praktikum kimia i
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
1/67
1
I. PEMBUATAN LARUTAN DAN STANDARISASINYA
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Larutan merupakan campuran yang homogen. Larutan dikatakan
homogen apabila campuran zat tersebut komponen komponen
penyusunnya tidak dapat dibedakan satu dengan yang lainnya.
Larutan mengandung lebih dari satu komponen yaitu pelarut (solvent)
yang memiliki proporsi lebih besar dan zat terlarut (solut) yang
proporsinya lebih kecil.
Konsentrasi suatu larutan dapat didefinisikan sebagai jumlah terlarutyang ada dalam sejumlah pelarut atau larutan. Konsentrasi larutan
umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah terlarut dengan jumlah
zat pelarut. Konsentrasi dapat dinyatakan dengan berbagai cara yaitu
molaritasmolalitas dan normalitas. !olalitas yaitu jumlah mol solut
dalam1 liter. !olalitas yaitu jumlah mol solut per 1"""gr pelarut.
#edangkan normalaitas yaitu jumlah gr ekuivalen solut dalam 1 liter
larutan.
Konsentrasi suatu larutan dapat diketahui dengan cara standarisasi.
#tandarisasi pada percobaan kali ini menggunakan metode titrasi. $ritasi
adalah cara analisis untuk menghitung jumlah cairan yang dibutuhkan
untuk bereaksi dengan sejumlah cairan lain. Langkah a%al yang harus
dilakukan dalam $itrasi adalah membuat suatu larutan yakni dibuat dengan
cara melarutkan suatu sampel suatu zat terlarut yang diinginkan dengan
penimbangan setepat mungkin dengan volume yang tepat pula.
$itik tritasi biasanya ditandai dengan perubahan %arna indikator &h.
'ndikator adalah molekul pe%arna yang %arnanya tergantung pada
konsentrasi *. 'ndikator ini sesungguhnya merupakan asam lemah atau
basa lemah yang konjugasinya menjadi asam+basa menyebabkan
perubahan %arna.
. $ujuan &raktikum
1
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
2/67
2
$ujuan praktikum acara 1 &embuatan Larutan dan #tandarisasinya
sebagai berikut,
a. !embuat larutan "1 - l
b. #tandarisasi l
c. !enentuan kadar -a*/ dengan l
/. 0aktu dan $empat
&raktikum acara ' &embuatan Larutan dan #tandarisasinya
dilaksanakan pada hari #abtu tanggal 1 *ktober "12 pukul 1"."" 3
1."" 0'B di Laboratorium Biologi $anah 4akultas &ertanian 5niversitas
#ebelas !aret #urakarta.
B. Tinjauan Pustaka
Larutan merupakan campuran karena terdiri dari dua bahan dan
disebut homogen karena sifat+sifatnya sama disebuah cairan. Larutan adalah
campuran molekul biasanya molekul+molekul pelarut agak berjauhan dalam
larutan bila dibandingkan dalam larutan murni. 6aya tarik inter molekul tidak
sejenis menyebabkan pelepasan energi dan entalpi menurun. Larutan pada
dasarnya adalah campuran homogen dapat berupa gas zat cair maupun
padatan. !enyebabkan komponen+komponen dalam larutan saja tidak cukup
memberikan larutan secara lengkap. Banyak cara untuk memberikan
konsentrasi larutan yang semuanya menyatakan kuantitas zat terlarut dalam
2
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
3/67
3
kuantitas pelarut (atau larutan). #etiap sistem konsentrasi menyatakan satuan
yang digunakan zat terlarut kuantitas zat terlarut pelarut (7nonim ""8).
9at yang ada di dalam jumlah yang relatif besar disebut pelarut.
#edangkan zat yang ada dalam jumlah yang relatif lebih sedikit disebut zat
terlarut. Baik solut maupun solvent dapat berupa zat padat cair ataupun gas
(7ndrian ""/).
Larutan dapat terjadi karena komponen larutan terdispersi menjadi
atom atau molekul yang saling bercampur baur. Larutan terdiri dari dua
komponen yaitu pelarut dan zat terlarut. :umlah pelarut lebih banyak daripada
zat terlarut. :enis zat terlarut dan jenis pelarut akan mempengaruhi sifatlarutan yang terbentuk (!ulyono "")
Komponen dari larutan terdiri dari dua jenis pelarut dan zat terlarut
yang dapat dipertukarkan tergantung jumlahnya. &elarut merupakan
komponen yang utama yang terdapat dalam jumlah yang banyak sedangkan
komponen minornya merupakan zat terlarut. Larutan terbentuk melalui
pencampuran dua atau lebih zat murni yang molekulnya berinteraksi langsung
dalam keadaan tercampur (;ina "1").
$itrasi adalah cara analisis untuk menghitung jumlah cairan yang
dibutuhkan untuk bereaksi dengan sejumlah cairan lain. ;alam satu cairan
yang menganndung reaktan ditempatkan dalam biuret sebuah tabung yang
panjang salah satu ujungnya terdapat kran (stopkok) dengan skala milimeter
dan sepersepuluh milimeter. airan di dalam biuret disebut titran dan pada
titran ditambah indikator perubahan %arna indikator menandai habisnya
titrasi (0ahyudi """)
3
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
4/67
4
C. Alat, Bahan dan Cara erja
1. 7lat
a. Labu takar
b. 6elas ukur
d. orong ukur e. "2 gr
/. ara Kerja
a. &embuatan Larutan l "1 -
a.1 !enghitung > ml l pekat
a. !emasukkan > ml l pekat kedalam labu takar 1"" ml
a./ !enuangkan a?uades ke dalam labu takar sampai tanda garis
4
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
5/67
5
a.2 !engocok larutan tersebut hingga homogen dan memindahkannya
ke
! Bora> (gr) C l (ml) 0arna
7%al &roses 7khir
"2 1 Kuning Bening !erah !uda
#umber , Laporan #ementara
$abel 1./ &enentuan Kadar -a*/
C l
(ml)
Kadar
(=)
B! -a*/ 0arna
7%al &roses 7khir
11 "= 1" *range
Bening !erah muda
#umber , Laporan #ementara
. 7nalisis asil &engamatan
a. &embuatan Larutan L "1 -
;iketahui , C l G 1 ml
K G 11F grDml
L G /8 =
;itanya , E
:a%ab ,
5
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
6/67
6
X =(3,65 .V )10 . k . L
¿ (3,65.1)10.1,19.37
¿ 3,65
4,403
¿0,8ml
b. #tandarisasi "1 l
;iketahui , gr Borak G "2 gr
Calensi l G
B! Bora> G /
C l G 1 ml
;itanyakan , - l
:a%ab ,
N HCl=gr Borax.ValensiHCl
BM Borax .V HCl
¿ 0,4.2
382 .16
¿ 0,8
6112
¿0,00013 -
c. &enentuan Kadar -a*/
Kadar Na2=
V HCl.N HCl.BM Na2
CO3.100
gr Na2CO3
¿0,8.0,00013.106.100
0,75
¿0,15158.100
0,75
6
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
7/67
7
¿20
E. Pe#$ahasan dan esi#%ulan1. &embahasan
&embuatan larutan "1 - l pada percobaan ini dicari "1 - l
dengan " ml l pekat namun dalam percoban diperoleh """"1/ -
l dengan " ml l. !ungkin ini terjadi karena faktor relatif misalnya
pada penambahan a?uadest dalam l sampai tanda garis didalam labu
takar melebihi garis sehingga seharusnya konsentrasi l "1 - yang
dibutuhkan menjadi lebih sedikit karena l nya lebih encer maka - l
didapatkan """"1/ -. Besarnya volume - l berat jenis l dan kadar
dari l pekat (=) mempengaruhi penentuan volume l pekat yang
dibutuhkan.
#tandarisasi "1 - l dengan Bora> (-aB2*8.1"*) dilakukan
dengan cara titrasi. 'ndikator !* digunakan dalam titrasi dan tanda titrasi
terjadi ialah terjadi perubahan %arna yang kemudian titrasi dapat
dihentikan kemudian dapat dihitung normalitas l adalah """"1/ -.
&ercobaan didapati %arna pada a%al adalah kuning kemudian pada proses
%arna berubah bening dan diakhir menghasilkan %arna merah muda.
&roses titrasi ini hanya dibutuhkkan 1 ml l untuk mencapai titik
ekuivalen.
&enentuan kadar -a*/ juga dilakukan dengan metode titrasi.
Kadar -a*/ dalam percobaan diperoleh "F= . &erubahan %arna yang
terjadi adalah orange pada %arna a%al kemudian berubah menjadi bening
pada proses yang kemudian didapat %arna merah muda pada %arna akhir.
7
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
8/67
8
Besar kadar -a*/ dipengaruhi oleh - l volume l B! -a */
serta masa -a*/. &erubahan %arna dari orange menjadi merah muda
telah terjadi pada volume l 11 ml. al ini terjadi mungkin terjadi
karena penetesan l terlalu cepat sehingga perubahan pun cepat terjadi.
. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat
diambil kesimpulan sebagaai berikut ,
a. &embuatan larutan "1 - l membutuhkan " ml l pekat.
b. #tandarisasi l dilakukan dengan mencampurkan bora> kedalam
larutan l dan menghasilkan perubahan %arna dari proses a%al
orange kemudian bening dan hasil akhir berubah menjadi %arna
merah muda.
c. &ercobaan standarisasi "1 - l menghasilkan - l sebanyak
"" -.
d. &enentuan kadar -a*/ dengan l mengasilkan kadar "= dan
konsentrasi l berpengaruh dalam penentuan -ao/.e. &ada penitrasian Bora> (-aB2*8.1"*) dan -a*/ diperoleh
%arna kuning dia%al kemudian %arna orange pada proses dan %arna
merah muda di akhir. Colume l 21/ ml pada standarisasi dengan
Bora> dan volume l "8 ml pada -a*/.
8
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
9/67
9
Da&tar Pustaka
7ndrian ""/. Kimia Untuk Universitas. Bumi 7ksara. :akarta
7nonim "12. %%%.%ikipedia.co.id. ;iakses pada tanggal /" *ktober "12
pukul 1"2@ 0'B
han ;ina "1". http,DD kimia. upi.
