potensi pasar tradisional barambang dalam ......potensi pasar tradisional barambang dalam...
TRANSCRIPT
POTENSI PASAR TRADISIONAL BARAMBANG DALAM
MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN SINJAI BORONG
KABUPATEN SINJAI
SKRIPSI
OLEH
USMAR 105710215715
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 2019
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan
atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusunan skripsi
yang berjudul “ANALISIS POTENSI PASAR TRADISIONAL BARAMBANG DALAM
MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN SINJAI BORONG
KABUPATEN SINJAI” ini dapat diselesaikan guna memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan pendidikan pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis sangat menyadari bahwa keberhasilan dalam perkuliahan dan juga
dalam penyelesaian skripsi ini, selain karena ketekunan penulis dan juga atas
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis patut menghaturkan
ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya, terutama kepada kedua orang tua,
ayahanda : Saleng semoga kebaikan yang penulis lakukan menjadi amal ibadah
untuknya. dan Ibunda : Nikma, yang telah berkorban dengan kesabaran dan
keikhlasan mencurahkan perhatian, membimbing dan mendidik serta meberikan
nasihat dan doa restu kepada penulis sejak kecil hingga menjadi manusia yang
dewasa
Secara khusus penulis ingin penyampaikan terimakasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Prof. Rahman Rahim, SE., M.Si,. Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar beserta Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Ismail Rasolung,SE.,MM Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar beserta Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
3. Ibu Asriati, SE., M.Si. Selaku dosen Pembimbing I,dan Bapak Dr.Muchriadi
Muchran,S.kom., MM. Selaku dosen pembimbing II Terima kasih atas segala
bimbingan, ajaran, dan ilmu-ilmu baru yang penulis dapatkan dari selama
penyusunan skripsi ini. Dengan segala kesibukan masing-masing dalam
pekerjaan maupun pendidikan, masih bersedia untuk membimbing dan
menuntun penulis dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih dan mohon maaf
bila ada kesalahan yang penulis telah lakukan.
4. Ibu HJ. Naidah, SE., M.Si Selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar,
5. Bapak Asdar, SE., M.Si Selaku Sekertaris Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
6. Seluruh dosen Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah berkenan
memberi kesempatan, membina, serta memberikan kemudahan kepada
penulis dalam menimba ilmu pengetahuan sejak awal kuliah sampai dengan
penyelesaian skripsi ini.
7. Seluruh staf akademik dan tata usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar, terimakasih atas kesabarannya dalam memberikan
pelayanan.
8. Bapak BUKHARI selaku kepala Desa Barambang telah memberi kemudahan
selama proses penelitian yang dilakukan oleh penulis...
9. Teman-teman Himpunan Mahasiswa jurusan Ekonomi Pembangunan angkatan
2015 terima kasi telah menjadi teman berjuang dikepengurusan dan teman
diskusi
13. Teman-teman EP 15 B terimakasih atas doa dan nasehat yang
kalian berikan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan
manfaat. Penulis pun berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
semoga Allah SWT memberi lindungan bagi kita semua.
Makassar, 9 November 2019
Usmar
ABSTRAK
Potensi Pasar Tradisional Barambang Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai, Skripsi Program Studi Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makasssar. Dibimbing oleh
Pembimbing I ibu Asriati, dan Pembimbing II bapak Dr. Muchriadi Muchran,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pasar tradisonal barambang dalam
meningkatkan ekonomi masyarakat di kecamatan sinjai borong kabupaten sinjai. Jenis penelitian
ini adalah kualitatif. Metode pengumpulan data melalui studi observasi, wawancara dan
dokumentasi langsung di pasar barambang kecamatan sinjai borong, adapun informan dalam
penelitain ini adalah Kepala desa barambang, pedagang di pasar tradisonal barambang dan
pembeli. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa pasar tradisional barambang berpotensi
meningkatkan ekonomi masyarat di kecamatan sinjai borong, adapun potensinya yaitu pertama
harga barang murah, produk yang bervariasi dan lokasi yang strategis. Adanya pasar tradisional Barambang ini terjadi peningkatan ekonomi masyarakat dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat dikcamatan sinjai borong terutama didesa Barambang.
Kata kunci : Potensi, Pasar Tradisional, Ekonomi, Masyarakat
ABSTRACT
The Potential of Barambang Traditional Market in Improving Community Economy in
Sinjai Borong Subdistrict, Sinjai Regency, Thesis of Economic Development Study Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makasssar. Supervised by
Advisor I Mrs. Asriati, and Advisor II, Dr. Muchriadi Muchran,
This study aims to determine the potential of the traditional barambang market in
improving the community's economy in the Sinjai Borong sub-district of Sinjai. This type of research is qualitative. The method of collecting data is through observation studies, interviews
and direct documentation in the barinj market in Sinjai Borong sub-district, while the informants in
this research are the village head of Barambang, traders in the traditional barambang market and
buyers.
The results of this research can be seen that the traditional market of Barambang has the
potential to increase the community economy in the Sinjai Borong sub-district, while the potential is firstly the price of cheap goods, varied products and strategic locations. The existence of the
traditional Barambang market has led to an increase in the community's economy and has
encouraged the economic independence of the people in the Sinjai Borong sub-district, especially
in the village of Barambang. Keywords: Potential, Traditional Markets, Economy, Society
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN JUDUL ===.====================.. ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ===================.. iii
HALAMAN PESETUJUAN====================.. iv
HALAMAN PENGESAHAN ====================. v
KATA PENGANTAR ======================== vi
ABSTRAK ============================. vii
DAFTAR ISI ===========================. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR =======================... x
I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ======================.. 1
B. Rumusan Masalah ===================== 5
C. Tujuan Penelitian =====================. 5
D. Manfaat Penelitian=================== 5
II TINJAUAN PUSTAKA ===================== 6
A. Pengertian Pasar == ================== 6
B. Pengertian Pasar Tradisional dan Kriterianya��������.. 7
C. Struktur Pasar====================== 10
D. Bentuk Campur Tangan Pemerintah============= 11
E. Persaingan ========================. 12
F. Peningkatan Ekonomi ...................................................................... 13
G. Intervensi Pasar Dan Regulasi Harga ==========........ 13
H. Tinjauan Empiris =====================... 18
I. Kerangka Konsep =====================.. 22
III METODE PENELITIAN =====================... 24
A. Jenis & Pendekatan Penelitian ================ 24
B. Fokus Penelitian =====================.. 24
C. Lokasi & Waktu Penelitian =================. 24
D. Sumber Data ======================= 24
E. Teknik Pengumpulan Data ================ 25
F. Metode Analisa Data ===================.. 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN =========.. 26
A. Profil Kabupaten Sinjai =================== 26
B. Penelitiann Dan Pembahasan ===============... 35
BAB V PENUTUP ========================. 44
A. Kesimpulan ======================== 45
B. Saran ==========================.. 45
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 46
LAMPIRAN ============================. 47
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Luas wilayah di Kecamatan Sinjai Borong 28
Tabel 4.2 Pertumbuhan penduduk berdasarkan jenis kelamin 29
Tabel 4.3 Banyaknya Penduduk di rinci per Desa/Kelurahan
tahun 2017 30
Tabel 4.4 Banyaknya sekolah/ruang belajar dikecamatan sinjai
borong Tahun 2018 32
Tabel 4.5 Banyaknya Masyarakat Dikecamatan Sinjai Borong
Yang Menganut Agama Islam 33
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan nasional yang dilaksanakan bangsa Indonesia
merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan
pembangunan yakni terciptanya kesejahteraan masyarakat sesuai dengan
Undang-Undang Dasar dan Pancasila sila ke lima. Pembangunan daerah
merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Pembangunan
daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan,
kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan
kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan
manusia.
Penciptaan lapangan berusaha terdapat pula di pasar. Pasar sudah
menjadi bagian yang melekat dari kehidupan bermasyarkat. Sebagian orang
bahkan menggantungkan perkerjaan sehari-hari dari pasar. Maka dari itu,
keberadaan pasar sangatlah vital bagi masyarakat serta bagi perekonomian.
Dalam kegiatan sehari-hari pasar bisa diartikan sebagai tempat bertemunya
pembeli dan penjual. Namun dalam bidang ekonomi, pasar tidak diartikan
sebagai tempat, namun lebih mengutamakan pada kegiatan jual beli tersebut.
Tidak hanya itu pasar juga merupakan penunjang peningkatan anggaran
pendapatan daerah. sehingga keberadaan pasar dalam lingkungan
masyarakat sangat dibutuhkan baik itu pasar tradisional maupun pasar
modern.
