praktikum ii kaping

3
Praktikum II Pembuatan Capping untuk Benda Uji Silinder Beton A. Tujuan Praktikum Setelah menyelesaikan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Memahami bahan-bahan untuk capping 2. Terampil menggunakan peralatan untuk capping 3. Terampil melaksanakan prosedur pembuatan capping beton 4. Terampil melakukan perhitungan bahan kaping dan membuat laporan hasil pengujian perhitungan bahan capping B. Dasar Teori Tidak semua permuakaan sampel atau benda uji dalam keadaan yang sesuai dengan yang disyaratkan dalam hal ini permukaan sampel yang akan menerima beban tidak rata, sementara keakurasian hasil pengujian kuat tekan pada benda uji dengan kuat tekan rencana sangat diutamakan , karena itu perlu dilakukan beberapa cara bagaimana agar pengujian beton dapat seakurat mungkin, salah satunya ialah dengan pemegangan pada ujung benda uji atau disebut juga sistem capping, sehingga dihasilkan permukaan benda uji yang tadinya tidak rata menjadi rata, jika permuakaan rata pendistribusian beban saat diuji tekan dapat tersebar merata, hasilnya tujuan memperoleh data yang akurat dapat tercapai. Menurut Standar Nasional Indonesia ada beberapa jenis bahan kaping seperti pasta semen hidraulik murni, pasta semen gypsum berkekuatan tinggi dan adukan belerang. Dalam praktikum kali ini jenis bahan kaping yang digunakan adalah adukan belerang, adukan belerang khusus atau yang dipersiapkan di laboratorium dapat digunakan jika, dibiarkan mengeras selama

Upload: midzi24

Post on 10-Apr-2016

301 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Laporan Lab. Beton

TRANSCRIPT

Page 1: Praktikum II Kaping

Praktikum II

Pembuatan Capping untuk Benda Uji Silinder Beton

A. Tujuan Praktikum

Setelah menyelesaikan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat :

1. Memahami bahan-bahan untuk capping

2. Terampil menggunakan peralatan untuk capping

3. Terampil melaksanakan prosedur pembuatan capping beton

4. Terampil melakukan perhitungan bahan kaping dan membuat laporan hasil pengujian

perhitungan bahan capping

B. Dasar Teori

Tidak semua permuakaan sampel atau benda uji dalam keadaan yang sesuai dengan

yang disyaratkan dalam hal ini permukaan sampel yang akan menerima beban tidak rata,

sementara keakurasian hasil pengujian kuat tekan pada benda uji dengan kuat tekan rencana

sangat diutamakan , karena itu perlu dilakukan beberapa cara bagaimana agar pengujian beton

dapat seakurat mungkin, salah satunya ialah dengan pemegangan pada ujung benda uji atau

disebut juga sistem capping, sehingga dihasilkan permukaan benda uji yang tadinya tidak rata

menjadi rata, jika permuakaan rata pendistribusian beban saat diuji tekan dapat tersebar

merata, hasilnya tujuan memperoleh data yang akurat dapat tercapai.

Menurut Standar Nasional Indonesia ada beberapa jenis bahan kaping seperti pasta

semen hidraulik murni, pasta semen gypsum berkekuatan tinggi dan adukan belerang. Dalam

praktikum kali ini jenis bahan kaping yang digunakan adalah adukan belerang, adukan

belerang khusus atau yang dipersiapkan di laboratorium dapat digunakan jika, dibiarkan

mengeras selama minimal 2 jam sebelum pengujian beton dengan kekuatan lebih kecil dari 35

MPa. Untuk beton yang kekuatannya 35 MPa atau lebih besar, kaping dengan adukan

belerang harus dibiarakan mengeras paling sedikit 16 jam sebelum pengujian, permukaan

yang baru dikaping harus bebas dari retakan, goresan atau cacat yang lain yang ditimbulkan

selama pengerjaan finishing.

C. Alat dan bahan

1. Alat

1 set alat capping

Cawan peleleh

Sendok pengaduk

Page 2: Praktikum II Kaping

Kompor listrik

Palu

Vanier caliper (jangka sorong)

Mistar baja

D. Langkah Kerja

Cara menentukan rata-rata diameter sampel silinder

a. Ukur bagian atas silinder sebanyak dua kali menggunakan vanier caliper dengan posisi

yang berbeda dan lakukan langkah yang sama untuk bagian bawah silinder

b. Dari data-data yang diperoleh dijumlahkan lalu dibagi banyaknya data sehingga diperoleh

diameter rata-rata

Cara mengukur panjang rata-rata sampel silinder

a. Ukur panjang silinder menggunakan mistar baja sebanyak tiga kali pada sisi yang

berbeda-beda

b. Jumlahkan data yang diperoleh lalu dibagi banyaknya data sehingga diperoleh panjang

sampel rata-rata

Menimbang berat sampel silinder

Timbang sampel menggunakan timbangan listrik untuk memperoleh berat yang lebih akurat.

Cara capping sample silinder

a. Siapkan sampel yang akan dicapping

b. Siapkan alat capping dan alat-alat lain yang akan digunakan

c. Masak belerang diatas cawan peleleh menggunakan kompor listrik dan tunggu hingga

belerang meleleh

d. Setelah belerang meleleh aduk belerang dan siapkan 1 set kaping plat

e. Pastikan permukaan sample yang akan dicapping dalam keadaan bersih

f. Tuangkan belerang ke capping plat dan letakkan sample dengan posisi sample harus

bersandar di alat pelurus agar posisi sampel tegak lurus terhadap capping plat

g. Tekan sampel kebawah agar belerang betul-betul melekat pada sampel , tunggu beberapa saat

kemudian keluarkan sampel yang sudah dicapping dari kaping plat dengan memukul-mukul

plat kaping dengan palu

h. Setelah kering, sampel siap untuk di uji tekan

E. Kesimpulan

1. Permukaan benda uji yang tidak rata harus dikaping sebelum diuji tekan di laboratorium.

2. Permukaan hasil dari capping harus rata.