pre eclampsia
DESCRIPTION
kasus preeklamsiaTRANSCRIPT
OLEH :DR. ERINA STEVIANA
1
PRE-ECLAMPSIA
BIODATA
Nama : Ny. RUmur : 37 tahunPekerjaan : Ibu rumah tanggaAlamat : Kp. Cipancur
2
SUBYEKTIF
Pasien datang ke pustu jam 17.30 dengan keluhan mules-mules sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengaku hamil 9 bulan. HPHT 6 November 2014. Taksiran Partus 13 Agustus 2015. Umur kehamilan 40 minggu. ANC 5 kali dengan imunisasi TT 2 kali. USG 1 kali saat usia kehamilan 7 bulan , pada pemeriksaan dinyatakan keadaan janin dalam keadaan baik. Pasien menyangkal keluar darah, lendir, maupun air-air dari kemaluan. Nyeri kepala, penglihatan buram, mual-muntah, nyeri ulu hati, sesak napas disangkal oleh pasien. Riwayat kejang disangkal.
3
SUBYEKTIF
Riwayat haid :Menarche : 15 tahunSiklus haid teratur sekali sebulan selama 7
hari, banyaknya 2-3 kali ganti pembalut.HPHT : 6 November 2014Taksiran Persalinan : 13 Agustus 2015Riwayat penikahan : 36 tahun, satu kaliRiwayat kehamilan : G1P0A0 1. Hamil ini
4
SUBYEKTIF
Riwayat Penyakit Dahulu :Hipertensi sebelum kehamilan disangkal,
Diabetes Melitus disangkal, Asthma disangkal, Alergi obat disangkal, alergi makanan disangkal, hepatitis disangkal, TBC paru disangkal.
Riwayat penyakit Keluarga :Hipertensi disangkal, Diabetes Melitus
disangkal, Asthma disangkal, Alergi obat disangkal, alergi makanan disangkal, hepatitis disangkal, TBC paru disangkal.
5
OBYEKTIF
Keadaan Umum : Tampak sakit sedangKesadaran : Compos mentisTinggi Badan : 152 cmBeratBadan : 58 kgTanda Vital :Frekuensi nafas : 20x/ menitTekanan darah : 160/90 mmHgNadi : 88x/ menit, kuat angkatSuhu : 37oC
6
OBYEKTIF
Pemeriksaan GeneralisKulit : Tidak ada kelainanKepala : SimetrisMata : CA -/-, SI -/-, udem palpebra -/-Hidung :konka normal, epistaksis (-),
serumen (-), sekret (-)Mulut : sianosis (-), bibir lembab.Telinga : sekret -/-, serumen -/-Leher : Tidak tampak pembesaran KGB
7
OBYEKTIF
Dada : Bentuk normochest, gerakan simetris dan terdapat retraksi suprasternal
Jantung : S1 S2 Reguler, Murmur -, Gallop –Paru : SN vesikuler simetris, Rh -/-,
Wh-/-Abdomen : Membuncit sesuai usia
kehamilan, linea grisea +, striae +Ekstremitas : oedem tungkai bawah +/+,
akral hangat di ke empat ekstremitas
8
STATUS OBSTETRIK
Status ObstetrikPemeriksaan luar :
Inspeksi : Perut membuncit sesuai usia kehamilan, linea grisea +
Palpasi : TFU 30 cm, TBJ : 2994 gr. HIS 3 kali dalam 10 menit, durasi 35 detikPemeriksaan DJJ : DJJ 144
9
STATUS OBSTETRIK
Leopold LI : teraba bagian bulat, lunak, tidak
melenting LII : teraba bagian memanjang di kanan,
bagian kecil-kecil di kiri LIII : teraba bagian bulat, keras, melenting LIV : sudah masuk PAP
Pemeriksaan dalam : VT : kepala sudah di Hodge 2 ,
pembukaan 1 cm
10
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Proteinuria 1+
Pemeriksaan yang harus dilakukan :- Hb- Ht- Fungsi hati- Urin lengkap- Fungsi ginjal
11
DIAGNOSIS12
PLAN
IVFD RL 20 tpmNifedipin 20 mgPasien dirujuk ke RS Adji Dharmo
13
FOLLOW UP14
Hipertensi dalam Kehamilan15
Hipertensi dalam kehamilan16
Insiden17
10% dari seluruh kehamilan terkomplikasi oleh hipertensi Sepertiganya mengalami proteinuria
mayoritas preeklampsia pada pasien nullipara peningkatan risiko mortalitas pada gravida lebih tua peningkatan risiko pada kehamilan pertama dengan
pasangan baru peningkatan risiko dengan hipertensi yang telah ada
sebelumnya, penyakit ginjal, diabetes mellitus
preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama mortalitas ibu langsung
Faktor predisposisi18
PrimigravidaHiperplasentosis, misalnya: mola hidatidosa,
kehamilan multiple, DM, bayi besarUmur yang ekstrimRiwayat keluarga pernah
pre-eclampsia/eclampsiaRiwayat penyakit ginjal dan hipertensi yang
sudah ada sebelum hamilObesitas
Patofisiologi19
Patofisiologi20Gangguan repons immune dan infasi
trofoblasthipoksia trofoblast meningkatnya zat toksik: radikal bebas, cytocine, enzima proteolitik kerusakan endotel.
