praktik apa saja yang mempunyai andil bagi ruang kelas yang efektif

7

Click here to load reader

Upload: deaiu

Post on 28-Jun-2015

80 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Praktik Apa Saja yang Mempunyai Andil bagi Ruang Kelas yang Efektif

NAMA : ASRI RAHAYU

NIM : 308112416047

PSIKOLOGI OFFERING A

Praktik Apa Saja yang Mempunyai Andil bagi Ruang Kelas yang

Efektif ?

Sangat dibutuhkan waktu yang lama untuk mencegah masalah disiplin

agar tak pernah berkembang lagi. Tindakan sederhana untuk mencegahnya antara

lain mengawali tahun ajaran dengan tepat, menata ruang kelas demi pembelajaran

yang efektif, menetapkan peraturan dan prosedur kelas, dan menjelaskan harapan

tentang perilaku kepada siswa (Marzano, 2003).

Tingkatan kelas dan kelompok siswa yang berbeda menyodorkan masalah

manajemen yang berbeda. Di sekolah dasar, guru perlu memberi perhatian untuk

mensosialisasikan kaidah dan perilaku yang diharapkan sekolah kepada siswa. Di

sekolah lanjutan, siswa dapat memahami prinsip-prinsip yang mendasari

peraturan dan prosedur dan secara rasional dapat setuju untuk menaatinya

(Emmer, Evertson, Clements & Worsham, 2000). Namun guru perlu lebih banyak

memberikan perhatian untuk memotivasi mereka ke arah kemandirian dalam

menaati peraturan, prosedur, dan dalam memahami bahan pelajaran. Program

yang meningkatkan kejelasan peraturan, kekonsistenan penegakan peraturan, dan

frekuensi komunikasi dengan keluarga telah sangat berperan efektif dalam

meningkatkan perilaku remaja (Groofredson & Hybl, 1993)

Mengawali Tahun Ajaran dengan Benar

Hari-hari pertama di sekolah sangat berperan penting dalam menetapkan

peraturan di ruang kelas (Emmer, Evertson, dkk). Daftar karakteristik manajer

ruang kelas yang efektif :

Mempunyai rencana yang jelas dan spesifik

Bekerja dengan seluruh kelas pada awalnya

Menggunakan waktu tambahan selama hari-hari pertama sekolah

Mengajarkan prosedur yang spesifik kepada siswa

Page 2: Praktik Apa Saja yang Mempunyai Andil bagi Ruang Kelas yang Efektif

Menggunakan tugas yang sederhana dan menyenangkan

Memberi reaksi langsung untuk menghentikan perilaku yang buruk

Menetapkan Peraturan Kelas

Salah satu tugas pertama terkait dengan manajemen kelas adalah

menetapkan peraturan kelas. Tiga prinsip yang menentukan proses ini yaitu :

1. Peraturan kelas harusnya berjumlah sedikit.

2. Peraturan kelas harusnya masuk akal dan dipandang adil oleh siswa.

3. Peraturan kelas seharusnya diterangkan dengan jelas dan sengaja

diajarkan kepada siswa. (Doyle, 1990, Metzger, 2002).

Tujuan utama dengan jelas menerangkan peraturan kelas umum ialah

untuk memberi kewenangan moral bagi prosedur spesifik (Freiberg, 1996).

Diskusi kelas memberi siswa suatu ras partisipasi dalam menetapkan peraturan

yang rasional yang dapat ditaati oleh setiap orang (Kauffman & Burbach, 1997,

Nelson & Glenn, 1997). Ketika kelas secar keseluruhan menyepakati seperangkat

peraturan, orang yang melanggar tahu bahwa mereka melampaui kaidah

komunitas, bukan peraturan sewenang-wenang guru.

Apa Saja Strategi untuk Mengelola Perilaku Buruk yang Rutin?

Pemberian pelajaran yang menarik, penggunaan waktu kelas yang efisien,

dan penataan kegiatan pengajaran dengan seksama akan mencegah kebanyakan

masalah perilaku kecil yang mengganggu seperti berbicara di luar giliran, bangkit

dari tempat duduk tanpa permisi, dan tidak memberikan perhatian serta masalah-

masalah lain yang lebih parah daripada itu. Program pengajaran yang dengan aktif

melibatkan siswa dan memberikan kepada mereka semua peluang untuk berhasil

dapat mencegah masalah-masalah seperti itu. Pelajaran yang efektif dan

penggunaan waktu kelas yang baik bukanlah satu-satunya sarana untuk mencegah

atau mengatasi perilaku yang tidak pantas. Di samping menata kelas untuk

menurunkan frekuensi masalah perilaku, guru harus mempunyai strategi untuk

mengatasi masalah perilaku ketika hal itu benar-benar terjadi (Emmer & Stough,

2001)

