ppu pulpnpaper

Upload: icha-an-nisa

Post on 04-Oct-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teknologi filter limbah gas

TRANSCRIPT

BAB IIPEMBAHASANA. Industri Pulp dan KertasIndustri pulp dan kertasadalah industri yang mengolahkayusebagai bahan dasar untuk memproduksipulp,kertas, papan, dan produk berbasisselulosalainnya. Industri pulp dan kertas mengubah bahan baku serat menjadi pulp, kertas dankardus. Urutan proses pembuatannya adalah persiapan bahan baku, pembuatan pulp (secara kimia, semikimia, mekanik atau limbah kertas), pemutihan, pengambilan kembali bahan kimia, pengeringan pulp dan pembuatan kertas.Industri Pulp dan KetasSumber : google image

Tahapan utama dan proses sederhana dalam pembuatan pulp dan kertas adalahsebagai berikut :1. Pembuatan pulp pada PulperDalam tanki pencampur, pulp dicampur dengan air menjadislurry.Slurrykemudian dibersihkan lebih lanjut dan dikirimkan ke mesin kertas. Bahan baku dimasukkan kedalampulperuntukdefiberizationdan mempercepatbeatingsertafibrillationdikarenakan pemekaran serat.2. CleanerProses pemutihan untuk tipe pulp Kraft dilakukan dalam beberapa menara dimana pulp dicampur dengan berbagai bahan kimia, kemudian bahan kimia diambil kembali dan pulp dicuci.3. PemurnianPulp dilewatkan plat yang berputar pada alat pemurnian bentukdisk. Pada proses mekanis ini terjadi penguraian serat pada dinding selnya, sehingga serat menjadilebih lentur. Tingkat pemurnian pada proses ini mempengaruhi kualitas kertas yang dihasilkan.

4. PembentukanSelanjutnya, proses dilanjutkan dengan prosessizingdan pewarnaan untuk menghasilkan spesifikasi kertas yang diinginkan.Sizingdilakukan untuk meningkatkan kehalusan permukaan kertas; pada saat pewarnaan ditambahkan pigmen, pewarna dan bahan pengisi. Proses dilanjutkan dengan pembentukan lembaran kertas yang dimulai padaheadbox, dimana serat basah ditebarkan pada saringan berjalan.5. PengepresanLembaran kertas kering dihasilkan dengan cara mengepres lembaran diantara silinder padacalendar stack.6. PengeringanSebagian besar air yang terkandung didalam lembaran kertas dikeringkan dengan melewatkan lembaran pada silinder yang berpemanas uap air.7. Calender StackTahap akhir dari proses pembuatan kertas dilakukan padacalendar Stack, yang terdiri dari beberapa pasangan silinder dengan jarak tertentu untuk mengontol ketebalan dan kehalusan hasil akhir kertas.8. Pope ReelBagian ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas yaitu pemotongan kertas dari gulungannya. Pada bagian ini, kertas yang digulung dalam gulungan besar, dibelah pada ketebalan yang diinginkan, dipotong menjadi lembaran, dirapikan kemudian dikemas.B. Limbah Gas Industri Pulp dan KertasDalam proses pengolahan tersebut tentu menghasilkan limbah. Secara khusus limbah berupa gas yang dihasilkan pada industry kertas berupa emisi udara serta partikulat. Limbah gas berasal dari mesin mesin yang digunakan dalam proses dan juga dari boiler. Gas yang dihasilkan pada tiap mesin dialirkan ke udara secara bebas melalui cerobong asap. Selain itu limbah gas berasal dari unit pemutihan terutama gas Cl yang jumlahnya relative kecil sehingga gas ini langsung dibuang tanpa penanganan. Selain itu menurut Rini (2012) limbah gas pada proses pembuatan kertas yang berpotensi mencemari lingkungan tersebut dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :a. Partikulat yang terdiri dari : Abu. Abu merupakan bahan tak terbakar yang tersisa setelah suatu bahan bakar (limbah padat) dibakar. Dalam proses pembuatan kertas abu yang dihasilkan berasal dari pembakaran kayu bakar dan sumber energi lain. Partikulat zat kimia terutama yang mengandung natrium dan kalsium. Misalnya saja jika partikulat mengandung natrium dimana natrium bereaksi cepat dengan air, salju, dan es untuk menghasilkan natrium hidroksida dan hidrogen. Ketika terkena udara, logam natrium kehilangan warna keperakannya dan berubah menjadi abu-abu buram akibat pembentukan lapisan natrium oksida. Uap natrium hidroksida yang sangat mengiritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan. Eksposur sangat parah bisa menyebabkan sulit bernapas, batuk, dan bronkitis kimia.b. Gas yang terdiri dari : Gas sulfur yang berbau busuk seperti merkaptan dan H2S yang dilepaskan dari berbagai tahap dalam proses kraft pulping dan proses pemulihan bahan kimia. Dimana hampir semua jenis kayu dapat dimasak dengan proses kraft pulping. Proses kraft pulping merupakan proses pembuatan pulp secara kimia dengan tujuan untuk memisahkan serat (fiber) dalam kayu secara kimia dan melarutkan lignin dan lamella yang mengikat serat bersama-sama. Bahan kimia utama yang digunakan dalam proses kraft pulping adalah NaOHdan H2S untuk menghasilkan pulp yang sifat fisiknya kuat. Dimana gas H2S lebih berat dari pada udara, maka gas ini akan mengumpul dilokasi yang rendah Gas ini tidak berwarna, akan terbakar atau meledak didalam udara. Jika gas ini terbakar akan memberikan bahaya serta dampak terhadap kesehatan. Oksida sulfur dari pembakaran bahan bakar fosil, kraft recovery furnace dan lime kiln (tanur kapur) Uap yang mengganggu jarak pandangan

