potensi perikanan di desa cikadu anin

2
Potensi Perikanan di Desa Cikadu Desa Cikadu memiliki potensi perikanan yang cukup potensial untuk dikembangkan, mengingat masih luasnya tanah yang kosong, banyak tumbuhan yang dapat digunakan sebagai sumber pakan, sumber air yang bersih dan cukup besar, juga beberapa warga memiliki kolam ikan yang tidak terlalu banyak. Budidaya Mayoritas penduduk Desa Cikadu membudidayakan ikan konsumsi diantaranya ikan Mas, ikan Tawes (Barbonymus gonionotus), ikan Nila (Oreochronis niloticus), ikan Nilem (Osteochilus vittatus) dan ikan Gurame, namun di beberapa kolam dapat ditemukan budidaya ikan Louhan, ikan Lele dan ikan Koi. Penduduk Cikadu membudidayakan ikan hanya untuk keperluan sehari-hari dan tidak untuk diperjualbelikan, tetapi ada beberapa warga yang sudah mulai memperjualbelikan hasil budidayanya. Beberapa warga sudah mulai melakukan pemijahan sendiri dan menggunakan benih hasil dari pemijahannya, namun mayoritas masih membeli bibit di daerah Tasikmalaya atau Cibeubeur. Pemijahan yang dilakukan oleh warga masih menggunakan teknik pemijahan alami, yaitu dengan cara memisahkan ikan yang sudah mulai matang gonadnya, lalu membiarkan ikannya memijah sendiri. Budidaya yang dilakukan menggunakan sistem kolam yang tertutup, tidak ada sumber air yang masuk (input) ataupun keluar (output). Kolam pun tidak dimodifikasi, beberapa kolam sudah dibuat menggunakan semen namun masih banyak pula kolam yang berupa hasil galian tanah. Sumber air kolam berasal dari air sungai yang dialirkan menggunakan pompa. Kematian Kematian ikan didominasi oleh keadaan (cuaca) sehari- hari. Hujan tiba-tiba yang datang dalam cuaca panas dapat menjadikan kolam mengalami “turn over” sehingga bahan toksik yang berada di dasar kolam berpindah ke bagian permukaan sehingga ikan mengalami keracunan yang menjadi penyebab

Upload: dheewa

Post on 23-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Potensi galau perikanan cikadu

TRANSCRIPT

Page 1: Potensi Perikanan Di Desa Cikadu Anin

Potensi Perikanan di Desa Cikadu

Desa Cikadu memiliki potensi perikanan yang cukup potensial untuk dikembangkan, mengingat masih luasnya tanah yang kosong, banyak tumbuhan yang dapat digunakan sebagai sumber pakan, sumber air yang bersih dan cukup besar, juga beberapa warga memiliki kolam ikan yang tidak terlalu banyak.

Budidaya

Mayoritas penduduk Desa Cikadu membudidayakan ikan konsumsi diantaranya ikan Mas, ikan Tawes (Barbonymus gonionotus), ikan Nila (Oreochronis niloticus), ikan Nilem (Osteochilus vittatus) dan ikan Gurame, namun di beberapa kolam dapat ditemukan budidaya ikan Louhan, ikan Lele dan ikan Koi. Penduduk Cikadu membudidayakan ikan hanya untuk keperluan sehari-hari dan tidak untuk diperjualbelikan, tetapi ada beberapa warga yang sudah mulai memperjualbelikan hasil budidayanya.

Beberapa warga sudah mulai melakukan pemijahan sendiri dan menggunakan benih hasil dari pemijahannya, namun mayoritas masih membeli bibit di daerah Tasikmalaya atau Cibeubeur. Pemijahan yang dilakukan oleh warga masih menggunakan teknik pemijahan alami, yaitu dengan cara memisahkan ikan yang sudah mulai matang gonadnya, lalu membiarkan ikannya memijah sendiri. Budidaya yang dilakukan menggunakan sistem kolam yang tertutup, tidak ada sumber air yang masuk (input) ataupun keluar (output). Kolam pun tidak dimodifikasi, beberapa kolam sudah dibuat menggunakan semen namun masih banyak pula kolam yang berupa hasil galian tanah. Sumber air kolam berasal dari air sungai yang dialirkan menggunakan pompa.

Kematian

Kematian ikan didominasi oleh keadaan (cuaca) sehari-hari. Hujan tiba-tiba yang datang dalam cuaca panas dapat menjadikan kolam mengalami “turn over” sehingga bahan toksik yang berada di dasar kolam berpindah ke bagian permukaan sehingga ikan mengalami keracunan yang menjadi penyebab kematian utama. Kematian akibat peristiwa turn over ini dapat menggagalkan hasil panen secara keseluruhan. Selain itu, terdapat penyakit yaitu penyakit sirip busuk dan KHV (Koi Herpes Virus) yang menyebabkan sirip ikan menjadi rusak, terlihat seperti robek dan mengeluarkan lendir yang berlebih. Ikan yang terserang penyakit ini hanya 1-2 ekor dalam 1 kolam.

Ekonomi

Perikanan di Desa Cikadu tidak digunakan sebagai sumber matapencaharian utama oleh warga. Ikan dibudidayakan oleh warga dengan tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga tidak ada kemajuan signifikan pada perikanannya. Hal ini dapat dilihat dari teknik pemijahan yang masih menggunakan teknik alami, dalam 1 kolam terdapat ukuran ikan yang berbeda-beda, dan jika terjadi kegagalan budidaya warga tidak terlalu khawatir.

Mayoritas warga menjual ikan dalam bentuk mentah (belum diolah) dan hanya dijual pada warga sekitar yang akan memiliki acara (hajat besar). Namun beberapa warga sudah

Page 2: Potensi Perikanan Di Desa Cikadu Anin

mulai menjual ikan melalui pengepul terutama jenis ikan mas, tawes, nila dan nilem. Hanya saja untuk komoditas lain belum ada pengepul.

Kolam milik warga

Salah satu pembudidaya yang melakukan penjualan dalam skala cukup besar adalah Pak Idang. Pak idang memiliki 7 buah kolam ikan yang didalamnya berisikan 4 macam ikan, diantaranya adalah Ikan Tawes, ikan Mas (Cyprinus caprio), Ikan Nila dan Ikan Nilem. Ikan yang dihasilkan dalam 1 kali panen berkisar 30-50 kg. Dalam 1 tahun dapat di panen hingga 4 kali.

Lalu kolam selanjutnya adalah milik Pak Sarman. Pak Sarman membudidayakan ikan Gurame, daun yang berasal dari kebun miliknya digunakan sebagai sumber pakan untuk budidaya.