1
2
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur,
hubungan sosial dan infrastruktur tempat usaha menjual barang, jasa, dan
tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang
dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini
merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang
memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat
penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang
mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang
untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua
belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi
jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang
diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan
di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat
perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum
menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar
untuk obat-obatan terlarang.
Konsep Pasar Dalam Ilmu Ekonomi adalah setiap struktur yang
memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan
informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang disebut dengan transaksi.
Pasar terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi
harganya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah
melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar
penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual.
Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi
3
sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang
diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau
kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk
memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang.
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli
serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan
biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios
atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu
pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-
bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian
barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual
kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan
di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar
memudahkan pembeli untuk mencapai pasar, Pasar tradisional harus tetap
dijaga keberadaannya sebab ia adalah representasi dari ekonomi rakyat,
ekonomi kelas bawah, serta tempat bergantung para pedagang skala kecil-
menengah. Pasar tradisional merupakan tumpuan bagi para petani, peternak,
atau produsen lainnya selaku pemasok.
Salah satu pasar tradisional Indonesia terdapat di Kecamatan Sinjai
Borong Kabupaten Sinjai yaitu pasar Barambang yang terletak di Desa
Barambang, Pasar Barambang merupakan pasar tradisonal yang pada
mulanya hanya dimukim oleh beberapa penjual dan pembeli namun seiring
dengan perkembangan zaman, saat ini pasar Barambang dijadikan sebagai
pasar tradisional yang gemar dikunjungi oleh masyarakat karena lokasi pasar
4
yang sangat startegis karena berbatasan dengan Kecamatan Sinjai Barat hal
inilah yang menyebabkan sebagian masyarakat sinjai barat turut berbelanja
dan berjualan di pasar ini. Nama Pasar ini sendiri diambil dari nama desa itu
sendiri yakni desa barambang.
Pasar Barambang sendiri beroprasi satu kali seminggu, Berdagang di
pasar ini dimulai pada waktu subuh sampai pukul 10.00 pagi, di pasar ini kita
dapat menemukan berbagai macam kebutuhan rumah tangga. Dan harga yang
ditawarkan pun masih relatif lebih murah dari pada pasar-pasar yang lebih
modern. Harga yang ditawarkan relatif lebih murah karena para pedagang
menawarkan barang-barang yang dibeli langsung dari pihak pemasok yang
kemudian ditawarkan kepada pembeli di pasar ini.
Berdagang di pasar Barambang merupakan sebuah usaha dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat seperti menjual kebutuhan sehari-
hari, bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging,
pakaian, sandal, warung, jasa parut kelapa, kue-kue dan barang-barang
lainnya. Dengan adanya usaha yang demikian diharapkan untuk
memungkinkan masyarakat dalam menciptakan kondisi ekonomi yang lebih
baik dari sebelumnya. Terutama dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Agar
pencapaian ini dapat dilakukan secara maksimal maka dianggap perlu
menggali potensi yang ada untuk dikembangkan lebih jauh.
Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk mengangkat
judul: “Analisis Potensi pasar tradisional barambang dalam peningkatan
ekonomi masyarakat di Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai”
5
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Potensi Pasar Tradisional Barambang Dalam
Meningkatkan Ekonomi Masyarakat.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Potensi Pasar Tradisional Barambang dalam
meningkatkan ekonomi masyarakat dikecamatan sinjai borong.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan ilmu ekonomi
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti, penelitian ini menghasilkan pemahaman terhadap
Potensi pasar tradisonal sebagai bahan rujukan penelitian lanjutan.
b. semoga penelitian ini bisa memberikan manfaat bagi kajian Ilmu
Ekonomi dan sumber informasi serta rujukan bagi mahasiswa
ekonomi pembangunan yang membuat laporan sejenis.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pasar
Pasar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti tempat
orang berjual beli. Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang
memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu, serta mau dan mampu turut
dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Semula,
istilah pasar menunjukkan tempat dimana penjual dan pembeli berkumpul
untuk bertukar barang-barang mereka, misalnya dialun-alun. Dalam Ilmu
ekonomi pengertian pasar tidak harus dikaitkan dengan suatu tempat
yang dinamakan pasar dalam pengertian sehari-hari. Suatu pasar dalam
ilmu ekonomi adalah dimana saja terjadi transaksi antara penjual dan
pembeli.
Pasar adalah tempat atau keadaan yang mempertemukan antara
permintaan (pembeli) atau penawaran (penjual) untuk setiap jenis barang,
jasa atau sumber daya. Pembeli meliputi konsumen yang membutuhkan
barang dan jasa, sedangkan bagi industri membutuhkan tenaga kerja,
modal dan barang baku produksi baik untuk memproduksi barang maupun
jasa. Penjual termasuk juga untuk industri menawarkan hasil prosuk atau
jasa yang diminta oleh pembeli. Pekerja menjual tenaga dan keahliannya,
pemilik lahan menjual atau menyewakan asetnya, sedangkan pemilik
6
7
Dari pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa pasar
sekarang ini tidak hanya berupa tempat untuk berjual beli tetapi keadaan
dimana saja yang mempertemukan antara permintaan (pembeli) atau
penawaran (penjual) untuk setiap jenis barang, jasa atau sumber daya.
Pasar secara fisik adalah tempat pemusatan beberapa pedagang
tetap dan tidak tetap yang terdapat pada suatu ruangan terbuka atau
tertutup atau sebagian terbuka atau sebagian bahu jalan. Selanjutnya
pengelompokan para pedagang eceran tersebut menempati bangunan-
bagunan dengan kondisi bangunan temporer, semi permanen ataupun
permanen
Secara sosiologis dan kultural, makna filosofis sebuah pasar tidak
hanya merupakan arena jual beli barang atau jasa, namun merupakan
tempat pertemuan warga untuk saling berinteraksi sosial atau melakukan
diskusi informal atas permasalahan kota.
B. Pengertian Pasar Tradisional dan Kriterianya
1. Pengertian pasar tradisional
Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 112 tahun 2007
mendefinisikan Pasar tradisional sebagai pasar yang dibangun dandikelola
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara
dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan
tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang dimiliki/dikelola
oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat
8
atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual
beli barang dagangan melalui tawar menawar.
Menurut menteri perdagangan Republik Indonesia Nomor 53 tahun
2008 tentang Pedoman dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
Perbelanjaan dan toko Modern. definisi pasar adalah area tempat jual beli
barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai
pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat
perdagangan maupun sebutan lainnya, sedangkan pasar tradisional
adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah, Swasta,Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah
termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko,
kios, los dan tenda yang dimiliki/ dikelola oleh pedagang kecil,
menengah,swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil,
modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar
menawar.
Pasar Tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan
pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara
langsung, bangunannya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran
terbuka yang dibuka penjual maupun suatu pengelola pasar. Pada pasar
tradisional ini sebagian besar menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-
bahan makanan berupa ikan, buah, sayur sayuran, telur, daging, kain,
barang elektronik, jasa, dll. Selain itu juga menjual kue tradisional dan
makanan nusantara lainnya.
9
Sistem yang terdapat pada pasar ini dalam proses transaksi adalah
pedagang melayani pembeli yang datang ke stan mereka, dan melakukan
tawar menawar untuk menentukan kata sepakat pada harga dengan
jumlah yang telah disepakati sebelumnya. Pasar seperti ini umumnya
dapat ditemukan di kawasan permukiman agar memudahkan pembeli untuk
mencapai pasar. Pasar tradisional biasanya ada dalam waktu sementara
atau tetap dengan tingkat pelayanan terbatas.
2. kriteria pasar tradisional
Adapun kriteria pasar tradisional menurut peraturan dalam
negeri adalah sebagai berikut:
a. Pasar tradisional dimiliki, dibangun dan atau dikelola oleh pemerintah
daerah.
b. Adanya sistem tawar menawar antara penjual dan pembeli. Tawar
menawar ini adalah salah satu budaya yang terbentuk di dalam pasar.
Hal ini yang dapat menjalin hubungan sosial antara pedagang dan
pembeli yang lebih dekat.
c. Tempat usaha beragam dan menyatu dalam lokasi yang
sama.Meskipun semua berada pada lokasi yang sama, barang
dagangan setiap penjual menjual barang yang berbeda-beda. Selain
itu juga terdapat pengelompokan dagangan sesuai dengan jenis
dagangannya seperti kelompok pedagang ikan, sayur, buah, bumbu,
dan daging.
d. Sebagian besar barang dan jasa yang ditawarkan berbahan lokal.
Barang dagangan yang dijual di pasar tradisonal ini adalah hasil bumi
10
yang dihasilkan oleh daerah tersebut. Meskipun ada beberapa
dagangan yang diambil dari hasil bumi dari daerah lain yang berada
tidak jauh dari daerah tersebut namun tidak sampai mengimport hingga
keluar pulau atau negara.