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
10/67
10
!enentukan kadar protein digunakan spektrofotokopi dengan 5C+
C'#. !etode spektrofotokopi dalam energi cahaya yang tampak terserap
digunakan untuk transfusi darah.
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
11/67
11
B. Tinjauan Pustaka
Konsentrasi protein diukur berdasarkan atas optical dencity pada
panjang gelombang tertentu untuk mengetahui banyaknya protein dalam
larutan. &rotein dengan garam fosfotungstat pada suasana alkalis akan
memberikan %arna biru yang intensitasnya tergantung pada konentrasi
protein terteta (7rthur ""1).
&rotein adalah zat yang dibentuk oleh sel+sel yang hidup. &rotein
kebanyakan merupakan senya%a yang amorph tak ber%arna dimana ia tak
mempunyai titik cair atau titik didih yang tertentu. &rotein sangat
cemderung mengalami beberapa bentuk perubahan yang dinyatakan
sebagai denitrasi. #truktur primr protein merupakan rangkaian asam
amino dan kompenen prostetik pmbentuk hal ini larutan ditentukan dengan
cara kimia. (Iaymond hang "1/ )
Beer dan Lambert menemukan hukum yang menerangkan
interaksi bahan kimia dengan gelombang cahaya elektromagnetik yang
disimpulkan dengan hukum Bert Lamber menyebabkan berkembangnya
analisis kimia dengan menggunakan alat instrumentasi yakni
spektrofotometer untuk menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang
11
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
12/67
12
terseleksi yaitu bersifat monokromatik serta suatu fotometer yaitu suatu
piranti untuk mengukur intensitas berkas monokromati penggabungan
bersama dinamakan spektrofotometer. &enggabungan alat optik ini
merupakan elektronika sifat kimia dan fisiknya dan detektor yang
digunakan secara langsung mengukur intensitas dari cahaya yang
dipancarkan dan secara tidak langsung cahaya diabsorbsi. Kemampuan ini
bergantung pada spektrum elektromagnetik yang diabsorbsi oleh benda
(Khopkar ""8).
&rotein terbentuk dari asam+asam amino yang saling terikat
dengan ikatan peptida. 'katan peptida dapat diuji dengan tes biuret yang
akan menghasilkan %arna ungu. &rotein mengandung inti benzena dapat
diuji dengan tes >antropoteat yang akan memberikan %arna jingga. &rotein
terdapat belerang dapat diuji dengan kertas timbal asetat yang akan
memberikan %arna hitam ('ra akhira "1).
&rotein yang namanya berarti pertama atau utama. !akro
molekul yang berlimpah didalam sel dan menyusun lebih dari setengah
berat kering pada hampir semua organisme. 7sam amino merupakan unit
terstruktur protein. #truktur protein ini terdapat dari polipeptida yang
mempunyai rantai yang amat panjang tersusun atas banyak unit asam
amino (haiyo -atha "1/).
12
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
13/67
13
C. Alat, Bahan dan Cara erja
1. 7lat
a. $abung reaksi
b. Iak tabung reaksi
c. &ipet
d. #pektrofotomer . Bahan
a. Ieagen 7
b. Ieagen B
c. Ieagen
d. Ieagen ;
e. Ieagen <
f. Larutan bovine serum albumin dalam buffer &h
/. ara Kerja
a. !enyediakan tabung reaksi
b. !engisi sampel susu pada tabung reaksi '
c. !engisi kedelai pada tabung reaksi '' sesuai dengan konsentrasi yang
ditentukan
d. !enambahkan 1 ml reagen ; kemudian menggojok dan mendiamkan
selama 1@ menit.
e. !enambahkan 1 ml reagen < dan 8 ml a?uades kemudian menggojok
dan mendiamkan selama " menit
f. !engamati perubahan yang terjadi.
g. !engukur dengan spektrofotometer dengan absorbansi @2"nm
h. !enggambar kurva grafik regresinya.
D. !asil dan Analisis !asil Pen"a#atan
1. asil &engamatan
13
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
14/67
14
$abel .1 &engukuran absorbansi larutan standar B#7
E J
" """"
". "1F
".2 ""@1
". ""2"
". ""12
".1 "18
#umber , Laporan #ementara
$abel . &engukuran absorbansi sampel
#ampel J (7bsorbansi) Colume
#usu @" 1 ml
Kedelai 1//8 1 ml
#umber , Laporan #ementara
$abel ./ &erubahan %arna susu dan kedelai
#ampel 7%al B#7 A I; Ieagen <
#usu Keruh $idak ada endapan Banyak endapan %arna
hijau melon
Kedelai Keruh $erjadi endapan $erjadi sedikit endapan
hijau melon
#umber ,Laporan #ementara
. 7nalisis asil &engamatan
a G ""
b G 2@
c G a A b>
y G "" A 2@>
a. !enentukan nilai > dengan percamaan y G a A b>
Larutan #usu
y G a A b>
"F G "" A 2@>
"F+"" G 2@>
81 G 2@
> G2,781
4,665
> G "@F
Larutan Kedelai
y G a A b>
14
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
15/67
15
1@/@ G "" A 2@>
1@/@ 3 "" G 2@>
1@"8 G 2@>
> G1,507
4,665
> G "//
b. !encari nilai kadar sampel
Larutan #usu
Kadar &rotein G x .100 x 2
1000 > 1"" =
G0,596.100 x 2
1000 > 1""=
¿11,92
Larutan Kedelai
Kadar &rotein G x .100 x 2
1000 > 1""=
G 0,323.100 x2
1000 > 1"" =
G 2 =
)ra&ik
a. 6rafik $itik &otong 7bsorbansi
15
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
16/67
16
J
""
J G +""" A "" E
E
""
6ambar .1. 6rafik $itik &otong 7bsorbansi
Keterangan , , Iegresi
b. 6rafik #usu dan Kedelai
J # J G "@ A @ E
K J G "/ A 111 E
"F
1@/@
E
" "/ "@
6ambar .. 6rafik #usu dan Kedelai
Keterangan , , 7bsorbansi #usu
, 7bsorbansi Kedelai
E. Pe#$ahasan dan esi#%ulan
1. &embahasan
&ercobaan
16
(Absorban
Konsentra
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
17/67
17
&ercobaan pengukuran absorbansi pada sampel susu dan sampel
kedelai dimana pada percobaan diambil sampel susu dengan konsentrasi
yang telah ditentukan (" "" "1 "1 "2 "/). ;apat diketahui
absorbansi sampel susu sebesar @" dengan volume ml. &ercobaan
pengukuran absorbansi pada sampel kedelaidiambil konsentrasi yang telah
ditentukan ("""" "1F ""@1 ""2" ""12 "18 ) dapat diperoleh
absorbansi kedelai sebesar 1//8 dengan volume ml.
asil pengamatan pada sampel susu menunjukkan %arna a%alnya
putih pekat dan tidak terjadi endapan. -amun setelah ditambah reagen <
susu berubah %arna menjadi hijau melon dan terjadi banyak endapan.asil
pengamatan pada sampel kedelai %arna a%alnya putih keruh dan terjadi
endapan namun setelah ditambah reagen < kedelai berubah %arna menjadi
hijau bening dan terjadi sedikit endapan.
asil penembakan standar hasil penembakan larutan sampel dan
hasil pengamatan larutan sampel setelah ditambah B#7 Ieagen ; dan
Ieagen
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
18/67
18
;ari hasil praktikum spektrofotometer untuk penentuan kadar
protein dapat disimpulkan sebagai berikut ,
a. &enentuan kadar protein menurut metode Lo%ry 4olin iocalteau
menunjukkan jumlah protein yang terkandung dalam larutan
b. asil analisis absorbansi kadar sampel pada susu adalah 11F =
c. asil analisis kadar sampel pada kedelai adalah 2 =
d. ;ari kurva dapat dilihat bah%a kadar protein akan semakin tinggi
seiiring dengan semakin besarnya konsentrasinya.
e. #usu lebih banyak nengandung protein daripada kedelai.
Da&tar Pustaka
7rthur ""1. Kimia Anorganik.
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
19/67
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
20/67
20
reaksi kimia adalah berbanding terbalik terhadap %aktu dan berbanding
lurus dengan konsentrasi. Berbagai percobaan ternyata laju reaksi tidak
selalu merupakan fungsi linier dari konsentrasi dari zat peraksi.
Konsentrasi pereaksi dalam suatu reaksi kimia semakin lama semakin
berkurang sedangkan hasil reaksi semakin lama semakin bertambah.
#ifat pereaksi dan ukuran pereaksi menentukan laju reaksi.
#emakin reaktif dari sifat pereaksi laju reaksi akan semakin bertambah
atau reaksi berlangsung semakin cepat. #emakin luas permukaan zat
pereaksi laju reaksi semakin bertambah hal ini dapat dijelaskan dengan
semakin luas permukaan zat yang bereaksi maka daerah interaksi zat
pereaksi semakin luas juga. &ermukaan zat pereaksi dapat diperluas
dengan memperkecil ukuran pereaksi.:adi untuk meningkatkan laju reaksi
pada zat pereaksi dalam bentuk serbuk lebih baik bila dibandingkan dalam
bentuk bongkahan.
Katalis ialah zat yang mengambil bagian dalam reaksi kimia yang
mempercepatnya tetapi ia sendiri tidak mengalami perubahan kimia yang
permanen. Katalis tidak muncul dalam persamaan kimia pembahasannya
secara keseluruhan tetapi kehadirannya sangat mempengaruhi hukum laju
memodifikasi dan mempercepat lintasan yang ada atau lazimnya membuat
lintasan yang sama sekali baru bagi kelangsungan reaksi. Katalis
menimbulkan efek yang nyata pada laju reaksi meskipun dengan jumlah
yang sangat sedikit
. $ujuan &raktikum
$ujuan praktikum acara ''' Kinetika Ieaksi adalah !enentukan
tingkat reaksi logam !g dengan larutan l./. 0aktu dan $empat
&raktikum acara ''' Kinetika Ieaksi ini dilaksanakan pada hari
#elasa 11 -ovember "12 &ukul 1".""+1."" 0'B di Laboraturium
Biologi $anah 4akultas &ertanian 5niversitas #ebelas !aret #urakarta.