Prinsip Intervensi Kecil

Page 3: Praktik Apa Saja yang Mempunyai Andil bagi Ruang Kelas yang Efektif

Dalam mengatasi masalah perilaku rutin di ruang kelas, prinsip terpenting

adalah bahwa guru seharusnya memperbaiki perilaku buruk dengan menggunakan

intervensi yang paling sederhana akan membawa hasil (Kyle & Rogien, 2004;

Nelson, Lott, & Glenn, 1997). Jumlah waktu yang teklah dihabiskan untuk

mendisipilinkan siswa mempunyai kaitan negatif dengan pencapaian siswa

(Croclzer & Broolzer, 1986; Evertson et d., 1980) tujuan utama guru dalam

mengatasi perilaku buruk yang rutin ialah melakukannya dengan cara yang efektif

maupun menghindari gangguan yang tidak perlu terhadap pelajaran (Evertson &

Harris, 1992; Jones & Jones, 1998). Apabila benar-benar memungkinkan

pelajaran tersebut harus berlangsung terus sambil setiap masalah perilaku diatasi.

Langkah-langkah prinsip intervensi terkecil

1. Pencegahan

Guru dapat mencegah masalah perilaku dengan menyajikan pelajaran yang

menarik dan hidup, menjelaskan peraturan dan prosedur kelas, mengupayakan

siswa tetap sibuk dalam tugas-tugas yang bermakna, dan menggunakan

teknik-teknik ruang kelas dasar yang efektif lainnya (Doyle, 1990b; Jones &

Jones, 1995; Fay, 2001; Stipelz, de la Sota, & Weishaupt, 1999). Mengubah

isi pelajaran, menggunakan berbagai jenis bahan dan pendekatan,

memperlihatkan humor dan antusiasme, dan menggunakan pembelajaran

kerjasama atau pembelajaran yang berbasis proyek semuanya dapat

mengurangi masalah perilaku yang diakibatkan kebosanan.

2. Isyarat nonverbal

Guru dapat menghilangkan banyak perilaku buruk di ruang kelas tanpa

memutus daya gerak pelajaran melalui penggunaan isyarat nonverbal

sederhana. (Woolfolk & Broolzs, 1985).Misalnya, bahasa tubuh, tepukan

ringan di pundak siswa dan lain-lain.

3. Memuji perilaku yang bertentangan dengan perilaku yang buruk

Pujian dapat menjadi sarana motivasi yang ampuh bagi banyak siswa. Untuk

mengurangi perilaku buruk di kelas, guru dapat memuji siswa atas perilaku

yang bertentangan dengan perilaku buruk yang ingin dikurangu guru.

Maksudnya, tangkaplah siswa dalam tindakan benar yang sedang

dilakukannya.

Page 4: Praktik Apa Saja yang Mempunyai Andil bagi Ruang Kelas yang Efektif

4. Memuji siswa lain

Sering dimungkinkan mengupayakan siswa berperilau baik adalah dengan

memuji siswa lain yang berperilaku baik.

5. Peringatan lisan

Apabila peringatan nonverbal dirasakan tidak efisien, peringatan lisan

sederhana dapat membantu untuk mendisiplinkan seorang siswa. Peringatan

tersebut seharusnya diberikan langsung setelah siswa tadi berperilaku buruk,

peringatan yang ditunda biasanya tidak akan efektif. Yang perlu diperhatikan

juga adalah peringatan seharusnya terfokus pada perilaku bukan pada

siswanya. Walaupun perilaku siswa tertentu mungkin tidak dapat dibiarkan,

siswa itu sendiri selalu diterima dan di sambut di ruang kelas tersebut.

6. Peringatan berulang

Ketika siswa menolak untuk menaati peringatan yang sederhana, salah satu

strategi pertama untuk dicoba ialah mengulangi peringtan tersebut dengan

mengabaikan setiap dalih atau bantahan yang tidak relevan. Guru seharusnya

memutuskan apa yang mereka inginkan untuk dilakukan oleh siswa,

mengungkapkan hal ini dengan jelas kepada siswa tersebut dan kemudian

mengulanginya hingga siswa tersebut taat.

7. Menerapkan konsekuensi

Apabila semua langkah sebelumnya tidak efektif memaksa siswa menaati

permintaan yang diungkapkan dengan jelas dan masuk akal, langkah terakhir

ialah mengajukan pilihan kepada siswa tadi : Patuhilah atau tanggung

konsekuensinya (Fisher & Mazur, 1997; Tienlo, 1993). Salah satu kekurangan

penggunaan hukuman yang dirasa oleh siswa kejam adalah bahwa hal itu

dapat menciptakan kebencian dalam diri siswa dan sikap yang menyimpang.

Senelum memberikan konsekuensi kepada siswa karena ketidakpatuhan, guru

harus benar-benar merasa yakin bahwa mereka dapat dan akan

melaksanakannya hingga selesai kalau perlu. Setelah kosekuensi diterapkan,

siswa seharusnya menghindari menyebut kejadian tersebut.