pp1 bab 4 bubut sekrap
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum Proses Manufaktur IProgram Studi Teknik Industri Semester Ganjil 2012/2013
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
4.1 Rumus Perhitungan1. Kecepatan Pemotongan ( v )
a. Pembubutan
v=π . D .n1000
(m/menit)
Dimana :
D = Diameter awal benda Kerja (mm)
n = Putaran Spindle (rpm)
b. Penguliran
v=√[(π .D)¿¿2+P2] .n1000
¿ (m / menit)
Dimana :
P = Jarak Pitch (mm)
2. Depth of Cut (t’)
t’ = D−d
2 (mm)
dimana :
D = Diameter awal benda kerja ( mm )
d = Diameter benda kerja setelah pemakanan ( mm )
3. Gaya Pemotongan Vertikal ( Pz )
Pz = k.t’.Sm (kg)
Dimana :
k = Koefisien bahan (Kg / mm2 )
S = Feed Motion (mm / rev)
t’ = Deep of Cut (mm)
m = Konstanta Eksponen
4. Daya Pemotongan (Nc)
Nc ¿Pz . v
60.102 (kW)
Laboratorium Proses Produksi 1Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur IProgram Studi Teknik Industri Semester Ganjil 2012/2013
5. Machining Time (Tm)
Tm = L−is . n
(menit)
Dimana :
L = Panjang Pembubutan (mm)
i = jumlah Pemotongan = t/t’
6. Momen Torsi ( Mt)
Mt = Pz .D
2 (kg.mm)
7. Tenaga Motor (Nm)
Nm = Nc
❑1 .❑2 (kW)
Dimana :
1 = efisiensi mesin (75%)
2 = efisiensi motor penggerak (90%)
4.2 Data Praktikum
JENIS MESIN : Bubut
TYPE : KW 1500604
DAYA (P) : 0,55 KW
BAHAN YANG DIGUNAKAN
Nama Bahan : Baja Esser
Koefisien Bahan (k) : 157 kg/mm2
Konstanta Eksponen (m) : 0,75
PEMBUBUTAN
NOL
(mm)D
(mm)D
(mm)
S(mm/
nt(rpm)
na(rpm)
t’(mm)
t(detik)
1 120 24,3 23,3 0,132 235 255 0,5 232
2 120 23,3 22,3 0,132 235 254 0,5 205
Laboratorium Proses Produksi 1Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur IProgram Studi Teknik Industri Semester Ganjil 2012/2013
PENGULIRAN
N L(mm)
Pt(mm/gang)
Pa(mm/gang)
nt(rpm
na(rpm)
t’(mm)
t(detik)
1 50 1,75 1,8 65 71 0,25 272 50 1,75 1,8 65 72 0,25 28
4.3 Perhitungan4.3.1 Teoritis
1. Kecepatan Pemotongan (v)
a. Pembubutan
Diketahui: D = 24,3 mm
n = 235 rpm
v=π . D .n1000
(m/menit)
v=π .24,3 .2351000
(m/menit)
v=17,931 m/menit
b. Penguliran
Diketahui: P = 1,75 mm
v=√[(π .D)¿¿2+P2] .n1000
¿(m/menit)
v=√[ (π .24,3 ) ²+1,752 ] .65
1000 (m/menit)
v=√[ (3,14.24,3 )²+3,06 ] .651000
(m/menit)
v=615,3281000
(m/menit)
v=0,615328 m/menit
2. Depth of Cut (t’)
Diketahui: D = 24,3
d = 23,3
t’ = D−d
2 (mm)
Laboratorium Proses Produksi 1Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur IProgram Studi Teknik Industri Semester Ganjil 2012/2013
t '=24,3−23,32
(mm)
t '=0,5 mm
3. Gaya Pemotongan Vertikal (Pz)
Diketahui: K = 157 Kg/mm2
m = 0,75
s = 0,132
Pz = K.t’.s m(kg)
Pz = 157.0,5.0,1320,75(kg)
Pz = 17,191 kg
4. Daya Pemotongan(Nc)
Nc¿Pz . v
60.102 (kW)
Nc¿17,191.17,93
60.102(kW)
Nc¿0,0504 kW
5. Machining Time (Tm)
Diketahui: L= 120
i= 1
Tm¿ L .is . n
(menit)
Tm¿ 120.10,132.235
(menit)
Tm¿3,288 menit
6. Momen Torsi (Mt)
Mt¿Pz .D
2 (Kg mm)
Mt¿17,191.24,3
2 (Kg mm)
Mt¿208,87 Kg mm
