ppt biofarmasi rectal.pptx

27
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI BHAKTI PERTIWI PALEMBANG Biofarmasi dan Farmakokinetik TAHUN AKADEMIK 2014

Upload: arumkikinanti

Post on 20-Jan-2016

186 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PPT Biofarmasi rectal.pptx

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASIBHAKTI PERTIWI PALEMBANG

Biofarmasi dan Farmakokinetik

TAHUN AKADEMIK 2014

Page 2: PPT Biofarmasi rectal.pptx

Disusun oleh kelompok 2 Reg.D & Ext

1. Alvin Ariansyah2. Arie Firdiawan3. Arum Kinanti4. Erni5. Pipin Novidinanti

Page 3: PPT Biofarmasi rectal.pptx

STUDY BIOFARMASI PADA PEMBERIAN OBAT SECARA REKTAL

Page 4: PPT Biofarmasi rectal.pptx

RECTUM•Rektum manusia merupakan akhir dari saluran pencernaan dan terdiri dari 2 bagian yaitu superior (cembung) dan inferior (cekung)•Panjang rektum sekitar 15 cm, berakhir di anus.

•Dengan tidak adanya feces, rektum memiliki sejumlah kecil cairan (sekitar 2 mL)

•Tidak vili/mikrovili pada mukosa, tapi ada vaskularisasi yang bagus• pH 7-8•Suhu normal 37°C

Page 5: PPT Biofarmasi rectal.pptx

Gambar Struktur Anatomi

Page 6: PPT Biofarmasi rectal.pptx

Vaskularisasi

• Vena haemorrhoidales superior• Vena haemorrhoidales medialis • Vena haemorrhoidales inferior

Page 7: PPT Biofarmasi rectal.pptx

Vaskularisasi

Sumber: AIACHE, J.M.et all: Soeratri, Widji.Farmasetika 2 Biofarmasi ,edisikedua, Airlangga University Press, Surabaya, hal 410, 1982 (Dokumentasi kel2)

Page 8: PPT Biofarmasi rectal.pptx

Transport zat aktif setelah absorpsi melalui rektum

Vena hemorrhoidal medialis (langsung)

Vena hemorrhoidal inferior (langsung)

Vena hemorrhoidal superior (tidak langsung)

Vena cava inferior

Perantara vena iliaca interna

Absorpsi langsung ke sirkulasi sitemik

Vena cava inferior

Perantara vena iliaca interna

Absorpsi langsung ke sirkulasi sistemik

Vena mesentericum inferior

Vena porta

Obat di absorpsi melewati hati sebelum masuk ke sirkulasi sistemik

Page 9: PPT Biofarmasi rectal.pptx

Mekanisme transport zat aktif

Page 10: PPT Biofarmasi rectal.pptx

Keuntungan• Lebih efektif untuk obat-obat yang menyebabkan mual dan muntah

pada rute oral (ex: Metronidazole).• Dapat menghindari obat-obat yang bisa mengiritasi lambung dan usus

halus, serta obat dengan klirens tinggi dapat terhindar dari first pass effect (ex: Ketoprofen).

• Ketika tidak dapat menggunakan rute oral, misalnya sebelum rontgen atau pada pasien yang mempunyai penyakit saluran pencernaan bagian atas atau ketika pasien tidak dapat menelan.

• Dapat digunakan untuk pasien pediatrik, geriatri, atau pasien yang tidak sadar.

• Penghantaran obat dapat dihentikan dengan mengeluarkan sediaan dan absorpsi obat bisa dihentikan dengan mudah pada kasus-kasus overdosis atau bunuh diri.

• eliminasi lintas-pertama (first-pass elimination) obat oleh hati dihindari sebagian

Page 11: PPT Biofarmasi rectal.pptx

Kekurangan

• Untuk pasien tidak menyenangkan.• Absorpsi obat sering tidak beraturan dan sukar

diprediksi.

Page 12: PPT Biofarmasi rectal.pptx

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ABSORPSI OBAT DARI REKTUM

A. Faktor Fisiologi

Isi Kolon

obat akan mempunyai kemungkinan untuk diabsorpsi

lebih besar ketika rektum dalam keadaan kosong. Untuk tujuan ini

diberikan enema sebelum penggunaan obat melalui rektal.

pH dan minimnya kapasitas buffer

cairan rektal

pH cairan rektal 7-8 dan tidak

memiliki kapasitas buffer yang efektif.

Rute sirkulasi

jika obat diabsorpsi dari pembuluh darah hemorrhoidal

akan langsung menuju vena cava inferior, sehingga absorpsi

akan cepat dan efektif.

Page 13: PPT Biofarmasi rectal.pptx

B. Faktor Fisika Kimia Obat

Kelarutan dalam lipid-water

•obat lipofil jika diberikan dengan basis lemak tidak dapat dikeluarkan dengan mudah, sehingga absorpsi obat terganggu.

Ukuran partikel

•semakin kecil partikel semakin besar kelarutannya

Sifat basis •jika basis berinteraksi dengan obat atau mengiritasi membran mukosa akan menurunkan absorpsinya. Khususnya pada kasus-kasus suppositoria

Page 14: PPT Biofarmasi rectal.pptx

MACAM-MACAM TIPE SEDIAAN REKTAL Rektal semisolids:

1)Creams 2)Gels 3)Ointments 4)Suppositories

Rektal liquids : 1)Solutions 2)Suspensions

Rektal aerosols

Page 15: PPT Biofarmasi rectal.pptx

RECTAL SEMISOLID

Rectal cream, gels danointments digunakan untuk pemberian topikal ke area perianal. Sebagian besar digunakan untuk terapi kondisi lokal pruritis anorektal, inflamasi dan nyeri atau ketidaknyamanan akibat wasir.

