potensi pariwisata bangunan tua dan bersejarah di kota medan (autosaved)

9
BAB 1 PENDAHULUAN 1.Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan nerara yang mempunyai banyak potensi pariwisata dari budaya , fenomena alam dan lainnya ,sektor pariwisata nyatanya sangat membantu perekonomian diindonesia sebagai sumber devisa untuk negara, dilain sisi pariwsata juga menciptakan keaneka ragaman profesi atau dapat memperdayakan masyarakat Indonesia, sayangnya dewasa ini banyak potensi pariwisa di Indonesia yang kurang di ekxplore secara maksimal contohnya adalah bangunan bangunan tua di kota medan . Kota Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia berpenduduk sangat heterogen dengan kehidupan multikulturalnya yang sudah dikenal sejak ibukota Provinsi Sumatera Utara ini berdiri pada pertengahan abad ke-16. Pola kehidupan plural sejak pra-Indonesia seperti itu tercermin juga dalam kebudayaan fisik kotanya melalui ratusan bangunan bersejarah tinggalan kolonial yang sangat menarik, yang saat ini dapat disaksikan terutama dalam berbagai fungsi baru seperti rumah tinggal, kantor, hotel, rumah toko, tempat peribadatan, rumah sakit, dan sekolah. Secara estetika, bangunan tersebut pada umumnya merupakan paduan gaya, desain, dan arsitektur Melayu, Belanda, India, Inggris, dan Cina, sebagai akumulasi dan kristalisasi sejarah Kota Medan sendiri, yang dapat ditelusuri sejak era penanaman tembakau Deli di Sumatera Timur pada tahun 1863.

