praktek bisnis franchise di indonesia · 11. praktek bisnis keluarga (family business) di indonesia...
TRANSCRIPT
Penempatan PegawaiSchool of Communications & Business
1) Sejarah perekonomian sebelum kemerdekaan Indonesia
2) Kekuatan sosial kultural di Indonesia terhadap
perekonomian Indonesia sebelum kemerdekaan
3) Gerakan dan hubungan perjuangan bangsa Indonesia di
setiap regional terhadap ekonomi dan bisnis
4) Peran ekonomi kerajaan di Nusantara pada masa lampau
5) Faktor pendorong kebangkitan dan keruntuhan VOC di
Indonesia
6) Sepak Terjang Serikat Dagang Islam (SDI) di Indonesia
pada masa lampau
7) Dinamika Perekonomian Terpimpin pada masa Orde Lama
8) Dinamika Perekonomian Orde Baru
Materi Kuliah Praktek Bisnis di Indonesia
Penempatan PegawaiSchool of Communications & Business
9. BUMN Dalam Perekonomian Indonesia
10. BUMD Dalam Perekonomian Indonesia
11. Praktek Bisnis Keluarga (Family Business)
di Indonesia
12. Dinamika praktek Bisnis Waralaba (Franchise) yang ada di
Indonesia
13. Dinamika praktek bisnis berbasis teknologi di era digital di
Indonesia
14. Dinamika praktek bisnis berbasis syariah yang diterapkan
di Indonesia
Materi Kuliah Praktek Bisnis di Indonesia
PENGERTIAN WARALABA
waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya
diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan
hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau
Pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak
lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan
yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka
penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa
Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an,
yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui
pembelian lisensi.
Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan
dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu pewaralaba tidak
sekadar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk
memproduksi produknya.
Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan
utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum
yang mengikat baik bagi pengwaralaba maupun pewaralaba.
Bisnis waralaba (franchise) di Indonesia mulai marak sekitar tahun 1970-
an, yang ditandai dengan menjamurnya restauran cepat saji (fast food)
seperti Kentucky Fried Chiken dan Pizza Hut. Hingga tahun 1992
jumlah perusahaan waralaba di Indonesia mencapai 35 perusahaan, 6 di
antaranya adalah perusahaan waralaba lokal dan sisanya (29) adalah
waralaba asing. Perkembangan waralaba asing dari tahun ke tahun sangat
pesat yaitu sebesar 710% sejak tahun 1992 hingga tahun 1997,
sedangkan perkembangan waralaba lokal hanya meningkatkan sebesar
400% (dari sejumlah 6 perusahaan menjadi 30 perusahaan). Namun
sejak krisis moneter tahun 1997, jumlah perusahaan waralaba asing
mengalami penurunan pertumbuhan sebesar -9.78% dari tahun 1997
sampai dengan tahun 2001. Hal ini disebabkan karena terpuruknya nilai
rupiah sehingga biaya untuk franchise fee dan royalti fee serta biaya
bahan baku, peralatan dan perlengkapan yang dalam dollar menjadi
meningkat. Hal tersebut mempengaruhi perhitungan harga jual produk
atau jasanya di Indonesia.
Kekuatan bisnis waralaba Manajemen bisnis telah terbangun
Bisnis waralaba memberikan keuntungan untuk berbisnis di bawah bendera bisnis lain yang sudah memiliki reputasi yang bagus. Ide, penamaan dan manajemen suatu bisnis telah di uji coba sebelumnya dan siap untuk di implementasikan pada lokasi yang baru.
Sudah dikenal masyarakat
Pemasaran bisnis waralaba cenderung lebih mudah, karena bisnis sebelumnya lebih terdahulu di kenal masyarakat. Dengan kata lain, biaya dan tenaga yang diperlukan untuk membangun reputasi bisnis tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan membangun bisnis baru.
Manajemen finansial yang lebih mudah
Investor cenderung lebih suka untuk memberikan modal pada bisnis yang telah kokoh dari segi finansial dan jaringan pemasaran. Dengan menggunakan bisnis waralaba, sistem manajeman finansial telah di tetapkan oleh pemilik waralaba utama, sehingga kita tidak perlu dipusingkan lagi dengan manajemen finansial seperti membangun bisnis baru.
Kerjasama bisnis telah terbangun
Orang yang membeli waralaba bisa mendapatkan keuntungan kerjasama yang telah terbangun
sebelumnya oleh pemilik waralaba. Contohnya kerjasama dengan pemasok bahan baku, pihak
periklanan dan juga pemasaran.
