ppt poltekes koleksi, herbarium
TRANSCRIPT
KOLEKSI SAMPEL DAN
PEMBUATAN HERBARIUM
Pengumpulan Data Taksonomi
Kegiatan:1.Pengumpulan sampel (koleksi)2.Deskripsi3.Pembuatan Herbarium
Koleksi sampel
Tergantung pada tipe penelitian Ambil sampel yang representatif Seluruh bagian tanaman diambil (Herba) atau
minimal cabang/ranting yang terdapat daun, bunga dan buah
Setiap sampel disertai etiket gantung yang memuat informasi: nama tumbuhan, nomor koleksi, lokasi dan tanggal pengambilan, serta inisial kolektor
Penulisan etiket gantung: pensil 2B
Koleksi sampel Pengawetan sementara:1.Sampel dibungkus kertas koran/merang dan
disemprot alkohol 70% hingga basah2.Simpan dalam plastik dan kemudian ditutup rapat
dengan lakban Tulis semua informasi selama di lapangan dalam
buku catatan lapangan (paspor tumbuhan)
Nama dan inisial kolektor
Nomor koleksi
Tanggal koleksi
Nama lokal
Nama Suku Tumbuhan
Nama Marga Nama Jenis
Sinonim dan atau varitas
Perawakan : 1.Pohon2.Semak 3.Herba4.Liana
Status konservasi :1.Punah2.Sangat genting3.Jarang4.Tidak pasti
Karakter Morfologi & Organoleptik(warna, rasa dan bau)
Akar :Batang :Daun :Bunga :Buah :Biji :Getah :
PASPOR TUMBUHAN (1)
Lingkungan/habitat :Ketinggian:Bujur:Lintang:
Topografi (fisiografi) :1.Berbukit2.Pegunungan3.Landai4.………….
Vegetasi (ekosistem) :1.Hutan hujan tropis2.Hutan sekunder3.Hutan gambut4.Hutan rawa5.Herangas6.Sabana/stepa
Jenis tumbuhan di sekitarnya
Lokasi (habitat):1.Hutan2.Pekarangan3.Sawah4.Pantai5.Rawa6.Ladang/Kebun7.Tepi sungai8.…………….
Tekstur tanah1.Berlumpur hitam/merah2. Berpasir3. Tanah liat
Status asal spesimen :1.Liar2.Gulma3.Varitas lokal4. …………
PASPOR TUMBUHAN (2)
1. Penomoran koleksi dan cara mengikat etiket gantung. Panjang benang tersimpul + 10 cm.
URUTAN KERJA KOLEKSI SAMPEL (1)
2. Spesimen dibungkus kertas merang dan dimasukkan ke plastik ukuran 40x60 cm.
URUTAN KERJA KOLEKSI SAMPEL (2)
3. Spesimen dibasahi dengan spiritus dan pastikan semua spesimen basah, selanjutnya ujung plastik dilipat kemudian dilekatkan menggunakan lakban cokelat. Plastik diberi nomor spesimen.
URUTAN KERJA KOLEKSI SAMPEL (3)
Deskripsi Morfologi Deskripsi morfologi langkah awal untuk
identifikasi nama ilmiah Memuat semua karakter morfologi organ
karakter kualitatif dan kuantitatif Dilakukan saat pengambilan sampel dan saat
dokumentasi foto di lokasi pengumpulan data tidak semua karakter dapat ditemui di herbarium (kemungkinan perubahan warna dan hilangnya karakter spesifik)
Karakter umum ke khusus, pangkal ke ujung, luar ke dalam
Pembuatan Herbarium
Metode pengawetan spesimen tumbuhan kering dan basah
Pengawetan kering herbarium kering butuh keterampilan dan waktu lebih lama
Herbarium basah lebih mudah, cepat dan dapat digunakan untuk melihat anatomi (mikromorfologi)
1. Sasak/alat pres (alat pres) mengepres spesimen tumbuhan
2. Sabuk sasak/alat pres mengikat tumpukan spesimen di dalam sasak/alat pres
3. Kertas karton tebal melindungi dan menjaga letak spesimen tidak berubah dan tetap rata
4. Kertas merang pembatas antar spesimen dengan spesimen lainnya
Alat dan Bahan
5. Oven mengeringkan spesimen
6. Pinset mengatur letak spesimen pada kertas herbarium
7. Kertas herbarium bebas asam (acid free) menempel spesimen tumbuhan yang digunakan untuk mounting/ngeplak di sisi doff/tidak mengkilap
8. Selotip bebas asam membantu merekatkan bagian ranting, cabang atau batang spesimen pada kertas herbarium
9. Lem bebas asam merekatkan label herbarium pada kertas herbarium
Alat dan Bahan (Lanjutan...)
