praktikum jenazah
DESCRIPTION
Praktikum jenazah kelas 11TRANSCRIPT
![Page 1: Praktikum jenazah](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/55cf857b550346484b8e7959/html5/thumbnails/1.jpg)
TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH
B. Tata cara memandikan
1) Orang yang memandikan memakai alat alat yang sudah dipersiapkan
2) Jenazah laki-laki dimandikan oleh laki laki serta istrinya. Jenazah perempuan dimandikan oleh perempuan serta istrinya.
3) Meletakkan jenazah di dipan atau mejah, diusahakan kepala lebih tinggi dari kaki
4) Tempat memandikan jenazah harus tertutup baik dengan dinding atau dengan kain agar aurat dan cela jenazah tidak terlihat
5) Menutup aurat jenazah dengan handuk besar atau kain untuk jenazah pria dari pusar sampai lututnya, sedangkan untuk jenazah dari dada sampai lututnya.
6) Bersihkan kotoran jika ada dengan cara menekan perut dan dada, miringkan ke kanan dan ke kiri dengan menggunakan sarung tangan atau kain perca dan disiram berkali kali
7) Siramlah Mulai dari anggota wudu yang kanan dengan bilangan gasal atau lima kali atau lebih dengan menggunakan air dan daun bidara atau yang lainnya.
8) Bersihkan tubuhnya dengan air dengan posisi dimiringkan ke kanan dan ke kiri serta tutup selalu auratnya atau aib yang ada.
9) Selama memandikan dijaga selalu agar aurat tidak terlihat oleh umum.
10) Kemudian rambut jenazah diberi sampo agar bersih. Jika jenazah wanita setelah bersih, rambutnya disisir dan dipintal (Kepang) menjadi tiga pintal.
11) Siramkan pada kali terakhir dengan menggunakan air kapur barus serta miringkan ke kanan dan ke kiri agar air keluar dari mulutnya dan lubang yang lain.
12) Setelah selesai dimandikan dengan baik dan bersih, keringkan badannya dengan handuk. Kemudian kain penutup jenazah yang sudah basah, diganti dengan kain penutup yang kering.
13) Proses memandikan jenazah sudah selesai. Setelah itu, jenazah siap untuk dikafani.
Catatan:
Apabila jenazah berusia tujuh tahun ke bawah, tidak ada batasan auratnya, baik laki laki maupun perempuan.
Janin yang berusia di bawah empat bulan, tidak perlu dimandikan, dikafan dan disalatkan.
![Page 2: Praktikum jenazah](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/55cf857b550346484b8e7959/html5/thumbnails/2.jpg)
Cukup digali lubang dan dikebumikan. Adapun janin yang berusia di atas empat bulan sudah dianggap manusia karena telah ditiupkan roh kepadanya. Jenazahnya dimandikan, seperi memandikan jenazah anak berusia tujuh tahun.
Jika jenazah mengenakan gigi palsu terbuat dari emas, hendaknya dibiarkan saja, tidak perlu ditanggalkan. Dan, boleh ditanggalkan jika gigi palsu itu tidak kukuh melekat. Hal tersebut boleh dilakukan jika mulut jenazah terbuka. Jika tidak, dibiarkan saja tidak perlu susah payah membukanya hanya untuk menanggalkan gigi palsu tersebut.
Cara Mengkafani Jenazah
1 Wajib mengkafan jenazah dari hartanya. Jika ia tdk mempunyai harta, maka
biayanya dibebankan kpd orang yg wajib memberi nafkah kepadanya dari ushul (ayah
keatas) & furu’ (anak kebawah).
2 Boleh mengkafani jenazah dgn satu kain yg menutupi semua badannya.
3 Syahid fi sabilillah dikuburkan pd pakaiannya yg dia syahid padanya & tdk
dimandikan. Disunnahkan mengkafannya dgn satu kain atau lbh di atas pakaiannya.
4 Apabila orang yg berihram meninggal dunia, ia dimandikan dgn air & bidara
atau sabun, tdk didekatkan wangi-wangian, memakai yg berjahit, kepala & wajahnya
tdk ditutup jika ia seorang laki-laki, karena ia dibangkitkan pd hari kiamat sambil
bertalbiyah di atas kondisinya, & tdk diqadha darinya ibadah haji yg tersisa.
5 Apabila janin yg keguguran meninggal, & kandungannya berusia 4 bulan, ia
dimandikan, dikafani, & dishalatkan.
