Peluang Investasi Daerah 15
Tabel C-2 Luas Tanaman dan Jumlah Produksi Kelapa Hibrida dan Kelapa Sawit Menurut Kecamatan di
Kabupaten Kubu Raya 2010
No Kecamatan District
Kelapa Hibrida / Hybrida Coconut
Kelapa Sawit / Oil Palm
Luas Tanaman
Planted Area (Ha)
Produksi Production
(Ha)
Luas Tanaman
Planted Area (Ha)
Produksi Production
(Ha)
1. Batu Ampar 1.753 725 2.776 -
2. Terentang - - - -
3. Kubu 1.353 500 4.125 125
4. Teluk Pakedai 703 78 3.929 1.168
5. Sungai Kakap 1.153 1.790 - -
6. Rasau Jaya 638 325 982 -
7. Sungai Raya 243 5 1.680 -
8. Sungai Ambawang - - 8.120 12.956
9. Kuala Mandor B - - 348 115 Sumber: Dinas Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan Kab. Kubu Raya
C.3. Lahan Pengembangan Industri
Kawasan peruntukan industri terdiri atas kawasan peruntukan industri sedang meliputi Kecamatan Sungai
Raya, Sungai Ambawang, dan Terentang. Bupati Kabupaten Kubu Raya dengan suratnya bernomor 237 tahun
2010 tanggal 26 Agustus 2010 telah memberikan izin usaha perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan
kelapa sawit di Kecamatan Kubu dan Kecamatan Terentang. Adapun areal (netto) yang diberikan seluas
7.535.65. ha sesuai rekomendasi dalam dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). Adapun lokasi
tersebut terletak di Desa Sungai Terus Kecamatan Kubu dan Desa Terentang Hulu Kecamatan Terentang.
C.4. Peluang Pasar Dalam Negeri Dan Luar Negeri
C.4.1 Dalam Negeri
Peningkatan kebutuhan produk turunan dari minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) untuk konsumsi
masyarakat seperti minyak goreng akan terus berjalan seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
Perbandingan produksi dan konsumsi minyak goreng sawit di Indonesia pada saat ini menunjukan bahwa
kebutuhan minyak goreng dalam negeri telah terpenuhi akan tetapi terdapat permasalahan yaitu adanya
disparitas harga di beberapa daerah yang disebabkan sebaran pabrik minyak goreng yang tidak merata
seperti disajikan dalam tabel berikut :
-
Kabupaten KUBU RAYA
2012
Peluang Investasi Daerah 16
Sumber : berbagai sumber, diolah
Disparitas perbedaan harga antar wilayah untuk minyak goreng curah secara rata-rata sebesar 12,6 %, untuk
minyak goreng kemasan lebih tinggi lagi yaitu sekitar 18,5 %. Hal ini menunjukkan bahwa secara nasional
disparitas harga minyak goreng kemasan maupun curah antar wilayah relatif cukup tinggi. Dengan demikian
pendirian pabrik minyak goreng di daerah daerah tertentu masih menjanjikan peluang yang besar.
C.4.2 Luar Negeri
Pada Tahun 2012 minyak CPO diperkirakan akan mempunyai peranan yang penting konsumsinya meningkat
dan menggeser peran minyak nabati lainnya terutama minyak kedele. Saat ini Indonesia menguasai pangsa
pasar ekspor CPO terbesar dunia 64.53%. Sementara Malaysia menguasai pangsa pasar ekspor produk turuan
CPO sebesar 52.35%.
Tabel C-3 Pangsa Produksi dan Konsumsi Minyak Sawit Dunia
Uraian Tahun 1993 - 1997
Tahun 1998 - 2002
Tahun 2003 - 2007
Tahun 2008 - 2012
Total Produksi/(Ton) 15,500,382 20,752,640 25,340,360 29,949,312
Total Konsumsi/(Ton) 15,35,170 20,021,952 25,973,420 29,752,650
Sumber : Oil World
Peluang pasar Indonesia lebih besar dibandingkan dengan Negara lainnya khususnya Malaysia untuk lebih
berkontribusi terhadap kebutuhan pasar dunia dikarenakan lahan yang dimiliki masih cukup luas.