10. Label herbarium bebas asam identitas spesimen sesuai dengan catatan lapangan
11. Amplop bebas asam menyimpan bagian spesimen yang mudah gugur dan sulit untuk ditempel, contoh: bunga dan biji
12. Species folder menyimpan herbarium kering
13. Genus folder menyimpan herbarium kering yang telah disimpan di species folder dengan genus yang sama
Alat dan Bahan (Lanjutan...)
Cara Kerja1. spesimen tumbuhan + etiket gantung yang
menyertai dikeluarkan dari kantong plastik ukuran 40x60 cm dan diletakkan di dalam kertas merang yang baru
2. Posisi spesimen diatur:a. merepresentasikan keseluruhan bagian tumbuhan
pada kondisi aslinya (keadaan saat tumbuhan tersebut hidup)
b. menunjukkan morfologi semua bagian spesimen untuk memaksimalkan informasi tumbuhan tersebut.
c. Contoh: organ daun harus diperlihatkan bagian bawah dan atas daun.
Proses Penataan Spesimen
2.d. Terna: Terna berukuran kecil:i. ditata dan dipres seluruh bagian tumbuhan
pada kertas merang yang sama Terna berperawakan tinggi i. sebaiknya ditekuk membentuk huruf V
terbalik, N atau M agar seluruh bagian muat dalam satu kertas herbarium
ii. Jika ukuran masih terlalu besar maka spesimen dipotong menjadi dua bagian atau lebih dan diletakkan pada kertas merang yang berbeda tetapi diberi kode sama.
Proses Penataan Spesimen
2.e. Rimpang/Umbi: Jika berukuran besari. iris melintang di bagian tengah dan iris
membujur di bagian tepi. ii. ketebalan irisan 3-5 mm iii.saat ditempelkan pada kertas herbarium,
salah satu sisi potongan diletakkan membelakangi dan sisi lain menghadap depan untuk menunjukkan struktur bagian dalam.
2.f. Bunga dan bagian bunga disusun hati-hati, belah membujur bagian bunga yang besar untuk menunjukkan organ internal.
2.g. Buah sebaiknya dibelah untuk menunjukkan lapisan dinding/ kulit bagian dalam atau plasentasi serta untuk mempermudah pengeringan.
3. Penyusunan spesimen saat dipres:a. Tumbuhan dengan organ tebal, kaku atau
jenis tumbuhan sukulen sebaiknya disusun di bagian luar/tepi dekat dengan sasak/alat pres
b. posisi tegak agar terkena panas lebih banyak dan mempercepat proses pengeringan.
Proses Penataan Spesimen
4. Setiap 3-5 tumpukan merang dibatasi oleh kertas karton,
5. Ketebalan tumpukan spesimen maksimal 20 cm
6. Ikat dan kencangkan dengan sabuk sasak/alat pres (jika perlu tumpukan spesimen ditekan dengan telapak kaki saat mengencangkan sabuk).
Proses Penataan Spesimen
7. Pengeringan spesimen:
a. Oven suhu 50-100°C.
b. Waktu 2-3 hari tergantung pada jenis tumbuhan, kelembaban dan temperatur tempat yang digunakan.
c. Sebaiknya dilakukan pengecekan setiap hari agar spesimen kering.
Proses Pengeringan
Proses Pengeringan
8. Spesimen kering dipindahkan secara hati-hati ke
kertas herbarium (gunakan kertas herbarium
pada sisi doff/tidak mengkilap)
9. Susun secara hati-hati pada kertas herbarium.
10. Penyusunan spesimen yang ideal menampilkan
unsur kebenaran, informasi botani memadai,
proporsional, kerapian, dan keindahan.
