potensi@l tangga
DESCRIPTION
kuantumTRANSCRIPT
Permasalahan:
Pada penerapan persamaan Schrödinger bebas waktu dalam partikel yang bergerak di bawah
pengaruh potensial tangga, jika energi lebih kecil dari potensial penghalang ( < Vo) maka:
Menurut fisika klasik R = 1, yang berarti setiap gelombang yang datang akan dipancarkan akan
diantulkan seluruhnya dan tidak dapat ditransmisikan, sedangkan menurut mekanika kuantum
gelombang tidak hanya dapat dipantulkan tetapi selalu masih ada kemungkinan gelombang yang
dapat ditransmisikan, sehingga hubungan R + T = 1 akan terpenuhi. Buktikan!
Pembahasan:
Penerapan persamaan Schrödinger bebas waktu dalam partikel yang bergerak di bawah pengaruh
potensial tangga sebagai berikut,
Dalam hal ini partikel tidak mungkin memiliki energi total E<0, sebab jika E<0 energi kinetiknya
negatif di mana-mana. Jadi hanya ada dua macam nilai E yang mungkin dimiliki oleh partikel,
yaitu E>V0 dan 0<E<V0.
Untuk 0<E<V0
Gambar tersebut menyajikan plot fungsi energi potensial dan energi total E terhadap posisi x.
Persamaan Schrödinger bebas waktu di daerah I sebagai berikut,
Persamaan Schrödinger bebas waktu dalam satu dimensi adalah
Untuk daerah I, V(x) = 0, sehingga PSBW menjadi
Kalikan dengan , maka diperoleh
Persamaan ini dapat ditulis
Persamaan Schrödinger bebas waktu di daerah II sebagai berikut,
PURNAMI
V(x)
V0
E
X0
I II
Untuk daerah I, V(x) = V0, sehingga PSBW menjadi
Kemudian kalikan kedua ruas dengan 2
2
m
, maka diperoleh
Persamaan ini dapat ditulis menjadi
Dengan demikian penyelesaian umum persamaan Schrödinger bebas waktu di daerah I sebagai
berikut,
,
Dan penyelesaian umum Persamaan Schrödinger bebas waktu di daerah II sebagai berikut,
,
Penyelesaian umum di daerah I sudah memenuhi syarat kelayakan (berhingga dan
kontinu). Perhatikan bahwa meskipun di x = , fungsi ini masih berhingga sebab
nilai maksimum fungsi ini adalah 1. Untuk penyelesaian di daerah II, karena di daerah ini nilai x
merupakan bilangan positif dari 0 sampai tak berhingga, maka suku pertama dapat
menyebabkan bernilai tak berhingga. Karena harus berhingga di mana-mana maka
suku ini tidak boleh muncul dalam penyelesaian. Dengan demikian kita harus memilih B 1 = 0.
Jadi penyelesaian di daerah II adalah .
Kombinasi penyelesaian di daerah I dan II harus menghasilkan fungsi yang kontinu di
mana-mana, dari sampai . Untuk sebarang nilai A da B, fungsi tersebut telah memenuhi
syarat kontinuitas kecuali di x = 0, maka didapatkan
A1 + A2 = B2, yang diperoleh dari pengkontinuan , yaitu .
ik (A1 – A2) = - B2 diperoleh dari pengkontinuan yaitu .
Sehingga diperoleh hubungan dan
Dengan demikian didapatkan penyelesaian persamaan Schrödinger bebas waktu sebagai berikut,
untuk dan
untuk
PURNAMI
Besarnya peluang partikel dipantulkan oleh suatu besaran yang dinamai koefisien refleksi (R). R
didefinisikan sebagai perbandingan rapat arus peluang partikel pantul terhadap rapat arus peluang
partikel datang. Rapat arus peluang partikel datang dengan menggunakan fungsi gelombang
hasilnya . Rapat arus peluang partikel pantul dengan menggunakan fungsi
gelombang hasilnya maka . Berarti
partikel pasti dipantulkan.
