praktikum integrasi i-3 fisiologi
DESCRIPTION
Untuk pembelajaranTRANSCRIPT
-
Praktikum Fisiologi | 1Praktikum Saraf 3 | 1
FisiologiModul Pengindraan
FKUI 2011
KontributorRahma Lutfiana Y
LayouterNurul Istianah
-
2 | Modul Pengindraan
Pengantar
1 REFRAKSI MATA
Selamat pagi/siang/sore/malam teman-temin.. *sesuai
dengan kapan bacanya ya.. Jangan bosen dulu yak,
harus bersabara karena tujuan yang harus dicapai
di praktikum ini memang banyak banget, yaitu: (1)
memahami proses normal dan kelainan refraksi mata,
(2) memahami pemeriksaan lapang pandang mata
menggunakan perimetri, (3) memahami timbulnya
diplopia, (4) memahami proses refleks pupil, (5)
memahami perbedaan melihat jauh dan dekat, (6)
Memahami letak bintik buta terhadap fovea sentralis,
dan yang terkahir (7) memahami buta warna organic dan
fungsional. Banyak kan??? Tapi tetap harus semangat
yaa.. Supaya lulus.. Aminn.. Kita mulai yak.
Refraksi mata adalah proses pembiasan cahaya di dalam
bola mata supaya terbentuk bayangan yang dapat jatuh
tepat di retina sehingga kita dapat melihat sejelas-
jelasnya.
Sebelumnya sudah pada tahu kan komponen refraksi
mata apa aja? Diulang sebentar yuk.. Jadi komponen
refraksi mata terdiri dari: (1) kornea, (2) aqueus
humour, (3) lensa mata, dan (4) vitreous humour. Kornea
merupakan organel yang kemampuan membelokkan
cahayanya paling kuat karena perbedaan densitas media
refraksi cahaya di udara dengan kornea. Di sisi lain
organel dengan indeks bias (satuan: Dioptri/D) tertinggi
di mata adalah lensa mata karena kelengkungan lensa
paling besar dan lensa dapat berakomodasi atau lebih
mencembung. Paham??
Gambar 1 Indeks bias organel refraksi bola mata
Oh yaa ketinggalan Organel refraksi bola mata itu
berbentuk lensa cembung/konveks ya teman-temin
sehingga bersifat mengumpulkan/konvergensi cahaya
tepat jatuh di retina.
Gambar 2 Sifat konvergensi cahaya organel refraksi
mata
Nah di praktikum faal kemaren kita mempelajari bagian
bola mata kita dengan model mata Cenco-Ingersoll.
Model mata Cenco-Ingersol terdiri dari:
(1) Lampu : sebagai sumber cahaya
(2) Kornea (C)
(3) Lensa (L)
-
Praktikum Fisiologi | 3
(4) Iris
(5) Air : sebagai media refraksi,
identik dengan aqueus humor dan viterus humor
(6) R : tempat diletakkan retina
- Rh : Simulasi mata hipermetropia
(bola mata pendek)
- Rm : Simulasi mata myopia
(bola mata panjang)
Gambar 3 Model mata Cenco-Ingersoll
Pada model mata Cenco-ingersol ini kita akan belajar
mengenai: (1) fungsi iris, (2) simulasi akomodasi mata,
(3) mata afakia, dan (4) gangguan refraksi mata serta
koreksinya.
(1) Fungsi iris. Dalam proses melihat iris berperan
sebagai diafragma mata kita atau dapat mencegah
aberasi spheris. Apa ituuuu??
Gambar 4 Mata dengan iris (atas) dan aberasi spheris
(bawah)
Aberasi spheris adalah keadaan ketika cahaya jatuh di
pinggiran lensa dengan kelengkungan yang lebih besar
sehingga cahaya dibelokkan lebih tajam dan jatuh
berbeda lokasi dengan titik fokus lainnya. Hal tersebut
menyebabkan penglihatan kita menjadi buram. Nahh
karena itulah dibutuhkan iris yang dapat membantu
mengatur masuknya cahaya ke lensa agar direfraksikan
tepat menjadi 1 titik fokus di retina (penglihatan lebih
jelas).