C. Struktur Pasar
Struktur pasar merupakan penggolongan pasar berdasarkan
strukturnya. Dibagi kedalam beberapa bagian yaitu:
1. Pasar persaingan sempurna : Jenis pasar dengan jumlah penjual dan
pembeli yang banyak dan produk yang dijual bersifat homogen.
Persaingan akan terjadi apabila penjual dan pembeli dalam jumlah
besar mengadakan saling hubungan secara aktif dengan maksud
memaksimumkan keuntungan dan kepuasan atas dasar harga-harga
yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan.
2. Pasar persaingan tidak sempurnayang terdiri atas:
a. Pasar monopoli: Hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
b. Pasar oligopoli: Pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai
oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari
dua tetapi kurang dari sepuluh.
c. Pasar duopoli: Memiliki karakteristik yang sama dengan oligopoli,
namun pada Pasar duopoli hanya ada dua perusahaan.
d. Pasar persaingan monopolistik Bentuk pasar di mana terdapat
banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki
perbedaan dalam beberapa aspek.
11
e. Pasar monopsoni Jenis pasar dimana hanya ada satu pembeli.
f. Pasar oligopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang
dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan
yang bertindak sebagai konsumen.
D. Bentuk Campur Tangan Pemerintah
Pemerintah memiliki kewenangan dalam memperbaiki mekanisme
pasar jika terjadi kegagalan. Campurtangan pemerintah mempunyai
beberapa tujuan penting seperti yang dinyatakan dibawah ini:
1) Mengawasi agar eksternalisasi kegiatan ekonomi yang merugikan dapat
dihindari atau akibat buruknya dapat dikurangi.
2) Menyediakan barang publik yang cukup sehingga masyarakat dapat
memperoleh barang tersebut dengan mudah dan dengan biaya yang
murah.
3) Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-
perusahaan yang besar yang dapat mempengaruhi pasar, agar
mereka tidak mempunyai kekuasaan monopoli yang merugikan
khalayak ramai.
4) Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan
penindasan dan ketidaksetaraan di dalam masyarakat.
5) Memastikan agar kegiatan ekonomi yang dapat diwujudkan dengan
efisien.
Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi dapat dibedakan
dalam tiga bentuk :
1) Membuat dan melaksanakan peraturan perundang-undagan
12
2) Secara langsung melakukan beberapa kegiatan ekonomi (membuat
perusahaan)
3) Melakukan kebijakan fiskal dan moneter.
E. Persaingan
Dijan Widijowati (2012) dalam bukunya hukum dagang menjelaskan
larangan untuk bekerja sama mempengaruhi harga dengan mengatur
produksi dan atau dengan pemasaran suatu barang yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan persaingan usaha yang
tidak sehat. Selain itu hal-hal yang tidak diperkenankan adalah sebagai
berikut:
1. Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha
pesaingnya, yang dapat menghalangi pelaku usaha lain untuk melakukan
usaha yang sama, baik untuk tujuan pasar dalam Negri maupun pasar
luar Negri.
2. Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha
pesaingnya. Untuk menolak penjual barang dan atau jasa dari pelaku
usaha lain sehingga perbuatan tersebut:
a. Merugikan atau dapat diduga akan merugikan usaha lain.
b. Membatasi pelaku usaha lain dalam menjual dan membeli setiap
barang dan atau jasa dan pasar bersangkutan.
F. Peningkatan Ekonomi
Ekonomi dapat diartikan sebagai ilmu tentang mengelola rumah
tangga. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup melalui tiga
13
kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Dari ketiga kegiatan utama
tersebut produksi dapat diartikan sebagai pembuat atau penghasil,
sedangkan distribusi adalah pemasaran atau penyalur, dan konsumen berarti
pemakai atau yang membutuhkan suatu barang yang sudah jadi siap untuk
digunakan sesuai kebutuhan. Peningkatan ekonomi adalah keadaan dimana
seseorang yang sebelumnya belum mempunyai penghasilan uang yang lebih
dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, hingga mampu
mendapatkan penghasilan yang lebih dari cukup.
G. Intervensi Pasar dan Regulasi Harga
1. Intervensi Pasar
Intervensi pasar adalah suatu kebijakan untuk mempengaruhi
harga pasar,dimana kebijakan ini langsung mempengaruhi harga di pasar.
Pihak yang melakukan tindakan memengaruhi pasar bisa saja pemerintah
ataupun pihak lain yang mempunyai kepentingan atau pihak yang diminta
pemerintah untuk melakukannya.
Tindakan ini disebut tindakan untuk jangka pendek karena tidak bisa
membuat harga barang atau jasa stabil dalam jangka panjang. Salah satu
tujuan pemerintah melakukan Intervensi pasar adalah untuk menjamin agar
barang atau jasa yang disediakan kepada masyarakat dijual dengan harga
yang murah,tetapi dengan tanpa mengurangi efisiensi pelayanannya.
Jadi,masyarakat yang ekonominya tergolong rendah juga bisa membeli
barang tersebut,sehingga diharapkan akan tercipta keseimbangan dalam
sektor ekonomi dalam suatu wilayah tertentu.
14
Salah satu contoh yang bisa kita perhatikan dalam kehidupan sehari-
hari adalah harga barang atau jasa untuk kebutuhan pokok. Ada lembaga
yang ditugasi untuk membuat atau mengawasi harga barang agar
kebutuhan pokok tersebut tidak melambung tinggi dan agar tidak terjadi
kenaikan harga (inflasi).Dengan demikian, angka inflasi tidak bisa tinggi
disebabkan tindakan tersebut. Tindakan seperti ini sebenarnya tidak bagus
karena ada pihak yang diuntungkan atau juga dirugikan.
Pada tahun 1930, John Maynard Keynes, perintis ilmu
makroekonomi, mengeluarkan buku yang berjudul The General Theory of
Employment, Interest, and Money. Melalui buku inilah, Keynes
mengeluarkan gagasan tentang perlunya kebijakan intervensi pemerintah.
Gagasan ini dilatarbelakangi oleh peristiwa Great Drepession yang
membuat tingkat pengangguran luar bisa tinggi.
Keynes menyatakan bahwa cara terbaik untuk mengeluarkan suatu
negara dari kondisi resesi (kondisi permintaan dan penawaran di bawah
kapasitas optimal) adalah dengan melibatkan pemerintah terutama untuk
mendorong kembali posisi permintaan dan penawaran dalam pasar melalui
kebijakan belanja dan investasi. Selain itu, untuk mengendalikan dampak
sosial dan lingkungan, pemerintah juga harus mulai menekan produk-
produk yang membahayakan sosial dan lingkungan dengan kebijakan
pajak. Pemerintah juga harus mengambil peranan dalam penyediaan
barang-barang publik yang tidak diminati oleh sektor privat, sehingga
tentunya membutuhkan sumber-sumber penerimaan. Kebijakan
15
terkait pengeluaran dan penerimaan pemerintah inilah yang sekarang kita
kenal dengan istilah kebijakan fiskal.
Gagasan yang dikeluarkan oleh Keynes merupakan pijakan yang
menyadarkan para pelaku ekonomi akan pentingnya peranan pemerintah
dalam perekonomian. Kebijakan intervensi pemerintah dalam ekonomi
pun berkembang, yang tentunya semakin menyesuaikan dengan kondisi
pasar. Mengutip pernyataan Mike Moffat dalam artikelnya “The
Government’s Role in Economy (2017), “In the narrowest sense, the
government's role in the economy is to help correct market failures, or
situations where private markets cannot maximize the value that they could
create for society. This includes providing public goods, internalizing
externalities, and enforcing competition. That said, many societies have
accepted a broader role of government in a capitalist economy.” “Peran
Pemerintah dalam Ekonomi (2017), dalam arti sempit, peran pemerintah
dalam ekonomi adalah untuk membantu memperbaiki kegagalan pasar,
atau situasi di mana pasar swasta tidak dapat memaksimalkan nilai yang
dapat mereka ciptakan untuk masyarakat. Ini termasuk menyediakan
barang publik, menginternalisasi eksternalitas, dan menegakkan
persaingan. Yang mengatakan, banyak masyarakat telah menerima peran
pemerintah yang lebih luas dalam ekonomi kapitalis”.
Mike Moffat dalam artikelnya “The Government’s Role in Economy
(2017), menyatakan bahwa peran pemerintah dalam ekonomi sejatinya
dibagi menjadi tiga hal, yaitu 1) untuk mengatasi adanya kegagalan pasar
akibat pemenuhan kebutuhan pasar yang tidak optimal, termasuk
16
didalamnya penyediaan barang publik, 2) mengendalikan eksternalitas
seperti munculnya dampak lingkungan akibat industri, serta 3) mendorong
kompetisi/persaingan pasar yang sehat.