Limbah gas pada proses pembuatan kertas yang berpotensi mencemari lingkungan sehingga diterbitkan baku mutu untuk industri pulp dan kertas berdasarkan peraturan seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini :

Baku Mutu Emisi Untuk Industri Pulp Dan KertasNo.SumberParameterBatas Maksimum (mg/m3)

1Tungku RecoveryTotal Partikel 200

Total Sulfur Tereduksi(Total Reduced Sulphur TRS)10

2Tanur Putar Pembakaran Kapur(Lime Kiln)Total Partikel 300

Total Sulfur Tereduksi(Total Reduced Sulphur TRS) 28

3Tangki Pelarutan Lelehan(Smelt Dissolving Tank)Total Partikel 250

Total Sulfur Tereduksi(Total Reduced Sulphur TRS) 28

4DigesterTotal Sulfur Tereduksi(Total Reduced Sulphur TRS) 10

5Unit Pemutihan(Bleach Plant)Klorin (Cl2) 10

Klorin Dioksida (ClO2)125

6Tenaga Ketel Uap(Power Boiler)Total Partikel Sulfur Dioxide (SO2) 200750

Nitrogen Oxide (NO2) 900

7Semua sumberOpasitas30 %

Catatan :- TRS ditentukan sebagai H2S, TRS meliputi senyawa Hidrogen Sulfida, Metil Merkaptan, Dimetil Sulfida, Dimetil Disulfida. Nitrogen Oksida ditentukan sebagai NO2. Koreksi 8 % Oksigen untuk Tungku Recovery. Koreksi 7 % Oksigen untuk Boiler. Koreksi 10 % untuk Sumber Lain (selain Tungku Recovery dan Boiler). Volume Gas dalam keadaan standar (25C dan Tekanan 1 atm) Untuk sumber pembakaran, partikulat di koreksi sebesar 10% Oksigen Opasitas digunakan sebagai indikator praktis pemantauan dan dikembangkan untuk memperoleh hubungan korelatif dengan pengamatan total partikel. Pemberlakukan BME untuk 95 % waktu operasi normal selama tiga bulan

