ppt forensik
DESCRIPTION
..............TRANSCRIPT
-
5/27/2018 ppt forensik
1/19
Intoksikasi Heroin Secara Inhalasi
Dosen penguji: Bpk. Saebani
Residen pembimbing: dr. Erni Situmorang
Arianda Nurbani Widyaputri FK TRISAKTI
Della Putri Ariyani FK TRISAKTI
Petrus Phillipus Mekas FK TRISAKTI
Yenni Susanti FK TRISAKTI
Dumora Lam Sari Panjaitan FK UKI
Princessa Sofia Sitanggang FK UKI
-
5/27/2018 ppt forensik
2/19
Definisi Narkoba
Menurut UU Nomor 35 tahun 2009
tentang Narkotika Pasal 1, yaitu zat atau obat
yang berasal dari tanaman baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapatmenimbulkan ketergantungan.
-
5/27/2018 ppt forensik
3/19
Penggolongan menurut struktur kimia
Morfin dan
turunannya: morfin,dilaudid, heroin,
nalorfin, kodein dannaloxone
Turunan benzomorfan:
pentazocine danlevorphanol
Golongan 4-
fenilpiperidin :pethidine dan trime
peridine
Lain-lain : turunanfenotiazin danbenzimidazole
-
5/27/2018 ppt forensik
4/19
Carapenggunaan
Peroral
Inhalasi
Peranal
Injeksi
-
5/27/2018 ppt forensik
5/19
Intoksikasi Inhalasi
http://wedorecover.com/images/Heroin-3.jpg
Masuknya zat ke
dalam tubuh melalui
saluran pernapasan
yang mengganggu
kesehatan dan dapat
menyebabkan
kematian
-
5/27/2018 ppt forensik
6/19
HEROIN
DEFINISI
Golongan opioid
agonis danmerupakan derivatmorfin yangterbuat dari morfinyang mengalamiasetilasi pada
gugus hidroksilpada ikatan c3 danc6
SUMBER
pengeringan ampas
bunga dan getahopium
-
5/27/2018 ppt forensik
7/19
Struktur Molekul
Rumus molekul heroin adalahC21H23NO5 dengan berat
molekul 369,4 g/mol.
-
5/27/2018 ppt forensik
8/19
Jenis-jenis heroin
BubukPutih
BubukCoklat
Blacktar
-
5/27/2018 ppt forensik
9/19
Dosis
Dosis toksikbukan pecandu :
1 mg/kg BB
Dosis letalbukan pecandu :15mg/kg BB.
Dosis letalpecandu : 1600
1800 mg.
-
5/27/2018 ppt forensik
10/19
Mekanisme Kerja
Inhalasi Absorbsi SSP
HidrolisaMorfin
-
5/27/2018 ppt forensik
11/19
Morfin + reseptor
mu
PelepasanNeurotransmitter
terhambat
Euforia, analgesic,sedasi, depresipernafasan, miosis,
mual muntah
-
5/27/2018 ppt forensik
12/19
Efek PadaTubuh
Efek segera
Gelisah
Depresi pernafasan
Mual dan muntah
Analgesia
Efek jangka
panjang
Sistem saraf pusat
Perifer
-
5/27/2018 ppt forensik
13/19
Sistem Saraf Pusat
Perifer
AnalgesiaEuphoriaSedasi
PernafasanPupil
1. Kardiovaskuler2. Kulit
-
5/27/2018 ppt forensik
14/19
Mekanisme toleransi dan adiksi
Penghentianmendadak / obat
antagonis opioid
peningkatan efekadenilsilase pada
siklik AMP
gejala hiperaktivitas
lakrimasi,rhinorrhea,
bertingkat, seringmenguap, gelisah
tidur gelisah,iritabel, tremor,
pupil dilatasi(midriasi), anoreksia
-
5/27/2018 ppt forensik
15/19
Penatalaksanaan OD
Intoksikasi akut
1. Perbaiki dan pertahankan jalan nafas sebaikmungkin
2. Oksigenasi yang adekuat
3. Naloxone injeksi, dosis awal 0,4
2,0 mg IV(anak-anak 0,01 mg/kgBB)
-
5/27/2018 ppt forensik
16/19
Intoksikasi kronis
1. Terapi kondisi withdrawl2. Terapi detoksifikasi
3. Terapi rumatan (maintenance)
4. Terapi komplikasi
5. Terapi aftercare
-
5/27/2018 ppt forensik
17/19
Pemeriksaan Forensik
KORBAN HIDUP1. Perforasi septum nasi (kronis)
2. Pemeriksaan Lab
KORBAN MATI (pemeriksaan luar)
1. Perforasi septum nasi
2. Tanda-tanda mati lemas
KORBAN MATI (Pemeriksaan dalam)
1. Kelainan paru : edema paru
-
5/27/2018 ppt forensik
18/19
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Urine
2. Pemeriksaan Darah
3. Pemeriksaan Selaput Lendir Hidung4. Uji Marquis
-
5/27/2018 ppt forensik
19/19
Kesimpulan
Heroin merupakan salah satu jenis narkoba yangdapat dikonsumsi melalui cara inhalasi. Heroinmempunyai efek jangka pendek dan jangka panjang bagipemakainya yang bila dibiarkan akan menyebabkan
gangguan kesehatan sampai dengan dengan kematian.Untuk membuktikan kasus kematian akibat penggunaanheroin dapat dilakukan pemeriksaan dalam maupun luar.Penting untuk dicari dari pemeriksaan luar adanya tanda-tanda keberadaan zat narkoba yang menempel pada
tubuh. Pada pemeriksaan dalam dan pemeriksaanpenunjang perlu dibuktikan adanya zat heroin ataubentuk zat aktifnya pada tubuh korban.