6 Barang siapa yg uzur (tidak mungkin) memandikannya karena terbakar atau robek
& semisalnya, atau tdk ada air, ia kafani & dishalatkan atasnya. Sahshalat terhadap
sebagian anggota tubuh jenazah seperti tangan, kaki, & semisalnya, Apabila tdk bisa
mendapatkan bagian tubuh yg lain.
7 Apabila keluar najis dari jenazah setelah dikafani, tdk perlu dimandikan ulang,
karena menyulitkan & memberatkan.
Cara mengkafan jenazah
8 Disunnahkan mengkafani jenazah laki-laki dalam 3 lipat kain putih yg baru,
diharumkan dgn wewangian yg dibakar 3 kali, kemudian diuraikan sebagian di atas
sebagian yg lain, kemudian diberikan pengawet, yaitu campuran dari minyak wangi di
![Page 3: Praktikum jenazah](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/55cf857b550346484b8e7959/html5/thumbnails/3.jpg)
antara lipatan.
9 Kemudian jenazah diletakkan di atas lipatan kain bertelentang di atas
punggungnya, kemudian diberikan sebagian dari pengawet di kapas di antara 2
pantatnya. Kemudian diikat sepotong kain di atasnya seperti celana kecil yg menutupi
auratnya, & diberi minyak wangi beserta seluruh badannya.
10 Kemudian dikembalikan ujung lipatan kain yg atas dari sisi sebelah kiri di atas
bagian sebelah kanan. Kemudian dikembalikan ujung sebelah kanan di atas bagian
kiri yg di atasnya.
11 Kemudian yg kedua sama seperti itu, kemudian yg ketiga juga sama seperti itu.
Dan dijadikan sisa di bagian kepalanya, atau di bagian kepala & kedua kakinya jika
lebih.
12 Kemudian diikat lebar lipatan agar jangan terbuka, & dibuka di dalam kubur.
Perempuan sama seperti laki-laki dalam penjelasan di atas. Anak kecil dikafani satu
kain & boleh 3 kain.Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, ‘Sesungguhnya
Rasulullah dikafani pd 3 lapis kain buatan Yaman berwarna putih dari kapas, tdk
termasuk padanya baju & surban.” Muttafaqun ‘alaih.
Berikut ini adalah rukun sholat jenzah :
1. NiatSetiap shalat dan ibadah lainnya kalo gak ada niat dianggap gak sah, termasuk niat melakukan Shalat jenazah. Niat dalam hati dengan tekad dan menyengaja akan melakukan shalat tertentu saat ini untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT."Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus." (QS. Al-Bayyinah : 5).
Hadits Rasulullah SAW dari Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda:"Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya. Setiap orang mendapatkan sesuai niatnya." (HR. Muttafaq Alaihi).
2. Berdiri Bila MampuShalat jenazah sah jika dilakukan dengan berdiri (seseorang mampu untuk berdiri dan gak ada uzurnya). Karena jika sambil duduk atau di atas kendaraan [hewan tunggangan], Shalat jenazah dianggap tidak sah.
3. Takbir 4 kaliAturan ini didapat dari hadits Jabir yang menceritakan bagaimana bentuk shalat Nabi
![Page 4: Praktikum jenazah](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/55cf857b550346484b8e7959/html5/thumbnails/4.jpg)
ketika menyolatkan jenazah.
Dari Jabi ra bahwa Rasulullah SAW menyolatkan jenazah Raja Najasyi (shalat ghaib) dan beliau takbir 4 kali.(HR. Bukhari : 1245, Muslim 952 dan Ahmad 3:355)
Najasyi dikabarkan masuk Islam setelah sebelumnya seorang pemeluk nasrani yang taat. Namun begitu mendengar berita kerasulan Muhammad SAW, beliau akhirnya menyatakan diri masuk Islam.
4. Membaca Surat Al-Fatihah5. Membaca Shalawat kepada Rasulullah SAW6. Doa Untuk Jenazah
Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW :"Bila kalian menyalati jenazah, maka murnikanlah doa untuknya."(HR. Abu Daud : 3199 dan Ibnu Majah : 1947).
Diantara lafaznya yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW antara lain :"Allahummaghfir lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bil-ma’i watstsalji wal-baradi."
7. Doa Setelah Takbir KeempatMisalnya doa yang berbunyi :"Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana wa lahu.."