20
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
21/67
21
B. Tinjauan Pustaka
!empercepat laju rekaksi ada cara yang dapat dilakukan yaitu
memperbesar energi kinetik suatu molekul. Kedua cara itu bertujuan agar
molekul+molekul semakin banyak memiliki energi yang sama atau lebih dari
energi aktivasi sehingga tumbukan yang terjadi semakin banyak (Iyan
""1).
#alah satu contoh yang dipengaruhi oleh laju reaksi adalah
perkaratan pada besi. #esungguhnya karat hanyalah sebagian dari produk
akibat proses korosi. 4ontana mendefinisikan korosi sebagai fenomena
kerusakan material yang diakibatkan oleh adanya reaksi kimia antara material
tersebut dengan lingkungan yang tidak mendukung. ;efinisi material yang
dimaksud disini tidak hanya reaksi anoda diindikasikan dengan naiknya
bilangan valensi dan terjadinya produksi elektron. Ieaksi katoda
diindikasikan dengan terjadinya konsumsi elektron sehingga menyebabkan
penurunan jumlah elektron. al ini merupakan prinsip utama korosi yangdapat dituliskan MKetika suatu logam terjadi korosi maka laju oksidasi akan
sama dengan laju reduksiN (7shadi et al. "").
;aya (laju) suatau reaksi kimia sama dengan hasil kali massa aktif
(konsentrasi) pereaksi dan koefisien afinitas (tetapan kecepatan) dengan
setiap massa aktif meningkat sampai daya tertentu. ;aya tertentu tersebut
tidak harus angka+angka bulat dan tidak disimpulkan dari persamaan
21
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
22/67
22
reaksinya. ukum 6ulberd dan 0aage tersebut dikenal sebagai hukum aksi
massa (7nonim "1").
#uatu zat dipanaskan pertikel+partikel zat tersebut menyerap energi
kalor. #uhu yang ebih tinggi molekul bergerak lebih cepat sehingga energi
kinetiknya bertambah. &eningkatan energi kinetik menyebabkan kompleks
teraktivasi lebih cepat terbentuk karena energi aktivasi mudah terlampaui
dengan demikian reaksi berlangsung lebih cepat (#uroso "").
Kinetika reaksi di pelajari pada suhu tetap tetapi lebih baik pada
dua suhu atau lebih. Kinetika reaksi adalah jumlah mol zat yang bereaksi per
liter yang diubah menjadi zat lain dalam suatu satuan %aktu tertentu. 4aktor
yang mempengaruhi kinetika reaksi adalah sifat bahan konsentrasi suhu
katalisator. #ifat bahan reaksi antara senya%a ion umumnya berlangsung
cepat karena adanya gaya tarik yang kuat antara ion+ion dengan muatan yang
berla%anan sehingga hampir seluruh tumbukan yang terjadi menghasilkan
perubahan. Konsentrasi dari berbagai percobaan didapat bah%a makin besar
konsentrasi suatu zat yang bereaksi makin cepat reaksi itu berlangsung
sehingga makin besar kemungkinan terjadinya tumbukan dengan demikian
makin besar pula kemungkinan terjadinya suatu reaksi. &engaruh penurunan
suhu memperlambat reaksi sedangkan menaikkan suhu akan mempercepat
reaksi (Levenspiel """).
22
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
23/67
23
C. Alat, Bahan dan Cara erja
1. 7lat
a. $abung reaksi
b. #top%atch
c. 0aterbath
d. Iak tabung reaksi
e. &enjepit
. Bahan
a. &ita !agnesium cm potong
b. Larutan l 1" ! 1 ! 12 ! 1 ! 1 ! ! masing+
masing 1" ml
/. ara Kerja
a. !enyediakan potong pita !g cm
b. !enyediakan larutan l
c. !emindahkan 1"ml larutan l ! ketabung reaksi dan masukkan 1
potong pita !g
d. !encatat %aktu mulai memasukkan pita sampai reaksi selesai.
e. !enggambar grafik konsentrasi terhadap 1Dt dan (konsentrasi2 )
terhadap 1Dt
f. !enentukan tingkatDorde reaksi
23
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
24/67
24
D. !asil dan Analisis !asil Pen"a#atan1. asil &engamatan
$able /.1 tingkat reaksi 1
-o!
(>)t (s) 1Dt (y) >.y > y >. y
1 1 1@@ .1"+/ ".1"+2 1 /. 1"+ /"". 1"+
1 82 12.1"+/ 1.1"+2 122 1F. 1"+ 2. 1"+
/ 12 @F 18.1"+/ /.1"+2 1F F. 1"+ @22. 1"+
2 1 @" ".1"+/ /".1"+2 @ 2"". 1"+1"2"". 1"+
@ 1 @ 1F.1"+/ /2. 1"+2 /2 /1. 1"+11F2. 1"+
2 1.1"+/ 2". 1"+2 2 221. 1"+182"". 1"+
O 1" 2/ F8.1"+/ 1@2. 1"+2 12 18/. 1"+22/. 1"+
#umber ,Laporan #ementara
$able /. tingkat reaksi
-o > y >2 y2 >2. y2
1 1 /. 1"
+
1 1/. 1"
+
1/. 1"
+
122 1F. 1"+ "8/ /2. 1"+ 8F. 1"+
/ 1F F. 1"+ /21 /@. 1"+ /"8. 1"+
2 @ 2"". 1"+ @@/ 1"". 1"+ 1"2". 1"+
@ /2 /1. 1"+ 1"2F8 1/". 1"+ 1/2. 1"+
2 221. 1"+ 1 1F. 1"+ /"2. 1"+
O 12 18/. 1"+ /FF2 182F. 1"+ 11F//. 1"+
#umber ,Laporan #ementara
. 7nalisis &engamatan
a. !enentukan garis linier '
!enentukan nilai a1
24
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
25/67
25
a1 G
y
x2
xy x
∑ ¿¿¿¿
∑ ¿¿∑ ¿−¿∑ ¿¿¿¿
G(970.10−4 ) (14,2 )−(1548.10−4)(10)
6 (14,2 )−(14,2)
G13774.10
−4−15480.10−4
6 (14,2 )−(14,2)
G−1706.10−4
71
G +2".1"+
!enentukan nilai b1
b1 G
xy
x
¿∑ ¿¿ y
∑ ¿¿
∑ ¿−¿n¿¿
G6 (1548.10−4 )−(10) (970.10−4 )
6 (14,2 )(10)2
G(9288 .10−4 )−(9700. .10−4)
8520
G−412.10−4
8520
G +2.1"+
25
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
26/67
26
b. !enentukan persamaan > dan y
y G a1 A b1 >
y G (+2".1"+) A (+2.1"+) >menentukan titik potong
y G "
y G a1 A b1 >
" G (+2".1"+) A (+2.1"+) >
2".1"+ G (+2.1"+) >
(+@"".1"+) G >
> G "
y G a1 A b1 >
y G (+2".1"+) A (+2.1"+)(")
y G (+2".1"+)
c. !enentukan simpangan deviasi (#;1)
#;1 G
y2
y y
∑ ¿¿¿
∑ ¿−b1 ¿∑ ¿−a1 ¿
¿¿√ ¿
G
(97000.10−6 )¿
1723.10−6−(−2402.10−6 ) (97000.10−6 )−(−4,8.10−6)¿
¿√ ¿
G √1723.10
−6−(−23,3.10−6)−(−0,47 .10−6)4
G
√174677.10
−8
4
G √ 4366925.10−10
G "F".1"+@
d. !enentukan garis linier ''
!enentukan nilai a
26
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
27/67
27
a G
y2
x4
x2 y2
x2
∑ ¿¿¿¿
∑ ¿¿∑ ¿−¿∑ ¿¿¿¿
G(1723.10−6 ) (39,9664 )−(484232.10−8)(14,2)
6 (39,9664−14,2)2
G(68862.10−6 )−(68761.10−6)
6(663,9)
G101 .10
−6
3983,4
G @.1"+F
!enentukan nilai b
b G
x2 y
2
y2
∑ ¿¿¿
∑ ¿−(∑ x2)¿n¿¿
G6 (484232.10−8 )−(14,2)(1723.10−6)
6 (39,9664 )−(14,2)
G(2905392 .10−8 )−(2463890 .10−8)
225,6
G441502 .10
−8
225,6
G 1F@8".1"+F
e. !enentukan persamaan > dan y
y G a A b >
27
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
28/67
y
x -500.10-6
-2402.10-6
0
28
y G @.1"+F A 1F@8".1"+F >
menentukan titikpotong
y G "" G @.1"+F A 1F@8".1"+F >
@.1"+F G 1F@8".1"+F >
1/.1"+1 G >
> G "
y G @.1"+F A 1F@8".1"+F (")
y G @"".1"+1
f. !enentukan simpangan deviasi (#;)
#; G
y4
∑ ¿−a2 (∑ y2)−b
2(∑ x2 y2 )
¿¿¿√ ¿
G
√(1762,49.10−8 )−(25.10−9 ) (1723. 10−6 )−(19570.10−9)(484232.10−8)
6−2
G
√
(176249.10−10 )−(0,43.10−10 )−(947,64.10−10)4
G √175301.10
−10
4
G √ 4382525.10−12
G "F/.1"+
g. 6rafik
28
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
29/67
y2
x21,3.10-12
2500.10-12
29
6rafik /.1 grafik tingkat reaksi 1
6rafik /. grafik tingkat reaksi ''
29
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
30/67
30
E. Pe#$ahasan dan kesi#%ulan
1. &embahasan
Kecepatan reaksi atau laju reaksi adalah besarnya perubahan
konsentrasi jumlah zat+zat dalam reaksi kimia tiap satuan %aktu.&enentuan
kecepatan reaksi melalui beberapa tahap. #etiap tahap terjadi karenaadanya suatu tumbukan antar atom atau molekul. 4aktor+faktor yang
mempengaruhi jumlah tumbukan atau kecepatan reaksi adalah konsentrasi
luas permukaan zat temperatur dan penambahan katalis. Kecepatan reaksi
berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi.