Proses Penempelan Spesimen (Mounting)
Penyusunan spesimen:a. Sisakan ±1 cm di tiap tepi kertas herbarium
untuk memudahkan pengambilan atau pemindahan herbarium.
b. Spesimen tunggal ditata posisinya tepat di tengah kertas herbarium dan biasanya diletakkan vertikal atau diagonal di sepanjang kertas.
c. Arah atau orientasi tumbuhan harus merepresentasikan kondisi alaminya, sebagai contoh bunga di atas dan akar di bawah.
d. Susun organ spesimen sedemikian rupa sehingga memperlihatkan semua bagian, contoh: organ daun harus diperlihatkan bagian atas dan bawah, bagian dalam bunga dan buah.
11. Penempelan spesimen (mounting):a. Selotip diletakkan ke posisi tengah pada
setiap organ yang ditempel, misalnya ranting atau tangkai daun serta panjang setiap sisi selotip sebaiknya sama.
b. Selotip diletakkan tegak lurus cabang, batang maupun pertulangan daun
c. Hindari menempel selotip pada bagian penting yang mencirikan spesimen tumbuhan tersebut misalnya daun penumpu, bunga dan ligula.
Proses Penempelan Spesimen
11. Penempelan spesimen (lanjutan):d. Pemakaian selotip yang banyak jumlahnya
diperlukan untuk menempel bagian yang keras dan berat, misalnya buah atau pada bagian yang dekat dengan tepi kertas.
e. Hindari penggunaan selotip yang terlalu banyak untuk satu cabang atau batang.
f. Apabila spesimen berukuran besar dan tebal, maka cara penempelan pada kertas herbarium dengan cara dijahit dengan benang good year dan jarum.
Proses Penempelan Spesimen
12. Bagian tumbuhan yang mudah lepas/rontok dari bagian lainnya, contoh: bunga dan biji simpan di dalam amplop kertas kemudian ditempelkan di kanan atas pada kertas herbarium.
13. Gunakan sesedikit mungkin lem pada bagian tengah amplop untuk menempelkan pada kertas herbarium.
14. Penyusunan spesimen yang ideal menampilkan unsur kebenaran, informasi botani memadai, proporsional, kerapian, dan keindahan.
15. Tempel label herbarium di bagian kanan bawah kertas herbarium. Penempelan label menggunakan lem hanya di bagian tepi kanan label herbarium.
Proses Penempelan Spesimen
16. Label herbarium berisi data: Nama (Instansi) herbarium Nama suku (family) Nama jenis lengkap dengan author
(species) Tempat pengambilan spesimen meliputi
nama propinsi, suku (locality) Data posisi garis lintang (latitude) dan garis
bujur (longitude) Ketinggian tempat (altitude) Data tempat tumbuh (habitat)
16. Label herbarium berisi data (Lanjutan): Nama kolektor (orang yang mengambil
spesimen, sesuai di etiket gantung) Nomor koleksi dan tanggal, bulan, tahun
pengambilan spesimen Nama lokal (local name) Perawakan (habit) Catatan lain terkait dengan ciri dan sifat
morfologi (notes) Penggunaan (uses) Nama lengkap pendeterminasi
(determined by) dan tanggal determinasi
HERBARIUM TAWANGMANGU (TWM)B2P2TO-OT, BADAN LITBANGKES, KEMKES
TAWANGMANGU, INDONESIA
Family :
Species :
Locality :
Latitude :
Longitude :
Altitude :
Habitat :
Collector(s) :
No. : Date:
Local name :
Habit :
Notes :
Uses :
Determinated by : Date:
Duplicates sent to TWMPlease notify herbarium Tawangmangu of new identification of this specimen
17. .Masukkan spesimen-spesimen herbarium yang sejenis ke species folder.
18. Tulis nama ilmiah spesies, kolektor dan lokasi pengambilan koleksi di species folder.
19. Masukkan species-species folder ke dalam genus folder yang berisi beberapa spesimen dari satu spesies maupun beberapa spesies dalam satu genus tersebut
20. Tulis nama familia, nama ilmiah species dan kawasan/pulau tempat koleksi di label kawasan.
21. Simpan herbarium diurutkan sesuai abjad familia, genus, species, kawasan.
22. herbarium yang mempunyai urutan abjad lebih awal diletakkan di atas.
Label Kawasan
HERBARIUM TAWANGMANGU (TWM)Balai Besar Litbang Tumbuhan Obat dan Obat Tradisional
BADAN LITBANGKES, KEMENKES RITAWANGMANGU, INDONESIA
Pulau/Kepulauan :
Familia :
Species :
Proses PenProses Penempelan Spesimenempelan Spesimen
PPenyimpanan Spesimenenyimpanan Spesimen