Dukungan dan keamanan yang lebih kuat
Pemilik waralaba biasanya akan memberikan pelatihan seperti manajemen finansial,
pemasaran, periklanan dan lain lain. Hal – hal seperti ini biasanya sudah termasuk dalam
paket pembelian waralaba.
Bisa mendapat untung lebih besar?
Banyak orang berpikir bahwa keuntungan dari bisnis waralaba adalah mendapatkan
keuntungan lebih besar karena brand telah dikenal banyak orang. Tapi pada kenyataannya, hal
ini tidak selalu terjadi. Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli waralaba kepada pihak pemilik
waralaba tentunya dipotong dari keuntungan yang didapat. Pembeli waralaba akan
mendapatkan banyak kemudahan di saat-saat awal usaha, tapi untuk jangka panjang, para
pemilik waralaba kadang menemukan bahwa memulai bisnis sendiri mungkin akan jauh lebih
menguntungkan.
Kekuatan bisnis waralaba
Kelemahan bisnis waralaba
Kurang kendali
Salah satu kekurangan dari bisnis waralaba adalah kurangnya kendali dari pembeli
waralaba terhadap bisnisnya sendiri, karena semua sistem telah ditentukan oleh pemilik
waralaba. Sehingga ruang gerak pembeli waralaba sangat terbatas. Ide-ide untuk
berkreatifitas pun terkadang tidak bisa diaplikasikan, karena adanya perjanjian-perjanjian
khusus.
Sangat terikat dengan supplier
Untuk mendapatkan keuntungan yang mencukupi, tentunya setiap pengusaha menginginkan
modal yang kecil. Salah satu caranya adalah mencari supplier yang murah. Dengan
menggunakan sistem waralaba, pihak pemasok barang pun telah ditentukan. Sehingga kita
tidak bisa memilih lagi supplier yang lebih murah.
Ketergantungan pada reputasi waralaba lain
Salah satu kekurangan terbesar dari waralaba adalah tergantungnya reputasi waralaba
terhadap waralaba yang lain. Jika waralaba yang lain melakukan kesalahan yang
mengakibatkan rusaknya reputasi, maka hal ini juga akan mempengaruhi waralaba yang
anda kelola.
Biaya waralaba
Pihak pemilik waralaba akan mengajukan biaya awal untuk membeli
perjanjian waralaba. Kemudian biaya lanjutan untuk pelatihan dan
dukungan bagi para pembeli waralaba.
Pemotongan keuntungan
Pembeli waralaba di haruskan untuk membayar royalti dari sejumlah
keuntungan yang didapatkan. Jika keuntungan yang didapatkan
sedikit, berarti keuntungan tersebut akan dipotong untuk menutupi
biaya ini.
Pengaruh Bisnis Waralaba Terhadap
Makro Environtment1. Faktor Demografis
Bagi pewaralaba merupakan hal yang sangat baik untuk memberikan kemitraan kepada
masyarakat yang ingin memulai usahanya. Pewaralabaan akan lebih mudah membantu setiap
orang untuk melakukan usaha dan otomatis membuat produktivitas penduduk Indonesia
semakin meningkat dan sedikit demi sedikit mengurangi pengangguran. Kota – kota yang
kurang berkembang seperti kota besar di Jakarta dan kota di pulau Jawa akan dapat mulai
meningkatkan distribusi ekonomi lewat usaha waralaba. Karena usaha tersebut dapat
dijangkau oleh setiap wilayah Indonesia, dan merupakan peluang yang besar bagi penduduk
di luar kota – kota besar tersebut.
2. Faktor alam
Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi di dunia setelah Brazil.
Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang
dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang punggung
perkembangan ekonomi yang bekelanjutan ( green ekonomi ). Maka dari itu makin
banyaknya masyarakat yang semakin mempunyai pemikiran yang kreatif memanfaatkan
sumberdaya alam di Indonesia dengan memulai usaha – usaha kecil yang semakin marak.
Usaha yang kian lama kian berkembang akan terus memberikan hubungan kemitraan lewat
waralaba.
3. Faktor Teknologi
Di Indonesia saat ini banyak orang sudah mengenal teknologi,
seperti Internet, dsb. Bisnis waralaba dapat dikembangkan dengan
mudah melalui perantara teknologi tersebut. Apalagi bagi kalangan
pebisnis, internet merupakan salah satu media untuk memasarkan
produk – produknya.
