ppt hil
DESCRIPTION
hilTRANSCRIPT
LAPORAN KASUSSeorang Pria 47 Tahun dengan Benjolan pada
Kantung Kemaluan Sebelah Kanan
Oleh: P. Wiedya Shintayani Sentosa
10700251Prmbimbing:
dr. Moch. Jundi Agustoro, Sp.B
TINJAUAN PUSTAKAHERNIA
DEFINISI
• Hernia didefinisikan adalah suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah yang lemah (defek) yang diliputi oleh dinding.
• Meskipun hernia dapat terjadi diberbagai tempat dari tubuh kebanyakan defek melibatkan dinding abdomen pada umumnya daerah inguinal.
ANATOMI
HERNIA INGUINALIS• Menurut patogenesisnya hernia ini dibagi menjadi dua,
yaitu hernia inguinalis lateralis (HIL) dan hernia inguinalis medialis (HIM).
• Hernia inguinalis lateralis timbul karena adanya kelemahan anulus intenus sehingga organ-organ dalam rongga perut (omentum, usus) masuk ke dalam kanalis inguinalis dan menimbulkan benjolan di lipat paha sampai skrotum. Sedangkan hernia ingunalis medialis timbul karena adanya kelemahan dinding perut karena suatu sebab tertentu. Biasanya terjadi pada segitiga hasselbach.
• Secara anatomis intra operatif antara HIL dan HIM dipisahkan oleh vassa epigastrika inferior. HIL terletak di atas vassa epigastrika inferior sedang HIM terletak di bawahnya.
KLASIFIKASI
ETIOLOGI• adanya procesus vaginalis yang terbuka• peninggian tekanan dalam rongga perut
– Bersin– Mengangkat benda berat– Mengejan– Batuk kronis – BPH
• kelemahan dinding otot perut – Usia– Obesitas – Hamil – Kongenital
PATOFISIOLOGI HIL Peningkatan tekanan Intraabdomen:•Batuk•Bersin •Mengejan •Angkat berat
Isi rongga abdomen (usus) melewati dinding inguinal
Canalis inguinalis
Menonjol ke facia transversalis
Keluar pada cincin kanal
Kelemahan otot dinding abdomen:•Obes •Hamil •kongenital
Isi rongga abdomen melalui anulus inguinal
Masuk ke kanal
Masuk ke skrotum menjadi penunjolan keluar (hernia)
Teraba benjolan
Nyeri akut
Obstruksi sal. intestinal
Bendungan vena edema suplai terhambat iskemik
nekrosis
pembedahan
• Hernia strangulata: hernia dimana sudah terjadi gangguan vaskularisasi viscera yang terperangkap dalam kantung hernia (isi hernia). Pada keadaan sebenarnya gangguan vaskularisasi telah terjadi pada saat jepitan dimulai, dengan berbagai tingkat gangguan mulai dari bendungan sampai nekrosis.
• Hernia inkarserata: isi kantong terperangkap, terjepit oleh cincin hernia, tidak dapat kembali ke dalam rongga perut, dan sudah disertai tanda-tanda ileus mekanis (usus terjepit sehingga aliran makanan tidak bisa lewat).
Gejala/tandaObstruksi usus pada hernia inkarserata
Nekrosis/gangren pada hernia strangulata
Nyeri Kolik Menetap
Suhu badan Normal Normal/meninggi
Denyut nadi Normal/meninggi Meninggi/tinggi sekali
Leukosit Normal Leukositosis
Rangsang peritoneum
Tidak ada Jelas
Sakit Sedang/berat Berat sekali/toksik
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FINGER TEST
• Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.•Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal.• Penderita disuruh batuk: Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis. Bila impuls disamping jari Hernia Inguinnalis Medialis.
PEMERIKSAAN ZIEMEN TEST• Posisi berbaring, bila ada benjolan
masukkan dulu (biasanya oleh penderita).
• Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan.
• Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada :
• jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.• jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis.• jari ke 4 : Hernia Femoralis.
PEMERIKSAAN THUMB TEST• Anulus internus ditekan dengan
ibu jari dan penderita disuruh mengejan
• Bila keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis medialis.
• Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis Lateralis.
DIAGNOSA BANDING
• Lipoma• Limfadenitis• Cold abses
PENATALAKSANAAN
• HERNIOTOMIPada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya. Kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong.
PENATALAKSANAAN• HERNIOPLASTITindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan
memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Metode Bassini memperkecil anulus inguinalis
internus dengan jahitan terputus, menutup dan memperkuat fasia transversa, dan menjahitkan pertemuan m. tranversus internus abdominis dan m. oblikus internus abdominis yang dikenal dengan nama conjoint tendon ke ligamentum inguinale poupart.