C. Konsep Monitoring dan Mitigasi Pengelolaan Pencemaran UdaraSecara umum istilah monitoring dalam hal pengelolaan lingkungan dipakai sebagai alat/cara yang penting dan merupakan metode baru untuk menilai suatu dampak pencemaran lingkungan.Sedangkan mitigasiadalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.Perencanaan Mitigasi pencemaran udara pada industri pulp and paper merupakan suatu usaha yang disusun untuk mengurangi bahkan sebisa mungkin untuk menghilangkan pencemaran yang terjadi pada kawasan industri tersebut.a. Pada industri pulp dan kertas, emisi GRK terutama dihasilkan dari penggunaan bahan bakar pada pembuatan pulp serta pengeringan kertas. Industri pulp yang berdiri sendiri membutuhkan tahap pengeringan pulp (4,2 MMBtu/t pulp atau 4,4 GJ/t pulp; Martin et al, 2000), sehingga integrasi industri pulp dengan industri kertas pada lokasi yang sama merupakan salah satu aksi mitigasi pada jangka panjang.b. Peningkatan daur ulang kertas pun mengurangi kebutuhan energi secara signifikan, sehingga mengurangi kebutuhan pulp baru (virgin pulp) yang membutuhkan energi lebih besar. Produksi pulp dari kertas daur ulang hanya membutuhkan 1 4 MMBtu/t sedangkan produksi pulp baru membutuhkan 10 12 MMBtu/t (Jacobs & IPST, 2006), sehingga penggunaan kertas daur ulang dapat menghemat sekitar 6 11 MMBtu/t (6,3 11,6 GJ/t). c. Karena industri pulp dan kertas termasuk ke dalam industri lahap energi, maka peningkatan efisiensi energi merupakan langkah penting dalam aksi mitigasi. Steam memegang peranan penting dalam industri pulp dan kertas, sehingga langkah-langkah mitigasi umum (sub-bab 4.4) dapat diterapkan pada industri ini. Konsep mitigasi Pengelolaan Limbah Emisi Udara dilakukan menggunakan berbagai upaya pengendalian berbasis teknologi. Dimana limbah gas/asap yang merupakan limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Pabrik mengeluarkan gas, asap, partikel, debu melalui udara, dibantu angin memberikan jangkauan pencemaran yang cukup luas. Gas, asap dan lain-lain berakumulasi/bercampur dengan udara basah mengakibatkan partikel tambah berat dan malam hari turun bersama embun.Untuk limbah berupa emisi udara yang dihasilkan dari proses produksi pulp, biasanya pabrik pulp menggunakan alat-alat berupa blow gas treatment di unit pulping, Electro Static Dust Precipitator pada Recovery Boiler, dan Wet Scrubber di Recausticizing Unit. Penerapan teknologi diatas tentu sangat bermanfaat seperti Wet scrubber adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengontrol polusi udara dan memindahkan beberapa partikel berbahaya atau gas dari sistem pembuangan industry dan Electro Static Dust Precipitator sebagai teknologi untuk menghilangkan asap yang dihasilkan dalam proses pembakaran.

Beberapa limbah atau proses yang menghasilkan emisi udara ini, beserta penanganannya ialah :a. Kondensat tercemar yang berasal dari proses digester dikumpulkan dan dialirkan ke unit penanganan kondensat di evaporator plant.b. Noncondensable gas (NCG) dibakar sebagian menjadi limbah di lime klin (tanur kapur).c. Uap tekanan tinggi yang dihasilkan dari pembakaran bahan organik digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik dan steam tekanan menengah untuk pemanasan dalam proses di seluruh unit operasi produksi.d. Sisa bahan kimia menguap karena panas di unit pencucian. Uap diisap blower dan diarahkan ke sebuah menara penyerap yang berlangsung dua tahap. Di menara ini digunakan larutan sodium hidroksida dan diinjeksikan dengan sulfur dioksida (reduktor) untuk menetralkan sisa bahan kimia berupa klorin dioksida (oksidator) sehingga gas yang keluar bebas dari unsur gas klorin dioksida.e. Limbah yang mengandung partikel solid dari cerobong boiler, baik dari multi fuel boiler, recovery boiler, maupun lime kiln. Untuk tujuan ini, pabrik pulp harus memiliki alat electrostatic precipitator. Sedangkan cerobong asap dari dissolving tank recovery boiler dilengkapi dengan scrubber yang dialiri secara pelan.2