&ercobaan kali ini menggunakan larutan l 1" ! 1 ! 12
! 1 ! 1 ! " !. Larutan tersebut diambil sebanyak 1" ml
kemudian dimasukkan pita !g dan dicatat %aktu yang diperlukan oleh
pita !g agar larut didalamnya. $ernyata dari hasil percobaan dapat
diketahui bah%a semakin besar konsentrasi atau kemolaran larutan l
semakin kecil %aktu yang diperlukan untuk bereaksi dengan kata lain
memiliki laju reaksi yang cepat. ;ata yang diperoleh berturut+turut dari
konsentrasi rendah adalah 1@@ detik 82 detik @F detik @" detik @1 detik
dan 2 detik. &ita !g cepat habis pada konsentrasi " ! yang hanya
membutuhkan %aktu 2 detik.
&ita magnesium yang kita masukkan ke dalam larutan asam
klorida ternyata akan segera larut atau bereaksi dengan l disertai
pelepasan kalor yang menyebabkan gelas kimia beserta isinya menjadi
panas. Larutan l terdapat gelembung+gelembung yang berasal dari !g.
6elembung naik ke atas permukaan. 0arna !g menjadi mengkilap.
Logam !g A l menjadi larutan ber%arna bening dan jika di sentuh
hangat. l yang dimasukkan kedalam tabung reaksi dan dicampurkan
dengan logam !g ternyata setelah didiamkan beberapa saat
30
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
31/67
31
mengakibatkan gelembung udara dan lama kelamaan logam !g akan
terlarut.
*rde reaksi merupakan jumlah semua eksponen dari konsentrasi
dalam persamaan laju reaksi. *rde reaksi dapat dicari dengan
membandingkan antara #;1 dan #;. #tandart deviasi pertama diperoleh
dari perhitungan persamaan garis regresi pangkat 1 kemudian dimasukkan
pada rumus standar deviasi. #tandar devisi kedua hanya saja
menggunakan persamaan garis regresi pangkat . &ercobaan yang telah
dilakukan dapat diketahui bah%a standar deviasi pada pangkat satu adalah
11// > 1" +2 dan pada konsentrasi pada pangkat dua diperoleh standar
deviasi 1@ ;itarik kesimpulan bah%a orde reaksi karena #;1P #;.
asil perhitungan yang telah didapat maka dibuat grafik hubungan
antara 1Dt dengan konsentrasi pangkat 1 dan pangkat . ;alam grafik juga
ditarik suatu garis yang didapat dari persamaan garis regresi. &ersamaan
garis regresi pangkat satu adalah y G + ""1/ A ""1> dan untuk
persamaan garis regresi pangkat adalah y G """@ + """1>. 6aris
yang diperoleh dari persamaan regresi tersebut memotong grafik dari
hubungan antara konsentrasi dengan 1Dt.
. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukaan maka
dapat diambil kesimpuln sebagai berikut ,
a. 4aktor+faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah sifat dan keadaan
zat suhu konsentrasi dan luas permukaan dan katalis.
b. #tandar deviasi digunakan untuk menentukan orde reaksi. *rde reaksi
diperoleh dengan membandingkan #;1 dan #;.c. #tandar deviasi 1 diperoleh hasil sebesar "F".1"+@.
d. #tandar deviasi diperoleh hasil sebesar "F/.1"+.
e. #;1 lebih kecil dari #; maka orde reaksinya adalah 1 sedangkan
apabila #;1 lebih besar dari #; maka orde reaksinya adalah .
f. &ercobaan ini berorde karena #;1 lebih besar daripada #;.
g. 6aris regresi yang dihasilkan adalah garis linier.
31
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
32/67
32
Da&tar Pustaka
7nonim "1". %%%.strompages.comDaboutchemistry. ;iakses #elasa 1
-ovember "12 pukul ",/ 0'B
7shadi enky 0 dkk "". "engaru# UnsurUnsur Kimia Korosi$ %er#adap
La&u Korosi %ulangan 'eton , ''. ;i ;alam Lumpur Ia%a !akara
$eknologi. Col -o. al.81+8.
*ctave Levenspiel """. (#emi)al Rea)tion *ngineering . -e% Jork Iyan La%rie ""1. (#emistr+ ,or -ou. -elson $hornes, London
#uroso 7 J "". *nsiklopedia ains dan Ke#idupan. :akarta
32
http://www.strompages.com/aboutchemistryhttp://www.strompages.com/aboutchemistry
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
33/67
33
I*. SI(AT 'LI)ATI( LARUTAN
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Larutan merupakan sistem homogen yang terdiri atas dua atau lebih
zat terdiri dari pelarut dan zat terlarut. #ifat koligatif adalah sifat+sifat
larutan yang tidak tergantung pada jumlah jenis zat terlarut tetapi
tergantung pada konsentrasi partikelnya. Beberapa sifat fisik suatu larutan berbeda dengan sifat pelarut murninya. &elarut mempunyai nilai titik didih
dan nilai titik beku. -ilai titik didih dan titik beku setiap larutan berbeda.
#ifat koligatif dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu zat
elektrolit dan zat nonelektrolit. Larutan elektrolit dapat menghantarkan
listrik misalnya larutan garam. Larutan nonelektrolit tidak dapat
menghantarkam listrik misalnya larutan gula. al itu disebabkan zat
terlarut dalam larutan elektrolit bertambah jumlahnya karena terurai
menjadi ion+ion sedangkan zat terlarut pada larutan non elektrolit
jumlahnya tetap karena tidak terurai menjadi ion+ion sesuai dengan hal
tersebut maka sifat koligatif larutan nonelektrolit lebih rendah dari pada
sifat koligatif larutan elektrolit.
Banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan digunakan istilah
konsentrasi. Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi
zat terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan
dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total zat dalam
larutan atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah
pelarut.
#uatu molekul dimasukkan zat lain yang tidak judah menguap (non
volatile) maka tenaga bebas pelarut tersebut akan turun. &enurunan tenaga
bebas ini menurunkan hasrat zat pelarut untuk berubah menjadi fase
uapnya sehingga tekanan uap pelarut dalam larutan akan lebih rendah bila
dibandingkan dengan tekanan uap pelarut yang sama dalam keadaan
33
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konsentrasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konsentrasi&action=edit&redlink=1
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
34/67
34
murni. #ebagai akibat lebih lanjut dari turunnya tekanan uap adalah
peningkatan titik didih larutan dibanding titik didih pelarut murni dengan
keberadaan zat non volatile. 'nformasi tentang besar kenaikan titik didih
larutan dapat digunakan dasar untuk menentukan B! zat non volatile yang
terlarut.
. $ujuan
$ujuan &raktikum acara 'C #ifat Koligatif Larutan sebagai berikut ,
a. !enentukan perubahan titik didih larutan
b. !enentukan B! zat non volatile
/. 0aktu dan $empat &raktikum
&raktikum acara 'C #ifat koligatif larutan dilaksanakan pada
hari #elasa 11 -ovember "12 pukul 1".""+1."" 0'B di Laboratorium
Biologi $anah 4akultas &ertanian 5niversitas #ebelas !aret #urakarta.
B. Tinjauan Pustaka
9at cair (sebenarnya juga untuk zat padat) di masukkan ke dalam
suatu ruangan tertutup maka zat itu akan menguap sampai ruanagan itu jenuh.
Keadaan jenuh itu terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap
jenuhnya.$ekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh itu disebut tekanan uap
jenuh. Besarnya tekanan uap jenuh bergantung pada jenis zat dan suhu zat
34
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
35/67
35
yang memiliki zat tarik menarik antara partikel relatif kecil contohnya
garam gula glukol gliserol sebaliknya zat yang memiiki gaya tarik menarik
antara partikel relatif besar zat seperti itu dikatakan mudah menguap
contohnya etanol dan eter. $ekanan uap jenuh suatu zat akan bertambah jika
suhu dinaikkan (#umardjo ""F).
9at dipanaskan pertikel+partikel zat tersebut menyerap energi
kalor. #uhu yang ebih tinggi molekul bergerak lebih cepat sehingga energi
kinetiknya bertambah. &eningkatan energi kinetik menyebabkan kompleks
teraktivasi lebih cepat terbentuk karena energi aktivasi mudah terlampaui
dengan de%nikian reaksi berlangsung lebih cepat (#uroso "").
Beberapa sifat penting larutan bergantung pada banyaknya partikel
zat terlarut dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis partikel zat terlarut.
#ifat+sifat ini disebut sifat koligatif (colligative properties)atau sifat kolektif
sebab sifat+sifat tersebut memiliki sumber yang samadengan kata lainsemua
sifat tersebut bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut yang ada. #ifat+
sifat koligatif ialah penurunan tekanan uap kenaikan titik didih penurunan
titik beku dan tekanan osmotik. (Iaymond hang ""/)
$itik didih normal cairan murni atau larutan ialah suhu pada saat
tekanan uap mencapai 1 atm. 9at terlarut menurunkan tekanan uap maka
suhu larutan harus dinaikkan agar ia mendidih. $itik didih larutan lebih tinggi
daripada titik didih pelarut murni. 6ejala ini disebut sebagai peningkatan titik
didih merupakan metode alternative untuk menaikkan massa molar (*>toby
""1).
#uhu suatu larutan memiliki tekanan yang lebih rendah dari pada
pelarut murninya. ;iagram hubungan antara tekanan dan suhu terlihat jelas
jika bahan titik didih larutan selalu tinggi serta titik beku larutan selalu rendah
jika dibandingkan dengan titik beku pelrut murninya. 7ir murni pada tekanan
1 atm memiliki titik beku "o. 7ir kita larutkan zat maka titik beku
larutannya akan lebih rendah dan titik didihnya akan lebih tinggi dari 1"" o.
Besarnya penurunan titik beku (Q$f) dan kenaikan titk didih (Q$b) hanya
35
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
36/67
36
ditentukan oleh jumlah partikel zat tersebut . &artikel zat semakin besar maka
terlarut semakin besar pula $f dan $b (7nshory. """).
