Assalamualaikum Wr.Wb

Kelompok 6: Ika Yuniarti Tika Antun Aulia Nurul Fadilah Dian Rahmawati Kristian Nanda Pratama Eko Cahyono Aan Munsyarif Alfian Cahya Maryanti Farikha Asajati Liana Fita Sari (A (A (A (A (A (A (A (A (A (A (A 310090025) 310090032) 310090045) 310090050) 310090254) 310090261) 310090263) 310090266) 310090271) 310090273) 310090276)

TES KOMPETENSI MENULISAktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kompetensi berbahasa paling akhir dikuasai pembelajar bahasa setelah kompetensi mendengarkan, berbicara, dan membaca. Hal itu disebabkan kompetensi menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan.

Tugas Menulis OtentikTes kemampuan menulis, sebagaimana halnya dengan tes kemampuan berbicara, cukup potensial untuk dijadikan tes yang bersifat pragmatik dan atau otentik. Bahasa hanya merupakan sarana, dan gagasan apa yang ingin dikomunikasikan pada hakikatnya lebih penting daripada sarana bahasa itu sendiri. Jadi, antara bahasa dan pesan yang dikandung adalah hubungan antara unsur bentuk dan isi. Unsur bentuk berurusan dengan bagaimana cara mengungkapkan, sedang unsur isi apa yang akan diungkapkan.

Bentuk Tugas Kompetensi Menulisa.

Tugas Menulis dengan Memilih Jawaban Tes kemampuan menulis bentuk objektif yang mampu menuntut peserta didik untuk memertimbangkan unsur bahasa dan gagasan adalah tugas menyusun alinea berdasarkan kalimat-kalimat (biasanya empat buah) yang disediakan.

b. Tugas Menulis dengan Membuat Karya TulisTugas menulis untuk benar-benar menghasilkan karya tulis, apa pun bentuknya, haruslah mendapat prioritas dalam rangka mengukur kompetensi menulis peserta didik.

1.2. 3. 4. 5. 6. 7.

Menulis Berdasarkan Rangsang Gambar Menulis Berdasarkan Rangsang Suara Tugas Menulis Berdasarkan Rangsang Visual dan Suara Menulis dengan Rangsang Buku Menulis Laporan Menulis Surat Menulis Berdasarkan Tema Tertentu

c. Catatan tentang Teknik Penilaian Hasil KaranganPenilaian terhadap hasil karangan bebas mempunyai kelemahan, yakni rendahnya kadar objektivitas. Penelitian yang dilakukan terhadap karangan peserta didik dapat dilakukan secara holistis atau analitis. Menurut mueller (2008) kedua teknik penilaian tersebut menggunakan rubrik.

d. Penilaian portofolioPenilaian portofolio adalah penilaian yang menunjuk pada sekumpulan karya peserta didik, karya verbal mereka yakni berbagai jenis tulisan sebagaimana jenis-jenis tulisan yang ditugaskan di atas. Bahan untuk penilaian portofolio dapat berasal dari berbagai tugas menulis.

BUTIR-BUTIR INTI1.Tes kompetensi berbahasa produktif, yang berwujud kompetensi berbicara dan menulis, menuntut peserta uji untuk berunjuk kerja bahasa atau diberi kesempatan praktik berbahasa menerapkan kompetensi kebahasaan dan pengetahuannya tentang dunia dalam sebuah penuturan.

2.

Tes kompetensi berbahasa produktif potensial untuk dijadikan tes otentik.

3. Tes kompetensi berbicara dan menulis pentingnya penguasaan bahasa (kompetensi linguistik) dan sekaligus pnguasaan materi yang dibahasakan yang isi pesan kinerja berbahasa samasama mendapat penekanan.

4. Dalam tugas berbicara otentik, selain peserta didik harus benar-benar tampil berbicara dengan isi pembicaraan mencerminkan kebutuhan realitas kehidupan (bermakna).5. Ada banyak bentuk tugas yang dapat diberikan untuk mengukur kompetensi berbicara peserta didik dalam bahasa target, namun tugas yang dipilih haruslah yang memenuhi tuntutan asesmen otentik.

6. Jika dalam tes kompetensi berbicara otentik peserta didik harus benar-benar praktik menghasilakan bahasa, dalam tes kompetensi menulis dapat menoleransi tes merespon jawaban dalam bentuk tes objektif.

7. Dalam proses pembelajaran tes kompetensi menulis harus ditekankan pada tugas yang memberi kesempatan peserta didik mengreasikan bahasa dan memilih isi pesan sendiri.

berbicara dan menulis sebaiknya memergunakan rubrik penilaian. 9. Penilaian kompetensi berbahasa produktif dapat dengan teknik analitis atau holistik.

8. Penilaian tes kompetensi

Wassalamualaikum Wr.Wb