Upload: endrogel

Post on 11-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

deskripsi ttg potensi parwisata sejarah medan

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN1.Latar Belakang MasalahIndonesia merupakan nerara yang mempunyai banyak potensi pariwisata dari budaya , fenomena alam dan lainnya ,sektor pariwisata nyatanya sangat membantu perekonomian diindonesia sebagai sumber devisa untuk negara, dilain sisi pariwsata juga menciptakan keaneka ragaman profesi atau dapat memperdayakan masyarakat Indonesia, sayangnya dewasa ini banyak potensi pariwisa di Indonesia yang kurang di ekxplore secara maksimal contohnya adalah bangunan bangunan tua di kota medan .Kota Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia berpenduduk sangat heterogen dengan kehidupan multikulturalnya yang sudah dikenal sejak ibukota Provinsi Sumatera Utara ini berdiri pada pertengahan abad ke-16. Pola kehidupan plural sejak pra-Indonesia seperti itu tercermin juga dalam kebudayaan fisik kotanya melalui ratusan bangunan bersejarah tinggalan kolonial yang sangat menarik, yang saat ini dapat disaksikan terutama dalam berbagai fungsi baru seperti rumah tinggal, kantor, hotel, rumah toko, tempat peribadatan, rumah sakit, dan sekolah. Secara estetika, bangunan tersebut pada umumnya merupakan paduan gaya, desain, dan arsitektur Melayu, Belanda, India, Inggris, dan Cina, sebagai akumulasi dan kristalisasi sejarah Kota Medan sendiri, yang dapat ditelusuri sejak era penanaman tembakau Deli di Sumatera Timur pada tahun 1863.Dasar teori Pariwisata merupakanPariwisata harus mempunyai sapta pesona yaitu :1. 1. AMAN~ Suatu kondisi lingkungan destinasi wisata yang memberi rasa tenang, bebas dari rasa takut dan kecemasan wisatawan.~ Daerah tujuan wisata dengan lingkungan yang membuat nyaman wisatawan dalam melakukan kunjungan.~ Menolong, melindungi, menjaga, memelihara, memberi dan meminimalkan resiko buruk bagi wisatawan yang berkunjung.2. TERTIB~ Destinasi yang mencerminkan sikap disiplin, teratur dan profeional, sehingga memberi kenyamanan kunjungan wisatawan.~ Ikut serta memelihara lingkungan~ Mewujudkan Budaya Antri~ Taat aturan/ tepat waktu~ Teratur, rapi dan lancar3. BERSIH~ Layanan destinasi yang mencerminkan keadaan bersih, sehat hingga memberi rasa nyaman bagi kunjungan wisatawan~ Berpikiran positif pangkal hidup bersih~ Tidak asal buang sampah/ limbah~ Menjaga kebersihan Obyek Wisata~ Menjaga lingkungan yang bebas polusi~ Menyiapkan makanan yang higienis~ Berpakaian yang bersih dan rapi4. SEJUK~ Destinasi wisata yang sejuk dan teduh akan memberikan perasaan nyaman dan betah bagi kunjungan wisatawan.~ Menanam pohon dan penghijauan~ Memelihara penghijauan di lingkungan tempat tinggal terutama jalur wisata~ Menjaga kondisi sejuk di area publik,restoran, penginapan dan sarana fasilitas wisata lain5. INDAH~ Destinasi wisata yang mencerminkan keadaan indah menarik yang memberi rasa kagum dan kesan mendalam wisatawan.~ Menjaga keindahan obyek dan daya tarik wisata dalam tatanan harmonis yang alami~ Lingkungan tempat tinggal yang teratur, tertib dan serasi dengan karakter serta istiadat lokal~ Keindahan vegetasi dan tanaman peneduh sebagai elemen estetika lingkungan6. RAMAH TAMAH~ Sikap masyarakat yang mencerminkan suasana akrab, terbuka dan menerima hingga wisatawan betah atas kunjungannya~ Jadi tuan rumah yang baik & rela membantu para wisatawan~ Memberi informasi tentang adat istiadat secara spontan~ Bersikap menghargai/toleran terhadap wisatawan yang datang~ Menampilkan senyum dan keramah-tamahan yang tulus.~ Tidak mengharapkan sesuatu atas jasa telah yang diberikan7. KENANGAN~ Kesan pengalaman di suatu destinasi wisata akan menyenangkan wisatawan dan membekas kenangan yang indah, hingga mendorong pasar kunjungan wisata ulang~ Menggali dan mengangkat budaya lokal~ Menyajikan makanan/ minuman khas yang unik, bersih dan sehat~ Menyediakan cendera mata yang menarikTUJUAN :1. Mahasiswa dapat menganalisis persoalan yang ada pada pengembangan pariwisata di suatu wilayah di indonesia 2. Penerapan mata kuliah ilmu pariwisata.MANFAAT1. Mahasiswa terbiasa dalam melakukan penelitian2. Mahasiswa terbiasa menganalisis denganterjun langsung kelapangan.