C. Alat, Bahan dan Cara erja
1. 7lat
a. 7lat penimbang
b. $abung reaksi
c. &engaduk
d. 0aterbath
36
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
37/67
37
e. #top%atch
. Bahan
a. 5rea @ gr b. 7?uades
/. ara Kerja
a. !enimbang @ gr urea melarutkan kedalam @ ml a?uades dan diaduk
pada tabung reaksi
b. !enentukan titik didih larutan dan pelarut dengan pemanasan dalam
%aterbath dengan suhu 8@ derajat celcius
c. !engukur perubahan suhu larutan setiap @ menit selama 1@ menit
d. !enentukan perubahn titik didih dan B! urea
D. !asil dan Analisis Pen"a#atan
1. asil &engamatan
$abel 2.1. Kenaikan titik didih pelarut dan titik didih larutan
0aktu (menit) 5rea ( ℃ ) 7?uades ( ℃¿
" @"
@ @
1" 8" /
1@ 81 2#umber , Laporan #ementara
. 7nalisis &engamatan
a. !enentukan titik didih∆ Tb=Tblarutan−Tb pelarut
¿71−64
¿7
b. !enentukan B! zat non volatile
37
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
38/67
38
BM = gr ureax 1000
ml !uades x ∆Tb x Kd
¿5 x1000
5 x0,7 x0,52
¿5000
3,5 x0,52
¿742,86gr
E. Pe#$ahasan dan esi#%ulan
1. &embahasan
#ifat koligatif larutan terdiri atas kenaikan titik didih penurunan
titik beku penurunan tekanan uap dan tekana osmotik.;ikenal juga istilah
hipertonik dan hipotonik pada penerapannya.ipertonik terjadi ketika
konsentrasi pelarut lebih tinggi dari konsentrasi zat terlarut sementara
hipotonik terjadi ketika konsentrasi pelarut lebih rendah dari konsentrasi
zat terlarut.
#ifat koligatif larutan adalah sifat fisis larutan yang hanya
tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dari jenis zat terlarut. -amun
dalam percobaan kali iini yang dibahas adalah titik didih larutan. $itik
didih larutan selalu lebih tinggi dibandingkan titik didih pelarut. Larutan
yang digunakan dalam percobaan ini adalah urea. ;engan menentukan
38
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
39/67
39
besar berat massa (B!) dari larutan non volatile tersebut. ;ilakukan
sebanyak 2 kali percobaan dengan %aktu yang berbeda yaitu " @ 1" dan
1@ menit.
&ercobaan ini menggunakan urea @ gr yang dilarutkan kedalam
a?uades @ml. Kemudian dipanaskan dalam %aterbath dengan suhu sebesar
8@o untuk menentukan titik didih pelarut dan larutannya. ;alam percobaan
tersebut larutan urea menghasilkan suhu @o @o 8o 81o dalam %aktu "
@ 1" 1@ menit. ;an pada akuades didapatkan nilai o o /o 2o
ealam %aktu " @ 1" 1@ menit. -ilai titik didih nya sebesar "8 ℃
didapat dari pengurangan antara $b larutan dikurangi $b pelarut.
9at volatile dimasukkan zat lain maka tekanan uap pelarut menjadi
lebih kecil. Karena jika dalam cairan dimasukkan suatu zat terlarut yang
tidak mudah menguap dan membentuk suatu larutan maka hanya sebagian
pelarut saja yang menguap sedangkan sebagian lainnya dihalangi oleh zat
terlarut. &ercobaan ini menghasilkan B! zat non volatile sebesar 82gr.
. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat
diambil kesimpulan sebagaai berikut ,
a. 0aktu menit ke " urea mengalami kenaikan suhu @ dan a?uades
mengalami kenaikan suhu ℃ . %aktu menit ke @ urea mengalami
kenaikan suhu @ dan a?uades mengalami kenaikan suhu .%aktu menit ke 1" urea mengalami kenaikan suhu 8 dan a?uades
mengalami kenaikan suhu / ℃ . %aktu menit ke 1@ urea
mengalami kenaikan suhu 81 dan a?uades mengalami kenaikan
suhu 2.
b. Kenaikan titik didih larutan lebih besar dibesar dibandingkan kenaikan
titik didih pelarut
c. asil dari∆
$b larutan urea adalah "8 ℃
39
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
40/67
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
41/67
41
*. ESETIMBAN)AN IMIA
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Kesetimbangan adalah suatu kondisi yang didalamnya semua gaya
proses atau kecenderungan yang ada tepat diimbangi oleh gaya proses
atau kecenderungan yang sama tetapi berla%anan arah. Kesetimbangan
yang terjadi dengan potensial kimia berlangsung secara konstan karena
tidak ada perubahan energi bebas. 6angguan terhadap keadaan setimbang
akan menyebabkan kesetimbangan menjadi goyah dimana laju reaksi
kekanan dan laju reaksi kekiri menjadi tidak sama. #aat laju reaksi
kekanan dan kekiri kembali sama maka akan terbentuk kembali
kesetimbangan yang baru dengan komposisi yang baru juga.
Keadaan setimbang adalah suatu keadaan dimana konsentrasi
seluruh zat tidak mengalami perubahan sebab zat+zat diruas kanan
terbentuk dan terurai kembali dengan kecepatan yang sama. Keadaan
41
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
42/67
42
setimbang ini bersifat dinamis artinya reaksi terus berlangsung dakam
dua arah dengan kecepatan yang sama. Kesetimbangan kimia dibedakan
atas kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen.
Kesetimbangan homogen semua zat yang ada didalam
sistemkesetimbangan memiliki fase yang sama dalam bentuk gas dan
larutan.
7sas hatelier mnemukan bah%a jika suatu sistem yang setimbang
dikenai gangguan yang dapat mengubah faktor+faktor yang menentukan
kondisi kesetimbangan maka sistem akan bereaksi sedemikian rupa
meminimalisasi efek gangguan. &erubahan dari suatu keadaan setimbang
membentuk satu kesetimbangan baru yang disebut pergeseran
kesetimbangan. iri suatu sistem dalam keadaan setimbang adalah adanya
nilai tertentu yang tidak berubah dengan berubahnya %aktu. 4aktor yang
mempengaruhi pergeseran kesetimbangan antara lain temperatur tekanan
dan volume konsentrasi. &engaruh konsentrasi pada pergeseran
kesetimbangan apabila konsentrasi salah satu zat diperbesar maka
kesetimbangan akan bergeser kearah yang berla%anan dari zat tersebut
dan apabila konsentrasi salah satu zat diperkecil maka akan bergeser
kearah zat tersebut.
7sas Le hateliear juga mengemukakan jika suhu atau temperatur
suatu sistem kesetimbangan dinaikkan maka reaksi sistem menurunkan
temperatur kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi endoterm dan
apabila temperatur suatu sistem diturunkan maka kesetimbangan akan
bergeser ke pihak reaksi eksoterm. &enambahan tekanan dengan cara
memperkecil volume akan memperbesar konsentrasi semua komponen.
#istem akan bereaksidengan mengurangi tekanan. !engurangi tekanan
maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke jumlah yang koefisienya
lebih kecil dan jika tekanan dikurangi dengan cara memperbesar volume
maka sistem akan bereaksi dengan menambah tekanan dengan cara
menambah jumlah molekul. Ieaksi akan bergeser ke arah yang jumlah
koefisiennya besar.
. $ujuan &raktikum
42
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
43/67
43
$ujuan praktikum acara C Kesetimbangan Kimia adalah
menentukan hukum kesetimbangan dan tetapan kesetimbangan.
/. 0aktu dan $empat
&raktikum acara C Kesetimbangan Kimia dilaksanakan pada hari
#elasa tanggal 1 -ovember "12 pukul 1"."" 3 1."" 0'B di
Laboratorium Biologi $anah 4akultas &ertanian 5niversitas #ebelas !aret
#urakarta.
B. Tinjauan Pustaka
ubungan antara laju reaksi dengan kesetimbangan relative
sederhana. &roduk suatu sistem kimia dapat bereaksi membentuk zat+zat
asli maka perubahan itu dikatakan reversible. Ieaksi kimia yang
reversible terdapat suatu kondisi kesetimbangan kimia bila sepasang
reaksi yang berla%anan yakni reaksi maju dan reksi balik berlangsung
dengan laju yang sama (Kleinfelter ""@).
Le hatelier mengemukakan bah%a suatu sistem yang setimbang
dikenai gangguan yang dapat mengubah faktor+faktor yang menentukan
kondisi kesetimbangan maka sistem akan bereaksi sedemikian rupa untuk
meminimaisasi efek gangguan. 4aktor+faktor yang mempengaruhi
pergeseran kesetimbangan yaitu perubahan konsentrasi perubahan suhu
perubahan volume atau tekanan dan pengaruh katalisator. &engaruh
konsentrasi jika salah satu konsentrasi zat ditambah kesetimbangan akan
bergeser dari arah zat yang ditambah dan apabila salah satu zat
konsentrasinya dikurangi maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
yang dikurangi. &erubahan suhu jika sistem berada dalam kesetimbangan
kenaikan suhu menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah reaksi
endoterm dan penurunan suhu menyebabkan pergeseran ke arah reaksi
43
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
44/67
44
eksoterm. &erubahan volume atau tekanan bila tekanan gas diperbesar
makavolume diperkecil sebaliknya bila tekanan gas diperkecil berarti
volumenya diperbesar. &engaruh katalisator katalis mempercepat laju
reaksi hingga tercapainya keadaan setimbang (0inarno et al. "").
&erubahan tekanan mempengaruhi proporsi relative pada
kesetimbangan hanya sejauh perubahan tekanan itu mengubah konsentrasi.
!enaikkan tekanan pada suatu cairan atau zat padat tidak banyak
meningkatkan konsentrasi dengan cara menjejalkan molekul+molekul agar
lebih mampat ke area itu efeknya kecil terhadap konsentrasi+konsentrasi
kesetimbangan dalam reaksi yang berlangsung dalam cairan maupun zat
padat. !enaikkan tekanan pada sistem kesetimbangan gas juga akan
menaikkan konsentrasi spesi 3 spesi yang bereaksi dan dapat
mengakibatkan perubahan dalam jumlah relative yang terdapat dalam
larutan kesetimbangan (7nonim ""8 ).