(2) Akomodasi mata. Pada saat melihat jarak dekat lensa
mata akan berakomodasi supaya bayangannya tetap
jatuh tepat di retina. Akomodasi mata dilakukan dengan
mencembungkan/menggendutkan lensa mata. Caranya:
kontraksi otot siliaris ligamentum suspensorium
melemas lensa mata semakin mencembung.
Gambar 5 Mata tanta berakomodasi (atas), lensa
dengan akomodasi (bawah)
Pada model mata Conce-Ingersol simulasi akomodasi
lensa dilakukan dengan mengganti lensa dengan lensa
spheris + berkekuatan dioptri (D) lebih besar.
(3) Mata afakia. Mata afakia adalah bola mata yang
lensanya diambil, biasanya terjadi pada pengangkatan
lensa setelah operasi katarak. Jadi simulasinya pada
model mata Cenco-Ingersol lensa matanya diambil
kemudian dikoreksi dengan lensa speris + di S1, kaya
pake kaca mata gitu deh.. (lihat model mata Cenco-
Ingersoll di atas yaa)
-
4 | Modul Pengindraan
2 GANGGUAN REFRAKSI
Masih semangat kan?? Kita lanjut ya teman-temin..
Pada mata normal atau emetropia, bayangan jatuh
tepat di retina baik pada saat melihat jarak jauh mupun
melihat jarak dekat dibantu dengan akomodasi lensa.
Ketika bayangan tidak jatuh tepat di retina maka disebut
gangguan refraksi mata atau ametropia. Ada 3 macam
gangguan refraksi, yaitu:
Hipermetropia (rabun dekat/ farsightedness)
Penyebab Kelemahan Koreksi
Aksis bola mata
terlalu pendek
Kekuatan
refraksi lensa
terlalu lemah
(pipih)
Buram melihat dekat
Tetapi jelas melihat jauh
dengan akomodasi minimal.
Jadi visusnya bisa 6/6
Hipermetropia bayangan jatuh di belakang retina
Karena kekuatan refraksi melemah, koreksi
dilakukan dengan cara menambah kekuatan
refraksi menggunakan lensa spheris cembung/
konveks (+)
Lensa spheris cembung bersifat konvergen
(mengumpulkan cahaya)
Keterangan:
_____ : jatuhnya bayangan sebelum dikoreksi
-------- : jatuhnya bayangan setelah dikoreksi
Myopia (rabun jauh/nearsightedness)
Penyebab Kelemahan Koreksi
Aksis bola mata
terlalu panjang
Kekuatan
refraksi lensa
terlalu kuat
(cembung)
Buram melihat jauh
Jelas melihat dekat
Myopia bayangan jatuh di depan retina
Karena kekuatan refraksi terlalu kuat maka
koreksi dilakukan dengan cara mengurangi
kekuatan refraksi menggunakan lensa spheris
cekunga/konkav (-)
Lensa spheris cekung bersifat divergen
(menyebarkan cahaya)
-
Praktikum Fisiologi | 5
Astigmatisme
Penyebab Kelemahan Koreksi
Kelengkungan kornea
yang tidak sama. Jadi
kornea berbentuk
seperti bola rugby.
Buram melihat jarak dekat dan
jauh
Kelengkungan lensa yang berbeda menyebabkan
terbentuknya 2 titik fokus yang letaknya berbeda
pada bola mata.
Dikoreksi dengan lensa silindris yang memiliki
kekuatan lensa (dioptri) berbeda pada setiap
garis meridiannya. Kekuatan lensa silindris
terbesar terletak di 90 dari sumbunya sehingga
dapat mengoreksi astigmatisme yang gangguan
refraksinya hanya di sumbu tertentu saja.
Tambahan astigmatisme:
1. Pertama kali yang dilakukan adalah mengoreksi gangguan refraksi (myopia atau hipermetropi) jika
ada pada mata tersebut.
2. Kemudian menentukan sumbu lensa silindris dengan melihat garis-garis kipas ini.
3. Pasien diinstruksikan untuk melihat mana garis yang terlihat lebih terang. Nah sumbu lensa silindris
diletakkan 90 () dari sumbu garis yang terlihat paling terang.
