praktikum propma - pemeriksaan bahan lewat saringan no. 200 (1)

10
LAPORAN PRAKTIKUM PROPERTI MATERIAL PEMERIKSAAN BAHAN LEWAT SARINGAN NOMOR 200 Disusun oleh: KELOMPOK 8 Gerald Michael (1206255596) Rinaldi Dwiyanto (1206243646) Bayu Pratama Wiratsongko (1206260476) Hanif Audina Rahmawati (1206218013) Tanggal Praktikum : 21 September 2013 Asisten Praktikum : Lamro T. Simatupang Tanggal Disetujui : Nilai : Paraf : LABORATORIUM BAHAN DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA Cek modul aturan penempatan nama dan NPM

Upload: gerald-michael-pasaribu

Post on 26-Oct-2015

76 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Praktikum Propma - Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200 (1)

LAPORAN PRAKTIKUM PROPERTI MATERIAL

PEMERIKSAAN BAHAN LEWAT SARINGAN NOMOR 200

Disusun oleh:

KELOMPOK 8

Gerald Michael (1206255596)Rinaldi Dwiyanto (1206243646)

Bayu Pratama Wiratsongko (1206260476)Hanif Audina Rahmawati (1206218013)

Tanggal Praktikum : 21 September 2013Asisten Praktikum : Lamro T. SimatupangTanggal Disetujui : Nilai :Paraf :

LABORATORIUM BAHANDEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIADEPOK2013

Cek modul aturan penempatan nama dan NPM

Page 2: Praktikum Propma - Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200 (1)

II.4. PEMERIKSAAN BAHAN LEWAT SARINGAN NO. 200

Tujuan PercobaanTujuan percobaan ini adalah untuk menentukan jumlah bahan yang terdapat dalam agregat halus melalui saringan no. 200 dengan cara pencucian.

Peralatan1. Saringan no. 16 dan 2002. Wadah pencucian benda uji berkapasitas cukup besar sehingga pada

waktu diguncang-guncang, benda uji atau air pencuci tidak tumpah3. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai

[110±5]°C4. Timbangan dengan ketelitian 0.1% berat contoh5. Talam berkapasitas cukup besar untuk mengeringkan contoh agregat

Bahan Percobaan

1. Berat contoh agregat kering minimum tergantung pada ukuran agregat maksimum sesuai tabel 2.2.

2. Persiapan benda uji:a. Memasukkan contoh agregat lebih kurang 1.25 kali berat benda uji

ke dalam talam, keringkan dalam oven dengan suhu [110 ± 5] °C sampai berat tetap

b. Siapkan benda uji dengan berat w1 sesuai tabel 2.2.

Tabel 2.2. Berat Contoh Agregat Kering Minimum

Ukuran Agregat Maksimum Berat Contoh Agregat Kering Minimummm inci

2.36 No. 8 1001.18 No. 4 5009.5 ¼ 200019.1 ¾ 250038.1 1 ½ 5000

Page 3: Praktikum Propma - Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200 (1)

Prosedur Percobaan1. Memasukkan benda uji ke dalam wadah dan memberi air pencuci

secukupnya sehingga benda uji terendam2. Mengguncang-guncangkan wadah dan tuangkan air cucian ke dalam

susunan saringan no. 16 dan no. 200. Pada waktu menuangkan, bahan-bahan kasar tidak boleh ikut tertuang

3. Memasukkan air pencuci baru, dan mengulangi langkah 2 sampai air cucian menjadi jernih

4. Mengembalikan semua bahan yang tertahan saringan no. 16 dan no. 200 ke dalam wadah; kemudian memasukkan seluruh bahan tersebut ke dalam talam yang telah diketahui beratnya (w2) dan mengeringkan bahan tersebut dalam oven dengan suhu [110±5]°C sampai beratnya tetap

5. Menimbang dan mencatat beratnya setelah bahannya kering6. Menghitung berat bahan kering tersebut (w4-w3-w2)

Perhitungan Percobaan

Jumlah bahan yang melewati saringan no. 200 = w1−w4w1

x100%

Keterangan:

w1 = Berat benda uji semula (g) = 500 gram

w4 = Berat bahan yang tertahan saringan no. 200 (g)

Jawab:

Jumlah bahan yang melewati saringan no. 200 = w1−w4w1

x100%

¿ 500−450500

x100%=10%

Jumlah bahan yang tertahan pada saringan no. 200 = 100% - 10% = 90%

Page 4: Praktikum Propma - Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200 (1)

Analisis

ANALISIS PERCOBAAN

Percobaan ini bertujuan untuk mengamati berapa banyak bahan yang lolos saringan no. 200 yang berukuran 0,075 mm. Bahan yang lolos saringan no. 200 (yang terkecil) merupakan lumpur. Jika dalam jumlah lumpur terlalu banyak, itu dapat menurunkan kualitas dari agregat jika agregat digunakan untuk merancang campur beton.

Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan benda uji berupa agregat halus yang sudah dikeringkan dalam oven sampai beratnya tetap. Pasir yang digunakan sebanyak 500 gram. Kemudian praktikan menyiapkan saringan yang disusun dari saringan no. 16 dan no. 200. Saringan no. 16 diletakkan di atas dan saringan no. 200 di bawah.

Pasir yang akan diuji diletakkan di atas saringan no. 16 dan dicuci dengan air yang mengalir dari selang air. Kedua saringan ini terus dicuci dengan air dan bahan yang sangat halus (kecil) akan melewati saringan no. 200 bersama dengan aliran air. Saringan terus dicuci sampai air yang keluar dari saringan tidak berwarna (bening), yang merupakan pertanda bahwa tidak ada lumpur lagi yang terdapat pada saringan tersebut. Setelah dicuci, bahan yang tertahan di saringan no. 16 dan no. 200 diletakan dalam wadah dan kembali dikeringkan dalam oven selama satu hari.

ANALISIS HASIL

Dapat dilihat bahwa dari percobaan ini, cukup banyak lumpur yang terbuang dari saringan no. 200. Andaikan tidak dilakukan pemeriksaan pada saringan no. 16 dan 200 ini, mungkin masih terdapat banyak lumpur dalam agregat yang dapat menurunkan kualitas beton yang akan dibuat sehingga bangunan yang dibuat tidak kokoh.

Lumpur yang terdapat pada agregat halus tidak terlalu banyak, yaitu hanya 11.11%. Data tersebut tidak 100% akurat karena suatu kesalahan kecil (akan dibahas di analisis kesalahan), namun sudah cukup tepat karena seluruh lumpur yang ada terbilas dan ikut terbawa oleh air selang.

Page 5: Praktikum Propma - Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200 (1)

Seburuk-buruknya kandungan lumpur yang ada dalam agregat adalah 5%. Jika lebih banyak dari itu, maka agregat tersebut tidak boleh dipakai untuk membuat material bangunan.

ANALISIS KESALAHAN

1. Kesalahan AlatTak ada kesalahan alat pada percobaan ini.

2. Kesalahan ParalaksTak ada kesalahan paralaks pada percobaan ini.

3. Kesalahan PraktikanHanya ada satu kesalahan pada percobaan ini, yaitu pemakaian aliran air yang terlalu kencang dalam mencuci agregat. Semprotan air selang yang terlalu kencang menyebabkan sejumlah agregat yang seharusnya bertahan pada saringan no. 200 ikut terbawa cipratan air yang keluar saringan. Seharusnya praktikan hanya membiarkan air mengalir perlahan dari selang untuk membersihkan agregat.

Hasil Percobaan

Jumlah bahan yang melewati saringan no. 200 = 11.11% Jumlah bahan yang tertahan pada saringan no. 200 = 88.89%

Kesimpulan

Pencucian atau pemeriksaan agregat lewat saringan no. 200 mencegah jumlah lumpur yang berlebih pada agregat halus.

Kadar lumpur pada agregat dalam percobaan ini tidak banyak, menandakan kualitas agregat yang akan dipakai cukup baik

Semakin banyak lumpur yang terdapat pada agregat halus, semakin buruk kualitas agregat halus tersebut.

10% atau 11,11% ?

Cek pengolahan data

Page 6: Praktikum Propma - Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200 (1)

Referensi

Buku Pedoman Praktikum Pemeriksaan Bahan Beton dan Mutu Beton http://www.ilmusipil.com/pemeriksaan-kadar-lumpur-dalam-agregat-

halus http://lauwtjunnji.weebly.com/agregat-halus--parameter.html

Page 7: Praktikum Propma - Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200 (1)

Lampiran

Dokumentasi Praktikum:

Gambar 1

Proses Pencucian Agregat di Saringan No. 200 – Agregat dalam saringan disiram oleh air selang untuk mengeluarkan lumpur

Page 8: Praktikum Propma - Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200 (1)

Gambar 2

Hasil Pencucian Agregat di Saringan No. 200 – Agregat dimasukkan ke dalam talam dan siap untuk dikeringkan di dalam oven