8. Salam
Berikut ini adalah Tata Cara, Urutan dan Do'a Sholat Jenazah :
1. Lafazh Niat Shalat Jenazah :
"Ushalli ‘alaa haadzal mayyiti fardlal kifaayatin makmuuman/imaaman lillaahi ta’aalaa.."
Artinya:"Aku niat shalat atas jenazah ini, fardhu kifayah sebagai makmum/imam lillaahi ta’aalaa.."
2. Setelah Takbir pertama membaca: Surat "Al Fatihah."
3. Setelah Takbir kedua membaca Shalawat kepada Nabi SAW : "Allahumma Shalli ‘Alaa Muhamad?"
4. Setelah Takbir ketiga membaca:
![Page 5: Praktikum jenazah](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/55cf857b550346484b8e7959/html5/thumbnails/5.jpg)
�ج� �ل والث �ماء� �ال ب �ه� ل واغ�س� ه�، ل مد�خ ع� ووس� ه�، ل �ز� ن �ر�م� ك وأ �ه�، عن واع�ف� وعاف�ه� حم�ه� وار� ه� ل اغ�ف�ر� �ه�م� لل ا
دار�ه�، م�ن� ا �ر, ي خ ا دار, �ه� �د�ل ب وأ س�، الد�ن م�ن ض �ي ب �أل ا �و�ب الث �ت ق�ي ن ما ك ا �خطاي ال م�ن ق�ه� ون د�، ر �ب وال
وعذاب� �ر� �قب ال عذاب� م�ن� ع�ذ�ه� وأ �ة، ن �ج ال �ه� ل د�خ� وأ و�ج�ه�، ز م�ن� ا �ر, ي خ و�ج,ا وز �ه�، ه�ل أ م�ن� ا �ر, ي خ , ه�ال وأ�ار� الن
Ya Allah! Ampunilah dia (mayat) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.”
atau bisa secara ringkas :
"Allahummagh firlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu anhu.."
Artinya:"Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat, sejahtera dan maafkanlah dia"
5. Setelah takbir keempat membaca:"Allahumma la tahrim naa ajrahu walaa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu.."
Artinya:"Ya Allah janganlah kami tidak Engkau beri pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudahnya, dan berilah ampunan kepada kami dan kepadanya"
6. "Salam" kekanan dan kekiri.
Catatan: Jika jenazah wanita, lafazh ‘hu’ diganti ‘ha’.
Adapun bacaan salam ketika memasuki kuburan adalah:
13 membaca do’a
. تفتنا وال اجرهم التخرمنا اللهم الحقون بكم الله انشاء وانا مؤمنين قوم دار عليكم السالم
بعدهم
“ASSALA-MU ‘ALAIKUM DA-RA QOUMIN MU’MINI-NA WA INN A ISSYA-
ALLO-HU LA-KHIQU-N. ALLOHUMMA LA-TAKHRIMNA-AJROHUM WALA
TAFTINNA-BADAHUM”.
“Semoga kedamaian tercurah kepadamu, wahai perumahan orang-orang yang Mukmin.
Dan insya Allah, kami akan menyusul kamu sekalian. Ya Allah, janganlah Engkau
menjauhkan kami dari pahala mereka dan janganlah Engkau timbulkan fitnah kepada
![Page 6: Praktikum jenazah](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/55cf857b550346484b8e7959/html5/thumbnails/6.jpg)
kami, sepeninggal mereka”.
14 Atau membaca
. الله نسئلوا لحقون بكم الله شاء ان وانا والمسلمين المؤمنين من الديار اهل عليكم السالم
العاقبة ولكم لنا
“ASSALA-MU ‘ALAIKUM AHLAD DIYARI MINAL MU’MINI-NA WAL
MUSLIMIN, WA INNA- INSYA- ALLO-HU BIKUM LA-KHIQU-N. NAS ALULLO-
HA LANA WA LAKUMUL ‘AFIYAH”
“Semoga kedamaian tercurah kepadamu penghuni perumahan dari orang-orang mukmin
dan orang-orang muslim. Dan kami akan menyusul, insya Allah. Kami memohon kepada
Allah ‘afiyah (kebaikan) bagi kami dan bagi kamu”.
15 Atau membaca
. لحقون بكم الله شاء ان وانا مؤجلون غدا ماتدعون واتاكم مؤمنين قوم دار عليكم السالم
ألهل اغفر .… اللهم
“ASSALA-MU ‘ALAIKUM DA-RA QOUMIN MU’MINI-N, WA ATA-KUM MA
TU-‘ADU-NA GHODAN MUAJJALU-N, WAINNA-INSYAALLO-HU BIKUM LA-
KHIQU-N. ALLO-HUMMAGHFIR LIAHLI…. (sebutnamanya).