4. Selanjutnya menentukan besar kekuatan (dioptri) lensa silindris secara trials and errors.
-
6 | Modul Pengindraan
Visus atau ketajaman penglihatan adalah kemampuan
mata untuk membedakan antara 2 sumber cahaya
menjadi 2 titik yang terpisah. Fotoreseptor apa
hayooo yang berperan dalam menentukan ketajaman
penglihatan?? Jawabannya: sel kerucut, karena 1 kerucut
bermuara hanya ke 1 sel ganglion saja sehingga bagus
untuk ketajaman. Berbeda dengan banyak sel batang
yang bermuara ke 1 sel ganglion sehingga meskipun
dia sensitif tapi dia buruk ketajamannya. Bagian retina
yang hanya mengandung sel kerucut saja apa hayooo??
Jawabannya: fovea sentralis. BENAR!! Jadi yang berperan
dalam ketajaman penglihatan adalah fovea sentralis.
Oleh karena itu, bayangan yang jatuh di luar fovea
sentralis akan terlihat lebih buram.
Logikanya untuk dapat melihat 2 titik yang terpisah,
bayangan tersebut harus jatuh pada fotoresptor yang
berbeda. Iya too?? Nah supaya 2 bayangan titik tersebut
jatuh pada fotoreseptor yang berbeda, 2 titik tersebut
harus memebntuk sudut 1 arcminute pada titik pusat
mata.
1 derajat = 60 arcminute
Gambar 6 Ketajaman penglihatan
Dasar inilah yang dimanfaatkan dalam pembuatan
huruf-huruf pada optotipi Snellen. Masing-masing huruf
pada optotipi Snellen berukuran 5x5 arcminute dengan
ketebalan 1 arcminute. Dengan demikian pada jarak yang
sudah ditentukan setiap huruf akan membentuk sudut 5
arcminute pada titik pusat mata.
Gambar 7 Prinsip pembuatan optotipi Snellen
1 kotak kecil di atas berukuran 1x1 arcminute yaa.. Paham
kan teman-temin?? InsyaAllah paham deh yaa..
Salah satu pemeriksaan ketajaman penglihatan adalah
menggunakan optotipi Snellen yang dibaca dengan jarak
6 meter atau 20 feets. Tanya mengapa?? Jarak 6 meter
adalah jarak mata normal dapat melihat benda dengan
jelas tanpa akomodasi. Pada jarak tersebut cahaya yang
masuk ke mata dianggap masuk secara parallel atau tak
hingga. Eitss ada yang belum tahu bentuknya optotipi
Snellen? Monggo dilihat:
Gambar 8 Optotipi Snellen
3 KETAJAMAN PENGLIHATAN
-
Praktikum Fisiologi | 7
Pada saat pemeriksaan orang yang diperiksa
diinstruksikan untuk membaca optotipi Snellen dari
huruf yang paling atas ke bawah sampai yang dia mampu.
Visus seseorang sesuai dengan baris terakhir yang >50%
hururfnya dapat terbaca dengan benar. Misalnya mata
kanan Paijo berhasil membaca benar 4 huruf di baris
ke-5, jadi visusnya 20/40. Kalau Paijo mampu menbaca
dengan benar huruf di baris ke-8, jadi visusnya berapa
teman-temin?
Jawabannya: 20/20 atau 6/6.
Dapat dimengerti kan teman-temin??
