ppt proposal.pptx
TRANSCRIPT
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS
HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG
MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI INSTALANSI
GINJAL RSPAD GATOT SOEBROTO TAHUN 2015
TRI PUSPITO WINARTI
1110711071
LATAR BELAKANGBerdasarkan data yang dihimpun dari The UK
Renal Registry (2014), ada 56.940 pasien dewasa menerima terapi ginjal pengganti di Inggris pada 31 Desember 2013, meningkat
menjadi 4,0% dari 2012.
Berdasarkan data dari Riskesda (2013) di dapatkan bahwa prevalensi dan insidensi
gagal ginjal kronik di Indonesia sekitar 0,2%, sedangkan pada provinsi DKI Jakarta
prevalensi dan insidensi gagal ginjal kronik 0,1%.
LANJUTAN …
Kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi
hemodialisis masih merupakan masalah yang menarik perhatian para
profesional kesehatan. Pasien bisa bertahan hidup dengan menjalani
terapi hemodialisis, namun masih menyisakan sejumlah persoalan
penting sebagai dampak dari terapi hemodialisis. Mencapai kualitas
hidup perlu perubahan secara fundamental atas cara pandang pasien
terhadap penyakit gagal ginjal kronis itu sendiri (Togatorop, 2011)
LANJUTAN …
Terjadinya perubahan psikologis yang dialami oleh klien yang memiliki
penyakit kronis, yang mengancam jiwa disebabkan karena stress
ekstrim. Klien mengatasi stressor dengan cara mencari dukungan dari
kelurga dan teman-teman serta mencari informasi lebih banyak
tentang kondisi depresi dan pikiran bunuh diri (Black & Hawks 2014).
Berdasarkan hasil wawancara pada enam pasien Gagal Ginjal Kronik
yang menjalani terapi Hemodialisis secara acak didapatkan data
empat orang puas dengan kesehatan dirinya sendiri dan dua orang
merasa lelah dengan menjalani terapi Hemodialisis.
PENELITIAN TERKAITPenelitian oleh Sari (2012) terkait dengan dukungan sosial pada penderita kanker
payudara di masa dewasa tengah mengemukakan bahwa dukungan sosial yang
diterima subjek berupa perhatian dari orang sekitarnya. Gambaran dukungan
penghargaan dari orang disekitar dirasakan kedua subjek seperti mereka
mengikuti saran yang diberikan subjek mengenai kesehatan, memberikan
semangat dan tidak mengucilkan subjek.
Dukungan instrumental yang diterima berupa bantuan untuk mengingatkan
larangan dari dokter, khususnya untuk subjek pertama, dukungan instrumental
yang diterimanya berupa kesediaan orang disekitarnya untuk mengantarkan
subjek. Untuk dukungan informasi subjek menerimannya dari suami serta teman
berupa informasi mengenai kanker payudara dari buku dan internet.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis
merumuskan masalah yang akan angkat dalam
penelitian ini yaitu “Adakah hubungan dukungan
sosial dengan kualtas hidup pasien gagal ginjal
kronik yang menjalani terapi Hemodialisis di
Instalansi Ginjal RSPAD Gatot Soebroto Tahun
2015 ?”
TUJUAN UMUMPenelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan dukungan
sosial dengan kualitas hidup pasien
gagal giinjal kronik yang menjalani
terapi Hemodialisis di Instalansi
Ginjal RSPAD Gatot Soebroto Tahun
2015
TUJUAN KHUSUS1. Diketahuinya gambaran karakteristik (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan)
pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani terapi Hemodialisis di Instalansi Ginjal RSPAD Gatot Soebroto Tahun 2015
2. Diketahuinya gambaran dukungan sosial pada pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani terapi Hemodialisa di Instalansi Ginjal RSPAD Gatot Soebroto Tahun 2015
3. Diketahuinya gambaran kualitas hidup pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani terapi Hemodialisis di Instalansi Ginjal RSPAD Gatot Soebroto Tahun 2015
4. Diketahuinya hubungan antara usia pasien dengan kualitas hidup pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani terapi Hemodialisa di Instalansi Ginjal RSPAD Gatot Soebroto Tahun 2015
5. Diketahuinya hubungan antara jenis kelamin pasien dengan kualitas hidup pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani terapi Hemodialisis di Instalansi Ginjal RSPAD Gatot Soebroto Tahun 2015
6. Diketahuinya hubungan antara tingkat pendidikan pasien dengan kualitas hidup pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani terapi Hemodialisis di Instalansi Ginjal RSPAD Gatot Soebroto Tahun 2015
Rumah Sakit dan Institusi
Perawat
Masyarakat
Peneliti
Pasien
MANFAAT
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
HIPOTESIS
HA : Adanya hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani terapi hemodialisis di Instalansi Ginjal RSPAD Gatot Soebroto tahun 2015.