Laboratorium Proses Produksi 1Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur IProgram Studi Teknik Industri Semester Ganjil 2012/2013
7. Tenaga Motor (Nm)
Nm= Nc❑1 .❑2
(kW)
Nm= 0,05040,75 .0,90
(kW)
Nm=0,0746 kW
4.3.2 Aktual 1. Kecepatan Pemotongan (v)
a. Pembubutan
Diketahui: D = 24,3 mm
n = 235 rpm
v=π . D .n1000
(m/menit)
v=π .24,3 .2551000
(m/menit)
v=19,457 m/menit
b. Penguliran
Diketahui: P = 1,8 mm
v=√[(π .D)¿¿2+P2] .n1000
¿(m/menit)
v=√[ (π .24,3 ) ²+1,82 ] .71
1000 (m/menit)
v=643,111000
(m/menit)
v=0,6431 m/menit
2. Depth of Cut (t’)
Diketahui: D=24,3
d = 23,3
t '=D−d2
(mm)
t '=24,3−23,32
(mm)
t '=0,5 mm
Laboratorium Proses Produksi 1Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur IProgram Studi Teknik Industri Semester Ganjil 2012/2013
3. Gaya Pemotongan Vertikal (Pz)
Diketahui: K = 157Kg/mm2
m = 0,75
s =L. iTm.na
=120.1
3,87.255 = 0,1217 mm/rev
Pz = K.t’.s m(kg)
Pz = 157.0,5.0,12160,75(kg)
Pz = 16,175 kg
4. Daya Pemotongan(Nc)
Nc¿Pz . v
60.102 (kW)
Nc¿16,165.19,457
60.102(kW)
Nc¿0,0514 kW
5. Machining Time (Tm)
Diketahui: L= 120
i= 1
Tm¿ L .is . n
(menit)
Tm¿ 120.10,122.255
(menit)
Tm¿3,87 menit
6. Momen Torsi (Mt)
Mt¿Pz .D
2 (Kg mm)
Mt¿16,175.24,3
2 (Kg mm)
Mt¿196,53 Kg mm
7. Tenaga Motor (Nm)
Laboratorium Proses Produksi 1Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur IProgram Studi Teknik Industri Semester Ganjil 2012/2013
Nm= Nc❑1 .❑2
(kW)
Nm= 0,05140,75 .0,90
(kW)
Nm=0,0762 kW
4.4 Grafik dan Pembahasan4.4.1 Hubungan Feed Motion (s) dengan Gaya Pemotongan (Pz)
a. Tabel Hubungan Feed Motion (s) dengan Gaya Pemotongan (Pz)
No. KelompokData Teoritis Data Aktualst Pz sa Pz
1. Kelompok 17 0,083 12,13 0,083 12,162. Kelompok 18 0,105 14,48 0,107 14,643. Kelompok 19 0,132 17,19 0,121 16,184. Kelompok 20 0,161 19,95 0,16 19,895. Kelompok 21 0,184 22,05 0,44 42,106. Kelompok 22 0,205 23,92 0,262 28,757. Kelompok 23 0,231 26,16 0,32 33,078. Kelompok 24 0,258 28,42 0,26 28,73
b. Grafik Hubungan Feed motion (s) dengan Gaya Pemotongan (Pz)
0.083 0.107 0.121 0.16 0.44 0.262 0.32 0.2605
1015202530354045
Hubungan antara Feed Motion (s) dengan Gaya Pemotongan (Pz)
TeoritisAktual
s (mm/rev)
Pz (k
g)
c. PembahasanFeed motion (s) adalah gerakan pahat menyayat benda kerja
yang dinyatakan dalam mm/rev. Sedangkan Pz adalah gaya
pemotongan vertical dan mempunyai satuan dalam kg.
Laboratorium Proses Produksi 1Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur IProgram Studi Teknik Industri Semester Ganjil 2012/2013
Grafik hubungan antara feed motion (s) dengan gaya
pemotongan (Pz) menunjukkan bahwa semakin besar nilai feed
motion akan semakin besar pula nilai gaya pemotongan (Pz). Hal
ini akan ditunjukkan pada rumus gaya pemotongan (Pz) yang
diuraikan sebagai berikut:
Pz = k . t ' sm
di mana: K= koefisien bahan (kg/mm2) t’= depth of cut (mm)
s= feed motion (mm/rev)
m= konstanta eksponen
Sehingga, berdasarkan grafik dan rumus, hubungan antara feed
motion (s) dan gaya pemotongan (Pz) dan adalah berbanding lurus.