Kesetimbangan adalah keadaan dimana reaksi berakhir dengan
suatu campuran yang mengandung baik zat pereaksi maupun hasil reaksi.
ukum kesetimbangan adalah hasil kali konsentrasi setimbang zat yang
berada di ruas kanan dibagi hasil kali konsentrasi setimbang zat yang
berada di ruas kiri masing+masing dipangktkan dengan koefisien
reaksinya ($akeuchi "").
#alah satu alat yang digunakan untuk memperoleh data
kesetimbangan antara fase li?uid dan fase gas adalah 6lass *thmer #till.
al+hal yang berpengaruh dalam sistem kesetimbangan kimia yaitu
tekanan suhu konsentrasi komponen dalam fase li?uid dan konsentrasi
dalam fase uap. Konsentrasi ion dalam larutan air yang jenuh sangat
tinggi sehingga larutan menjadi tidak ideal (#ari "1).
44
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
45/67
45
C. Alat, Bahan dan Cara erja
1. 7lat
a. $abung reaksi
b. Iak tabung reaksi
c. Beker glass
d. &ipet. Bahan
a. K-#
b. 4e(-*/)/c. 7?uades
/. ara Kerja
a. !enyediakan @ tabung reaksi bersih (memberi label 1+@)
memasukkan dalam tiap @ ml larutan K-# """ ! kemudian
dalam tabung 1 memasukkan larutan 4e(-*/)/ " !. Larutan dalam
tabung 1 menjadi larutan standart. b. !emasukkan larutan 4e(-*/)/ " ! 1" ml kedalam beker glass @"
ml dan menambahkan a?uades hingga volume larutan menjdi @ ml
(pengenceran 1)
c. !engambil @ ml larutan diatas dan memasukkan dalam tabung
d. !engambil @ ml diatas dan memasukan dalam beker glass @" ml
menambahkan a?uadaes hingga volume @ ml (pengenceran '')
e. !engambil @ ml larutan perlakuan terakhir memasukkan dalam
tabung / tabung dan beker glass untuk pengenceran '''
45
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
46/67
46
f. !engulangi langkah+langkah tersebut hingga tabung ke+@ berisi @ ml
larutan
D. !asil dan Analisis Pen"a#atan
1. asil &engamatan
$abel @.1 asil &enembakan Larutan
Konsentrasi 7bsorbansi" "
1@ ""@@
/ "1@1
2@ "8@
"2"8
8@ "@11
#umber , Laporan #ementara
$abel @. asil 7bsorbansi &engenceran
$abung 7bsorbansi
+"""@
/ """8
2 ""@
@ "18
#umber , Laporan #ementara
$abel @./ asil &encampuran
&ercobaan 0arna
7%al &roses 7khir
' !erah bata *range pekat *range pekat
'' *range *range *range
''' Kuning Bening
kekuningan
Bening
kekuningan
'C Kuning Kuning bening Kuning bening
C Bening Bening Bening
#umber , Laporan #ementara
46
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
47/67
47
E. Pe#$ahasan dan esi#%ulan
1. &embahasan
asil penembakan larutan pada percobaan ini menunjukkan bah%a
semakin besar konsentrasi larutan maka semakin besar juga angka
absorbansinya. Besarnya absorbansi pada konsentrasi 1@ adalah ""@@
pada konsentrasi / absorbansinya sebesar "1@1 pada konsentrasi 2@absorbansinya sebesar "8@ pada konsentrasi absorbansinya "2"8 dan
pada konsentrasi 8@ absorbansinya "@11. asil penembakan larutan ini
terdapat pada tabel @.1 hasil penenmbakan larutan.
asil absorbansi pengenceran 4e(-*/)/ menunjukkan bah%a
terjadi peningkatan nilai absorbansi pada setiap tabung. $abung nilai
absorbansinya adalah +"""@ pada tabung / adalah """8 pada tabung 2
adalah ""@ pada tabung @ adalah "18. asil pengenceran ini terdapat
pada tabel @. hasil absorbansi pengenceran.
&ercobaan ini dilakukan untuk mengetahui hukum dan tetapan
kesetimbangan kimia. &ercobaan kesetimbangan kimia ini menggunakan @
tabung reaksi yang di dalamnya masing+masing diberi @ ml larutan K-#
""" !. pada tabung pertama ditambahkan larutan 4e(-*/)/ sehingga
menjadi larutan standart. Ieaksi ini diperoleh larutan %arna merah bata.
ara membuat larutan 1+@ yaitu dengan memasukkan 1" ml larutan
4e(-*/)/ " ! ke dalam beker glass @" ml dan menambahkan a?uadeshingga volume larutan menjadi @ ml.
&engamatan diatas di dapat hasil bah%a pereaksi 4e(-*/)/
ditambah a?uades terjadi perubahan %arna yang a%alnya merah bata lalu
prosesnya orange dan akhirnya ber%arna orange pekat. &ercobaan 1
diambil sampel @ ml ditambah a?uades sampai @ ml dan terjadi
perubahan %arna sampai pada percobaan keempat hal ini menunjukkan
bah%a percobaan satu sampai keempat ini tidak setimbang. &ercobaan
kelima setimbang karena %arna a%al sampai %arna akhirnya tetap sama.
47
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
48/67
48
-ilai tinggi rendahnya absorbansi bergantung pada besar kecilnya
konsentrasi semakin besar konsentrasi maka akan semakin besar pula
absorbansinya. ubungan antara absorbansi dengan konsentrasi sama
dengan berbanding lurus.
. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukaan maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut ,
a. &engukuran absorbansi larutan standart jika konsentrasi naik maka
nilai absorbansi juga naik.
b. &encampuran K-# 4e(-*/)/ dan menghasilkan %arna merah bata.
c. &encampuran @ ml sampel dan a?uades pada tabung pertamamenghasilkan %arna bening kekuningan.
d. Berdasarkan pengamtan hasil absorbansi sesuai dengan asas Le
hatelier bah%a jika konsentrasi diperbesar maka absorbansi juga
semakin besar.
48
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
49/67
49
Da&tar Pustaka
Kleifelter ""@. Kimia untuk universitas.
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
50/67
50
protein mengandung karbon hidrogen oksigen nitrogen dan kadang kal
sulfur serta fosfor. !olekul pada protein lebih kompleks dari pada
karbohidrat dan lemak hal ini karena molekul dan keanekaragaman unit+
unit asam amino yang membentuknya. !utu protein ditentukan oleh jenis
dan proporsi asam amino yang dikandungnya.
&rotein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih
polimer. #etiap polimer tersusun atas monomer yang disebut asam amino.
!asing+masing asam amino mengandung satu atom karbon yang
mengikat satu ato hidrogen satu gugus amin satu gugus karboksil dan
lain+lain. Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang melalui
ikatan peptida. 'katan peptida adalah ikatan antara gugus karboksil satu
asam amino dengan gugus amin dari asam amino lain yang ada
disampingnya. 7sam amino yang membentuk rantai panjang ini disebut
protein (&olipeptida).
#ebagian besar protein bersifat koloid hidrofil sehingga dapat
diendapkan dengan dua cara yaitu dengan koagulasi reversible dan
koagulasi non reversible. Koagulasi reversible endapan protein dapat
larut kembali dan sifatnya masih sama seperti semula %alaupun dengan
keadaan yang berbeda. Koagulasi yang non reversible endapan protein
yang terbentuk tidak dapat larut kembali. #truktur berhubungan dengan
fungsi biologik maka jika terdapat perubahan struktur pada protein
menyebabkan senya%anya tidak menunjukkan kembali aktifitas
biologiknya.
Lemak merupakan zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut
dalam air. Lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform eter
dan benzen. 5nsur penyusun lemak antara lain karbon hidrogen oksigen
dan kadang+kadang fosforus srta nitrogen. !olekul lemak terdiri dari
empat bagian yaitu satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak.
7sam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon dan gugus karboksil. !olekul
gliserol memiliki tiga gugus hidroksil dan tiap gugus hidroksil
berinteraksi dengan gugs karboksil asam lemak.
50
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
51/67
51
&enentuan kadar lemak dengan cara kering bahan harus terlebih
dahulu dikurangi kadar airnya karena kadar air yang tinggi menghambat
masuknya pelarut organik kedalam jaringan atau sel dan pelarut menjadi
jenuh air sehingga penentuan kadar lemak menjadi tidak valid. Citamin+
vitamin yang larut dalam lemak misalnya 7 ; < K monogliserida
digliserida fosfolipid glikolipid dan terpenoid.
. $ujuan
$ujuan praktikum acara C' &rotein dan Lemak sebagai berikut ,
a. !emahami salah satu sifat protein yaitu koagulasi protein
b. !engetahui kadar lemak dari sample
/. 0aktu dan $empat &raktikum&raktikum acara C' &rotein dan Lemak dilaksanakan pada hari
#elasa 2 -ovember "12 pukul 1".""+1."" 0'B di Laboratorium
Biologi $anah 4akultas &ertanian 5niversitas #ebelas !aret #urakarta.
B. Tinjauan Pustaka
&rotein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagin
tubuh. 9at ini disamping berfungsi sebagai bahan 3 bahan dalam tubuh juga
berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. &rotein adalah sumber asam
amino yang mengandung unsur * dan - yang tidak dimiliki oleh lemak
atau karbohidrat. !olekul protein mengandung mengandung pula fosfor
belerang dan ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan
tembaga (0inarno ""2).
&rotein adalah zat yang dibentuk oleh sel+sel yang hidup . &rotein
kebanyakan merupakan senya%a yang amorph tak ber%arna dimana ia tak
mempunyai titik cair ataau titik didih yang tertentu. &rotein sangat cenderung
51
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
52/67
52
mengalami beberapa bentuk perubahan yang dinyatakan sebagai denitrasi
(ardjono ""@).
&rotein adalah senya%a organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomer+monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. !olekul protein
mengandung karbon hidrogen oksigen nitrogen dan sulfur serta fosfor.
&rotein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel mahkluk hidup
dan virus (!usta?im "1/).