Di dunia ilmu makroenomi modern, intervensi pemerintah sangat
tergantung pada kondisi masing-masing negara. Tidak terdapat teori yang
secara khusus digunakan untuk memutuskan sejauh apa intervensi
pemerintah dalam perekonomian. Sebagai contoh, New Zealand
memposisikan pemerintahnya sebagai regulator, pengumpul pajak, pemilik
(dhi. aset), dan penyedia (dhi. layanan publik), sementara Amerika,
memposisikan pemerintahnya sebagai penyedia (dhi. layanan publik),
regulator dan pengawas, dan penggerak pertumbuhan dan stabilitas.
Pemerintahan New Zealand memiliki intervensi lebih banyak jika
dibandingkan dengan Amerika, terutama terkait dengan pengelolan aset.
Berdasarkan praktik yang ada, secara umum, intervensi pemerintah dapat
diklasifikasikan dua kelompok, yaitu 1) adakalanya cukup sebagai regulator
dan supervisor dan 2) adakalanya harus bertindak sebagai penyedia dan
pengelola (provider dan manajer). Khusus untuk penyedia dan pengelola
dibagi menjadi dua fungsi, yaitu 1) penyedia layanan dan barang publik 2)
penyedia kebutuhan masyarakat yang tidak dapat dipenuhi oleh pasar.
Intervensi pemerintah sebagai penyedia dan pengelola sangat
tergantung dengan kondisi pasar. Apabila pasar sudah efektif, maka
intervensi pemerintah cenderung rendah. Pada umumnya pemerintah
hanya akan memposisikan dirinya sebagai regulator dan supervisor,
17
sementara untuk penyediaannya diserahkan kepada pasar (sektor privat).
Namun apabila pasar belum efektif (misal, masih ada gap antara
permintaan masyarakat dan suplainya), maka mau tidak mau pemerintah
harus masuk sebagai market player, baik turun langsung maupun melalui
institusi yang dibentuk, seperti BUMN. Efektif tidaknya suatu pasar pun
akan berubah seiring dengan perkembangan ekonomi, maka tingkat
intervensi pemerintah juga harus adaptif.
2. Regulasi Harga
Regulasi harga (price regulation) adalah kebijakan penetapan
harga oleh sebuah badan pemerintah, peraturan hukum atau pihak yang
berwenang. Di bawah kebijakan ini, harga minimum dan atau maksimum
dapat ditetapkan, yang mungkin berdasarkan biaya, laba atas investasi,
markup, dll.
H. Tinjauan Empiris
Rina Indiastuti, dkk (2008) Analisis Keberlanjutan Pasar Tradisional
dalam Iklim Persaingan Usaha yang Dinamis di Kota Bandung hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa pasar tradisional masih memiliki peluang
berkembang berdampingan dengan pasar modern (co-exist), karena dua
alasan. Pasar tradisional masih memiliki dua keunggulan, pertama dilihat dari
sisi harga barang yang dijual sebagai hasil tawar menawar masih
terklasifikasi sebagai harga bersaing relatif dibandingkan harga pasar
modern. Kedua, dari hasil pengujian terhadap faktor pembeda keputusan
18
pembeli dalam memilih pasar tradisional dan pasar non-tradisional, diperoleh
indikasi kekuatan yang dapat dikembangkan dari jaminan harga jual yang
kompetitif, yaitu masih dan akan dimilikinya segmen pembeli yang rasional
dalam arti berbelanja dengan pertimbangan ketersediaan anggaran belanja
untuk memperoleh kepuasan maksimum. Kelompok pembeli tersebut
merupakan segmen cukup besar meliputi pembeli berpendapatan rendah,
pedagang keliling, usaha olahan makanan, dan warung. Fakta ini
menguatkan aplikasi teori perilaku konsumen untuk sedapat mungkin
memuaskan kepuasan belanjanya dengan mempertimbangkan kendala
anggaran belanja untuk masing-masing individu.
Rini Indriani(2008) Peran Pasar Tradisional dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Camba Kabupaten Maros
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa Peran
Pasar Tradisional yaitu untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Yang
mana dapat dianalisis dari indikator sebagai berikut
1. Akomodasi Pemerintah
Adapun indikator yang menjadi tolak ukur dalam menilai akomodasi
Pemerintah Daerah dalam pengembangan pasar tradisional adalah
kebutuhan pasar tradisional dari aspek luas wilayah pasar tradisional yang
hasil analisisnya dapat disimpulkan bahwa pasar tradisional sudah tidak
layak, sangat sempit dan banyak infrasuktur yang rusak, sehingga
pemerintah perlu mengadakan pengembangan area atau perluasan pasar
tradisional untuk mewadahi perputaran perekonomian masyarakat di
Kecamatan Camba yang hampir seluruh masyarakatnya adalah petani
19
yang menjual hasil pertaniannya di pasar tradisional, ditambah lagi akses
transportasi yang mulai baik sehingga pasar tradisional merupakan tempat
yang memang menjadi wadah pertumbuhan ekonomi masyarakat di
Kecamatan Camba.
2. Fungsi pasar tradisional
Fungsi pasar tradisional bagi Pemerintah Daerah berpengaruh
dalam penambahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) hal ini
diperjelas dari data hasil (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Maros, dimana lapangan usaha dibidang perdagangan,
hotel,dan restoran yang memberi kontribusi terbesar dan ditiap tahunnya
meningkat dengan signifikan. Tingginya pemasukan anggaran dari
perdagangan harusnya pemerintah wajib memperhatikan pasar-pasar
tradisional yang keadaannya sudah rusak dan masih aktif dalam
memberikan pemasukan untuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
untuk dikembangkan sesuai dengan tingkat kebutuhan masyarakat.
3. Faktor yang mempegaruhi pengembangan pasar tradisional
PDRB mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat, sehingga
mempengaruhi juga pengembangan pasar tradisional di suatu daerah,
karena daya beli masyarakat merupakan faktor yang mempengaruhi
keaktifan pasar tradisional. Begitu juga dengan gaya hidup masyarakat,
masyarakat yang bergaya modern mulai berpindah ke pasar-pasar modern
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ditambah dengan kenyamanan
yang ditawarkan pasar modern dalam pelayanan, maupun fasilitas yang
disediakan. Dalam hal ini pemerintah baiknya menjalankan fungsinya
20
sebagai pelayan masyarakat untuk menyediakan fasilitas yang baik untuk
seluruh kalangan masyarakat, demi berlangsungnya kesejahteraan
masyarakat, bukan memanfaatkan program kerja pengembangan pasar
sebagai wadah untuk kepentingan diri sendiri.
Achmad Afandi (2014) Potensi ’’Pasar Jongkok’’ Dalam
Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi islam
Pasar jongkok pasar jongkok terdapat dikelurahan Sidomulyo Barat
beroperasi pada malam hari. Dengan keberadaan pasar jongkok di
kelurahan Sidomulyo Barat telah membantu peningkatan taraf hidup
masyarakat di sekitar kawasan tersebut. Dengan terciptanya lapangan
pekerjaan Hal ini telah mengurangi intensitas pengangguran yang berada di
kelurahan Sidomulyo Barat, yang dahulunya kawasan ini kurang diminati
pembeli menjadi sangat diminati pembeli. Adapun faktor faktor pendukung
pasar ini adalah lokasi yang strategis, biaya sewa yang murah, hubungan
yang terjalin baik antara pedagang dan pemilik toko di sekitar kawasan
pasar jongkok ini berada sehingga dapat saling menguntungkan antara satu
sama lainya. Sedangkan faktor penghambatnya adalah lokasi yang sempit
sehingga susah untuk pedagang menambah tempat usahanya, curah hujan
yang menyebabkan pedagang tidak bisa erjualan, tidak terdapatnya izin
pemerintah terhadap lokasi pasar ini. Secara umum baik dari segi barang
dagangan, tempat usaha, dan harga pada pasar jongkok tidak melanggar
syari’at Islam tetapi dari segi tata cara pemasaran masih terdapat ketidak
jujuran meskipun begitu pasar ini sangat berperan dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat sekitar.
21
Ahmad Mustafa (2015) Potensi Pasar Tradisional Simabur bagi
Masyarakat di Nagari Simabur Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah
Datar Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan bahwa:
1. Potensi pasar tradisional Simabur bagi lapangan pekerjaan masyarakat
di Nagari Simabur Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar
menunjukkan potensi pasar bagi lapangan pekerjaan masyarakat untuk
bekerja, rata-rata masyarakat berdagang.
