ppt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konseling
TRANSCRIPT
AGAMA DAN NILAI-NILAI AGAMA DALAM KONSELING
NAMA KELOMPOK 71. Fathatul Fikriyah ( 1114500015 )2. Iis Nurul Fitriyani ( 1114500082)
Arti agama
Agama menurut bahasa sansekerta, agama berarti tidak kacau (a = tidak , gama = kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan manusia dari kekacauan.
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Sebuah agama biasanya melingkupi tiga persoalan pokok, yaitu:
Keyakinan (credial), yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural yang diyakini mengatur dan mencipta alam.
Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan ketundukannya.
Sistem nilai yang mengatur hubungnan manusia dengan manusia lainnya atau alam semesta yang dikaitan dengan keyakinannya tersebut.
Landasan Agama Dalam Bimbingan Konseling
Landasan Agama merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman kepada konselor tentang dimensi keagamaan sebagai faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku individu.
Landasan religius dalam layanan bimbingan dan konseling ditekankan pada tiga hal pokok, yaitu:
a. Manusia sebagai makhluk Tuhan.b. Sikap yang mendorong perkembangan
dari perikehidupan manusia berjalan ke arah dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama.
c. Upaya yang memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya secara optimal .
Agar layanan bantuan yang diberikan itu bernilai ibadah, maka kegiatan tersebut harus berdasarkan kepada keikhlasan dan kesabaran.begitu juga pada konselornya. Berikut ini persyaratan konselor:
1. Konselor hendaklah orang yang beragama dan mengamalkan dengan baik keimanan dan ketaqwaaannya sesuai dengan agama yang dianutnya.
2. Konselor sedapat-dapatnya mampu mentransfer kaidah-kaidah agama secara garis besar yang relevan dengan masalah klien.
3.Konselor harus benar-benar memperhatikan dan menghormati agama klien.
Fungsi Agama dalam masyarakat
Fungsi Edukatif (Pendidikan). Ajaran agama secara yuridis (hukum) berfungsi menyuruh/mengajakdan melarang yang harus dipatuhi agar pribagi penganutnya menjadi baik dan benar.
Fungsi Penyelamat. Dimanapun manusia berada, dia selalu menginginkan dirinya selamat.
Fungsi Perdamaian. Melalui tuntunan agama seorang/sekelompok orang yang bersalah atau berdosa mencapai kedamaian batin dan perdamaian dengan diri sendiri, sesama, semesta dan Allah.
Fungsi Kontrol Sosial. Ajaran agama membentuk penganutnya makin peka terhadap masalah-masalah sosial seperti, kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan
Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas. Bila fungsi ini dibangun secara serius dan tulus, maka persaudaraan yang kokoh akan berdiri tegak menjadi pilar "Civil Society" (kehidupan masyarakat) yang memukau.
Fungsi Pembaharuan. Ajaran agama dapat mengubah kehidupan pribadi seseorang atau kelompok menjadi kehidupan baru.
Fungsi Kreatif. Fungsi ini menopang dan mendorong fungsi pembaharuan untuk mengajak umat beragama bekerja produktif dan inovatif bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain.
Fungsi Sublimatif (bersifat perubahan emosi). Ajaran agama mensucikan segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat agamawi, melainkan juga bersifat duniawi.
Peran Agama dalam Bimbingan dan Konseling
peran agama jika diterapkan dalam pendidikan, terutama program penanganan permasalahan peserta didik di sekolah, anatara lain:
1. Dengan agama dapat memberikan bimbingan dalam hidup.
2. Ajaran agama sebagai penolong dalam kebahagiaan hidup.
3. Aturan agama dapat menentramkan batin.4. Ajaran agama sebagai pengendali moral5. Agama dapat menjadi terapi jiwa6. Agama sebagai pembinaan mental
Implementasi Nilai-nilai Agama Islam dalam Bimbingan dan Konseling
Implementasi Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh).
Dalam konsep agama Islam, akhlak yang kokoh merupakan sikap dan perilaku yang sangat disitimewakan. Manusia yang mampu mengoptimalkan sikap dan perilaku tersebut, maka kebahagiaan di dunia maupun diakherat akan didapatnya.
Akhlak dibagi menjadi dua, yaitu akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah
Adapun nilai-nilai Matin al-Khuluq (Akhlak yang Kokoh) yang dapat dikembangkan diantaranya:
1) Kejujuran 2) Amanah 3) Kasih sayang 4) Kedisiplinan
Implementasi Qodirun Ala al-Kasbi (Memiliki Kemampuan Usaha Sendiri/Mandiri)
Kepribadian ini merupakan kepribadian yang diperlukan dalam berinteraksi dengan lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat, ini dapat dilaksanakan dengan optimal ketika seseorang memiliki sikap kemandirian.