Kerusakan endotel prostacyclin (vasodilator) dan nitric oxide turun. Endotilin (vasocontrictor) naik
Jika diikuti vasokonstriksi agegasi platelet thromboxane dan serotonin (vasokonstriktor) naik.
Dalam mikrosirkulasi akan terbentuk thrombin microangiopathy, thrombocytopenia dan hemolisis.
Permeabilitas dinding pemb darah turun edema vol plasma turun (hemokonsentrasi)
Akibat dari semua diatas maka hemodinamik ibu terganggu, yang ditandai dengan penurunan volume plasma, peningkatan peripheral vascular resistance dan tekanan darah sebagai mekanisme kompensasi akan meningkat
Organ yang terpengaruh21
Ginjal: proteinuria, hiperurecimia, hipokalsiuria, ureum dan kreatinin
Hepar: SGOT, SGPT, nyeri epigastriumSusunan syaraf pusat: pusing, perdarahanJantung: gagal ventrikel kiriParu: edema paruJanin & plasenta: hipoksia, JTL, solusio
plasenta
Hipertensi Kronik
Timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu.
22
Gestational hypertension23
TD > 140/90 mmHg yang timbul pertama kali pada saat kehamilan
Tanpa diikuti proteinuriaDisebut juga Transient hypertension, jika:
- tidak timbul preeklampsia- TD kembali normal 12 mggu postpartum
Pre-eclamsia24
Tekanan darah >140/90 mmhg yang timbul setelah umur kehamilan 20 mgg pada wanita yang sebelumnya mempunyai tekanan darah yang normal, disertai dengan proteinuria
Tidak harus disertai udemaProteinuria : ≥300mg/24jam atau ≥dipstik
+1
PER dan PEB25
Disebut preekalmpsia berat apabila terdapat satu atau lebih tanda berikut :- TD ≥160/110mmHg pada 2 pemeriksaan yang berjarak 4-6 jam, dengan pasien dalam keadaan istirahat.- Proteinuria ≥5g/24 jam, atau
dipstik +3- Oliguria- udema paru- cerebral or visual disturbance- Pulmonary edema- nyeri perut kanan atas- gangguan fungsi hepar- Trombositopenia- IUGR
Disebut Preeklamsia Ringan apabila
- TD diastolik 90-110mmHg - Proteinuria sampai ++ - Tidak ada tanda-tanda lain
dari PEB
PER dapat dengan cepat meningkat menjadi PEB,
dengan risiko kejang
Eclampsia26
Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg. Tekanan darah tidak menurun meskipun ibu dirawat di rumah sakit dan menjalani tirah baring.
Proteinuria lebih dari 5 g/24 jam atau 4+ dalam pemeriksaan kualitatif
Oliguria, yaitu produksi urin kurang dari 500 cc/24 jam
Kenaikan kadar kreatinin plasma
Eclampsia
Gangguan visus dan serebral : penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma dan pandangan kabur.
Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen (akibat tegangnya kapsula Glisson)
Edema paru dan sianosisHemolisis mikroangiopatiTrombositopenia berat : < 100.000 sel/mm3 atau
penurunan trombosit dengan cepatGangguan fungsi hepar : peningkatan kadar alaninPertumbuhan janin intrauterine yang terhambatSindrom HELLP
27
PE superimposed pada hipertensi khronis
28
Hipertensi khronis sebab apapun merupakan predisposisi PE-E superimposed
PE superimposed : timbulnya proteinuria pada wanita dengan riwayat hipertensi kronis sebelumnya
Hipertensi khronis:- timbul sebelum hamil- timbul sebelum hamil 20 minggu- menetap sampai 12 mgg post partum
Hellp syndrome
29
Hellp syndrome : Hemolysis (H)Elevated liver enzym (EL)Low platelets (LP)
Sindroma HELLP30
Penatalaksanaan31
Penatalaksanaan32
Prinsip Tx PEB: 1) mencegah kejang2) kontrol TD 3) terminasi kehamilan
Obat-obatan: MgSO4 mencegah/menghilangkan kejang
Loading dose : 4 gram MgSO4 IV ( 40% dalam 10 cc) selama 15 menit
Maintenance dose : Diberikan infus 6 gram dalam larutan ringer/6 jam
Antihipertensi:Lini pertama : Nifedipin 10 – 20 mg per oral, diulangi setelah 30
menit. Maksimum 120 mg/24 jam.
Diuretika: jika ada edema paru
33
Profilaksis Kejang Sulit diprediksi siapa yang akan mengalami
kejang Tidak berhubungan langsung dengan derajat hipertensi
atau proteinuria
MgSO4 merupakan agen pilihan bila profilaksis
kejang diindikasikan
34
Magnesium Sulfat - Overdosis observasi efek samping
lemas, paralisis pernapasan, somnolen Perasaan panas, double vision, blured speech Hilangnya reflek tendon Depresi nafas, henti nafas Cardiac arrest, pada konsentrasi yang sangat tinggi
risiko tinggi terutama pada pasien dengan oliguria atau mendapat penyekat kanal Ca2+
ANTIDOT hentikan infus magnesium Kalsium glukonas 10% 10 mL IV selama 3 menit
PEB
Sikap terhadap kehamilan Aktif : Terminasi
Indikasi : Ibu
Umur kehamilan ≥ 37 minggu Adanya tanda impending eclampsia Kegagalan terapi perawatam konservatif Timbul onset persalinan, ketuban pecah atau perdaraha
Janin Adanya fetal distress Adanya tanda IUGR NST nonreaktif dengan profil biofisi abnormal Terjadi oligohidramnion
Lab : adanya sindrom HELLP
35
Konservatif: kehamilan tetap dipertahankan bersama dengan pemberian medikamentosa Indikasi : kehamilan preterm ≤ 37 minggu tanpa
disertai tanda impending eclampsia
36
Perawatan pasien PEB37
Perawatan pasien PEB ideal dilakukan di unit pelayanan tertier, untuk penanganan ibu dan bayi yang optimal
Pasang infus dengan jarum besar, ukur keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi overload cairan
Pasang kateter urin untuk memantau urin output dan proteinuria
Observasi tanda-tanda vital, refleks dan Djj setiap jam
Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paruOksigenasiJika tekanan diastolik lbh dari 110mmHg berikan
antihipertensi
Eclampsia38
Penanganan KejangLakukan penilaian keadaan umum, termasuk tanda
vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari tahu riwayat penyakit dahulu dari pasien atau keluarga
Jika pasien tidak bernafas atau pernafasan dangkal- periksa dan bebaskan jalan nafas- Jika tidak bernafas mulai ventilasi dengan
masker dan balon- Jika pasien bernafas beri oksigen 4-6 l/menit melalui masker atau kanul nasal
Persalinan39
Terminasi kehamilan dilakukan dengan memperhatikan kondisi ibu dan janin. Indikasi terminasi bisa oleh karena faktor ibu (misal eklamsi, Hellp syndrome, udema paru) dan atau faktor janin (misal fetal distress)
Pilihan cara persalinan tergantung oleh kematangan servik, faktor kondisi ibu dan janin vaginal atau SC
Pada PER induksi persalinan dilakukan setelah 37 minggu
40