Contohnya: • Astrigents (Zinc oxide)• Pelindung dan pelicin (cocoa butter dan lanolin)• Anestesi lokal (Pramoxine HCl)• Antipruritis serta agen antiinflamasi (Hidrokortisone)

Page 16: PPT Biofarmasi rectal.pptx

• Basis yang digunakan untuk anorektal cream dan ointments merupakan kombinasi dari PEG 300 dan 3350. Basis cream emulsi menggunakan cetyl alcohol & cetyl esters wax , dan petroleum putih dan minyak mineral.

• Pengawet yang digunakan seperti methylparaben, propylparaben, benzylalcohol dan butylated hydrocortisole (BHA).

• Beberapa produk rectal cream, gel, dan ointment komersial yaitu : ANUSOL ointment, TRONOLANE cream, ANALPRAM-HC cream, dan DIASTAT Gel.

Page 17: PPT Biofarmasi rectal.pptx
Page 18: PPT Biofarmasi rectal.pptx

SupositoriaSuppositoria adalah formulasi yang paling banyak digunakan, dan telah menunjukkan karakteristik

pelepasan yang tergantung pada faktor fisiologis sifat fisiologis, fisikokimia obat, basis supositoria dan

lingkungan lokal di dalam rektum.

Bentuk sediaan yang biasanya adalah supositoria,baik suspensi padat atau emulsi padat

Evaluasi biofarmasetik sopositoria tergantung pada: Cara kerja supositoria

Kinetik pelepasan dan penyerapan zat aktif

Page 19: PPT Biofarmasi rectal.pptx

Mekanisme kerja supositoria

•Bahan dasar yang berefek mekanik tidak peka pada penyerapan dibandingkan supositoria dengan pembawa gliserin, karena terjadi fenomena osmose yang disebabkan oleh afinitas gliserin terhadap air

Supositoria berefek mekanik

•Supositoria antiwasir masuk ke dalam kelompok ini, misal supositoria ratanhae, yaitu senyawa yang efeknya disebabkan oleh adanya sifat adstringen•Ada juga supositoria benaftol sebagai obat cacing

Supositoria berefek

setempat

•Supositoria nutritif: digunakan jika saluran cerna tidak dapat menyerap makanan, biasanya diberikan dalam bentuk lavement•Supositoria obat: mengandung zat aktif yang harus diserap, mempunyai efek sistemik

Supositoria berefek sistemik

Page 20: PPT Biofarmasi rectal.pptx

Kinetika pre-disposisi zat aktif

Sumber: AIACHE, J.M.et all: Soeratri,Widji.Farmasetika 2 Biofarmasi ,edisi kedua, Airlangga University Press, Surabaya,hal 415, 1982 (dokumentasi kel2)

Page 21: PPT Biofarmasi rectal.pptx

Kurva obat dalam darah

Sumber: Lachman Leon, et all, Teori dan Praktek Farmasi Industri, edisi 3, UI Press, Bab 19 (hal 1155), 1994. (Dokumentasi kel2)

Page 22: PPT Biofarmasi rectal.pptx

BEBERAPA PRODUK SUPPOSITORIA KOMERSIAL• DULCOLAX (bisacodyl)• CANASA (mesalamine) • NUMORPHAN (oxymorphane) • ANUSOL HC (hydrocortisone) • PANADOL (parasetamol)

Page 23: PPT Biofarmasi rectal.pptx

REKTAL LARUTAN

• Rektal suspensi, emulsi, atau enema pada sediaan rektal sangat sedikit digunakan, karena tidak menyenangkan dan kepatuhan pasien rendah.

• Dalam banyak kasus, sediaan ini digunakan untuk memasukkan media atau agen untuk rontgen saluran pencernaan bagian bawah.

• Walaupun absorpsi obat dari larutan lebih baik daripada dari suppositoria solid, tetapi penggunaan jarang sekali.

Contoh : ROWASA rectal suspension enema (mesalamine), ASACOL rectal suspension enema (mesalazine).

Page 24: PPT Biofarmasi rectal.pptx

EnemaEnema adalah sediaan larutan yang dimasukkan

dalam rektum dan usus besar dan akan merangsang pengeluaran feses

• 30 mL enema (suntikan) yang tertinggal terutama di kolon sigmoid (99%), 60 ml enema yang didistribusikan melalui rektum (9%) yang sigmoid (61%) dan kolon menurun (15%) dan 100 ml enema yang didistribusikan antara kolon sigmoid (66%) dan menurun (25%).

Page 25: PPT Biofarmasi rectal.pptx
Page 26: PPT Biofarmasi rectal.pptx

REKTAL AEROSOL

• Rektal aerosol atau busa rektal aerosol disertai dengan aplikator untuk memudahkan penggunaannya.

• Aplikator dimasukkan ke dalam wadah berisi produk, serta terdapat alat pengatur dosis obat aerosol. Aplikator dimasukkan ke dalam anus dan obat dapat diberikan melalui rektal.

• Beberapa contoh rektal aerosol : PROCTOFOAM HC (Hidrocortisone dan Pramoxine), CORTIFOAM (Hidrocortisone).

Page 27: PPT Biofarmasi rectal.pptx

Terima kasih