2. Potensi pasar tradisional Simabur bagi pendapatan masyarakat di
Nagari Simabur Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar
menunjukkan potensi pasar bagi pendapatan masyarakat dengan
adanya pasar, bekerja lebih dari 3 jam sehari dengan pendapatan
memenuhi rata-rata lebih dari Rp.2.000.000.
3. Potensi pasar tradisional bagi sewa lahan masyarakat di Nagari
Simabur Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar menunjukkan
bahwa potensi pasar bagi sewa lahan masyarakat di pasar Simabur
perhari rata-rata Rp.3.000 Rp.6.000.
R. Y. Susanto (2018) Potensi Pasar Tradisional Blimbing Bagi
Masyarakat Di Sekitar Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan di Pasar Blimbing Kecamatan Lowokwaru
Potensi pasar tradisional Blimbing terhadap lapangan pekerjaan bagi
masyarakat di wilayah Blimbing Kecamatan Lowokwaru menunjukkan
bahwa potensi pasar terhadap rata-rata peluang kerja masyarakat tinggi.
Sehingga dengan adanya potensi pasar lapangan pekerjaan masyarakat
maka masyarakat dapat bekerja sebagai pedagang, ojek, kebersihan dan
tukang parkir. Dengan demikian dapat mengurangi tingkat pengangguran.
I. Kerangka Konsep
Potensi pasar adalah ungkapan mengenai peluang penjualan
maksimum untuk produk jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan,
misalnya satu tahun. estimasi potensi pasar melibatkan permintaan sekarang
terhadap produk dan proyeksi kecenderungan pasar di masa mendatang.
Potensi pasar dapat dianalisis melalui penataan pasar, penetapan harga,
serta sarana dan prasarana yang ada di pasar tersebut. Potensi pasar
Barambang mempengaruhi ekonomi pedagang sebab dapat dijadikan
pertimbangan dalam menentukan langkah strategis guna meningkatkan
pendapatan
24
Gambar 2.1
Kerangka Konsep
Pasar Tradisional
Barambang
Potensi Pasar Tradisional
Barambang
Barang yang
bervariasi Lokasi Yang Strategis Harga Barang Murah
Meningkatkan ekonomi
masyarakat
BAB III METODE
PENELITIAN
A. Jenis & pendekatan penelitian
Jenis penelitian ini adalah kualitatif, Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan ekonomi karena berkaitan dengan
lembaga keuangan mikro sebagai tonggak perekonomian. Peneliti juga
melakukan pendekatan sosiologis karena peneliti melakukan interaksi
lingkungan dengan unit sosial yaitu di Pasar Tradisional Barambang Kec.
Sinjai Borong Kab. sinjai.
B. Fokus penelitian
Ada pun fokus pada penelitian ini adalah potensi pasar tradisonal
dalam meningkatkan ekonomi masyarakat
C. Lokasi & waktu penelitian
Penelitian ini di laksanakan di Pasar Barambang yang merupakan
salah satu pasar tradisional yang berlokasi di kecamatan sinjai borong
kabupaten sinjai, Adapun penelitian ini dilaksanakan kurang lebih selama
dua (2) bulan yaitu pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2019
D. Sumber data
Primer : dalah data yang diperoleh dengan survey lapangan
yang mengunakan semua metode pengumpulan data original. Data
23
25
primer diperoleh dari lokasi yang secara langsung melalui observasi
dan wawancara
1) Obeservasi ,Observasi merupakan suatu proses pengamatan yang
komplek, dimana peneliti melakukan pengamatan langsung
terhadap objek penelitian.Observasi merupakan alat pengumpul
data, yakni dengan melihat dan mendengarkan.
2) Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu (Esterberg,2002 dalam Sugiyono
2010).
Sekunder : Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data
kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang
dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. instrumen
a) Wawancara (Interviw) merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Esterberg,2002
dalam Sugiyono 2010).
26
b) Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data
kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen
yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek
2. Informan Penelitian
1. Informan kunci adalah kepala Desa Barambang
2. Informan pendukung pedagang
3. pembeli
F. Metode analisa data
1. Reduksi data
Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir
dapat diambil. Reduksi tidak perlu diartikan sebagai kuantifikasi data.
2. Penyajian data
Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi
disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan
kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif
(berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan.
3. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis
data kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat
digunakan untuk mengambil tindakan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Kabupaten Sinjai
1. Keadaan Geografis dan Demografis
a. Keadaan Geografis
Kabupaten sinjai terletak di Jazirah Selatan bagian timur
provinsi Sulawesi Selatan dengan ibu kotanya Sinjai Utara. Berada
pada posisi 50˚ 19’ 30” sampai 5˚ 36’ 47” LS dan 119 ˚ 48’ 30” sampai
120 ˚ 0’0” BT. Yang dimana letak georafis terdiri atas dataran rendah
di kecamatan Sinjai Utara, Tellulimpoe dan Sinjai Timur. Selanjutnya
daerah dataran tinggi dimulai dari Sinjai Barat, Sinjai Tengah, Sinjai
Selatan, dan Sinjai Borong. Selain itu terdapat pula satu kecamatan
unik yaitu kecamatan pulau sembilan yang berupa hamparan 9 pulau
yang berderet sampai mendekati pulau buton.
Kabupaten Sinjai terletak di bagian timur Provinsi Sulawesi
Selatan yang berjarak sekitar 223 km dari kota makassar. Posisi
wilayahnya berbatasan dengan kabupaten bone pada bagian utara,
teluk bone pada bagian timur, kabupaten Bulukumba pada bagian
selatan, dan kabupaten Gowa pada bagian barat. Luas wilayahnya
sekitar 819,96 km2 atau sama dengan 81.996 ha.
26
27
Secara administratif, kabupaten Sinjai mencakup 9 kecamatan,
13 kelurahan, dan 67 desa. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
a. Kecamatan Sinjai Utara, 5 kelurahan
b. Kecamatan Sinjai Tengah, 1 kelurahan dan 10 desa.
c. Kecamatan Sinjai Barat, 1 kelurahan 8 desa.
d. Kecamatan Sinjai Selatan. 1 kelurahan 10 desa.
e. Kecamatan Sinjai Borong, 1 kelurahan 7 desa.
f. Kecamatan Buluppoddo, 7 desa.
g. Kecamatan Tellu Limpoe, 1 kelurahan dan 10 desa.
h. Kecamatan Pulau Sembilan, 4 desa yang merupakan wilayah
kepulauan.
b. Administrasi Kecamatan Sinjai Borong
Kecamatan Sinjai Borong merupakan salah satu dari 8
kecamatan di Kabupaten Sinjai. Luas daerahnya 50,94 km2 dengan
ketinggian dari permukaan air laut ± 750-1000.
Kecamatan Sinjai Borong memiliki batas-batas sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sinjai Selatan
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sinjai Selatan
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sinjai Barat.
28
Kecamatan Sinjai Borong terdiri dari 7 desa dan 1 kelurahan,
yaitu:
Tabel 4.1 Luas wilayah di Kecamatan Sinjai Borong
No. Desa/Kelurahan Luas (km2) Persentase (%)
1 Batu Belerang 9,05 13,51
2 Kassi Buleng 5,30 7,91
3 Pasir Putih 10,12 15,11
4 Bonto Sinala 3,09 4,61
5 Biji Nangka 3,00 4,48
6 Barambang 14,03 20,95
7 Bonto Katute 15,63 23,34
8 Bonto Tangnga 6,75 10,08
Jumlah 66,97 100
Sumber: Profil Kecamatan Sinjai Borong Dalam tahun 2018
Berdasarkan uraian tabel 4.1 dapat dilihat bahwa luas wilayah
dikecamatan sinjai borong didesa batu belerang memiliki luas wilayah
9.05 km2 atau 13,51 %, desa kassi buleng memiliki luas wilayah 5.30
km2 atau 7,91 %, kelurahan pasir putih memiliki luas wilayah 10,12 km2
atau 15,11%, desa bonto sinala memiliki luas wilayah 3,09 km2 atau
4,61%, desa biji nangka memiliki luas wilayah 3,00 km2 atau 4,48%,
desa barambang memiliki luas wilayah 14,03 km2 atau 20,95%, desa
bonto katute memiliki luas wilayah 15,63 km2 atau 23,34% ,desa bonto
tengnga memiliki luas wilayah 6,75 km2 atau 10,08%
29
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa desa yang memiliki
wilayah terluas adalah bonto katute dengan luas 15,63 km2 atau
23,34%.
2. Keadaaan Demografi
Demografi atau ilmu kependudukan adalah ilmu yang mempelajari
dinamika kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan
distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap
waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan Analisis
kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau
kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan,
kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu. Para praktisi atau ahli di
bidang kependudukan disebut sebagai demograf.