Adanya hubungan antara usia pasien dengan kualitas hidup pasien Gagal Ginjal Kronik
yang menjalani terapi Hemodialisa di Instalansi Ginjal RSPAD Gatot Soebroto tahun 2015
Adanya hubungan antara jenis kelamin pasien dengan kualitas hidup pasien Gagal Ginjal
Kronik yang menjalani terapi Hemodialisis di Instalansi Ginjal RSPAD Gatot Soebroto
tahun 2015
Adanya hubungan antara tingkat pendidikan pasien dengan kualitas hidup pasien Gagal
Ginjal Kronik yang menjalani terapi Hemodialisis di Instalansi Ginjal RSPAD Gatot
Soebroto tahun 2015
HO :
Tidak adanya hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik
yang menjalani terapi hemodialisis di Instalansi Ginjal RSPAD Gatot Soebroto tahun 2015.
Tidak adanya hubungan antara usia pasien dengan kualitas hidup pasien Gagal Ginjal Kronik
yang menjalani terapi Hemodialisa di Instalansi Ginjal RSPAD Gatot Soebroto tahun 2015
Tidak adanya hubungan antara jenis kelamin pasien dengan kualitas hidup pasien Gagal Ginjal
Kronik yang menjalani terapi Hemodialisis Instalansi Ginjal RSPAD Gatot Soebroto tahun 2015
Tidak adanya hubungan antara tingkat pendidikan pasien dengan kualitas hidup pasien Gagal
Ginjal Kronik yang menjalani terapi Hemodialisis di Instalansi Ginjal RSPAD Gatot Soebroto
tahun 2015
DEFINISI OPERASIONAL
METODE PENELITIAN
Populasi yang akan diteliti adalah
seluruh pasien dengan gagal ginjal
kronik yang menjalani terapi
hemodialisis sebanyak 112 pasien.
Pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik purposive sampling
dengan menggunakan kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi.
Jenis Penelitian Cross
Sectional
Penelitian dilakukan di
Instalansi Ginjal RSPAD
Gatot Soebroto
Alat ukur berupapa
angket/kuisioner
POPULASI DAN SAMPEL
n : Besar sampel
N : Besar populasi
d : Tingkat
kepercayaan/ketepata
n yang diinginkan 5%
(0,05)
Besar sampel yang diambil diperoleh
dengan rumus (Setiadi 2007, hlm 179) :
UJI VALIDITAS
Dalam penelitian ini digunakan uji validitas dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment,
setelah itu untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan itu significant, maka perlu
dilihat pada tabel nilai product moment / r tabel (Notoatmodjo 2010, hlm 164-167).
Dasar pengambilan keputusan dari uji validitas tersebut adalah sebagai berikut :
Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel maka butir atau variabel tersebut valid.
Jika r hasil negatif, serta r hasil < r tabel maka butir atau variabel tersebut tidal valid.
Jika r hasil > r tabel, tapi bertanda negatif maka butir atau variabel tersebut tidak valid
UJI REABILITAS
Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel atau tidaknya suatu instrumen
penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai r hitung diawali dengan nilai
alpha dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau nilai signifikan 5%. Untuk
menguji reabilitas dilakukan dengan cara melakukan uji Cronbach Alpha.
Dengan keputusan uji sebagai berikut (Hastono 2010, hlm 54) :
Bila Cronbach Alpha ≥ 0,6 artinya variabel tersebut reliable
Bila Cronbach Alpha < 0,6 artinya variabel tersebut tidak Setelah dilakukan uji kuesioner
dengan menyebarkan kuesioner pada orang yang mempunyai karakteristik yang hampir
sama dengan tujuan menguji kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian, hasil dari
uji reabilitas tebagi menjadi dua kategori yaitu reliabel dan tidak reliabel.
ANALISA DATA
Analisa univariat bertujuan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian
(Notoatmodjo 2010 hlm 182).
Analisis bivariat dilakukan terhadap
dua variabel untuk mengetahui
hubungan dari kedua variabel yaitu
hubungan antara variabel independen
dan variabel dependen. Uji yang
digunakan yaitu uji chi square
TERIMA KASIH