ppt tb paru

14
TB Paru Rudolf – Topan - Aji

Upload: georgius-rudolf-alponso

Post on 13-Jul-2016

65 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

PPT TB Paru

TRANSCRIPT

TB Paru

Rudolf – Topan - Aji

DEFINISI

Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.

EPIDEMIOLOGI

1. Tahun 2013, 9 juta orang menderita TB, 1,5 juta meninggal. 550 ribu anak menderita TB, 80 ribu meninggal.

2. 95% terdapat di negara dengan penghasilan menengah kebawah.

3. 480 ribu menderita TB-MDR.4. Angka kematian TB turun 45% dari 1990-2013.5. 37 juta orang sembuh antara 2000-2013.

CARA PENULARAN1. Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif.2. Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara

dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak.

3. Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab.

4. Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin menular pasien tersebut.

5. Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.

RISIKO PENULARAN1. Risiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan dahak.

Pasien TB paru dengan BTA positif memberikan kemungkinan risiko penularan lebih besar dari pasien TB paru dengan BTA negatif.

2. Risiko penularan setiap tahunnya di tunjukkan dengan Annual Risk of Tuberculosis Infection (ARTI) yaitu proporsi penduduk yang berisiko terinfeksi TB selama satu tahun. ARTI sebesar 1%, berarti 10 (sepuluh) orang diantara 1000 penduduk terinfeksi setiap tahun.

3. Menurut WHO ARTI di Indonesia bervariasi antara 1-3%.4. Infeksi TB dibuktikan dengan perubahan reaksi tuberkulin negatif

menjadi positif.

RISIKO MENDERITA1. Hanya sekitar 10% yang terinfeksi TB akan menjadi sakit TB.2. Dengan ARTI 1%, diperkirakan diantara 100.000 penduduk rata-rata

terjadi 1000 terinfeksi TB dan 10% diantaranya (100 orang) akan menjadi sakit TB setiap tahun. Sekitar 50 diantaranya adalah pasien TB BTA positif.

3. Faktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi pasien TB adalah daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya infeksi HIV/AIDS dan malnutrisi (gizi buruk).

4. Infeksi HIV mengakibatkan kerusakan luas sistem daya tahan tubuh seluler (cellular immunity) dan merupakan faktor risiko paling kuat bagi yang terinfeksi TB untuk menjadi sakit TB (TB Aktif). Bila jumlah orang terinfeksi HIV meningkat, maka jumlah pasien TB akan meningkat, dengan demikian penularan TB di masyarakat akan meningkat pula.

GEJALA KLINIS

1. Batuk lebih dari 3 minggu.2. Batuk bercampur darah.3. Nyeri dada atau nyeri ketika bernafas atau batuk.4. Kehilangan berat badan tanpa penyebab yang jelas.5. Badan lemas.6. Demam.7. Keringat malam.8. Meriang.9. Kehilangan nafsu makan.

DIAGNOSIS

PENATALAKSANAAN

PENATALAKSANAAN

PENATALAKSANAAN

Pengobatan tuberkulosis dilakukan dengan prinsip - prinsip sebagai berikut:1.OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. Jangan gunakan OAT tunggal (monoterapi). Pemakaian OAT-Kombinasi Dosis Tetap (OAT-KDT) lebih menguntungkan dan sangat dianjurkan. 2.Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan langsung (DOT = Directly Observed Treatment) oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO). 3.Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan lanjutan.

PENATALAKSANAANTahap awal (Intensif)1.Pada tahap intensif (awal) pasien mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya resistensi obat.2.Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat, biasanya pasien menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu.3.Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif (konversi) dalam 2 bulan. Tahap lanjutan1.Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lama 2.Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.

PENATALAKSANAAN

Paduan OAT yang digunakan di Indonesia berdasarkan Program nasional Pengendalian Tuberkulosis di Indonesia:1.Kategori 1 : 2(HRZE)/ 4(HR)3.2.Kategori 2 : 2(HRZE)S/ (HRZE)/ 5(HR)3E3. 3.Disamping kedua kategori ini, disediakan paduan obat sisipan (HRZE) o Kategori Anak: 2HRZ/4HR4.Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien TB resistan obat di Indonesia terdiri dari OAT lini ke-2 yaitu Kanamycin, Capreomisin, Levofloksasin, Ethionamide, sikloserin dan PAS, serta OAT lini-1, yaitu pirazinamid and etambutol.

TERIMA KASIH