Kebutuhan protein tergantung pada umur ukuran tubuh dan
tingkat aktifitas. !etode standar yang digunakan oleh para ahli gizi untuk
menghitung kebutuhan asupan protein setiap hari adalah dengan berat badan
(kg) > ". asilnya adalah kebutuhan protein (dalam gram) minimum setiap
hari. !enurut metode tersebut seseorang yang berat badannya @"kg perlu
asupan protein sebanyak 2" gram perhari. Beberapa program diet dan ahli
gizi menghitung asupan protein berdasarkan persentasi dari kalori biasanya
dari 1" sampai " persen setiap harinya. 'ni merupakan hitungan kasar
minimum asupan protein ('rina "1/).
C. Alat, Bahan dan Cara erja
1. 7lat
a. $abung reaksi
b. &ipet
c. Iak tabung reaksid. 0aterbath
. Bahan
a. &utih telur
b. 7lkohol
c. 7monium sulfat
d. 7ir
e. :elantah
f. &hilorogucinol
g.
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
53/67
53
a. Koligatif &rotein
a.1 !engambil 1@ ml putih telur yang sudah dilarutkan dalam air
msukkan pada tabung reaksi kemudian panaskan dalam
%aterbath
a. !engambil putih telur 1@ ml masukkan dalam tabung reaksi
tambahkan alkohol tetes dan / tetes air
a./ !engambil putih telur 1@ ml masukkan dalam tabung reaksi
tambahkan amonium sulfat jenuh dan air
b. 5ji Kreis
b.1 !encampurkan @ ml jelantah dengan @ ml philorogucinol "1 =
dalam eter dan @ ml l pekat gojok selama " detik
D. !asil dan Analisi Pen"a#atan
1. asil &engamatan
$abel .1 &engamatan denaturasi protein
&ercobaan ;enaturasi Bau
7%al &roses 7khir
' Bening adaterjadi
endapan
Keruh &utih susutidak terjadi
endapan
7mis
'' Bening
tidak ada
endapan
$idak ada
perubahan
Bening ada
busa
menggumpal
7lkohol
''' Bening $idak ada
perubahan
Bening ada
busa
$idak
berbau
#umber , Laporan #ementara
$abel .. &engamatan 5ji Kreis&ercobaan 5ji Kreis Bau
7%al &roses 7khir
!inyak @ml
A @ ml
&hlorogucino
l "1 = A @
ml l &ekat
Lapisan atas
%arna kuning
keclokatan.
Lapisan
ba%ah %arna
bening.
Ber%arna
&ink
Lapisan atas
%arna kuning.
Lapisan tengah
terdapat
endapan.
Lapisan ba%ah
%arna pink.
$engik
menyen
gat.
#umber , Laporan #ementara
53
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
54/67
54
E. Pe#$ahasan dan esi#%ulan
1. &embahasan
&rotein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih
polimer. !olekul protein mengandung karbon hidrogen oksigen nitrogen
dan kadang kala sulfur serta fosfor . &rotein berperan penting dalam
struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup.#alah satu sifat protein yaitu
koagulasi protein. &ercobaan ini menggunakan sampel putih telur untuk
mengetahui koagulasi protein. &ada percobaan kali ini kita melakukan /
pengamatan pada larutan putih telur. ;isini kita mengamati apakah terjadi
koagulasi dan endapan atau tidak.
&engamatan pertama melarutkan putih telur dan air 1@ ml
kemudian memanaskan tabung reaksi dengan cara memasukkan sebagian
tabung reaksi kedalam %aterbath. &roses a%al sebelum dipanaskan putih
telur ber%arna bening. 0arna proses yaitu pada saat dipanaskan
%arnanya berubah menjadi putih keruh. &roses akhir dari dipanaskan
larutan tersebut ber%arna putih susu terjadi endapan dan baunya amis.
&ercobaan ini tidak terjadi koagulasi karena tidak terjadi endapan pada
sampel.
&engamatan kedua kita menggojok 1@ ml larutan putih telur
ditambah tetes alkohol dan ditambah / tetes air. &roses a%al sebelum
54
http://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulfurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fosforhttp://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulfurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fosforhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
55/67
55
digojok putih telur ber%arna putih bening. &rosesnya tidak terjadi
perubahan pada putih telur. &roses akhir setelah selesai digojok putih telur
ber%arna bening terdapat busa menggumpal dan baunya %angi.
&ercobaan ini terjadi koagulasi ditandai dengan adanya gumpalan pada
busa putih telur.
&engamatan ketiga kita menggojok 1@ ml larutan putih telur
ditambah amonium sulfat jenuh dan air. &roses a%al sebelum digojok
larutan putih telur ber%arna bening. &rosesnya tidak terjadi perubahan
pada larutan putih telur. &roses akhir setelah digojok larutan putih telur
ber%arna bening ada busa dan tidak berbau.&engamatan uji kreis membutuhkan minyak @ ml "1=
phlorogucinol sebanyak @ ml dan l pekat sebanyak @ ml. Bahan+bahan
tersebut kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi dengan urutan l
terlebih dahulu kemudian phlorogucinol dan lapisan yang paling atas
adalah minyak. $abung reaksi kemudian didiamkan selama " detik.
;iperoleh hasil lapisan atas ber%arna kuning kecoklatan dan lapisan
ba%ah ber%arna bening. $abung reaksi tersebuit kemudian digojok selama
" detik dan diperoleh hasil lapisan atas ber%arna kuning lapisan tengah
terdapat endapan dan lapisan ba%ah ber%arna pink.
. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut ,
a. &engamatan denaturasi percobaan 1 menghasilkan %arna akhir putih
susu tidak terjadi endapan dan berbau amis. &engamatan denaturasi
percobaan menghasilkan %arna akhir bening ada busa menggumpaldan berbau alkohol. &engamatan denaturasi percobaan / menghasilkan
%arna akhir bening ada busa dan tidak berbau.
b. &ada uji kreis bah%a percobaan dengan larutan minyak goreng @ml
dan @ml phlorogucinol "1 = dalam eter dan @ ml l pekat %arna
minyak yang a%alnya kuning kecoklatan setelah didiamkan dan
digojok terjadi pemisahan dengan / lapisan %arna yaitu lapisan atas
ber%arna kuning keruh lapisan tengah terdapat endapan dan lapisan
55
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
56/67
56
ba%ah ber%arna merah muda (pink) yang disertai bau tengik
menyengat.
Da&tar Pustaka
!usta?im "1/. Makala# protein. http,DDntttt.blogspot.comD"1/D"Dv+
behaviorurldefaultvmlo.html. ;iakses hari :umat pada tanggal 1/
-ovember "12 pukul 1."/ 0'B
Iatna 'rina "1/. http,DD%%%.fimela.comDreadD"11D"@DDprotein+seberapa+
banyak+yang+dibutuhkan. ;iakses hari :umRat pada tanggal 1/ -ovember
"12.
# .ardjono. ""@. Kimia /rganik U0M . &ress. Jogyakarta.
0inarno 4.6.""2. Kimia "angan dan 0i1i. &$ 6ramedia &ustaka 5mum.
Jogyakarta
56
http://ntttt.blogspot.com/2013/02/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://ntttt.blogspot.com/2013/02/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://www.fimela.com/read/2011/05/26/protein-seberapa-banyak-yang-dibutuhkanhttp://www.fimela.com/read/2011/05/26/protein-seberapa-banyak-yang-dibutuhkanhttp://ntttt.blogspot.com/2013/02/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://ntttt.blogspot.com/2013/02/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://www.fimela.com/read/2011/05/26/protein-seberapa-banyak-yang-dibutuhkanhttp://www.fimela.com/read/2011/05/26/protein-seberapa-banyak-yang-dibutuhkan
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
57/67
57
*II. SAARIDA
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Karbohidrat yaitu senya%a organik terdiri dari unsur karbon
hidrogen dan oksigen. -ama lain karbohidrat adalah MsakaridaN istilah
tersebut dari bahasa latin M sa))arumN yang berarti gula. Karbohidrat
terdiri atas unsur Karbon idrogen *ksigen dengan perbandingan 1
atom karbon atom idrogen 1 atom *ksigen. Karbohidrat banyak
terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktural S
metabolik.
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan oleh tubuh
manusia he%an dan tumbuhan disamping lemak dan protein. Iumus
umum karbohidrat yaitu n(*)n sedangkan yang paling banyak kita
kenal yaitu glukosa sukrosa dan selulosa. #enya%a ini dalam jaringan
merupakan cadangan makanan atau sumber kalori. #elain menghasilkan
energi karbohidrat juga berperan dalam menjaga kesetimbangan &htubuh.#ebagian besar karbohidrat yang ditemukan di alam terdapat
sebagai polisakarida dengan berat molekul tinggi.
Karbohidrap merupakan polihidroksi aldehid (aldosa) atau
polihidroksi keton (ketosa). !enurut pangjang rantainya karbohidrat
dapat digolongkan menjadi monosakarida disakarida dan
polisakarida.!onosakarida yang terdapat dialam umumnya mempunyai @
atom (ribosa dan >ilosa) atau atom (glukosa fruktosa dan
57
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
58/67
58
galaktosa). ;isakarida disusun atas molekul monosakarida contohnya
sukrosa dan laktosa. #edangkan polisakarida disusun atas banyak
molekul monosakarida contohnya amilum dan selulosa.
idrolisisi adalah suatu proses kimia yang menggunakan *
sebagai pemecah suatu persenya%aan termasuk inversi gula sponifikasi
lemak dan ester pemecahan protein dan reaksi grignard. * sebagai zat
pereaksi dalam pengertian luas termasuk larutan asam dan basa (dalam
senya%a organik hidrolisis netralisasi). !empelajari hidrolisis
karbohidrat dalam suatu bahan makanan sangat penting. !elalui
praktikum ini kita dapat mengetahui jenis sakarida mana yang mengalami
hidrolisis.
. $ujuan &raktikum
$ujuan praktikum acara C'' #akarida adalah mengetahui reaksi
hidrolisis karbohidrat.
/. 0aktu dan $empat
&raktikum acara C'' #akarida dilaksanakan pada hari #elasa
tanggal 2 -ovember "12 pukul 1"."" 3 1."" 0'B di Laboratorium
Biologi $anah 4akultas &ertanian 5niversitas #ebelas !aret #urakarta.
