pre formulas i

13
PREFORMULASI Julianto Jeremias Abdur Rahman Sahat Parmadean Simbolon Oktabimasakti Robertus Wandi Afrian Rahmanda Wihellmus Andhika

Upload: robert

Post on 15-Oct-2015

48 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PREFORMULASI

PREFORMULASIJuliantoJeremiasAbdur RahmanSahat Parmadean SimbolonOktabimasaktiRobertus WandiAfrian RahmandaWihellmus Andhika

Preformulasi Melibatkan berbagai investigasi bahan obat sehingga mendapatkan informasi yang bergunaData preformulasi merupakan formulasi sediaan yang secara fisikokimia stabil dan secara biofarmasi sesuai dengan tujuan dan bentuk sediaanTujuan preformulasi dalam stabilitas obatRancangan dari suatu bentuk sediaan yang tepat memerlukan pertimbangan karakteristik fisika, kimia, dan biologis dari semua bahan-bahan obat dan bahan-bahan farmasetik yang akan digunakan dalam membuat produk tersebut.Obat dan bahan-bahan farmasetik yang digunakan harus tercampur satu dengan lainnya untuk menghasilkan suatu produk obat yang stabil, manjur, menarik, mudah dibuat, dan aman.Produk harus dibuat di bawah pengukuran kontrol kualitas yang tepat dan dikemas dalam wadah yang membantu stabilitas produkData preformulasi akan sangat membantu dalam memberikan arah yang lebih sesuai untuk membuat suatu rencana bentuk sediaan.

Parameter fisika kimia dalam proses preformulasiStabilitas kimiaKelarutanKecepatan disolusiKonstanta disosiasiKoefien partisiKristinalitasPolimorfismeUkuran partikelStabilitas kimiaPengaruh pH terhadap faktor stabilitas sangat penting dalampengembangan produk, baik untuk bentuk sediaan oral maupun parenteral.Obat peka asam yang akan diberikan secara oral, harus dilindungi dari suasana sangat asam seperti asam lambung.Pemilihan dapar untuk sediaan parenteral didasarkan pada pertimbangan stabilitas.Cara sterilisasi sediaan parenteral bergantung pada stabilitas terhadap temperatur. Zat dengan stabilitas terbatas terhadap suhu tinggi harus disterilkan dengan cara lain selain otoklaf (misalnya penyaringan, sterilisasi gas).Ukuran pertikelSifat-sfat fisika kimia tertentu dari zat yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, termasuk laju disolusi obat, bioavailabilitas, keseragaman isi, rasa, tekstur, warna dan kestabilan.Sifat-sifat seperti karakteristik aliran dan laju sedimentasi diantara lainnya, juga faktor-faktor penting yang berhubungan dengan ukuran partikel. Adalah penting untuk memantapkan sedini mungkin bagaimana ukuran peartikel dari zat murni tersebut yang dapat mempengaruhi formulasi dan kemanjuran atau efikasi produk.Ukuran partikel terbukti secara bermakna mempengaruhi profil absorpsi oral dari obat-obat tertentu seperti griseofulvin, nitrofurantoin, spironolakton dan prokain penisislinKristanilitas Kristalinitas dan struktur internal kristal bahan aktif dapat mempengaruhi sifat fisikokimia dan fisikomekanik, mulai dari sifat aliran sampai stabilitas kimia.Kebiasaan kristalmendeskripsikan penampilan luar kristal (bentuk plat, spatula jarum, tabular, dan prismatik), sedangkan struktur internal dideskripsikan dengan susunan molekuler.Perubahan struktur internal akanmenyebabkan perubahan kebiasaan kristal, sedangkan perubahan kimia seperti konversi suatu garammenjadi asambebas akan menyebabkan perubahan struktur internal maupun kebiasaan kristal.Oleh karena itu, struktur internal dari bahan obat harus diverifikasi dan kebiasaan kristal dideskripsikan.