Untuk E>V0
Gambar tersebut menyajikan plot fungsi energi potensial dan energi total E terhadap posisi x.
Persamaan Schrödinger bebas waktu di daerah I maupun di daerah II memiliki bentuk
Dengan demikian penyelesaian umum di daerah I berbentuk, ,
Dan penyelesaian umum di daerah II berbentuk, ,
Ketika partikel sampai di dekat x = 0, partikel mendapatkan gaya pembalik sebesar
Akibatnya, walaupun energi partikel cukup untuk mengatasi tinggi potensial di x>0, ada peluang
bagi pertikel itu untuk dipantulkan. Karena di sepanjang x>0 tidak ada perubahan potensial maka
partikel tidak mungkin dipantulkan. Dengan demikian di daerah ini harus tidak ada gelombang
yang merambat ke kiri. Oleh sebab itu, kita harus membuang gelombang ini dari penyelesaian di
daerah II. Caranya adalah dengan memilih B2 = 0. Untuk mendapatkan penyelesaian yang
kontinu di mana-mana, kita paksa penyelesaian di kedua daerah tersebut kontinu di x = 0, dan
nantinya akan dihasilkan hubungan sebagai berikut, A1 + A2 = B1 yang diperoleh dari
pengkontinuan , yaitu .
k (A1 – A2) = - B1 yang diperoleh dari pengkontinuan yaitu .
Dari hubungan tersebut, diperoleh hubungan dan
PURNAMI
V(x)
V0
E
X0
I II
Dengan demikian penyelesaian umum persamaan Schrödinger bebas waktu adalah sebagai
berikut, untuk dan untuk . Tetapi
integrasi A1 dapat ditentukan dengan menormalkan, yaitu membuat .
Sekarang kita hitung berapa peluang partikel dipantulkan. Untuk itu kita hitung koefisien
refleksinya. Dengan argumen seperti sebelumnya, besarnya koefisien refleksi pada sistem ini
adalah:
...........................(1)
Persamaan di atas menyatakan bahwa koefisien refleksi tidak sama dengan 1, artinya
ada peluang bagi partikel untuk diteruskan. Patut diduga bahwa besarnya koefisien transmisi
tersebut adalah sebagian suku yang mengurangkan angka 1 tadi, yaitu suku terakhir persamaan
(1). Lalu hitung besar koefisien transmisi dengan prosedur yang sama dengan penjabaran
koefisien refleksi tadi.
Koefisien transmisi (T) didefinisikan sebagai perbandingan rapat arus peluang bagi
partikel terteruskan terhadap rapat arus peluang bagi partikel datang. Dalam kasus ini, rapat arus
peluang bagi partikel terteruskan adalah , dengan ( ) menyatakan kecepatan
gelombang terteruskan, yaitu , dan menyatakan rapat peluang yang diasosiasikan
dengan gelombang terteruskan tersebut. Sehingga besar koefisien transmisi adalah:
Persamaan (1) menunjukkan bahwa ada peluang bagi partikel untuk dipantulkan lagi ke
daerah I. Adanya peluang partikel dipantulkan ini bertentangan dengan fisika klasik. Menurut
fisika klasik partikel pasti diteruskan karena gaya pembalik yang dirasakan partikel terlalu kecil
dibandingkan energi totalnya. Pertentangan ini dapat dipertemukan pada kasus dimana E>>V0.
Untuk menunjukkan hal ini, kita ubah persamaan (1) menjadi bentuk yang secara eksplisit
memuat E. Dengan menggunakan definisi k dan sebagaimana yang dinyatakan pada
penyelesaian umum di daerah I dan penyelesaian umum di daerah II maka persamaan menjadi:
Ungkapan ini menunjukkan bahwa semakin besar E maka semakin kecil nilai R. Jika
E>>V0 sehingga . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tinjauan
kuantum sama dengan tinjauan klasik jika energi partikel jauh lebih besar daripada tinggi
potensial tangga.
PURNAMI