Oh ya jangan lupa, saat memeriksa mata kanan, mata
kirinya harus ditutup yaa.. begitu pula sebaliknya.. Hasil
yang didapatkan pada pemeriksaan optotipi Snellen
adalah:
Visus Kemungkinan
1. Kurang dari
6/6
Myopia
2. Visus 6/6 Normal (emetropia)
Hipermetropia
1. Visus kurang dari 6/6
Apabila visus yang diperiksa kurang dari 6/6 apa yang
harus dilakukan selanjutnya hayooo?? Jawabannya:
pin hole test. Tujuan pin hole test ini adalah untuk
membedakan penyebab dari penurunan visus itu karena
gangguan refraksi atau karena kelainan organik. Hasil
tes pinhole:
Keadaan Visus
KeteranganSebelum
pinhole test
Setelah pinhole
test
V i s u s
menurun
(
-
8 | Modul Pengindraan
seperti menggantikan peran akomodasi lensa sehingga
bayangan tetap jatuh di retina.2. Mata normal
Saat mata normal melihat jauh, tanpa akomodasi pun
bayangan sudah tepat jatuh di retina. Jadi menambah
lensa spheris + pada mata normal sama hal nya
dengan menambah kekuatan refraksi mata sehingga
bayangan menjadi jatuh di belakang retina. Dengan
demikian ketika mata normal diatambah dengan lensa
spheris +, visusnya malah menurun atau menjadi
buram. Bagaimana teman-temin, bisa dipahami kan??
InsyaAllah paham yaa..
Ketika huruf di optotipi Snellen yang paling atas dan
yang besar sudah tidak dapat terlihat, apa yang harus
dilakukan?Gambar 9 Mata hipermetropia melihat jauh (kiri),
melihat dekat (kanan)
-
Praktikum Fisiologi | 9
Lapang pandang adalah luasnya area yang masih dapat
kita lihat saat mata kita terfokus pada objek tertentu.
Terdapat berbagai metode untuk memeriksa luas
lapandang seseorang, diantaranya: (1) tes konfrontasi,
(2) perimetri Goldman, dan (3) automated perimetry.
Defek gangguan lapang pandang dapat dialami seseorang
yang mengalami masalah padi nervus optikusnya,
seperti glaucoma (skotoma arkuata), stroke, trauma yang
tergantung pada lokasi lesinya.
4 PEMERIKSAAN LAPANG PANDANG PERIMETRI
Gambar 10 Gangguan lapang pandang
-
10 | Modul Pengindraan
Diplopia merupakan penglihatan ganda. Kaya gini nih
gambarnya:
Gambar 11 Diplopia
Biasanya diplopia ini dialami oleh pasien strabismus atau
juling. Hal ini dikarenakan adanya ketidakseimbangan
kinerja otot ekstraokular yang menggerakkan bola mata
sehingga mata sebelah kanan lari lari ke mana dan yang
kiri kabur ke mana. Penyebabnya adalah kelumpuhan
pada N III, N IV, atau N VI yang mempersarafi otot-otot
ekstraokular.
Gambar 12 Mata strabismus
Jadi diplopia itu disebabkan karena fokus antara mata
kanan dan kiri itu berbeda sehingga bayangan yang
dibentuk mata kanan dan mata kiri itu berbeda disebut
lah penglihatan ganda.
Nahh waktu di praktikum kemaren kita diinstruksikan
untuk: (1) memfokuskan pandangan ke suatu objek, (2)
menekan bola mata kanan dari lateral ke medial. Hal ini
bertujuan untuk menimbulkan pergeseran sumbu bola
mata kiri sehingga fokus mata kanan dan kiri berbeda
penglihatan ganda.
Gambar 13 Simulasi penglihatan ganda (diplopia)
5 DIPLOPIA
6 REFLEKS CAHAYA PUPIL
Secara singkat gini teman-temin:
Ada cahaya --> kontraksi m. constrictor pupil --> pupil
miosis
Kalau mata yang diberi cahaya hanya salah satu aja
maka yang kedua pupil akan mengalami miosis. Tanya
mengapa??? Lihat gambar yaa..
-
Praktikum Fisiologi | 11
Jadi, yang bertindak sebagai afferent adalah N II (nervus
optikus) sedangkan yang bertindak sebagai efferent
adalah parasimpatis N III. Nah dari pemahaman ini
kita bisa menganalisis letak masalah dari pemeriksaan
refleks cahaya.
Masalah di
Afferen
(N II)
Efferen
(N III)
Refleks cahaya
langsung- -
Refleks cahaya tak
langsung+ -
Bisa dipahami? Kita latihan soal yaa...
Gambar 14 Refleks cahaya pupil
-
12 | Modul Pengindraan
Untuk dapat melihat dekat dengan jelas maka mata akan
berakomodasi. Hal ini bertujuan agar bayangan tetap
jatuh tepat pada retina. Apa saja sih yang terjadi ketika
mata kita berakomodasi?? Ada yang tahu?