4.4.2 Hubungan Putaran Spindel (n) dengan Daya Pemotongan (Nc)a. Tabel Hubungan Putaran Spindel (n) dengan Daya Pemotongan (Nc)
No. KelompokData Teoritis Data Aktualnt Nc na Nc
1. Kelompok 3 180 0,038 197 0,042. Kelompok 11 330 0,0756 314 0,06643. Kelompok 19 235 0,0504 255 0,05144. Kelompok 27 550 0,0912 568 0,0954
b. Grafik Hubungan Putaran Spindel (n) dengan Daya Pemotongan (Nc)
197 314 255 5680
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
Hubungan antara Putaran Spindel (n) dengan Daya Pemotongan (Nc)
teoritisaktual
n (rpm)
Nc (
kW)
c. PembahasanGrafik hubungan antara banyak putaran spindle dengan daya
pemotongan (n-Nc) menunjukkan bahwa semakin besar nilai putar
Laboratorium Proses Produksi 1Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur IProgram Studi Teknik Industri Semester Ganjil 2012/2013
spindle, maka akan semakin besar pula nilai daya pemotongan. Hal
ini dapat dilihat pada formulasi berikut : Nc=Pz .V
60.102, di mana nilai
V didapat dari formulasi: V=Π .D .n1000
, yang kemudian
disubstitusikan menjadi Nc=Pz .Π . D .n
60.102 .1000, terlihat bahwa nilai Nc
berbanding lurus dengan V dan n, artinya semakin banyak putaran
spindle akan berpengaruh terhadap kecepatan pemotongan (V) yang
akan semakin cepat pula, sehingga menyebabkan daya pemotongan
yang dihasilkan pun akan lebih besar. Selain itu, daya pemotongan
pun dipengaruhi feed motion juga. Bila feed motionnya besar, maka
daya pemotongan akan besar pula karena Nc dengan s berbanding
lurus. Hal ini dapat dilihat dari formulasi Pz=k.t’.sm yang
disubtitusikan ke formulasi Nc menjadi Nc=(k . t ' s¿¿m). Π .D .n
60.102.1000¿
4.5 Studi Kasus
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
4.1 Rumus Perhitungan1. Kecepatan Pemotongan (v)
v = n .L(1+m)
1000 (m/menit)
dimana :
n = jumlah stroke per menit
L = panjang stroke
m = perbandingan kecepatan langkah kerja dengan langkah balik.
2. Gaya Aksial (Pz)
Pz = k.t’.sm (kg)
3. Daya Mesin (Nc)
Nc¿Pz . v
60.102 (kW)
4.2 Data Praktikum
Laboratorium Proses Produksi 1Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur IProgram Studi Teknik Industri Semester Ganjil 2012/2013
1. Data AwalKoefisien bahan (k) = 157 kg/mm2
Konstanta eksponen (m) = 0,75Panjang stroke / langkah (L) = 155 mmJumlah stroke / langkah permenit (n) = 65,8 stroke /menitPanjang penyekrapan (l) = 1,5 mmPerbandingan langkah maju dan mundur = 3:2Depth of cut (t’) = 0,3 mm
2. Data ProsesNo. t’(mm) t (sekon) langkah (stroke)1 0,3 23.12 242 0,3 21 253 0,3 23.51 264 0,3 24.72 265 0,3 21.63 24
1,5 113.98 125
4.3 Perhitungan1. Kecepatan pemotongan
Diketahui : n = ∑ stroke
∑ t /60=
125113,96 /60
=¿65,8 stroke/menit
L = 155 m
m=32
v = n .L(1+m)
1000 (m/menit)
v = 65,8.155(1+ 3
2)
1000 (m/menit)
v = 65,8.155(1+ 3
2)
1000 (m/menit)
v = 25502,37
1000 (m/menit)
v = 25,5 m/menit
2. Gaya aksial
Diketahui : k = 157 kg/mm2
t’ = 0,3 mm
Laboratorium Proses Produksi 1Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur IProgram Studi Teknik Industri Semester Ganjil 2012/2013
s= L . iTm.n
= 155.1
1,9.65,8 = 1,24 m/rev
Pz = k.t’.sm (kg)
Pz = 157.0,3.1,240,75 (kg)
Pz = 55,35 kg
3. Daya mesin (Nc)
Nc¿Pz . v
60.102 (kW)
Nc¿55,35.25,5
60.102 (kW)
Nc = 0,23 kW
4.4 Studi Kasus
Laboratorium Proses Produksi 1Teknik Mesin Universitas Brawijaya