4. Faktor Politik
Saat ini di Indonesia berkembang pesat waralaba retail dan waralaba
makanan siapa saji. Di Indonesia pengaturan tentang waralaba
terdapat pada Peraturan Pemerintah R.I No 16 Tahun 1997.
Pengaturan tentang waralaba di Indonesia sudah jelas seperti pada
Peraturan Pemerintah sebagaimana disebutkan. Karena itu sudah
jelas bagi yang ingin berbisnis waralaba dapat membuka
waralabanya di Indonesia. Dengan sudah diberitahukannya peraturan
tersebut para pewaralaba dapat membuka bisnisnya di manapun.
Faktor Sosial – Budaya
Di Indonesia sendiri ada banyak faktor budaya maupun sosial yang mendorong banyaknya para pengusaha memilih bisnis di bidang franchise. Apalagi pengaruh – pengaruh budaya dari luar negeri yang masuk ke Indonesia, buktinya banya orang yang membuka franchise restoran dari luar negeri. Hal itu dikarenakan masyarakat Indonesia akan memiliki gaya hidup yang tinggi jika ada hal – hal yang berbau western.
Faktor Ekonomi
perekonomian Nasional lebih dikuasai oleh segelintir penguasa besar yang ternyata sangat labil terhadap goncangan global. Dengan keadaan perekonomian Indonesia yang seperti itu, pendekatan bisnis melalui sistem waralaba merupakan salah satu strategi alternatif bagi pemberdayaan UKM untuk mengembangakan ekonomi dan usaha UKM di masa mendatang . Dlam hal ini, UKM harus bersinergi dengan pengusaha besar yang lebih kuat dalam hal manajemen., teknologi produk, dan akses permodalan.
Perusahaan waralaba bidang makanan
yang sukses di indonesia CFC
CFC sudah didirikan sejak
1983 di Jakarta oleh PT
Pioneerindo Gourmet
International Tbk. Awalnya
brand CFC masih dimiliki
oleh Amerika Pioneer Take
Out namun sejak
1989 brand tersebut
sepenuhnya milik Indonesia.
PIZZA HUT
Di Indonesia, Pizza Hut
membuka restoran
pertamanya tahun 1984 di
Gedung Djakarta Theatre,
daerah Thamrin, Jakarta.
Tahun 2000, restoran Pizza
Hut pertama ini dipindahkan
ke Gedung Cakrawala di
area yang sama, hingga
sekarang. Kini, Pizza Hut
mempunyai lebih dari 200
restoran yang tersebar di 22
propinsi di Indonesia, dari
Aceh hingga Abepura
KFC Sebagai pemegang hak waralaba tunggal
untuk di Indonesia, PT Fast Food
Indonesia Tbk didirikan oleh Keluarga
Gelael pada 1978. Pada 1979, Perseroan
mendapatkan akuisisi waralaba dengan
pembukaan gerai pertama pada bulan
Oktober di Jalan Melawai di Jakarta.
BURGER KING Sempat tutup pada era 1980-an,
Burger King mulai dioperasikan
oleh Mitra Adiperkasa (yang juga
mengoperasikan
waralaba Starbucks), pada bulan
April 2007, dengan outlet
pertamanya di Senayan
City, Jakarta. Saat ini, Burger
King memiliki cabang-cabang di
Jakarta, Bandung, Surabaya,
Bali dan Lombok
J.Co Donuts and Coffee
J.CO
Donuts adalah restoran
dan waralaba yang
mengkhususkan
dalam donat, yogurt
beku dan kopi.
Perusahaan didirikan
dan dimiliki oleh Johnny
Andrean Group. J.CO
Donuts & Coffee
didirikan tahun 2006.
ES TELER 77
Es Teler 77 adalah jaringan rumah
makan siap saji asal Indonesia.
Restoran ini menyajikan makanan
khas Indonesia seperti nasi
goreng, mi ayam, dan terutama es
teler. Didirikan oleh Sukyatno
Nugroho berdasarkan resep
mertuanya, Murniati Widjaja pada
tahun 1982 di Jakarta. Saat ini
sudah terdapat lebih dari
100 gerai Es Teler 77 di
Indonesia, Singapura, Malaysia,
dan Australia.
Perusahaan waralaba bidang retail yang
sukses di indonesia
ALFAMART
PT. Alfa Minimart Utama (AMU)
didirikan pada tanggal 27 Juli 1999,
dengan pemengang saham PT. Alfa
Retailindo, Tbk sebesar 51% dan PT.