Jawabannya: Konstriksi pupil (miosis)
Miosis pupil dibutuhkan saat melihat jarak dekat untuk
mencegah terjadinya aberasi spheris. Jadi miosis pupil
semakin dalam ketajaman penglihatan kita semakin
jelas deh pandangan jarak dekat kita.
(1) Lensa mata menebal (akomodasi)
Lensa mata yang menebal menyebabkan peningkatan
kekuatan refraksi lensa semakin dalam ketajaman
penglihatan kita semakin jelas deh pandangan jarak
dekat kita.
(2) Kontraksi otot rectus medialis
Saat melihat jarak dekat kedua mata kita akan
berkonvergensi ke arah nasal. Hal ini bertujuan agar
7 REFLEKS MELIHAT DEKAT
bayangan benda tersebut jatuh tepat di retina. Ini
termasuk dalam gerak sakadik. Gerak sakadik adalah
gerakan kedua bola mata yang bertujuan agar bayangan
jatuh tepat di fovea sentralis.
Nah konvergensi mata ini disebabkan oleh kontraksi m.
rektus medialis yang dipersarafi oleh N III okulomotor.
Lihat gambar aja kali yaa..
Gambar 15 Jaras refleks melihat dekat
Dari korteks oksipitalis --> area pretectal --> nucleus
perlia --> bilateral nucleus aksesorius (Edinger-
westphal) & bilateral nucleus okulomotor
8 BINTIK BUTA
Bayangan benda yang kita lihat menjadi sangat jelas
ketika jatuh tepat di fovea sentralis. Mengapa? Karena
di fovea sentralis hanya mengandung fotoreseptor sel
kerucut sehingga merupakan area penglihatan dengan
tingkat ketajaman penglihatan paling tinggi. Nahh..
keluar dari fovea sentralis jumlah sel batang menjadi
lebih banyak dari sel kerucut. Apa akibatnya? Bayangan
yang jatuh di area ini terlihat kabur atau buram karena
-
Praktikum Fisiologi | 13
ketajaman sel batang lebih rendah dibandingkan sel
kerucut. Nah semakin keluar dari fovea sentralis,
tepatnya 15 sebelah nasal dari fovea sentralis, terdapat
struktur yang disebut dengan bintik buta. Disebut bintik
buta karena cahaya yang jatuh ditempat ini tidak akan
terbentuk bayangan. Tanya mengapa? Karena bintik
buta merupakan tempat keluarnya nervus optikus dan
pembuluh darah a. opthalmica serta di area ini tidak
ditemukan fotoresptor atau disebut papil optikus.
Kalau gak ada fotoreseptor gimana mau terbentuk
bayangan?? Ya jelas gak bisa lah yaaa.. Cara mengujinya
adalah:
(1) Membuat tanda + di kertas putih
(2) Kemudian tutup mata kanan dan fokuskan
mata kiri melihat tanda + tersebut dengan jarak pandang
20 cm
(3) Gerakan ujung pensil dari tanda + tersebut
menuju temporal, mata tetap fokus melihat tanda +.
(4) Saat ujung pensil tersebut tidak terlihat lagi
berarti bayangan ujung pensil jatuh di bintik buta.
(5) Selamat mencoba..
Kenapa di kehidupan sehari-hari lapang pandang kita
gak ada yang bolong??? Jawabannya: Jadi blind spot
akan ditutupi atau dikompensasi oleh mata yang satunya. Kaya
aku akan melengkapi kekuranganmu dan kamu melengkapi
kekuranganku. #eyaaa. Tapi waktu di praktikum kan satu mata
ditutup, jadi sepenuhnya tergantung mata ini. Maka, tidak ada
mekanisme kompensasi mata yang lain.
9 BUTA WARNA
Apa peran dari sel kerucut selain menentukan ketajaman
penglihatan?? Jawabannya: penglihatan warna dongg..