PENATALAKSAAN
• HERNIORRAPHYTENSION FREE REPAIR WITH MESH
Cara hampir sama dgn teknik bassini namun tidak menjahit lapisan facia untuk memperbaiki defect, tapi dengan menempatkan sebuah protesis, mesh yg tidak diserap. Mesh ini akan memperbaiki defect tanpa menimbulkan tegangan dan ditempatkan disekitar facia
KOMPLIKASI
Kalau isi hernia terdiri dari usus, dapat terjadi perforasi yang akhirnya dapat menimbulkan abses lokal, fistel, atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga perut.
PROGNOSIS
Prognosis hernia inguinalis lateralis pada penanganan dan diagnosis yang tepat sangat baik. Insiden infeksi pasca bedah mendekati 1%, dan recurent kurang dari 1%.
LAPORAN KASUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN• Nama : Tn. A• Umur : 47 tahun• Jenis kelamin : Laki-laki • Alamat : Sidodadi, Pogar – Bangil• Pekerjaan : Swasta• Status perkawinan : Menikah• Agama : Islam• Bangsal : Zal Melati• No RM : 27-03-94• Tanggal Masuk : 12 Oktober 2015
ANAMNESA• Keluhan Utama : benjolan pada kantung kemaluan kanan
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Riwayat Hipertensi : disangkal• Riwayat batuk lama : disangkal• Riwayat Diabetes Mellitus : disangkal• Riwayat Alergi obat : disangkal• Riwayat Hemorroid : disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
• Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan seperti ini
RIWAYAT KEBIASAAN• Riwayat merokok :
disangkal• Riwayat minum alkohol : disangkal• Riwayat mengedan saat BAB: + • Riwayat bekerja mengangkat berat:
+• Riwayat tidak suka makan sayur dan
buah : +
RIWAYAT SOSIAL EKO
• Biaya kesehatan ditanggung oleh BPJS PBI.
• Sebelumnya pasien bekerja sebagai tukang angkut sampah.
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Baik • Kesadaran : Compos mentis• Vital sign : T : 110/70 mmHg
N : 97 x/menitR : 22 x/menitS : 35,9 C
STATUS GENERALIS• Kepala : dalam batas normal• Thorax
– Jantung : dalam batas normal– Pulmo: dalam batas normal
• Abdomen:– Inspeksi: distended (-)– Palpasi: nyeri tekan (-), hepar dan lien
tidak teraba– Perkusi : tympani– Auskultasi: Bising usus normal
STATUS LOKALIS REGIO INGUINAL DEXTRA
• Inspeksi : tampak benjolan pada skrotum kanan, tidak tampak kemerahan, warna kulit sama dengan sekitarnya.
• Palpasi : teraba massa + 6 x 8 cm, konsistensi lunak, tidak dapat dimasukkan kembali ke dalam cavum abdomen, nyeri tekan (+), transiluminasi test (-), finger test (-)
FOTO KLINIS
DIAGNOSA KLINIS
Hernia Inguinalis Lateralis Dextra Inkarserata
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• DL• FAAL HEMOSTASIS
TERAPI
Operatif : herniotomy dan herniorraphy
Tanggal S,O,A Pdx,Ptx.
Tgl. 13/10/15 S: nyeri pada skrotum kanan, mual (-), muntah (-), BAB dan BAK lancar. O: TD: 110/70mmHg, Nadi: 97 x/m, suhu: 35,9’C, RR: 22x/m. Status generalis: dbnStatus lokalis: benjolan pada skrotum kanan tidak dapat masuk ke dalam cavum abdomen, nyeri (-), transiluminasi test (-), finger test (-)A: HIL Dextra inkarserata
Ptx. Inf. RL 1000 cc/hrRencana operasi hari ini
Tgl. 14/10/15 S: nyeri pada daerah post operasi, mual (-), muntah (-), BAB (-), flatus (+), keluhan lain (-). O: TD: 110/70mmHg, Suhu: 35,9’C, Nadi: 97 x/m, RR: 20x/mStatus generalis: dbnStatus lokalis: pada inguinal dextra luka operasi tertutup verban rembesan perdarahan (-)A: HIL D inkarserata Post herniotomy + herniorafi + omentektomi H-1
Ptx. -Inf. Aminofluid 20 tpm-Inf. KAEN Mg3 10 tpm-Inj. antibiotik-Inj. analgetik-Diet bebas TKTP-Mobilisasi
Tgl. 15/10/15 S: nyeri pada daerah post operasi, mual (-), muntah (-), BAB (+), flatus (+), keluhan lain (-).O: TD: 100/70mmHg, Nadi: 110x/m, RR: 22 x/m. Status generalis: dbnStatus lokalis: pada inguinal dextra luka operasi tertutup verban rembesan perdarahan (-)A: HIL D Inkarserata Post herniotomy + herniorafi + omentektomi H-2
Ptx. Rencana KRS hari iniTerapi di rumah:-Po. Antibiotik dan analgetik