58
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
59/67
59
B. Tinjauan Pustaka
6ula invert adalah campuran glukosa dan fruktosa yang sama
banyak yang dihasilkan oleh sukrosa dengan asam encer yang dididihkan
D dengan enzim. 6ula invert memutar bidang polisakarida ke kiri. al ini
disebabkan karena daya putar kanan glukosa. ;engan demikian dapat
disimpulkan bah%a sukrosa yang mempunyai daya putar kanan berubah
menjadi putar kiri (7nonim ""8).
&ada tumbuhan karbihidrat disintesis dari * dan * melalui
proses fotosintesis dalam sel berklorofil dengan bantuan sinar matahari.
Karbohidrat yang dihasilkan merupakan cadangan makanan yang
disimpan dalam akar batang dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat
dalam tubuh manusia dan he%an dibentuk dari beberapa asam amino
gliserol lemak dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal
dari tumbuh+tumbuhan karbohidrat dalam sel tubuh disimpan dalam hati
dan jaringan otot dalam bentuk glokogen (Jazid a "").
Karbohidrat atau sakarida adalah polihidroksi aldehid atau
polihidroksi keton atau senya%a yang dihidrolidisis dan keduanya.
5nsur utama penyusun karbohidrat adalah karbon hidrogen dan
oksigen. :umlah atom hidrogen dan oksigen memiliki perbandingan ,1
seperti molekul air misalnya glukosa 1, atau ,1 sukrosa ,11 atu
,1 karena perbandingan tersebut orang dulunya menduga karbohidrat
merupakan penggabungan dari karbon dan hidrat atau air sehingga
molekul ini disebut karbohidrat. 0alaupun penamaan ini tidak tepat
tetapi dinamakan karbohidrat hingga sekarang ($oha ""1).
!onosakarida memiliki sifat kimia sebagai berikut, 1) #ifat
oksidasi+reduksi oksidasi aldosa akan menghasilkan asam dan
reduksinya menghasilkan polihidroksi alkohol bersama keton. *ksidator
yang sering digunakan untuk menunjukkan sifat oksidasi aldosa adalah
larutan perak beramoniak atau 4ehling. ) Ieaksi dengan alkali aldosa
akan membentuk endapan dasar sedangkan pada keton tidak. /) Ieaksi
dengan fenilhidrazina aldosa maupun ketosa akan membentuk osazon
59
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
60/67
60
kerena senya%a+senya%a tersebut memiliki gugus karbonil. 2) Ieaksi
pembentukan furfural, pentosa memiliki sifat yang mudah mengalami
dehidrasi membentuk furfural pada pemanasan l (-uryono et. al
"").
Interaksi antaro!ek"! ko#onen-ko#onen
!ar"tan saa besar $en%an interaksi antaro!ek"!
ko#onen-ko#onen terseb"t #a$a kea$aan "rni,
terbent"k!a& s"at" i$ea!isasi yan% $iseb"t !ar"tan
i$ea!. 'ar"tan i$ea! eat"&i &"k" ao"!t, yait"
ba&a tekanan "a# #e!ar"t (*air) berban$in% te#at
!"r"s $en%an +raksi o! #e!ar"t $a!a !ar"tan. 'ar"tan
yan% benar-benar i$ea! ti$ak ter$a#at $i a!a, na"n
bebera#a !ar"tan een"&i &"k" ao"!t sa#ai
batas-batas tertent". onto& !ar"tan yan% $a#at
$ian%%a# i$ea! a$a!a& *a#"ran benena $an to!"ena
(Aas ai$, 2014).
60
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
61/67
61
C. Alat, Bahan dan Cara erja
1. 7lat
a. $abung reaksi b. 6elas ukur
c. &ipet
d. &enjepit
e. Kertas label
f. 0aterbath
g. Iak tabung reaksi
h. #top%atch
. Bahan
a. 6lukosa
b. #ukrosa
c. Laktosad. 7milosa
e. 7?uades
f. -a*
g. Larutan iodium
h. -a+asetat
/. ara Kerja
a. &endamaran
a.1 !enyiapkan 2 tabung reaksi lalu masukkan / ml -a* ke
masing+masing tabung reaksi
a. !amasukkan larutan glukosa "@ ml dan menambahkan air "@
ml pada tabung 1
a./ !emasukkan larutan sukrosa "@ ml dan menambahkan air "@
ml pada tabung
a.2 !emasukkan larutan laktosa "@ ml dan menambahkan air "@
ml pada tabung /
a.@ !emasukkan larutan amilosa 1@ ml dan menambahkan air 1@
ml pada tabung 2
a. !emasukkan tabung 1 3 2 kedalam %aterbath mengamati
percobaan dari a%al sampai akhir
b. 'odin
b.1 !enyiapkan tabung reaksi lalu memasukkan / tetes larutan
iodin
b. !emasukkan larutan glukosa "@ ml menambah air "@ ml pada
tabung reaksi 1
b./ !emasukkan larutan sukrosa "@ ml menambah air "@ ml pada
tabung reaksi
61
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
62/67
62
b.2 !emasukkan larutan laktosa "@ ml menambah air "@ ml pada
tabung reaksi /
b.@ !emasukkan larutan amilosa 1@ ml menambah air 1@ ml pada
tabung reaksi 2
c. *sozon
c.1 !enyiapkan 2 tabung reaksi lalu masukkan ml larutan -a+
asetat
c. !emasukkan larutan glukosa "@ ml menambah air "@ ml pada
tabung reaksi 1
c./ !emasukkan larutan sukrosa "@ ml menambah air "@ ml pada
tabung reaksi
c.2 !emasukkan larutan laktosa "@ ml menambah air "@ ml pada
tabung reaksi /
c.@ !emasukkan larutan amilosa 1@ ml menambah air 1@ ml pada
tabung reaksi 2
c. !emasukkan 2 tabung reaksi dalam %aterbath
C. !asil dan Analisis Pen"a#atan
1. asil &engamatan
$abel 8.1. &embuatan larutan pada #akarida
#ampel &erubahan Ieaksi&endamaran 'odine *sazon
6lukos
a A 7ir
0arna
&roses
0arna akhir
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
63/67
63
#ukros
a A air
0arna
&roses
0arna akhir
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
64/67
64
/ ml -a* atau yang bisa disebut reaksi pendamaran. &encampuran
bahan tersebut menghasilkan %arna proses pada glukosa dan laktosa
ber%arna kuning sedangkan pada sukrosa dan amilosa ber%arna bening.
0arna akhir pada glukosa dan laktosa ber%arna kuning sedangkan pada
sukrosa dan amilosa ber%arna bening. &ercobaan ini tidak mengasilkan
endapan dari semua sampel.
&ercobaan kedua yaitu sampel yang ditambah air dan ditetesi /
tetes iodine. asil percobaan pada semua sampel ber%arna bening baik
pada proses maupun %arna akhir. &ercobaan ini juga tidak menghasilkan
endapan dan tidak berbau pada semua sampel.&ercobaan ketiga yaitu sampel yang ditambah air dan ml -aL.
asil percobaan semua sampel pada reaksi osazon ini ber%arna bening
baik pada proses dan %arna akhirnya. &ercobaan ini juga tidak
menghasilkan endapan dan tidak berbau pada semua sampel.
. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut ,
a. Ieaksi pendamaran yaitu sampel 1 ml glukosa yang ditambah -a*
dan di panaskan menghasilkan %arna kuning tidak terjadi endapan
dan berbau amis.
b. &ada reaksi pendamaran yaitu sampel 1 ml sukrosa yang ditambah
-a* dan di panaskan menghasilkan %arna bening tidak terjadi
endapan dan tidak berbau.
c. &ada reaksi pendamaran yaitu sampel 1 ml laktosa yang ditambah
-a* dan di panaskan menghasilkan %arna kuning tidak terjadi
endapan dan tidak berbau.
d. &ada reaksi pendamaran yaitu sampel 1 ml amilosa yang ditambah
-a* dan di panaskan menghasilkan %arna bening tidak terjadi
endapan dan tidak berbau.
64
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
65/67
65
e. &ada reaksi 'odine yaitu sampel 1 ml glukosa yang ditambah dengan
iodine dan di panaskan menghasilkan %arna bening tidak terjadi dan
tidak berbau.
f. Ieaksi 'odine yaitu sampel 1 ml sukrosa yang ditambah dengan
iodine dan di panaskan menghasilkan %arna bening tidak terjadi
endapan dan tidak berbau.
g. Ieaksi 'odine yaitu sampel 1 ml laktosa yang ditambah dengan iodine
dan di panaskan menghasilkan %arna bening tidak terjadi endapan
dan tidak berbau.
h. Ieaksi 'odine yaitu sampel 1 ml amilosa yang ditambah dengan
iodine dan di panaskan menghasilkan %arna bening tidak terjadi
endapan dan tidak berbau.
i. Ieaksi osazone yaitu sampel 1 ml glukosa yang ditambah dengan -a+
asetat dan di panaskan menghasilkan %arna bening tidak terjadi
endapan dan tidak berbau.
j. Ieaksi osazone yaitu sampel 1 ml sukrosa yang ditambah dengan -a+
asetat dan di panaskan menghasilkan %arna bening tidak terjadi
endapan dan tidak berbau.
k. Ieaksi osazone yaitu sampel 1 ml laktosa yang ditambah dengan -a+
asetat dan di panaskan menghasilkan %arna bening tidak terjadi
endapan dan tidak berbau.
l. Ieaksi osazone yaitu sampel 1 ml amilosa yang ditambah dengan -a+
asetat dan di panaskan menghasilkan %arna bening tidak terjadi
endapan dan tidak berbau.
65
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
66/67
66
Da&tar Pustaka
7nonim. ""8 "engertian 0ula !nvert. .kimi3net.)om . ;iakses hari :umRat8 -ovember "12 pukul 1." 0'B
$oha 7bdul amid . ""1. Biokimia !etabolisme Biomolekul 7lfabeta.
Bandung.
Jazid
-
8/16/2019 Praktikum Kimia I
67/67