Masalah zat warna:
Sel batang --> rodhopsin
Sel kerucut --> photopsin
Untuk mampu membedakan warna, mata kita
dianugerahi memiliki 3 jenis fotoresptor, yaitu: blue-
sensitive pigment, green sensitive pigment, and red-sensitive
pigment. Ketiga fotoreseptor ini sensitive terhadap
panjang gelombang cahaya yang berbeda-beda, seperti
ini niih:
Kalo Cuma ada ketiga warna ini, gimana dong mau
ngelihat warna ungu unyuunyu? Jawabannya adalah
kombinasi. Jadi setiap warna itu, akan mengaktifkan
masing-masing sel kerucut dengan proporsi tertentu.
Misalnya kuning akan mengaktifkan masing-masing
kerucut merah dan hijau sebanyak 83% dari jumlah
maksimum.
BUTA WARNA
Ketika sejumlah sel kerucut yang spesifik pada warna
terganggu fungsinya atau jumlahnya pada seseorang,
maka seseorang akan mengalami gangguan persepsi
warna. Terdapat 2 jenis buta warna yakni:
1) Buta warna total : Seseorang
tidak dapat membedakan semua warna atau hidup
dalam hitam putih
2) Buta warna parsial : hanya
sebagian warna yang tidak dapat dipersepsikan.
Buta warna merah hijau
Ketika kelompok sel kerucut merah dan atau hijau hilang
maka seseorang tidak dapat membedakan merah atau
hijau atau semuanya.
-
14 | Modul Pengindraan
Cukup tau aja, orang yang kehilangan sel kerucut
merahnya disebut protonape dan orang yang kehilangan
sel kerucut hijaunya disebut deuteranope. Pada keadaan
yang jarang, ada juga orang yang kehilangan sel kerucut
birunya, secara genetika, disebut blue weakness.
Buku Ishihara
Buku itu ditemukan yah oleh Bapak Ishihara, orang
Jepang, bukan orang Korea yaa.. Buku itu adalah metode
cepat untuk menentukan buta warna.
Gambar 16 Ishihara 1
Kalo orang normal akan membaca 74 tapi kalo buta
warna merah hijau akan melihat 21 (dilihat-lihat, emang
ada angka 2nya).
Gambar 17 Ishihara 2
Orang normal akan melihat dengan 42, penderita
buta warna merah melihatnya 2 dan buta warna hijau
melihatnya 4.
Nah, di praktikum kemaren OP diinstruksikan untuk
melihat kaca plastik berwarna merah atau hijau dengan
latar belakang cahaya yang terang (awan putih). Untuk
apa??? Sebenarnya itu hanya membuat keadaan buta
warna fungsional. Apa bedanya buta warna fungsional
dan organik?
Ketika kita melihat warna merah saja dalam waktu yang
cukup lama (10 menit) maka fotopigmen merah akan
habis. Jadi saat kita membuka kacanya, maka kita gak
bisa melihat merah sehingga yang terlihat adalah warna
kompensasinya, yaitu hijau. Mengapa? Karena panjang
gelombang antara hijau dan merah saling tumpang
tindih kan.. prinsipnya sama dengan adaptasi gelap-
terang.
Hal yang sama ketika kita melihat pake yang hijau,
setelah dilepas, maka kita gak bisa melihat warna
hijau saja, namun akan muncul warna lain misalnya
campuran merah biru.
Jadi setelah percobaan di atas, hasil membaca buku
ishiharanya kacau atau sama dengan orang yang buta
warna merah-hijau.
-
Praktikum Fisiologi | 15
10 TAMBAHAN
Radiasi optik superior --> lapang pandang separuh
bawah
Radiasi optic inferior --> lapang pandang separuh atas
(KONTRALATERAL)
PenutupMaaf ya teman-temin kalau kuranya terlalu banyak dan
terlalu ribet. Ini karena materinya memang banyak.
Semoga membantu yaa.. Semoga kita lulus semua
aminn
Daftar Pustaka
1. Guyton Ed 11th p.613-6212. Sherwood Ed 4th p.152-1543. Review sheet praktikum fisiologi X114. Duus Ed 11th p.131-1555. Buku Panduan Praktikum Modul Penginderaan 20146. LTM Pemeriksaan Mata ~ PWY7. Tentir Fisiologi 1 2010