“Semoga kedamaian tercurah kepadamu, wahai penghuni perumahan orang-orang
Mukmin. Dan semoga kamu segera memperoleh apa yang telah dijanjikan kepadamu.
Dan insya Allah kami akan menyusul kamu. Ya Allah, berilah ampunan kepada penghuni
kuburan (makam) (sebut namanya)”.
16 Kaum wanita, walau keluarga dekat, sebaiknya tidak ikut ke kuburan dalam
proses penguburan.
Tata Cara Mengubur Jenazah
Dua atau tiga orang dari keluarga rerdekat jenazah dan diutamakan yang tidak junub pada malam hari sebelumnya, masuk ke dalam liang kubur dengan berdiri untuk menerima jenazah
Jenazah dimasukkan dari arah kaki kubur dengan mendahulukan kepala, sambil membaca:
الله رسول ملة وعلي الله بسم
“BISMILLA-HI WA ‘ALA- MILLATI RASUULILLA-H”.
“Dengan nama Allah dan afas agama Rasulullah”
![Page 7: Praktikum jenazah](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/55cf857b550346484b8e7959/html5/thumbnails/7.jpg)
Khusus ketika memasukkan jenazah perempuan hendaklah dibentangkan kain di atas
liang kuburnya
Miringkan jenazah ke sisi kanan, menghadap kiblat
Adapun melepas tali-talinya dan membuka kain yang menutupi pipi dan jari-jari
kakinya sehingga menempel ke tanah, serta memasang bantalan (gelu; Jawa) tidak
ada tuntunan dari Nabi saw
Menutup dengan papan, bambu, atau batu lempeng, dengan memberi rongga
secukupnya
Menimbun liang kubur itu dengan tanah dan boleh ditinggikan kurang lebih satu
jengkal
Memasang tanda dengan sebuah batu, kayu atau bambu pada arah kepala saja tanpa
diberi identitas apapun
Bagi pengiring jenazah dan yang menyaksikan penguburannya seyogyanya
menaburkan tanah ke atas kuburannya tiga kali
Bagi pengiring jenazah yang tiba di kuburan ketika kubur belum selesai digali
hendaklah duduk menghadap kiblat dan jangan duduk di atas kuburan
Memintakan ampunan dan keteguhan dalam jawaban bagi ienazah dan
mendoakannya sambil berdiri.
Catatan:
Jenazah diperbolehkan untuk dimasukkan ke dalam peti bila tanahnya berair atau
jenazah dalam keadaan rusak
Pada prinsipnya satu jenazah dikubur dalam satu liang kubur, tetapi tidak ada
larangan untuk mengubur beberapa jenazah dalam satu liang kubur dengan posisi
berjajar (tidak bersusun)
Memindahkan kuburan diperbolehkan dengan alasan darurat atau demi
kemaslahatan, dengan hati-hati dan memuliakan jenazah
Autopsi (pembedahan) pada jenazah diperbolehkan atas dasar keperluan mendesak
(kesehatan, penyelidikan, dan Iain-lain) hingga terpenuhinya tujuan pembedahan,
kemudian jenazah diperlakukan sebagaimana mestinya, menuru t aturan sunnah
![Page 8: Praktikum jenazah](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/55cf857b550346484b8e7959/html5/thumbnails/8.jpg)
Penguburan di laut (dari kapal) dilakukan dengan memberi pemberat di bagian kaki
jenazah supaya tenggelam sebagai pengganti penguburan. Sebelumnya jenazah
dirawat seperti biasa.
Larangan Yang Berkaitan Dengan Kuburan:
1. Meninggikan timbunan kuburan lebih dari satu jengkal dari atas permukaan tanah2. Menembok kuburan sehingga menjadi bangunan3. Menulisi kuburan dengan berbagai tulisan, seperti nama keluarga, dan lain-lain4. Duduk di atas kuburan5. Menjadikan kuburan sebagai bangunan masjid6. Berjalan di antara kubur dengan memakai alas kaki7. Semua hal, kegiatan, yang menjurus ke arah syirik dan takhayul, seperti: berwasilah
kepada orang yang telah mati, meminta restu kepada orang yang telah mati8. Perempuan yang selalu/sering berziarah kubur.