Tabel 4.2
Pertumbuhan penduduk berdasarkan jenis kelamin
Kecamatan
2017
Jumlah Menurut Jenis Kelamin (Jiwa)
Laki-Laki Perempuan
Sinjai Barat 12039 12204
Sinjai Borong 7989 8144
Sinjai Selatan 18793 20183
Tellu Limpoe 15904 17375
Sinjai Timur 14516 16256
Sinjai Tengah 13384 13753
Sinjai Utara 22664 24427
Bulupoddo 7760 8223
Pulau Sembilan 3717 3877
Kabupaten Sinjai 116766 124442
Sumber : Badan Pusat Statistik 2019
30
Jumlah Penduduk brdasarkan data pada tahun 2017 sebanya
16,133 jiwa, keseluruhan penduduk tersebut tersebar 8 desa/kelurahan.
Adapun rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Banyaknya Penduduk di rinci per Desa/Kelurahan tahun 2017
No. Desa/Kelurahan Penduduk
1 Batu Belerang 1.776
2 Kassi Buleng 1.966
3 Pasir Putih 2.280
4 Bonto Sinala 1.361
5 Biji Nangka 2.042
6 Barambang 2.480
7 Bonto Katute 2.802
8 Bonto Tangnga 1.426
Jumlah 16.133
Sumber: Profil kecamatan Sinjai Borong Tahun 2018
Dari tabel 4.2, rincian jumlah penduduk didesa batubelerang
sebesar 1.776 jiwa, desa kassi buleng sebesar 1.966 jiwa, kelurahan pasir
putih 2.280 jiwa , desa bonto sinala sebesar 1.361 jiwa, desa biji nangka
sebesar 2.042, desa barambang sebesar 2.480 jiwa, desa bonto katute
sebesar 2.802 jiwa
31
Jadi dapat kita simpulkan bahwa jumlah penduduk terbanyak
dikecamatan sinjai borong terdapat didesa bonto katute dengan
presentase sebesar 2.802 jiwa.
3. Pendidikan
Menurut UU. No.20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional adalah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Di Kabupaten Sinjai kesadaran akan pendidikan semakin
ditingkatkan, hal ini dapat dilihat dari lebih banyaknya jumlah
sekolah/ruang belajar di kecamatan sinjai borong, dapat dilihat pada table
berikut:
32
Tabel 4.4
Banyaknya Sekolah/Ruang Belajar Dikecamatan Sinjai Borong Tahun 2018
NO DESA TK SD SMP SMA MIS MTS MTSN MTSS MAS
1
Batu
1
2
1
Belerang
2
Kassi
3
3
1
Buleng
3 Pasir Putih
4 1 1 1
4 Bonto Sinala
3
1
5 Biji Nangka
3
6 Barambang
2
3
1
1 1 1 1 1
7
Bonto
1
4
Katute
8
Bonto
3
Tengnga
JUMLAH 7 25 3 1 1 1 2 2 2
Sumber Data : Katalog Sinjai Borong Dalam Angka 2019
Berdasarkan tebel 4.4 dapat kita simpulkan bahwa dikecamatan
sinjai borong sekolah yang paling banyak adalah di tingkat sekolah dasar
dengan jumlah sekolah sebanyak 25 sekolah dasa.
33
4. Agama
Untuk urusan agama dikecamatan sinjai borong semua masyarakat
menganut agama islam hal ini dapat dilihat pada pada table di bawah
ini :
Tabel 4.5
Banyaknya Masyarakat Dikecamatan Sinjai Borong Yang
Menganut Agama Islam
KELURAHAN/ PROTES-
NO DESA ISLAM HINDU TAN KHATOLIK BUDHA
1 Batu Belerang 1777 - - - -
2 Kassi Buleng 1970 - - - -
3 Pasir Putih 2283 - - - -
4 Bonto Sinala 1364 - - - -
5 Biji Nangka 2047 - - - -
6 Barambang 2482 - - - -
7 Bonto Katute 2808 - - - -
8
Bonto Tengnga
1428
-
-
-
-
Jumlah 16159
Sumber Data : Katalog Sinjai Borong Dalam Angka 2019.
Berdasarkan tabel 4.5 dapat kita simpulkan bahwa rata rata
penduduk di kecamatan sinjai borong umumnya memeluk agama
islam.
34
5. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Pasar tradisional barambang terletak dikecamatan sinjai
borong lebih tepatnya berada didesa barambang berdiri sejak tahun
1970an, tak ada yang bisa memastikan tanggal dan bulan berdirinya
pasar itu sendiri. Pasar ini sudah beberapa kali berpindah awalnya
berada di bonto mania lalu berpindah ke bonto katute kemudian pada
tahun 1980 an berpindah ke desa barambang Saat itu pedagang hanya
menggunakan tenda biru atau kayu yang dibuat balai-balai sebagai
alasnya. pada umumnya pedagang bejualan kebutuhan pokok
seperti Beras, sayur, ikan dan beberapa barang lain seperti pakaian,
Pasar barambang sendiri beroprasi dua (1) kali seminggu, Berdagang
di pasar ini dimulai pada waktu subuh sampai pukul 10.00 pagi, di pasar
ini kita dapat menemukan berbagai macam kebutuhan rumah tangga.
Harga yang ditawarkan pun masih relatif lebih murah dari pada pasar-
pasar yang lebih modern. Harga yang ditawarkan relatif lebih murah
karena para pedagang menawarkan barang-barang yang dibeli
langsung.
masyarakat sendiri menamakan Pasar barambang karena
lokasinya terletak di Desa barambang, Pasar barambang merupakan
pasar tradisonal yang pada mulanya hanya dimukim oleh beberapa
penjual dan pembeli namun seiring dengan perkembangan zaman,
saat ini pasar barambang dijadikan sebagai pasar tradisional yang
gemar dikunjungi oleh masyarakat karena lokasi pasar yang sangat
startegis karena berbatasan dengan Kecamatan Sinjai Barat hal inilah
35
yang menyebabkan sebagian masyarakat sinjai barat turut berbelanja
dan berjualan di pasar ini. Nama Pasar ini sendiri diambil dari nama
desa itu sendiri yakni desa barambang.
Memasuki pasar barambang kita akan disambut oleh riuhnya
para pedang dan pembeli yang sedang melakukan proses tawar
menawar yang merupakan salah satu ciri dari pasar tradisional.
Tahun 2019 jumlah pedagang yang terdata di pasar ini
sebanyak 80 an para pedagang sendiri umumnya berasal dari seluruh
desa dikecamatan sinjai borong itu sendiri dan beberapa pedagang dari
luar seperti dari bulukumba dan sinjai barat, pedagang dengan
berbagai jenis barang yang dijual seperti Beras, sayur mayor, ikan ,
makanan, kosmetik, pakaian dll dengan kondisi lods (kios) pedagang
yang tidak tertata dengan baik dan bagunan yang kios yang sudah tua.
B. Hasil penelitian dan Pembahasan
Pasar barambang dikelola oleh pemerintah daerah Sinjai melalui
Dinas Perdagangan dan Dinas Pengelolaan Keuangan Pendapatan
Daerah. Pasar ini tergolong dalam pasar tradisional sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 th. 2012, Bab II, Pasal 4.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, Pasar tradisional
barambang berpotensi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat dalam
hal ini pedagang yang ada di pasar tersebut, adapun potensi pasar
Barambang adalah:
36
a. Harga produk yang lebih murah
Peminat pasar ini cukup besar terutama diakhir pekan,
pasar barambang temasuk pasar dengan harga yang lebih murah
dari pasar pada umumnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor atara lain :
1) Tidak adanya intervensi harga dari pihak manapun kecuali jika
terjadi kekacauan harga.
2) Biaya produksi murah
3) Biaya retribusi rendah yakni Rp. 2000
Pertimbangan mendasar dari konsumen terutama ibu rumah
tangga dalam membeli barang untuk kebutuhan sehari-hari adalah
harga.
Harga merupakan salah satu pertimbangan dalam
memutuskan untuk berbelanja. Salah satu pembeli yang bernama
Agus mengatakan bahwa:
“Saya memilih berbelanja di pasar ini karena harganya
murah dan dekat dengan tepat tinggal saya” (wawancara
30 Oktober 2019)
Harga yang lebih rendah akan lebih diminati sebab akan
mengurangi biaya kebutuhan sehari-hari sehingga dapat dialihkan
kepada kebutuhan lainnya. Intervensi harga di Pasar barambang
hanya akan dilakukan oleh pemerintah setempat hanya jika terjadi
kekacauan harga. Dinas Perdagangan biasa melakukan pemantauan
terhadap harga di pasar. Jika harga dalam kondisi normal maka tidak
ada alasan untuk menetapkan harga yang hanya akan mengacaukan
37
harga pasar. Sebaliknya jika harga tidak sesuai, maka dinas
perdagangan akan menganalisa penyebab kenaikan atau
penurunan harga yang berlebihan tersebut untuk selanjutnya
dilakukan langkah-langkah pemecahan.