C.5. Besaran Investasi
Kapasitas pabrik yang akan dibuat disesuaikan dengan pasokan bahan baku di Kabupaten Kubu Raya.
Berdasarkan data tahun 2011, Lahan perkebunan Kelapa sawit di Kabupaten Kubu Raya luasnya adalah 11.305
-
Kabupaten KUBU RAYA
2012
Peluang Investasi Daerah 17
Ha. Apabila produktifitas lahan sebesar 15 Ton/Ha maka akan tersedia Kelapa Sawit per tahun sekitar 169.575
Ton. Apabila diasumsikan extraction rate kelapa sawit sekitar 20% maka akan tersedia CPO sekitar 33.915
Ton/tahun. Berdasarkan bahan baku CPO yang tersedia di Kabupaten Kubu Raya maka Pendirian pabrik
minyak goreng dengan bahan baku CPO sebanyak 100 Ton per hari memungkinkan untuk didirikan.
Menghitung besaran investasi yang diperlukan bagi pendirinan pabrik turunan dari Minyak Kelapa Sawit
diperlukan beberapa assumsi sebagai berikut :
Luas Lahan Pabrik : 4 6 Ha
Kapasitas Pabrik : 100 Ton CPO/hari
Jam Kerja Pabrik : 20 jam/hari atau 300 Hari dalam setahun.
Harga CPO Mentah : $ 806 /Ton
Harga RBD Olein : $ 972 /Ton
Harga RBD Stearin : $ 941 /Ton
1 Dolar : Rp 9300
Berdasarkan teori balance Masa Maka dari 100 % CPO akan dihasilkan 72,4% RBD Olein (Minyak goring), 23,1 % RBD
Stearin dan 4,5 % Palm Fatty Acid Destillation (PFAD).
Biaya Produksi Jumlah Satuan Biaya/Tahun ( US $)
Bahan Baku CPO 1,500,000 Ton/Tahun 1,209,000,000
Tenaga Kerja 150 Orang 483,871
Overhead Pabrik 10 % 2,740,343
Jumlah
1,212,224,214
Jumlah Produksi Jumlah Satuan Hasil
Produksi/Tahun (US $)
RBD Olein 1,080,000 Ton/Tahun 1,049,760,000
RBD Stearin 345,000 Ton/Tahun 324,645,000
Jumlah
1,374,405,000
Kapasitas Produksi Satuan Keuntungan /
Tahun (Rupiah)
100 Ton/hari 780,140,100
1,000 Ton/hari 277,668,110,100
2,500 Ton/hari 739,148,060,100
5,000 Ton/hari 1,508,281,310,100
-
Kabupaten KUBU RAYA
2012
Peluang Investasi Daerah 18
Estimasi Besaran Investasi
Komponen Biaya Jumlah Satuan Jumlah (US $ )
A Proyeksi Biaya Tetap Investasi
13,791,713
1 Biaya Pra Operasional 1 Plant 137,933
2 Biaya Langsung
13,003,600
Lahan & Persiapan Lahan 250,000 m2 863,362
Bangunan 1 Plant 1,737,723
- Bangunan produksi
987,709
- Bangunan Kantor
235,720
- Laboratorium
32,143
- Workshop
321,438
- Lain-lain (rumah pompa)
160,713
Mesin dan Peralatan Utama
8,701,875
- Unit Refinery Plant 1 set 3,320,100
- Unit Fractionation Plant 1 set 2,249,100
- Water Cooling Plant 1 set 267,750
- Waste Water Treatment 1 set 80,325
-Tangki penyimpanan 1 set 2,784,600
Mesin dan Peralatan Pembantu 1 Plant 1,700,640
- Boiler,pompa,kompresor dll
3 Biaya tidak Langsung 1 Plant 650,180
-engineering & Supervisi
-Biaya konstruksi dan kontraktor profit
-Biaya tak terduga
B Proyeksi Modal Kerja
14,848,887
TOTAL BIAYA INVESTASI 28,640,600