ppt portofolio kematian stroke dr. uwa.ppt
DESCRIPTION
internshipTRANSCRIPT
Portofolio Kematian
Penurunan Kesadaran ec susp. Stroke hemoragik
Di susun oleh :dr. Revdilla Sari
Pembimbing :dr. Sidrati Amir
Topik : Laporan Kematian
Tanggal (kasus) : 27 Januari 2015
Tanggal Presentasi : 14 Agustus 2015
Tempat Presentasi : Aula RSUD Kota Sawahlunto
Deskripsi : Laki-laki 52 tahun, telah didiagnosis dengan penurunan kesadaran ec susp. Perdarahan Intrakranial ec. susp. Stroke Hemoragik tiba – tiba mengalami henti nafas dan henti jantung
Tujuan : Mampu memberikan pertolongan segera pada pasien henti nafas dan henti jantung dan menentukan kapan seseorang dinyatakan mati
Data Pasien Nama/Umur : Mardanus/52 tahun Alamat : Tanjung Ampalu Sistem Pembiayaan : Umum Nama RS : RSUD Kota Sawahlunto
Gambaran Klinis (alloanamnesis)Seorang pasien laki-laki 52 tahun kiriman Puskesmas Tanjung
Ampalu, masuk ke IGD pada jam 18.20 WIB dengan:Keluhan Utama : tidak sadarkan diri sejak ± 3 jam yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang :
tidak sadarkan diri sejak ± 3 jam yang lalu. Awalnya pasien sedang mencukur rambut dan mengeluhkan sakit kepala lalu tidak sadarkan diri setelahnya muntah (-)
Riwayat Pengobatan :Pasien menderita hipertensi tapi tidak teratur minum obat
Riwayat Kesehatan/Penyakit :
Riwayat menderita hipertensi Riwayat menderita diabetes melitus tidak diketahuiRiwayat sakit jantung tidak diketahui
Riwayat Keluarga :
Tidak diketahui Riwayat Pekerjaan :
-
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : BurukKesadaran : Koma GCS 3 E1M1V1Tekanan Darah : 60/palpasiNadi : 120 x/menit, tidak kuat angkat, irama teraturNafas : 10 x/menitSuhu : 41,5oC
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik. Reflek cahaya -/-. Pupil midriasis 4mm/4mm
Leher : JVP 5 - 2 cm H2O Paru : Inspeksi : simetris kiri dan kanan Palpasi : sulit dinilai Perkusi : sulit dinilai Auskultasi : suara nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/- Jantung : Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V Perkusi : sulit dinilai Auskultasi : bunyi jantung murni, regular, bising (-) Abdomen : Inspeksi : perut tidak tampak membuncit Palpasi : supel, nyeri tekan sulit dinilai, hepar dan lien tidak teraba Perkusi : sulit dinilai Auskultasi : BU (+) ↓ Ekstremitas : Akral dingin, sianosis, refilling kapiler kembali lambat,
edema (-)
Status Neurologikus: GCS= 3 kesadaran koma Tanda Rangsang Meningeal: (-) Tanda-tanda peningkatan TIK: sakit
kepala (+) muntah (-) Motorik : lateralisasi (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : Hb : 14,1 gr/dl Leukosit: 11.800/mm3 Ht : 40% Trombosit: 142.000/mm3
GDR : 166 gr/dl
DIAGNOSIS Diagnosis Penurunan kesadaran ec susp.