Perhatian pemerintah daerah melalui dinas perdagangan
ini membantu kelancaran transaksi, sebab jika kenyamanan
pembeli terganggu akan berdampak pada pemasukan para
pedagang. Di pasar barambang sendiri tidak ada intervensi harga.
Seperti yang dikemukakan oleh bapak andis saat ditanya mengenai
penetapan harga. Ia berdagang pakaian selama 10 tahun dipasar
tersebut. Ia mengatakan bahwa:
“Harga ikan saya tetapkan sendiri. Sesuai dengan kondisi
harga dari tempat pelelangan ikan yang berada di kassi Kec. Sinjai
timur. Biasanya saya kasi Naik 5000, karna biaya transportasi”
(wawancara 30 Oktober 2019)
Sejalan dengan pernyataan sebelumnya, bapak mulyadi
yang berjualan pakaian selama 12 tahun mengatakan bahwa:
“ Harga jualan saya tergantung dari tempat saya mengambil
pakaian di jawa dan Makassar” (wawancara 30 Oktober
2019)
Intervensi harga dipengaruhi pula oleh besar kecilnya biaya
produksi yang dikeluarkan. Sebagian besar pedagang , sayur
mayur serta rempah-rempah di pasar ini mengambil barang dari
pemasok, hal ini diungkapkan oleh Nikma, Ia mengatakan bahwa:
38
“Saya Biasanya mengambil barang dari pemasok yang
datang setiap hari dari malino dan sinjai barat”
(wawancara 30 Oktober 2019)
Mengambil langsung barang dari pemasok dengan harga
yang lebih murah dan tidak ada biaya transportasi yang maka harga
dipasar ini akan cenderung lebih rendah, Selain harga yang murah
juga masih ada tawar-menawar sebagai ciri dari pasar tradisional
barambang .
Pemerintah daerah melalui Dinas Pengelolaan Keuangan dan
Pendapatan Daerah memberikan kebijakan pemungutan biaya
retribusi sebesar sepuluh ribu rupiah perbulan. Untuk biaya
kebersihan sebesar dua ribu rupiah (2000), Hal ini diuangkapka
ansar, Ia mengatakan bahwa:
“untuk biaya los saya bayar Rp 10.000 perbulan.
Perharinya Rp. 2.000. saya sendiri tidak merasa berat
karna ini untuk kepentingan pembanguna pasar”
(wawancara 30 Oktober 2019)
Udin salah seorang pedagang siomai dan bakso bakar yang
telah berjualan selama kurang lebih 3 tahun mengatakan bahwa:
“Untuk retribusinya berbeda beda sesuai dengan
banyaknya atau besarnya dagangan mereka . ada yang
2000 atau 3000” (wawancara 30 Oktober 2019)
39
Hal ini tentu mempengaruhi harga yang diberikan pedagang.
Karena semakin sedikit biaya yang dikeluarkan untuk modal, maka
semakin rendah pula harga yang didapatkan pembeli dengan
demikian menambah pendapatan pedagang sehingga mampu
meningkat ekonomi mereka.
Menurut sudono sukirno (2011) faktor yang pempengaruhi
permintaan barang adalah harga barang iti sendiri. artinya ketika
pedangang mengeluarkan sewa yang terlalu besar makan harga
barang dagang mereka pun akan bertambah.
b. Produk yang dijual lebih bervariasi
Pasar barambang adalah pasar tradisional yang menjual
berbagai macam kebutuhan sehari-hari dengan kualitas yang
baik. Produk yang jual di pasar ini adalah: beras, sayur mayor,
berbagai macam ikan, minyak goring, bawang merah bawang
putih, kacang kacangan, tahu, tempe, barang campuran, ayam
potong, udang, cumi, kepiiting, aneka jenis kue, pisau, aneka
pecah belah, aneka peralatan rumah dari plastic, mainan anak,
bantal, aneka jenis obat, mie ayam, kopi, nasi kuning, pakaian
wanita/ pria, kerudung, aksesosris, hp,aksesoris hp, cosmetic,
telur, rempah – rempah, kecap, lombok, tembakau yang sudah
diolah, siomai (pentol), bakso, buah buahan, makanan ringan,
minuman dll.
40
Banyaknya jumlah pedagang dengan berbagai jenis produk
yang ditawarkan membuat pembeli di pasar barambang lebih
banyak. Produk yang bervariasi akan mendorong permintaan yang
tinggi sehingga meningkat ekonomi para pedagang yang berjualan
dipasar ini .
c. Lokasi yang strategis
Pasar barambang berada di desa barambang, kecamatan
sinjai borong, kabupaten sinjai . Lokasi menjadi lokasi yang strategis
karena Berbatam dengan kecamatan sinjai barat dan sinjai seletan
sehingga sebagian masyarakat pelosok sinjai barat dan sinjai selatan
banyak yang berbelanja di pasar ini.
Hal ini menjadi berkah tersendiri bagi pedagang yang
berdagang dipasar ini pedagang biasanya mendapatkan pendapatan
yang lebih tinggi dibandingkan ketika berjualan dipasar lain yang ada
didesa lain hal ini diungkapkan oleh ibu Hawu salah seorang pedagang
beras
“ berjualan di pasar ini saya biasa mendapatkan penghasilan
150.000 – 200.000, berbeda ketika saya berjualan di pasar biji
nangka saya biasa hanya mendapatkan 100.000” (wawancara
30 Oktober 2019)
Sejalan dengan informasi yang didapat dari ibu hawu, hal ini
juga diungkapkan oleh bapak andis yang berprofesi sebagai penjual
ikan.
“Alhamdulillah di pasar saya bisa mendapatkan penghasilan
250.000 – 300.000” (wawancara 30 Oktober 2019)
41
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa potensi
pendapatan masyarakat yang berjualan dipasar ini meningkat
disbanding ketika berjualan di pasar lain.
d. Saran pengembangan
Setelah melaukan pengamatan dan wawancara, adapun yang
bisa dilakukan dalam rangka pengembangan di pasar tradisional
barambang diantaranya:
a. Perlu adanya perbaikan sistem pasar tradisional Barambang
Perlu adanya perbaikan sistem dengan
pengadaan kantor pengelola, kebersihan pasar dengan
cara menambah tempat pengeloaan sampah yang
memadai dan toilet umum,
b. Fasilitas Pasar Tradisional
Keadaan pasar tradisional barambang sudah sangat sesak
oleh pedagang, dan selama berdirinya pasar tradisional ini belum
pernah dilakukan pengembangan maupun perbaikan secara
menyeluruh padahal kondisi pasar sudah sangat sesak dengan
meningkatnnya jumlah pedagang. Pasar ini sangat dibutuhkan oleh
masyarakat khususnya para pedagang yang menggantungkan hidup
mereka dari hasil dagangan mereka. Hal tersebut dikemukakan oleh
bebrapa pedagang salah satunya ibu nikma, menyatakan bahwa:
“Sudah hampir kurang lebih tujuh tahun saya berdagang di
tempat ini, tapi selama berdagang pernah sekali dilakukan
42
pembenahan tapi itu semua hanya pembenahan tampak
luarnya saja, padahal yang rusak parah pada pasar ini
adalah jalan akses kurang diperhatikan, saya berdagang
hanya di pasar ini saja, jadi kalau memang pemerintah mau
membenahi pasar kami para pedagang cuma meminta
perbaikan akses jalan biar para pembeli juga tidak mengeluh”
(wawancara 30 Oktober 2019)
Hal senada diungkapkan ibu hawu yang merupakan warga
barambang sendiri dan berjualan beras yang menjadi subjek penelitian
dalam penulisan skripsi ini, yang menyatakan bahwa:
“Lokasi ini merupakan satu-satunya tempat saya melakukan
aktifitas perdagangan, jadi bisa saya katakan betapa
pentingnya pasar ini untuk kelangsungan hidup keluarga saya,
karena hanya di tempat inilah saya mencari nafkah”
(wawancara 30 Oktober 2019)
Dari hasil wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pasar
barambang sangat berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat,
khususnya pedagang karena hampir semua pedagang di pasar barambang
adalah penduduk asli daerah ini, banyak yang menggantungkan
kehidupannya dari berdagang di pasar tradisional in
Kebutuhan akan fasilitas pasar juga dapat diukur dari jumlah hari
pasar yang telah ditetapkan pihak pemeintah, apakah sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Di desa barambang hari pasar dilaksanakan cuma
1 kali dalam seminggu. Hal ini sejalan dengan informasi dari kepala desa
barambang
43
“Tidak bisa dilakukan penambahan hari pasar karena ada desa
terdekat dari sini yang mempunyai pasar tradisional, walaupun di
pasar ini pasarnya lebih ramai tapi kalau harinya bertabrakan bisa-
bisa ada pasar lain tutup dan pendapatan pedagang menunurun”
(wawancara 30 Oktober 2019)
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa
penambahan hari pasar tidak bisa dilakukan karena jadwal pasar sudah
diperhitungkan oleh pemerintah daerah agar tidak bertabrakan antara
pasar-pasar yang saling berdekatan, walaupun banyak masyarakat yang
meminta, karena bisa merugikan pasar-pasar yang lain
Perlu adanya perbaikan fasilitas dipasar
barambang diataranya :
Kios pedagang yang sudah tidak layak untuk
ditempati padagang untuk berjualan.