Lancar Distrindo sebesar 49%. PT. Alfa
Minimart Utama (AMU) ini kemudian
membuka Alfa Minimart pada tanggal
18 Oktober 1999 berlokasi dijalan
Beringin Raya, Karawaci Tangerang.
INDOMARET
PT. INDOMARCO PRISMATAMA
(Indomaret group) merupakan
perusahaan ritel nasional dan
jejaring peritel waralaba terbesar di
Indonesia. Indomaret group memiliki
7 sektor bisnis yaitu: Retail, Grocery,
IT Consultant, Food and Baverages,
Shopping Plaza, Bakery dan Japanese
restauran
Perusahaan waralaba bidang pendidikan
yang sukses di indonesia
PRIMAGAMA
Primagama adalah usaha jasa pendidikan luar sekolah yang bergerak dibidang bimbingan belajar, didirikan tahun 1982, tepatnya pada tanggal 10 Maret 1982 di Yogyakarta. Program Bimbingan Belajar Primagama memiliki pasar sangat luas (siswa 3,4,5,6 SD – 7,8,9 SMP, dan 10,11,12 SMA IPA/IPS)
EF (ENGLISH FIRST)
EF Education First didirikan pada tahun 1965 oleh Bertil Hult, pengusaha muda berkebangsaan Swedia. Pada saat itu, EF masih merupakan perusahaan sederhana. Saat itu, tujuan kami hanya membawa siswa SMA asal Swedia untuk belajar bahasa di Inggris
Faktor kegagalan bisnis waralaba di
indonesia
Target penjualan tidak tercapai
Faktor-faktor penyebab kegagalan
franchise yang paling utama adalah
kegagalan meraih target penjualan
yang memadai, hal ini biasanya
karena tempat usaha yang kurang
strategis.
kesulitan dalam modal awal
Modal awal dan franchise fee bisa
sangat mempengaruhi laba
penyewa bisnis waralaba. Kadang
karena modal awal untuk membeli
franchise tersebut yang terlalu
mahal sehingga banyak orang yang
tidak mampu membelinya.
Kendala lokasi pemasaran
Salah satu kunci sukses dalam berbisnis
adalah lokasi, hal ini karen lokasi
memang sangat mentukan sukses atau
gagalnya sebuah bisnis. Pada intinya,
jika anda tidak bisa menemukan lokasi
yang tepat untuk membuka waralaba,
anda pasti akan kesulitan, karena si
pemilik waralaba pun tidak bisa banyak
membantu anda dalam menentukan
lokasi.
Kurang inovasi bahkan tidak pernah
melakukan inovasi
Para pelaku bisnis waralaba, setelah
mereka membeli bisnis tersebut maka
reklame, produk yang ditawarkan
sampai seragam pelayannya harus
sama.
KESIMPULAN
Menjalankan bisnis waralaba adalah sebuah keputusan serius
yang harus dilaksanakan dengan hati-hati. Sebelum anda
menyewa waralaba, banyak belajarlah mengenai perusahaan yang
jadi target, begitu pula dengan produk dan lokasinya. Karena
bahkan dengan produk dan lokasi yang baik, belum tentu anda
bisa meraup laba. Jadi, pastikan anda tahu risikonya sebelum
membuka waralaba
BUMN 21
Penempatan PegawaiSchool of Communications & Business
Penjelasan Kuliah Darling PBI
1. Materi dari Blog Igracias Tel U
2. Media online sebagai pendukung kuliah Darling matkul PBI,
menggunakan:
1. Google Form: untuk absen dan progress
aktivitas tugas mata kuliah.
2. Google Drive: mengumpulkan tugas mind map
3. Penjelasan tugas melalui Rekaman suara
(Audio) sedang diproses.
Penempatan PegawaiSchool of Communications & Business
1) Tugas Individu Buat Mind Map Maksimum 2 lembar (DiketikMenggunakan Komputer dengan kertas HVS)
2) Tugas kelompok kesebelas minggu keduabelas
a. Kelas AB-42-04 (Reval Habib P., Silmi Apriani R., Nadhila
Yasmin dan I Wayan Wikananda R. Artha)
b. Kelas AB-42-05 (Cindy Aurelia H, Salma Nurhaliza, dan Rianda
Kartini Putri)
Tugas Mind Map dikumpulkan melalui google drive
Tugas Kelompok dikumpulkan ke email saya Paling Lambat
Kamis 16 April 2020 (Kirim ke [email protected])
Tugas Kuliah Darling