Stroke hemoragik Diagnosis banding: Penurunan kesadaran ec syok sepsis
Penatalaksanaan
O2 NRM 10 liter/menit IVFD RL guyur 250 cc → TD : 70/40
mmHg → IVFD drip dobutamin 2 ampul dalam D5% 10 tts/i makro titrasi tiap ½ jam bila TD≤100 mmHg dan pertahankan bila TD≥100mmHg
Pasang Foley cateter
Follow upPukul 18.30 WIB Pasien apneu Nafas spontan tidak ada Nadi karotis tidak teraba Heart rate tidak terdengar Dilakukan RJP 5 siklus
Pasien apneu Nafas spontan tidak ada Nadi karotis tidak teraba Heart rate tidak terdengar EKG : VT Dilakukan RJP 5 siklus dan diberikan
epinefrin 1 ampul bolus cepat diikuti flush dengan 10 cc NaCl 0,9%
Pasien apneu Nafas spontan tidak ada Nadi karotis tidak teraba Heart rate tidak terdengar EKG : PEA Dilakukan RJP 5 siklus
Pasien apneu Nafas spontan tidak ada Nadi karotis tidak teraba Heart rate tidak terdengar EKG : PEA Dilakukan RJP 5 siklus dan diberikan
epinefrin 1 ampul bolus cepat diikuti flush dengan 10 cc NaCl 0,9%
Pasien apneu Nafas spontan tidak ada Nadi karotis tidak teraba Heart rate tidak terdengar EKG : Asistol Jam 18.50 WIB pasien dinyatakan
meninggal dihadapan keluarga dan paramedis
Subjektif : Pasien yang tiba – tiba mengalami henti nafas dan henti
jantung mendadak karena menderita suatu kelainan perfusi oksigen ke jaringan akibat gangguan peredaran darah otak yang mengakibatkan terjadinya syok dan gagal napas yang dapat mencetuskan terjadinya kematian jantung mendadak (sudden cardiac death)
Objektif :Pada kasus ini, kematian ditetapkan berdasarkan : Gejala klinis : penurunan kesadaran, tidak adanya
pernapasan spontan Pemeriksaan Fisik : tekanan darah tidak terukur, nadi
carotis tidak teraba, pupil dilatasi maksimal, refleks cahaya (-)
Pemeriksaan penunjang : ditemukan gambaran asistol pada EKG
Assesment Keadaan henti jantung dan paru dapat terjadi baik
sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Beberapa penyebab henti jantung nafas adalah :
Hipoksia, asidosis : karena gagal jantung, kegagalan paru yang berat, tenggelam, aspirasi, penyumbatan trakea, pneumotoraks, kelebihan dosis obat, kelainan susunan saraf pusat.
Infark miokard akut : karena fibrilasi ventrikel, cardiac standstill, aritmia lain, syok, dan edema paru.
Emboli paru : karena penyumbatan aliran darah paru. Aneurisma disekans : karena kehilangan darah
intravaskuar Gagal ginjal : karena hiperkalemia
Pada pasien ini dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang telah didiagnosis penurunan kesadaran ec. Susp. Perdarahan Intrakranial ec. Susp. Stroke Hemoragik. Syok yang terjadi akan mengakibatkan gangguan perfusi oksigen ke jaringan sehingga akan menimbulkan hipoksia.
Hipoksia yang terjadi dapat menyebabkan bradikardi, vasodilatasi, dan hipotensi serta menimbulkan iskemia miokard, infark, aritmia dan gagal jantung sehingga terjadi henti jantung. Sedangkan hypoxia cerebral menyebabkan pasien penurunan kesadaran dan berhenti bernapas normal.
Pada pasien ini, kematian batang otak diduga terjadi akibat adanya Hipoksia. Penilaian fungsi batang otak:
Pola respirasi. Doll head eye phenomenon Refleks batang otak yaitu reflex muntah,
menelan, batuk, kornea, dan reflex pupil.
Kematian batang otak -> henti jantung -> terhentinya sirkulasi di seluruh tubuh.
Dikenal ada beberapa istilah kematian:
Mati klinis : periode dini kematian, ditandai dengan henti nafas dan henti jantung + terhentinya aktivitas otak yang bersifat sementara.
Mati biologis, mengikuti mati klinis bila tidak diikuti RJP/ bila RJP tidak berhasil. Pada mati biologis ini terjadi nekrotisasi semua jaringan. Proses ini dimulai dari neuron-neuron serebral yang seluruhnya akan rusak dalam waktu 1 jam dan diikuti organ-organ lain seperti jantung, ginjal dan hati yang akan rusak dalam waktu 2 jam.
Iskemia dan cedera akut SSP (↓O2,
glukosa)
Kematian neuron
↓ATP
↑ Glutamat
Apoptosis
Radikal bebas
Asidosis
↑ Asam Laktat
Kematian sel glia
↑Ca2+
Radikal bebas dan perubahan
struktur
Gangguan hemostasis ion sel
Nekrosis
Neurotransmitter
Fungsi serebral terganggu
↑NO
Hipoperfusi Sistemik ↓↓
Multi organ damage
KEMATIAN
ALUR PENYEBAB KEMATIAN
Terima Kasih