ppt
DESCRIPTION
buli-buliTRANSCRIPT
BATU BULI-BULI
1. Abdul Badi’ (130011001)2. Ella Linda Dewi
(130011013)3. Fardiansyah (130011015)4. Ivo Hardina (130011021)5. Lian Novi Yanti R.
(130011023)6. Rahmi Affiani
(130011033)7. Yuliati (130011046)
DefinisiBatu buli-buli adalah massa yang berbentuk kristal yang terbentuk atas material mineral dan protein, batu buli-buli merupakan keadaan yang tidak normal
Anatomi
ETIOLOGI1. Faktor Instrinsik:– Hereditair ( keturunan)– Umur– Jenis kelamin
2. Faktor ekstrinsik:– Geografi – Iklim dan Temperatur– Asupan air – Diet – Pekerjaan
PATOFISIOLOGI1. Gangguan aliran urin2. Gangguan metabolik3. Infeksi Sal Kemih4. Dehidrasi5. Keadaan lain yg msh blm
terungkap (idiopatik)
Keadaan Metastabel Terganggu
Terbentuk krital
presipitasi
Inti Batu
Kristal Besar
Menempel pada epitel buli dan
mengalami retensi
Batu besar menyumbat
saluran kemih
Batu kalsium (70-80 %) Batu struvit Batu asam urat Jenis lain (batu sistin, santin dan
silikat)
Komposisi Batu
MANIFESTASI KLINIS Asimptomatis silent stone Suprapubic pain referred pain Disuria Intermittency Frequency Nocturia Kencing tiba-tiba terhenti kmd lancar
kembali dg perubahan posisi tubuh
DIAGNOSIS
Ax & PDx (Klinis) Lab Foto polos abdomen IVP USG BOF
TATA LAKSANA Konservatif
Minum banyakAtur dietOlah ragaObat
Operasi Cystoscopy Lithotripsy
(tindakan pembedahan)
Vesicolithotomy (Suprapubic Cystostomy)
Tindakan vesikolitotomi
DefinisiVesikolithotomi merupakan tindakan operasi terbuka untuk mengambil batu buli.
Indikasi OperasiBatu buli-buli yang berukuran lebih dari 2,5 cm pada orang dewasa dan semua ukuran pada anak-anak.
Kontra Indikasia. Kapasitas kandung kemih yang kecil b. Batu multiple, c. Batu ukuran lebih dari 20mm, batu keras d. Batu kandung kemih pada anak dan akses uretra
yang tidak memungkinkan
Pentalaksanaan
Pengkajian1.Identitas pasien 2.Kondisi luka operasi 3.Kondisi fisik dan psikis 4.Kelengkapan dari instrumentPersiapan Klien
1.Persetujuan operasi. 2.Alat-alat dan obat-obatan. 3.Puasa 4.Lavement 5.Skiren Setelah penderita dilakukan anaesthesi.
1.Mengatur posisi terlentang untuk batu ginjal dan jack knife untuk batu ureter. 2. Memasang plat diatermi di bawah paha penderita
Persiapan alatAlat-alat steril
Desinfeksi Klem (Sponge Holding Forceps)= 1 Doek Klem (Towel Forceps) =5 Pincet Chirurgie = 2 PincetAriatomie = 2 Hand vat mes(Knife handle) = 1 Arteri klem van pean lurus = 2 Arteri klem van pean bengkok(chrorn klem)= 4 Arteri klem van Kocher = 4 Gunting Benang (Ligature Scissors) = 1 Gunting Metzembaum = 1 Nald Voerder = 2 Langenbeck = 2 Retraktor / haakototmatis =1 forcep batu bengkok (Ring Forcep) = 1 forcep Turner-Warwick lurus = 1
Alat-alat tidak steril Plester lebar. Gunting Verban/
Bandage scissors. Flat Diatermi. Mesin Diatermi. Mesin Suction. Lampu Operasi. Meja Operasi. Meja Mayo. Meja Instrumen. Standar Infus. Tempat Sarnpah. Handuk kecil Kaus kaki
Prosedur :1. Letakkan pasien pada posisi supine dengan general anastesi atau
regional anastesi. Jika operator tidak kidal maka operator berdiri di sisi kiri pasien
2. Lakukan desinfeksi dengan povidone iodine 10% pada lapangan operasi dimulai dari paha atas, genetalia eksterna dan processus xypoideus.
3. Persempit lapangan operasi dengan memasang doek sterille.4. Insisi kulit pada midline mulai dua jari dibawah umbilikus ke arah
simfisis, dapat pula dilakukan insisi pfannenstiel yaitu insisi supra pubik transvesal sesuai dengan garis lipatan perut (semilunar) dengan panjang 10 cm dengan pisau no 15, lapis demi lapis sampai pada fasia muskulus rektus abdominis,
5. Lapangan operasi diperlebar dengan dua langenback atau spreader. muskulus rektus abdominis dipisahkan secara tumpul pada linea alba.
6. Sisihkan lemak peri vesika ke arah kranial7. Identifikasi buli (bewarna kebiruan, banyak terdapat pembuluh
darah dan dari pungsi keluar urine).
Lanjutan ...8. Teugel buli dengan chromic catgut 1-0 pada sisi kanan-kiri9. Insisi buli dengan pisau dan perlebar secara tajam dengan
pisau atau gunting10.Raba batu dengan jari, kemudian keluarkan batu dengan stain
tang (perhatikan jumlah, ukuran dan warna)11.Setelah batu keluar spoelling buli dengan PZ (3x), kemudian
evaluasi mukosa buli (tumor, divertikel), muara ureter kanan-kiri (batu dan ureteric jet), evaluasi ukuran bladder neck
12.Lakukan biopsi buli bila ukuran batu lebih dari 3 cm13.Pasang kateter F 16 sampai tampak ujung kateter di bulibuli
kemudian spoelling dengan PZ.14.Jahit buli-buli 2 lapis, mukosa muskularis dengan plain catgut
3-0 atraumatik jarum round secara jelujur, tunika serosa dengan Polyglactin 3-0 satu persatu.
15.Test buli-buli untuk evaluasi kebocoran dengan memasukkan PZ 250 cc lewat kateter, bila tidak ada kebocoran isi kateter dengan air steril 10 cc.\
16.Cuci lapangan operasi dengan PZ