Peranan kelarutanSuatu obat harus mempunyai kelarutan dalam air agar manjur secara terapi. Agar suatu obat masuk ke sistem sirkulasi dan menghasilkan suatu efek terapeutik, ia pertama-tama harus berada dalam larutan. Senyawa-senyawa yang relatif tidak larut seringkali menunjukkan absorpsi yang tidak sempurna.Jika kalarutan dari zat obat kurang dari yang diinginkan, pertimbangan harus diberiikan untuk memperbaiki kelarutannya.Metode untuk membantu ini tergantung pada sifat kimia dari obat itu sendiri dan tipe produk obat di bawah pertimbangan.Peranan disolusiPerbedaan aktivitas biologis dari suatu zat obat mungkin diakibatkan olehh laju di mana obat menjadi tersedia untuk organisme tersebut. Dalam banyak hal, laju disolusi, atau waktu yang diperlukan bagi obat untuk melarutkan dalam cairan pada tempat absorpsi, merupakan tahap yang menentukan laju dalam proses absorpsi.Laju disolusi obat dapat ditingkatkan dengan meningkatkan ukuran partikel obat. Ia bisa juga ditingkatkan dengan meningkatkan kelarutannya dalam lapisan difusi. Cara-cara yang paling efektif dalam memperoleh laju disolusi paling tinggi adalah menggunakan suatu garam yang larut dalam air dari zat induknya.Laju disolusi dari senyawa kimia umumnya ditentukan dengan dua metode permukaan konstan yang memberikan laju disolusi intrinsik dari zat tersebut, dan disolusi partikel-partikel kecil di mana suatu suspensi dari zat tersebut ditambahkan ke sejumlah pelarut tertentu tanpa pengontrollan luas permukaan yang tepat.Peranan koefisien partisi dan konstanta disosiasiUntuk memproduksi suatu respon biologis, molekul obat pertama-tama harus menyebrangi suatu membran biologis beraksi sebagai suatu pembatas lemak untuk kebanyakan obat-obat dan mengizinkan absorpsi zat-zat yang larut dalam lemak dengan difusi pasif sedangkan zat-zatt yang tidak larut dalam lemak dapat mendifusi menyebrangi pembatasan hanya dengan kesulitan yang besar, jika tidak sama sekali. Hubungan antara konstanta disosiasi, kelarutan dalam lemak, dan pH pada tempat absorpsi serta karakteristik absorpsi dari berbagai obat merupakan dasar dari teori pH-partisi. Penentuan derajat disosiasi atau harga pKa dari zat obat merupakan suatu karekteristik fisika-kimia yang relatif penting terhadap evaluasi dari efek-efek yang mungkin pada absorpsi dari berbagai tempat pemberian.Konstanta disosiasi atau pKa biasanya ditentukan dengan titrasi potensiometri.Peranan sifat higroskopisPerubahan perbandingan hidratasi melalui pengambilan atau pelepasan cairan dapat mempengaruhi perbandingan hidraqtasi senyawa sekaligus sifatnya secara nyata. Mencairnya atau licinnya ekstrak kering akibat sifat higroskopisitas sediaan ini sangat licin. Banyak juga bahan obat dan bahhan pembantu yang bersifat higroskopis, menunjukkan kandungan air yang berbeda, kaitannya dengan tinggkat kelembabban udara disekitarnya. Garam yang berada dalam bentuk kristal dengan berbagai kadar air, tergantung dari kelembaban nisbi udara disekitarnya dapat mempunyai kandungan iar yang berbeda.Polimorfisme Bentuk-bentuk polimorfisme biasanya menunjukkan sifat fisika-kimia yang berbeda termasuk titik leleh dan kelarutan. Kejadian bentuk-bentuk polimorfis dengan obat-obat relatif umum dan telah diperkirakan bahwa polimorfisme telah ditunjukkan dengan paling sedikit sepertiga dari semua senyawa-senyawa organik.Evaluasi struktur kristal, polimorfisme dan bentuk solvat merupakan suatu aktifitas preformulasi yang penting. Perubahan dalam karakteristik kristal dapat mempengaruhi bioavailabilitas, kestabilan fisika dan kimia, sediaan. Tes kompatibilitiPemisahan eksipien untuk sediaan, dasarnya adalah compatibilitas, yaitu zat aktif dan tambahan harus dapat tercampurkan dengan baik secara fisika dan kimia.Yang perlu mendapat perhatian lebih adalah bahwa tidak semua bahan penolong tersebut inert. Formulator yang perlu mewaspadai kejadian imkompatibilitas yang mungkin terjadi antara eksipient dengan zat aktif