Potensi pariwisata bangunan tua dan bersejarah di kota medanKEUNTUNGAN YANG DAPAT DIAMBIL DARI SEKTOR PARIWISATA Apabila pelestarian situs situs bersejarah akan menguntung semua pihak terutama masyarakat dan tidak hanya menguntungkan kaum kapitalis saja yang merongrong semua asset asset sejarah yang pada akhirnya digunakan untuk keuntungan pribadi.Dinegara Negara lain seperti venesia, italia, vatikan, prancis, pariwisatanya bergelut dari pariwita penjualan nilai ekstetika sejarah yang masih terjaga dikota tersebut, banyak turis turis mancanegara dimana Negara tersebut menjadi kunjungan favorit HAMBATAN YANG TIMBUL Namun, di tengah semangat upaya pelestarian budaya dan industrialisasi pariwisata, fenomena paradoksal tak terhindarkan terjadi karena, dalam kenyataannya, satu persatu bangunan bersejarah di Kota Medan dirubuhkan dan diganti dengan bangunan modern. Perubuhan relatif begitu mudahnya terjadi di tangan pemilik baru bangunan bersejarah, yaitu para pengusaha, yang sangat dekat dengan kekuasaan, sehingga bangunan modern yang menggantikan hampir selalu terkait dengan kepentingan bisnis, seperti supermarket, mall, plaza, dan sebagainya. Tidak mengherankan, meskipun telah dikeluarkan Perda No. 6 Tahun 1988 tentang Perlindungan Bangunan dan Lingkungan yang Bernilai Sejarah di Kota Medan yang mencakup 42 bangunan dan dua kawasan yang harus dilestarikan, penghancuran bangunan bersejarah tetap saja berlangsung. LSM Badan Warisan Sumatera (BWS) melaporkan, di wilayah Pemkot Medan, sudah ada puluhan bangunan tua yang dihancurkan padahal sekitar 400 bangunan lagi belum dimasukkan dalam Perda (detik.com, 26 Oktober 2004).Dalam catatan Kompas (27 Oktober 2004), sejak adanya Perda tersebut, puluhan bangunan bersejarah yang dihancurkan di antaranya mencakup tempat pengadilan kerajaan Kerapatan Adat Deli, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Medan (1999) di Jalan Cut Mutia yang kemudian menjelma menjadi tiga pintu rumah tinggal (1989), Mega Eltra (2002) di Jalan Brigjen Katamso, sembilan rumah panggung di Jalan Timur, dan puluhan bangunan bersejarah di Jalan Kesuma. Terakhir, pada tahun 2004, Eks Bank Modern di Jalan Ahmad Yani (dibangun 1929) dihancurkan dan kemudian menjadi lima ruko berlantai 5 dan Kompleks perkantoran Perusahaan Perkebunan Sipef (PT Tolan Tiga) di persimpangan antara Jalan S. Parman dan Jalan Zainul Arifin (dibangun 1920) mengalami nasib yang sama yang akhirnya menjadi Cambridge Condominium.Dengan itu, Kota Medan nanti diasumsikan akan kehilangan karakter utama dan identitas historisnya yang terkait dengan aesthetics of a city. Dominasi konstruksi peninggalan Belanda yang menjadi ciri bangunan bersejarah hanya akan menjadi cerita dan kenangan yang indah dan tidak akan bisa disaksikan lagi oleh generasi-generasi yang akan datang padahal bangunan bersejarah sebagai estetika kota itulah Kota Medan! Sejalan dengan itu, perubuhan bangunan bersejarah bertentangan dengan pelestarian budaya dan upaya industrialisasi pariwisata berbasis bangunan bersejarah yang akhir-akhir ini mulai digalakkan, yang berarti secara sistematis mematikan semangat kewirausahaan sektor-sektor kecil-informal terkait pariwisata dan, sebaliknya, mendukung kapitalisme kota melalui pembangunan supermarket dan sejenisnya yang berskala besar dan hanya menguntungkan pemodalnya secara sepihak tetapi bukan masyarakat kebanyakan. salah satu solusi yang dapat saya lihat dalam permasalahan ini adalah dengan cara menciptakan dan mewujudkan pariwisata dibidang historical medan sendiri, karna hal ini dapat diasumsikan dapat menciptakan keseriusan kita dalam menjaga sejarah .

BEBERAPA POTENSI PARIWISATA DI KAWASAN 2.TJONG A FIE Rumah milik Tjong A Fie dengan gerbang bertembok tinggi kuning lembut yang dilengkapi sepasang kaligrafi besar di kanan-kirinya, beraksen kayu, serta beratap khas bangunan Cina ini menjadi sangat kontras diantara deretan ruko-ruko yang dihuni oleh warga keturunan Tionghoa.Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan. Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan. Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong, Kabupaten Maizen, di Desa Sukaou, Tiongkok, pada 1860 lalu. Dia datang ke Medan dari Meixian, Guandong, pada 1875. Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900, lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan). Dia adalah jutawan pertama di Sumatera.Rumah megah milik saudagar terkenal dari Cina yang telah berusia ratusan tahun dan terdiri atas 35 ruangan ini juga dijadikan cagar budaya. Uniknya, tak hanya kental dengan arsitektur bergaya khas Cina saja, rumah ini juga memasukkan unsur budaya Eropa pada pilar dan jeruji khas budaya Melayu.Dengan bantuan guide, Anda akan diajak berkeliling menyaksikan tata ruang yang otentik, sampai barang-barang asli peninggalan keluarga Tjong A Fie, seperti perabotan antik, koleksi keramik Cina kuno, dan koleksi baju asli mendiang Nyonya Tjong A Fie yang dihiasi manik-manik cantik.