Lantai Pasar yang belum menggunakan lantai
beton atau masih menggunakan tanah.
Kedua hal diatas mesti menjadi perhatian
pemerintah setempat guna memberikan rasa nyaman
untuk para pedagang dan pembeli di pasar barambang
44
Adanya pasar tradisional Barambang ini terjadi
peningkatan ekonomi masyarakat dan mendorong
kemandirian ekonomi masyarakat dikcamatan sinjai borong
terutama didesa Barambang.
Mewujudkan kemandirian ekonomi individu maupun
masyarakat maka pemerintah harus memperhatikan pasar
tradisional tengah maraknya pembangunan pasar moderd
seperti alfamart, indomaret minimarket dan toko swalayan
44
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan
bahwa Potensi Pasar Tradisional yaitu untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Yang mana kdapat dianalisis dari indikator sebagai berikut:
Pasar tradisional Barambang berpotensi dalam meningkatkan
ekonomi masyarakat. Adapun potensi pasar Barambang yaitu :
1. harga barang murah. hal ini dipengaruhi oleh Tidak adanya
intervensi harga dari pihak manapun kecuali jika terjadi
kekacauan harga, Biaya produksi murah dan Biaya retribusi
rendah yakni Rp. 2000, Hal ini tentu mempengaruhi harga yang
diberikan pedagang. Karena semakin sedikit biaya yang
dikeluarkan untuk modal, maka semakin rendah pula harga yang
didapatkan pembeli dengan demikian menambah pendapatan
pedagang sehingga mampu meningkat ekonomi mereka.
2. produk yang dijual bervariasi dengan berbagai jenis produk
yang ditawarkan membuat pembeli di pasar barambang lebih
banyak. Produk yang bervariasi akan mendorong permintaan
yang tinggi sehingga meningkat ekonomi para pedagang yang
berjualan dipasar ini
45
3. lokasi pasar yang strategis pasar barambang sendiri teretak
didesa barambang yang berbatasan dengan kecamatan sinjai
barat dan kecamatan sinjai selatan hal ini tentu saja menjadikan
ekonomi masyrakat yang berjualan menjadi meningkat
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis dapat memberikan
beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai masukan, yang diantaranya
sebagai berikut.
1. Kebersihan pasar harus lebih diperhatikan guna untuk
kenyamanan pedagang dan pembeli di pasar barambang yaitu
dengan menambah tempat pengelolaan sampah.
2. Fasilitas yang sudah tidak layak harus diganti diantaranya
beberapa kios yang sudah tua dan tidak dapat digunakan oleh
pedagang
3. Sebaiknya pemerintah harus lebih memperhatikan keberadaan
pasar tradisional yang sangat membantu masyarakat ditengah
maraknya pasar modern.
46
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Tamrin dan Francis Tantri. 2014. Manajemen Pemasaran. Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Affandi, Achmad. 2014. Potensi ’’Pasar Jongkok’’ Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi islam, Skripsi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Boediono. 2015. Ekonomi Mikro, Yogyakarta: BPFE.
Indriani, Rini. 2015. Peran Pasar Tradisional dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Camba Kabupaten
Maros, skripsi Universitas Hasanuddin.
John Maynard Keynes. 1930. The General Theory of Employment, Interest, and Money
Malano Herman. 2011. Selamatkan Pasar Tradisional : Potret Ekonomi Rakyat Kecil.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Mustafa, ahmad. 2015. Potensi Pasar Tradisional Simabur bagi Masyarakat di Nagari Simabur Kecamatan Pariangan Kabupaten
Tanah Datar, jurnal STKIP PGRI Sumatera Barat.
Rina Indiastuti, dkk. 2008. Analisis Keberlanjutan Pasar Tradisional dalam Iklim Persaingan Usaha yang Dinamis di Kota Bandung
Rini Indriani. 2008. Peran Pasar Tradisional dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Camba Kabupaten
Maros
Sucipto Hadi. 2017. Pengaturan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern Dalam Mewujudkan Persaingan Usaha Yang Sehat Menurut Hukum Positif Indonesia. Jurnal IUS Vol V Nomor 3
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D
R. Y. Susanto. 2018. Potensi Pasar Tradisional Blimbing Bagi Masyarakat Di Sekitar Kecamatan Lowokwaru Kota Malang
Syafril. 2004. Ekonomi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Febianti, Nisa Yopi.2014. Permintaan Dalam Ekonomi Mikro, 2(1),18
https://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_pasar diakses pada hari selasa 27 juli
2019 pikul 15.33
47
https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar diakses pada sabtu 4 mei 2019 pukul
14.32
https://www.dictio.id/t/apa-itu-intervensi-pasar/54343/2 diakses pada hari
rabu 19 juni 2019 pukul 10.52
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12670/Intervensi-
Pemerintah-Dalam-Perekonomian-Bagian-I-Ringkasan-Sejarah.html
diakses pada hari rabu 19 juni 2019 pukul 10.56
https://id.wikipedia.org/wiki/Demografi diakses pada Hari Sabtu 23
November 2019 pulul 13.44
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pendidikan.html
diakses pada Hari Sabtu 23 November 2019 pulul 15.34
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran I
Pedoman Wawancara
Pedagang :
1. Sudah berapa lama bapak/ibu berjualan di pasar barambang ?
2. Bagaimanakah sarana dan prasarana yang ada di pasar barambang ?
3. Berapa biaya sewa tempat dipasar barambang atau retribusi.
4. Apakah ada peningkatan pendapatan ketika berjualan di pasar
barambang ?
Kepala desa :
1. Tahun berapa pasar barambang didirikan?
2. Berapa banyak pedagang di pasar barambang
Pembeli
1. Bagaimana kah harga barang di barang pasar barambang
2. Mengapa bapak/ibu memilih berbelanja di pasar barambang
Lampiran II
Gambar 1. Wawancara dengan informan
Gambar 2. Wawancara dengan informan
Gambar 3. Wawancara dengan informan
Gambar 4. Wawancara dengan informan
Gambar 5. Wawancara dengan informan
Gambar 5. Wawancara dengan informan
Gambar 6. Wawancara dengan informan
Gambar 7. Wawancara dengan informan
Gambar 8. Suasana pasar barambang
Gambar 9. Suasana pasar barambang
Gambar 10. Suasana pasar barambang
Gambar 11. Biaya retribusi pasar
Gambar 13. Suasana Pasar Barambang
Gambar 14. Suasana Pasar Barambang
BIOGRAFI PENULIS
Usmar , Biasa di panggil Usmar anak bungsu dari dua
bersaudara pasangan dari Ayahanda Saleng dan
Ibunda Nikma. Penulis Lahir di Sinjai, Provinsi
Sulawesi Selatan tanggal 5 Maret 1997. Penulis
memasuki dunia pendidikan SD Negeri 226
Saukangnge Pada Tahun 2005. Penulis menyelesaikan
pendidikan SD tahun 2009 dan melanjutkan
pendidikan di SMP Negeri 1 Sinjai Borong pada tahun 2009, selesai pada tahun
2012 dan melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1Sinjai Borong (SMA 8 Sinjai
) Selesai Pada tahun 2015.
Pada tahun 2015 Penulis di terima di Universitas Muhammadiyah Makassar
Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Kemudian Penulis aktif di berbagai organisasi diantaranya : Himpunan Mhasiswa
Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunam periode 2017 – 2018 sebagai
Sekertaris Bidang Keilmuan, Pengurus BEM Fakultas Ekonomi periode
2018 – 2019 dan DPC HIPPMAS (Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa sinjai)
Sinjai Borong periode 2019 – sekarang Sebagai Sekertaris Umum.
.